case kejang demam

42
Oleh : Meigi Suwarto (1015110) Pembimbing : dr.Sri Indayati,Sp.A (K)

Upload: mentari

Post on 05-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kejang demam

TRANSCRIPT

Page 1: CASE Kejang Demam

Oleh : Meigi Suwarto (1015110)

Pembimbing : dr.Sri Indayati,Sp.A (K)

Page 2: CASE Kejang Demam

Nama penderita : An. A.R.

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 3 tahun 1 bulan

Tempat, tgl lahir : Bandung, 21 Oktober

2011

Tanggal dirawat : 20 September 2014

Tanggal diperiksa : 20 September 2014

Page 3: CASE Kejang Demam

Ayah Ibu

Nama : Tn. E.S.

Umur : 30 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Penghasilan : > Rp

1.000.000,-

Alamat : Ciparay, KP RT3 RW4

Kelurahan Kujang Sari Kecamatan

Bandung Kidul, Kota Bandung

Nama : Ny. W.A Umur : 25 tahun Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu RT Penghasilan : - Alamat: Ciparay, KP RT3

RW4 Kelurahan Kujang

Sari Kecamatan Bandung

Kidul, Kota Bandung

Page 4: CASE Kejang Demam

Heteroanamnesis diberikan oleh ibu penderita tanggal 20

September 2014

Keluhan Utama : Kejang

Riwayat perjalanan penyakit :

1 jam (pk 20.00) SMRSI pasien mendadak kejang, kejang

seluruh tubuh, kedua tangan mengatup rapat serta mata

pasien mendelik ke atas. Kejang berlangsung ± 10 menit,

sebanyak 1x. Saat kejang pasien tidak sadar, sesudah

kejang berhenti pasien langsung menangis.

Page 5: CASE Kejang Demam

5 jam SMRSI, pasien mengalami panas badan,

panas timbul mendadak tinggi. Panas badan

tidak disertai menggigil, keluar sekret dari

telinga, mimisan, perdarahan gusi, bintik-

bintik merah, mual dan muntah. Panas badan

sempat diukur di rumah, yaitu 40oC.

Ibu pasien menyangkal adanya batuk, pilek

pada pasien. BAB : Frekuensi, warna, konsistensi masih

dalam batas normal BAK : Jumlah, frekuensi, dan warna dalam

batas normal.

Page 6: CASE Kejang Demam

RPD :

pasien tidak pernah mengalami kejang

sebelumnya. Ibu pasien mengatakan pasien

tidak mempunyai riwayat trauma di kepala.

RPK :

tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah

kejang sebelumnya.

UB : pasien belum diberi obat penurun

panas. Sewaktu kejang, langsung dibawa ke

RSI

Page 7: CASE Kejang Demam

Anak 1 dari 1 anak. Lahir hidup : 1.

Lahir mati : - Abortus : -

Lahir aterm, lahir spontan langsung

menangis, ditolong oleh dokter.

Berat badan lahir : 3000 gram Panjang

badan lahir : 51 cm

Page 8: CASE Kejang Demam

Berbalik : 2 bln Duduk dengan bantuan : 7 bln Duduk tanpa bantuan : 7 bln Berjalan 1 tangan dipegang : 10 bln Berjalan tanpa dipegang : 12 bln Bicara 1 kata : 12 bln Bicara 1 kalimat : 48 bln Membaca : - Menulis : - Sekolah : -

Page 9: CASE Kejang Demam

No Nama Umur L/P Hubungan

keluarga

1. Tn. F.S tahun L Ayah,sehat

2. Ny. W.A tahun P Ibu, Sehat

3. An.A.R. 3 tahun 1

bulan

L Pasien

Page 10: CASE Kejang Demam

No Nama Dasar Ulangan No Nama

1. BCG 0 bulan (scar +) - 6. HiB -

2. DPT 2 bln 4 bln 6 bln - 7. MMR -

3. Polio 0 2 bln 4 bln 6 bln 8. Hep. A -

4. Hepatitis B 0 bln 1 bln 6 bln - 9. Cacar air -

5. Campak - -

Page 11: CASE Kejang Demam

Usia 0 – 4 bulan : ASI ekslusif

Usia 4 – 6 bulan : ASI + PASI

Usia 6 - 8 bulan : ASI + PASI + bubur susu

+ buah

Page 12: CASE Kejang Demam

Batuk – pilek : - Diare : - Tifus perut : - Pneumonia : - Batuk rejan : - Difteri : - Tetanus : - Hepatitis : -

TBC : - Cacar Air : - Campak : - Ginjal : - Asma / Alergi : - Kejang : - Lainnya : -

Page 13: CASE Kejang Demam

Asma : - TBC : - Ginjal : - Lain – lain : -

Penyakit darah : - Peny. Keganasan

: - Kencing manis : -

Page 14: CASE Kejang Demam

Keadaan umum ◦ Keadaan sakit penderita : kesan sakit sedang ◦ Kesadaran penderita : Compos Mentis

Tanda vital◦ Nadi : 120x / menit , kualitas : regular, ekual, isi

cukup ◦ Respirasi : 30x / menit , tipe : abdominothorakal◦ Suhu : 39,2 C ( aksiler )◦ Tensi : -

Page 15: CASE Kejang Demam

Pengukuran◦ Berat Badan : 7,4 kg ◦ Panjang Badan : 68 cm ◦ Status gizi : Baik

Pemeriksaan Sistematik◦ Rambut : hitam, tidak mudah dicabut,

distribusi merata, lebat◦ Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)◦ Kepala : simetris kiri = kanan◦ Mata : Conjung. anemis -/-, sklera ikt -/-,

refleks cahaya (+), pupil isokor◦ THT : PCH (-), Sekret (-)◦ Mulut : mukosa basah dan bibir basah◦ Leher : KGB tidak teraba membesar, kaku

kuduk (-)

Page 16: CASE Kejang Demam

Dinding Thorax / paru-paru◦ Inspeksi : B/P simetris kiri = kanan, retraksi (-) ◦ Palpasi : pergerakan simetris kanan = kiri◦ Perkusi : sonor, kiri = kanan◦ Auskultasi : VBS +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-

Jantung◦ Iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung murni,

reguler, murmur (-)

Page 17: CASE Kejang Demam

Abdomen◦ Inspeksi : cembung, retraksi epigastrium (-) ◦ Auskultasi : Bising usus (+) normal◦ Palpasi : soepel, nyeri tekan -, Hepar dan

Lien tidak teraba membesar◦ Perkusi : timpani

Genital◦ perempuan, tidak ada kelainan

Anus ◦ Tidak ada kelainan

Anggota gerak dan tulang◦ Tidak ada kelainan, sianosis (-), akral hangat, tonus

otot baik, CRT < 2 detik

Page 18: CASE Kejang Demam

Neurologis :

◦ Saraf cranial :

N I tidak dilakukan

N II reflek cahaya +/+

N III, IV, VI pergerakan bola

mata ke segala arah

N V reflek kornea +/+

N VII plicanasolabialis

simetris

N VIII pendengaran baik

N IX, X fungsi menelan +

N XI sulit untuk

ditentukan

N XII deviasi lidah (-)

◦ Sensorik : baik

◦ Kekuatan motorik : baik

◦ Reflek fisiologis +/+

◦ Reflek patologis -/-

◦ Rangsang meningen :

kaku kuduk (-),

Brudzinsky I, II, III (-),

Laseque (-), Kernig (-)

◦ Parese (-)

Page 19: CASE Kejang Demam

Pemeriksaan Darah ( 20 September 2014 ) :◦ Hb : 12,0 gr/dl◦ Ht : 36,3 %◦ Leukosit : 12.140 /

mm3

◦ Trombosit: 325.000 /mm3

◦ Eritrosit : 5,3 juta/mm3 (↑)

MC

◦ MCV : 69 fL (↓)

◦ MCH : 23 pg/ml (↓)

◦ MCHC : 33 g/dL

Hitung Jenis

◦ Basofil : 0,1 %

◦ Eosinofil : 0,1 %

◦ Neutrofil batang : 0,0 %

◦ Neutrofil segmen : 77,7

% (↑)

◦ Limfosit : 14,9 % (↓)

◦ Monosit : 7,2 %

Page 20: CASE Kejang Demam

Kimia klinik ( 20 September 2014) :

◦ GDS : 105 mg/dL (↑)

Pemeriksaan Darah ( 22 September 2014 ) :

◦ Ht : 30,1 % (↓)

◦ Trombosit : 292.000/mm3

Dengue NS1 AG : negatif

Page 21: CASE Kejang Demam

Seorang anak Laki-laki , usia 3 tahun 1 bulan,

BB 7,3 kg, TB 68 cm, status gizi baik, datang

dengan keluhan kejang. Pada anamnesis lebih

lanjut didapatkan :

5 jam SMRSI, pasien panas badan, mendadak

tinggi. Menggigil (-), otorhe (-), tanda-tanda

perdarahan (-), mual (-), muntah (-). Panas

badan sempat diukur yaitu 40oC.

Page 22: CASE Kejang Demam

1 jam SMRSI, pasien kejang, kejang seluruh tubuh,

kedua tangan mengatup rapat, mata pasien mendelik

ke atas. Lamanya kejang ±10 menit, kejang 1x. Saat

kejang pasien tidak sadar. Sesudah kejang berhenti

pasien langsung menangis.

BAK : Warna, jumlah dan frekuensi dalam batas

normal.

BAB : Warna, konsistensi, frekuensi dalam batas

normal

RPD : -

RPK : -

UB : -. Sewaktu kejang, langsung dibawa ke RSI

Page 23: CASE Kejang Demam

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :

Keadaan umum :

◦ Kesadaran : Compos Mentis.

◦ Kesan sakit : sakit sedang. Fisik : lemah

Tanda vital :

◦ Nadi : 120x / menit, regular, ekual, isi cukup

◦ Respirasi : 30x / menit, abdominothorakal

◦ Suhu : 39,2C ( aksiler )

◦ Tensi : -

Page 24: CASE Kejang Demam

Pemeriksaan Sistematik :

◦ Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)

◦ Kepala : Simetris kiri = kanan,

◦ Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks

cahaya (+), pupil isokor

◦ THT : PCH (-), Sekret (-)

◦ Mulut : mukosa basah dan bibir basah

◦ Leher : KGB tidak teraba membesar, kaku kuduk (-)

◦ Thorax: B/P simetris kiri = kanan, retraksi (-)

◦ Paru : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-

◦ Jantung : Bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)

◦ Abdomen : Datar, lembut, bising usus (+) normal, Hepar

dan Lien tidak teraba membesar

Page 25: CASE Kejang Demam

Ekstremitas : akral hangat, tonus otot baik, CRT

< 2 “

Neurologis :

◦ Saraf cranial : N I - N XII normal, parese (-)

◦ Sensorik : baik (tidak ada kelainan)

◦ Motorik : baik (tidak ada kelainan)

◦ Reflek fisiologis +/+

◦ Reflek patologis -/-

◦ Rangsang meningen : tidak ditemukan kelainan

Page 26: CASE Kejang Demam

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan :

◦ Pemeriksaan Darah ( 8 Juli 2013 ) : peningkatan

eritrosit, peningkatan neutrofil segmen,

penurunan limfosit, peningkatan gula darah

sewaktu.

◦ Pemeriksaan Darah ( 10 Juli 2013) : penurunan

hematokrit dan pada pemeriksaan NS1 Ag

didapatkan hasil negatif.

Page 27: CASE Kejang Demam

Differential Diagnosis :

◦ Kejang demam simpleks

◦ Meningitis

◦ Encepahlitis

Diagnosis tambahan : -

Status gizi: baik

Diagnosis kerja : Kejang demam simpleks

Page 28: CASE Kejang Demam

Lumbal pungsi

Page 29: CASE Kejang Demam

Non Medikamentosa :

◦ Bila kejang : O2 2-3 lt/mnt

◦ Posisikan pasien ( miringkan )

◦ Longgarkan jalan nafas

Medikamentosa :

◦ Diazepam rektal 5 mg, setelah 5 menit kemudian jika masih kejang

diberi Diazepam rektal 5 mg lagi.

◦ Bila masih kejang diberikan :

◦ Diazepam IV dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB (BB=7,4 kg). Jadi dosis

yang digunakan 3,75 mg ≈ 4 mg, perlahan-lahan dengan kecepatan

1-2 mg/menit dalam waktu 2 menit

◦ Parasetamol 3x 1/3 cth (PRN)

Page 30: CASE Kejang Demam

Quo ad vitam ad bonam Quo ad functionam ad bonam

Page 31: CASE Kejang Demam

Umum :

◦ Penjelasan menurunkan panas badan ( kompres atau antipiretik) dan

memantau saat anak panas dengan termometer, agar jangan sampai panas

tinggi

◦ Teratur memberi obat anti kejang ( th/ rumatan ), untuk hindari kejang

berulang

Khusus :

◦ Penjelasan kepada orang tua jika di rumah terjadi kejang berulang, cara

memasukan diazepam per rektal. Miringkan kepala pasien dan longgarkan

pakaian, tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut pasien

◦ Jika kejang > 10 menit segera bawa ke RS.

Page 32: CASE Kejang Demam
Page 33: CASE Kejang Demam

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi

pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38oC)

yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

2-4% pada anak berumur 6 bulan – 5 tahun

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam,

kemudian kejang demam kembali, tidak termasuk ke

dalam kejang demam. Kejang disertai demam pada

bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk

dalam kejang demam

Page 34: CASE Kejang Demam

Kejang demam sederhana (simple febrile

seizure) 80% dari seluruh kejang demam

Kejang demam kompleks (complex febrile

seizure)

Page 35: CASE Kejang Demam

Pemeriksaan Laboratorium Pungsi Lumbal Elektroensefalografi Pencitraan

Page 36: CASE Kejang Demam

Non Medikamentosa :

◦ Bila kejang : O2 2-3 lt/mnt

◦ posisikan pasien ( miringkan )

◦ longgarkan jalan nafas

Page 37: CASE Kejang Demam

Medikamentosa

◦ Diazepam rektal

◦ Diazepam IV

◦ Fenitoin IV

◦ ruang rawat intensif

◦ Antipiretik

Obat rumatan : asam valproat (dosis 15-40

mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2-3 dosis diberikan

selama 1 tahun, kemudian dihentikan secara

bertahap selama 1-2 bulan

Page 38: CASE Kejang Demam

Pengobatan rumatan diberikan apabila kejang demam

menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu) :

◦ Kejang lama > 15 menit

◦ Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah

kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy,

retardai mental, hidrosefalus.

◦ Kejang fokal

Pengobatan rumat dipertimbangkan apabila :

◦ Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam

◦ Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bualn

◦ Kejang demam ≥ 4 kali pertahun

Page 39: CASE Kejang Demam

Prognosa pada umumnya baik. Tidak pernah

dilaporkan kecacatan sebagai akibat kejang

demam.

Faktor risiko berulangnya kejang demam :

◦ Riwayat kejang demam dalam keluarga

◦ Usia kurang dari 12 bulan

◦ Temperatur yang rendah saat kejang

◦ Cepatnya kejang setelah demam

Page 40: CASE Kejang Demam

Faktor risiko terjadinya epilepsi :

◦ Kelainan neurologis atau perkembangan yang

jelas sebelum kejang demam pertama

◦ Kejang demam kompleks

◦ Riwayat epilepsy pada orang tua atau saudara

kandung.

Page 41: CASE Kejang Demam

Kurangi kecemasan pada orang tua dengan cara :

◦ Yakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai

prognosis yang baik

◦ Memberitahukan cara penanganan kejang

◦ Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang

kembali

◦ Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang

efektif tapi harus diingat adanya efek samping obat

Page 42: CASE Kejang Demam

Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali

kejang◦ Tetap tenang dan tidak panik

◦ Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher

◦ Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala

miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau

hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan

masukan sesuatu ke dalam mulut.

◦ Ukur suhu, observasi, dan catat lama dan bentuk kejang

◦ Tetap bersama pasien selama kejang

◦ Berikan diazepam rectal, dan jangan diberikan bila kejang

telah bergenti

◦ Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung

5 menit atau lebih