case igd - sr. paranoid
DESCRIPTION
OBHTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jln. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Presentasi Kasus :
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
Nama : Ricky Johnatan Tanda Tangan
NIM : 112013275
Dr. Pembimbing : Dr.Elly Marliani, Sp. KJ
NOMOR REKAM MEDIS : 001601
Nama Pasien : Ny. O B H
Nama Dokter yang merawat : dr. Eko
Masuk RS pada tanggal : 25 -8- 2015
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Diantar keluarga
Riwayat perawatan : Tidak ada
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (Inisial) : Ny. O B H
Tempat & tanggal lahir : Bandung, 1-4-1959
Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD (tamat)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Sudah menikah
1
Alamat : Kampung Rongga, Cihampelas Bandung Barat
IDENTITAS SUMBER ALLOANAMNESIS
Nama : Tn. Iwan
Hubungan keluarga : Anak
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : 21 Agustus 2015 di Ruang Instalasi Gawat Darurat pukul 20.20 WIB
Alloanamnesis : 24 Agustus 2015, di Ruang Instalasi Gawat Darurat pukul 20.10 WIB
A. KELUHAN UTAMA
Keluyuran dan sering marah-marah
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
5 Tahun SMRS setelah pulang dari Arab Saudi pasien mulai menunjukkan gejala
gejala yang ada. Pasien mulai sering marah dan bicara sendiri serta tertawa sendiri.
2 minggu SMRS pasien mulai keluyuran dan marah marah. Setiap harinya pasien
dapat keluyuran. Pasien marah-marah pada anaknya dan memecahkan kaca dan
melempar air panas ke anaknya sendiri. Pasien juga jarang tidur, lalu pasien suka
berbicara dan tertawa sendiri.
Pasien mengaku namanya adalah Yasmin, bukan Omah. Pasien mengaku Omah
merupakan keponakannya. Pasien juga mengaku berusia 26 tahun dan rambutnya putih
karena di cat. Pasien mengaku tinggal di Amerika Serikat. Pasien mengaku sebagai
mahasiswi fakultas kedokteran dan memiliki pacar yang bernama ajay yang harus
dirahasiakan karena mahasiswi kedokteran dianggap olehnya tidak boleh melakukan
hubungan persetubuhan. Pasien mengaku sering mendengar suara tanpa orang lain
dengar. Pasien juga pernah melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain.
Pasien mengaku di culik dari Amerika Serikat lalu di bawa ke sidoarjo untuk di
bunuh oleh pembunuh bayaran. Pasien mengaku bangkit kembali setelah di bunuh dan
pasien berusaha pergi ke Jakarta untuk menemui pacarnya. Pasien mengaku mendapat
kuasa dari Tuhan sehingga dapat bangkit dari kematian. Pasien mengaku ada orang
yang menyukai dirinya dan tidak senang dengan hubungannya dengan ajay sehingga
dia diculik dan dibunuh. Pasien mengaku telah 14 hari jalan dari sidoarjo menuju
jakarta. Sesampainya di Bandung, tepatnya di cihampelas pasien bertemu
2
keponakannya(anaknya yang bernama iwan) beserta 4 orang lain lalu di bawa ke rumah
sakit jiwa provinsi jawa barat.
Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit jiwa, pasien mengaku bahwa dia
sebelumnya sakit tiphus. Pasien menolak untuk mendapat pengobatan. Pasien tidak
memiliki riwayat kejang, trauma dan kecelakaan sebelumnya.
Pasien memiliki dua orang anak perempuan dan dua orang laki-laki. Pasien sudah
menikah namun suaminya sudah meninggal.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Pasien mengalami sakit sejak 5 tahun lalu diawali dengan adanya perubahan
perilaku dimana menjadi mudah marah, mengamuk, keluyuran sendiri, kurang tidur,
banyak melamun dan mulai mendengar suara-suara bisikan tanpa ada orangnya. Pasien
selama ini hanya pergi ke pengobatan alternatif dan tidak pernah mengkonsumsi obat
dan terapi dari dokter.
1. Gangguan psikiatrik
Pasien mulai menunjukkan adanya gangguan seperti mudah marah, mengamuk,
keluyuran sendiri, kurang tidur, mudah tersinggung, banyak melamun dan mulai
mendengar suara-suara bisikan tanpa ada orangnya sejak 5 tahun lalu.
2. Riwayat gangguan medis
Pasien tidak pernah memiliki riwayat kejang, asma, maupun operasi. Tidak ada
riwayat anggota keluarga yang sakit seperti ini.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan zat psikoaktif.
3
4. Riwayat gangguan sebelumnya
G
E
J
A
L
A
2010 2011 2012 2013 2014 2015
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik
Pasien dilahirkan di rumah sakit di Bandung dengan masa kehamilan cukup.
Tidak ada komplikasi saat ibunya hamil. Ibu pasien juga tidak pernah mengkonsumsi
obat-obat saat hamil. Tidak ada riwayat cacat, kejang, trauma, maupun operasi. Selama
bayi, pasien jarang sakit.. Pasien merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Tidak
memiliki kesulitan dalam berbicara, berhitung, dan bergerak sesuai usia pasien.
2. Riwayat perkembangan kepribadian
Masa anak-anak : Pasien merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pasien
dibesarkan oleh kedua orang tuanya, dan tinggal serumah dengan
orang tuanya dan kakaknya.
Masa remaja : Setelah lulus SD pasien tidak melanjutkan sekolah ke SMP.
Pasien merupakan orang yang mudah untuk bergaul.
4
Masa dewasa : Pasien menikah pada usia 20 tahun dan memiliki 2 orang anak
perempuan dan 2 orang anak laki-laki. Pasien sebelumnya
bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Suami pasien sudah
meninggal.
3. Riwayat pendidikan
Pasien masuk kelas 1 SD pada usia 6 tahun. Pasien tidak melanjutkan sekolah ke
SMP.
4. Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai TKW
5. Kehidupan beragama
Pasien diasuh dalam ajaran agama Islam. Pasien merupakan seseorang yang rajin
sholat.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
Pasien sudah menikah.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pohon keluarga
Keterangan :
Perempuan Menikah
Laki-laki Pasien
5
Meninggal
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Pasien memiliki satu istri dan dua anak perempuan. Pasien memiliki 4 kakak laki-
laki dan 2 kakak perempuan. Pasien sangat dekat dengan kakak perempuan tertua
pasien.
III. STATUS MENTAL
Didapat dari autoanamnesis pada tanggal 25 Agustus 2015 di ruang Instalasi Gawat
Darurat RSJ Provinsi Jawa Barat.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang perempuan usia 56 tahun tampak sesuai dengan usianya dengan
postur tegap, dengan pakaian kao dan celana jeans, rambut berwarna putih
merata, kuku terawat.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik :Tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Cara berjalan normal, dengan agresifitas verbal dan motorik.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien bersikap bermusuhan terhadap pemeriksa.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : cepat dan keras
b. Gangguan berbicara : tidak ada gangguan bicara
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : irritable
2. Afek ekspresi afektif
6
a. Arus : cepat
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : dangkal
d. Skala diferensiasi : luas
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : baik, kuat
g. Ekspresi : wajar
h. Dramatisasi : tidak ada
i. Empati : tidak ada
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : SD tamat
2. Pengetahuan umum : cukup)
3. Kecerdasan : cukup
4. Konsentrasi : baik
5. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : buruk
c. Orang : buruk
d. Situasi : buruk
6. Daya ingat
a. Jangka panjang : buruk
b. Jangka pendek : buruk
c. Segera : baik
7. Pikiran abstraktif : cukup
8. Visuospatial : baik
7
9. Bakat kreatif : tidak dapat dinilai
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik
E. PROSES PIKIR
Bentuk pikiran :
1. Arus pikir
Produktivitas : flight of ideas
Kontinuitas : asosiasi longgar
Hendaya bahasa : Neologisme
2. Isi pikir
Preokupasi pikiran : tidak ada
Waham : waham kebesaran, waham kejar
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh : tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
buruk
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : buruk
b. Uji daya nilai : buruk
c. Daya nilai realitas : buruk
H. TILIKAN
Tilikan 1
I. RELIABILITAS
Buruk
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan darah : 120/80 mmHg
4. Nadi : 80 x/menit
8
5. Suhu badan : 36,5 oC
6. Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
7. Bentuk tubuh : astenikus
8. Sistem kardiovaskular : BJ I – II murni regular, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius : suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
10. Sistem gastrointestinal : abdomen datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+),
hepar dan lien tidak membesar
11. Sistem musculoskeletal : akral hangat, edema (-), sianosis (-), deformitas (-)
12. Sistem urogenital : tidak dilakukan
B. STATUS NEUROLOGIS
1. Saraf kranial
Saraf otak I : tidak dilakukan
Saraf otak II : tidak dilakukan
Saraf otak III : refleks pupil terhadap cahaya (+) kiri dan kanan
Saraf otak IV : gerak mata normal, tidak ada deviasi bola mata, diplopia,
maupun nistagmus
Saraf otak V : tidak dilakukan
Saraf otak VI : gerak bola mata normal, dapat melihat ke arah kanan dan kiri
tanpa menolehkan kepala
Saraf otak VII : pasien dapat tersenyum, meringis, menutup mata simetris
Saraf otak VIII : tidak dilakukan
Saraf otak IX : tidak ada deviasi uvula
Saraf otak X : disfonia (-) disfagia (-) reflex muntah (-)
Saraf otak XI : pasien dapat mengangkat bahu simetris dan memberikan
tahanan saat pemeriksa berusaha menekan ke bawah
Saraf otak XII : posisi lidah pasien normal, tidak ada deviasi atau pun tremor,
dapat digerakan ke kiri dan ke kanan
2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Mata : sclera ikterik -/- , konjungtiva anemis -/-
4. Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
5. Ophtalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : tidak ada keterbatasan gerak
7. Sensibilitas : tidak ada penurunan ekstrimitas
9
8. Sistim saraf vegetatif : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : baik
10. Gangguan khusus : tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang pria berusia 50 tahun dibawa oleh keluarga ke RSJ Provinsi Jawa
Barat. Pasien dibawa oleh keluarga dengan keluhan pasien marah-marah, sulit tidur,
pasien mengaku mendengar suara orang tanpa ada orangnya. Satu minggu SMRS
pasien pasien mengendarai motor dengan kecepatan tinggi sebagai usaha bunuh diri.
Pasien juga pernah menggunakan kata kotor dan menendang istri saat marah-marah.
Pekerjaan pasien juga terbengkalai, pasien sulit untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Pasien mengalami sakit sejak 33 tahun lalu, dan dirawat di RSJ. Kemudian
pasien sembuh dan kambuh pada tahun 1997, kemudian di bawa ke RSJ Cisarua
kembali untuk diobati. Setelah sembuh dan keluar dari RS pasien tidak minum obat dan
kontrol ke rumah sakit. Pasien pernah mengalami kecelakaan motor dan trauma pada
kepala. Pasien juga meiliki riwayat hipertensi.
Status Mental
Kebersihan dan Kerapihan : Cukup baik
Kesadaran neurologik : Compos mentis
Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
Sikap : bermusuhan
Mood : Irritable
Afek : Cepat, dangkal tidak ada empati
Bicara : Kuantitas baik, kualitas kurang
Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik (+) Halusinasi visual (+)
Bentuk pikir : Flight of Ideas
Arus pikir : Cepat
Isi Pikir : Waham kebesaran (+) Waham Kejar (+)
Daya ingat : Buruk
10
Orientasi : Buruk
Konsentrasi : Cukup
Pengendalian impuls : Buruk
Tilikan : Tilikan 1
Reliabilitas : Buruk
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I : Gangguan Klinis
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami:
1. Gangguan jiwa, karena adanya:
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Waham kebesaran
Waham Kejar
Gejala-gejala seperti agresivitas verbal, agresivitas motorik, insomnia dan
irritable
2. Gangguan jiwa ini merupakan GMNO karena
tidak ada gangguan kesadaran dan neurologi
tidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan
jiwanya
tidak ada disorientasi
tidak ada gangguan memori
tidak ada ilusi
3. Menurut PPDGJ III, gejala ini termasuk skizofrenia, karena memenuhi kriteria
diagnostik, yaitu:
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Waham kebesaran
Waham kejar
Skizofren paranoid karena memenuhi gejala:
Pasien mulai menunjukkan gejala gangguan kejiwaan sejak 5 bulan
11
Differential Diagnosis (Diagnosa Banding)
Skizofren herbefrenik
Terdapat halusinasi auditorik
Waham kebesaran
Tidak diambil sebagai diagnosa utama karena:
Halusinasi dan waham pasien tidak menonjol untuk Skizofren Herbefrenik
Aksis II : Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Pada kasus ini tidak ditemukan gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi mental
Aksis III : Kondisi medik umum
Tidak ada
Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan
Tidak ada
Aksis V : Penilaian fungsi secara global
Global Assessment of Functioning (GAF) Scale : 30-21
VIII. EVALUASI MULTAKSIAL
Aksis I : F20.o Skizofrenia Paranoid
DD : F20.1 Skizofrenia Herbefrenik
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF scale 30-21
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : ad malam
Ad functionam : ad malam
12
Ad sanationam : ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologi : Tidak ada
2. Psikiatri / psikologi : halusinasi auditorik, Halusinasi visual, waham kebesaran,
waham kejar
3. Sosial / keluarga : Tidak ada
XI. TERAPI
1. Farmakoterapi
Nama dokter : dr. Ricky Johnatan
R/ Haloperidol 5 mg Tab No X
S 2 dd tab 1
2. Edukasi
Memotivasi pasien supaya minum obat dan mandi teratur
3. Sosioterapi
Memotivasi pasien untuk beraktivitas bersama atau bergaul dengan orang
lain.
4. Rencana Terapi Selanjutnya
Psikoterapi
a) Terapi individual :
Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya.
Memberikan informasi pada pasien mengenai pentingnya minum obat dan
kontrol secara teratur.
Memberikan pasien kesempatan untuk melakukan dan mengembangkan
hobinya.
Memotivasi pasien untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan anggota
keluarga.
Anjuran untuk dilakukan perawatan di Rumah Sakit
13
b) Terapi kelompok
Memotivasi pasien untuk bersosialisasi dengan orang di sekitar.
c) ECT
Terhadap Keluarganya
Memberi penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif dan edukatif tentang
keadaan penyakit pasien sehingga keluarga bisa menerimadan memahami
keadaan pasien, serta mendukung proses penyembuhannya dan mencegah
kekambuhan.
Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai terapi yang
diberikan pada pasien dan pentingnya pasienuntuk dipantau kontrol dan
minum obat secara teratur.
14