case cvd non hemoragik (autosaved)

Upload: anonymous-yztdaw

Post on 01-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    1/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak

    secara fokal maupun global yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan

    yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular

    (WHO !"#$% Stroke masih merupakan penyebab utama kecacatan

    sehingga orang yang mengalaminya memiliki ketergantungan pada orang lain&

    pada kelompok usia 4' tahun ke atas dan angka kematian yang diakibatkannya

    cukup tinggi%

    % Stroke menurut patologi anatomi dan penyebabnya terbagi dua, yaitustroke non hemoragik atau iskemik dan stroke hemoragik% Stroke non hemoragik

    didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang berkembang oleh sebab

    vaskular% Sekitar "' terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri

    besar pada sirkulasi serebrum% Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh

    darah di otak pada daerah tertentu% )ayoritas stroke adalah hemoragik%

    *erdarahan intraserebral terhitung +&' dari seluruh stroke dan memiliki

    mortalitas yang lebih tinggi dari keseluruhan stroke yang bersifat hemoragik%

    i -ndonesia, data nasional epidemiologi stroke belum ada% .etapi dari

    data sporadis di rumah sakit terlihat adanya pola kenaikan angka morbiditas stroke

    yang seiring dengan makin panjangnya life expentancy dan gaya hidup yang

    berubah% )ortalitas pasien stroke di /S0* r% Sardjito 1ogyakarta menduduki

    peringkat ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker, ','" akibat

    stroke hemoragik, 4,# akibat stroke iskemik, dan ,+' akibat perdarahan

    subaraknoid% en g an ko mb in as i seluruh tipe stroke secara keseluruhan,

    stroke menempati urutan ketiga penyebab utama kematian dan urutan pertama

    penyebab utama disabilitas% )orbiditas yang lebih parah dan mortalit as yang

    lebih tinggi terdapat pada stroke hemoragik dibandingkan stroke

    iskemik% Hanya 2+ pasien yang mendapatkan kembali kemandirian

    fungsionalnya%

    alam S3- tahun 2+4, kompetensi seorang dokter layanan primer

    adalah dapat mendiagnosis jenis&jenis stroke dan memberi tata laksana aal% Oleh

    1

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    2/54

    karena itu case ini dibuat untuk lebih mengetahui dasar diagnosis dan memberikan

    terapi aal yang adekuat%

    2

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    3/54

    BAB II

    STATUS PASIEN

    IDENTIFIKASI

    5ama 6 5y% S7

    0mur 6 '+ tahun

    8enis 3elamin 6 *erempuan

    7lamat 6 3ota *alembang

    7gama 6 -slam

    )/S .anggal 6 +# )aret 2+9

    ANAMNESA (7lloanamnesa tanggal +# )aret 2+'$

    *enderita diraat dibagian neurologi /S)H dikarenakan mengalami

    kesulitan berjalan akibat kelemahan sesisi tubuh sebelah kanan yang terjadi secara

    tiba&tiba%

    2 jam sebelum masuk rumah sakit penderita mengalami kelemahan sesisi

    tubuh sebelah kanan secara tiba&tiba saat sedang beristirahat disertai penurunan

    kesadaran selama 2+ menit% Saat serangan penderita mengalami bicara pelo,

    mulut mengot ke kanan, gangguan sensibilitas berupa rasa baal dan kesemutan

    tidak ada, sakit kepala tidak ada, mual muntah tidak ada, kejang tidak ada%

    *enderita biasa menggunakan tangan kanan% *enderita tidak bisa mengungkapkan

    isi pikirannya secara lisan, tulisan, dan isyarat% *enderita juga tidak dapat

    mengerti isi pikiran orang lain yang diungkapkan secara lisan, tulisan, dan isyarat%

    Saat serangan, jantung berdebar dan sesak nafas tidak ada%

    /iayat darah tinggi ' tahun yang lalu, minum obat tidak teratur% /iayat

    kencing manis tidak ada% /iayat stroke tidak ada% /iayat sakit jantung tidak

    ada%

    *enyakit seperti ini diderita untuk pertama kalinya%

    3

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    4/54

    PEMERIKSAAN FISIK

    STATUS PRESENS

    Status Internus

    3esadaran 6 :;S (

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    5/54

    S17/7E&S17/7E O.73

    5% Olfaktorius 3anan 3iri

    *enciuman tidak ada kelainan tidak ada kelainan

    7nosmia tidak ada tidak ada

    Hyposmia tidak ada tidak ada

    *arosmia tidak ada tidak ada

    5%Opticus 3anan 3iri

    =isus 9B9 9B9

    ;ampus visi =%O% =%O%S

    & 7nopsia tidak ada tidak ada

    & Hemianopsia tidak ada tidak ada

    Eundus Oculi

    & *apil edema tidak diperiksa tidak diperiksa

    & *apil atrofi tidak diperiksa tidak diperiksa

    & *erdarahan retina tidak diperiksa tidak

    diperiksa

    5n% Occulomotorius, .rochlearis dan 7bducens

    3anan 3iri

    iplopia tidak ada tidak ada

    ;elah mata simetris simetris

    *tosis tidak ada tidak ada

    Sikap bola mata

    & Strabismus tidak ada tidak ada

    &

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    6/54

    *upil

    & ?entuknya bulat bulat

    & ?esanya F # mm F # mm

    & -sokoriBanisokor isokor isokor

    & )idriasisBmiosis tidak ada tidak ada

    & /efleks cahaya

    & Dangsung ada ada

    & 3onsensuil ada ada

    & 7komodasi ada ada

    & 7rgyl /obertson tidak ada tidak ada

    5%.rigeminus

    3anan 3iri

    )otorik

    & )enggigit normal normal

    & .rismus tidak ada tidak ada

    & /efleks kornea ada ada

    Sensorik

    & ahi normal normal

    & *ipi normal normal

    & agu normal normal

    5%Eacialis 3anan 3iri

    Motorik)engerutkan dahi simetris simetris

    )enutup mata lagophtalmus (&$ lagophtalmus (&$

    )enunjukkan gigi sudut mulut kanan tertinggal tidak ada kelainan

    Dipatan nasolabialis datar tidak ada kelainan

    ?entuk )uka

    & -stirahat normal, tidak ada kelainan

    6

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    7/54

    & ?erbicaraBbersiul belum dapat dinilai

    Sensorik

    2B# depan lidah tidak ada kelainan

    Otonom

    & Salivasi tidak ada kelainan

    & Dakrimasi tidak ada kelainan

    & ;hovstekGs sign tidak ada kelainan

    5% Statoacusticus

    5% ;ochlearis 3anan 3iri

    Suara bisikan tidak ada kelainan

    etik arloji tidak ada kelainan

    .es Weber tidak ada kelainan

    .es /inne tidak ada kelainan

    5% =estibularis

    5istagmus tidak ada

    =ertigo tidak ada

    5% :lossopharingeus dan 5% =agus

    3anan 3iri

    7rcus pharingeus simetris

    0vula di tengah

    :angguan menelan tidak ada

    Suara serakBsengau tidak ada

    enyut jantung normal

    /efleks& )untah tidak ada kelainan

    & ?atuk tidak ada kelainan

    & Okulokardiak tidak ada kelainan

    & Sinus karotikus tidak ada kelainan

    Sensorik

    & B# belakang lidah tidak ada kelainan

    7

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    8/54

    5% 7ccessorius 3anan 3iri

    )engangkat bahu simetris

    )emutar kepala tidak ada hambatan

    5% Hypoglossus 3anan 3iri

    )engulur lidah deviasi lidah ke kanan

    Easikulasi tidak ada

    7trofi papil tidak ada

    isartria belum dapat dinilai

    )O.O/-3

    D

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    9/54

    & 3aki tidak ada tidak ada

    /efleks fisiologis

    & 3 * / meningkat normal

    & 7 * / meningkat normal

    /efleks patologis

    & ?abinsky ada tidak ada

    & ;haddock ada tidak ada

    & Oppenheim ada tidak ada

    & :ordon tidak ada tidak ada

    & Schaeffer ada tidak ada

    & /ossolimo tidak ada tidak ada

    & )endel ?echtere tidak ada tidak ada

    /efleks kulit perut

    & 7tas tidak dilakukan

    & .engah tidak dilakukan

    & ?aah tidak dilakukan

    /efleks cremaster tidak dilakukan

    S

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    10/54

    E05:S- =

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    11/54

    & 5eck tidak ada

    & ;heek tidak ada

    & Symphisis tidak ada

    & Deg - tidak ada tidak ada

    & Deg -- tidak ada tidak ada

    :7-. 75 3

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    12/54

    *

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    13/54

    )obilisasi pasif

    Eisioterapi

    iberikan -=E 5a;l +,! gtt IIBm

    7spilet A"+ mg *O

    7mlodipin A+ mg *O

    Omepra>ole A2+ mg *O

    5eurodeA A tab *O

    O?H #A sirup *O

    Doratadine A+ mg *O

    Dotioncalamine 2ABhari

    7ntorvastatin A+ mg *O malam

    */O:5OS-S

    Juo ad vitam 6 dubia ad bonam

    Juo ad functionam 6 dubia ad malam

    13

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    14/54

    ;.&Scan 3epala6

    3esan6

    & -nfark serebri iskemik pada daerah oksipital kiri

    14

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    15/54

    /ontgen .horaA6

    3esan6

    & 3ardiomegali

    & Suspek struma intrathorakal

    15

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    16/54

    BAB III

    TINAUAN PUSTAKA

    !"# De$inisi

    efinisi stroke menurut World Health Organization (WHO$, diperkenalkan

    tahun !+ dan masih digunakan sampai sekarang, adalah tanda&tanda klinis dari

    gangguan fungsi serebri fokal atau global yang berkembang dengan cepat atau

    tiba&tiba, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian, dengan

    tidak tampaknya penyebab lain selain penyebab vaskular% Stroke dapat

    dikarakteristikkan sebagai suatu defisit neurologis yang terjadi akibat trauma

    fokal maupun global yang terjadi secara akut pada sistem saraf pusat yang

    disebabkan oleh gangguan pada sistem vaskular, termasuk infark serebri,

    perdarahan intraserebri, dan perdarahan subaraknoid, dan merupakan penyebab

    terbesar dari disabilitas dan kematian di seluruh dunia%2

    !"% E&i'emiologi

    i 7merika Serikat, stroke menempati urutan ketiga penyebab kematian

    setelah penyakit jantung dan kanker% i -ndonesia, data nasional epidemiologi

    stroke belum ada% .etapi dari data sporadis di rumah sakit terlihat adanya tren

    kenaikan angka morbiditas stroke yang seiring dengan makin panjangnya life

    expentancydan gaya hidup yang berubah% )ortalitas pasien stroke di /S0* r%

    Sardjito 1ogyakarta menduduki peringkat ketiga setelah penyakit jantung koroner

    dan kanker, ','" akibat stroke hemoragik, 4,# akibat stroke iskemik, dan

    ,+' akibat perdarahan subaraknoid%#,4

    3arakteristik demografik yang umum dianalisa untuk stroke adalah usia dan

    jenis kelamin% ari berbagai studi yang dilakukan di berbagai belahan dunia,

    terlihat hal yang sama, yaitu adanya korelasi antara peningkatan kejadian stroke

    dengan pertambahan umur% 0ntuk jenis kelamin, kejadian stroke lebih sering pada

    pria dibandingkan anita di usia kurang dari 9+ tahun dan relatif menjadi hampir

    sama di usia lebih dari 9+ tahun% *ada +'# kasus stroke di ' rumah sakit di

    1ogyakarta, angka kematian tercatat sebesar 2"%#K sedangkan pada "+ kasus

    stroke iskemik adalah 2+,4, lebih banyak pada laki&laki%#,4

    16

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    17/54

    *enelitian prospektif tahun !!9B!! mendapatkan 2%+9' pasien stroke dari

    2" rumah sakit di -ndonesia% Survei epartemen 3esehatan /- pada !"%2+'

    subjek dari 2'"%#99 rumah tangga di ## propinsi mendapatkan baha stroke

    merupakan penyebab kematian utama pada usia L 4' tahun (',4 dari seluruh

    kematian$% *revalensi stroke rata&rata adalah +,", tertinggi ,99 di 5angroe

    7ceh arussalam dan terendah +,#" di *apua% .erdapat peningkatan insidensi

    stroke per tahun, khususnya pada /S0* r% Sardjito dari tahun 2++4&2++! (tabel

    2$%4

    Stroke mempunyai multifaktor risiko% Eaktor risiko tersebut ada yang mayor

    dan minor, serta ada yang bersifat modifiable atau nonmodifiable% Eaktor&faktor

    risiko tersebut adalah hipetensi, diabetes melitus, atrial fibrilasi dan penyakit

    katup jantung, hematokrit, fibrinogen, polisitemia, hiperkolesterolemia, pil

    kontrasepsi, merokok, alkohol, obesitas dan riayat stroke atau transient ischemic

    attack (.-7$ baik untuk pasien ataupun keluarga%#

    ata epidemiologi lain selain usia, faktor risiko, yang perlu untuk

    memperbaiki tatalaksana adalah tipe stroke (iskemik atau hemoragik$, lokasi lesi,

    gejala klinis, terapi (obat dan operasi$ yang dipakaiBdilakukan serta hasil keluaran

    setelah peraatan di rumah sakit (outcome dan output$%#

    Ta(el !"# -nsidensi stroke per tahun (2++4&2++!$ di /S0* r% Sardjito4

    No Tahun enis Patologi Stroke umlah

    -skemik *endarahan

    2++4 22! ",! 9 2,+# 2!+

    2 2++' 2! ",44 "+ 2,'9 #

    # 2++9 #+ 2,#" 2,'! 424

    4 2++ #+' 4,!# +2 2',+ 4+

    ' 2++" #'' +,9 4! 2!,#! '+9 2++! #'" +,++ '2 #+,++ '+

    !"! Faktor Risiko

    Eaktor&faktor risiko penyakit kardiovaskular tampak signifikan pada semua

    populasi% *ada negara maju, B# dari semua penyakit serebrovaskular berkaitan

    dengan lima faktor risiko6 penggunaan tembakau dan alkohol, tekanan darah

    tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas% *ada 5egara ;ina dengan mortalitas

    rendah, faktor&faktor risiko penyakit kardiovaskular juga terdapat pada daftar +

    17

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    18/54

    tertinggi, berhubungan dengan masalah malnutrisi dan penyakit komunitas lain%

    Eaktor risiko tertinggi terhadap kejadian penyakit kardiovaskular di negara

    berkembang adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penggunaan tembakau

    dan alkohol, dan rendahnya konsumsi buah dan sayur%'

    Ta(el !"% Eaktor&faktor risiko4

    Bisa Diken'alikan Potensial Bisa Diken'alikan Ti'ak Bisa Diken'alikan

    Hipertensi

    *enyakit jantung

    Eibrilasi atrium

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    19/54

    2 *erdarahan subarakhnoid

    ?erdasarkan stadiumBpertimbangan aktu

    .-7

    Stroke-in-eol!tion

    ;ompleted stroke

    ?erdasarkan sistem pembuluh darah

    Sistem karotis

    Sistem vertebro&basilar

    Stroke mempunyai tanda klinik spesifik, tergantung daerah otak yang

    mengalami iskemia atau infark% Serangan pada beberapa arteri akan memberikan

    kombinasi gejala yang lebih banyak pula%

    Bam$or' *#++%,- mengajukan klasifikasi klinis saja yang dapat dijadikan

    pegangan, yaitu6

    a Total Anterior Circulation Infarct*TA.I,

    :ambaran klinik 6

    Hemiparesis dengan atau tanpa gangguan sensorik (kontralateral sisi

    lesi$

    Hemianopia (kontralateral sisi lesi$

    :angguan fungsi luhur6 misalnya, disfasia, gangguan visuo

    spasial, hemineglect, agnosia, apraAia%

    -nfark tipe .7;- ini penyebabnya adalah emboli kardiak atau trombus arteri

    ke arteri, maka dengan segera pada penderita ini dilakukan pemeriksaan

    fungsi kardiak (anamnesia penyakit jantung,

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    20/54

    2 efisit motorikBsensorik disertai gejala fungsi luhur

    # :ejala fungsi luhur dan hemianopia

    4 efisit motorikBsensorik murni yang kurang eAtensif dibanding infarklakunar (hanya monoparesis& monosensorik$,

    ' :angguan fungsi luhur saja%

    :ambaran klinis *7;- terbatas secara anatomik pada daerah tertentu dan

    percabangan arteri serebri media bagian kortikal, atau pada percabangan

    arteri serebri media pada penderita dengan kolateral kompensasi yang baik

    atau pada arteri serebri anterior% *ada keadaan ini kemungkinan embolisasi

    sistematik dari jantung menjadi penyebab stroke terbesar dan pemeriksaan

    tambahan dilakukan seperti pada .7;-%

    /" Lacunar Infarct*LA.I,

    isebabkan oleh infark pada arteri kecil dalam otak (small deep infarct$

    yang lebih sensitif dilihat dengan )/- dari pada ;. scan otak%

    .anda&tanda klinis 6

    .idak ada defisit visual

    2 .idak ada gangguan fungsi luhur

    # .idak ada gangguan fungsi batang otak

    4 efisit maksimum pada satu cabang arteri kecil

    ' :ejala 6

    "!re motorstroke (*)S$

    "!re sensorystroke (*SS$

    7taksik hemiparesis (termasuk ataksia dan paresis unilateral,

    dysarthria-hand syndrome$

    8enis infark ini bukan disebabkan karena proses emboli karena biasanya

    pemeriksaan jantung dan arteri besar normal, sehingga tidak diperlukan

    pemeriksaan khusus untuk mencari emboli kardiak%

    20

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    21/54

    '" Posterior Circulation Infarct*P0.I,

    .erjadi oklusi pada batang otak dan atau lobus oksipitalis% *enyebabnya

    sangat heterogen dibanding dengan # tipe terdahulu%

    :ejala klinis6

    isfungsi saraf otak, satu atau lebih sisi ipsilateral dan gangguan

    motorikBsensorik kontralateral%

    :angguan motorikB sensorik bilateral%

    :angguan gerakan konjugat mata (hori>ontal atau vertikal$

    isfungsi serebelar tanpa gangguan long-tractipsilateral%

    Isolatedhemianopia atau buta kortikal%

    Heterogenitas penyebab *O;- menyebabkan pemeriksaan kasus

    harus lebih teliti dan lebih mendalam% Salah satu jenis *O;- yang sering

    disebabkan emboli kardiak adalah gangguan batang otak yang timbulnya

    serentak dengan hemianopia homonym (Warlo et% al !!'$%

    Lesi Batang 0tak#

    ?atang otak merupakan suatu struktur yang secara anatomi kompak, secara

    fungsional bermacam&macam, dan secara klinis penting% ?ahkan suatu lesi tunggal

    yang relatif kecilpun hampir selalu merusak beberapa nukleus, pusat refleks,

    traktus, atau jaras% Desi seperti itu seringkali bersifat vaskular (misalnya,

    perdarahan, iskemia oklusif$, tumor, trauma, dan proses degeneratif atau

    demielinasi dapat juga merusak batang otak%

    i batang otak, daerah susunan piramidal dilintasi oleh akar saraf otak ke,

    ke&9, ke& dan ke&2, sehingga lesi yang merusak kaasan piramidal batang otak

    sesisi mengakibatkan hemiplegi yang melibatkan saraf otak secara khas dandinamakan hemi&legi alternans% Desi sesisi atau hemilesi yang sering terjadi di

    otak jarang dijumpai di medula spinalis, sehingga kelumpuhan 0)5 akibat lesi di

    medula spinalis pada umumnya berupa tetraplegia atau paraplegia% Hemiplegia

    alternans akibat hemilesi di batang otak dapat dirinci dalam 6

    % Sindrom Hemiplegia alternans di mesencephalon

    2% Sindrom Hemiplegia alternans di pons

    #% Sindrom Hemiplegia alternans di medula spinalis

    21

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    22/54

    3erusakan unilateral pada jaras kortikobulbarBkortikospinal di tingkat

    batang otak menimbulkan sindrom hemiplegia alternans% Sindrom tersebut terdiri

    atas kelumpuhan 0)5 yang melanda otot&otot belahan tubuh kontralateral yang

    berada di baah tingkat lesi, sedangkan setingkat lesinya terdapat kelumpuhan

    D)5, yang melanda otot&otot yang disarafi oleh saraf kranial yang terlibat dalam

    lesi% .ergantung pada lokasi lesi paralitiknya, dapatlah dijumpai sindrom

    hemiplegia alternans di )esencephalon, *ons dan )edula Oblongata%

    Sin'rom Hemi&legia Alternans 'i Mesen/e&halon

    :ambaran penyakit tersebut di atas dijumpai bilamana hemilesi di batang

    otak menduduki pedunkulus serebri di tingkat )esencephalon% 5ervus

    okulomotorius (5%---$ yang hendak meninggalkan )esencephalon melalui

    permukaan ventral melintasi daerah yang terkena lesi, sehingga ikut terganggu

    fungsinya% Hemiplegia alternans dimana 5ervus Okulomotorius ipsilateral ikut

    terlibat dikenal sebagai hemiplegia alternans 5%Okulomotorius atau Sindroma

    Weber%

    7dapun manifestasi kelumpuhan 5%--- itu ialah (a$ paralisis )% /ektus

    -nternus (medialis$, )% /ektus Superior, )% /ektus -nferior, )% Oblikus -nferior

    dan )% Devator *alpebrae Superioris sehingga terdapat strabismus divergens,

    diplopia jika melihat ke seluruh jurusan dan ptosis (b$ paralisis )%Sfingter *upilae

    sehingga terdapat pupil yang melebar (midriasis$%

    8ika salah satu cabang dari rami *erforantes paramedialis 7%?asilaris yang

    tersumbat, maka infark akan ditemukan di daerah yang mencakup dua per tiga

    bagian lateral pedunkulus serebri dan daerah nukleus ruber% Oleh karena itu, maka

    hemiparesis alternans yang ringan sekali tidak saja disertai paresis ringan 5%---,

    akan tetapi dilengkapi juga dengan adanya gerakan involuntar pada lengan dan

    tungkai yang paretik ringan (di sisi kontralateral$ itu% Sindrom ini dikenal sebagai

    Sindrom ?enedikt%

    Sin'rom Pe'unkularis

    isebut juga hemiplegia okulomotorik alternan dan sindrom eber di otak

    tengah bagian basal, melibatkan saraf --- dan bagian&bagian dari pedunkulus

    serebralis

    22

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    23/54

    Sin'rom Bene'ikt

    .erletak didalam tegmentum dari otak tengah, mungkin merusak lemnikus

    medialis, nukleus ruber, dan saraf --- dan nukleusnya dan traktus&traktus yang

    berhubungan%

    Sin'rom Hemi&legia Alternans 'i Pons

    isebabkan oleh lesi vaskular unilateral% Selaras dengan pola percabangan

    arteri&arteri, maka lesi vaskular di pons dapat dibagi dalam6

    % Desi paramedian akibat penyumbatan salah satu cabang dari rami

    perforantes medialis a% ?asilaris

    2% Desi lateral, yang sesuai dengan kaasan pendarahan cabang sirkumferens

    yang pendek

    #% Desi di tegmentum bagian rostral pons akibat penyumbatan a% serebeli

    superior

    4% Desi di tegmentum bagian kaudal pons yang sesuai dengan kaasan

    pendarahan cabang sirkumferens yang panjang

    Hemiplegia alternans akibat lesi di pons adalah selamanya kelumpuhan

    0)5 yang melibatkan belahan tubuh sisi kontralateral, yang berada di baah

    tingkat lesi, yang berkombinasi dengan kelumpuhan D)5 pada otot&otot yang

    disarafi oleh 5% 7bdusens (5%=-$ atau 5% Eacialis (5%=--$% 8enis&jenis hemiplegia

    alternans di pons berbeda karena adanya selisih derajat kelumpuhan 0)5 yang

    melanda lengan dan tungkai berikut dengan gejala pelengkapnya yang terdiri atas

    kelumpuhan (D)5$ n%=- atau n%=-- dan gejala&gejala okular yang akan dibahas di

    baah ini%

    *enyumbatan parsial terhadap salah satu cabang dari rami perforantes

    medialis a% basilaris sering disusul oleh terjadinya lesi&lesi paramedian% 8ika lesi

    paramedian itu bersifat unilateral dan luas adanya, maka jaras

    kortikobulbarBkortikospinal berikut dengan inti&inti pes pontis serta serabut&

    serabut pontoserebelar akan rusak% .egmentum pontis tidak terlibat dalam lesi

    tersebut% )anifestasi lesi semacam itu ialah hemiplegia kontralateral, yang pada

    lengan lebih berat ketimbang pada tungkai% 8ika lesi paramedian itu terjadi secara

    bilateral, maka kelumpuhan terlukis di atas terjadi pada kedua belah tubuh% 8ika

    lesi paramedian terletak pada bagian kaudal pons, maka akar 5% 7bdusens tentu

    23

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    24/54

    terlibat% )aka dari itu pada sisi lesi terdapat kelumpuhan D)5 )% /ektus

    lateralis, yang membangkitkan strabismus konvergens ipsilateral dan kelumpuhan

    0)5 yang melanda belahan tubuh kontralateral, yang mencakup lengan tungkai

    sisi kontralateral berikut dengan otot&otot yang disarafi oleh n% =--, n% -I, n% I, n%

    I- dan n% I-- sisi kontralateral% apat juga terjadi suatu lesi unilateral di pes

    pontis yang meluas ke samping, sehingga melibatkan juga daerah yang dilintasi n%

    Easialis% Sindrom hemiplegia alternans dimana pada sisi ipsilateral terdapat

    kelumpuhan D)5, yang melanda otot&otot yang disarafi n% 7bdusens dan n%

    Easialis dikenal dengan nama Sindrom )illard :ubler% 8ika serabut&serabut

    kortikobulbar untuk n% 7bdusens ikut terlibat dalam lesi, maka deviation conjugee

    mengiringi Sindrom )illard :ubler% 3elumpuhan gerak bola mata yang konyugat

    itu dikenal sebagai Sindrom Eoville% Sehingga hemiplegia alternans n% 7bdusens

    et fasialis yang disertai dengan Sindrom Eoville itu disebut sindrom Eoville&

    )illard :ubler%

    Sin'rom Pontin Basalis

    apat melibatkan baik traktus kortikospinalis maupun saraf kranial (=-,

    =--, atau =$ dibagian yang terkena, tergantung pada luas dan derajat dari lesi% 8ika

    lesi besar maka mungkin lemnikus medialis juga terkena%

    Sin'rom Pons Dorsalis

    )engenai saraf =- atau =-- atau nukleusnya masing&masing, dengan atau

    tanpa melibatkan lemnikus medialis, traktus spinotalamikus, atau lemnikus

    lateralis% Mpusat tatapan lateralN seringkali terkena% itingkat yang lebih rostral,

    saraf = dan nukleus&nukleusnya mungkin tidak berfungsi lagi% Kelum&uhan

    tata&an 1ertikal (ketidakmampuan menggerakan mata keatas atau kebaah$%isebut juga sin'rom Parinau', disebabkan oleh kompresi dari tektum dan

    bagian&bagian yang berdekatan (misalnya, oleh tumor dari glandula pineal$%

    Sin'rom Hem&ilegia Alternans aki(at lesi 'i Me'ula 0(longata

    3aasan&kaasan vaskularisasi di medula oblongata ternyata sesuai

    dengan area lesi&lesi yang mendasari sindrom hemiplegia alternans di medula

    oblongata% ?agian paramedian medula oblongata diperdarahi oleh cabang 7%

    =ertebralis% ?agian lateralnya mendapat vaskularisasi dari 7% Serebeli -nferior

    24

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    25/54

    *osterior, sedangkan bagian dorsalnya diperdarahi oleh 7% Spinalis *osterior dan

    7% Serebeli -nferior *osterior% Desi unilateral yang menghasilkan hemiplegia

    alternans sudah jelas harus menduduki kaasan piramis sesisi dan harus dilintasi

    oleh radiks nervus hipoglosus% )aka dari itu kelumpuhan 0)5 yang terjadi

    melanda belahan tubuh kontralateral yang berada di baah tingkat leher dan

    diiringi oleh kelumpuhan D)5 pada belahan lidah ipsilateral% -tulah sindrom

    hemiplegia alternans nervus hipoglosus atau Sindrom )edular )edial% ejerine

    telah melukis sindrom tersebut berikut dengan sindrom kuadriplegia 0)5, yang

    disertai oleh kelumpuhan D)5 bilateral pada lidah% Sindrom itu disebabkan oleh

    lesi median yang bilateral% i samping sindrom medular medial, di klinik juga

    dikenal Sindrom medular lateral, yang di kalangan kedokteran kontinental dikenal

    sebagai Sindrom Wallenberg%

    Sin'rom Me'ularis Me'ial *(asal,

    ?iasanya mengenai piramis, sebagian atau seluruh lemnikus medialis, dan

    saraf I--% 8ika unilateral, maka sindrom ini dikenal juga sebagai hemiplegia

    hipoglosus alternan% -stilah ini mengacu pada penemuan baha kelemahan saraf

    kranial terletak pada sisi yang sama dengan lesi, sedangkan paralisis tubuh adalah

    pada sisi yang berlaanan dengan lesi% Desi dapat juga mengakibatkan defek

    bilateral%

    Sin'rom Me'ularis Lateral atau 2allen(erg

    )elibatkan beberapa (atau semua$ struktur berikut didalam medula

    oblongata yang terbuka pada sisi dorsolateral6 pedunkulus serebelaris inverior,

    nukleus vestibularis, serabut atau nukleus dari saraf -I dan I, nukleus dan traktus

    spinalis dari daraf =, traktus spinotalamikus, dan jaras simpatetik% (terlibatnyajaras simpatetik mungkin menimbulkan sindrom horner$% ?agian yang terkena

    diperdarahi oleh cabang&cabang dari arteri vertebralis atau arteri serebelaris

    inferior posterior%

    !"3 Pato$isiologi#

    *enyakit serebrovaskuler (cerebroasc!lar diseaseB;=$ atau stroke

    adalah setiap kelainan otak akibat proses patologi pada sistem pembuluh darah

    25

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    26/54

    otak% *roses patologi pada sistem pembuluh darah otak ini dapat berupa

    penyumbatan lumen pembuluh darah oleh trombosis atau emboli, pecahnya

    dinding pembuluh darah, perubahan permeabilitas dinding pembuluh darah dan

    perubahan viskositas maupun kualitas darah sendiri% *erubahan dinding pembuluh

    darah serta komponen lainnya dapat bersifat primer karena kelainan kongenital

    maupun degeneratif, atau sekunder akibat proses lain, seperti peradangan

    arteriosklerosis, hipertensi dan diabetes mellitus%

    *roses primer yang terjadi mungkin tidak menimbulkan gejala (silent$ dan

    akan muncul secara klinis jika aliran darah ke otak (cerebral blood flo#$%&'$

    turun sampai ke tingkat melampaui batas toleransi jaringan otak, yang disebut

    ambang aktivitas fungsi otak (threshold of brain f!nctional actiity$%% 3eadaan ini

    menyebabkan sindrom klinik yang disebut stroke%

    :ejala klinik stroke tergantung lokalisasi daerah yang mengalami iskemik

    ataupun perdarahan%

    Patogenesis in$ark otak

    -skemik otak dapat bersifat fokal atau global% .erdapat perbedaan etiologi

    keduanya% *ada iskemik global, aliran otak secara keseluruhan menurun akibat

    tekanan perfusi (syok ireversible karena henti jantung, perdarahan sistemik yang

    masif, fibrilasi atrial berat dll$% Sedangkan iskemik fokal terjadi akibat

    menurunnya tekanan perfusi otak karena ada sumbatan atau pecahnya salah satu

    pembuluh darah otak yang berakibat lumen pembuluh darah yang terkena akan

    tertutup sebagian atau seluruhnya% .ertutupnya lumen pembuluh darah oleh karena

    iskemik fokal, disebabkan antara lain 6

    *erubahan patologi pada dinding arteri pembuluh darah otak

    menimbulkan trombusis% 7danya trombusis ini, diaali oleh proses

    arteriosklerosis di tempat tersebut% *ada arteriole dapat terjadi vaskulitis

    atau lipohialinosis yang akan menyebabkan stroke iskemik berupa infark

    lakunar%

    *erubahan akibat proses hemodinamik dimana tekanan perfusi sangat

    menurun karena sumbatan di bagian proksimal pembuluh arteri seperti

    sumbatan arteri karotis atau vertebro&basilar%

    26

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    27/54

    *erubahan yang terjadi akibat dari perubahan sifat sel darah, misalnya6

    anemia sickle&cell, leukemia akut, polisitemia, hemoglobinopati dan

    makroglobulinemia%

    .ersumbatnya pembuluh akibat emboli daerah proksimal misalnya6

    trombosis arteri arteri, emboli jantung, dan lain&lain%

    Sebagai akibat dari penutupan aliran darah ke bagian otak tertentu, maka

    terjadi serangkaian proses patologik pada daerah iskemi% *erubahan ini dimulai di

    tingkat seluler, berupa perubahan fungsi dan struktural sel yang diikuti kerusakan

    pada fungsi utama serta integritas fisik dari susunan sel, selanjutnya akan berakhir

    dengan kematian neuron%

    isamping itu terjadi pula perubahan&perubahan dalam milliu ekstra

    seluler, karena peningkatan pH jaringan serta kadar gas darah, keluarnya >at

    neurotransmiter (glutamat$ serta metabolisme sel&sel yang iskemik, disertai

    kerusakan saar darah otak% Seluruh proses ini merupakan perubahan yang terjadi

    pada stroke iskemik%

    Peru(ahan $isiologi &a'a aliran 'arah otak

    *engurangan aliran darah yang disebabkan oleh sumbatan atau sebab lain,

    akan menyebabkan iskemia di suatu daerah otak% .erdapatnya kolateral di daerah

    sekitarnya disertai mekanisme kompensasi fokal berupa vasodilatasi,

    memungkinkan terjadinya beberapa keadaan berikut ini6

    *ada sumbatan kecil, terjadi daerah iskemia yang dalam aktu singkat

    dikompensasi dengan mekanisme kolateral dan vasodilatasi lokal% Secara

    klinis gejala yang timbul adalah transient ischemic attack (TIA( yang

    timbul dapat berupa hemiparesis sepintas atau amnesia umum sepintas,

    yaitu selama P24 jam%

    2 ?ila sumbatan agak besar, daerah iskemia lebih luas% *enurunan ;?E

    regional lebih besar, tetapi dengan mekanisme kompensasi masih mampu

    memulihkan fungsi neurologik dalam aktu beberapa hari sampai dengan

    2 minggu% )ungkin pada pemeriksaan klinik ada sedikit gangguan%

    3eadaan ini secara klinis disebut RIND()eersible Ischemic *e!rologic

    +eficit$%

    27

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    28/54

    # Sumbatan yang cukup besar menyebabkan daerah iskemia yang luas

    sehingga mekanisme kolateral dan kompensasi tak dapat mengatasinya%

    alam keadaan ini timbul defisit neurologis yang berlanjut%

    *ada iskemia otak yang luas, tampak daerah yang tidak homogen akibat

    perbedaan tingkat iskemia, yang terdiri dari # lapisan (area$ yang berbeda6

    Dapisan inti yang sangat iskemik (ischemic-core$ terlihat sangat pucat

    karena ;?E&nya paling rendah% .ampak degenerasi neuron, pelebaran

    pembuluh darah tanpa adanya aliran darah% 3adar asam laktat di daerah ini

    tinggi dengan *O2yang rendah% aerah ini akan mengalami nekrosis%

    2 aerah di sekitar ischemic-core yang %&'&nya juga rendah, tetapi masih

    lebih tinggi daripada %&' di ischemic core% Walaupun sel&sel neuron tidak

    sampai mati, fungsi sel terhenti, dan menjadi f!nctional paralysis% *ada

    daerah ini *O2rendah, *;O2 tinggi dan asam laktat meningkat% .entu saja

    terdapat kerusakan neuron dalam berbagai tingkat, edema jaringan akibat

    bendungan dengan dilatasi pembuluh darah dan jaringan berarna pucat%

    7strup menyebutnya sebagai ischemic pen!mbra% aerah ini masih

    mungkin diselamatkan dengan resusitasi dan manajemen yang tepat%

    # aerah di sekeliling penumbra tampak berarna kemerahan dan edema%

    *embuluh darah mengalami dilatasi maksimal, *;O2dan *O2tinggi dan

    kolateral maksimal% *ada daerah ini ;?E sangat meninggi sehingga

    disebut sebagai daerah dengan perfusi berlebihan (l!x!ry perf!sion$%

    3onsep Mpenumbra iskemiaN merupakan sandaran dasar pada pengobatan

    stroke, karena merupakan manifestasi terdapatnya struktur selular neuron yang

    masih hidup dan mungkin masih reversible apabila dilakukan pengobatan yang

    cepat% 0saha pemulihan daerah penumbra dilakukan dengan reperfusi yang harustepat aktunya supaya aliran darah kembali ke daerah iskemia tidak terlambat,

    sehingga neuron penumbra tidak mengalami nekrosis%

    3omponen aktu ini disebut sebagai 4en'ela tera&eutik (therape!tic

    #indo#$ yaitu jendela aktu reversibilitas sel&sel neuron penumbra terjadi dengan

    melakukan tindakan resusitasi sehingga neuron ini dapat diselamatkan% *erlu

    diingat di daerah penumbra ini sel&sel neuron masih hidup akan tetapi

    28

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    29/54

    metabolisme oksidatif sangat berkurang, pompa&pompa ion sangat minimal

    mengalami proses depolarisasi neuronal%

    *erubahan lain yang terjadi adalah kegagalan autoregulasi di daerah

    iskemia, sehingga respons arteriole terhadap perubahan tekanan darah dan oksigen

    atau karbondioksida menghilang%

    )ekanisme patologi lain yang terjadi pada aliran darah otak adalah,

    berkurangnya aliran darah seluruh hemisfer di sisi yang sama dan juga di sisi

    hemisfer yang berlaanan (diaskisis$ dalam tingkat yang lebih ringan% isamping

    itu, di daerah cermin (mirror area$ pada sisi kontra lateral hemisfer mengalami

    proses diaskisis yang relatif paling terkena dibanding sisi lainnya, dan juga pada

    sisi kontralateral hemisfer serebral (remote area$

    *erubahan aliran darah otak bersifat umumBglobal akibat stroke ini disebut

    'iaskisis()eyer et al%$, yang merupakan reaksi global terhadap aliran darah otak,

    dimana seluruh aliran darah otak berkurangBmenurun% 3erusakan hemisfer

    terutama lebih besar pada sisi yang tersumbat (ipsilateral dari sumbatan$%

    *roses ini diduga karena pusat di batang otak (yang mengatur tonus

    pembuluh darah di oatak$ mengalami stimulasi sebagai reaksi terjadinya sumbatan

    atau pecahnya salah satu pembuluh darah sistem serebrovaskuler, didasari oleh

    mekanisme neurotransmiter dopamin atau serotonin yang mengalami perubahan

    keseimbangan mendadak sejak saat stroke%

    *roses diaskisis berlangsung beberapa aktu (hari sampai minggu$

    tergantung luasnya infark% )ekanisme proses ini diduga karena perubahan global

    29

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    30/54

    dan pengaturan neurotransmiter% *erubahan&perubahan ini tampak secara

    eksperimental maupun dengan pemeriksaan *

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    31/54

    3ogure Q 3ato (!!2$ pada percobaan dengan binatang% *ada neuron&neuron

    tersebut terdapat hirarki sensitifitas terhadap iskemia diaali pada daerah

    hipokampus ;7 dan sebagian kolikulus inferior, kemudian jika iskemia lebih

    dari ' menit (+&' menit$ akan diikuti oleh lapis # dan ' neokorteA striatum

    septum, hipokampus sektor ;7 #, thalamus, korpus genikulatum medial, dan

    substania nigra%

    )eskipun ditemukan pada binatang, kenyataan ini menunjukkan baha di

    daerah sistem limbik dan ganglia basal terdapat sel&sel yang sensitif terhadap

    iskemia% 3eadaan ini penting dalam hubungannya dengan stroke yang disertai

    dengan demensia% Hal yang juga menarik adalah baha sel&sel yang sensitif

    terhadap iskemia terutama merupakan bagian dari serabut yang terisi glutamat%

    -skemia menyebabkan aktifitas intra seluler ;a2Cmeningkat hingga peningkatan

    ini akan menyebabkan juga aktifitas ;a2C di celah sinaps bertambah sehingga

    terjadi sekresi neutransmitter yang berlebihan, yaitu glutamat, aspartat dan kainat

    yang bersifat eksitotoksin%

    isamping itu 7be dkk (!"$ yang diulas oleh 3ogure (!!2$,

    membuktikan baha, akibat lamanya stimulasi reseptor metabolik oleh >at&>at

    yang dikeluarkan oleh sel, menyebabkan juga aktifitas reseptor neurotropik yang

    merangsang pembukaan kanal ;a2Cyang tidak tergantung pada kondisi tegangan

    potensial membran seluler (receptor&operated gate opening$, disamping

    terbukanya kanal ;a2C akibat aktivitas 5)7 reseptor Mvoltage operated gate

    openingN yang telah terjadi sebelumnya%

    3edua proses tersebut mengakibatkan masuknya ;a2Cion ekstraseluler ke

    dalam ruang intraseluler% 8ika proses berlanjut, pada akhirnya akan menyebabkan

    kerusakan membrane sel dan rangka sel (sitoskeleton$ melalui terganggunyaproses fosforilase dari regulator sekunder sintesa protein, proses proteolisis dan

    lipolisis yang akan menyebabkan ruptur atau nekrosis%

    isamping neuron&neuron yang sensitif terhadap iskemia, kematian sel

    dapat langsung terjadi pada iskemia berat dengan hilangnya energi secara total

    dari sel karena berhentinya aliran darah% isamping itu,desintegrasi sitoplasma

    dan disrupsi membran sel juga menghasilkan ion&ion radikal bebas yang dapat

    lebih memperburuk keadaan lingkungan seluler%

    31

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    32/54

    E'ema sere(ral 'an in$ark otak

    *ada infark serebri yang cukup luas, edema serebri timbul akibat

    kegagalan energi dari sel&sel otak dengan akibat perpindahan elektrolit (5aC, 3C$

    dan perubahan permeabilitas membran serta gradasi osmotik% 7kibatnya

    terjadinya pembengkakan sel (cytotoxic edema$% 3eadaan ini terjadi pada iskemia

    berat dan akut seperti hipoksia dan henti jantung% Selain itu edema serebri dapat

    juga timbul akibat kerusakan saar otak yang mengakibatkan permeabilitas

    kapiler rusak, sehingga cairan dan protein bertambah mudah memasuki ruangan

    ekstraseluler sehingga menyebabkan edema vasogenik (asogenic edema$%

    (3lat>ao !9, diulas ?ougainas dkk !!'$%

    imatik (monoaminoksidase$ dalam otooksidase dari

    biologiamin (efinefrin, serotonin dan sebagainya$%

    *ada iskemia fokal, peroksidase lipid ini meningkat aktifitasnya karena6

    .imbulnya edema otak vasogenikBseluler, telah diketahui baha

    endothelium memproduksi aksida nitrit (5O$ dan pada keadaan

    32

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    33/54

    patologi menghasilkan radikal bebas yang akan memperburuk

    timbulnya edema%

    2 *ada proses disintegrasi pompa kalsium dan natrium kalium akibat

    kerusakan membrane sel yang berkaitan dengan pompa ion% :angguan

    ini mempercepat masuknya kalsium dan natrium ke dalam sel%

    # *eroksida lipid juga terlihat pada mekanisme eksitatorik

    neurotransmitter glutamat% )eningkatnya aktifitas superoksida

    mempercepat dan memperbesar pengeluaran neurotransmitter

    eksitatorik glutamat dan aspartat% 0saha pengobatan dilakukan untuk

    menghambat akibat dari ekses superoksida dengan pemberian anti

    oksidan seperti glutation,vitamin

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    34/54

    adalah menghambat stimulasi glutamate terhadap reseptor 5)7 (5&)etil

    7spartate$, 7)*7 (d amino #&hidroksi&'&metil&4&isokasolopropionik acid$ dan

    kainat yang berperan penting dalam pengaturan masuknya ion kalsium% Obat&obat

    tersebut mempunyai peranan untuk mencegah proses disintegrasi sel&sel%

    3eberhasilan pengobatan 5)7 reseptor antagonis saat ini sedang diteliti

    pada penderita stroke misalnya6 serestat (abtiganel$ yang hasilnya sampai saat ini

    belum meyakinkan%

    Re&er$usi

    )eskipun aliran darah otak merupakan faktor penentu utama pada infark

    otak, pengalaman klinis serta penelitian pada hean percobaan menunjukkan

    baha pada infark otak, pulihnya aliran darah otak ke taraf normal tidak selalu

    memberikan manfaat yang diharapkan, yaitu hilangnya gejala klinis secara total%

    Selain faktor lamanya iskemia, ada hal&hal mendasar lain yang harus

    diperhitungkan dalam proses pengobatan infark otak%

    ari percobaan pada hean terbukti baha resusitasi atau reperfusi pada

    penutupanBpenghentian aliran darah ke otak mencetuskan beberapa reaksi

    kompleks di tingkat mikrosirkulasi, iskemia berupa edema jaringan,vasospasme

    kapilerBarteriol, penggumpalan sel&sel darah merah, asidosis jaringan, aliran

    kalsium masuk ke dalam sel, dan dilepaskannya radikal bebas% *erubahan ini

    dapat demikian hebat sehingga disebut sebagai reperf!sionin,!ry yang berakibat

    munculnya gejala neurologik yang relatif menetap%

    *ada dasarnya terjadi 2 perubahan sekunder pada periode reperfusi

    jaringan iskemia otak, yaitu6

    a Hi&eremia pasca iskemik atau heperemia reaktif yang disebabkan oleh

    melebarnya pembuluh darah di daerah iskemia% 3eadaan ini terjadi pada

    C2+ menit pertama setelah penyumbatan pembuluh darah otak terutama

    pada iskemia global otak%

    b Hi&o&er$usipasca&iskemik yang berlangsung antara 9&24 jam berikutnya%

    3eadaan ini ditandai dengan vasokonstriksi (akibat asidosis jaringan$,

    naiknya produksi tromboksan 72 dan edema jaringan% iduga proses ini

    yang akhirnya menghasilkan nekrosis dan kerusakan sel yang diikuti oleh

    munculnya gejala neurologik%

    34

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    35/54

    .ernyata secara eksperimental kerusakan sel&sel saraf dan jaringan otak

    tidak sesederhana yang dibayangkan, karena terdapat beberapa rantai proses yang

    memang hasil akhirnya adalah kematian sel% 8adi, pada infark otak terjadi proses

    sekunder yang jauh lebih kompleks, bukan hanya terhentinya aliran darah otak%

    Sebagai konsekuensinya, pengetahuan mutakhir mengenai perubahan patologik

    mempunyai dampak pencegahan gejala sisa dan lanjutan pengobatan%

    Pato$isiologi Em(oli Kar'iak

    *enelitian stroke yang berdasarkan populasi (pop!lation-based st!dy$

    belum ada di -ndonesia% *enelitian stroke di negara negara 7S

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    36/54

    ;aplan (!!#$ meneliti susunan dari trombus yang terdapat pada otopsi

    jantung penderita stroke% itemukan baha susunannya bervariasi, terdiri dari

    red-fibrin dependent thrombi, #hite platelet fibrin particles, combined red and

    #hite plateled-fibrin particles, combined red and #hite thrombi, fragmen dari

    non-infected ale egetation, elemen kalsifikasi dari calcified ales serta

    kalsifikasi annulus mitral, material fibromy>oma dari degenerasi mitral dengan

    prolaps dan sel&sel tumor dari tumor kardiak seperti my>oma%

    *enyebab stroke embolik terbanyak adalah fibrilasi atrial% 1ang dapat

    disebabkan oleh penyakit reumatik% )ural trombus pada dinding jantung kiri

    sering ditemukan pada otopsi penderita );- (2+ 9+$ dengan # +

    diantaranya terjadi emboli sistemik (;astillo dan ?ougousslausky,!!$%

    *rotesis mekanik katup jantung merupakan penyebab tersering dari stroke

    embolik pasca operatif% Sedangkan prolaps mitrai jarang menyebabkan stroke

    emboli serebral, tetapi frekuensinya masih belum jelas (kontroversial$ terutama

    pada katup yang redunden dan menebal% *ada endokarditis bakterial, # terjadi

    emboli serebral disebabkan karena lepasnya elemen vegetasi septic katup jantung

    (;astillo dan ?ougousslausky,!!$%

    *enyebab lain dari emboli serebral adalah adanya trombosis arteri ke

    arteri, yaitu terjadi pelepasan elemen embolik dari pembuluh&pembuluh

    ekstraBintra kranial aterosklerotik yang lepas ke distal menutupi pembuluh distal

    yang lebih kecil% Depasnya elemen yang berbentuk mural thrombus dari dinding

    pembuluh darah arterio&sklerotik di arteri karotis interna, bifurkasio karotis dan

    percabangan&percabangan arteri intrakranial%

    lcerated pla.!e arterioscleroticmerupakan sumber emboli dan isinya

    juga bervariasi, yaitu red fibrin-dependent thrombi, #hite plateled-fibrin particles,kombinasi trombus merah dan putih, debris kristal kolesterol, plak atheroma,

    partikel kalsifikasi dari dinding arteri yang terkalsifikasi, dan >at&>at lain sperti

    lemak, udara dan tumor% Selama itu yang dapat menjadi sumber emboli adalah

    arkus aorta, yaitu atheroma yang menonjol dan bergerak (mobile$ karena aliran

    darah yang cepat% Erekuensinya mulai sering ditemukan dan frekuensi ini

    meningkat dengan usia dan beratnya jantung (heart-#eight$%

    36

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    37/54

    !"8 Diagnosis

    iagnosis stroke dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,

    dan pemeriksaan penunjang%

    7namnesis

    efisit neurologis yang terjadi secara tiba&tiba, saat aktifitasBistirahat,

    kesadaran baikBterganggu, nyeri kepalaBtidak, muntahBtidak, kejangBtidak,

    kelemahan sesisi tubuhB tidak, gangguan sensibilitasBtidak, afasiaBtidak,

    riayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung (faktor risiko stroke

    lainnya$, lamanya (onset$, serangan pertamaBulang%

    2 *emeriksaan Eisik

    Status generalis6 kesadaran (/lasgo# %oma Scale$, vital sign (., 5adi,

    //, .emperatur$ dan pemeriksaan umum lainnya

    Status neurologis6 ditemukan adanya defisit neurologis pada salah satu atau

    lebih dari pemeriksaan berikut ini6 pemeriksaan saraf&saraf kranialis, fungsi

    motorik, sensorik, luhur, vegetatif, gejala rangsang meningeal, gerakan

    abnormal, gait dan keseimbangan% *enentuan stroke dapat dilakukan dengan

    menggunakan Skor Stroke Siriraj dan 7lgoritma :ajah )ada (tabel #%# dan

    tabel #%4$

    Ta(el !"!" Skor Stroke Siriraj

    A DERAJAT KESADARAN

    Koma : 2

    Apatis : 1

    Sadar : 0B !NTA"

    #$% : 1

    #&% : 0' SAK(T KE)A*A

    #$% : 1

    #&% : 0

    A+ TANDA , TANDA ATER-A1 A./i.a )toris

    #$% : 1

    #&% : 0

    2 'adiatio (.trmitt.

    #$% : 1

    #&% : 03 D

    #$% : 1

    #&% : 0

    SSS 9 *%-3 : KESADARAN, ; *% : MUNTAH , ; *% : SAKIT KEPALA, ; *

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    38/54

    1 : "mora/i

    Ta(el !") 7lgoritma :ajah )ada

    ! >e4ala Stroke Akut # Penurunan kesa'aran

    % N7eri ke&ala

    ! Re$leks (a(inski

    3etiganya atau 2 dari # ada *endarahan intraserebri

    Hanya penurunan kesadaran *endarahan intraserebri

    Hanya nyeri kepala *endarahan intraserebri

    Hanya refleks babinski -nfark

    .idak ada gejala apapun -nfark

    # *emeriksaan *enunjang

    Daboratorium6 darah perifer lengkap, faal hemostasis (*., 7*..,

    Eibrinogen, -5/, &dimer$, ?SS, fungsi ginjal (0reum, 3reatinin,

    7sam urat$, fungsi jantung (;3&573, ;3&)?$, fungsi hati (S:O.,

    S:*.$, *rofil lipid (3olesteroltotal, DD, HD, .rigliserida$,

    elektrolit, analisa gas darah (7H7B7S, ;lass -, Devel of evidence ?$

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    39/54

    2% 3elainan non neurologis B fungsional ( contoh 6 kelainan jia$

    #% ?angkitan epilepsi yang disertai paresis .oddGs

    4% )igren hemiplegic

    '% Desi struktural intracranial (hematoma subdural, tumor otak, 7=)$

    9% -nfeksi ensefalitis, abses otak

    % .rauma kepala

    "%

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    40/54

    & *osisi pasien menghindari penekanan vena jugular

    & Hindari pemberian cairan hipotonik atau glukosa

    & Hindari hipertermia

    & 8aga normovolemia

    & Osmoterapi dengan pemberian cairan )anitol intravena dengan dosis +,2'&

    +,' gBkg?? selama L2+ menit diulangi setiap 4&9 jam dengan target

    P#+mOsmBD (7H7B7S7, %lass---,1eel of eidence;$

    f% *engendalian kejang dengan ia>epam bolus lambat intravena '&2+ mg dan

    diikuti Eenitoin loading dose '&2+ mgBkg?? bolus dengan kecepatan '+

    mgBmenit jka masih kejang (7H7B7S7, %lass-,1eel of eidence;$

    g% *engendalian hiperpireksia dengan antipiretika 7setaminofen 9'+ mg jika suhu

    L#",'@; dan diatasi penyebabnya (7H7B7S7, %lass -,1eel of eidence;$

    h% *enatalaksanaan hiperglikemia (?SSL"+ mgBdl$ pada stroke akut dengan

    titrasi insulin (7H7B7S7, %lass -, 1eel of eidence;$% Hipoglikemia berat

    (P'+mgBdl$ diobati dengan ekstrosa 4+ intravena atau infus glukosa +&

    2+% .arget yang harus dicapai adalah normoglikemia%

    i% *emberian H2 antagonis (/anitidin$ atau penghambat pompa proton

    (Omepra>ole$ secara intravena dengan dosis "+ mg bolus jika terjadi stress

    ulcer (%lass-,1eel of eidence7$

    j% *emberian analgesik dan anti muntah sesuai indikasi%

    k% *emberian 5europrotektor (;iticholin$ dengan dosis 2A+++ mg intravena

    selama # hari dilanjutkan dengan oral 2A+++ mg selama # minggu (-;.0S$%

    A" Stroke iskemik 5 in$ark?

    6 7spirin dengan dosis aal #2' mg dalam 24 & 4" jam pada stroke iskemik

    akut (7H7B7S7, %lass-,1eel of eidence7$

    6 *asien stroke iskemik atau .-7 yang tidak mendapatkan antikoagulan

    harus diberikan antiplatelet 7spirin ("+' mg$ atau ;lopidogrel ' mg,

    atau terapi kombinasi 7spirin dosis rendah 2' mg dengan eAtended release

    dipyridamole 2++ mg (7H7B7S7, %lass-,1eel of eidence7$

    6 ;lopidogrel ' mg lebih baik dibandingkan dengan aspirin saja

    (7H7B7S7, %lass-- b,1eel of eidence?$

    40

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    41/54

    6 3ombinasi 7spirin dan ;lopidogrel tidak direkomendasikan pada pasien

    pasien stroke iskemik akut, kecuali pada pasien dengan indikasi spesifik

    (misalnya angina tidak stabil, atau non J ve atau recent stenting$,

    pengobatan diberikan sampai ! bulan sesudah kejadian (7H7B7S7, %lass

    -,1eel of eidence7$

    6 *enambahan 7spirin pada terapi ;lopidogrel yang diberikan pada populasi

    resiko tinggi akan meningkatkan resiko perdarahan bila dibandingkan

    dengan pemakaian ;lopidogrel saja, sehingga pemakaian rutin seperti ini

    tidak direkomendasikan untuk stroke iskemik atau .-7 (7H7B7S7, %lass

    ---,1eel of eidence7$

    6 *ada penderita tidak toleran dengan 7spirin, ;lopidogrel ' mg atau

    eAtended release dipyridamole 2A2++ mg dapat digunakan (7H7B7S7,

    %lass--a,1eel of eidence?$

    6 *ada stroke iskemik aterotrombotik dan arterial stenosis simptomatik

    dianjurkan memakai ;ilosta>ol ++ mg 2 kali sehari (7H7B7S7, %lass-,

    1eel of eidence7$

    6 .rombolitik (harus memenuhi kriteria inklusi$6 pemberian iv r.*7 dosis

    +,! mgBkg?? (maksimum !+ mg$, + dari dosis total diberikan sebagai

    bolus inisial, dan sisanya sebagai infus selama 9+ menit%

    irekomendasikan secepat mungkin dalam rentang aktu # jam%

    (7H7B7S7, %lass -,1eel of eidence 7

    6 7ntikoagulan (heparin, D)WH, heparinoid$ atau antagonis vitamin 3

    (arfarin$ direkomendasikan untuk stroke iskemik atau .-7 yang disertai

    denngan fibrilasi atrial intermitten atau permanen yang paroksismal%

    (target -5/ 2,' dengan rentang 2,+,+$ (7H7B7S7, %lass -, 1eel ofeidence7$

    6 *emberian statin dengan efek penurunan lipid direkomendasikan pada

    stroke iskemik dan .-7 yang disertai aterosklerosis tanpa *83 dengan

    DD ++mgBdl (7H7B7S7, %lass -,1eel eidence?$

    B" Per'arahan su(ara/hnoi'?

    41

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    42/54

    6 0ntuk mencegah vasospasme dengan pemberian 5imodipine dimulai

    dengan dosis &2 mgBjam iv pada hari ke atau secara oral 9+ mg setiap 9

    jam selama 2 hari (7H7B7S7, %lass-,1eel of eidence7$

    6 .erapi antifibrinolitik dengan 7sam .raneksamat loading dose g

    intravena kemudian dilanjutkan g setiap 9 jam selam 2 jam untuk

    mencegah perdarahan ulang (rebleeding$

    ." Per'arahan Intrasere(ral ?

    3onservatif6

    & )emperbaiki faal hemostasis (bila ada gangguan faal hemostasis$

    & Operatif6 ilakukan pada kasus yang indikatif Bmemungkinkan6 volume

    perdarahan lebih dari #+ cc atau diameter L #cm pada fossa posterior

    & Detak lobar dan kortikal dengan tanda&tanda peninggian .-3 akut dan

    ancaman herniasi otak

    & *erdarahan serebellum

    & Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau serebellum

    & :;S L

    Reha(ilitasi untuk stroke ?

    a" irekomendasikan untuk memulai rehabilitasi dini setelah kondisi medis

    stabil (7H7B7S7, %lass---,1eel of eidence;$

    (" Setelah keluar dari unit stroke, direkomendasikan untuk melanjutkan

    rehabilitasi dengan berobat jalan selama tahun pertama setelah stroke

    (7H7B7S7, %lass--,1eel of eidence7$

    /" irekomendasikan untuk meningkatkan durasi dan intensitas rehabilitasi

    (7H7B7S7, %lass--,1eel of eidence?$

    E'ukasi?

    ?ertujuan melakukan pencegahan sekunder (serangan ulang stroke$ dengan

    memberikan konseling kepada penderita dan keluarganya, diantaranya6

    42

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    43/54

    a% *engaturan diet dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan

    kolesterol, tinggi serat, tinggi protein, mengandung antioksidan

    b% -stirahat yang teratur dan tidur yang cukup

    c% )engendalikan stress dengan berpikir positif bertujuan respon relaksasi yang

    menurunkan denyut jantung dan tekanan darah

    d% *engendalian faktor&faktor resiko yang telah diketahui dengan obat&obat yang

    telah diberikan selama diraat dan rutin kontrol berobat pasca diraat

    e% )emodifikasi gaya hidup (olahraga, tidak merokok, tidak mengkonsumsi

    alkohol, penurunan berat badan pada obesitas$

    f% )elanjutkan fisioterapi dengan berobat jalan

    Prognosis

    *rognosis stroke dapat dilihat dari 9 aspek yakni6 death0 disease0

    disability0 discomfort0 dissatisfaction0 dan destit!tion% 3eenam aspek prognosis

    tersebut terjadi pada stroke fase aal atau pasca stroke% 0ntuk mencegah agar

    aspek tersebut tidak menjadi lebih buruk maka semua penderita stroke akut harus

    dimonitor dengan hati&hati terhadap keadaan umum, fungsi otak,

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    44/54

    dipengaruhi oleh usia, diabetes, hipertensi, stroke sebelumnya, dan penyakit

    arteri karotis yang menyertai% *asien dengan .-7 memiliki prognosis yang

    lebih baik dibandingkan pasien dengan .-7 memiliki prognosis yang lebih baik

    dibandingkan pasien dengan stroke minor% .ingkat mortalitas kumulatif pasien

    dalam penelitian ini sebesar 4," dalam tahun dan meningkat menjadi ",9

    dalam ' tahun%

    BAB I

    RESUME

    *enderita diraat dibagian neurologi /S)H dikarenakan mengalami

    kesulitan berjalan akibat kelemahan sesisi tubuh sebelah kanan yang terjadi secara

    tiba&tiba%

    2 jam sebelum masuk rumah sakit penderita mengalami kelemahan sesisi

    tubuh sebelah kanan secara tiba&tiba saat sedang beristirahat disertai penurunan

    kesadaran selama 2+ menit% Saat serangan penderita mengalami bicara pelo,

    mulut mengot ke kanan, gangguan sensibilitas berupa rasa baal dan kesemutan

    tidak ada, sakit kepala tidak ada, mual muntah tidak ada, kejang tidak ada%

    *enderita biasa menggunakan tangan kanan% *enderita tidak bisa mengungkapkan

    isi pikirannya secara lisan, tulisan, dan isyarat% *enderita juga tidak dapat

    mengerti isi pikiran orang lain yang diungkapkan secara lisan, tulisan, dan isyarat%

    Saat serangan, jantung berdebar dan sesak nafas tidak ada%

    /iayat darah tinggi ' tahun yang lalu, minum obat tidak teratur% /iayat

    kencing manis tidak ada% /iayat stroke tidak ada% /iayat sakit jantung tidak

    ada%

    *enyakit seperti ini diderita untuk pertama kalinya%

    Status Internus

    3esadaran 6 :;S (

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    45/54

    5adi 6 "ABmenit *aru&paru 6 ves (C$ 5 /(&$ W(&$

    *ernapasan 6 22ABmenit Hepar 6 tidak teraba

    .ekanan arah 6 #+B!+ mmHg Dien 6 tidak teraba

    ?erat ?adan 6 '' kg 7nggota :erak6 tidak ada oedema

    .inggi ?adan 6 '4 cm :enitalia 6 tidak diperiksa

    Status Psikiatrikus

    Sikap 6 ajar, koperatif erakan Dateralisasi ke kanan

    Kekuatan

    Tonus )eningkat 5ormal )eningkat 5ormal

    Klonus & &

    Re$leks

    $isiologis

    )eningkat 5ormal )eningkat 5ormal

    Re$leks

    Patologis

    & & ?,;,O,S C &

    Eungsi sensorik 6 belum dapat dinilai

    Eungsi vegetatif 6 terpasang kateter

    Eungsi luhur 6 afasia global

    :erakan abnormal 6 tidak ada

    :ejala rangsang meningeal 6 kaku kuduk (&$, kernig3s sign(&$, lasse.!e3s sign(&$

    :ait dan keseimbangan 6 belum dapat dinilai

    45

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    46/54

    -7:5OS-S

    -7:5OS-S 3D-5-36

    Hemiparese deAtra tipe spastik

    *arese nervus =-- deAtra tipe central

    *arese nervus I-- deAtra tipe central

    7fasia global

    -7:5OS-S .O*-36

    & Desi di ;apsula -nterna Hemisferium ;erebri Sinistra

    & *artial 7nterior ;irculation -nfarct (*7;-$

    -7:5OS-S

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    47/54

    BAB

    ANALISA KASUS

    *ada anamnesis didapatkan penderita mengalami kelemahan sesisi tubuh

    sebelah kanan disertai penurunan kesadaran selama 2+ menit yang terjadi secara

    tiba&tiba saat sedang beristirahat% ari hasil anamnesis pasien mengalami defisit

    neurologis yang mendadak dan penurunan kesadaran secara tiba&tiba dengan

    dugaan vaskular sehingga memunculkan kecurigaan terjadinya suatu

    cerebrovascular disease (stroke$ dengan diagnose topik *7;- (*artial 7nterior

    ;iculation -nfarct$% ari gejala yang dialami dapat dilakukan penghitungan skor

    siriraj dimana didapatkan skor &9 yang mendukung kecurigaan stroke non

    hemoragik pada pasien ini% ari pemeriksaan neurologis didapatkan ada parese

    nervus =-- dan I-- sinistra tipe sentral serta peningkatan tonus dan reflek

    fisiologis pada sisi tubuh sebelah kanan% /efleks patologis babinski, chaddock,

    openheim, dan schaeffer positif pada kaki sebelah kanan% 0ntuk menunjang

    diagnosis dilakukan pemeriksaan ;. Scan kepala dan rotgen thoraA dan

    didapatkan hasil infark serebri iskemik pada daerah oksipital kiri dan

    kardiomegali% Sehingga dengan demikian dapat ditetapkan diagnosis pasien

    adalah ;= 5on Hemoragik et causa emboli serebri%

    *enderita biasa menggunakan tangan kanan% *enderita tidak bisa

    mengungkapkan isi pikirannya secara lisan, tulisan, dan isyarat% *enderita juga

    tidak dapat mengerti isi pikiran orang lain yang diungkapkan secara lisan, tulisan,

    47

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    48/54

    dan isyarat% engan demikian dapat disimpulkan penderita mengalami afasia

    global%

    *asien juga memiliki riayat hipertensi sejak ' tahun yang lalu, makan

    obat tidak teratur% /iayat kencing manis tidak ada% /iayat stroke tidak ada%

    /iayat sakit jantung tidak ada% /iayat kolesterol tinggi sejak ' tahun yang

    lalu% apat disimpulkan baha faktor resiko pada penderita ini adalah penyakit

    hipertensi dan hiperkolesterolemia%

    *enatalaksaan pada pasien ini adalah mobilisasi pasif, fisioterapi, -=E

    5a;l +,! gtt IIBm, aspilet A"+ mg *O, amlodipin A+ mg *O, omepra>ole

    A2+ mg *O, neurodeA A tab *O, O?H #A sirup *O, loratadine A+ mg *O,

    lotioncalamine 2ABhari, antovostatin A+ mg *O malam%

    Diagnosis Klinis

    Hemiparese deAtra tipe spastik

    *arese 5% =-- sinistra tipe sentral

    *arese 5% I-- sinistra tipe sentral

    7fasia global

    Diagnosis Ban'ing To&ik

    # Lesi 'i Korteks Hemis$erium .ere(ri Sinistra

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi 'i korteks /ere(ri >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorik berupa hemipareseBhemiplegi

    kontralateral lesi

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik

    % :ejala iritatif berupa kejang pada sisi yang lemah atau

    lumpuh

    .idak ada kejang

    ! :ejala fokal berupa kelumpuhan lengan dan tungkai

    yang tidak sama berat

    3elemahan pada lengan dan

    tungkai sama berat

    ) efisit sensorik berupa gangguan pada sisi yang

    lemahBlumpuh

    ?elum dapat dinilai

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi di korteks hemisferium cerebri sinistra dapat

    disingkirkan%

    48

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    49/54

    % Lesi 'i .a&sula Interna Hemis$erium .ere(ri Sinistra

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi 'i /a&sula interna >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorik berupa hemipareseBhemiplegi

    kontralateral lesi

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik

    % *arese 5% =-- tipe sentral 7da parese 5% =-- sentral

    ! *arese 5% I-- tipe sentral 7da parese 5% I-- sentral

    ) 3elemahanBkelumpuhan pada lengan dan tungkai sama

    berat

    3elemahan lengan dan

    tungkai kanan sama berat

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi di capsula interna hemisferium cerebri sinistra

    belum dapat disingkirkan

    2% Lesi 'i Su(korteks Hemis$erium .ere(ri Sinistra

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi 'i su(korteks /ere(ri >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorik berupa hemipareseBhemiplegi

    kontralateral lesi

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik

    % 7fasia motorik murni 7fasia global

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi di subkorteks hemisferium cerebri sinistra dapat

    disingkirkan

    #% Lesi 'i Mesen/e&halon

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi 'i mesense$alon >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorik berupa hemipareseBhemiplegi

    kontralateral lesi (hemiparese alternans$

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik

    % *arese 5% --- ipsilateral lesi .idak ada parese 5% ---

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi di mesensefalon dapat disingkirkan

    4% Lesi 'i Pons

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi 'i &ons >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorik berupa hemipareseBhemiplegi

    kontralateral lesi (hemiparese alternans$

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik

    % *arese 5% -=, =, =-, =--, =--- *arese 5%=--

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi di pons dapat disingkirkan

    49

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    50/54

    '% Lesi 'i Me'ula 0(longata

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi 'i me'ula o(longata >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorik berupa hemipareseBhemiplegi

    kontralateral lesi (hemiparese alternans$

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik

    % *arese 5% -I, I, I-, I-- *arese 5%I--

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi di medula oblongata dapat disingkirkan

    ?erdasarkan klasifikasi ?amford

    # Total Anterior .ir/ulation In$ar/t *TA.I,

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi TA.I >e4ala &a'a &asien

    # Hemiparesis dengan atau tanpa gangguan sensorik

    (kontralateral sisi lesi$

    Hemiparese deAtra tipe

    spastik, tidak ada

    hemianopia, ada gangguan

    fungsi luhur berupa afasia

    global

    % Hemianopia (kontralateral sisi lesi$

    ! :angguan fungsi luhur6 disfasia, gangguan

    visuospasial, hemineglect, agnosia, apraAia

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi .7;- dapat disingkirkan

    % Partial Anterior .ir/ulation In$ar/t *PA.I,

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi PA.I >e4ala &a'a &asien

    # efisit motorikBsensorik dan hemianopia *ada pasien ada defisit

    motorik berupa hemiparese

    deAtra tipe spastik dan afasia

    global

    % efisit motorikBsensorik disertai gejala fungsi luhur

    ! :ejala fungsi luhur dan hemianopia

    ) efisit motorikBsensorik murni yang kurang ektensif

    dibanding infark lakunar (hanya monoparesis&

    mononsensorik$3 :angguan fungsi luhur saja

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi *7;- belum dapat disingkirkan

    ! La/unar In$ar/t *LA.I,

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi LA.I >e4ala &a'a &asien

    # .idak ada defisit visual .idak ada defisit visual, ada

    % .idak ada gangguan fungsi luhur

    50

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    51/54

    gangguan fungsi luhur

    berupa afasia global, tidak

    ada gangguan fungsi batang

    otak

    ! .idak ada gangguan fungsi batang otak

    ) efisit maksimum pada satu cabang arteri kecil

    3 :ejala6

    & *ure motor stroke (*)S$& *ure sensory stroke (*SS$

    & 7taksis hemiparesis

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi D7;- dapat disingkirkan

    ) Posterior .ir/ulation In$ar/t *P0.I,

    No

    "

    >e4ala &a'a lesi P0.I >e4ala &a'a &asien

    # isfungsi saraf otak, satu atau lebih sisi ipsilateral dan

    gangguan motorikBsensorik kontralateral%

    efisit motorik berupa

    hemiparese deAtra tipe

    spastik, tidak ada gangguan

    konjugat mata, tidak ada

    hemianopia

    % :angguan motorikB sensorik bilateral

    ! :angguan gerakan konjugat mata (hori>ontal atau

    vertikal$

    ) isfungsi serebelar tanpa gangguan long-tract

    ipsilateral

    3 Isolatedhemianopia atau buta kortikal%

    Kesim&ulan? kemungkinan lesi *O;- dapat disingkirkan

    Kesim&ulan?

    Diagnosis to&ik?

    & Desi di ;apsula -nterna Hemisferium ;erebri Sinistra

    & *artial 7nterior ;irculation -nfarct (*7;-$

    Diagnosis Ban'ing Etiologi

    Skor Stroke Sirira4

    D DERAJAT KESADARAN

    Koma : 2

    Apatis : 1

    Sadar : 0E !NTA"

    #$% : 1

    #&% : 0

    SAK(T KE)A*A

    #$% : 1

    B+ TANDA , TANDA ATER-A4 A./i.a )toris

    #$% : 1

    #&% : 0

    5 'adiatio (.trmitt.

    #$% : 1

    #&% : 0

    6 D

    #$% : 1

    #&% : 0

    51

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    52/54

    #&% : 0

    SSS 9 *%-3 : KESADARAN, ; *% : MUNTAH , ; *% : SAKIT KEPALA, ; *

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    53/54

    % Em(oli /ere(ri

    Em(oli /ere(ri >e4ala &a'a &asien

    3ehilangan lesadaran P#+ menit

    7da atrial fibrilasi

    .erjadi saat istirahat

    3ehilangan kesadaran selama 2+

    menit

    7da tanda atrial fibrilasi

    .erjadi tiba&tiba saat istirahat

    Kesim&ulan? kemungkinan etiologi emboli cerebri belum dapat disingkirkan

    ! Trom(osis /ere(ri

    Trom(osis /ere(ri >e4ala &a'a &asien

    .idak ada kehilangan kesadaran

    .erjadi saat istirahat

    7da kehilangan kesadaran selama 2+

    menit

    .erjadi tiba&tiba saat istirahat

    Kesim&ulan? kemungkinan etiologi trombosis cerebri dapat disingkirkan

    Diagnosis etiologi (er'asarkan anamnesis?

  • 7/25/2019 Case CVD Non Hemoragik (Autosaved)

    54/54

    DAFTAR PUSTAKA

    % 7ho 3, Harmsen *, Hatano S, )aruardsen 8, Smirnov =