cardio vasku ler

Upload: dwi-hardiani

Post on 06-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cardio

TRANSCRIPT

ACARA IIOBSERVASI SISTEM KARDIOVASKULER DAN RESPIRASI MENGAMATI TEKANAN DARAH, DENYUT JANTUNG, DAN DENYUT NADII. TUJUANSetelah mengikut praktikum fisiologi hewan dengan materi observasi system kardiovaskuler, mahasiswa mampu :1. Mengetahui prinsip dan cara-cara pengukuran tekanann darah pada saat distol dan diastol 2. Mengetahui pengaruh aktifitas metabolik pada besarnya tekanan sistol dan diastol.II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Sistem KardiovaskulerMenurut Muttaqin (2009), sistem kardiovaskuler adalah kesatuan organ-organ dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi untuk memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Sistem ini juga berfungsi sebagai sistem regulasi untuk melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transpor tertutup yang terdiri atas jantung, sebagai organ pemompa darah ke seluruh tubuh. Lalu ada komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi. Selain itu, ada pembuluh darah yang memiliki fungsi sebagai media yang mengalirkan komponen darah. Ketiga komponen tersebut harus berfungsi dengan baik agar seluruh jaringan dan organ tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang tepat. Otot jantung, pembuluh darah, sistem konduksi, suplai darah, dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara sempurna agar sistem kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen tersebut bekerja bersama-sama dan mempengaruhi denyutan, tekanan, dan volume pompa darah untuk menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh.

2.2 Tekanan Darah Menurut Ronny, dkk (2008), tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan volume darah atau penurunan elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume darah akan menurun tekanan darah. Darah yang dipompa oleh jantung akan mengalir ke dalam pembuluh darah arteri. Pada saat darah mengalir ke dalam arteri, arteri meregang namun karena sifatnya yang elastisitas arteri akan kembali ke ukuran semula dan dengan demikian darah akan mengalir ke daerah yang lebih distal.Menurut Gunawan (2007), tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistole). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali (diastole). Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi daripada tekanan darah diastolik. Tekanan darah manusia senantiasa berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung. Menurut Anggara dan Prayitno (2013), tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler, dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah2.4 Denyut Jantung dan Denyut Nadi Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari noddus SA (irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja. 30 Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat di apex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006).

2.5 Alat yang DigunakanIII. METODELOGI3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alata. Stetoskopb. Sphygmomanometerc. Alat tulis3.1.2 Bahana. Praktikan dalam Keadaan Istirahatb. Praktikan dalam Keadaan Kerja Fisik atau Aktifias3.2 Cara Kerja3.2.1 Pengukuran Tekanan Daraha. Dipasang sphygmomanometer pada lengan, setelah dipasang kemudian diukur dan dilihat pada sphygmomanometer untuk mengetahui tekanan sistole dan diastole.b. Hasil yang didapat kemudian dicatat pada lembar kerja yang ada.3.2.2 Pengukuran Denyut Jantunga. Stetoskop disiapkan.b. Denyut jantung dicari disekitar dadac. Setelah didapat denyut jantung disunakan stetoskop.d. Denyut jantung diukur selama satu menit.e. Pengukuran denyut jantung dilakukan dalam kurun waktu menit pertama, lima menit pertama, lima menit kedua, dan lima menit ketiga.f. Hasil yang didapatkan kemudian dicatat pada lembar kerja yang ada.3.2.3 Pengukuran Denyut Nadia. Dicari denyut nadi pada sekitar lengan tangan dibagian bawah.b. Denyut nadi yang didapat kemudian dihitung selama satu menit.c. Hasil penghitungan denyut nadi kemudian dicatat dilembar kerja yang ada.IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil PengamatanWaktu PengamatanIstirahatKerja Fisik

Tekanan DarahDenyut JantungDenyut NadiTekanan DarahDenyut JantungDenyut Nadi

0'110/80 mmHg9684120/90 mmHg12698

5'10086119100

10'10088115105

15'10186119108

4.2 Pembahasan Praktikum Fisiologi Hewan acara II yang berjudul Observasi Fungsi Sistem Kardiovaskuler dan Respirasi Serta Mengamati Tekanan Darah, denyut Jantung, dan Denyut Nadi dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015 di Laboratorium BSFH. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui prinsip dan cara-cara pengukuran tekanan darah pada saat sistol dan diastol, mengetahui pengaruh aktifitas metabolik pada besarnya tekanan sistol dan diastol. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu stetoskop, tensimeter, manusia dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan beraktifitas.

4.2.1 Pengukuran Tekanan DarahPraktikum pengukuran tekanan darah dalam keadaan istirahat dilakukan dengan waktu pengukuran (0 menit, 5 menit pertama, 5 menit kedua, dan 5 menit ketiga). Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah stetoskop dan sphygmomanometer, sedangkan bahan yang digunakan adalah praktikan dalam keadaan istirahat. Cara kerja yang dilakukan pada saat pengukuran tekanan darah adalah dengan sphygmomanometer. Sphygmomanometer digunakan , hal ini sesuai dengan pendapat (), bahwa cara penggunaan sphygmomanometer adalah,,..,Pengukuran tekanan darah dilakukan pada 0 menit atau pada menit pertama hasil yang didapat pada menit pertama adalah 110/80 mmhg. 110 menunjukkan tekana sistole dan 80 menunjukkan nilai diastole. Nilai tekanan sistole dan diastole pada saat berada dalam keadaan istirahat adalah normal, Karena tekanan darah manusia pada saat tidak melakukan apa-apa bernilai 110/80. Hal ini sesuai dengan pendapat (), bahwa,, Kemudian hasil pengukuran setelah beraktifitas tekanan darah mengalami kenaikan yakni 120/90 mmhg. Aktifitas dilakukan selama 5 menit. Aktifitas praktikan yang dilakukan pada saat satu menit pertama adalah dengan melakukan push up, kemudian pada menit kedua melakukan lari lari-lari kecil, kemudian pada menit ketiga melakukan lari naik-dan turun tangga, kemudian pada menit terakhir melakukan lari cepat da naik turun tangga. Akibat dari kegiatan yang dilakukan selama 5 menit menyebabkan tekanan darah naik, hal tersebut dikarenakan, menurut () tekanan darah naik setelah melakukan aktifitas disebabkan karena.

4.2.2 Pengukuran Denyut JantungPercobaan pengukuran denyut jantung menggunakan alat yang bernama stetoskop. Cara kerja yang dilakukan adalah dengan mencari denyut jantung yang berada di sekitar dada, kemudian dideteksi dengan mengunakan stetoskop. Setelah didapatkan denyut jantung, kemudian diukur dengan cara menghitung denyut jantung selama satu menit. Denyut jantung keadaan istirahat pada menit pertama adalah 96 permenit, kemudian pada 5 menit pertama adalah 100, pada 5 menit kedua adalah 100, dan denyut jantung pada 5 menit ketiga adalah 101. Hasil perhitungan denyut jantung pada keadaan istirahat adalah normal. Denyut jantung normal pada keadaan istirahat adalah (..), hal ini sesuai dengan pendapat (..), percobaan pengukuran denyut jantung pada saat setelah melakukan aktifitas atau kerja fisik mengalami peningkatan. Hasil pengukuran yang didapat adalah sebagai berikut. Menit pertama adalah 126, pada menit pertama adalah 119, 5 menit pertama adalah 119, denyut jatung pada 5 menit kedua adalah 115, kemudian denyut jantung pada 5 menit ketiga adalah 119. Denyut jantung mengalami peningkatan setelah melakukan kerja fisik atau beraktifitas karena (.) hal ini sesuai dengan pendapat ().4.2.3 Pengukuran Denyut Nadi Percobaan pengukuran jumlah denyut nadi dilakukan terhadap praktikan berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia remaja, dimana usia ini juga akan mempengaruhi denyut nadi. Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama pertumbuhan dan pada masa remaja, denyut jantung menetap serta dengan iramanya yang teratur (Siswantiningsih, 2010). Pengukuran jumlah denyut nadi dilakukan pada saat keadaan istirahat dan setelah melakukan kerja fisik, pengukuran ini dihitung sebanyak empat kali dalam jangka waktu yang berbeda-beda (0, 5, 10 dan 15) saat istirahat maupun setelah melakukan kerja fisik. Perhitungan jumlah denyut nadi dilakukan selama 1 menit dengan menggunakan tangan, denyut nadi yang diukur adalah nadi yang ada di pergelangan tangan. Pergelangan tangan merupakan salah satu tempat untuk meraba denyut nadi, tepatnya di bagian pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) (Siswantiningsih, 2010). Pengukuran pertama yang dilakukan adalah pada saat istirahat yaitu praktikan tidak melakukan apa-apa dengan posisi duduk. Hasil yang diperoleh pada menit ke 0, jumlah denyut nadi adalah 84. Menit ke 5, jumlah denyut nadi adalah 86. Menit ke 10, jumlah denyut nadi adalah 88 sedangkan di menit ke 15, jumlah denyut nadi adalah 86.Pengukuran yang kedua dilakukan pada saat setelah melakukan kerja fisik. Kerja fisik yang dilakukan adalah selama 2 menit praktikan melakukan push-up, kemudian lari naik-turun tangga di menit ke-3, dilanjutkan dengan jalan naik-turun tangga serta lompat di menit ke 3-4, pada menit ke-5 kembali lari naik-turun tangga. Hasil yang diperoleh pada menit pertama, jumlah denyut nadi adalah 98. Menit ke 5, jumlah denyut nadi adalah 100. Menit ke 10, jumlah denyut nadi adalah 105. Perhitungan terakhir yaitu pada menit ke 15, jumlah denyut nadi yaitu 108.Berdasarkan data hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah denyut nadi pada saat istirahat jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah denyut nadi setelah praktikan melakukan kerja fisik. Hal ini sesuai dengan literatur yaitu pada saat bekerja terjadi peningkatan metabolisme sel-sel otot sehingga aliran darah meningkat untuk memindahkan zat-zat makanan dari darah yang dibutuhkan jaringan otot. Semakin tinggi aktivitas maka semakin meningkat metabolism otot sehingga curah jantung akan meningkat untuk mensuplai kebutuhan zat makanan melalui peningkatan aliran darah. Peningkatan curah jantung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung yang akan meningkatkan denyut nadi pada akhirnya (Siswantiningsih, 2010)

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN