cara pemasangan ngt

24
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRAKTIKUM MAKRO TEACHING PEMASANGAN NGT Disusun oleh : WIDA WISUDAWATI NIM. 030501035 PROGRAM STUDI D – IV KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN

Upload: poezseq-poetzi

Post on 23-Oct-2015

181 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Pemasangan NGT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRAKTIKUM

MAKRO TEACHING PEMASANGAN NGT

Disusun oleh :

WIDA WISUDAWATINIM. 030501035

PROGRAM STUDI D – IV KEBIDANAN

STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN

2006

Page 2: Cara Pemasangan NGT

LEMBAR PERSETUJUAN

Rencana pembelajaran makro dengan sub pokok bahasan “Pemasangan NGT” ini

telah disetujui untuk disajikan pada tanggal 7 April 2007

Ungaran, April 2007

Praktikum

(Fanni Rizka Widyasari)

Mengetahui

Pembimbing I

(Dra. Istyorini, M.Pd)

Pembimbing II

(Mona Saparwati, S.Kep., Ns)

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: Cara Pemasangan NGT

Rencana pembelajaran makro dengan sub pokok bahasan “Pemasangan NGT” ini

telah disajikan pada tanggal 7 April 2007

Ungaran, 7 April 2007

Mengetahui

Pembimbing I

(Dra. Istyorini, M.Pd)

Pembimbing II

(Mona Saparwati, S.Kep., Ns)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Page 4: Cara Pemasangan NGT

Mata kuliah : Ketrampilan Dasar Praktik Klinik

Kode Mata Kuliah : Bd.208

SKS : 3 SKS ( T=1; P=2 )

Pokok Bahasan : Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Sub Pokok Bahasan : Pemasangan NGT

Waktu pertemuan : 2 X 50 menit

Pertemuan : I

Sasaran : Mahasiswa D- III Kebidanan Semester II

A. TUJUAN INSTRUKTIONAL

1. Tujuan Instruktional Umum

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat

melaksanakan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

2. Tujuan Instruktional Khusus

Setelah mengikuti perkuliahan ini,mahasiswa akan dapat :

a. Menjelaskan pengertian dari NGT dengan baik.

b. Mengidentifikasi tujuan dari pemasangan NGT dengan tepat.

c. Menyebutkan alat – alat yang digunakan untuk pemasangan NGT dengan

tepat.

d. Mendemonstrasikan prosedur pemasangan NGT dengan tepat.

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Pengertian NGT

2. Tujuan pemasangan NGT

3. Alat – alat yang digunakan untuk pemasangan NGT

4. Prosedur pemasangan NGT

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Page 5: Cara Pemasangan NGT

Tahap/

Waktu

Kegiatan Pengajar Kegiatan

Mahasiswa

Media/

alat

Metode

Pendahuluan

10 menit

1. Mengucapkan salam

pembuka.

2. Menginformasikan

ketrampilan yang

akan

didemonstrasikan.

3. Menyampaikan tujuan

dari pembelajaran ini.

4. Menjelaskan manfaat

dari pembelajaran ini.

5. Melakukan apersepsi

atas materi yang akan

disampaikan.

Memberi respon

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memberi

jawaban

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya

jawab

Penyajian

75 menit

6. Menggali

pengetahuan

mahasiswa tentang

pengertian NGT.

7. Memberikan

penguatan atas

jawaban dari

mahasiswa.

8. Meminta tanggapan

dari mahasiswa lain

atas jawaban

temannya.

9. Mengklarifikasi

jawaban mahasiswa.

10. Menjelaskan tentang

pengertian NGT.

Memberi

jawaban

Memperhatikan

Memberi

tanggapan

Memperhatikan

Memperhatikan OHT

Tanya

jawab

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Page 6: Cara Pemasangan NGT

11. Menggali

pengetahuan

mahasiswa tentang

tujuan pemasangan

NGT.

12. Memberi penguatan

atas jawaban dari

mahasiswa.

13. Meminta tanggapan

dari mahasiswa lain

atas jawaban

temannya.

14. Mengklarifikasi

jawaban mahasiswa.

15. Menerangkan tentang

tujuan pemasangan

NGT.

16. Menggali

pengetahuan

mahasiswa tentang

alat – alat yang

digunakan untuk

pemasangan NGT.

17. Memberikan

penguatan atas

jawaban dari

mahasiswa.

18. Meminta tanggapan

dari mahasiswa lain

atas jawaban

temannya.

Memberi

jawaban

Memperhatikan

Memberikan

tanggapan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memberikan

jawaban

Memperhatikan

Memberi

tanggapan

OHP

OHT

OHP

Tanya

jawab

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

Tanya

jawab

Page 7: Cara Pemasangan NGT

19. Mengklarifikasi

jawaban mahasiswa.

20. Menjelaskan tentang

alat – alat yang

digunakan untuk

pemasangan NGT.

21. Mempersiapkan alat

untuk

mendemonstrasikan

pemasangan NGT.

22. Mendemonstrasikan

prosedur pemasangan

NGT.

23. Memberikan

kesempatan pada

mahasiswa untuk

bertanya.

24. Memberikan

kesempatan kepada

mahasiswa lain untuk

menjawab.

25. Memberikan jawaban

atas pertanyaan dari

mahasiswa.

26. Menunjuk salah satu

mahasiswa untuk

mendemonstrasikan

kembali prosedur

pemasangan NGT.

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memberikan

pertanyaan

Memberikan

jawaban

Memperhatikan

Melakukan

demonstrasi

prosedur

pemasangan

OHT

OHP

Alat untuk

pemasang

an NGT

Phantom

dan alat

untuk

pemasang

an NGT

Phantom

dan alat

untuk

pemasang

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Demonstrasi

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

Demonstrasi

Page 8: Cara Pemasangan NGT

27. Memberikan ceklist

pada salah satu

mahasiswa untuk

menilai ketrampilan

rekannya.

28. Meminta mahasiswa

yang diberi ceklist

untuk memberi

tanggapan atas

demonstrasi

temannya.

29. Mengklarifikasi

tanggapan dari

mahasiswa.

NGT

Memperhatikan

temannya yang

sedang

melakukan

demonstrasi

Memberikan

tanggapan

Memperhatikan

an NGT

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Penutup

15 menit

60

e

30. Menanyakan pada

mahasiswa materi

yang telah

disampaikan.

31. Membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah disampaikan.

32. Memberikan

penugasan pada

mahasiswa untuk

berlatih kembali

prosedur pemasangan

NGT.

33. Mengucapkan salam

penutup.

Memberikan

jawaban

Memperhatikan

dan memberi

respon

Memperhatikan

Memperhatikan

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Ceramah

E. EVALUASI

Page 9: Cara Pemasangan NGT

- Prosedur : tes awal : ada dalam kegiatan awal (apersepsi)

tes akhir : ada dalam kegiatan akhir

- Jenis : tes lisan dan demonstrasi

- Alat : tes buatan dosen (terlampir)

F. REFERENSI

1. Tucker, S. M. (1998). Standar perawatan pasien. Jakarta: EGC

2. Ngudi Waluyo. Hand out keterampilan dasar praktik klinik. Ngudi Waluyo:

Ungaran

Lampiran I

Page 10: Cara Pemasangan NGT

NASOGASTRIC TUBE ( NGT )

A. Pengertian

Nasogastric Tube (NGT) adalah selang yang dimasukkan

melalui nasopharing menuju gaster.

B. Tujuan

1. Mengeluarkan cairan atau isi lambung (lavage) dan gas yang

ada dalam gaster (decompression).

2. Mencegah atau mengurangi nause dan vomiting setelah

pembedahan atau trauma.

3. Irigasi karena pembedahan atau keracunan dalam gaster.

4. Untuk medikasi atau feeling (gavage) secara langsung pada

GI.

5. Pengambilan specimen pada gaster untuk studi laboratorium

ketika terjadi obstruksi pilorik atau intestinal.

C. Peralatan

1. NGT

2. Jelly

3. Klem

4. Pinset (bila perlu)

5. Handuk

6. Celemek

7. Tissue dalam tempatnya

8. 2 bengkok, terdiri dari 1 Cairan lisol dan 1 Kosong

9. Air hangat dalam tempatnya

10. Gelas berisi air putih dan sedotan

11. Plester dan gunting plester

12. Spuit 20 cc/ 50 cc

13. Stetoscope

14. Spatel lidah

Page 11: Cara Pemasangan NGT

15. Senter

16. Sepasang sarung tangan (handscoon)

17. Kassa dalan tempatnya

D. Prosedur

1. Persiapan alat

2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan

3. Mendekatkan alat disamping tempat tidur

4. Mencuci tangan

5. Memakai celemek

6. Membantu pasien untuk posisi high fowler (kepala

menengadah)

7. Memeriksa lubang hidung, pastikan pasien dapat bernafas

dengan salah satu lubang hidung

8. Mamasang handuk pada dada pasien, meletakkan tissue dan

bengkok pada jangkauan pasien

9. Mencuci tangan

10. Mengenakan sarung tangan dengan prinsip bersih

11. Mengambil NGT dari tempatnya

12. Mengukur panjang tube yang akan digunakan dengan

menggunakan :

a Metode Tradisional

Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga

bawah dan ke prossesus xypoideus di sternum

b Metode Hanson

Mula – mula tandai 50 cm pada tube kemudian lakukan

pengukuran dengan menggunakan metode tradisional.

Batas tube

Page 12: Cara Pemasangan NGT

yang dimasukkan adalah pertengahan antara 50 cm dan

tanda tradisional

Beri tanda dengan plester/ klem pada batas yang telah

diukur

13. Memberi jelly pada tube sepanjang 10 - 20 cm

14. Masukkan tube melalui lubang hidung ke belakang

tenggorokan dengan posisi kepala ekstensi

15. Menganjurkan pada pasien untuk menelan tube (dengan

memeberikan air minum secara pelan – pelan jika tidak ada

kontra indikasi)

16. Menganjurkan pasien untuk mengembalikan posisi

kepalanya ke posisi normal/ fleksi (pada saat mendorong ke

dalam kepala sudah dalam keadaan fleksi)

17. Tidak memaksakan masuk bila ada hambatan pada pasien

18. Mencek posisi tube dengan menggunakan spatel lidah dan

senter

19. Setelah tube masuk sampai dengan batas yang telah

ditentukan, cek letak ujung tube dengan cara :

a. Memasang spuit yang telah diisi dengan udara sebanyak

10 – 20 cc pada ujung NGT, memasang stetoskope pada

perut bagian kiri atas pasien, lepas klem kemudian

suntikan udara bersamaan dengan auskultasi abdomen.

Aspirasi pelan – pelan untuk mendapatkan isi lambung.

Bila tube tidak dilambung, masukkan lagi 2,5 – 5 cm

tubenya lagi

b. Atau dengan meletakkan ujung tube kedalam bengkok

berisi air, klem dilepas kemudian anjurkan pasien untuk

melakukan ekspirasi. Jika terdapat gelembung udara pada

air maka segera tarik tube pelan – pelan, karena tube telah

Page 13: Cara Pemasangan NGT

masuk kedalam paru – paru. Jika tidak berari tube masuk

kedalam lambung

20. Fiksasi tube dengan plester dan hindari penekanan pada

hidung

21. Letakkan ujung tube pada daerah yang terhidar dari

akibat gerakan kepala

22. Merapikan alat

23. Evaluasi klien

24. Mencuci tangan

25. Pendokumentasian

Page 14: Cara Pemasangan NGT

PROSEDUR PENILAIAN

PEMASANGAN NGT

PETUNJUK PENILAIAN

0 : TIDAK DIKERJAKAN

1 : DIKERJAKAN DENGAN KURANG TEPAT

2 : DIKERJAKAN DENGAN TEPAT

NO ASPEK PENILAIAN SCORE

0 1 2

A. Persiapan

1. Persiapan alat

2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan

3. Mendekatkan alat disamping tempat tidur

4. Mencuci tangan

5. Memakai celemek

6. Membantu pasien untuk posisi high fowler

( kepala menengadah)

7. Memeriksa lubang hidung, pastikan pasien

dapat bernafas dengan salah satu lubang

hidung

8. Memasang handuk pada dada pasien,

meletakkan tissue dan bengkok pada

jangkauan pasien

B. Tindakan

1. Mencuci tangan

2. Mengenakan sarung tangan

Page 15: Cara Pemasangan NGT

3. Mengambil NGT dari tempatnya

4. Mengukur panjang tube yang akan digunakan

dengan menggunakan :

a. Metode Tradisional

Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke

daun telinga bawah dan ke prossesus

xypoideus di sternum

b. Metode Hanson

Mula – mula tandai 50 cm pada tube

kemudian lakukan pengukuran dengan

menggunakan metode tradisional. Batas

tube

yang dimasukkan adalah pertengahan

antara 50 cm dan tanda tradisional

Beri tanda dengan plester/ klem pada

batas yang telah diukur

5. Memberi jelly pada tube sepanjang 10 - 20

cm

6. Masukkan tube melalui lubang hidung ke

belakang tenggorokan dengan posisi kepala

ekstensi

7. Menganjurkan pada pasien untuk menelan

tube (dengan memeberikan air minum secara

pelan – pelan jika tidak ada kontra indikasi)

8. Menganjurkan pasien untuk mengembalikan

posisi kepalanya ke posisi normal/ fleksi

(pada saat mendorong ke dalam kepala

sudah dalam keadaan fleksi)

9. Tidak memaksakan masuk bila ada

hambatan pada pasien

Page 16: Cara Pemasangan NGT

10. Mencek posisi tube dengan menggunakan

spatel lidah dan senter

11. Setelah tube masuk sampai dengan batas

yang telah ditentukan, cek letak ujung tube

dengan cara :

a. Memasang spuit yang telah diisi dengan

udara sebanyak 10 – 20 cc pada ujung

NGT, memasang stetoskope pada perut

bagian kiri atas pasien, lepas klem

kemudian suntikan udara bersamaan

dengan auskultasi abdomen. Aspirasi

pelan – pelan untuk mendapatkan isi

lambung. Bila tube tidak dilambung,

masukkan lagi 2,5 – 5 cm tubenya lagi

b. Atau dengan meletakkan ujung tube

kedalam bengkok berisi air, klem

dilepas kemudian anjurkan pasien untuk

melakukan ekspirasi. Jika terdapat

gelembung udara pada air maka segera

tarik tube pelan – pelan, karena tube

telah masuk kedalam paru – paru. Jika

tidak berari tube masuk kedalam

lambung

12. Fiksasi tube dengan plester dan hindari

penekanan pada hidung

13. Letakkan ujung tube pada daerah yang

terhidar dari akibat gerakan kepala

14. Merapikan alat

C. Pasca tindakan

1. Evaluasi klien

Page 17: Cara Pemasangan NGT

2. Mencuci tangan

3. Pendokumentasian

Lampiran II :

EVALUASI

Soal :

1. Jelaskan pengertian dari NGT !

2. Sebutkan tujuan dilakukannya pemasangan NGT !

3. Sebutkan alat – alat yang digunakan untuk pemasangan

NGT !

4. Demonstrasikan prosedur pemasangan NGT !

Kunci jawaban :

1. NGT adalah selang yang dimasukkan melalui nasopharing

menuju gaster

2. Tujuan pemasangan NGT :

a. Mengeluarkan cairan atau isi lambung (lavage) dan gas

yang ada dalam gaster (decompression).

b. Mencegah atau mengurangi nause dan vomiting setelah

pembedahan atau trauma.

c. Irigasi karena pembedahan atau keracunan dalam

gaster.

d. Untuk medikasi atau feeling (gavage) secara langsung

pada GI.

e. Pengambilan specimen pada gaster untuk studi

laboratorium ketika terjadi obstruksi pilorik atau

intestinal.

Page 18: Cara Pemasangan NGT

3. Peralatan yang digunakan untuk pemasangan NGT :

a. NGT

b. Jelly

c. Klem

d. Pinset (bila perlu)

e. Handuk

f. Celemek

g. Tissue dalam tempatnya

h. 2 bengkok, terdiri dari 1 Cairan lisol dan 1 Kosong

i. Air hangat dalam tempatnya

j. Gelas berisi air putih dan sedotan

k. Plester dan gunting plester

l. Spuit 20 cc/ 50 cc

m. Stetoscope

n. Spatel lidah

o. Senter

p. Sepasang sarung tangan (handscoon) dan kassa

dalan tempatnya

4. Mahasiswa lulus dalam melakukan prosedur pemasangan

NGT

Kriteria penilaian :

Jumlah aspek yang dinilai

Nilai = _____________________________ X 10 %

Jumlah aspek yang dinilai X 2

Nilai batas lulus :

Apabila 75 % dari jumlah keseluruhan nilai kegiatan

dilakukan