modul ngt moel

Upload: nanang-ilham-setyaji

Post on 14-Feb-2018

347 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    1/28

    I. PENDAHULUAN

    A. Standart Kompetensi (SK)

    Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu

    memahami dan melakukan prosedur pemberian nutrisi enteral secara tepat

    B. Deskripsi

    Modul ini membahas tentang konsep pemberian nutrisi enteral.

    Pengalaman belajar diperoleh melalui pengalaman belajar ceramah,

    penelaahan kasus, simulasi, role play, praktik laboratorium, praktik klinik,

    praktik lapangan dan penugasan perorangan maupun kelompok untuk

    meningkatkan pemahaman dan ketrampilan klinis mahasiswa dalam

    pemberian nutrisi enteral via NGT sebagai hasil kolaborasi ditatanan

    pelayanan kesehatan.

    Setelah proses pembelajaran ini, akan dilakukan evaluasi dalam

    bentuk tes ormati dan tugas, serta lembar kerja yang harus diselesaikan.

    !emampuan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam

    mengerjakan evaluasi yang diberikan.

    "engan memperhatikan dan mengikuti penjelasan modul ini akan

    dapat menambah pemahaman tentang materi yang disajikan. Tentunya

    dengan diadakan keaktian dan pengembangan dalam materi sehingga akan

    tercapai hasil yang optimal sesuai tujuan pembelajaran.

    C. Prasyarat

    #ntuk dapat mengikuti kegiatan ini mahasiswa diwajibkan untuk

    lulus M! $natomi %isiologi, !"M &.

    '

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    2/28

    (

    D. Petunuk Pen!!unaan "odu#

    '. )acalah standar kompetensi dan materi pokok pembelajaran yang ada

    diawal setiap modul untuk pedoman belajar

    (. Pelajari dengan seksama uraian materi sampai benar*benar menguasai

    materi tersebut.

    +. Persiapkan alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran sebelum dimulainya

    proses pembelajaran

    . !alau mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi,

    berkonsultasilah kepada guru- asilitator

    . !erjakan semua soal latihan -tugas*tugas dengan seksama sendiri karena

    kompetensi akan meningkat melalui proses internal dalam diri sendiri.

    /. Nilailah pekerjaan bersama asilitator-guru secara jujur untuk mengukur

    kemampuan dalam meguasai kompetensi

    0. 1ika berdasarkan skor*skor tersebut disarankan mengulang , mengulanglah

    dengan lapang dada , dan jika direkomendasikan untuk melanjutkan,

    silakan melanjutkan.

    2. 1ujurlah kepada diri sendiri karena keberhasilan akan ditentukan oleh

    kompetensi yang dimiliki, bukan oleh skor-nilai yang diperoleh secara

    tidak semestinya.

    E. $uuan Ak%ir

    Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu3

    a. Menjelaskan deinisi dari tindakan pemasangan NGT dengan tepat.

    b. Menyebutkan tujuan dari tindakan pemasangan NGT dengan tepat.

    c. Menyebutkan indikasi dari tindakan pemasangan NGT dengan tepat.

    d. Menyebutkan dan mempersiapkan alat*alat yang diperlukan untuk

    pemasangan NGT dengan benar.

    e. Mendemonstrasikan tindakan pemasangan NGT dengan benar.

    . Mengetahui dan memahami kebutuhan kalori dan nutrisi dalam

    keadaan istirahat dan sakit

    g. Mendemontrasikan pemberian nutrisivia NGT secara benar

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    3/28

    +

    &. Cek Kemampuan

    a. $pa yang anda ketahui tentang tindakan pemasangan NGT 4

    b. Sebutkan tujuan dari tindakan pemasangan NGT 4

    c. Sebutkan indikasi dari tindakan pemasangan NGT 4

    d. Sebutkan alat*alat yang diperlukan untuk pemasangan NGT 4

    e. )agaimana langkah*langkah dalam prosedur tindakan pemasangan

    NGT 4

    . 1elaskan cara penghitungan kebutuhan kalori dan nutrisi dalam

    keadaan istirahat dan sakit4

    g. )agaimana prosedur pemberian nutrisivia NGT 4

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    4/28

    II. PE"BELA'AAN

    A. enana Be#aar Peserta didik

    enana Pe#aksanaan Pem*e#aaran

    Mata !uliah 3 !ebutuhan "asar Manusia

    !ode Mata !uliah 3 5$T . 6+

    )eban Studi 3 S!S 7T3(, P3(8

    Penempatan 3 Semester &&

    Standar !ompetensi 3 Melaksanakan prosedur pemberian nutrisi enteral

    !ompetensi "asar 3 Melaksanakan tindakan pemasangan NGT

    Materi Pokok 3

    a. "einisi dari tindakan pemasangan NGT

    b. Tujuan tindakan pemasangan NGT dengan

    tepat.

    c. &ndikasi dari tindakan pemasangan NGT

    d. Persiapan alat*alat yang diperlukan untuk

    pemasangan NGT

    e. Prosedur tindakan pemasangan NGT

    . !ebutuhan kalori dan nutrisi dalam keadaan

    istirahat dan sakit

    g. Prosedur pemberian nutrisi via NGT

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    5/28

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    6/28

    /

    K A PMelaksanakan

    tindakanpemasangan

    NGT

    Mahasiswa dapat

    mengidentiikasipelaksanakan

    tindakan

    pemasangan NGTdan pemberian

    nutrisi enteral

    '. "einisi dari tindakan

    pemasangan NGT

    (. Tujuan tindakan

    pemasangan NGT dengan

    tepat

    +. &ndikasi dari tindakan

    pemasangan NGT

    . Persiapan alat*alat yang

    diperlukan untuk

    pemasangan NGT

    . Prosedur tindakan

    pemasangan NGT

    /. !ebutuhan kalori dan

    nurisi dalam keadaan

    istirahat dan sakit

    0. Prosedur pemberian nutrisi

    via NGT

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    (9/6

    menit

    :eramah

    :urahpendapat

    "iskusi

    ;:" Test ormati $limul,$ N:.(662.)uku

    Kebutuhan D

    Manusia.1akarta3!usyati,?ri.(66/.

    ampilanProsedur

    Laboratorium.1ak

    3?G:

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    7/28

    0

    B. Ke!iatan Be#aar

    ,. $uuan ke!iatan pem*e#aaran

    a. Mahasiswa mampu menjelaskan deinisi dari tindakan

    pemasangan NGT dengan tepat.

    b. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dari tindakan

    pemasangan NGT dengan tepat.

    c. Mahasiswa mampu menyebutkan indikasi dari tindakan

    pemasangan NGT dengan tepat.

    d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mempersiapkan alat*alatyang diperlukan untuk pemasangan NGT dengan benar.

    e. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan pemasangan

    NGT dengan benar.

    . Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kebutuhan

    kalori dan nutrisi dalam keadaan istirahat dan sakit

    g. Mahasiswa mampu mendemontrasikan pemberian nutrisi via

    NGT secara benar

    -. Uraian materi

    PE"ASANANNASO GASTRIC TUBE

    a. Pen!ertian Pemasan!anNaso Gastric Tube

    Pemasangan selang nasogastrik 7NGT@Naso astri! "ube#

    adalah prosedur invasi yang berguna untuk tujuan terapeutik dan

    diagnostik. "ua tujuan umum pemasangan NGT di layanan klinis

    adalah memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pasien yang tidak

    dapat melalui mulut, dan untuk melakukan evaluasi dari isi perut

    pasien dengan curiga perdarahan pada gastrointestinal bagian atas.

    Pemasangan selang nasogastrik untuk tujuan ini dan lainnya

    dianggap lebih mudah dan kurang traumatis bagi pasien

    dibandingkan dengan penempatan tabung orogastric, dengan sayarat

    tindakan ini dilakukan dengan hati*hati. !omplikasi serius, seperti

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    8/28

    2

    aspirasi isi lambung dapat terjadi, tetapi hal ini dapat diminimalkan

    ketika pasien kooperati, posisi yang benar, dan cukup siap untuk

    prosedur ini. Perlindungan jalan napas sangat penting pada pasien

    koma atau tidak sadar. Selang Nasogastrik atauN tube adalah suatu

    selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering

    digunakan untuk memberi nutrisi dan obat*obatan kepada seseorang

    yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat*

    obatan secara oral. 1uga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi

    dari lambung dengan cara diaspirasi- dialirkan.

    *. $uuan dan "an/aat $indakan

    Nasogastic Tube digunakan untuk3

    '. Memungkinkan evakuasi isi lambung 7cairan, udara, darah,

    racun8 dan atau kumbah lambung.

    (. #ntuk memasukkan cairan 7memenuhi kebutuhan cairan atau

    nutrisi8 dan obat*obatan oral

    +. #ntuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa

    substansi isi lambung

    . Persiapan sebelum operasi dengan general anasthesia

    . Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang

    melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah

    dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery

    7pemulihan dari general anasthesia8.

    . Indikasi

    '. Pasien tidak sadar.

    (. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas 7misal3 stenosis

    esoagus, tumor pada mulut, tumor pada aring atau tumor pada

    esoagus8.

    +. Pasien dengan kesulitan menelan.

    . Pasien paska bedah pada mulut, aring atau esoagus.

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    9/28

    A

    . Pasien yang mengalami hematemesis.

    /. Pasien yang mengalami &%B 7&ntoksikasi %osat Brganik8.

    d. Per%atian 0

    '. Ciwayat masalah sinus atau nasal 7 ineksi, sumbatan, polip dll 8

    (. !esadaran

    +. Celeks Dagal

    . Perdarahan karena prosedur yang agresi

    . Selang NGT masuk ke trakea

    /. "iharapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup tentang

    prosedur dan tujuan tindakan.

    0. Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang

    tindakan yang akan dilakukan pasien atau keluarga diharuskan

    menandatangani inormed consent

    e. Cara men!ukur panan! N$

    Menentukan panjang selang yang akan dimasukkan pada setiap

    pasien dapat dilakukan dengan ( metode, yaitu3

    a. "iukur dari ujung hidung ke daun telinga lalu kepro!esus

    $%phoideus.

    b. "iukur dari ubun*ubun besar ke ujung hidung lalu kepro!esus

    $%phoideus.

    /. Cara memastikan N$ suda% tepat masuk di #am*un!

    Setelah selang terpasang sesuai panjang yang telah ditentukan,

    anjurkan klien untuk rileks, dan lakukan tes untuk mengetahui posisi

    selang NGT sudah benar dan tepat dilambung, dengan cara sebagai

    berikut

    '. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung

    7lakukan double !he!k8.

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    10/28

    '6

    (. $spirasi cairan lambung dengan spuit 7bila perlu lakukan

    pemeriksaan pE cairan lambung8.

    +. F ray

    !. Perenanaan Kepera1atan Untuk "en!%indari Be*erapa

    Komp#ikasi

    ,. Komp#ikasi "ekanis

    '8 $gar sonde tidak tersumbat

    Perawat atau pasien harus teratur membersihkan sonde

    dengan menyemprotkaan air atau teh sedikitnya tiap ( jam,

    bila aliran nutrisi enteral sementara terhenti, sonde harus harus

    dibersihkan setiap +6 menit dengan menyemprotkan air atau

    teh.

    (8 $gar sonde tidak mengalami dislokasi

    Sonde harus dilekatkan dengan sempurna di sayap

    hidung dengan plaster yang baik tanpa menimbulkan rasa sakit

    dan iritasi, dan posisi kepala pasien lebih tinggi dari alas

    tempat tidur.

    -. Komp#ikasi Pu#mona# aspirasi

    a8 !ecepatan aliran nutrisi enteral tidak boleh terlalu tinggi,

    dengan memakai gaya gravitasi

    b8 ;etak sonde mulai hidung sampai ke lambung harus sempurna,

    untuk mengontrol letak sonde tepat di lambung, kita

    menggunakan stetoskop guna auskultasi lambung sambil

    menyemprot udara melalui sonde.

    2. Komp#ikasi yan! dise*a*kan o#e% tidak sempurnanya

    kedudukan sonde

    a8 Sebelum sonde dimasukkan, harus diukur dahulu secara

    individual 7pada setiap pasien8 dan beri tanda dengan plester.

    b8 Sonde harus diberi tanda setinggi permukaan lubang hidung.

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    11/28

    ''

    c8 Sonde harus diletakkan dengan sempurna di sayap hidung

    dengan plester yang baik tanpa menimbulkan rasa sakit.

    d8 Perawat dan pasien harus selalu mengontrol letak tanda dari

    sonde, apakah masih tetap tidak berubah 7tergeser8.

    %. Pemasan!an N$

    &nsersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak

    melalui nasoaring klien kedalam lambung. Slang mempunyai lumen

    berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan

    pemasukan cairan ke dalam lambung.

    Pelaksanaan harus seorang proesional kesehatan yang

    berkompeten dalam prosedur dan praktek dalam pekerjaannya.

    Pengetahuan dan keterampilan dibutuhkan untuk melakukan

    prosedur dengan aman adalah !ehati*hatian dalam prosedur

    pemasangan dan kebijaksanaan penatalaksanaan NGT. Pengetahuan

    yang mendalam pada pasien 7misalnya3 perubahan anatomi dan

    isiologi yang dapat membuat sulitnya pemasangan NGT tersebut

    i. Persiapan Pasien

    '. Perkenalan diri dan mengucapkan salam

    (. $namnesis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien

    +. &normed :onsent, menerangkan hal*hal yang terkait dengan

    * $rti dan tujuan pemasangan NGT

    * Prakiraan lama pemasangan NGT, penggantian *0 hari

    * !emungkinan timbulnya rasa sakit- tidak nyaman sewaktu insersi

    7pemasukan8

    * Meminta pasien untuk kooperati

    * Menyampaikan anjuran kepada pasien untuk melaporkan apabila3

    Selang Naso Gastric tube terlepas

    %iksasi tidak kuat atau terlepas

    * Menyampaikan larangan pada pasien untuk3

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    12/28

    '(

    Menarik, mencabut atau menindih selang naso gastric

    . Pera#atan

    '. NGT 7eeding "ube8 sesuai ukuran3

    a. "ewasa 3 '/*'2 %r

    b. $nak*anak 3 A*'6 %r

    c. )ayi 3 / %r

    (. ' buah handuk kecil.

    +. ' buah perlak.. 1elly-lubricant.

    . Sarung tangan bersih.

    /. Spuit 6 cc.

    0. Plester atau hipai9.

    2. )enang wol 7bila ada8.

    A. Gunting.

    '6. "ongue 'patel.''.Penlight atau senter.

    '(. Stetoskop.

    '+. )engkok.

    k. Lan!ka% Pemasan!an

    '. a. Mengkaji kebutuhan klien untuk pemasangan NGT.

    b. Mengkaji apakah pasien kooperati.

    c. &nspeksi keadaan rongga mulut dan rongga hidung.

    d. Palpasi abdomen.

    (. :ek kembali hasil kolaborasi dengan "okter, kebutuhan pemasangan NGT

    +. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan NGT serta hal*hal yang harus

    dilaporkan dan dihindari pada klien dan keluarga.

    . Mempersiapkan alat*alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur,

    memindahkan peralatan yang tidak diperlukan.

    . Menjaga privacy klien dengan memasang penghalang atau menutup pintu.

    /. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    13/28

    '+

    0. b. )erdiri di samping klien, di sisi yang sama dengan lubang hidung yang

    akan diinsersi dan dekatkan alat*alat.

    c. $tur klien dalam posisi %owler 7kecuali ada kontraindikasi8 dengan

    meletakkan bantal di belakang kepala dan bahu.

    d. Pasang perlak di atas bantal dan handuk di atas dada.

    e. ;etakkan bengkok di samping pasien

    2. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan beri tanda dengan

    plester.

    * Terdapat ( metode3

    a. "iukur dari ujung hidung ke daun telinga lalu kepro!esus $%phoideus.

    b. "iukur dari ubun*ubun besar ke ujung hidung lalu kepro!esus

    $%phoideus.

    A. )eri jelly pada selang yang akan dipasang.

    '6 a. &nstruksikan klien agar kepala dalam posisi ekstensi lalu masukkan selang

    dengan hati*hati melalui lubang hidung 7klien mungkin merasa ingin

    muntah8.

    b. )ila terasa ada tahanan masukkan selang sambil diputar 7jangan

    dipaksakan8.

    '' a. )ila sudah terasa melewati batas kerongkongan, minta klien untuk

    membuka mulut dan lihat dengan bantuan tongue spatel dan senter apakah

    selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut.

    b. )ila selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut, maka tarik

    kembali selang, anjurkan klien istirahat kemudian olesi selang dengan jelly

    dan pasang pada lubang hidung yang lain dengan cara yang sama. 7selang

    diganti4448.c. )ila tidak, leksikan kepala klien 7sampai posisi kepala dan leher lurus8

    kemudian masukkan selang sampai melewati nasoaring. Saat dimasukkan,

    anjurkan klien untuk menelan 7bila pasien sadar8.

    '( a. Masukkan terus selang sampai panjang yang telah ditentukan.

    b. Perhatikan bila klien batuk*batuk dan sianosis 7jika batuk*batuk dan

    sianosis dimungkinkan masuk dalam jalan naas, sehingga tarik selang8.

    '+ Setelah selang terpasang sesuai panjang yang telah ditentukan, anjurkan

    klien untuk rileks, kemudian lakukan tes untuk mengetahui apakah posisi

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    14/28

    '

    selang NGT sudah benar, dengan cara sebagai berikut

    a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung 7lakukan

    double check8.

    b. $spirasi cairan lambung dengan spuit 7bila perlu lakukan pemeriksaan pE

    cairan lambung8.

    c. F ray

    %iksasi selang dengan plester yang telah disediakan atau dengan benang lalu

    iksasi kembali benang dengan plester

    ' Merapikan klien dan tempat tidur klien.

    ' Membersihkan dan mengembalikan alat*alat pada tempat semula'/ Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

    '0 "okumentasikan tindakan pada status klien

    PE"BEIAN NU$ISI EN$EAL "ELALUINASO GASTRIC TUBE

    a. Pen!ertian

    Suplai nutrisi setiap hari secara adekuat memegang peranan penting

    untuk pasien kritis dan pasien yang dalam perawatan baik di Pusat

    Pelayanan Primer 7Puskesmas8 maupun di Cumah Sakit pada umumnya .

    $dapun tujuan dari pemberian nutrisi ini adalah untuk memelihara

    kesehatan pasien dan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap

    penyakit. Nutrisi dapat diberikan secara enteral ataupun parenteral. Nutrisi

    enteral artinya pemberian nutrisi diberikan melalui jalur saluran

    gastrointestinal, bisa per oral ataupun melalui pemasangan NGT

    7Nasogastric tube8 jika pemberian per oral mengalami gangguan. Namun,

    apabila jalur enteral tidak adekuat ataupun tidak memungkinkan, makapemberian nutrisi pasien dapat dilakukan secara parenteral.

    1enis nutrisi yang diberikan tergantung berdasarkan cara

    pemberiannya, kondisi pasien, dan aktivitas pasien tersebut. $pabila terjadi

    gangguan komposisi tubuh akibat pemberian makronutrien yang tidak

    adekuat 7!arbohidrat, lemak, protein8 ataupun mikronutrien 7vitamin,

    mineral, tra!e element8 yang disebut dengan kondisi ma#nutrisi, akan

    mengakibatkan penurunan berat 7massa8 badan, massa organ dan yang

    terpenting adalah menyebabkan terjadinya penurunan ungsi organ. #ntuk

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    15/28

    '

    itu, bantuan nutrisi sangat dibutuhkan agar dapat menghindarkan pasien

    dari kekurangan ataupun kelebihan kalori, meminimalkan eek starvasi,

    dan menyediakan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien dalam jumlah

    yang tepat.

    Penghitungan kalori dan kebutuhan makro-mikronutrien harus

    berdasarkan kebutuhan pasien. Pada modul ini okus utama yang akan

    dipelajari adalah penghitungan kalori dan kebutuhan makronutrien dari

    seseorang. $dapun pemberian terapi nutrisi dipertimbangkan apabila

    kondisi pasien sudah mulai stabil, misalnya perdarahan sudah terkontrol,

    ataupun sudah teresusitasi dari keadaan syok. )eberapa literatur

    menyebutkan pemberian makanan enteral dini (*0( jam. 7N)3 Starvasi

    adalah suatu keadaan dimana terjadi kekurangan asupan energi dan unsur*

    unsur nutrisi essensial yang diperlukan tubuh dalam beberapa hari

    sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan proses

    metabolisme unsur*unsur utama didalam tubuh8

    Pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang sama sekali

    tidak bisa makan, makanan yang masuk tidak adekuat, pasien dengan sulit

    menelan, pasien dengan luka bakar yang luas. Pada pasien dengan keadaan

    trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka pemberian nutrisi

    enteral sebaiknya sesegera mungkin dalam ( jam.

    !ontra indikasi pemberian nutrisi enteral adalah keadaan dimana

    saluran cerna tidak dapat berungsi sebagaimana mestinya, kelainan

    anatomi saluran cerna, iskemia saluran cerna, dan peritonitis berat. Pada

    pasien dengan pembedahan, pemberian nutrisi enteral harus

    dikonirmasikan dengan tanda munculnya latus. Pada prinsipnya,

    pemberian ormula enteral dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan

    secara bertahap sampai mencapai dosis maksimum dalam waktu seminggu.

    Makanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam waktu

    maksimal jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena

    kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri.

    *. Ke*utu%an "akronutrien0

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    16/28

    '/

    '. !arbohidrat 3 /6*06 dari kebutuhan kalori, menghasilkan energi

    kkal-gram

    (. ;ipid 3 +6*6 total kalori , menghasilkan energi A kkal-g.

    * "ibanding makronutrien lainnya, lipid menghasilkan energi lebih banyak,

    penting untuk integritas dinding sel, sintesa prostaglandin, vitamin larut

    lemak dan obat*obatan. )ila tidak digunakan sebagai sumber energi dapat

    terjadi deisiensi asam lemak essensial yang dapat menyebabkan3

    dermatitis, alopecia, penurunan immunologis, serta perlemakan hati.

    +. Protein 3 !ebutuhan protein ', g-kg-hari.

    * Protein merupakan sumber nitrogen

    * Pada pasien dengan penyakit hati dan ginjal proporsi kebutuhan protein

    dikurangi

    Sebagai tambahan, untuk kebutuhan elektrolit3

    * Natrium 3 !ebutuhan ' me=-!g-hr

    * !alium 3 !ebutuhan '*( me=-kg-hr

    * !alsium 3 !ebutuhan 6,' me=-kg-hr

    * %osat 3 !ebutuhan 6,0 me=-kg-hr

    * Mg 3 !ebutuhan 6,' me=-kg-hr

    * !lorida dan asetat

    $pabila terdapat kekurangan asam olat dapat menyebabkan

    pansitopenia. !ekurangan tiamin menyebabkan terjadinya encealopati

    dan deisiensi vitamin ! menyebabkan terjadi perdarahan. Trace ?lemen3

    Hinc, )esi-errum, Tembaga, Mn, :o, Iod, :r, Molybdenum, Se

    . Dasar penentuan ke*utu%an nutrisi

    !ebutuhan energi dipengaruhi oleh maturitas, derajat stres, adanya

    sepsis atau kondisi kritis. )esarnya energi yang diperlukan dihitung

    berdasarkan )) ideal menurut T). Pada bayi prematur memerlukan '6

    kalori per kg )), sedangkan bayi dengan )) normal memerlukan '66*'(6

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    17/28

    '0

    kalori per kg )). !ebutuhan energi akan meningkat ataupun menurun

    tergantung pada aktor aktiitas, komposisi tubuh dan stadium penyakit.

    !omponen energi ekspenditur harian pada anak adalah3 metabolisme

    basal, aktivitas isik, energy untuk pertumbuhan, eek termik dari makan,

    termoregulasi, kehilangan 7eses8. Perkiraan Cesting ?nergy ?9penditure

    7C??8 adalah berdasarkan jenis kelamin, )), T), dan umur. Selanjutnya

    ditambahkan aktor koreksi 7pertumbuhan, stres operasi, aktiitas dsb8.

    d. Cara pen!%itun!an estin! Ener!y E3penditure (EE)

    ,. "enurut Harris Benedit B"

    * ;aki*laki 3/.0J'+.0))J.6T)*/.0/#

    * Perempuan 3/.'JA./))J'.2T)*./2#

    -. 4H5 pada Anak

    * C?? ;aki*laki 6*+ tahun 3 /6.A))*

    * +*'6 tahun 3 ((.0))JA

    * Perempuan 6*+ tahun 3 /'))*'

    * +*'6 tahun 3 ((.))JAA

    2. A#tman 6 Dittmer

    * C?? ;aki*laki berumur +*'/ tahun 3'A./))J6/.'/

    * Perempuan berumur +*'/ tahun 3'2./0))J02./

    7. "a//eis

    * C?? ;aki*laki berumur /*'6 tahun 3'(20J(2,/))J(+./E*/A.'$

    * Perempuan berumur /*'6 tahun 3'(J+.2))J'./E*+/.+$

    EE ditentukan sesuai umur se*a!ai *erikut0

    #mur 7tahun8 C?? 7kkal-kg))-hari8

    * 6*' 3 * '*+ 3 0

    * */ 3 2

    * 0*'6 3 6

    * ''*' 7;aki-Perempuan8 3 +(-(2

    * '*'2 7;aki-Perempuan8 3 (0-(

    e. &aktor8/aktor penam*a%an pada EE0

    %aktor perkalian

    * Pemeliharaan 3 6.(

    * $ktiitas 3 6.'*6.(

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    18/28

    '2

    * "emam 3 6.'+-per derajat K +2L:

    * Trauma sederhana 3 6.(

    * ;uka multipel 3 6.* Terbakar 3 6.*'

    * Sepsis 3 6.

    * Pertumbuhan 3 6.

    /. umus ke*utu%an ener!i0

    Total %actor @ Pemeliharaan J $ctivitas J "emam J Trauma sederhana J

    ;uka Multipel J Terbakar J Pertumbuhan

    Pemberian kalori yang memadai akan memberikan pertumbuhanbayi-anak yang memadai. Protein diberikan secara bertahap. Pada

    pemberian awal, sebaiknya diberikan protein ',(*', g-kg))-hari.

    Pemberian mikronutrien terindikasi bila anak hanya mendapatkan volume

    makanan dalam jumlah yang sedikit.

    Untuk pen!%itun!an ke*utu%an ka#ori9 ada - rumus yan! dapat

    di!unakan0

    ,. Ke*utu%an Ka#ori : BEE 3 akti/itas 3 Stress

    * BEE: B": Basa# Ener!y E3penditure

    ;aki*laki 3 //,0 J '+,0)) J T) * /,0/#

    Perempuan 3 //,' J A,/)) J ',2T) * ,/0#

    * Akti/itas3

    * Tempat Tidur-TT 3 ',(

    * Turun dari TT 3 ',+

    * Stress3

    Bperasi kecil 3 ',(Trauma otot-tulang 3 ',+

    Sepsis berat 3 ',/

    ;uka bakar berat 3 (,'

    (. u#e o/ $%um*

    !ebutuhan !alori3 (*+6 !kal-!g))-Er

    !. Komposisi /ormu#a untuk makanan entera#

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    19/28

    'A

    Makanan enteral sebaiknya mempunyai komposisi yang seimbang.

    !alori non protein dari sumber karbohidrat berkisar /6*06 bisa

    merupakan polisakarida, disakardida mapun monosakarida. Glukosa

    polimer merupakan karbohidrat yang lebih mudah diabsorpsi. Sedangkan

    komposisi kalori non protein dari sumber lemak berkisar antara +6*6

    bisa merupakan lemak bersumber dari $sam ;emak ?sensial 7$;?-?%$8.

    ;emak ini mempunyai konsentrasi kalori yang tinggi tetapi siat

    abrsorpsinya buruk. ;emak M:T merupakan bentuk lemak yang mudah

    diabsorpsi. Protein diberikan dalam bentuk polimerik 7memerlukan en

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    20/28

    (6

    * Memberikan eek trophik pada G&, yang dapat mencegah terjadinya

    atropi usus, serta mencegah terjadinya translokasi mikroba

    * Mencegah komplikasi metabolik dan ineksi

    * "apat menjaga ungsi hepar

    * Mempermudah pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit

    * "apat memberikan nutrisi secara lebih lengkap

    * ;ebih murah

    1enis pipa yang digunakan untuk pemberian enteral3 polyvinylcloride

    7PD:8, silicone, polyurethane. Nutrisi yag dapat diberikan secara enteral3

    susu ormula, nutrisi suplemen

    Pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan3 !ontinuous (eeding 7:%8 dan

    intermitten tube (eeding 7&T%8

    Pertimbangan pemilihan !ontinous (eeding 7:%83

    * ;ebih mudah ditoleransi terutama untuk pasien dengn gangguan absorbsi,

    serta lebih jarang terjadinya reluk

    * Pada penderita yang dalam keadaan kritis, sebaiknya diawali dengan

    continous eeding baru dilanjutkan dengan intermittent kalau kondisi

    klinisnya sudah membaik

    * "ianjurkan pada pemberian nutrisi yang langsung dimasukkan ke usus

    kecil

    * "ianjurkan pada bayi aterm- prematur yang menderita intoleransi

    makanan yang persisten, instabilitas sistem naas, atau mengalami reseksi

    usus secara bermakna

    Pertimbangan pemilihan intermittent tube (eeding 7&T%83

    * ;ebih isiologis dan praktis untuk dilanjutkan di rumah

    * Pada penderita yng secara medis sudah lebih stabil

    * Penderita dapat lebih bebas bergerak

    * Merangsang hormon gastrin, yang terutama perlu untuk bayi prematur

    guna pematangan gastrointestinal

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    21/28

    ('

    . Pedoman pemberian !ontinuous (eeding 7:%8

    )erat badan sesuai

    umur

    Tetesan awal Penambahan tetesan-

    hari

    !ecepatan yang

    harus dicapai

    (,6*' kg (*' cc- jam

    'cc-kg-jam

    (*' cc-jam

    'cc- kg

    '* cc-jam

    '/*+6 kg 2*( cc- jam

    76,*' cc-kg-jam8

    2*'/ cc-jam

    76, cc-kg8

    *A6 cc-jam

    +6*6 kg

    '*( cc-jam

    76,cc-kg-jam8

    '*( cc- jam

    76, cc-kg8

    06*'+6 cc-jam

    K6 kg ( cc-jam ( cc-jam A6*'6 cc-jam

    Persiapan a#at

    '. Spuit 6 cc atau corong - tempat makanan cair yang ada ukurannya.

    (. Makanan cair.

    +. Bbat oral 7bila ada8.

    . Tissue makan.

    . Perlak.

    /. Stetoskop.

    0. )engkok.

    2. Syringe pump 7!ontinous tube (eeding8

    Lan!ka%8#an!ka%

    '. a. :ek instruksi "okter.

    b. :ek jadwal pemberian makanan atau obat.

    c. !aji posisi selang NGT untuk menentukan ketepatan selang.

    d. $uskultasi bising usus.

    e. Palpasi abdomen.

    ( Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.

    + Mempersiapkan alat*alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur.

    Mencuci tangan.

    a. )erdiri di samping klien dan dekatkan alat*alat.

    b. $tur klien dalam posisi %owler 7kecuali terdapat kontraindikasi8 dengan

    meletakkan bantal dibelakang kepala dan bahu.

    c. Pasang perlak di atas bantal, tissue di atas dada dan bengkok di samping

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    22/28

    ((

    klien.

    / a. "engan spuit ambil residu lambung 7atau buka penutup selang dan

    biarkan residu mengalir dengan sendirinya8, kemudian ukur dan buang.

    b. )ila residu lambung K6 cc, warna residu kehitaman atau warna dan

    bentuk residu lambung sama dengan warna makanan pada pemberian

    sebelumnya, segera lapor pada "okter.

    c. )ila residu 6 cc, warna tidak kehitaman, lanjutkan dengan pemberian

    makanan.

    0 a. ;etakkan ujung selang di atas kepala klien dan sambungkan ujung

    selang dengan spuit 6 cc atau dengan corong.

    b. )iarkan makanan masuk ke lambung secara lambat sesuai gaya

    gravitasi.

    c. Setelah selesai tutup kembali ujung selang.

    2 Merapikan klien dan tempat tidur klien.

    A Membersihkan dan mengembalikan alat*alat pada tempat semula.

    '6 Mencuci tangan.

    ''

    .

    "okumentasikan tindakan pada status klien.

    2. an!kuman

    Pemasangan selang nasogastrik 7NGT@ Naso astri! "ube#

    adalah prosedur invasi yang berguna untuk tujuan terapeutik dan

    diagnostik. "ua tujuan umum pemasangan NGT di layanan klinis adalah

    memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pasien yang tidak dapat

    melalui mulut, dan untuk melakukan evaluasi dari isi perut pasien dengan

    curiga perdarahan pada gastrointestinal bagian atas.

    Pemasangan selang nasogastrik 7NGT@ Naso astri! "ube#adalah prosedur invasi yang berguna untuk tujuan terapeutik dan

    diagnostik. "ua tujuan umum pemasangan NGT di layanan klinis adalah

    memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pasien yang tidak dapat

    melalui mulut, dan untuk melakukan evaluasi dari isi perut pasien dengan

    curiga perdarahan pada gastrointestinal bagian atas.

    Pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang sama sekali

    tidak bisa makan, makanan yang masuk tidak adekuat, pasien dengan

    sulit menelan, pasien dengan luka bakar yang luas. Pada pasien dengan

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    23/28

    (+

    keadaan trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka

    pemberian nutrisi enteral sebaiknya sesegera mungkin dalam ( jam

    7. $u!as

    )entuklah kelompok dengan masing O masing kelompok '6

    mahasiswa.

    )uat skenario kasus dan analisis kasusnya serta lakukan simulasi

    pemberian pengobatan.

    . $es /ormati/

    '. Pemasangan NGT adalah suatu teknik pemasangan selang menuju

    organ

    a. jejunum b. lambung

    c. ileum d. duedonum

    (. Tujuan pemsangan NGT pada pasien keracunan adalah..

    a. ?vakuasi isi lambung dan atau kumbah lambung.

    b. #ntuk memasukkan cairan 7memenuhi kebutuhan cairan atau

    nutrisi8 dan obat*obatan oral

    c. #ntuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa

    substansi isi lambung

    d. Persiapan sebelumoperasi dengan general anasthesia

    +. &ndikasi pemasangan NGT adalah kecuali

    a.Pasien tidak sadar.

    b. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas

    c. Pasien dengan kesulitan menelan.

    d. Pasien paska bedah hernia.

    . #kuran NGT dewasa adalah

    a. %r b. A %r

    c.'6*'( %r d. '/*'2 %r

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    24/28

    (

    . :ara memastikan NGT sudah tepat masuk yaitu dengan cara

    a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung

    b. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam usus

    c. Melakukan auskultasi diabdomen

    d. Perkusi ;ambung

    ;. Kuni a1a*an

    '. )

    (. $

    +. ". "

    . $

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    25/28

    (

    Plester atau hipai9.

    )enang wol 7bila ada8.

    Gunting."ongue 'patel.

    Penlight atau senter.

    Stetoskop.

    )engkok.

    ( a. Mengkaji kebutuhan klien untuk pemasangan NGT.

    b. Mengkaji apakah pasien kooperati.

    c. &nspeksi keadaan rongga mulut dan rongga hidung.

    d. Palpasi abdomen.

    + :ek kembali instruksi "okter.

    Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan NGT pada klien dan

    keluarga.

    Mempersiapkan alat*alat dan mengatur posisinya di samping tempat

    tidur, memindahkan peralatan yang tidak diperlukan.

    / Menjaga privacy klien dengan memasang penghalang atau menutup

    pintu.

    0 Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.

    2 a. )erdiri di samping klien, di sisi yang sama dengan lubang hidung

    yang akan diinsersi dan dekatkan alat*alat.

    b. $tur klien dalam posisi %owler 7kecuali ada kontraindikasi8 dengan

    meletakkan bantal di belakang kepala dan bahu.

    c. Pasang perlak di atas bantal dan handuk di atas dada.

    d. ;etakkan bengkok di atas dada.

    A Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan beri tanda

    dengan plester.

    * Terdapat ( metode3

    a. "iukur dari ujung hidung ke daun telinga lalu kepro!esus

    $%phoideus.

    b. "iukur dari ubun*ubun besar ke ujung hidung lalu kepro!esus

    $%phoideus.

    '6 )eri jelly pada selang yang akan dipasang.

    '' a. &nstruksikan klien agar kepala dalam posisi ekstensi lalu masukkan

    selang dengan hati*hati melalui lubang hidung 7klien mungkinmerasa ingin muntah8.

    b. )ila terasa ada tahanan masukkan selang sambil diputar jangan

    dipaksakan

    '( a. )ila sudah terasa melewati batas kerongkongan, minta klien untuk

    membuka mulut dan lihat dengan bantuan tongue spatel dan senter

    apakah selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut.

    b. )ila iya, tarik kembali selang, anjurkan klien istirahat kemudian

    olesi selang dengan jelly dan pasang pada lubang hidung yang lain

    dengan cara yang sama.

    c. )ila tidak, leksikan kepala klien dan masukkan selang sampai

    melewati nasoaring. Saat dimasukkan, anjurkan klien untuk menelan

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    26/28

    (/

    7bila pasien sadar8.

    '+ a. Masukkan terus selang sampai panjang yang telah ditentukan.

    b. Perhatikan bila klien batuk*batuk dan sianosis.

    Setelah selang terpasang sesuai panjang yang telah ditentukan,

    anjurkan klien untuk rileks, kemudian lakukan tes untuk mengetahui

    apakah posisi selang NGT sudah benar, dengan cara sebagai berikut

    a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung

    7lakukan double check8.

    b. $spirasi cairan lambung dengan spuit 7bila perlu lakukan

    pemeriksaan pE cairan lambung8.

    ' %iksasi selang dengan plester yang telah disediakan atau dengan

    benang.' Merapikan klien dan tempat tidur klien.

    '/ Membersihkan dan mengembalikan alat*alat pada tempat semula.

    '0 Melepas sarung tangan dan mencuci tangan.

    '2 "okumentasikan tindakan pada status klien.

    Jumlah skor yang diperoleh mahasiswaN = X 100

    Skor maksimal

    KI$EIA PENILAIAN

    Baikseka#i

    0 >? @ ,

    Baik 0

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    27/28

    (0

    (. Tujuan pemsangan NGT pada pasien keracunan adalah..

    a. ?vakuasi isi lambung dan atau kumbah lambung.

    b. #ntuk memasukkan cairan 7memenuhi kebutuhan cairan atau

    nutrisi8 dan obat*obatan oral

    c. #ntuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa

    substansi isi lambung

    d. Persiapan sebelumoperasi dengan general anasthesia

    +. &ndikasi pemasangan NGT adalah kecuali

    a.Pasien tidak sadar.

    b. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas

    c. Pasien dengan kesulitan menelan.

    d. Pasien paska bedah hernia.

    . #kuran NGT dewasa adalah

    a. %r b. A %r

    c.'6*'( %r d. '/*'2 %r

    . :ara memastikan NGT sudah tepat masuk yaitu dengan cara

    a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung

    b. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam usus

    c. Melakukan auskultasi diabdomen

    d. Perkusi ;ambung

    B. Psikomotor Ski##

    KE$EA"PILAN0 PE"BEIAN $INDAKAN PEN5BA$AN

    &5"A$ BUKU BI"BINAN DAN U'IAN KE$EA"PILAN LAB5A$5IU" (L5

    B55K)

    HAI$L

    PELAKSANAAN

    P5SES PENCAPAIAN

    KE$EA"PILAN

    K5"EN$A PE"BI"BIN

    $$D

    PE"BI"BIN

    DAN CAPDN

    BI"BINAN

    (B)

    "ANDII

    (")

  • 7/23/2019 Modul Ngt Moel

    28/28

    (2

    C. Attitude Ski##

    &5"A$ BUKU BI"BINAN DAN U'IAN KE$EA"PILAN LAB5A$5IU" (L5

    B55K)

    HAI$L

    PELAKSANAAN

    P5SES PENCAPAIAN

    SIKAP K5"EN$A PENU'I

    $$D

    PE"BI"BIN

    DAN CAPBAIK KUAN BAIK

    D. Produk yan! di%asi#kan

    Masing*masing kelompok membuat laporan pendahuluandari tindakan

    pengobatan yang dilakukan.

    E. A#okasi 4aktu

    ( 9 /6 menit pembelajaran di kelas dan ' 9 /6 menit di laboratorium.

    &. Kuni 'a1a*an

    '. )

    (. $

    +. "

    . "

    . $