cara membuat pupuk kompos dari sampah organik

25
Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Kali ini saya akan berbagi bagaimana Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organik dengan mudah, berdasarkan pengalaman saya saat mengikuti pelatihan pembuatan kompos di Kampus tercinta. Sebenarnya hampir semua bahan organik itu bagus untuk di jadikan kompos, tetapi ada sebagian dari bahan organik yang kuran gbika jika di jadikan kompos seperti limbah organik jeruk (karena terlalu asam). Kita mengerti kalau limbah atau sampah organik itu banyak macamnya, ada yang sisa tanaman ada juga yang sisa dari hewan seperti kotoran sapi, kambing dan ayam. berdasarkan dari beberapa penelitian bahwa setaip bahan organik yang berbeda menghasilkan kualitas kompos yang berbeda. Misalkan kotoran kambing dengan kotoran sapi kita jadikan kompos dalam tempat yang berbeda nanti hasil yang di peroleh kualitas komposnya juga berbeda yang berbeda.

Upload: yenny-yennyoga

Post on 27-Sep-2015

147 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

pupuk

TRANSCRIPT

Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organik

Kali ini saya akan berbagi bagaimanaCara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organikdengan mudah, berdasarkan pengalaman saya saat mengikuti pelatihan pembuatan kompos di Kampus tercinta. Sebenarnya hampir semua bahan organik itu bagus untuk di jadikan kompos, tetapi ada sebagian dari bahan organik yang kuran gbika jika di jadikan kompos seperti limbah organik jeruk (karena terlalu asam).

Kita mengerti kalau limbah atausampah organik itu banyak macamnya, ada yang sisa tanaman ada juga yang sisa dari hewan seperti kotoran sapi, kambing dan ayam. berdasarkan dari beberapa penelitian bahwa setaip bahan organik yang berbeda menghasilkan kualitas kompos yang berbeda. Misalkan kotoran kambing dengan kotoran sapi kita jadikan kompos dalam tempat yang berbeda nanti hasil yang di peroleh kualitas komposnya juga berbeda yang berbeda. Pertanyaannya manakah yang lebih baik? Anda bisa menguji coba pada 2 tanaman yang sama dengan tindakan yang berbeda, satu tanaman kompos dari kotoran sapi dan yang satunya kompos dari kotoran hewan. Lihat dan amati perbedaan pertumbuhan di antara keduanya manakah yang lebih baik pertumbuhannya nanti itulah hasil jawabandari pertanyaan di atas. Owkey searang kita kembali ke topik.

Membuat Pupuk Organik Dari Limbah Rumah Tangga

Biasanya limbah rumah tangga itu sisa nasi, potongan sayuran, sisa lauk seperti tulang dan sisa organik yang lainnya. Begini cara buatnya :

Alat Bahan Yang diperlukan

Siapkan lubang berbentuk kotak pada halam rumah anda ukuran 50 cm persegi kalau bisa di semen agar tetap awet dan kompos nanti bisa kita ambil Siapkan kompos yang sudah jadi, jika tidak punya bia mengambil di bawah tumpukan sampah (tanah yang berwarna agak kehitaman dan gembur) Ini berfungsi sebagai katalisator agar limbah cepat teruraiCara Membuat Kompos Limbah Rumah Tangga Kotak limbah yang sudah di siapkan tadi di taburi kompos di landasan kotaknya (jadi sampah tidak langsung nempel pada semen bawah) Taburkan secara merata dengan tinggi yang sama atau datar Lapisi tumpukan sampah organik dengan humus atau kompos yang sudah di sediakan tadi. Basahi sedikit saja tumpukan tadi dan tutup dengan apa saja yang penting oksigen tetap bisa masuk pada kotak tersebut. Diamkan selama 30 hari maka kompos siap untuk di gunakan,Untuk mempercepat proses pengomposan bisa di tambahkan dengan starter bakteri pada saat mendiamkan limbah organik. Tapi jika anda ingin sangat cepat sekitar satu minggu sudah jadi maka anda butuh bantuan hewan yaitu cacing lumbricus luberus, tambahkan jenis cacing ini pada proses pengomposan maka diamkan selama 1 minggu lihat hasilnya.

Membuat Kompos dengan Kotoran Ternak Sapi, Kambing, dan Ayam

Caranya cukup mudah dan hampir sama dengan cara di atas, dalam prosesnya juga butuh starter bakteri agar proses pengomposan terjadi secara maksimal dan cepat. Starter bakteri ini dapat kita beli di toko pertanian terdekat seperti MOL. Nanti saya bahas di bawah ini cara membuat mol super simpel dan mudah.

Cara membuat Kompos dari Kotoran Ternak

Alat dan Bahan yang diperlukan: Kotoran ternak Cangkul Starter Bakteri Air Tempat pengomposan Terpal

Cara Membuat kompos Dari Kotoran Ternak1. Kotoran yang masih baru di biarkan hingga tidak basah atau kandungan amoniaknya sudah berkurang2. Siapkan tempat untuk mengompos, bisa membuat lubang di tanah menggunakan cangkul dan di lapisi dengan terpal3. Siapkan Kompos yang sudah jadi seikit saja4. Lapisi dasar tempat pengomposan dengan kompos yang sudah jadi setebal 5-10 cm kemudian tuangkan kotoran kedalamny asetebal 20 cm.5. Siram dengan larutan starter secukupnya kemudian lapisi lagi dengan kompos matang, tuangkan kembali kotoran setinggi 20 cm. dan seterusnya hingga total tebal kurang lebih 1 cm dengan lapisan paling atas adalah kompos jadi.6. Tutup dengan sisa terpal yang ada jangan terlalu rapat aga udara tetap bisa masuk, bakteri juga buth oksigen utnuk mengurai bahan organik.7. Pada hari kelipan 7 (hari ke 7, 14, 21, dan 28) di buka dan di aduk-aduk hingga rata. Pada hari ke 28 di buka insy@ pupuk sudah siap du gunakan. Selamat mencoba.Sesuai dengan janji saya untuk membehas cara membuat MOL atau starter bakteri untuk mempercepat pembuatan kompos. Simak ya baik-baik di bawah ini :

Cara Membuat Starter Kompos (MOL) Alami Dengan Mudah

Alat dan bahan membat Starter bakteri pengurai kompos: Limbah rumah tangga yang lembut dan berair (conoth potongan sayur, nasi dan lain-lain) Tong yang terbuat dari plastik Sisa minuman yang manis, bisa kopi, teh dan sirup Pengaduk - aduk dari kayuCara Starter Kompos atau Mikor Organisme Lokal (MOL)1. Limbah di masukkan dalam tong plastik yang sudah di sediakan2. Tambahkan air di daam otng yang berisi limbah organik tadi, jangan terlalu banyak yang penting terendam3. Tuangkan sisa miunuman yang manis, Berfungsi untuk mekanan organisme di dalam tong.4. Tutup tong dengan apa saja yang penting ada saluran udara yang masuk kedalamnya, ini karena bakteri juga butuh bernafas dengan oksigen.5. Diamkan selam 5 hari dan MOL siap di guanakan untuk proses pengomposan.Bagaimana, cukup mudahkan untuk membuat starter komposnya? Ia memang mudah, tapi perlu di ketahui ada cara lain untuk membuat MOL yan glebi ribet, saya mengerti anda lebih suka yang simpelkan, jadi saya buatkan cara yang praktis dan mudah seperti di atas.

Demikian sedikit ulasan dari sayaCara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organiksemoga bermanfaat sampai jumpa di postingan berikutnya.

BIOAKTIVATOR PENGURAI KOMPOS (BAKTERI FERMENTASI)

Secara alami, kotoran ternak akan mengalami dekomposisi sehingga menjadi pupuk kandang yang siap pakai. Namun, proses ini berjalan sangat lama, berkisar 4-6 bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan, bisa dilakukan dengan pembuatan bioaktivator. Mikroba yang terdapat dalam bioaktivator akan membantu menguraikan ikatan-ikatan kimia kompleks menjadi sederhana. Kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam membuat petani berfikir keras untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Kondisi ini memacu para ahli untuk membuat terobosan dengan menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, memperkaya bahan makanan dalam tanah, dan menetralisir kimia atau racun dalam tanah. Pemanfaatan pupuk kandang juga dapat mengurangi pemakaian pupuk kinia hingga 50% untuk satu hektar lahan pertanian.A.Mengenal MOL (Mikroorganisme Lokal)Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan mikroorganisme menguntungkan yang digunakan untuk peragian atau mempercepat pembusukan dalam proses pembuatan pupuk kandang. Dengan penggunaan MOL dalam pembuatan pupuk kandang bisa mengemilir adanya limbah, selain itu, MOL juga bisa mempercepat pengomposan pupuk kandang menjadi tiga minggu.Selain digunakan sebagaistarterpupuk kandang, MOL bisa juga dipakai sebagai pupuk cair. Cara aplikasinya dengan mengencerkan MOL terlebih dahulu. Satu bagian MOL dicampur dengan 15 bagian air. Larutan tersebut disiramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Namun demikian, pupuk cair MOL ini tidak direkomendasikan untuk tanaman anggrek. Karena, anggrek tumbuh di media pakis dan akarnya menonjol. Jika MOL disiramkan ke media pakis, mikrobia dalam MOL akan memakan pakis dan menimbulkan panas. Akibatnya, akar terbakar dan tanaman mati.B.Membuat Bioaktivator (Bakteri Pengurai Kompos)Bioaktivator yang dibuat sendiri atau mikroorganisme local (MOL), yaitu kumpulan mikroorganisme yang bisa diternakan. Fungsinya sebagaistarterdalam pembuatan pupuk kandang. Berdasarkan bahannya, ada dua MOL yang bisa dibuat, yaitu MOL tapai dan MOL nasi basi serta MOL berbahan lainnya.1.Mol TapaiMol tapai adalah bioaktivator yang bahan dasarnya terbuat dari tapai, baik tapai singkong maupun tapai ketan.BahanAdapun bahan-bahan yang perlu dipersiapkan sebelum membuat MOL tapai sebagai berikut:Tapai singkong atau tapai ketanAir bersihGula pasir1 ons 1.000 ml5 sendok makan

Cara PembuatanAdapun cara pembuatan MOL tapai sebagai berikut:a.Siapkan satu botol plastic bekas air mineral ukuran besar (1.500 ml) tanpa tutup. Masukan tapai ke dalam botol tersebut.b.Isi air ke dalam botol berisi tapai hingga mendekati penuh.c.Masukan gula pasir ke dalam botol berisi tapai dan air.d.Kocok-kocok botol sebentar agar gula melarut.e.Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5 hari agar MOL bisa bernafas.f.Setelah lima hari MOL sudah bisa digunakan. Hal ini ditandai dengan adanya aroma alcohol dari larutan MOL.g.Jika ingin beternak MOL, ambilah botol mineral kosong sejenis. Bagi rata cairan MOL ke dalam dua botol tersebut. Lalu, isi air ke dalam masing-masing botol tadi sampai penuh. Kemudian, masukkan gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Jika ingin memperbanyak MOL ke dalam botol-botol lain, lakukan dengan cara pembagian yang sama.2.MOL Nasi BasiNasi basi di rumah selalu jadi masalah. Biasanya, nasi basi ini dibuang sebagai sampai atau diberikan kepada ternak sebagai pakan. Cara lain untuk memanfaatkan nasi basi adalah dengan membuatnya menjadi bioaktivator.BahanBahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:Nasi BasiAirGula PasirSecukupnya 1.000 ml5 sendok makan

Cara PembuatanAdapun pembuatan MOL nasi basi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:a.Kepal-kepal nasi basi sebesar bola pingpong.b.Letakan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas, lalu tutup dengan dedaunan (misalnya daun pisang) yang membusuk. Dalam tempo 3 hari, akan tumbuh jamur-jamur berwarna kuning, jingga, dan merah.c.Buat larutan gula dengan cara mencampur dan mengocok gula dengan air.d.Ambil bola-bola nasi yang telah ditumbuhi jamur, masukkan ke dalam wadah plastic, lalu campur dengan larutan secukupnya.e.Biarkan selama 1 minggu. Setelah satu minggu, cairan akan mengeluarkan bau seperti tapai. Hal itu menandakan bahwa cairan ini sudah bisa dipakai sebagaistarteruntuk membuat puppuk kandang.C.Aplikasi Pembuatan Pupuk Kandang dengan MOL1.BahanKotoran TernakSerbuk GergajiArang SekamMikroorganisme Lokal (MOL)Air500 kg400 kg100 kg2,5 littersecukupnya

2.Tahap PembuatanSiapkan terpal dengan ukuran secukupnya sebagai alas dasar. Kemudian, taburkan kotoran ternak dengan ketinggian 15-20 cm, tuburkan abu bakar dan serbuk gergaji di atasnya dan aduk hingga merata.Buat larutan MOL dengan menuangkan 2,5 litter MOL dalam 10 litter air. Aduk hingga MOL terlarut dalam air.Siramkan sedikit demi sedikit larutan MOL yang telah diramu sebelumnya. Untuk pembuatan 1 ton pupuk organic, diperlukan larutan MOL 2,5 litter. Aduk lagi bahan pupuk kandang dan larutan MOL.Setelah bahan pupuk diaduk rata, adukan tersebut dikumpulkan hingga ketinggian 50-75 cm. Tutup adukan dengan terpal atau plastik hingga rapid an rapat. Sekitar 3-5 hari, bongkar adukan dan aduk ulang untuk mendapatkan hasil pupuk kandang yang baik. Setelah 7-10 hari, pupuk kandang tersebut siap digunakan. Cirri-cirinya apabila dikepal, tidak terasa panas dan remah.

Banyak yang bertanya cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Setelah diberi penjelasan bahannya dari sampah dapur yang membusuk atau bahan lain yang berjamur, kebanyakan mundur karena jijik, bau. Berikut saya membuat MOL yang relatif bersih, dari tapai atau peuyeum.

MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan, fungsinya dalam konsep zero waste adalah untuk starter pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.

Dalam blog ini beberapa waktu lalu telah banyak saya uraikan cara-cara membuat MOL yang gratisan, yaitu dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk, sayur kemarin yang basi. Bisa juga dari bahan lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah nenas yang busuk. Tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.

Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk pupuk cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Untuk anggrek? Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas yang bisa mematikan anggrek. Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer.

Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah didapat.

Pertama, siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.Kedua, beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.Ketiga, isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.Keempat, masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.Kelima, kocok-kocok sebentar agar gula melarut.Keenam, biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.Ketujuh, setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.Kedelapan, kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN KESUBURAN TANAHDitulis oleh Aprida, SPJumat, 19 September 2014 13:08MIKROORGANISMELOKAL (MOL)merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN KESUBURAN TANAHOleh.Aprida, SPWidyaisawara Madya Balai Pelatihan PertanianLampungPENDAHULUANDalam Perkembangan Pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura bisa di istilahkan dengan pisau bermata dua, . Disatu sisi akan dapat memberikan manfaat berupa pendapatan dan kesejahteraan petani, menyediakan pangan sehat bagi masyarakat, menyediakan banyak lapangan kerja, serta mencegah urbanisasi. Disisi lain bila pembangunan pertanian tidak dikelola dengan baik dan tanpa memperhatikan daya dukung sumberdaya alam, hal ini akan dapat merusak kelestarian dan pencemaran lingkungan lingkungan.Oleh karena itu dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan bukan hanya memperhatikan aspek teknis dan keuntungan ekonomis semata, namun harus dipadukan dengan kelayakan ekologis. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat serta kearifan lokal yang telah ada ditengah masyarakat selama ini dan dipelihara secara turun-temurun dalam pengelolaan sumberdaya alam perlu dilestarikan.Pertanian organik adalah suatu pendekatan dalam proses produksi dengan lebih banyak menggunakan bahan dan sumberdaya lokal. Demikian juga dengan teknologi yang digunakan harus didasarkan kearifan lokal yang sudah ada di tengah masyarakat sehingga secara sosial akan lebih mudah diterima dan diaplikasikan masyarakat. Hal demikian, tentu akan menguntungkan secara ekonomi dan akan berkelanjutan secara agro-ekosistem.Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi pemasok pangan organik bersaing di pasar internasional. Hal ini karena berbagai keunggulan komperatif, antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.PEMANFATAAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DALAM PEMBUATAN KOMPOSPupuk kompos adalah salah satu bahan yang saat ini banyak dicari dan digunakan oleh petani baik untuk budidaya tanaman sayuran maupun untuk tanama padi, tetapi seringkali petani menganggap bahwa pupuk kompos hanya berasal dari kotoran hewan. Padahal bahan yang dapat digunakan sangat banyak dan tersedia dilingkungan sekitar seperti, daun-daunan, jerami dan sampah rumah tangga kecuali plastik.Berikut hal-hal lain yang perlu diketahuidalam pembuatan kompos:Pertamaterkait bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca.

Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu:1. Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).2. Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit).3. Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam komposjadi).4. Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap).Kedua,starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali akan lebih puas dan murah jika bisa membuat sendiri.Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal).MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan, fungsinya dalam konsep zero waste adalah untuk starter pembuatan kompos organik. Dengan MOL maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat.Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:1. Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.2. Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.3. Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.4. Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.5. Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.Membuat MOL Tapai/Peuyeum

Gambar. Oleh: Christine Sumber: Sobirin, http://clearwaste.blogspot.com/Foto: Sobirin 2008, MOL Tapai atau MOL Peuyeum.Cara pembuatan :1. 1.siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.2. 2.beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.3. 3.isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.4. 4.masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.kocok-kocok sebentar agar gula melarut.5. 5.biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.6. 6.setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.7. 7.kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.MEMBUATMOL HIJAUGambar. 17 Juli 2009 Foto: Sobirin, 2009, MOL Hijau Pupuk CairOleh: Sobirin.Cara pembuatan :1. 1.siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira volumenya 50 liter. Cuci sampai bersih supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong dijemur supaya kering.2. 2.siapkan bahan-bahan yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna hijau. Bisa menggunakan daun papaya, daun tomat, daun teh, daun kiambang yang ada di sawah, eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih daun-daun yang ada disekitar kita. Banyaknya sekitar 1 kg, atau sekitar 1 kantong kresek plastik besar.3. 3.siapkan kotoran sapi atau kotoran kambing atau kotoran ayam, sebanyak sekitar 1 kg. Gula pasir sebanyak 1/2 kg. Air kelapa 2 gelas minum.4. 4.siapkan tanah yang hidup, yaitu tanah selokan sebanyak 1/2 kg. Upayakan tanah selokan ini tidak ada deterjen atau air sabun yang terbawa mengalir di selokan. Di dalam tanah selokan ini diharapkan banyak mikro organisme yang hidup.5. 5.setelah daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, maka bersama bahan-bahan lain yang telah disiapkan, semuanya dimasukkan dalam tong plastik.6. 6.campurkan air sebanyak 40 liter. Diaduk hingga rata, kemudian tong ditutup dengan tutup yang berlubang-lubang supaya ada sirkulasi udara.7. 7.aduk tiap hari, setelah 5 hari pupuk cair ini bisa dimanfaatkan.Pupuk cair ini juga adalah MOL atau mikro organisme lokal. Warnanya hijau, pekat, maka untuk mudahnya sebut saja MOL hijau. Baunya agak menyengat. Cara memanfaatkannya, ambil MOL hijau dari tong sebanyak 1 kaleng susu kecil. Masukkan dalam ember plastik, dan campurkan dengan air sebanyak 15 kaleng susu kecil. Aduk sampai rata, lalu siramkan pada media tanaman di pot atau di kebun rumah tangga kita. Menyiram MOL ke tanaman ini tidak tiap hari, tetapi 3 hari sekali. Siramkan pada media tanahnya, bukan pada batang tanamannya. Hasilnya memuaskan.MOL Bonggol PisangBahan: bonggol pisang 5 kg, gula merah 1/2 kg sampai 1 kg, air beras 10 liter.Cara pembuatan:1. 1.bonggol pisang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dimasukkan bersama air beras.2. 2.masukkan gula merah sambil diaduk rata. Simpan dalam drum atau tong plastik.3. 3.tutup dengan plastik yang rapat, beri lubang udara dengan cara memasukkan slang plasti yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air. Ujung slang plastik harus terendam dalam air. Ini adalah fermentasi dengan cara anaerob.4. 4.dibiarkan selama 15 hari.Cara penggunaan:Untuk pengomposan: dapat digunakan sebegai decomposer dengan konsentrasi 1 : 5 (1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula merah 1 ons, aduk hingga rata, siramkan pada proses pembuatan kompos.Untuk penggunaan pada tanaman : Semprotkan pada berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi atau sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.PENUTUPBagi petani organik, kompos merupakan pupuk yang sering diaplikasikan ke lahan, dan untuk membantu proses dekomposisi bahan-bahan organik menjadi kompos, diperlukan bahan-bahan dekomposer. Berbagai macam bahan-bahan dekomposer banyak beredar di pasar (seperti EM4). Petani yang ingin mandiri tidak ingin selalu bergantung dengan pihak lain, terutama pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian.Kalau kita bisa bikin EM4, kenapa kita harus beli?EM4 itu kan sama saja dengan MOL, dari baunya kan sudah sama,. Dari sinilah ide mengkaji bagaimana membuat atau menghasilkan mikroorganisme lokal atau lebih sering dikenal dengan nama MOL. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar, petani-petani kreatif dapat membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk (pisang, pepaya, mangga, dll), rebung, pucuk tanaman merambat, tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urine manusia, darah hewan, bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa makanan.Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk pupuk cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman.Terima kasih.DAFTAR PUSTAKABalai Pelatihan Pertanian Lampung. 2010. Laporan Pelatihan Sayuran Organik Dataran rendah bagi Petugas Angkatan I, Bandar Lampung.Yayasan IDEP. 2006. Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari.IDEPFoundation - www.idepfoundation.org. ISBN: 979-15305-0-5 (dan sumber lain).Tarmo. 2008.Cara Jitu membuat Kompos dan MOL. IPPHTI, Lampung.

MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN KESUBURAN TANAHDitulis oleh Aprida, SP Jumat, 19 September 2014 13:08MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN KESUBURAN TANAH

Oleh. Aprida, SP

Widyaisawara Madya Balai Pelatihan PertanianLampung

PENDAHULUANDalam Perkembangan Pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura bisa di istilahkan dengan pisau bermata dua, . Disatu sisi akan dapat memberikan manfaat berupa pendapatan dan kesejahteraan petani, menyediakan pangan sehat bagi masyarakat, menyediakan banyak lapangan kerja, serta mencegah urbanisasi. Disisi lain bila pembangunan pertanian tidak dikelola dengan baik dan tanpa memperhatikan daya dukung sumberdaya alam, hal ini akan dapat merusak kelestarian dan pencemaran lingkungan lingkungan.

Oleh karena itu dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan bukan hanya memperhatikan aspek teknis dan keuntungan ekonomis semata, namun harus dipadukan dengan kelayakan ekologis. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat serta kearifan lokal yang telah ada ditengah masyarakat selama ini dan dipelihara secara turun-temurun dalam pengelolaan sumberdaya alam perlu dilestarikan.

Pertanian organik adalah suatu pendekatan dalam proses produksi dengan lebih banyak menggunakan bahan dan sumberdaya lokal. Demikian juga dengan teknologi yang digunakan harus didasarkan kearifan lokal yang sudah ada di tengah masyarakat sehingga secara sosial akan lebih mudah diterima dan diaplikasikan masyarakat. Hal demikian, tentu akan menguntungkan secara ekonomi dan akan berkelanjutan secara agro-ekosistem.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi pemasok pangan organik bersaing di pasar internasional. Hal ini karena berbagai keunggulan komperatif, antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.

PEMANFATAAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DALAM PEMBUATAN KOMPOS

Pupuk kompos adalah salah satu bahan yang saat ini banyak dicari dan digunakan oleh petani baik untuk budidaya tanaman sayuran maupun untuk tanama padi, tetapi seringkali petani menganggap bahwa pupuk kompos hanya berasal dari kotoran hewan. Padahal bahan yang dapat digunakan sangat banyak dan tersedia dilingkungan sekitar seperti, daun-daunan, jerami dan sampah rumah tangga kecuali plastik.

Berikut hal-hal lain yang perlu diketahui dalam pembuatan kompos :Pertama terkait bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca.

Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu:

Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit).Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam komposjadi).Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap).Kedua, starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali akan lebih puas dan murah jika bisa membuat sendiri.

Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal). MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan, fungsinya dalam konsep zero waste adalah untuk starter pembuatan kompos organik. Dengan MOL maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan. Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat.

Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.

Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:

Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.

Membuat MOL Tapai/Peuyeum

Cara pembuatan :

1. siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.2. beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.3. isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.4. masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.kocok-kocok sebentar agar gula melarut.5. biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.6. setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.7. kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

MEMBUAT MOL HIJAU

Gambar. 17 Juli 2009 Foto: Sobirin, 2009, MOL Hijau Pupuk CairOleh: Sobirin.

Cara pembuatan :

1. siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira volumenya 50 liter. Cuci sampai bersih supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong dijemur supaya kering.2. siapkan bahan-bahan yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna hijau. Bisa menggunakan daun papaya, daun tomat, daun teh, daun kiambang yang ada di sawah, eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih daun-daun yang ada disekitar kita. Banyaknya sekitar 1 kg, atau sekitar 1 kantong kresek plastik besar.3. siapkan kotoran sapi atau kotoran kambing atau kotoran ayam, sebanyak sekitar 1 kg. Gula pasir sebanyak 1/2 kg. Air kelapa 2 gelas minum.4. siapkan tanah yang hidup, yaitu tanah selokan sebanyak 1/2 kg. Upayakan tanah selokan ini tidak ada deterjen atau air sabun yang terbawa mengalir di selokan. Di dalam tanah selokan ini diharapkan banyak mikro organisme yang hidup.5. setelah daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, maka bersama bahan-bahan lain yang telah disiapkan, semuanya dimasukkan dalam tong plastik.6. campurkan air sebanyak 40 liter. Diaduk hingga rata, kemudian tong ditutup dengan tutup yang berlubang-lubang supaya ada sirkulasi udara.7. aduk tiap hari, setelah 5 hari pupuk cair ini bisa dimanfaatkan.Pupuk cair ini juga adalah MOL atau mikro organisme lokal. Warnanya hijau, pekat, maka untuk mudahnya sebut saja MOL hijau. Baunya agak menyengat. Cara memanfaatkannya, ambil MOL hijau dari tong sebanyak 1 kaleng susu kecil. Masukkan dalam ember plastik, dan campurkan dengan air sebanyak 15 kaleng susu kecil. Aduk sampai rata, lalu siramkan pada media tanaman di pot atau di kebun rumah tangga kita. Menyiram MOL ke tanaman ini tidak tiap hari, tetapi 3 hari sekali. Siramkan pada media tanahnya, bukan pada batang tanamannya. Hasilnya memuaskan.

MOL Bonggol Pisang

Bahan: bonggol pisang 5 kg, gula merah 1/2 kg sampai 1 kg, air beras 10 liter.

Cara pembuatan :

1. bonggol pisang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dimasukkan bersama air beras.2. masukkan gula merah sambil diaduk rata. Simpan dalam drum atau tong plastik.3. tutup dengan plastik yang rapat, beri lubang udara dengan cara memasukkan slang plasti yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air. Ujung slang plastik harus terendam dalam air. Ini adalah fermentasi dengan cara anaerob.4. dibiarkan selama 15 hari.Cara penggunaan :

Untuk pengomposan: dapat digunakan sebegai decomposer dengan konsentrasi 1 : 5 (1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula merah 1 ons, aduk hingga rata, siramkan pada proses pembuatan kompos.

Untuk penggunaan pada tanaman : Semprotkan pada berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi atau sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.

PENUTUP

Bagi petani organik, kompos merupakan pupuk yang sering diaplikasikan ke lahan, dan untuk membantu proses dekomposisi bahan-bahan organik menjadi kompos, diperlukan bahan-bahan dekomposer. Berbagai macam bahan-bahan dekomposer banyak beredar di pasar (seperti EM4). Petani yang ingin mandiri tidak ingin selalu bergantung dengan pihak lain, terutama pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian.

Kalau kita bisa bikin EM4, kenapa kita harus beli? EM4 itu kan sama saja dengan MOL, dari baunya kan sudah sama,. Dari sinilah ide mengkaji bagaimana membuat atau menghasilkan mikroorganisme lokal atau lebih sering dikenal dengan nama MOL. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar, petani-petani kreatif dapat membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk (pisang, pepaya, mangga, dll), rebung, pucuk tanaman merambat, tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urine manusia, darah hewan, bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa makanan.

Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk pupuk cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman.Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pelatihan Pertanian Lampung. 2010. Laporan Pelatihan Sayuran Organik Dataran rendah bagi Petugas Angkatan I, Bandar Lampung.Yayasan IDEP. 2006. Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari.IDEP Foundation - www.idepfoundation.org. ISBN: 979-15305-0-5 (dan sumber lain).Tarmo. 2008. Cara Jitu membuat Kompos dan MOL. IPPHTI, Lampung.