cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi

62
Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag. Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27 o C, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis varietas cabe. Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe keriting dalam polybag. Pemilihan benih Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara. Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri . Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.

Upload: dhikashanjunismfourtyeight

Post on 16-Jul-2016

80 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuas

TRANSCRIPT

Page 1: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag.

Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27oC, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis varietas cabe.

Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe keriting dalam polybag.

Pemilihan benihDi pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara.

Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.

Penyemaian benihCara menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.

Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca cara membuat media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian.

Page 2: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm.

Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.

Penyiapan media tanamPilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase.

Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag untuk penjelasan lebih detail.

Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang. Lihat jenis dan karakteristik pupuk kandang.

Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.

Page 3: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Pemindahan bibitSetelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.

Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam. Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.

Pemeliharaan dan perawatan Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per

polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam cabe secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.

Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.

Page 4: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.

Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang.

Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami, silahkan lihat di cara membuat pestisida organik.

PemanenanUmur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.

Tutorial  cara menanam cabe ini cocok diterapkan pada pertanian sekala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk pertanian vertikultur atau urban farming. Semoga bermanfaat.

Page 5: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Syarat Tumbuh Cabai Merah (Capsicum annuum L.).

Jenis Tanah

Tanah yang paling sesuai untuk tanaman cabai merah (terutama cabai hibrida) adalah tanah yang bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat, dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah yang terlalu liat kurang baik karena sulit diolah, drainasenya jelek, pernafasan akar tanaman dapat terganggu dan dapat menyulitkan akar dalam mengadopsi unsur hara. Tanah yang terlalu poros/banyak pasir juga kurang baik, karena mudah tercucinya pupuk oleh air. Penambahan pupuk kandang 20-25 ton/ha dapat memperbaiki tanah terlalu liat atau terlalu poros.

Tanah yang mengandung unsur hara yang optimum serta terbebas dari unsur-unsur toksik bisa dikatakan mempunyai kesuburan kimia, tetapi bukan itu saja kesuburan fisik yang meliputi keadaan air, oksigen, suhu tanah, dan ukuran pori tanah harus selalu seimbang dan optimum sehingga menjadikan keadaan tanah tersebut optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Supriyanto, et. al. 1999).

Derajat Keasaman Tanah (pH)

Derajat keasaman tanah yang sesuai adalah berkisar antara pH 5,5-6,8 dengan pH optimum 6,0-6,5. Cendawan berkembang pada hampir semua tingkatan pH, cendawan penyebab layu Fusarium dan cendawan penyebab rebah kecambah seperti Rhizoctoma sp, Phythium sp. berkembang baik pada tanah-tanah asam. Cendawan yang hidup pada pH>5,5 kehidupannya bersaing dengan bakteri, karena bakteri berkembang baik pada pH>5,5. Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan kapur pertanian pada pH rendah dan belerang (S) pada pH tinggi.

Air

Air berfungsi sebagai pelarut dan pengangkut unsur hara ke organ tanaman, air berperan dalam proses fotosintesis (pemasakan makanan) dan proses respirasi (pernafasan). Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang bersih yang membawa mineral atau unsur hara yang dibutuhkan tanaman, bukan air yang berasal dari suatu daerah penanaman cabai yang terserang penyakit, karena air ini dapat menyebabkan tanaman cabai yang sehat akan segera tertular, dan bukan air yang berasal dari limbah pabrik yang berbahaya bagi tanaman cabai.

Iklim

Faktor iklim yang penting dalam usaha budidaya cabai merah adalah angin, curah hujan, cahaya matahari, suhu dan kelembaban. Angin sepoi-sepoi akan membawa uap air dan melindungi tanaman dari terik matahari sehingga penguapan yang berlebihan akan berkurang. Selain lebah, angin juga berperan penting sebagai perantara penyerbukan, namun angin yang kencang justru akan merusak tanaman. Curah hujan yang diperlukan adalah 1500-2500 mm/tahun. Tanaman dapat tumbuh dan berproduksi baik pada iklim A, B, C, dan D (tipe iklim menurut Schmid dan Ferguson). 

Page 6: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Kelembaban relatif yang diperlukan 80% dan sirkulasi udara yang lancar. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga tidak terserbuki dan banyak rontok. Lamanya penyinaran (foto periodisitas) yang dibutuhkan tanaman cabai antara 10-12 jam/hari, intensitas cahaya ini dibutuhkan untuk fotosintesis, pembentukan bunga, pembentukan buah dan pemasakan buah. Suhu untuk perkecambahan benih paling baik antara 25-30 0C. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 24-28 0C. Pada suhu <150C>32 0C buah yang dihasilkan kurang baik, suhu yang terlalu dingin menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, pembentukan bunga kurang sempurna, dan pemasakan buah lebih lama.

http://www.petanihebat.com/2014/03/syarat-tumbuh-tanaman-cabai-merah.html

Budidaya Cabai merah besar (Capsicum annum var. longum)

Botani cabe adalah sebagai berikut:Divisio : Spermatophyta.Subdivio : Angiospermae.Kelas : Dicotyledonae.Subkelas : Sympetale.Ordo : Tubiflorae.Famili : Solanaceae.Genus : Capsicum.Spesies : Capsicum annuum L (besar) Capsicum frustescens L. (kecil)

Cabai sering disebut chili, hot peper atau lombok. Bagaimana budidaya cabai agar menghasilkan keuntungan bagi petani. Tip yang ada ini merupakan panduan praktis bagi anda yang berkecimpung di usaha budidaya cabai.

Harga cabai yang sangat fluktuatif, bahkan hampir setiap jam harga bisa berubah-ubah. Faktor penting yang menyebabkan harga cabai melonjak sangat tinggi adalah jumlah petani yang menanam lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Hal ini sering terjadi karena pada tahun sebelumnya harga merosot jatuh menyebabkan petani enggan menanam sehingga pasokan produksi tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Yang kedua banyak sentra tanaman cabai terserang penyakit layu, busuk batang, dan antarknosa. Agar keuntungan dapat diraih petani, harus mengatur saat tanam sehingga pada musim panen bersamaan banyaknya kebutuhan konsumen seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, pernikahan dan sunatan. Pada hari-hari seperti ini hukum pasar berlaku bahwa barang terbatas dan permintaan tinggi harga pasti naik.

Disilah petani harus memahami ketika memilih waktu untuk menanam cabe merah.Ada pertanyaan yang perlu diperhatikan sebelum memulai usaha anda.Siapkah anda untuk membuat rencana dan mematuhi rencana yang dibuat?Sebelum memulainya, sangat baik bila anda telah memiliki serangkaian rencana untuk membuat usaha anda sukses. Dengan rencana yang matang, anda punya arah yang jelas. Tapi jika tidak atau bingung apa yang harus dilakukan, mungkin jenis usaha budidaya cabai tersebut kurang cocok bagi Anda. Dan satu hal yang perlu saya tekankan, saat anda membuat perencanaan, saya harapkan anda mau

Page 7: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

berkomitmen mematuhinya. Jalankan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditetapkan.

Buat jadwal dengan menarik mundur saat panen.1. Perkiraan puncak panen.2. Perkiraan panen perdana.3.Jadwal Penanaman.4.Jadwal Pemasangan mulsa PHP.5.Jadwal Pemberian pupuk kimia6.Jadwal pemberian pupuk kandang/kapur.7.Jadwal Pembentukan bedengan.8.Jadwal pengolahan tanah.

Apakah harapan hasil yang anda peroleh cukup realistis?Bila hasil yang anda targetkan cukup realistis, bersiaplah dengan sekuat tenaga untuk mencapainya, anda tak boleh seeanaknya sendiri. Anda tetap harus menjadi penggerak utama agar target yang dicanangkan bisa tercapai. Anda harus mau bekerja keras agar tujuan anda menjadi kenyataan. Karena bagaimanapun, hidup-mati usaha anda ada di tangan anda sendiri.

Apakah anda tahu dengan usaha budidaya cabai yang anda lakoni?Jangan pernah merasa ahli karena perkembangan waktu berpengaruh terhadap tehnologi pemupukan, berpengaruh terhadap perkembangan hama dan penyakit. Jangan pernah berhenti belajar mengenai usaha yang anda rencanakan. Saat ini, Anda tidak perlu khawatir kekurangan sumber belajar. Banyak orang yang siap membimbing anda, seperti buku dan para Penyuluh Pertanaian.

Bagaimana dengan anggaran usaha anda?Anda perlu pertimbangkan juga kemampuan keuangan anda. Butuh pengorbanan untuk mencapai tujuan yang anda diinginkan. Alokasi anggaran yang perlu tiperhitungkan adalah sewa tanah, Tenaga kerja, Bibit, Pupuk kandang, Kapur, Pestisida, mulsa PHP dan alat. Karena itulah anda perlu menganggarkannya. Kalau belum begitu yakin, mulai saja dengan jumlah yang tak begitu besar. Dengan luasan yang mampu anda biayai dulu sebagai langkah awal untuk proses belajar yang menghasilkan.

Bila anda menjalankannya secara konsisten, modal anda akan digantikan dengan hasil yang jauh lebih besar berkali-kali lipat. Kalau sudah tak ada masalah , segeralah bertindak. Tapi ingat tidak ada usaha yang tidak beresiko.

Langkah untuk usaha budidaya cabaiSebagai langkah untuk keberhasilan, Sedini mungkin persiapkan turus penopang tanaman. Sediakan pestisida dan perekat, jika ditanam musim hujan persediaan fungisida dan perekat lebih banyak.

Pilih Varietas yang sesuai, baca label kemasan cocok untuk musim apa, ketinggian tempat berapa, Toleran pada hama dan penyakit apa dan lain-lain. Lokasi penanaman sebisa mungkin menghindari bekas penanaman cabe, tomat, kentang, terung (famili Solanaceae) dan juga jauh dari tanaman famili Solanaceae yang sudah ada, karena hama penyakit diareal itu akan berpindah pada tanaman yang masih muda.

Page 8: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Perhatikan jenis tanah yang cocok. Tanah latosol, andosol, regusol sangat cocok untuk ditanami cabai sedangkan tanah yang sangat liat seperti tanah grumosol dan podzolik merah kuning tidak cocok ditanami karena kurang porous yang menyebabkan menggenangnya air terutama di musim hujan. pH tanah optimal 5,5 – 6,5. Jika tanahnya masam tanahnya perlu ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit, diberikan bersamaan pengolahan tanah. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur hara kalsium (Ca), magnesium (Mg).

Berapa pupuk yang dibutuhkan : pupuk kandang 18 Ton, ditebarkan diatas bedengan selanjutnya di cangkul kecil-kecil agar merata. Setelah 2 minggu diberi pupuk Za 400 – 700 kg, Urea 200 – 300 kg, SP 36 450 – 650 kg, KCl 350 – 450 kg di tebar diatas bedengan kemudian di cangkul kecil-kecil untuk meratakan berbaur dengan tanah. Bedengan disiram secukupnya kemudian segera ditutup dengan mulsa PHP. Lubang tanam dibuat sehari sebelum penanaman dengan jarak 60 x 65 cm atau 60 x 70 cm. bibit dapat ditanam setelah bibit berdaun 3 – 4 helai. tanaman yang mati dan rusak segera di ganti.

Pembentukan bedengan*Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman.*Olah lahan sedalam 30 cm – 40 cm, dikeringanginkan selama 1 minggu.*Buat bedengan lebar 110 cm – 120 cm, tinggi 40 cm , lebar parit (antar bedengan) 60 cm – 70 cm.*Buat parit keliling selebar 70 cm sedalam 70 cm untuk pemasukan dan pengeluaran air.*Beri pupuk kandang18 Ton, ditebarkan diatas bedengan ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha selanjutnya di cangkul kecil-kecil agar merata. Setelah 2 minggu diberi pupuk Za 375 – 400 kg, Urea 190 – 200 kg, SP 36 650 – 660 kg, KCl 375 kg.*Rapikan bedengan kemudian ditutup dengan mulsa PHP

Keuntungan bertani dengan mulsa plastik hitam perak (PHP) adalah sebagai berikut :*Pemberian pupuk dapat dilakukan sekaligus sebelum pemasangan mulsa.*Warna hitam dari mulsa menahan sinar matahari sehingga memberikan warna gelap yang dapat menekan pertumbuhan gulma.*Warna perak dari mulsa dapat memantulkan sinar matahari dan mempengaruhi perkembangan hama terhambat.*Suhu dan kelembaban tanah relatif stabil.*Menghindarkan hilangnya unsur hara oleh guyuran air hujan dan penguapan.*Buah cabe yang berada diatas permukaan tanah terhindar dari percikan air tanah sehingga dapat mengurangi risiko berjangkitnya penyakit busuk buah.*Mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan tanah.*Menekan penguapan air dari dalam tanah.

Pemasangan mulsa yang tepat pada kondisi terik karena mulsa mudah mengembang bila ditarik. Mulsa PHP dikaitkan terlebih dahulu dengan penjepit dari bilah bambu pada ujung bedengan ke ujung yang lain. Jika kondisi panas, mulsa pada sisi-sisi bedengan dirapikan dengan dikaitkan pada panah menggunakan penjepit dari bilah bambu.

Page 9: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."

Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.

Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.

Page 10: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.

Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.

Untuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :

1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.

2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.

Page 11: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.

4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

A. PENDAHULUANCabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dllPT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.

B. FASE PRATANAM1. Pengolahan Lahan

Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2 Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu) Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2 Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt) Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air

tambahkan 200 cc larutan induk atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.

POC NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.

Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.

Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).

2. Benih

Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30

Page 12: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.

C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)   

1. Persiapan Persemaian

Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia. Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring,

perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.

2. Penyemaian

Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring

Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban

3. Pengamatan Hama & Penyakit

a. Penyakit

·         Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

·         Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.

·         Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

Page 13: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

b. H a m a

·         Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.

·         Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

·         Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip

D. FASE TANAM

Page 14: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

1. Pemilihan Bibit

Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)

2. Cara Tanam

Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda. Plastik polibag dilepas Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/

tangki.

3. Pengamatan Hama

Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI

Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua ). Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.

Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.

E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)

1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.

2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.

Page 15: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :

Jenis Pupuk      1 - 4 minggu ( kg )       5 - 12 minggu ( kg )Urea                            7                            56SP-36                          7                            28KCL                             7                            28

Catatan :

1. Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi)2. Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi)3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20,

kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.5. Pengamatan Hama dan Penyakit

·         Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.

·         Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.

·         Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO

·         Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.

·         Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor

Page 16: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha

·         Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.

F. FASE PANEN DAN PASCA

PANEN

1. Pemanenan

Panen pertama sekitar umur 60-75 hari

Page 17: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya

Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph

2. Cara panen :

Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%) Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering Penyortiran dilakukan sejak di lahan Simpan ditempat yang teduh

3. Pengamatan Hama & Penyakit

Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak

JENIS-JENIS CABAICabai dikenal denga jenis dan kegunaan yang beragam. Ayo, mengenal jenis-jenis cabai.

·         TM 88 dan TM 99TM 99 dan TM 88 adalah jenis cabai merah keriting hibrida yang banyak dikembangkan di pusat budidaya tanaman. Jenis ini memiliki keunggulan fisik tahan hama dan buah cabai yang optimal. Di samping itu, jenis TM terutama 99 memiliki derajat pedas yang tinggi pada kelompok cabai sejenisnya.

·         CTH 01Adalah cabai keriting hasil single cross dua tanaman cabai yang fleksibel ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Selain itu tahan terhadap penyakit antraknose buah dan mudah perawatannya.

·         CAKRA HIJAUMerupakan cabai rawit hijau favorit petani karena masa panen yang lebih singkat sekitar 80-85 hari. Dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Ketika muda, buah berwarna hijau gelap. Saat tua akan berubah memerah dan berukuran sekitar 3 cm dengan citarasa sangat pedas di kelompok cabai rawit.

·         CAKRA PUTIHMerupakan cabai rawit berfisik kuat bercabang banyak. Buah mudanya berwarna hijau kekuningan dan merah ketika tua dengan besar sekitar 3 cm. tahan terhadap antraknose buah dan dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi.

Page 18: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

·         F1 ARIMBICabai jenis ini adalah cabai hasil single cross dua tanaman induk penghasil cabai merah besar berdaya tahan tinggi. Tahan terhadap serangan aphids dan kekurangan Ca. Selain itu, dapat dipanen kurang lebih 85 hari setelah pindah tanam.

Teknik Sukses Budidaya Cabe Merah – Selain cabe rawit, ada salah satu jenis cabe yang juga digemari oleh semua kalangan masyarakat, baik masyarakat lokal ataupun masyarakat mancanegara. Jenis cabe tersebut adalah cabe merah. Komoditas cabe merah di Indonesia masih terbilang cukup sedikit. Oleh sebab itu peluang untuk budidaya tanaman yang satu ini masih sangat tinggi.

Sama seperti cabe rawit, si merah merekah ini awalnya juga berasal dari benua Amerika. Namun saat ini sudah menjadi konsumsi masyarakat dunia. Cabe merah merupakan tanaman tropis, sangat cocok jika dibudidayakan di Indonesia.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya cabe merah agar hasil yang diperoleh juga maksimal. Tanaman cabe merah bisa hidup dengan baik di daerah yang disinari matahari selama 10 hingga 12 jam per harinya, dan memiliki suhu sekitar 24 sampai 28 derajat celcius. Selain itu tanaman cabe merah juga tumbuh subur di tempat dengan kelembapan 80 persen dan PH antara 6 sampai 7.

Strategi dalam menanam cabe merah adalah, jangan menanam cabe di saat musim harga cabe sedang anjlok atau saat pasokan cabe melimpah. Pilih jenis cabe yang harga jualnya tinggi dan harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dan yang terakhir adalah rawat cabe dengan metode yang tepat. Beribut tata cara budidaya cabe merah yang baik dan benar.

1. Pengolahan Lahan dan PembenihanSebelum menanam benih cabe, terlebih dahulu media atau tanah yang akan digunakan untuk

Page 19: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

menanam harus diolah. Caranya adalah mencampur tanah dan pupuk kandang. Apabila tanah terlalu asam bisa ditambahkan dolomit. Jangan lupa buat bedengan dan mulsa plastik. Alternatif lain yang bisa digunakan untuk mengganti mulsa plastik adalah mulsa jerami.Setelah lahan atau media siap, yang harus dipersiapkan selanjutnya adalah benih. Pilih benih yang sesuai dengan kondisi lahan. Atau jika menginginkan biaya yang lebih murah, bisa menggunakan biji cabe hasil panen yang telah diseleksi.

2. PenyemaianSebelum benih cabe ditanam di lahan, sebaiknya dilakukan penyamaian terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menggunakan media penyemaian berupa polybag yang diisi campuran kompos dan tanah. Selain itu bisa ditambahkan juga sekam agar tanah menjadi gembur. Setelah media siap, selanjutnya benih ditanam. Satu benih untuk satu pot. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari.

3. PenanamanPenanaman benih cabe merah setelah disemai sebaiknya dilakukan di waktu pagi atau sore hari. Jangan lakukan penanaman saat matahari sedang terik. Dan usahakan agar sekali penanaman langsung selesai dalam sehari.Untuk menanan bibit cabe, lepas terlebih dahulu plastik polybag yang membungkusnya. Beri jarak antar satu tanaman dengan tanaman lain. Hindarkan cabe merah dari berbagai jenis hama yang mengancam seperti ulat dan bekicot.

4. PerawatanPerawatan tanaman cabe merah terbilang simpel. Tidak membutuhkan banyak biaya dan tenaga. Tanaman ini tidak memerlukan banyak air, jadi untuk penyiraman bisa dilakukan apabila tanah sudah terlihat kering. Selain itu pemberian pupuk bisa dilakukan seminggu sekali. Pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk kocor atau pupuk cair.

5. PemanenanTanaman cabe merah dapat dilakukan setelah 60 sampai 75 hari setelah ditanam. Frekwensi panen cabe merah ini bisa mencapai 30 sampai 40 kali, tergantung jenis cabe yang ditanam. Cara panennya cukup mudah, tinggal dipetik cabe yang tidak terlalu tua. Pemetikan disarankan pada saat pagi hari setelah embun mengering agar cabe tidak layu.

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangCabe Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabe terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabe. Dari sisi produsen, akhir-akhir ini usaha tani cabe mengalami permasalahan cukup serius dalam hal budidaya. Permasalahan tersebut mengakibatkan menurunnya produktivitas cabe. Pasar komoditas cabe sulit diprediksi, mengingat fluktuasi harga cabe yang berubah-ubah.Makalah ini akan membahas Budidaya dan Pasca panen Cabe Merah yang memuat informasi syarat tumbuh, varietas, teknik budidaya, hama dan penyakit, panen, pasca panen dan pemasaran cabe.

Page 20: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

B. TujuanAdapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain adalah:1. Untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Perencanaan Pengembangan Wilayah2. Untuk menambah pengetahuan terutama tentang budidaya tanaman cabe merah

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIANTanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.Cabe (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Budidaya tanaman cabe diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Cabe atau lombok merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.Daerah sentral produksi utama cabe merah antara lain Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung); Jawa Tengah (Brebes, Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sentra utama cabe keriting adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban, Rejanglebong, Solok, Tanah Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam. Usahatani cabe yang berhasil memang menjanjikan keuntungan yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman cabe diperlukan keterampilan dan modal cukup memadai. Untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan diperlukan keterampilan dalam penerapan pengetahuan dan teknik budidaya cabe sesuai dengan daya dukung.

B. CARA BUDIDAYA TANAMAN CABE MERAHAdapun cara atau tehnik budidaya cabe merah adalah sebagai berikut :

Page 21: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

a) Persiapan lahan untuk menana cabe merah keriting dan cabe rawit1. Pengolahan Lahan cabe merah keriting dan cabe rawit• Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2• Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)• Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2• Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm• Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).2. Benih cabe merah keriting dan cabe rawit• Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30• Biji direndam dalam air hangat kemudian diperam semalam.

b) Persemaian cabe merah keriting dan cabe rawit1. Persiapan Persemaian cabe merah• Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.• Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang . Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.2. Penyemaian cabe merah• Biji cabe diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring• Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban

3. Pengamatan Hama & Penyakit cabe merah selama persemaiana. Penyakit cabe merah keriting dan cabe rawit• Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk, disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.• Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.• Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.b. Hama cabe merah • Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.• Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

Page 22: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

• Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip

c) Penanaman cabe merah 1. Pemilihan Bibit cabe merah • Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus• Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)2. Cara Tanam cabe merah • Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.• Plastik polibag dilepas• Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram3. Pengamatan Hama cabe merah • Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI• Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua )• Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabe gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.• Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.

d) Perawatan tanaman cabe merah 1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.3. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.

e) Pengamatan hama dan penyakit cabe merah• Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.• Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.• Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan

Page 23: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO• Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.• Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabe busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha• Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.

f) Panen dan Pasca panen cabe merah 1. Pemanenan cabe merah • Panen pertama sekitar umur 60-75 hari• Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya2. Cara panen cabe merah• Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)• Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering• Penyortiran dilakukan sejak di lahan• Simpan ditempat yang teduhDemikian cara budidaya tanaman cabe merah yang dapat anda lakukan semoga bermanfaat.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANCabe merah merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabe mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan. Cabe (Capsicum annum L)

Page 24: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan.Budaidaya cabe merah bukanlah yang mudah dilakukan jika kita menginginkan hasil yang lebih maksimal. Dalam budidaya cabe merah banyak hal yang harus diperhatikan supaya hasil panen yang kita peroleh lebih baik, mulai dari pemilihan lahan sampai cara panen.

B. SARANDengan adanya makalah ini, kiranya dapat menambah pengetahuan kita dalam pembudidayaan cabe, bukan hanya asal tanam, akan tetapi bagaimana agar kita bisa memperoleh hasil panen yang lebih maksimal. Selanjutnya dengan pengetahuan yang kita miliki, hendaknya kita bisa berbagi pengetahuan kepada masyarakat kita terutama mereka yang membudidayakan cabe, dengan harapan mereka bisa memperoleh hasil yang maksimal.

Page 25: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) adalah tumbuh-tumbuhan perdu yang berkayu, dan

buahnya berasa pedas yang disebabkan oleh kandungan kapsaisin. Saat ini cabai menjadi salah satu

komoditas sayuran yang banyak di butuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional.

Setiap harinya permintaan akan cabai, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk di berbagai negara. Budidaya ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan,

bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor (Santika,

2008).

Jenis cabai juga cukup bervariasi, beberapa jenis di bedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa

pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia jenis cabai yang banyak dibudidayakan antara lain cabai

keriting, cabai besar, cabai rawit, dan cabai paprika (Anonim, 2013).

Dalam budidaya cabai salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi

adalah pemilihan jenis cabai. Cabai keriting mempunyai kelebihan tahan terhadap kelembapan udara.

Cabai keriting memiliki beberapa manfaat selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabai

keriting juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabai, sambel

cabai, pasta cabai, bubuk cabai, cabai kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah

berhasil diekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.

Budidaya Cabai Keriting memberikan keuntungan yang menarik, tetapi budidaya cabai keriting

juga sering menemui kegagalan dan kerugian besar. Untuk menghindari kegagalan tersebut, dilakukan

aplikasi teknologi yang tepat guna, yaitu Teknologi Enzymatis. Teknologi Enzymatis merupakan teknologi

baru yang sangat tepat untuk menghadapi permasalahan yang ada pada budidaya cabai (Santika, 2008).

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Tujuan Umum

Page 26: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

a. Menerapkan teori yang telah didapatkan di akademik

b. Melatih mahasiswa agar mendapatkan ketrampilan dan pengalaman dalam kegiatan pertanian

c. Menambah pengalaman tentang pembibitan cabai keriting

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui dan mempelajari bagaimana kegiatan pembibitan cabai keriting di trubus.

b. Mengetahui lebih jauh dari proses pembibitan hingga siap tanam.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1. Mendapatkan pengetahuan dari lapangan secara langsung

2. Mendapatkan pengetahuan tentang pembibitan cabai keriting

3. Mendapatkan wawasan bagaimana merintis suatu usaha terutama di bidang pertanian

4. Mendapatkan pengetahuan bagaimana memasarkarkan suatu produk terutama dalam bidang pertanian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 27: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

A. Botani Tanaman Cabai

Cabai merupakan tanaman semusim (annual) yang tumbuhnya tegak dengan batang berkayu dan

bercabang serta tergolong tumbuhan yang menghasilkan biji (spermatophyta) dalam dunia tumbuhan

Plantanum. Menurut Rahman (2010), tanaman cabai dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Familia : Solanaceae

Famili : Solanaceae (Suku terung-terungan)

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum L

Berdasarkan pertumbuhan akarnya, cabai keriting mempunyai akar tunggang yang kuat dan

membentuk percabangan ke samping yang disebut akar serabut. Akar serabut dapat menembus tanah

sampai kedalaman 50 cm dan perkembangan ke samping selebar 45 cm (Setiadi, 2006). Hal ini tidak

berbeda jauh dengan pendapat Prajnanta (2007) dalam Arifin (2010), yang menyatakan bahwa

perakaran tanaman cabai rawit tergolong akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar

lateral (sekunder). Akar lateral mengeluarkan serabut‐serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer

berkisar 35‐50 cm dan akar lateral menyebar dengan panjang sekitar 35 ‐ 45 cm.

Pertumbuhan batang utama cabai keriting yaitu tegak lurus dan kokoh mencapai tinggi sekitar

30 ‐ 37,5 cm dengan diameter batang antara 1,5 ‐ 3 cm. Batang utama tanaman cabai keriting berkayu

dan berwarna coklat kehijauan serta pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi mulai umur 30

hari setelah tanam (HST). Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10

hari setelah tanam, namun tunas‐tunas ini sebaiknya dihilangkan sampai batang utama menghasilkan

bunga pertama tepat diantara cabang primer. Cabang primer ini yang terus dipelihara dan tidak

dihilangkan sehingga bentuk percabangan dari batang utama ke cabang primer berbentuk huruf Y dan

cabang primer akan menghasilkan cabang sekunder (Prajnanta, 2007 dalam Arifin, 2010).

Page 28: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Pertambahan panjang cabang menurut Prajnanta (2007) dalam Arifin (2010) diakibatkan oleh

pertumbuhan kuncup ketiak daun secara terus‐menerus dan pertumbuhan ini disebut pertumbuhan

simpodial. Dari cabang sekunder akan membentuk percabangan tersier dan seterusnya. Pada akhirnya

terdapat kira‐kira 7 ‐ 15 cabang per tanaman (tergantung varietas). Jika tanaman masih sehat maka

pembungaan pertama dapat dilanjutkan ke tahap pembungaan kedua, sehingga jumlah cabang

mencapai 21 – 23.

Daun cabai keriting berwarna hijau muda sampai hijau gelap (tergantung varietasnya) dengan

panjang 4 - 10 cm dan lebar 1,5 - 4 cm . Daun ditopang oleh tangkai daun dan tulang daun berbentuk

menyirip. Secara keseluruhan bentuk daun cabai adalah lonjong dengan ujung daun yang meruncing

(Hadiyanto, 2005).

Posisi bunga cabai keriting biasanya menggantung dengan warna mahkota bunga putih dan

memiliki 5 – 6 kelopak bunga dengan panjang bunga 1 – 1,5 cm, lebar 0,5 cm dan panjang tangkainya 1 -

2 cm. Tangkai putik berwarna putih, panjangnya sekitar 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan,

tangkai sari berwarna putih, tetapi yang dekat dengan warna kepala sari ada bercak kecoklatan. Panjang

tangkai sari 0,5 cm dengan warna kepala sari berwarna biru atau ungu (Hadiyanto, 2005).

Panjang buah cabai keriting dari tangkai hingga ujung buah mencapai 3,7 – 5,3 cm, dan buahnya

berukuran kecil. Biji cabai keriting yang masih muda berwarna kuning, namun setelah tua berubah

warna menjadi coklat. Biji cabai keriting berbentuk pipih dengan diameter ± 4 mm serta memiliki

rasa buah yang pedas dan dapat mengeluarkan air mata bagi orang yang menciumnya. Cabai keriting

memiliki rasa yang pedas karena mengandung capsicol (Setiadi, 2006).

Tanaman cabai keriting sangat cocok ditanam pada ketinggian 0 – 500 m dpl dengan suhu antara

190 – 300 C dan curah hujan 1.000 – 3.000 m m/tahun.

Tanaman cabai membutuhkan tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara serta dapat

tumbuh optimal pada tanah regosol dan andosol dengan pH tanah antara 6 - 7. Untuk menghindari

genangan air pada lahan, Untuk penanaman cabai keriting lebih baik pada lahan yang agak miring

dengan tingkat kemiringan tidak lebih dari 250. Lahan yang terlalu miring dapat menyebabkan erosi dan

hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan (Rahman, 2010).

B. Varietas Cabai :

1. TM-999

Page 29: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Varietas cabai keriting Hibrida ini memiliki pertumbuhan yang sangat kuat dan kokoh. Jenis ini

memiliki keunggulan fisik tahan hama dan buah cabai yang optimal. Pembungaannya berlangsung terus-

menerus sehingga dapat dipanen dalam jangka waktu yang panjang. Ukuran buahnya 12,5 cm x 0,8 cm

dengan berat buah 5-6 gram. Rasanya sangat pedas, cocok untuk digiling dan dikeringkan. Hasil per

tanaman berkisar 0,8-1,2 kg.

2. TM 888

Varietas hibrida ini memiliki sosok tanaman yang besar dan daun lebih lebar dari TM 999. Adaptasi

yang baik terhadap kondisi lingkungan yang panas, tahan serangan Phytophthora dan Antraknosa.

Panjang buah 13,5 x 1,4 cm dengan berat buah 7-8 gram.

3. SALERO

Berpenampilan menarik seperti umumnya cabai keriting lokal. Varietas ini memiliki adaptasi

penanaman yang cukup luas dengan produktivitas per hektar cukup tinggi.

4. TARO

Varietas Taro mempunyai ukuran buah yang sedikit lebih besar dibandingkan cabai keriting TM-999.

Sosok tanamannya besar dan kekar dengan ruas percabangan panjang. Tanaman ini mampu berproduksi

baik di dataran rendah sampai menengah ( sampai 1000 m dpl). Hasil per tanaman berkisar 0,75-1,2 kg,

tergantung kondisi terakhir tanaman.

5. KUNTHI

Mempunyai bentuk buah keriting, kulit kasar, ujung runcing, rasa pedas dan seragam seperti cabai

keriting lokal. Tanaman kokoh dan dapat beradaptasi di dataran rendaah, sedang sampai tinggi. Masa

panennya panjang sehingga produksi buahnya pun tinggi dengan potensi hasil 20 ton per hektar.

Kualitas buah yang bagus menyebabkan varietas ini di konsumsi segar dalam bentuk cabai hijau maupun

merah dan dapat dikeringkan.

6. CTH-01

Cabai keriting hibrida ini mempunyai bentuk buah yang benar-benar keriting. Cabai ini mulai banyak

ditanam petani, meskipun selama ini pengembangannya masih bertumpu pada daerah dataran rendah,

namun cabai CTH-01 sebenarnya mampu berproduksi dan tumbuh dengan baik di dataran menengah

Page 30: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

hingga tinggi. Selain itu tahan terhadap penyakit antraknose buah dan mudah perawatannya. Cabai ini

cocok untuk konsumsi segar maupun dikeringkan, dengan produksi per hektanya mampu mencapai

lebih dari 20 ton.

7. HOT BEAUTY

Varietas cabai besar ini sering disebut dengan cabai TW. Buahnya mempunyai ukuran 13 x 1 ,4 cm

dengan bobot 7,5 gram per buah. Rasa kurang pedas dan warna merah menggiurkan. Bentuk buah besar

dan daging buah yang tipis. Tetap segar selama satu minggu sejak petik. Masa panen lebih panjang dan

dapat ditanam di dataran rendah atau tinggi.

8. LONG CHILI

Ukuran buah lebih besar dari hot beauty dan hero. Buah berukuran 18 x 2 cm dan bobot 18 gram

per buah. Warna buah merah menyala saat masak. Bentuk buah ramping, kulit mulus dan berdaging

tebal. Mampu berproduksi 2 kg per tanaman. Hanya mampu berproduksi di dataran tinggi 800-1500 m

dpl.

9. HERO

Varietas ini berukuran 15 x 1.8 cm dan bobot rata-rata 16 gram per buah. Mampu berpraduksi 1,9-

2,1 kg pertanaman. Cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 400-800 m dpl, tapi bisa juga

beradaptasi di dataran rendah

50-200 m dpl. Peka terhadap antraknosa, sehingga lebih baik ditanam pada musim kemarau.

10. PRABU

Varietas ini sangat cocok dikembangkan di dataran rendah sampai menengah (0-800 m dpl).

Penampakan tanaman kokoh dengan percabangan banyak serta bertajuk lebat dan kompak. Varietas ini

mempunyai kemurnian genetis tinggi sehingga dalam satu hamparan pertanaman tampak seragam.

Tahan terhadap serangan hama trips dan penyakit Antraksnosa. Buahnya silindris lurus, ujung runcing,

padat, daging tebal, rasa pedas dan warnanya merah tua mengkilap pada saat masak. Panen perdana

berlangsung sekitar 70-75 HST (hari setelah tanam) dengan hasil 1.0-1.5 Kg/tanaman atau sekitar 18-27

ton/ha. Buahnya tahan terhadap pengangkutan jarak jauh.

11. MARATON

Page 31: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Varietas Maraton cocok di tanam di dataran rendah sampai menengah. Penampakan fisik tegak dan

kokoh serta memiliki tajuk yang lebih lebat dan kompak. Varietas ini mempunyai kemurnian genetik

tinggi, tahan terhadap seranaan penyakit layu Pseudomonas, Antraksnosa, dan bercak daun bakteri.

Sangat cocok ditanam pada akhir musim kemarau atau musim hujan. Berat rata-rata per buah mencapai

12,5-14,3 gram. Panen perdana berlangsung sekitar 70-75 HST dengan hasil 1,0-1,5 Kg/tanaman atau

sekitar 18-27 ton/ha. Buahnya tahan dalam penyimpanan dan transportasi jarak jauh.

12. ARIMBI-513.

Memiliki penampilan yang kokoh serta cabang yang kekar dan lebar. Varietas ini relatif tahan

terhadap serangan hama dan penyakit, terutama layu bakteri. Buahnya besar, halus ujung lancip,

panjang 13 cm, diameter 2 cm, warna merah, kompak dan sangat berkualitas. Produksi buah

berlangsung terus-menerus dan mulai dapat dipanen pada umur 80 HST. Rata-rata produksi 1 ,25-1,5

kg/tanaman atau 22,5-27,0 ton dengan populasi 18.000 tanaman per hektar. Buahnya tahan

pengangkutan jarak jauh dan dapat dipasarkan lokal maupun ekspor.

13. CAKRA PUTIH

Varietas cabai rawit ini berwarna putih kekuningan yang berubah merah cerah saat masak.

Pertumbuhan tanaman sangat kuat dengan membentuk banyak percabangan. Posisi buah tegak ke atas

dengan bentuk agak pipih dan rasa sangat pedas. Mampu menghasilkan buah 12 ton per hektarnya

dengan rata-rata 300 buah pertanaman, di panen pada umur 85-90 HST. Cakra putih ini tahan terhadap

serangan penyakit Antraksnosa.

14. CAKRA HIJAU

Varietas cabai rawit ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Saat

tanaman muda buahnya berwarna hijau dan setelah masak berubah merah. Potensi hasilnya 600 gram

per tanaman atau 12 ton per hektar. Rasanya pedas, tahan terhadap serangan hama dan penyakit yang

biasa menyerang cabai. Masa panen yang lebih singkat sekitar 80-85 hari.

C. Teknik Pembibitan Cabai Keriting

Page 32: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Cabai keriting adalah tumbuhan dari anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia tanaman ini

juga tumbuh dan popular sebagai bumbu masakan di Negara-negara asia tenggara lainnya. Bertanam

cabai keriting dapat memberikan nilai ekonomi yang sangat tinggi apabila diusahakan dengan sungguh-

sungguh, satu hektar tanaman cabai keriting dapat menghasilkan 8 ton buah cabai keriting (Nungardani,

2010).

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan kegiatan pembibitan bibit cabai keriting:

1. Persiapan lahan tanaman cabai kriting (Capsicum annuum L.)

a. Sanitasi

Sanitasi merupakan langkah awal mengolah lahan pertanaman yaitu membersihkan segala

macam tanaman yang tumbuh di areal yang akan di tanami, sanitasi tanah dapat leluasa mendapatkan

sinar matahari langsung sehingga dapat terbebas dari gangguan hama dan penyakit.

b. Pembuatan Bedengan

Bedengan dibuat setelah tanah dicangkul dan diberi pupuk dasar yaitu pupuk kandang 5 ton/0,5

ha. Apabila tanah untuk pertanaman cabai kriting mempunyai derajat keasaman (pH) rendah maka

tanah perlu diberikan kapur pertanian. Panjang bedengan sekitar 5-15 cm tergantung keadaan lahan.

Tinggi bedengan sekitar 20-30 cm, jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm tergantung pada lahan. Jarak

tanam pada tanaman cabai keriting adalah 40×60 cm lubang tanam dibuat dengan cara ditugal.

Bedengan bisa menggunakan mulsa atau pun tidak tergantung dari kebutuhan, Untuk bedengan bisa

menggunakan mulsa Plastik Hitam Perak, kertas aluminium, daun, bambu, jerami, daun kelapa.

2. Pemilihan benih

Pemilihan benih merupakan langkah awal yang sangat penting. Pemilihan benih yang tidak baik,

hasilnya juga tidak baik juga. Bibit atau benih cabai harus sudah tersedia terlebih dahulu sebelum mulai

mengerjakan lahan. Benih cabai dapat diperoleh dari toko pertanian setempat baik berupa varietas lokal

atau varietas impor. Bibit cabai juga dapat diperoleh dengan cara mengambil biji dari cabai itu sendiri.

Biji cabai tersebut di letakkan pada sebuah polybag yg sudah diisi campuran tanah dan pupuk kandang

(satu polybag berisi satu biji cabai). Setelah sekitar 20-30 hari, bibit cabai akan muncul dan siap

dipindahkan ke bedengan yg sudah disiapkan sebelumnya.

3. Persemaian benih

Page 33: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Ukuran bedeng persemaian yang ideal adalah panjang 100 – 125 cm dan lebar 50 - 75 cm.

Bedeng persemaian sebaiknya di buat di tempat yang teduh dan terlindung dari terik matahari. Jika sulit

untuk mendapatkan tempat berlindung, bedengan dapat ditempatkan di tempat terbuka, tetapi diberi

naungan. Naungan dibuat dengan posisi miring, salah satu sisinya lebih tinggi dari pada sisi lain. Sisi yang

lebih tinggi menghadap ke sebelah timur. Setelah bedengan siap, benih dapat ditaburkan di atasnya,

diatur dengan jarak 7 – 10 cm. Bertujuan untuk pengambilan tanah pada pangkal bibit saat dipindahkan

ke polybag akan lebih mudah.

Media tanam yang digunakan untuk media persemaian adalah tanah yang subur dan mengandung

banyak humus. Sebelum dibentuk bedengan tanah digemburkan agar bibit dapat tumbuh dengan

leluasa. Jika di sekeliling tempat persemaian tidak di peroleh tanah yang subur, dapat dilakukan dengan

pemberian pupuk kandang.

Pupuk organik yang digunakan berupa kotoran sapi yang sudah steril dan tersedia unsur hara

yang cukup. Komposisi pupuk organik ini harus merata pada tanah bagian atas. Luas bedengan yang di

gunakan adalah 100 cm x 50 cm maka pupuk organik yang di campurkan sebanyak 2-3 kg pupuk.

Persemaian benih bisa dilakukan dengan polybag, disamping itu bisa dilakukan pada bedengan.

Dibandingkan dengan bedengan dari lahan, keuntungan menggunakan polybag adalah saat pemindahan

bibit cabai ke polybag besar dapat di lakukuan sesuai dengan keinginan, disamping itu kemungkinan

matinya bibit setelah dipindahkan relatif kecil (Anonim, 2013).

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Menurut Harpenas (2010) dalam Nurfalach (2010), salah satu faktor yang menghambat

peningkatan produksi cabai adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Kehilangan hasil

produksi cabai karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum sp), bercak daun (Cercospora sp)

dan cendawan tepung (Oidium sp) berkisar 5% - 30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada

tanaman cabai dianjurkan dengan pengendalian secara terpadu.

Berikut ini merupakan hama dan penyakit yang sering menyerang pada tanaman cabai, yaitu :

a. Hama

Beberapa hama yang sering menyerang dan mengakibatkan kerugian yang besar pada produksi cabai

sebagai berikut:

1) Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Hama ulat grayak merusak pada musim kemarau dengan cara memakan daun mulai dari bagian

tepi hingga bagian atas maupun bagian bawah daun cabai. Serangan ini menyebabkan daun-daun

Page 34: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

berlubang secara tidak beraturan atau hanya menyisakan tulang daun saja, sehingga proses fotosintesis

terhambat dan produksi buah cabai turun.

2) Kutu Daun (Myzus persicae Sulz)

Hama kutu Myzus persicae menyerang tanaman cabai dengan cara menghisap cairan daun, pucuk,

tangkai bunga, dan bagian tanaman lainnya. Serangan berat menyebabkan daun-daun melengkung,

keriting, belang-belang kekuningan (klorosis) dan akhirnya rontok, sehingga produksi cabai akan

menurun.

3) Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

Lalat buah menyerang buah cabai dengan cara meletakkan telurnya didalam buah cabai. Telur

tersebut akan menetas menjadi ulat (larva) dan stadia ini yang merusak buah cabai.

4) Thrips (Thrips sp)

Hama thrips menyerang hebat pada musim kemarau dengan memperlihatkan gejala serangan

berbentuk strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Serangan yang berat dapat mengakibatkan

matinya daun (kering). Thrips dapat juga berperan sebagai penular (vektor) penyakit virus.

b. Penyakit

Selain hama, musuh tanaman cabai adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh jamur

/cendawan dan bakteri. Berikut ini merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai, yaitu:

1) Bercak Daun (Cercospora capsici heald et walf)

Penyakit ini berkembang pada musim hujan yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum

capsici dan Gloeosporium piperatum. Colletotrichum capsisi membentuk bercak coklat kehitaman yang

kemudian menjadi busuk lunak. Serangan bisa menyebabkan buah mengering dan keriput. Sementara

Gleosporium piperatum menyerang buah muda dan menyebabkan busuk pada bagian ujung buah.

Pengendalian penyakit ini dengan cara rotasi tanaman dan menggunakan fungisida victory 80 wp

(Soedarya, 2009).

2) Busuk Phytophthora (Phytophthora capsici Leonian)

Busuk daun phytoptora disebabkan oleh Phytoptora capsici Leonian yang menyerang batang

tanaman, sehingga akan menyebabkan busuk batang dengan warna cokelat hitam. Penyakit ini dapat

dikendalikan secara manual dengan sanitasi lingkungan dan penggunaan fungisida (Hewindati ,2006

dalam Nurfalach, 2010).

3) Antraknosa/Patek

Penyebab penyakit Antraknosa dapat terbawa dalam benih cabai. Gejala serangan berupa

bercak hitam yang dapat meluas dan menyebabkan kebusukan pada buah cabai. Penyakit ini umumnya

Page 35: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

dikendalikan dengan menanam benih bebas patogen, membuang buah cabai yang terkena serangan

atau dengan pemberian fungisida (Derasol 60 WP dicampur dengan Dithane M-45) (Hewindati ,2006

dalam Nurfalach, 2010).

4) Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum (E.F) Sm)

Bakteri penyebab penyakit layu bakteri biasanya hidup di dalam jaringan batang, sehingga

menyebabkan pemucatan tulang daun sebelah atas dan menyebabkan tangkai menunduk. Layu bakteri

umumnya dikendalikan dengan mengkondisikan bedengan selalu kering atau pencelupan bibit ke

larutan bakterisida, misal Agrymicin 1,2 gram/liter (Hewindati ,2006 dalam Nurfalach, 2010).

5) Layu Fusarium (Fusarium oxysporium F. sp.)

Penyakit ini biasanya menyerang tanaman cabai yang ditanam pada tanah dengan pH rendah

atau masam akibat dari gangguan spora cendawan. Gejala penyakit ini ditandai dengan pucatnya bagian

tulang daun di sebelah atas kemudian diikuti tangkai menunduk. Apabila batas antara akar dan batang

dipotong atau dikelupas terlihat cincin berwarna coklat kehitaman serta berkas pembuluh menjadi

busuk dan basah. Pengendalian penyaki ini dengan cara pengapuran pada lahan sebelum penamaman

untuk menaikkan pH yang diperlukan (Soedarya, 2009).

Page 36: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Tempat Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan dilakukan di TRUBUS Jl. Kebon Agung Km.9 Bedingin, Sumberadi, Mlati,

Sleman.

B. Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan akan di laksanakan pada tannggal 01 Juli sampai dengan 30 Juli 2013.

C. Metode Praktek Kerja Lapangan

1. Studi Pustaka

Pengumpulan data-data yang menunjang dalam penyajian laporan hasil Praktek Kerja Lapangan dan

sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan di lapangan.

2. Observasi

Yaitu kegiatan yang dilakukan di lapangan dengan cara mengamati dan meneliti secara langsung

bahan, alat, serta cara kerja atau sistem yang diterapkan di Trubus.

3. Wawancara

Melakukan interaksi kepada nara sumber untuk mendapatkan informasi lebih jelas yang mungkin

tidak ada dalam studi pustaka.

4. Praktek Langsung

Melakukan kegiatan yang telah dipelajari secara teori dan menerapkan secara langsung.

Page 37: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

5. Pencatatan

Setelah semua tahap–tahap dilakukan pencatatan dan menyelesaikan laporan.

D. Hasil Kegiatan

Persemaian cabai keriting.

a. Persiapan persemaian cabai keriting.

1) Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.

2) Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring dengan

perbandingan 3:1.

3) Media dimasukkan ke polibag bibit ukuran 4x6 cm.

4) Menggunakan benih yang bersertivikat.

b. Penyemaian cabai keriting.

1) Biji cabai diletakkan satu persatu di setiap polybag.

2) Lalu ditutup dengan selapis tanah yang sudah tercampur dengan pupuk kandang.

3) Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban.

4) Bagian atas polybag ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban, mengurangi intensitas cahaya

yang masuk dan untuk menghindari ke hujanan.

c. Perkecambahan dan pensortiran cabai keriting.

1) Setelah cabai berumur mulai 3 samapi 6 hari benih cabai mulai berkecambah.

2) Ketika benih cabai mulai berdaun, buka plastik yang untuk menutupi polybag.

3) Setelah cabai berumur 6 hari mulai pensortiran.

4) Memisahkan bibit cabai yang sudah berkecambah dengan memisahkan bibit yang belum berkecambah

dan yang terserang hama dan penyakit.

5) Penyortiran dilakukan 2 hari sekali sampai bibit cabai berumur 21 hari.

6) Setalah berumur 21 hari sudah dapat dipindah tanam.

Page 38: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

2. Hama dan Penyakit cabai keriting selama persemaian.

a. Penyakit

1. Rebah kecambah ( Dumping off ).

a) Gejala :

1) Tanaman mati karena batang busuk.

2) Gejala dapat bermacam-macam tergantung dari umur dan stadia perkembangan semai jeruk.

3) Benih menjadi busuk sebelum berkecambah atau sebelum muncul dipermukaan tanah.

4) Benih yang terinfeksi ini menyebabkan kualitas benih buruk (daya kecambah rendah). Busuk pangkal

5) Busuk pangkal batang pada perkembangan semai benih terutama pada bagian yang dekat dengan

tanah.

6) Rhizoctonia solani menyebabkan pembusukan semai yang dekat dengan permukaan tanah bagian busuk

berwarna coklat. Serangan Pythium sp. selalu dimulai dari ujung akar (akar pokok dan atau akar lateral).

Serangan selalu dimulai dari bagian tanaman di dalam tanah. Pythium sp. menyebabkan tanaman

menjadi layu dan kulit akar busuk basah. Disamping itu, daun atau tunas-tunas dapat terjangkit dengan

gejala busuk coklat.

b) Cara pengendalian :

1) Tanaman yang terserang dibuang bersamaan dengan tanahnya.

2) Mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman yang berlebihan.

3) Jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

4) Sterillisasi biji benih dengan air panas 52oC selama 10 menit atau perendaman menggunakan Benomyl

2,5% selama 10 menit.

5) Fumigasi dengan Methyl bromide, Metan sodium.

6) Penyiraman menggunakan air yang tidak tercemar.

2. Kresek Daun / Embun Bulu

Page 39: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

a) Gejala :

Pada tanaman yang terserang, akan tampak jamur berbulu halus (Plasmopara viticola), muncul

sebagai bercak putih kuning pada permukaan atas daun yang lebih tua. Pada permukaan bawah, daun

ditutupi dengan putih keabu-abuan, seperti kapas. Akan nampak jelas terlihat setelah hujan atau

terkena air dan seperti hilang segera setelah cuaca panas. Jika penyakit terus berlangsung, daun

berubah coklat dan renyah, kemudian rontok (meskipun tanaman memiliki cukup air).

b) Cara pengendalian :

Cara terbaik untuk mencegah penyakit bulai atau embun bulu adalah dengan menghindari kondisi

lingkungan yang mendukung tumbuh suburnya penyakit tersebut. Karena sifat cendawan umumnya

menyukai kondisi lembab, maka usaha yang logis untuk menekannya adalah dengan menciptakan

lingkungan yang tidak lembap di lahan kita sebisa mungkin, di samping melakukan terapi melalui produk

fungisida.

1) Bagian-bagian tanaman yang terlalu rimbun dipangkas, rumput/gulma di lahan dibuang. Tujuannya

adalah untuk meningkatkan sirkulasi udara sehingga lahan tidak terlalu lembab.

2) Penyiraman dilakukan di pagi hari sehingga bisa cepat mengering di siang hari. Penyiram pada waktu

sore atau malam hari akan menciptakan lingkungan yang basah dan lembab. Penyiraman sebaiknya

secukupnya saja (kapasitas lapang), tidak sampai berlebihan.

3) Penyemprotan sebaiknya tidak dilakukan di malam hari akan menciptakan lingkungan yang lembab dan

daun basah sepanjang malam.

4) Daun atau bagian tanaman bagian bawah tidak menyentuh tanah sehingga tidak mudah terinfeksi.

5) Jika memungkinkan tanaman yang terinfeksi serius dibuang dan dibakar, untuk mencegah penularan.

6) Membuka pintu dan ventilasi, ketika kondisi memungkinkan sehingga mendorong pergerakan udara.

7) Untuk menghindari infeksi dari spora yang dorman di dalam tanah, dapat dilakukan dengan cara rotasi

tanaman.

8) menggunakan benih atau varietas unggul dan bersertifikat yang lebih tahan hama dan penyakit.

3. Kelompok Virus

a) Gejala :

Page 40: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun pucat. Gejala yang lebih jelas setelah tanaman berumur

lebih dari 2 minggu.

b) Cara pengendalian

Bibit yang terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

b. Hama

1. Thrips (Trips parvispinus)

a) Gejala

Hama trips menghisap cairan permukaan bawah daun dan bunga. Tanaman cabai yang diserang

trips ditandai oleh adanya bercak-bercak putih dan daun menjadi kriput. Pada serangan berat, daun

pucuk dan tunas menggulung ke dalam, timbul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tanaman

terhambat kerdil dan bahkan pucuk mati. Hama trips dapat juga bertindak sebagai vektor penyakit virus

mosaik dan virus keriting.

b) Cara Pengendalian :

1) Pengendalian dengan cara Kultur Teknis

a. Penggunaan mulsa plastik yang dikombinasikan dengan tanaman perangkap caisin dapat menunda

serangan yang biasanya terjadi pada umur 14 hari setelah tanam menjadi 41 hari setelah tanam.

b. Membakar sisa jerami/mulsa yang dipakai setelah pertanaman.

c. Sanitasi dan pemusnahan bagian tanaman yang diserang.

2) Pengendalian Fisik Mekanis

a. Persemaian cabai dikurung dengan menggunakan kain kasa untuk menekan serangan hama trips.

b. Penggunaan perangkap Likat warna biru, putih atau kuning, sebanyak 40 buah perhektar atau 2 buah

per 500m2 dipasang ditengah pertanaman sejak berumur 2 minggu. Setiap minggu perangkap diolesi

oleh oli atau perekat. Perangkap likat dipasang dengan ketinggian lebih kurang 50 cm (sedikit diatas

tajuk tanaman).

3) Pengendalian secara Hayati

Pemanfaatan musuh alami (predator) kumbang Coccinellidae coccinella repanda, Amblysius cucumeris,

Oryus minutes, Arachnidea, dan patogen Entomophtora sp.

Page 41: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

4) Pengendalian secara kimiawi

Jika dengan cara lain tidak dapat menekan populasi hama Trips, pengendalian dapat menggunakan

pestisida yang efektif, terdaftar, dan diizinkan oleh mentri Pertanian, misal bahan aktif imidakloprid

Dagger 200L, Deltametrin Decis 2,5 EC, dsb.

2. Kutu Daun Persik (Myzus persicae Suiz)

a) Gejala :

1) Kutu daun persik umumnya berwarna kuning kehijauan dan hidup bergerombol di belakang daun dekat

tulang-tulang daun.

2) Kutu ini mengisap cairan daun secara langsung, sehingga daun mengeriput, pertumbuhan jaringan daun

terhambat kemudian layu dan mati.

3) Kutu ini merupakan serangga vektor bagi berkembangnya penyakit virus seperti Potato Leaf Roll Virus

dan Potato Virus Y pada tanaman cabai sehingga tanaman menjadi kerdil dan gagal membentuk buah.

4) Serangan berat dari kutu dapat menyebabkan gagal panen.

5) Hama cabai ini berkembang pada musim kemarau.

b) Cara pengendalian :

1) Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti

jagung.

2) Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC,

Orthene 75 SP.

3) Cara mekanik yaitu dengan memijit dengan menggunakan jari ke koloni kutu yang ditemukan.

3. Tungau (Polyphagotarsonemus latus Bank dan Tetranyhus innabarinus Boisd)

a) Gejala :

Page 42: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Gejala serangan tungau ini adalah adanya warna cokelat mengkilap di bagian bawah daun. Pada

daun bagian atasnya ada dijumpai bercak kuning. Hama ini menyerang daun yang mengakibatkan daun

menjadi kaku dan melengkung ke bawah. Pucuk daun seperti terbakar, tepi daun keriting. Kutu ini juga

menyerang bunga, pentil dan buah. Tungau berukuran sangat kecil dan bersifat pemangsa segala jenis

tanaman (polifag). Serangan yang berat terutama pada musim kemarau, menyebabkan cabai tumbuh

tidak normal dan daun-daunnya keriting.

b) Cara pengendalian :

1) Pengendalian dapat dilakukan dengan insektisida seperti Omite 57 EC, Apollo 500 SC, Mitisun 570 EC,

Merothion 500 EC, Sterk 150 EC, Mitac 200 EC, Curacron 500 EC, Agrimec 18 EC, Pegasus 500 EC.

2) Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu

tempat dan dibakar.

E. Pembahasan

Setelah melakukan PKL di Trubus dapat diketahui perbedaan dan persamaan cara budidaya yang

terdapat dalam pustaka dengan yang di terapkan di tempat praktek. Pada pembahasan ini yang akan

dibahas berupa perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam pustaka dengan yang dilakukan di tempat

PKL.

Penggunaan bibit atau benih yang tidak baik, hasilnya juga tidak baik. Benih cabai yang berkualitas

baik dan bersertifikat menentukan hasil yang akan didapat. Benih dapat diperoleh dari toko pertanian

setempat baik berupa varietas lokal atau varietas impor. Bibit cabai juga dapat diperoleh dengan cara

mengambil biji cabai itu sendiri. Selain pemilihan benih, faktor yang terpenting adalah pengolahan tanah

dan pencampuran pupuk kandang dengan tanah untuk penyemaian benih atau bibit, pencampuran

tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Pengolahan tanah dengan cara penyaringan

dan memisahkan kotoran dengan tanah. Menggunaan pupuk kandang yang sudah matang, bila

menggunakan pupuk kandang yang belum matang akan mempunyai resiko terhadap pertumbuhan dan

perkembangan benih atau bibit tersebut.

Pembuatan lubang tanam pada polybag sedalam 1 - 1,5cm, apabila terlalu dalam membuat lubang

tanam, biji cabai akan lama berkecambahnya dan bisa mengakibatkan biji cabai tidak berkecambah.

Apabila pembuatan lubang tanam terlalu pendek, pada saat penyiraman biji cabai akan terangkat keluar

dari tanah.

Page 43: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Meletakkan biji cabai kedalam lubang tanam 1 biji cabai 1 lubang dan menutupnya dengan

ditaburi tanah dan tidak perlu ditekan atau dipadatkan, karena bisa menyebabkan biji cabai tersebut

kesulitan untuk berkecambah dan bisa mengakibatkan biji cabai tersebut patah sebelum berkecambah.

Setelah penyemaian biji cabai selesai, polybag dipindahkan ketempat yang ternaungi dan bagian

atas pada polibag ditutup oleh plastik, bertujuan untuk mengurangi penguapan atau menjaga

kelembaban tanah. Setelah umur 3 sampai 6 hari cabai sudah mulai berkecambah, dan tutup plastik

yang untuk menutupi polybag dilepas. Setelah bibit atau benih berumur 6 hari mulai penyortiran,

memisahkan benih cabai yang sudah berkecambah dengan yang belum berkecambah. Penyortiran

dilakukan mulai pada hari ke 3, dan setiap hari dilakukan penyortiran sampai benih berumur 21 hari.

Umur 21 hari sudah dapat di pindah tanam.

Pada saat terjadi serangan hama dan penyakit umumnya yang menyerang tidak hanya satu

macam, bisa dua atau tiga macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman secara bersamaan.

Pengendalian yang dilakukan di tempat praktek dengan menggunakan beberapa macam pestisida

dengan tujuan agar dapat menghemat waktu, tenaga serta dalam satu kali kerja dapat mengendalikan

berbagai hama dan penyakit yang menyerang secara bersamaan. Metode ini memiliki beberapa

pertimbangan yang harus diperhatikan, karena tidak semua jenis pestisida yang dicampurkan akan saling

bersinergi. Apabila kandungan bahan aktif dalam pestisida saling bersinergi akan meningkatkan

efektifitas dalam mengendalikan berbagai hama dan penyakit dalam sekali kerja yang berarti

menguntungkan. Akan tetapi jika bahan aktif yang ada di dalam pestisida bersifat antagonis

menyebabkan tidak berfungsinya pestisida yang digunakan, sehingga tidak efektif dalam mengendalikan

hama dan penyakit serta meningkatkan biaya produksi.

Page 44: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil PKL yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. kegiatan persemaian bibit atau benih cabai keriting meliputi pengolahan tanah, pencampuran tanah

dengan pupuk kandang, persiapan benih, pembuatan lubang tanam pada polybag 1-1,5cm. Untuk

menjaga pertumbuhan dilakukan perawatan yang meliputi: pengairan, penyortiran, serta pengendalian

Page 45: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

hama dan penyakit.

2. Pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida dan bila serangan parah dengan cara

pemusnahan bibit atau benih.

3. Perbedaan antara teori dengan praktek terdapat pada cara pembenihan yang meliputi pengadaan benih,

pembuatan media tanam, penanaman bibit secara langsung tanpa ditutupi plastik saat proses

perkecambahan.

4. Faktor pendukung dari kegiatan praktek di lahan yaitu ketersediaan air untuk penyiraman, iklim, tenaga

kerja dan modal yang digunakan sebagai sarana produksi terpenuhi.

5. Musim sangat berpengaruh pada pertumbuhan serta ikut berperan penting terhadap serangan hama

dan penyakit pada tanaman cabai.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan selama praktek lapang, maka penulis menyarankan, sebaiknya

penggunaan pestisida kimiawi harus diperhatikan dengan baik karena penggunaan pestisida kimiawi

menyebabkan kesuburan tanah berkurang/tandus, berbagai organisme penyubur tanah musnah, tanah

mengandung residu/endapan pestisida, keseimbangan ekosistem rusak, hasil pertanian mengandung

residu pestisida, dan hama-hama akan resisten terhadap pestida.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013, pendahuluan jurnal cabai, himagroubb.files.wordpress.com/.../pendahuluan-jurnd di akses kamis 6 juni 2013

Adhi Santika, 2008. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anonim, 2013. Aplikasi Perlakuan Permukaan Tanah dan Jenis Bahan Organic Terhadap Indeks Pertumbuhan Tanaman Cabai Keriting, http://jurnalfloratek.wordpress.com/tag/cabe-keriting/ di akses 6-6-13APLi di akses kamis 10 juni 2013

Anonim, 2009, Pembibitan Cabai Keriting, http://dilawimode.wordpress.com/2009/02/19/pembibitan-cabai-keriting/ di akses kamis 10 juni 2013

Cahyono, B. 2003. Teknik Budidaya dan Analisis Usahatani Cabai Keriting. Kanisius : Yogyakarta.

Page 46: Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi

Hadiyanto, I. 2005. Bertanam cabai. PT Musi perkasa utama: Jakarta.

Nurfalach, D. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annum L.). http://eprints.uns.ac.id/8836/1/156592308201001241.pdf. Diakses pada tanggal 6 Desember 2013.

Prajnanta. F, 2008. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya : Jakarta.

Rahman, S. 2010. Meraup Untung Bertanam Cabai Rawit dengan Polybag. Lily Publisher : Yogyakarta.

Rukmana, R, 2002. Usaha Tani Cabai Keriting. Kanisius : Yogyakarta.

Rambe, Y. 2013. Teknik Budidaya Cabe. http://yunusray.blogspot.com/2013/2/teknik-budidaya-cabe.html. Diakses pada tanggal 19 desember 2013.

Setiadi, 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Keriting. Penebar Swadaya : Jakarta.

Soedarya, A. 2009. Agribisnis Cabai. CV. Pustaka Grafika, Bandung.

Tjahjadi, N. 1991. Bertanam Cabai. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.