by : trisnur
TRANSCRIPT
*
“Semua negosiasi yang terjadi antara seorang pengusaha,sekelompok pengusaha atau satu atau lebih organisasipengusaha, di satu sisi, dan satu atau lebih organisasipekerja, di sisi lain, untuk:
(a) Menentukan syarat dan ketentuan kerja; dan/atau
(b) Mengatur hubungan antara pengusaha dan pekerja;dan/atau
(c) Mengatur hubungan antara pengusaha atau organisasimereka dan sebuah organisasi pekerja beberapaorganisasi pekerja.”
(Psl. 2, Konvensi ILO No. 154, Tahun 1981 tentang Perundingan Bersama)
- Apa : Proses negosiasi
- Siapa : Satu atau lebih pengusaha/organisasi pengusaha dan satu ataulebih serikat pekerja
Untuk apa:
a. Menentukan kondisi & persyaratan kerja
b. Mengatur hubungan pengusaha – pekerja
c. Mengatur hubungan satu atau lebih pengusaha/organisasi pengusahadan satu atau lebih serikat pekerja
Output : Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
a. Peluang bagi pekerja dan pengusaha untuk berupaya bersama dan
mencapai konsensus tentang hasil bersama
b.Saling memberikan wawasan dengan berbagi informasi tentang hal-
hal yang menjadi perhatian masing-masing.
c. Membangun kepercayaan dan mendorong hubungan pekerja-
manajemen yang sehat dan produktif.
d.Mendorong keadilan, kesetaraan dan non diskriminasi
e.Memecahkan masalah, perbedaan dan konflik pekerja-manajemen
di tingkat yang serendah dan sedini mungkin dengan cara yang
secepat-cepatnya dan semurah-murahnya
*Memastikan bahwa suatu pihak akan bernegosiasi berdasarkan
informasi, fakta dan bukti yang relevan
*Memungkinkan suatu pihak untuk menentukan kepentingannya
dan tujuan negosiasi minimal dan maksimal
*Memungkinkan suatu pihak untuk fokus pada isu dan masalah,
serta solusinya
*Memperjelas parameter dan batasan wewenang tim negosiasi
*Mencegah suatu pihak menyepakati hal-hal yang merugikannya
*Mempersingkat proses perundingan
a. Kebebasan berserikat
b. Hak berorganisasi
c. Hak berunding bersama
d. Perundingan secara sukarela
e. Berunding dengan itikad baik
f. Mengikat para pihak
g. Lebih baik dari peraturan/perundangan
Melindungi hak-hak pekerja maupun pengusaha untuk:
- Bergabung dengan organisasi tanpa intervensi, paksaan;
- Menjalankan organisasi dan melaksanakan program tanpa gangguan
- Mendirikan/bergabung dengan federasi dan konfederasi, dan berafiliasi
dengan organisasi internasional
Tujuan : mendorong dan membela kepentingan pekerja dan pengusaha
Pengecualian : angkatan bersenjata & kepolisian (hukum nasional)
Kebebasan Berserikat & Hak Berorganisasi
- Perlindungan terhadap tindakan diskriminasi anti-serikat
pekerja
- Perlindungan terhadap tindakan campur tangan organisasi
pekerja dan organisasi pengusaha terhadap eksistensi atau
keberfungsian masing-masing
- Perangkat pelindung
- Promosi dan pengembangan perundingan bersama sukarela
a. Aspek fundamental prinsip kebebasan
berserikat
b. Tidak boleh dipaksakan atau dibatasi
oleh pihak atau prosedur tertentu
(intervensi)
c. Tidak boleh dipaksakan untuk sepakat
*Pengakuan terhadap organisasi yang paling
mewakili
*Berusaha mencapai kesepakatan
*Negosiasi yang murni & konstruktif
*Menghindari penundaan yang tidak perlu
*Saling menghormati komitmen untuk
melaksanakan negosiasi
*Mengikat secara hukum.
*Diupayakan untuk menentukan
syarat dan ketentuan kerja yang
lebih menguntungkan dari pada
yang ditetapkan oleh undang-
undang.
* K154: Perundingan Bersama
* K98: Hak Berorganisasi dan Perundingan
Bersama
* K87: Kebebasan Berserikat dan Hak
Berorganisasi
* UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
* UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
* UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
* UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Dasar Hukum