BURUNG CENDRAWASIH

TAKSONOMIKingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AvesOrdo: PasseriformesFamili: ParadisaeidaeGenus: ParadisaeaSpesies: P. rubraRas: Paradisaea

HABITAT ASALBurung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.NAMA LAINBurung Cenderawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, Cenderawasih kuning-besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.CIRI-CIRI MORFOLOGICendrawasih memiliki ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantannya. Biasanya bulunya berwarna cerah dengan gabungan sebagian warna layaknya warna hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, dan hijau serta ungu.Ukuranburung Cenderawasihberagam macam. Dimulai dari yang memiliki ukuran 15 cm dengan berat 50 gram layaknya pada type Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius), sampai yang memiliki ukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam (Epimachus albertisi). atau juga yang beratnya meraih 430 gram layaknya pada Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung (Manucodia comrii).SIFAT KHASBanyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kealidannya. Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telur.TEMPAT KONSERVASITempat pelestarian burung cendrawasih dalah satnya ialah Pulay Yapen. Di Yapen, kelestarian burung Cendrawasih masih terjaga. Suara merdu Cendrawasih masih sering terdengar. Burung-burung ini dengan mudah bisa dijumpai di setiap pepohonan.

Biasanya cendrawasih akan muncul pagi hari selama satu setengah jam, yakni pada pukul 06.00 hingga pukul 7.30 WIT. Burung cantik ini akan muncul kembali sore hari dari pukul 04.00 hingga pukul 5.30 WIT.

Kelestarian burung yang memiliki warna indah pada sayap dan ekornya ini, tak lepas dari peran kelompok Peduli Lingkungan Dore Jaya yang diketuai oleh seorang kepala suku. Kelompok ini berusaha keras menjaga agar Cendrawasih tidak diburu warga untuk diperjual-belikan.MANFAAT1. Menjaga Ekosistem Hutan : Sebagaai pemakan buah-buahan, Cendrawasih memiliki peraan penting dalam pelestarian alamnya yakni menghasilkan pupuk kandang yang alami. Zat yang ada dalam kotoran hewan yang sudah terurai dapat menjadi nutrisi yang baik bagi tanaman. Dengan begitu munculsimbiosis mtualisme antara tumbuhan penhasil buah dengan Cendrawasih2. Promosi Nusantara : Kemenarikan cendrawasih ternyata mendunia, tak sedikit para ilmuwan dan wisatawan ingin melihat Cendrawasih langsung di habitat hasilnya. Manfaat ini pun langsung dapat dirasakan oleh pend. Pulau papua dan dinas pariwisata yang terkait