sarang burung

Upload: parimaladevi-pari

Post on 16-Oct-2015

167 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

1. KLASIFIKASIKingdom : PlantaeDivision : PteridophytaClass : PolypodiopsidaOrdo : PolypodialesFamily : AspleniaceaeGenus : AspleniumSpecies : Asplenium nidus2. DESKRIPSI1. Nama Umum : Paku Sarang Burung2. Nama Daerah :Kontributor MarthaSumatera : Kadaka, Paku sarang burung (Melayu)Jawa : Kadaka (Jawa)1. Habitus : Herba2. HabitatTerestrial, paku epifit pada pohon tinggi, Tumbuh tersebar di seluruh kawasan yang diamati mulai 1.060-1.240 m dpl. Tumbuh epifit di batang pohon yang telah ditebang sampai di ranting pohon besar. Secara umum tumbuhan ini banyak ditemukan baik di dataran rendah maupun daerah pegunungan sampai ketinggian 2.500 m dpl., sering menumpang di batang pohon tinggi, dan menyukai daerah yang agak lembab dan tahan terhadap sinar matahari langsung. Tanaman ini tersebar di seluruh daerah tropis.

F. DaunDaun tunggal tersusun pada batang sangat pendek melingkar membentuk keranjang. Daun yang kecil berukuran panjang 7 -150 cm, lebar 3 30 cm. perlahan-lahan menyempit sampai bagian ujung. Ujung meruncing atau membulat, tepi rata dengan permukaan yang berombak dan mengkilat. Daun bagian bawah warnanya lebih pucat dengan garis-garis coklat sepanjang anak tulang, daun bentuk lanset, tersusun melingkar, ujung meruncing, warna daun bagian atas hijau terang, bagian bawah hijau pucat. Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai daun hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung..Tangkai daun kokoh, hitam, panjang sekitar 5 cm. Tulang daun menonjol di permukaan atas daun, biasanya hampir rata ke bawah, berwarna coklat tua pada daun tua. Urat daun bercabang tunggal, kadang bercabang dua, cabang pertama dekat bagian tengah sampai 0, 5 mm dari tepi daun. Tekstur daun seperti kertas.

E. BatangRhizome yang pendek ditutupi oleh sisik yang halus dan lebat, sisik berwarna coklat.

H. AkarPaku epifit dengan akar rimpang kokoh, tegak, bagian ujung mendukung daun-daun yang tersusun roset, di bagian bawahnya terdapat kumpulan akar yang besar dan rambut berwarna coklat, bagian ujung ditutupi sisik-sisik sepanjang sampai 2 cm, berwarna coklat hitam.

G. Sorus/SoriSorus terletak di permukaan bawah daun, tersusun mengikuti venasi atau tulang daun, bentuk garis, warna coklat tua.Sori sempit, terdapat di atas tiap urat daun dan cabang-cabangnya mulai dari dekat bagian tengah daun sampai bagian tepi, hanya sampai bagian tengah lebar daun. dengansoritertutup semacam kantung memanjang (biasa padaAspleniaceae). Sorus berbentuk garis, tersusun rapat di permukaan bawah daun fertil dekat ibu tulang daun, berwarna coklat.Sporaterletak di sisi bawah helai, pada urat-urat daun,entalnyadapat mencapai panjang 150cm dan lebar 20cm, menyerupai daunpisang. Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam sarang yang menumpang pada cabang-cabang pohon. Sarang ini bersifat menyimpan air dan dapat ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya

I. Siklus Hidup

Skema Siklus Hidup PteridophytaPaku Sarang Burung atau nama saintifiknyaAsplenium nidusadalah spesies epifit yang biasanya ditemui di kawasan tanah pamah, kawasan pergunungan dan kawasan hutan sekunder. Bahagian tengah spesies ini mampu mengumpul daun-daun kering daripada pokok sokongan melalui struktur berbentuk bakul dan mereputkannya untuk mendapatkan nutrien dan bahagian ini juga menyerap air hujan dan menyimpannya sehingga hujan yang seterusnya. Daun-daun terbentuk dari tengah pokok dan kemudian bersusun-susun membentuk roset yang diselaputi sisik berwarna coklat tua di pangkalnya. Akar tumbuh di sepanjang batang pendek untuk mengukuhkan struktur Paku Sarang Burung ini.Paku sarang burung merupakan jenis tumbuhan paku populer sebagai tanaman hias halaman. Orang Sunda menyebutnya kadaka, sementara dalam bahasa Jawa dikenal dengan kedakah. Penyebaran alaminya adalah di sabuk tropis Dunia Lama (Afrika Timur, India tropis, Indocina, Malesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.Paku ini mudah dikenal karena tajuknya yang besar, entalnya dapat mencapai panjang 150cm dan lebar 20cm, menyerupai daun pisang. Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai daun hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung. Spora terletak di sisi bawah helai, pada urat-urat daun, dengan sori tertutup semacam kantung memanjang (biasa pada Aspleniaceae). Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam sarang yang menumpang pada cabang-cabang pohon. Sarang ini bersifat menyimpan air dan dapat ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya.Paku ini kebanyakan epifit, namun sebetulnya dapat tumbuh di mana saja asalkan terdapat bahan organik yang menyediakan hara. Karena merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia menyukai naungan.Di daerah Pasundan paku ini dikenal dengan nama kadaka. Orang Jawa menyebutnya simbar merah, di Kalimantan disebut lokot dan di Maluku disebut tato hukung. Di ujung Pandang oleh orang Bugis menyebut bunga minta doa. Umumnya masyarakat menyebut paku sarang burungPakis Sarang burung berasal dari Malaya, kini tersebar luas di seluruh daerah tropika. Dapat tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 2.500 m dpl. Orang bugis mempercayai bila tanaman ini tumbuh subur bertanda kehidupan dalam keluarga rukun dan makmur begitu pula sebaliknya bila merana mendapat kesulitan (Sastrapraja, dkk. 1979). Asplenium nidus L. di Bali sering digunakan sebagai tanaman hias untuk menata taman, merangkai bunga dan akarnya dicincang alus dapat digunakan untuk media mencangkok tanaman (Darma, 2006). Di Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti Asplenium nidus. L tumbuh pada pohon-pohon yang besar terutama pada pohon di tepi sungaiAsplenium nidus L. termasuk suku Aspleniaceae. Biasanya dikenal dengan nama birds nest fern, pakis sarang burung, atau lokot. Mempunyai sinonim Neottopteris nidus (L.) J. Smith, Thamnopteris nidus (L.) Presl., dan Asplenium musifolium J. Smith ex Mett.Di CA Sago Malintang jenis ini merupakan tumbuhan paku yang paling banyak ditemukan. Jenis ini sudah umum untuk tanaman hias, selain itu juga dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti sebagai penyubur rambut, obat demam, obat kontrasepsi, depuratif, dan sedatif(de Winter dan3. MANFAATManfaat Obat penyubur rambut (Boon, 1999), demam, sakit kepala (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 2000), kontrasepsi, gigitan atau sengatan hewan berbisa (Baltrushes, 2006). Daunnya ditumbuk dan dicampur dengan parutan kelapa kemudian dioleskan pada rambut (Boon, 1999). Anti radang dan pelancar peredaran darahKhasiat dan pemanfaatan1.Obat bengkak; daun paku sarang burung segar sebanyak segar sebanyak 15 gram, dicuci, ditumbuk halus dan ditambah sedikit anggur kemudian diborehkan ke bagian yang sakit.2. Obat luka memar: daun paku sarang burung segar sebanyak 15 gram, dicuci dan direbus dengan 200 nil air sanipai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan saring. Hasil saringan diminum sekaligus dan lakukan pengobatan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore.Kandungan kimiaDaun paku sarang burung mengandung flavonoid dan kardenolin.Asplenium nidusFrom Wikipedia, the free encyclopediaSeebird's-nest fernfor other plants with this common name.Asplenium nidus

Conservation status

Secure(NatureServe)

Scientific classification

Kingdom:Plantae

Division:Pteridophyta

Class:Polypodiopsida

Order:Polypodiales

Family:Aspleniaceae

Genus:Asplenium

Species:A. nidus

Binomial name

Asplenium nidusL.[1]

Synonyms[2]

Asplenium antiquumMakino A.australasicum(J.Sm.)Hook. A.ficifoliumGoldm. Neottopteris mauritianaFe N.musaefoliaJ.Sm. N.nidus(L.) J.Sm. N.rigidaFe Thamnopteris nidus(L.)C.Presl

Asplenium nidusis anepiphyticspeciesoffernin thefamilyAspleniaceae,nativeto tropical southeastern Asia, eastern Australia, Hawaii,[citation needed]Polynesia,[citation needed]Christmas Island,[citation needed]India,[citation needed]and eastern Africa. It is known by thecommon namesbird's-nest fern[1][3](a name shared by other aspleniums) or simplynest fern.[3]Contents[hide] 1Description 2Native distribution 3Habitat 4Uses 5Protection 6See also 7References 8Further reading 9External linksDescription[edit]Asplenium nidusforms large simplefrondsvisually similar tobananaleaves, with the fronds growing to 50150cm long and 1020cm broad. They are light green, often crinkled, with a black midrib, and exhibitcircinate vernation.Sporesdevelop insorion the underside of the fronds. These sori form long rows extending out from the midrib on the back of the outer part of the lamina (frond). The fronds roll back as they brown and create a massive leaf nest in the branches and trunks of trees.Native distribution[edit]

Birds nest ferns in tropical montane forest on MountManucoco,Atauro Island,East TimorAsplenium nidusis native to east tropical Africa (in Tanzania, inclusive of the Zanzibar Archipelago); temperate and tropical Asia (in Indonesia; East Timor; theprefectureof Kyushu, and the Ryukyu Islands of Japan; Malaysia; the Philippines; Taiwan; and Thailand); and in Australasia (in the northern part of Queensland in Australia).[3]Habitat[edit]Asplenium niduscan survive either as anepiphytal, orterrestrial plant, but typically grows on organic matter. This fern often lives inpalmtrees orbromeliads, where it collects water andhumusin itsleaf-rosette.[citation needed]It thrives in warm, humid areas in partial to full shade.Uses[edit]

Asplenium nidus inMalaysia

A seedling of Asplenium nidus growing on a tree trunkWith a minimum temperature of 10C (50F),Asplenium nidusis widely cultivated intemperateregions as ahouseplant.[4]Apparently, most plants sold in America asA.nidusare actuallyAsplenium australasicum, which has longersori, and a differently shaped midrib.(R. J. Johns, in the 2001Flora MalesianaSymposium)Asplenium nidushas been used locally in folk medicine (to treatasthma,soresandweakness) and hygienically to treathalitosis.[5]This plant has gained theRoyal Horticultural Society'sAward of Garden Merit.[6]The sprouts ofA.nidusare eaten as a vegetable in Taiwan.[citation needed]In Taiwan this plant is called (pronounced shn s) and typically cut into inch length pieces and fried with garlic and chilli peppers.Protection[edit]In Hong Kong, this species is under protection based onForestry Regulations Cap. 96A.See also[edit]Wikimedia Commons has media related toAsplenium nidus.

References[edit]1. ^Jump up to:abAsplenium niduswas first described and published inSpecies Plantarum2: 1079. 1753."Name -!Asplenium nidusL.".Tropicos.Saint Louis, Missouri:Missouri Botanical Garden. Retrieved November 3, 2011.2. Jump up^"Name -!Asplenium nidusL. synonyms".Tropicos. Saint Louis, Missouri: Missouri Botanical Garden. Retrieved November 3, 2011.3. ^Jump up to:abcGRIN(April 14, 1995)."Asplenium nidusinformation from NPGS/GRIN".

Pterydophyta(Tumbuhan Paku)Tumbuhan ini termasukkormophytaberspora, sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab (higrofit), tetapi ada pula yang hidup sebagaisaprofitatauepifit. Tumbuhan ini mengalami metagenesis (gametofit dan sporofit).Akar tumbuhan paku berupa akar serabut, ujung akar dilindungi kaliptra. Batang bercabang-cabang dan daunnya banyak. Struktur dalam batang meliputi epidermis, korteks, dan silinder pusat. Berkas pengangkut tersusun konsentris (xilem dikelilingi floem). Daun ada yang kecil (mikrofil) dan ada yang besar (makrofil). Sporangium terkumpul dalam sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Menurut fungsinya, daun untuk fotosintesis disebuttropofildan daun penghasil spora disebutsporofil.1)Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:Paku homospora atau isospora : menghasilkan 1 jenis spora, misalnya paku kawat (Lycopodium elevatum)Paku heterospora : menghasilkan 2 jenis spora yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata)Paku peralihan : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)2)Klasifikasi tumbuhan pakuKelas Equisetinae : spora sama besar, sporofit diujung cabang atau batang berkumpul membentuk badan seperti gada atau kerucut, contoh; paku ekor kuda (Equisetum debile).Kelas Lycopodinae: berupa rerumputan dengan daun kecil tersusun rapat, heterospora, sporofit bentuk jantung, contoh; paku rane (sbg tanaman hias) dan paku kawat (sbg bahan penghasil obat)Kelas Filicinae: mempunyai makrofil dengan tulang daun dan mempunyai daging daun (mesofil), contoh;Adiantum cuneatum(suplir),Asplenium nidus(paku sarang burung),Platycerium nidus(paku tanduk rusa) sebagai tanaman hias danGleichenia linearis(paku resam) sebagai pelindung tanamanKelas Hydropteridales:Marsilea crenata(semanggi),Salvinia natans(kiambang) sebagai sayuran danAzolla pinnatabersimbiosis denganAnabaena azollaesebagai pupuk hijau.3)Reproduksi tumbuhan paku

c.Spermatophyta(Tumbuhan Berbiji)Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phytonyang bera