bulletin78 06 - februari 1994

8
Jakarta Information Center EDISI NO. 6, FEBRUARI 1994 Buletin Purna Paskibraka ‘’78 ini diterbitkan untuk menggalang kembali rasa persaudaraan (brotherhood) sesama teman seangkatan, bukan untuk tujuan-tujuan lain. Sebagian atau seluruh isi buletin ini dapat dikutip/diperbanyak atau dibagikan kepada Purna Paskibraka angkatan lainnya. Terbit atas inisiatif Purna Paskibraka 1978 yang kini berada di Jakarta yaitu: Syaiful Azram (Sumut), Arita Sudradjat (Jabar), Sonny Jwarson Parahiyanto (Jatim), Budihardjo Winarno SEPARUH YANG BERTARUH TAK TERTINGGAL - Program mengunjuungi mantan pembina dan pelatih terus dilakukan oleh pengelola JIC. Januari lalu, giliran Kak Trisno yang jadi tuan rumah, meski cuma ada lima Purna Paskibraka’78 yang bisa hadir. Dari kiri: Syaiful Azram, Saraswati, Kak Merry Laban, Kak Trisno, Rita Sudradjat, Sonny Jwarson dan Budi Saddewo. B ULETIN EDISI NOMOR 6 INI memang dikerjakan di bulan pu- asa, menjelang Lebaran. Jadi, mohon maaf kalau hasilnya tidak terlalu bagus. Semua sedang bersiap-siap pu- lang kampung alias mudik untuk "sung- kem" pada orangtua, sehingga pengirim- an buletin ini pun baru bisa terlaksana seusai Lebaran. Begitupun, kami tetap mengusahakan bagaimana agar renca- na tetap berjalan, buletin tetap terbit dan persiapan terus berlangsung. Minimal, sambil-sambil buka puasa bersama. Setelah menunggu lama, Budi Sadde- wo berhasil menjadi tuan rumah perte- muan hari Sabtu, 26 Februari 1994. Da- lam pertemuan sekitar lima jam itu, 8 war- ga JIC datang, kecuali Tetty dan Chelly yang punya acara tak dapat ditunda. Ha- silnya kami laporkan di edisi ini, plus for- mulir terpisah yang perlu segera kalian isi dan kembalikan ke JIC. Masih tetap dengan usaha penuh, bu- lan Februari JIC menemukan lagi satu te- man kita dari Kalsel, Dhany Gaffurie, yang kebetulan diketahui sebagai pengasuh rubrik mode di Banjarmasin Post. Belum menulis surat panjang, tapi teman kita yang dulu suka nyanyi ini mengirim kartu lebaran dengan janji akan menulis surat nanti. Sementara itu, Kak Tris katanya memperoleh alamat sementara (belum begitu pasti) dari Sri Diana (Sultra) dan Welly (Irja), yang juga kami coba cantum- kan di Info Alamat. Dengan penemuan itu, maka lengkap- lah sudah angka separuh yang kita target- kan ketika memulai pelacakan Purna Paskibraka’78, Agustus lalu. Bila jumlah terus bertambah, berarti makin ramailah reuni kita nanti. Sayangnya, cerita agak ”apes” datang dari Izziah yang kebetulan pulang ke In- donesia (termasuk ke Aceh) dalam libur Tahun Baru. Ia tak berhasil menghubungi satu orangpun warga JIC selama di Ja- karta. Ia sempat pasrah ketika pada detik- detik terakhir sebelum meninggalkan Jakarta, ada juga telepon yang berdering. Surat yang dikirimnya dari Amerika bercerita tentang itu. Tampaknya, di bulan-bulan mendatang, komunikasi antara kita sudah pantas ditambah. Soalnya, Reuni tinggal 5 bulan lagi. Dengan separuh Purna Paskibra- ka’78 yang ada, kita akan bertaruh soal kekompakan dan rasa kekeluargaan yang terbaik di antara Puma Paskibraka. Dan, semua terletak di pundak kita sen- diri. P’78-JIC (Yogya), Tatiana Shinta Insamodra (Lampung), Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar), Saraswati (Jakarta), Amir Mansur (Jakarta), I Gde Amithaba (Bali), Budi Saddewo (Jateng). Surat-surat dapat dialamatkan ke: RITA SUDRADJAT, Jalan Mandar 14 Blok DD3 No.3 Bintaro Sektor 3A, Tangerang 15225. SYAIFUL AZRAM, Pondok Tirta Mandala (Tahap V) Blok E4 No.1, Sukamaju, Sukmajaya, Depok 16415.

Upload: syaifulazram

Post on 08-Jun-2015

171 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bulletin78 06 - Februari 1994

Jakarta Information Center EDISI NO. 6, FEBRUARI 1994

Buletin Purna Paskibraka ‘’78 ini diterbitkan untuk menggalangkembali rasa persaudaraan (brotherhood) sesama temanseangkatan, bukan untuk tujuan-tujuan lain. Sebagian atau seluruhisi buletin ini dapat dikutip/diperbanyak atau dibagikan kepada PurnaPaskibraka angkatan lainnya.

Terbit atas inisiatif Purna Paskibraka 1978 yang kini berada diJakarta yaitu: Syaiful Azram (Sumut), Arita Sudradjat (Jabar),Sonny Jwarson Parahiyanto (Jatim), Budihardjo Winarno

SEPARUH YANG BERTARUH

TAK TERTINGGAL - Program mengunjuungi mantan pembina dan pelatih terus dilakukan oleh pengelola JIC. Januari lalu, giliran Kak Trisnoyang jadi tuan rumah, meski cuma ada lima Purna Paskibraka’78 yang bisa hadir. Dari kiri: Syaiful Azram, Saraswati, Kak Merry Laban, KakTrisno, Rita Sudradjat, Sonny Jwarson dan Budi Saddewo.

BULETIN EDISI NOMOR 6 INImemang dikerjakan di bulan pu-asa, menjelang Lebaran. Jadi,

mohon maaf kalau hasilnya tidak terlalubagus. Semua sedang bersiap-siap pu-lang kampung alias mudik untuk "sung-kem" pada orangtua, sehingga pengirim-an buletin ini pun baru bisa terlaksanaseusai Lebaran. Begitupun, kami tetapmengusahakan bagaimana agar renca-na tetap berjalan, buletin tetap terbit danpersiapan terus berlangsung. Minimal,sambil-sambil buka puasa bersama.

Setelah menunggu lama, Budi Sadde-wo berhasil menjadi tuan rumah perte-muan hari Sabtu, 26 Februari 1994. Da-lam pertemuan sekitar lima jam itu, 8 war-ga JIC datang, kecuali Tetty dan Chellyyang punya acara tak dapat ditunda. Ha-silnya kami laporkan di edisi ini, plus for-

mulir terpisah yang perlu segera kalianisi dan kembalikan ke JIC.

Masih tetap dengan usaha penuh, bu-lan Februari JIC menemukan lagi satu te-man kita dari Kalsel, Dhany Gaffurie, yangkebetulan diketahui sebagai pengasuhrubrik mode di Banjarmasin Post. Belummenulis surat panjang, tapi teman kitayang dulu suka nyanyi ini mengirim kartulebaran dengan janji akan menulis suratnanti. Sementara itu, Kak Tris katanyamemperoleh alamat sementara (belumbegitu pasti) dari Sri Diana (Sultra) danWelly (Irja), yang juga kami coba cantum-kan di Info Alamat.

Dengan penemuan itu, maka lengkap-lah sudah angka separuh yang kita target-kan ketika memulai pelacakan PurnaPaskibraka’78, Agustus lalu. Bila jumlahterus bertambah, berarti makin ramailah

reuni kita nanti.Sayangnya, cerita agak ”apes” datang

dari Izziah yang kebetulan pulang ke In-donesia (termasuk ke Aceh) dalam liburTahun Baru. Ia tak berhasil menghubungisatu orangpun warga JIC selama di Ja-karta. Ia sempat pasrah ketika pada detik-detik terakhir sebelum meninggalkanJakarta, ada juga telepon yang berdering.Surat yang dikirimnya dari Amerikabercerita tentang itu.

Tampaknya, di bulan-bulan mendatang,komunikasi antara kita sudah pantasditambah. Soalnya, Reuni tinggal 5 bulanlagi. Dengan separuh Purna Paskibra-ka’78 yang ada, kita akan bertaruh soalkekompakan dan rasa kekeluargaanyang terbaik di antara Puma Paskibraka.Dan, semua terletak di pundak kita sen-diri. • P’78-JIC

(Yogya), Tatiana Shinta Insamodra (Lampung), Chelly Urai SriRanau (Kalbar), Saraswati (Jakarta), Amir Mansur (Jakarta), IGde Amithaba (Bali), Budi Saddewo (Jateng).

Surat-surat dapat dialamatkan ke:RITA SUDRADJAT, Jalan Mandar 14 Blok DD3 No.3 Bintaro

Sektor 3A, Tangerang 15225.SYAIFUL AZRAM, Pondok Tirta Mandala (Tahap V) Blok

E4 No.1, Sukamaju, Sukmajaya, Depok 16415.

Page 2: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

2 Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004

Yang 10 Saja BelumSaling Bertemu

SEPERTl JUGA YANG TERJADIpada bulan-bulan sebelumnya,meski sudah ada 10 Purna Paski-

braka’78 yang ada di Jakarta dan menjadipendukung JIC secara teoritis, hambatanuntuk bertemu secara keseluruhan aliaslengkap tetap saja belum bisa terjadi.Pertemuan rutin bulanan, kadang malahdua kali sebulan, memang dihadiri minimallima orang. Tapi, orangnya berganti-ganti.

Tak heran kalau dalam perternuan dirumah Kak Trisno 8 Januari lalu misalnya,Gde Amithaba baru bisa ketemu denganRita Sudradjat, Saraswati dan Budi Sad-dewo. Amir Mansur pun baru bisa bertatapmuka dengan Budi Saddewo pada 6Februari di PGM. Lalu, dalam pertemuanterbaru, 26 Februari di rumah Budi Sad-dewo, Amir baru bisa ”gebuk-gebukan”dengan Gde.

Hasil rangkumannya, sampai saat iniChelly dan Tetty belum bertemu denganGde atau Budi Saddewo, meski keempatnyasudah sering telepon teleponan. Itulahsulitnya Jakarta dan gambaran kesibukankami yang berusaha keras dan bertekadtetap menghidupkan markas JIC. Boleh jadi,karena kesibukan yang sama, Chelly danTetty baru akan ketemu Gde atau Budi Sad-dewo bersamaan dengan reuni bulan A-gustus. Tak perlu heran, dan mari kita ter-tawa bersama-sama dengan kelucuan ini...

Selain pertemuan di rumah Budi Saddewoyang memang benar-benar difokuskan un-tuk membahas persiapan akhir dan pembu-atan proposal Reuni Purna Paskibraka’78(lihat halaman 7), pertemuan di rumah KakTrisno dan di PGM —yang tadinya akanditeruskan ke rumah baru Syaiful di Depoktapi batal— memang mengumpulkan bebe-rapa informasi cukup menggembirakan.Artinya, para pembina di PGM, terutamaKak Darminto yang kebetulan ditemui, me-rasa gembira dengan rencana kita.

Sampai saat ini, JIC sendiri belum mende-ngar ada rencana angkatan lain untuk reunipada bulan Agustus mendatang. Dari KakSyahrir llyas, Kasubdit Bimbingan Organi-sasi Pemuda PGM, kami hanya mendapatkabar bahwa sekitar bulan Agustus, akanada Rapat Kerja Nasional Purna PaskibrakaIndonesia (Rakernas PPI). Rakernas itumerupakan ajang pertemuan utusan PPI

daerah dalam mempersiapkan Musyawa-rah Nasional (Munas) yang direncanakanakan berlangsung Oktober 1994.

Dari Munas itulah, menurut Kak Syahril,pengurus baru yang terpilih akan memper-siapkan rencana Reuni Besar Paskibraka

dulu, menurut kita, hanya akan menda-patkan figur-figur kepemimpinan yangterbatas, karena potensi keseluruhan PurnaPaskibraka (terutama Purna Paskibraka Na-sional) belum sepenuhnya terinventarisasi,apalagi terakomodasi.

Jadi, bila nanti kebetulan waktu pelak-sanaan Rakernas cocok dengan rencanaReuni kita, tidak ada salahnya kita Ikutnimbrung dan sumbang saran demi masadepan korps Paskibraka yang kita cintai.Tapi tujuan yang paling utama, Reuni kitasendiri harus membuahkan pikiran-pikiranyang bernas dan bisa memberi kontribusinyata, termasuk pada Rakernas, bukansekadar ”cuap-cuap”. Itulah kesimpulan-nya.

Dengan waktu yang terus menekan kitadari belakang, JIC telah sepakat bahwauntuk tahun ini, kita hanya mampu meng-adakan Reuni Purna Paskibraka’78. Reuniitulah nantinya yang akan menjadi cikalbakal Reuni Besar Purna Paskibraka, mini-mal dengan merujuk pada pengalaman kecilyang akan kita jalani Agustus ini. Dan, ren-cana Reuni kecil itu, agaknya ”klop” de-ngan penjadwalan yang dibuat oleh PGM.

Mudah-mudahan, kesepakatan yangtelah diambil oleh 10 orang yang kalian per-cayai di Jakarta ini dapat kalian terima. De-ngan segala keterbatasan yang ada, kamisadar bahwa baru sebatas inilah yang bisakami lakukan. Itu sebabnya, dukungan ka-lian selalu kami nantikan, baik dukunganmoril (masukan, gagasan, atau usul dan sa-ran) apalagi materil, kami sangat berterimakasih. • P’7&JIC

DIREKTORAT PGM : Untuk mendapatkan informasi terbaru, Sonny Jwarson, BudiharjoWinarno dan Syaiful Azram datang ke PGM. Kebetulan mereka bertemu dengan KakDarminto (tengah) dan Drs Syahrir Ilyas, Kasubdit Bimbingan Organisasi PemudaDitbinmud (kedua dari kiri).

pada tahun 1995, bersamaan dengan HUTProklamasi ke-50. Kita tentu sepakat dansependapat, Rakernas PPI adalah jalanyang dianggap terbaik bagi PGM untukkonsolidasi ulang setelah kepengurusanPPI Pusat berjalan sekitar lima tahun (mulai1989). Kepengurusan PPI agaknya butuh”penyegaran” agar kiprahnya lebih nyatadi masa mendatang.

Warga JIC sendiri akan mendukungRakernas PPI itu, meski menurut sikapyang sejak awal kami sepakati, bukanRakernas atau Munas dulu yang penting,melainkan Reuni Besar Purna Paskibraka.Rakemas dan Munas tanpa Reuni lebih

Catatan dariJakarta

Page 3: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004 3

MEMPERSIAPKAN SEKELOMPOKanak muda untuk mengibarkan benderapusaka di lstana Merdeka, sekilasmemang kelihatan sangat mudah. Takubahnya melatih Peraturan Baris Berbaris(PBB), maka selesailah urusannya,demikian pikir orang kebanyakan. Tapitahukah kita bahwa pekerjaanmengibarkan bendera itu tak semudahsekadar belajar baris berbaris?

Yang tahu betul soal itu adalah KakDarminto. Sejak awal Paskibrakadibentuk, pakar lapangan Paskibraka iniselalu tekun mengamati, lalu melakukanperbaikan-perbaikan detil lapangansehingga pelaksanaan formasipengibaran bendera pusaka dapatberlangsung sangat mulus. Tapi, ditahun-tahun terakhir ini wajah Kak Darsering tertihat munung. Itu karena apayang dimilikinya sekarang belumsepenuhnya dapat "diturunkan" kepadagenerasi penerusnya.

Di usia yang makin senja, Kak Darmasih saja harus turun ke lapangan setiaptahun. Padahal, dengan umur Paskibrakayang sudah 25 tahun, rasanya pantas bilaada orang yang menggantikannya.Sayang, seperti juga kita kehilangan figurkarismatik yang tidak lagi hadir di"pentas" Paskibraka seperti almarhumKak Bedjo, Kak Husein Mutahar atau Kak

Idik, calon pengganti Kak Dar punsampai sekarang belum ada.

Berbeda dengan bila kitamembandingkan dengan peran langkaKak Idik atau Kak Bedjo di bidangpembinaan, peran Kak Dar di lapangansebenarnya relatif lebih ringan untukditurunkan. Persoalannya, asal ada or-ang yang punya "kemauan". Dan, karenalatihan Paskibraka setiap tahun dise-lenggarakan oleh sebuah kepanitiaan, jelascalon pengganti Kak Dar harus daripersonil organik di Direktorat PGM, ataupaling tidak Puma Paskibraka.

"Susahnya ya... mencari orang yangpunya kemauan itu," ujar Kak Dar sambilmenjelaskan betapa orang yang telahmendampinginya berpuluh tahun ternyatajuga tidak tertarik dengan peran lapang-an. Atas dasar itu, Kak Dar memalingkanwajah ke Puma Paskibraka, siapa tahu disana masih ada harapan menemukan or-ang yang punya antusiasme tinggi.

Nah, inilah salah satu tantangan yangdisodorkan Kak Dar, walaupun beliautidak tahu persis siapa atau dari angkatanmana yang dapat memenuhi impiannya.Melihat apa yang dilakukan PurnaPaskibraka'78 beberapa bulan terakhir ini,Kak Dar pun lalu meminta agar apa yangkita lakukan jangan berhenti. Dari sesuatuyang kecil, Kak Dar yakin akan lahir

sesuatu yang besar. "Kalianlah yang haeusjadi Roda Gendheng," paparnya. (RodaGendheng atau roda gila adalah sebuahroda berat yang mempunyai momeninersia besar dan masih dapat terusmemutar roda-roda lain dalam jangkawaktu tertentu setelah sumber tenagadimatikan).

Pertemuan besar Paskibraka'78Agustus mendatang (lihat halaman 6 dan7), memang punya beban besar. Satuderni satu, arnanat yang harus kita pegangitu terus menumpuk. Hanya dengankerjasama yang baiklah kita bisabergandeng tangan dengan PumaPaskibraka lainnya untuk mengembansekaligus melaksanakannya. Sanggup-kan kita? • SONNY/SYAIFUL

Falsafah ”Roda Gendheng”dari Kak Darminto

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCentermengucapkan:

Selamat Hari RayaIdul Fitri

1 Syazwal 1414 HMohon maaf lahir bathin.

Semoga niat murni kita mendapat rahmat dari Allahdan kita tetap berada dalam lindungan-Nya.

Page 4: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

4 Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004

Palu, 15 Februari 1994Yth, Rita dan teman-teman semua,

Senang rasanya kita dapat berkomunikasi kembali melaluimedia JIC yang kita cintai ini. Walaupun kehadirannya sangatmungil, namun infonnasi-informasi yang ditampilkan didalamnya sungguh besar artinya bagi kita-kita yang mantanPaskibraka. Semoga JIC tetap jaya..!!

Rita dan teman-teman yang manis,Sebelumnya Etty minta maaf, karena baru sekarang dapat

memberikan informasi buat Rita dkk di Jakarta. Kebetulan,Novernber yang lalu kami pindah rumah, jadi agak repot juga.

Oh iya, alamat Etty yang baru:Azmiyati AzizJalan Kancil/Toleransi No. 67 Palu,Telp. (0451) 26420

Rita dan teman-teman yang Etty cintai,Etty sekarang sudah punya momongan 2 orang, cowok

semua. Yang pertama umur 9 tahun dan kedua umur 5 tahun.Udah gede-gede koq... Di samping jadi ibu rumah tangga, Ettyjuga ngantor setiap hari sampai pukul lima sore.

Lumayan deh sibuknya. Tapi, walaupun banyak kegiatan,Insya Alah di bulan Agustus 94 Etty bakal nongol di Jakarta,asal teman-teman yang ada di Jakarta mau menerima kehadirankami yang dari daerah-daerah. Ok?

Oh iya, ini Etty kirimkan foto Etty, boleh deh untuk dilihat-lihat. Cuman... agak gendut bila dibanding tahun 1978.

Ok, salam deh buat rekan-rekan semua. Juga titip salamkhusus buat kakak kita yang jauh di Sumsel, Kak Adrian Daniel.

Jaya Paskibraka,AZMIYATI AZIZ

Kali ini kami turunkan dua surat dari mantan ”suami-istri” yangsekarang sudah ”bercerai” dan dipisahkan ribuan kilometer. Masing-masing sudah hidup berbahagia dengan suami dan istri sebenamya,

malah sama-sama sudah dianugerahi dua orang anak.

Padang, 8 Februari 1994

Teman-temanku Paskibraka'78 di Jakarta,Mohon maaf yang sebesar-besamya kepada teman-

teman di sini, karena baru kali ini saya menulis surat padakalian. Tidak ada alasan kenapa saya tidak mernberi kabarsejak penerbitan buletin kita pertama kali dulu, sedangkanbuletlnnya setiap penerbitan selalu saya terima denganselamat (Ini baru benar-benar gentlemen namanya, abisngaku , Red)Teman-teman di JIC,

Setiap saya membaca buletin kita, saya selalu ingat masa-masa kita di PHI Cempaka Putih dulu, dimana suka danduka telah sama-sama kita rasakan. Dan, tanpa terasa sudahlebih 14 tahun (salah, sudah hamplr 16 tahun, Red) kitatidak saling berkirim kabar.

Khusus buat Syaiful, bagaimana kabarnya sekarang? Apamasih ingat sewaktu kita pergi menembak burung dulu...saat kamu kerja praktek di PT Semen Padang? Saya jugaselalu menerima kartu lebaranmu di Padang, juga dariteman saya Azmiyati Aziz yanq saat inl ikut suaminya diSulawesi. Tapi, saya belum sempat membalasnya. (Anggapsurat pendek ini sebagai penggantinya, murah kan?, Red)

Teman-teman di Jakarta,Saya sudah mendapat kabar melalui buletin tentang sernua

rencana Purna Paskibraka’78, salah satunya mengadakanreuni pada butan Agustus mendatang. Pada prinsipnya, sayamendukung sekali. Saya punya usul, kalau rencana itu jadidilaksanakan, sebaiknya undangan yang disebarkan disertaidengan rekomendasi dari Direktorat PGM. Hal ini perluuntuk lebih memperkuat kita dalam urusan dispensasi padaInstansi/Perusahaan tempat kita bekerja. Juga, undanganharus dikirimkan lebih kurang sebulan sebelumnya.

Teman-teman,Sebagai informasi terakhir, saat ini saya sudah punya

istrl dengan anak pertama perempuan umur 5 tahun dankedua laki-laki umur 6 bulan. Alamat saya sekarang:

Kantor: Pemasaran PT Semen Padang, Padang,Sumbar25237. Telp. (0751) 32250, 32249, 32248,202113, Fax. (0751) 28973, Telex 55161

Rumah: Jalan Rambutan No. 282 Kel. Padang BesiRT VII RT 1, Kodya Padang - Sumbar.

Hanya sekian dulu kabar dari saya. Lain waktu kita dapatberkomunikasi lagi. Oh ya... Karena kita akan memasukibulan puasa dan tak lama kemudian merayakan Lebaran,saya mohon maaf lahir batin teman-teman sekalian kalauada kesalahan saya, baik yang dulu pun yang belakanganini. Semoga puasa yang dijalankan suci adanya danmendapat balasan dari Allah.

Terima kasih dan salam hangat dari saya,MASRIL SYARIF

BERITA KEPADA KAWAN

Page 5: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004 5

YANG DITEMUKANMahruzal MY (Aceh): Jl. Alkindi 25 UnsyiahDarussalam Banda Aceh, Telp. 0651-34013.Kantor : Bappeda Tk I Aceh, Jl. T. Nyak AriefBanda Aceh, TElp. 0651-23230.

Izziah (Aceh): 3514 Lancaster Avenue 313,Philadelphia, PA 19104, USA.

Syaiful Azram (Sumut): Pondok Tirta MandalaBlok E4 No. 1, Sukamaju, Sukmajaya, Depok16415. Telp. 021-8741953. Kantor: HarianPelita, Jl. BLora 37 Jakarta Pusat 10310, Telp.3901410, 3901404, 3901405, Fax. 3901411,3901412.

Aida Sumarni Batubara (Sumut): Jl. HalatUjung Gg. Kelinci No. 1 Medan 20127. Telp.061-712047.

Masril Syarif (Sumbar): Rumah: JlnRambutan No. 282 Kel. Padang BesiRT VII RT 1, Kodya Padang - Sumbar.Kantor: Pemasaran PT Semen Pa-dang, Padang, Sumbar 25237. Telp.(0751) 32250, 32249, 32248, 202113,Fax. (0751) 28973, Telex 55161

Azmiyati Aziz (Sumbar): Jalan Kancil/Toleransi No. 67 Palu, Telp. (0451) 26420

Muhammad Iqbal (Jambi): Rumah: JalanKapodang 8 No.132 Kotabaru, Jambi. Telp.0741-42636. Kantor: Bank Dagang Negara(persero) Cabang Jambi, Jl. KH Wahid Hasyim8-12 Jambi, Telp. (0741) 24339 - 26883.

Tatiana Shinta Insamodra (Lampung):Rumah/Kantor: PT Adhykarya Ciptapratama,Jl Masjid 39 Kemang RT 05/07 Jatiwaringin,Pd. Gede, Bekasi 17411. Telp. 021-8464430,082-121624 (cell phone), Pager 8800222-pes.6216.

Amir Mansur (Jakarta): Rumah: Jalan S.Brantas RT 07/01 No. 235 Cilincing, JakartaUtara 14130. Telp. 021-4407865. Kantor: SDNegeri 12 Cilincing Jakarta Utara Telp.4400952.

Saraswati (Jakarta): Rumah: Kompl. SaranaIndah Permai, Jl. Arumdalu Blok A7 No.12Kedaung, Ciputat, tangerang; Kantor: PT NugraSantana, Wisma Nugra Santana Lt.3 Jl.Sudirman Kav.7-8 Jakarta 10220. Telp. (K)021-5702040, 5704893, 5704895, 5704897,Fax. 021-5705109.

Arita Patriana Sudradjat (Jabar): Rumah:Jl. Mandar XIV Blok DD3 No.1, Bintaro JayaSektor 3A, Tangerang 15225. Kantor: Procter& Gamble Indonesia, TIFA Building 8th floor, Jl.Kuningan Barat 26 Jakarta Selatan 12710, Telp/Fax. 021-5200333.

Budihardjo Winarno (Yogya): Rumah1:Kompl. Tityan Kencana Blok G-2 No.8 TelukBuyung Bekasi Selatan; Rumah2: Bintaro JayaPermai Blok C-75 Jakarta 12320, Telp. 021-8643660; Kantor: PT Irazindi Glory, Jl. P.Jayakarta 141 Blok D-33 Jakarta 10730, Telp.

(021) 6297799, 6394242, 6394545.

Endang Rahayu (Yogya); Jalan Jlagran 115Yogyakarta, telp. (0274) Z81.

Budi Saddewo (Jateng): Rumah: Jl. Pangan-daran Raya No.13 Bumi Bekasi Baru; Kantor:PT Wijaya Karya, Jl. DI Panjaitan Kav. 9 Jakar-ta, Telp. (021) 8192808, 8508640, 8508650pes. 1731.

Salamah Wahyu (Jateng); Rumah: Jl WismaBungurasih Il/36 Waru, Surabaya, Pager 511-111 pes. 80844; Kantor: P. Gatot Stariadi SH &Associates, Lantai Ill, Darmokali 5C, Surabaya60241, Tel. (031 ) 574445, Fax. (031) 583990

Sonny Jwarson (Jatim); Rumah: PondokSurya Mandala G-1 No.1 Jakamulya BekasiSelatan; Kantor: Sekolah Tinggi ManajamenPrasetiya Mulya, Jl Raya Jagorawi, Cilandak,Jakarta 12430, PO. Box 713C/JKSCL Jakarta12071, Tel. (021) 7697247, 75043463,7511140, 7511143, Fax. 7500460, 7500461

Rahmaniyah Yusuf (Jatim): Rumah: Jl. SriRejeki II No. 17 Semarang 51040, Telp. (024)607724; Kantor SMA Ronggolawe, JlDamarwulan Il/53 Semarang.

Gde Amithaba (Bali); Rumah: Cempaka PutihTengah Raya No.12:Jakarta 10510, Telp.(021)4290991; Kantor: PT Delta Djakarta, Jl.Bandengan Selatan 43 Jakarta: 14450, Telp.(021) 6690708, 6680688.

Oka Saraswati (Bali); Jalan Seruni 4C,Denpasar Telp. (0361) 220130.

Syarbaini (Kalbar); Jalan Kom Laut YosSudarso, Parumnas II Gg Matan II No. 18, RT03/XXXIII Pontianak 78113.

"Chelly" Urai Sri Ranau (Kalbar); Rumah:Antilop Maju, Jatibening I, Jl. Merapi 116Kalimalang, Jakarta Timur; Kantor: DPP KNPI,Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan,Telp. (021) 512811.

Fridhany (Kalteng); Jl. HM Arsyad XXXVI BlokD No.7 Sampit, Telp. (0531) 22256.

Herdeman (Kalteng); Jl. C. Bangas GangDikari No.1 Palangkaraya 73111.

A. Redhany Gaffurie (KaIsel) Jl. JalanSutoyo Siswomiharjo Gg.20 KompleksPurnasakti, Jalur U/8 RT 40, Banjarmasin70245.

Nunung Restuwanti (KaIsel) Jl. KampungBaru RT XV/74 Murung Pudak 71571, Telp.(0516) 21275.

Sertu (Wara) Sri Diana Saptawati (Sultra):d/a Makoharmat AU Lanud Husein Sastra-negara Bandung.

Halidja Husein (Maluku): Rumah: KompleksPelayaran Armada No. 36, OSM, Ambon;Kantor: Biro Ekonomi Kantor Gubemur KDH TkI Maluku, Jalan Raya Patlimura, Ambon. Telp.(0911) 43409.

Welly Tigtigweria (Irja): d/a Ridam 7 Trikora,Ifar Gunung, Jayapura, Irian Jaya.

Info Alamat Paskibraka 1978

Catatan:

Alamat terbaru setelah pindahatau alamat yang baru ditemukan

YANG MASIH HILANGAuzar Hasfat (Riau); Jl. Tasykurun 44Pekanbaru (alamat lama)

Suhartini (Riau): Jl. Pembangunan 2 SelatPanjang - Riau (alamat lama)

Ellyawaty (Jambi); Jln. Merdeka 43 KualaTungkal, Jambi (alamat lama)

Sambusir (Sumsel); Jl. Bagus Kuning Lr. KartiniRT 29 No. 1090 Plaju Palembang (alamat lama)

Nilawati (Sumsel); Jl Telaga Jawa RT V No. 5Lubuk Linggau (alamat lama)

Iskandar Rama (Bengkulu); Jalan MH Thamrin32 Curup Bengkutu (alamat lama)

Ernawati (Bengkulu); Depan Lap. Dwi TunggalCurup, Bengkulu (alamat lama)

Akrom Faisal (Lampung): ????

Yadi Mulyadi (Jabar): (Alamat tidak diketahuisetelah pindah dari PT Jasa Marga Medan).

Mazhur (NTB): ????

Maskayangan (NTB); Jalan Banteng 15Mataram, Lombok (alamat lama)

Wendalinus Nahak (NTT); (alamat terbarutidak diketahui, setelah pindah dari Gejayan Gg.Alamanda 12A Yogyakarta)

A. Redhany Gaffurie (Kalsel): ComplexPerwira Jalan Sudirman, Kandangan (alamatlama)

Trice De Bora Bria (NTT): Jl. Hatta TanahMerah, Atambua, Timor (alamat lama dan tidakjelas)

Frederick Bid Lie Pang (Kaltim): Asrama DonBosco, Jalan Sudirman 59 Samarinda (alamatlama)

Rahmawaty Siddik (Kaltim); Jalan JendSudirman RT I SD 1/37 Tenggarong (alamat lama)

Daniel Pakasi (Sulut): Jl KS Tubun 6 Manado(alamat lama)

Deetje Saroinsong (Sulut): Jl. Dua Mei, Teling,Manado (alamat lama yang tidak jelas)

Sinyo Mokodompit (Sulteng): Jl. PanasakanDalam 179 Toli-Toli (alamat lama}

Diah Palupi (Sulteng): ????

Ridwan (Sulsel): ????

Hafsah Dahlan (Sulsel): Jl. Baji Minasa 17HJaneponto (alamat lama)

M. Ilham R. Rauf (Sultra): Jl. Pattimura 67Kendari (alamat lama)

Patty Nehemia (Maluku): Jl Pancasila 40 Am-bon (alamat lama)

Johny Ronsumbre (Irja): Ardipura 1 Jayapura(alamat lama)

Sipriano Magno (Timtim); (alamat terbaru tidakdiketahui setelah pindah dari Yogya)

Maria Loerensa de Rosario Sarmento(Timtim): Jl Franssico Machado, Dilli (alamatlama)

Page 6: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

6 Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004

Cukup Empat Hari SajaD ALAM PERTEMUAN DI

RUMAH Budi Saddewo 26Februari yang sekaligus ber-

buka puasa bersama, 8 warga JIC plusBunda Bunakim membicarakan tuntaspoin-poin penting rencana Reuni kita.Selama lebih kurang tiga jam penuh,pembahasan itu telah menelurkan bebe-rapa kesepakatan yang dirasa sangat kitabutuhkan dalam pelaksanaannya nanti.

Dengan berbagai pertimbangan, khu-susnya menyangkut soal materi Reuniagar dapat memuaskan kita semua setelahsekian lama tidak bertemu, kami lebihmenitikberatkan Reuni dalam tiga kegi-atan utama. Pertama, bagaimana agar kitabisa melepas kangen dalam suasana keke-luargaan. Kedua, mengusahakan untukbisa bernostalgia dengan menghadiri upa-cara Peringatan Detik-detik ProklamasiKemerdekaan di Istana Merdeka.

Ketiga, dapat duduk bersama-samauntuk membincangkan apa yang terbaikuntuk korps Paskibraka. Di sana kita akanmengundang para pembina, lalu bertukarpikiran dalam suasana hati yang lapangagar dihasilkan pikiran-pikiran yangbernas menyangkut dua hal: bagaimanaagar kualitas latihan Paskibraka bisa tetapterjaga dan bagaimana agar para PurnaPaskibraka dapat memiliki wadah (baca:organisasi) yang mantap.

Selain itu, Reuni nantinya akan diisidengan acara tambahan, misalnya rekre-asi bersama keluarga ke tempat yang dulupernah kita kunjungi saat latihan (lihatboks JADWAL ACARA ). Jadi, totalwaktu yang dibutuhkan sejak kita ber-kumpul sampai kembahi meninggalkanJakarta adalah empat hari. Kami telahmembuat perkiraan waktunya mulai tang-gal 16 sampai 19 Agustus 1994.

Dengan tersusunnya jadwal sementaraitu, kalian di daerah tentu sudah bisamembuat rencana. Apakah harus meng-ambil cuti dari kantor, atau hanya me-minta izin, kami menyerahkan sepenuh-nya kepa-da kalian. Yang pasti, kami akanmengusahakan rekomendasi dari Direk-torat PGM agar undangan yang kamikirim nantinya bersifat resmi, sepertiyang telah diminta beberapa rekan.

Untuk undangan menghadiri upacaradi Istana Merdeka, kami memang akanmengusahakannya langsung kepadaRumah Tangga Istana. Tapi, kami belum

JADWAL ACARA REUNI PASKIBRAKA’7816 AGUSTUS 1994........-19.00 Berkumpul di penginapan.19.00-20.00 Makan malam20.00-23.00 Pembukaan Reuni, Acara ka-

ngen-kangenan23.00-...... Istirahat (yang mau nerusin

silakan)17 AGUSTUS 199405.00-06.00 Bangun, senam pagi. mandi06.00-07.30 Sarapan07.30-11.00 Upacara Detik2 Proklamasi di

Istana11.00-13.00 Nostalgia ke PHI, kembali ke

penginapan.13.00-13.30 Makan Siang13.30-14.30 Diskusi 114.30-18.30 Menghadiri Upacara Sore/

Diskusi 218.30-19.30 Kembali ke penginapan19.30-20.00 Makan malam

20.00-23.00 Diskusi dg Purna angkatan lain23.00-....... Istirahat18 AGUSTUS 199405.00-06.00 Bargun, senam pagi, mandi06.00-07.00 Sarapan07.00-12.00 Rekreasi Taman Mini Indone-

sia Indah12.00-14.00 Makan Siang (di TMII), kembali

ke penginapan.14.30-18.00 Perumusan hasil diskusi18.00-20.00 Mandi, makan malam20.00-23.00 Penyampaian hasil reuni,

Ulang Janji,Penutupan Reuni

23 00-....... Istirahat (melek-melek punboleh)

19 AGUSTUS 199405.00-06.00 Bangun, senam pagi, mandi06.00-07.00 Sarapan07.00 Bubar Jalan !!!

bisa menjanjikan apakah memang kita bisamendapatkan undangan untuk pagi hari.Kalau pun undangan pagi susah, kamiakan berusaha keras untuk mendapatkanundangan upacara sore.

Seiring dengan pelaksanaan Reuni, JICjuga telah bertekad untuk menerbitkan”Buku Kenangan Paskibraka 1978”. Bu-ku itu akan berisi catatan-catatan pentingtentang masa-masa latihan beserta foto-fotonya, lalu komentar dari masing-ma-sing Purna Paskibraka’78 serta kakak-kakak pelatih dan pembina, dan separuhterakhir akan diisi dengan biodata terakhirkita semua (baca boks ”Buku Kenang-an Paskibraka’78”).

Lalu, bagaimana soal dukungan danauntuk pelaksanaan Reuni?

Tadinya, kami berpikir akan dapatmembantu kalian sepenuhnya selama diJakarta. Tapi temyata, kebanggaan kamiitu baru berupa tekad, yang akhirnya ha-rus kami akui bahwa kami kalah. Meskiberada di Jakarta, kami bukanlah orang-orang yang kelebihan duit sehingga bisamenanggung seluruh biaya reuni. Apa bo-leh buat, dengan berat hati kami menya-takan bahwa kami masih tetap akan me-minta sumbangan dari kalian (baca boks”Bersiap-siap Selagi Jauh Hari”)

• P’78JIC

BUKA PUASA : Sambil membicarakan rencana akhir persiapan reuni, warga JIC mengadakanbuka puasa bersama di rumah Budi Saddewo yang dihadiri pula oleh Bunda Bunakim. Darikiri: Gde Amithaba, Amir Mansur, Bunda, Sararwati, Rita Sudradjat, Sonny Jwarson, BudiharjoWinamo, Syaiful Azram dan Budi Saddewo.

Page 7: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004 7

Bersiap-siap Selagi Jauh Hari

KARENA Reuni Paskibraka’78bukan hanya arena pertemuankita-kita yang Purna Paski-

braka’78, yang diharapkan hadir tentu-nya bukan kita-kita saja. Alangkah in-dahnya suasana Reuni bila keluarga kita(suami, istri, anak) juga bisa ikut hadirdalam suasana yang akrab. Karena itu,kami tidak membatasi berapa orangyang akan kalian boyong ke Jakarta, asalsegera kalian beritahukan sehinggakami bisa menyediakan sarana akomo-dasinya.

Kami telah memperhitaungkan, sela-

ma empat hari kiita mengadakan acaradi Jakarta, setiap orang akan membu-tuhkan biaya akomodasi sekitar Rpl60.000 sampai Rp l75.000. Denganperkiraan itu, kalian sudah bisa sedikit-sedikit menyisihkan ’isi saku’ sehinggapada bulan Agustus nanti biaya itu sudahterkumpul. Bila kalian ingin menitipkan-nya kepada kami silakan saja transferke rekening yang kami cantumkan, asaljangan tupa membentahu setelah itu.

Jadi, sampai saat ini, itulah yag bisakami tawarkan. Kami tahu sangat beratrasanya untuk menanggung biaya

sebesar itu, belum lagi urusan biayaperjalanan pulang pergi dari/ke Jakarta.Tapi kami yakin semangat persaudaraankita akan memupus semua itu, sehinggadengan cara apapun kita akan bisaberkumpul.

Kami tidak bisa menjanjikan yangmuluk-mutuk, karena ’yang pahit’inilah yang sekarang ada. Entah besokatau lusa, tiba-tiba kami kejatuhan rezekisehingga bisa tebih banyak membantukalian. Mohon dimaklumi dan sekalilagi... maafkan kami.•

UNTUK mempersiapkan penerbitan ”Buku Kenangan Paski-braka’78” dan mengusahakan agar pada saat Reuni dapat di-bagi-bagikan, jauh-jauh hari kami minta kalian membantu me-nyediakan bahan-bahan untuk isinya. Kami tidak mau buku ituhanya catatan yang memuat cerita tentang Paskibraka’78 versisatu atau dua orang. Buku itu harus menjadi milik kita bersamadan tentu saja yang mengisinya pun mesti kita semua pula.

Bagian awal buku itu akan berisi sambutan dari Dirjen Diklu-sepora dan Direktur PGM (kalau bisa sih sekaligus MenteriPendidikan dan Kebudayaan). Beberapa tulisan berikutnya akanmengisahkan kembali suasana latihan dan pelaksanaan pengi-baran dan penurunan bendera tahun 1978. Usai itu, berbagaicerita tentang acara penyerta seperti audlensi ke beberapa pejabatnegara terutarna acara dengan Bapak Presiden, kunjungan ketempa. bersejarah dan tempat-tempat rekreasi.

Untuk memberi tempat bagi penuangan pengalaman pribadi,kami akan menyediakan ruang untuk catatan-catatan pribaditentang apa saja selama latihan. Ini sangat penting, karena cerita-cerita itulah nantinya yang akan menjadi bagian lain prasastidari sejarah hidup kita. Bagian akhir akan memuat data terbarudari Purna Paskibraka’78.

Karena itu, tolong kalian siapkan:• Tulisan tentang pengalaman selama latihan di Cempaka Putih

dan pelaksanaan tugas di Istana Merdeka.• Cerita-cerita lucu yang mengesankan ketika di asrama.• Foto-foto waktu latihan yang menurut kalian pantas dimuat.

(pinjam juga boleh, nanti dikembalikan).• Biodata plus foto terbaru (foto keluarga bagi yang sudah ber-

keluarga). Formulirnya ada kami tampirkan bersama buletinini, tolong diisi dan segera dikirimkan.

• dan lain-lain yang dianggap perlu untuk dimuat di buku itu.Mungkin, tidak salah jika kami mengatakan permintaan kami

adalah ”wajib”. Soalnya, kalau kalian tidak membantu, jelaspercuma saja buku itu diterbitkan. Tanpa banyak omong kamimenunggu kiriman kalian selambat-tambatnya akhir Mei 1994.Awas lho, jangan sampai lupa! •

KELUARGA BUDI SADDEWA : Seusal mengadakan pertemuan,fotografer JIC sempat mengabadikan keluarga Budi Saddewo. TampakBudi sedang menggendong anak kedua Raras bersama anak pertama,dan istri tercinta.

Buku KenanganPaskibraka ’78

DENGAN ikhlas, kami memang akan menangani penerbitan danpengiriman buletin ini setiap bulan dengan dana yang ada pada kamibersepuluh di Jakarta.

Tapi, tentu saja tidak adil kalau kita semua tidak ikut andil. Kami cumabias mengimbau, kalau ada kelebihan ”uang dapur” ya kami-kami dibantu.Berapa aja deh... pokoknya asal ada.

Kalau ada, silakan kirim atau transfer lewat rekening:

SYAIFUL AZRAMTAHAPAN BCA No. 071-100-27158-8

(Cabang Blok A, Cipete) atauTAPLUS BNI No. 022-78009964.6

(Cabang Kebayoran Baru, Blok M)

Jangan lupa, kirimkan resinya agar bisa diketahui setelah masuk.

**) BCA online di 23 kota: Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jabotabek,Karawang, Depok, Cilegon, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta,Klaten, Salatiga, Solo, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Denpasar, dan Kuta.Sementara BNI rasanya ada di setiap ibukota kabupaten/kodya di seluruhIndonesia.

Ringan Sama Dijinjing

Page 8: Bulletin78 06 - Februari 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

8 Edisi No. 16–18, Oktober–Desember 2004

Surat dari NegeriPaman Sam

Philadelphia, 18 Januari 1994. Halloteman-temanku Paskibraka’78!

Saya Izziah nih. Nggak tau deh,gimana senengnya bisa berkomunikasilagi dengan kalian. Sesuatu yang telahbegitu lama saya inginkan, tapi nggak taugimana untuk menjalankannya. Maka-nya, terima kasih sekali atas usaha kalian:Rita, Sonny, Syaiful, Mahruzal, Tatiana,Chelly, Budi dan semuanya yang telahmemulai lebih dulu.

Rasanya banyak sekali yang ingin sayatulis, maksud saya pengen cerita-ceritagitu. (Abis bayangin... 15 tahun lebih...waktu yang cukup lama). Saya sampaibingung sendiri dari mana harus memu-lainya.

Oya.. Selamat Tahun Baru dulu la ya..Tahun baru kemaren saya di Jakarta. Be-berapa bulan sebelumnya, saya membaca”Surat Pembaca” yang ditulis Syaiful dimajalah Editor. Sebenarnya suami sayasih yang ngasi tahu tentang kalian yangdi Jakarta sedang mengumpulkan alamat-alamat kita semua.

Rasanya saya waktu itu bermimpi saja,bener nih... Pengen rasanya nulis suratcepet-cepet, tapi (nah.. ini nih alasannyamulai dicari-cari saya lagi banyak PR danjuga sedang ujian. Tapi udah gitu, yangnamanya tinggai di negeri orang, pastihaus bacaan sendiri, jadi itu majalah nggakbisa tinggal lama di rurnah kita. Ya gituhh..kita saling tukar-tukar bacaan. Kita lang-ganan satu majalah, temen lain langgananmajalah lainnya, terus ditukar-tukar gitu.

Harapan (penuh harapan lho) saya bisaketemu temen-temen di Jakarta. Benerkejutan deh, ternyata di Jakarta saya da-pat berita lebih banyak lagi tentang kalianmelalui Buletin Paskibraka’78. Lagi-laginih, makasih buanyaaak ya...

Saya pertajam mata saya yang rabununtuk melihat-lihat foto kalian... walautetap kurang jelas juga. Tapi ya cukupuntuk membedakan betapa waktu sudahberjalan lama. Mereka yang ada di fotojuga berubah. Pengeeen deh rasanya kete-mu. Mulai saya nempelin telinga di tele-pon terus, saya coba-coba menghubungisatu persatu.

Ah... ternyata temen-temen saya adalah orang yang sibuk, semuanya nggak

ada di tempat. Suara-suara di seberangsana semuanya bihng lagi nggak ditempat. Untuk kesekian kalinya, sayamohon sama suara di seberang, tolongdisampaikan. Tapi mungkin saya yanglagi nggak beruntung.

Sampai hari terakhir saya di Jakarta,

saya juga nggak berani berharap, takutkecewa sih. Tapi aih.. begitu mobil kitabaru saja mau berangkat dari rumah me-nuju airport, eh si Syaiful nelepon. Aduh..Syaiful... kamu bener-bener penyelamatdeh... ha.. ha.. ha.. Karena Syaiful jugamakanya di airport saya coba lagi kontakke Tetty.

Wow, di seberang sana saya dan Tati-ana bisa ngobrol ngalor-ngidul lewat te-lepon umum, sampai-sampai saya tidakpeduli kalau ada orang lain yang nunggukapan sih saya ini selesai bicara. Waktuitu dalam pikiran saya hanya satu pengenngobrol. Ego saya timbul begitu saja, disamping pikiran saya juga bekerja. Ya..sekali-sekali biarin deh. Yang nggak sabarnunggu, biar cari telepon yang lain aja.

Oh ya, surat ini sudah begitu panjang.Habis, surat temen-temen yang di buletin

kok pendek-pendek. Saya kuatir nantimelebihi jatah ”kavling” saya. Masihboleh nggak di sambung lagi?

Sebenamya, kesedihan saya tidak bisaberhalo-halo dengan teman-teman di Ja-karta sudah saya ceritakan sama OkaSaraswati, orang pertama yang bisa sayahubungi Wah, saat itu serasa kita masihbelasan tahun deh, cerita seputar Cem-paka Putih (PHI) dan sekitarnya. Sebe-lumnya saya pernah juga ketemu Okawaktu masih kuliah di Surabaya.

Oh ya, saya minta maaf tidak bisa hadirwaktu ngumpul-ngumpul tanggal 8 Ja-nuari. Kebetulan, hari itu saya baru ber-angkat dari Aceh menuju Jakarta. Terimakasih Sonny, atas undangan dan surat-nya. Ternyata kamu masih ingat dengan”Poh” ya... I really appreciate that... Ka-lau saya tidak sempat membalas surat-nya, itu karena surat kamu datang padahari terakhir saya di Jakarta (11 Januari).

Saya memang nggak sempat nulis, tapisaya coba-coba terus untuk menghu-bungi. Tapi ya itu.. nggak ada yangngangkat telepon. Sekali lagi.. untung sajatemen sekantor Syaiful ada yang me-nyampaikan pesan saya. Hari terakhir diJakarta, saya masih terus-terus mencobakontak ke kamu-kamu semua kok...

Ngomong-ngomong, soal uang ”da-pur” buletin kita, wah... saya setuju sekalidengan usulan kalian. Insya Allah... sayaakan ikut nimbrung juga.

Okay... kali ini cukup dulu ya beritadari saya. Lain waktu saya sambung. Te-rus terang, sebenarnya saya masih pe-ngen cerita-cerita lagi. Tapi ntar aja dehya.. abis ”ya nggak yakin sih kalau tulisansaya enak dibaca ha.. ha.. ha.. (Hobbysaya masih suka ngakak.. ha.. ha.. ha..).

Oh ya saya lupa. Saya sekarang sudahpunya ”ekor” 2 orang, cowok dan ce-wek. Saya dan suami saya (Mirza Hasan)beserta kedua buntut itu tinggal di:

Lancaster Avenue, apt # 313Philadelphia, PA, 19104, USAKalau kebetulan ada di antara kalian

yang lagi maen ke sana harus mampirya?! Okay.. bye,

IZZIAH

Permohonan!Boleh nggak sih kalau buletin berikut-

nya dikirim ke alamat saya di atas, biarsaya nggak ketinggalan berita-berita ka-lian. Boleh dong ya?

• Edisi sebelum ini juga sudah dikirim-kan ke alamat kamu yang itu.... (Red)

Izziah bersama Mirza dan keduaanaknya, Nessa dan Reza