bulletin soeara pena spesial edisi musma

12
1 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma Susuna redaksi buletin Soera Pena Spesial pra MUSMA 2016 Diterbitkan oleh: LPM aL-Millah STAIN Ponorogo Pelindung: Ketua STAIN Ponorogo Pemimpin Umum: Moh. Ihsan Fauzi Pemimpin Redaksi: Ilyas Nur Kholis Sekretaris Redaksi: Nurul Khusna Lay out: Tim Kreatif Staf Redaksi: Abidin, Wibi, Mandela, Ulfa, Iin, Fatimah, Elmy, Eko, Awaludin, Joko, Hatika, Adhetika, Arina, Rina, Amelia, Amila, Diah, Anjani, Ruli, Ria,Nining, Erma, Ulfi, Salsabila. Alamat Redaksi: Jl. Pramuka 156. Ronowijayan, Siman, Ponorogo. Email: [email protected] Contact Person: 085748780446 Salam Pers Mahasiswa Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena tanpa ridha- Nya Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 tidak akan bisa terbit seperti sekarang. Kedua kalinya shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW . tidak lupa ucapan terimakasih kepada para kru yang telah bekerja keras demi terbitnya buletin Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 ini. Pada buletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 2 ini kami menyajikan 3 tulisan. pertama, kami membahas tentang masalah yang terjadi pada pembahasan Anggaran Dasar. Anggaran Dasar yang dibahas adalah AD tahun 2014, dimana seharusnya menggunakan AD 2015 yang disahkan pada musma tahun lalu. Kedua, kami menyajikan dan menyoroti tentang dibatasinya kru aL-Millah untuk meliput Musma. Terakhir, kami sajikan opini dari kru aL-Millah yang mempertanyakan kesiapan panitia dalam pelaksanaan MUSMA. Semoga buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 ini dapat memberi manfaat kepada kita. kami menyadari bahwa buletin ini banyak yang perlu diperbaiki. Atas nama kru, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Upload: lpm-al-millah

Post on 30-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

1 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Susuna redaksi buletin Soera Pena Spesial pra MUSMA 2016Diterbitkan oleh: LPM aL-Millah STAIN Ponorogo

Pelindung: Ketua STAIN Ponorogo Pemimpin Umum: Moh. Ihsan Fauzi Pemimpin Redaksi: Ilyas Nur Kholis Sekretaris Redaksi: Nurul Khusna Lay out: Tim Kreatif

Staf Redaksi: Abidin, Wibi, Mandela, Ulfa, Iin, Fatimah, Elmy, Eko, Awaludin, Joko, Hatika, Adhetika, Arina, Rina, Amelia, Amila, Diah, Anjani, Ruli, Ria,Nining, Erma, Ulfi, Salsabila.

Alamat Redaksi: Jl. Pramuka 156. Ronowijayan, Siman, Ponorogo.Email: [email protected]

Contact Person: 085748780446

Salam Pers Mahasiswa

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena tanpa ridha-Nya Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 tidak akan bisa terbit seperti sekarang. Kedua kalinya shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW . tidak lupa ucapan terimakasih kepada para kru yang telah bekerja keras demi terbitnya buletin Buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 ini.

Pada buletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 2 ini kami menyajikan 3 tulisan. pertama, kami membahas tentang masalah yang terjadi pada pembahasan Anggaran Dasar. Anggaran Dasar yang dibahas adalah AD tahun 2014, dimana seharusnya menggunakan AD 2015 yang disahkan pada musma tahun lalu. Kedua, kami menyajikan dan menyoroti tentang dibatasinya kru aL-Millah untuk meliput Musma. Terakhir, kami sajikan opini dari kru aL-Millah yang mempertanyakan kesiapan panitia dalam pelaksanaan MUSMA.

Semoga buletin Soera Pena Spesial Musma Edisi 2 ini dapat memberi manfaat kepada kita. kami menyadari bahwa buletin ini banyak yang perlu diperbaiki. Atas nama kru, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Page 2: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

2 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Senin, 23 Mei menjadi hari per-tama dari serangkaian acara Musy-awarah Mahasiswa (MUSMA) KBM STAIN Ponorogo. Setelah pembaha-san mengenai Tata Tertib Musma, Pemilihan presidum yang selesai di bahas pada jam 17.00, dilanjut-kan dengan pembahasan Anggaran Dasar pukul 19.00 WIB.

Setelah persidangan dimulai, Presidium membacakan Anggaran

Dasar bab I dan memberikan wak-tu kepada peserta MUSMA untuk melakukan pencermatan selama 1 2 menit. Anggaran Dasar bab 1 pas-al 4 menimbulkan pertanyaan dari beberapa peserta MUSMA. Ret-no Syahril Mubarok, delegasi dari Mapala Pasca pertama kali angkat bicara terkait hal itu. Ia memper-masalahkan bab 1 pasal 4 yang ber-bunyi “Organisasi ini disahkan pada

Polemik Draft MUSMA 2016

BERITA

Page 3: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

3 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

tanggal 20 Maret 2014 untuk waktu yang tidak ditentukan”, bahwasanya tahun yang disebutkan pada pasal tersebut adalah tahun 2014. Sedang-kan seharusnya, MUSMA tahun 2016 ini memakai Anggaran Dasar yang disahkan pada Musma 2015. “Draft ini mengacu kepada draft ta-hun 2014 atau 2015? Kan seharus-nya yang benar tahun 2015”, kata Retno.

Di situlah mulainya perdebatan mengenai tahun pada pasal 4. Ket-ua Panitia beralasan bahwa ada ke-salahan teknis pada pengetikan ta-hun. Menanggapi Pernyataan ketua panitia tersebut, Retno mengatakan, “Ada salah ketik, berarti ada penge-ditan dan campur tangan dari pani-tia.”

Yudha, delegasi dari Kosma menunjukkan Anggaran Dasar yang dibagikan pada MUSMA tahun lalu yang kebetulan dibawa oleh seorang peserta MUSMA, menurutnya isin-ya sama dengan lembar Anggaran Dasar yang dibagikan kepada peser-ta Musma tahun ini. Menanggapi hal tersebut, Presidium kembali me-minta kepada panitia untuk mem-berikan klarifikasi.

Setelah tidak menemukan titik temu, Lutfi Habibi meminta Presid-ium untuk mendatangkan SC. Pre-sidium memberikan opsi kepada peserta mengenai penundaan wak-tu untuk menunggu SC datang yang kemudian disetujui peserta MUS-

Anggaran Dasar bab 1 pasal 4 menimbulkan

pertanyaan dari beber-apa peserta MUSMA.

Retno Syahril Mubarok, delegasi dari Mapa-

la Paska pertama kali angkat bicara terkait

hal itu. Ia memperma-salahkan bab 1 pasal 4

yang berbunyi

Di situlah mulainya perde-batan mengenai tahun pada pasal 4. Ketua Panitia beral-asan bahwa ada kesalahan

teknis pada pengetikan tahun. Menanggapi Pernyataan ketua panitia tersebut, Retno men-gatakan, “Ada salah ketik, be-rarti ada pengeditan dan cam-

pur tangan dari panitia.”

BERITA

Page 4: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

4 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

MA.Nur Syahid selaku SC memberi-

kan tanggapan terkait dengan tahun yang disebutkan dalam pasal terse-but yang kemudian dipermasalah-kan oleh peserta MUSMA. Pihaknya menilai seharusnya hal tersebut ti-dak perlu diperdebatkan serius kare-na menurutnya hal tersebut bisa jadi adalah kesalahan dari pihak pani-tia (sekretaris) MUSMA tahun lalu. “Tidak harus diperdebatkan serius, mungkin ini kesalahan panitia yang

tahun lalu”, terangnya.Tanggapan Nur Syahid tersebut

menimbulkan pertanyaan baru dari para peserta. Mereka mengaku bin-gung dengan kejelasan draft mana sebenarnya yang dipakai sebagai MUSMA tahun ini. Pasalnya setelah diteliti kembali, bukan hanya lem-bar Anggaran Dasar saja yang sama dengan tahun lalu. Pada lembar ran-cangan Tata Tertib yang telah diba-has pada sidang yang digelar sebel-umnya ternyata juga sama dengan

BERITA

Page 5: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

5 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

yang tahun lalu. Hal ini yang kemu-dian menggugah Retno Syahril un-tuk menanyakan kembali kejelas-an tentang draft mana sebenarnya yang digunakan MUSMA tahun ini. “Sebenarnya ini draft tahun berapa yang digunakan?”tanyanya.

Suasana kembali memanas, pihak peserta masih belum mene-mukan titik terang dari pertanyaan mereka. Kemudian pihak Presid-ium sendiri merasa tidak memili-ki kewenangan untuk menjawab pertanyaan peserta. Pihak paniti-apun demikian, saat dimintai agar memberikan klarifikasi, Panitia dari MUSMA mengaku tidak tahu mena-hu terkait hal yang dipermasalahkan dalam lembar pasal 4. Salah satu panitia beralasan bahwa dirinya adalah mahasiswa yang baru semes-ter dua dan mengaku belum pernah mengikuti acara semacam MUSMA sebelumnya. “Disini saya juga masih belajar dan baru pertama ini juga mengikuti MUSMA”, jelasnya di mimbar persidangan.

Karena hal ini, Yudha kemba-li bersuara. Pihaknya masih belum puas terkait jawaban dari semua pihak. Ia mengusulkan opsi untuk mendatangkan panitia MUSMA

tahun lalu yang kemudian opsin-ya disetujui oleh peserta MUSMA. Skorsing waktu kembali ditawarkan oleh Presidium untuk menunggu ke-datangan panitia musma tahun lalu beserta panitia SC.

Pembahasan kembali diterus-kan, di sisi lain perbincangan peser-ta MUSMA masih terus berlanjut di luar forum dengan Dewan Presidi-um. Hingga timbul pernyataan kem-bali dari Retno. Ia menyesalkan bah-wa sepertinya tidak ada keseriusan dari MUSMA yang diadakan tahun ini. Sebab ia melihat baik dari lem-bar Anggaran Dasar ataupun ran-cangan Tata Tertib yang dibagikan kepada peserta MUSMA tahun ini berbeda dengan draft yang telah menjadi kesepakatan di MUSMA tahun lalu. “Pembahasan sia-sia, semuanya,”sesal Retno.

Sugeng Wibowo hadir memasu-ki ruang persidangan, setelah sebel-umnya suasana hening sempat ter-jadi. Ia menegaskan terkait forum dan menghimbau agar peserta tidak membuat forum di dalam forum. “Kembali lagi ke forum, kasian yang lain,” tegasnya.

Panitian SC beserta panitia MUSMA tahun lalu ke depan mim-

BERITA

Page 6: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

6 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

bar memberikan kejelasan terkait draft tata tertib dan Anggaran Dasar MUSMA kali ini. Pihaknya mengaku bahwa draft untuk MUSMA tahun lalu sebenarnya telah hilang beser-ta laptopnya. “Soft copy-nya sama sekali tidak ada,” ucap Amir mem-berikan penjelasan.

Melihat semua data yang dira-

sa kurang lengkap Soim Baroni pun mengajukan opsi kepada Presidium untuk melakukan MUSMA ulang. Menanggapi opsi Soim, Lutfhi Habi-bi juga sepakat untuk diadakan MUSMA ulang, hanya apabila telah ada data yang autentik. “Kalau tetap tidak ada data yang autentik ya tetap dilanjutkan,”kata Luthfi.

Mengacu pada ungkapan yang telah dilontarkan berbagai pihak, Dewan Presidium menyimpulkan bahwa sampai saat ini data resmi ataupun draft asli dari MUSMA ta-hun 2015 yang lalu belum ada. “Ha-nya ada hard copy yang masih di-miliki peserta MUSMA tahun lalu dan itupun belum dapat dipastikan kelengkapannya,” tuturnya.

Jalan terakhir yang diusulkan oleh Yudha dan kemudian disepa-kati oleh seluruh peserta MUSMA selanjutnya adalah sidang tetap dilanjut dan draft dari panitia tetap dipakai kemudian segala bentuk revisi diungkapkan dalam bentuk opsi redaksi, mengingat salah satu kekuasaan peserta MUSMA adalah “Meninjau, memperbaiki, dan me-netapkan AD/ART KBM STAIN Po-norogo”.***Rina_Crew

Mengacu pada ungka-pan yang telah dilon-tarkan berbagai pi-hak, Dewan Presidium menyimpulkan bahwa sampai saat ini data resmi ataupun draft asli dari MUSMA tahun 2015 yang lalu belum ada. “Hanya ada hard copy yang masih di-miliki peserta MUSMA tahun lalu dan itupun belum dapat dipasti-kan kelengkapannya,” tuturnya.

BERITA

Page 7: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

7 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

(STAIN Ponorogo) Penyeleng-garaan Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) KBM STAIN Ponorogo (25/05) telah memasuki hari ke tiga. Acara dimulai sekitar pukul 19.45 WIB dengan pembahasan menge-nai Anggaran Rumah Tangga (ART) yang lagi-lagi hanya diikuti oleh segelintir peserta yaitu sekitar 25 orang. Iklim yang terbentuk dalam suasana musyawarah yang sehar-usnya ‘panas’ malah terkesan “din-gin membeku” dikarenakan pasifn-ya peserta dalam mengikuti jalan-nya acara. Hal tersebut bisa dilihat dari lempengnya acara dan anggu-kan-anggukan pasif dari para peser-ta ketika Presidium membacakan opsi dari peserta.

MUSMA adalah sebuah penye-lenggaraan kedaulatan tertinggi pada organisasi KBM STAIN Po-norogo, dimana di dalamnya diba-has AD/ART serta laporan per-tanggung jawaban dari pengurus sebelumnya kepada seluruh maha-siswa. Akan tetapi pada kenyataan-

MUSMA adalah sebuah penyelenggaraan kedaula-tan tertinggi pada organis-asi KBM STAIN Ponorogo, dimana di dalamnya diba-has AD/ART serta lapo-ran pertanggung jawaban dari pengurus sebelumnya kepada seluruh mahasis-wa. Akan tetapi pada ken-yataannya tidak seluruh mahasiswa bisa mengiku-ti jalannya acara MUSMA dikarenakan memang un-tuk peserta MUSMA sendiri dibatasi kuotanya dan ha-nya berupa pendelegasian dari seluruh kelas semua prodi dan maupun organ-isasi intra kampus baik itu UKM, SMJ, KOPMA maupun LPM.

Liputan Dipersulit:Kesadaran Tentang Keterbukaan Informasi

Masih Rendah

BERITA

Page 8: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

8 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

nya tidak seluruh mahasiswa bisa mengikuti jalannya acara MUSMA dikarenakan memang untuk peser-ta MUSMA sendiri dibatasi kuotan-ya dan hanya berupa pendelegasian dari seluruh kelas semua prodi dan maupun organisasi intra kampus baik itu UKM, SMJ, KOPMA mau-pun LPM. Menurut konfirmasi kami kepada Anis Kriswinarto selaku pan-itia bahwasanya terbatasnya kuota peserta MUSMA dikarenakan kapa-sitas Graha Watoe Dhakon sendiri yang tidak memungkinkan untuk menampung seluruh mahasiswa. Hal tersebut juga sejalan dengan ket-idakmungkinan untuk mengumpul-

kan seluruh mahasiswa mengi ngat penyelenggaraan MUSMA bertabra-kan dengan jadwal perkuliahan seh-ingga diputuskan untuk pengutusan pendelegasian saja.

Dengan demikian perlu adanya sebuah media yang menjembatani arus informasi terkait pelaksanaan MUSMA kepada seluruh mahasiswa secara merata. Hal ini seirama den-gan pendapat Novi, salah satu ma-hasiswi semester 2 prodi Perbankan Syariah, “Saya belum begitu paham sama MUSMA itu apa, apesnya lagi saya nggak ikut acara MUSMA ka-rena sudah ada teman lain yang jadi delegasi. Saya tahunya juga pas baca buletin MUSMA nya LPM Al-Millah. Sedikit banyak tahulah perkemban-gan yang terjadi di graha ngapain aja.”

Sangat jelas bahwa peran me-dia khususnya media yang bergerak dibidang pers sangat berperan dalam penyebarluasan informasi kegiatan MUSMA. Akan tetapi pada ken-yataannya, saat kru aL-Millah men-coba untuk memasuki Graha guna melakukan liputan, dari pihak pan-itia MUSMA 2016 menghadang dan mempersulit kru untuk memasuki Graha. Karena panitia hanya mem-

Dengan demikian perlu adanya

sebuah media yang menjembatani arus

informasi terkait pelaksanaan MUSMA

kepada seluruh mahasiswa secara

merata.

BERITA

Page 9: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

9 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

batasi dua orang saja untuk melaku-kan liputan. Dalih yang dijadikan alibi diberikan panitia adalah bahwa kesalahan teknis yang dilakukan dari pihak LPM aL-Millah saat pelaksan-aan MUSMA hari Senin yaitu men-genai penyerahan surat reportase sejumlah dua anggota, padahal yang diutus untuk masuk sejumlah tiga kru. Hal inilah yang dijadikan alasan pihak panitia MUSMA 2016 untuk ‘menolak’ kedatangan kru aL-Millah untuk meliput.

Hal tersebut dikritisi oleh M. Ih-san Fauzi selaku Pemimpin Umum LPM aL-Millah saat Ia berbicara ke-pada panitia. “Kalau persoalan men-genai surat reportase itu hanyalah bersifat kultural saja, hanya untuk kesopanan, ibarat kata sebagaima-na seharusnya kita bersikap keti-ka kita bertamu ya seyogyanya kita mengucapkan salam kan? Bahkan

tanpa surat reportase pun sebenarn-ya yang namanya pers itu memiliki kewenangan untuk menginformasi-kan apa-apa yang perlu diketahui publik, dalam kasus ini yaitu MUS-MA. Bukankah MUSMA milik ma-hasiswa juga? Lantas mengapa kami (Crew Al-Millah.red) tidak diperbo-lehkan meliput, toh kami tidak men-campuri pelaksanaan MUSMA kami hanya ingin meliput untuk mengin-formasikannya saja kepada seluruh mahasiswa,”kata Ihsan kepada pan-itia.

Senada dengan penuturan Ih-san Fauzi, berdasarkan Undang-Un-dang Nomor.40 Tahun 1999 tentang kemerdekaan pers dalam praktiknya undang-undang tersebut mengatur dan memberikan perlindungan ter-hadap kemerdekaan pers yang mer-upakan salah satu wujud kedaula-tan rakyat dan sebagai hak asasi

BERITA

Page 10: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

10 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

warga negara. Dengan kata lain un-dang-undang tersebut menolak se-jumlah ancaman eksternal terhadap kebebasan pers, seperti pembrede-lan, pelarangan penyiaran serta tin-dakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan hak pers untuk mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap panitia MUS-MA 2016 yang mempersulit kru aL-Millah untuk melakukan pelipu-tan.

Setelah melalui proses perde-batan yang cukup pelik, akhirn-ya delegasi LPM aL-Millah yang diperbolehkan masuk untuk meli-put sejumlah 2 kru, sedangkan kru lain harus menunggu di luar un-tuk menanti keputusan panitia SC apakah seluruh kru yang hendak melakukan liputan diperbolehkan masuk atau tidak. Pada kenyataann-ya setelah ditunggu selama satu jam orang yang diharapkan memberikan keputusan pun tak kunjung datang. Sehingga kru yang tidak diperbo-lehkan masuk memutuskan untuk meninggalkan graha karena tidak ada kejelasan dari panitia. ***Hatika_Crew

berdasarkan Undang-Undang Nomor.40 Tahun 1999 tentang kemerdekaan pers dalam praktiknya undang-undang tersebut mengatur dan memberikan perlindungan terhadap kemerdekaan pers yang merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan sebagai hak asasi warga negara. Dengan kata lain undang-undang tersebut menolak sejumlah ancaman eksternal terhadap kebebasan pers, seperti pembredelan, pelarangan penyiaran serta tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan hak pers untuk mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap panitia MUSMA 2016 yang melarang kru Al-Millah untuk melakukan peliputan

BERITA

Page 11: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

11 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Idealnya sebuah penyelengga-raan kegiatan akan baik, berhasil dan berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai jika dipersiapkan dengan baik dan ma-tang. Tidak dipungkiri bahwa per-siapan serta perencanaan dalam kegiatan menjadi faktor penting ke-berhasilan sebuah event yang akan diselenggarakan. Perencanaan ada-lah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan de-mikian, proses perencanaan dilaku-kan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan kapasitas untuk men-capainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih lang-kah-langkah untuk mencapainya.

Di sini penulis ingin menco-ba mengaplikasikan pengetahuan tersebut terhadap perhelatan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan di STAIN Ponorogo, yaitu Musyawa-rah Mahasiswa (MUSMA) KBM 2016. Pertanyaan yang muncul ada-lah sudahkah panitia MUSMA 2016 memenuhi standarisasi dalam mel-aksanakan prosedur pelaksanaan dengan kesiapan melalui perenca-naan yang mantap?. Alih-alih ‘siap

tempur’ mereka bahkan terkesan ‘bertempur’ tanpa bekal strategi per-encanaan sama sekali. Kemoloran waktu pelaksanaannya saja bisa di-jadikan bukti bahwa mereka kelab-akan dalam mempersiapkan perhe-latan MUSMA tahun ini. Alangkah mengkhawatirkannya apabila masih tahap start saja sudah banyak masa-lah apalagi sampai tahap-tahap se-lanjutnya saat para ‘calon pemimpin’ terpilih hasil MUSMA mulai men-jalankan program kerjanya. Tentu saja hal ini menimbulkan opini pub-

MUSMA DAGELAN ATAUMUSMA IDEAL?

seberapa mantapkah per-siapan yang telah dilaku-kan panitia hingga berani menyelenggarakan acara MUSMA 2016? Teknis

yang tidak rapi menunjuk-kan bahwa mereka sama sekali tidak serius dalam merancang acara MUS-MA, apalagi ditambah

fakta bahwa hanya dalam seminggu saja mereka

merancang keseluruhan program beserta format

teknis acaranya

Opini

Page 12: Bulletin Soeara Pena Spesial edisi MUSMA

12 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

lik bahwa kinerja mereka ‘sepertin-ya’ tidak bisa diandalkan.

Menilik perdebatan panas yang memakan waktu dua setengah jam saat pembahasan Anggaran Dasar KBM STAIN Ponorogo. Anggaran Dasar yang dibahas adalah Angga-ran Dasar tahun 2014, dimana se-harusnya adalah Anggaran Dasar 2015 yang disahkan pada Musma ta-hun lalu.

Kembali lagi berkaca pada per-soalan di atas, seberapa mantapkah persiapan yang telah dilakukan pan-itia hingga berani menyelenggar-akan acara MUSMA 2016? Teknis yang tidak rapi menunjukkan bah-wa mereka sama sekali tidak serius dalam merancang acara MUSMA, apalagi ditambah fakta bahwa hanya dalam seminggu saja mereka mer-ancang keseluruhan program be-serta format teknis acaranya.

Terlebih lagi menurut Soim Bahroni, MUSMA 2016 ini sama se-kali tidak layak un-tuk diselenggara-kan dan jauh dari kata ideal, sampai ada usulan untuk mengulang Musma yang telah dilaku-kan. Hal tersebut juga mengindikasi-kan bahwa MUSMA 2016 sangat minim

persiapan dan terkesan asal-asalan. Sangat ironis memang, mengingat bahwa MUSMA adalah sebuah ha-jatan akbar mahasiswa yang sangat penting bagi KBM STAIN Ponorogo yang membahas masalah AD/ART, laporan pertanggung jawaban (LPJ), serta pemilihan Presiden Mahasis-wa dan Senat Mahasiswa sebagai puncaknya.

Selain masalah persiapan, pan-itia MUSMA KBM 2016 juga masih dipertanyakan. Hal tersebut terli-hat ketika salah satu dari panitia menanggapi secara ‘grogi’ permas-alahan tersebut. Ia mengaku masih awam pada apa itu yang disebut MUSMA. Rasionalkah bila orang yang tidak tahu-menahu dan tidak paham apa objek yang digarapnya sendiri, tapi justru ikut ‘nyemplung’ dan menjadi panitia yang mengurusi

jalannya acara? Ka-lau seperti ini siapa-kah yang patut un-tuk dipersalahkan. Yah, kita lihat saja apakah acara MUS-MA ini ke depann-ya bisa terlaksana lancar tanpa ada lagi yang namanya salah teknis atau malah bermuncu-lan kesalahan-kes-alahan teknis yang baru.***___________Hatika_Crew

Selain masalah persiapan, panitia MUSMA KBM 2016 juga masih dipertanyakan. Hal tersebut terlihat keti-ka salah satu dari panitia menanggapi secara ‘grogi’ permasalahan tersebut. Ia

mengaku masih awam pada apa itu yang disebut MUSMA. Rasionalkah bila orang yang tidak tahu-menahu dan tidak

paham apa objek yang di-garapnya sendiri, tapi justru ikut ‘nyemplung’ dan men-jadi panitia yang mengurusi

jalannya acara?

Opini