buletin maya indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi...

12
Naskah ini awalnya muncul di New America Media (httip://news.newamericamedia.org) dan kemudian juga muncul lagi di harian Strait Times Singapura baru-baru ini (31 October 2007). Penulisnya, Andrew Lam, berkebangsaan Amerika keturunan Vietnam. Beliau adalah penulis buku ‘Perfume Dream, Reflections on The Vietnamese Dispora’. Cukup aneh ditemukan, ada perbedaan kecil di antara dua artikel. Di dalam artikel yang pertama ( terdapat kalimat yang menyatakan bahwa “Theravada adalah bentuk budhisme yang lebih populer di Myanmar” sedangkan di dalam artikel yang berikutnya lagi (di Strait Times) menyatakan bahwa “Mahayana adalah bentuk yang lebih populer di Myanmar”, dengan sebuah catatan tambahan ‘hanya pengamatan personal’. Tidak jelas apa maksud menulis membuat perubahan kecil ini. Dirasakan ada pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh penulis. Dan ini mestinya bukan menunjuk pada soal keunggulan sektarianisme manapun yang sudah tidak relevan lagi. Dirasakan ada hal lain yang mestinya lebih esensial untuk direnungkan secara personal. Mudah-mudahan pembaca dapat merasakan hal yang sama. Sebuah teka-teki yang mungkin bermanfaat untuk direnungkan. –Redaksi - ~~~~~~~~~~~~~~~~ Pergilah, oh... para bhikkhu, menyebarlah demi manfaat orang banyak, demi kebahagiaan orang banyak, demi cinta kasih pada dunia ini, demi kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia. Hendaklah kalian tidak pergi berduaan ke tempat yang sama. Ajarkanlah Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada tengahnya dan indah pada akhirnya... Buletin Maya Indonesia d a s s a n a , p a t i p a d a , v i m u t t a Alamat redaksi: [email protected]; Alamat groups: [email protected]

Upload: vandat

Post on 08-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

N a s k a h i n i a w a l n y a m u n c u l d i N e w A m e r i c a M e d i a(httip://news.newamericamedia.org) dan kemudian juga muncul lagi di harianStrait Times Singapura baru-baru ini (31 October 2007). Penulisnya, AndrewLam, berkebangsaan Amerika keturunan Vietnam. Beliau adalah penulisbuku ‘Perfume Dream, Reflections on The Vietnamese Dispora’. Cukupaneh ditemukan, ada perbedaan kecil di antara dua artikel.

Di dalam artikel yang pertama ( terdapat kalimat yang menyatakan bahwa“Theravada adalah bentuk budhisme yang lebih populer di Myanmar”sedangkan di dalam artikel yang berikutnya lagi (di Strait Times) menyatakanbahwa “Mahayana adalah bentuk yang lebih populer di Myanmar”, dengansebuah catatan tambahan ‘hanya pengamatan personal’. Tidak jelas apamaksud menulis membuat perubahan kecil ini. Dirasakan ada pesan tersiratyang ingin disampaikan oleh penulis. Dan ini mestinya bukan menunjukpada soal keunggulan sektarianisme manapun yang sudah tidak relevanlagi. Dirasakan ada hal lain yang mestinya lebih esensial untuk direnungkansecara personal. Mudah-mudahan pembaca dapat merasakan hal yangsama. Sebuah teka-teki yang mungkin bermanfaat untuk direnungkan.

–Redaksi -

~~~~~~~~~~~~~~~~

Pergilah, oh... para bhikkhu, menyebarlah demi manfaat orang banyak, demi kebahagiaanorang banyak, demi cinta kasih pada dunia ini, demi kesejahteraan dan kebahagiaan paradewa dan manusia. Hendaklah kalian tidak pergi berduaan ke tempat yang sama.Ajarkanlah Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada tengahnya danindah pada akhirnya...

Buletin Maya Indonesia

d a s s a n a , p a t i p a d a , v i m u t t a

Alamat redaksi: [email protected]; Alamat groups: [email protected]

Page 2: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

DharmaKedai

Mari kita mulai dengan cerita perumpamaan Zen. Suatusaat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshusebuah gubuk kecil untuk berpraktik meditasi. Dia mengirimpembantu wanitanya untuk membawa makanan sehari-hari dan juga untuk membersihkan gubuk tersebut. Setelahbeberapa tahun, wanita tua memutuskan untuk mengujibhikshu tersebut, untuk melihat seberapa banyak yangtelah ia diperoleh dari praktiknya. Wanita tua itumemerintahkan pelayan wanitanya untuk meminta sebuahpelukan dari sang bhikshu, sebagai sebuah penghargaandari semua pekerjaan yang telah dia lakukan selama ini.Tetapi sang bhikshu tersebut menolak. "Bhikshu tidaklahdiijinkan untuk berhubungan dengan wanita dengan caraini". Ketika pelayan wanita melaporkan peristiwa tersebut,wanita tua itu menjadi kecewa dan mengusir bhikshu itukeluar dengan sapu. Wanita tua itu berteriak: "Anda belumbelajar sama sekali!"

Orang dapat, seperti pesan yang disampaikan oleh ceritaperumpamaan itu, menginterpretasikan cerita itu sebagaisebuah cerita tentang gagalnya seorang bhikshu dalampraktik welas asih dan di dalam perjuangannya untukpembebasan; dan tentang pesan bahwa sang bhikshu telahterobsesi oleh bentuk luar dan mengindahkan esensi.Bagaimanapun, sesulit apa sich memeluk seseorang yangbegitu baiknya pada anda? Dan dalam realiasi buddhisyang terdalam dikatakan bahwa tidak ada diri yang nyata.Siapa sich bhikshu itu? dan siapakah seorang pelayan itu?

Walaupun begitu, masih ada yang lain sisi pada cerita ini:di dalam pencariannya menuju pencerahan, perlukah bhiksudikacaukan oleh bujukan sensual dan duniawi? Betapapun,Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan, kebencian, kebodohan, untuk menggodasang calon Buddha ketika ia duduk di bawah pohon Bodhiuntuk mencapai penerangan. Tetapi Buddha tetap taktergerak. Godaan Mara yang membawa-bawa soal tugas-tugas sosialnya sebagai seorang ayah, putra, suami, danpangeran dari suatu kerajaan besar juga tidakmempengaruhinya dalam mencari pembebasan. Gagaljuga ancaman Mara untuk mengirimkan angkatan perangiblisnya untuk membunuhnya. Dalam beberapa hal, ceritaperumpamaan itu berkait dengan apa yang terjadi denganbhikkhu-bhikkhu di Myanmar, yang disebut oleh majalah‘Economist’ beberapa minggu yang lalu sebagai "RevolusiJubah." Banyak di antara mereka turun ke jalan untukmemprotes keputusan pemerintah dalam menaikkan hargagas secara drastis, dan beberapa dari mereka selanjutnyaditangkap. Ada laporan tentang bagaimana seoranginterogator melontarkan teriakan-teriakan ini kepada Bhikkhuyang ditangkap sembari memukuli mereka, " Anda bukanlahbhikkhu! Anda bukanlah bhikkhu!"

Akan tetapi, apa sesungguhnya seorang bhikkhu itu? Danapakah tugas-tugasnya kepada manusia sesamanya?Tentu saja, sejak Buddha mencapai penerangan dan

9 Nopember 2007, tahun V, No 512

lahirnya budhisme, ini telah menjadi suatu yang dilemayang berkesinambungan: untuk terlibat atau tidak terlibatdalam dunia sensual atau kegiatan duniawi. Beberapaminggu setelah ia mencapai penerangan, Buddha tinggaldi dalam perenungannya. Ia sampai pada semacampersimpangan spiritual: perlukah ia tinggal di dalam hutanatau kembali ke dunia? Ia memilih untuk tinggal di dalamhutan dan menikmati buah penuh berkah hasilpencapaiannya. Cerita selanjutnya adalah, BrahmaSahampati, Pemilik dari Seribu Dunia, menyadari bahwajika Buddha tinggal dalam diam, dunia akan terampas darijalan pembebasan dari penderitaan. Ia menampakkan diridi depan ‘Yang Tercerahkan’, dan dengan kerendahan hati,memohon kepadanya untuk mengajar Dhamma "demimereka yang mempunyai debu di mata mereka." Buddha,yang digerakkan oleh rasa welas asih kepada mahklukyang menderita, terbujuk untuk kembali ke dunia danmengajarkan apa yang beliau tahu.

Kelompok bhikkhu dan bhikkhuni yang pertama mengikutiajaran Buddha adalah individu-individu yang pada awalnyahanya ingin menjangkau pembebasan dan penerangan.Memprotes kekerasan politik dan kenaikan luar biasa hargabahan bakar adalah bukan bagian dari ‘kontrak awal’mereka ketika menggunduli rambut. Tidak ada benar atausalah tentang keputusan Buddha untuk kembali ke dunia.Walau bagaimanapun, dikatakan telah ada banyak mahklukyang mencapai pencerahan tetapi memutuskan untuk tidakkembali ke dunia manusia. Dan tujuan pamungkasBudhisme adalah selalu sebuah pembebasan personal.

Tetapi, dalam praktiknya, keselamatan pribadi selalu memilikidilema dengan keselamatan dunia. Para bhikkhu sudahmembakar diri, terlibat dalam protes publik, bahkanmengangkat senjata selama berabad-abad untukmemperjuangkan keadilan dan untuk melindungikepentingan mereka. Seperti disaksikan yang terakhir inidi bulan September, bhikkhu di berbagai kota di Myanmartelah bertindak tidak seperti bhikkhu ketika merekamengorganisir protes di jalan dan terlibat konfrontasi denganpasukan pemerintah. Lebih dari sepuluh pejabat tinggipemerintahan dan militer disandera oleh bhikkhu selamasetengah hari di awal September di kota praja Pokku diutara Myanmar, sedangkan bhikkhu yang lain membakarsarana angkutan mereka. Mereka menuntut pelepasan darisekitar sepuluh orang bhikkhu yang ditangkap dalam suatudemonstrasi damai di hari sebelumnya, yang dibuyarkansecara kekerasan oleh otoritas.

Dibangunkan oleh tindakan keras pemerintah yangmenyebabkan terbunuhnya ratusan orang dan ditangkapnyaribuan orang, dilaporkan bahwa banyak bhikkhu-bhikkhumuda di Myanmar melepaskan jubah mereka. New YorkTimes baru-baru ini mengutip seorang guru di Myanmaryang berbicara tentang bhikkhu muda yang memutuskanuntuk menanggalkan jubah. "Sekarang bhikkhu-bhikkhu

Page 3: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

3Buletin Maya Indonesia Dharma Mangala

muda yang tidak ditangkap berkata bahwa mereka inginmenanggalkan jubah. Mereka tidak mempunyai keberanianmoral untuk meneruskan jalan kebikkhuan mereka” Merekaberkata: “Lebih baik untuk menjadi umat awam”. Sayaberkata bahwa ini akan menjadi suatu kerugian besar untukbuddhisme. Mereka katakan, “Apa gunanya meditasi?Meditasi tidak bisa menghentikan mereka memukuli kita"

Terkandung juga dalam pertanyaan ini adalah sebuahpertanyaan: “Apa gunanya budhisme di dalam sebuahsituasi sosial dan politik yang bergolak? Bagaimana fungsisosial seorang bhikkhu dapat dipahami dalam usaha merekamencapai penerangan personal? Apakah mereka egoisjika mereka berkeberatan untuk terlibat dalam politiksekarang ini? Apakah arah menuju penerangan terdapatdi dalam pertempuran melawan polisi militer, atau apakahia terdapat di tempat lain? Harga keterlibatan, dari welasasih, betapapun, dapat menjadi luar biasa fatalnya, jikaseseorang tidaklah memiliki sebuah keuletan spiritual.

Buddha tidak melihat dirinya sebagai dewa tetapi, secarahanyalah sebagai seseorang yang menemukan jalan kearah pembebasan. Ia menegaskan bahwa mereka yangmengikuti ajarannya ‘Empat Kebenaran Mulia’ dan ‘JalanBeruas Delapan’ , menguji dan memverifikasi pengalamanmereka sendiri. Sejak itu, budhisme tersebar ke berbagaimacam aliran pemikiran. Dua cabang utama adalahTheravada dan Mahayana, atau kadang-kadang dikenalsebagai tradisi selatan atau utara. Keduanya adalah yangtradisi yang kompleks, tetapi Theravada adalah bentukyang paling populer di Myanmar (Dalam Strait Times tertulis:Mahayana adalah bentuk yang paling populer di Myamnar),dan ia memberikan penekanan pada penyelidikan kritisdan keterlibatan sosial ketimbang kepada keyakinan buta.Oleh karenanya tidak ada jawaban mudah atas pertanyaaanini. Masing-masing bhikkhu atau orang harus masuk kedalam hutan nan gelap sendirian.

Tidak diragukan budhisme dan pesan-pesan yang ingindisampaikannya: welas asih, kedamaian di dalam,pengembangan diri dan pembebasan diri akan hidup lamasetelah junta dan rejimnya yang mengerikan lenyap dariMyanmar. Tetapi dilema yang ada sejak lama ini akan jugatinggal.

Perlukah bhikhhu tersebut memeluk pelayan wanita yangcantik itu ?

Apakah bukan lebih baik bhikkhu itu diusir ke luar dandipaksa untuk pergi ke tempat lain untuk mencaripencerahan?

Atau ia bisa menemukan jalan menuju pencerahan ditengah-tengah pelukan sensual dan duniawi?

DharmaKedai

Orang yang memiliki kebenaran dan kebajikan, tidak kejam,

terkendali dan terlatih, pandai dan bebas dari noda-noda,

sesungguhnya ia patut disebut "Thera (orang yang lebih

tua)".

Bukan hanya karena pandai bicara, dan bukan pula karena

memiliki wajah bagus seseorang dapat menyebut dirinya

orang baik apabila ia masih bersifat iri, kikir dan suka

menipu.

Tetapi ia yang telah memotong, mencabut dan memutuskan

akar sifat iri hati, kekikiran serta dusta; maka orang bijaksana

yang telah menyingkirkan segala keburukan itu

sesungguhnya yang dapat disebut orang baik.

Seseorang yang tidak memiliki disiplin dan suka berdusta,

tidak dapat disebut seorang pertapa (samana) walaupun

ia berkepala gundul. Mana mungkin orang yang penuh

dengan keinginan serta keserakahan dapat menjadi seorang

pertapa?

Tetapi barangsiapa dapat mengalahkan semua kejahatan

baik yang kecil maupun yang besar, maka ia patut disebut

seorang pertapa karena ia telah mengatasi semua kejahatan.

[Dhammapada]

Rubrik ini memuat kutipan teks-teks Dhamma, baik yangbersumber dari Buddha Shakyamuni sendiri, maupundari para Guru Besar Buddhisme lainnya, khususnyadari India, China, dan Tibet

Page 4: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

9 Nopember 2007, tahun V, No 514

I.4. MEDITASI JALANDalam melakukan meditasi jalan kita harus mengamati gerakan kaki. Saatmelangkah dengan kaki kiri, pusatkan pikiran pada gerakan kaki kiri. Demikianpula pada kaki kanan. Catat gerakan kaki tersebut sebagai “kiri … kanan …kiri … kanan ..”. Gerakan kaki dipengaruhi unsur vayodhatu, merupakan unsurudara yang harus ditembus dengan kesadaran akan kesunyataan itu.

Lalu pengamatan terhadap gerakan kaki dapat ditingkatkan menjadi duabagian. Tentunya ini dilakukan setelah mengamati gerakan kaki kiri dan kananberlangsung dengan baik. Dua bagian gerakan itu, adalah “angkat” dan “turun”.Saat mengangkat kaki, amati dan catat hal itu sebagai “angkat”. Begitu pulabila menurunkan kaki. Gerakan kaki tersebut diamati dan dicatat sebagai“angkat … turun … angkat … turun …”.

Pengamatan dapat ditingkatkan dengan membagi gerakan kaki menjadi tigabagian, yakni “angkat”, “maju”, “turun”.

Gerakan kaki mulai dari “mengangkat”, “maju” dan kemudian “menurunkannya”dilakukan dalam satu rangkaian gerakan. Sehingga satu gerakan tersebutterbagi dalam tiga bagian, yakni “angkat”, “maju”, dan “turun”. Amati dan catatgerakan itu sebagai “angkat … maju … turun …”.

Dalam melakukan meditasi jalan, jangan melihat sekeliling. Pandangan matasetengah tertutup dan jarak pandang sejauh lebih kurang 2 meter di depankita. Jangan lebih dekat dari itu. Pikiran harus terpusat pada gerakan kaki“angkat … maju … turun …”. Jangan berjalan dengan cepat, sebab hal iniakan membuat kita tidak dapat menyadari gerakan kaki dengan baik. Gerakanmelangkah harus dilakukan dengan perlahan.

Ketika mencapai batas akhir dari lintasan, kita dapat berbalik. Saat berbalik,ada keinginan untuk membalikkan badan. Maka keinginan itu harus dicatat(dalam batin) sebagai “ingin … ingin … ingin …”. Kemudian pengamatanditujukan kepada gerakan tubuh yang berbalik serta dicatat sebagai “balik …balik … balik …”.

Sewaktu wajah menghadap ke arah darimana kita datang, tetaplah berdiritegak dan amati posisi tubuh dalam keadaan demikian sebgai “berdiri …berdiri … berdiri …” selama lebih kurang sepuluh kali. Kemudian praktekmeditasi jalan dapat dilanjutkan kembali serta mencatat setiap gerakan kakisebagai “angkat … maju … turun …”.Metode Mahasi Sayadaw

SelinganSelingan

Page 5: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

5Buletin Maya Indonesia Dharma Mangala

SelinganSelingan

sedang terjadi pada tubuh sebagaimana adanya.

BAB IIPETUNJUK LANJUTAN

II.1. MEDITASI JALAN

Ketika melakukan meditasi jalan konsentrasikan pikiranpada langkah kaki. Konsentrasi akan melemah bila pikirantertuju pada bagian-bagian lain dari kaki, seperti lutut ataupangkal paha. Begitu pula dalam hal kecepatan melangkah.Langkah kaki yang terlampau cepat akan membuat prosespengamatan terhadap gerakan kaki tersebut tidak dapatdilakukan secara tepat dan penuh perhatian. Hal ini punakan membuat konsentrasi melemah.

Pada saat melangkah kita tak perlu melihat sekeliling danke tempat-tempat lain. Perhatikanlah, keinginan/nafsuadalah penyebab yang menimbulkan pengaruh melihat.Bila unsur menyebabnya telah dimusnahkan, tidak akanada pengaruh yang mendorong munculnya keinginan untukmelihat. Dengan demikian kita tidak ingin melihat. Makacara terbaik untuk mengendalikan mata adalah menyadarikeinginan untuk melihat saat keinginan tersebut muncul.

Kita harus menyadari saat keinginan untuk melihat sesuatumuncul dengan mencatat, “ingin … ingin … ingin …”,sampai keinginan tersebut hilang. Jika keinginan untukmelihat ini telah hilang kita tidak akan lagi memiliki keinginanuntuk melihat ke sekeliling. Akibatnya konsentrasi tidakterpecah. Maka waspadalah melihat munculnya nafsukeinginan apapun sampai keinginan tersebut lenyap. Hanyadengan lenyapnya nafsu keinginan kita dapat melanjutkanmengamati langkah kaki.

Setelah berjalan selama lima sampai sepuluh menit pikiranmungkin akan berkeliaran, berkhayal atau memikirkansesuatu. Dalam hal ini kita harus berhenti melangkah, tetapdalam posisi berdiri dan sadari hal itu sebagai “berkhayal… berkhayal” atau “berpikir … berpikir” hingga khayalanatau pikiran tersebut lenyap. Setelah itu meditasi jalandapat dilanjutkan kembali.

Langkah kaki haruslah pendek, sekitar sepanjang kaki,sehingga kita dapat melangkah dengan baik danmengamatinya dengan tepat dan terarah. Bila langkahterlalu panjang, sebelum kita meletakkan kaki pada lantai,kemungkinan yang terjadi adalah secara tidak sadar kitatelah mengangkat tumit dari kaki yang satunya. Maka kitaakan kehilangan pengamatan terhadap pengangkatan tumittersebut. Hal ini dikarenakan langkah kita terlalu panjang.Sesudah meletakkan kaki dengan baik, kita dapat mulaimengangkat tumit dari kaki yang lain. Lalu amati dan sadarigerakan tersebut dengan baik sehingga permulaan darimengangkat tumit dapat sepenuhnya disadari.

Latihan ini dapat dilakukan, setidaknya, selama 1 jam.Namun bagi pemula mungkin agak sulit untuk berjalanselama 1 jam. Mungkin menjadi 30 menit.

Saat mencapai dinding atau batas lintasan, kita dapatmelakukan hal yang sama. Pertama, tetap berdiri tegaksambil mencatat dalam batin sebagai “berdiri … berdiri …berdiri …”. Amati posisi tubuh dalam keadaan tegak tersebutlalu catatlah “ingin …ingin … ingin…” (ketika munculkeinginan untuk memutar tubuh) sambil memutar tubuh“balik … balik… balik …” secara perlahan. Kemudianberjalan kembali ke arah darimana kita datang pada lintasanyang sama. Pusatkan pikiran pada gerakan kaki sampaibenar-benar terpusat, yang dalam bahasa Pali disebutSamadhi.

Samadhi ini dapat dicapai dengan melatih kesadaran secaraterus-menerus. Juga dapat dibangkitkan dengan caramelakukan meditasi jalan maupun duduk secara bergantian.Setelah berjalan, selama 30 menit atau 1 jam, kita dapatkembali ke tempat kita duduk. Konsentrasi dan kesadaranyang dikumpulkan selama melakukan meditasi jalan tidakseharusnya kacau atau terpatahkan saat berjalan menujuke tempat kita duduk bermeditasi. Kesadaran harusdipertahankan tetap utuh saat menuju tempat melakukanmeditasi duduk. Gerakan kaki harus dipertahankan tetapstabil sampai ke tempat kita duduk bermeditasi. Ketikamencapai tempat tersebut, catatlah posisi tubuh itu sebagai“berdiri … berdiri … berdiri …”. Posisi tubuh yang tegak iniharus dalam keadaan diam. Lalu kita dapat duduk danmeneruskan praktek meditasi tersebut.

Ada keinginan untuk duduk. Keinginan ini harus diamatidan dicatat dalam batin sebagai “ingin … ingin … ingin …”.Kemudian duduklah secara perlahan. Gerakan untuk dudukini harus tetap diamati dan dicatat dalam batin sebagai“duduk … duduk … duduk …”. Saat tubuh (pantat)menyentuh tempat duduk, kita harus mencatatnya sebagai“sentuh … sentuh … sentuh …”.

Juga saat mengatur tangan dan kaki, semuanya ini harusdiamati dengan penuh kesadaran. Dalam posisi dudukbermeditasi, posisi kaki dapat disilangkan atau posisi apasaja yang enak. Jika berganti posisi dari meditasi dudukke meditasi jalan, juga saat bangkit dari posisi duduk, harustetap waspada dan mengamati semua gerakan tangan,kaki, serta gerakan-gerakan tubuh secara keseluruhan.Ketika berjalan, amati gerakan kaki dan catat dalam batinsebagai “kiri … kanan … kiri … kanan …”. Saat mencapaitepi/batas lintasan, tetaplah berdiri tegak sampai mengamatiposisi tersebut. Catat dalam batin sebagai “berdiri … berdiri…”.Dengan cara ini kita harus menyadari sepenuhnya apasaja yang muncul pada tubuh dan pikiran. Inilah meditasipandangan terang. Meditasi yang bertujuan untuk menyadarisemua bentuk-bentuk pikiran dan proses-proses yang

Page 6: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

9 Nopember 2007, tahun V, No 516

berhubungan satu sama lain, serta tidak memiliki ide tentangindividu yang sedang berjalan, mengangkat kaki, atau “diri”yang mendorong gerakan ke depan, kesadaran tersebutmerupakan suatu harapan, sebuah proses mental yangdisebabkan dar i gerakan mengangkat kak i .Tanpa suatu maksud atau keinginan, gerakan tak mungkindilakukan. Dengan cara ini kita dapat memahami hukumsebab-akibat di dalam meditasi jalan.

Apa yang menyebabkan kaki dapat diangkat ? Tidak lainjawabnya adalah keinginan. Maksud atau keinginan itumenyebabkan ujung jari kaki dapat diangkat.Maksud/keinginan itu menyebabkan kaki menekan danseterusnya. Kita tidak akan menemukan individu, diri ataujiwa yang mengangkat, menaikkan dan mendorong kakike depan.

Kenyataannya keinginan membuat kaki diangkat, dinaikkandan didorong ke depan serta diturunkan. Itu adalah suatukeinginan. Bukan diri, jiwa, saya atau kamu. Itu adalahkeadaan mental.

Saat keadaan itu timbul, sesaat kemudian lenyap. Itubukanlah suatu kesatuan yang permanen. Bukan kesatuanyang tak berakhir yang disebabkan oleh konsep adanyaindividu tertentu. Itu hanya sebuah proses mental alamiyang menyebabkan kaki dapat diangkat, ujung jari naikdan mendorong ke depan, serta lain sebagainya.Demikianlah keinginan “angkat”, “naik”, “dorong”, “turun”,“sentuh” dan “tekan” diamati.

Saat menyadari sentuhan hal itu tidak didahului olehkeinginan. Sebab pada saat menjatuhkan kaki danmenyentuh tanah, hal itu terjadi secara otomatis, tanpapeduli ada keinginan atau tidak. Dan kenyataannya tidakada keinginan. Maka, sebelum “sentuh” kita tidak perlumenyadari “keinginan sentuh”. Sebab tidak ada keinginandisana. Sehingga proses tersebut menjadi, keinginan“angkat”, keinginan “naik”, keinginan “dorong”, keinginan“turun” , “sentuh” dan keinginan “tekan”.

Sang Buddha Yang Maha Tahu telah mengajarkan empatposisi meditasi, yaitu berjalan, berbaring, duduk dan berdiri.Saat melatihnya kita harus menyadari semua tindakan dangerakan yang melibatkan keempat posisi ini tanpa terputus.Sang Buddha juga mengajarkan untuk menyadari semuaaktifitas sehari-hari. Apa yang beliau ajarkan adalahmenyadari secara penuh setiap kegiatan jasmanisebagaimana adanya. Apapun yang dilakukan harusdisadari dan diamati tanpa terputus. Sehingga mampudipertahankannya kesadaran yang kokoh sepanjang hari.Keberlangsungan kesadaran yang kokoh ini disebabkanoleh konsentrasi yang sangat dalam.

Apabila kesadaran suatu saat diterobos oleh ingatan atauemosi, terjadilah suatu pemisah antara kesadaran awal

Kita dapat mengamati gerakan kaki dalam tiga bagian,yaitu “angkat”, “maju”, “turun”. Ini dilakukan setelahmengamati atau mencatat (dalam batin) gerakan kaki “kiri… kanan … kiri … kanan …” selama lebih kurang sepuluhmenit.

Pengamatan gerakan kaki dalam dua bagian kurang begitubaik, karena saat mengangkat kaki dan menurunkannya,kaki tersebut akan tetap berada di tempat yang sama.Seharusnya, setelah mengangkat kaki kita harusmenggerakkan kaki maju dalam jarak tertentu untukkemudian menurunkannya. Dengan mencatat gerakanturun setelah angkat, kita melewati pengamatan prosesgerakan maju atau mendorong. Langkah kaki pada bagianpertengahan menjadi hilang. Maka, kita perlu melakukanpengamatan gerakan kaki menjadi tiga bagian, yaitu“angkat”, “maju”, “dorong”.

Ketika meletakkan kaki dan kaki tersebut menyentuh lantai,kita dapat mencatatnya sebagai “sentuh”. Dengan cara inipengamatan gerakan kaki menjadi “angkat … maju … turun… sentuh …”.

Juga saat kaki menyentuh lantai, kita mengangkat kakiyang lain dengan mulai mengangkat tumit. Segera setelahmengangkat tumit kita harus menekan kaki depan sedikit.Penekanan tersebut harus disadari dan dicatat dalam batinsebagai “tekan”. Maka, gerakan terbagi menjadi “angkat… maju … turun … sentuh … tekan …”.

Dalam kitab komentar tertulis, langkah kaki harus dicatatdalam enam gerakan. Saat mengangkat tumit danmencatatnya sebagai “angkat” kemudian menaikkan kakidicatat sebagai “naik”. Sehingga gerakan kaki terbagimenjadi “angkat … naik … maju … turun … sentuh …tekan “.

II.2. HUBUNGAN JASMANI dan BATIN

Setiap tindakan dimulai oleh proses mental yaitu keinginan.Saat timbul keinginan mengangkat kaki, kita mengangkatkaki tersebut. Bukan hanya mengangkat kaki, tapi semuatindakan dan gerakan lainnya dimulai oleh proses mental,yaitu keinginan.

Bila dapat mengamati keinginan maka kita mampumenyadari hubungan antara gerakan kaki dan prosesmental.

Untuk menyadari bagaimana kedua proses ini bekerja,proses jasmani yaitu gerakan dan proses mental yaitukeinginan, saling berhubungan satu sama lain, kita harusmemiliki konsentrasi yang sangat dalam yang ditumbuhkandari kesadaran pada gerakan kaki.

Jika dapat menyadari bagaimana kedua proses itu

SelinganSelingan

Page 7: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

7Buletin Maya Indonesia Dharma Mangala

terkonsentrasi juga merupakan sebuah proses mental.Saat menggerakkan tangan dan pikiran mengikuti gerakanitu, konsentrasi terpecah. Maka, berusahalah untuk tidakmenggerakkan atau memindahkan tangan dari satu tempatke tempat yang lain selama duduk bermeditasi.Untuk memiliki konsentrasi yang kuat, kesadaran harusdiupayakan tidak terputus dan konstan sepanjang hari.Agar dapat memiliki kesadaran yang berkelanjutan dankonstan, haruslah memiliki cukup usaha dalammempraktekkan pengamatan. Harus selalu sadar atasapapun yang muncul pada jasmani dan batin saat sedangduduk, berjalan, dan melaksanakan aktifitas sehari-hariselama bermeditasi.

Dengan cara ini kesadaran dapat dipertahankan stabil dankonstan. Untuk memiliki kesadaran seperti ini, haruslahdimiliki cukup usaha. Agar dimiliki cukup usaha, haruscukup yakin terhadap teknik meditasi yang dipraktekkanatau pun pada Dhamma.

Apa yang menyebabkan penderitaan atau dukkha? Lobhaatau keterikatan adalah sebab penderitaan. Bila munculketerikatan pada pengalaman yang menyenangkan padasaat meditasi itu disebut dukkha juga.

Meditasi adalah sesuatu dimana kita diharap menimbapengalaman sebanyak mungkin. Ia bukan sesuatu dimanakita harus terikat, seenak apapun pengalaman yang timbul.Bila kita terikat dengan pengalaman yang baik danmenyenangkan di waktu lalu atau hari ini meditasi kita pastimengalami kemunduran. Kemunduran bisa berupakonsentrasi yang menurun. Hal ini akan menimbulkanpenyesalan. Dibutuhkan usaha yang lebih besar untukmengamati kekacauan. Akibatnya dibutuhkan tenaga lebihbanyak yang mengakibatkan cepat merasa lelah.Pengalaman yang tak mengenakkan ini bukanlah hanyadisebabkan oleh keterikatan akan pengalaman yang baik.Sebab secara alamiah kita cenderung ingin mengulangatau meraih kembali pengalaman menyenangkan yangpernah kita alami. Padahal pengalaman apapun dalammeditasi tak akan berlangsung selamanya.

Sang Buddha mengatakan, keterikatan adalah SamudayaSacca. Samudaya berarti sebab awal dari segala sesuatu.Dan Sacca adalah kebenaran. Maka, Samudaya Saccaberarti kebenaran atas sebab dari penderitaan.Kesimpulannya, sebab dari penderitaan adalah keterikatan.Inilah yang benar.

Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Akhir Oktober 2002.Alih Bahasa :Chandasili Nunuk Y. Kusmiana

Samuel B. Harsojo;Editor :Thitaketuko Thera

dan kesadaran berikutnya. Kesadaran yang terpecahsemacam ini tidak dapat berkelanjutan dan berlangsungsecara konstan.

Untuk memiliki pengertian secara benar mengenaikenyataan mutlak pada proses-proses jasmani dan batin,bukan adanya suatu diri atau jiwa yang kekal, kita harusmenyadari apapun yang timbul pada batin dan jasmanisebagaimana adanya.

Sang Buddha mengatakan, saat meluruskan lengan, harusdisadari “sedang meluruskan lengan”. Saat meluruskankaki, harus disadari “sedang meluruskan kaki”. Ketikamenekuk lengan atau kaki, harus disadari “sedang menekuklengan atau kaki”. Sepanjang sedang menekuk lenganatau kaki, harus disadari “sedang melakukan gerakanmenekuk”. Sepanjang atau kaki diluruskan, haruslah disadarigerakan meluruskan tersebut. Dengan cara ini kita dapatmenyadari secara benar kenyataan dari seluruh gerakantangan dan kaki. Sehingga dapat disadari akan kenyataanbekerjanya/beradanya unsur udara atau angin.Selama duduk bermeditasi sensasi berupa rasa sakitmungkin dialami. Kita harus bersabar dengan hal itu dandan tidak terburu-buru merubah posisi. Sebab merubahposisi adalah hal yang kurang baik.

Tapi sering terjadi, meski tidak merubah posisi duduk,tangan bergerak kesana-kemari. Kadang tangan menyentuhwajah atau kepala.

Tanpa mengalami sensasi seperti rasa gatal, kita tidakmungkin menggosok wajah atau tangan. Kadang saatmerasa sangat lelah atau kesakitan, tangan secara otomatisterangkat dan menyentuh atau bersandar pada lutut, danlain sebagainya.

Dalam sistematika duduk meditasi, tidak seharusnya adagerakan, walaupun hanya tangan. Posisi duduk harusseperti patung sehingga tidak memecah konsentrasi, tetapisebaliknya membuat konsentrasi semakin terpusat danstabil.

Jika menggerakkan tangan dari satu tempat ke tempat lain,pikiran akan bergerak mengikuti tangan. Konsentrasi pecah.Kebiasaan bergerak tanpa sadar membuat kita terusmelakukannya dimasa mendatang. Maka, perlumengingatkan diri sendiri untuk mengambil posisi sepertipatung, “saya harus duduk seperti patung Sang Buddha”.Kadang secara tidak sadar menggerakkan tangan. Meskidikatakan tanpa sadar, sesungguhnya pikiran mengikutigerakan tangan itu. Tanpa suatu maksud/keinginan untukmenggerakkan tangan, tangan tidak akan mungkin bergerak.Karena keinginanlah yang menjadi sebab bergeraknyatangan tersebut.

Keinginan itu merupakan proses mental. Pikiran yang

SelinganSelingan

Page 8: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

9 Nopember 2007, tahun V, No 518

Pada saat itu, Raja Prasenajit dan Raja Sridikta saling tidakmenyukai dan berkelahi terus menerus.

Pada suatu ketika, Raja Sridikta memutuskan untuk mengujiapakah Raja Prasenajit memiliki seorang menteri yang bijaksana,cerdas, dan jujur atau tidak. Untuk melakukan hal ini, Raja Sridiktamengirimkan dua ekor kuda betina yang identik dan bertanyayang mana induk dan mana yang anaknya. Sang raja memanggilsemua menterinya bersama-sama dan berdiskusi dengan mereka,tetapi tidak ada seorang pun yang bisa memberitahukannya.

Ketika Mrgara datang kembali ke rumah dari istana danmemberitahu apa yang telah terjadi, menantunya berkata, "Halitu tidaklah sulit. Ikatlah dua kuda betina itu bersama-sama danberilah mereka makan jerami yang baik. Ibunya akan memberikanjerami terbaik untuk anaknya."

Menteri itu melaporkan hal ini kepada sang raja, kuda-kuda itudiikat bersama, dan hal itu terjadi seperti apa yang dikatakanmenantunya.

Kemudian raja di Sridikta mengirim dua ular yang identik danbertanya mana yang jantan dan mana yang betina. Raja Prasenajitkembali memanggil menteri-menterinya, tetapi mereka tidak dapat

BuddhisCerita

Page 9: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

9Buletin Maya Indonesia Dharma Mangala

BuddhisCerita

Ketika menyeberangi sebuah jembatan yang terbentangdi sebuah sungai dia bertemu dengan seorang putra darikasta yang sama, tidak ada yang memberikan jalan kepadayang lain. Putra pertama menjadi marah, mendorongdengan gajahnya, dan mendesak putra menteri keluar darijembatan. Jatuh ke sungai, kedua lengan dan kakinyapatah.

Ketika dia kembali ke rumah sambil meraung danmemberitahu orang tuanya apa yang telah terjadi, menteriitu dengan menyesal berpikir, "Putra-putra ini benar-benarkuat, tapi mereka adalah teman dari raja, tidak mungkinbisa melukai mereka. Saya harus melakukan tipu muslihat.”

Kemudian dia memakaikan 32 tongkat dengan tujuhpermata, menyembunyikan sebuah pedang di setiaptongkat, dan menghadiahkannya kepada anak-anak ituberkata, "Anak-anak, kalian masih muda dan senangbermain. Ini beberapa tongkat untuk bermain. Bersenang-senanglah dengan tongkat ini."

Anak-anak itu senang dan menerima tongkat itu.

Menurut perintah kerajaan, orang yang datang kemenghadap raja dilarang bersenjata.

Ketika anak-anak itu, membawa tongkat mereka, datangmenghadap sang raja, menteri itu mencurigai, "Yang Mulia,32 anak laki-laki ini terlalu kuat untuk anak seumur mereka,dan mereka pastilah memiliki keinginan jahat terhadapYang Mulia."

Ketika sang raja berkata bahwa dia mempercayai mereka,menteri itu berkata, "Apa yang saya katakan itu benar.Biarlah Yang Mulia menyakinkan diri Anda sendiri apakahsaya memberitahukan hal yang benar atau tidak. Dalamtongkat mereka, anak-anak itu menyembunyikan pedangdan keinginan mereka pasti jahat. Periksalah tongkatmereka."

Ketika raja membuka tongkat mereka dan menemukanpedang, dia memerintahkan anak-anak itu untuk dieksekusi.Menaruh kepala mereka di dalam sebuah kotak, diamengirimnya kepada menantu menteri Mrgara.

Pada saat itu, ibu anak-anak itu kembali mengundangBuddha dan Sangha dan menghormati mereka dirumahnya.Ketika kotak itu yang dikirimkan oleh raja telah tiba, diaberpikir bahwa itu adalah sebuah hadiah untuk Buddhadan mulai membukanya, tetapi Buddha berkata, Bukalahitu setelah kita makan."

Ketika makanan telah dipersiapkan dan dimakan, sangBuddha mengajarkan hal berikut ini,

"Tubuh ini tidak kekal

memecahkan masalah itu.

Ketika Mrgara kembali ke rumah dan memberitahu hal ini,menantunya berkata, "Hal ini sangat mudah. Sebarkanlahsepotong kain halus dan tempatkan ular-ular itu diatasnya.Ular jantan akan merayap di belakang dan depan, tetapibetina tidak akan bergerak. Hal itu karena ular betina sukaberbaring di permukaan terang dan halus, sedangkan yangjantan menyukai permukaan kasar dan keras.”

Hal ini dilaporkan kepada sang raja, dan sekali lagi hal ituterjadi seperti yang dikatakan gadis itu. Lagi, Raja Prasenajitmember i penghargaan kepada mente r inya .

Raja di Sridikta kemudian mengirim dua galah kayu yangmemiliki panjang dua depa, memiliki ukuran yang sama,tidak kasar maupun lembut, tidak tebal maupun tipis, tanpaujung yang jelas ataupun dasar.

Kembali para menteri tidak bisa menjawab masalah itu,tetapi ketika Mrgara bertanya kepada menantunya, diaberkata, "Hal itu tidak sulit. Taruhlah galah itu di air. Bagianatasnya akan mengapung, bagian dasarnya akantenggelam."

Hal ini dilakukan, kembali, ini terjadi sesuai dengan apayang dikatakan gadis itu, dan menteri itu kembali diberipenghargaan. Pembawa pesan kemudian kembali ke rajadi Sridikta dan melaporkannya.

Raja, melihat bahwa menteri Raja Prasenajit sangat cerdas,mengirim seorang pembawa pesan dengan banyak bendaberharga dan pesan, "Marilah sekarang kita hidup dalamdamai," dan Raja Prasenajit berbahagia.

Kemudian Raja Prasenajit menanyakan kepada menterinyabagaimana dia mengetahui hal-hal ini. Menteri itu menjawabbahwa dia tidak tahu, itu adalah menantunya yangmengetahuinya. Raja sangat senang dan berkata bahwagadis itu akan dianggap sebagai adik perempuannya.

Gadis itu mengandung, dan ketika sembilan bulan telahberlalu dia melahirkan 32 telur dan dari 32 telur itu lahirlah32 anak laki-laki yang tampan dan menarik. Ketika merekatumbuh, setiap anaknya lebih gagah daripada 1000 pria.Meskipun ayahnya menyenangi dan mencintai mereka,semua orang di negeri itu sangat takut terhadap mereka.Pada suatu ketika, para pengantin wanita dilamar untukmereka.

Pada suatu kejadian ibu anak-anak itu dengan batin penuhkeyakinan dan kesetiaan mengundang Buddha dan Sanghadan membuat persembahan untuk mereka. Ketika Bhagavatelah mengajarkan Dharma, orang-orang di rumah itumemperoleh buah pemenang arus, kecuali anak laki-lakitermuda yang sedang mengendarai gajah, pergi ke kota.

Page 10: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

BuddhisCerita

selalu mengalami deritakosong dan tanpa Akutanpa inti,ini hanya waktu yang singkatdengan sangat alamiahmengikat kekotoran batindisiksa oleh kesedihandipisahkan dari apa yang diinginkankarena penderitaantubuh ini tidak berguna dantidak ada manfaatkebijaksanaan adalahdia yang mengerti hal ini."

Wanita ini mengerti, karena dia telah memperoleh buahdari tidak pernah kembali. Dia bermudita, berkeyakinan,dan beranjali, berkata kepada Buddha, "Bhagava, sayaingin melakukan empat hal. Semoga Bhagava, denganwelas asihnya, mengizinkannya.

Pertama adalah menyediakan obat penyembuh, makanandan minuman untuk para bhikkhu yang sakit.

Kedua adalah merawat para bhikkhu yang sakit danmenyediakan gizi untuk mereka.

Ketiga adalah mempersiapkan dan mempersembahkanbarang kebutuhan kepada para bhikkhu.

Keempat adalah memberikan persediaan kepada parabhikkhu yang datang dari jauh. Mengapa demikian? Halini karena seorang bhikkhu yang sedang sakit, jika dia tidakmemperoleh obat penyembuh, makanan, dan minuman,akan sangat sulit untuk sembuh dan hidupnya akanterancam. Jika tidak ada yang menjaga dia dan dia tidakmemperoleh makanan, dia akan terpaksa keluar untukpindapatta. Jika dia tidak memperolehnya pada waktu yangtepat dia akan marah dan penyakitnya akan sulit untukdisembuhkan.

Kemudian, saya akan mempersembahakan makanan.Ketika seorang bhikkhu datang dari jauh, jika dia telahmemiliki teman atau kerabat atau tidak bersosialisasi denganteman-teman diantara orang-orang, dia akan datangmemohon, dan jika ibu rumah tangga atau orang jahatakan memperlakukannya dengan tidak pantas,kesabarannya akan habis.

Dan jika seorang bhikkhu berkelana ke sebuah negeri yangjauh dan tidak memiliki teman dan tanpa persediaan, diaakan diserang oleh binatang buas atau pencuri, danhidupnya akan dalam bahaya. Oleh karena itu saya akanmempersembahkan barang-barang kebutuhan."

Buddha setuju dan berkata, "Benar-benar besar kebajikandari empat hal ini. Ini sama seperti membuat pesembahan

kepada Buddha."

Kemudian dia dan murid-muridnya kembali ke biaraJetavana.

Ketika Buddha telah berangkat, ibu itu membuka kotak itudan menemukan kepala anak-anaknya. Karena dia telahterpisah dari kemelekatan, dia tidak merasa kesedihan danberkata, "Ketika seorang anak laki-laki terlahir, kematiantidak terelakan. Seorang anak adalah tidak abadi dankematian mungkin datang cepat. Sekarang, di alammanapun anak-anak ini lahir, mereka akan melaluipenderitaan."

Ketika kerabat dari anak-anak mendengar apa yang terjadi,mereka menjadi marah dan berseru, "Bagaimana seorangraja yang besar membunuh anak-anak yang tidak bersalahini? Kami akan mengumpulkan sebuah pasukan besar danmenghancurkan dia."

Setelah berdiskusi, mereka membentuk sebuah pasukandan mengelilingi istana raja. Dengan ketakutan, rajamelarikan diri dan pergi ke Buddha, dan pasukan itumengikuti dia dan mengeliling Biara Jetavana. Anandamengetahui bahwa Raja Prasenajit telah membunuh 32anak, dan kerabat mereka telah mempersenjatai diri merekadan datang. Kemudian dia berlutut di hadapan Buddha,beranjali, dan berkata, "Bhagava, apa alasan mengapa ke-32 anak ini semuanya meninggal di waktu yang sama?"

Buddha berkata, "Ananda, ini bukanlah yang pertama kaliraja telah membunuh ke-32 anak wanita itu. Dengarkandengan baik dan saya akan memberitahu merekabagaimana mereka dibunuh pada waktu dulu.

"Ananda, pada masa lalu, 32 anak ini dilahirkan sebagai32 pria yang saling setia dan tinggal berdekatan. Padasuatu kejadian, mereka berkumpul bersama dan mencuriseekor sapi jantan. Kemudian membawanya ke sebuahrumah wanita pengemis yang tua yang tidak memiliki anak,ketika mereka membunuh sapi jantan itu, berbahagia danmemasak dagingnya.

Sebelum dia terbunuh, sapi jantan itu membuat sebuahsumpah, berkata, "Jika Anda membunuh saya sekarang,di masa yang akan datang, tanpa memandang engkauterlahir sebagai apapun, saya akan membunuhmu!'

Pria-pria itu membunuhnya, beberapa memakan denganm e r e b u s n y a , b e b e r a pa m e m a k a n d e n g a nmemanggangnya. Wanita tua itu memakan daging sapi ituhingga kenyang dan dengan senang hati berkata kepadapria-pria itu, 'Meskipun ketika para pangeran tinggal disinisemalaman, tidak satu pun dari mereka pernahmemperlakukan saya sebaik ini!"

9 Nopember 2007, tahun V, No 5110

Page 11: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

11Buletin Maya Indonesia Dharma Mangala

BuddhisCerita

"Ananda, Raja Prasenajit adalah sapi jantan itu. 32 anakdari wanita itu adalah 32 pria yang mencuri dan membunuhsapi jantan itu. Ibu anak-anak itu adalah wanita tua itu.Hasil dari perbuatan mereka adalah selama 500 kehidupanmereka dibunuh. Karena wanita tua itu berbahagia terhadapapa yang dilakukan, dia selalu terlahir sebagai ibu darianak-anak itu dan mengalami penderitaan. Tapi sekarang,setelah bertemu denganku, dia telah memperoleh buah."

Kemudian Ananda beranjali dan berkata, "Bhagava, apaalasan dan karena kebijakan apa, anak-anak ini terlahir disebuah keluarga bangsawan dan dianugrahi dengankemakmuran dan kekuatan?"

Buddha berkata, "Ananda, di masa lampau ketika BuddhaKasyapa tiba di dunia, ada seorang wanita tua yangsungguh-sungguh menghormati Tiga Permata. Dia membelibanyak bubuk wewangian, dan mencampurkannya denganminyak, secara terus menerus meminyaki stupa. Padasuatu ketika wanita tua ini duduk di seberang jalan sedangmeminyaki stupa, 32 pria itu datang dan menolongnya.

Hal ini sangat membuat wanita tua itu senang dan membuatdia membuat sumpah, "Dengan kebajikan telah menolongsaya meminyaki stupa ini dengan bubuk wewangian,semoga dimanapun kalian terlahirkan akan menjadi tampandan menarik dan dianugrahi dengan kekuatan yang luarbiasa.'

Hal ini menyenangkan pria-pria ini dan mereka kembalimembuat sebuah sumpah, 'Dengan kebijakan telahmenolong wanita tua ini meminyaki stupa itu, dimanapunkami terlahir kembali semoga kami terlahir di kasta yangtinggi, dianugrahi dengan kemakmuran, dan semoga wanitatua ini selalu menjadi ibu kami. Semoga kami selalu bertemudengan Buddha, mendengar Dharma, dan dengan cepatmemperoleh buah. Semoga hal yang sama akan terjaditerhadap wanita tua ini.'

Disebabkan oleh sumpah itu, maka mereka terlahir di kastayang tinggi selama 500 kelahiran.

"Ananda, dia yang merupakan ibu dari anak-anak itu adalahwanita tua. Tiga puluh dua anak itu adalah 32 pria itu."

Ketika pasukan itu mendengar perkataan Buddha,kemarahan mereka mereda dan mereka berkata, "Raja itutidak bersalah. Ini adalah buah dari perbuatan yang telahmereka lakukan sebelumnya -membunuh seekor sapijantan. Raja Prasenajit adalah raja kita, mengapa kita harusberbuat jahat padanya?"

Meletakkan tangan mereka di bawah, mereka pergimenghadap raja, mengakui kesalahan mereka, dan rajamemaafkan mereka.

Buddha kemudian menjelaskan apa yang telah Beliaukatakan kepada mereka, memerintahkan empat kelompokpendengar Dharma Sempurna. Ketika Beliau telahmenunjukkan kepada mereka bahwa seseorang harusberusaha melakukan kebajikan dan meninggalkan semuaketidakbajikan dan karma buruk dan mengajarkan kepadamereka Empat Kebenaran Mulia, mereka percaya, memujikata-kata Buddha, dan bermudita.

Sumber : Sutra of the Wise and the Foolish[mdomdzangs blun] atau Ocean ofNarratives [uliger-un dalai]

Penerbit : Library of Tibetan Works &Archieves

Alih Bahasa Mongoliake Inggris : Stanley FryeAlih Bahasa Inggriske Indonesia : Heni [Mahasiswa UI]Editor : Junaidi, Kadam Choeling

Petunjuk berlangganan :

a. Dapat mengirim email kosong ke :[email protected]

b. Atau dapat langsung join melalui web :http://groups.yahoo.com/group/Dharma_mangala

c. Atau di perpustakaan on line yang menyediakanbanyak ebook menarik:http://www.DhammaCitta.org

Surat-menyurat, kritik atau saran, dapat ditujukan kealamat redaksi : [email protected].

Redaksi menerima sumbangan naskah atau ceritayang berhubungan dengan ajaran Sang BuddhaGotama. Redaksi akan menyeleksi naskah, mengedittanpa merubah maksud dan tujuan naskah tersebut.

Semua artikel dapat diperbanyak tanpa ijin, namunharus mencantumkan sumbernya.

Page 12: Buletin Maya Indonesia - pustaka.dhammacitta.org · saat ada seorang wanita tua yang memberi seorang bhikshu ... Mara, raja dari segala ilusi, juga mengirim para putri-putrinya: keinginan,

Pernah mendengar cerita tentang bola api naga dari sungai Mekong?

Fenomena ini boleh dibilang unik dan hanya terjadi setahun sekali setelah parabhikkhu selesai vassa. Banyak orang tidak mempercayai fenomena ini, namunbanyak pula yang sebaliknya.

Bulan Oktober lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober 2007, saya dan kawan-kawansertai ditemani oleh Iwan Chandra –yang sudah lama tinggal di Thailand--berkesempatan melihat fenomena itu. Setelah mengunjungi beberapa viharadimana terdapat bhikkhu yang dipercaya sudah mencapai tingkat kesucian,akhirnya kami berhenti di Wat Ceremit, sebuah vihara di tepi sungai Mekong --sungai yang membatasi Thailand dan Laos. Menurut cerita yang saya dengar,bola naga ini muncul di 9 tempat, dan kami memilih di tempat ini.

Kami duduk du tepian sungai yang lebarnya 1 km tersebut, dan mulai memandangiatas sungai. Orang sudah berjibun menanti kemunculan bola api tersebut. Banyakorang yang bermain petasan terbang (Janwe), namun itu biasa saja. Sekitar pukul19.00 waktu setempat, tiba-tiba orang-orang berteriak bersama-sama, dan sebuahbenda bulat merah menyala di seberang sungai terbang ke angkasa dan menghilangbersama teriakan orang banyak. Kejadian ini berlangsung sampai pukul 21.30waktu setempat.

Esok harinya, di harian setempat, diberitakan secara keseluruhan bola api tersebutmuncul sebanyak 127 buah dan di tempat kami tersebut bola itu muncul sebanyak29 buah, boleh dibilang yang terbanyak. Di beberapa tempat bahkan ada yangtidak muncul sama sekali, sehingga banyak masyarakat Thailand yang kecewa.Kami sendiri hanya melihat 24-25 buah saja. Bahkan ada 3 bola api yang munculdi tengah sungai di depan kami, sehingga kami dengan sangat jelas melihatnyadari mulai muncul sampai menghilang.

Fenomena ini terdapat di Sungai Mekong, di Propinsi Nong Khai, Thailand. Bolaapi naga biasanya muncul sekitar 1-30 meter dari atas sungai, lalu meluncur keatas setinggi 50 – 150 meter selama 5 – 10 detik dan tidak seperti kembang apijanwe, menghilang tak berbekas tanpa ada benda yang jatuh dari angkasa. Bolaapi naga ini besarnya sejempol orang dewasa sampai setelur ayam. Tidak berasap,tidak bersuara dan bentuk luncurannya tidak parabolic melainkan tegak lurus.

Menurut cerita setempat, setelah Sang Buddha merealisasikan pencerahanBeliau melakukan perjalanan ke seluruh Jambudipa untuk menyebarkan Ajaran.Karena keyakinannya yang tinggi, Raja ular naga merubah dirinya menjadi manusiadan menjadi bhikkhu. Suatu malam, karena keteledoran Raja Naga tertidur dankembali ke wujud aslinya, seekor ular naga. Saat itu, ada bhikkhu yang datangke ruangan tersebut dan melihatnya, mereka terkejut dan ketakutan, lalu melaporkankejadian itu kepada Sang Buddha. Sang Buddha memintanya untuk keluar dariSangha, karena Naga tidak bisa menjadi Bhikkhu. Raja naga menerima.

Sebagai perhormatan kepada Buddha Dhamma, Raja naga dan rombongannyamenyambut Sang Buddha dengan mengeluarkan bola apinya sebagaipenghormatan setelah Sang Buddha kembali ke bumi dari surga Tavatimsa dimanaBeliau menetap selama 3 bulan untuk mengajarkan dhamma kepada ibunya

Sampai saat ini, bola api dikenal masyarakat sebagai bola api Naga, yang munculsetahun sekali setelah vassa selesai.

Aneh bukan?

JalanJalan

9 Nopember 2007, tahun V, No 5112