mustopa marli batubara -...

20
Mustopa Marli Batubara

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Mustopa Marli Batubara

  • Pencarian atau penemuan knowledge adalahfungsi dari sains, sedangkan fungsi filsafatadalah clarification dari penemuan-penemuan itu(aspek) epistemologinya).

    Masalah dasar dari pengetahuan setidaknya ada3 (tiga) masalah dasar pengetahuan yang berupapertanyaan-pertanyaan yang menyangkut:1. Apakah dasar atau sumber pengetahuan kita ?.2. Adakah kemungkinan manusia mencapai

    pengetahuan mutlak ?,3. Adakah kemungkinan manusia mengetahui

    objek di luar dirinya ?

  • Janganlah kita kacaukan antara pengetahuan(pengetahuan biasa, knowledge) dengan ilmupengetahuan (science).

    Dr. Mohammad Hatta: menulis “pengetahuanyang di dapat daripada pengalaman disebutpengetahuan pengalaman atau ringkasnyapengetahuan. Sedangkan pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut ilmu”.

    Salah satu corak pengetahuan ialah pengetahuanyang ilmiah yang lazim disebut ilmupengetahuan

  • Ilmu pengetahuan ialah suatu usahapemahaman manusia yang disusun dalamsatu sistema mengenai kenyataan, struktur,pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal ikhwal yang diselidiki(alam, manusia dan agama) sejauh yangdapat dijangkau daya pemikiran yang dibantupenginderaan manusia itu, yangkebenarannya diuji secara empiris, riset daneksperimental.

  • Dalam bidang epistomologi terdapat 3(tiga) persoalan/problem yang diungkapkan perihal pengetahuan iniyaitu:

    Problem pertama, problem asal(origin), akan mengungkapkan suatupertanyaan; apakah sumber-sumberpengetahuan itu ?, dari manapengetahuan benar itu datang ?, danbagaimana kita dapat mengetahuinya?.

  • Problem kedua, problem penampilan(appearance), akan mengungkapkan suatupertanyaan; apakah watak dari pengetahuan?, adakah dunia riil di luar akal dan kalauada, dapatkah kita mengetahuinya ?.

    Problem ketiga, mencoba kebenaran(verification), akan mengungkapkanpertanyaan; Apakah pengetahuan itu benar(valid) ?, bagaimana kita membedakanantara kebenaran dan kekeliruan ?.

  • 1.Tentang external word; sejauh ini, ataspengaruh dari sains alamiah, masalahexternal word hanya berkisar pada apa yangdapat diketahui (knowabality) dari externalword itu dalam rangka pengujian hipotesis-hipotesis.

  • 2.Persepsi dan memori (= merupakan warisan dariempiris)Persepsi; diyakini bahwa ada external worlds yangdihuni oleh objek-objek yang nyata baik alamiahmaupun buatan, sehingga menjadi masalah adalahbagimana objek-objek itu dapat dipersepsi. Alam halini bisa terjadi ilusi dan halusinasi.Sebuah tongkat yang menjadi bengkok ketikadicelupkan ke air tetap membingungkan meskipunkita sudah tahu (malalui ilmu fisika) kalau sebenarnyatongkat itu tidak menjadi bengkok. Bagaimanahubungan antara tampak bengkok dan tidak bengkokdari tongkat itu ?Memori (ingatan); juga memecahkan masalahterjadinya ingatan telah menjurus ke jalan buntu.Bagaimana kita percaya bahwa benar-benar itulahyang telah terjadi dimasa lalu ? dan apa yang terjadibila kita tidak bisa mengingatnya.

  • 3. Analisis bahasaSesuatu masalah antara objek material dengankata yang bertalian dengan objek material itu.Benarkan kita tahu material objek itu setelahkita mengetahui kata yang bertalian dengannya?

    4. Masalah komunikasiMana yang sebenarnya terjadi; berkomunikasi

    atau bermiskomunikasi ?. sulit untuk kita terimadengan tanda bahwa seorang itu mengertitentang sesuatu yang dikomunikasikan atau iaitusebenarnya salah mengerti ? dan apakahsebenarnya dikomunikasikan itu, pengetahuan ?atau pengalaman ?

  • Pengetahuan diperoleh manusia melaluiberbagai cara dan menggunakan berbagaialat antara lain;

    Aliran EmpirismeMenurut aliran ini manusia memperolehpengetahuan melalui pengalamannya. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalamaninderawi, sebagai contoh; manusia tahugaram itu asin karena ia mencicipinya.

  • Aliran RasionalismeAliran rasionalisme mengajarkan bahwa melaluiakalnya manusia dapat memperolehpengatahuan. Pengetahuan yang benar diperolehdan diukur dengan akal.Aliran rasionalisme menegaskan bahwa untuksampainya manusia kepada kebenaran adalahsemata-mata dengan akalnya. Namun demikian,alian rasionalme juga tidak mengingkarikegunaan indera dalam memperolehpengetahuan.Pengetahuan indera diperlukan untukmerangsang akal dan memberikan bahan-bahanyang menyebabkan akal dapat bekerja.

  • Aliran positivismeAliran positivism ini lahir sebagaipenyeimbang pertentangan yang terjadiantara aliran empirisme dan aliranrasionalisme. Aliran positivism berusahamenyempurnahkan kedua aliran tersebutdengan cara memasukkan eksperimen danukuran-ukuran.Dalam aliran positisvisme berpendapat jugabahwa indera itu amat penting dalammemperoleh pengetahuan, tetapi harusdipertajam dengan alat bantu dan diperkuatdengan eksperimen.

  • Aliran IntuisionismePara penganut aliran intuisionisme berkeyakinanbahwa akal dan Indera memiliki keterbatasan,karena menurutnya objek-objek yang kitatangkap itu adalah objek yang selalu berubahjadi pengetahuan yang telah dimiliki manusiatidak pernah tetap.Demikian halnya akal, akal hanya dapatmemahami suatu objek bila ia mengkonsentrasikan dirinya pada objek itu. Dengan menyadariketerbatasan indera dan akal seperti tersebut diatas filsafati mengembangkan satu kemampuantingkat tinggi yang dimiliki manusia yaitu intuisi.Intuisi ini hasil evolusi pemahaman yangtertinggi, dengan intuisi ini mampu menangkapobjek secara langsung tanpa melalui pemikiran.

  • Bagi suatu pengetahuan untuk dapattergolong ke dalam ilmu atau pengetahuanilmiah tentunya memenuhi persyaratan;

    Dasar pembenaran menurut pengaturan kerjailmiah yang diarahkan pada perolehan derajatkepastian sebesar mungkin. Pernyataan harusdirasakan atas pemahaman apriori yang jugadidasarkan atas hasil kajian empiris.

  • Semantik dan sistematis masing-masingmenunjukkan pada susunan pengatahuanyang didasarkan pada penyelidikan (research)ilmiah yang terhubungannya merupakansuatu kebulatan melalui komparasi dangeneralisasi secara teratur.

  • Sifat intersubjektif ilmu atau pengetahuan tidakdirasakan atas intuisi dan sifat subjektif orangseorang, namun harus ada kesepakatan danpengakuan akan kadar kebenaran dari ilmu itu didalam setiap bagian dan di dalam hubunganmenyeluruh ilmu tersebut, sehingga tercapaiintersubjektif.

    Istilah intersubjektivitas lebih eksplisitmenunjukkan bahwa pengetahuan yang telahdiperoleh seorang subjek harus mengalamiverifikasi oleh subjek-subjek lain supayapengetahuan itu lebih tajam keabsahan dankebenarannya.

  • Manusia harus mengunakan akalnya,segala sesuatu di alam ini harusdiketahuinya (knowabality) agar iadapat survive dan senang. Ini semuatak lain adalah apa yang sekarangdisebut sains. Manusia harusmembaca (iqra/belajar), dan tuhanakan mengajari manusia denganperantara kalam tentang segala apayang tidak diketahuinya.

  • Jadi apa itu knowability ?. ini tidak lain adalahyang kita ketahui, atau apa yang disebutphenomena, terlepas dari apakah phenomena ituindependen atau diciptakan oleh mind (pikiran).

    Adapun pegangan untuk ini bukan seperti apayang dikatakan Descartes, saya berpikir makasaya ada.

    Tetapi saya merasa nikmat atau sakit, maka sayaada. Di dalam al qur’an Allah swt berfirmanbahwa dia memberikan nikmat kepada manusia,akan tetapi juga menjatuhkan siksa, maka nikmatdan rasa sakit/siksa itulah tanda manusia iniberada di bumi ini.

  • Akar dari sains itu ontologi merupakankebriadaan sains, sedangkan epistemologimeaning dari sains.

    Bila ontologi itu dikatakan sebagai upaya mencariseekor kucing hitam disebuah ruangan yanggelap dimana kucing hitam itu tidak ada,

    maka sekarang bagian epistemologi ini kitamencari kucing putih di dalam ruangan yangterang benderang dimana kucing putih itu ada.

  • Memposisikan ilmu pengetahuan dan filsafat::

    - bahwa tidak semua persoalan (yangdipersoalkan oleh) manusia dapat dijawab olehilmu pengetahuan.

    - bahwa nilai kebenaran ilmu pengetahuan ituadalah positif sampai saat ini) dan relatif (tidakmutlak).

    - bahwa masalah-masalah yang di luar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan, yang dengandemikian tidak dapat dijawab oleh ilmupengetahuan diserahkan kepada filsafat