konselor seorang pribadi seorang profesional

37
KONSELOR KONSELOR SEORANG PRIBADI SEORANG PRIBADI SEORANG PROFESIONAL SEORANG PROFESIONAL

Upload: hasad-beasley

Post on 02-Jan-2016

114 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

KONSELOR SEORANG PRIBADI SEORANG PROFESIONAL. SEBAGAI PRIBADI. Integritasnya dapat dipercaya. SEBAGAI PROFESIONAL. Mampu menyelenggarakan Pelayanan BK secara profesional. Pemahaman mendasar dan komprehensif : esensi dan urgensi kepribadian konselor dalam konseling - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

KONSELORKONSELOR SEORANG PRIBADISEORANG PRIBADI

SEORANG PROFESIONAL SEORANG PROFESIONAL

Page 2: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

SEBAGAI PRIBADISEBAGAI PRIBADI

Integritasnya dapatIntegritasnya dapat

dipercayadipercaya

Page 3: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

SEBAGAI PROFESIONALSEBAGAI PROFESIONAL

Mampu menyelenggarakanMampu menyelenggarakan

Pelayanan BK secara Pelayanan BK secara profesionalprofesional

Page 4: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Pemahaman mendasar dan Pemahaman mendasar dan komprehensif : esensi dan urgensi komprehensif : esensi dan urgensi kepribadian konselor dalam konselingkepribadian konselor dalam konseling

Komitmen sepenuh hati untuk Komitmen sepenuh hati untuk mengembangkan pribadi konselor : mengembangkan pribadi konselor : kewibawaan terapetikkewibawaan terapetik

Page 5: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Salah satu isu Konseptual :Salah satu isu Konseptual :

• Keterampilan/Teknik Vs Keterampilan/Teknik Vs KepribadianKepribadian

Pendekatan modern Pendekatan modern pun pun

mengakui pentingnya mengakui pentingnya

kepribadian Konselorkepribadian Konselor

Page 6: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Isu RegulasiIsu Regulasi• UUNPNUUNPN• PP SPNPP SPN• UU Guru DosenUU Guru Dosen

Page 7: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

UUSPN : UU No. 20/2003UUSPN : UU No. 20/2003

– Pasal 1 ayat 6 : pendidik adalah Pasal 1 ayat 6 : pendidik adalah tenaga kependidikan yg tenaga kependidikan yg berkualifikasi sebagai guru, dosen, berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yg fasilitator, dan sebutan lain yg sesuai dengan kekhususannya, sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”penyelenggaraan pendidikan”

Page 8: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Kompetensi Konselor, Kompetensi Konselor, meliputimeliputi::– Kompetensi PedagogikKompetensi Pedagogik– Kompetensi KepribadianKompetensi Kepribadian– Kompetensi ProfesionalKompetensi Profesional– Kompetensi SosialKompetensi Sosial

Page 9: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Kompetensi kepribadianKompetensi kepribadian adalah adalah memiliki kepribadian yg :memiliki kepribadian yg :– Mantap (K1)Mantap (K1)– Stabil (K2)Stabil (K2)– Dewasa (K3)Dewasa (K3)– Arif (K4) Arif (K4) – Berwibawa (K5)Berwibawa (K5)– menjadi teladan bagi peserta didik menjadi teladan bagi peserta didik

(K6)(K6)– ahklak mulia (K7)ahklak mulia (K7)

Page 10: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Kompetensi profesionalKompetensi profesional Penguasaan pengetahuan dan Penguasaan pengetahuan dan

keterampilan BK secara luas dan keterampilan BK secara luas dan mendalam : mendalam : – konsep, struktur, dan metoda konsep, struktur, dan metoda

keilmuan/teknologi/seni yang koheren keilmuan/teknologi/seni yang koheren dengan materi bimbingandengan materi bimbingan

– Materi BK yang sesuai dengan standar Materi BK yang sesuai dengan standar kompetensikompetensi

– Hubungan konsep antara materi BKHubungan konsep antara materi BK

Page 11: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

–Hubungan konsep antara materi Hubungan konsep antara materi BKBK

–Penerapan konsep-konsep Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan keilmuan dalam kehidupan sehari-harisehari-hari

–Kompetisi profesional dalam Kompetisi profesional dalam konteks global dengan tetap konteks global dengan tetap melestarikan nilai-nilai dan melestarikan nilai-nilai dan budaya nasionalbudaya nasional

Page 12: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

TINGKATAN KUALITAS TINGKATAN KUALITAS KEPRIBADIANKEPRIBADIAN

1. Reactive Personality1. Reactive Personality

2. Proactive personality2. Proactive personality

3. Interdependent 3. Interdependent

Personality Personality

4. Spiritual Personality4. Spiritual Personality

Page 13: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

1. Reactive Personality1. Reactive Personality

Perilakunya cenderung Perilakunya cenderung dikendalikan oleh gejolak dikendalikan oleh gejolak emosional yang menuntut emosional yang menuntut kepuasannya sendirikepuasannya sendiri sedikit atau sedikit atau bahkan tidak ada timbangan-bahkan tidak ada timbangan-timbangan moral. timbangan moral.

Periakunya cenderung reaktif : Periakunya cenderung reaktif : merespon stimulus secara spontanmerespon stimulus secara spontan

untuk kepentingan diriuntuk kepentingan diri

Page 14: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Beberapa KarakteristikBeberapa Karakteristik : :

•Untuk kepentingan sosial Untuk kepentingan sosial seperti bersifat pasif, seperti bersifat pasif, kurang insiatif, bersifat kurang insiatif, bersifat menunggu, pasrah, menanti menunggu, pasrah, menanti belas kasihan, ingin belas kasihan, ingin diperhatikan, emosional, diperhatikan, emosional, tidak peduli dengan risiko, tidak peduli dengan risiko, dan cenderung dan cenderung berpandangan sempit dalam berpandangan sempit dalam melihat kehidupan.melihat kehidupan.

Page 15: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Bahasa yang sering digunakan :Bahasa yang sering digunakan :• ””Tidak ada yang dapat saya Tidak ada yang dapat saya

lakukan”lakukan”• ””Memang sudah begitulah saya”Memang sudah begitulah saya”• ””Ia membuat saya begitu marah”, Ia membuat saya begitu marah”, • ””Mereka pasti tidak akan Mereka pasti tidak akan

mengizinkan saya”mengizinkan saya”• ””Saya terpaksa melakukan hal itu”Saya terpaksa melakukan hal itu”• ””Saya tidak bisa”Saya tidak bisa”• ””Saya harus.....”, Saya harus.....”, • ””Seandaianya saya......”Seandaianya saya......”

Page 16: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

2. Proactive personality2. Proactive personality

ditandai kemampuan ditandai kemampuan melakukan hubungan timbal melakukan hubungan timbal balik dengan kendali emosi balik dengan kendali emosi yang mantap. yang mantap.

Mampu mewujudkan perilaku Mampu mewujudkan perilaku aktif dan terarah sesuai aktif dan terarah sesuai dengan tuntutan dirinya dengan tuntutan dirinya sendiri dan lingkungan. sendiri dan lingkungan.

Page 17: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Tindakan yang diambil didasarkan Tindakan yang diambil didasarkan atas timbanghan risiko minimal atas timbanghan risiko minimal dan keuntungan maksimal dalam dan keuntungan maksimal dalam mencapai tujuannyamencapai tujuannya

Menghadapi masalah :Menghadapi masalah :

Banyak berinteraksi dengan Banyak berinteraksi dengan dirinya sendiri dengan dirinya sendiri dengan pertimbangan emosional yang pertimbangan emosional yang mantap serta memperhatikan mantap serta memperhatikan berbagai alternatif dan risiko yang berbagai alternatif dan risiko yang mungkin rimbul.mungkin rimbul.

Page 18: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Karakterikstik :Karakterikstik :•mengenali emosi dirimengenali emosi diri•mengelola emosi dirimengelola emosi diri•memotivasi dirimemotivasi diri•mengenali emosi orang lainmengenali emosi orang lain•membina hubungan dengan membina hubungan dengan

orang lain.orang lain.

Page 19: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Bahasa yang biasa diguanakan :Bahasa yang biasa diguanakan :• ””Mari mempertimbangkan alternatif yang kita Mari mempertimbangkan alternatif yang kita

miliki”miliki”• ””Saya dapat memilih alternatif yang Saya dapat memilih alternatif yang

berbeda”berbeda”• ””Saya mengendalikan perasaan saya sendiri”Saya mengendalikan perasaan saya sendiri”• ””Saya akan memilih respon yang sesuai”Saya akan memilih respon yang sesuai”• ””Saya memilih...”Saya memilih...”• ””Saya lebih suka.....”, Saya lebih suka.....”, • ” ”Saya akan.......”Saya akan.......”

Page 20: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

3. Interdependent Personality 3. Interdependent Personality – Mampu melakukan hubungan timbal balik Mampu melakukan hubungan timbal balik

secara sehat antara dirinya dengan orang lain secara sehat antara dirinya dengan orang lain dan lingkungan yang lebih luas.dan lingkungan yang lebih luas.

– Perilaku individu dikendalikan timbangan Perilaku individu dikendalikan timbangan moral yang matang.moral yang matang.

– Individu dalam tingkatan ini memahami, Individu dalam tingkatan ini memahami, menghayati, dan mampu mengamalkan nilai-menghayati, dan mampu mengamalkan nilai-nilai moral secara utuh dalam keseluruhanh nilai moral secara utuh dalam keseluruhanh perilakunya sehingga mencerminkan perilakunya sehingga mencerminkan kepribadian yang mantap. kepribadian yang mantap.

Page 21: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

– Dalam menghadapi masalah :Dalam menghadapi masalah : mampu mampu membuat tindakan atas dasar membuat tindakan atas dasar timbangan moral secara utuh timbangan moral secara utuh sehingga tidak hanya menghasilkan sehingga tidak hanya menghasilkan kondisi sehat bagi dirinya sendiri kondisi sehat bagi dirinya sendiri akan tetapi juga bagi kepentingan akan tetapi juga bagi kepentingan orang lain dan lingkungannya. orang lain dan lingkungannya.

– Mampu bertindak secara cermat, Mampu bertindak secara cermat, tenang, kepala dingin, penuh tenang, kepala dingin, penuh keyakinan dan optimis, sehingga keyakinan dan optimis, sehingga mampu menghasilan sesuatu yang mampu menghasilan sesuatu yang bermakna, baik bagi dirinya sendiri bermakna, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.maupun bagi orang lain.

Page 22: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

4. Spiritual Personality4. Spiritual Personality Mampu melakukan hubungan timbal Mampu melakukan hubungan timbal

balik paling besar di luar dirinya, yaitu balik paling besar di luar dirinya, yaitu ”Tuhan Yang Maha Esa”, di samping ”Tuhan Yang Maha Esa”, di samping kemampuannya berhubungan timbal kemampuannya berhubungan timbal balik dengan dirinya sendiri, orang lain, balik dengan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya. dan lingkungannya.

Landasan utama kepribadian tingkat ini Landasan utama kepribadian tingkat ini adalah kualitas keimanan dan adalah kualitas keimanan dan kertaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha kertaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Esa.

Page 23: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Menghadapi situasi kritis :Menghadapi situasi kritis : mampu mampu mengendalikan dirinya dan menjaga mengendalikan dirinya dan menjaga keseimbangan dengan lingkungan atas keseimbangan dengan lingkungan atas dasar keyakinan spiritual yang kuat dasar keyakinan spiritual yang kuat terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa. terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa.

Semua pikiran, sikap, dan tindakan Semua pikiran, sikap, dan tindakan mencerminkan kondisi kepribadian yang mencerminkan kondisi kepribadian yang sehat dan utuh, sehingga memberikan sehat dan utuh, sehingga memberikan makna yang sangat luas bagi dirinya makna yang sangat luas bagi dirinya sendiri dan umat disekitarnya.sendiri dan umat disekitarnya.

Page 24: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

PERILAKU VERBAL PERILAKU VERBAL YANG TIDAK EFEKTIFYANG TIDAK EFEKTIF

MEMBERI NASIHATMEMBERI NASIHAT MENCERAMAHIMENCERAMAHI BERSIFAT MENENTRAMKAN KLIENBERSIFAT MENENTRAMKAN KLIEN MENYALAHKAN KLIENMENYALAHKAN KLIEN MENILAI KLIENMENILAI KLIEN MEMBUJUK KLIENMEMBUJUK KLIEN MENDESAK KLIENMENDESAK KLIEN TERUS-TERUSAN MENGGALI DAN TERUS-TERUSAN MENGGALI DAN BERTANYA TERUTAMA DENGAN BERTANYA TERUTAMA DENGAN BERTANYA BERTANYA MENGAPAMENGAPA

Page 25: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

SELALU MENGARAHKAN KLIENSELALU MENGARAHKAN KLIEN SERING MENUNTUT/MEMINTA KEPADASERING MENUNTUT/MEMINTA KEPADA KLIENKLIEN SIKAP MERENDAHKAN KLIENSIKAP MERENDAHKAN KLIEN PENAFSIRAN YANG BERLEBIHANPENAFSIRAN YANG BERLEBIHAN MENGGUNAKAN KATA-KATA YANG MENGGUNAKAN KATA-KATA YANG TIDAK DIMENGERTITIDAK DIMENGERTI MENYIMPANG DARI TOPIKMENYIMPANG DARI TOPIK SOK INTELEKTUALSOK INTELEKTUAL ANALISIS YANG BERLEBIHANANALISIS YANG BERLEBIHAN BERCERITA MENGENAI DIRI TERLALU BERCERITA MENGENAI DIRI TERLALU BANYAKBANYAK

Page 26: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

PERILAKU NONVERBAL PERILAKU NONVERBAL YANG TIDAK EFEKTIFYANG TIDAK EFEKTIF

MEMBUANG MEMBUANG PANDANGAN/MELENGAHPANDANGAN/MELENGAH

DUDUK MENJAUH DARI KLIENDUDUK MENJAUH DARI KLIEN SENYUM MENYERINGAI/SENYUM SENYUM MENYERINGAI/SENYUM

SINISSINIS MENGGERAKKAN DAHIMENGGERAKKAN DAHI CEMBERUTCEMBERUT

Page 27: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

MERAPATKAN MULUTMERAPATKAN MULUT MENGGOYANG-GOYANGKAN JARIMENGGOYANG-GOYANGKAN JARI GERAK-GERAK ISYARAT YANG GERAK-GERAK ISYARAT YANG

MENGACAUKANMENGACAUKAN MENGUAPMENGUAP MENUTUP MATA, ATAU MENGANTUKMENUTUP MATA, ATAU MENGANTUK NADA SUARA TIDAK MENYENANGKAN NADA SUARA TIDAK MENYENANGKAN TERLALU TERLALU CEPAT CEPAT ATAU TERLALU TERLALU CEPAT CEPAT ATAU

PERLAHAN, ARTIKULASI TIDAK JELASPERLAHAN, ARTIKULASI TIDAK JELAS

Page 28: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

MENGEMBANGKAN MENGEMBANGKAN PRIBADIPRIBADI

Kesadaran bahwa Kesadaran bahwa pengembangan kualitas pengembangan kualitas kepribadian merupakan kepribadian merupakan konsekuensi logis dari konsekuensi logis dari pilihan karirnya : pilihan karirnya : konselorkonselor

Page 29: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Menghayati, “menikmati” Menghayati, “menikmati” kebersamaannya dengan kebersamaannya dengan klien, didasari niat baik dan klien, didasari niat baik dan ketulusan membantuketulusan membantu

Mengembangkan pandangan Mengembangkan pandangan yang positif dan dinamis yang positif dan dinamis tentang manusia sebagai tentang manusia sebagai mahluk mahluk bio-psiko-sos-spibio-psiko-sos-spi

Page 30: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Berupaya Berupaya Mengembangkan aspek-Mengembangkan aspek-aspek :aspek : Berorientasi kemauan yang baikBerorientasi kemauan yang baik Kemampuan yang tinggi untuk hadir Kemampuan yang tinggi untuk hadir

bagi orang lainbagi orang lain Mengenal dan menerima pribadi klien Mengenal dan menerima pribadi klien

(KTPS)(KTPS) Mengembangkan diri menjadi konselor Mengembangkan diri menjadi konselor

yang otonomyang otonom

Page 31: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Respek dan apresiasi terhadap diri Respek dan apresiasi terhadap diri sendirisendiri

Berusaha untuk menjadi teladan bagi Berusaha untuk menjadi teladan bagi kliennyakliennya

Berani menghadapi risikoBerani menghadapi risiko Berorientasi untuk tumbuh dan Berorientasi untuk tumbuh dan

berkembangberkembang

Page 32: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

KETERAMPILAN KETERAMPILAN DASAR KONSELINGDASAR KONSELING

Antar PribadiAntar Pribadi

IntervensiIntervensi

IntegrasiIntegrasi

Page 33: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Antar PribadiAntar Pribadi

VerbalVerbal

Non-verbal Non-verbal

Mengamati Mengamati lienlien

Page 34: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

IntervensiIntervensi Mengkondisikan klien Mengkondisikan klien

bertanggung jawab thp bertanggung jawab thp pemecahan masalahpemecahan masalah

Integrasi :Integrasi : Mengintegrasikan dengan Mengintegrasikan dengan

konteks sosio-budaya klienkonteks sosio-budaya klien

Page 35: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Keterampilan VerbalKeterampilan Verbal

Kualitas vokalKualitas vokal Tanggapan verbalTanggapan verbal

PP araphrase (parafrase) araphrase (parafrase)

RR efleksiting feeling (refleksi efleksiting feeling (refleksi

perasaan)perasaan)

II nterpretation (penafsiran) nterpretation (penafsiran)

SS ummarization (peringkasan) ummarization (peringkasan)

CC larification (penajaman) larification (penajaman)

OO pen questions (pertanyaan pen questions (pertanyaan terbuka)terbuka)

Page 36: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Keterampilan Non-verbalKeterampilan Non-verbal

SS quarely (menghadapi klien quarely (menghadapi klien secara secara

langsung)langsung)OO pen posture (memperlihatkan pen posture (memperlihatkan

sikap tubuh terbuka)sikap tubuh terbuka)LL earning forward (posisi tubuh ke earning forward (posisi tubuh ke

depan)depan)EE ye contact (mempertahankan ye contact (mempertahankan

kontak mata)kontak mata)RR elaxed (bersikap rileks) elaxed (bersikap rileks)

Page 37: KONSELOR  SEORANG PRIBADI  SEORANG PROFESIONAL

Isu BK :Isu BK :

Berada dalam konstalasi yang Berada dalam konstalasi yang memerlukan pemahaman, tindakan memerlukan pemahaman, tindakan nyata, sadar, sistematik, tekun, dan nyata, sadar, sistematik, tekun, dan terus menerus tanpa memikirkan hasil terus menerus tanpa memikirkan hasil seketika. Ia berada pada perspektif seketika. Ia berada pada perspektif the the future tensefuture tense kualitas diri dan kualitas diri dan kehidupan anak bangsa.kehidupan anak bangsa.