buletin gbi poris indah edisi mei 2016

44

Upload: multimediagbipi

Post on 29-Jul-2016

246 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Buletin umum GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016
Page 2: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016
Page 3: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga merupakan peristiwa yang sangat penting dan penuh keagungan sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Saat memikirkan tentang kenaikan Tuhan Yesus ke surga, kita ha-rus mengingat bahwa Dia akan datang kembali. Setelah kenaikan-Nya ke surga, dua orang malaikat mengatakan bahwa Tuhan Yesus yang terangkat ke surga akan datang kembali (1:11) kata "terangkat" atau naik berarti "pergi ke atas" istilah ini mempunyai arti yang khas dan lebih dalam ketika diaplikasikan pada kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Kenaikan Tuhan Yesus unik dan melampaui peristiwa terangkatnya Henokh (Kejadian 5:21-24; Ibrani 11:5) dan Elia (2 Raja-Raja 2:11).

TUHAN YESUS AKAN DATANG KEMBALI

Page 4: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

Kenaikan Tuhan Yesus ke surga memiliki keunikan khusus : Per-tama, Tuhan Yesus pergi ke tempat yang khusus dan jelas, yaitu di sebelah kanan Allah Bapa, artinya Ia memegang otoritas atas dunia ini dan Ia diteguhkan sebagai Raja di atas segala raja. Kedua, Tuhan Yesus pergi untuk memasuki tempat yang ma-hakudus dan melanjutkan pekerjaan-Nya sebagai Imam Besar. Ketiga, Tuhan Yesus pergi untuk menggenapi peran-Nya sebagai Hakim bagi semua bangsa dan semua orang di dunia ini. Walau-pun Tuhan Yesus akan datang kembali sebagai Hakim, Ia juga ditetapkan Allah sebagai Pembela kita. Oleh karena itu, pada waktu penghakiman terakhir, Tuhan Yesus akan datang sebagai Hakim sekaligus sebagai Pembela kita. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali adalah pasti. Oleh ka-rena itu, marilah kita yang hidup di antara kedatangan Tuhan Ye-sus yang pertama dan yang kedua menjaga hati dan iman serta terus berjaga-jaga menanti kedatangan-Nya.

Kisah Para Rasul 1:11 Dan berkata kepada mereka ; "Hai orang-orang Gali-lea,mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini,yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan da-tang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga".

[Sumber: http://gkysydney.org]

Page 5: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

PELARIAN KE MESIR

Minggu, 01 Mei 2016

ara majus tak lagi menemui Herodes di Yerusalem sehingga rencana Herodes menghabisi bayi Yesus gagal. Sekarang Yusuf diperintahkan untuk membawa Yesus dan ibunya melarikan diri ke selatan, ke Mesir.

Ada sesuatu yang mengharukan melihat Anak Allah menjadi pengungsi waktu bayi dan dengan demikian mengidentifikasi diri-Nya dengan orang-orang di dunia yang diusir. Tapi Matius melihat sesuatu yang lain. Dia melihat pelarian ke Mesir sebagai penggenapan Kitab Suci: Hal itu terjadi supaya digenapi apa yang difirmakan Tuhan melalui nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku (15). Kata-kata dari Hos 11:1 bukanah prediksi harfiah bahwa keluarga kudus itu akan lari ke Mesir, karena nubuat itu pada mulanya mengacu pada Kisah Keluaran. Namun Matius melihat dalam kisah Yesus ini rangkuman ulang kisah Israel. Ini nampak sedikit dalam empat hal. Seperti Israel ditindas di Mesir di bawah pemerintahan Firaun yang lazim, demikian juga bayi Yesus menjadi pengungsi di Mesir dibawah pemerintahan Herodes yang lalim. Seperti Israel melewati perairan Laut Merah, demikian Yesus melewati air baptisan Yohanes pembaptis di sungai Yordan. Seperti Israel dicobai di Padang Gurun Zin selama empat puluh tahun, demikian Yesus dicobai di padang Gurun Yudea selama empat puluh hari. Dan seperti Musa memberi Israel hukum Taurat dari Gunung Sinai, begitu pula Yesus memberikan tafsiran dan penjabaran hukum yang benar itu dalam Kotbah di Bukit. Kita hanya bisa kagum atas pemeliharaan Allah dalam pengulangan pola sejarah suci ini.

P

Note : Bacaan Alkitab setahun: 1 Tawarikh 28-29

Baca : Hos 11:1 , Mat 2:13-18 Nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta Ibu-Nya, larilah ke Mesir” -Mat 2:13.

Page 6: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

Senin, 02 Mei 2016 NYANYIAN SIMEON

ari ini kita dikenalkan dengan lansia yang bernama Simeon. Dia dengan tekun menanti-nanti kedatangan Mesias dan Allah telah memberitahu dia bahwa dia tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Digerakan Roh Kudus, dia memasuki pelataran bait suci tepat pada saat Yusuf dan Maria tiba dengan bayinya yang berusia empat puluh hari.

Simeon memiliki kemampuan membedakan secara rohani untuk megenali Yesus. Dia mengangkat dan memeluknya, tidak semata menimang-Nya secara naluriah, melainkan suatu gerakan simbolik tanda pengenalan, yang dia nyatakan dalam nyanyiannya: “ Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu” (Luk 2:29). Pertama, Simeon melihat Yesus sebagai keselamatan yang dari Allah. Apa yang dilihat mata jasmaninya adalah anak Maria; apa yang dia katakan telah dia lihat adalah keselamatan dari Allah, Mesias yang diutus Allah untuk membebaskan kita dari hukuman dan penjara dosa. Kedua, Simeon melihat Yesus sebagai terang dunia, yang akan menerangi bangsa-bangsa dan membawa kemuliaan bagi Israel. Sadar atau tidak, dia menggenapkan Yes 49:6 , ayat yang kelak akan mendapat tempat penting dalam teologi misi Paulus. Ketiga, Simeon melihat Yesus penyebab perpecahan, batu cadas yang banyak membuat orang tersandung, dan batu landasan bangunan bagi orang lain. Dia akan menyebabkan sebagian untuk bangkit dan yang lain untuk jatuh. Berhadapan dengan Yesus, orang tidak mungkin bersikap netral.

Kisah Simeon merupakan pelajaran dalam pembedaan rohani. Semoga Allah memampukan kita untuk melihat kepada kenyataan Yesus Kristus dengan melihat di balik yang kasat mata.

H

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 1-3

Note :

Baca: Luk 2:25-35 Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu... terang yang menyatakan kehendak-Mu bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel –Luk 2:30, 32.

Page 7: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

anggapan berbeda terhadap kedatangan Yesus tidak hanya diberikan pelaku langsung dalam peristiwa tersebut. Itu juga terjadi pada masa rasul-rasul, misalnya tanggapan Rasul Paulus dan Yohanes. Hari ini kita mendengarkan perkataan Paulus: “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan diantara mereka akulah yang paling berdosa’ (15). Paulus menulis bahwa pernyataannya tentang Injil bisa dipercaya (“perkataan benar”), universal (“patut diterima sepenuhnya”), bersejarah (“Kristus Yesus datang ke dunia”), membebaskan (Ia datang untuk “menyelamatkan orang berdosa”), dan bersifat pribadi (“Aku paling berdosa”, sebab ketika Roh Kudus menyakinkan keberdosaan kita, kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain). Kata-kata di atas selalu mengingatkan saya kepada Thomas Bilney, atau “si kecil Bilney” (karena sosoknya yang kecil). Diangkat tahun 1520 sebagai staff Trinity Hall, University Cambridge, Inggris. Dia mencari kedamaian di dalam hatinya, tapi dia akhirnya menemukannya dan menulis: “Saya kebetulan membaca kalimat Rasul Paulus ini, melalui bimbingan dan pekerjaan Allah dalam diri saya... sangat menggirangkan hati saya yang tadinya terluka oleh rasa bersalah karena dosa-dosa saya dan tadinya sudah hampir putus asa, sehingga saya segera merasa di dalam diri saya suatu ketenangan dan kenyamanan yang luar biasa, sedemikian sampai tulang yang Kau remukkan bersorak-sorak kembali’ (Mzm 51). Setelah itu Kitab Suci lebih menyenangkan bagi saya daripada madu.” Hugh Latimer, pengkhotbah populer dalam Reformasi Inggris ditobatkan Bilney. Latimer sangat mengagumi ketegaran Bilney ketika dibakar hidup-hidup, yaitu hukuman yang dia terima karena iman injilnya. Dalam khotbahnya Latimer menyebut Bilney sebagai “Santo Bilney”.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 4-6

Note :

T

. Selasa , 03 Mei 2016 KESAKSIAN PAULUS

Baca: 1 Tim 1:12-17 Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa- 1 Tim 1:15

Page 8: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ampir dapat dipastikan, Yohanes hidup sampai usia lanjut dan merupakan rasul terakhir. Jadi baik kita sekarang membaca renungan masa tuanya tentang makna dan tujuan inkarnasi: Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia”. Inilah pernyataan lugas tentang Natal. Di sini terdapat empat kata benda penting: Bapa mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Dunia adalah istilah Yohanes untuk masyarakat tanpa Tuhan, yang tidak menyenangkan Tuhan dan berada di bawah penghukuman-Nya yang adil. Juruselamat menunjukkan bahwa dunia perlu diselamatkan. Karena, meskipun kata dosa dan keselamatan termasuk kosakata tradisional yang membuat malu sebagian orang dan membingungkan yang lainnya, kita tidak bisa membuang kata-kata itu. Mereka menggambarkan kenyataan penting yang tidak bisa diabaikan. Keselamatan adalah kebebasan dari kesalahan, penghakiman, keterpusatan pada diri sendiri, ketakutan, dan kematian. Anak-Nya adalah Juruselamat yang kita perlukan, karena Dia adalah Allah sekaligus manusia, yang kelahiran-Nya kita rayakan pada Natal dan yang kematian-Nya merupakan satu-satunya dasar bagi Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita sekarang ini. Karena, mengutip pernyataan lain dari Yohanes, Allah telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (10). Lebih lagi, Bapa mengutus Anak-Nya untuk menjadi Juruselamat dunia. Anak tidak datang untuk kemauan sendiri, apalagi merampas keselamatan dari pribadi Bapa yang enggan memberikannya. Tidak, Bapa yang mengutus Dia. Bapa yang berinisiatif karena kasih-Nya yang besar. Sebab dengan memberikan Anak-Nya. Dia memberikan Diri-Nya sendiri.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 7-9

H

. Rabu, 04 Mei 2016 RENUNGAN YOHANES

Baca: 1 Yoh 4:7-16 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia- 1 Yoh 4:14.

Note :

Page 9: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ita tiba pada akhir minggu ini pada satu lagi tanggapan terhadap kedatangan Kristus. Ini membawa kita kembali kepada surat Yohanes yang pertama mengenai maksud kedatangan Kristus.

Nas yang dimaksud adalah 1 Yoh 3:4-9. Yohanes membuat beberapa pernyataan yang luar biasa. Dia menulis bahwa orang kristen tidak berdosa bahkan tidak bisa berdosa. Atas dasar kalimat itu ada yang menyusun doktrin kesempurnaan tanpa dosa. Dan semua penafsir terbelalak dengan pernyataan ini, sebab tidak cocok dengan pengalaman kita. Kenyataannya: kita berbuat dosa, meskipun sudah mengenal Kristus. Namun, setelah nas itu dibaca dengan cermat, dia tidak mengisyaratkan bahwa orang Kristen tidak berbuat dosa dan tidak bisa berbuat dosa melainkan bahwa tidak dan tidak bisa tetap berbuat dosa. Jadi, apabila kita berbuat dosa, kita berduka dan bertobat karena seluruh maksud hidup kita melawan dosa dan mengarah kepada kesucian. Seperti ditulis Alfred Plummer dalam tafsirannya: “Meskipun orang percaya kadang berbuat dosa, namun bukan dosa, melainkan perlawanan terhadap dosa adalah asas utama hidupnya”.

Tapi apa yang akan memotivasi kita untuk meninggalkan dosa dan mengejar kebenaran ? Jawaban Yohanes jelas: kita harus ingat maksud kedatangan Kristus. Dia berkata demikian dua kali. “kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa” (5). Lagi, “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis” (8). Jadi, kalau Kristus datang untuk menangani dosa-dosa kita, tidak masuk akal kalau kita tetap bermain-main dengan dosa. Tanggapan kita terhadap Natal adalah kehidupan yang sepenuhnya sesuai dengan alasan Dia menyatakan Diri dalam dunia.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 10-12

K

. Kamis, 05 Mei 2016 TANTANGAN YOHANES

Baca: 1 Yoh 3:4-9 Dan kamu tahu bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa- 1 Yoh 3:5

Note :

Page 10: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

atius memperkenalkan Yesus sebagai Kristus, Mesias yang sudah lama ditunggu, yang melalui Dia janji-janji Allah sedang digenapi. Rumus favoritnya yang diucapkan sebelas kali dalam Injilnya, adalah variasi dari ini: “Hal itu terjadi supaya digenapi firman yang disampaikan melalui nabi.” Patuhlah jika Matius memulai Injilnya dengan silsilah Yesus, yang menelusuri garis keturunan raja dan terutama menekankan Abraham, bapak pendiri Israel, dan Daud, nenek moyang Sang Mesias yang akan terjadi “anak Daud’. Tema penggenapan jelas nampak dalam pendirian Kerajaan Allah oleh Yesus. Keempat penulis Injil memproklamasikan kerajaan itu, tapi Matius mempunyai tekanan khusus. Untuk menghormati bangsa Yahudi yang enggan mengucapkan nama Allah yang kudus, Matius menggantikannya dengan menyebutkan “Kerajaan Surga” (kira-kira lima puluh kali). Dia juga memahami kerajaan itu adalah kenyataan masa kini dan harapan masa depan. Salah satu ucapan Yesus yang mencolok dicatat Matius, juga Lukas: Tetapi berbahagialah matamu melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya –Mat 13:16-17. Dengan kata lain, para nabi PL hidup dalam zaman penantian; para rasul PB dalam zaman penggenapan. Mata dan telinga mereka benar-benar melihat dan mendengar apa yang dilihat dan didengar oleh pendahulu mereka. Jadi Matius menggambarkan Yesus sebagai penggenapan dari semua nubuat, yang menyerukan Israel untuk bertobat dan mulai menciptakan Israel baru, dengan kedua belas rasul-Nya mengimbangi kedua belas suku Israel.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 13-15

Note :

M

. Jumat, 06 Mei 2016 MATIUS, BAGIAN 1 — YESUS SANG KRISTUS

Baca: Mat 23:37-39 Hal itu terjadi supaya digenapi yang difirmankan Tuhan melalui nabi- Mat 1:22.

Page 11: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ita telah melihat Matius menggambarkan Yesus sebagai orang Yahudi. Memang dia mengumumkan Yesus sebagai Mesias yang sudah lama dinantikan. Bukti keyahudian-Nya otentik. Yesus sangat menghayati PL. Dia melihat diri-Nya sebagai penggenapan semua nubuat PL. Lebih dari itu, Matius mencatat dua peristiwa yang tidak ada dalam Injil lain, yang menunjukkan bahwa Yesus kelihatannya mengutamakan bangsanya sendiri atau mempunyai prasangka etnis. Pertama, ketika berbicara tentang pelayanan-Nya, Yesus berkata, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (15:24). Kedua, ketika berbicara tentang pelayanan murid-murid-Nya, Dia berkata, “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain ... melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (10:5-6). Tapi pernyataan ini yang berlaku pada waktu itu saja. Yesus sedang memberikan kesempatan akhir kepada Israel. Segera Dia menambahkan bahwa kelak para murid-Nya akan menjadi “kesaksian bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” (18). Dan Matius yang mencatat ucapan tentang “domba-domba yang hilang” dari Israel juga mencatat kunjungan orang Majus pada awal Injilnya dan pada akhir Injilnya, Amanat Agung kepada para murid: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (28:19). Jadi, meskipun dari keempat penggambaran itu, Yesus digambarkan Matius lebih khas Yahudi, tidak mungkin menyatakan Yesus seakan berprasangka atau punya kesombongan etnis. Sebaliknya Ia gamblang menjelaskan bahwa Israel yang diperbarui merupakan bangsa internasional:

Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Kerajaan Surga— Mat 8:11.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 16-18

Note :

K MATIUS, BAGIAN 2—YESUS yang INTERNASIONALIS

Baca: Mat 28:16-20 Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama-sama dengan

Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga—Mat 8:11.

Sabtu, 07 Mei 2016

Page 12: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

usat Injil Markus adalah Salib Kristus. Setelah kedua belas murid memahami siapa Yesus dan mengakui-Nya sebagai Mesias, Dia mulai mengajar mereka tentang salib. ini merupakan titik balik dalam pelayanan Yesus, demikian juga dalam injil Markus. Sebelumnya Yesus dihorrnati sebagai pengkhotbah dan penyembuh populer. Tapi Dia tidak datang untuk menjadi Mesias semacam itu. Mulai sekarang Dia mengajari murid-murid Nya secara terbuka tentang perlunya Dia menderita dan mati. Markus mencatat bahwa pada tiga kesempatan lagi Yesus serius memberi tahu rencana kematian-Nya. Benar, sekitar sepertiga Injil Markus berisi penderitaan ini. Hakikat ajaran Yesus terdapat dalam pernyataan-Nya bahwa ‘Anak Manusia harus menderita”. Kenapa Dia harus menderita? Apa asal-muasal keharusan ini? Sebab Kitab Suci harus digenapi. Kalau begitu, kenapa “Anak Manusia”? Dengan menggunakan istilah Ibrani yang berarti manusia, Yesus mengacu kepada Dan 7. Dalam penglihatan itu “seseorang seperti Anak Manusia” (berbentuk manusia) datang dengan awan dan mendekati Yang Lanjut Usia (Allah). Dia lalu diberi kewenangan dan kedaulatan sebagai raja sehingga semua orang akan melayani Dia dan Kerajaan-Nya tidak akan pernah dihancurkan (Dan 7:13-14). Yesus mengambil gelar itu (Anak Manusia) tapi mengubah peran-Nya. Menurut Daniel, semua bangsa akan melayani Dia. Menurut Yesus, Dia datang untuk melayani, tidak untuk dilayani. Sesungguhnya Yesus melakukan apa yang tidak dilakukan orang sebelumnya: Dia menyatukan kedua gambaran PL: gambaran Yesaya tentang hamba yang menderita dan gambaran Daniel tentang Anak Manusia yang memerintah. Karena itu, lebih dahulu Yesus harus menanggung dosa-dosa kita dan baru sesudahnya bangkit dan masuk dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 19-21

P

Minggu, 08 Mei 2016 MARKUS—YESUS HAMBA yang MENDERITA

Baca: Mrk 8:27-9:1 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ... dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari—Mrk 8:31.

Note :

Page 13: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ukas menulis buku dua jilid tentang asal-muasal kekristenan, yaitu Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul. Dalam pendahuluannya, yang mencakup kedua buku itu, dia menekankan keterandalan tulisannya. Sebab Ia yakin Yesus bukan tokoh mitos melainkan tokoh sejarah. Ia menyampaikan kasusnya dalam lima tahap yang logis (1-4). Pertama, sebab “peristiwa-peristiwa ... telah terjadi di antara kita” (1). Peristiwa itu adalah pelayanan Yesus. Kedua, peristiwa-peristiwa itu dilihat oleh saksi mata yang “menyampaikan” apa yang mereka lihat kepada orang lain (2). Ketiga, Lukas, salah satu dari orang lain itu, “menyelidiki ... dengan saksama dari asal mulanya” (3). Keempat, Lukas menuliskan hasil penyelidikannya, “membukukannya dengan teratur” (3). Kelima, di antara pembacanya, termasuk Teofilus, pejabat pendukungnya, akan ada yang mendapatkan dasar yang kukuh bagi iman mereka. Tapi kapan Lukas melakukan penyelidikannya? Karena dia tidak termasuk kedua belas murid itu atau saksi mata. Ketika Paulus dipenjara di Kaisarea, dia tinggal di Palestina selama dua tahun (Kis 24:27). Bagaimana dia menghabiskan waktunya? Kita hanya bisa menduga. Pasti dia menjelajahi negeri itu, mengumpulkan bahan untuk Kitab Injilnya. Untuk Kitab Kisah Para Rasul yang terjadi di Yerusalem, ia mengunjungi tempat yang berhubungan dengan pelayanan Yesus, mengakrabkan diri (sebagai bukan Yahudi) dengan budaya Yahudi, dan mewawancarai para saksi mata, termasuk Maria, Ibu Yesus. Karena Lukas menceritakan kisah Maria, termasuk hal-hal intim sekitar kelahiran Yesus, ini hanya bisa berasal dari Maria sendiri. Semua ini memantapkan keyakinan kita bahwa tulisan Lukas andal secara historis.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 22-24

L LUKAS,BAGIAN 1—YESUS SANG TOKOH SEJARAH

Baca: Luk 1:1- 4 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama dari asal mulanya,

aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu—Luk 1:3.

Note :

Senin, 09 Mei 2016

Page 14: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ebagai teolog dan penulis Kitab Injil, apa berita yang disampaikan Lukas? Tidak lain bahwa Yesus Juruselamat dunia, untuk semua orang tanpa pandang suku, bangsa, kedudukan, umur, atau jenis kelamin. Jadi Lukas sengaja menaruh di awal setiap bukunya, suatu pernyataan yang berciri universal: Luk 3:6-- ”Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan”. Kis 2:17—”Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia”. Di seluruh Injilnya dia berupaya menunjukkan bahwa Yesus menyambut mereka yang biasanya dikucilkan oleh masyarakat. Karena dia tabib, dapat dimengerti juga bahwa Lukas menekankan belas kasihan Yesus terhadap orang sakit dan yang menderita. Tapi Dia juga mempedulikan perempuan dan anak-anak, miskin dan yang berkekurangan, para pemungut cukai dan pendosa, terutama orang Samaria dan orang bukan Yahudi. Dalam hal relasi dengan kelompok orang, perhatian yang diberikan oleh Lukas lebih kuat ketimbang penulis Injil lainnya. Karena dia bukan Yahudi, cakrawala pemikiran Lukas luas. Lukas tidak pernah menyebut perairan Galilea sebagai laut karena dia pernah berlayar ke Laut Besar (Mediterania). Jadi, dia menyebut Galilea, danau. Dalam Kitab Kisah Para Rasul, Lukas menuliskan ketiga perjalanan perintisan demi penginjilan yang dilakukan pahlawannya, Paulus. Kitab ini mencatat perjalanan kemenangan dari Yerusalem, ibu kota Yahudi ke Roma, ibukota dunia. Kemana pun mereka pergi, mereka memproklamasikan bahwa keselamatan (terdiri atas pengampunan dan Roh) tersedia di dalam Kristus bagi semua orang. Lukas juga mencatat penegasan Rasul Petrus: Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan—Kis 4:12.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 25-27

S . Selasa, 10 Mei 2016 LUKAS, BAGIAN 2—YESUS JURUSELAMAT DUNIA

Baca: Luk 24:44-49 Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem—Luk 24:47.

Note :

Page 15: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

anyak orang merasa terganggu karena Allah nampaknya begitu jauh, angkuh, dan tidak nyata. Mereka berseru bersama Ayub, “Semoga aku tahu mendapatkan Dia ” (Ayb 23:3). Gambaran Allah selaku Pribadi yang tidak hadir dihancur-luluhkan oleh Yohanes. Dalam prolog Kitab Injilnya dia menulis tiga kedatangan Allah kedalam dunia melalui Kristus. Pertama, saat Dia sedang datang ke dalam dunia. Salah besar jika mengira bahwa pertama kali Allah datang ke dalam dunia adalah ketika Dia lahir sebagai bayi Yesus. Tidak. Dia menjadikan dunia dan tidak pernah meninggalkannya. Dia adalah “terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang”, yang “sedang datang ke dalam dunia” (Yoh 1:9). Jadi, semua yang indah, baik, dan benar di dunia ini kita nyatakan berasal dari Yesus. Orang mungkin tidak mengetahuinya, karena biasanya Dia mempertahankan penyamaran-Nya, tapi Dia adalah “terang manusia” (4). Tak seorang pun terjerumus dalam kegelapan total. Kedua, Dia sudah datang ke dalam dunia. “Ia datang kepada milik-Nya” (11). Kini Ia datang kepada umatnya yang khusus, secara terbuka, dan di hadapan umum. Firman yang abadi telah menjadi manusia. Tragisnya, dunia tidak mengenal Dia. Ketiga, Dia masih datang. Dia sekarang datang melalui Roh-Nya, dan kepada mereka yang menerima Dia, yang percaya akan nama-Nya, Dia berhak untuk menjadi anak-anak Allah, dilahirkan dari Allah (12). Kedatangan keempat bisa ditambahkan, meskipun Yohanes tidak menyebutnya di sini. Kelak, “Aku akan datang kembali dan membawa kamu ketempat-Ku” (14:3).

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 28-30

B

. Rabu, 11 Mei 2016 YOHANES, BAGIAN 1—YESUS TERANG UMAT MANUSIA

Baca: Yoh 1:1-14 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia, Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia—Yoh 1:3-4.

Note :

Page 16: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ohanes mengatakan, maksud utamanya menulis Injil adalah agar pembacanya memperoleh hidup melalui Kristus. Untuk itu mereka harus percaya kepada Kristus. Yohanes telah memilih tanda tertentu yang bisa menyaksikan Kristus. Karena kesaksian mendatangkan iman, dan iman mendatangkan hidup. Hampir seluruh Injilnya seolah sebuah skenario di sidang pengadilan dan Yesus Kristus sedang diadili. Berturut-turut saksi dipanggil, mulai dari Yohanes Pembaptis, dilanjutkan dengan tujuh tanda mukjizat, masing-masing dengan pernyataan yang didramatisir. Yesus mengubah air menjadi anggur, menyatakan dimulainya suatu orde baru. Yesus membuat dua mukjizat penyembuhan, menyatakan bahwa Dia memberi hidup baru. Yesus memberi makan lima ribu orang, menyatakan sebagai Roti Kehidupan. Yesus berjalan di atas air, menyatakan bahwa kekuatan alam berada di bawah kekuasaan-Nya. Yesus mencelikkan mata orang buta sejak lahir, menyatakan diri-Nya sebagai Terang Dunia. Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian, menyatakan diri-Nya sebagai kebangkitan dan kehidupan. Namun, ada sisi lain dari kesaksian Yohanes bagi Yesus. Ketujuh mukjizat yang dicatat dalam paruhan pertama Injilnya, adalah tanda-tanda kekuatan dan kekuasaan. Paruhan berikutnya Yohanes mencatat tanda-tanda kelemahan dan kerendahan hati—dalam pembasuhan kaki para murid kemudian pada kayu salib, yang dilihat Yohanes sebagai pemuliaan Yesus. Ikhtisarnya, bagian 1 Injil Yohanes adalah Kitab Tanda; bagian 2 adalah Kitab Salib. Tapi dalam keduanya, Yohanes bersaksi bagi Yesus, agar pembaca percaya kepada-Nya dan dengan demikian menerima hidup dari Dia.

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 31-33

Y

. Kamis, 12 Mei 2016 YOHANES, BAGIAN 2—YESUS PEMBERI HIDUP

Baca: Yoh 20:30-31; 21-25 Tetapi hal-hal ini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya karena percaya, kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya—Yoh 20:31.

Note :

Page 17: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ukas mencatat kisah masa kecil Yesus lebih banyak daripada penulis Injil lainnya. Secara khusus dia mengacu pada tiga kejadian atau tiga hal yang dilakukan terhadap Yesus. Pertama, Yesus disunat ketika berusia delapan hari. Sunat diberikan kepada Abraham sekitar dua ribu tahun sebelumnya sebagai tanda perjanjian Allah dengan dia dan keturunannya. Penyunatan ini menjadikan Yesus anak Abraham sejati (Kej 17:12; Im 12:3). Kedua, Dia diberi nama Yesus, artinya “Allah Juruselamat”. Matius dan Lukas mencatat, sebelum Yesus lahir seorang malaikat menyuruh Yusuf dan Maria menamai anak itu Yesus (Mat 1:21, Luk 1:31). Ini menunjukkan bahwa Dia datang untuk misi penyelamatan. Ketiga, Yesus dipersembahkan kepada Tuhan di Bait Allah di Yerusalem. Dua ritus PL yang berbeda bertemu pada kunjungan ini, satu berhubungan dengan ibu-Nya dan satu lagi berhubungan dengan si Anak. Di satu sisi, setelah empat puluh hari lewat, Yusuf dan Maria mempersembahkan kurban yang dipersyaratkan. Biasanya berupa domba untuk kurban bakaran dan burung merpati untuk tebusan dosa. Tapi Yusuf dan Maria hanya membawa dua burung merpati saja. Di sisi lain, sejak keluar dari Mesir, semua anak laki sulung dianggap milik Tuhan tapi bisa ditebus (Kel 13:2). Setelah ditebus bisa diserahkan kepada Tuhan secara sukarela untuk melayani-Nya.

Yesus melewati tiga kejadian itu, dan ketiganya berkaitan misi-Nya di dunia. Penyunatan-Nya menggambarkan Dia sebagai anak Abraham, anggota sah umat perjanjian Allah. Nama-Nya, menyatakan dia sebagai Juruselamat bagi para pendosa. Dia dipersembahkan kepada Allah menunjukkan bahwa Dia diabdikan dalam pelayanan bagi Allah dan siap melakukan kehendak Bapa

Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 34-36

L

Jumat, 13 Mei 2016 MASA KECIL YESUS

Baca: Luk 2: 21-24 Mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan- Luk 2:22.

Note :

Page 18: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

atu-satunya peristiwa yang sangat signifikan tentang masa kecil Yesus adalah bagaimana Dia tersesat di Bait Allah. Hukum Taurat menuntut setiap orang dewasa Israel pergi ke Yerusalem untuk tiga perayaan utama—Hari Raya Paskah/Roti tak Beragi, Menuai, dan Pengumpulan Hasil (Kel 23:14-17), meskipun kewajiban ini sudah dikurangi menjadi Paskah saja kalau jarak tempat tinggal mereka terlalu jauh. Yusuf dan Maria setiap tahun pergi saat Paskah, dan pada kesempatan itu setidaknya Yesus menemani mereka. Usianya 12 tahun. Pada usia 13 tahun Dia akan menjadi bar mitzvah (“putra perintah”), menerima tugas rohani sebagai orang dewasa dalam masyarakat Yahudi. Bagaimana Dia tersesat kurang jelas. Mungkin karena peziarah laki-laki dan perempuan dipisah. Bagaimanapun, setelah tiga hari mencari mereka menemukan Dia di lingkungan Bait Allah, “duduk di tengah-tengah para guru agama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka” (Luk 2:46). Semua yang mendengar-Nya “heran” (47) atas pengertian-Nya, dan orang tua-Nya “tercengang” (48). Di bacaan lain kata kerja ini dipakai untuk menunjukkan ketakjuban yang orang rasakan saat mereka bersama Yesus. Yang rnencengangkan ialah yang Yesus katakan. Kata-kata pertama Sang Mesias yang dicatat: Pertama, Dia menyebut Allah, Bapa-Nya dan Bait Allah, rumah Bapa-Nya. Dia mengoreksì ibu-Nya yang menegur Dia dengan kata-kata “Bapak-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (48). Yesus mafhum hubungan istimewa Nya dengan Allah sebagai Bapa-Nya. Kedua, Yesus mengungkapkan keharusan: “Tidakkah kamu tahu, bahwa ‘ Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” (49). Kenapa Dia begitu kental dalam urusan prioritas ini? Pertanyaan ini tidak dijawab. Tapi Dia menyadari misi-Nya sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci, dan Kitab Suci harus digenapi.

Bacaan Alkitab setahun: Ezra 1-3

S Sabtu, 14 Mei 2016 ANAK LAKI-LAKI di BAIT ALLAH

Baca: Luk 2:41-51 Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?-—Luk 2:49.

Note :

Page 19: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

isah yang menggambarkan hilang dan ditemukannya kembali putra Yesus di lingkungan Bait Allah, merupakan satu-satunya peristiwa di tempat umum yang dicatat Lukas pada masa antara kelahiran-Nya dan baptisan-Nya. Betul, Kitab Injil Apokrifa berusaha mengisi kekosongan. Tapi kesemuanya tertulis di kemudian hari, pada abad kedua dan karena itu nilai sejarahnya di ragukan. Semua isinya juga bidat atau sepele, dengan satu atau dua perkecualian kecil. Narasi Lukas yang lugas merupakan perbedaan yang menyenangkan. Jadi, apa yang dilakukan Yesus selama tiga puluh tahun sebelum pelayanan-Nya? Jawabnya: Dia bertumbuh atau makin dewasa, dan dengan demikian mempersiapkan Diri untuk misi-Nya. Sebagaimana tertulis: Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya (2:40). Yesus makin dewasa dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (2:52). Ayat 40 merupakan jembatan dua belas tahun karena dalam nas sebelumnya (39) Yesus masih bayi, sedangkan dalam ayat berikutnya (41) Dia sudah berumur dua belas tahun. Lalu ayat 52 adalah jembatan delapan belas tahun, karena dalam ayat sebelumnya (51) Dia masih berusia dua belas tahun, sedangkan pada pasal berikut (3:1) Dia telah berusia tiga puluh tahun. Jadi, selama dua periode jembatan, dua belas dan delapan belas tahun, Dia bertumbuh secara fisik, mental, dan spiritual. Tubuh-Nya berkembang wajar. Pikiran-Nya bertambah luas salama Dia belajar di rumah dan di sekolah. Dia juga bertumbuh dalam anugerah, dan makin disukai Allah dan sesama. Memang ada orang yang keberatan Yesus bertumbuh secara bertahap. Namun, kita perlu memastikan pertumbuhan itu demi menjamin kesejatian kemanusiaan Yesus.

Bacaan Alkitab setahun: Ezra 4-6

K

Minggu, 15 Mei 2016 TAHUN-TAHUN TERSEMBUNYI

Baca: Ibr 2:14-18 Yesus makin dewasa dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia—Luk 2:52.

Note :

Page 20: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ata tukang kayu hanya muncul dua kali dalam Injil, satu kali menyebut Yesus “si tukang kayu” dan pada kesempatan lain menyebut Dia

sebagai “anak tukang kayu.” Dari sini kita menyimpulkan bahwa Yusuf bekerja sebagai tukang kayu, bahwa Yesus pernah magang pada dia, dan kemudian Dia mengambil alih peran, mungkin setelah Yusuf meninggal.

Meskipun kata tekton bisa dipakai untuk seniman atau perajin, lazim nya dipakai untuk yang mengerjakan kayu. Jadi Yesus tak diragukan telah membuat atau memperbaiki baik perabot rumah tangga maupun alat-alat pertanian. J.E. Millais, pelukis Pre-Raphaelite pada pertengahan abad sembilan belas, bisa membantu kita untuk membayangkan bagian dalam bengkel tukang kayu melalui lukisannya dengan judul itu. Si buyung, Yesus, ada di tengah lukisan itu. Nampaknya Dia baru saja terluka karena paku. Yusuf membungkukkan badannya untuk memeriksa luka-Nya, Maria sedang berusaha menghibur si Buyung dengan ciuman, dan pemuda Yohanes Pembaptis nampak membawa sebaskom air untuk membersihkan luka. Yesus bersandar pada meja kerja, yang nampaknya melambangkan mezbah korban.

Beberapa pemimpin Kristen dalam gerakan buruh Inggris awal mendapat semangat dari Yesus karena Ia memuliakan kerja tangan. James Stalker dalam karyanya Life of Jesus Christ (1879) menulis:

Tak terhingga besarnya signifikansi kenyataan bahwa Allah memilih menempatkan Putra-Nya, ketika diam di tengah-tengah manusia, sebagai seorang pekerja, di antara semua kedudukan yang Dia bisa pilih untuk Anak-Nya. Bagaikan menyematkan meterai kehormatan abadi kepada kerja biasa manusia.

Bacaan Alkitab setahun: Ezra 7-10

Note :

K Senin, 16 Mei 2016 BENGKEL TUKANG KAYU

Baca: Kis 20:33-35 Dari mana diperoleh-Nya hal-hal itu? ... Bukankah Ia ini tukang kayu?—Mrk 6:2-3.

Page 21: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ohanes Pembaptis sering dipanggil “pendahulu” Yesus, karena dengan menggenapi nubuat Yesaya, dia diutus lebih dahulu untuk “mempersiapkan jalan untuk Tuhan” (Mrk 1:3). Keempat penulis Injil menuliskan pelayanannya karena mereka memahami kepentingannya. Di dalam diri Yohanes Pembaptis, suara nubuat yang sudah lama diam, terdengar lagi. Berita Yohanes Pembaptis adalah, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat” (Mat 3:2). Dengan kata lain, Mesias sudah hampir datang untuk memulai pemerintahan-Nya. Agar siap menyambut kedatangan-Nya, orang-orang harus bertobat dan menerima baptisan dari Yohanes untuk pengampunan dosa mereka. Banyak yang menyambut undangan ini. Mereka dibaptis Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. Yohanes juga mengingatkan adanya penghakiman. Dia menggambarkan Mesias pemegang alat penampi dan akan memisahkan gandum dari sekam. Tapi ciri pelayanan Mesias, menurut Yohanes Pembaptis, lebih berhubungan dengan penyelamatan bukan penghakiman. Berikut ini kata-kata Yohanes: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia—Yoh 1:29. Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus—Yoh 1:33. Jika kita satukan dua ayat itu kita akan melihat bahwa ciri pekerjaan Yesus rangkap dua. Melibatkan tindakan mengambil dan memberi pengambilan dan pemberian, mengambil dosa dan membaptis dengan Roh Kudus. Ini adalah dua karunia utama Yesus Kristus, Juruselamat kita—pengampunan dan Roh. Ini adalah dua berkat utama dari perjanjian yang baru. Para nabi menjanjikan kedua hal ini, Yohanes Pembaptis menegaskannya sebagai pemberian Mesias.

Bacaan Alkitab setahun: Nehemia 1-3

Note :

Y

Selasa, 17 Mei 2016 KESAKSIAN YOHANES PEMBAPTIS

Baca: Yoh 1:29-34 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk bersaksi tentang terang itu—Yoh 1:6-7.

Page 22: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ikodemus adalah contoh menonjol seorang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran. Alangkah indahnya jika ada lebih banyak Nikodemus di dunia ini, laki dan perempuan yang mau mengesampingkan apatisme, prasangka, dan rasa takut untuk mencari kebenaran dengan jiwa yang jujur dan rendah hati! “Carilah, maka kamu akan mendapat,” demikianlah janji Yesus (Mat 7:7). Nikodemus pasti terkejut ketika Yesus mengatakan bahwa dia harus dilahirkan kembali. Apa maksudnya? Jelas bukan tentang kelahiran kedua secara fisik atau tindakan reformasi diri. Juga bukan tentang baptisan Kristen, karena hal itu baru ditetapkan sesudah kebangkitan. Memang, baptisan adalah tanda atau sakramen kelahiran baru, tapi tanda batiniah itu yang dimaksud. Baptisan dilihat orang akan kelahiran baru. Kelahiran baru sendiri merupakan pekerjaan rahasia yang tak kelihatan dari Allah untuk memberi kita hidup baru dan permulaan baru. Lebih lagi (kata Yesus), kita harus dilahirkan kembali. Tanpa kelahiran baru kita tidak bisa melihat atau memasuki Kerajaan Allah. Nikodemus seorang yang beragama, bermoral, berpendidikan, terhormat, dan santun. Dia bahkan percaya akan asal-usul Yesus yang Ilahi. Tapi ini semua tidak cukup. Dia masih harus dilahirkan kembali. Jadi, bagaimana kelahiran kembali terjadi? Ini semua semata pekerjaan Allah. Tidak ada orang yang melahirkan diri sendiri. Kelahiran baru adalah kelahiran “dari atas”, kelahiran “dari Roh Kudus”. Tapi untuk itu kita harus bertobat dan percaya. Nikodemus tidak bisa mengambil jalan pintas dan mengabaikan baptisan tobat yang diberikan Yohanes Pembaptis, (“dilahirkan air”). Dia harus mempercayai Yesus Mesias, yang adalah Juruselamat yang dia perlukan.

Bacaan Alkitab setahun: Nehemia 4-6

Note :

N Rabu, 18 Mei 2016 PERTEMUAN DENGAN NIKODEMUS

Baca: Yoh 3:1-16 Yesus menjawab: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah”—Yoh 3:3.

Page 23: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ertemuan Yesus dengan perempuan Samaria menggambarkan betapa rentannya kemanusiaan Yesus. Sekitar pukul dua belas siang Yesus dan para murid-Nya tiba di sumur Yakub. Yesus letih karena perjalanan yang baru ditempuhnya. Dia duduk di dekat sumur untuk beristirahat. Sementara para murid-Nya pergi membeli makanan di desa terdekat, Yesus minta air kepada seorang perempuan Samaria untuk diminum. Yesus bukan manusia super yang kebal terhadap keringkihan manusia biasa. Dia manusia sejati. Dalam cerita ini sikap Yesus terhadap tradisi juga disorot. Dia seorang yang konservatif terhadap Kitab Suci, percaya bahwa Kitab itu adalah Firman Allah. Tapi Dia radikal terhadap tradisi, tahu bahwa tradisi hanyalah buatan manusia. Orang yang radikal adalah orang yang kritis terhadap semua tradisi dan kebiasaan. Menolak menerima tradisi karena tradisi diturunkan dari masa lalu. Perempuan Samaria itu mempunyai tiga kelemahan. Pertama, dia per-empuan. Tidak pantas seorang laki berbicara dengan perempuan di depan umum. Tapi Yesus melakukan apa yang tidak pantas. Kedua, dia orang Samar-ia, padahal orang Yahudi tidak boleh bergaul dengan orang Samaria. Ketiga, dia seorang pendosa. Pernah mempunyai lima suami dan sekarang hidup ber-sama seorang laki tanpa menikah. Seorang terhormat seperti rabi tidak ber-gaul dengan pendosa seperti perempuan ini. Jadi tiga kali Yesus melakukan yang tidak pantas. Dia sengaja melanggar kelaziman masa itu. Dia sama sekali tidak melakukan diskriminasi SARA. Dia mengasihi dan menghormati setiap orang, dan tidak menjauhkan diri-Nya dari siapa pun. Yesus memang konservatif (dalam hubungan dengan Kitab Suci) dan radikal (dalam hubungan dengan budaya) di waktu yang bersamaan. Sudah waktunya kita membutuhkan generasi baru yang konservatif sekaligus radikal.

Bacaan Alkitab setahun: Nehemia 7-9

Note :

P

. Kamis, 19 Mei 2016 PERTEMUAN dengan PEREMPUAN SAMARIA

Baca: Yoh 4:7-18 Yesus berkata: “Siapa saja yang minum air yang akan Ku berikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya .... Airnya akan menjadi mata air ... yang terus menerus memancar sampai pada hidup yang kekal”—Yoh 4:14.

Page 24: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

elayanan Yohanes Pembaptis menimbulkan keheranan. Tiba-tiba ia berada dalam gerakan kebangunan rohani besar. Khalayak berbondong-bondong menuju hilir Sungai Yordan, untuk mendengarkan seruannya bertobat dan dibaptis. Penghakiman sudah dekat, katanya, dan dia menganjurkan mereka lari dari malapetaka yang akan datang. Barangkali berita tentang gerakan kebangunan rohani inilah yang meyakinkan Yesus untuk meninggalkan rumah, pekerjaan, dan kerabat-Nya. Tidak mengherankan ketika Yesus minta dibaptis, Yohanes menolak dengan lembut. Dia pernah berbicara tentang Yesus yang lebih berkuasa daripada dia, yang untuk membuka tali kasut-Nya saja dia tidak layak. Lebih patut kalau Yesus yang membaptis Yohanes ketimbang Yohanes membaptis Yesus. Kita merasa aneh bahwa Yesus minta dibaptis, karena baptisan Yo-hanes adalah baptisan tobat untuk pengampunan dosa, sedangkan Yesus tanpa dosa. Nampaknya Dia ingin menyamakan Diri dengan umat-Nya karena Ia tahu suatu hari nanti Dia akan menanggung dosa mereka. Bagaimanapun, baptisan Yohanes adalah awal memasuki kelompok sisa bangsa Israel yang sudah disucikan. Ketika Yesus keluar dari sungai, surga terbuka, Roh Kudus turun ke atas Nya seperti seekor burung merpati, dan terdengar suara, “Inilah Anak-Ku ... kepada-Nya Aku berkenan” (Mat 3:17). Kata-kata ini menyatukan dua nas Kitab PL. Pertama, “Inilah anak-Ku” gema dari Mzm 2:7, ketika Allah menyatakan raja dan Wangsa Daud sebagai anak-Nya. Kedua, “kepada-Nya Aku berkenan” gema Yes 42:1, ketika Allah berkenan dengan hamba-Nya. Jadi Yesus dinyatakan baik sebagai Anak maupun Hamba Allah. Baptisan Yesus adalah perwujudan Tritunggal yang indah, ketika Allah Bapa mengakui Anak-Nya dan Roh Kudus turun ke atas-Nya. Ini merupakan pengutusan yang mem-beri kuasa dan melengkapi-Nya untuk misi-Nya.

Bacaan Alkitab setahun: Nehemia 10-13

Note :

P

Jumat, 20 Mei 2016 PEMBAPTISAN

Baca: Mat 3:13-17 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes—Mrk 1:9.

Page 25: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ari Sungai Yordan Yesus langsung ke Padang Gurun Yudea. Di sana Dia dicobai dengan dahsyat oleh iblis, atas dua hal: Pertama serangan atas identitas-Nya. Perkataan Bapa masih terngiang di telinga-Nya—”Inilah Anak-Ku”—ketika suara dari surga itu ditantang suara dari neraka. Iblis mengejek, “Jika Engkau Anak Allah... “ (6) menyiratkan bahwa Dia bukanlah Allah. Ini disengaja untuk menyebar benih keraguan dalam pikiran Yesus. Untuk melawannya, Yesus mengulangi terus perkataan Bapa-Nya itu. Sampai sekarang Iblis berusaha menghancurkan kesadaran diri kita sebagai anak-anak Allah, karena dia diabolos, tukang fitnah. Kita tidak boleh mendengarkan dia. Sebaiknya dengarkan penegasan dan janji-janji Allah yang hebat dalam Kitab Suci. Serangan kedua diarahkan pada pelayanan Yesus, tujuan kedatangan-Nya ke dunia. Suara dari surga mengidentifikasi Yesus tidak hanya sebagai Anak Allah tapi juga hamba Allah, yang akan menderita dan mati untuk dosa-dosa umat-Nya. Tapi Iblis menyodorkan pilihan lain yang mudah. Kenapa tid-ak memenangi dunia dengan memberi makan kepada yang lapar, membuat pameran kekuatan yang dahsyat, atau berkompromi dengan Iblis? Iblis se-nang meyakinkan kita bahwa tujuan boleh menghalalkan cara. Yesus menolak mendengarkan suara Iblis. Secara naluriah dan tegas Dia menolak masing-masing cobaan. Tidak perlu diskusi atau perundingan. Hal nya sudah ditetapkan dalam Kitab Suci (“Ada tertulis”); setiap kali Yesus men-gutip ayat yang tepat dan Ul 6 atau 8. Sampai sekarang kita masih mendengar bermacam suara yang membingungkan. Iblis berbicara lewat budaya sekular di sekitar kita, dan Allah berbicara juga lewat Firman-Nya. Jika tekun dan disiplin membaca Alkitab setiap hari, kita dimungkinkan mengalahkan suara Iblis dengan suara Allah. “Karena itu, tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari hadapanmu!” (Yak 4:7). Lalu Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis—Mat 4:1.

Bacaan Alkitab setahun: Ester 1-3

Note :

D

Sabtu, 21 Mei 2016 PENCOBAAN

Baca: Mat 4:1-11 Lalu Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis- Mat 4:1

Page 26: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

erkataan ini mempunyai daya tariknya sendiri, karena selain merupakan perkataan Yesus yang pertama kali dicatat dalam pelayanan-Nya, juga

karena dua kali Markus menyebutnya sebagai “kabar baik”. Jadi, apakah Injil menurut Yesus?

Injil adalah pernyataan yang diikuti seruan. Pernyataannya menyangkut kedatangan Kerajaan Allah. Tentu saja, Yahwe memang selamanya Raja yang memerintah atas alam dan sejarah. Dalam PL kita sering mendengar seruan iman yang hebat: “Yahwe berkuasa”. Tapi para nabi menubuatkan, Dia akan mendirikan suatu kerajaan yang lebih akrab ketimbang kekuasaan-Nya yang umum di dunia. Mesias akan mendirikan kerajaan itu. Ditandai dengan kebenaran dan kedamaian, kerajaan itu akan mencakup seluruh dunia dan kekal. Kerajaan itu menawarkan hidup baru dan masyarakat baru.

Kabar baiknya adalah kerajaan ini sudah dekat. Yesus tidak mengatakan kerajaan itu sudah datang, karena pemenuhannya masih harus datang. Na-mun, sekarang sudah menjadi kenyataan karena waktunya sudah genap. Lebih lagi, sekarang orang sudah bisa “menerima” atau “memasuki” kerajaan itu. Caranya dengan bertobat dan percaya, yaitu dengan tegas menjauhi segala dosa yang diketahui, berbalik dalam iman, dan berkomitmen kepada Yesus sebagai Raja.

Proklamasi pertama Injil meletakkan pola bagi semua penginjilan sejati. Kita perlu membuat pernyataan (pemaparan tuntas tentang Kabar Baik bahwa Kristus sudah disalib, bangkit, dan memerintah), dan kemudian menyerukan panggilan kepada semua orang agar datang kepada Dia. Sejatinya, pemapa-ran dan seruan berjalan bersama-sama.

Bacaan Alkitab setahun: Ester 4-6

Note :

P Minggu, 22 Mei 2016 KABAR BAIK

Baca: Mat 9:35-38 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ... kata-Nya: “Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!—Mrk 1:14-15.

Page 27: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

atius dan Markus mencatat kunjungan Yesus ke sinagoge di Nazaret pada masa pelayanan-Nya. Tapi Lukas sengaja menempatkannya di

masa awal pelayanan-Nya, sebab dia melihat hal itu sebagai nubuatan yang menggambarkan berita Yesus dan penolakan umat-Nya terhadap Dia.

Yesus membaca dua ayat pertama Yes 61 dan segera menyatakan bah-wa yang dimaksud Yesaya adalah Dia sendiri. Dia adalah Mesias, yang diurapi, yang diutus untuk membawa kebebasan bagi empat golongan orang—yang miskin, yang ditawan, yang buta, dan yang tertindas.

Pertanyaan yang penting ialah apakah kondisi pendengar tersebut ber-sifat spiritual atau sosiopolitis. Jawabannya berbeda-beda. Ada yang mero-hanikan Injil, seolah-olah Injil hanya menyelamatkan orang dari dosa. Ada yang memolitisasi Injil, seolah-olah Injil hanya membebaskan orang dari pen-indasan. Tapi kedua jawaban ini tidak memuaskan karena masing-masing ku-rang sesuai dengan nas. Yang merohanikan lupa bahwa Yesus juga bergaul dengan orang miskin, dan yang memolitisasi lupa bahwa dalam bahasa Yunani kata pembebasan (19) bisa juga berarti “pengampunan”.

Satu-satunya penyelesaian dilema ini ialah mengatakan bahwa keduan-ya benar, karena Yesus mengajarkan keduanya. Si miskin dalam PL adalah baik miskin yang rendah hati, yang berseru kepada Allah mohon rahmat maupun dia yang tertindas yang perlu dibebaskan.

Apa yang benar bagi yang miskin (baik secara materi maupun rohani) juga benar bagi mereka yang ditawan, yang buta, dan yang tertindas. Injil adalah kabar baik bagi keduanya juga.

Bacaan Alkitab setahun: Ester 7-9

Note :

M Senin, 23 Mei 2016

MANIFESTO NAZARET Baca: Luk 4:14-21 Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin—Luk 4:18.

Page 28: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ara penulis Injil menggambarkan pelayanan Yesus rangkap tiga: mengajar, berkhotbah, dan menyembuhkan. Mengajar dan berkhotbah tidak sulit dijangkau atau ditiru, tapi bagaimana memahami pelayanan penyembuhan? Barangkali tepat untuk memulai dengan menegaskan kebaikan cip-taan Allah. Yaitu, bahwa penyakit bukan rencana Allah untuk dunia kini dan kelak. Di dalam alam semesta yang baru tidak akan ada penyakit atau kesakitan atau kematian atau air mata (Why 21:4). Jadi, karena penyakit dan kematian menyusup ke dalam dunia Allah yang baik, para dokter dan perawat bertindak benar dalam memerangi itu semua. Lebih lagi, semua penyem-buhan adalah penyembuhan ilahi karena Allah memberikan kepada tubuh manusia proses terapeutik yang luar biasa. Misalnya, begitu terjadi infeksi segera muncul antibodi untuk melawan infeksi. Keyakinan inilah yang men-dorong Ambroise Pare, seorang dokter Hugenot, berkata, “Saya membalut lukanya, tapi Allah yang menyembuhkan.” Kata-kata ini terukir pada dinding sekolah kedokteran Ecole de Medicine di Paris. Namun, Kitab-kitab Injil menjelaskan bahwa pelayanan penyembuhan dari Yesus termasuk tatanan berbeda. Penyembuhan yang dilakukan Yesus adalah bukti kekuasaan supernatural Kerajaan Allah. Bijaksana jika kita menghindari dua pandangan ekstrem yang berla-wanan. Bodoh jika membatasi Sang Pencipta dengan menyatakan bahwa mukjizat tidak bisa dan tidak pernah terjadi. Di sisi lain, kita tidak boleh mengatakan, bahwa mukjizat lumrah dalam kehidupan Kristen. Bagaimanapun kita mendefinisikannya, mukjizat adalah hal luar biasa. Penyembuhan yang Yesus lakukan adalah segera, sempurna, dan tetap. Bahkan saksi-saksi yang melawan-Nya juga mengatakan, “Kita tidak dapat menyangkalnya” (Kis 4:16).

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 1-3

Note :

P

. Selasa, 24 Mei 2016 PELAYANAN PENYEMBUHAN

Baca: Kis 4:8-16 Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta menyembuhkan orang-orang di antara bangsa itu dari segala penyakit dan kelemahan mereka —Mat 4:23.

Page 29: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ulit membayangkan besarnya tuntutan pelayanan Yesus yang rangkap tiga. Contohnya, kegiatan Yesus dalam satu hari di Kapernaum. Dimu-lai dengan mengajar dan Yesus membuat pendengar-Nya terheran-heran dengan wibawa-Nya dalam mengajar. Berita tentang Dia segera menyebar di seluruh wilayah Galilea. Orang berbondong-bondong datang kepada-Nya untuk menerima pengajaran dan kesembuhan. Sesudah matahari terbenam, Dia mungkin berharap sempat makan dan istirahat sebentar, na-mun “Seluruh penduduk kota itu pun berkerumun di depan pintu” (33), dan Dia menyembuhkan yang sakit. Kedengarannya mudah. Namun, ketika Dia menyembuhkan perempuan yang pendarahan, dikatakan ada kekuatan yang keluar dari Diri-Nya. Yesus tentu kehabisan tenaga. Yang paling melelahkan saat menghadapi roh jahat. Kerajaan Allah telah menerobos; kerajaan Iblis tidak akan mundur tanpa perlawanan. Setelah sibuk melayani, Yesus butuh penyegaran fisik dan spiritual. Jadi, pagi-pagi sekali Dia bangun dan pergi ke tempat terpencil untuk berdoa. Lukas paling tertarik dengan aspek ini dalam perilaku Yesus. Dia menyebutkan sekitar sepuluh kejadian khusus ketika Yesus berdoa. Yesus mencari kekuatan baru di dalam doa, bersekutu dengan Bapa-Nya yang Dia sapa “Abba”. Profesor Joachim Jeremias, teolog Jerman terkenal (1900-1979) menulis, “Dalam susastra doa Yudaisme kuno kata panggilan Ab-ba kepada Allah ini tidak pernah dipakai ... Sebaliknya Yesus selalu memakai kata ini ketika Ia berdoa.” Setelah disegarkan oleh doa, Dia kembali ke pela-yanan-Nya yang sibuk dan melelahkan. Itulah iramanya sehingga Dia mampu menahan ketegangan pelayanan-Nya. Kalau Dia membutuhkan irama seperti ini, apalagi kita!

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 4-6

Note :

S

. Rabu, 25 Mei 2016 KEHIDUPAN DOA TUHAN

Baca: Mrk 1:21-39 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar, Ia pergi ke tempat yang terpencil dan berdoa di sana—Mrk 1:35.

Page 30: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

enurut Lukas, pemilihan dan pemanggilan kedua belas murid itu dil-akukan Yesus sesudah Dia berdoa semalam suntuk. Dia tahu kepu-tusan yang akan diambil-Nya sangat penting, karena kedua belas orang itu akan memegang peran khusus di masa mendatang. Dua hal patut diperhatikan: Pertama, Yesus mempunyai banyak pengikut atau “murid.” Tapi dari kelompok besar ini Dia memilih dua belas orang. Penentuan jumlah ini disen-gaja. Dia melihat dua belas rasul itu setara dengan dua belas suku bangsa Is-rael. Dia bersama para rasul-Nya merupakan inti Israel yang baru dan disucikan. Ciri paling menonjol dari para rasul adalah keragamannya unik. Matius, si pemungut cukai (dianggap pengkhianat) dan Simon, orang Zelot (nasionalis ekstrem), menjadi anggota kelompok rasul ini. Barangkali Yesus sengaja memilih orang yang berbeda budaya menjadi rasul-Nya untuk mempra-kirakan keragaman yang selalu akan menjadi ciri komunitas-Nya. Kedua, Yesus mengangkat mereka menjadi rasul, atau “yang diutus.” Perlu diingat latar belakang rangkap dua kata ini. Dalam PL “yang diutus” ada-lah para nabi. Seperti Yahwe mengutus nabi-nabi-Nya, begitu juga Yesus mengutus rasul-rasul-Nya. Dalam Yudaisme, para rabi “yang diutus” disebut shaliach, diutus Sanhedrin untuk mengajar. Pengertiannya, orang itu memba-wa otoritas pengutusnya. Dalam kaitan inilah Yesus berkata kepada kedua belas murid-Nya, “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku” (Mat10:40) dan “Siapa saja yang mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku” (Luk 10:16). Yesus mengangkat mereka “untuk menyertai Dia” sebagai saksi mata, mendengar perkataan-Nya dan melihat pekerjaan-Nya, sehingga mereka di-perlengkapi dan bisa menyaksikan apa yang mereka lihat dan dengar (Mrk 3:14; Yoh 15:27). Implikasi kerasulan memberi masukan penting mengenai penulisan PB.

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 7-9

M Kamis, 26 Mei 2016 PANGGILAN KEDUA BELAS MURID

Baca: Mrk : 3:13-19 Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua helar orang, yang disebut-Nya rasul—Luk 6:13.

Note :

Page 31: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

alau kita ikuti kronologi Injil Markus, perumpamaan benih yang tumbuh merupakan salah satu yang paling awal. Waktu itu Kerajaan-Nya masih kecil, terdiri atas sedikit orang yang mendengar Injil diberitakan Yesus dan kemudian menerima panggilan-Nya. Perumpamaan kecil ini dimaksudkan untuk meyakinkan pengikut-Nya dan memberi mereka semangat ketika penyebaran Kerajaan-Nya terasa lambat. Dalam beberapa hal penting kerajaan tumbuh seperti tumbuhan. Petani menaburkan benih dan pada waktunya memanen gandumnya. Tapi di antara masa menabur dan masa panen dia boleh dikatakan tidak melakukan apa-apa. Apakah dia tidur atau bangun tidak ada pengaruhnya karena benih tetap tumbuh. Seperti di alam, begitu pula Kerajaan Allah. Kerajaan itu telah ber-tumbuh selama bertahun-tahun sampai menjadi besar sekali, namun asas per-tumbuhannya tetap sama. Pertama, tak bisa dihalang-halangi; tidak ada yang bisa menghentikan perkembangannya. Ada kekuatan tersembunyi yang terus bekerja, menum-buhkan “mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu” (28). Kedua, tidak kelihatan; Dia akan tetap bertumbuh meski kita tidak melihatnya. Ketiga, spontan; kita tidak bisa membantu proses pertumbuhannya yang tersembunyi. Bumi menghasilkan gandum “dengan sendirinya” (28). Da-lam bahasa Yunani, automate. Tentu tidak secara harfiah otomatis karena dengan pekerjaan Roh Kudus yang tersembunyilah kerajaan itu bertumbuh. Itu adalah karya-Nya, bukan kita.

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 10-12

K

Jumat, 27 Mei 2016 PERUMPAMAAN tentang BENIH yang TUMBUH

Baca: Mrk 4: 26-29 Beginilah hal Kerajaan Allah itu: Seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu bertunas dan tumbuh, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu—Mrk 4:26—27.

Note :

Page 32: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

tas perumpamaan penabur, Yesus menambahkan baik penjelasan mau-pun tafsirannya: “Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar”. Sebab Yesus menggambarkan pelayanan-Nya seumpama Dia menyiarkan benih Firman Allah, yang mendapat berbagai tanggapan. Musuhnya adalah burung yang memakan benih itu (Iblis), ma-tahari yang membakarnya (pencobaan dan kesulitan), dan duri yang mence-kiknya (kekayaan dan keduniawian). Tapi pesan perumpamaan itu tidak be-rakhir di sini. Ada pola yang jelas. Empat kali kita membaca bahwa ada benih yang jatuh, berarti (lagi empat kali) ada empat kelompok orang yang mendengar Firman Allah (11). Pertanyaan yang mendasar adalah apa yang mereka lakukan dengan Firman itu. Bagaimana tanggapan mereka? Ada orang yang tidak mau menanggapi Firman itu sama sekali. Firman itu tid-ak menembus benteng pertahanannya. Pikiran mereka tertutup dan hati mereka keras. Mereka sangat rentan terhadap bujukan Iblis. Ada juga yang menanggapi Firman secara dangkal. Awalnya menerima dengan semangat, tapi benih itu tidak pernah berakar; ada batu di bawah tanahnya. Akibatnya, ketika terik matahari menimpa, kehidupan rohani mereka kering dan mati. Yang lain lagi menerima Firman tapi sekaligus juga menerima banyak hal lain. Mereka tidak bisa membedakan apa yang duniawi dan yang Ilahi. Mereka membanggakan diri sebagai orang yang berpikiran terbuka—begitu ter-bukanya sehingga semuanya masuk atau semuanya keluar. Akhirnya, peker-jaan, kesenangan, dan kekayaan, seperti duri, mencekik hidup rohani mereka. Ada yang menanggapi Firman dengan sepenuh hati. Mereka memegangnya erat-erat dan bertahan. Mereka memberinya prioritas. Mereka memeliharanya. Dan Firman itu berbuah.

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 13-15

Note :

A

Sabtu, 28 Mei 2016 PERUMPAMAAN PENABUR

Baca: Luk 8: 4-18 “Seorang penabur keluar untuk menabur benihnya .... Sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang .... Yesus berseru: “Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”—Luk 8:5, 8.

Page 33: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

eritanya jelas. Ada dua orang penabur, satu petani dan yang lain musu-hnya. Ada dua ragam benih, satu gandum dan yang lain lalang. Dan akan ada dua panen, karena lalang akan dibakar dan gandum akan disimpan di lumbung. Tapi ladang yang samalah yang diperhatikan terus. Perumpamaan ini mengajarkan tiga pelajaran. Pertama, gereja adalah komunitas campuran, berisi orang percaya dan tidak percaya (seperti gandum dan lalang). Ada yang menolak pendapat ini. Mereka menunjuk ke ayat 38, tempat Yesus mengatakan bahwa “ladang ialah dunia”. Tapi musuh menaburkan benih lalang “di antara gandum itu” (25), bukan di ladang lain, dan pada akhirnya orang jahat akan dikeluarkan dari kerajaan, yaitu keluar dari komunitas yang mengakui Yesus Raja. Jadi di antara anggota gereja ada yang sejati ada yang palsu. Ini membenarkan pembedaan di antara gereja yang nampak (semua anggota gereja dibaptis) dan gereja yang tidak nampak (semua yang benar-benar milik Yesus Kristus). Kedua, Iblis bekerja di gereja. Ada pemimpin gereja yang tidak percaya adanya Iblis. Tapi Yesus percaya, dan itu cukup bagi kita. Iblis merembes ke dalam gereja melalui agen-agennya, yang sering kelihatan seperti orang percaya sejati. Karena apa yang disebut lalang, awalnya adalah rerumputan, hampir tidak bisa dibedakan dari gandum. Ketiga, pemisahannya akan terjadi pada akhir zaman. Orang Kristen palsu tidak akan bisa memakai kedoknya untuk selamanya. Di Hari Pengha-kiman kedok mereka akan dibuka. Sementara itu, kita tidak pantas mencoba melakukan pekerjaan Allah, mengayak dan memisah-misahkan. Namun, itu tidak berarti bahwa gereja harus menjadi komunitas yang sama sekali inklusif dan tidak ada tindakan disiplin. Bidat atau kejahatan harus ditertibkan, dan kita membutuhkan hikmat agar dapat membedakan orang yang percaya dan yang tidak percaya.

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 16-18

Note :

C

. Minggu, 29 Mei 2016 PERUMPAMAAN LALANG diantara GANDUM

Baca: Mat 13:24-30, 36-43 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai—Mat 13:30.

Page 34: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

uk 15 merupakan satu di antara bab-bab paling dikenal dan disukai di dalam Alkitab, karena ada tiga perumpamaan tentang yang hilang dan ditemukan kembali—domba, dirham, dan seorang anak. Perumpamaan tentang anak yang hilang memberikan kepada kita gam-baran yang jelas tentang keterhilangan manusia. lnilah autobiografi semua orang. Si anak sengaja berusaha mendapatkan kebebasan. Menuntut warisan hampir sama dengan mengharapkan kematian ayahnya. Kemudian di negeri yang jauh kemauan diri merosot menjadi memuaskan diri. Gaya hidupnya bo-ros dan amoral. Ketika ada bahaya kelaparan, dia jatuh sampai menjadi tukang memberi makan babi (hal yang menjijikkan bagi orang Yahudi). Tidak ada orang yang menolongnya. Dia bangkrut, lapar, dan sendirian. Sementara itu, kasih bapaknya tidak goyah. Bapaknya kehilangan dia dan merindukan kembalinya. Inilah yang disebut anugerah. Beberapa kritikus berpendapat, si bapak tidak mengambil risiko dan tidak menderita. Bukan Kristen juga bersikeras bahwa si anak muda diselamatkan tanpa Juruselamat, karena perumpamaan ini mengajarkan pengampunan tanpa kurban pen-damaian. Tapi Dr. Kenneth Bailey, pakar budaya Timur-Tengah, menjelaskan signifikansi perumpamaan ini dalam The Cross and the Prodigal. Si bapak me-nanggung sendiri derita itu. Orang seumur dia dan dengan kedudukan ter-hormat selalu akan berjalan lambat dengan langkah yang anggun. Tapi kini dia berlari di jalan, menghadapi risiko ditertawakan dan dicemooh seluruh desa. Dia menanggung rasa malu dan penghinaan yang patut ditanggung oleh si anak yang pulang. Si Ayah yang turun dan keluar mengisyaratkan inkarnasi. Pemandangan yang merendahkan martabat di jalan desa mengisyaratkan makna salib.

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 19-21

Note :

L

. Senin, 30 Mei 2016 TIGA PERUMPAMAAN yang HILANG dan DITEMUKAN KEMBALI Bagian 1—Injil

Baca: Luk 15:11-24 “Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Lalu mulailah mereka bersukaria—Luk 15:24.

Page 35: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

atatan redaksi oleh Lukas sendiri, yang menggambarkan konteks tem-pat ketiga perumpamaan ini diceritakan, sering diabaikan. Para pemungut cukai dibenci karena mereka membantu penjajah Roma yang dibenci (atau di Galilea, mereka bekerja untuk Herodes Antipas), juga karena mereka sering memeras. Pada sisi lain, orang berdosa adalah cemoo-han yang diberikan orang Farisi kepada rakyat jelata yang buta hukum. Orang Farisi mengesampingkan kedua kelompok ini. Jadi, ketika Yesus bergaul dengan mereka, orang Farisi marah besar. “Orang ini menerima orang-orang berdosa,” kata mereka dengan kaget dan ngeri. Tapi Lukas mencatat itu dengan nada setuju dan kagum. Sesungguhnya, hanya orang berdosa yang diterima Yesus. Kalau tidak demikian, tak ada harapan buat kita! Yesus menceritakan ketiga perumpamaan tentang yang-hilang-dan-ditemukan-kembali untuk menyoroti perbedaan yang mendasar antara Dia dan orang Farisi. Dia menerima orang berdosa; orang Farisi menolak. Mereka punya pikiran yang salah tentang kesucian. Mereka pikir mereka bisa tertular kenajisan kalau berhubungan dengan orang berdosa, jadi mereka menjaga jarak. Namun, Yesus bergaul bebas dengan orang berdosa bahkan sampai disebut “sahabat pemungut cukai dan orang berdosa” (Mat 11:19). Jadi, apakah kita menyerupai Yesus atau orang Farisi, apakah kita menghindari hubungan dengan orang berdosa atau mencari hubungan dengan mereka? Jangan kita salah mengerti hal ini. Yesus menerima orang berdosa tidak berarti bahwa Dia membenarkan dosa mereka. Ketiga perumpamaan berakhir dengan pertobatan dan perayaan. Yesus menolak dua ekstrem yang berlawanan, pendirian orang Farisi maupun kompromi. Ada sukacita di surga, kata Dia, karena satu orang berdosa yang bertobat.

Bacaan Alkitab setahun: Ayub 22-24

Note :

C

Selasa, 31 Mei 2016 TIGA PERUMPAMAAN yang HILANG dan DITEMUKAN KEMBALI Bagian 2—Misi

Baca: Luk 15:1-10 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, semuanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Lalu bersungut-sungutlah orang-orang Farisi .... “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sarna dengan mereka”—Luk 15:1-2.

Page 36: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

ARTI SEBUAH KELUARGA

Sebab itu terimalah satu sama lain, sama seperti Kristus juga te-lah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. (Roma 15:7) Ketika masih kecil, saya pernah bertengkar dengan adik. Hingga beberapa hari kami tidak bertegur sapa. Saya lupa persisnya penyebab pertengkaran itu. Namun, saya tidak dapat lupa na-sihat Ibu, “Apa pun kesalahannya, ia adalah adikmu. Suka atau tidak suka, ia tetap adikmu. Tidak ada yang dapat mengubah itu. Mau sampai kapan kamu bertengkar?” Ibu selalu mengajar-kan kepada kami untuk dapat menerima saudara kami. Kami ha-rus saling mengam-puni dan mengasihi karena kami adalah saudara dan tidak ada yang dapat mengubah hal itu. Kita juga satu keluarga di dalam Kristus. Kita tidak pernah dapat memilih siapa yang menjadi keluarga kita. Keluarga adalah anu-gerah yang Tuhan berikan.

Page 37: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

Paulus pun menasihati jemaat di Roma agar dapat menerima satu sama lain sebagaimana Kristus telah menerima kita dengan semua kelemahan kita. Kita harus meneladani Kristus. Kita yang kuat harus menanggung mereka yang lemah dan tidak mencari kesenangan diri sendiri. Dalam berhubungan dengan saudara seiman, kita juga sering menemui masalah karena perbedaan kepribadian, kesalahpa-haman, perbedaan pendapat, dll. Ketika hal itu terjadi, ingatlah bahwa bagaimanapun juga mereka adalah saudara kita dalam keluarga Allah. Janganlah menjauhi atau mengucilkan mereka. Sebaliknya, kita harus menerima, mengampuni, dan mengasihi mereka sama seperti Kristus telah menebus kita, orang berdosa. Ketika kita saling mengasihi, dunia akan melihat bahwa kita ada-lah anak-anak Allah. Nama-Nya dipermuliakan.—VT KRISTUS MENGINGINKAN AGAR KITA SEBAGAI SATU KELUAR-GA SALING MENERIMA, MENGAMPUNI, DAN MENGASIHI DI

DALAM KASIH-NYA [Sumber: www.renunganharian.net

Page 38: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

Bila kau ingin tahu apa arti 1 tahun, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas. Bila kau ingin tahu apa arti 1 semester, tanyalah pada seorang mahasiswa yang telat lulus kuliah. Bila kau ingin tahu apa arti 1 bulan, tanyalah kepada ibu yang melahirkan premature. Bila kau ingin tahu apa arti 1 minggu, tanyalah seorang editor majalah mingguan. Bila kau ingin tahu apa arti 1 hari, tanyalah pada seorang wanita menanti pernikahannya esok hari. Bila kau ingin tahu apa arti 1 jam, tanyalah pada seorang pengusaha yang telat bertemu investor potensial. Bila kau ingin tahu apa arti 1 menit, tanyalah pada seorang penumpang yang ketinggalan pesawat Bila kau ingin tahu apa arti 1 detik, tanyakan kepada orang yang lolos dari kecelakaan maut Bila kau ingin tahu apa arti 1 milidetik, tanyalah pada seorang atlit lari olimpiade.

ARTI WAKTU

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana — Mazmur 90:12

Page 39: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016
Page 40: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

JADW

AL PE

LAYA

NAN I

BADA

H RAY

A GBI

PORIS

INDA

H BLO

K E 21

7 JU

NI 201

6

*NB:

Untuk

pelay

an Ush

er dan

Kolek

tan, jik

a tidak

ada b

aju ya

ng ses

uai de

ngan

warna

yang

sudah

diteta

pkan, b

isa me

makai

baju

warna

putih

. Ser

agam S

eluruh

Tim P

elayan

an Mi

nggu I

: Sem

ua pel

ayan b

erpaka

ian pu

tih - h

itam (p

ria me

makai

dasi)

Mingg

u II :

Batik

Mi

nggu I

II : H

itam(Pr

ofetik

, Kole

ktan, U

sher)

Mingg

u IV :

Hijau/

Abu-a

bu (Pr

ofetik

, Kole

ktan, U

sher)

Mingg

u V : B

ebas ra

pi (kas

ual)/k

emeja

lengan

pende

k TA

NGGA

L 05

Juni 20

16 12

Juni 20

16 19

Juni 2

016

26 Jun

i 2016

PU

KUL

06.00

10.00

06.00

10.00

06.00

10.00

06.00

10.00

WL

Ibu Met

a J.

Sdr.Ch

ristiand

y Sdr

i. Steph

anie M.

Ibu Rik

a R

Singer

s Ibu

Sisca,

sdri A

manda

Ibu

Liana

,sdr Y

oksand

i Sdr

Santo

, Sdri

Tirza

Ibu Sr

I M , Ib

u Lenn

y C

MUSIC

Sdr

Richa

rd, Sdr

. Luis,

Sdr.

Leo,Sd

r.Ivan

Bpk. M

elky, S

dr. Leo

,Bp.Ste

ven,Sd

r.Laur

ent

Sdr Ri

chard,

Sdr.Le

o, Sdr

Luis ,S

dr. Da

vid

Bpk. M

elky, B

p Stev

en, Sd

r. Lui

s,Sdr.B

randon

TA

MBOR

INE

Monic

a Lil

i Viv

i Lul

u Feb

ri Sha

nia

Sally

Keke

PEND

OA

SYAF

AAT

Ibu Er

inawa

ti Ibu

Cathe

rina

Ibu Ti

nneke

Ibu.An

go Ibu

.Afong

Ibu

.Nermi

Ibu

Lidya

H Ibu

Ester

Ch

Ibu M

aryant

i Ibu

.Juju

Ibu.M

aryati

Ibu

. Pin-p

in Ibu

Yayan

g Ibu

Merry

Ibu

Ango

Bp Jim

my

Bp Ru

dy Kh

o Bp

Aland

ri T

Bp Fre

ddy

Bp Te

rry H

Bp Da

vid P

Bp T D

arwin

Bp Ge

Yusuf

Bp

Akwe

t PE

NDAM

PING

PENG

KOTB

AH

Bp Al

andri T

. Bp

. Terry

H.

Ibu Sis

ca Ibu

Cathe

rina L

USHE

R LUA

R Ke

l. Bp E

dy Dj

Kel B

p Rudy

Kh

o Ke

l. Bpk.

Sun

andar

Kel. B

pk. M

ul-yad

i Ke

l. Bpk.

Tjun

Todjo

Kel. B

pk.

Akwe

t Ke

l. Bpk.

Ted

dy Ke

l. Bpk.

Jimmy

US

HER D

ALAM

& K

OLEK

TAN

Bpk. A

lpinto

Bpk. H

endra K

. Ibu

Liliwa

ti Ibu

Rahel

Ibu

Elya

Ibu Su

ryanti

Bp Ge

Yusuf

Bp

Andy

S Sdr

I.Trive

na Sdr

i. Virgi

n Sdr

i. Rian

a Sdr

i Vivi

A Ibu

Suind

ah Ibu

Mimi

S Ibu

Lini

Ibu Ch

ing La

n OP

. LCD

Sdr

i. Yuni

Sdr

i Dina

Sdr

. An

dryant

o Sdr

. Ferry

Sdr

i. Yuni

Sdr

i. Dina

Sdr

. Andr

i-yan

to Sdr

. Ferry

SA

KRAM

EN

PERJ

AMUA

N KU

DUS

Bpk S

ulistion

o Bp

k Terry

H

Bpk P

ausian

Bp

k Alan

dri Bp

k T.Da

rwin

Bpk A

kwet

Bp

k Alan

dri

SOUN

D SYS

-TE

M Bp

k. Rona

ld.H

Bp.Sil

as.Tjh

Bpk. R

onald

H. Bp

k. Silas

Tjh

Bpk. R

onald

H. Bp

k. Silas

Tjh

Bp

k. Rona

ld H.

Bpk. S

ilas Tj

h

Page 41: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

Sdri. Gabriela Melisa 1/5 Ibu Trisna 7/5 Bpk Esther 8/5 Ibu Lie Mei Lie 8/5 Ibu Maria Slamet 12/5 Ibu Ango 15/5 Sdr Susanto 15/5 Bpk Terry H 16/5

Seorang pendeta memutuskan untuk melewatkan pelayanan Minggu dan pergi ke lapangan golf untuk bermain. Ketika ia sampai di sana, ia menemukan tidak ada orang lain sehingga se-luruh lapangan golf itu menjadi miliknya sendiri. Namun, sebenarnya dia memiliki saksi. Ada dua malaikat sedang mengawasi dia dan mereka tidak setuju kalau pendeta itu membolos dari pelayanan di gerejanya. "Lihat orang itu," kata malaikat pertama, "dia seharusnya ada di gereja, bukan di luar sana. Biarkan aku memukulnya dengan petir atau sesuatu." "Jangan!" kata malaikat kedua. "Aku sudah memikirkan sesuatu yang lain untuk dia. Perhatikan apa yang terjadi ketika ia membuat pukulan beri-kutnya." Pendeta itu menempatkan bola, memukul sejauh 200 meter dan bola ma-suk tepat di lubang dengan satu pukulan. "Jenis hukuman apa ini?!" malaikat pertama berteriak. "Pukulan itu malah menjadi salah satu tembakan golf terhebat dalam sejarah!!" "Betul! Memang itu adalah tembakan terbaik sepanjang sejarah. Akan teta-pi, karena dia sendirian di sini, dia tidak akan bisa membuat siapa pun percaya tentang hal itu ...." "... Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka." (Efesus 4:17-18)

MEMBOLOS PELAYANAN PADA HARI MINGGU

Bpk Victor S 18/5 Ibu Lidya Endangwati 19/5 Ibu Lucia Indrawati 20/5 Ibu Elliya P 26/5 Ibu Melly Kwee 27/5 Ibu Aju 29/5 Ibu Suriyanti 31/5

Page 42: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016

SELAMAT DATANG Di Keluarga Allah GBI Poris Indah Blok E/217 TUHAN YESUS MENGASIHI SAUDARA

“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Al-

lah.” (Efesus 2:19) “SELAMAT BERGABUNG”

GBI PORIS INDAH 2016 VISI : HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH MISI : Setiap jemaat memiliki hubungan yang benar, intim dan hidup dengan Allah Target : 1. Jemaat membaca Alkitab (4M) setiap hari dan membaca keseluruhan Alkitab (K-W) 1x1 tahu 2. Jemaat berdoa kepada Allah setiap hari secara pribadi,bersama komunitas dan bersyaat 3. Jemaat menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran, setiap hari saat melakukan iba-dah 4. Jemaat siap dimuridkan dan memuridkan. 5. Jemaat hidup bertanggung jawab terhadap anggota keluarga, sesama jemaat dan masyarakat agar dapat menjadi saksi-Nya. 6. Jemaat melakukan PI di : keluarganya, profesi dan dimana saja untuk menjangkau jiwa bagi sorga. 7. Jemaat tumbuh dewasa, elit, militant dan radikal bagi gereja dan jemaat-Ny 8. Jemaat meningkatkan SDM, profesionalisme kreaaktivitas, dinamisme sesuai nilai kera-jaan sorga

NOMOR REKENING GBI PORIS INDAH E. 217 Rek. Umum / Operasional Gereja A/n Terry Halim No. Rek. 5940085545 KCP Poris Indah Rek. Pembangunan / Sarana-Prasarana A/n Liberus Koridama No. Rek. 5940077241

STRUKTUR ORGANISASI GBI PORIS INDAH GEMBALA / BAPAK IBU ROHANI Pdt. Liberus Koridama, S. PAK Pdm. Susy TIM PENGGEMBALAAN Pdm. Sulistiono Pdp. Timotius Darwin KOORDINATOR BIDANG: Didaskalia / Pengajaran: Melky Z./ Rika Rahayu Pastoral / Penggembalaan : Sulistiono Diakonia / Pelayanan : Catherina L Marturia / Penginjilan: Timotius Darwin Koinonia / Persekutuan : Sulistiono Liturgia / Ibadah Raya : Alandri / Meta J Penatalayanan: Melly Kwee Sarana Prasarana : Terry Halim & Obeth Multi Media : Fransisca

Sepuluh persyaratan menjadi Pelayan Kristen 1. Mengenai Allah

2. Mengenal pelayanannya 3. Mengenal dirinya 4. Memberi Teladan 5. Memberi perhatian 6. Berkomunikasi dengan baik 7. Memuridkan orang lain 8. Memotivasi orang lain 9. Menyelesaikan masalah 10. Menerima tanggung jawab

By Bonar Mangunsong BULETIN @ ONLINE

Edisi Maret 2016 issuu.com/multimediagbiporisindah/docs/buletin_umum_mar_2016 Edisi April 2016 issuu.com/multimediagbiporisindah/docs/buletin_umum_apr_2016 KONTAK REDAKSI

Menerima artikel/ kritik/ saran / dll Email: [email protected]

Page 43: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016
Page 44: Buletin GBI Poris Indah Edisi Mei 2016