buku pengenalan pohon sulawesi
DESCRIPTION
Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secara biogeografipulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatu wilayah yangunik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia dan Australia danmemiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi.TRANSCRIPT
PengenalanJenis-Jenis PohonYang Umum Di Sulawesi
Editor :
Penulis :
Dr. Max M.J. Van Balgooy
Ramadanil PitopangIsmet Khaeruddin
Aiyen TjoaIn’am F Burhanuddin
2008
Editor :
Penulis:
Judul dalam katalog: Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di SulawesiPenerbit: UNTAD PRESSISBN 978-970-3701-64-6
Dr. Max M.J. Van Balgooy
Ramadanil Pitopang, Ismet Khaeruddin, Aiyen Tjoa,In’am F Burhanuddin
©: 2008 Herbarium Celebense UNTADCover design : In’am F. BurhanuddinLay out : In’am F.Burhanuddin
Herbarium Celebense (CEB)Laboratorium Ekotaksonomi TumbuhanUniversitas TadulakoJurusan Biologi F-MIPAUniversitas Tadulako
Penerbitan buku ini didukung oleh:
Pemerintah PropinsiSulawesi Tengah
Sambutan Gubernur
Sulawesi Tengah
HB. Paliudju
Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada TuhanYang Maha Kuasa yang
atas karuniaNya buku Pengenalan Pohon Di Sulawesi ini akhirnya dapat disusun
dan diterbitkan dengan baik.
Sulawesi merupakan pulau yang unik dan khas yang menjadi pusat kawasan
Wallacea. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak di antara dua benua yaitu
Asia dan Australia. Kawasan ini memiliki tingkat endemisitas yang tinggi dalam
hal flora dan fauna, serta memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan
Kalimantan yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar yang tidak terlalu luas.
Sementara itu
Palu, 1 Oktober 2009
Gubernur Sulawesi Tengah
Keanekaragaman hayati Sulawesi yang begitu tinggi
perlu didokumentasikan dengan baik agar menjadi panduan bagi generasi
mendatang yang ingin mempelajari keanekaragaman hayati sulawesi khususnya
bagi para pelajar, guru-guru, mahasiwa, peneliti, pejabat fungsional dan parapihak
yang ingin mengembangkan kajian tentang KEHATI di sulawesi. .
Sulawesi Tengah merupakan pusat keanekaragaman Sulawesi
karena merupakan tempat pertemuan tiga lempengan benua.
Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung penerbitan buku ini dan
besar kiranya buku ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah.
HB. Paliudju
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesiiii
Sambutan Rektor
Universitas Tadulako
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya”
Buku Tentang Pohon-pohon di Sulawesi Tengah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kehadiran buku ini merupakan salah satu dari hasil Tri Darma Perguruan Tinggi
yang dilakukan di Universitas Tadulako dan merupakan bukti nyata bahwa
kegiatan penelitian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama di
Universitas Tadulako, sehingga melalui pengembangan lembaga riset seperti
Herbarium merupakan fasilitas utama penting dalam menunjang bidang
keanekaragaman hayati Sulawesi yang terkenal dengan keunikan dan tingkat
endemisitas yang tinggi. Potensi biodiversitas tumbuhan Sulawesi ini masih
sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan banyaknya penemuan ilmiah baru oleh
botanist dalam beberapa tahun terakhir baik yang bersifat “New Record” ataupun
“New Species”. Tercatat beberapa jenis yang merupakan baru untuk ilmu
pengetahuan seperti (Araceae) dari C.A. Tinombala,
(Balsaminaceae) dari Lore Lindu, (Arecaceae) dan
(Nepenthaceae) dari Taman Nasional Lore Lindu.
Kami merasa bangga dan menyambut baik kehadiran Buku ini yang kedepannya
diharapkan muncul karya-karya dari civitas academica Universitas Tadulako untuk
kemajuan Ibu Pertiwi yang tercinta.
Palu, 10 Oktober 2009
Rektor Universitas Tadulako
Allocasia megawatii Impatien
punaensis Pinanga aurantiaca
Nepenthes pitopangii
Drs.H. Sahabuddin Mustapa, M.Si
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi iv
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya
sehingga buku ini dapat diselesaikan secara baik hingga penerbitannya. Seperti
disadari bahwa publikasi menyangkut Flora Sulawesi masih sangat terbatas, disisi
lain kawasan ini merupakan bioregion penting untuk keanekaragaman hayati
Indonesia terutama kekayaan Flora dan Fauna di Indonesia. Oleh sebab itulah
buku ini disusun untuk membantu para pihak dalam pengenalan keanekaragaman
hayati tumbuhan Sulawesi terutama kaum akademisi (dosen, peneliti dan
mahasiswa) pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam seperti Biologi, Kimia,
Kehutanan serta lembaga terkait lainnya seperti pertanian, pariwisata,
kehutanan, dan konservasi konservasi sumber daya alam.
Dengan selesainya buku ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah mendukung kehadiran Tulisan ini
terlebih khusus kepada Bapak Rektor Universitas Tadulako Drs. H. Sahabuddin
Mustapa, MSi, kepala Lembaga Penelitian Universitas Tadulako Drs. H. Arifuddin
Bidin, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Drs. Abdullah, MT,
Ketua Prodi Biologi FMIPA UNTAD Drs. Elijonnahdi, MSi, dan Ketua jurusan
Manajemen Hutan Ir. Akhbar, MT. Kepada Dr. Ahmad Rizal M.Appl.Sci. serta
seluruh kolega di The Nature Conservancy atas dukungan moral dan material
dalam penerbitan buku ini.
Penulisan buku ini sangat ditunjang oleh fasilitas Herbarium Celebense (CEB)
UNTAD, yang merupakan salah satu herbarium penting di bioregion Wallacea dan
merupakan aset Universitas Tadulako. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah berjasa dalam
pengembangan Herbarium Celebense terutama pada Bpk. Prof. Dr. Ir. H. Edi
Guhardja, MSc (IPB), Dr. Paul J.A. Kessler (Hortus Botanicus Leiden), Prof. Dr.
Stephan Robert Gradstein (Univ.of Gottingen), Dr. Michael Kessler (Univ.
Gottingen), Dr. Ir. Sri S. Tjitrosoedirdjo (SEAMEO BIOTROP), Prof. Dr. Johanis P.
Mogea (Herbarium Bogor) dan Dr. Ir. H. Dede Setiadi (IPB), yang semuanya
merupakan pakar Ekotaksonomi dan konservasi biodiversitas tumbuhan. Buku ini
disusun berdasarkan studi literatur dan penelitian ke lapangan terutama di hutan-
hutan Sulawesi, untuk itu penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
Firdaus, S.Hut, Sahar Sabir, S.Hut dan Hardianto Mangopo, S.Hut yang merupakan
staff Herbarium Celebense yang setia menemani dan membantu penulis baik di
lapangan ataupun di herbarium.
Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bermanfaat untuk kemaslahatan umat
manusia.
Palu, 22 September 2008
Penulis
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesiv
DAFTAR ISI
Sambutan Gubernur Sulawesi Tengah....iiiSambutan Rektor UniversitasTadulako.....ivUcapan Terima Kasih......viiDaftar Isi.....viPendahuluan.....1Tinjauan Pustaka.....3Aleurites moluccana.....11
Annona muricata.....14Annona reticulata.....15Annona squamosa....16
Areca vestiaria.....19Arenga pinnata.....20Arenga undulatifolia.....21Artocarpus heterophyllus.....22Bischofia javanica.....23Buchanania arborescens....24Calophyllum inophyllum....25Cananga odorata....26Canarium hirsutum...27Carallia brachiata....28Cassia siamea....29
Casuarina equisetifolia....31Celtis phillipinensis...32Cinnamomum porrectum....33Cocos nucifera....34Cynometra ramiflora.....36Delonix regia....37Deplanchea bencana....38Dillenia serrata.....39Diospyros celebica....40Dracontamelon dao......42Duabanga mollucana.....43Durio zibethinus.....44Dysoxylum nutans.....45Elaeocarpus teijsmannii....46Elmerillia ovalis.....47Erythrina subumbrans.....48Erythrina variegata.....49Eucalyptus deglupta.....50Ficus benjamina......51Ficus minahassae.....52Galbulimima belgraveana....53Garuga floribunda....54Gastonia serratifolia.....55Gironniera subaequalis.....57
Alstonia scholaris.....12Alstonia spectabilis......13
Anthocephalus chinensis....17Antidesma bunius.....18
Castanopsis accuminatisima....30
Gnetum gnemon....58Heritieria littoralis....59Hibiscus tiliaceus.....60Homalanthus populneus....61Hopea celebica....62Horsfieldia costulata.....63Kalappia celebica.....64Kleinhovia hospita.....66Knema celebica.....67
Leucaena leucocephala....69
Lithocarpus havilandii.....71Macadamia hildebrandii.....72Macaranga hispida......73
Mangifera foetida.....75Mangifera minor......76Manilkara fasciculata....77Meliosma sumatrana.....78Morinda citrifolia.....79Moringa oleifera.....80
Myristica fragrans.....82Nageia wallichiana.....83Octomeles sumatrana.....84Palaquium quercifolium.....85Pandanus tectorius......86Paraserianthes falcataria.....87
Pinanga caesea.....90Platea excelsa.....91Podocarpus imbricatus.....92Podocarpus neriifolius.....93Polyalthia lateriflora.....94Pometia pinnata.....95
Pterospermum javanicum.....97Sarcotheca celebica.....98Shorea assamica.....99Streblus asper.....100Syzygium aromaticum....101Syzygium cumini.....102Syzygium malaccensis.....103Tectona grandis.....104Terminalia catappa......105Timonius minahassae.....106Toona ciliata.....107Trema orientalis.....109Vernonia arborea.....110Winmannia celebica....111Wrigtia pubescens.....112DAFTAR PUSTAKARIWAYAT PENULIS
Koordersiodendron pinnatum....68
Lithocarpus celebicus.....70
Magnolia candollii.....74
Myristica fatua....81
Phylocladus hypophyllus.....88Pigafeta elata.....89
Pterocarpus indicus.....96
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi vii
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mendapat julukan sebagai
“Megabiodiversity Countries” karena memiliki keanekaragaman hayati yang
sangat tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini tersebar di
dalam wilayah nagara kesatuan Republik Indonesia.
Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secara biogeografi
pulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatu wilayah yang
unik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia dan Australia dan
memiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi.
Diperkirakan 15% dari tumbuhan berbunga di Sulawesi adalah endemik (Whitten
et al. 1987 : Ramadhanil Pitopang, 2006). V. Balgooy et al. (1996) melaporkan 933
tumbuhan asli dari Sulawesi yang dibahas dalam Flora Malesiana waktu itu, 112
adalah endemik Sulawesi.
Endemisitas tumbuhan berbunga di Sulawesi sangat bervariasi diantara kelompok
takson, Sebagai contoh pada Palm (Arecaceae) dan Anggrek (Orchidaceae) dari
total 817 spesies anggrek dari Sulawesi dan Maluku (128 genera) 149 merupakan
endemik (Thomas and Schuiteman 2002). Selain itu Sulawesi juga dikenal
sebagai salah satu kawasan EBA (Endemic Bird Area) terpenting di Indonesia,
dimana dari 328 jenis burungnya, 88% adalah jenis yang unik (White and Bruce,
1986). Dari 127 hewan menyusui asli, 79 (62%) bersifat endemik dan
presentasinya meningkat sampai 98% jika kelelawar tidak dihitung (Whitten et al.,
1987).
Berdasarkan data base yang ada, diperkirakan di Sulawesi terdapat lebih dari
2100 jenis tumbuhan berkayu yang terdiri atas famili Meliaceae, Euphorbiaceae,
Rubiaceae, Myrtaceae, Ebenaceae, Moraceae, Magnoliaceae, Burseraceae,
Araucariaceae dan lain-lain (Kessler et al 2002). Diantaranya merupakan
tumbuhan yang tergolong pohon (dbh > 10 cm) yang mempunyai nilai ekonomi,
estetika dan konservasi yang sangat baik.
Publikasi tentang flora Sulawesi terutama jenis tumbuhan berbunga masih sangat
terbatas, sampai saat ini terbatas hanya berupa “checklist” dan “cataloque”
(Kessler etal 2002; Gradstein et al.2005 ; Thomas and Schuiteman 2002). Di dalam
buku ini diperkenalkan 100 jenis pohon yang beberapa diantaranya ditemukan
secara alami di Sulawesi yang masing-masing dilengkapi dengan gambar,
deskripsi, nama lokal, habitat dan ekologi serta kegunaan. Diharapkan kehadiran
buku ini bermanfaat untuk berbagai pihak yang memerlukan terutama untuk
keperluan pendidikan, pengusaha, konservasi dan pengambil kebijakan.
1Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
TINJAUAN PUSTAKA
Biogeografi , Sejarah Alam dan Keanekaragaman Hayati Sulawesi
Sulawesi merupakan salah satu pulau besar dan penting di Indonesia, karena
secara biogeografi termasuk dalam kawasan Wallacea, suatu kawasan yang
terdiri atas pulau Sulawesi, sebagian Maluku, kepulauan Banda, dan
kepulauan Nusa Tenggara Barat, dengan luas keseluruhan sekitar 346.782 km2.
Wilayah ini sangat unik karena merupakan tempat bercampurnya tumbuhan,
hewan, dan hidupan lain dari Asia dan Australia, serta merupakan kawasan
peralihan ekologi (ekoton) antara kedua benua tersebut (Mittermeier et al., 1999).
Kawasan ini dinamakan Wallacea, merujuk nama Alfred Russel Wallace, seorang
penjelajah alam dari Inggris yang pada tahun 1850-an melakukan ekspedisi di
kawasan ini. Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam buku The Malay
Archipelago yang menyimpulkan bahwa flora dan fauna di kawasan ini banyak
yang unik dan spesifik, serta mempunyai biogeografi tersendiri yang berbeda
dengan bagian barat dan timur Indonesia. Karena hasil pemikirannya ini, Alfred
Russel Wallacea dikenal sebagai Bapak Biogeografi, studi tentang persebaran
geografi tumbuhan dan hewan (Whitten et al., 1987; Kinnaird, 1997; Mittermeier et
al., 1999).
Whitmore (1989) dan Mittermeier et al. (1999) menyatakan bahwa kondisi
biogeografi pulau Sulawesi yang spesifik merupakan akibat proses pembentukan
pulau ini sejak masa purba. Menurut Kinnaird (1997), kawasan ini memiliki sejarah
geologi yang komplek, meliputi pergeseran lempeng bumi, perbenturan antar
lempeng bumi, pergolakan dalam perut bumi, dan kegiatan gunung api yang
memuntahkan isi perut bumi, hingga menjadikan bentuk pulau Sulawesi unik dan
tidak beraturan seperti saat ini (Gambar 3).
Gambar 1. Kepulauan Indonesia dengan zona biogeografinya (Whitten et al. 1987)
3Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Pembentukan pulau Sulawesi dimulai sekitar 200 juta tahun yang lalu, ketika
benua besar purba Gondwana (sebelumnya Pangea) terpecah-pecah karena
pergerakan lempeng bumi di bawahnya. Di antara pecahan-pecahan benua
tersebut ada sebagian yang bergabung kembali membentuk pulau-pulau baru
(Gambar 2.3). Salah satu penggabungan yang penting secara biogeografi adalah
pertemuan sebagian benua Asia dan Australia yang memungkinkan perpindahan
dan percampuran flora dan fauna yang sedang berevolusi. Salah satu pecahan
daratan Asia bergerak ke arah timur dan kelak membentuk Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi barat. Selanjutnya sekitar 100 juta tahun yang lalu,
Australia bersama dengan Irian (Papua) dan Sulawesi timur, memisahkan diri dari
Antartika dan bergerak ke utara dengan membawa serta mamalia, burung dan
tumbuhan berbunga. Kemudian sekitar 60-70 juta tahun yang lalu, Sulawesi barat
terpisah dari Kalimantan, lalu sekitar 15 juta tahun yang lalu Sulawesi timur
memisahkan diri dari Irian, serta bergerak ke barat menabrak fragmen Sulawesi
barat, sehingga pecahan tersebut membelok dan semenanjung utaranya berputar
hampir 90 derajat ke posisinya yang sekarang. (Moss and Wilson, 1998).
Aktifitas geologi ini menyebabkan pulau Sulawesi secara biogeografi terisolasi dari
pulau-pulau di sebelah barat (Asiatis), maupun di sebelah timur (Australis). Isolasi
geografi pulau Sulawesi dan kondisi lingkungannya, seperti variasi topografi,
gradien elevasi, dan variasi jenis tanah menyebabkan flora dan fauna di bioregion
ini berkembang secara khas (Siebert, 2000). Struktur dan komposisi biota pulau ini
sangat unik, walaupun jumlah jenisnya relatif sedikit, dimana jumlah jenis
tumbuhan tinggi diperkirakan hanya 5000 spesies, termasuk 2100 tumbuhan
berkayu (Whitten et al., 1987; Keßler et al., 2002). Di pulau ini hanya didapatkan 7
spesies anggota familia Dipterocarpaceae, kelompok tumbuhan berhabitus pohon
yang bernilai ekonomi tinggi dan mendominasi hutan-hutan di Kalimantan (267
spesies) dan Sumatera (104 spesies). Fagaceae menunjukan pola yang sama
dimana 6 spesies Lithocarpus dan 2 Castanopsis dari Sulawesi, dibandingkan
dengan 60 dan 21 tercatat dari Kalimantan masing-masingnya (Keßler 2002).
Kemolekan fisik pulau Sulawesi dengan pegunungan berselimut hutan dan
terumbu karang yang mengagumkan menyimpan pesona kehidupan biologi,
berupa flora dan fauna yang unik dan spesifik (Kinnaird, 1998; Yuzammi dan
Hidayat, 2002). Keanekaragaman hewan di kawasan meliputi sekitar 289 spesies
burung, 114 spesies mamalia, dan 117 spesies reptilia (Ministry of Population and
Environment Republic of Indonesia, 1992). Di pulau ini dikenal beberapa fauna
endemik seperti anoa (Buballus depresicornis dan B. quarlesii), tarsius (
, , dan ), maleo ( ), burung alo
( dan ), babirusa ( ),
musang raksasa ( ), kuskus ( dan
), jalak sulawesi ( ) dan sp
salah satu species ikan purba (ikan fosil) yang ditemukan beberapa tahun yang
lalu
Tarsius
spectrum T. pumillus T. diannae Macrocephalon maleo
Rhyticeros cassidix Phanelopides exerhatus Babyrousa babyrusa
Macrogalidia muschen-broekii Ailurops ursinus
Strigocuccus celebensis Scisirostrum dubium Latimeria
dari perairan Sulawesi Utara.
4 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Gambar 2. Kawasan Konservasi di Sulawesi
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 5
50
Gambar 3. Rekontruksi Asia Tenggara sejak 50 juta tahun lalu. (Hall 1995)
50 40
30 20
10 0
6Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Yuzammi dan Hidayat (2002) melaporkan 67 spesies anggrek dan 67 spesies flora
non anggrek yang bersifat endemik dan unik dari Sulawesi yang disusun
berdasarkan pada hasil ekspedisi botani yang dilakukan di beberapa kawasan
konservasi di Sulawesi. Jenis flora tersebut antara lain: ,
, , ,
Sweet, J.J. Smith, Yuzammi &
A.Hay, Yuzammi, Val.,
Hay, Bakh., Miq., , dan lain-
lain.
Cymbidium finlaysonianum
Coelogyne celebica Abdominiea minimiflora Goodyera reticulata Phalaenopsis
celebensis Vanda celebica Allocasia suhirmaniana
Alocasia megawatii Alpinia abendanoni Alocasia balgooyii
Diospyros celebica Orophea celebica Agathis celebica
Gambar 4. spec.nov, jenis baru dari TN.
Lore Lindu dan (Proteaceae)
species endemik Sulawesi.
Nepenthes
Macadamia hildebrandii
Menurut Mogea (2002) Sulawesi memiliki tingkat endemisitas palem yang tinggi
(72%), dimana 68% spesies dan 58% genus palem yang tumbuh di bioregion ini
adalah asli Sulawesi. Di antara jenis-jenis palem yang ada dua di antaranya
endemik untuk Sulawesi Tengah, yaitu dan sp.
nov (longirachilla). Beberapa spesies palem Sulawesi lainnya yang endemik adalah
Becc., Miq., serta beberapa spesies rotan seperti
taimanu ( ), tohiti ( Becc. var. Becc.),
, Becc., Mart. dan
lain-lain.
Gronophyllum sarasinorum Pinanga
Pigafetta elata Licuala celebica
Korthalsia celebica Calamus inops celebicus
Calamus minahassae Calamus koordersianus Calamus symphisipus
7 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
JENIS- JENIS POHON TERPILIH YANG
UMUM DI SULAWESI
11Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Aleurites moluccana (L.) Willd.EUPHORBIACEAE
DeskripsiBerukuran besar, tinggi hingga 20 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 60 cm. Tajukkelihatan berwarna perak keputih-putihan darijauh. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate atauspiral, berukuran 12-23 X 6–12 cm, dengan 3-5tulang daun dari bawah, disamping itu terdapat 4-7ekstra pertulangan daun. Tangkai daun 10 cm ataulebih dengan sepasang kelenjerpada permukaan atas. Bunga : Putih kekuning-kuningan, pucat, dengan tangkai bunga bulat,terletak pada ujung. Buah : Bulat, 5-6 cm diameter,hijau atau kecoklatan, biasanya dengan 2 biji keras,daging buah tebal berdaging.
Distribusi
Asia tropis hingga Polinesia. Di Asia
Tenggara umumnya ditanam dan
dibudidayakan termasuk di Sulawesi,
terutama digunakan sebagai tanaman
pelindung pada tanaman coklat.
Nama Lokal
Lumbang (Filipina), Kemiri, Muncang
(Indonesia), Kembiri, buah keras
(Malaysia), “Kok namz man (Laos),
Photisat, Kue ra, Purat, Mayao (Thailand),
Lai (Vietnam). Derekan , Pidekan (Jawa),
Muncang (Sunda), Candle nut tree,
Bankul nut Tree (Inggeris), Bancoulier des
Moluques, Noyer des M, Noix de Bancoul,
Aleurite, Camiri (Perancis). Sulawesi : Beau
(Kaili, Muma, Uma).
Kegunaan
Minyak dari biji untuk pembuatan lilin dan
sabun, digunakan juga sebagai bumbu
untuk memasak. Kulit batang kadang-
kadang digunakan sebagai obat.
12 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
DeskripsiBerukuran besar, tinggi hingga 40 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 100 cm. Kulit batangbagian luar coklat terang hingga krem, batangberlenti sel, kulit batang bagian dalammenghasilkan getah warna putih (susu). Daun :Tunggal, tersusun dalam bentuk melingkar yangterdiri atas 5-8 daun, berbentuk elip, berukuran 7-17 X 2.5 –3,5 cm, dasar daun runcing, ujungmembulat, pertulangan daun sering prominent,warna hijau pada permukaan atas, dan keputihanpada permukaan bagian bawah, tangkai daun 1,5-3cm panjangnya. Bunga : Putih krem, dalam bentukcymus terletak pada ujung, corolla tubular dengan5 lobes. Buah disusun oleh 2 folikel, 20-30 cmmasing-masingnya, glabrous (polos), biji panjangdan pipih dengan bulu/ rambut pada ujung.
Nama Lokal
Dita (Filipina), Pulai lilin (Brunei), Pulai
(Indonesia, Malaysia), Lettok (Myanmar),
Tinpet (laos), Sattaban, Teenpet, Hassaban
(Thailand), C[aa]y m[of] cua (Vietnam).
Pule, Gabusan (Jawa), Lame bodas
(Sunda), Poole, Ajooras, Shaitan wood,
Whitecheese wood (Inggeris), Pulai,
Shaitan (Perancis). Sulawesi : Kayu Tolor
(Buol), Lengaru (Kaili, Muma, Uma).
Distribusi
Srilanka dan India hingga Asia Tenggara
dan China Selatan termasuk Filipina dan
Australia bagian Utara, Kepulauan
Bismarck, dan Salomon.
Kegunaan
Kayu berkualitas bagus untuk pulp
berwarna putih ringan, mempunyai berat
jenis 0,38 termasuk kelas awet V dan kelas
kuat V-IV. Kulit batang untuk banyak
kegunaan seperti obat Malaria, kadang-
kadang ditanam sebagai tanaman hias.
Alstonia scholaris (L.) R.BrAPOCYNACEAE
13Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nama Lokal
Hiha, Labuangi (Sulawesi Tengah).
Distribusi
Tersebar di Asia Tenggara seperti di
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku. Di
Sulawesi tersebar merata seperti di Taman
Nasional Lore Lindu, Dumoga Bone,
Tangkongko, Cagar Alam Morowali, dan
Soroako.
Kegunaan
Kayu berkualitas bagus untuk pulp
berwarna putih ringan, mempunyai berat
jenis 0,37 termasuk kelas awet III dan
kelas kuat III-II.
DeskripsiBerukuran sedang, tinggi 8-10 m, kulit batangagak gelap, bergetah seperti susu. Banir akan adaapabila pohon sudah tua. Daun tunggal,berhadapan atau melingkar, bentuk elip melebar,urat daun jelas. Perbungaan terminal, tersusunmalai, bunga berukuran kecil. Mahkota bungaputih, kuncup terpuntir pada ujung. Buah bulatmemanjang, diameter 4 mm. Tumbuhberpasangan.
Alstonia spectabilis R.Br.APOCYNACEAE
Annona muricata L.ANNONACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi 3-8 m. Daunmemanjang, bentuk lanset atau bulat telurterbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit,panjang 6-18 cm, tepi rata.Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun,bau tak enak. Daun kelopak kecil. Daun mahkotaberdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning,panjang 3,5- 5cm, 3 yang terdalam bulat telur,kuning muda. Daun kelopak dan daun mahkotaterdalam secara genting. Dasar bunga cekungsekali. Benang sari banyak. Penghubung ruangsari di atas ruang sari melebar, menutupruangnya, putih. Bakal buah banyak, bakal biji 1.Tangkai putik langsing, berambut. Kepala putiksilendris. Buah majemuk tidak beraturan, bentuktelur miring atau bengkok, 15-35 kali 10-15 cm.Biji hitam dan daging buah putih. Maniskeasaman rasanya apabila masak.
Distribusi
Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
di Malesia. Banyak tumbuh di lembah
Palu
Nama Lokal
Zuurzak (Nederland), Sirsak (Indonesia),
Durian Balando (Minangkabau),
Mandalika (Sunda), Nangka Belanda
(Jawa, Sunda), nangka buris (Madura),
Nangka England (Madura), Nangka
Sabrang (Jawa).
Kegunaan
Ekstrak biji dan daun digunakan sebagai
pestisida botani. Daging buah bahan
baku industri minuman (juice),
mengandung vitamin C.
14 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
15Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Annona reticulata L.ANNONACEAE
DeskripsiPohon atau perdu berukuran kecil, tinggi hingga7 m, semua bagian jika diremas berbau kuat.Daun memanjang sampai bentuk lanset,9-30 X 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata.Bunga dalam karangan yang pendek berbunga 2-10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secarakatup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu.Bunga dengan daun mahkota terluar berdagingsangat tebal, 2-3 cm panjangnya, dari dalamputih kekuningan, dengan pangkal beronggaakhirnya ungu. Daun mahkota yang dalam sangatkecil. Dasar bunga meninggi. Benang saribanyak, putih. Penghubung ruang sari di atasruang sari melebar, dan menutup ruangnya.Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakanduduk. Buah majemuk bentuk bola, garis tengah5-12 cm ; anak buah khususnya dengan ujungdatar, juga pada waktu masak masihberhubungan.Biji coklat hitam. Daging buah putih kotor.
Distribusi
Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
di Malesia. Banyak tumbuh di lembah
Palu.
Nama Lokal
Buah nona (Indonesia), kemluwa (Jawa),
manowa (Jawa).
Kegunaan
Hampir sama dengan sirsak, buah dapat
dimakan.
16 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Annona squamosa L.ANNONACEAE
DeskripsiPohon atau perdu berukuran, tinggi hingga 7 m.Daun elip memanjang sampai bentuk lansettumpul, 6-17 X 2,5-7,5 cm, tepi daun rata. Bunga 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopaksegitiga, waktu kuncup bersambung secara katup,kecil. Daun mahkota yang terluar berdaging tebal,panjang 2-2,5 cm, dari putih kuning, denganpangkal yang berongga akhirnya ungu. Daunmahkota yang terdalam sangat kecil atau tidak ada.Dasar bunga dipertinggi. Benang sari banyak,putih. Penghubung ruang sari di atas ruangdiperpanjang dan melebar, dan menutup ruangnya.Bakal buah banyak, ungu tua. Kepala putik duduk,rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemukbentuk bola, garis tengah 5-10 cm, berlilin. Anakbuah khususnya dengan ujung yang melengkung,pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskandiri satu dengan yang lain. Biji masak hitammengkilat. Daging buah putih.
Distribusi
Tropis, berasal dari Amerika Selatan,
banyak ditanam dan kadang tumbuh liar
di Malesia. Banyak tumbuhan di lembah
Palu, terutama di sekitar kampus
Universitas Tadulako dan jalan raya
menuju Donggala. Salah satu buah-
buahan utama di Kota Palu.
Nama Lokal
Srikaya ( Indonesia, Jawa, Sunda),
Sarkaya (Madura), Srikaya (Palu), Sarikayo
(Minangkabau).
Kegunaan
Buah dapat dimakan. Ekstrak biji dan
daun digunakan sebagai pestisida botani.
Buah di makan segar atau dibuat juice.
Anthocephalus chinensis (Lam.) A. Rich ex Walp.Syn : Neolamarckia cadamba
Anthocephalus cadamba
(Roxb) Bosser,
(Roxb.) Miq.
RUBIACEAEDeskripsiPohon berukuran besar, Tinggi hingga 40 m,DBH hingga 60 cm. Batang lurus. Banir jika ada,curam, tinggi hingga 2 m. Kulit batang halushingga bersisik, berwarna coklat abu-abu hinggacoklat tua. Kulit batang bagian dalam berwarnakuning pucat, kayu berwarna kuning pucat. Cabangmendatar. Daun penumpu segi tiga sempit,panjang 1-2 cm, bertumpang tindih dan memelukkuncup ujung. Daun menjorong hinggamembundar telur sungsang, panjang 12- 30 cm,lebar 5-16 cm, pangkal membundarhingga menjantung, ujung melancip, gundul dipermukaan bawah, tulang daun sekunder 11-17pasang, susunan tulang daun tersier mirip tangga.Tangkai daun panjang 1-4 cm. Perbungaan diujung, berbentuk sebuah bongkol soliter,membulat, garis tengah 2-4 cm, tanpa daun gagangantar bunga, berkelamin ganda, berkelipatan 5,hampir tanpa tangkai, mahkota berwarna kuning,gundul, panjang hingga 9 mm, terpilin dalamkuncup, bakal buah beruang 2, bakal biji banyak.Bongkol berbuah membulat, berwarna jingga,buah muda garis tengah hingga 3 mm, tidakmerekah, biji garis tengah 0.2 mm, tidak bersayap.Di Sulawesi terdapat 2 jenis Anthocephalus yaitu :
dan (Roxb) Havil. yangmerupakan jenis endemik untuk Wallacea.A. chinensis A. macrophyllus
Distribusi
Habitat dan Ekologi
India hingga New Guinea. Malesia :
Sumatra, Kalimantan, Semenanjung
Malaysia, Jawa, Sulawesi, NTT, NTB,
Maluku, PNG, Filipina.
Merupakan jenis pohon pionir penting
dalam hutan sekunder, terutama di tanah
alluvial. Pada ketinggian 70 m.
Nama Lokal
Jabon, kelempayan (Melayu). Sulawesi :
Kokabo (Poso, Baree, Tojo),
Bekawa/Bekava (Besoa, Napu, Kulawi).
Kegunaan
Buah dapat dimakan, di Jawa Barat
digunakan sebagai bahan pembuatan
rujak, kadang-kadang difermentasi
menjadi wine. Dimasak bersama-sama
ikan.
17Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Antidesma bunius (L.) Spreng.
EUPHORBIACEAE
DeskripsiBerukuran kecil, tinggi hingga 7 m, Kanopi sangatrapat. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate,coriaceus, berdaging dan mengkilat, berukuran8-16 X 15 cm, jarang lebih besar tetapi seringlebih kecil, dasar daun cuneatus atau membulat.Ujung runcing, petioles bulat dan besar 1 cmpanjangnya. Bunga : dalam bentuk racemusterdapat pada dekat ujung tangkai, Bunga putihkekuningan, bunga jantan sesil. Bunga betinadengan tangkai yang pendek. Buah : pendekbentuk elip atau bulat, 1 cm diameter.
Distribusi
India, Srilanka, Indochina dan Malesia
meliputi Malaysia, Sumatra, Jawa,
Sulawesi, Filipina.
Nama Lokal
Bignai (Filipina), Buni (Malaysia), “Kho
lien tu (Laos), ba mao chaang (Thailand),
Choi moi (Vietnam). Wuni, Buni
(Indonesia), Wuni (Jawa), Huni, Buni,
Wuni, Barune (Sunda), Antidesme
(Perancis). Chinese Laurel, Bignay
(Inggeris), Sulawesi : Aropi (Kaili, Muma,
Uma).
Kegunaan
Buah dapat dimakan, di Jawa barat
dimakan sebagai rujak, kadang-kadang
difermentasi menjadi wine (anggur).
Dimasak bersama-sama ikan.
18 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Areca vestiaria GisekeARECACEAE
DeskripsiAreca adalah salah satu marga tumbuhan berciripohon, berbatang lurus. Terdiri atas 60 jenistersebar mulai dari Asia Selatan, China bagianselatan, Indochina, malesia sampai kepulauanSalomon. Di alam tumbuh di hutan hujan tropikyang rapat mulai dari dataran rendah sampaidataran tinggi.
Giseke memiliki perawakan pohonberbatang lurus tanpa cabang, tunggal atauberumpun, tegak, tinggi 5-10 m, tajuk pelepahberwarna kuning sampai jingga, warnanya makinterang dengan bertambahnya ketinggian tempat.Daun: tangkai dan tulang daun berwarna kuning.Perbungaan : tumbuh pada batang di bawah tajukpelepah. Buah : bulat, diameter sampai 2 cm,warna kuning sampai merah, daging buah berseratdan berbiji satu.
Areca vestiaria
Distribusi
Wallacea (Sulawesi dan Maluku)
Habitat dan Ekologi
Tumbuh pada hutan yang agak terbuka
pada ketinggian 300-1.200 m dpl.
Nama Lokal
Harao (Napu), Katasa (Wana, Morowali),
Pinang yakis (Sulawesi)
Kegunaan
Tanaman hias di luar ruangan, Di alam,
buah banyak dimakan
monyet jika sudah masak.
Areca vestiaria
19Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Arenga pinnata (Wurmb) Merr.ARECACEAE
DeskripsiBerukuran besar, Palem pohon soliter tinggihingga 12 m, diameter setinggi dada (DBH)hingga 60 cm. Permukaan batang ditutupi olehserat ijuk berwarna hitam yang berasal dari dasartangkai daun. Daun : pinnate, hingga 8 m panjang,anak daun divaricate, panjangnya 1 m atau lebih,jumlahnya 100 atau lebih pada masing-masingsisi, dasar daun 2 auriculate, ujung daun lobes, dankadang-kadang bergigi, permukaan atas hijauberdaging, bagian bawah putih dan bertepung.Bunga: baik bunga jantan dan betina terpisah,besar, tangkai perbungaan muncul dari batang,panjangnya 1-1,5 m masing-masing pada rachille.Buah : bulat, ujung tertoreh, 4 X 5 cm, sesil danterdapat 3 bractea yang tebal, secara rapatberkumpul sepanjang tangkai perbungaan,berwarna hijau mengkilat, buah masak warnakuning, terdapat 3 biji keras.
Distribusi
Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi Tengah
terutama tumbuh pada hutan dataran
rendah hingga ketinggian 1000 m dpl.
Nama Lokal
Kaong (Filipina), Aren, Lirang (Jawa),
Anau, Biluluak, (Minangkabau), Kawung,
Taren (Sunda), Areng Palm, Sugar Palm,
Gomuti palm (Inggeris), Palmier a sucre,
Areng, Aren (Perancis). Sulawesi :
“Ngkonau (Kaili), Saguer (Minahasa,
Sulawesi Utara),
Kegunaan
Buah muda dimasak dan dapat dibuat
biluluak (kolang-kaling), gula disadap dari
tangkai bunga untuk pembuatan gula
merah, difermentasi menjadi minuman
beralkohol, cuka, Ijuk (serat) digunakan
untuk pembuatan sapu. Saringan air, atap
rumah, lidi untuk sapu.
20 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Arenga undulatifolia Becc.ARECACEAE
DeskripsiPohon yang tergolong palm ini berukuran kecil,tumbuhnya berumpun, dan batang tidak jelas,tinggi bisa mencapai 6 m, daunnya lebar, panjanghingga 4 m, anak daun tersusun menyirip danberbentuk sirip ikan, tepinya bergelombang.Perbungaan /inflorescentia mirip enau, berukurankecil.
Distribusi
Kalimantan dan Sulawesi.
Di Sulawesi tengah banyak ditemukan di
Taman Nasional Lore Lindu
mulai dari ketinggian 400 mdpl hingga
1200 mdpl.
Nama Lokal
Take ( Sulawesi Tengah : Kulawi (Muma ,
Uma, Tado).
Kegunaan
Daun dimanfaatkan untuk atap rumah, ijuk
untuk tali. Tanaman hias.
21Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Artocarpus heterophyllus LmkSinonim : Artocarpus integrifolia L.f
MORACEAE
DeskripsiPohon berumah satu, tinggi 10-25m. Memilikigetah perekat. Daun tunggal, biasanya tidakberlekuk, hanya daun pada pohon muda dan tunasair dengan lekuk besar 3-5; tangkai 1-4 cm; helaiandaun memanjang atau bulat telur terbalik, 10-25 X4,5-10 cm, dengan pangkal menyempit demi sedikit,tepi rata, serupa kulit, dari atas mengkilat hijau tua.
Karangan bungajantan atau betina. Bulir betina berbentuk gadasilendris, anak bunga tenggelam dalam poros, bagianyang bebas panjangnya lebih kurang 0,5 cm, padaujung berpori, di mana muncul kepala putik yangtunggal, pipih pada sisinya. Bulir jantan bentuk gadaatau spul, kerapkali bengkok, hijau tua; anak bungasangat kecil, dan tenda bunga bertaju 2, dan 1benang sari. Buah semu menggantung pada rantingyang p endek dari batang atau cabang utama, bentuktelur, memanjang, atau + bentuk ginjal, dengan duritempel pendek yang runcing segi 3-6, berbau manisyang keras; berdaging ketat di sekeliling biji. Biji 3,5cm panjangnya. Terdapat jenis lain yang umumnyatumbuh secara alami di hutan yaituMerr. (cempedak hutan) yang buahnya harum danberasa enak, pada musimnya biasanyadiperjualbelikan di pasar.
Daun penumpu segitiga bulat telur.
Artocarpus integra
Distribusi
Tanaman ini berasal dari India. Di
Indonesia umumnya ditanam untuk
diambil buahnya. Dapat tumbuh pada
ketinggian 50-1200 m dpl. Di Sulawesi,
terutama tumbuh baik di sekitar lembah
Palu.
Nama Lokal
Nongko (Jawa), Cubadak (Minangkabau),
Nangka (Indonesia). Sulawesi : ganaga
(Kaili, Muma), Sulawesi Tengah; panasa
(Bugis), nanaka (Bungku, nanaka
(Sulawesi Tenggara).
Kegunaan
Buah muda disayur, biasanya digulai
(kari), sedangkan buah yang sudah
masak, daging buah yang meyelimuti biji
berwarna kuning, harum dapat dimakan.
Biji kadangkala direbus dan dimakan.
Salah satu buah utama dari Kota Palu.
Kayunya berwarna kuning digunakan
sebagai bahan ukiran Toraja, getahnya
digunakan untuk perekat penangkap
burung.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi22
Bischofia javanica BlumeEUPHORBIACEAE
DeskripsiBerukuran besar, bersifat menggugurkan daun(deciduous) tinggi hingga 35 m, diameter setinggidada (DBH) hingga 80 cm. Kulit batang bagianluar coklat kemerahan dan bersisik, kulit batangbagian dalam menghasilkan getah warna merah.Daun : Beranak daun tiga (trifoliate), anak daunelip hingga ovatus, berukuran 6-16 cm X 3-10 cm,dasar daun membulat, ujung daun meruncing,pinggiran daun bergerigi, permukaan daunberdaging dan mengkilat terutama padapermukaan bagian atas. Tangkai daun 8-20 cmpanjangnya. Bunga : Kuning kehijauan baik bungajantan dan betina. Dalam bentuk bunga malaiyang terletak secara axilaris, 9-20 cm panjangnya.Buah: bulat (globosa), drupa berdaging,berdiameter 1-1.5 cm dengan 3-4 lokul, masing-masingnya terdapat 2 biji. Biji oblong-obovoid,panjangnya 5 mm berwarna coklat.
Distribusi
India dan Himalaya hingga China, Taiwan,
Jepang Selatan, Indochina, Thailand, di
seluruh Malesia, termasuk Filipina, dan
Australia Utara, Samoa, di hutan-hutan
primer, areal terbuka.
Nama Lokal
Tuai (Filipina), Gadog, Gintungan, Kerinjing
(Indonesia), Jitang, Tuai (Malaysia), Java
cedar ( Papua New Guinea), “Khom 'fat,
'Foung'fat (Laos), Toem, Pradu sam
(Thailand), Nhoi (Vietnam). Sulawesi :
“Pepolo” (Pakerehua/ Napu), Balintunga
(Kulawi, Moma. Uma), Bunga- bunga
(Pantai barat).
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai kontruksi
bangunan, tanin dapat diekstrak dari kulit
batang, daun muda dapat dimakan, di
Napu digunakan sebagai obat cacing
Schistosomiasis. Kadangkala digunakan
sebagai tanaman pelindung.
23Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Batang Buah
Buchanania arborescens (Blume) BlumeANACARDIACEAE
DeskripsiBerukuran besar, hingga 75 m tinggi, Kulit batangbagian luar umumnya halus. Daun tunggal,tersebar (spiral), obovatus, berukuran 4-26 X 2-7cm, ujung daun cuneatus, ujung daun membulat.Pertulangan daun 7-18 pasang, petiole 1-3 cmpanjangnya. Bunga : Putih atau kuning terang,bisexual, dalam panikel axilaris. Buah 1 bijiberbentuk drupa, buah masak hitam violet, 10 mmdiameter.
Distribusi
Andamans, Thailand, Indochina, Taiwan,
Menyebar keseluruh Malesia meliputi
Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
kalimantan, Sulawesi, Filipina, New
Britain, Kepulauan Salomon, Australia
utara. Terutama pada elevasi yang rendah
seperti dekat pantai dan pesisir.
Nama Lokal
Balinghasai (Filipina), Kepala Tundang,
Renghas Ayam (Brunei), Otak, Udang
tumpul, Rangas laut, beluno-beluno
(Malysia), Chaa muang, Luaet khwai,
Mamuang khee kratai (Thailand), C[aaa]y
m[uw]ng ri (Vietnam), Popohan, rawa-
rawa pipit (Indonesia). Sulawesi Tengah :
“Marantaripa” (Baree, Tau Taa),
Marantaipa (Kaili, Moma)
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai kontruksi
bangunan, meubel, dan kotak-kotak.
24 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Calophyllum inophyllum L.
CLUSIACEAE
DeskripsiBerukuran besar, hingga 20 m tinggi, DBH hingga80 cm. Kulit batang bagian luar umumnya bersisik( scaly), apabila dipotong mengeluarkan getahberwarna kuning. Kanopi tersebar.. Daun :Tunggal, berhadapan, membulat, dasar daun bulatatau tumpul, ujung bulat dengan urat daun padapermukaan atas secara prominen putih kekuningan.Pertulangan daun sekunder sangat jelas. Daunberdaging. Bunga : Putih, beraroma bagus, biasanyatidak bercabang, terdapat pada ketiak daun. Buah :Drupa, bluat, 3-4 cm diamaternya, hijau keabu-abuan. Buah masak kuning.
Distribusi
Afrika Timur hingga India, Srilanka,
menyebar ke seluruh Asia Tenggara,
Taiwan, Kepulauan Ryukyu, termasuk
Filipina, Australia bagian Utara, dan
pulau-pulau di bagian barat Pasifik,
terutama pada hutan-hutan pantai,
kadang-kadang hingga 200 m dpl.
Kegunaan
Kayu banyak digunakan untuk banyak
keperluan, minyak dari biji untuk
penerangan dan pembuatan sabun, sering
ditanam sebagai tanaman hias.
Nama Lokal
Bitaag, Palo Maria (Filipina), Bintangor
laut, pinaga laut, penaga (Malaysia),
Beach Calophyllum (PNG), Ponnyet
ph'ang (Myanmar), Krating, Saraphee
naen, Naawakan (Thailand), C[aa}y
m[uf]u (Vietnam), Calaba, Calophyle,
Bintangor, Bintangur, Bois canot, Bois
tatamaka, Laurier d'Alexandrie (Perancis),
Alexandrian Laurel, Ceylon beautyleaf,
Bintangoor (Inggeris). Nyamplung,
Dingkaran (Indonesia), Nyamplung
(Sunda). Sulawesi : Pude' (Bugis),
Bintangoro (Muma, Uma), Donggala
(Palu).
25Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Cananga odorata (Lamk) Hook.f. & ThomsonANNONACEAE
DeskripsiBerukuran besar, hingga 50 m tinggi, DBH hingga60 cm. Tidak memiliki akar papan/ banir, Kulitbatang bagian luar umumnya halus, coklatkekuningan. Daun : tunggal, alternate, berbentukoval- oblong, berukuran 13-29 X 4-10 cm,berdaging, ujung runcing-meruncing, pinggirandaun berombak, pertulangan daun 8-9 pasang,tangkai daun 1-2 cm panjang. Bunga : hijau terang,kuning, sangat harum dalam karangan bungadengan 2-6 bunga berukuran pendek. Petal 6,linear-lancelata, 3-9 X 5-16 mm, seringbergelombang. Buah : terdiri atas 7-16 terpisah.Bulat, monokarp, berukuran 2,5 X 1,5 cm. Buahmasak kehitaman. Biji 2-12, diselaputi oleh pulpberminyak. ukuran 9X6 X 2,5 mm, coklat.
Distribusi
Seluruh Asia Tenggara, dan Malesia
termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Filipina, PNG, Australia dan
kepulauan Pasifik. Biasanya pada hutan
dataran rendah.
Nama Lokal
Ilang-ilang, Alangilang (Filipina),
Chenanga, kenanga utan, kenanga
(Malysia), Kadatngan, Kadapnam,
Sagasein (myanmar), Chhke sreng
(Kamboja),, Kradangnya thai, Kradangnya
songkla (Thailand), Ngh[oj]c lant [aa]y,
ho[af]ng lan (Vietnam), Ylang ylang
(Inggeris), Kananga, Kenanga
(Indonesia). Bois de banane, Alanguillan,
Aquillon (Perancis). Sulawesi: Ndolia
(Muma, Uma, Pakerahua), Andolia (Kaili),
Lia-liatangon (Saluan).
Kegunaan
Bunga digunakan pada acara-acara
pernikahan, festival dan perayaan lain,
dan juga digunakan sebagai obat
tradisional, minyak diekstrak dari bunga
digunakan sebagai parfum. Pohon sering
ditanam sebagai tanaman hias.
26 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Canarium hirsutum Willd.BURSERACEAE
DeskripsiBerukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga60 cm. Banir kadang-kadang hadir, kadang tidakada. Kulit batang bagian luar umumnya coklatkeabu-abuan hingga coklat gelap, bersisik. Daun :Majemuk, pinnate, tersusun secara spiral dengan9-27 anak daun, rachis tebal dengantepi yang tajam,pinggir daun rata, dengan 12-30 prominen pasangurat daun. Bunga inflorescen yang terletak secaraaxilaris. Bunga jantan dalam satu panikel, sedangbunga betina subracemus. Bunga 10-13 mmpanjangnya. Stamen 6. Buah ovoid, 20 X 63 X 17-45 mm, berwarna hitam keunguan. Biasanyamemiliki trikom/bulu yang tajam danmenimbulkan gatal.
Distribusi
Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Maluku, PNG, Filipina,
Kepulauan Salomon.
Nama Lokal
Dulit, Bakayan, Hagushus (filipina),
Kedondong, Damar degun, Kambayau
Burong (Malaysia), ki bonteng, Kanari
Jaki, Mede-mede (Indonesia), Butohuloku
(Napu).
Kegunaan
Batang menghasilkan resin yang dapat
digunakan sebagai penerang dan lem.
Akar digunakan secara lokal sebagai obat
sakit perut.
27Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Carallia brachiata (Lour.) Merr.RHIZOPHORACEAE
DeskripsiBerukuran besar, hingga 15 m tinggi, DBH hingga25 cm. Kulit batang bagian luar coklat gelap,ranting secara prominen memiliki nodus (buku).Daun : Tunggal, berhadapan, oblong. Berkuran 4-10 cm panjang, dasar daun cuneat, ujung runcing,pinggiri daun rata, mengkilat, permukaan atasgelap, bagian bawah lebih pucat, petiole pendek,hingga 5 mm. Bunga : Hijau kekuningan, dalamcymus pada ketiak daun dengan sedikitpercabangan, Buah : subglobosa, berdaging, 5-8mm panjang, kuning, buah masak merah dengan 1biji.
Distribusi
Madagaskar, India, Srilanka, Myanmar,
Indochina, China bagian selatan,
Thailand, Malesia (Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, PNG)
Filipina, Australia Utara, Kepulauan
Salomon.
Nama Lokal
Bakawan gubat, Anosep, Katolit (Filipina),
Meransi, Sabar buku (Brunei), Mesinga,
Radipah, Rabong (Malaysia), Maniagwa
yat (Myanmar), Trameng (Kamboja), Bong
nang, Halay, Kaueum (laos), Chiang phra
nang ae (Thailand), Mam[ax], S[aw]ng
m[ar], Send[aw] (Vietnam), Kitamiyang,
Ringgit daerh, Sepat (Indonesia).
Sulawesi : Dango ( Kulawi, Besoa, Napu)
Kegunaan
Kayu merupakan bahan yang bagus
untuk furnitur, lantai, dan interior. Kulit
batang untuk sumber tanin.
28 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Cassia siamea Lamk.CAESALPINIACEAE
DeskripsiPohon, tinggi hingga 20 m. Daun majemukmenyirip genap. Kelenjer daun tidak ada atau satudi antara pasangan daun terbawah. Anak daun ovalsampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam,bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawahberambut halus, 3-7,5 X 1-2,5 cm. Daun penumpucepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopakberbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah,panjang lebih kurang 2 cm. Tangkai sari terpanjangkira-kira 1 cm. Bakal buah dengan tangkai putiksama panjang dengan benang sari yang terpanjang.Polongan dengan katup yang tebal dan sambunganbuah yang sangat dipertebal, di antara sambunganberbelok-belok, 15-30 X 1,5 cm, berkatup 2. Biji20-30, panjang 1,5 kali lebar.
Distribusi
Tumbuhan ini berasal darai Asia Tenggara,
kerap ditanam dan menjadi liar. Sangat
mudah tumbuh di lembah Palu dan
sekitarnya (ketinggian 1-1000 m dpl).
Banyak digunakan sebagai tanaman
peneduh jalan-jalan di kota Palu dan di
kampus Universitas Tadulako. Juga
ditanam sebagai tanaman reboisasi.
Nama Lokal
Johar (Indonesia), Juwar (Jawa, Sunda),
Jua (Minangkabau)
Kegunaan
Tanaman peneduh jalan, kayu cukup baik.
29Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Castanopsis acuminatissima (Blume) RhederFAGACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, 10-35 m tinggi, DBHhingga 30-90 cm. Banir hingga 2 m tingginya.Kulit batang bagian luar abu-abu hingga coklat,kasar, kulit batang bagian dalam 1-2 cm tebalnyaDaun tipis hingga sedikit berdaging, tunggal,berukuran 4,5-17 cm X 2,5-6 cm, terlebar padabagian agak ke bawah dari pertengahan, pangkaldaun membulat, pinggiran daun rata, ujungmeruncing, permukaan atas hijau mengkilatberdaging, permukaan bawah coklat hinggakeperak-perakan, tidak terdapat rambut,pertulangan daun prominen pada bagian bawah,tulang daun 10-14 pasang dengan sudut 45-60°.Pembungaan terdapat bunga jantan dan bungabetina (Androginous), rachis jantan 5-10 cm,bunga betina soliter. Buah soliter, ovoid-conical,berukuran 1-1,5 X 3,4-1 cm.
Distribusi
India, Burma, China, Taiwan, Siam, Indo-
china (Tonkin, laos, Annam). Malesia :
Sumatra utara (Aceh), Semenanjung
Malaysia (Kedah, Selangor, Pahang), Jawa
(Gunung Gede dan Wilis), Kalimantan
Utara (Gunung Kinabalu), Sulawesi ( Lore
Lindu, Sojol, Bawakaraeng dan
gunung–gunung lain), New Guini (sangat
banyak), Japen, Misima, New Britain.
Habitat biasanya tumbuh pada hutan
yang bergunung-gunung pada tanah
berpasir, pada altitude 300-2500 m dpl.
Di Sulawesi terutama dominan pada
hutan pegunungan mulai dari 1100 m
dpl seperti di Taman Nasional Lore Lindu
bersama-sama dengan ,
Palaquium, dan Litsea sebagai penyusun
hutan submontane.
Lithocarpus spp
Nama Lokal
Riung anak (Sunda) karena pada induk
yang besar muncul tunas atau individu
baru yang jumlahnya sangat banyak.
Sulawesi Tengah : Kaha (Muma, Uma),
Haleka (Besoa, Bada, Napu).
Kegunaan
Bahan bangunan dan kayu bakar, buah
dapat dimakan.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi30
Casuarina equisetifolia L.
CASUARINACEAE
DeskripsiBerukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga70 cm. Kulit batang bagian luar bersisik, Decidoustree. Daun : halus, tersusun dalam lingkaran 5-20daun (pohon menggugurkan daun). Bungaunisexual, bunga jantan dengan stamen tunggaldalam sebuah spike pada brancelet lateral. Buahagregate seperti cone berkayu dengan sebuah biji.
Distribusi
Semenanjung Malaysia, Thailand dan
menyebar di seluruh Malesia meliputi
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, PNG,
Filipina, Australia Timur, Kepulauan
Salomon.
Nama Lokal
Agoho, ahaso, aro (Filipina), aru, ru, ru
laut (Malaysia), Pink tinyu (Myanmar),
Pek nam, Son tha le (laos), Son thale
(Thailand), C[aa]y phi lao (Vietnam),
Cemara laut, ai smara, aru (Indonesia),
Cemara, Cemawis (Jawa), Cemara laut
(Sunda), Casuarine Filao de I'Inde
(Perancis), Pin d'Australia (Perancis),
Cassowary tree, Australian pine, Swamp
oak, Bull o Beefwood tree (Inggeris).
Sulawesi : Kayu angin (Tojo, Luwuk), Guu
( Tou Taa Morowali).
Kegunaan
Kayu merupakan bahan kontruksi yang
kuat, Kulit batang menganduing tannin
yang digunakan dalam pembuatan jaring
ikan dan di pabrik. Ditanam sebagai
tanaman hias.
31Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Celtis philippinensis BlancoULMACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang, hingga 20 m tinggi,DBH hingga 40 cm. Daun : Tunggal, tersusunalternate, atau spiral, oblong hingga ovatus.Berukuran 9X6 cm, pinggir daun rata, terdapat 3pertulangan daun, pertulangan daun hinggaujung, dasar daun meruncing, petiole 5-8 mmpanjangnya. Bunga : dalam karangan bunga kecilatau pada ujung , berdaging. Bunga sesil. Buahsecara melebar berbentuk elip, 1,25 cm panjang.
Distribusi
Afrika tropis hingga Madagaskar, India,
Myanmar, Indo-China, China Selatan,
Hongkong, Taiwan, Thailand dan
diseluruh Malesia yang meliputi
Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, PNG, Filipina,
Kepulauan Salomon dan Australia Timur
Laut. Biasanya pada hutan dataran
rendah hingga 600 m dpl.
Nama Lokal
Malaikmo, Maragaoed, Narabagsay
(Filipina), Nyelepi (Malaysia), Thalai khao
(Thailand), Ki endog (Sunda), Jalinan,
Sentok (Indonesia).
Kegunaan
Kayu secara umum digunakan sebagai
bahan bangunan. Di Jawa dikenal
sebagai kayu tahi digunakan sebagai
obat.
32 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Cinnamomum porrectum BlancoSyn: Cinnamomum parthenoxylon (Jack) Meissn.
LAURACEAEDeskripsiPohon berukuran sedang, hingga 30 m tinggi, DBHhingga 25 cm. Kulit batang bagian luar berlenti sel,aromatik. Daun : Tunggal, berhadapan, atausuboposite, oblong, dasar daun meruncing, ataubulat, ujung secara gradual meruncing, berwarnahijau pucat, keputih-putihan pada bagian bawah.Bunga : kuning kehijau-hijauan, dalam panikel padaujung, yang panjangnya hingga 15 cm.
Distribusi
Afrika tropis hingga Madagaskar, India,
Myanmar, Indo-China, China Selatan,
Hongkong, Taiwan, Thailand dan
diseluruh Malesia yang meliputi Malaysia,
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, PNG, Filipina, Kepulauan
Salomon dan Australia Timur Laut.
Biasanya pada hutan dataran rendah
hingga 600 m dpl.
Nama Lokal
Selasihan, Kayu gadis, Kayu lada,
Medang resah, Medang lesah, Medang
Selaroh (Indonesia), Selasihan (Jawa),
Huru pedes, Ki sereh, Ki lada, Sintok
badak (Sunda), Sassafras des Indes, Bois
de camphre (Perancis), Martaban
camphor tree, Tree Galanga ( Inggeris),
Sulawesi : Pakanangi, kanangi (Kulawi,
Napu, Besoa, Uma)
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan
bangunan. Kulit batang dan kayu
mengandung minyak atsiri, aromatik
dapat digunakan sebagai parfum.
33Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Cocos nucifera L
ARECACEAE
DeskripsiPohon tidak bercabang berbatang lurus, tidakberduri. Batang tingginya sampai lebih dari 30 mdan diameter 40 cm, pada pangkal membesar.Daun dalam tajuk. Tangkai daun 75-150 cmpanjangnya, helaian daun panjang sampai 5 m.Anak daun sampai 120 kali 5-6 cm dengan ujunglancip yang keras.Tongkol bunga dengan 2 seludang (spatha),bercabang satu kali. Cabang karangan denganbunga jantan yang banyak dan tersusunberpasangan, pada pangkalnya dengan satu bungabetina yang besar, kerapkali di kiri kanan ada 2bunga jantan, bunga mekar dari ujung kemudian kearah pangkal. Bunga jantan panjangnya lk 9 mm;daun kelopak kecil; daun mahkota berbentuklanset; benang sari 6; putik rudimenter berbagi 3.Bunga betina bulat peluru, akhirnya garis tengah2,5-3 cm, dengan perhiasan bunga berdaging yangmenempel pada bakal buah; bakal buah beruang 3 ;tangkai putik tidak ada, kepala putik serupa celahyang tenggelam. Buah bulat telur terbalik, sampailk 25 kali 17 cm dengan dinding buah tengah yangberserabut dan dinding buah dalam keras serupatulang. Biji satu (sangat jarang 3), kebulat-bulatan,garis tengah sampai 12 cm; putih lembaga beruang,kerapkali berisi cairan.
Distribusi
Daerah asal tidak dikenal, tetapi terdapat
dan tumbuh secara alami di kawasan
tropik. Di Indonesia tersebar di seluruh
kepulauan, di Sulawesi banyak tumbuh
mulai dari pinggir pantai hingga 700 m
dpl. Banyak dibudidayakan sebagai
penghasil kopra.
Nama Lokal
Kokospalm (Nederland), klapper
(Nederland), enyor, iyor, niyor (Madura),
Kelapa (Jawa, Sunda), Kecambol, klappa,
klendah, krambil (Jawa), karambia
(Minangkabau), kerambil (Melayu), nyiur
(sebutan lain Indonesia), kaluku (Kaili,
Sulawesi Tengah), kayuku (Wana, Baree,
Sulawesi Tengah).
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi34
Kegunaan
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat
dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar
Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai
sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai
sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik,
terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan
tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut
lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai
orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut
bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira
atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. kelapa adalah
bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar,
diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, , serta media tanam bagi
anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan
bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok
("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak
serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga
endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma.
Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya
diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan
serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan
minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk
dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 35
Cynometra ramiflora LLEGUMINOSAE/CAESALPINIACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, DBHhingga 30 cm. Daun 1-2 jugate, anak daun ovatus,elip, berukuran 2,5 X 7 cm, berdaging, dasar daunmembulat, ujung runcing atau meruncing,pertulangan daun 8-16 pasang, tangkai daun hingga1,5 cm panjangnya, daun muda berwarna putihterang hingga krem . Bunga kekuning-kuningan,dalam panikel yang muncul diketiak daun, petaldan sepal sama, tidak sama, 4-8 mm panjang,oblong. Buah (polong) elip, berkayu, coklat, 2-5 X1,3-4 cm.
Distribusi
India melewati Asia Tenggara dan
Malesia termasuk Indonesia, Filipina
hingga Pasifik. Di Sulawesi Tengah
banyak ditemukan di Tojo Una-una,
hutan dataran rendah Taman Nasional
Lore Lindu (sekitar Pakuli).
Habitat dan Ekologi
Biasanya pada hutan dataran rendah
hingga 400 m dpl, kadang-kadang hutan
mangrove.
Nama Lokal
Balitbitan (Filipina), Nam-nam
(Indonesia). Nam-nam (Jawa, Sunda).
Cynometre ramiflore (Perancis). Nam-
nam (Inggeris).
Kegunaan
Kayu dikatakan keras tapi tidak tahan
lama, kadang-kadang digunakan untuk
kontruksi, umumnya ditanam sebagai
tanaman hias.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi36
Delonix regia Raf.
CAESALPINIACEAE
DeskripsiPohon yang kadang-kadang menggugurkandaunnya (deciduous), tinggi 10-20 m. Ujungranting berambut. Daun penumpu bentuk garisatau menyirip sampai menyirip rangkap. Siripdaun4-21 pasang, yang tengah terbesar. Anak daunberhadapan, persirip 6-35 pasang, oval sampaimemanjang, tumpul, membulat atau berlekuk, 0,5-2 X 0,2-0,6 cm. Bunga dalam tandan yangberbentuk malai rata ; tandan 1-3 pada pangkalnyatunas muda, berdiri miring, berbunga 6-12. Anaktangkai 0,5-1 cm, tatap. Tabung kelopak pendek;taju dari luar hijau kuning, dari dalam merah,panjang 2-3 cm. Daun mahkota berkuku panjang;yang teratas kuning dengan noda dan garis merah,panjang 4,5-8 cm ; yang ke -4 lainnya kuningoranye dengan merah, panjang 4-7 cm. Benangsari 10, lepas; tangkai sari pada pangkalnyaberambut, separo bagian atas merah. Bakal buahbertangkai pendek. Polongan berambut, separohbagian atas merah. Bakal buah bertangkai pendek.Polongan menggantung, bentukgaris pipih,berkayu, 20-72 X 3-6 cm, berkatup 2, dengansekat lebar antara biji. Biji 10-50, melintang,memanjang.
Distribusi
Aslinya dari Madagaskar. Sekarang telah
banyak ditanam sebagai tanaman
peneduh jalan. Di Kota Palu banyak
ditanam di pinggir jalan seperti Jl.
Sudirman.
Nama Lokal
Flamboyant (Indonesia, Nederland)
Kegunaan
Tanaman hias, peneduh jalan.
37Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Deplanchea bancana (Scheff.) SteenisBIGNONIACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 15 m,berdiameter 12 cm, Daun tunggal, tersusun tiga-tiga melingkar pada batang, berwarna hijau terang,pertulangan daun menyirip, bentuk daun oblong,ujung membulat, dasar membulat. Bunga berwarnakuning terang, muncul di ujung ranting, corollaberwarna kuning 5, anthera panjang munculditengah bunga.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Di Sulawesi banyak didapatkan di Tojo
Una-una, Cagar Alam Morowali, Sekitar
Soroako, Petasia Kolonedale.
Hutan dataran rendah hingga 700 m,
terutama pada tanah ultrabasa yang kaya
dengan besi dan Nikel. Berbunga pada
bulan Juni-Juli.
Nama Lokal
Kalambutoh (Toraja), Kaju Momo (Tao Taa
Wana, Baree).
Kegunaan
Jenis ini baik digunakan sebagai tanaman
hias , disarankan oleh Dr. V. Balgooy (ahli
botani) untuk ditanam sebagai tanaman
pelindung ataupun tanaman hias.
38 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Dillenia serrata Hoogl.DILLENIACEAE
DeskripsiPohon berukuran agak tinggi hingga 30 m, DBHhingga 70 cm. Kulit batang abu-abu kemarah-merahan. Daun oblong dengan 16-35 pertulangan.Daun berukuran 20-45 cm X 8-19 cm denganujung membulat hingga meruncing. Dasarmeruncing, pinggir rata. Petiol (tangkai daun) 2,5-6,5 cm panjangnya bersayap. Permukaan daunberdaging. Bunga racemus dengan 2-6pembungaan, hingga 15 cm panjang. Bungaapetalous, 7,5 cm diamter, sepal 5, ukuran 40 X 25mm. Stamen berjumlah hingga 750 panjangnya 9-11 mm. Carpel 18-19 dengan ukuran 4,5 X 1,5 mmdengan 8 mm panjangnya. Buah indehicent,kekuningan, 3,5 cm tinggi, 6 cm diameter termasukdengan kelopak bunga. Sepal dalam bunga melebarhingga 6,5 X 5,5 cm, pada dasar 3 mm tebalnya.Karpel 25 X16 mm dengan jumlah biji 5. Bijihitam.
Distribusi
Endemik Sulawesi (Sulawesi Tengah,
Morowali, Lore Lindu, Soroako, Buton dan
kepulauan Muna). Di Sulawesi terdapat
juga jenis Hoogl. (juga
endemik Sulawesi) yang penyebarannya
di Sulawesi Utara dan Tengah,
(Miq) Teijsm & Binn. (endemik
Sulawesi), Hoogl.
(endemik dan terbatas di pulau Salibabu
Sangir Talaud, Sulawesi Utara),
Roxb. (di Sulawesi Selatan dan
Muna).
Dillenia celebica
Dillenia
ochreata
Dillenia talaudensis
Dillenia
pentagyna
Nama Lokal
Dengen (Soroako), dengen bolusu,
dengilo, dongi-dongi (Uma, Napu),
wuadengi, Jongi (Wana Morowali), sonih
(Muna).
Kegunaan
Buah bisa dimakan rasanya asam. Kayu
untuk bahan bangunan.
39Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
DeskripsiPohon berukuran besar tegak lurus, tinggi hingga40 m, DBH hingga 100 cm, akar banir dapatmencapai 4 m, tinggi bebas cabang 20 m. Ebonidapat dengan mudah dikenal di hutan karena kulitbatang bagian luar berwarna hitam seperti arang,bagian yang hidup berwarna merah muda, putih,sawo matang, kulit beralur, agak mengelupas kecil-kecil dan memberi suara nyaring apabila dipacak.Kayu gubal mempunyai tebal 8-15 cm, denganwarna kekuningan atau putih kelabu, kayu terasberwarna hitam abu-abu. Komponen kimia kayueboni mengandung celulose, lignin, ekstrakalkohol benzen yang tinggi, sedang kandunganpentosannya rendah.Berat jenis eboni rata-rata 1,05 dengan kelas awetI, tekstur halus dengan serat yang lurus atausedikit berpadu, kadang-kadang bergelombang,kekerasan sedang sampai keras, termasuk kayudaya kembang susut tinggi. Susunan daun duabaris, berselang-seling, berbentuk baji (lebar 12-35cm dan lebar 2,5-7 cm), tanpa daun penumpu,permukaan bawah daunhijau tua, bagian bawah hijau keabu-abuan,permukaan bawah daun berbulu melekat.
Diospyros celebica BakhEBENACEAE
Distribusi
Genus Diospyros terdapat di Pantropikal;
dan tersebar di Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan lain-lain. Sedangkan Eboni
hidupnya secara alami hanya terdapat di
Sulawesi (endemik Sulawesi). Di Sulawesi
secara alami tersebar terutama di
kabupaten Poso, Tojo Una-una, Donggala,
Parigi Moutong (Sulawesi Tengah), Gowa,
Maros, Barru, Sidrap, Mamuju dan Luwu
(Sulawesi Selatan), dan Gorontalo. Eboni
dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah
mulai dari tanah berkapur, berpasir
sampai tanah liat dan berbatu asal tanah
tidak becek. Menurut Steup dalam
Soerianegara (1967) tanah pada hutan
eboni bersifat permiabel, sehingga
keadaannya kering, bertekstur lempung
dan tergolong dalam tanah-tanah kapur.
Ketinggian tempat tumbuh eboni dari 50
m sampai 500 m dpl dan kadang-kadang
dapat mencapai 700 m dpl, tetapi di atas
600 m pertumbuhannya sudah tidak baik.
Curah yang baik untuk mendukung
pertumbuhan pohon eboni berkisar 2000-
2500 mm/tahun, walau demikian eboni
dapat tumbuh mulai daerah kering
dengan curah hujan 1.230 mm (wilayah
Tomini, Sulawesi Tengah), daerah
bermusim dengan curah hujan antara
1700 mm/tahun (daerah Parigi dan Pantai
Timur Sulawesi Tengah) dan daerah yang
paling basah dengan curah hujan 2.400-
2.750 mm/tahun (Malili, Wotu, Mamuju
dan Poso). Jawa, Borneo, Sulawesi,
Filipina, Maluku, Papua New Guinea.
Biasanya tumbuhan ini banyak dijumpai
dalam hutan sekunder, terutama di lereng
atau tepi sungai, ditanah aluvial atau
berpasir.
Nama Lokal
Eben, ebon, kayu hitam, kayu arang
(Sulawesi Tengah), batulinau, belongeta
(Filipina), macassar ebony (Inggeris,
Amerika), ebene de macassar,
coromandel (Perancis), ebano di
Macassar (Italia), coromandel, getreept
eben (Belanda), macassar ebenholz,
Gestreiftes ebenholz (Jerman)
40 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kegunaan
Species asli Sulawesi ini termasuk kayu
mewah yang harganya mahal yang dapat
digunakan sebagai perabot, mebel,
perkakas rumah tangga, barang kerajinan
dan bahan bangunan dengan ornamen
yang sangat indah dan lux. Jenis ini
sacara alami sudah tergolong langka dan
termasuk sebagai salah satu flora yang
dilindungi dan merupakan maskot flora
Sulawesi Tengah. Permintaan kayu jenis
ini masih tinggi di luar negeri sehingga
jenis ini populasinya menipis di alam
akibat dieksploitasi terus menerus.
Dengan adanya peraturan pembatasan
dan pelarangan eksploitasi kayu ini
mendorong konsumen kayu
menggunakan bagian dari eboni seperti
akar, batang dan cabang-cabangnya.
41Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Dracontomelon dao (Blanco) Merr. & RolfeANACARDIACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, bersifat desidous, tinggihingga 45 m, DBH hingga 100 cm atau lebih, akarbanir dapat mencapai 6 m. Kulit batang bagianluar krem hingga coklat keabuan. Daun majemukpinnate, tersusun alternate, anak daun oavtushingga elip, berhadapan, dasar daun tidak sama,ujung runcing hingga meruncing. Bunga putihpucat tersusun dalam panikel pada ujung. Buahdrupa, berwarna kuning hingga orange apabilamasak, 2,5 cm dbh, berdaging dan dapat dimakanberasa asam, endocarp keras dengan jumlah bijihingga 3.
Distribusi
India, Myanmar, Indochina, China selatan,
Thailand, Malesia termasuk Filipina,
Indonesia, Kepulauan Salomon.
Habitat dan Ekologi
Hutan primer, sekunder pada ketinggian
200- 1200 m dpl.
Nama Lokal
Dao (Filipina), dau, senkung (Indonesia),
Werao, Rao (Kulawi, Sulawesi Tengah)
senkuang, unkawang, sarunsab
(Malaysia), New Guenia walnut (PNG), ka
kho, sang kuan (Thailand).
Kegunaan
Kayunya salah satu kayu yang baik untuk
perabot dan kontruksi, meubel, lemari.
Buah dapat dimakan, daun muda dan
buah di masak dan dimakan.
42 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Duabanga moluccana Blume
SONNERATIACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi 25-35(-45). DBHhingga 70-100 cm,. Batang lurus, banir tidak ada,Kulit batang luar berwarna keabu-abuan halus,bersimpai. Kulit batang bagian dalam lembut,menyerabut. Kayu gubal menyerabut, berwarnakekuningan, lembut. Ranting muda menyegi 4tumpul, berubah menjadi menggalah. Penumputidak ada. Daun berhadapan, tunggal, tepi rata,membundar telur, melonjong, atau melanset,panjangnya 7-30 cm X 4-12 cm, pangkal daunmenjantung dangkal, ujung melancip, tulangdaun sekunder 10-15 pasang, menyengkelit dekattepi membentuk tulang daun intramarginal nyata.Tangkai daun panjangnya 4-8 mm. Bunga di ujung,tersusun memalai rata agak besar, terdiri atas 5hingga banyak bunga, daun kelopak menyatu dalammangkuk bercuping 4, daun mahkota luruh awal,benang sari 12, dalam sebuah pusaran, bakal buahberuang 4, kepala putik tebal. Kapsul melonjongmembulat telur, panjangnya 2,5-3 cm. Mengatup 4.Biji banyak, berekor di kedua ujung.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Filipina,
Maluku dan New Guenea.
Banyak dijumpai dalam hutan sekunder,
terutama di lereng atau tepi sungai, di
tanah aluvial berpasir.
Nama Lokal :
Binuang laki (Melayu). Sulawesi Tengah :
Lekatu, Lek(o)tu : Kulawi, Napu, Besoa.
Penggunaan
Kayunya lembut pucat tidak tahan lama,
terutama dimanfaatkan untuk bahan peti
kemas dan kayu bakar. Di Maluku dan
Nusa Tenggara kayunya dimanfaatkan
untuk kontruksi rumah tinggal.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 43
Durio zibethinus Merr.
BOMBACACEAE
DeskripsiHampir semua orang Indonesia mengenal durian.Batangnya tegak, besar dapat mencapai tinggi 45m, berdiameter sampai 120 cm. Percabangannyakadang banyak, kadang-kadang tidak jauh daritanah. Kulit batang berwarna hijau dan bagianbawah abu-abu sampai coklat muda keemasan,bersisik dan mengkilat. Buahnya sangatberanekaragam, bulat sampai bulat telur, berduri,daging buah harum menusuk, enak. Duriandiperbanyak menggunakan biji, selain itu jugamenggunakan “grafting” ataupun okulasi, yaitumata tunas yang bermutu baik ditempelkan padabatang bawah macam durian yang mana saja. DiMalesia terdapat beberapa jenis Duriodiantaranya adalah ,
dan lain-lain.
Durio acuminatissima D. excelsus,D. kutejensis, D. lowianus, D. macrophyllus, D.oxleyanus, D. lanceolatus, D. griffithii, D. grandiflorus, D.affinis, D. acutifolius, D. carinatus, D. dilcis, D. conicus
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Secara alami durian tumbuh di Asia
Tenggara seperti di Indonesia, Filipina,
Malaysia, Thailand, dan Birma. Pusat
penyebarannya adalah di Kalimantan ,
selain itu di Sumatra, Sulawesi, Maluku
sedangkan di Jawa umumnya ditanam.
Durian tumbuh di tempat-tempat dengan
ketinggian sampai 1200 m dpl. Di tanah
Tapanuli dilaporkan bahwa durian dapat
membentuk hutan yang hampir murni.
Kegunaan
Selaput biji dan biji dapat dimakan,
menjadi kegemaran masyarakat Asia
Tenggara (Indonesia, Malaysia dan
Thailand). Di beberapa daerah buah
diasamkan dan difermentasi sebagai
makanan. Kayu durian digolongkan ke
dalam kelas awet IV-V, kelas kekuatan III-
II, sedangkan Berat-jenisnya 0,57. kayu
durian ini digunakan sebagai bahan
bangunan, kayu lapis, bahan
pembungkus, perabot rumah tangga dan
korek api. Selain batangnya dipakai
sebagai bahan bangunan, cairan kulit
batangnya dan cairan akarnya dipakai
sebagi obat.
Nama Lokal
Durian
44 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Dysoxylum nutans (Blume) Miq.Syn : ; ;D. hirsutum D. paucijugum D. rufumC.DC C.DC auct, non Benth : DC
MELIACEAEDeskripsiPohon kecil berupa semak /pohon tinggi hingga 6m, diameter 5 cm, Kulit batang abu-abu coklat,halus, kulit bagian dalam krem. Daun kuncupujung berbentuk seperti kepalan tangan denganbulu-bulu halus coklat. Daun 20-50imparipinnate. Anak daun berkembang bersama ,berhadapan, 3 di ujung dan berukuran besar 25 X8cm. Bunga putih-krem, soliter atau dalam untaian.kelopak berbentuk tabung, 2-2,5 mm diameter,sepal 5. Buah 2 cm panjangnya., subperical- elipberwarna orange merah, terdapat bulu-bulupendek halus. Biji hingga 10 buah, biasanya sedikit13 mm panjang, warna merah.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia : Sumatra, Jawa, Kepulauan
Sunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),
Sulawesi, Maluku.
Umumnya pada hutan primer dan
sekunder termasuk pada tanah ultrabasa
dan limestone. Sebagai penyusun
understory pada hutan di Sulawesi
hingga 1600 m dplkhususnya disekitar
sungai. Berbunga sepanjang tahun.
Di Sulawesi dijumpai 11 species dari
marga Dysoxylum diantaranya adalah
Miq.,
(Blume), Blume,
(A.Juss) Miq., D.
nutans, (Osbeck) Kosterm,
Blume,
Blume dan . Blume, Bijdr.
D.densiflorum, D.cyrtobotryum D.
arborescens D. excelsum
D. gaudichaudianum
D. parasiticum
D. mollusimum D.macrocarpum
D. alliaceum
Nama Lokal
Sulawesi : Lonca ibo (Uma, Muma). Jawa :
gegertako, kokosan monyet, pinango.
Flores: pu'u puor.
Kegunaan
Buah dapat dimakan .
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 45
DeskripsiPohon kecil atau sedang. Banir tidak ada. Duri tidakada. Daun berseling, atau dua-berselingan; tunggal;semua daun bentuknya seragam; Pertulangan tulangdaun menjulur dari tulang tengah. Tangkai daunpendek tidak bersayap; ujung membengkak;membengkak pada ujung tangkai (top). Daunpenumpu ada, cerutu; tersebar di sepanjang tulangdaun utama. Dua buah kelenjar pada dasar helaiantidak ada. Bulu pada daun yang tua tidak ada. Daunyang masih muda berwarna merah muda.Perbungaan berkelompok; di ketiak, atau dekatdaun, tetapi tidak di ketiak Bunga berkelamin dua,(hermaprodit); bertangkai; kecil, atau sedang;beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatastangkai. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dandaun mahkota. Daun kelopak (3-)4-5(-6); bebastidak ditemukan lagi pada buah. Benang sari 8-20warna biru; ada tangkai; tidak berkelompok; Buahdrupe; berdaging, atau tidak berdaging; tidakterpecah; ; tidak bersayap. Biji 2-5 biji per buah;kecil.
Elaeocarpus teijsmannii Koord. & ValetonSinonim : Baker f., Koord.Elaeocarpus celebesianus Elaeocarpus rhizophorus
ELAEOCARPACEAE
Distribusi
Sulawesi dan Maluku. Banyak terdapat di
Taman Nasional Lore Lindu, dan lokasi
pertambangan PT. INCO Soroako.
Nama Lokal
Sulawesi ; kapung (Toraja), dalen-dalen
(Makassar), dira lai (Bugis).
Kegunaan
Disarankan sebagai tanaman hias.
46 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Elmerillia ovalis DandyMAGNOLIACEAE
DeskripsiPohon tinggi besar sekali tingginya dapat mencapai45 m, DBH hingga 100 cm. Batang lurus, bulattidak berbanir. Kadang-kadang bentuk bagianbawahnya besar dengan ujung kecil, bercabang danberanting banyak. Sering cabang-cabang itudimulai dekat di atas tanah. Kulit batang bagianluar halus, berwarna kecoklatan dan sedikitmengelupas. Ranting menggundul. Tangkai daunpanjang 3-11 cm. Daun menjorong, panjangnya 30cm, lebar 7-15 cm, gundul. Ujung agak melancip.Pohon jenis ini dapat diperbanyak denganmenggunakan biji. Persentase perkecambahan bijirendah dan daya kecambah biji cepat hilang. Bijiberkecambah setelah berumur kira-kira 15 hari.Sebaiknya untuk ditanam digunakan biji yangmasih segar. Jenis ini tumbuhnya cepat. Tanah yangbaik digunakan untuk penanamannya adalah tanahpasir vulkanis atau tanah lempung dengan drainaseyang baik. Oleh Lembaga Penelitian Kehutanantelah dicoba penanamannya di Kebun PercobaanPasir Awi, Pasir Hantap Bogor dan ternyata dapathidup dengan baik.
Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Uru tandu (Kulawi,
Napu, Uma, Bada, Bare'e).
Kegunaan
Species ini dapat dimanfaatkan kayunya
sebagai bahan bangunan. Kayunya bagus,
mudah dikerjakan dan disenangi orang.
Terutama oleh penduduk Minahasa dan
Sulawesi Tengah. Warnanya coklat kuning
muda atau kelabu kekuning-kuningan
dan kerap kali di antaranya ada bintik-
bintik hijau. Baunya sedap, harum segar,
rasanya pahit. Kayunya mempunyai B.J.
0,43, kelas keawetan II dan kelas
kekuatan II-IV. Selain sifat-sifat di atas,
jenis ini mempunyai sifat yang tahan akan
kelembaban dan air, dan di atas tanah
yang bebas tanpa lindungan dapat tahan
lama. Penduduk menggunakan kayu ini
ini untuk pembuatan perabot rumah
tangga seperti lemari, kursi, meja, daun
pintu, pembuatan saluaran air pengganti
pipa, bantalan kayu, tiang, papan atau
kontruksi di bawah atap pada bangunan
Habitat dan Ekologi
Hidupnya liar dalam hutan-hutan
pegunungan pada ketinggian 300 m
sampai 1000 m dpl. Di Sulawesi Tengah
jenis ini dapat dijumpai dalam hutan
pegunungan pada ketinggian 1200 m dpl.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 47
Erythrina subumbrans Merr.LEGUMINOSAE (PAPILIONACEAE)
DeskripsiPohon berukuran sedang hingga tinggi 25,diamater 60 cm. Kulit batang bagian luar putihkeabu-abuan berserabut dan berduri, Daunmajemuk dengan 3 anak daun, rachis termasuktangkai daun 8-16 cm panjangnya, anak daunberbentuk bulat telur. Perbungaan pada ujungranting, berupa tandan. Bunga berwarna merah-orange terang, berukuran cukup besar, mencolok.Kelopak bunga berupa tabung, hijau. Mahkotabunga terdiri atas 5 bagian bagian terluar berupasayap, pendek, bagian tengah lunas, berujunglancip sedang bagian lainnya yang lebar disebutbendera. Buahnyaberupa buah polong, mengelembung pada bagianbiji, ke ujung berupa sayap. Biji tunggal. Kayumempunyai berat jenis 0,29 serta kelas awet Vdan kelas kuat V.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
India, Srilanka melewati Asia Tenggara
dan Malesia termasuk Indonesia, Filipina,
Fiji dan Samoa.
Hutan primer, sekunder, sepanjang tepi
sungai dan daerah terbuka, di beberapa
lokasi tumbuh alami seperti sekitar danau
Tambing (Taman Nasional Lore Lindu),
banyak ditanam pada sistem agroforest.
Nama Lokal
Rodo (Sulawesi Indonesia : Kulawi, Uma).
Dadap duri, dadap rangrang, dadap
minyak (Indonesia), dedap batik,
cengkering (Malaysia), ye-katit
(Myanmar), tawng lang (Laos), thonglan
pa, thong meet khut (Thailand).
Kegunaan
Sebagai pohon peneduh ( ) pada
perkebunan coklat dan kopi. Kulit dan
daun digunakan sebagai obat, daun muda
direbus dimakan. Kayu untuk perahu.
shade tree
48 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Erythrina variegata LLEGUMINOSAE / PAPILIONACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang hingga tinggi 15 m,diamater 40 cm. Desidous. Kulit batang bagianluar keabu-abuan berserabut berduri. Cabangmenyebar, berduri hitam. Daun majemuk dengan3 anak daun, anak daun ovatus, 8-18 X 6-14 cm,satu yang di ujuang berukuran besar, dasar daunlebar, ujung meruncing, berdaging. Bungaberwarna merah terang, berukuran besar,mencolok terletak di ujung. Kelopak bungaberupa tabung, hijau. Mahkota bunga terdiri atas5 bagian, bagian terluar berupa sayap, pendek,bagian tengah lunas, berujung lancip sedangbagian lainnya yang lebar disebut bendera.Buahnya berupa buah polong, berukuran 10-25cm panjang, 1,5-2 cm diameter. Biji tipis.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Afrika timur, Madagascar, pulau-pulau di
lautan Hindia, India, Srilanka, Myanmar,
Indochina, China selatan, Thailand.
Sepanjang Malesia termasuk Indonesia,
Filipina, dan kepulauan pasifik seperti Fiji
dan Samoa.
Terdapat secara alami pada hutan pantai,
secara luas ditanam di tropik sebagai
tanaman hias.
Nama Lokal
Doda (Sulawesi Indonesia : Kulawi,
Uma). Dadap blendung, dadap ayam,
dede bineh (Indonesia), dedap,
cengkering (Malaysia), balbal bigini
namatia (PNG), penglay kathit
(Myanmar), roluah bay (Camboja), dock
kho, th'o;ng banz (Laos), thong baan,
thong phueak, thong loang laai
(Thailand), v[oo]ng nem, h[ar]i d[oof]ng
b[if] (Vietnam.
Kegunaan
Ditanam sebagai tanaman hias, daun
dimakan sebagai sayuran dan juga
digunakan sebagai pakan terrnak, biji
dibuat kalung. Bunga sebagai pewarna
alami.
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 49
Eucalyptus deglupta BlumeMYRTACEAE
DeskripsiEucalyptus deglupta
E. deglupta
adalah salah satu genus yanganggotanya sangat besar (500 species) terutamaterdapat di hutan hujan tropis. Pohon berukuranbesar tegak lurus, tinggi hingga 60 m, DBH hingga150 cm. Kulit batangnya mengelupas, berwarnakelabu kemerah-merahan. Daunnya tumbuhtersebar, tunggal, bundar telur elips. Perbungaanberbentuk malai, berukuran kira-kira 30 cm.Kelopak bunga (calix) berupa mangkok, mahkotabunga berwarna putih, benangsari sangat banyak.Kayu mempunyai berat jenis 0,57, kelas awet IVdan kelas kuat III. Musim berbungaterdapat pada puncak musim basah dimanapertumbuhan vegetatif juga mencapai maksimum.Bunga biasanya diserbuki oleh kumbang, lalat(syrphids dan callophorids) dan lebah madu. 12minggu kemudian kuncup telah berkembangmenjadi buah masak ataukapsul dan biasanya juga pada 2 atau 3 minggumusim basah akan berakhir.
Distribusi
Pertama sekali dideskripsi dari
Mindanao, Sulawesi, Seram, New Guinea,
New Britain. Di Sulawesi telah dikoleksi
dari hampir seluruh propinsi kecuali
Sulawesi Selatan. Habitatnya terutama di
daerah yang basaah dan lembab
dipinggir Sungai (“rivarian forest”). Di
Sulawesi Tengah seperti di aliran sungai
Sopu, Hulu Lariang, Sedoa, Wuasa, kaki
gunung Nokilalaki, Tomini, sebelah
selatan danau Poso, jalan menuju ke
puncak Rorekatimbu. Cagar alam sekitar
Dataran bulan Kabupaten Tojo Una-una.
Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Leda (Kulawi, Napu,
Uma, Bada, Bare'e) Kayu Inggeris (Tao
ta'a).
Kegunaan
Species ini merupakan sumber genetik
yang baik untuk dibudidayakan , bersifat
cepat tum buh (fast growing), sudah
banyak juga digunakan sebagai salah
satu hutan tanaman industri untuk pulp,
minyak atsiri digunakan sebagai obat-
obatan. Hasil evaluasi terhadap percobaan
awal menunjukan E. deglupta dari
Sulawesi merupakan jenis yang baik
digunakan sebagai agen untuk
reforestation pada daerah dataran rendah
yang basah.
50 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Ficus benjamina L.Sinonim Hayata Oken
Elmer: Ficus cuspidato-caudata , Ficus parvifolia .,Ficus umbrina .
MORACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil hingga besar, berumahsatu, memiliki akar nafas (gantung). Memilikigetah putih susu. Daun tunggal, berseling, oblong,6-10 X 4-7 cm, berdaging, dasar membulat, ujungruncing atau meruncing, pertulangan menyirip,banyak, subparalel, tangkai daun 1-1,5 cm. BuahFig, bulat, 1 cm diameter.
Distribusi
Dari India hingga Burma (Myanmar),
Indo-China, China selatan dan Thailand,
menyebar di kawasan Malesia, timur dari
Kepulauan Salomon, Australia bagian
utara.
Nama Lokal
Indonesia ; beringin (umum), caringin
(Sunda), waringin (Jawa), baringin
(Minangkabau). Sulawesi ; nunu (Kaili),
baranarombe (Toraja), apoli takao
(Tobela). Malaysia ; beringin . Filipina ;
salising-haong, salising-hubad (Filipino),
salisi (Isinai). Laos (oox ng. Burma ; kyet-
kadut. Golden fig (Inggris).
Kegunaan
Tanaman ini banyak ditanam sebagai
tanaman peneduh pinggir jalan, hutan
kota, karena pohon ini serba guna dan
dapat menjadi sebuah falsafah hidup
maka digunakan sebagai lambang dari
salah satu dari sila dari Pancasila yaitu
sila ke III (Persatuan Indonesia).
Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 51
Ficus minahassae (Teys. & de Vriese) Miq.MORACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, batang mengeluarkangetah warna putih, batangnya sering ditutupi rapatoleh perbuahan ficus yang panjang dan rapatmenyerupai janggut yang tergantung. Bunga danbuah juga muncul dari dasar percabangan. Dauntunggal, tersusun spiral, ovatus, tepi rata tertutupioleh bulu-bulu coklat kemerahan pada permukaan.Tulang daun tengah memiliki sepasang kelenjer didasar. Buah : sesil, rapat, bulat.berwarna merahapabila masak.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia : Sulawesi, Kepulauan Talaud,
Taman Nasional Lore Lindu, Filipina,
Kalimantan.
Umumnya pada hutan primer
disepanjang lereng dan badan air.
Nama Lokal
Filipina (hagimit),Sulawesi : Nunu
Kegunaan
Daun muda dapat dimakan sebagai lalab.
buah dimakan sebagai buah-buahan.
52 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Galbulimima belgraveana (F. Muell.) SprachHIMANTANDRACEAE
DeskripsiPohon, tinggi hingga 30 m. DBH 40 cm, Dauntunggal berseling, berbau harum apabila diremas,permukaan atas daun mengkilat berwarna hijauterang, permukaan bawah berwarna coklat gelap,tangkai daun coklat, pertulangan daun bagiantengah jelas. Bunga diketiak daun berwarnakuning. Buah muda berwarna hijau dan berwarnapink jika masak.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia Timur, Di Sulawesi tumbuh
terutama di hutan sekitar desa Toro
kecamatan Kulawi, dan di sekitar
Tower pengamat cuaca di Bariri Besoa,
Taman Nasional Lore Lindu.
Hutan primer pada ketinggian 400-1500 m
dpl.
Kegunaan
Informasinya belum banyak diketahui.Tapi
kemungkinan mempunyai senyawa
metabolit sekunder yang berpotensi
sebagai obat-obatan.
Nama lokal
-
53Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Garuga floribunda Decne.BURSERACEAE
DeskripsiPohon besar atau pohon kecil. Banir tidak ada.Duri tidak ada. Potongan oranye, merah. Daunmajemuk, berseling; tidak bercabang denganlebih dari tiga anak daun; tidak ada kelenjarminyak, bergerigi kecil sampai besar. Tangkaidaun tidak ada atau pendek; Daun penumpuada. Perbungaan berkelompok; di ketiak; bungadari sumbu utama perbungaan bercabang.Bunga berkelamin dua; bertangkai.Hypanthium ada. Cakram ada; di dalamlingkaran benang sari. Perhiasan bunga ada; adadaun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak5. Daun mahkota ada; 5; bebas; tipis; mudahjatuh. Benang sari 10; ada tangkai; tidakberkelompok; tidak melekat pada perhiasanbunga; ukuran sama; dua kali. Kepala sari 2rongga. Kelamin betina sebagian di bawah.Daun buah semua bersatu; 5. 5 rongga. Tangkaiputik sendiri. Putik 1 cuping; tidak ada ukurankhas. Buah drupe. Berdaging. Biji 1-5 biji perbuah; kecil; tidak bersayap; tidak ada garis didalam; aril tidak ada; tidak ada endosperma.
Distribusi
Australia utara, Malaysia, Jawa timur,
NTT, Filipina, Sulawesi, Maluku, PNG.
Di Sulawesi umumnya tumbuh di dataran
rendah pada ekosistem hutan monsoon,
khusunya pada kawasan yang kering
seperti di sekitar Lembah Palu.
Nama Lokal
Indonesia : ki langit (Sunda), suren
(Jawa), wuru (bali), bogela (Sumba), bilu,
beook, wiu (Timor), heu (Wetar), balo
(Kalimantan). Kayu kambing, woo (Kaili,
Sulawesi Tengah), aju barru (Bugis),
bogu, bo'oh, buku, empo (Sulawesi),
tatula (Talaud), kambing (marotai),
wowoho (Ternate), ngowojo (Ternate),
maruapisa (PNG bagian barat), kagi-kagi
(Papua)
Kegunaan
Kadang-kadang digunakan sebagai
tanaman pelindung, kayu cukup bagus,
keras, tidak mudah lapuk, kulit batang
untuk obat-obatan, buah dapat dimakan.
54 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Gastonia serratifolia (Miq.) PhilipsonSinonim : Miq. Sum (1861), aMiq. (1863), (Miq.) Seem. ( 1865),
Merr (1901), Harms (1917).
Arthrophyllum serratifolium Gastonia papuanPolyscias papuana Tetraplasandra
philippinensis Gastonia winkleri
ARALIACEAEDeskripsiPohon kecil hingga perdu. Banir tidak ada. Duritidak ada. Kulit abu-abu; tidak terkelupas dalamjalur. Getah tidak ada. Ujung kuncup tidak tertutupoleh kuncup daun. Daun berseling; majemuk;dengan lebih dari tiga anak daun; ada satu anakdaun pada bagian terujung sehingga jumlah anakdaun menjadi ganjil; anak daun berhadapan; semuadaun bentuknya seragam; daun simetris; halus ataurata, atau bergelombang, atau bergerigi kecil sampaibesar. rachis terdapat pembesaran pada nodus.Pertulangan tulang daun menjulur dari tulangtengah. Tulang daun kedua jauh; tidak jelas tetapimasih dapat dilihat.. Tangkai daun pendek; tidakbersayap; menempel di bawah daun; ujung tidakmembengkak. Daun penumpu tidak ada.Perbungaan berkelompok; di ujung ranting, atau diketiak. Bunga berkelamin dua; bertangkai;Hypanthium tidak ada. Cakram ada; di dalamlingkaran benang sari. Perhiasan bunga ada; adadaun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak 5-13; bertautan sedikit atau bertautan semua.Benang sari 5-100; ada tangkai; tersebar; tidakmelekat pada perhiasan bunga; ukuran sama;berseling dengan daun kelopak. Kepala sari 2rongga; melekat pada bagian dorsal; tidakbertangkai di atas; berbekas oleh celah yangpanjang. Kelamin betina di bawah. Daun buahsemua bersatu. 7-22(-100) rongga. Tangkai putikbebas; 7-22. Putik 1 cuping; tidak ada ukuran khas.Buah drupe; berdaging; tidak majemuk; tidakterpecah; ; tidak bersayap. Biji 1-100 biji per buah;kecil; tidak bersayap; tidak ada garis di dalam; ada endosperma.
Nama Lokal
Indonesia ; Tirontasi (Kaili, Sulawesi),
lampo paa (Bungku, Sulawesi). Bajur
talang ekoaho (Enggano, Bengkulu), raka
(Sumba), kre, wangka (Flores). Filipina ;
bungio (Palawan), lantora (kepulauan
Talaud ).
Kegunaan
Tanaman pelindung.
Distribusi
Sulawesi,filipina,Kalimantan,Sulawesi.
55Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Gastonia serratifolia (Miq.) Philipson
56 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Gironniera subaequalis Planch.
ULMACEAE
DeskripsiPohon, tinggi 25-30 m (-40). DBH 40 -cm, Banirkadang-kadang ada. Kulit batang berwarnakekuningan hingga kemerah-jambuan,menyerabut ke arah dalam. Kayu gubal berwarnakuning, keras. Daun berseling, tunggal, melonjong,panjangnya (8-) 10-18 (-25) cm, lebar (4-) 5-8 (-10) cm, pangkal membundar hingga lebar, ujungdaun runcing, tepi rata, tulang daun jelas dipermukaan. Bunga berkelamin tunggal. Buah batuberwarna kuning kehijauan panjangnya 1 cm,stigma persisten.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia, Di Sulawesi tumbuh terutama di
sekitar Toro Taman Nasional Lore Lindu,
dan hutan dataran rendah di Cagar Alam
Morowali, Areal PT. INCO, Soroako.
Hutan dataran rendah hingga 800 m,
pada tanah ultrabasa.
Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Patuyu'u ( Wana
Taronggo, Batu Rube,Morowali)
Kegunaan
Informasinya belum banyak diketahui.
57Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Gnetum gnemon L.GNETACEAE
DeskripsiPohon yang tergolong ke dalamGymnospermae ini memiliki` tinggi 5-22 m.Daun elip memanjang, 7-22 X 2-10 cm, denganujung yang meruncing, tepi rata, seperti kulitsampai berdaging. Bulir bertangkai, 1-3(kerapkali 1) dalam ketiak daun, tidakbercabang atau dengan cabang lateral 1-3. Bulirjantan panjang 3-5 cm; karanagan bunga 5-8 ;bunga betina rudimenter, berbentuk bola.Monoecious (berkelamin satu). Bulir betinapanjang 6-10 cm; karangan bunga 3-8,berbunga 5-12 buah. Buah duduk, pada waktumasak merah tua indah, panjang 2-2,5 cm ovalatau bulat telur terbalik, dengan ujungmeruncing yang pendek ; kulit luar berdaging.
Distribusi
Di Sulawesi umumnya tumbuh liar di
hutan alam terutama pada ketinggian di
bawah 1200 m dpl. Di Pulau Jawa dan
Sumatra umumnya di tanam di
pekarangan rumah.
Nama Lokal
Bago (Jawa), Baguak (Minangkabau),
Belinjo (Indonesia), Maninjo (Jawa,
Sunda0, Sake (Sunda), Tangkil (Sunda).
Sulawesi : Huka ( Muma/Kulawi, Tado),
suka (Kaili), Tavanjuka (Kaili).
Kegunaan
Di Sumatra dan Jawa ditanam sebagai
tanaman pekarangan, Pucuk daun yang
masih muda dan buah sebagai sayuran.
Biji dari buah untuk pembuatan emping
”melinjo”.
58 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Heritiera littoralis Dryand.STERCULIACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar. Batang tinggi lurus denganbanir tinggi. Kulit batang bagian dalam berbilah.Bagian muda dan permukaan daun bersisik lebat.Ranting langsing, menggalah. Daun spiral, tunggal,tepi rata. Tangkai daun menebal (membengkak)pada kedua ujung. Perbungaan memalai di ketiak.Bunga berkelamin tunggal, sangat kecil, kelopakbercuping 4-5, daun mahkota tidak ada, bungajantan menyatu dalam tugu menyangga 8-10 kepalasari tanpa tangkai sekeliling bakal buah mandulyang sangat kecil, bunga betina mempunyai 4 atau 5bakal biji tanpa tangkai. Buah tidak memecahterbuka, kadang-kadang sebagian dikelilingi olehsayap (samara). Di Sulawesi terdapat 5 jenisHeritiera yaitu : Kosterm,(Blume) Kosterm, Dryand,Vidal, ( F. Muell.) Kosterm.
H. arafurensis H. javanicaH. littoralis H. sylvatica
H. trifoliolata
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia.
Umumnya hidup pada dataran rendah
tidak jauh dari pantai.
Nama Lokal
Dungun, Mengkulang (Kalimantan),
Sulawesi : Palapi.
Kegunaan
Kayunya berkualitas baik dengan harga
tinggi, sangat digemari sebagai bahan
bangunan kelas 1, meubel, pelapis luar
perabot (venir) dan interior.
59Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Hibiscus tiliaceus L.MALVACEAE
Deskripsi
Catatan :
Pohon, tinggi 5-15 m. Daun tunggal,bertangkai,bentuk jantung lingkaran lebar atau bulat telur,tidak berlekuk, sampai garis tengah 19 cm,bertulang daun menjari, sebagian dari tulang daunutama dengan kelenjer berbentuk celah pada sisibawah pada pangkal, sisi bawah berambut abu-aburapat. Daun penumpu bulat telur memanjang,panjang 2,5 cm, meninggalkan tanda bekasberbentuk cincin. Bunga berdiri sendiri atau 2-5dalam tandan. Daun kelopak tambahan sampailebih dari separohnya melekat, dengan 8-11 taju.Kelopak panjang 2,5 cm, beraturan bercangap 5.Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek danlebar, panjang 5-7,5 cm, kuning dengan noda ungupada pangkal, oranye dan akhirnya berubah warnamenjadi kemerah-merahan. Tabung benang sarikeseluruhan ditempati oleh kepala sari, kuning.Bakal buah beruang 5, tiap ruang dibagi dua olehsekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah bentuktelur, berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.
Sangat mirip dengan jenis ini yaituBl., banyak ditanam, dengan kelenjar tulang daunlebih jauh dari pangkal daun, dengan tangkai bungayang sedikit lebih pendek, dengan daun kelopakyang hanya melekat setengah jalan dan biji yangberambut kasar . waru gunung, waru gomblong(Jawa).
Hibiscus similis
Distribusi
Pinggir pantai.
Nama Lokal
Baru (Madura), Wande (Jawa), waru laut
(Jawa, Sunda, Indonesia), waru lengis,
waru lisah, waru langkung (Jawa), waru
lot (Sunda). Sulawesi ; kalebou (kaili).
Kegunaan
Ditanam sebagai tanaman
pelindung/peneduh. Daun digunakan
sebagai pembungkus, kulit batang
digunakan sebagai tali temali.
60 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Homalanthus populneus (Geisel.) PaxEUPHORBIACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, hingga 8-10 (-15 m). Kulitbatang bagian dalam bergetah putih, encer. Kayuputih, lembut. Daun spiral, panjang dan lebarhampir sama, menyegi tiga lebar hinggamembundar telur, panjang 6-9 cm, lebar 6-8 cm,pangkal lurus, permukaan bawah gundul.Tangkai daun panjang 4-10 cm, merah, adasepasang kelenjer di pertemuan dengan helai daun.Daun penumpu besar, meninggalkan lampang jelas.Bunga berkelamin tunggal (bunga jantan danbetina terdapat dalam tumbuhan yang sama),dalam bulir ujung panjang 1—25 cm, 2-8 bungabetina bertangkai panjang dekat pangkal, sisanyabunga jantan, daun mahkota tidak ada, cakramtidak ada. Bunga jantan kelopak memipih, daunkelopak 2, benang sari 6-10, putik tidak ada. Bungabetina : kelopak bercuping 2 atau 3, bakal buahberuang 2, tangkai putik tidak terbelah. Buahbercuping 2, garis tengah 7 mm, agak berdaging,merekah perlahan-lahan hijau abu-abu, di tangkaisangat langsing, panjang 2,5-5 cm.
Distribusi
Malesia kecuali Papua New Guinea.
Biasanya tumbuhan ini tumbuh ditempat
terbuka, dalam hutan sekunder dan
merupakan salah spesies pionir.
Nama Lokal
Kelebutag (Indonesia). Sulawesi : Wilonti
(Kulawi, Uma, Kaili), Belante (Napu,
Besoa, Bare'e).
Kegunaan
Merupakan “fast growing species” yang
berguna untuk reboisasi.
61Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Distribusi
Endemik Sulawesi, terutama di bagian
tengah dan lengan Sulawesi bagian
tenggara.
Nama Lokal
Balau mata kucing, dama dere itam, hulo
dereh (Sulawesi)
Kegunaan
Kayu diperdagangkan dengan nama
dagang balau atau giam, dan digunakan
untuk kontruksi rumah, jembatan, kapal,
bantalan kereta api, tiang telefon dan
perabot.
DeskripsiPohon berukuran sedang, ranting meruncing.Daun ovatus –lanseolatus, berukuran (5,5-) 8-22 X (2,2-) 2,5-8 cm, seperti kulit, dasar dauntidak sama, urat daun secara jelas kelihatanpada bagian atas, pertulangan daun sekunder8-11 pasang, bersudut 45-55º kecuali padadasar, bunga memiliki 2 sepal terluar, 3 bagiandalam, stamen 15, stilus pendek tapi sangatjelas, Buah bersayap.
Hopea celebica Burck.Sinonim : SlootenHopea dolosa
DIPTEROCARPACEAE
62 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Horsfieldia costulata (Miq.) Warb
MYRISTICACEAE
DeskripsiPohon, tinggi hingga 9-30 m. Ranting 2,5-5 (-10)mm diameternya, memiliki bulu-bulu yangpanjangnya 0.1 (-0,2) mm. Kulit batang terdapatlentisel halus. Daun membranous, berbentukelip/oblong, 15-30 X 5-13 cm. Dasar daunmenyempit dan membulat, ujung meruncing.Perbungaan biasanya terletak dibelakang daun,dengan bulu-bulu rapat. Buah : 1-3 pertangkaiperbuahan, ellip 3,5-6 X 3-4 cm, berdaging, keringberwarna coklat terang hingga coklat kehitaman,daging buah (4-) 8-10 mm tebalnya,pedisel buah 2-4 mm. Pohon kadang memiliki atautiadk ada banir 30 X 10 cm. Batang mengeluarkancairan/getak terang. Buah kuning hingga merahterdapat pada cabang terbesar.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Sulawesi, dan Filipina (termasuk
Palawan). Di Sulawesi banyak ditemukan
di Taman Nasional Lore Lindu, C.A.
Morowali.
Hutan hujan campura, terutama pada
hutan primer, tercatat dari daerah yang
memiliki tanah alluvial dan viulkanik
bersama-sama dengan Eucalyptus
deglupta pada altitude 250-1200 m.
Berbuah dan Berbunga sepanjang tahun,
tapi berbunga terutama bulan Juli –
September.
Nama Lokal
Kayu Va’a.
Kegunaan
Belum banyak informasi.
63Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kalappia celebica Kosterm.FABACEAE/LEGUMINOSAE/CAESALPINIACE
DeskripsiPohon, tinggi hingga 40 m dan diameter batang 90cm. Banir hingga 3 m tingginya, melebar 2 mdipermukaan tanah. Daun : Majemuk, tangkaidaun dan rachis 6.5- 12,5 cm. Anak daunchartaceus, elip atau obovatus, (6-) 11-14 X (2,5-)4-6 (-8.5) cm, Ujung daun meruncing, dasarcuneatus, bagian permukaan bawah terdapat bulu-bulu pendek, permukaan atas berdaging.Perbungaan kadang-kadang bercabang dekat dasar,5-10 (-15) cm panjang, terdapat bulu-bulu halus.Bunga berwarna kuning (orange). Calix berlobes 5,elip atau oblong, 4-6 X 2-3 mm, bagian luarberbulu rapat.Petal 5, obovatus, 7-11 X 2-6 mm, secara gradualmenyempit dari atas 1/3 menuju dasar, agak tipisdengan 1 tulang yang jelas dibagian tengah. Stamen: anthera fertil 1,75-2 mm panjangnya, filamen 4,5-7 mm. Pistil 5,3-7,5 mm panjang, ovari kira-kirasama panjangnya seperti stilus. Buah : polong 7 X 2cm, halus. Biji berbentuk ginjal, 10-11 X 13-15 mm,halus.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Endemik Sulawesi, hanya ditemukan di
sekitar Malili (Teluk Bone).
Hutan dataran rendah. Tumbuh pada
areal di belakang pantai hingga
perbukitan dengan altitude 300 m dpl
pada tanah bercadas dan mengandung
besi. Berbunga pada bulan April, Mai,
Desember. Berbuah : Maret, Mei,
Desember.
Kegunaan
Kayu yang merupakan salah satu marga
endemik untuk Sulawesi ini merupakan
kayu bangunan berkualitas tinggi dan
keras, biasanya secara lokal digunakan
untuk pembuatan kapal, kontruksi
jembatan, dan banyak digunakan untuk
keperluan lain seperti pembuatan meubel.
Nama lokal
Kalapi
64 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kalappia celebica Kosterm.
65Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Kleinhovia hospita L.STERCULIACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m dengantajuk rapat, pada batang berkembang penghisap daridasar, Kulit batang luar coklat terang atau keabu-abuan, ranting muda berbulu halus. Daun : tunggal,spiral atau alternate, berbentuk hati, 5-30 X 4-25cm, berdaging pada kedua sisi. Pertulangan 6-8pasang, tangkai daun 3-30 cm panjangnya. Bunga :berwarna pink pucat, terletak di ujung. Buah : 5ruang, buah membulat, berukuran 2-3 cm, masing-masing ruang berisi 1-2 biji, biji bulat, warna putih.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Asia tropis dan kepulauan Mascarene
hingga Polinesia.
Hutan dataran rendah terutama pada
elevasi rendah.
Nama Lokal
Tan-ag, bignon, hamitanago (Filipina),
timaha, timanga, tangkele (Indonesia).
Balaroa (Kaili, Sulawesi Tengah), temahai
(Malaysia), champhu phuang, hatsakhun
thet, po farang (Thailand) tra d(or), c[aa]y
tr[af] (Vietnam)
Kegunaan
Daun muda dimakan sebagai sayuran,
kayu digunakan untuk pembuatan alat-
alat perkakas, kadang-kadang ditanam
sebagai hiasan. Air rebusan daun
digunakan sebagai obat sakit kuning,
hepatitis.
66 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Knema celebica de WildeMYRISTICACEAE
DeskripsiPohon, tinggi hingga 10 m. Ranting kadang-kadangpipih, 2-4 mm dbh, halus, atau memiliki bulu-buluyang panjangnya 0.5 -1mm . Kulit batang halus.Daun kaku, berbentuk oblong 12-20 X 3-7 cm,ujung daun terpotong (ciri ini mudah dikenali dilapangan), dasar daun attenuate, permukaan atascoklat gelap, permukaan bawah glabrescen, keabu-abuan. Perbungaan : Tangkai bunga 1-4 mm. Bungamemiliki bulu seperti karat yang tetap 0,5 -0,7 (-1)mm panjangnya, periantium 3 cagak berwarnakemerahan bagian dalam. Buah 1 ( atau 2)infructescen, elip, 2-2,2 X 1,2-1,3 cm, dengan bulu-bulu seperti karat yang rapat 1-1,5 mm panjangnya.Pericarp kering 1,5 mm tebalnya.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Sulawesi (endemik Sulawesi), terutama di
bagian tengah seperti Cagar alam
Morowali, Soroako, Malili, Wosu.
Hutan dataran rendah, hutan di atas
batuan ultrabasa, 100-600 m dpl.
Berbunga : Februari-April dan Juli.
Berbuah : Juli.
Nama Lokal
-
Kegunaan
Belum banyak informasi.
67Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Koordersiodendron pinnatum (Blanco) Merr.ANACARDIACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 40 m dandiameter batang 80 cm. Banir bulat pendek. Kulitbatang bagian luar coklat hitam atau kehitaman,berlekah, kulit batang bagian dalam menyerabut,warna pink hingga merah. Batang mengandunggetah. Daun : Majemuk, pinnate, tersusun spiral,sering tidak beraturan pada ujung ranting,berukuran 50-80 cm panjang anak daun 10-16pasang, ovatu-oblong, satu buah di bawahberukuran kecil, dasar daun obtus, ujungmeruncing, permukaan daun bagian atas berdagingwarna hijau gelap, permukaan bawah coklatkeemasan atau agak pucat, tepi daun berombak.Bunga putih, muncul di ketiak daun hingga 50 cmpanjang, muncul diantara tunas. Buah : batu, elip,2,5-4 cm panjang, membulat kedua ujung, buah
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Filipina, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
New Guinea.
Hutan dataran rendah terutama pada
elevasi rendah.
Nama Lokal
Tabu hitam, kayu bugis, grepau
(Indonesia), “Siuri” (Sulawesi Tengah)
Kegunaan
Kayu dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan terutama untuk lantai, lemari
kabinet dan meubel.
68 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Leucaena leucocephala (Lamk) de WitFABACEAE/LEGUMINOSAE/MIMOSACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 4 m, DBH10 cm, batang coklat terang, berlenti sel. Daunmajemuk bipinate, alternate, dengan 3-10 pasang,panjang hingga 20 cm panjang, memiliki kelenjerdi bagian bawah, anak daun berhadapan,berbentuk oblong, berukuran 8-15 X 1-2 mm,berjumlah 5-20 pasang, . Bunga bongkol berwarnaputih, tangkai hingga 3, muncul pada ketiak daundan di ujung. Buah polong, pipih, lurus, 14-26 X1,5-2 cm, buah masak coklat dan dehisen, biji 15-30per polong, biji ovoid, pipih, 6-10 X 3-4 mm,coklat.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Tumbuhan ini berasal dari Amerika
Tengah. Diintroduksi ke Asia Tenggara,
dan menyebar secara alami di kepulauan
Indonesia. Di Sulawesi tengah banyak
tumbuh secara alami di sekitar lembah
Palu dan Taman Hutan Raya Palu.
Dataran rendah, beriklim panas.
Nama Lokal
Ipil-ipil, elena (Filipina), lamtoro,
pelendang, petai belalang, petai china
(Indonesia). Tamalanja (Kaili), patai Cino
(Minangkabau). Petai jawa (Malaysia),
lamandro (Papua New Guinea), khtum
te;hs, krathum' the;t (Kamboja), kathin,
kan thin, kh'o;ng ko;ng kh;aw (Laos),
krathin, to bao (Thailand), kead[aaj]u, bo
ch[st]t (Vietnam).
Kegunaan
Pohon banyak kegunaannya, sebagai kayu
bakar, pupuk hijau, pakan ternak, bahan
kontruksi ringan, digunakan sebagai
pagar hidup, tanaman pelindung, biji
dapat digunakan sebagai obat cacing.
Kadang-kadang dimakan.
69Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Lithocarpus celebicus (Miq.) RehderFAGACEAE
DeskripsiPohon tingginya dapat mencapai 10-33 m, diameterbatang 30-100 cm, mempunyai banir hingga 1 mtingginya, kulit batang luar abu-abu kecoklatan.Kulit bagian dalam coklat kekuningan. Daun tipispan jang 12-16 cm, lebar 4-6 cm, bagian pangkaldaun sampai tengah lebar, permukaan daunnyacoklat keabu-abuan di bagian atas, gelap sampaimengkilat. Perbungaan tersusun menjadi dua, yaituperbungaan jantan dan betina, yang jantan bungatersusun dalam bentuk lingkaran, sedangkan yangbetinan sendiri-sendiri. Buah berbentuk kapsuldengan tangkai buah 0,5 cm.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Filipina, Maluku, New Guinea. Di
Sulawesi Tengah banyak dijumpai
seperti desa Toro, Kulawi, Bariri, hutan
Babahaleka Bariri, jalur pendakian
Nokilalaki dan di Rore kautimbu. di
Taman Nasional Lore Lindu.
Tumbuh di hutan pada elevasi 20-2000 m
dpl, secara umum di bawah 800 m dpl
pada tanah liat berpasir. Musim berbunga
bulan September- May dan musim
berbuah bulan Juni-April. Di Sulawesi
terdapat 7 species Lithocarpus seperti
,
,dan .
L.
indutus, L. menadoiensis, L. celebicus, L.
caudatifolius L. grandifolius, L.
glutinosus L. havilandii
Nama Lokal
Palili (Sulawesi Tengah)
Kegunaan
Kayu bakar
70 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Lithocarpus havilandii (Stapf ) Barnett.FAGACEAE
DeskripsiPohon atau semak, 2-25 m tinggi. Diamater batang20-100 cm. Kulit batang berwarna coklat hitam,halus dan berlenti sel. Percabangan rapat berwarnacoklat kekuningan dengan bulu-bulu halusberukuran pendek. Daun kaku berukuran 4-9 X 3-5 cm, lebih lebar pada bagian tengah, permukaandaun tidak berwarna, permukaan bagian atas pucathingga coklat gelap, bagian bawah diselaputi olehwarna coklat kekuningan, dasar daun runcing ataumembulat, tepi rata sedikit mengkerut, ujung dauntumpul. Buah yang masak berbentuk conical, 2,5-3cm panjang, 1,5-2 cm diameternya, berdaging,hitam kecoklatan.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia (Kalimantan, Serawak, Sabah),
Sulawesi terutama bagian tengah seperti
Gunung Lampobatang, rante Mario,
Gunung Lumut, Rore Katimbu dan hutan
Babahaleka Bariri di Taman Nasional Lore
Lindu.
Pada pegunungan atau hutan yang
berlumut, pada ketinggian 1300-3000 m
dpl. Berbunga sepanjang tahun akan
tetapi buah masak biasanya bulan Juni-
Juli.
Nama Lokal
Palili (Sulawesi Tengah)
Kegunaan
Kayu bakar.
71Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Distribusi
Sulawesi (endemik). Banyak ditemukan
di areal pertambangan Nikel pada tanah
ultrabasa PT INCO di Soroako pada
ketinggian 400-600 m dpl, di Taman
Nasional Lore Lindu pada ketinggian
1300-1500 m dpl, sedangkan di Cagar
alam Morowali banyak ditemukan di
pinggiran sungai Ula, Taronggo pada
ketinggian 200 m dpl.
Nama Lokal
Celebes nut (Inggeris). Sulawesi :
perande (Tado), tinapu, tanapu, lila bai,
tomaku (Toraja), maledewata
(Latimojong), kayu balo molaba (Padu),
balo molaba, kayu balomotea (Tobela),
kanjulee (Baree).
Kegunaan
Baik digunakan sebagai tanaman hias,
pelindung.
Macadamia hildebrandii Steen.PROTEACEAE
DeskripsiPohon tinggi 3-33 m; bebas cabang 2-20 m, dbh10-40 cm; kulit batang mengeluarkan exudat yangberubah menjadi merah apabila kena udara. Daun :bulat telur terbalik, atau elip, berkarang, bervariasibentuk dan ukuran, ujung membulat atau tumpul,kadang-kadang terbelah, dasar membulat, daunberdaging, berukuran 7-10 X 4-6 cm X 20-40 X5-17 cm, tulang daun 6-12 pasang. Bunga racemus,muncul antara daun yang duduknya berkarangberjumlah 5-7 helai daun. Bunga dalam 2, berwarnaputih atau pink, cream. Buah : 1-2 per racemes,tangkai buah 8 X 2-3 mm, pericarpium keras, 2mm tebalnya, terdiri atas lapisan bagian dalam yanghalus, bagian luar memiliki serat.
72 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Macaranga hispida (Blume) Mull. Arg.EUPHORBIACEAE
DeskripsiPohon kecil. Kulit abu-abu; tidak terkelupas dalamjalur. Potongan krem. Berlapis tidak ada. Bau tidakberbau. Getah warna merah; banyak, atausedikit;tidak berubah warna bila kena udara. Ujungkuncup tidak tertutup oleh kuncup daun. Daunberseling; tunggal; semua daun bentuknya seragam;simetris; Kulit daun berlilin, or tidak berlilin.Pertulangan tiga tulang daun dari pangkal daun,Pertulangan tepi daun tidak ada. Tangkai daunpanjang, tidak bersayap; membengkak pada ujungtangkai, Daun penumpu ada. Perbungaanberkelompok; di ketiak, atau berhadapan dengandaun; Bunga dengan satu kelamin; betina dan bungajantan di pohon yang berbeda. Perhiasan bungaada;daun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak2-5 . Benang sari (1-)2-100 ; ada tangkai. Buahcapsule; tidak berdaging; tidak majemuk; terpecah; ;bersayap, atau tidak bersayap. Biji 2-3 biji per buah
Distribusi
Filipina, Sulawesi, dan Maluku.
Nama Lokal
Indonesia : bilang kinar, haleki daun
besar (Ambon), Sulawesi : Miapo
(Muma, Uma, Kaili, Pakerehua), wenang
(Sulawesi). Filipina : lagapak (Tagalog).
Kegunaan
Secara tradisional digunakan sebagai
pembungkus daun.
73Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Magnolia candollii (Blume) H. Keng
MAGNOLIACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 12 m, DBHhingga 7 cm. Ranting dengan tanda-tanda bekasdaun penumpu. Daun tunggal, elip, 13-35 X 3,5-15cm, dasar cuneatus, ujung meruncing, pertulangandaun 10-20 pasang, berdaging, berbulu padapermukan bawah, tangkai daun biasanya menebalmenuju dasar. Bunga putih krem,tunggai, padaujung ranting, tangkai bunga mempunyai hingga10 buku, tepal (sepal dan petal) 9-12, masing-masing 1,5-5 X 1,2 cm, bagian terluar berdirikehijauan, karpel 5 hingga banyak. Buah : elip, 4-7,5X 2,5-6 cm ; biji 1 atau 2 dari masing-masingkarpel, 0,6-2 cm panjang.
Distribusi
Habitat dan ekologi
India, Andaman hingga Thailand,
Kamboja, sepanjang Malesia termasuk
Filipina terdapat pada berbagai tipe
hutan.
Tumbuh pada hutan hingga ketinggian
1100 m dpl.
Nama Lokal
Petangis (Filipina), Cempaka telur
(Malaysia); Cempaka putih, Cempaka
gondoh, Cempaka gunung wasian batu
(Indonesia), Uru tandu (Muma, Uma:
Sulawesi Tengah).
Kegunaan
Species ini dapat dimanfaatkan kayunya
sebagai bahan bangunan dan juga
ditanam sebagai tanaman hias.
74 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Mangifera foetida Lour.ANACARDIACEAE
DeskripsiPohon tinggi 10-40 m, DBH 30-100 cm. Kulitbatang kehijauan hingga coklat kemerahan,kasar, berlekah atau bersisik. Daun melansetsungsang, menjorong atau melonjong jorong,panjang 14-35 cm, lebar 15-18,5 cm (pada tingkatbelta panjang hingga 50 cm dan lebar 20 cm),menjangat kaku, pangkal daun membaji hinggaberangsur-angsur menyempit, ujung tumpul,membundar, tulang daun sekunder 15-33pasang, timbul dipermukaan bawah, tulangdaun tersier tidak jelas. Tangkai daun panjang2-5 cm( pada belta panjang hingga 12 cm).Inflorencentia berbentuk malai diujung ranting,panjang 10-40 cm, gundul. Bunga kemerah-merahan atau merah tua, kelopak bercuping 5,daun mahkota 5, benang sari 5, biasanya 1 subur,tangkai sari menyatu di pangkalnya,kepala sari menjorong. Buah batu hijaukekuningan atau hijau keabu-abuan. Jika masakberbau harum dan bercita rasa sepertiterpentin, membulat telur menjorong, panjang8-10 (-18) cm, garis tengah 6-7 (-12) cm,daging buah kuning, menyerabut, banyakmengandung cairan harum. Getah pada kulitbuah dapat melukai bibir.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Thailand, Indochina, Semenanjung
Malaya, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
Di Sulawesi secara alami terdapat 7 jenis
Mangifera :
(“loemisi”),
Kosterm, Blume (“taipa dodoro”,
“taripa” ), Kosterm,
Jack, Blanco
(“morotaipa, tamba”)
Tumbuh di hutan atau dibudidayakan, Di
Kalimantan merupakan tumbuhan asli
hutan Dipterocarpus lahan pamah
campuran hingga ketinggian 500 m.
M. celebica Kosterm
M. foetida, M. leiophylla
M. minor
M. pedicellata M.
quadrifida M. sulavesiana
Nama lokal
Ambacang (Minangkabau), Embecang
(Melayu). Sulawesi : Mangga hutan,
mangga itam (Kotamobagu), Oncoh.
Penggunaan
Banyak dibudidayakan di Malesia karena
buahnya harum dan terasa manis.
75Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Mangifera minor BlumeANACARDIACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang hingga besardengan tinggi hingga 40 m, dbh 90-120 cm,tetapi sering lebih kecil, biasanya tanpa banir,permukaan batang bersisik, berwarna coklatpucat. Daun oblong –elip berukuran 12-20 X3-7 cm. Perbungaan pseudoterminal, terdiribanyak bunga. Bunga terdiri petal 5-6 mmpanjangnya, berwarna putih kekuningan –hijau kekuningan. Buah oblong, seringmenyempit, panjangnya hingga 10 cm, halus,berwarna hijau ketika masak.
Distribusi:
Kepulauan Sunda kecil (NTT), Filipina
(Luzon), Sulawesi, Maluku, PNG,
Kepulauan Salomon.
Tumbuh secara alami tidak hanya di hutan
hujan tetapi juga di savana, hingga
ketinggian 1300 m.
Nama Lokal Taipa dare, taipa dodoro
(Kaili ,Sulawesi Tengah), Taripa (Baree,
Sulawesi Tengah), wewe bakafo
(Maluku), kusi (Irian Jaya), Asai
(Kaepulauan Salomon).
Penggunaan
Kayu digunakan sebagai tambahan
kontruksi, perabot. Kayu bagian dalam
berwarna kuning pucat, dengan
kerapatan 610 kg/m³pada kandungan air
12%. Buah harum dan dapat dimakan,
lapisan kulit memiliki rasa astringen. Kulit
batang digunakan secara tradisional
sebagai obat sakit lambung dan anti bisa
gigitan ular.
76 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Manilkara fasciculata (Warb.) H.J.L.SAPOTACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 40 m, DBH80-90 cm. Kulit batang bagian luar berwarnahitam, beralur, bagian dalam berwarna merah,bergetah putih dan membeku seperti damar, kayugubal berwarna putih kekuningan. Daun bulattelur, panjangnya 6-11 cm, lebar 3-6 cm, tangkaidaun 1,5-2,5 cm, permukaan daun cekung, tulangdaun menonjol ke bawah tetapi urat daun tidaktampak, permukaan bagian atas hijau mengkilat,permukaan bagian bawah hijau keputih-putihanbertepung.
Distribusi
Habitat dan ekologi
Merupakan salah satu tumbuhan khas,
endemik Sulawesi. Di Sulawesi banyak
ditemukan di Cagar alam Morowali,
Soroako, Semenanjung Sulawesi bagian
tenggara.
Hutan dataran rendah tepi sungai atau
danau terutama pada tanah ultrabasa. Di
alam tumbuhan ini mempunyai resiko
kepunahan karena di eksploitasi terus
menerus.
Nama Lokal
Kumea batu /kumea vatu ( Wana,
Morowali)
Kegunaan
Species ini merupakan kerabat sawo yang
kayunya sangat bagus. Salah satu
komoditi ekspor ke luar negeri seperti
Jepang, Eropah.
77Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Meliosma sumatrana (Jack) Walp.SABIACEAE
DeskripsiPohon, tinggi 15-20 (-25) M. DBH 25 cm, Kulitbatang halus, berwarna abu-abu hingga coklat,berlenti sel, sering berlekah dangkal. Kulit batangbagian dalam lembut, menyerabut, berwarnakekuningan, segera berubah menjadi merah jikaterkena udara. Kayu gubal berwarna keputih-putihan. Ranting menggalah, gundul, berlenti sel,seri ng berlampang daun mencolok. Penumputidak ada. Daun spiral, menyirip ganjil, rachispanjangnya 8-50 cm, termasuk tangkai daun, anakdaun 2-5 pasang, menjorong hingga melanset,panjang (3-)5-35(-50) cm, lebar (1,5-) 2,5-15(-20)cm, pangkal runcing hingga membundar, ujungmelancip hingga loncos. Tepi daun rata, tulangdaun 6-11 pasang, sangat mencolok di permukaan,tangkai daun menebal di pangkal, gundul hinggasedikit berbulu warna karat, malai di ujung, tegak,lebat, panjang 9-50 (-75) cm, berbunga banyak.Bunga kecil, daun kelopak 5 atau 4, bertumpangtindih, daun mahkota 5, benang sari 5 atau 4. bakalbuah beruang 2 atau 3, tiap ruang berisi 2 bakalbiji. Buah batu, membulat telur atau membulat,diameter 1-3 cm, merah jika menjadi masak.
Distribusi:
Habitat dan Ekologi
Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Filipina. Di Sulawesi
dilaporkan 4 jenis dari marga Meliosma
dijumpai yaitu :
Blume var. lanceolata, Blume,
(roxb.) Walp subsp macrophylla
(Merr.) Beusekom, (Roxb.)
Walp subsp sylvatica (Elmer) Beusekom,
(Jack.) Walp.
Hutan primer dan sekunder hingga
ketinggian 2200 m, sepanjang sungai.
Meliosma lanceolata
M. nitida M.
pinnata
M. pinnata
M. sumatrana
Nama Lokal
Sulawesi tengah : Kao Ntara (Napu,
Kulawi, Uma).
Penggunaan
Jenis ini diusulkan oleh Koorders dan
Valeton untuk tanaman reboisasi. Buah
dapat dimakan.
78 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Morinda citrifolia L.RUBIACEAE
DeskripsiPerdu atau pohon yang bengkok, 3-8 m tingginya.Kulit kekuningan. Daun kebanyakan bersilangberhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hinggabentuk elip, kebanyakan dengan ujung runcing, sisiatas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40X 5-17 cm.
Bunga bongkol bertangkai,rapat, berbunga banyak, di ketiak daun. Bungaberbilangan 5-6, berbau harum. Mahkota bentuktabung bentuk terompet, putih, dalam lehernyaberambut wol, tabung lebih kurang 1 cmpanjangnya. Benang sari 5, tumbuh jadi satudengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sariberambut wol. Buah bongkol berbenjol-benjoltidak teratur, jika masak berdaging dan berair,kuning kotor atau putih kuning, 5-10 cmpanjangnya ; intinya keras seperti tulang, coklatmerah.
Daun penumpu bulat telur, bertepirata, hijau kekuiningan, hingga 1,5 cm panjangnya,di bawah karangan bunga selalu cukup tinggi dantumbuh menjadi satu.
Distribusi
Banyak ditanam/dibudidayakan sebagai
tanaman obat. Dapat tumbuh baik dari
ketinggian 1-1500 m dpl. Di Sulawesi
terdapat jenis Morinda lain yaitu
Miq., var.
(Roxb.) Hook.f.,
Roth.
Morinda
celebica Morinda citrifolia
bracteata Morinda
tomentosa
Nama Lokal
Mengkudu (Indonesia), bentis, kemudu,
kudu, pace (Jawa), cangkudu (Sunda),
khoduk (Madura). Sulawesi : bingkuru,
seru
Kegunaan
Tanaman obat serba guna, banyak
digunakan sebagai obat penurun tekanan
darah tinggi, anti kanker, asam urat, obat
batuk dll. Akar dapat digunakan sebagai
pewarna alami.
79Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Moringa oleifera Lamk.MORINGACEAE
DeskripsiPohon bengkok, , tinggi 3-10 m. Tajuk tidak rapat.Daun majemuk, panjang 20-60 cm, poros daunberuas, dengan kelenjer yang berbentuk garis ataupenggada; sirip dari orde pertama 8-10 pasang.Anak daun bertangkai, bulat telur, oval atau bulattelur terbalik, tepi rata, sisi bawah hijau pucat,panjang 1-3 cm. Bunga malai panjang 10-30 cm, diketiak. Piala kelopak hijau, taju kelopakmelengkung membalik, putih, panjang 1 cm. Daunmahkota putih kuning, yang terdepan terbesar,panjang kira-kira 1,5 cm, yang lain membalik.Benang sari dan staminoidea dengan ujung yangmelengkung kembali. Buah kotak menggantung,bersudut 3, panjang 20-45 cm. Katup tebal, ditengah ada bekas cetakan yang dalam berisi 1 barisbiji. Biji bentuk bola, bersayap 3. Buah pecah waktumasak seperti pada pala.
Distribusi
Tanaman ini aslinya berasal dari India
sekarang tersebar di Asia Tenggara
termasuk Sulawesi. Tumbuh pada
ketinggian 0-500 m dpl.
Nama Lokal
Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda), Keloro
(Sulawesi, Kaili).
Kegunaan
Daun dan buah yang muda digunakan
sebagai sayuran. Sayuran ini merupakan
makanan tradisional suku Kaili di
Sulawesi Tengah.
80 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Myristica fatua Houtt.MYRISTICACEAE.
DeskripsiPohon, tinggi 10-25 m. Mengeluarkan cairanwarna merah darah pada waktu dilukai, Ranting3-4 (-6) mm diameternya, memiliki bulu-buluyang panjangnya (0.1-) 0,2-0,4 mm, berlenti sel.Daun berbentuk tersebar berbentuk jorong,ukuran 15-40 (-50) X 4,5-15 (-18) cm, dasarmembulat, ujung lancip, permukaan atas coklat ,permukaan bawah coklat muda atau keabu-abuandengan bulu 0,2-0,3 mm. Bunga warna kuningterang, berupa gentong. Buah bulat telur berbuluberwarna kecoklatan, berukuran 6 cm.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia : Kalimantan bagian tenggara,
Sulawesi (Taman Nasional Lore Lindu
sangat umum), Filipina Selatan, Maluku
dan Irian bagian barat.
Hutan primer ataupun sekunder terutama
pada ketinggian 900 m dpl
Nama lokal
Sulawesi : Lawedaru ( Muma, Uma)
Kegunaan
Tidak banyak diketahui
81Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Myristica fragrans Houtt.MYRISTICACEAE
DeskripsiPohon, tinggi hingga 5-20 m. Daun bulat telur atauelip memanjang, pangkal runcing, ujungmeruncing, sisi hijau kebiruan pucat, sisi atas hijautua, 5-15 X 3-7 cm, waktu diremas bau harum.Bunga kuning, pada pangkal dengan daunpelindung yang membulat, bunga jantan 1-20 danyang betina 1-2 menjadi satu dalam malai yanggundul dan bercabang sedikit, yang tumbuhmuncul sedikit di atas ketiak daun. Bunga jantanbentuk periuk, panjang 7-9 mm, dengan taju yangsegitiga, tiang benang sari lebih daripada separoyang atas tertutup oleh kepala sari yang berbentukgaris yang banyak. Bunga betina lebih besar. Buahbentuk buah peer lebar, 4-6 X 3-5,5 cm, gundul,kuning kecoklat-coklatan. Biji bergari-garis,berbau harum, keseluruhan dibungkus olehselubung biji merah yang terbagi dalam taju-tajuyang banyak.
Distribusi
Tanaman ini aslinya berasal dari Maluku
(terutama Maluku Utara dan tengah).
Banyak dibudidayakan di Sulawesi Utara
dan Sangihe, Bogor (Jawa barat), Bukit
Siti Nurbaya (Padang) dan lain-lain.
Nama Lokal
Pala (Indonesia, Jawa, Sunda), Nutmeg
(Inggris), Nootmuskaatboom
(Belanda), Palo (Minangkabau).
Kegunaan
Kulit buah dibuah dibuat asianan atau
manisan, kadang-kadang dibuat juice. Biji
digunakan sebagai rempah-rempah.
Selubung biji (arilus) digunakan untuk
masakan yang harbanya sangat mahal di
Eropa.
82 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Nageia wallichiana (Presl) O. KuntzeSinonim : Presl. (1844), Endl. (1847),
(Presl) de Laubenf. (1969)Podocarpus wallichianus Podocarpus blumei
Decussocarpus wallichianus
ARAUCARIACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 54 m, tinggibebas cabang hingga 30 m, dbh 100 cm. Dauntunggal, berhadapan, elip hingga oval, 6-14 (-23) X2-5 (-9) cm, memiliki pertulangan daun sekunder;ujung ranting memiliki tunas, pollen berkelompokpada sebuah pedunkel, biji tunggal. Jenis ini sangatmirip dengan jenis dari marga Agathis. PadaNageia kuncup runcing sedangkan pada Agathiskuncup bulat.
Distribusi
India selatan, Burma, Indo-China,
Thailand, seluruh Malesia kecuali Jawa
bagian Tengah dan Timur, di NTT hanya
ditemukan di Flores. Sering ditemukan
pada hutan primer mulai dari ketinggian 5
-2100 m dpl. Di Sumatra dan Kalimantan
juga pernah dikoleksi dari lahan gambut,
dataran rendah.
Nama Lokal
Brown podocarp (Inggeris), bali
(Kalimantan), kayu cina (Sumatra,
Sulawesi), ki bima (Jawa); podo kebal,
musang gunong (Semenanjung
Malaysia), mengilan (Sabah), manggilan
(Dusun, Serawak); malaamaciga
(Tagalog/ Filipina), almaciga nga lalaki
(Sibuyan, Filipina), Burma (Myanmar);
thitmin (Thailand).
Kegunaan
Salah satu kayu penting dari kelompok
Podocarpaceae, kayu digunakan untuk
kontruksi bangunan, finishing interior,
perabot, venir kadang-kadang untuk
perahu kecil.
83Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Octomeles sumatrana MiqDATISCACEAE
DeskripsiPohon berukuran hingga 60 m tinggi, batangberdiameter hingga 60 (-80) m, DBH hingga150-210 cm. Banir membentang, tinggi hingga 10m. Tajuk tahap pertama melonjong, berdahantersusun radial. Kulit batang bagian luar berwarnakeabu-abuan halus. Kayu lembut. Daun penumputidak ada. Daun tunggal, spiral, tepi daun rata,menjantung membundar, panjang 12-30 cm,lebar 6-23 cm, pertulangan daun menjari, tulangdaun 5-7 (-9), mempunyai kelenjer domatiaberbentuk biji besar terletak mengelompokdiketiak daun. Tangkai daun panjang, bersegi 5.Perbungaan berbentuk bulirt tergantung. Bungatanpa tangkai, aktinomorf, berkelamin ganda, daunkelopak 4-0, daun mahkota 4-9 , bebas, bakal buahterbenam, plasenta melekat di dinding luar, buahkapsul, biji kecil-kecil, banyak.
Distribusi
Malesia kecuali Semennajung Malaya,
Jawa dan Nusat Tenggara. Biasanya
tumbuhan ini banyak dijumpai di
sepanjang sungai, dalam hutan sekunder.
Nama Lokal
Binuang, Binuang bini (Melayu). Binuang
(Indonesia), Kayu palaka (Sunda),
Benuang, Erima (Perancis), Binuang,
Benuang, Erima (Inggeris). Sulawesi:
Benoa (Kulawi, Uma, Besoa, Kaili).
Kegunaan
Kayu lembut digunakan sebagai bahan
baku pulp dan industri kayu lapis.
84 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Palaquium quercifolium (de Vriese) Burck.SAPOTACEAE
DeskripsiBerukuran besar, tinggi 40 m, diameter setinggidada (DBH) hingga 75 cm.Mengeluarkan getahberwarna putih susu apabila terpotong. Banircuram, tinggi kira-kira 1 m. Kulit batangberwarna coklat tua, berlekah dangkal, meretak,kulit batang bagian dalam berwarna merahlembut. Ranting langsing hingga kokoh, diameter4-8 mm, menggundul. Penumpu lanset, panjanghingga 11 mm. Daun melonjong membundartelur sungsang, panjang 12-30 cm, lebar 5-10 cm,pangkal membaji, ujung melancip. Permukaanatas gundul, permukaan bawah menyutra, tulangdaun sekunder 9-16 pasang. Tangkai daunpanjang 3-7 cm. Bunga dalam gugus 4-8 diketiak. Daun kelopak panjang hingga 6 mm,mahkota panjang 10-16 mm, benang sari 12,bakal buah beruang 5 atau 6, berbulu di ujung,tangkai putik panjang 15-22 mm, gundul. Buahmembulat, garis tengah + 2 cm, gundul. Bijimenjorong, kulit biji berwarna cokelatkekuningan.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Sulawesi, Sumatra, Kalimantan dan
Maluku. Dilaporkan 9 jenis Palaquium dari
Sulawesi yaitu : ,
,
, dan
(Kessler et al. 2002).
Hutan primer lahan pamah. Di Sulawesi
terutama didapatkan pada hutan
pegunungan rendah di Taman Nasional
Lore Lindu.
P. amboinensis P.
luzoniense, P. maliliensis, P. obovatum, P.
obovatum var. orientale P. obtusifolium, P.
quercifolium, P. ridleyi P. rostratum
Nama Lokal
Kume, Nantu
Kegunaan
Kayu perdagangan berkualitas bagus.
85Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Pandanus tectorius Park.PANDANACEAE
DeskripsiPohon atau perdu, bercabang lebar, kadang-kadang berbatang banyak, kerapkali dengan akartunjang sekitar pangkal batang dan akar udaradari cabangnya, tinggi 3-7 m. Akar tunjangdengan jerawat dan tudung akar yang besar danmenyolok. Daun 7—250 cm X 3-9 cm, Ujungsegitiga dan lancip ; tepi daun dan lapisan bawahdari ibu tulang daun berduri tempel; berlilin danhijau biru, kadang-kadang hijau muda atauberwarna warni. Tongkol bunga jantan berdirisendiri, menggantung, panjang 25-60 cm, dengancabang samping 10-20 buah yang bercabangpendek; daun pelindung berbentuk lanset dangaris, bertunas, putih kuning, harum. Bungabetina, kepala, berdiri sendiri, bakal buah berinti6-18, dengan tangkai putik sebanyak 5-18. Buahmajemuk menggantung, bentuk bola. Buah batubulat telur terbalik, 4-7,5 X 2-6,5 cm, akhirnyaorange kuning, tengah dinding buah berserabutdan dengan banyak ruang udara. Penamaan P.tectorius berasal dari kata (tector =tutup;tectorius =untuk dipakai sebagai penutup/atap).
Distribusi
Memiliki daerah penyebaran yang cukup
luas di dunia. Umumnya tumbuh pada
daerah pantai. Di Sulawesi banyak
ditemukan di Cagar Alam Morowali
terutama dekat Laut. Di Sulawesi terdapat
beberapa jenis Pandanus dan beberapa
diantaranya merupakan endemik seperti
yang pertama
dideskripsi dari lembah Sopu dalam
wilayah Taman Nasional Lore Lindu.
Pandanus sarsinorum
Nama Lokal
Pandan (Indonesia), naho ( Tao Taa Wana
Morowali).
Kegunaan
Daun digunakan sebagai bahan anyaman
seperti topi, tikar, tas dan sebagainya.
Buah pandan yang telah matang dapat
dimakan. Pandan wangi( )
banyak di tanam di pekarangan. Daunnya
digunakan untuk memasak dan sebagai
pewarna alami makanan.
P.amaryllifolius
86 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Paraserianthes falcataria (L.) NielsenSinonim : Miq. (1855), Backer (1908),
(L.) Fosberg (1965)Albizia moluccana Albizia falcata
Albizia falcataria
FABACEAEDeskripsiPohon, berukuran sedang hingga besar yangtingginya hingga 40 m, batang bebas cabangkadang hingga 20 m, DBH hingga 100 cmkadang-kadang lebih. Daun majemuk gandayang panjangnya hingga 40 cm dengan 8-15pasang tangkai daun yang berhadapan, tiapanak tangkai daun majemuk terdiri atas 15-25anak daun, lembaran anak daun berbentukoblong, 3-6 mm lebar. Inflorescentia berbentukpanikel, biji bersayap sepanjang ventral.
Distribusi
Maluku, Papua New Guinea, kepulauan
Bismarck dan kepulauan Solomon.
memiliki 3 subspecies yaitu
Subsp falcataria yang terdapat di Maluku
dan Papua New Guinea (PNG), subsp
solomonensis Nielsen terdapat di
Kepulauan Salomon dan subsp fulca
(Lane-Poole) Nielsen (synonim :
dan Fosberg) terdapat
di pegunungan PNG.
sangat luas ditanam di daerah
tropik. Secara alami hidup pada hutan
primer tapi lebih sering pada hutan
sekunder dan pinggiran sungai, kadang-
kadang pada hutan pantai, tersebar dari
pinggir pantai hingga 2300 m dpl.
P. falcataria
Albizia
fulca Albizia eymae
P. falcataria
Nama Lokal
Puah (Brunei), sika (Maluku), batai
(Semenanjung Malaysia), kayu machis
(Serawak), white albizia (PNG), moluccan
sau (Filipina), Jeungjing (Indonesia :
Sunda/ Jawa Barat), sengon laut (Jawa),
sengon, albizia (Sulawesi).
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
tapi kualitas kurang bagus, kadang
sebagai pohon pelindung, tanaman
reboisasi (reforestasi) terutama di daerah-
daerah bekas tambang`, kayu bakar. Kulit
batang mengandung tanin, daun untuk
pakan ternak ayam dan domba.
87Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Phylocladus hypophyllus Hook.fARAUCARIACEAE
DeskripsiBerukuran besar, tinggi 20-45 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 70 cm. Batang warnahitam kadangkala diselimuti olehlumut yang tebal terutama pada hutan pegunungantinggi. Daun majemuk menyirip (sesungguhnyatangkai daun), kaku, tebal, bentuk bundar telurdengan tepi bercangap. apabila diremasmengeluarkan aroma yang harum. Kayumempunyai berat jenis 0,58 dengan kelas awet IVdan kelas kuat III.
Distribusi
Di Sulawesi terutama didapatkan pada
hutan dataran tinggi seperti di puncak
Padeha, Rorekatimbu dan sekitar danau
Tambing Taman Nasional Lore Lindu.
Nama Lokal
Sulawesi : “Kao Nori” (Napu, Besoa).
Kegunaan
Kayu berkualitas cukup bagus.
88 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Pigafetta elata Becc.ARECACEAE
DeskripsiPalem ini merupakan khas Sulawesi. Berukurancukup besar, berbatang tunggal, lurus, dengantinggi hingga 40 m atau lebih. DBH hingga 40 cm.Batang berwarna hijau tua mengkilat licin danmemiliki cincin bekas pelepah daun. Daunmempunyai anak daun yang tersusun menyirip,pangkal tangkai daun berduri hitam, halus,perbungaan berbentuk malai, perbungaan bagianberupa tandan dan menggantung. Bunga berwarnaputih kotor, bunga jantan dan betina terletak padapalem yang berbeda. Buah berukuran kecil, daunbersisik.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Endemik Sulawesi dan Wallacea.
Hidupnya kadang-kadang berkelompok ,
pada daerah terbuka, seperti di lereng-
lereng perbukitan yang mendapatkan
sinar matahari langsung. Banyak
ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu
seperti di aliran sungai Sopu, Dongi-
dongi, Kulawi, pada ketingian 600-1700 m
dpl. Di pinggir jalan raya Palu-Parigi, di
cagar alam Pangi Binanga, sekitar kebun
kopi juga banyak ditemukan.
Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Nibung (Kulawi),
“wanga”, “banga” (Napu, Besoa, Uma).
Kegunaan
Umbut batang yang masih muda disayur,
kulit batang untuk lantai tempat padi
(lumbung), batang tua untuk tiang
bangunan. Kadang-kadang ditanam
sebagai tanaman hias.
89Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Pinanga caesea BlumeARECACEAE
DeskripsiPinanga terdiri atas 120 jenis yang tersebarmulai dari India, Srilanka, SemenanjungMalaya, Filipina, Indonesia, Papua NewGuinea sampai Cina bagian selatan.Keanekaragaman jenis Pinanga terdapat diSemenanjung Malaya dan Indonesia. Di alamtumbuh di hutan hujan tropik mulai daridataran rendah sampai dataran tinggi.
Blume berupa pohon, tinggisampai 14 m, diameter hingga 20 cm, beruasjelas , tajuk pelepah berwarna hijau gelap .daun: panjang tangkai sampai 60 cm, panjang
Pinanga caesea
Distribusi
Sulawesi, Banyak ditemukan di Taman
Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)
pada ketinggian 600-1400 m dpl, di TN
Bogani nani Wartabone, Marisa
(Gorontalo), CA Bulusaraung dan CA
Ponda-ponda (Sulawesi Selatan.
Nama Lokal
Harao maeta (Sulawesi Tengah,
Pakerehua Napu).
Kegunaan
Obat dan tanaman hias.
90 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Platea excelsa BlumeICACINACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang, hingga 15-15 m,DBH 30-60 cm. Kulit batang bagian luarberwarna abu-abu tua hingga coklat, halus,berlekah, tipis, berbau tertentu dan berasapahit. Tangkai daun panjang 1,5-2 cm, garistengah lebih kurang 2 mm. Daun menjorongatau menjorong bundar telur, jarangmembundar telur, panjang 12-17 cm, lebar 6-9cm, pangkal membaji lebar, ujung melancipsempit, permukaan bawah bersisik lebat, agakberlapis lilin kebiruan, tulang daun sekunder10-12 pasang, agak lurus. Perbungaan jantandalam bulir tunggal, bunga betina tersusunpayung menggarpu. Buah gundul. Buah batumelonjong bulat telur, jelas meyempit kearahujung, panjang 3-5 cm, garis tengah 1,5-2 cm.
Distribusi
Malesia. Habitat hutan primer hingga
ketinggian 2000 m. Di Lore Lindu banyak
ditemukan di Bariri Besoa, dalam hutan
Babahaleka, dekat Tower pengamat
cuaca.
Nama Lokal
Sulawesi : Baka lovi ( Sulawesi Tengah)
Kegunaan
Kayunya jarang digunakan sebagai
bahan kontruksi. Belum banyak informasi
tentang etnobotaninya.
91Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Podocarpus imbricatus BlPODOCARPACEAE
DeskripsiPohon dapat berukuran besar yang tingginyamencapai 60 m, kadang-kadang lebih,diameternya sampai 150 cm, tidak berbanir ataukalau ada kecil. Panjang batang bebas cabangsampai lebih dari 30 m. Kulitnya berwarna coklathampir hitam, tidak beralur dan tidak mengelupas.Penampang pepagannya berwarna sawo muda ataumerah, bagian dalam merah muda. Tajuknya tipis.Daunnya tunggal, kecil-kecil, berbentuk pitadengan ujung agak lancip. Variabilitasnya cukupbesar. Dikenal 4 varietas yang dibedakanberdasarkan bentuk daun yang dewasa. Ke empatvarietas itu adalah var. imbricatus, var. patulus,var.robustus dan var. curvulus. Reproduksinyadengan tunggul atau bijinya. Pertumbuhannyaagak lambat.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Tersebar di seluruh Indonesia, terutama di
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Nusa Tenggara. Di Sulawesi banyak
ditemukan pada hutan pegunungan tinggi
seperti pada puncak Rorekautimbu
(Taman Nasional Lore Lindu) Sulawesi
Tengah).
Tumbuh tersebar dalam hutan alam
campuran, pada tanah liat, baik di tempat
yang datar maupun yang berbukit.
Umumnya pohon ini terdapat pada
ketinggian 700 m sampai 3000 m dpl.
Nama lokal
Jamuju (Indonesia), Kao Nori (Sulawesi
Tengah).
Kegunaan
Kayunya disukai orang, berwarna coklat
keabu-abuan atau kuning muda. Kayu ini
mudah untuk dikerjakan karena ringan,
dengan B.J. 0,52, agak kuat tetapi kurang
awet dengan kelas keawetan IV dan kelas
kekuatan III. Kayu jamuju digunakan
untuk bermacam-macam keperluan,
antara lain industri kerajinan rakyat
(tangkai sapu, sikat dan lain-lainnya),
industri perkayuan, alat-alat tulis, alat-alat
peraga, alat-alat olah raga (terutama raket
badminton), kadang-kadang juga dipakai
untuk lantai rumah, dikembangkan
sebagai kayu lapis.
92 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Podocarpus neriifolius D.DonPODOCARPACEAE
DeskripsiPohon dapat berukuran kecil hingga besar yangtingginya mencapai 40 m, kadang-kadang lebih,diameternya sampai 70 cm, tidak berbanir ataukalau ada kecil. Batangnya tegak, sering berlekuk,dengan kulit luar yang tipis, halus sampai bersisikatau beralur dan berwarna coklat keabu-abuan.Pepagan berwarna merah sampai merah jambu,berlapis-lapis dan berserat. Tajuknya bulat.Daunnya tunggal, berbentuk lanset yang sempitsampai lebar. Perbungaan jantan berbentuksilindris dan terdapat pada ketiak daun atau ujungranting. Perbungaan betina terdiri atas tangkaipanjang dan bakal buah. Bijinya jorong membulat.Jenis ini mempunyai variabilitas yang besar dan diIndonesia dikenal 9 varietas yaitu : var.nerfiifolius,var. bracteata, var.membranaceous, var.atjehensis,var.timorensis, var.linearis, var.teysmanii,var.ridleyi dan var.polyantha. Masa berbungabiasanya sepanjang tahun. Perbanyakan jenisdilakukan dengan biji.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Jenis ini tersebar dari India sampai China,
Jepang dan Malesia (Semenanjung
Malaysia, Filipina, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara, Irian Jaya dan Papua New
Guinea. Di Sulawesi banyak ditemukan di
Taman Nasional Lore Lindu terutama di
hutan
Tumbuh di hutan primer basah pada
ketinggian 400-2600 m dpl. pegunungan
seperti hutan babahaleka di Bariri, Moa
Nama Lokal
Kayu cina (Indonesia), Karunia (Sulawesi
Tengah : Uma, Muma).
Kegunaan
Kayunya putih kotor, kuat dan keras,
dengan kelas keawetan IV, kelas kekuatan
II-III dan B.J. 0,60. kayu dapat digunakan
untuk bahan konstruksi ringan. Daunnya
dapat digunakan sebagai obat rematik.
Seringkali tumbuhan ini digunakan
sebagai tanaman hias dan baik sebagai
tanaman pagar pekarangan.
93Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Polyalthia lateriflora KingANNONACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang, tinggi hingga 20 m,DBH 30 cm, batang memiliki bulu-bulu halus.Bunga bisexual, soliter atau dalam 1 dan 2 bungaberbentuk cymus, terletak ekstra axilaris atauaxilaris atau berhadapan dengan daun, jarang yangmuncul pada batang. Sepatl 3, petal 6, bisseriate,stamen banyak (lebih dari 10), filamen sangatpendek. Buah tua berwarna merah bata.
94 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Distribusi
,Malesia
Nama Lokal
-
Kegunaan
Belum banyak diketahui, tetapi ada
penelitian kemunginan ekstraknya
sebagai obat anti kanker
Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. ForsterSAPINDACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 50 m, DBH1,4 m, kadangkala memiliki banir. Daun majemukpinnate hingga lebih dari 1 m panjangnya.Memiliki daun penumpu semu bentuk elip hinggaovatus berukuran 0,4-3 X 0,25-5 cm. Anak daunovatus hingga obovatus berukuran 6-32 X 2-13 cm,ujung daun runcing hingga meruncing, pinggirandaun dentate. Bunga kecil, terdapat dalam bentukpanikel pada ujung (terminal) berukuran 15-70 cmpanjangnya biasanya tegak. Buah bulat hinggaovoid, berukuran 1,5-5 X 1-3 cm, pericarp padabagian terendah 1 mm, pada bagian atas tebalnya 7mm. Biji putih berdaging dan berselaput (aril)ukuran 2,5 X 1,5 cm.
Distribusi:
Srilanka, Kepulauan Andaman menyebar
hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia,
Filipina, Fiji dan Samoa. Jenis ini
merupakan maskot flora Irian Jaya.
Habitatnya umunya tumbuh secara alami
pada hutan primer, hutan sekunder,
pinggiran sungai hingga ketinggian 900 m.
Nama Lokal
Leungsar, Matoa, kungkil, kungki, kasai,
asam kuang (Indonesia). Kelerak, lerak,
werak (Jawa). Lerak, larak, klerak, rerek
(Sunda). Sulawesi : Leotu, lotu (Kulawi,
Uma, Kaili). Lotu (Napu, Besoa, Bare'e).
Belo, Bois de pleu, Kasai, matoa, Megan
(Perancis). Kasai, Megan (Inggeris).
Malugai (Filipina). Sibu (Malaysia). Taun
(PNG). Paga-nyet-suava (Myanmart).
Chichung dong, kwaang (Laos). Sai,
daengnam (Thailand). Tr (uw)(awf) ng m
(aaj), s (aa)ng, m (aws)c ken (Vietnam).
Kegunaan
Kayu untuk bangunan, Buah dapat
dimakan.
95Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Pterocarpus indicus Willd.FABACEAE/LEGUMINOSAE/PAPILIONACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, hingga 45 m tinggi, DBHhingga 200 cm. Batang umumnya tidak teraturdan bercabang melebar. Kulit batang waktu mudalicin, berwarna abu-abu, yang kemudian menjadigelap dan kulitnya menjadi kasar sesuai denganpertambahan umum. Pepagannya bergetah danberwarna merah. Tajuknya lebat, hijau tua,mengkilat. Daunnya majemuk, berseling,berbentuk bundar telur, pada musim kemaraumerontok. Bunganya kuning indah dan berbaujeruk. Buahnya bulat, pipih dan tipis. Tumbuhanini dapat diperbanyak dengan stek.Pertumbuhannya cepat sekali pada waktu muda,tetapi setelah besar (dewasa) tumbuhnya lambat.Selain dengan stek, jenis ini dapat juga ditanamdengan tunggul dan biji. Percobaan penanamantelah dilakukan oleh Lembaga Penelitian Hutan diCikampek.
Distribusi
Malaysia, Indonesia dan Filipina,
tumbuhnya tersebar secara alami di
sekitar pantai dan di dalam hutan alam
campuran. Umumnya angsana tumbuh
dengan baik sampai ketinggian 500 m dpl,
pada tanah liat berpasir, dalam dan
gembur atau tanah berbatu-batu. Di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, jenis ini dapat
hidup sampai ketinggian 800 m dpl,
sedangkan di Jawa barat kurang sari 600
m dpl.
Nama Lokal
Angsana, Cendrana (Bugis).
Kegunaan
Kayunya berwarna coklat keemasan atau
kuning sampai merah, baunya seperti
mawar. Pola yang indah pada
permukaannya menyebabkan kayu ini
disukai orang. Kekuatan dan keawetannya
termasuk kelas II, dengan B.J. kayu 0,65.
kayunya dapat digunakan antara lain
untuk pembuatan alat-alat tulis, pengukur,
alat-alat rumah tangga, papan dinding,
kayu lapis, bahan bangunan, lantai,
patung, ukiran, kerajinan tangan, finir
merah, dan perahu. Di Jawa rebusan kulit
kayunya digunakan untuk obat. Pohon ini
mempunyai potensi yang besar untuk
dikembangkan lebih jauh, mengingat
keawetan, kekuatan dan kegunaannya.
Dapat dipakai sebagai bahan industri
papan lapis yang mempunyai masa depan
cerah di negara berkembang.
96 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Pterospermum javanicum Jungh.STERCULIACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar , hingga 40 m tinggi, DBHhingga 100 cm. Banir pendek, Kulit batang bagianluar berwarna abu-abu, halus. Kulit batang bagiandalam berwarna merah pekat dengan coretanradial putih lebar. Kayu berwarna coklat merah,tunggal, bertepi rata, membundar telur, panjangnya4-22 cm, lebar 2,5-10 cm, pangkal menjantung,jelas tidak sama, ujung melancip, permukaanbawah daun tertutup bulu tebal pendek berwarnacokelat kuning, tulang daun sekunder 5-7 pasang,pangkal bertulang 3. Bunga dalam tandan di ketiakdaun, besar, panjang hingga 6 cm, daun kelopak 5,daun mahkota 5, benang sari 15, benang sari semu5, bakal buah beruang 5, bakal biji banyak. Buahkapsul, menyelinder, menyudut 5 tumpul, panjang14 cm, garis tengah 5 cm, menggundul, mengakyu.Biji banyak, bersayap. Termasuk kayu kelas awetII-III. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji.Jenis ini telah dicoba dibudidayakan dan baikuntuk ditanam dalam skala besar.
Distribusi
Myanmar, Thailand, Semenanjung
Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo. Sulawesi.
Dilaporkan 7 jenis dari Sulawesi yaitu
(Miq), Blume,
Hochr,
C.B.Rob, Miq dan
. Terutama dalam hutan
sekunder dan hutan primer terutama
tanah aluvial, di daerah iklim basah
sampai kering, pada ketinggian 1-1400 m
dpl.
P.
celebicum P. diversifollium P.
macrocarpum P. cubpeltatum
P. subsessile P.
javanicum
Nama Lokal
Bayur (Melayu), Cayur, Wadang, Balang
(Jawa), Cerlang, Bayur (Sunda), Bayua
(Minangkabau), Pterosperme, Bayur
(Perancis), Bayur, Wajoo (Inggris),
Ntorode, Torode (Besoa, Napu, Kulawi,
Uma, Kaili).
Kegunaan
Kayunya salah satu kayu penting,
dimanfaatkan untuk kontruksi , lemari,
seni ukir pahat. Untuk pembuatan
jembatan, bangunan, papan, kapal, kayu
lapis, mebel, rangka pintu, patung, ukiran
dan kerajinan tangan. Pepagan kayu dapat
digunakan sebagai obat sakit perut,
disentri, bisul, sakit gigi, pendarahan,
keseleo dan kulit melepuh.
97Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Sarcotheca celebica VeldkOXALIDACEAE
DeskripsiPohon kecil, termasuk kelompok asam-asam initingginya dapat 10 m, diameter batang (DBH)hingga 10 cm. Daun tunggal, berseling, elips, 4-8cm panjang, lembaran daun berdaging, lapisanatas ditutupi oleh lilin, tepi daun rata, ujung daunruncing. Buah bergaris 5, biji 1, buah masak warnamerah muda berasa masam atau kecut, buahmasak berwarna ungu berasa manis.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Endemik Sulawesi. Banyak didapatkan di
daerah yang tanahnya ultrabasa yang
kaya dengan besi dan Nikel seperti di
kabupaten Tojo Una-una, Cagar Alam
Morowali, Petasia Kolonodale, dan areal
PT INCO di Bahodopi dan Soroako (Luwu
Timur).
Umumnya pada areal terbuka pada tanah
ultrabasa dan limestone.
Nama Lokal
Kongilu (Soroako, Bungku Selatan), Kao
ngilu, Sengilu ( Wana Taronggo Baturube
Morowali).
Kegunaan
Buah digunakan sebagai bahan penyedap
dimasak bersama ikan. Jenis ini sedang
giat diteliti kemungkinannya sebagai
tumbuhan penyerap Nikel. Sebagai agen
dalam FITOMINING.
98 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Shorea assamica Dyer forma Koordersii (Brandis) SymingtonSinonim : Brandis (1895), Brandis exKoord. (1898), Ridley (1922)
Shorea philippinensis Shorea koordersiiShorea globifera
DIPTEROCARPACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 55 mdengan dbh hingga 150 cm. Daun ovatus, elipjarang yang obovatus, berukuran 5-9 X 2-4 cm ,dengan 13-18 pasang pertulangan sekunder,permukaan bawah kadangkala berbulu halus,tangkai daun 5-7 mm panjangnya, stipula hingga15 mm panjangnya. Stamen 15 mm. Tangkaibuah kira-kira 2 mm panjangnya. Buah masihmemiliki kelopak bunga (seperti sayap) yangpanjangnya 11 X 2 cm, tiga kelopak besar dandua kelopak kecil.
Distribusi
India, Semenanjung Thailand,
Semenanjung Malaysia, Sumatra,
Kalimantan, Filipina, Sulawesi dan Maluku
bagian selatan. Dipterocarpaceae adalah
salah satu famili tumbuhan berbunga
yang penting sebagai penghasil kayu
berkualitas bagus. Di daerah malesia
terdapat 550 jenis dan memiliki 10 genus
diantaranya (meranti),
(mersawa), (resak),
(keruing),
(kapur), (merawan),
(chengal),
(meranti), (upun) dan
(resak). adalah salah satu genus
yang memiliki jenis 160 anggota.
Di Sulawesi hingga saat dilaporkan baru
terdapat 6 jenis anggota Dipterocarpaceae
yaitu : var. Forma
, , ,
,
dan
Umumnya tumbuh pada hutan dataran
rendah di Sulawesi pada ketinggian 0-500
m dpl.
Shorea Anisoptera
Cotylelobium
Dipterocarpus Dryobalanops
Hopea
Neobalanocarpus Parashorea
Upuna Vatica
Shorea
Shorea assamica
koordersii Hopea celebica Vatica rassak
Vatica sunaptera flavovirens Anisoptera
thurifera Hopea gregaria.
Nama Lokal
Indonesia : damar masegar (nama
umum), piniti boti pien (Maluku), damar
larieh (Sulawesi), sogar baringin nabotar
(Tapanuli, Sumatra). Malaysia ; lemsa
kulat, meranti pipit (semenanjung).
Filipina ; danlig (Tagalog), manggasinoro
(umum). Thailand ; saya khao.
Kegunaan
Kayu merupakan sumber utama meranti
putih. Berkualitas bagus dengan
kerapatan kayu 420-680 kg/m3 pada
kandungan air 15%. Resin dinamakan
juga ”damar tenang” dikoleksi dan
diperdagangkan pada skala komersil di
Sulawesi Utara.
99Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Streblus asper Lour.MORACEAE
DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m,bergetah putih, batang dengan diameter DBH30 cm. Daun tunggal, berseling, oblong,obovatus, 4-12 panjang, dasar daun tumpul,ujung runcing/ meruncing, permukaan daunkasar, berdaging warna hijau gelap dipermukaan atas, tepi bergigi, tangkai daun 5mm panjangnya. Bunga kehijau-hijauan,unisexual, muncul pada ketiak daun, soliteratau berpasangan. Buah kuning terang, bulat,8-10 mm panjangnya dengan sepal yangpersisten, pericarp berdaging menutupi biji.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
India, Sri langka, Myanmar, China selatan,
Thailand, Semenanjung Malaysia,
Sumatra, Jawa, Kepulauan Nusa
Tenggara, Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi
terutama di sekitar lembah Palu dan
hutan dataran rendah Taman Nasional
Lore Lindu spt Bora, Pakuli.
Umumnya pada hutan dataran rendah
yang beriklim monsoon.
Nama Lokal
Serut (Indonesia), Kesinai, serinai
(Malaysia), okhne (myanmar), som pho
(laos), khoi, kak mai foi (Thailand), c[aa]y
ru[oos]i, c[aa]y ru[oos]i nham (Vietnam).
“Siule” (Kaili : Sulawesi Tengah).
Kegunaan
Kulit batang digunakan sebagai obat
disentri, leprosy, diare, elephantiasis dan
menghambat kanker dan anti malaria.
Kulit juga digunakan dalam pembuatan
tali dan pakaian. Pohon ditanam sebagai
tanaman ornamental/ hias.
100 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Syzygium aromaticum (L.) Merr. & PerrySinonim : Eugenia caryophyllata .Thunb
MYRTACEAEDeskripsiPohon, tinggi hingga 12 m. Daun bulat telur ataumemanjang, dengan pangkal yang sangat runcing,serupa kulit, 6-13,5 X 2,5-5 cm, bagian atasmengkilat. Malai rata hanya terminal, kadang-kadang berbunga sedikit.Tabung kelopak sedikit memanjang di atas bakalbuah, hijau kuning, kemerahan, tinggi 1-1,5 cm ;pinggiran taju bulat telur sampai segitiga.Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran,kemerahan, panjang 4-5 mm, rontok awal.Lempeng benang sari tumbuh dengan baik.Benang sari lebih-kurang 0,5 cm panjangnya.Tangkai putik pendek. Buah buni memanjangsampai bentuk telur terbalik, panjang 2-2,5 cm.
Distribusi
Tumbuhan ini asli dari Maluku. Di Maluku
Utara masih ditemukan pohon cengkeh
yang berumur ratusan tahun dengan
diameter batang lebih dari 150 cm. Di
wilayah Indonesia lainnya banyak
dibudidayakan. Di Sulawesi banyak
ditanam di Propinsi Sulawesi Utara dan
Sulawesi Tengah, terutama di Kabupaten
Buol dan Toli-toli.
Nama Lokal
Kruidnagelboom (Nederland), clove
(Inggris), cengkeh (Indonesia : Sumatra,
Jawa, Sunda, Sulawesi, Madura).
Kegunaan
Tunas muda bunga dikeringkan
digunakan untuk bahan pembuatan rokok
kretek, atau diambil minyaknya sebagai
obat sakit gigi, eugenol digunakan
sebagai atraktan dalam pengendalian
serangga hama, buah (bunga) digunakan
sebagai bumbu masak.
101Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Syzygium cumini (L.) SkeelsSinonim : Eugenia cumini ., Eugenia cumnii , Eugenia jambolana
., Syzigium jambolana , Myrtus cumini .(L.) Merr Druce.
Lam D.C. L
MYRTACEAE
DeskripsiPohon, sedang, tinggi hingga 30 m, umumnya 12-20m; percabangan cenderung dekat permukaan tanah.Daun berhadapan, bulat telur yang melebar, tangkaidaun panjang.Perbungaan malai seperti piramid yang munculpada cabang-cabang yang tidak berdaun.Buah buni, bulat telur memanjang, kadang-kadangbengkok, merah tua keungu-unguan, jarang putih.Tumbuhan ini tumbuh baik di dataran rendah dibawah 500 m dpl, mempunyai daya adaptasi tinggiterhadap berbagai jenis tanah, termasuk tanahtandus, berkapur dan berawa-rawa.
Distribusi
Tersebar dari India, Myanmar, Srilanka,
Malaysia sampai Indonesia Australia.
Sekarang telah menyebar sepanjang
daerah tropis dan subtropis yang hangat.
Di Indonesia umumnya ditanam sebagai
tanaman peneduh jalan. Di Kota Palu
banyak ditanam sebagai peneduh jalan
atau di pekarangan.
Nama Lokal
Duwet, juwet, jamblang (Jawa), jambe
kleng (Aceh), jambu kaliang
(Minangkabau), rapo-rapo jawa
(Makassar), jambolan (Manado, Ternate),
jambolan (Kaili- Palu).
Kegunaan
Buah untuk buah segar, kadang-kadang
ditaburi garam untuk membuatnya
menjadi lunak, bisa diolah menjadi sari
buah, jeli, atau anggur. Tanaman ini sering
ditanam untuk budidaya lebah madu
karena bunganya banyak mengandung
madu. Kulit kayu untuk bahan pewarna.
Bubuk dari biji jambolan berkhasiat dalam
pengobatan penyakit kencing manis dan
disentri.
102 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Syzygium malaccensis (L.) Merr. & PerryMYRTACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang, tinggi sekitar 8-12 m,Kulit batang halus dan kadang mengelupas sepertikertas.Daun berhadapan, tunggal, bentuk bulat telur,kaku, urat daun jelas, menyirip dan melengkungdekat tepian, ujung daun tumpul, ukuran daunsekitar 20 cm X 12 cm. Tajuk rapat..
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Malesia : Sumatra, Jawa, Kepulauan
Sunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),
Sulawesi, Maluku.
Umumnya pada hutan sekunder dan
ditanam di kebun-kebun, umumnya
menyukai daerah tepian sungai mulai
dataran rendah hingga ketinggian 1300
m dpl.
Nama Lokal :
Sulawesi : Maku (Kaili, Uma, Muma :
Sulawesi Tengah), Gora
(Parigi, Tojo, Togian, Ampana, Poso).
Jawa : Jambu bol. Sumatra : Jambak
(Minangkabau)
Kegunaan
Daun muda dapat dimakan sebagai lalap.
Buah dimakan sebagai buah-buahan.
103Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Distribusi
Asal dari India sampai Thailand, secara
umum terdapat pada hutan yang
menggugurkan daun pada tanah subur
berdraenase baik hingga 1000 m dpl. Di
Indonesia terutama di pulau Jawa
banyak ditanam sejak zaman kolonial
Belanda. Di Sulawesi juga dibudidayakan
sebagai sumber kayu seperti di wilayah
Sulawesi Tenggara. Akhir-akhir ini di
Sulawesi telah diintroduksi pula jenis jati
emas yang merupakan hasil pemuliaan
yang banyak ditanam di daerah kebun
dan pedesaan.
Nama Lokal
Teak (Filipina), bunglas (Panay Bisaya),
malapangit (Tagalog), Jati ( Nama umum
Indonesia).
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
dengan kualitas sangat bagus. Bahan
pembuatan perabot seperti kursi, lemari,
dan untuk ukiran terutama di pulau Jawa,
bahan perabot yang diukir terbuat dari
kayu ini.
Tectona grandis L.f.Sinonim : Lour. (1790)Tectona theca
VERBENACEAEDeskripsiPohon, berukuran sedang hingga besar yangtingginya hingga 50 m, batang bebas cabangkadang hingga 20-25 m, DBH hingga 150-250 cm,kadang-kadang terdapat banir, permukaan kulitbatang berwarna keabu-abuan-coklat, kulit batangbagian dalam warna merah dengan bergetahmelengket. Daun tunggal, berbentuk membulat,(11-)20-55 cm X (6-)15-37 cm ( tapi lebih besarpada sucker, terdapat bulu halus. Inflorescent kira-kira 40 cm X 35 cm ; bunga 3-6 mm panjangnya,kelopak bunga campanulate, perhiasan (corolla)berwarna putih hingga ungu, buah terbungkus olehcalyx .
104 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Terminalia catappa LSinonim : Lamk. (1783), Roxb. (1832),
Blanco (1845)Terminalia moluccana Terminalia procera
Terminalia mauritiana
COMBRETACEAEDeskripsiPohon, berukuran sedang, tinggi hingga 25 (-40) m,DBH 150 cm, sering memiliki akar banir yangtingginya hingga 3 m, permukaan kulit batang warnaabu-abu hingga coklat, kulit bagian dalam keunguan-coklat. Daun tunggal, biasanya berbentuk obovatus,berukuran 8-25 cm panjang X 5-14 cm lebar. Dasardaun subcordatus, kadangkala memiliki buludibagian bawah, memiliki (6-) 8-12 pasang tulangsekunder, tangkai daun 4-15 (-20) mm panjangnya,bunga dalam bentuk spike 8-16 cm panjang, padaketiak daun. Terminalia memiliki arsitektur pohonyang unik seperti payung.Di Asia Tenggara terdapat banyak jenis pohon darimarga Terminalia, beberapa diantaranya adalah
, , ,,
dan lain-lain. Di Sulawesiditemukan juga beberapa jenis endemik seperti
yang banyak ditemukan padatanah ultrabasa seperti pada areal tambang PT.INCO dan Cagar Alam Morowali.
Terminalia canaliculata T. calamansanai T. citrina T.chebula, T. copelandii, T. complanata, T. darlingii T.eddowesii, T. foetissima, T. longspicata, T. macadamia, T.megalocarpa, T. microcarpa
Terminalia supitiana
Distribusi
Secara alami menyebar dari India, Indo-
China, dan Thailand, kawasan Malesia
termasuk pulau-pulau di Indonesia,
Filipina, Australia bagian Utara dan
Polinesia.
Di kawasan tropika jenis ini sangat
banyak ditanam sebagai tanaman
pelindung.
Nama Lokal
Indian almond (Inggeris), ketapang (nama
umum di Indonesia), telisai (Sarawak-
Sabah), talisai (Filipina), almendras
(Spanyol), hou kouang (Laos), hukwang
(Thailand), b(af)ng (Vietnam), Talise (Kaili,
Sulawesi Tengah).
Kegunaan
Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi
untuk rumah, perahu, perabot. Kulit
batang dan daun sebagai sumber tanin
yang digunakan untuk penyamakan kulit.
Biji mengandung minyak dan dapat
dimakan. Jenis ini sangat banyak ditanam
sebagai tanaman pelindung baik dalam
taman ataupun di pinggir jalan raya.
105Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Timonius minahassae Koord.RUBIACEAE
DeskripsiPohon kecil. Kulit batang abu-abu, coklat; tidakterkelupas dalam jalur,tidak berlapis,tidak berbau,getah tidak ada.Daun berhadapan, atau berpusar; 3 per pusaran;tunggal; semua daun bentuknya seragam; Kulitdaun tidak berlilin. Pertulangan tulang daunmenjulur dari tulang tengah. Tangkai daun tidakada atau pendek; tidak bersayap; menempel dibawah daun; ujung tidak membengkak. Daunpenumpu ada; berlekatan; bergabung antara daun yang berhadapan; mengelilingi ranting;seperti daun; tidak dipotong; besar; tidak tetap atau mudah jatuh. Perbungaanberkelompok, atau sendiri; di ketiak; Bunga dengan satu kelamin; betina dan bunga jantandi atas pohon yang sama. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dan daun mahkota. Daunkelopak 4-6; bertautan sedikit; tetap menempel pada buah; tidak berkembang. Daunmahkota ada; bertabung4-8 lobed. Benang sari 4-8; ada tangkai; tidak berkelompok;melekat pada perhiasan bunga; ukuran sama; berhadapan dengan daun kelopak. Buahberry; berdaging; bulat. Biji 100 biji per buah ; kecil; tidak bersayap; tidak ada garis didalam; aril tidak ada; ada endosperma.
Distribusi
Endemik Sulawesi
Nama Lokal
Sulawesi ; laira (bugis), lebano (Baree),
kolomiu (Muma, Uma), paraala (Tobela).
Kegunaan
Buah dapat dimakan.
106 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Toona ciliata M. RoemMELIACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang hingga besar dengantinggi 35 m dan diameter hingga 152 cm, bebascabang 22 m. Kadang memiliki atau tidak terdapatbanir (hingga 3,5 m). Tajuk biasanya membulat dantersebar, kadang-kadang rapat. Kulit batang abu-abu keputihan hingga coklat, biasanyaretak/terbelah, bagian dalam coklat hingakemerahan, berserat, getah putih hingga pink ataumerah, bau sangat kuat apabila dipotong. Daunmajemuk : (15-) 26-69 cm panjangnya, biasanya(5-) 9-15 , rachis berdaging sering kemerahan,tangkai daun 6-11 cm panjang. Anak daunlanceolate, pinggiran daun rata, (7-) 9-12,8 (-16) X(2,2-)3,2 -5 (-6) cm, dengan bulu-bulu pada tulangdaun tengah, ujung runcing, dasar daun tidaksimetris. Perbungaan hingga 55 cm, harum. Bunga3,5-5 (-6) mm panjangnya. Calyx : 0,75 -1,25 mmpanjangnya. Petal putih hingga putih krem 3,5-5,8X 1,3-3,1 mm. Buah 15-20 mm panjangnya. Bijibersayap pada kedua ujung, 11-19 X 2,5-4 (-5,8)mm, sayap tidak seimbang, ujung obtusus, badanbiji 5-7 X 1,2 3 mm. Dahulu dikenal sebagaiCedrella ciliata.
Distribusi
Habitat
Secara luas tersebar dari Pakistan, India,
Banglades, China Selatan, Burma,
Thailand hingga Malesia : Sumatra (Timur
dan pesisir barat) kepulauan Bangka,
Semenanjung Malaysia (Perak, Kedah,
Langkawi), Kalimantan (Sabah), Jawa
(Barat, Tengah, Timur), Filipina (Luzon,
Mindoro), Sulawesi, Kepulauan Sunda
kecil (Flores, Timor), Maluku (Tanimbar,
Ternate), PNG, Manokwari, Kepulauan
Pasifik dan Australia Timur.
Umumnya di hutan primer yang
terganggu, sering dipinggir sungai, mulai
dari dataran rendah (permukaan laut)
hingga 1500 m dpl.
Nama Lokal :
Sumatra : Surian (Minangkabau), serian
(Lampung), limprah, gerpa (Karo), Surian
(Malaysia), Suren (Jawa), ki bewen
(Sunda), Serian (Timor/Dawan) ai seriq
(Tetum), Surian-limpaga (Sabah),
Malapoga (Baree, Sulawesi), Kukoru,
maroa, ladeje (Maluku), danupra
(Filipina), boerwaan (New Guenia).
Kegunaan
Kayu mempunyai nilai yang sangat tinggi,
khususnya di India, Australia, digunakan
untuk bangunan, meubel, handycraft, dan
bahan ukiran di Minangkabau. Kayu
tergolong dalam kelas awet IV – III dan
kelas kekuatan IV, dengan B.J. 0,39.
Beberapa bagian tanaman digunakan
untuk berbagai keperluan misalnya ;
bunga sebagai sumber pewarna sutra
kuning dan merah, untuk pewarna kapas.
Daun sebagai pakan ternak, kulit batang
sebagai tonik, antiperiodik digunakan
untuk melawan disentri dan obat luka.
Mengandung beberapa senyawa limonoid,
cedrelone yang dapat menghambat atau
membunuh serangga terutama
menghambat pertumbuhan larva. Di
Sulawesi jenis kayu ini sangat mahal.
107Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Toona ciliata M. Roem
108 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Trema orientalis (L.) BlumeULMACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang, tinggi 5-25 m (-35).DBH 5-30 (-90)cm, Kulit batang halus, berwarnacoklat keabu-abuan, kulit batang dalam tipismenyerabut. Daun penumpu melanset. Daunberseling, tunggal, membundar telur hinggamelanset, panjangnya 8-12 cm, lebar 4-7 cm,pangkal menjantung, biasanya tidak sama, ujungmelancip, tepi daun bergerigi, permukaan daunberbulu sederhana, berlapis lilin kebiruan ataumenyutra, pangkal bertulang 3, tulang daunsekunder 3-5 pasang. Tangkai daun panjangnya + 1cm. Perbungaan di ketiak, bertandan.Bungaberkelamin tunggal (monoceus), Bunga jantancuping tajuk 5, mengatup, benang sari 5, bakal buahmenyusut. Bunga betina: cuping tajuk 5, benangsari semu ada atau tidak ada. Buah batu membulattelur, panjang 4-6 mm, diameter 3-5 mm, jikamasak berwarna hitam. Pohon ini dulu banyakdipakai sebagai pohon pelindung di perkebunankopi. Masa berbunga dan berbuah terjadisepanjang tahun. Dapat diperbanyak denganmenggunakan biji. Mempunyai pertumbuhan yangcepat.
Distribusi
Habitat dan Ekologi
Jenis ini tersebar dari Afrika tropik bagian
Timur, Polinesia, Jepang sampai
Queensland, Australia. Di Indonesia
umumnya tumbuh pada hutan sekunder,
semak belukar hingga hutan primer
hingga ketinggian 2400 m dpl.
Di Sulawesi dilaporkan 4 jenis Trema yaitu:
Planch, Lour,
(L) Blume dan
(Roxb.) Hara.
Banyak dijumpai di pinggiran hutan dan
dalam hutan sekunder.
T. angustifolia T.cannabina T.
orientalis T. tomentosa
Nama Lokal
Sulawesi Tengah : Bonoh (Napu), Wulaya
(Besoa). Anggrung (Jawa)
Kegunaan
Kayunya kuning muda, mempunyai B.J.
0,36, kelas keawetan V dan kelas kekuatan
III-V dan dapat digunakan untuk peti, kayu
bakar, korek api dan kertas. Pepagannya
sangat liat dan baik dipakai sebagai tali
dan sebagai sumber zat pewarna untuk
jala ikan. Daunnya digunakan sebagai
pakan ternak. Akar digunakan sebagai
obat. Kayunya ringan digunakan sebagai
pengapung rotan di Sungai.
109Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Vernonia arborea Buch-HamASTERACEAE
DeskripsiPohon berukuran sedang , tinggi hingga 50 m,garis tengah 100 cm. Banir pendek jika ada. Kulitbatang bagian luar berwarna coklat abu-abu, halus,bersisik, atau berlekah. Kulit batang bagian dalamlembut, berwarna coklat krem atau coklat jingga,warnanya berubah menjadi gelap jika terkenaudara. Kayu gubal putih. Daun tunggal, tepi rata,posisi daun spiral, menjorong atau bulat telur,panjang 10-20 cm, lebar 3-8 cm, pangkal daunruncing hingga membundar, agak tidak sama sisi,ujung melancip, gundul atau berbulu, tulang daunsekunder 8-14 pasang, membusur. Daun penumputidak ada. Tangkai daun panjang 2,5-5 cm.Perbungaan besar, di ujung dan di ketiak daun,memalai, garis tengah hingga 25 cm. Sumbu dancabang menggimbal. Bongkol melonjong,bertangkai pendek, 5 atau 6 kuntum bungaberkelompok, berwarna coklat kekuninganberujung ungu, daun pelindung buah 5 atau 6 deret,mengimbal, Kelopak menyusut menjadi pupusmirip bulu. Buah melonjong, panjang 2-3 cm,bersegi 3, memipih di dua sisi dan membundarpada sisi ketiga, berusuk.
Distribusi
India hingga China selatan, Indochina dan
Malesia. Tersebar luas dan polimorf,
terutama di dalam hutan sekunder.
Nama Lokal
Sulawesi : Permata ue (Kulawi, Uma)
Kegunaan
Kayunya lembut dan kadang-kadang
digunakan untuk kontruksi dalam ruangan.
110 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Weinmannia celebica Koord.CUNONIACEAE
DeskripsiPohon besar atau kecil. Banir ada; kecil.Kulit batang putih, hijau, abu-abu, coklat; tidakterkelupas dalam jalur. Potongan merah, coklat.Getah tidak ada.Daun berhadapan; tidak seperti sisik; majemuk;tidak bercabang dengan lebih dari tiga anak daun;ada satu anak daun pada bagian terujung sehinggajumlah anak daun menjadi ganjil; anak daunberhadapan; semua daun bentuknya seragam; daunumum; tidak ada kel enjar minyak; simetris; tidakterbelah; bergerigi kecil sampai besar. Pertulangantulang daun menjulur dari tulang tengah.Tangkaidaun pendek; bersayap, atau tidak bersayap. Daunpenumpu ada; berlekatan; bergabung antara daunyang berhadapan; mengelilingi ranting; sepertidaun; tidak dipotong; besar; tidak tetap ataumudah jatuh.Perbungaan berkelompok; di ketiak; bunga darisumbu utama perbungaan tidak bercabang. Bungasatu bunga dengan satu kelamin; betina dan bungajantan di pohon yang berbeda; bertangkai; kecil;beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatastangkai. Cakram ada (reduced); di dalam lingkaranbenang sari. Perhiasan bunga ada; ada daunkelopak dan daun mahkota. Daun kelopak 4; bebas;tetap menempel pada buah; tidak berkembang.Daun mahkota ada; 4; bebas; tipis; mudah jatuh;tidak bertangkai; tidak terbelah. Benang sari 8.Kepala sari 2 rongga; melekat pada bagian dorsa.Buah capsule; tidak berdaging; tidak majemuk;terpecah; ; tidak bersayap.Biji 2-100 biji per buah ; kecil sekali sampai kecil;tidak bersayap; tidak ada garis di dalam; aril tidakada; ada endosperma.
Distribusi
Memiliki daerah penyebaran yang cukup
luas di dunia. Umunya tumbuh pada
daerah pantai. Di Sulawesi banyak
ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu
terutama pada ketinggian 1500 menuju
Rorekatimbu, Bariri. Di Cagar Alam
Morowali hidup pada dataran rendah
seperti dekat Taronggo dan Kea-kea. Di
kawasan pertambangan PT INCO tumbuh
melimpah di sekitar lokasi pembibitan.
Di Sulawesi terdapat jenis
, dan
Weinmannia
celebica, W. coodei, W.descombesiana,
W.devogelii, W. eymaeana W.
furfuracea.
Nama Lokal
Sulawesi : pume ( Tobela), buluan laki
(Bugis), paseh (Mamasa), maletua
(Toraja).
Kegunaan
Belum banyak diketahui.
111Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
Wrigtia pubescens R. Br.APOCYNACEAE
DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 20m, Kulitbatang bagian luar keputihan atau coklat terang,berlenti sel, kulit batang bagian dalammengeluarkan latex berwarna putih. Daun tunggal,berhadapan, berbentuk ovatus-elip berukuran 5-8X 3-4 cm. Bunga berwarna putih atau kuningterang, corolla berbentuk funnel dengan lobes10-20 m panjangnya. Buah 2 memanjang denganukuran 10-20 mm panjangnya. Biji halus denganbulu-bulu pada ujung.
Distribusi
Dataran utama Asia Tenggara hingga
Sumatra, Jawa, tidak ada di Kalimantan,
Sulawesi dan Filipina. Di Sulawesi Tengah
didaptkan terutama di lembah Palu dan
bagian utara dari Taman Nasional Lore
Lindu yang beriklim moonson dan kering.
Begitu juga banyak ditemukan di Taman
Hutan Raya (TAHURA) Palu.
Nama Lokal
Mentaos (Jawa) , bintaos, benteli lalaki
(Sunda). Jeliti, mentoh, metih-metoh
(Malaysia). Mouk (laos). Mok, mukkea,
makman (Thailand). Th[uw] ng m [uws] cl
[oo]ng (Vietnam), lanete (Filipina),
manlagosi (Mindoro), mukkuea
(Chanthaburi), th[uwf]ng m[uws] c
l[oo]ng (Vietnam).
Kegunaan
Kayu dugunakan untuk berbagai
bangunan, khususnya untuk alat musik,
getah digunakan sebagai obat untuk
melawan disentri dan untuk pembekuan
darah, pensil. Di Filipina pohon
digunakan sebagai tumbuhan untuk
reboisasi.
112 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Indonesia Country Study on Biological Diversity. Jakarta: Ministry ofState for Population and Environmental Republic Indonesia. Prepared for UNEPunder The work Programme for Environment Cooperation between TheRepublic of Indonesia and The Kingdom of Norway.
BAPPENAS. 1993. Biodiversity Action Plan for Indonesia. Ministry of NationalDevelopment Planning/National PlaningAgancy. Jakarta
Gradstein SR, Tan B, King C, Zhu RL, Drubert C & Pitopang R. 2005. Catalogue of theBryophytes of Sulawesi, Indonesia. Journal of the Hattori Botanical Laboratory 98.213-257
Hall R. 1995. The plate tectonics of Cenozoic SEAsia and the distribution of land and sea.Pages 99- 131 in Biogeography and geological evolution of SEAsia (R. Hall, andJ. D. Holloway, eds.). Backhuys,Leiden.
Keßler, P.J.A., M. Bos, S.E.C. Sierra Daza, L.P.M. Willemse, R. Pitopang, and S.R.Gradstein. 2002b. Checklist of Woody plants of Sulawesi, Indonesia. BlumeaSuplement 14: 1-160.
Keßler, P.J.A., R. Pitopang, M. Bos, and S.R. Gradstein. 2002a; Tree diversity of differentland use systems at Lore Lindu National Park, Central Sulawesi Indonesia.14.Jahrestagung Gesell fur Tropenokolie, Goetingen, 21-24 Febr. 2002
Kinnaird M.F. 1997. Sulawesi Utara: Sebuah Panduan Sejarah Alam. Jakarta: YayasanPengembangan Wallacea
Mittermeier, R.A., Myers, N., Gil., P.R dan C.G. Mittermeier. 1999. Hotspot. Earth'sBiologically Richest and Most Endangered Terresterial Ecoregions, CEMEX,S.A. Mexico City. Printed in Japan. By Toppan Company.
Mabberley, D.J., C.M. Pannel and A.M. Sing. 1995. Flora Malesiana. Series I-Spermatophyta. Vol 12-part 1-1995.
MacKinnon, K. 1992. The Wildlife of Indonesia. Nature's Treasurehouse. Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Mogea, J.P. 2002. Preliminary Studi On the Palm Flora of the Lore Lindu National Park,Central Sulawesi, Indonesia, Biotropia No. 18 : 1-20
Moss SJ, Wilson EJ. 1998. Biogeographic implication of the Tertiary paleogeographicevolution of Sulawesi and Borneo. Biogeoraphic and Geological Evolution ofSE.Asia.pp. 133-163. Edited by R. Hall and J.D. Holloway. BackhuysPublishers, Leiden. The Netherlands
Ramadanil Pitopang, 2002. Herbarium sebagai salah satu bentuk konservasi eksitu.Lokakarya penyusunan IBSAB bioregion Sulawesi. Makassar. Juli 2002
Ramadanil Pitopang, S.R. Gradstein, E. Guhardja, dan P.J.A. Keßler. 2002. Treecomposition in secondary forest of Lore Lindu National Park, Central SulawesiIndonesia. Abstract, International Symposium on Land Use, NatureConservation and the Stability of Rainforest Margins in Southeast Asia, Bogor,29 September – 3 October 2002.
Ramadanil Pitopang, R. Kessler P., Gradstein, S.R, Mogea, J.P, Guhardja. E. and
Tjitrosudirdjo, S.S. 2004. Four years Herbarium Celebense (CEB). 6 FloraMalesiana Symposium Proceedings. Los Banos, Philiphines.
Ramadanil Pitopang 2006. Structure and Composition of Six Land Use Types Differing inUse Intensity in the Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia. PhDDisertation. Post Graduate Program. BogorAgricultural University. Bogor.
Siebert, S.F. 1998. Rattan Use, Economics, Ecology and Management in the SouthernLore Lindu National Park Region of Sulawesi Indonesia. School of Forestry.University Montana, Missoula. United State ofAmerica.
Soepadmo, E. 1972. Flora Malesiana. Series I- Spermatophyta. Flowering Plants. Vol.7,part 2
Steenis, C.G.G.J.1988. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.Thomas, S dan A. Schuiteman, 2002. Orchids of Sulawesi And maluku: A Preliminary
Cataloque. Linleyana 17(1): 1-72.2002
Van Balgooy MMJ, Hovenkamp PH, Welzen PC. 1996. Phytogeography of the Pasific-Floristic and historical distribution pattern in plant. In The origin and evolution ofPasific island biotas. New Guinea to eastern Polynesia ; pattern and process. Pp.191-213. edited by Keast A, Miller SA. SPB academic Publishing bv.Amsterdam.
Whitmore ,T.C.,I.G.M. Tantra. 1989. Tree Flora of Indonesia, Checklist For Sulawesi.Published By Agency for Research and Development Forest Research andDevelopment Center Bogor Indonesia
Whitten A.J.,M. Mustafa and G.S. Henderson. 1987. The Ecology of Sulawesi. GadjahMada University Press.Yogyakarta
Witono, J.R., A. Suhatman, N. Suryana, R.S. Purwantoro. 2000. Koleksi Palem KebunRaya Cibodas. Seri Koleksi Kebun Raya –LIPI. Vol.II, No.1. Cabang BalaiKebun Raya Cibodas. UPT Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI.
Yuzammi and Hidayat. 2002. The Unique, Endemic and Rare Flora of Sulawesi. Bogor:Bogor Botanical Garden.
th
Prof. Dr. Ramadanil PitopangLahir di Payakumbuh Sumatra Barat 13
September 1964. Anak Minangkabau yang
bersuku Pitopang bergelar
ini menyelesaikan studi Sarjana
Biologi (Drs) pada Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Andalas tahun 1989.
Pada tahun 1994 menyelesaikan studi
Magister Sains (MSi) spesialisasi Biologi
Lingkungan di Institut Teknologi Bandung.
Pada tahun 2006 memperoleh gelar
Phylosophy of Doctor (DR) dari Institut
Pertanian Bogor pada program studi Biologi dengan spesialiasasi Eko-Taksonomi
Tumbuhan (Botani). Sejak 1 April 2009 diangkat sebagai Profesor dalam bidang Taksonomi
Tumbuhan di Universitas Tadulako Palu.
Sutan Rajo
Deli
Tentang Editor
Merupakan salah seorang botanist terbaik
dunia yang memiliki pengetahuan yang
sangat baik terhadap pemahaman Flora
Asia Tenggara,Malesia dan Kepulauan
Pasifik. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah,
Indonesia), 14 Agustus 1932. Botanist yang
fasih berbahasa Indonesia (ataupun bahasa
Jawa dan Sunda) ini memiliki Ibu orang
Indonesia (Jawa) sedangkan ayah
berkebangsaan Belanda. Masa kecilnya
dihabiskan di peternakan dan daerah
pertanian yang dekat dengan hutan alam di
Jawa Tengah. Dia telah memulai mengamati
tumbuhan dan hewan sejak masa kanak-kanak. Selama mengikuti pendidikan di Bandung
(Jawa Barat) dia habiskan sebagian waktunya untuk mengamati burung dan satwa liar
lainnya. Setelah mengikuti pendidikan di Jurusan Biologi ITB Bandung kemudian beliau
pindah ke Leiden Belanda pada tahun 1958 dan menyelesaikan sebuah academic training,
setelah itu beliau memulai studi Doktornya dengan fokus “Plant geography of Pacific” di
bawah bimbingan Prof. Van Steenis. Beliau berpartisipasi aktif dalam melakukan
identifikasi koleksi speciemen yang ada di National Herbarium of Netherlands, Leiden.
Sebagai hobi, hingga saat ini Dr. Van Balgooy telah menghasilkan berbagai publikasi
ilmiah baik berupa artikel penelitian, CD Rom untuk identifikasi Tumbuhan dan Buku
referensi seperti ( Volume 1),
(Volume 2) dan (Volume 3).
“ Malesian Seed Plants” Spot Characters Portraits of tree
families Portraits of non tree families
Dr. Max M.J. Van Balgooy
Tentang Penulis
Riwayat kerja : 1990-2007 bekerja sebagai dosen pada Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako sebagai pengasuh mata kuliah Biologi Umum, Botani, Mikrobiologi, Dendrologi,
Konservasi Biodiversitas, dan Keanekaragaman hayati terutama di Jurusan manajemen
Hutan. Sejak tahun 2008 menjadi dosen tetap pada jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Tadulako dalam jabatan fungsional Lektor Kepala
pada kuliah Dendrologi/ Taksonomi Tumbuhan. Tahun 1995-1999 Pengelola Laboratorium
Ilmu Alamiah Dasar Unit Biologi. Aktif pada berbagai proyek kerjasama penelitian dengan
dalam dan luar negeri seperti Join Research STORMA (Stability of Rain Forest Margin in
Indonesia), kerjasama penelitian antara Universitas Tadulako, Institut Pertanian Bogor
(Indonesia) dengan Georg August University of Gottingen dan Kassel University (Jerman).
Tahun 2000 bersama dengan koleganya Prof. Dr. Stephan Rob Gradstein (Univ. of Gottingen,
Jerman), Dr. Paul J. A. Kessler ( National Herbarium of Netherland, Director of Hortus
Botanicus Leiden, Netherland), Dr. Michael Kessler (Univ.of Gottingen), Prof. Dr. H. Edi
Guhardja (IPB) mendirikan Herbarium Celebense di Universitas Tadulako yang sekarang
telah terdaftar pada international Indek Herbariorum New York dengan acronym CEB. Sejak
2000 menjadi Direktur Herbarium Celebense (CEB) sekaligus Laboratorium Ekotaksonomi
Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tadulako. Sejak 2008-Sekarang sebagai
Scientific Coordinator pada The Nature Conservancy (TNC) Palu office , Sulawesi.
Aktif di berbagai organisasi ilmiah seperti PTTI (Penggalang Taksonomi Tumbuhan
Indonesia) dan Persatuan Biologi Indonesia (Koordinator Cabang Sulawesi Tengah),
International Society of Tropical Forestry, International Bryophytes Society and Flora
Malesiana Foundation (member). Penulis aktif mengikuti berbagai pelatihan baik pada
skala nasional ataupun Internasional. Mendapat pendidikan tambahan Internship Program
Herbarium Management di Herbarium Bogoriense LIPI (6 bulan) dan Short Training in
Plant taxonomy and Herbarium Management di National Herbarium of Netherland, Leiden
Belanda selama 3 bulan dengan supervisor Prof. Pieter Baas dan DR. Paul J. A. Kessler.
Pada tahun yang sama mengunjungi Herbarium Univ. of Gottingen, Jerman Department
Systematic Botany untuk pelatihan Statistical Analyses for Biodiversity . Pada tahun 2008
mengikuti Research Fellow di Department of Vegetation Analyses, University of Gottingen,
Jerman selama 1 bulan.
Penulis juga aktif sebagai pemakalah di berbagai simposium baik nasional ataupun
Internasional seperti : Land use, Nature Conservation and the Stability of Rainforest
Margins in Southeast Asia Bogor, Indonesia (2002), The Sixth Flora Malesiana Symposium
di Los Banos, Filipina (2004), International Symposium of STORMA Gottingen-Jerman
(2005).
Penulis telah mempublikasikan hasil penelitiannya diberbagai journal seperti : Checklist of
Woody Plant of Sulawesi (Blumea, 2002), Catalogue of Bryophytes of Sulawesi ( Journal
Hattory, 2005), Tree Diversity in Primary Forest and different land use System in Central
Sulawesi, Indonesia (Biodiversity and Conservation, 2005), Biodiversity indicator taxa of
tropical land-use systems: comparing plants, birds and insects. (Ecological Applications,
2005), Understory Plant Assemblages of Six land use Types in Central Sulawesi, Indonesia
(Bangladesh Journal of Plant Taxonomy, 2008), Pengenalan Famili-famili Tumbuhan di
Sulawesi (UNTAD Press) dan lain-lain.
DR. Ismet Khaeruddin. Lahir 27 September 1967.
Menyelesaikan studi Sarjana Pertanian pada Universitas
Tadulako Palu Indonesia tahun 1991. Pada tahun 1997,
memperoleh Master of Management dari University of the
Philippines at Los Banos, Los Banos, pada bidang
“Development Management”. Pada bulan Juni tahun 2005.
memperoleh gelar Doctor of Philosophy, dalam bidang Ilmu
lingkungan (Environmental Science) khususnya pada
Pengelolaan Sumberdaya alam dari University of the
Philippines at Los Banos, Los Banos, the Philippines.
Memperoleh pendidikan tambahan berupa pelatihan seperti : Training Conservation
Training Week (CTW). The Nature Conservancy. Miami, Florida, USA (2001), Training on
Economic Tools for Ecosystem Conservation. Conservation Strategy Fund, San Francisco,
USA (2003), Resources Person. National Symposium on Participative Method of Natural
Resources Management in Indonesia. CIDA, CARE and WWF. Jakarta. (2004) dan Training
on Declining Frogs in Western Australia. The Earthwatch Institute and University of New
Castle, Australia (2005)
Pada tahun 1991. Manejer project pada “Organic Farming System Development”. PACT-
USAID di Enklav Lindu Taman Nasional Lore Lindu . Pada tahun 1991 – 1995 menjadi
Direktur “Yayasan Ngata Anata (YANGATA)”, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal
yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengembangan masyarakat khususnya pada
pertanian organic dan pertanian lahan kering. Tahun 1992 menjadi asisten Professor di
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Pada tahun yang sama (1992) menjadi staf
pengajar tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu sampai sekarang.
Disamping sebagai dosen di Universitas Tadulako juga aktif dalam kegiatan konservasi
Keanekaragaman Hayati, dimana sejak 2002-2007 bekerja sebagai “Lore Lindu Program
Manager“ pada The Nature Conservancy (TNC) dan sejak 2007 sampai sekarang bertindak
sebagai “ Sulawesi Protected Area Manager.
Aktif pada berbagai pertemuan ilmiah terutama dalam bidang konservasi Keanekaragaman
hayati dan lingkungan sebagai resources person seperti : Conservation Partnership and
Leadership (CPAL) workshop in Guilin, China. The Nature Conservancy – China Country
Program (2007), Conservation Action Planning – Coach Training and Workshop. Di Port
Douglas – Australia (2007), Conservation Action Planning - Coach Training and Workshop.
The Nature Conservancy. Bali – Indonesia (2006), Lesson Learned – Lore Lindu National
Park Partnership Program and Strategy. First Asia Pacific Exchange Learning Program
(APEX) – The Nature Conservancy. Balikpapan, Indonesia (2007), National Seminar and
Workshop on Biodiversity Conservation and Stability of Rain Forest Margin. Indonesian
Sciences Institute (LIPI), Jakarta (2008) dan sebagai “Resource Person. National Seminar
on Protected Areas Management. Tadulako University - Palu, Central Sulawesi”.
DR. Aiyen Tjoa. Lahir di Jambi, tanggal 01 Januari 1968. Gelar
Doktornya (PhD) diperoleh dari Hohenheim University, Germany
pada bidang Nutrisi Tanaman. Dr. Tjoa sebelumnya merupakan
staf dosen pada Fakultas Pertanian di Universitas Jambi
Sumatra, dan sejak tahun 1998 pindah ke Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako. Dalam program Post Doctoral yang
dibiayai oleh KNAW- Netherlands sejak tahun 2007 melakukan
identifikasi dan karakterisasi spesies tumbuhan lokal Sulawesi
yang berpotensi menyerap logam Nikel dengan konsentrasi
tinggi (Nickel Hyperaccumulating plant), dibawah supervisi
Dr. Max Aarts dari grup molekular genetik Wageningen. Penulis
juga tercatat memiliki kerjasama penelitian internasional dengan beragam universitas
internasional terutama di Eropa pada bidang nutrisi tanaman dan kimia tanah. Selain aktif
melakukan Tridarma Perguruan Tinggi terutama perkuliahan dan penelitian, beliau
merupakan Staf Ahli Rektor Universitas Tadulako untuk bidang kerjasama domestik ataupun
internasional, dibawah koordinasi Pembantu Rektor IV Universitas Tadulako. Memiliki
hubungan kerjasama internasional dan aktif menulis proposal memungkinkan UNTAD
menerima proyek bergengsi European Commission seperti Asia Link dan Erasmus “External
Window Cooperation” dengan tujuan pengembangan kapasitas staf UNTAD. Lebih lanjut,
Dr. Tjoa selain aktif melakukan penelitian dan publikasi memiliki keinginan besar untuk
memajukan Universitas Tadulako dengan meningkatkan kapasitas staf melalui peningkatan
jenjang sekolah terutama ke luar negeri dengan beasiswa yang diadakan melalui bidang
kerjasama dan hibah bersaing.
In’am Fathoni Burhanuddin S.Si., Lahir di Madiun, 11 Desember
1975, menyelesaikan pendidikan di Jurusan Botani Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada(UGM) pada tahun 1999. Selama kuliah
aktif terlibat dalam kegiatan penelitian dan survey vegetasi baik dari
lingkungan kampus Biologi UGM maupun dari luar kampus. Gelar
sarjana diperoleh setelah melakukan studi pollen yang terendap di
sedimen dasar danau Ranu Bedali Lumajang Jawa Timur. Tertarik
dalam kegiatan alam bebas dan anggota kelompok
pecinta alam Matalabiogama Fak Biologi UGM. Setelah
menyelesaikan studi kemudian aktif di Yayasan Kanopi Indonesia
Jogjakarta untuk pelestarian kehati. Saat ini aktif di NGO kantor
Palu Sulawesi Tengah untuk kampanye dan pendidikan konservasi
di Taman Nasional Lore Lindu serta Cagar Alam Morowali Sulawesi
Tengah.
menjadi
The Nature Conservancy
serta penelitian
keanekaragaman hayati