buku pengenalan pohon sulawesi

126

Upload: viqarchu

Post on 24-Jul-2015

2.641 views

Category:

Documents


172 download

DESCRIPTION

Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secara biogeografipulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatu wilayah yangunik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia dan Australia danmemiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi.

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi
Page 2: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

PengenalanJenis-Jenis PohonYang Umum Di Sulawesi

Editor :

Penulis :

Dr. Max M.J. Van Balgooy

Ramadanil PitopangIsmet Khaeruddin

Aiyen TjoaIn’am F Burhanuddin

2008

Page 3: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Editor :

Penulis:

Judul dalam katalog: Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di SulawesiPenerbit: UNTAD PRESSISBN 978-970-3701-64-6

Dr. Max M.J. Van Balgooy

Ramadanil Pitopang, Ismet Khaeruddin, Aiyen Tjoa,In’am F Burhanuddin

©: 2008 Herbarium Celebense UNTADCover design : In’am F. BurhanuddinLay out : In’am F.Burhanuddin

Herbarium Celebense (CEB)Laboratorium Ekotaksonomi TumbuhanUniversitas TadulakoJurusan Biologi F-MIPAUniversitas Tadulako

Penerbitan buku ini didukung oleh:

Pemerintah PropinsiSulawesi Tengah

Page 4: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Sambutan Gubernur

Sulawesi Tengah

HB. Paliudju

Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada TuhanYang Maha Kuasa yang

atas karuniaNya buku Pengenalan Pohon Di Sulawesi ini akhirnya dapat disusun

dan diterbitkan dengan baik.

Sulawesi merupakan pulau yang unik dan khas yang menjadi pusat kawasan

Wallacea. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak di antara dua benua yaitu

Asia dan Australia. Kawasan ini memiliki tingkat endemisitas yang tinggi dalam

hal flora dan fauna, serta memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan

Kalimantan yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar yang tidak terlalu luas.

Sementara itu

Palu, 1 Oktober 2009

Gubernur Sulawesi Tengah

Keanekaragaman hayati Sulawesi yang begitu tinggi

perlu didokumentasikan dengan baik agar menjadi panduan bagi generasi

mendatang yang ingin mempelajari keanekaragaman hayati sulawesi khususnya

bagi para pelajar, guru-guru, mahasiwa, peneliti, pejabat fungsional dan parapihak

yang ingin mengembangkan kajian tentang KEHATI di sulawesi. .

Sulawesi Tengah merupakan pusat keanekaragaman Sulawesi

karena merupakan tempat pertemuan tiga lempengan benua.

Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung penerbitan buku ini dan

besar kiranya buku ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan bagi kemajuan

ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah.

HB. Paliudju

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesiiii

Page 5: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Sambutan Rektor

Universitas Tadulako

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya”

Buku Tentang Pohon-pohon di Sulawesi Tengah ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Kehadiran buku ini merupakan salah satu dari hasil Tri Darma Perguruan Tinggi

yang dilakukan di Universitas Tadulako dan merupakan bukti nyata bahwa

kegiatan penelitian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama di

Universitas Tadulako, sehingga melalui pengembangan lembaga riset seperti

Herbarium merupakan fasilitas utama penting dalam menunjang bidang

keanekaragaman hayati Sulawesi yang terkenal dengan keunikan dan tingkat

endemisitas yang tinggi. Potensi biodiversitas tumbuhan Sulawesi ini masih

sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan banyaknya penemuan ilmiah baru oleh

botanist dalam beberapa tahun terakhir baik yang bersifat “New Record” ataupun

“New Species”. Tercatat beberapa jenis yang merupakan baru untuk ilmu

pengetahuan seperti (Araceae) dari C.A. Tinombala,

(Balsaminaceae) dari Lore Lindu, (Arecaceae) dan

(Nepenthaceae) dari Taman Nasional Lore Lindu.

Kami merasa bangga dan menyambut baik kehadiran Buku ini yang kedepannya

diharapkan muncul karya-karya dari civitas academica Universitas Tadulako untuk

kemajuan Ibu Pertiwi yang tercinta.

Palu, 10 Oktober 2009

Rektor Universitas Tadulako

Allocasia megawatii Impatien

punaensis Pinanga aurantiaca

Nepenthes pitopangii

Drs.H. Sahabuddin Mustapa, M.Si

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi iv

Page 6: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya

sehingga buku ini dapat diselesaikan secara baik hingga penerbitannya. Seperti

disadari bahwa publikasi menyangkut Flora Sulawesi masih sangat terbatas, disisi

lain kawasan ini merupakan bioregion penting untuk keanekaragaman hayati

Indonesia terutama kekayaan Flora dan Fauna di Indonesia. Oleh sebab itulah

buku ini disusun untuk membantu para pihak dalam pengenalan keanekaragaman

hayati tumbuhan Sulawesi terutama kaum akademisi (dosen, peneliti dan

mahasiswa) pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam seperti Biologi, Kimia,

Kehutanan serta lembaga terkait lainnya seperti pertanian, pariwisata,

kehutanan, dan konservasi konservasi sumber daya alam.

Dengan selesainya buku ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah mendukung kehadiran Tulisan ini

terlebih khusus kepada Bapak Rektor Universitas Tadulako Drs. H. Sahabuddin

Mustapa, MSi, kepala Lembaga Penelitian Universitas Tadulako Drs. H. Arifuddin

Bidin, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Drs. Abdullah, MT,

Ketua Prodi Biologi FMIPA UNTAD Drs. Elijonnahdi, MSi, dan Ketua jurusan

Manajemen Hutan Ir. Akhbar, MT. Kepada Dr. Ahmad Rizal M.Appl.Sci. serta

seluruh kolega di The Nature Conservancy atas dukungan moral dan material

dalam penerbitan buku ini.

Penulisan buku ini sangat ditunjang oleh fasilitas Herbarium Celebense (CEB)

UNTAD, yang merupakan salah satu herbarium penting di bioregion Wallacea dan

merupakan aset Universitas Tadulako. Untuk itu penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah berjasa dalam

pengembangan Herbarium Celebense terutama pada Bpk. Prof. Dr. Ir. H. Edi

Guhardja, MSc (IPB), Dr. Paul J.A. Kessler (Hortus Botanicus Leiden), Prof. Dr.

Stephan Robert Gradstein (Univ.of Gottingen), Dr. Michael Kessler (Univ.

Gottingen), Dr. Ir. Sri S. Tjitrosoedirdjo (SEAMEO BIOTROP), Prof. Dr. Johanis P.

Mogea (Herbarium Bogor) dan Dr. Ir. H. Dede Setiadi (IPB), yang semuanya

merupakan pakar Ekotaksonomi dan konservasi biodiversitas tumbuhan. Buku ini

disusun berdasarkan studi literatur dan penelitian ke lapangan terutama di hutan-

hutan Sulawesi, untuk itu penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada

Firdaus, S.Hut, Sahar Sabir, S.Hut dan Hardianto Mangopo, S.Hut yang merupakan

staff Herbarium Celebense yang setia menemani dan membantu penulis baik di

lapangan ataupun di herbarium.

Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bermanfaat untuk kemaslahatan umat

manusia.

Palu, 22 September 2008

Penulis

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesiv

Page 7: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi
Page 8: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

DAFTAR ISI

Sambutan Gubernur Sulawesi Tengah....iiiSambutan Rektor UniversitasTadulako.....ivUcapan Terima Kasih......viiDaftar Isi.....viPendahuluan.....1Tinjauan Pustaka.....3Aleurites moluccana.....11

Annona muricata.....14Annona reticulata.....15Annona squamosa....16

Areca vestiaria.....19Arenga pinnata.....20Arenga undulatifolia.....21Artocarpus heterophyllus.....22Bischofia javanica.....23Buchanania arborescens....24Calophyllum inophyllum....25Cananga odorata....26Canarium hirsutum...27Carallia brachiata....28Cassia siamea....29

Casuarina equisetifolia....31Celtis phillipinensis...32Cinnamomum porrectum....33Cocos nucifera....34Cynometra ramiflora.....36Delonix regia....37Deplanchea bencana....38Dillenia serrata.....39Diospyros celebica....40Dracontamelon dao......42Duabanga mollucana.....43Durio zibethinus.....44Dysoxylum nutans.....45Elaeocarpus teijsmannii....46Elmerillia ovalis.....47Erythrina subumbrans.....48Erythrina variegata.....49Eucalyptus deglupta.....50Ficus benjamina......51Ficus minahassae.....52Galbulimima belgraveana....53Garuga floribunda....54Gastonia serratifolia.....55Gironniera subaequalis.....57

Alstonia scholaris.....12Alstonia spectabilis......13

Anthocephalus chinensis....17Antidesma bunius.....18

Castanopsis accuminatisima....30

Gnetum gnemon....58Heritieria littoralis....59Hibiscus tiliaceus.....60Homalanthus populneus....61Hopea celebica....62Horsfieldia costulata.....63Kalappia celebica.....64Kleinhovia hospita.....66Knema celebica.....67

Leucaena leucocephala....69

Lithocarpus havilandii.....71Macadamia hildebrandii.....72Macaranga hispida......73

Mangifera foetida.....75Mangifera minor......76Manilkara fasciculata....77Meliosma sumatrana.....78Morinda citrifolia.....79Moringa oleifera.....80

Myristica fragrans.....82Nageia wallichiana.....83Octomeles sumatrana.....84Palaquium quercifolium.....85Pandanus tectorius......86Paraserianthes falcataria.....87

Pinanga caesea.....90Platea excelsa.....91Podocarpus imbricatus.....92Podocarpus neriifolius.....93Polyalthia lateriflora.....94Pometia pinnata.....95

Pterospermum javanicum.....97Sarcotheca celebica.....98Shorea assamica.....99Streblus asper.....100Syzygium aromaticum....101Syzygium cumini.....102Syzygium malaccensis.....103Tectona grandis.....104Terminalia catappa......105Timonius minahassae.....106Toona ciliata.....107Trema orientalis.....109Vernonia arborea.....110Winmannia celebica....111Wrigtia pubescens.....112DAFTAR PUSTAKARIWAYAT PENULIS

Koordersiodendron pinnatum....68

Lithocarpus celebicus.....70

Magnolia candollii.....74

Myristica fatua....81

Phylocladus hypophyllus.....88Pigafeta elata.....89

Pterocarpus indicus.....96

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi vii

Page 9: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mendapat julukan sebagai

“Megabiodiversity Countries” karena memiliki keanekaragaman hayati yang

sangat tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini tersebar di

dalam wilayah nagara kesatuan Republik Indonesia.

Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secara biogeografi

pulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatu wilayah yang

unik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia dan Australia dan

memiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi.

Diperkirakan 15% dari tumbuhan berbunga di Sulawesi adalah endemik (Whitten

et al. 1987 : Ramadhanil Pitopang, 2006). V. Balgooy et al. (1996) melaporkan 933

tumbuhan asli dari Sulawesi yang dibahas dalam Flora Malesiana waktu itu, 112

adalah endemik Sulawesi.

Endemisitas tumbuhan berbunga di Sulawesi sangat bervariasi diantara kelompok

takson, Sebagai contoh pada Palm (Arecaceae) dan Anggrek (Orchidaceae) dari

total 817 spesies anggrek dari Sulawesi dan Maluku (128 genera) 149 merupakan

endemik (Thomas and Schuiteman 2002). Selain itu Sulawesi juga dikenal

sebagai salah satu kawasan EBA (Endemic Bird Area) terpenting di Indonesia,

dimana dari 328 jenis burungnya, 88% adalah jenis yang unik (White and Bruce,

1986). Dari 127 hewan menyusui asli, 79 (62%) bersifat endemik dan

presentasinya meningkat sampai 98% jika kelelawar tidak dihitung (Whitten et al.,

1987).

Berdasarkan data base yang ada, diperkirakan di Sulawesi terdapat lebih dari

2100 jenis tumbuhan berkayu yang terdiri atas famili Meliaceae, Euphorbiaceae,

Rubiaceae, Myrtaceae, Ebenaceae, Moraceae, Magnoliaceae, Burseraceae,

Araucariaceae dan lain-lain (Kessler et al 2002). Diantaranya merupakan

tumbuhan yang tergolong pohon (dbh > 10 cm) yang mempunyai nilai ekonomi,

estetika dan konservasi yang sangat baik.

Publikasi tentang flora Sulawesi terutama jenis tumbuhan berbunga masih sangat

terbatas, sampai saat ini terbatas hanya berupa “checklist” dan “cataloque”

(Kessler etal 2002; Gradstein et al.2005 ; Thomas and Schuiteman 2002). Di dalam

buku ini diperkenalkan 100 jenis pohon yang beberapa diantaranya ditemukan

secara alami di Sulawesi yang masing-masing dilengkapi dengan gambar,

deskripsi, nama lokal, habitat dan ekologi serta kegunaan. Diharapkan kehadiran

buku ini bermanfaat untuk berbagai pihak yang memerlukan terutama untuk

keperluan pendidikan, pengusaha, konservasi dan pengambil kebijakan.

1Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 10: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi
Page 11: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

TINJAUAN PUSTAKA

Biogeografi , Sejarah Alam dan Keanekaragaman Hayati Sulawesi

Sulawesi merupakan salah satu pulau besar dan penting di Indonesia, karena

secara biogeografi termasuk dalam kawasan Wallacea, suatu kawasan yang

terdiri atas pulau Sulawesi, sebagian Maluku, kepulauan Banda, dan

kepulauan Nusa Tenggara Barat, dengan luas keseluruhan sekitar 346.782 km2.

Wilayah ini sangat unik karena merupakan tempat bercampurnya tumbuhan,

hewan, dan hidupan lain dari Asia dan Australia, serta merupakan kawasan

peralihan ekologi (ekoton) antara kedua benua tersebut (Mittermeier et al., 1999).

Kawasan ini dinamakan Wallacea, merujuk nama Alfred Russel Wallace, seorang

penjelajah alam dari Inggris yang pada tahun 1850-an melakukan ekspedisi di

kawasan ini. Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam buku The Malay

Archipelago yang menyimpulkan bahwa flora dan fauna di kawasan ini banyak

yang unik dan spesifik, serta mempunyai biogeografi tersendiri yang berbeda

dengan bagian barat dan timur Indonesia. Karena hasil pemikirannya ini, Alfred

Russel Wallacea dikenal sebagai Bapak Biogeografi, studi tentang persebaran

geografi tumbuhan dan hewan (Whitten et al., 1987; Kinnaird, 1997; Mittermeier et

al., 1999).

Whitmore (1989) dan Mittermeier et al. (1999) menyatakan bahwa kondisi

biogeografi pulau Sulawesi yang spesifik merupakan akibat proses pembentukan

pulau ini sejak masa purba. Menurut Kinnaird (1997), kawasan ini memiliki sejarah

geologi yang komplek, meliputi pergeseran lempeng bumi, perbenturan antar

lempeng bumi, pergolakan dalam perut bumi, dan kegiatan gunung api yang

memuntahkan isi perut bumi, hingga menjadikan bentuk pulau Sulawesi unik dan

tidak beraturan seperti saat ini (Gambar 3).

Gambar 1. Kepulauan Indonesia dengan zona biogeografinya (Whitten et al. 1987)

3Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 12: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pembentukan pulau Sulawesi dimulai sekitar 200 juta tahun yang lalu, ketika

benua besar purba Gondwana (sebelumnya Pangea) terpecah-pecah karena

pergerakan lempeng bumi di bawahnya. Di antara pecahan-pecahan benua

tersebut ada sebagian yang bergabung kembali membentuk pulau-pulau baru

(Gambar 2.3). Salah satu penggabungan yang penting secara biogeografi adalah

pertemuan sebagian benua Asia dan Australia yang memungkinkan perpindahan

dan percampuran flora dan fauna yang sedang berevolusi. Salah satu pecahan

daratan Asia bergerak ke arah timur dan kelak membentuk Jawa, Sumatera,

Kalimantan, dan Sulawesi barat. Selanjutnya sekitar 100 juta tahun yang lalu,

Australia bersama dengan Irian (Papua) dan Sulawesi timur, memisahkan diri dari

Antartika dan bergerak ke utara dengan membawa serta mamalia, burung dan

tumbuhan berbunga. Kemudian sekitar 60-70 juta tahun yang lalu, Sulawesi barat

terpisah dari Kalimantan, lalu sekitar 15 juta tahun yang lalu Sulawesi timur

memisahkan diri dari Irian, serta bergerak ke barat menabrak fragmen Sulawesi

barat, sehingga pecahan tersebut membelok dan semenanjung utaranya berputar

hampir 90 derajat ke posisinya yang sekarang. (Moss and Wilson, 1998).

Aktifitas geologi ini menyebabkan pulau Sulawesi secara biogeografi terisolasi dari

pulau-pulau di sebelah barat (Asiatis), maupun di sebelah timur (Australis). Isolasi

geografi pulau Sulawesi dan kondisi lingkungannya, seperti variasi topografi,

gradien elevasi, dan variasi jenis tanah menyebabkan flora dan fauna di bioregion

ini berkembang secara khas (Siebert, 2000). Struktur dan komposisi biota pulau ini

sangat unik, walaupun jumlah jenisnya relatif sedikit, dimana jumlah jenis

tumbuhan tinggi diperkirakan hanya 5000 spesies, termasuk 2100 tumbuhan

berkayu (Whitten et al., 1987; Keßler et al., 2002). Di pulau ini hanya didapatkan 7

spesies anggota familia Dipterocarpaceae, kelompok tumbuhan berhabitus pohon

yang bernilai ekonomi tinggi dan mendominasi hutan-hutan di Kalimantan (267

spesies) dan Sumatera (104 spesies). Fagaceae menunjukan pola yang sama

dimana 6 spesies Lithocarpus dan 2 Castanopsis dari Sulawesi, dibandingkan

dengan 60 dan 21 tercatat dari Kalimantan masing-masingnya (Keßler 2002).

Kemolekan fisik pulau Sulawesi dengan pegunungan berselimut hutan dan

terumbu karang yang mengagumkan menyimpan pesona kehidupan biologi,

berupa flora dan fauna yang unik dan spesifik (Kinnaird, 1998; Yuzammi dan

Hidayat, 2002). Keanekaragaman hewan di kawasan meliputi sekitar 289 spesies

burung, 114 spesies mamalia, dan 117 spesies reptilia (Ministry of Population and

Environment Republic of Indonesia, 1992). Di pulau ini dikenal beberapa fauna

endemik seperti anoa (Buballus depresicornis dan B. quarlesii), tarsius (

, , dan ), maleo ( ), burung alo

( dan ), babirusa ( ),

musang raksasa ( ), kuskus ( dan

), jalak sulawesi ( ) dan sp

salah satu species ikan purba (ikan fosil) yang ditemukan beberapa tahun yang

lalu

Tarsius

spectrum T. pumillus T. diannae Macrocephalon maleo

Rhyticeros cassidix Phanelopides exerhatus Babyrousa babyrusa

Macrogalidia muschen-broekii Ailurops ursinus

Strigocuccus celebensis Scisirostrum dubium Latimeria

dari perairan Sulawesi Utara.

4 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 13: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Gambar 2. Kawasan Konservasi di Sulawesi

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 5

Page 14: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

50

Gambar 3. Rekontruksi Asia Tenggara sejak 50 juta tahun lalu. (Hall 1995)

50 40

30 20

10 0

6Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 15: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Yuzammi dan Hidayat (2002) melaporkan 67 spesies anggrek dan 67 spesies flora

non anggrek yang bersifat endemik dan unik dari Sulawesi yang disusun

berdasarkan pada hasil ekspedisi botani yang dilakukan di beberapa kawasan

konservasi di Sulawesi. Jenis flora tersebut antara lain: ,

, , ,

Sweet, J.J. Smith, Yuzammi &

A.Hay, Yuzammi, Val.,

Hay, Bakh., Miq., , dan lain-

lain.

Cymbidium finlaysonianum

Coelogyne celebica Abdominiea minimiflora Goodyera reticulata Phalaenopsis

celebensis Vanda celebica Allocasia suhirmaniana

Alocasia megawatii Alpinia abendanoni Alocasia balgooyii

Diospyros celebica Orophea celebica Agathis celebica

Gambar 4. spec.nov, jenis baru dari TN.

Lore Lindu dan (Proteaceae)

species endemik Sulawesi.

Nepenthes

Macadamia hildebrandii

Menurut Mogea (2002) Sulawesi memiliki tingkat endemisitas palem yang tinggi

(72%), dimana 68% spesies dan 58% genus palem yang tumbuh di bioregion ini

adalah asli Sulawesi. Di antara jenis-jenis palem yang ada dua di antaranya

endemik untuk Sulawesi Tengah, yaitu dan sp.

nov (longirachilla). Beberapa spesies palem Sulawesi lainnya yang endemik adalah

Becc., Miq., serta beberapa spesies rotan seperti

taimanu ( ), tohiti ( Becc. var. Becc.),

, Becc., Mart. dan

lain-lain.

Gronophyllum sarasinorum Pinanga

Pigafetta elata Licuala celebica

Korthalsia celebica Calamus inops celebicus

Calamus minahassae Calamus koordersianus Calamus symphisipus

7 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 16: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi
Page 17: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

JENIS- JENIS POHON TERPILIH YANG

UMUM DI SULAWESI

Page 18: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

11Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Aleurites moluccana (L.) Willd.EUPHORBIACEAE

DeskripsiBerukuran besar, tinggi hingga 20 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 60 cm. Tajukkelihatan berwarna perak keputih-putihan darijauh. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate atauspiral, berukuran 12-23 X 6–12 cm, dengan 3-5tulang daun dari bawah, disamping itu terdapat 4-7ekstra pertulangan daun. Tangkai daun 10 cm ataulebih dengan sepasang kelenjerpada permukaan atas. Bunga : Putih kekuning-kuningan, pucat, dengan tangkai bunga bulat,terletak pada ujung. Buah : Bulat, 5-6 cm diameter,hijau atau kecoklatan, biasanya dengan 2 biji keras,daging buah tebal berdaging.

Distribusi

Asia tropis hingga Polinesia. Di Asia

Tenggara umumnya ditanam dan

dibudidayakan termasuk di Sulawesi,

terutama digunakan sebagai tanaman

pelindung pada tanaman coklat.

Nama Lokal

Lumbang (Filipina), Kemiri, Muncang

(Indonesia), Kembiri, buah keras

(Malaysia), “Kok namz man (Laos),

Photisat, Kue ra, Purat, Mayao (Thailand),

Lai (Vietnam). Derekan , Pidekan (Jawa),

Muncang (Sunda), Candle nut tree,

Bankul nut Tree (Inggeris), Bancoulier des

Moluques, Noyer des M, Noix de Bancoul,

Aleurite, Camiri (Perancis). Sulawesi : Beau

(Kaili, Muma, Uma).

Kegunaan

Minyak dari biji untuk pembuatan lilin dan

sabun, digunakan juga sebagai bumbu

untuk memasak. Kulit batang kadang-

kadang digunakan sebagai obat.

Page 19: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

12 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

DeskripsiBerukuran besar, tinggi hingga 40 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 100 cm. Kulit batangbagian luar coklat terang hingga krem, batangberlenti sel, kulit batang bagian dalammenghasilkan getah warna putih (susu). Daun :Tunggal, tersusun dalam bentuk melingkar yangterdiri atas 5-8 daun, berbentuk elip, berukuran 7-17 X 2.5 –3,5 cm, dasar daun runcing, ujungmembulat, pertulangan daun sering prominent,warna hijau pada permukaan atas, dan keputihanpada permukaan bagian bawah, tangkai daun 1,5-3cm panjangnya. Bunga : Putih krem, dalam bentukcymus terletak pada ujung, corolla tubular dengan5 lobes. Buah disusun oleh 2 folikel, 20-30 cmmasing-masingnya, glabrous (polos), biji panjangdan pipih dengan bulu/ rambut pada ujung.

Nama Lokal

Dita (Filipina), Pulai lilin (Brunei), Pulai

(Indonesia, Malaysia), Lettok (Myanmar),

Tinpet (laos), Sattaban, Teenpet, Hassaban

(Thailand), C[aa]y m[of] cua (Vietnam).

Pule, Gabusan (Jawa), Lame bodas

(Sunda), Poole, Ajooras, Shaitan wood,

Whitecheese wood (Inggeris), Pulai,

Shaitan (Perancis). Sulawesi : Kayu Tolor

(Buol), Lengaru (Kaili, Muma, Uma).

Distribusi

Srilanka dan India hingga Asia Tenggara

dan China Selatan termasuk Filipina dan

Australia bagian Utara, Kepulauan

Bismarck, dan Salomon.

Kegunaan

Kayu berkualitas bagus untuk pulp

berwarna putih ringan, mempunyai berat

jenis 0,38 termasuk kelas awet V dan kelas

kuat V-IV. Kulit batang untuk banyak

kegunaan seperti obat Malaria, kadang-

kadang ditanam sebagai tanaman hias.

Alstonia scholaris (L.) R.BrAPOCYNACEAE

Page 20: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

13Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Nama Lokal

Hiha, Labuangi (Sulawesi Tengah).

Distribusi

Tersebar di Asia Tenggara seperti di

Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku. Di

Sulawesi tersebar merata seperti di Taman

Nasional Lore Lindu, Dumoga Bone,

Tangkongko, Cagar Alam Morowali, dan

Soroako.

Kegunaan

Kayu berkualitas bagus untuk pulp

berwarna putih ringan, mempunyai berat

jenis 0,37 termasuk kelas awet III dan

kelas kuat III-II.

DeskripsiBerukuran sedang, tinggi 8-10 m, kulit batangagak gelap, bergetah seperti susu. Banir akan adaapabila pohon sudah tua. Daun tunggal,berhadapan atau melingkar, bentuk elip melebar,urat daun jelas. Perbungaan terminal, tersusunmalai, bunga berukuran kecil. Mahkota bungaputih, kuncup terpuntir pada ujung. Buah bulatmemanjang, diameter 4 mm. Tumbuhberpasangan.

Alstonia spectabilis R.Br.APOCYNACEAE

Page 21: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Annona muricata L.ANNONACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi 3-8 m. Daunmemanjang, bentuk lanset atau bulat telurterbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit,panjang 6-18 cm, tepi rata.Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun,bau tak enak. Daun kelopak kecil. Daun mahkotaberdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning,panjang 3,5- 5cm, 3 yang terdalam bulat telur,kuning muda. Daun kelopak dan daun mahkotaterdalam secara genting. Dasar bunga cekungsekali. Benang sari banyak. Penghubung ruangsari di atas ruang sari melebar, menutupruangnya, putih. Bakal buah banyak, bakal biji 1.Tangkai putik langsing, berambut. Kepala putiksilendris. Buah majemuk tidak beraturan, bentuktelur miring atau bengkok, 15-35 kali 10-15 cm.Biji hitam dan daging buah putih. Maniskeasaman rasanya apabila masak.

Distribusi

Tropis, berasal dari Amerika Selatan,

banyak ditanam dan kadang tumbuh liar

di Malesia. Banyak tumbuh di lembah

Palu

Nama Lokal

Zuurzak (Nederland), Sirsak (Indonesia),

Durian Balando (Minangkabau),

Mandalika (Sunda), Nangka Belanda

(Jawa, Sunda), nangka buris (Madura),

Nangka England (Madura), Nangka

Sabrang (Jawa).

Kegunaan

Ekstrak biji dan daun digunakan sebagai

pestisida botani. Daging buah bahan

baku industri minuman (juice),

mengandung vitamin C.

14 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 22: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

15Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Annona reticulata L.ANNONACEAE

DeskripsiPohon atau perdu berukuran kecil, tinggi hingga7 m, semua bagian jika diremas berbau kuat.Daun memanjang sampai bentuk lanset,9-30 X 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata.Bunga dalam karangan yang pendek berbunga 2-10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secarakatup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu.Bunga dengan daun mahkota terluar berdagingsangat tebal, 2-3 cm panjangnya, dari dalamputih kekuningan, dengan pangkal beronggaakhirnya ungu. Daun mahkota yang dalam sangatkecil. Dasar bunga meninggi. Benang saribanyak, putih. Penghubung ruang sari di atasruang sari melebar, dan menutup ruangnya.Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakanduduk. Buah majemuk bentuk bola, garis tengah5-12 cm ; anak buah khususnya dengan ujungdatar, juga pada waktu masak masihberhubungan.Biji coklat hitam. Daging buah putih kotor.

Distribusi

Tropis, berasal dari Amerika Selatan,

banyak ditanam dan kadang tumbuh liar

di Malesia. Banyak tumbuh di lembah

Palu.

Nama Lokal

Buah nona (Indonesia), kemluwa (Jawa),

manowa (Jawa).

Kegunaan

Hampir sama dengan sirsak, buah dapat

dimakan.

Page 23: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

16 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Annona squamosa L.ANNONACEAE

DeskripsiPohon atau perdu berukuran, tinggi hingga 7 m.Daun elip memanjang sampai bentuk lansettumpul, 6-17 X 2,5-7,5 cm, tepi daun rata. Bunga 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopaksegitiga, waktu kuncup bersambung secara katup,kecil. Daun mahkota yang terluar berdaging tebal,panjang 2-2,5 cm, dari putih kuning, denganpangkal yang berongga akhirnya ungu. Daunmahkota yang terdalam sangat kecil atau tidak ada.Dasar bunga dipertinggi. Benang sari banyak,putih. Penghubung ruang sari di atas ruangdiperpanjang dan melebar, dan menutup ruangnya.Bakal buah banyak, ungu tua. Kepala putik duduk,rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemukbentuk bola, garis tengah 5-10 cm, berlilin. Anakbuah khususnya dengan ujung yang melengkung,pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskandiri satu dengan yang lain. Biji masak hitammengkilat. Daging buah putih.

Distribusi

Tropis, berasal dari Amerika Selatan,

banyak ditanam dan kadang tumbuh liar

di Malesia. Banyak tumbuhan di lembah

Palu, terutama di sekitar kampus

Universitas Tadulako dan jalan raya

menuju Donggala. Salah satu buah-

buahan utama di Kota Palu.

Nama Lokal

Srikaya ( Indonesia, Jawa, Sunda),

Sarkaya (Madura), Srikaya (Palu), Sarikayo

(Minangkabau).

Kegunaan

Buah dapat dimakan. Ekstrak biji dan

daun digunakan sebagai pestisida botani.

Buah di makan segar atau dibuat juice.

Page 24: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Anthocephalus chinensis (Lam.) A. Rich ex Walp.Syn : Neolamarckia cadamba

Anthocephalus cadamba

(Roxb) Bosser,

(Roxb.) Miq.

RUBIACEAEDeskripsiPohon berukuran besar, Tinggi hingga 40 m,DBH hingga 60 cm. Batang lurus. Banir jika ada,curam, tinggi hingga 2 m. Kulit batang halushingga bersisik, berwarna coklat abu-abu hinggacoklat tua. Kulit batang bagian dalam berwarnakuning pucat, kayu berwarna kuning pucat. Cabangmendatar. Daun penumpu segi tiga sempit,panjang 1-2 cm, bertumpang tindih dan memelukkuncup ujung. Daun menjorong hinggamembundar telur sungsang, panjang 12- 30 cm,lebar 5-16 cm, pangkal membundarhingga menjantung, ujung melancip, gundul dipermukaan bawah, tulang daun sekunder 11-17pasang, susunan tulang daun tersier mirip tangga.Tangkai daun panjang 1-4 cm. Perbungaan diujung, berbentuk sebuah bongkol soliter,membulat, garis tengah 2-4 cm, tanpa daun gagangantar bunga, berkelamin ganda, berkelipatan 5,hampir tanpa tangkai, mahkota berwarna kuning,gundul, panjang hingga 9 mm, terpilin dalamkuncup, bakal buah beruang 2, bakal biji banyak.Bongkol berbuah membulat, berwarna jingga,buah muda garis tengah hingga 3 mm, tidakmerekah, biji garis tengah 0.2 mm, tidak bersayap.Di Sulawesi terdapat 2 jenis Anthocephalus yaitu :

dan (Roxb) Havil. yangmerupakan jenis endemik untuk Wallacea.A. chinensis A. macrophyllus

Distribusi

Habitat dan Ekologi

India hingga New Guinea. Malesia :

Sumatra, Kalimantan, Semenanjung

Malaysia, Jawa, Sulawesi, NTT, NTB,

Maluku, PNG, Filipina.

Merupakan jenis pohon pionir penting

dalam hutan sekunder, terutama di tanah

alluvial. Pada ketinggian 70 m.

Nama Lokal

Jabon, kelempayan (Melayu). Sulawesi :

Kokabo (Poso, Baree, Tojo),

Bekawa/Bekava (Besoa, Napu, Kulawi).

Kegunaan

Buah dapat dimakan, di Jawa Barat

digunakan sebagai bahan pembuatan

rujak, kadang-kadang difermentasi

menjadi wine. Dimasak bersama-sama

ikan.

17Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 25: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Antidesma bunius (L.) Spreng.

EUPHORBIACEAE

DeskripsiBerukuran kecil, tinggi hingga 7 m, Kanopi sangatrapat. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate,coriaceus, berdaging dan mengkilat, berukuran8-16 X 15 cm, jarang lebih besar tetapi seringlebih kecil, dasar daun cuneatus atau membulat.Ujung runcing, petioles bulat dan besar 1 cmpanjangnya. Bunga : dalam bentuk racemusterdapat pada dekat ujung tangkai, Bunga putihkekuningan, bunga jantan sesil. Bunga betinadengan tangkai yang pendek. Buah : pendekbentuk elip atau bulat, 1 cm diameter.

Distribusi

India, Srilanka, Indochina dan Malesia

meliputi Malaysia, Sumatra, Jawa,

Sulawesi, Filipina.

Nama Lokal

Bignai (Filipina), Buni (Malaysia), “Kho

lien tu (Laos), ba mao chaang (Thailand),

Choi moi (Vietnam). Wuni, Buni

(Indonesia), Wuni (Jawa), Huni, Buni,

Wuni, Barune (Sunda), Antidesme

(Perancis). Chinese Laurel, Bignay

(Inggeris), Sulawesi : Aropi (Kaili, Muma,

Uma).

Kegunaan

Buah dapat dimakan, di Jawa barat

dimakan sebagai rujak, kadang-kadang

difermentasi menjadi wine (anggur).

Dimasak bersama-sama ikan.

18 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 26: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Areca vestiaria GisekeARECACEAE

DeskripsiAreca adalah salah satu marga tumbuhan berciripohon, berbatang lurus. Terdiri atas 60 jenistersebar mulai dari Asia Selatan, China bagianselatan, Indochina, malesia sampai kepulauanSalomon. Di alam tumbuh di hutan hujan tropikyang rapat mulai dari dataran rendah sampaidataran tinggi.

Giseke memiliki perawakan pohonberbatang lurus tanpa cabang, tunggal atauberumpun, tegak, tinggi 5-10 m, tajuk pelepahberwarna kuning sampai jingga, warnanya makinterang dengan bertambahnya ketinggian tempat.Daun: tangkai dan tulang daun berwarna kuning.Perbungaan : tumbuh pada batang di bawah tajukpelepah. Buah : bulat, diameter sampai 2 cm,warna kuning sampai merah, daging buah berseratdan berbiji satu.

Areca vestiaria

Distribusi

Wallacea (Sulawesi dan Maluku)

Habitat dan Ekologi

Tumbuh pada hutan yang agak terbuka

pada ketinggian 300-1.200 m dpl.

Nama Lokal

Harao (Napu), Katasa (Wana, Morowali),

Pinang yakis (Sulawesi)

Kegunaan

Tanaman hias di luar ruangan, Di alam,

buah banyak dimakan

monyet jika sudah masak.

Areca vestiaria

19Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 27: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Arenga pinnata (Wurmb) Merr.ARECACEAE

DeskripsiBerukuran besar, Palem pohon soliter tinggihingga 12 m, diameter setinggi dada (DBH)hingga 60 cm. Permukaan batang ditutupi olehserat ijuk berwarna hitam yang berasal dari dasartangkai daun. Daun : pinnate, hingga 8 m panjang,anak daun divaricate, panjangnya 1 m atau lebih,jumlahnya 100 atau lebih pada masing-masingsisi, dasar daun 2 auriculate, ujung daun lobes, dankadang-kadang bergigi, permukaan atas hijauberdaging, bagian bawah putih dan bertepung.Bunga: baik bunga jantan dan betina terpisah,besar, tangkai perbungaan muncul dari batang,panjangnya 1-1,5 m masing-masing pada rachille.Buah : bulat, ujung tertoreh, 4 X 5 cm, sesil danterdapat 3 bractea yang tebal, secara rapatberkumpul sepanjang tangkai perbungaan,berwarna hijau mengkilat, buah masak warnakuning, terdapat 3 biji keras.

Distribusi

Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,

Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi Tengah

terutama tumbuh pada hutan dataran

rendah hingga ketinggian 1000 m dpl.

Nama Lokal

Kaong (Filipina), Aren, Lirang (Jawa),

Anau, Biluluak, (Minangkabau), Kawung,

Taren (Sunda), Areng Palm, Sugar Palm,

Gomuti palm (Inggeris), Palmier a sucre,

Areng, Aren (Perancis). Sulawesi :

“Ngkonau (Kaili), Saguer (Minahasa,

Sulawesi Utara),

Kegunaan

Buah muda dimasak dan dapat dibuat

biluluak (kolang-kaling), gula disadap dari

tangkai bunga untuk pembuatan gula

merah, difermentasi menjadi minuman

beralkohol, cuka, Ijuk (serat) digunakan

untuk pembuatan sapu. Saringan air, atap

rumah, lidi untuk sapu.

20 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 28: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Arenga undulatifolia Becc.ARECACEAE

DeskripsiPohon yang tergolong palm ini berukuran kecil,tumbuhnya berumpun, dan batang tidak jelas,tinggi bisa mencapai 6 m, daunnya lebar, panjanghingga 4 m, anak daun tersusun menyirip danberbentuk sirip ikan, tepinya bergelombang.Perbungaan /inflorescentia mirip enau, berukurankecil.

Distribusi

Kalimantan dan Sulawesi.

Di Sulawesi tengah banyak ditemukan di

Taman Nasional Lore Lindu

mulai dari ketinggian 400 mdpl hingga

1200 mdpl.

Nama Lokal

Take ( Sulawesi Tengah : Kulawi (Muma ,

Uma, Tado).

Kegunaan

Daun dimanfaatkan untuk atap rumah, ijuk

untuk tali. Tanaman hias.

21Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 29: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Artocarpus heterophyllus LmkSinonim : Artocarpus integrifolia L.f

MORACEAE

DeskripsiPohon berumah satu, tinggi 10-25m. Memilikigetah perekat. Daun tunggal, biasanya tidakberlekuk, hanya daun pada pohon muda dan tunasair dengan lekuk besar 3-5; tangkai 1-4 cm; helaiandaun memanjang atau bulat telur terbalik, 10-25 X4,5-10 cm, dengan pangkal menyempit demi sedikit,tepi rata, serupa kulit, dari atas mengkilat hijau tua.

Karangan bungajantan atau betina. Bulir betina berbentuk gadasilendris, anak bunga tenggelam dalam poros, bagianyang bebas panjangnya lebih kurang 0,5 cm, padaujung berpori, di mana muncul kepala putik yangtunggal, pipih pada sisinya. Bulir jantan bentuk gadaatau spul, kerapkali bengkok, hijau tua; anak bungasangat kecil, dan tenda bunga bertaju 2, dan 1benang sari. Buah semu menggantung pada rantingyang p endek dari batang atau cabang utama, bentuktelur, memanjang, atau + bentuk ginjal, dengan duritempel pendek yang runcing segi 3-6, berbau manisyang keras; berdaging ketat di sekeliling biji. Biji 3,5cm panjangnya. Terdapat jenis lain yang umumnyatumbuh secara alami di hutan yaituMerr. (cempedak hutan) yang buahnya harum danberasa enak, pada musimnya biasanyadiperjualbelikan di pasar.

Daun penumpu segitiga bulat telur.

Artocarpus integra

Distribusi

Tanaman ini berasal dari India. Di

Indonesia umumnya ditanam untuk

diambil buahnya. Dapat tumbuh pada

ketinggian 50-1200 m dpl. Di Sulawesi,

terutama tumbuh baik di sekitar lembah

Palu.

Nama Lokal

Nongko (Jawa), Cubadak (Minangkabau),

Nangka (Indonesia). Sulawesi : ganaga

(Kaili, Muma), Sulawesi Tengah; panasa

(Bugis), nanaka (Bungku, nanaka

(Sulawesi Tenggara).

Kegunaan

Buah muda disayur, biasanya digulai

(kari), sedangkan buah yang sudah

masak, daging buah yang meyelimuti biji

berwarna kuning, harum dapat dimakan.

Biji kadangkala direbus dan dimakan.

Salah satu buah utama dari Kota Palu.

Kayunya berwarna kuning digunakan

sebagai bahan ukiran Toraja, getahnya

digunakan untuk perekat penangkap

burung.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi22

Page 30: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Bischofia javanica BlumeEUPHORBIACEAE

DeskripsiBerukuran besar, bersifat menggugurkan daun(deciduous) tinggi hingga 35 m, diameter setinggidada (DBH) hingga 80 cm. Kulit batang bagianluar coklat kemerahan dan bersisik, kulit batangbagian dalam menghasilkan getah warna merah.Daun : Beranak daun tiga (trifoliate), anak daunelip hingga ovatus, berukuran 6-16 cm X 3-10 cm,dasar daun membulat, ujung daun meruncing,pinggiran daun bergerigi, permukaan daunberdaging dan mengkilat terutama padapermukaan bagian atas. Tangkai daun 8-20 cmpanjangnya. Bunga : Kuning kehijauan baik bungajantan dan betina. Dalam bentuk bunga malaiyang terletak secara axilaris, 9-20 cm panjangnya.Buah: bulat (globosa), drupa berdaging,berdiameter 1-1.5 cm dengan 3-4 lokul, masing-masingnya terdapat 2 biji. Biji oblong-obovoid,panjangnya 5 mm berwarna coklat.

Distribusi

India dan Himalaya hingga China, Taiwan,

Jepang Selatan, Indochina, Thailand, di

seluruh Malesia, termasuk Filipina, dan

Australia Utara, Samoa, di hutan-hutan

primer, areal terbuka.

Nama Lokal

Tuai (Filipina), Gadog, Gintungan, Kerinjing

(Indonesia), Jitang, Tuai (Malaysia), Java

cedar ( Papua New Guinea), “Khom 'fat,

'Foung'fat (Laos), Toem, Pradu sam

(Thailand), Nhoi (Vietnam). Sulawesi :

“Pepolo” (Pakerehua/ Napu), Balintunga

(Kulawi, Moma. Uma), Bunga- bunga

(Pantai barat).

Kegunaan

Kayu digunakan sebagai kontruksi

bangunan, tanin dapat diekstrak dari kulit

batang, daun muda dapat dimakan, di

Napu digunakan sebagai obat cacing

Schistosomiasis. Kadangkala digunakan

sebagai tanaman pelindung.

23Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Batang Buah

Page 31: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Buchanania arborescens (Blume) BlumeANACARDIACEAE

DeskripsiBerukuran besar, hingga 75 m tinggi, Kulit batangbagian luar umumnya halus. Daun tunggal,tersebar (spiral), obovatus, berukuran 4-26 X 2-7cm, ujung daun cuneatus, ujung daun membulat.Pertulangan daun 7-18 pasang, petiole 1-3 cmpanjangnya. Bunga : Putih atau kuning terang,bisexual, dalam panikel axilaris. Buah 1 bijiberbentuk drupa, buah masak hitam violet, 10 mmdiameter.

Distribusi

Andamans, Thailand, Indochina, Taiwan,

Menyebar keseluruh Malesia meliputi

Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,

kalimantan, Sulawesi, Filipina, New

Britain, Kepulauan Salomon, Australia

utara. Terutama pada elevasi yang rendah

seperti dekat pantai dan pesisir.

Nama Lokal

Balinghasai (Filipina), Kepala Tundang,

Renghas Ayam (Brunei), Otak, Udang

tumpul, Rangas laut, beluno-beluno

(Malysia), Chaa muang, Luaet khwai,

Mamuang khee kratai (Thailand), C[aaa]y

m[uw]ng ri (Vietnam), Popohan, rawa-

rawa pipit (Indonesia). Sulawesi Tengah :

“Marantaripa” (Baree, Tau Taa),

Marantaipa (Kaili, Moma)

Kegunaan

Kayu digunakan sebagai kontruksi

bangunan, meubel, dan kotak-kotak.

24 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 32: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Calophyllum inophyllum L.

CLUSIACEAE

DeskripsiBerukuran besar, hingga 20 m tinggi, DBH hingga80 cm. Kulit batang bagian luar umumnya bersisik( scaly), apabila dipotong mengeluarkan getahberwarna kuning. Kanopi tersebar.. Daun :Tunggal, berhadapan, membulat, dasar daun bulatatau tumpul, ujung bulat dengan urat daun padapermukaan atas secara prominen putih kekuningan.Pertulangan daun sekunder sangat jelas. Daunberdaging. Bunga : Putih, beraroma bagus, biasanyatidak bercabang, terdapat pada ketiak daun. Buah :Drupa, bluat, 3-4 cm diamaternya, hijau keabu-abuan. Buah masak kuning.

Distribusi

Afrika Timur hingga India, Srilanka,

menyebar ke seluruh Asia Tenggara,

Taiwan, Kepulauan Ryukyu, termasuk

Filipina, Australia bagian Utara, dan

pulau-pulau di bagian barat Pasifik,

terutama pada hutan-hutan pantai,

kadang-kadang hingga 200 m dpl.

Kegunaan

Kayu banyak digunakan untuk banyak

keperluan, minyak dari biji untuk

penerangan dan pembuatan sabun, sering

ditanam sebagai tanaman hias.

Nama Lokal

Bitaag, Palo Maria (Filipina), Bintangor

laut, pinaga laut, penaga (Malaysia),

Beach Calophyllum (PNG), Ponnyet

ph'ang (Myanmar), Krating, Saraphee

naen, Naawakan (Thailand), C[aa}y

m[uf]u (Vietnam), Calaba, Calophyle,

Bintangor, Bintangur, Bois canot, Bois

tatamaka, Laurier d'Alexandrie (Perancis),

Alexandrian Laurel, Ceylon beautyleaf,

Bintangoor (Inggeris). Nyamplung,

Dingkaran (Indonesia), Nyamplung

(Sunda). Sulawesi : Pude' (Bugis),

Bintangoro (Muma, Uma), Donggala

(Palu).

25Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 33: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Cananga odorata (Lamk) Hook.f. & ThomsonANNONACEAE

DeskripsiBerukuran besar, hingga 50 m tinggi, DBH hingga60 cm. Tidak memiliki akar papan/ banir, Kulitbatang bagian luar umumnya halus, coklatkekuningan. Daun : tunggal, alternate, berbentukoval- oblong, berukuran 13-29 X 4-10 cm,berdaging, ujung runcing-meruncing, pinggirandaun berombak, pertulangan daun 8-9 pasang,tangkai daun 1-2 cm panjang. Bunga : hijau terang,kuning, sangat harum dalam karangan bungadengan 2-6 bunga berukuran pendek. Petal 6,linear-lancelata, 3-9 X 5-16 mm, seringbergelombang. Buah : terdiri atas 7-16 terpisah.Bulat, monokarp, berukuran 2,5 X 1,5 cm. Buahmasak kehitaman. Biji 2-12, diselaputi oleh pulpberminyak. ukuran 9X6 X 2,5 mm, coklat.

Distribusi

Seluruh Asia Tenggara, dan Malesia

termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi, Filipina, PNG, Australia dan

kepulauan Pasifik. Biasanya pada hutan

dataran rendah.

Nama Lokal

Ilang-ilang, Alangilang (Filipina),

Chenanga, kenanga utan, kenanga

(Malysia), Kadatngan, Kadapnam,

Sagasein (myanmar), Chhke sreng

(Kamboja),, Kradangnya thai, Kradangnya

songkla (Thailand), Ngh[oj]c lant [aa]y,

ho[af]ng lan (Vietnam), Ylang ylang

(Inggeris), Kananga, Kenanga

(Indonesia). Bois de banane, Alanguillan,

Aquillon (Perancis). Sulawesi: Ndolia

(Muma, Uma, Pakerahua), Andolia (Kaili),

Lia-liatangon (Saluan).

Kegunaan

Bunga digunakan pada acara-acara

pernikahan, festival dan perayaan lain,

dan juga digunakan sebagai obat

tradisional, minyak diekstrak dari bunga

digunakan sebagai parfum. Pohon sering

ditanam sebagai tanaman hias.

26 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 34: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Canarium hirsutum Willd.BURSERACEAE

DeskripsiBerukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga60 cm. Banir kadang-kadang hadir, kadang tidakada. Kulit batang bagian luar umumnya coklatkeabu-abuan hingga coklat gelap, bersisik. Daun :Majemuk, pinnate, tersusun secara spiral dengan9-27 anak daun, rachis tebal dengantepi yang tajam,pinggir daun rata, dengan 12-30 prominen pasangurat daun. Bunga inflorescen yang terletak secaraaxilaris. Bunga jantan dalam satu panikel, sedangbunga betina subracemus. Bunga 10-13 mmpanjangnya. Stamen 6. Buah ovoid, 20 X 63 X 17-45 mm, berwarna hitam keunguan. Biasanyamemiliki trikom/bulu yang tajam danmenimbulkan gatal.

Distribusi

Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Maluku, PNG, Filipina,

Kepulauan Salomon.

Nama Lokal

Dulit, Bakayan, Hagushus (filipina),

Kedondong, Damar degun, Kambayau

Burong (Malaysia), ki bonteng, Kanari

Jaki, Mede-mede (Indonesia), Butohuloku

(Napu).

Kegunaan

Batang menghasilkan resin yang dapat

digunakan sebagai penerang dan lem.

Akar digunakan secara lokal sebagai obat

sakit perut.

27Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 35: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Carallia brachiata (Lour.) Merr.RHIZOPHORACEAE

DeskripsiBerukuran besar, hingga 15 m tinggi, DBH hingga25 cm. Kulit batang bagian luar coklat gelap,ranting secara prominen memiliki nodus (buku).Daun : Tunggal, berhadapan, oblong. Berkuran 4-10 cm panjang, dasar daun cuneat, ujung runcing,pinggiri daun rata, mengkilat, permukaan atasgelap, bagian bawah lebih pucat, petiole pendek,hingga 5 mm. Bunga : Hijau kekuningan, dalamcymus pada ketiak daun dengan sedikitpercabangan, Buah : subglobosa, berdaging, 5-8mm panjang, kuning, buah masak merah dengan 1biji.

Distribusi

Madagaskar, India, Srilanka, Myanmar,

Indochina, China bagian selatan,

Thailand, Malesia (Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Jawa, Sulawesi, PNG)

Filipina, Australia Utara, Kepulauan

Salomon.

Nama Lokal

Bakawan gubat, Anosep, Katolit (Filipina),

Meransi, Sabar buku (Brunei), Mesinga,

Radipah, Rabong (Malaysia), Maniagwa

yat (Myanmar), Trameng (Kamboja), Bong

nang, Halay, Kaueum (laos), Chiang phra

nang ae (Thailand), Mam[ax], S[aw]ng

m[ar], Send[aw] (Vietnam), Kitamiyang,

Ringgit daerh, Sepat (Indonesia).

Sulawesi : Dango ( Kulawi, Besoa, Napu)

Kegunaan

Kayu merupakan bahan yang bagus

untuk furnitur, lantai, dan interior. Kulit

batang untuk sumber tanin.

28 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 36: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Cassia siamea Lamk.CAESALPINIACEAE

DeskripsiPohon, tinggi hingga 20 m. Daun majemukmenyirip genap. Kelenjer daun tidak ada atau satudi antara pasangan daun terbawah. Anak daun ovalsampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam,bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawahberambut halus, 3-7,5 X 1-2,5 cm. Daun penumpucepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopakberbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah,panjang lebih kurang 2 cm. Tangkai sari terpanjangkira-kira 1 cm. Bakal buah dengan tangkai putiksama panjang dengan benang sari yang terpanjang.Polongan dengan katup yang tebal dan sambunganbuah yang sangat dipertebal, di antara sambunganberbelok-belok, 15-30 X 1,5 cm, berkatup 2. Biji20-30, panjang 1,5 kali lebar.

Distribusi

Tumbuhan ini berasal darai Asia Tenggara,

kerap ditanam dan menjadi liar. Sangat

mudah tumbuh di lembah Palu dan

sekitarnya (ketinggian 1-1000 m dpl).

Banyak digunakan sebagai tanaman

peneduh jalan-jalan di kota Palu dan di

kampus Universitas Tadulako. Juga

ditanam sebagai tanaman reboisasi.

Nama Lokal

Johar (Indonesia), Juwar (Jawa, Sunda),

Jua (Minangkabau)

Kegunaan

Tanaman peneduh jalan, kayu cukup baik.

29Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 37: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Castanopsis acuminatissima (Blume) RhederFAGACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, 10-35 m tinggi, DBHhingga 30-90 cm. Banir hingga 2 m tingginya.Kulit batang bagian luar abu-abu hingga coklat,kasar, kulit batang bagian dalam 1-2 cm tebalnyaDaun tipis hingga sedikit berdaging, tunggal,berukuran 4,5-17 cm X 2,5-6 cm, terlebar padabagian agak ke bawah dari pertengahan, pangkaldaun membulat, pinggiran daun rata, ujungmeruncing, permukaan atas hijau mengkilatberdaging, permukaan bawah coklat hinggakeperak-perakan, tidak terdapat rambut,pertulangan daun prominen pada bagian bawah,tulang daun 10-14 pasang dengan sudut 45-60°.Pembungaan terdapat bunga jantan dan bungabetina (Androginous), rachis jantan 5-10 cm,bunga betina soliter. Buah soliter, ovoid-conical,berukuran 1-1,5 X 3,4-1 cm.

Distribusi

India, Burma, China, Taiwan, Siam, Indo-

china (Tonkin, laos, Annam). Malesia :

Sumatra utara (Aceh), Semenanjung

Malaysia (Kedah, Selangor, Pahang), Jawa

(Gunung Gede dan Wilis), Kalimantan

Utara (Gunung Kinabalu), Sulawesi ( Lore

Lindu, Sojol, Bawakaraeng dan

gunung–gunung lain), New Guini (sangat

banyak), Japen, Misima, New Britain.

Habitat biasanya tumbuh pada hutan

yang bergunung-gunung pada tanah

berpasir, pada altitude 300-2500 m dpl.

Di Sulawesi terutama dominan pada

hutan pegunungan mulai dari 1100 m

dpl seperti di Taman Nasional Lore Lindu

bersama-sama dengan ,

Palaquium, dan Litsea sebagai penyusun

hutan submontane.

Lithocarpus spp

Nama Lokal

Riung anak (Sunda) karena pada induk

yang besar muncul tunas atau individu

baru yang jumlahnya sangat banyak.

Sulawesi Tengah : Kaha (Muma, Uma),

Haleka (Besoa, Bada, Napu).

Kegunaan

Bahan bangunan dan kayu bakar, buah

dapat dimakan.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi30

Page 38: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Casuarina equisetifolia L.

CASUARINACEAE

DeskripsiBerukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga70 cm. Kulit batang bagian luar bersisik, Decidoustree. Daun : halus, tersusun dalam lingkaran 5-20daun (pohon menggugurkan daun). Bungaunisexual, bunga jantan dengan stamen tunggaldalam sebuah spike pada brancelet lateral. Buahagregate seperti cone berkayu dengan sebuah biji.

Distribusi

Semenanjung Malaysia, Thailand dan

menyebar di seluruh Malesia meliputi

Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, PNG,

Filipina, Australia Timur, Kepulauan

Salomon.

Nama Lokal

Agoho, ahaso, aro (Filipina), aru, ru, ru

laut (Malaysia), Pink tinyu (Myanmar),

Pek nam, Son tha le (laos), Son thale

(Thailand), C[aa]y phi lao (Vietnam),

Cemara laut, ai smara, aru (Indonesia),

Cemara, Cemawis (Jawa), Cemara laut

(Sunda), Casuarine Filao de I'Inde

(Perancis), Pin d'Australia (Perancis),

Cassowary tree, Australian pine, Swamp

oak, Bull o Beefwood tree (Inggeris).

Sulawesi : Kayu angin (Tojo, Luwuk), Guu

( Tou Taa Morowali).

Kegunaan

Kayu merupakan bahan kontruksi yang

kuat, Kulit batang menganduing tannin

yang digunakan dalam pembuatan jaring

ikan dan di pabrik. Ditanam sebagai

tanaman hias.

31Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 39: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Celtis philippinensis BlancoULMACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang, hingga 20 m tinggi,DBH hingga 40 cm. Daun : Tunggal, tersusunalternate, atau spiral, oblong hingga ovatus.Berukuran 9X6 cm, pinggir daun rata, terdapat 3pertulangan daun, pertulangan daun hinggaujung, dasar daun meruncing, petiole 5-8 mmpanjangnya. Bunga : dalam karangan bunga kecilatau pada ujung , berdaging. Bunga sesil. Buahsecara melebar berbentuk elip, 1,25 cm panjang.

Distribusi

Afrika tropis hingga Madagaskar, India,

Myanmar, Indo-China, China Selatan,

Hongkong, Taiwan, Thailand dan

diseluruh Malesia yang meliputi

Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi, Maluku, PNG, Filipina,

Kepulauan Salomon dan Australia Timur

Laut. Biasanya pada hutan dataran

rendah hingga 600 m dpl.

Nama Lokal

Malaikmo, Maragaoed, Narabagsay

(Filipina), Nyelepi (Malaysia), Thalai khao

(Thailand), Ki endog (Sunda), Jalinan,

Sentok (Indonesia).

Kegunaan

Kayu secara umum digunakan sebagai

bahan bangunan. Di Jawa dikenal

sebagai kayu tahi digunakan sebagai

obat.

32 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 40: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Cinnamomum porrectum BlancoSyn: Cinnamomum parthenoxylon (Jack) Meissn.

LAURACEAEDeskripsiPohon berukuran sedang, hingga 30 m tinggi, DBHhingga 25 cm. Kulit batang bagian luar berlenti sel,aromatik. Daun : Tunggal, berhadapan, atausuboposite, oblong, dasar daun meruncing, ataubulat, ujung secara gradual meruncing, berwarnahijau pucat, keputih-putihan pada bagian bawah.Bunga : kuning kehijau-hijauan, dalam panikel padaujung, yang panjangnya hingga 15 cm.

Distribusi

Afrika tropis hingga Madagaskar, India,

Myanmar, Indo-China, China Selatan,

Hongkong, Taiwan, Thailand dan

diseluruh Malesia yang meliputi Malaysia,

Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,

Maluku, PNG, Filipina, Kepulauan

Salomon dan Australia Timur Laut.

Biasanya pada hutan dataran rendah

hingga 600 m dpl.

Nama Lokal

Selasihan, Kayu gadis, Kayu lada,

Medang resah, Medang lesah, Medang

Selaroh (Indonesia), Selasihan (Jawa),

Huru pedes, Ki sereh, Ki lada, Sintok

badak (Sunda), Sassafras des Indes, Bois

de camphre (Perancis), Martaban

camphor tree, Tree Galanga ( Inggeris),

Sulawesi : Pakanangi, kanangi (Kulawi,

Napu, Besoa, Uma)

Kegunaan

Kayu digunakan sebagai bahan

bangunan. Kulit batang dan kayu

mengandung minyak atsiri, aromatik

dapat digunakan sebagai parfum.

33Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 41: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Cocos nucifera L

ARECACEAE

DeskripsiPohon tidak bercabang berbatang lurus, tidakberduri. Batang tingginya sampai lebih dari 30 mdan diameter 40 cm, pada pangkal membesar.Daun dalam tajuk. Tangkai daun 75-150 cmpanjangnya, helaian daun panjang sampai 5 m.Anak daun sampai 120 kali 5-6 cm dengan ujunglancip yang keras.Tongkol bunga dengan 2 seludang (spatha),bercabang satu kali. Cabang karangan denganbunga jantan yang banyak dan tersusunberpasangan, pada pangkalnya dengan satu bungabetina yang besar, kerapkali di kiri kanan ada 2bunga jantan, bunga mekar dari ujung kemudian kearah pangkal. Bunga jantan panjangnya lk 9 mm;daun kelopak kecil; daun mahkota berbentuklanset; benang sari 6; putik rudimenter berbagi 3.Bunga betina bulat peluru, akhirnya garis tengah2,5-3 cm, dengan perhiasan bunga berdaging yangmenempel pada bakal buah; bakal buah beruang 3 ;tangkai putik tidak ada, kepala putik serupa celahyang tenggelam. Buah bulat telur terbalik, sampailk 25 kali 17 cm dengan dinding buah tengah yangberserabut dan dinding buah dalam keras serupatulang. Biji satu (sangat jarang 3), kebulat-bulatan,garis tengah sampai 12 cm; putih lembaga beruang,kerapkali berisi cairan.

Distribusi

Daerah asal tidak dikenal, tetapi terdapat

dan tumbuh secara alami di kawasan

tropik. Di Indonesia tersebar di seluruh

kepulauan, di Sulawesi banyak tumbuh

mulai dari pinggir pantai hingga 700 m

dpl. Banyak dibudidayakan sebagai

penghasil kopra.

Nama Lokal

Kokospalm (Nederland), klapper

(Nederland), enyor, iyor, niyor (Madura),

Kelapa (Jawa, Sunda), Kecambol, klappa,

klendah, krambil (Jawa), karambia

(Minangkabau), kerambil (Melayu), nyiur

(sebutan lain Indonesia), kaluku (Kaili,

Sulawesi Tengah), kayuku (Wana, Baree,

Sulawesi Tengah).

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi34

Page 42: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Kegunaan

Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat

dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar

Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.

Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai

sebagai papan untuk rumah.

Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai

sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik,

terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan

tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut

lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai

orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut

bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira

atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. kelapa adalah

bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar,

diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, , serta media tanam bagi

anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan

bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.

Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok

("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak

serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim

dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga

endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma.

Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya

diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan

serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan

minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman

penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk

dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran

minuman penyegar.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 35

Page 43: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Cynometra ramiflora LLEGUMINOSAE/CAESALPINIACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, DBHhingga 30 cm. Daun 1-2 jugate, anak daun ovatus,elip, berukuran 2,5 X 7 cm, berdaging, dasar daunmembulat, ujung runcing atau meruncing,pertulangan daun 8-16 pasang, tangkai daun hingga1,5 cm panjangnya, daun muda berwarna putihterang hingga krem . Bunga kekuning-kuningan,dalam panikel yang muncul diketiak daun, petaldan sepal sama, tidak sama, 4-8 mm panjang,oblong. Buah (polong) elip, berkayu, coklat, 2-5 X1,3-4 cm.

Distribusi

India melewati Asia Tenggara dan

Malesia termasuk Indonesia, Filipina

hingga Pasifik. Di Sulawesi Tengah

banyak ditemukan di Tojo Una-una,

hutan dataran rendah Taman Nasional

Lore Lindu (sekitar Pakuli).

Habitat dan Ekologi

Biasanya pada hutan dataran rendah

hingga 400 m dpl, kadang-kadang hutan

mangrove.

Nama Lokal

Balitbitan (Filipina), Nam-nam

(Indonesia). Nam-nam (Jawa, Sunda).

Cynometre ramiflore (Perancis). Nam-

nam (Inggeris).

Kegunaan

Kayu dikatakan keras tapi tidak tahan

lama, kadang-kadang digunakan untuk

kontruksi, umumnya ditanam sebagai

tanaman hias.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi36

Page 44: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Delonix regia Raf.

CAESALPINIACEAE

DeskripsiPohon yang kadang-kadang menggugurkandaunnya (deciduous), tinggi 10-20 m. Ujungranting berambut. Daun penumpu bentuk garisatau menyirip sampai menyirip rangkap. Siripdaun4-21 pasang, yang tengah terbesar. Anak daunberhadapan, persirip 6-35 pasang, oval sampaimemanjang, tumpul, membulat atau berlekuk, 0,5-2 X 0,2-0,6 cm. Bunga dalam tandan yangberbentuk malai rata ; tandan 1-3 pada pangkalnyatunas muda, berdiri miring, berbunga 6-12. Anaktangkai 0,5-1 cm, tatap. Tabung kelopak pendek;taju dari luar hijau kuning, dari dalam merah,panjang 2-3 cm. Daun mahkota berkuku panjang;yang teratas kuning dengan noda dan garis merah,panjang 4,5-8 cm ; yang ke -4 lainnya kuningoranye dengan merah, panjang 4-7 cm. Benangsari 10, lepas; tangkai sari pada pangkalnyaberambut, separo bagian atas merah. Bakal buahbertangkai pendek. Polongan berambut, separohbagian atas merah. Bakal buah bertangkai pendek.Polongan menggantung, bentukgaris pipih,berkayu, 20-72 X 3-6 cm, berkatup 2, dengansekat lebar antara biji. Biji 10-50, melintang,memanjang.

Distribusi

Aslinya dari Madagaskar. Sekarang telah

banyak ditanam sebagai tanaman

peneduh jalan. Di Kota Palu banyak

ditanam di pinggir jalan seperti Jl.

Sudirman.

Nama Lokal

Flamboyant (Indonesia, Nederland)

Kegunaan

Tanaman hias, peneduh jalan.

37Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 45: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Deplanchea bancana (Scheff.) SteenisBIGNONIACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 15 m,berdiameter 12 cm, Daun tunggal, tersusun tiga-tiga melingkar pada batang, berwarna hijau terang,pertulangan daun menyirip, bentuk daun oblong,ujung membulat, dasar membulat. Bunga berwarnakuning terang, muncul di ujung ranting, corollaberwarna kuning 5, anthera panjang munculditengah bunga.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Di Sulawesi banyak didapatkan di Tojo

Una-una, Cagar Alam Morowali, Sekitar

Soroako, Petasia Kolonedale.

Hutan dataran rendah hingga 700 m,

terutama pada tanah ultrabasa yang kaya

dengan besi dan Nikel. Berbunga pada

bulan Juni-Juli.

Nama Lokal

Kalambutoh (Toraja), Kaju Momo (Tao Taa

Wana, Baree).

Kegunaan

Jenis ini baik digunakan sebagai tanaman

hias , disarankan oleh Dr. V. Balgooy (ahli

botani) untuk ditanam sebagai tanaman

pelindung ataupun tanaman hias.

38 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 46: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Dillenia serrata Hoogl.DILLENIACEAE

DeskripsiPohon berukuran agak tinggi hingga 30 m, DBHhingga 70 cm. Kulit batang abu-abu kemarah-merahan. Daun oblong dengan 16-35 pertulangan.Daun berukuran 20-45 cm X 8-19 cm denganujung membulat hingga meruncing. Dasarmeruncing, pinggir rata. Petiol (tangkai daun) 2,5-6,5 cm panjangnya bersayap. Permukaan daunberdaging. Bunga racemus dengan 2-6pembungaan, hingga 15 cm panjang. Bungaapetalous, 7,5 cm diamter, sepal 5, ukuran 40 X 25mm. Stamen berjumlah hingga 750 panjangnya 9-11 mm. Carpel 18-19 dengan ukuran 4,5 X 1,5 mmdengan 8 mm panjangnya. Buah indehicent,kekuningan, 3,5 cm tinggi, 6 cm diameter termasukdengan kelopak bunga. Sepal dalam bunga melebarhingga 6,5 X 5,5 cm, pada dasar 3 mm tebalnya.Karpel 25 X16 mm dengan jumlah biji 5. Bijihitam.

Distribusi

Endemik Sulawesi (Sulawesi Tengah,

Morowali, Lore Lindu, Soroako, Buton dan

kepulauan Muna). Di Sulawesi terdapat

juga jenis Hoogl. (juga

endemik Sulawesi) yang penyebarannya

di Sulawesi Utara dan Tengah,

(Miq) Teijsm & Binn. (endemik

Sulawesi), Hoogl.

(endemik dan terbatas di pulau Salibabu

Sangir Talaud, Sulawesi Utara),

Roxb. (di Sulawesi Selatan dan

Muna).

Dillenia celebica

Dillenia

ochreata

Dillenia talaudensis

Dillenia

pentagyna

Nama Lokal

Dengen (Soroako), dengen bolusu,

dengilo, dongi-dongi (Uma, Napu),

wuadengi, Jongi (Wana Morowali), sonih

(Muna).

Kegunaan

Buah bisa dimakan rasanya asam. Kayu

untuk bahan bangunan.

39Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 47: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

DeskripsiPohon berukuran besar tegak lurus, tinggi hingga40 m, DBH hingga 100 cm, akar banir dapatmencapai 4 m, tinggi bebas cabang 20 m. Ebonidapat dengan mudah dikenal di hutan karena kulitbatang bagian luar berwarna hitam seperti arang,bagian yang hidup berwarna merah muda, putih,sawo matang, kulit beralur, agak mengelupas kecil-kecil dan memberi suara nyaring apabila dipacak.Kayu gubal mempunyai tebal 8-15 cm, denganwarna kekuningan atau putih kelabu, kayu terasberwarna hitam abu-abu. Komponen kimia kayueboni mengandung celulose, lignin, ekstrakalkohol benzen yang tinggi, sedang kandunganpentosannya rendah.Berat jenis eboni rata-rata 1,05 dengan kelas awetI, tekstur halus dengan serat yang lurus atausedikit berpadu, kadang-kadang bergelombang,kekerasan sedang sampai keras, termasuk kayudaya kembang susut tinggi. Susunan daun duabaris, berselang-seling, berbentuk baji (lebar 12-35cm dan lebar 2,5-7 cm), tanpa daun penumpu,permukaan bawah daunhijau tua, bagian bawah hijau keabu-abuan,permukaan bawah daun berbulu melekat.

Diospyros celebica BakhEBENACEAE

Distribusi

Genus Diospyros terdapat di Pantropikal;

dan tersebar di Jawa, Kalimantan,

Sulawesi dan lain-lain. Sedangkan Eboni

hidupnya secara alami hanya terdapat di

Sulawesi (endemik Sulawesi). Di Sulawesi

secara alami tersebar terutama di

kabupaten Poso, Tojo Una-una, Donggala,

Parigi Moutong (Sulawesi Tengah), Gowa,

Maros, Barru, Sidrap, Mamuju dan Luwu

(Sulawesi Selatan), dan Gorontalo. Eboni

dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah

mulai dari tanah berkapur, berpasir

sampai tanah liat dan berbatu asal tanah

tidak becek. Menurut Steup dalam

Soerianegara (1967) tanah pada hutan

eboni bersifat permiabel, sehingga

keadaannya kering, bertekstur lempung

dan tergolong dalam tanah-tanah kapur.

Ketinggian tempat tumbuh eboni dari 50

m sampai 500 m dpl dan kadang-kadang

dapat mencapai 700 m dpl, tetapi di atas

600 m pertumbuhannya sudah tidak baik.

Curah yang baik untuk mendukung

pertumbuhan pohon eboni berkisar 2000-

2500 mm/tahun, walau demikian eboni

dapat tumbuh mulai daerah kering

dengan curah hujan 1.230 mm (wilayah

Tomini, Sulawesi Tengah), daerah

bermusim dengan curah hujan antara

1700 mm/tahun (daerah Parigi dan Pantai

Timur Sulawesi Tengah) dan daerah yang

paling basah dengan curah hujan 2.400-

2.750 mm/tahun (Malili, Wotu, Mamuju

dan Poso). Jawa, Borneo, Sulawesi,

Filipina, Maluku, Papua New Guinea.

Biasanya tumbuhan ini banyak dijumpai

dalam hutan sekunder, terutama di lereng

atau tepi sungai, ditanah aluvial atau

berpasir.

Nama Lokal

Eben, ebon, kayu hitam, kayu arang

(Sulawesi Tengah), batulinau, belongeta

(Filipina), macassar ebony (Inggeris,

Amerika), ebene de macassar,

coromandel (Perancis), ebano di

Macassar (Italia), coromandel, getreept

eben (Belanda), macassar ebenholz,

Gestreiftes ebenholz (Jerman)

40 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 48: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Kegunaan

Species asli Sulawesi ini termasuk kayu

mewah yang harganya mahal yang dapat

digunakan sebagai perabot, mebel,

perkakas rumah tangga, barang kerajinan

dan bahan bangunan dengan ornamen

yang sangat indah dan lux. Jenis ini

sacara alami sudah tergolong langka dan

termasuk sebagai salah satu flora yang

dilindungi dan merupakan maskot flora

Sulawesi Tengah. Permintaan kayu jenis

ini masih tinggi di luar negeri sehingga

jenis ini populasinya menipis di alam

akibat dieksploitasi terus menerus.

Dengan adanya peraturan pembatasan

dan pelarangan eksploitasi kayu ini

mendorong konsumen kayu

menggunakan bagian dari eboni seperti

akar, batang dan cabang-cabangnya.

41Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 49: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Dracontomelon dao (Blanco) Merr. & RolfeANACARDIACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, bersifat desidous, tinggihingga 45 m, DBH hingga 100 cm atau lebih, akarbanir dapat mencapai 6 m. Kulit batang bagianluar krem hingga coklat keabuan. Daun majemukpinnate, tersusun alternate, anak daun oavtushingga elip, berhadapan, dasar daun tidak sama,ujung runcing hingga meruncing. Bunga putihpucat tersusun dalam panikel pada ujung. Buahdrupa, berwarna kuning hingga orange apabilamasak, 2,5 cm dbh, berdaging dan dapat dimakanberasa asam, endocarp keras dengan jumlah bijihingga 3.

Distribusi

India, Myanmar, Indochina, China selatan,

Thailand, Malesia termasuk Filipina,

Indonesia, Kepulauan Salomon.

Habitat dan Ekologi

Hutan primer, sekunder pada ketinggian

200- 1200 m dpl.

Nama Lokal

Dao (Filipina), dau, senkung (Indonesia),

Werao, Rao (Kulawi, Sulawesi Tengah)

senkuang, unkawang, sarunsab

(Malaysia), New Guenia walnut (PNG), ka

kho, sang kuan (Thailand).

Kegunaan

Kayunya salah satu kayu yang baik untuk

perabot dan kontruksi, meubel, lemari.

Buah dapat dimakan, daun muda dan

buah di masak dan dimakan.

42 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 50: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Duabanga moluccana Blume

SONNERATIACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi 25-35(-45). DBHhingga 70-100 cm,. Batang lurus, banir tidak ada,Kulit batang luar berwarna keabu-abuan halus,bersimpai. Kulit batang bagian dalam lembut,menyerabut. Kayu gubal menyerabut, berwarnakekuningan, lembut. Ranting muda menyegi 4tumpul, berubah menjadi menggalah. Penumputidak ada. Daun berhadapan, tunggal, tepi rata,membundar telur, melonjong, atau melanset,panjangnya 7-30 cm X 4-12 cm, pangkal daunmenjantung dangkal, ujung melancip, tulangdaun sekunder 10-15 pasang, menyengkelit dekattepi membentuk tulang daun intramarginal nyata.Tangkai daun panjangnya 4-8 mm. Bunga di ujung,tersusun memalai rata agak besar, terdiri atas 5hingga banyak bunga, daun kelopak menyatu dalammangkuk bercuping 4, daun mahkota luruh awal,benang sari 12, dalam sebuah pusaran, bakal buahberuang 4, kepala putik tebal. Kapsul melonjongmembulat telur, panjangnya 2,5-3 cm. Mengatup 4.Biji banyak, berekor di kedua ujung.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Filipina,

Maluku dan New Guenea.

Banyak dijumpai dalam hutan sekunder,

terutama di lereng atau tepi sungai, di

tanah aluvial berpasir.

Nama Lokal :

Binuang laki (Melayu). Sulawesi Tengah :

Lekatu, Lek(o)tu : Kulawi, Napu, Besoa.

Penggunaan

Kayunya lembut pucat tidak tahan lama,

terutama dimanfaatkan untuk bahan peti

kemas dan kayu bakar. Di Maluku dan

Nusa Tenggara kayunya dimanfaatkan

untuk kontruksi rumah tinggal.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 43

Page 51: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Durio zibethinus Merr.

BOMBACACEAE

DeskripsiHampir semua orang Indonesia mengenal durian.Batangnya tegak, besar dapat mencapai tinggi 45m, berdiameter sampai 120 cm. Percabangannyakadang banyak, kadang-kadang tidak jauh daritanah. Kulit batang berwarna hijau dan bagianbawah abu-abu sampai coklat muda keemasan,bersisik dan mengkilat. Buahnya sangatberanekaragam, bulat sampai bulat telur, berduri,daging buah harum menusuk, enak. Duriandiperbanyak menggunakan biji, selain itu jugamenggunakan “grafting” ataupun okulasi, yaitumata tunas yang bermutu baik ditempelkan padabatang bawah macam durian yang mana saja. DiMalesia terdapat beberapa jenis Duriodiantaranya adalah ,

dan lain-lain.

Durio acuminatissima D. excelsus,D. kutejensis, D. lowianus, D. macrophyllus, D.oxleyanus, D. lanceolatus, D. griffithii, D. grandiflorus, D.affinis, D. acutifolius, D. carinatus, D. dilcis, D. conicus

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Secara alami durian tumbuh di Asia

Tenggara seperti di Indonesia, Filipina,

Malaysia, Thailand, dan Birma. Pusat

penyebarannya adalah di Kalimantan ,

selain itu di Sumatra, Sulawesi, Maluku

sedangkan di Jawa umumnya ditanam.

Durian tumbuh di tempat-tempat dengan

ketinggian sampai 1200 m dpl. Di tanah

Tapanuli dilaporkan bahwa durian dapat

membentuk hutan yang hampir murni.

Kegunaan

Selaput biji dan biji dapat dimakan,

menjadi kegemaran masyarakat Asia

Tenggara (Indonesia, Malaysia dan

Thailand). Di beberapa daerah buah

diasamkan dan difermentasi sebagai

makanan. Kayu durian digolongkan ke

dalam kelas awet IV-V, kelas kekuatan III-

II, sedangkan Berat-jenisnya 0,57. kayu

durian ini digunakan sebagai bahan

bangunan, kayu lapis, bahan

pembungkus, perabot rumah tangga dan

korek api. Selain batangnya dipakai

sebagai bahan bangunan, cairan kulit

batangnya dan cairan akarnya dipakai

sebagi obat.

Nama Lokal

Durian

44 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 52: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Dysoxylum nutans (Blume) Miq.Syn : ; ;D. hirsutum D. paucijugum D. rufumC.DC C.DC auct, non Benth : DC

MELIACEAEDeskripsiPohon kecil berupa semak /pohon tinggi hingga 6m, diameter 5 cm, Kulit batang abu-abu coklat,halus, kulit bagian dalam krem. Daun kuncupujung berbentuk seperti kepalan tangan denganbulu-bulu halus coklat. Daun 20-50imparipinnate. Anak daun berkembang bersama ,berhadapan, 3 di ujung dan berukuran besar 25 X8cm. Bunga putih-krem, soliter atau dalam untaian.kelopak berbentuk tabung, 2-2,5 mm diameter,sepal 5. Buah 2 cm panjangnya., subperical- elipberwarna orange merah, terdapat bulu-bulupendek halus. Biji hingga 10 buah, biasanya sedikit13 mm panjang, warna merah.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia : Sumatra, Jawa, Kepulauan

Sunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),

Sulawesi, Maluku.

Umumnya pada hutan primer dan

sekunder termasuk pada tanah ultrabasa

dan limestone. Sebagai penyusun

understory pada hutan di Sulawesi

hingga 1600 m dplkhususnya disekitar

sungai. Berbunga sepanjang tahun.

Di Sulawesi dijumpai 11 species dari

marga Dysoxylum diantaranya adalah

Miq.,

(Blume), Blume,

(A.Juss) Miq., D.

nutans, (Osbeck) Kosterm,

Blume,

Blume dan . Blume, Bijdr.

D.densiflorum, D.cyrtobotryum D.

arborescens D. excelsum

D. gaudichaudianum

D. parasiticum

D. mollusimum D.macrocarpum

D. alliaceum

Nama Lokal

Sulawesi : Lonca ibo (Uma, Muma). Jawa :

gegertako, kokosan monyet, pinango.

Flores: pu'u puor.

Kegunaan

Buah dapat dimakan .

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 45

Page 53: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

DeskripsiPohon kecil atau sedang. Banir tidak ada. Duri tidakada. Daun berseling, atau dua-berselingan; tunggal;semua daun bentuknya seragam; Pertulangan tulangdaun menjulur dari tulang tengah. Tangkai daunpendek tidak bersayap; ujung membengkak;membengkak pada ujung tangkai (top). Daunpenumpu ada, cerutu; tersebar di sepanjang tulangdaun utama. Dua buah kelenjar pada dasar helaiantidak ada. Bulu pada daun yang tua tidak ada. Daunyang masih muda berwarna merah muda.Perbungaan berkelompok; di ketiak, atau dekatdaun, tetapi tidak di ketiak Bunga berkelamin dua,(hermaprodit); bertangkai; kecil, atau sedang;beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatastangkai. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dandaun mahkota. Daun kelopak (3-)4-5(-6); bebastidak ditemukan lagi pada buah. Benang sari 8-20warna biru; ada tangkai; tidak berkelompok; Buahdrupe; berdaging, atau tidak berdaging; tidakterpecah; ; tidak bersayap. Biji 2-5 biji per buah;kecil.

Elaeocarpus teijsmannii Koord. & ValetonSinonim : Baker f., Koord.Elaeocarpus celebesianus Elaeocarpus rhizophorus

ELAEOCARPACEAE

Distribusi

Sulawesi dan Maluku. Banyak terdapat di

Taman Nasional Lore Lindu, dan lokasi

pertambangan PT. INCO Soroako.

Nama Lokal

Sulawesi ; kapung (Toraja), dalen-dalen

(Makassar), dira lai (Bugis).

Kegunaan

Disarankan sebagai tanaman hias.

46 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 54: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Elmerillia ovalis DandyMAGNOLIACEAE

DeskripsiPohon tinggi besar sekali tingginya dapat mencapai45 m, DBH hingga 100 cm. Batang lurus, bulattidak berbanir. Kadang-kadang bentuk bagianbawahnya besar dengan ujung kecil, bercabang danberanting banyak. Sering cabang-cabang itudimulai dekat di atas tanah. Kulit batang bagianluar halus, berwarna kecoklatan dan sedikitmengelupas. Ranting menggundul. Tangkai daunpanjang 3-11 cm. Daun menjorong, panjangnya 30cm, lebar 7-15 cm, gundul. Ujung agak melancip.Pohon jenis ini dapat diperbanyak denganmenggunakan biji. Persentase perkecambahan bijirendah dan daya kecambah biji cepat hilang. Bijiberkecambah setelah berumur kira-kira 15 hari.Sebaiknya untuk ditanam digunakan biji yangmasih segar. Jenis ini tumbuhnya cepat. Tanah yangbaik digunakan untuk penanamannya adalah tanahpasir vulkanis atau tanah lempung dengan drainaseyang baik. Oleh Lembaga Penelitian Kehutanantelah dicoba penanamannya di Kebun PercobaanPasir Awi, Pasir Hantap Bogor dan ternyata dapathidup dengan baik.

Nama Lokal

Sulawesi Tengah : Uru tandu (Kulawi,

Napu, Uma, Bada, Bare'e).

Kegunaan

Species ini dapat dimanfaatkan kayunya

sebagai bahan bangunan. Kayunya bagus,

mudah dikerjakan dan disenangi orang.

Terutama oleh penduduk Minahasa dan

Sulawesi Tengah. Warnanya coklat kuning

muda atau kelabu kekuning-kuningan

dan kerap kali di antaranya ada bintik-

bintik hijau. Baunya sedap, harum segar,

rasanya pahit. Kayunya mempunyai B.J.

0,43, kelas keawetan II dan kelas

kekuatan II-IV. Selain sifat-sifat di atas,

jenis ini mempunyai sifat yang tahan akan

kelembaban dan air, dan di atas tanah

yang bebas tanpa lindungan dapat tahan

lama. Penduduk menggunakan kayu ini

ini untuk pembuatan perabot rumah

tangga seperti lemari, kursi, meja, daun

pintu, pembuatan saluaran air pengganti

pipa, bantalan kayu, tiang, papan atau

kontruksi di bawah atap pada bangunan

Habitat dan Ekologi

Hidupnya liar dalam hutan-hutan

pegunungan pada ketinggian 300 m

sampai 1000 m dpl. Di Sulawesi Tengah

jenis ini dapat dijumpai dalam hutan

pegunungan pada ketinggian 1200 m dpl.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 47

Page 55: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Erythrina subumbrans Merr.LEGUMINOSAE (PAPILIONACEAE)

DeskripsiPohon berukuran sedang hingga tinggi 25,diamater 60 cm. Kulit batang bagian luar putihkeabu-abuan berserabut dan berduri, Daunmajemuk dengan 3 anak daun, rachis termasuktangkai daun 8-16 cm panjangnya, anak daunberbentuk bulat telur. Perbungaan pada ujungranting, berupa tandan. Bunga berwarna merah-orange terang, berukuran cukup besar, mencolok.Kelopak bunga berupa tabung, hijau. Mahkotabunga terdiri atas 5 bagian bagian terluar berupasayap, pendek, bagian tengah lunas, berujunglancip sedang bagian lainnya yang lebar disebutbendera. Buahnyaberupa buah polong, mengelembung pada bagianbiji, ke ujung berupa sayap. Biji tunggal. Kayumempunyai berat jenis 0,29 serta kelas awet Vdan kelas kuat V.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

India, Srilanka melewati Asia Tenggara

dan Malesia termasuk Indonesia, Filipina,

Fiji dan Samoa.

Hutan primer, sekunder, sepanjang tepi

sungai dan daerah terbuka, di beberapa

lokasi tumbuh alami seperti sekitar danau

Tambing (Taman Nasional Lore Lindu),

banyak ditanam pada sistem agroforest.

Nama Lokal

Rodo (Sulawesi Indonesia : Kulawi, Uma).

Dadap duri, dadap rangrang, dadap

minyak (Indonesia), dedap batik,

cengkering (Malaysia), ye-katit

(Myanmar), tawng lang (Laos), thonglan

pa, thong meet khut (Thailand).

Kegunaan

Sebagai pohon peneduh ( ) pada

perkebunan coklat dan kopi. Kulit dan

daun digunakan sebagai obat, daun muda

direbus dimakan. Kayu untuk perahu.

shade tree

48 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 56: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Erythrina variegata LLEGUMINOSAE / PAPILIONACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang hingga tinggi 15 m,diamater 40 cm. Desidous. Kulit batang bagianluar keabu-abuan berserabut berduri. Cabangmenyebar, berduri hitam. Daun majemuk dengan3 anak daun, anak daun ovatus, 8-18 X 6-14 cm,satu yang di ujuang berukuran besar, dasar daunlebar, ujung meruncing, berdaging. Bungaberwarna merah terang, berukuran besar,mencolok terletak di ujung. Kelopak bungaberupa tabung, hijau. Mahkota bunga terdiri atas5 bagian, bagian terluar berupa sayap, pendek,bagian tengah lunas, berujung lancip sedangbagian lainnya yang lebar disebut bendera.Buahnya berupa buah polong, berukuran 10-25cm panjang, 1,5-2 cm diameter. Biji tipis.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Afrika timur, Madagascar, pulau-pulau di

lautan Hindia, India, Srilanka, Myanmar,

Indochina, China selatan, Thailand.

Sepanjang Malesia termasuk Indonesia,

Filipina, dan kepulauan pasifik seperti Fiji

dan Samoa.

Terdapat secara alami pada hutan pantai,

secara luas ditanam di tropik sebagai

tanaman hias.

Nama Lokal

Doda (Sulawesi Indonesia : Kulawi,

Uma). Dadap blendung, dadap ayam,

dede bineh (Indonesia), dedap,

cengkering (Malaysia), balbal bigini

namatia (PNG), penglay kathit

(Myanmar), roluah bay (Camboja), dock

kho, th'o;ng banz (Laos), thong baan,

thong phueak, thong loang laai

(Thailand), v[oo]ng nem, h[ar]i d[oof]ng

b[if] (Vietnam.

Kegunaan

Ditanam sebagai tanaman hias, daun

dimakan sebagai sayuran dan juga

digunakan sebagai pakan terrnak, biji

dibuat kalung. Bunga sebagai pewarna

alami.

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 49

Page 57: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Eucalyptus deglupta BlumeMYRTACEAE

DeskripsiEucalyptus deglupta

E. deglupta

adalah salah satu genus yanganggotanya sangat besar (500 species) terutamaterdapat di hutan hujan tropis. Pohon berukuranbesar tegak lurus, tinggi hingga 60 m, DBH hingga150 cm. Kulit batangnya mengelupas, berwarnakelabu kemerah-merahan. Daunnya tumbuhtersebar, tunggal, bundar telur elips. Perbungaanberbentuk malai, berukuran kira-kira 30 cm.Kelopak bunga (calix) berupa mangkok, mahkotabunga berwarna putih, benangsari sangat banyak.Kayu mempunyai berat jenis 0,57, kelas awet IVdan kelas kuat III. Musim berbungaterdapat pada puncak musim basah dimanapertumbuhan vegetatif juga mencapai maksimum.Bunga biasanya diserbuki oleh kumbang, lalat(syrphids dan callophorids) dan lebah madu. 12minggu kemudian kuncup telah berkembangmenjadi buah masak ataukapsul dan biasanya juga pada 2 atau 3 minggumusim basah akan berakhir.

Distribusi

Pertama sekali dideskripsi dari

Mindanao, Sulawesi, Seram, New Guinea,

New Britain. Di Sulawesi telah dikoleksi

dari hampir seluruh propinsi kecuali

Sulawesi Selatan. Habitatnya terutama di

daerah yang basaah dan lembab

dipinggir Sungai (“rivarian forest”). Di

Sulawesi Tengah seperti di aliran sungai

Sopu, Hulu Lariang, Sedoa, Wuasa, kaki

gunung Nokilalaki, Tomini, sebelah

selatan danau Poso, jalan menuju ke

puncak Rorekatimbu. Cagar alam sekitar

Dataran bulan Kabupaten Tojo Una-una.

Nama Lokal

Sulawesi Tengah : Leda (Kulawi, Napu,

Uma, Bada, Bare'e) Kayu Inggeris (Tao

ta'a).

Kegunaan

Species ini merupakan sumber genetik

yang baik untuk dibudidayakan , bersifat

cepat tum buh (fast growing), sudah

banyak juga digunakan sebagai salah

satu hutan tanaman industri untuk pulp,

minyak atsiri digunakan sebagai obat-

obatan. Hasil evaluasi terhadap percobaan

awal menunjukan E. deglupta dari

Sulawesi merupakan jenis yang baik

digunakan sebagai agen untuk

reforestation pada daerah dataran rendah

yang basah.

50 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 58: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Ficus benjamina L.Sinonim Hayata Oken

Elmer: Ficus cuspidato-caudata , Ficus parvifolia .,Ficus umbrina .

MORACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil hingga besar, berumahsatu, memiliki akar nafas (gantung). Memilikigetah putih susu. Daun tunggal, berseling, oblong,6-10 X 4-7 cm, berdaging, dasar membulat, ujungruncing atau meruncing, pertulangan menyirip,banyak, subparalel, tangkai daun 1-1,5 cm. BuahFig, bulat, 1 cm diameter.

Distribusi

Dari India hingga Burma (Myanmar),

Indo-China, China selatan dan Thailand,

menyebar di kawasan Malesia, timur dari

Kepulauan Salomon, Australia bagian

utara.

Nama Lokal

Indonesia ; beringin (umum), caringin

(Sunda), waringin (Jawa), baringin

(Minangkabau). Sulawesi ; nunu (Kaili),

baranarombe (Toraja), apoli takao

(Tobela). Malaysia ; beringin . Filipina ;

salising-haong, salising-hubad (Filipino),

salisi (Isinai). Laos (oox ng. Burma ; kyet-

kadut. Golden fig (Inggris).

Kegunaan

Tanaman ini banyak ditanam sebagai

tanaman peneduh pinggir jalan, hutan

kota, karena pohon ini serba guna dan

dapat menjadi sebuah falsafah hidup

maka digunakan sebagai lambang dari

salah satu dari sila dari Pancasila yaitu

sila ke III (Persatuan Indonesia).

Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi 51

Page 59: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Ficus minahassae (Teys. & de Vriese) Miq.MORACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, batang mengeluarkangetah warna putih, batangnya sering ditutupi rapatoleh perbuahan ficus yang panjang dan rapatmenyerupai janggut yang tergantung. Bunga danbuah juga muncul dari dasar percabangan. Dauntunggal, tersusun spiral, ovatus, tepi rata tertutupioleh bulu-bulu coklat kemerahan pada permukaan.Tulang daun tengah memiliki sepasang kelenjer didasar. Buah : sesil, rapat, bulat.berwarna merahapabila masak.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia : Sulawesi, Kepulauan Talaud,

Taman Nasional Lore Lindu, Filipina,

Kalimantan.

Umumnya pada hutan primer

disepanjang lereng dan badan air.

Nama Lokal

Filipina (hagimit),Sulawesi : Nunu

Kegunaan

Daun muda dapat dimakan sebagai lalab.

buah dimakan sebagai buah-buahan.

52 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 60: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Galbulimima belgraveana (F. Muell.) SprachHIMANTANDRACEAE

DeskripsiPohon, tinggi hingga 30 m. DBH 40 cm, Dauntunggal berseling, berbau harum apabila diremas,permukaan atas daun mengkilat berwarna hijauterang, permukaan bawah berwarna coklat gelap,tangkai daun coklat, pertulangan daun bagiantengah jelas. Bunga diketiak daun berwarnakuning. Buah muda berwarna hijau dan berwarnapink jika masak.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia Timur, Di Sulawesi tumbuh

terutama di hutan sekitar desa Toro

kecamatan Kulawi, dan di sekitar

Tower pengamat cuaca di Bariri Besoa,

Taman Nasional Lore Lindu.

Hutan primer pada ketinggian 400-1500 m

dpl.

Kegunaan

Informasinya belum banyak diketahui.Tapi

kemungkinan mempunyai senyawa

metabolit sekunder yang berpotensi

sebagai obat-obatan.

Nama lokal

-

53Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 61: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Garuga floribunda Decne.BURSERACEAE

DeskripsiPohon besar atau pohon kecil. Banir tidak ada.Duri tidak ada. Potongan oranye, merah. Daunmajemuk, berseling; tidak bercabang denganlebih dari tiga anak daun; tidak ada kelenjarminyak, bergerigi kecil sampai besar. Tangkaidaun tidak ada atau pendek; Daun penumpuada. Perbungaan berkelompok; di ketiak; bungadari sumbu utama perbungaan bercabang.Bunga berkelamin dua; bertangkai.Hypanthium ada. Cakram ada; di dalamlingkaran benang sari. Perhiasan bunga ada; adadaun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak5. Daun mahkota ada; 5; bebas; tipis; mudahjatuh. Benang sari 10; ada tangkai; tidakberkelompok; tidak melekat pada perhiasanbunga; ukuran sama; dua kali. Kepala sari 2rongga. Kelamin betina sebagian di bawah.Daun buah semua bersatu; 5. 5 rongga. Tangkaiputik sendiri. Putik 1 cuping; tidak ada ukurankhas. Buah drupe. Berdaging. Biji 1-5 biji perbuah; kecil; tidak bersayap; tidak ada garis didalam; aril tidak ada; tidak ada endosperma.

Distribusi

Australia utara, Malaysia, Jawa timur,

NTT, Filipina, Sulawesi, Maluku, PNG.

Di Sulawesi umumnya tumbuh di dataran

rendah pada ekosistem hutan monsoon,

khusunya pada kawasan yang kering

seperti di sekitar Lembah Palu.

Nama Lokal

Indonesia : ki langit (Sunda), suren

(Jawa), wuru (bali), bogela (Sumba), bilu,

beook, wiu (Timor), heu (Wetar), balo

(Kalimantan). Kayu kambing, woo (Kaili,

Sulawesi Tengah), aju barru (Bugis),

bogu, bo'oh, buku, empo (Sulawesi),

tatula (Talaud), kambing (marotai),

wowoho (Ternate), ngowojo (Ternate),

maruapisa (PNG bagian barat), kagi-kagi

(Papua)

Kegunaan

Kadang-kadang digunakan sebagai

tanaman pelindung, kayu cukup bagus,

keras, tidak mudah lapuk, kulit batang

untuk obat-obatan, buah dapat dimakan.

54 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 62: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Gastonia serratifolia (Miq.) PhilipsonSinonim : Miq. Sum (1861), aMiq. (1863), (Miq.) Seem. ( 1865),

Merr (1901), Harms (1917).

Arthrophyllum serratifolium Gastonia papuanPolyscias papuana Tetraplasandra

philippinensis Gastonia winkleri

ARALIACEAEDeskripsiPohon kecil hingga perdu. Banir tidak ada. Duritidak ada. Kulit abu-abu; tidak terkelupas dalamjalur. Getah tidak ada. Ujung kuncup tidak tertutupoleh kuncup daun. Daun berseling; majemuk;dengan lebih dari tiga anak daun; ada satu anakdaun pada bagian terujung sehingga jumlah anakdaun menjadi ganjil; anak daun berhadapan; semuadaun bentuknya seragam; daun simetris; halus ataurata, atau bergelombang, atau bergerigi kecil sampaibesar. rachis terdapat pembesaran pada nodus.Pertulangan tulang daun menjulur dari tulangtengah. Tulang daun kedua jauh; tidak jelas tetapimasih dapat dilihat.. Tangkai daun pendek; tidakbersayap; menempel di bawah daun; ujung tidakmembengkak. Daun penumpu tidak ada.Perbungaan berkelompok; di ujung ranting, atau diketiak. Bunga berkelamin dua; bertangkai;Hypanthium tidak ada. Cakram ada; di dalamlingkaran benang sari. Perhiasan bunga ada; adadaun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak 5-13; bertautan sedikit atau bertautan semua.Benang sari 5-100; ada tangkai; tersebar; tidakmelekat pada perhiasan bunga; ukuran sama;berseling dengan daun kelopak. Kepala sari 2rongga; melekat pada bagian dorsal; tidakbertangkai di atas; berbekas oleh celah yangpanjang. Kelamin betina di bawah. Daun buahsemua bersatu. 7-22(-100) rongga. Tangkai putikbebas; 7-22. Putik 1 cuping; tidak ada ukuran khas.Buah drupe; berdaging; tidak majemuk; tidakterpecah; ; tidak bersayap. Biji 1-100 biji per buah;kecil; tidak bersayap; tidak ada garis di dalam; ada endosperma.

Nama Lokal

Indonesia ; Tirontasi (Kaili, Sulawesi),

lampo paa (Bungku, Sulawesi). Bajur

talang ekoaho (Enggano, Bengkulu), raka

(Sumba), kre, wangka (Flores). Filipina ;

bungio (Palawan), lantora (kepulauan

Talaud ).

Kegunaan

Tanaman pelindung.

Distribusi

Sulawesi,filipina,Kalimantan,Sulawesi.

55Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 63: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Gastonia serratifolia (Miq.) Philipson

56 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 64: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Gironniera subaequalis Planch.

ULMACEAE

DeskripsiPohon, tinggi 25-30 m (-40). DBH 40 -cm, Banirkadang-kadang ada. Kulit batang berwarnakekuningan hingga kemerah-jambuan,menyerabut ke arah dalam. Kayu gubal berwarnakuning, keras. Daun berseling, tunggal, melonjong,panjangnya (8-) 10-18 (-25) cm, lebar (4-) 5-8 (-10) cm, pangkal membundar hingga lebar, ujungdaun runcing, tepi rata, tulang daun jelas dipermukaan. Bunga berkelamin tunggal. Buah batuberwarna kuning kehijauan panjangnya 1 cm,stigma persisten.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia, Di Sulawesi tumbuh terutama di

sekitar Toro Taman Nasional Lore Lindu,

dan hutan dataran rendah di Cagar Alam

Morowali, Areal PT. INCO, Soroako.

Hutan dataran rendah hingga 800 m,

pada tanah ultrabasa.

Nama Lokal

Sulawesi Tengah : Patuyu'u ( Wana

Taronggo, Batu Rube,Morowali)

Kegunaan

Informasinya belum banyak diketahui.

57Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 65: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Gnetum gnemon L.GNETACEAE

DeskripsiPohon yang tergolong ke dalamGymnospermae ini memiliki` tinggi 5-22 m.Daun elip memanjang, 7-22 X 2-10 cm, denganujung yang meruncing, tepi rata, seperti kulitsampai berdaging. Bulir bertangkai, 1-3(kerapkali 1) dalam ketiak daun, tidakbercabang atau dengan cabang lateral 1-3. Bulirjantan panjang 3-5 cm; karanagan bunga 5-8 ;bunga betina rudimenter, berbentuk bola.Monoecious (berkelamin satu). Bulir betinapanjang 6-10 cm; karangan bunga 3-8,berbunga 5-12 buah. Buah duduk, pada waktumasak merah tua indah, panjang 2-2,5 cm ovalatau bulat telur terbalik, dengan ujungmeruncing yang pendek ; kulit luar berdaging.

Distribusi

Di Sulawesi umumnya tumbuh liar di

hutan alam terutama pada ketinggian di

bawah 1200 m dpl. Di Pulau Jawa dan

Sumatra umumnya di tanam di

pekarangan rumah.

Nama Lokal

Bago (Jawa), Baguak (Minangkabau),

Belinjo (Indonesia), Maninjo (Jawa,

Sunda0, Sake (Sunda), Tangkil (Sunda).

Sulawesi : Huka ( Muma/Kulawi, Tado),

suka (Kaili), Tavanjuka (Kaili).

Kegunaan

Di Sumatra dan Jawa ditanam sebagai

tanaman pekarangan, Pucuk daun yang

masih muda dan buah sebagai sayuran.

Biji dari buah untuk pembuatan emping

”melinjo”.

58 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 66: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Heritiera littoralis Dryand.STERCULIACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar. Batang tinggi lurus denganbanir tinggi. Kulit batang bagian dalam berbilah.Bagian muda dan permukaan daun bersisik lebat.Ranting langsing, menggalah. Daun spiral, tunggal,tepi rata. Tangkai daun menebal (membengkak)pada kedua ujung. Perbungaan memalai di ketiak.Bunga berkelamin tunggal, sangat kecil, kelopakbercuping 4-5, daun mahkota tidak ada, bungajantan menyatu dalam tugu menyangga 8-10 kepalasari tanpa tangkai sekeliling bakal buah mandulyang sangat kecil, bunga betina mempunyai 4 atau 5bakal biji tanpa tangkai. Buah tidak memecahterbuka, kadang-kadang sebagian dikelilingi olehsayap (samara). Di Sulawesi terdapat 5 jenisHeritiera yaitu : Kosterm,(Blume) Kosterm, Dryand,Vidal, ( F. Muell.) Kosterm.

H. arafurensis H. javanicaH. littoralis H. sylvatica

H. trifoliolata

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia.

Umumnya hidup pada dataran rendah

tidak jauh dari pantai.

Nama Lokal

Dungun, Mengkulang (Kalimantan),

Sulawesi : Palapi.

Kegunaan

Kayunya berkualitas baik dengan harga

tinggi, sangat digemari sebagai bahan

bangunan kelas 1, meubel, pelapis luar

perabot (venir) dan interior.

59Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 67: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Hibiscus tiliaceus L.MALVACEAE

Deskripsi

Catatan :

Pohon, tinggi 5-15 m. Daun tunggal,bertangkai,bentuk jantung lingkaran lebar atau bulat telur,tidak berlekuk, sampai garis tengah 19 cm,bertulang daun menjari, sebagian dari tulang daunutama dengan kelenjer berbentuk celah pada sisibawah pada pangkal, sisi bawah berambut abu-aburapat. Daun penumpu bulat telur memanjang,panjang 2,5 cm, meninggalkan tanda bekasberbentuk cincin. Bunga berdiri sendiri atau 2-5dalam tandan. Daun kelopak tambahan sampailebih dari separohnya melekat, dengan 8-11 taju.Kelopak panjang 2,5 cm, beraturan bercangap 5.Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek danlebar, panjang 5-7,5 cm, kuning dengan noda ungupada pangkal, oranye dan akhirnya berubah warnamenjadi kemerah-merahan. Tabung benang sarikeseluruhan ditempati oleh kepala sari, kuning.Bakal buah beruang 5, tiap ruang dibagi dua olehsekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah bentuktelur, berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.

Sangat mirip dengan jenis ini yaituBl., banyak ditanam, dengan kelenjar tulang daunlebih jauh dari pangkal daun, dengan tangkai bungayang sedikit lebih pendek, dengan daun kelopakyang hanya melekat setengah jalan dan biji yangberambut kasar . waru gunung, waru gomblong(Jawa).

Hibiscus similis

Distribusi

Pinggir pantai.

Nama Lokal

Baru (Madura), Wande (Jawa), waru laut

(Jawa, Sunda, Indonesia), waru lengis,

waru lisah, waru langkung (Jawa), waru

lot (Sunda). Sulawesi ; kalebou (kaili).

Kegunaan

Ditanam sebagai tanaman

pelindung/peneduh. Daun digunakan

sebagai pembungkus, kulit batang

digunakan sebagai tali temali.

60 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 68: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Homalanthus populneus (Geisel.) PaxEUPHORBIACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, hingga 8-10 (-15 m). Kulitbatang bagian dalam bergetah putih, encer. Kayuputih, lembut. Daun spiral, panjang dan lebarhampir sama, menyegi tiga lebar hinggamembundar telur, panjang 6-9 cm, lebar 6-8 cm,pangkal lurus, permukaan bawah gundul.Tangkai daun panjang 4-10 cm, merah, adasepasang kelenjer di pertemuan dengan helai daun.Daun penumpu besar, meninggalkan lampang jelas.Bunga berkelamin tunggal (bunga jantan danbetina terdapat dalam tumbuhan yang sama),dalam bulir ujung panjang 1—25 cm, 2-8 bungabetina bertangkai panjang dekat pangkal, sisanyabunga jantan, daun mahkota tidak ada, cakramtidak ada. Bunga jantan kelopak memipih, daunkelopak 2, benang sari 6-10, putik tidak ada. Bungabetina : kelopak bercuping 2 atau 3, bakal buahberuang 2, tangkai putik tidak terbelah. Buahbercuping 2, garis tengah 7 mm, agak berdaging,merekah perlahan-lahan hijau abu-abu, di tangkaisangat langsing, panjang 2,5-5 cm.

Distribusi

Malesia kecuali Papua New Guinea.

Biasanya tumbuhan ini tumbuh ditempat

terbuka, dalam hutan sekunder dan

merupakan salah spesies pionir.

Nama Lokal

Kelebutag (Indonesia). Sulawesi : Wilonti

(Kulawi, Uma, Kaili), Belante (Napu,

Besoa, Bare'e).

Kegunaan

Merupakan “fast growing species” yang

berguna untuk reboisasi.

61Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 69: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Distribusi

Endemik Sulawesi, terutama di bagian

tengah dan lengan Sulawesi bagian

tenggara.

Nama Lokal

Balau mata kucing, dama dere itam, hulo

dereh (Sulawesi)

Kegunaan

Kayu diperdagangkan dengan nama

dagang balau atau giam, dan digunakan

untuk kontruksi rumah, jembatan, kapal,

bantalan kereta api, tiang telefon dan

perabot.

DeskripsiPohon berukuran sedang, ranting meruncing.Daun ovatus –lanseolatus, berukuran (5,5-) 8-22 X (2,2-) 2,5-8 cm, seperti kulit, dasar dauntidak sama, urat daun secara jelas kelihatanpada bagian atas, pertulangan daun sekunder8-11 pasang, bersudut 45-55º kecuali padadasar, bunga memiliki 2 sepal terluar, 3 bagiandalam, stamen 15, stilus pendek tapi sangatjelas, Buah bersayap.

Hopea celebica Burck.Sinonim : SlootenHopea dolosa

DIPTEROCARPACEAE

62 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 70: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Horsfieldia costulata (Miq.) Warb

MYRISTICACEAE

DeskripsiPohon, tinggi hingga 9-30 m. Ranting 2,5-5 (-10)mm diameternya, memiliki bulu-bulu yangpanjangnya 0.1 (-0,2) mm. Kulit batang terdapatlentisel halus. Daun membranous, berbentukelip/oblong, 15-30 X 5-13 cm. Dasar daunmenyempit dan membulat, ujung meruncing.Perbungaan biasanya terletak dibelakang daun,dengan bulu-bulu rapat. Buah : 1-3 pertangkaiperbuahan, ellip 3,5-6 X 3-4 cm, berdaging, keringberwarna coklat terang hingga coklat kehitaman,daging buah (4-) 8-10 mm tebalnya,pedisel buah 2-4 mm. Pohon kadang memiliki atautiadk ada banir 30 X 10 cm. Batang mengeluarkancairan/getak terang. Buah kuning hingga merahterdapat pada cabang terbesar.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Sulawesi, dan Filipina (termasuk

Palawan). Di Sulawesi banyak ditemukan

di Taman Nasional Lore Lindu, C.A.

Morowali.

Hutan hujan campura, terutama pada

hutan primer, tercatat dari daerah yang

memiliki tanah alluvial dan viulkanik

bersama-sama dengan Eucalyptus

deglupta pada altitude 250-1200 m.

Berbuah dan Berbunga sepanjang tahun,

tapi berbunga terutama bulan Juli –

September.

Nama Lokal

Kayu Va’a.

Kegunaan

Belum banyak informasi.

63Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 71: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Kalappia celebica Kosterm.FABACEAE/LEGUMINOSAE/CAESALPINIACE

DeskripsiPohon, tinggi hingga 40 m dan diameter batang 90cm. Banir hingga 3 m tingginya, melebar 2 mdipermukaan tanah. Daun : Majemuk, tangkaidaun dan rachis 6.5- 12,5 cm. Anak daunchartaceus, elip atau obovatus, (6-) 11-14 X (2,5-)4-6 (-8.5) cm, Ujung daun meruncing, dasarcuneatus, bagian permukaan bawah terdapat bulu-bulu pendek, permukaan atas berdaging.Perbungaan kadang-kadang bercabang dekat dasar,5-10 (-15) cm panjang, terdapat bulu-bulu halus.Bunga berwarna kuning (orange). Calix berlobes 5,elip atau oblong, 4-6 X 2-3 mm, bagian luarberbulu rapat.Petal 5, obovatus, 7-11 X 2-6 mm, secara gradualmenyempit dari atas 1/3 menuju dasar, agak tipisdengan 1 tulang yang jelas dibagian tengah. Stamen: anthera fertil 1,75-2 mm panjangnya, filamen 4,5-7 mm. Pistil 5,3-7,5 mm panjang, ovari kira-kirasama panjangnya seperti stilus. Buah : polong 7 X 2cm, halus. Biji berbentuk ginjal, 10-11 X 13-15 mm,halus.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Endemik Sulawesi, hanya ditemukan di

sekitar Malili (Teluk Bone).

Hutan dataran rendah. Tumbuh pada

areal di belakang pantai hingga

perbukitan dengan altitude 300 m dpl

pada tanah bercadas dan mengandung

besi. Berbunga pada bulan April, Mai,

Desember. Berbuah : Maret, Mei,

Desember.

Kegunaan

Kayu yang merupakan salah satu marga

endemik untuk Sulawesi ini merupakan

kayu bangunan berkualitas tinggi dan

keras, biasanya secara lokal digunakan

untuk pembuatan kapal, kontruksi

jembatan, dan banyak digunakan untuk

keperluan lain seperti pembuatan meubel.

Nama lokal

Kalapi

64 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 72: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Kalappia celebica Kosterm.

65Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 73: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Kleinhovia hospita L.STERCULIACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m dengantajuk rapat, pada batang berkembang penghisap daridasar, Kulit batang luar coklat terang atau keabu-abuan, ranting muda berbulu halus. Daun : tunggal,spiral atau alternate, berbentuk hati, 5-30 X 4-25cm, berdaging pada kedua sisi. Pertulangan 6-8pasang, tangkai daun 3-30 cm panjangnya. Bunga :berwarna pink pucat, terletak di ujung. Buah : 5ruang, buah membulat, berukuran 2-3 cm, masing-masing ruang berisi 1-2 biji, biji bulat, warna putih.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Asia tropis dan kepulauan Mascarene

hingga Polinesia.

Hutan dataran rendah terutama pada

elevasi rendah.

Nama Lokal

Tan-ag, bignon, hamitanago (Filipina),

timaha, timanga, tangkele (Indonesia).

Balaroa (Kaili, Sulawesi Tengah), temahai

(Malaysia), champhu phuang, hatsakhun

thet, po farang (Thailand) tra d(or), c[aa]y

tr[af] (Vietnam)

Kegunaan

Daun muda dimakan sebagai sayuran,

kayu digunakan untuk pembuatan alat-

alat perkakas, kadang-kadang ditanam

sebagai hiasan. Air rebusan daun

digunakan sebagai obat sakit kuning,

hepatitis.

66 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 74: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Knema celebica de WildeMYRISTICACEAE

DeskripsiPohon, tinggi hingga 10 m. Ranting kadang-kadangpipih, 2-4 mm dbh, halus, atau memiliki bulu-buluyang panjangnya 0.5 -1mm . Kulit batang halus.Daun kaku, berbentuk oblong 12-20 X 3-7 cm,ujung daun terpotong (ciri ini mudah dikenali dilapangan), dasar daun attenuate, permukaan atascoklat gelap, permukaan bawah glabrescen, keabu-abuan. Perbungaan : Tangkai bunga 1-4 mm. Bungamemiliki bulu seperti karat yang tetap 0,5 -0,7 (-1)mm panjangnya, periantium 3 cagak berwarnakemerahan bagian dalam. Buah 1 ( atau 2)infructescen, elip, 2-2,2 X 1,2-1,3 cm, dengan bulu-bulu seperti karat yang rapat 1-1,5 mm panjangnya.Pericarp kering 1,5 mm tebalnya.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Sulawesi (endemik Sulawesi), terutama di

bagian tengah seperti Cagar alam

Morowali, Soroako, Malili, Wosu.

Hutan dataran rendah, hutan di atas

batuan ultrabasa, 100-600 m dpl.

Berbunga : Februari-April dan Juli.

Berbuah : Juli.

Nama Lokal

-

Kegunaan

Belum banyak informasi.

67Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 75: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Koordersiodendron pinnatum (Blanco) Merr.ANACARDIACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 40 m dandiameter batang 80 cm. Banir bulat pendek. Kulitbatang bagian luar coklat hitam atau kehitaman,berlekah, kulit batang bagian dalam menyerabut,warna pink hingga merah. Batang mengandunggetah. Daun : Majemuk, pinnate, tersusun spiral,sering tidak beraturan pada ujung ranting,berukuran 50-80 cm panjang anak daun 10-16pasang, ovatu-oblong, satu buah di bawahberukuran kecil, dasar daun obtus, ujungmeruncing, permukaan daun bagian atas berdagingwarna hijau gelap, permukaan bawah coklatkeemasan atau agak pucat, tepi daun berombak.Bunga putih, muncul di ketiak daun hingga 50 cmpanjang, muncul diantara tunas. Buah : batu, elip,2,5-4 cm panjang, membulat kedua ujung, buah

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Filipina, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,

New Guinea.

Hutan dataran rendah terutama pada

elevasi rendah.

Nama Lokal

Tabu hitam, kayu bugis, grepau

(Indonesia), “Siuri” (Sulawesi Tengah)

Kegunaan

Kayu dimanfaatkan sebagai bahan

bangunan terutama untuk lantai, lemari

kabinet dan meubel.

68 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 76: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Leucaena leucocephala (Lamk) de WitFABACEAE/LEGUMINOSAE/MIMOSACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 4 m, DBH10 cm, batang coklat terang, berlenti sel. Daunmajemuk bipinate, alternate, dengan 3-10 pasang,panjang hingga 20 cm panjang, memiliki kelenjerdi bagian bawah, anak daun berhadapan,berbentuk oblong, berukuran 8-15 X 1-2 mm,berjumlah 5-20 pasang, . Bunga bongkol berwarnaputih, tangkai hingga 3, muncul pada ketiak daundan di ujung. Buah polong, pipih, lurus, 14-26 X1,5-2 cm, buah masak coklat dan dehisen, biji 15-30per polong, biji ovoid, pipih, 6-10 X 3-4 mm,coklat.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Tumbuhan ini berasal dari Amerika

Tengah. Diintroduksi ke Asia Tenggara,

dan menyebar secara alami di kepulauan

Indonesia. Di Sulawesi tengah banyak

tumbuh secara alami di sekitar lembah

Palu dan Taman Hutan Raya Palu.

Dataran rendah, beriklim panas.

Nama Lokal

Ipil-ipil, elena (Filipina), lamtoro,

pelendang, petai belalang, petai china

(Indonesia). Tamalanja (Kaili), patai Cino

(Minangkabau). Petai jawa (Malaysia),

lamandro (Papua New Guinea), khtum

te;hs, krathum' the;t (Kamboja), kathin,

kan thin, kh'o;ng ko;ng kh;aw (Laos),

krathin, to bao (Thailand), kead[aaj]u, bo

ch[st]t (Vietnam).

Kegunaan

Pohon banyak kegunaannya, sebagai kayu

bakar, pupuk hijau, pakan ternak, bahan

kontruksi ringan, digunakan sebagai

pagar hidup, tanaman pelindung, biji

dapat digunakan sebagai obat cacing.

Kadang-kadang dimakan.

69Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 77: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Lithocarpus celebicus (Miq.) RehderFAGACEAE

DeskripsiPohon tingginya dapat mencapai 10-33 m, diameterbatang 30-100 cm, mempunyai banir hingga 1 mtingginya, kulit batang luar abu-abu kecoklatan.Kulit bagian dalam coklat kekuningan. Daun tipispan jang 12-16 cm, lebar 4-6 cm, bagian pangkaldaun sampai tengah lebar, permukaan daunnyacoklat keabu-abuan di bagian atas, gelap sampaimengkilat. Perbungaan tersusun menjadi dua, yaituperbungaan jantan dan betina, yang jantan bungatersusun dalam bentuk lingkaran, sedangkan yangbetinan sendiri-sendiri. Buah berbentuk kapsuldengan tangkai buah 0,5 cm.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Filipina, Maluku, New Guinea. Di

Sulawesi Tengah banyak dijumpai

seperti desa Toro, Kulawi, Bariri, hutan

Babahaleka Bariri, jalur pendakian

Nokilalaki dan di Rore kautimbu. di

Taman Nasional Lore Lindu.

Tumbuh di hutan pada elevasi 20-2000 m

dpl, secara umum di bawah 800 m dpl

pada tanah liat berpasir. Musim berbunga

bulan September- May dan musim

berbuah bulan Juni-April. Di Sulawesi

terdapat 7 species Lithocarpus seperti

,

,dan .

L.

indutus, L. menadoiensis, L. celebicus, L.

caudatifolius L. grandifolius, L.

glutinosus L. havilandii

Nama Lokal

Palili (Sulawesi Tengah)

Kegunaan

Kayu bakar

70 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 78: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Lithocarpus havilandii (Stapf ) Barnett.FAGACEAE

DeskripsiPohon atau semak, 2-25 m tinggi. Diamater batang20-100 cm. Kulit batang berwarna coklat hitam,halus dan berlenti sel. Percabangan rapat berwarnacoklat kekuningan dengan bulu-bulu halusberukuran pendek. Daun kaku berukuran 4-9 X 3-5 cm, lebih lebar pada bagian tengah, permukaandaun tidak berwarna, permukaan bagian atas pucathingga coklat gelap, bagian bawah diselaputi olehwarna coklat kekuningan, dasar daun runcing ataumembulat, tepi rata sedikit mengkerut, ujung dauntumpul. Buah yang masak berbentuk conical, 2,5-3cm panjang, 1,5-2 cm diameternya, berdaging,hitam kecoklatan.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia (Kalimantan, Serawak, Sabah),

Sulawesi terutama bagian tengah seperti

Gunung Lampobatang, rante Mario,

Gunung Lumut, Rore Katimbu dan hutan

Babahaleka Bariri di Taman Nasional Lore

Lindu.

Pada pegunungan atau hutan yang

berlumut, pada ketinggian 1300-3000 m

dpl. Berbunga sepanjang tahun akan

tetapi buah masak biasanya bulan Juni-

Juli.

Nama Lokal

Palili (Sulawesi Tengah)

Kegunaan

Kayu bakar.

71Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 79: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Distribusi

Sulawesi (endemik). Banyak ditemukan

di areal pertambangan Nikel pada tanah

ultrabasa PT INCO di Soroako pada

ketinggian 400-600 m dpl, di Taman

Nasional Lore Lindu pada ketinggian

1300-1500 m dpl, sedangkan di Cagar

alam Morowali banyak ditemukan di

pinggiran sungai Ula, Taronggo pada

ketinggian 200 m dpl.

Nama Lokal

Celebes nut (Inggeris). Sulawesi :

perande (Tado), tinapu, tanapu, lila bai,

tomaku (Toraja), maledewata

(Latimojong), kayu balo molaba (Padu),

balo molaba, kayu balomotea (Tobela),

kanjulee (Baree).

Kegunaan

Baik digunakan sebagai tanaman hias,

pelindung.

Macadamia hildebrandii Steen.PROTEACEAE

DeskripsiPohon tinggi 3-33 m; bebas cabang 2-20 m, dbh10-40 cm; kulit batang mengeluarkan exudat yangberubah menjadi merah apabila kena udara. Daun :bulat telur terbalik, atau elip, berkarang, bervariasibentuk dan ukuran, ujung membulat atau tumpul,kadang-kadang terbelah, dasar membulat, daunberdaging, berukuran 7-10 X 4-6 cm X 20-40 X5-17 cm, tulang daun 6-12 pasang. Bunga racemus,muncul antara daun yang duduknya berkarangberjumlah 5-7 helai daun. Bunga dalam 2, berwarnaputih atau pink, cream. Buah : 1-2 per racemes,tangkai buah 8 X 2-3 mm, pericarpium keras, 2mm tebalnya, terdiri atas lapisan bagian dalam yanghalus, bagian luar memiliki serat.

72 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 80: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Macaranga hispida (Blume) Mull. Arg.EUPHORBIACEAE

DeskripsiPohon kecil. Kulit abu-abu; tidak terkelupas dalamjalur. Potongan krem. Berlapis tidak ada. Bau tidakberbau. Getah warna merah; banyak, atausedikit;tidak berubah warna bila kena udara. Ujungkuncup tidak tertutup oleh kuncup daun. Daunberseling; tunggal; semua daun bentuknya seragam;simetris; Kulit daun berlilin, or tidak berlilin.Pertulangan tiga tulang daun dari pangkal daun,Pertulangan tepi daun tidak ada. Tangkai daunpanjang, tidak bersayap; membengkak pada ujungtangkai, Daun penumpu ada. Perbungaanberkelompok; di ketiak, atau berhadapan dengandaun; Bunga dengan satu kelamin; betina dan bungajantan di pohon yang berbeda. Perhiasan bungaada;daun kelopak dan daun mahkota. Daun kelopak2-5 . Benang sari (1-)2-100 ; ada tangkai. Buahcapsule; tidak berdaging; tidak majemuk; terpecah; ;bersayap, atau tidak bersayap. Biji 2-3 biji per buah

Distribusi

Filipina, Sulawesi, dan Maluku.

Nama Lokal

Indonesia : bilang kinar, haleki daun

besar (Ambon), Sulawesi : Miapo

(Muma, Uma, Kaili, Pakerehua), wenang

(Sulawesi). Filipina : lagapak (Tagalog).

Kegunaan

Secara tradisional digunakan sebagai

pembungkus daun.

73Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 81: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Magnolia candollii (Blume) H. Keng

MAGNOLIACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 12 m, DBHhingga 7 cm. Ranting dengan tanda-tanda bekasdaun penumpu. Daun tunggal, elip, 13-35 X 3,5-15cm, dasar cuneatus, ujung meruncing, pertulangandaun 10-20 pasang, berdaging, berbulu padapermukan bawah, tangkai daun biasanya menebalmenuju dasar. Bunga putih krem,tunggai, padaujung ranting, tangkai bunga mempunyai hingga10 buku, tepal (sepal dan petal) 9-12, masing-masing 1,5-5 X 1,2 cm, bagian terluar berdirikehijauan, karpel 5 hingga banyak. Buah : elip, 4-7,5X 2,5-6 cm ; biji 1 atau 2 dari masing-masingkarpel, 0,6-2 cm panjang.

Distribusi

Habitat dan ekologi

India, Andaman hingga Thailand,

Kamboja, sepanjang Malesia termasuk

Filipina terdapat pada berbagai tipe

hutan.

Tumbuh pada hutan hingga ketinggian

1100 m dpl.

Nama Lokal

Petangis (Filipina), Cempaka telur

(Malaysia); Cempaka putih, Cempaka

gondoh, Cempaka gunung wasian batu

(Indonesia), Uru tandu (Muma, Uma:

Sulawesi Tengah).

Kegunaan

Species ini dapat dimanfaatkan kayunya

sebagai bahan bangunan dan juga

ditanam sebagai tanaman hias.

74 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 82: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Mangifera foetida Lour.ANACARDIACEAE

DeskripsiPohon tinggi 10-40 m, DBH 30-100 cm. Kulitbatang kehijauan hingga coklat kemerahan,kasar, berlekah atau bersisik. Daun melansetsungsang, menjorong atau melonjong jorong,panjang 14-35 cm, lebar 15-18,5 cm (pada tingkatbelta panjang hingga 50 cm dan lebar 20 cm),menjangat kaku, pangkal daun membaji hinggaberangsur-angsur menyempit, ujung tumpul,membundar, tulang daun sekunder 15-33pasang, timbul dipermukaan bawah, tulangdaun tersier tidak jelas. Tangkai daun panjang2-5 cm( pada belta panjang hingga 12 cm).Inflorencentia berbentuk malai diujung ranting,panjang 10-40 cm, gundul. Bunga kemerah-merahan atau merah tua, kelopak bercuping 5,daun mahkota 5, benang sari 5, biasanya 1 subur,tangkai sari menyatu di pangkalnya,kepala sari menjorong. Buah batu hijaukekuningan atau hijau keabu-abuan. Jika masakberbau harum dan bercita rasa sepertiterpentin, membulat telur menjorong, panjang8-10 (-18) cm, garis tengah 6-7 (-12) cm,daging buah kuning, menyerabut, banyakmengandung cairan harum. Getah pada kulitbuah dapat melukai bibir.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Thailand, Indochina, Semenanjung

Malaya, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi

Di Sulawesi secara alami terdapat 7 jenis

Mangifera :

(“loemisi”),

Kosterm, Blume (“taipa dodoro”,

“taripa” ), Kosterm,

Jack, Blanco

(“morotaipa, tamba”)

Tumbuh di hutan atau dibudidayakan, Di

Kalimantan merupakan tumbuhan asli

hutan Dipterocarpus lahan pamah

campuran hingga ketinggian 500 m.

M. celebica Kosterm

M. foetida, M. leiophylla

M. minor

M. pedicellata M.

quadrifida M. sulavesiana

Nama lokal

Ambacang (Minangkabau), Embecang

(Melayu). Sulawesi : Mangga hutan,

mangga itam (Kotamobagu), Oncoh.

Penggunaan

Banyak dibudidayakan di Malesia karena

buahnya harum dan terasa manis.

75Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 83: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Mangifera minor BlumeANACARDIACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang hingga besardengan tinggi hingga 40 m, dbh 90-120 cm,tetapi sering lebih kecil, biasanya tanpa banir,permukaan batang bersisik, berwarna coklatpucat. Daun oblong –elip berukuran 12-20 X3-7 cm. Perbungaan pseudoterminal, terdiribanyak bunga. Bunga terdiri petal 5-6 mmpanjangnya, berwarna putih kekuningan –hijau kekuningan. Buah oblong, seringmenyempit, panjangnya hingga 10 cm, halus,berwarna hijau ketika masak.

Distribusi:

Kepulauan Sunda kecil (NTT), Filipina

(Luzon), Sulawesi, Maluku, PNG,

Kepulauan Salomon.

Tumbuh secara alami tidak hanya di hutan

hujan tetapi juga di savana, hingga

ketinggian 1300 m.

Nama Lokal Taipa dare, taipa dodoro

(Kaili ,Sulawesi Tengah), Taripa (Baree,

Sulawesi Tengah), wewe bakafo

(Maluku), kusi (Irian Jaya), Asai

(Kaepulauan Salomon).

Penggunaan

Kayu digunakan sebagai tambahan

kontruksi, perabot. Kayu bagian dalam

berwarna kuning pucat, dengan

kerapatan 610 kg/m³pada kandungan air

12%. Buah harum dan dapat dimakan,

lapisan kulit memiliki rasa astringen. Kulit

batang digunakan secara tradisional

sebagai obat sakit lambung dan anti bisa

gigitan ular.

76 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 84: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Manilkara fasciculata (Warb.) H.J.L.SAPOTACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 40 m, DBH80-90 cm. Kulit batang bagian luar berwarnahitam, beralur, bagian dalam berwarna merah,bergetah putih dan membeku seperti damar, kayugubal berwarna putih kekuningan. Daun bulattelur, panjangnya 6-11 cm, lebar 3-6 cm, tangkaidaun 1,5-2,5 cm, permukaan daun cekung, tulangdaun menonjol ke bawah tetapi urat daun tidaktampak, permukaan bagian atas hijau mengkilat,permukaan bagian bawah hijau keputih-putihanbertepung.

Distribusi

Habitat dan ekologi

Merupakan salah satu tumbuhan khas,

endemik Sulawesi. Di Sulawesi banyak

ditemukan di Cagar alam Morowali,

Soroako, Semenanjung Sulawesi bagian

tenggara.

Hutan dataran rendah tepi sungai atau

danau terutama pada tanah ultrabasa. Di

alam tumbuhan ini mempunyai resiko

kepunahan karena di eksploitasi terus

menerus.

Nama Lokal

Kumea batu /kumea vatu ( Wana,

Morowali)

Kegunaan

Species ini merupakan kerabat sawo yang

kayunya sangat bagus. Salah satu

komoditi ekspor ke luar negeri seperti

Jepang, Eropah.

77Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 85: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Meliosma sumatrana (Jack) Walp.SABIACEAE

DeskripsiPohon, tinggi 15-20 (-25) M. DBH 25 cm, Kulitbatang halus, berwarna abu-abu hingga coklat,berlenti sel, sering berlekah dangkal. Kulit batangbagian dalam lembut, menyerabut, berwarnakekuningan, segera berubah menjadi merah jikaterkena udara. Kayu gubal berwarna keputih-putihan. Ranting menggalah, gundul, berlenti sel,seri ng berlampang daun mencolok. Penumputidak ada. Daun spiral, menyirip ganjil, rachispanjangnya 8-50 cm, termasuk tangkai daun, anakdaun 2-5 pasang, menjorong hingga melanset,panjang (3-)5-35(-50) cm, lebar (1,5-) 2,5-15(-20)cm, pangkal runcing hingga membundar, ujungmelancip hingga loncos. Tepi daun rata, tulangdaun 6-11 pasang, sangat mencolok di permukaan,tangkai daun menebal di pangkal, gundul hinggasedikit berbulu warna karat, malai di ujung, tegak,lebat, panjang 9-50 (-75) cm, berbunga banyak.Bunga kecil, daun kelopak 5 atau 4, bertumpangtindih, daun mahkota 5, benang sari 5 atau 4. bakalbuah beruang 2 atau 3, tiap ruang berisi 2 bakalbiji. Buah batu, membulat telur atau membulat,diameter 1-3 cm, merah jika menjadi masak.

Distribusi:

Habitat dan Ekologi

Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Filipina. Di Sulawesi

dilaporkan 4 jenis dari marga Meliosma

dijumpai yaitu :

Blume var. lanceolata, Blume,

(roxb.) Walp subsp macrophylla

(Merr.) Beusekom, (Roxb.)

Walp subsp sylvatica (Elmer) Beusekom,

(Jack.) Walp.

Hutan primer dan sekunder hingga

ketinggian 2200 m, sepanjang sungai.

Meliosma lanceolata

M. nitida M.

pinnata

M. pinnata

M. sumatrana

Nama Lokal

Sulawesi tengah : Kao Ntara (Napu,

Kulawi, Uma).

Penggunaan

Jenis ini diusulkan oleh Koorders dan

Valeton untuk tanaman reboisasi. Buah

dapat dimakan.

78 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 86: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Morinda citrifolia L.RUBIACEAE

DeskripsiPerdu atau pohon yang bengkok, 3-8 m tingginya.Kulit kekuningan. Daun kebanyakan bersilangberhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hinggabentuk elip, kebanyakan dengan ujung runcing, sisiatas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40X 5-17 cm.

Bunga bongkol bertangkai,rapat, berbunga banyak, di ketiak daun. Bungaberbilangan 5-6, berbau harum. Mahkota bentuktabung bentuk terompet, putih, dalam lehernyaberambut wol, tabung lebih kurang 1 cmpanjangnya. Benang sari 5, tumbuh jadi satudengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sariberambut wol. Buah bongkol berbenjol-benjoltidak teratur, jika masak berdaging dan berair,kuning kotor atau putih kuning, 5-10 cmpanjangnya ; intinya keras seperti tulang, coklatmerah.

Daun penumpu bulat telur, bertepirata, hijau kekuiningan, hingga 1,5 cm panjangnya,di bawah karangan bunga selalu cukup tinggi dantumbuh menjadi satu.

Distribusi

Banyak ditanam/dibudidayakan sebagai

tanaman obat. Dapat tumbuh baik dari

ketinggian 1-1500 m dpl. Di Sulawesi

terdapat jenis Morinda lain yaitu

Miq., var.

(Roxb.) Hook.f.,

Roth.

Morinda

celebica Morinda citrifolia

bracteata Morinda

tomentosa

Nama Lokal

Mengkudu (Indonesia), bentis, kemudu,

kudu, pace (Jawa), cangkudu (Sunda),

khoduk (Madura). Sulawesi : bingkuru,

seru

Kegunaan

Tanaman obat serba guna, banyak

digunakan sebagai obat penurun tekanan

darah tinggi, anti kanker, asam urat, obat

batuk dll. Akar dapat digunakan sebagai

pewarna alami.

79Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 87: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Moringa oleifera Lamk.MORINGACEAE

DeskripsiPohon bengkok, , tinggi 3-10 m. Tajuk tidak rapat.Daun majemuk, panjang 20-60 cm, poros daunberuas, dengan kelenjer yang berbentuk garis ataupenggada; sirip dari orde pertama 8-10 pasang.Anak daun bertangkai, bulat telur, oval atau bulattelur terbalik, tepi rata, sisi bawah hijau pucat,panjang 1-3 cm. Bunga malai panjang 10-30 cm, diketiak. Piala kelopak hijau, taju kelopakmelengkung membalik, putih, panjang 1 cm. Daunmahkota putih kuning, yang terdepan terbesar,panjang kira-kira 1,5 cm, yang lain membalik.Benang sari dan staminoidea dengan ujung yangmelengkung kembali. Buah kotak menggantung,bersudut 3, panjang 20-45 cm. Katup tebal, ditengah ada bekas cetakan yang dalam berisi 1 barisbiji. Biji bentuk bola, bersayap 3. Buah pecah waktumasak seperti pada pala.

Distribusi

Tanaman ini aslinya berasal dari India

sekarang tersebar di Asia Tenggara

termasuk Sulawesi. Tumbuh pada

ketinggian 0-500 m dpl.

Nama Lokal

Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda), Keloro

(Sulawesi, Kaili).

Kegunaan

Daun dan buah yang muda digunakan

sebagai sayuran. Sayuran ini merupakan

makanan tradisional suku Kaili di

Sulawesi Tengah.

80 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 88: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Myristica fatua Houtt.MYRISTICACEAE.

DeskripsiPohon, tinggi 10-25 m. Mengeluarkan cairanwarna merah darah pada waktu dilukai, Ranting3-4 (-6) mm diameternya, memiliki bulu-buluyang panjangnya (0.1-) 0,2-0,4 mm, berlenti sel.Daun berbentuk tersebar berbentuk jorong,ukuran 15-40 (-50) X 4,5-15 (-18) cm, dasarmembulat, ujung lancip, permukaan atas coklat ,permukaan bawah coklat muda atau keabu-abuandengan bulu 0,2-0,3 mm. Bunga warna kuningterang, berupa gentong. Buah bulat telur berbuluberwarna kecoklatan, berukuran 6 cm.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia : Kalimantan bagian tenggara,

Sulawesi (Taman Nasional Lore Lindu

sangat umum), Filipina Selatan, Maluku

dan Irian bagian barat.

Hutan primer ataupun sekunder terutama

pada ketinggian 900 m dpl

Nama lokal

Sulawesi : Lawedaru ( Muma, Uma)

Kegunaan

Tidak banyak diketahui

81Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 89: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Myristica fragrans Houtt.MYRISTICACEAE

DeskripsiPohon, tinggi hingga 5-20 m. Daun bulat telur atauelip memanjang, pangkal runcing, ujungmeruncing, sisi hijau kebiruan pucat, sisi atas hijautua, 5-15 X 3-7 cm, waktu diremas bau harum.Bunga kuning, pada pangkal dengan daunpelindung yang membulat, bunga jantan 1-20 danyang betina 1-2 menjadi satu dalam malai yanggundul dan bercabang sedikit, yang tumbuhmuncul sedikit di atas ketiak daun. Bunga jantanbentuk periuk, panjang 7-9 mm, dengan taju yangsegitiga, tiang benang sari lebih daripada separoyang atas tertutup oleh kepala sari yang berbentukgaris yang banyak. Bunga betina lebih besar. Buahbentuk buah peer lebar, 4-6 X 3-5,5 cm, gundul,kuning kecoklat-coklatan. Biji bergari-garis,berbau harum, keseluruhan dibungkus olehselubung biji merah yang terbagi dalam taju-tajuyang banyak.

Distribusi

Tanaman ini aslinya berasal dari Maluku

(terutama Maluku Utara dan tengah).

Banyak dibudidayakan di Sulawesi Utara

dan Sangihe, Bogor (Jawa barat), Bukit

Siti Nurbaya (Padang) dan lain-lain.

Nama Lokal

Pala (Indonesia, Jawa, Sunda), Nutmeg

(Inggris), Nootmuskaatboom

(Belanda), Palo (Minangkabau).

Kegunaan

Kulit buah dibuah dibuat asianan atau

manisan, kadang-kadang dibuat juice. Biji

digunakan sebagai rempah-rempah.

Selubung biji (arilus) digunakan untuk

masakan yang harbanya sangat mahal di

Eropa.

82 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 90: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Nageia wallichiana (Presl) O. KuntzeSinonim : Presl. (1844), Endl. (1847),

(Presl) de Laubenf. (1969)Podocarpus wallichianus Podocarpus blumei

Decussocarpus wallichianus

ARAUCARIACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 54 m, tinggibebas cabang hingga 30 m, dbh 100 cm. Dauntunggal, berhadapan, elip hingga oval, 6-14 (-23) X2-5 (-9) cm, memiliki pertulangan daun sekunder;ujung ranting memiliki tunas, pollen berkelompokpada sebuah pedunkel, biji tunggal. Jenis ini sangatmirip dengan jenis dari marga Agathis. PadaNageia kuncup runcing sedangkan pada Agathiskuncup bulat.

Distribusi

India selatan, Burma, Indo-China,

Thailand, seluruh Malesia kecuali Jawa

bagian Tengah dan Timur, di NTT hanya

ditemukan di Flores. Sering ditemukan

pada hutan primer mulai dari ketinggian 5

-2100 m dpl. Di Sumatra dan Kalimantan

juga pernah dikoleksi dari lahan gambut,

dataran rendah.

Nama Lokal

Brown podocarp (Inggeris), bali

(Kalimantan), kayu cina (Sumatra,

Sulawesi), ki bima (Jawa); podo kebal,

musang gunong (Semenanjung

Malaysia), mengilan (Sabah), manggilan

(Dusun, Serawak); malaamaciga

(Tagalog/ Filipina), almaciga nga lalaki

(Sibuyan, Filipina), Burma (Myanmar);

thitmin (Thailand).

Kegunaan

Salah satu kayu penting dari kelompok

Podocarpaceae, kayu digunakan untuk

kontruksi bangunan, finishing interior,

perabot, venir kadang-kadang untuk

perahu kecil.

83Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 91: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Octomeles sumatrana MiqDATISCACEAE

DeskripsiPohon berukuran hingga 60 m tinggi, batangberdiameter hingga 60 (-80) m, DBH hingga150-210 cm. Banir membentang, tinggi hingga 10m. Tajuk tahap pertama melonjong, berdahantersusun radial. Kulit batang bagian luar berwarnakeabu-abuan halus. Kayu lembut. Daun penumputidak ada. Daun tunggal, spiral, tepi daun rata,menjantung membundar, panjang 12-30 cm,lebar 6-23 cm, pertulangan daun menjari, tulangdaun 5-7 (-9), mempunyai kelenjer domatiaberbentuk biji besar terletak mengelompokdiketiak daun. Tangkai daun panjang, bersegi 5.Perbungaan berbentuk bulirt tergantung. Bungatanpa tangkai, aktinomorf, berkelamin ganda, daunkelopak 4-0, daun mahkota 4-9 , bebas, bakal buahterbenam, plasenta melekat di dinding luar, buahkapsul, biji kecil-kecil, banyak.

Distribusi

Malesia kecuali Semennajung Malaya,

Jawa dan Nusat Tenggara. Biasanya

tumbuhan ini banyak dijumpai di

sepanjang sungai, dalam hutan sekunder.

Nama Lokal

Binuang, Binuang bini (Melayu). Binuang

(Indonesia), Kayu palaka (Sunda),

Benuang, Erima (Perancis), Binuang,

Benuang, Erima (Inggeris). Sulawesi:

Benoa (Kulawi, Uma, Besoa, Kaili).

Kegunaan

Kayu lembut digunakan sebagai bahan

baku pulp dan industri kayu lapis.

84 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 92: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Palaquium quercifolium (de Vriese) Burck.SAPOTACEAE

DeskripsiBerukuran besar, tinggi 40 m, diameter setinggidada (DBH) hingga 75 cm.Mengeluarkan getahberwarna putih susu apabila terpotong. Banircuram, tinggi kira-kira 1 m. Kulit batangberwarna coklat tua, berlekah dangkal, meretak,kulit batang bagian dalam berwarna merahlembut. Ranting langsing hingga kokoh, diameter4-8 mm, menggundul. Penumpu lanset, panjanghingga 11 mm. Daun melonjong membundartelur sungsang, panjang 12-30 cm, lebar 5-10 cm,pangkal membaji, ujung melancip. Permukaanatas gundul, permukaan bawah menyutra, tulangdaun sekunder 9-16 pasang. Tangkai daunpanjang 3-7 cm. Bunga dalam gugus 4-8 diketiak. Daun kelopak panjang hingga 6 mm,mahkota panjang 10-16 mm, benang sari 12,bakal buah beruang 5 atau 6, berbulu di ujung,tangkai putik panjang 15-22 mm, gundul. Buahmembulat, garis tengah + 2 cm, gundul. Bijimenjorong, kulit biji berwarna cokelatkekuningan.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Sulawesi, Sumatra, Kalimantan dan

Maluku. Dilaporkan 9 jenis Palaquium dari

Sulawesi yaitu : ,

,

, dan

(Kessler et al. 2002).

Hutan primer lahan pamah. Di Sulawesi

terutama didapatkan pada hutan

pegunungan rendah di Taman Nasional

Lore Lindu.

P. amboinensis P.

luzoniense, P. maliliensis, P. obovatum, P.

obovatum var. orientale P. obtusifolium, P.

quercifolium, P. ridleyi P. rostratum

Nama Lokal

Kume, Nantu

Kegunaan

Kayu perdagangan berkualitas bagus.

85Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 93: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pandanus tectorius Park.PANDANACEAE

DeskripsiPohon atau perdu, bercabang lebar, kadang-kadang berbatang banyak, kerapkali dengan akartunjang sekitar pangkal batang dan akar udaradari cabangnya, tinggi 3-7 m. Akar tunjangdengan jerawat dan tudung akar yang besar danmenyolok. Daun 7—250 cm X 3-9 cm, Ujungsegitiga dan lancip ; tepi daun dan lapisan bawahdari ibu tulang daun berduri tempel; berlilin danhijau biru, kadang-kadang hijau muda atauberwarna warni. Tongkol bunga jantan berdirisendiri, menggantung, panjang 25-60 cm, dengancabang samping 10-20 buah yang bercabangpendek; daun pelindung berbentuk lanset dangaris, bertunas, putih kuning, harum. Bungabetina, kepala, berdiri sendiri, bakal buah berinti6-18, dengan tangkai putik sebanyak 5-18. Buahmajemuk menggantung, bentuk bola. Buah batubulat telur terbalik, 4-7,5 X 2-6,5 cm, akhirnyaorange kuning, tengah dinding buah berserabutdan dengan banyak ruang udara. Penamaan P.tectorius berasal dari kata (tector =tutup;tectorius =untuk dipakai sebagai penutup/atap).

Distribusi

Memiliki daerah penyebaran yang cukup

luas di dunia. Umumnya tumbuh pada

daerah pantai. Di Sulawesi banyak

ditemukan di Cagar Alam Morowali

terutama dekat Laut. Di Sulawesi terdapat

beberapa jenis Pandanus dan beberapa

diantaranya merupakan endemik seperti

yang pertama

dideskripsi dari lembah Sopu dalam

wilayah Taman Nasional Lore Lindu.

Pandanus sarsinorum

Nama Lokal

Pandan (Indonesia), naho ( Tao Taa Wana

Morowali).

Kegunaan

Daun digunakan sebagai bahan anyaman

seperti topi, tikar, tas dan sebagainya.

Buah pandan yang telah matang dapat

dimakan. Pandan wangi( )

banyak di tanam di pekarangan. Daunnya

digunakan untuk memasak dan sebagai

pewarna alami makanan.

P.amaryllifolius

86 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 94: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Paraserianthes falcataria (L.) NielsenSinonim : Miq. (1855), Backer (1908),

(L.) Fosberg (1965)Albizia moluccana Albizia falcata

Albizia falcataria

FABACEAEDeskripsiPohon, berukuran sedang hingga besar yangtingginya hingga 40 m, batang bebas cabangkadang hingga 20 m, DBH hingga 100 cmkadang-kadang lebih. Daun majemuk gandayang panjangnya hingga 40 cm dengan 8-15pasang tangkai daun yang berhadapan, tiapanak tangkai daun majemuk terdiri atas 15-25anak daun, lembaran anak daun berbentukoblong, 3-6 mm lebar. Inflorescentia berbentukpanikel, biji bersayap sepanjang ventral.

Distribusi

Maluku, Papua New Guinea, kepulauan

Bismarck dan kepulauan Solomon.

memiliki 3 subspecies yaitu

Subsp falcataria yang terdapat di Maluku

dan Papua New Guinea (PNG), subsp

solomonensis Nielsen terdapat di

Kepulauan Salomon dan subsp fulca

(Lane-Poole) Nielsen (synonim :

dan Fosberg) terdapat

di pegunungan PNG.

sangat luas ditanam di daerah

tropik. Secara alami hidup pada hutan

primer tapi lebih sering pada hutan

sekunder dan pinggiran sungai, kadang-

kadang pada hutan pantai, tersebar dari

pinggir pantai hingga 2300 m dpl.

P. falcataria

Albizia

fulca Albizia eymae

P. falcataria

Nama Lokal

Puah (Brunei), sika (Maluku), batai

(Semenanjung Malaysia), kayu machis

(Serawak), white albizia (PNG), moluccan

sau (Filipina), Jeungjing (Indonesia :

Sunda/ Jawa Barat), sengon laut (Jawa),

sengon, albizia (Sulawesi).

Kegunaan

Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi

tapi kualitas kurang bagus, kadang

sebagai pohon pelindung, tanaman

reboisasi (reforestasi) terutama di daerah-

daerah bekas tambang`, kayu bakar. Kulit

batang mengandung tanin, daun untuk

pakan ternak ayam dan domba.

87Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 95: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Phylocladus hypophyllus Hook.fARAUCARIACEAE

DeskripsiBerukuran besar, tinggi 20-45 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 70 cm. Batang warnahitam kadangkala diselimuti olehlumut yang tebal terutama pada hutan pegunungantinggi. Daun majemuk menyirip (sesungguhnyatangkai daun), kaku, tebal, bentuk bundar telurdengan tepi bercangap. apabila diremasmengeluarkan aroma yang harum. Kayumempunyai berat jenis 0,58 dengan kelas awet IVdan kelas kuat III.

Distribusi

Di Sulawesi terutama didapatkan pada

hutan dataran tinggi seperti di puncak

Padeha, Rorekatimbu dan sekitar danau

Tambing Taman Nasional Lore Lindu.

Nama Lokal

Sulawesi : “Kao Nori” (Napu, Besoa).

Kegunaan

Kayu berkualitas cukup bagus.

88 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 96: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pigafetta elata Becc.ARECACEAE

DeskripsiPalem ini merupakan khas Sulawesi. Berukurancukup besar, berbatang tunggal, lurus, dengantinggi hingga 40 m atau lebih. DBH hingga 40 cm.Batang berwarna hijau tua mengkilat licin danmemiliki cincin bekas pelepah daun. Daunmempunyai anak daun yang tersusun menyirip,pangkal tangkai daun berduri hitam, halus,perbungaan berbentuk malai, perbungaan bagianberupa tandan dan menggantung. Bunga berwarnaputih kotor, bunga jantan dan betina terletak padapalem yang berbeda. Buah berukuran kecil, daunbersisik.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Endemik Sulawesi dan Wallacea.

Hidupnya kadang-kadang berkelompok ,

pada daerah terbuka, seperti di lereng-

lereng perbukitan yang mendapatkan

sinar matahari langsung. Banyak

ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu

seperti di aliran sungai Sopu, Dongi-

dongi, Kulawi, pada ketingian 600-1700 m

dpl. Di pinggir jalan raya Palu-Parigi, di

cagar alam Pangi Binanga, sekitar kebun

kopi juga banyak ditemukan.

Nama Lokal

Sulawesi Tengah : Nibung (Kulawi),

“wanga”, “banga” (Napu, Besoa, Uma).

Kegunaan

Umbut batang yang masih muda disayur,

kulit batang untuk lantai tempat padi

(lumbung), batang tua untuk tiang

bangunan. Kadang-kadang ditanam

sebagai tanaman hias.

89Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 97: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pinanga caesea BlumeARECACEAE

DeskripsiPinanga terdiri atas 120 jenis yang tersebarmulai dari India, Srilanka, SemenanjungMalaya, Filipina, Indonesia, Papua NewGuinea sampai Cina bagian selatan.Keanekaragaman jenis Pinanga terdapat diSemenanjung Malaya dan Indonesia. Di alamtumbuh di hutan hujan tropik mulai daridataran rendah sampai dataran tinggi.

Blume berupa pohon, tinggisampai 14 m, diameter hingga 20 cm, beruasjelas , tajuk pelepah berwarna hijau gelap .daun: panjang tangkai sampai 60 cm, panjang

Pinanga caesea

Distribusi

Sulawesi, Banyak ditemukan di Taman

Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)

pada ketinggian 600-1400 m dpl, di TN

Bogani nani Wartabone, Marisa

(Gorontalo), CA Bulusaraung dan CA

Ponda-ponda (Sulawesi Selatan.

Nama Lokal

Harao maeta (Sulawesi Tengah,

Pakerehua Napu).

Kegunaan

Obat dan tanaman hias.

90 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 98: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Platea excelsa BlumeICACINACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang, hingga 15-15 m,DBH 30-60 cm. Kulit batang bagian luarberwarna abu-abu tua hingga coklat, halus,berlekah, tipis, berbau tertentu dan berasapahit. Tangkai daun panjang 1,5-2 cm, garistengah lebih kurang 2 mm. Daun menjorongatau menjorong bundar telur, jarangmembundar telur, panjang 12-17 cm, lebar 6-9cm, pangkal membaji lebar, ujung melancipsempit, permukaan bawah bersisik lebat, agakberlapis lilin kebiruan, tulang daun sekunder10-12 pasang, agak lurus. Perbungaan jantandalam bulir tunggal, bunga betina tersusunpayung menggarpu. Buah gundul. Buah batumelonjong bulat telur, jelas meyempit kearahujung, panjang 3-5 cm, garis tengah 1,5-2 cm.

Distribusi

Malesia. Habitat hutan primer hingga

ketinggian 2000 m. Di Lore Lindu banyak

ditemukan di Bariri Besoa, dalam hutan

Babahaleka, dekat Tower pengamat

cuaca.

Nama Lokal

Sulawesi : Baka lovi ( Sulawesi Tengah)

Kegunaan

Kayunya jarang digunakan sebagai

bahan kontruksi. Belum banyak informasi

tentang etnobotaninya.

91Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 99: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Podocarpus imbricatus BlPODOCARPACEAE

DeskripsiPohon dapat berukuran besar yang tingginyamencapai 60 m, kadang-kadang lebih,diameternya sampai 150 cm, tidak berbanir ataukalau ada kecil. Panjang batang bebas cabangsampai lebih dari 30 m. Kulitnya berwarna coklathampir hitam, tidak beralur dan tidak mengelupas.Penampang pepagannya berwarna sawo muda ataumerah, bagian dalam merah muda. Tajuknya tipis.Daunnya tunggal, kecil-kecil, berbentuk pitadengan ujung agak lancip. Variabilitasnya cukupbesar. Dikenal 4 varietas yang dibedakanberdasarkan bentuk daun yang dewasa. Ke empatvarietas itu adalah var. imbricatus, var. patulus,var.robustus dan var. curvulus. Reproduksinyadengan tunggul atau bijinya. Pertumbuhannyaagak lambat.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Tersebar di seluruh Indonesia, terutama di

Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan

Nusa Tenggara. Di Sulawesi banyak

ditemukan pada hutan pegunungan tinggi

seperti pada puncak Rorekautimbu

(Taman Nasional Lore Lindu) Sulawesi

Tengah).

Tumbuh tersebar dalam hutan alam

campuran, pada tanah liat, baik di tempat

yang datar maupun yang berbukit.

Umumnya pohon ini terdapat pada

ketinggian 700 m sampai 3000 m dpl.

Nama lokal

Jamuju (Indonesia), Kao Nori (Sulawesi

Tengah).

Kegunaan

Kayunya disukai orang, berwarna coklat

keabu-abuan atau kuning muda. Kayu ini

mudah untuk dikerjakan karena ringan,

dengan B.J. 0,52, agak kuat tetapi kurang

awet dengan kelas keawetan IV dan kelas

kekuatan III. Kayu jamuju digunakan

untuk bermacam-macam keperluan,

antara lain industri kerajinan rakyat

(tangkai sapu, sikat dan lain-lainnya),

industri perkayuan, alat-alat tulis, alat-alat

peraga, alat-alat olah raga (terutama raket

badminton), kadang-kadang juga dipakai

untuk lantai rumah, dikembangkan

sebagai kayu lapis.

92 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 100: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Podocarpus neriifolius D.DonPODOCARPACEAE

DeskripsiPohon dapat berukuran kecil hingga besar yangtingginya mencapai 40 m, kadang-kadang lebih,diameternya sampai 70 cm, tidak berbanir ataukalau ada kecil. Batangnya tegak, sering berlekuk,dengan kulit luar yang tipis, halus sampai bersisikatau beralur dan berwarna coklat keabu-abuan.Pepagan berwarna merah sampai merah jambu,berlapis-lapis dan berserat. Tajuknya bulat.Daunnya tunggal, berbentuk lanset yang sempitsampai lebar. Perbungaan jantan berbentuksilindris dan terdapat pada ketiak daun atau ujungranting. Perbungaan betina terdiri atas tangkaipanjang dan bakal buah. Bijinya jorong membulat.Jenis ini mempunyai variabilitas yang besar dan diIndonesia dikenal 9 varietas yaitu : var.nerfiifolius,var. bracteata, var.membranaceous, var.atjehensis,var.timorensis, var.linearis, var.teysmanii,var.ridleyi dan var.polyantha. Masa berbungabiasanya sepanjang tahun. Perbanyakan jenisdilakukan dengan biji.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Jenis ini tersebar dari India sampai China,

Jepang dan Malesia (Semenanjung

Malaysia, Filipina, Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa

Tenggara, Irian Jaya dan Papua New

Guinea. Di Sulawesi banyak ditemukan di

Taman Nasional Lore Lindu terutama di

hutan

Tumbuh di hutan primer basah pada

ketinggian 400-2600 m dpl. pegunungan

seperti hutan babahaleka di Bariri, Moa

Nama Lokal

Kayu cina (Indonesia), Karunia (Sulawesi

Tengah : Uma, Muma).

Kegunaan

Kayunya putih kotor, kuat dan keras,

dengan kelas keawetan IV, kelas kekuatan

II-III dan B.J. 0,60. kayu dapat digunakan

untuk bahan konstruksi ringan. Daunnya

dapat digunakan sebagai obat rematik.

Seringkali tumbuhan ini digunakan

sebagai tanaman hias dan baik sebagai

tanaman pagar pekarangan.

93Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 101: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Polyalthia lateriflora KingANNONACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang, tinggi hingga 20 m,DBH 30 cm, batang memiliki bulu-bulu halus.Bunga bisexual, soliter atau dalam 1 dan 2 bungaberbentuk cymus, terletak ekstra axilaris atauaxilaris atau berhadapan dengan daun, jarang yangmuncul pada batang. Sepatl 3, petal 6, bisseriate,stamen banyak (lebih dari 10), filamen sangatpendek. Buah tua berwarna merah bata.

94 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Distribusi

,Malesia

Nama Lokal

-

Kegunaan

Belum banyak diketahui, tetapi ada

penelitian kemunginan ekstraknya

sebagai obat anti kanker

Page 102: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. ForsterSAPINDACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 50 m, DBH1,4 m, kadangkala memiliki banir. Daun majemukpinnate hingga lebih dari 1 m panjangnya.Memiliki daun penumpu semu bentuk elip hinggaovatus berukuran 0,4-3 X 0,25-5 cm. Anak daunovatus hingga obovatus berukuran 6-32 X 2-13 cm,ujung daun runcing hingga meruncing, pinggirandaun dentate. Bunga kecil, terdapat dalam bentukpanikel pada ujung (terminal) berukuran 15-70 cmpanjangnya biasanya tegak. Buah bulat hinggaovoid, berukuran 1,5-5 X 1-3 cm, pericarp padabagian terendah 1 mm, pada bagian atas tebalnya 7mm. Biji putih berdaging dan berselaput (aril)ukuran 2,5 X 1,5 cm.

Distribusi:

Srilanka, Kepulauan Andaman menyebar

hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia,

Filipina, Fiji dan Samoa. Jenis ini

merupakan maskot flora Irian Jaya.

Habitatnya umunya tumbuh secara alami

pada hutan primer, hutan sekunder,

pinggiran sungai hingga ketinggian 900 m.

Nama Lokal

Leungsar, Matoa, kungkil, kungki, kasai,

asam kuang (Indonesia). Kelerak, lerak,

werak (Jawa). Lerak, larak, klerak, rerek

(Sunda). Sulawesi : Leotu, lotu (Kulawi,

Uma, Kaili). Lotu (Napu, Besoa, Bare'e).

Belo, Bois de pleu, Kasai, matoa, Megan

(Perancis). Kasai, Megan (Inggeris).

Malugai (Filipina). Sibu (Malaysia). Taun

(PNG). Paga-nyet-suava (Myanmart).

Chichung dong, kwaang (Laos). Sai,

daengnam (Thailand). Tr (uw)(awf) ng m

(aaj), s (aa)ng, m (aws)c ken (Vietnam).

Kegunaan

Kayu untuk bangunan, Buah dapat

dimakan.

95Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 103: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pterocarpus indicus Willd.FABACEAE/LEGUMINOSAE/PAPILIONACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, hingga 45 m tinggi, DBHhingga 200 cm. Batang umumnya tidak teraturdan bercabang melebar. Kulit batang waktu mudalicin, berwarna abu-abu, yang kemudian menjadigelap dan kulitnya menjadi kasar sesuai denganpertambahan umum. Pepagannya bergetah danberwarna merah. Tajuknya lebat, hijau tua,mengkilat. Daunnya majemuk, berseling,berbentuk bundar telur, pada musim kemaraumerontok. Bunganya kuning indah dan berbaujeruk. Buahnya bulat, pipih dan tipis. Tumbuhanini dapat diperbanyak dengan stek.Pertumbuhannya cepat sekali pada waktu muda,tetapi setelah besar (dewasa) tumbuhnya lambat.Selain dengan stek, jenis ini dapat juga ditanamdengan tunggul dan biji. Percobaan penanamantelah dilakukan oleh Lembaga Penelitian Hutan diCikampek.

Distribusi

Malaysia, Indonesia dan Filipina,

tumbuhnya tersebar secara alami di

sekitar pantai dan di dalam hutan alam

campuran. Umumnya angsana tumbuh

dengan baik sampai ketinggian 500 m dpl,

pada tanah liat berpasir, dalam dan

gembur atau tanah berbatu-batu. Di Jawa

Tengah dan Jawa Timur, jenis ini dapat

hidup sampai ketinggian 800 m dpl,

sedangkan di Jawa barat kurang sari 600

m dpl.

Nama Lokal

Angsana, Cendrana (Bugis).

Kegunaan

Kayunya berwarna coklat keemasan atau

kuning sampai merah, baunya seperti

mawar. Pola yang indah pada

permukaannya menyebabkan kayu ini

disukai orang. Kekuatan dan keawetannya

termasuk kelas II, dengan B.J. kayu 0,65.

kayunya dapat digunakan antara lain

untuk pembuatan alat-alat tulis, pengukur,

alat-alat rumah tangga, papan dinding,

kayu lapis, bahan bangunan, lantai,

patung, ukiran, kerajinan tangan, finir

merah, dan perahu. Di Jawa rebusan kulit

kayunya digunakan untuk obat. Pohon ini

mempunyai potensi yang besar untuk

dikembangkan lebih jauh, mengingat

keawetan, kekuatan dan kegunaannya.

Dapat dipakai sebagai bahan industri

papan lapis yang mempunyai masa depan

cerah di negara berkembang.

96 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 104: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Pterospermum javanicum Jungh.STERCULIACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar , hingga 40 m tinggi, DBHhingga 100 cm. Banir pendek, Kulit batang bagianluar berwarna abu-abu, halus. Kulit batang bagiandalam berwarna merah pekat dengan coretanradial putih lebar. Kayu berwarna coklat merah,tunggal, bertepi rata, membundar telur, panjangnya4-22 cm, lebar 2,5-10 cm, pangkal menjantung,jelas tidak sama, ujung melancip, permukaanbawah daun tertutup bulu tebal pendek berwarnacokelat kuning, tulang daun sekunder 5-7 pasang,pangkal bertulang 3. Bunga dalam tandan di ketiakdaun, besar, panjang hingga 6 cm, daun kelopak 5,daun mahkota 5, benang sari 15, benang sari semu5, bakal buah beruang 5, bakal biji banyak. Buahkapsul, menyelinder, menyudut 5 tumpul, panjang14 cm, garis tengah 5 cm, menggundul, mengakyu.Biji banyak, bersayap. Termasuk kayu kelas awetII-III. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji.Jenis ini telah dicoba dibudidayakan dan baikuntuk ditanam dalam skala besar.

Distribusi

Myanmar, Thailand, Semenanjung

Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo. Sulawesi.

Dilaporkan 7 jenis dari Sulawesi yaitu

(Miq), Blume,

Hochr,

C.B.Rob, Miq dan

. Terutama dalam hutan

sekunder dan hutan primer terutama

tanah aluvial, di daerah iklim basah

sampai kering, pada ketinggian 1-1400 m

dpl.

P.

celebicum P. diversifollium P.

macrocarpum P. cubpeltatum

P. subsessile P.

javanicum

Nama Lokal

Bayur (Melayu), Cayur, Wadang, Balang

(Jawa), Cerlang, Bayur (Sunda), Bayua

(Minangkabau), Pterosperme, Bayur

(Perancis), Bayur, Wajoo (Inggris),

Ntorode, Torode (Besoa, Napu, Kulawi,

Uma, Kaili).

Kegunaan

Kayunya salah satu kayu penting,

dimanfaatkan untuk kontruksi , lemari,

seni ukir pahat. Untuk pembuatan

jembatan, bangunan, papan, kapal, kayu

lapis, mebel, rangka pintu, patung, ukiran

dan kerajinan tangan. Pepagan kayu dapat

digunakan sebagai obat sakit perut,

disentri, bisul, sakit gigi, pendarahan,

keseleo dan kulit melepuh.

97Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 105: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Sarcotheca celebica VeldkOXALIDACEAE

DeskripsiPohon kecil, termasuk kelompok asam-asam initingginya dapat 10 m, diameter batang (DBH)hingga 10 cm. Daun tunggal, berseling, elips, 4-8cm panjang, lembaran daun berdaging, lapisanatas ditutupi oleh lilin, tepi daun rata, ujung daunruncing. Buah bergaris 5, biji 1, buah masak warnamerah muda berasa masam atau kecut, buahmasak berwarna ungu berasa manis.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Endemik Sulawesi. Banyak didapatkan di

daerah yang tanahnya ultrabasa yang

kaya dengan besi dan Nikel seperti di

kabupaten Tojo Una-una, Cagar Alam

Morowali, Petasia Kolonodale, dan areal

PT INCO di Bahodopi dan Soroako (Luwu

Timur).

Umumnya pada areal terbuka pada tanah

ultrabasa dan limestone.

Nama Lokal

Kongilu (Soroako, Bungku Selatan), Kao

ngilu, Sengilu ( Wana Taronggo Baturube

Morowali).

Kegunaan

Buah digunakan sebagai bahan penyedap

dimasak bersama ikan. Jenis ini sedang

giat diteliti kemungkinannya sebagai

tumbuhan penyerap Nikel. Sebagai agen

dalam FITOMINING.

98 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 106: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Shorea assamica Dyer forma Koordersii (Brandis) SymingtonSinonim : Brandis (1895), Brandis exKoord. (1898), Ridley (1922)

Shorea philippinensis Shorea koordersiiShorea globifera

DIPTEROCARPACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 55 mdengan dbh hingga 150 cm. Daun ovatus, elipjarang yang obovatus, berukuran 5-9 X 2-4 cm ,dengan 13-18 pasang pertulangan sekunder,permukaan bawah kadangkala berbulu halus,tangkai daun 5-7 mm panjangnya, stipula hingga15 mm panjangnya. Stamen 15 mm. Tangkaibuah kira-kira 2 mm panjangnya. Buah masihmemiliki kelopak bunga (seperti sayap) yangpanjangnya 11 X 2 cm, tiga kelopak besar dandua kelopak kecil.

Distribusi

India, Semenanjung Thailand,

Semenanjung Malaysia, Sumatra,

Kalimantan, Filipina, Sulawesi dan Maluku

bagian selatan. Dipterocarpaceae adalah

salah satu famili tumbuhan berbunga

yang penting sebagai penghasil kayu

berkualitas bagus. Di daerah malesia

terdapat 550 jenis dan memiliki 10 genus

diantaranya (meranti),

(mersawa), (resak),

(keruing),

(kapur), (merawan),

(chengal),

(meranti), (upun) dan

(resak). adalah salah satu genus

yang memiliki jenis 160 anggota.

Di Sulawesi hingga saat dilaporkan baru

terdapat 6 jenis anggota Dipterocarpaceae

yaitu : var. Forma

, , ,

,

dan

Umumnya tumbuh pada hutan dataran

rendah di Sulawesi pada ketinggian 0-500

m dpl.

Shorea Anisoptera

Cotylelobium

Dipterocarpus Dryobalanops

Hopea

Neobalanocarpus Parashorea

Upuna Vatica

Shorea

Shorea assamica

koordersii Hopea celebica Vatica rassak

Vatica sunaptera flavovirens Anisoptera

thurifera Hopea gregaria.

Nama Lokal

Indonesia : damar masegar (nama

umum), piniti boti pien (Maluku), damar

larieh (Sulawesi), sogar baringin nabotar

(Tapanuli, Sumatra). Malaysia ; lemsa

kulat, meranti pipit (semenanjung).

Filipina ; danlig (Tagalog), manggasinoro

(umum). Thailand ; saya khao.

Kegunaan

Kayu merupakan sumber utama meranti

putih. Berkualitas bagus dengan

kerapatan kayu 420-680 kg/m3 pada

kandungan air 15%. Resin dinamakan

juga ”damar tenang” dikoleksi dan

diperdagangkan pada skala komersil di

Sulawesi Utara.

99Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 107: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Streblus asper Lour.MORACEAE

DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 10 m,bergetah putih, batang dengan diameter DBH30 cm. Daun tunggal, berseling, oblong,obovatus, 4-12 panjang, dasar daun tumpul,ujung runcing/ meruncing, permukaan daunkasar, berdaging warna hijau gelap dipermukaan atas, tepi bergigi, tangkai daun 5mm panjangnya. Bunga kehijau-hijauan,unisexual, muncul pada ketiak daun, soliteratau berpasangan. Buah kuning terang, bulat,8-10 mm panjangnya dengan sepal yangpersisten, pericarp berdaging menutupi biji.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

India, Sri langka, Myanmar, China selatan,

Thailand, Semenanjung Malaysia,

Sumatra, Jawa, Kepulauan Nusa

Tenggara, Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi

terutama di sekitar lembah Palu dan

hutan dataran rendah Taman Nasional

Lore Lindu spt Bora, Pakuli.

Umumnya pada hutan dataran rendah

yang beriklim monsoon.

Nama Lokal

Serut (Indonesia), Kesinai, serinai

(Malaysia), okhne (myanmar), som pho

(laos), khoi, kak mai foi (Thailand), c[aa]y

ru[oos]i, c[aa]y ru[oos]i nham (Vietnam).

“Siule” (Kaili : Sulawesi Tengah).

Kegunaan

Kulit batang digunakan sebagai obat

disentri, leprosy, diare, elephantiasis dan

menghambat kanker dan anti malaria.

Kulit juga digunakan dalam pembuatan

tali dan pakaian. Pohon ditanam sebagai

tanaman ornamental/ hias.

100 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 108: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Syzygium aromaticum (L.) Merr. & PerrySinonim : Eugenia caryophyllata .Thunb

MYRTACEAEDeskripsiPohon, tinggi hingga 12 m. Daun bulat telur ataumemanjang, dengan pangkal yang sangat runcing,serupa kulit, 6-13,5 X 2,5-5 cm, bagian atasmengkilat. Malai rata hanya terminal, kadang-kadang berbunga sedikit.Tabung kelopak sedikit memanjang di atas bakalbuah, hijau kuning, kemerahan, tinggi 1-1,5 cm ;pinggiran taju bulat telur sampai segitiga.Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran,kemerahan, panjang 4-5 mm, rontok awal.Lempeng benang sari tumbuh dengan baik.Benang sari lebih-kurang 0,5 cm panjangnya.Tangkai putik pendek. Buah buni memanjangsampai bentuk telur terbalik, panjang 2-2,5 cm.

Distribusi

Tumbuhan ini asli dari Maluku. Di Maluku

Utara masih ditemukan pohon cengkeh

yang berumur ratusan tahun dengan

diameter batang lebih dari 150 cm. Di

wilayah Indonesia lainnya banyak

dibudidayakan. Di Sulawesi banyak

ditanam di Propinsi Sulawesi Utara dan

Sulawesi Tengah, terutama di Kabupaten

Buol dan Toli-toli.

Nama Lokal

Kruidnagelboom (Nederland), clove

(Inggris), cengkeh (Indonesia : Sumatra,

Jawa, Sunda, Sulawesi, Madura).

Kegunaan

Tunas muda bunga dikeringkan

digunakan untuk bahan pembuatan rokok

kretek, atau diambil minyaknya sebagai

obat sakit gigi, eugenol digunakan

sebagai atraktan dalam pengendalian

serangga hama, buah (bunga) digunakan

sebagai bumbu masak.

101Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 109: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Syzygium cumini (L.) SkeelsSinonim : Eugenia cumini ., Eugenia cumnii , Eugenia jambolana

., Syzigium jambolana , Myrtus cumini .(L.) Merr Druce.

Lam D.C. L

MYRTACEAE

DeskripsiPohon, sedang, tinggi hingga 30 m, umumnya 12-20m; percabangan cenderung dekat permukaan tanah.Daun berhadapan, bulat telur yang melebar, tangkaidaun panjang.Perbungaan malai seperti piramid yang munculpada cabang-cabang yang tidak berdaun.Buah buni, bulat telur memanjang, kadang-kadangbengkok, merah tua keungu-unguan, jarang putih.Tumbuhan ini tumbuh baik di dataran rendah dibawah 500 m dpl, mempunyai daya adaptasi tinggiterhadap berbagai jenis tanah, termasuk tanahtandus, berkapur dan berawa-rawa.

Distribusi

Tersebar dari India, Myanmar, Srilanka,

Malaysia sampai Indonesia Australia.

Sekarang telah menyebar sepanjang

daerah tropis dan subtropis yang hangat.

Di Indonesia umumnya ditanam sebagai

tanaman peneduh jalan. Di Kota Palu

banyak ditanam sebagai peneduh jalan

atau di pekarangan.

Nama Lokal

Duwet, juwet, jamblang (Jawa), jambe

kleng (Aceh), jambu kaliang

(Minangkabau), rapo-rapo jawa

(Makassar), jambolan (Manado, Ternate),

jambolan (Kaili- Palu).

Kegunaan

Buah untuk buah segar, kadang-kadang

ditaburi garam untuk membuatnya

menjadi lunak, bisa diolah menjadi sari

buah, jeli, atau anggur. Tanaman ini sering

ditanam untuk budidaya lebah madu

karena bunganya banyak mengandung

madu. Kulit kayu untuk bahan pewarna.

Bubuk dari biji jambolan berkhasiat dalam

pengobatan penyakit kencing manis dan

disentri.

102 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 110: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Syzygium malaccensis (L.) Merr. & PerryMYRTACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang, tinggi sekitar 8-12 m,Kulit batang halus dan kadang mengelupas sepertikertas.Daun berhadapan, tunggal, bentuk bulat telur,kaku, urat daun jelas, menyirip dan melengkungdekat tepian, ujung daun tumpul, ukuran daunsekitar 20 cm X 12 cm. Tajuk rapat..

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Malesia : Sumatra, Jawa, Kepulauan

Sunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),

Sulawesi, Maluku.

Umumnya pada hutan sekunder dan

ditanam di kebun-kebun, umumnya

menyukai daerah tepian sungai mulai

dataran rendah hingga ketinggian 1300

m dpl.

Nama Lokal :

Sulawesi : Maku (Kaili, Uma, Muma :

Sulawesi Tengah), Gora

(Parigi, Tojo, Togian, Ampana, Poso).

Jawa : Jambu bol. Sumatra : Jambak

(Minangkabau)

Kegunaan

Daun muda dapat dimakan sebagai lalap.

Buah dimakan sebagai buah-buahan.

103Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 111: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Distribusi

Asal dari India sampai Thailand, secara

umum terdapat pada hutan yang

menggugurkan daun pada tanah subur

berdraenase baik hingga 1000 m dpl. Di

Indonesia terutama di pulau Jawa

banyak ditanam sejak zaman kolonial

Belanda. Di Sulawesi juga dibudidayakan

sebagai sumber kayu seperti di wilayah

Sulawesi Tenggara. Akhir-akhir ini di

Sulawesi telah diintroduksi pula jenis jati

emas yang merupakan hasil pemuliaan

yang banyak ditanam di daerah kebun

dan pedesaan.

Nama Lokal

Teak (Filipina), bunglas (Panay Bisaya),

malapangit (Tagalog), Jati ( Nama umum

Indonesia).

Kegunaan

Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi

dengan kualitas sangat bagus. Bahan

pembuatan perabot seperti kursi, lemari,

dan untuk ukiran terutama di pulau Jawa,

bahan perabot yang diukir terbuat dari

kayu ini.

Tectona grandis L.f.Sinonim : Lour. (1790)Tectona theca

VERBENACEAEDeskripsiPohon, berukuran sedang hingga besar yangtingginya hingga 50 m, batang bebas cabangkadang hingga 20-25 m, DBH hingga 150-250 cm,kadang-kadang terdapat banir, permukaan kulitbatang berwarna keabu-abuan-coklat, kulit batangbagian dalam warna merah dengan bergetahmelengket. Daun tunggal, berbentuk membulat,(11-)20-55 cm X (6-)15-37 cm ( tapi lebih besarpada sucker, terdapat bulu halus. Inflorescent kira-kira 40 cm X 35 cm ; bunga 3-6 mm panjangnya,kelopak bunga campanulate, perhiasan (corolla)berwarna putih hingga ungu, buah terbungkus olehcalyx .

104 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 112: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Terminalia catappa LSinonim : Lamk. (1783), Roxb. (1832),

Blanco (1845)Terminalia moluccana Terminalia procera

Terminalia mauritiana

COMBRETACEAEDeskripsiPohon, berukuran sedang, tinggi hingga 25 (-40) m,DBH 150 cm, sering memiliki akar banir yangtingginya hingga 3 m, permukaan kulit batang warnaabu-abu hingga coklat, kulit bagian dalam keunguan-coklat. Daun tunggal, biasanya berbentuk obovatus,berukuran 8-25 cm panjang X 5-14 cm lebar. Dasardaun subcordatus, kadangkala memiliki buludibagian bawah, memiliki (6-) 8-12 pasang tulangsekunder, tangkai daun 4-15 (-20) mm panjangnya,bunga dalam bentuk spike 8-16 cm panjang, padaketiak daun. Terminalia memiliki arsitektur pohonyang unik seperti payung.Di Asia Tenggara terdapat banyak jenis pohon darimarga Terminalia, beberapa diantaranya adalah

, , ,,

dan lain-lain. Di Sulawesiditemukan juga beberapa jenis endemik seperti

yang banyak ditemukan padatanah ultrabasa seperti pada areal tambang PT.INCO dan Cagar Alam Morowali.

Terminalia canaliculata T. calamansanai T. citrina T.chebula, T. copelandii, T. complanata, T. darlingii T.eddowesii, T. foetissima, T. longspicata, T. macadamia, T.megalocarpa, T. microcarpa

Terminalia supitiana

Distribusi

Secara alami menyebar dari India, Indo-

China, dan Thailand, kawasan Malesia

termasuk pulau-pulau di Indonesia,

Filipina, Australia bagian Utara dan

Polinesia.

Di kawasan tropika jenis ini sangat

banyak ditanam sebagai tanaman

pelindung.

Nama Lokal

Indian almond (Inggeris), ketapang (nama

umum di Indonesia), telisai (Sarawak-

Sabah), talisai (Filipina), almendras

(Spanyol), hou kouang (Laos), hukwang

(Thailand), b(af)ng (Vietnam), Talise (Kaili,

Sulawesi Tengah).

Kegunaan

Kayu digunakan sebagai bahan kontruksi

untuk rumah, perahu, perabot. Kulit

batang dan daun sebagai sumber tanin

yang digunakan untuk penyamakan kulit.

Biji mengandung minyak dan dapat

dimakan. Jenis ini sangat banyak ditanam

sebagai tanaman pelindung baik dalam

taman ataupun di pinggir jalan raya.

105Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 113: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Timonius minahassae Koord.RUBIACEAE

DeskripsiPohon kecil. Kulit batang abu-abu, coklat; tidakterkelupas dalam jalur,tidak berlapis,tidak berbau,getah tidak ada.Daun berhadapan, atau berpusar; 3 per pusaran;tunggal; semua daun bentuknya seragam; Kulitdaun tidak berlilin. Pertulangan tulang daunmenjulur dari tulang tengah. Tangkai daun tidakada atau pendek; tidak bersayap; menempel dibawah daun; ujung tidak membengkak. Daunpenumpu ada; berlekatan; bergabung antara daun yang berhadapan; mengelilingi ranting;seperti daun; tidak dipotong; besar; tidak tetap atau mudah jatuh. Perbungaanberkelompok, atau sendiri; di ketiak; Bunga dengan satu kelamin; betina dan bunga jantandi atas pohon yang sama. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dan daun mahkota. Daunkelopak 4-6; bertautan sedikit; tetap menempel pada buah; tidak berkembang. Daunmahkota ada; bertabung4-8 lobed. Benang sari 4-8; ada tangkai; tidak berkelompok;melekat pada perhiasan bunga; ukuran sama; berhadapan dengan daun kelopak. Buahberry; berdaging; bulat. Biji 100 biji per buah ; kecil; tidak bersayap; tidak ada garis didalam; aril tidak ada; ada endosperma.

Distribusi

Endemik Sulawesi

Nama Lokal

Sulawesi ; laira (bugis), lebano (Baree),

kolomiu (Muma, Uma), paraala (Tobela).

Kegunaan

Buah dapat dimakan.

106 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 114: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Toona ciliata M. RoemMELIACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang hingga besar dengantinggi 35 m dan diameter hingga 152 cm, bebascabang 22 m. Kadang memiliki atau tidak terdapatbanir (hingga 3,5 m). Tajuk biasanya membulat dantersebar, kadang-kadang rapat. Kulit batang abu-abu keputihan hingga coklat, biasanyaretak/terbelah, bagian dalam coklat hingakemerahan, berserat, getah putih hingga pink ataumerah, bau sangat kuat apabila dipotong. Daunmajemuk : (15-) 26-69 cm panjangnya, biasanya(5-) 9-15 , rachis berdaging sering kemerahan,tangkai daun 6-11 cm panjang. Anak daunlanceolate, pinggiran daun rata, (7-) 9-12,8 (-16) X(2,2-)3,2 -5 (-6) cm, dengan bulu-bulu pada tulangdaun tengah, ujung runcing, dasar daun tidaksimetris. Perbungaan hingga 55 cm, harum. Bunga3,5-5 (-6) mm panjangnya. Calyx : 0,75 -1,25 mmpanjangnya. Petal putih hingga putih krem 3,5-5,8X 1,3-3,1 mm. Buah 15-20 mm panjangnya. Bijibersayap pada kedua ujung, 11-19 X 2,5-4 (-5,8)mm, sayap tidak seimbang, ujung obtusus, badanbiji 5-7 X 1,2 3 mm. Dahulu dikenal sebagaiCedrella ciliata.

Distribusi

Habitat

Secara luas tersebar dari Pakistan, India,

Banglades, China Selatan, Burma,

Thailand hingga Malesia : Sumatra (Timur

dan pesisir barat) kepulauan Bangka,

Semenanjung Malaysia (Perak, Kedah,

Langkawi), Kalimantan (Sabah), Jawa

(Barat, Tengah, Timur), Filipina (Luzon,

Mindoro), Sulawesi, Kepulauan Sunda

kecil (Flores, Timor), Maluku (Tanimbar,

Ternate), PNG, Manokwari, Kepulauan

Pasifik dan Australia Timur.

Umumnya di hutan primer yang

terganggu, sering dipinggir sungai, mulai

dari dataran rendah (permukaan laut)

hingga 1500 m dpl.

Nama Lokal :

Sumatra : Surian (Minangkabau), serian

(Lampung), limprah, gerpa (Karo), Surian

(Malaysia), Suren (Jawa), ki bewen

(Sunda), Serian (Timor/Dawan) ai seriq

(Tetum), Surian-limpaga (Sabah),

Malapoga (Baree, Sulawesi), Kukoru,

maroa, ladeje (Maluku), danupra

(Filipina), boerwaan (New Guenia).

Kegunaan

Kayu mempunyai nilai yang sangat tinggi,

khususnya di India, Australia, digunakan

untuk bangunan, meubel, handycraft, dan

bahan ukiran di Minangkabau. Kayu

tergolong dalam kelas awet IV – III dan

kelas kekuatan IV, dengan B.J. 0,39.

Beberapa bagian tanaman digunakan

untuk berbagai keperluan misalnya ;

bunga sebagai sumber pewarna sutra

kuning dan merah, untuk pewarna kapas.

Daun sebagai pakan ternak, kulit batang

sebagai tonik, antiperiodik digunakan

untuk melawan disentri dan obat luka.

Mengandung beberapa senyawa limonoid,

cedrelone yang dapat menghambat atau

membunuh serangga terutama

menghambat pertumbuhan larva. Di

Sulawesi jenis kayu ini sangat mahal.

107Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 115: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Toona ciliata M. Roem

108 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 116: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Trema orientalis (L.) BlumeULMACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang, tinggi 5-25 m (-35).DBH 5-30 (-90)cm, Kulit batang halus, berwarnacoklat keabu-abuan, kulit batang dalam tipismenyerabut. Daun penumpu melanset. Daunberseling, tunggal, membundar telur hinggamelanset, panjangnya 8-12 cm, lebar 4-7 cm,pangkal menjantung, biasanya tidak sama, ujungmelancip, tepi daun bergerigi, permukaan daunberbulu sederhana, berlapis lilin kebiruan ataumenyutra, pangkal bertulang 3, tulang daunsekunder 3-5 pasang. Tangkai daun panjangnya + 1cm. Perbungaan di ketiak, bertandan.Bungaberkelamin tunggal (monoceus), Bunga jantancuping tajuk 5, mengatup, benang sari 5, bakal buahmenyusut. Bunga betina: cuping tajuk 5, benangsari semu ada atau tidak ada. Buah batu membulattelur, panjang 4-6 mm, diameter 3-5 mm, jikamasak berwarna hitam. Pohon ini dulu banyakdipakai sebagai pohon pelindung di perkebunankopi. Masa berbunga dan berbuah terjadisepanjang tahun. Dapat diperbanyak denganmenggunakan biji. Mempunyai pertumbuhan yangcepat.

Distribusi

Habitat dan Ekologi

Jenis ini tersebar dari Afrika tropik bagian

Timur, Polinesia, Jepang sampai

Queensland, Australia. Di Indonesia

umumnya tumbuh pada hutan sekunder,

semak belukar hingga hutan primer

hingga ketinggian 2400 m dpl.

Di Sulawesi dilaporkan 4 jenis Trema yaitu:

Planch, Lour,

(L) Blume dan

(Roxb.) Hara.

Banyak dijumpai di pinggiran hutan dan

dalam hutan sekunder.

T. angustifolia T.cannabina T.

orientalis T. tomentosa

Nama Lokal

Sulawesi Tengah : Bonoh (Napu), Wulaya

(Besoa). Anggrung (Jawa)

Kegunaan

Kayunya kuning muda, mempunyai B.J.

0,36, kelas keawetan V dan kelas kekuatan

III-V dan dapat digunakan untuk peti, kayu

bakar, korek api dan kertas. Pepagannya

sangat liat dan baik dipakai sebagai tali

dan sebagai sumber zat pewarna untuk

jala ikan. Daunnya digunakan sebagai

pakan ternak. Akar digunakan sebagai

obat. Kayunya ringan digunakan sebagai

pengapung rotan di Sungai.

109Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 117: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Vernonia arborea Buch-HamASTERACEAE

DeskripsiPohon berukuran sedang , tinggi hingga 50 m,garis tengah 100 cm. Banir pendek jika ada. Kulitbatang bagian luar berwarna coklat abu-abu, halus,bersisik, atau berlekah. Kulit batang bagian dalamlembut, berwarna coklat krem atau coklat jingga,warnanya berubah menjadi gelap jika terkenaudara. Kayu gubal putih. Daun tunggal, tepi rata,posisi daun spiral, menjorong atau bulat telur,panjang 10-20 cm, lebar 3-8 cm, pangkal daunruncing hingga membundar, agak tidak sama sisi,ujung melancip, gundul atau berbulu, tulang daunsekunder 8-14 pasang, membusur. Daun penumputidak ada. Tangkai daun panjang 2,5-5 cm.Perbungaan besar, di ujung dan di ketiak daun,memalai, garis tengah hingga 25 cm. Sumbu dancabang menggimbal. Bongkol melonjong,bertangkai pendek, 5 atau 6 kuntum bungaberkelompok, berwarna coklat kekuninganberujung ungu, daun pelindung buah 5 atau 6 deret,mengimbal, Kelopak menyusut menjadi pupusmirip bulu. Buah melonjong, panjang 2-3 cm,bersegi 3, memipih di dua sisi dan membundarpada sisi ketiga, berusuk.

Distribusi

India hingga China selatan, Indochina dan

Malesia. Tersebar luas dan polimorf,

terutama di dalam hutan sekunder.

Nama Lokal

Sulawesi : Permata ue (Kulawi, Uma)

Kegunaan

Kayunya lembut dan kadang-kadang

digunakan untuk kontruksi dalam ruangan.

110 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 118: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Weinmannia celebica Koord.CUNONIACEAE

DeskripsiPohon besar atau kecil. Banir ada; kecil.Kulit batang putih, hijau, abu-abu, coklat; tidakterkelupas dalam jalur. Potongan merah, coklat.Getah tidak ada.Daun berhadapan; tidak seperti sisik; majemuk;tidak bercabang dengan lebih dari tiga anak daun;ada satu anak daun pada bagian terujung sehinggajumlah anak daun menjadi ganjil; anak daunberhadapan; semua daun bentuknya seragam; daunumum; tidak ada kel enjar minyak; simetris; tidakterbelah; bergerigi kecil sampai besar. Pertulangantulang daun menjulur dari tulang tengah.Tangkaidaun pendek; bersayap, atau tidak bersayap. Daunpenumpu ada; berlekatan; bergabung antara daunyang berhadapan; mengelilingi ranting; sepertidaun; tidak dipotong; besar; tidak tetap ataumudah jatuh.Perbungaan berkelompok; di ketiak; bunga darisumbu utama perbungaan tidak bercabang. Bungasatu bunga dengan satu kelamin; betina dan bungajantan di pohon yang berbeda; bertangkai; kecil;beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatastangkai. Cakram ada (reduced); di dalam lingkaranbenang sari. Perhiasan bunga ada; ada daunkelopak dan daun mahkota. Daun kelopak 4; bebas;tetap menempel pada buah; tidak berkembang.Daun mahkota ada; 4; bebas; tipis; mudah jatuh;tidak bertangkai; tidak terbelah. Benang sari 8.Kepala sari 2 rongga; melekat pada bagian dorsa.Buah capsule; tidak berdaging; tidak majemuk;terpecah; ; tidak bersayap.Biji 2-100 biji per buah ; kecil sekali sampai kecil;tidak bersayap; tidak ada garis di dalam; aril tidakada; ada endosperma.

Distribusi

Memiliki daerah penyebaran yang cukup

luas di dunia. Umunya tumbuh pada

daerah pantai. Di Sulawesi banyak

ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu

terutama pada ketinggian 1500 menuju

Rorekatimbu, Bariri. Di Cagar Alam

Morowali hidup pada dataran rendah

seperti dekat Taronggo dan Kea-kea. Di

kawasan pertambangan PT INCO tumbuh

melimpah di sekitar lokasi pembibitan.

Di Sulawesi terdapat jenis

, dan

Weinmannia

celebica, W. coodei, W.descombesiana,

W.devogelii, W. eymaeana W.

furfuracea.

Nama Lokal

Sulawesi : pume ( Tobela), buluan laki

(Bugis), paseh (Mamasa), maletua

(Toraja).

Kegunaan

Belum banyak diketahui.

111Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 119: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Wrigtia pubescens R. Br.APOCYNACEAE

DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi hingga 20m, Kulitbatang bagian luar keputihan atau coklat terang,berlenti sel, kulit batang bagian dalammengeluarkan latex berwarna putih. Daun tunggal,berhadapan, berbentuk ovatus-elip berukuran 5-8X 3-4 cm. Bunga berwarna putih atau kuningterang, corolla berbentuk funnel dengan lobes10-20 m panjangnya. Buah 2 memanjang denganukuran 10-20 mm panjangnya. Biji halus denganbulu-bulu pada ujung.

Distribusi

Dataran utama Asia Tenggara hingga

Sumatra, Jawa, tidak ada di Kalimantan,

Sulawesi dan Filipina. Di Sulawesi Tengah

didaptkan terutama di lembah Palu dan

bagian utara dari Taman Nasional Lore

Lindu yang beriklim moonson dan kering.

Begitu juga banyak ditemukan di Taman

Hutan Raya (TAHURA) Palu.

Nama Lokal

Mentaos (Jawa) , bintaos, benteli lalaki

(Sunda). Jeliti, mentoh, metih-metoh

(Malaysia). Mouk (laos). Mok, mukkea,

makman (Thailand). Th[uw] ng m [uws] cl

[oo]ng (Vietnam), lanete (Filipina),

manlagosi (Mindoro), mukkuea

(Chanthaburi), th[uwf]ng m[uws] c

l[oo]ng (Vietnam).

Kegunaan

Kayu dugunakan untuk berbagai

bangunan, khususnya untuk alat musik,

getah digunakan sebagai obat untuk

melawan disentri dan untuk pembekuan

darah, pensil. Di Filipina pohon

digunakan sebagai tumbuhan untuk

reboisasi.

112 Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

Page 120: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1992. Indonesia Country Study on Biological Diversity. Jakarta: Ministry ofState for Population and Environmental Republic Indonesia. Prepared for UNEPunder The work Programme for Environment Cooperation between TheRepublic of Indonesia and The Kingdom of Norway.

BAPPENAS. 1993. Biodiversity Action Plan for Indonesia. Ministry of NationalDevelopment Planning/National PlaningAgancy. Jakarta

Gradstein SR, Tan B, King C, Zhu RL, Drubert C & Pitopang R. 2005. Catalogue of theBryophytes of Sulawesi, Indonesia. Journal of the Hattori Botanical Laboratory 98.213-257

Hall R. 1995. The plate tectonics of Cenozoic SEAsia and the distribution of land and sea.Pages 99- 131 in Biogeography and geological evolution of SEAsia (R. Hall, andJ. D. Holloway, eds.). Backhuys,Leiden.

Keßler, P.J.A., M. Bos, S.E.C. Sierra Daza, L.P.M. Willemse, R. Pitopang, and S.R.Gradstein. 2002b. Checklist of Woody plants of Sulawesi, Indonesia. BlumeaSuplement 14: 1-160.

Keßler, P.J.A., R. Pitopang, M. Bos, and S.R. Gradstein. 2002a; Tree diversity of differentland use systems at Lore Lindu National Park, Central Sulawesi Indonesia.14.Jahrestagung Gesell fur Tropenokolie, Goetingen, 21-24 Febr. 2002

Kinnaird M.F. 1997. Sulawesi Utara: Sebuah Panduan Sejarah Alam. Jakarta: YayasanPengembangan Wallacea

Mittermeier, R.A., Myers, N., Gil., P.R dan C.G. Mittermeier. 1999. Hotspot. Earth'sBiologically Richest and Most Endangered Terresterial Ecoregions, CEMEX,S.A. Mexico City. Printed in Japan. By Toppan Company.

Mabberley, D.J., C.M. Pannel and A.M. Sing. 1995. Flora Malesiana. Series I-Spermatophyta. Vol 12-part 1-1995.

MacKinnon, K. 1992. The Wildlife of Indonesia. Nature's Treasurehouse. Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Mogea, J.P. 2002. Preliminary Studi On the Palm Flora of the Lore Lindu National Park,Central Sulawesi, Indonesia, Biotropia No. 18 : 1-20

Moss SJ, Wilson EJ. 1998. Biogeographic implication of the Tertiary paleogeographicevolution of Sulawesi and Borneo. Biogeoraphic and Geological Evolution ofSE.Asia.pp. 133-163. Edited by R. Hall and J.D. Holloway. BackhuysPublishers, Leiden. The Netherlands

Page 121: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Ramadanil Pitopang, 2002. Herbarium sebagai salah satu bentuk konservasi eksitu.Lokakarya penyusunan IBSAB bioregion Sulawesi. Makassar. Juli 2002

Ramadanil Pitopang, S.R. Gradstein, E. Guhardja, dan P.J.A. Keßler. 2002. Treecomposition in secondary forest of Lore Lindu National Park, Central SulawesiIndonesia. Abstract, International Symposium on Land Use, NatureConservation and the Stability of Rainforest Margins in Southeast Asia, Bogor,29 September – 3 October 2002.

Ramadanil Pitopang, R. Kessler P., Gradstein, S.R, Mogea, J.P, Guhardja. E. and

Tjitrosudirdjo, S.S. 2004. Four years Herbarium Celebense (CEB). 6 FloraMalesiana Symposium Proceedings. Los Banos, Philiphines.

Ramadanil Pitopang 2006. Structure and Composition of Six Land Use Types Differing inUse Intensity in the Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia. PhDDisertation. Post Graduate Program. BogorAgricultural University. Bogor.

Siebert, S.F. 1998. Rattan Use, Economics, Ecology and Management in the SouthernLore Lindu National Park Region of Sulawesi Indonesia. School of Forestry.University Montana, Missoula. United State ofAmerica.

Soepadmo, E. 1972. Flora Malesiana. Series I- Spermatophyta. Flowering Plants. Vol.7,part 2

Steenis, C.G.G.J.1988. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.Thomas, S dan A. Schuiteman, 2002. Orchids of Sulawesi And maluku: A Preliminary

Cataloque. Linleyana 17(1): 1-72.2002

Van Balgooy MMJ, Hovenkamp PH, Welzen PC. 1996. Phytogeography of the Pasific-Floristic and historical distribution pattern in plant. In The origin and evolution ofPasific island biotas. New Guinea to eastern Polynesia ; pattern and process. Pp.191-213. edited by Keast A, Miller SA. SPB academic Publishing bv.Amsterdam.

Whitmore ,T.C.,I.G.M. Tantra. 1989. Tree Flora of Indonesia, Checklist For Sulawesi.Published By Agency for Research and Development Forest Research andDevelopment Center Bogor Indonesia

Whitten A.J.,M. Mustafa and G.S. Henderson. 1987. The Ecology of Sulawesi. GadjahMada University Press.Yogyakarta

Witono, J.R., A. Suhatman, N. Suryana, R.S. Purwantoro. 2000. Koleksi Palem KebunRaya Cibodas. Seri Koleksi Kebun Raya –LIPI. Vol.II, No.1. Cabang BalaiKebun Raya Cibodas. UPT Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI.

Yuzammi and Hidayat. 2002. The Unique, Endemic and Rare Flora of Sulawesi. Bogor:Bogor Botanical Garden.

th

Page 122: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Prof. Dr. Ramadanil PitopangLahir di Payakumbuh Sumatra Barat 13

September 1964. Anak Minangkabau yang

bersuku Pitopang bergelar

ini menyelesaikan studi Sarjana

Biologi (Drs) pada Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Andalas tahun 1989.

Pada tahun 1994 menyelesaikan studi

Magister Sains (MSi) spesialisasi Biologi

Lingkungan di Institut Teknologi Bandung.

Pada tahun 2006 memperoleh gelar

Phylosophy of Doctor (DR) dari Institut

Pertanian Bogor pada program studi Biologi dengan spesialiasasi Eko-Taksonomi

Tumbuhan (Botani). Sejak 1 April 2009 diangkat sebagai Profesor dalam bidang Taksonomi

Tumbuhan di Universitas Tadulako Palu.

Sutan Rajo

Deli

Tentang Editor

Merupakan salah seorang botanist terbaik

dunia yang memiliki pengetahuan yang

sangat baik terhadap pemahaman Flora

Asia Tenggara,Malesia dan Kepulauan

Pasifik. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah,

Indonesia), 14 Agustus 1932. Botanist yang

fasih berbahasa Indonesia (ataupun bahasa

Jawa dan Sunda) ini memiliki Ibu orang

Indonesia (Jawa) sedangkan ayah

berkebangsaan Belanda. Masa kecilnya

dihabiskan di peternakan dan daerah

pertanian yang dekat dengan hutan alam di

Jawa Tengah. Dia telah memulai mengamati

tumbuhan dan hewan sejak masa kanak-kanak. Selama mengikuti pendidikan di Bandung

(Jawa Barat) dia habiskan sebagian waktunya untuk mengamati burung dan satwa liar

lainnya. Setelah mengikuti pendidikan di Jurusan Biologi ITB Bandung kemudian beliau

pindah ke Leiden Belanda pada tahun 1958 dan menyelesaikan sebuah academic training,

setelah itu beliau memulai studi Doktornya dengan fokus “Plant geography of Pacific” di

bawah bimbingan Prof. Van Steenis. Beliau berpartisipasi aktif dalam melakukan

identifikasi koleksi speciemen yang ada di National Herbarium of Netherlands, Leiden.

Sebagai hobi, hingga saat ini Dr. Van Balgooy telah menghasilkan berbagai publikasi

ilmiah baik berupa artikel penelitian, CD Rom untuk identifikasi Tumbuhan dan Buku

referensi seperti ( Volume 1),

(Volume 2) dan (Volume 3).

“ Malesian Seed Plants” Spot Characters Portraits of tree

families Portraits of non tree families

Dr. Max M.J. Van Balgooy

Tentang Penulis

Page 123: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

Riwayat kerja : 1990-2007 bekerja sebagai dosen pada Fakultas Pertanian Universitas

Tadulako sebagai pengasuh mata kuliah Biologi Umum, Botani, Mikrobiologi, Dendrologi,

Konservasi Biodiversitas, dan Keanekaragaman hayati terutama di Jurusan manajemen

Hutan. Sejak tahun 2008 menjadi dosen tetap pada jurusan Biologi, Fakultas Matematika

dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Tadulako dalam jabatan fungsional Lektor Kepala

pada kuliah Dendrologi/ Taksonomi Tumbuhan. Tahun 1995-1999 Pengelola Laboratorium

Ilmu Alamiah Dasar Unit Biologi. Aktif pada berbagai proyek kerjasama penelitian dengan

dalam dan luar negeri seperti Join Research STORMA (Stability of Rain Forest Margin in

Indonesia), kerjasama penelitian antara Universitas Tadulako, Institut Pertanian Bogor

(Indonesia) dengan Georg August University of Gottingen dan Kassel University (Jerman).

Tahun 2000 bersama dengan koleganya Prof. Dr. Stephan Rob Gradstein (Univ. of Gottingen,

Jerman), Dr. Paul J. A. Kessler ( National Herbarium of Netherland, Director of Hortus

Botanicus Leiden, Netherland), Dr. Michael Kessler (Univ.of Gottingen), Prof. Dr. H. Edi

Guhardja (IPB) mendirikan Herbarium Celebense di Universitas Tadulako yang sekarang

telah terdaftar pada international Indek Herbariorum New York dengan acronym CEB. Sejak

2000 menjadi Direktur Herbarium Celebense (CEB) sekaligus Laboratorium Ekotaksonomi

Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tadulako. Sejak 2008-Sekarang sebagai

Scientific Coordinator pada The Nature Conservancy (TNC) Palu office , Sulawesi.

Aktif di berbagai organisasi ilmiah seperti PTTI (Penggalang Taksonomi Tumbuhan

Indonesia) dan Persatuan Biologi Indonesia (Koordinator Cabang Sulawesi Tengah),

International Society of Tropical Forestry, International Bryophytes Society and Flora

Malesiana Foundation (member). Penulis aktif mengikuti berbagai pelatihan baik pada

skala nasional ataupun Internasional. Mendapat pendidikan tambahan Internship Program

Herbarium Management di Herbarium Bogoriense LIPI (6 bulan) dan Short Training in

Plant taxonomy and Herbarium Management di National Herbarium of Netherland, Leiden

Belanda selama 3 bulan dengan supervisor Prof. Pieter Baas dan DR. Paul J. A. Kessler.

Pada tahun yang sama mengunjungi Herbarium Univ. of Gottingen, Jerman Department

Systematic Botany untuk pelatihan Statistical Analyses for Biodiversity . Pada tahun 2008

mengikuti Research Fellow di Department of Vegetation Analyses, University of Gottingen,

Jerman selama 1 bulan.

Penulis juga aktif sebagai pemakalah di berbagai simposium baik nasional ataupun

Internasional seperti : Land use, Nature Conservation and the Stability of Rainforest

Margins in Southeast Asia Bogor, Indonesia (2002), The Sixth Flora Malesiana Symposium

di Los Banos, Filipina (2004), International Symposium of STORMA Gottingen-Jerman

(2005).

Penulis telah mempublikasikan hasil penelitiannya diberbagai journal seperti : Checklist of

Woody Plant of Sulawesi (Blumea, 2002), Catalogue of Bryophytes of Sulawesi ( Journal

Hattory, 2005), Tree Diversity in Primary Forest and different land use System in Central

Sulawesi, Indonesia (Biodiversity and Conservation, 2005), Biodiversity indicator taxa of

tropical land-use systems: comparing plants, birds and insects. (Ecological Applications,

2005), Understory Plant Assemblages of Six land use Types in Central Sulawesi, Indonesia

(Bangladesh Journal of Plant Taxonomy, 2008), Pengenalan Famili-famili Tumbuhan di

Sulawesi (UNTAD Press) dan lain-lain.

Page 124: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

DR. Ismet Khaeruddin. Lahir 27 September 1967.

Menyelesaikan studi Sarjana Pertanian pada Universitas

Tadulako Palu Indonesia tahun 1991. Pada tahun 1997,

memperoleh Master of Management dari University of the

Philippines at Los Banos, Los Banos, pada bidang

“Development Management”. Pada bulan Juni tahun 2005.

memperoleh gelar Doctor of Philosophy, dalam bidang Ilmu

lingkungan (Environmental Science) khususnya pada

Pengelolaan Sumberdaya alam dari University of the

Philippines at Los Banos, Los Banos, the Philippines.

Memperoleh pendidikan tambahan berupa pelatihan seperti : Training Conservation

Training Week (CTW). The Nature Conservancy. Miami, Florida, USA (2001), Training on

Economic Tools for Ecosystem Conservation. Conservation Strategy Fund, San Francisco,

USA (2003), Resources Person. National Symposium on Participative Method of Natural

Resources Management in Indonesia. CIDA, CARE and WWF. Jakarta. (2004) dan Training

on Declining Frogs in Western Australia. The Earthwatch Institute and University of New

Castle, Australia (2005)

Pada tahun 1991. Manejer project pada “Organic Farming System Development”. PACT-

USAID di Enklav Lindu Taman Nasional Lore Lindu . Pada tahun 1991 – 1995 menjadi

Direktur “Yayasan Ngata Anata (YANGATA)”, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal

yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengembangan masyarakat khususnya pada

pertanian organic dan pertanian lahan kering. Tahun 1992 menjadi asisten Professor di

Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Pada tahun yang sama (1992) menjadi staf

pengajar tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu sampai sekarang.

Disamping sebagai dosen di Universitas Tadulako juga aktif dalam kegiatan konservasi

Keanekaragaman Hayati, dimana sejak 2002-2007 bekerja sebagai “Lore Lindu Program

Manager“ pada The Nature Conservancy (TNC) dan sejak 2007 sampai sekarang bertindak

sebagai “ Sulawesi Protected Area Manager.

Aktif pada berbagai pertemuan ilmiah terutama dalam bidang konservasi Keanekaragaman

hayati dan lingkungan sebagai resources person seperti : Conservation Partnership and

Leadership (CPAL) workshop in Guilin, China. The Nature Conservancy – China Country

Program (2007), Conservation Action Planning – Coach Training and Workshop. Di Port

Douglas – Australia (2007), Conservation Action Planning - Coach Training and Workshop.

The Nature Conservancy. Bali – Indonesia (2006), Lesson Learned – Lore Lindu National

Park Partnership Program and Strategy. First Asia Pacific Exchange Learning Program

(APEX) – The Nature Conservancy. Balikpapan, Indonesia (2007), National Seminar and

Workshop on Biodiversity Conservation and Stability of Rain Forest Margin. Indonesian

Sciences Institute (LIPI), Jakarta (2008) dan sebagai “Resource Person. National Seminar

on Protected Areas Management. Tadulako University - Palu, Central Sulawesi”.

Page 125: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi

DR. Aiyen Tjoa. Lahir di Jambi, tanggal 01 Januari 1968. Gelar

Doktornya (PhD) diperoleh dari Hohenheim University, Germany

pada bidang Nutrisi Tanaman. Dr. Tjoa sebelumnya merupakan

staf dosen pada Fakultas Pertanian di Universitas Jambi

Sumatra, dan sejak tahun 1998 pindah ke Fakultas Pertanian

Universitas Tadulako. Dalam program Post Doctoral yang

dibiayai oleh KNAW- Netherlands sejak tahun 2007 melakukan

identifikasi dan karakterisasi spesies tumbuhan lokal Sulawesi

yang berpotensi menyerap logam Nikel dengan konsentrasi

tinggi (Nickel Hyperaccumulating plant), dibawah supervisi

Dr. Max Aarts dari grup molekular genetik Wageningen. Penulis

juga tercatat memiliki kerjasama penelitian internasional dengan beragam universitas

internasional terutama di Eropa pada bidang nutrisi tanaman dan kimia tanah. Selain aktif

melakukan Tridarma Perguruan Tinggi terutama perkuliahan dan penelitian, beliau

merupakan Staf Ahli Rektor Universitas Tadulako untuk bidang kerjasama domestik ataupun

internasional, dibawah koordinasi Pembantu Rektor IV Universitas Tadulako. Memiliki

hubungan kerjasama internasional dan aktif menulis proposal memungkinkan UNTAD

menerima proyek bergengsi European Commission seperti Asia Link dan Erasmus “External

Window Cooperation” dengan tujuan pengembangan kapasitas staf UNTAD. Lebih lanjut,

Dr. Tjoa selain aktif melakukan penelitian dan publikasi memiliki keinginan besar untuk

memajukan Universitas Tadulako dengan meningkatkan kapasitas staf melalui peningkatan

jenjang sekolah terutama ke luar negeri dengan beasiswa yang diadakan melalui bidang

kerjasama dan hibah bersaing.

In’am Fathoni Burhanuddin S.Si., Lahir di Madiun, 11 Desember

1975, menyelesaikan pendidikan di Jurusan Botani Fakultas Biologi

Universitas Gadjah Mada(UGM) pada tahun 1999. Selama kuliah

aktif terlibat dalam kegiatan penelitian dan survey vegetasi baik dari

lingkungan kampus Biologi UGM maupun dari luar kampus. Gelar

sarjana diperoleh setelah melakukan studi pollen yang terendap di

sedimen dasar danau Ranu Bedali Lumajang Jawa Timur. Tertarik

dalam kegiatan alam bebas dan anggota kelompok

pecinta alam Matalabiogama Fak Biologi UGM. Setelah

menyelesaikan studi kemudian aktif di Yayasan Kanopi Indonesia

Jogjakarta untuk pelestarian kehati. Saat ini aktif di NGO kantor

Palu Sulawesi Tengah untuk kampanye dan pendidikan konservasi

di Taman Nasional Lore Lindu serta Cagar Alam Morowali Sulawesi

Tengah.

menjadi

The Nature Conservancy

serta penelitian

keanekaragaman hayati

Page 126: Buku Pengenalan Pohon Sulawesi