Buku ini menceritakan tentang Keterbatasan Bukanlah Hambatan

Judul Buku : AKU RAPOPO

Penulis : Umar Dani

Penerbit : NOTEBOOK

Tahun Terbit : 2014 Tebal Halaman : 244 hallamanHarga : Rp. 40.000

Banyak memang alasan yang membuat diri kita berhenti berusaha mencapai mimpi. Ada saja hal yang bisa kita jadikan pembenaran atas kegagalan yang kita alami.

Satu yang sering menjadi hal itu adalah keterbatasan. Keterbatasan atau Kekurangan yang kita miliki sering dipersipsikan sebagai halangan mahadahsyat untuk melangkah menuju kesuksesan. Bahkan terkadang saat kita sebenarnya tidak memiliki keterbatasan, setidaknya dari sudut pandang orang lain, kita bisa saja mengklaim diri memiliki keterbatasan itu. Tetapi, sebenarnya tidak ada alasan. Keterbatasan bukanlah hambatan. Salah satu isi dari buku ini adalah menceritakan penyandang cacat yang menjadi internet marketer.

Pernah dengar nama Habibie Afsyah? Ia adalah seorang yang memiliki keterbatasan fisik. Namun, keterbatsan tersebut justru menuntunya keberhasilan. Ia tampil menjadi pakar internet marketer di usia masih muda.

Bahkan sejak umur 21 tahun dia sudah bisa membuat yayasan Habibie Afsyah untuk mengangkat kehidupan para penyandang cacat yang di danai dari keuntungannya berbisnis online. Luar bisa bukan? Habibie Afsyah menderita lumpuh. Keterbatasan ini dideritanya sejak kecil karena kelainan genetik. Ibunda Habibie telah merasakan kelainan tersebut karena perkembangannya tidak seperti bayi-bayi yang lain. Padahal, Habibie lahir normal pada 6 Januari 1988.

Kedua orang tuanya lantas mencari penyebab kelainan itu. Ternyata dari hasil pemeriksaan medis, Habibie menderita Muscular Dytrophy Tipe Becker, semacam motasi spontan di gen systropin pada kromosom XP 21. Secara awam penyakit ini secara berlahan membuat otot-otot menjadi semakin lemah dan fisik makin tak berdaya. Ia bahkan divonis oleh dokter akan meningal di usia 24 tahun.

Selepas SMA, Habibie bingung hendak mau lanjut ke mana. Dia mencari minat dan bakatnya untuk giat mengisi hari-harinya. Tak tanggung-tanggung, masa pencarian itu butuh

waktu 2 tahun. Selama itu, Habibie hanya menghabiskan waktu dengan bermain game. Akibatnya, biaya internet di rumahnya melonjak hingga Rp 1,3 juta per bulan.

Ibunya lantas melihat ketertarikan Habibie yang sangat besar di bidang internet. Habibie lalu di daftarkan ibunya kepelatih internet marketing dengan biaya Rp 5 juta selama 2 hari. Tetapi itu belum cukup, Habibie belum banyak mengerti. Selanjutnya, ibunda Habibie mengikutkannya dalam kelas advance, walaupun harus menjual mobil untuk membiayai kursus itu sebesar Rp 15 juta.

Seiring waktu berjalan, kemampuan pemasaran onlaine Habibie terus berkembang. Pendapat pertamanya dari amazon.com adalah $24. Meski kecil, Habibie senang bukan main. Pasalnya, baru pertama kalinya ia bisa menghasilkan uang dari internet. Selanjutnya, pendapat Habibie dari bisnis onlaine ini meningkat, menjadi $500,$1000, dan $2000 dari Amazon.

Kini Habibie sering di undang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hinga di liput koran, tabloid,majalah, dan TV nasional. Habibie adalah sosok yang menjadikan kelemahan menjadi kekutannya. Keterbatasan fisik tidak mematahkan semangatnya untuk belajar dan menjadi pebisnis online yang sukses.

Menurut saya, Kelebihan dari buku ini adalah dari segi penulisannya sangat jelas, dan pembahasannya mudah di mengerti oleh pembaca. Buku ini memiliki gambar pendukung di setiap penjelasan yang ada dan sangat cocok dibaca oleh semua usia, agar menjadi termotifasi dalam berkarya, dan Kekurangan dari buku ini adalah kertas yang di gunakan sangat tipis sehinga mudah robek dan gambar pendukungnya tidak berwarna sehinga tidak jelas gambar yang ada. Saran saya untuk para pembaca buku ini, agar membaca membacakan buku ini secara beraturan sehinga alur ceritanaya mudah dipahami.

Sarifudin13144600190

Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta

Facebook : udhin dhinNo Hp : 081236973019