buku dwqdqwdwqtunan bqdwwdqdwqelajar blok 1

52
blok 1 1

Upload: taufik-muhammad-jr

Post on 16-Feb-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wdqdddwdw

TRANSCRIPT

Page 1: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

blok 1

Koordinator Blok 1dr. Sontang Simamora MM, MS, MMedEd

1

Page 2: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Daftar Isi

Jadwal blok 1 3

Peraturan Skill Lab dan topik 4

Latihan dan praktikum 4

Jadwal latiahan perkelompok 4

Cara kerja 5

Tulisan untuk di review 17

2

Page 3: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Jadwal Blok 1 (M = Minggu)

M I Senin Selasa Rabu Kemis Jumat

A B A B A B A B A B7.30 T KP1 KP2 T KP 310 KP1 T KP2 Prak

Kel XKP3 T Pleno

13 K1 F1 F2 Skill 2 & 3Kel X

K2 F3 Skill 417 -22

15 F1 K1 F2 Skill 3 & 2Kel X

K2 Skill 4Kel 1-6

F3

MII Senin Selasa Rabu Kemis Jumat

A B A B A B A B A B7.30 T KP

4KP5 T KP

610 KP

4T KP

5PrakKel Y

KP6

T Pleno

13 K3 K7 F5 Skill 423 -32

Skill 2 & 3Kel Y

K4 F4 Cad

15 K7 K3 Skill 4 7 -16

F5 Skill 3 & 2Kel Y

K5 F 4

MIII Senin Selasa Rabu Kemis Jumat

A B A B A B A B A B7.30 T KP

7KP5

T KP 6

10 KP7

T KP5

PrakKel Z

KP6

T Ple no

13 K5 F6 Skill 2 & 3Kel Z

K6 K8

F7 Cad

15 K5 F6 Skill 3 & 2 Kel Z

K8 K6 F7

MIV Senin Selasa Rabu Kemis Jumat

7.3010 Ujian BMS Ujian KP1315

3

Page 4: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

a. Peraturan Laboratorium dan komputer

Selama diruangan skill lab

A. Tidak diperkenankan merokok dan makan

B. Menggunakan lab jas

C. Tenang agar konsentrasi pelatihan berjalan dengan baik

D. Memelihara peralatan

E. Kehilangan peralatan ditanggung oleh semua grup yang berlatih

saat itu

Topik dan lokasi latihanTopik Ruangan P Jawab

1 Latihan/praktikum Kimia Fisika BMS Lantai 2 SS2 Critical thinking in practice Semua

langkahTutorial MEU SS

3a Mencari Informasi dan membuat review

Langkah 6 Komputer AS

3b Membaca dan me-review Langkah 6 Dimana saja Yusias4 Presentasi dengan Power Point Langkah 7 Tutorial MEU SS

Tgl Rabu

Pkl Kelompok

21 – 9 10-1213-15

15-17

1 Latihan/praktikum Kimia Fisika2 Critical thinking in practice3 Mencari Informasi dan membuat review2 Critical thinking in practice3 Mencari Informasi dan membuat review

1– 11 X1-67-117-111-6

28 - 9 10-1213-15

15-17

1 Latihan/praktikum Kimia Fisika2 Critical thinking in practice3 Mencari Informasi dan membuat review2 Critical thinking in practice3 Mencari Informasi dan membuat review

12 – 22 Y12-1718-2218-2212-17

5 - 10 10-1213-15

15-17

1 Latihan/praktikum Kimia Fisika2 Critical thinking in practice3 Mencari Informasi dan membuat review2 Critical thinking in practice3 Mencari Informasi dan membuat review

23 – 32 Z23 -2729-3229-3223 -27

4

Page 5: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

1. Latihan/praktikum Kimia Fisika

A . Analisis tegangan permukaan

a. Samakah jumlah tetesan setiap cairan ?

b. Nama percobaan : Tegangan permukaan

c. Dasar Percobaan :

Yang dimaksud dengan tegangan permukaan adalah suatu tenaga yang

diperlukan agar selaput permukaan tidak pecah. Tegangan permukaan

dapat diukur antara permukaan cairan dan permukaan udara, tetapi bisa

juga diukur antara dua cairan yang bercampur satu dengan yang lain.

Penentuan tegangan permukaan suatu cairan secara kasar adalah

dengan membandingkan jumlah tetesan dari suatu volume tertentu cairan

yang mengalir dari sebuah pipet terhadap jumlah tetesan dari air yang

sama volumenya, dengan menggunakan pipet yang sama. Tegangan

permukaan air adalah 1.

Rumus : Y = (

Y = tegangan permukaan cairan yang diperiksa

Z1 = jumlah tetesan cairan yang diperiksa

S1 = berat jenis cairan yang diperiksa

Z2 = Jumlah tetesan tetesan air

d. Cara kerja :

i. Isi pipet atau spuit dengan 1 ml cairan, pegang tegak lurus

teteskan perlahan, amati besarnya tetesan dan lepasnya tetesan

dan hitung jumlah tetesan.

ii. Lakukan pada cairan

1. air suling = ……. tetes

2. Lakukan pada glukosa 15 % = ……. tetes

3. NaCl 30 % = ……. tetes

e. Adakah tegangan permukaan cairan ?

5

Page 6: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Lihat cairan pada suatu gelas beker ratakah permukaan cairan

tersebut atau tidak

Gambar :

f. Kesimpulan : Anda menetapkan kesimpulan apa yang anda pilih, tidak

perlu anda lihat lebih dahulu kesimpulan yang benar tapi anda

menetapkan kesimpulan anda dengan gaya anda ( bagian dari berpikir

kritis)

Tanda tangan instruktur

6

Page 7: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

B . Ikatan Hb dengan oksigen (O2)

i. Dasar percobaan :

Oksigenasi

ii. Cara Kerja

1. Campurkan 2 ml darah + 8 ml air + 2 ml K-Ferisianida 33

%

a. Perhatikan warna MetHb

b. Ujilah dengan pereaksi Stokes dan perhatikan

warna

2. Campurkan 3 ml darah dengan 3 ml air dan hangatkan

a. Tambahkan 6 ml K—Ferisianida 33 % dan campur

dengan membalikbalikan

b. Perhatikan gelembung oksigen terbentuk

iii. Hasil

1. Warna met Hb ……

2. Warna dengan pereaksi Stokes …

3. Ada gelembung atau tidak : + / -

iv. Pembahasan :

Tanda tangan instruktur

7

Page 8: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

C Mengukur Berat Jenis zat

g. Dasar percobaan :

i. Mengukur Berat Jenis berbagai cara metode manual yang masih

lama digunakan adalah dengan menggunakan urinometer.

Urinometer yang digunakan ditera pada suhu berapa ada tercatat

pada urinometer. Memang perlu berbagai koreksi dan kehati-

hatian, karena pengukuran dilakukan belum tentu pada suhu alat

ini di tera. Yang jelas suhu mempengaruhi Berat Jenis

ii. Penambahan 0,001 tiap 3 derajat diatas suhu tera atau sebaliknya

dilakukan pengurangan bila dibawah suhu tera

h. Cara kerja

i. Tuang zat dalam gelas ukur 100 cc

ii. Dimasukkan urinometer, diputar perlahan dan dibaca skala yang

ditunjuk permukaan air

iii. Baca suhu tera urinometer

iv. Ukur suhu zat yang di ukur

v. Lakkukan koreksi

vi. Lakukan untuk cairan pada percobaan A diatas

i. Pembahasan dan paraf dosen

Tanda tangan instruktur

8

Page 9: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

D. Penetapan pH dengan indicator

Dasar Percobaan :

Indikaor merupakan suatu asam atau basa organic kompleks yang

mempunyai warna berbeda dalam keadaan terionisasi dan tidak terionisasi.

Misalnya

Phenophtalein (PP) merupakan suatu asam lemah yang tak berwarna dalam

lingkungan asam atau normal (tak terionisasi) dan berwarna merah dalam

lingkungan basa ( terionisasi)

Cara kerja

1. Kedalam 1 ml larutan yang akan diperksa ditambahkan 1

tetes indicator

2. Amati dan catat perubahan warna dan sesuaikan dengan

table berikut

Zat pH Indikator Indikator Indikator

Kesimpulan ;

9

Page 10: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

2. Critical thinking in practiceKasus :

Bola lampu menyala karena adanya perbedaan potensial listri, dimana bola lampu dihubungkan dengan kabel.Apabila kabel tersebut putus maka bola lampu tidak akan menyala. Seorang mahasiswa diajak seorang seniornya naik gunung pada hari Sabtu, setelah permisi dari orang tuanya dengan berat hati dia berangkat juga dengan bekal yang cukup seperti anjuran seniornya. Satu malam di gunung dan pada pagi harinya sewaktu mau turun mendadak dia merasa lemah kakinya yang semakin lama menderita paralisis terutama kedua extremitas inferior. Terpaksa digotong turun gunung dan sambil jalan orang tersebut ditanyakan oleh seniornya ; ternyata makanan yang dibawa tidak dimakan hanya minum air aqua saja.Apakah ada analogi paralisis dengan mati listrik ?Bagaimana pendapat anda ?

Skill= Ketrampilan anda dalam hal berikut ini.Isilah sesuai dengan kasus diatas.Interpretation :

Analisis :

Evaluasi :

Inference :

Explanation :

Self-regulation :

Telah diperiksa oleh instruktur atau pelatih :Tanggal :

Tanda tangan instruktur :

10

Page 11: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

3 .a Mencari informasi

I. Dari internet

       Aspek yang dinilai

1 Duduk dan melihat komputer on atau of  2 Buka internet  3 Cari google :topik fisika, kimia atau berpikir kritis  4 Cari Web site  5 Buka Web site tersebut6 Baca sebentar dan putuskan akan anda copy7 Print to file anda (floopy disk, USB atau yang lain) power point  8 Akhiri ke posisi stand by  

Hasil anda : yakni Topik

Simpulkan tentang apa yang anda cari

Telah diperiksa oleh instruktur atau pelatih :Tanggal :

Tanda tangan instruktur :

11

Page 12: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

3.b. Membaca informasi dan membuat review

Baca literatur berikut ;Buatkan review atau critical appresial (critically appraise) anda terhadap tulisan tersebut, jangan lebih dari 1/3 dari yang anda baca. Pilih 3 dari 5 tulisan berikut ini. Untuk menghindari copy paste anda buat dengan tulis tangan. Serahkan pada koordinator paling lambat 1 minggu sebelum ujian.

Telah diperiksa oleh instruktur atau pelatih :Tanggal :

Tanda tangan instruktur :

Telah diperiksa oleh instruktur atau pelatih :Tanggal :

12

Page 13: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

4 Oral presentationPembuatan slide dengan power point

Pelajari tentang suatu topic anda pilih adalah tentu yang akan di ujiAntara lain :

1. Topik kimia 2. Topik fisika3. Topik kuliah pakar : berpikir kritis

Misalnya KH (karbohidrat)Pendengar anda adalah sesame mahasiswa kedokteranTetapkan apa yang perlu diketahui mahasiswa kedokteran

KH yang ada pada makanan atau KH yang membentuk glukosa darah atauKH yang akan menjadi energy atauKH yang tidak menjadi glukosa atau

Ini menjadi judul dan permasalahan yang membuat mahasiswa tertarik

Slide sebaiknya ada gambar dan tulisan (kalimat pendek)Tulisan tidak baik terlalu banyak 6 baris saja ?Akhiri dengan kesimpulanPresentai tidak boleh lagi membaca slide terlalu banyak

Maksimum 10 slidePrinsip :Konsep :Isi :Refleksi :Penutup :

Print menjadi hand out (6 slide per lembar) tanpa warna

Hal ini akan menjadi persaratan pada saat anda tutorial pada saat langkah ke tujuh.

Telah diperiksa oleh instruktur atau pelatih :Tanggal :

Tanda tangan instruktur :

13

Page 14: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

b. Tutorial : Anda mencoba berkolaborasi dengan teman kelompok

saudara dengan menggunakan prior knowladge anda kemudian mencari tujuan pembelajaran yang ada dalam skenario melalui berpikir kirtis tentang skenario yang ada, kemudian anda mencari informasi melalui literatur, internet mempelajarinya, membuat catatan penting dan menyimpulkannya, yang anda bawa pada pertemuan tutorial.

Anda akan dinilai dalam hal FORM : II A PENILAIAN HARI PERTAMA

EVALUASI MAHASISWA OLEH TUTOR PENILAIAN HARI KE 1 Judul Kasus : ...........................................

Tanggal : ...........................................Petunjuk : 5 (100) = sangat baik atau selalu menunjukkan perilaku tersebut

4 (80) = baik atau biasanya menunjukkan perilaku tersebut

3 (60) = cukup atau kadang-kadang menunjukkan perilaku tersebut

2 (40) = tidak memuaskan atau jarang menunjukkan perilaku tersebut

1 (20) = gagal, tidak menunjukkan perilaku ini atau memberi pengaruh negatif pada kelompok

Mahasiswa

PENILAIAN

1 dst

13

TANGGUNG JAWAB1. Datang tepat waktu pada sesi PBL (HARI PERTAMA)2. Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompoknya3. Tingkah lakunya dapat memfasilitasi proses belajar mahasiswa

lainnya4. Dapat menyelesaikan tugas pada langkah I – 5PENGOLAHAN INFORMASI5. Ia mempunyai informasi (prior knowledge) yang memadai KOMUNIKASI8. Mampu mengkomunikasikan gagasannya secara jelas9. Mampu memberikan alasan pada komentar yang

dibuatnya10. Komentar tersebut dapat meningkatkan pemahaman

kelompok tentang subjek yang sedang dibahas PEMAHAMAN DIRI SENDIRI

14

Page 15: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

11. Ia mampu menerima dan menanggapi kritik secara baik

NAMA TUTOR,

PENILAIAN HARI KE 2

EVALUASI MAHASISWA OLEH TUTOR

KELOMPOK : ...................... Judul Kasus : ...........................................

Tanggal : ...........................................5 (100) = sangat baik atau selalu menunjukkan perilaku tersebut

4 (80) = baik atau biasanya menunjukkan perilaku tersebut

3 (60) = cukup atau kadang-kadang menunjukkan perilaku tersebut

2 (40) = tidak memuaskan atau jarang menunjukkan perilaku tersebut

1 (20) = gagal, tidak menunjukkan perilaku ini atau memberi pengaruh negatif pada kelompok

Mahasiswa

PENILAIAN

1 13

TANGGUNG JAWAB1. Datang tepat waktu pada sesi PBL (HARI KEDUA)2. Berpartisipasi aktif dalam diskusi3. Tingkah lakunya dapat memfasilitasi proses belajar

mahasiswa lainnya4. Dapat menyelesaikan pada langkah 6 - 7PENGOLAHAN INFORMASI

5. 5. Membawa informasi baru kedalam sesi ini6. 6. Dapat menggunakan berbagai sumber untuk

memperoleh informasi (buku teks, artikel, video, dllKOMUNIKASI6. Mampu mengkomunikasikan gagasannya secara

jelas7. Memberikan alasan terhadap komentar yang

dibuatnya8. Komentar tersebut dapat meningkatkan pemahaman

kelompok tentang subjek yang dibahas PEMAHAMAN DIRI SENDIRI9. Ia mampu menerima dan menanggapi kritik secara

baik

NAMA TUTOR,

15

Page 16: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

c. KuliahBeberapa topik kuliah membicarakan tentang tujuan blok seperti yang ada pada

buku blok. Pada kuliah ini dibicarakan tentang teori pembelajaran yang baru dengan kemungkinan anda dapat berubah atau tidak karena sudah lama anda dengan kebiasaan anda sebelumnya. Diterangkan bagaimana pembentukan atau konstruksi pelajaran baru pada pengetahuan anda yang lama dan bagaimana anda membangkitkan pelajaran anda yang lama tersebut. Teori konstruktivism sangat banyak dianut dalam ketrampilan pembelajaran. Bagaimana membaca literatur dengan cepat tanpa menghilangkan inti permasalahan yang ada pada dunia kedokteran. Selanjutnya anda membuat catatan anda sendiri melalui berpikir kritis. Setelah anda menjadi dokter akan banyak anda membaca literatur untuk memperbaharui ilmu anda sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Mencatat keadaan pasien, mengikuti perkembangan pasien yang anda harus catat didalam status pasien atau melakukan penelitian dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Topik lainnya adalah berpikir kritis yang tentu saja tidak sama dengan mengkritik seseorang atau lainnya. Pada berpikir kritis anda akan mempelajari definisi, ketrampilan dan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan bagian penting pada kedokteran sebab bila anda tidak memutuskan tentang diagnosa pasien meskipun banyak pengetahuan anda, seluruhnya itu akan tidak berarti apa-apa. Pada blok ini kuliah tentang bagaimana anda waktu mempelajari suatu literatur dan memberikan review dari hasil bacaan anda. Menghafal sebenarnya bagus akan tetapi belajar dengan pengertian (deep learning) sangat penting dan retensinya lebih lama dibandingkan dengan hafalan saja (recall). Pencapaian pembelajaran ketingkat metakognitif sangat penting pada dunia kedokteran, pada kuliah di blok ini anda akan mempelajarinya agar terjadi perubahan pada diri anda. Topik kuliah adalah sbb. (dalam kurung adalah penanggung jawab kuliah:

16

Page 17: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Beberapa tulisan yang anda pilih untuk memlakkukan review A s/d E (pilih 3 buah)

A. PENGENALAN BERPIKIR KRITISdr Sontang Simamora, MM, MS

IntroduksiBerpikir kritis merupakan suatu hal topik penting dan vital pada pendidikan

modern, terlebih kedokteran yang akan banyak memberikan pertanyaan dan jawaban terhadap berbagai hal, baik dari teman mahasiswa, teman dokter, dosen, masyarakat bahkan dari segi etika dan hukum. Level pertanyaanpun akan sangat berbeda-beda mulai dari yang sederhana sampai ketingkat level yang paling tinggi. Bloom memperkenalkan level kognitif yang berhubungan dengan berpikir kritis.

Banyak dosen tertarik untuk mengajarkan berpikir kritis pada mahasiswa, bahkan lebih tertarik lagi untuk mengajarkan atau strategi melatih ketrampilan berpikir kritis pada mahasiswa. Banyak yang sudah dilakukan oleh para dosen bagaimana mengukur berpikir kritis dan mengujinya terutama dalam hal menguji ketrampilan berpikir kritis.

Tujuan dan rasionalisasi dari mengajar berpikir kritis.Mengimprove ketrampilan berpikir kritis mahasiswa dan mempersiapkan

mahasiswa untuk sukses dimasyarakat . berpikir kritis sebenarnya sudah diajarkan pada pendidikan sebelumnya (pelajaran matematika, fisika dll.) akan tetapi karena banyaknya materi yang hendak diberikan sehingga berpikir kritis terlupakan bahkan logical thinking pun terlupakan juga.

Dalam bukunya, Donald, 1980, mengatakan ; “Aneh, kita mengharap mahasiswa belajar, tapi tidak pernah atau jarang mengajarkan mereka tentang belajar.” Clement dan Lochhead, 1980, mengatakan ; “ Kita seharusnya mengajarkan mahasiswa bagaimana berpikir, sebaliknya, kita mengajarkan mereka apa yang dipikirkan” . Dari kalimat dari Clement dan Lochhead tersebut yang lebih parah lagi bil kita mengajarkan tentang nama-nama orang yang mesti kita tau atau hafal seperti yang pernah terjadi masa lalu menghafalkan nama-nama menteri dll.

Sekarang anda melihat masalah bahwa semua pendidik menganut dua hal yang di transfer ke mahasiswa yakni ;

1. Isi atau content dari departemen pada setiap kuliah. (What to think)2. Cara untuk mengerti dan mengevaluasi isi dari departemen ( how to think)

Ketrampilan berpikir kritis

Berpikir kritis bukan kemampuan yang dibawa lahir, setelah anak-anak mulai muncul, dan pada saat mulai dewasa sebagian muncul dengan sendirinya meskipun tidak

17

Page 18: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

sempurna. Dari berbagai penelitian ternyata bahwa kemampuan ini harus dilatih mencadi ketrampilan. Kemampuan melalui latihan banyak yang ditawarkan mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling mahal. Pelatihan ini mamasuki sekolah-sekolah di Amerika, yang dimulai dari awal sekolah. Terlebih dahulu dibuatkan latihan untuk dosen kemudian diajarkan dan dilatih kepada mahasiswa. Berpikir kritis tidak bisa dipindah tangankan dari dosen lain ke mahasiswa harus melalui proses tertentu sampai mencapai tingkat ketrampilan yang matang.

Melalui tutorial diharapkan mahasiswa mampu menerapkan berpikir kritis melalui pertanyaan dan jawaban sesama mereka dan melalui argumentasi-argumentasi yang ada.Dari segi definisi ditemukan banyak definis mulai dari good thinking sampai pada tahun 1990 oleh beberapa pakar berpikir kritis menyepakati bersama, baik dalam memberikan kuliah maupun dalam melaksanakan ujian.Taxonomi Boom dengan berpikir kritis

Taxonomi dari bloom membagi level kognitif dari pertanyaan yang diberikan dosen ke mahasiswa, mulai dari level yang paling rendah sampai level yang paling tinggi. Sehubungan dengan itu Bloom juga memberikan taxonomi yang berhubungan dengan BERPIKIR KRITIS dimana dibuatkan level 1 s/d 6, yakni

1. Knowledge ;Pertanyaan yang berhubungan dengan hal ini biasanya bersifat racaal atau

hafalan saja misalnya ; Sebutkan berapa langkah pada tutorial. atau sebutkan langkah apa saja pada tutorial.

2. ComprehensiveSkenario 1 anda, Kenapa tukang becaktakhipnoe pada saat mengayuh ?

3. AplicationMakanan apa yang anda anjurkan pada tukang becak tersebut ?

4. AnalysisBagaimana masukan makanan dari tukang becak tersebut ?

5. SynthesisApa kesimpulan anda terhadap jumlah makanan atau jenis makanan dari tukang becak tersebut ?

6. EvaluationJika dilihat dari komposisi makanannya, apa pendapat anda tentang otot dari tukang becak tersebut ?

Dimana diajarkan berpikir kritis?

Dosen dapat mengajarkan berpikir kritis pada saat dilakukan berbagai aktifitas seperti pada waktu :

1. Kuliah 2. Praktikum3. Tutorial4. Kepaniteraan5. Tulisan6. Ujian

18

Page 19: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Sewaktu memberikan kuliah dapat dilatih dengan memberikan pertanyaan pertanyaan atau pada saat praktikum diberikan pertanyaan yang lebih kelevel yang lebih tinggi, yang pada akhirnya pada waktu kepaniteraan pertanyaan sampai ke tingkat evaluasi. Pada tingkat ujian terlebih ujian model KBK pertanyaan akan lebih banyak ketingkat level yang lebih tinggi (akan diterangkan bagaimana ujian diselenggarakan).

Namun pada pelaksanaannya untuk saat ini apabila bertemu dengan dosen yang selalu bertanya tentang berpikir kritis mahasiswa sewaktu kuliah, praktikum, kepaniteraan dll sering disebutkan bahwa dosen tersebut “reseh”, yang sebenarnya itulah dosen yang betul.

Pertanyaan seperti yang terlihat diatas merupakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan berpikir kritis dan berkaitan dengan taxonomi dari Bloom

Kesimpulan ;

Telah diperkenalkan berpikir kritis pada mahasiswa dan tidak ada pelatihan lagi selain pada blok ini, akan tetapi berpikir kritis akan tumbuh terus melalui blok berikutnya dan hal ini akan selalu di uji sampai anda masuk kepaniteraan dan sampai anda jadi dokter kelak. Mulailah latih sendiri ketrampilan anda baik melalui diskusi sesama dalam bentuk tutorial maupun diskusi kelompok mandiri. Pada saat anda membaca literaturpun demikian bahwa tidak selalu penelitian tersebut kita terima sebagai ilmu yang ada pada diri kita bahkan penelitianpun dapat berkembang.

19

Page 20: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

B. How student acquire knowledge.dr Sontang Simamora MS

Introduksi :Pengetahuan seseorang selalu berkembang dan berganti mulai dari bayi,

SD, SMP, SMA, S1/S2/S3 dan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Informasi selalu berganti dan bertumbuh yang keseluruhannya itu dapat kita sebutkan sebagai pengetahuan. Pengetahuan diatur oleh setiap orang atau individu secara terstruktur dari waktu ke waktu bagi dirinya. Menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh ledakan pengetahuan medis, mahasiswa mengambil strategi untuk pencapaian pengetahuan agar berhasil mengikuti penilaian meskipun mereka akan banyak melupakan materi yang ada (bahkan lebih banyak yang dilupakan daripada yang diingat).

Belajar adalah suatu hal yang menarik jika kita dalam kondisi fun dan banyak cara orang untuk belajar melalui membaca, bermain, berdiskusi dll. Berbagai teori belajar telah dikembangkan dan itupun berubah sesuai dengan hasil penelitian. Yang menarik adalah bagaimana proses terstrukturnya pelajaran baru, dari surface menjadi deep, melalui belajar mandiri. Piaget theory atau model merupakan dasar yang penting di ketahui oleh setiap orang pengajar agar dengan demikian proses pencapaian pengetahuan oleh mahasiswa dapat dicapai. Mahasiswapun demikian harus mengetahui Piaget theory tersebut agar mampu menerimanya.

Pencapaian pengetahuan

1. Mahasiswa perlu mengetahui definisi dari pengetahuan dengan segala perubahan dan pertumbuhannya serta situasi yang ada saat ini tentang banyaknya informasi dan bagaimana harus mencapainya. Proses penyimpanan pengetahuan tersebut pada saat seseorang belajar merupakan proses yang harus dimengerti agar orientasi pengajar dan mahasiswa menjadi bergeser untuk pencapaian pengetahuan yang di maksud.

2. Surface and deep approacha. Surface approach : sesuatu yang hanya mengingat kata atau formula yang

hanya di hafalkan, dan berfokus pada hanya sebagian isi dengan motivasi yang ada dari luar dirinya (extrinsic motivation). Motivasi mempelajari datang dari luar dirinya bukan datang dari dalam dirinya. Misalnya belajar fisiologi atau biokimia atau pelajaran lainnya, sekedar agar lulus ujian saja. dosen yang memberikan kuliahpun tidak menyatakan pelajaran tersebut dipelajari atau kepentingannya jika dipelajari untuk keperluan kedokteran.

b. Deep approach : sesuatu yang menekankan pada pengertian ide dibalik kata – kata yang ada. Ditandai juga dengan kemampuan menghubungkan antara pengetahuan lama (prior knowledge) dengan pengetahuan baru,

20

Page 21: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

belajar secara aktif memproses perbedaan, menguji dan mengintegrasi pengetahuan itu sendiri. Disamping itu mampu mencari bukti dan argumentasi dan dengan motifasi internal ( intrinsik motivation )

3. Prior- knowledge to new- knowledge or content and Schema theoryPengajar hanya bagian dari informasi dari pengetahuan, tetapi pengetahuan akan

dibangun oleh mahasiswa yang tergantung pada pengetahuan apa yang dia tau saat ini dan pengalaman belajar di lingkungannya. Dosen atau guru bertanggung jawab sebagai memfasilitasi belajar. Hal yang penting diketahui pengajar adalah bahwa model yang diperkenalkan untuk membangun proses belajar adalah schema : membangun blok kognitif.

a. Schema theoryi. Schema activation

Aktivitas dalam pengetahuan saat ini yang diasosiasikan secara terstruktur dengan subjek yang diajarkan.

ii. Schema buildingInformasi dan ide yang baru di paparkan dan di organisasikan dan dibangun bergabung dengan pengetahuan saat ini. Konstruksi berlangsung terus.

iii. Schema refiningMahasiswa melakukan kesimpulan yang selanjutnya di lakukan pengecekan terhadap kesimpulan yang diberikan oleh pengajar.

b. Ausubel Theory ( Meaningful Receptive Learning Theory )i. Berbeda dengan schema theory dimana mahasiswa membangun

schema dan merevisi yang lainnya dengan informasi baru dengan memperlihatkan bahwa schema dari setiap orang sangat berbeda dari yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini tergantung pada pengalaman seseorang dan proses kognitifnya. Perbedaan pada Ausubel theory adalah bahwa terdapat hirarhi pengetahuan yang ada pada dirinya dengan demikian pengetahuan yang lama akan tertimbun dengan pengetahuan yang baru.

c. Piaget theory

i. Bahwa setiap pengetahuan mempunya penyimpanan tersendiri dalam bentuk badan – badan tersendiri, yang pada saat tertentu terjalin hubungan antara badan – badan tersebut pada saat penggunaan pengetahuan tersebut pada situasi tertentu.

ii. Mahasiswa menggapai pengetahuan melalui jalur schema theory yang juga ada pada Piaget’s Model dalam proses pengembangannya.

iii. Ada 3 reaksi yang berbeda waktu mahasiswa berhadapan dengan informasi baru ;

1. Accretation : 2. Tuning : penyesuaian dengan dirinya dan menerimanya.3. Restructuring : Menyusun kembali pengetahuan tersebut.

d. Schema tambahan adalah mental model, dynamic model for problem solving theory.

21

Page 22: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Seluruh schemata tersebut sangat berperan dalam pencapaian pengetahuan oleh karena turut serta membangun blok kognitif mahasiswa dari prior -knowledge bergabung (membentuk struktur) dengan new – knowledge.

4. Thinking and learninga. Training to develop cognitive

Melalui latihan untuk mengembangkan kognitif dapat dilakukan melalui berbagai cara baik latihan sendiri, diskusi dengan teman atau tempat pelatihan lainnya.

b. Critical thinkingBerpikir kritis pada setiap apa yang sedang dipelajari baik kuliah, seminar dan membaca buku atau literatur.

c. Self directing learningi. Menikmati belajar dan melihat peluang pada saat belajar sesuatu

yang sangat diperlukan untuk pencapaian pengetahuan. Sebagai mahasiswa sebaiknya harus tau apa yang mereka sudah tau dan apa yang mereka harus pelajari serta tau apa kebutuhan belajar mereka.

ii. Adanya motivasi yang datang dari diri sendiri sangat merangsang untuk mencapai pengetahuan terutama jika hal tersebut sesuai dengan minat mereka.

5. Problem solving abilitya. Realistic dan skenario yang familier : Dengan memberikan skenario yang

familier dengan masalah yang nyata akan memotivasi para mahasiswa untuk menyelesaikan masalah tersebut.

b. Memfasilitasi schema building malalui umpan – balik untuk membangun schemata mahasiswa. Memberikan skenario, diskusi dengan argumentasi, dan kemudian mengambil keputusan.

c. Instructor and instructional designer harus berasumsi bahwa problem – solving ability akan berakumulasi melalui perjalanan waktu dan pengalaman berkali - kali.

Kesimpulan :

Setelah mempelajari berbagai teori tentang belajar, berpikir dan pencapaian pengetahuan kita mengerti tentang prosesnya dengan demikian dapat dilakukan berbagai cara pencapaian pengetahuan tersebut melalui problem solving, self directing learning dengan critical thinking. Adanya schemata perlu dilakukan rancangan pembelajaran dengan kondisi yang baik menurut mahasiswa.

22

Page 23: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

C. Kenapa perlu di implikasikan berpikir kritis pada semester pertama pendidikan Fakultas Kedokteran

dr Sontang Simamora MSFK UKI

Introduksi.

Pembelajaran critical thinking sudah seharusnya dilaksanakan di perguruan tinggi, terlebih fakultas kedokteran. Dalam prakteknya ketrampilan critical thinking sebenarnya sudah berjalan pada sebagian mata ajaran yang diberikan atau pada waktu kepaniteraan yang dijalankan melalui aspek yang dianggap oleh dosen bagian dari kemampuan menjadi dokter. Ketrampilan ini dilatih bukan merupakan pendidikan formal, tetapi merupakan bagian dari pengajaran di kelas, praktikum, terutama sewaktu menjalankan kepaniteraan klinik. Kedalaman ketrampilan tersebut sangat tergantung pada dosen pengajarnya dan tergantung pada kasusnya, dan terlebih lagi tergantung mahasiswanya..

Critical thinking bukan saja langkah untuk pencapaian pengetahuan tapi juga merupakan langkah untuk belajar efektif. Defenisi critical thinking banyak ditulis orang namun disepakati mengandung skill dan attitude (disposisi) dimana skill masih di perdebatkan secara isi bahkan ada yang menyebutnya dengan sub-skill. Skill terdiri dari 6 komponen sedangkan attitude atau disposisi mengandung 7 komponen.

FK metode konventional ;Perbandingan di FK dengan metode lama critical thinking dituntut pada saat

tahun terakhir di FK UKI yakni pada saat kepaniteraan. Hal yang yang sudah dilakukan di FK UKI pada tingkat kepaniteraan, meskipun masih dalam bentuk yang belum mantap belum ter-program dengan baik, tapi sudah di lakukan bimbingan ke arah sana, melalui pembicaraan kasus atau pada saat bed-side teaching.

1. Kemampuan problem solving kurang meskipun pada tingkat semester lanjut oleh karena beberapa keluhan dari bagian yang mengatakan bahwa menetapkan dignosa masih kurang karena kemampuan problem solving yang kurang

2. Reasoning : Apabila ditanyakan tentang kemampuan reasoning, sewaktu ditanyakan tentang ; misalnya alasan pemberian obat, masih sulit menjawabnya meskipun bila ditanyakan langsung tentang pemberian obat tersebut dia ketahui kenapa.

3. Decisin making : Pengambilan keputusan masih sering mengalami kesulitan meskipun jika di tuntun kearah tersebut akhirnya sampai juga ke pengambilan keputusan.

23

Page 24: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

4. Argumentasi dan explanation : Bila mahasiswa ditanyakan argumentasi tentang pemberian suatu obat belum dapat diterangkan secara baik bila pertanyaannya ; ”apa argumentasimu terhadap pasien ini.”. Demikian juga bila di tanyakan tentang ; ”tolong berikan keterangan kenapa kau berikan obat tsb.”

5. Point of issu ; Menyimpulkan point of issue pada seorang pasien yang dirawat masih sulit menyebutkannya dan masih perlu dituntun.

Hal-hal tersebut merupakan ketrampilan critical thinking yang sering di tanyakan dan dilatih pada saat kepaniteraan terlebih pada saat ujian pasien pada mahasiswa kedokteran. Yang ternyata mendapat kesulitan jawaban dari mahasiswa.

Kenapa critical thinking di ajarkan di FK ?

Setelah melihat kenyataan ini bahwa critical thinking terlambat atau bahkan tidak diajarkan bahkan mahasiswa dimintakan harus mampu menjalankan critical thinking pada saat kepaniteraan. Fakutas Kedokteran masa mendatang harus melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berarti harus melihat outcome dari pendidikan kedokteran tersebut. Setelah mempelajari KIPDI III yang mengandung area kompetensi, kompetensi inti dan kompetensi penunjang jelas kompetensi dokter tersebut sudah harus memiliki sebagian atau seluruh ketrampilan yang tertuang pada critical thinking . misalnya ; Mahasiswa pada akhir pendidikannya : ”diharapkan mampu memberikan penjelasan (reasoning) tentang pengobatan diabetes mellitus”. Penjelasan merupakan reasoning dari pengobatan, sedangkan pengobatan merupakan keputusan dari beberapa pengobatan yang dipilih berarti ini adalah analisis dan decision making.

Pembelajaran pada KBK menggunakan integrasi baik horizontal maupun vertikal dengan menggunakan PBL (problem base learning) sudah seharusnya menggunakan kemampuan melihat problem agar dapat mencari literatur yang sesuai dengan problem yang di dapat. Berbicara tetang literatur yang harus di baca yang mungkin ada beberapa literatur, memerlukan kemampuan membaca dengan baik, menulis dan menyarikan (point of issue atau critically appraisal).

Implikasi di FK dengan KBK

1. Teori critical thinking

a. Topik critical thinking sesuai dengan kompenen yang ada pada skill dan disposisi

Skill DipositionInterpretation Pikiran terbukaAnalisis SystematicEvaluasi AnalyticityInference = sesuatu yang anda pikirkan betul

Inquisitive = bertanya banyak untuk mencari sesuatu

24

Page 25: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Memberi penjelasan Judicious = melakukan dengan sensitif dan hati-hati

Self-regulation TruthseekingConfident in reasoning

b. Metode ;. Ada dua cara untuk mengajarkan critical thinking didalam kelas yang satu yang murah dan yang satu lagi yang mahal, seperti ”CORT Thinking Program” dari Dr. Edward de Bono ?. Tatap muka dengan selingan diskusi, kelihatannya merupakan metode yang murah tapi memerlukan rancangan instruksional yang baik. Prinsip pelaksanaan kuliah tatap muka harus banyak diselingi oleh diskusi, pertanyaan dan jangan terlalu cepat memberikan jawaban yang benar sampai semua menghayatinya.

2. Mengembangkan critical thinking : Dengan memberikan kasus yang dirancang khusus untuk pencapaian masing-masing skill dan disposisi atau melalui pekerjaan rumah yang menggunakan pemecahan atau solusi baik melalui literatur yang ada atau kasus ”real life”

3. Motivasi mahasiswa melaksanakan critical thinking . Memotivasi mahasiswa dari motivasi external menjadi motivasi internal memerlukan latihan yang memerlukan waktu lama, baik menggunakan teori motivasi dari Maslow atau dengan teori lain.

4. Melakukan tutorial PBLDibuat tujuan dari skenario, dibuat skenario, dilihat partisipasi dari setiap individu

Electrolit sama dengan electricity ?

Mampu menganalisis dan membedakan

Bola lampu menyala karena adanya perbedaan potensial listrik, dimana bola lampu dihubungkan dengan kabel. Apabila kabel tersebut putus maka bola lampu tidak akan menyala. Seorang mahasiswa diajak seorang seniornya naik gunung pada hari Sabtu, setelah permisi dari orang tuanya dengan berat hati dia berangkat juga dengan bekal yang cukup seperti anjuran seniornya. Satu malam di gunung dan pada pagi harinya sewaktu mau turun mendadak dia merasa lemah kakinya yang semakin lama menderita paralisis terutama kedua extremitas inferior. Terpaksa digotong turun gunung dan sambil jalan orang tersebut ditanyakan oleh seniornya ; ternyata makanan yang dibawa tidak dimakan hanya minum air aqua saja.Bagaimana pendapat anda ?

Apakah ada analogi paralisis dengan mati listrik ?5. Dinamika kelompok

Mahasiswa dibagi menjadi kelompok – kelompok antara 8 – 12 orang. Dibuat pelatihan tentang dinamika kelompok, agar mampu bekerja sama, mampu mendengar aktif, mampu memberikan argumentasi (analisis, sintesis, dll), mampu mengambil keputusan dari perbedaan pendapat sesama mahasiswa dll.

PBL dan dinamika kelompok. Skenario 1

Mampu belajar melalui PBLSeorang laki-laki tukang becak, makan 3 kali sehari dengan sepotong ayam dan tempe rebus, tanpa sayur dan buah. Setiap kali narik penumpang selalu tachipnoe dan takhicardia dan setelah istirihat kembali normal. Meskipun banyak makan tapi bentuk badannya tampak kekar dan tidak kelihatan lemak dibawah kulit.

25

Page 26: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Bagaimana diskusi anda setelah mengetahui apa berpikir kritis ?

6. Melakukan diskusi kelompok tanpa tutorDibuatkan kasus, dirancang tujuan pemecahan masalah

Kesimpulan :

Implikasi critical thinking di Fakulatas Kedokteran merupakan pemikiran baru baik dari segi pembelajarannya maupun pelaksanaanya pada semester berikutnya. Pelaksanaan pada semester pertama sebagai awal dari masuknya mahasiswa baru kiranya memerlukan perhatian khusus pada kondisi mahasiswa yang heterogen. Heterogenitas mahasiswa dari segi ethnis dan asal sekolah sangat memerlukan tuntunan yang baik pada saat diskusi dan ketersidaan materi kuliah. Telah dicoba menyusun implikasi pada semester pertama di FK dengan materi dari critical thinking berupa cognitif skill dan disposisi, baik di kelas maupun pada pengembangannya dengan metode lain. Motivasi mahasiswa sangat diperlukan pada pembelajaran critical thinking.

26

Page 27: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

D. Study skilldr Sontang Simamora, MM, MS

Introduksi :

Ketrampilan belajar seseorang berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan masing-masing sejak mulai anak-anak. Sebagian senang membaca saja tanpa diskusi sebagian senang hanya diskusi atau sebagian senang gabungan keduanya. Dalam hal ini bukan kebiasan tersebut yang dibicarakan akan tetapi meliputi ketrampilan mahasiswa tentang sumber belajar, pengaturan irama belajar, bagaimana ybs. mempelajarinya dan apa yang dipelajarinya. Pergeseran subject oriented ke student oriented menyebabkan mahasiswa yang lebih berperan dalam pengaturan belajar tersebut. Membangun kemampuan belajar merupakan hal pencapaian kritis dalam kesuksesan belajar terutama untuk student center lerning atau yang berorientasi pada mahasiswa. Dalam terminologi pembelajaran atau pendidkan formal kemampuan belajar atau study skill dikenal sebagai metacognitif

Component study skilli. Self-directing learning

1. Self-planned learning projects2. Optimum amounts of teacher control

ii. Dari surface learning ke Deep learning, sampai ke matacognitifiii. Mencari dan menggunakan sumber informasi dengan variasi yang

semakin meningkativ. Critically reviewing apa yang anda bacav. Integrasikan pelajaran baru dengan pelajaran lama

Learning approachAnatomi otak dibagi menjadi dua bagian utama dimana bagian kiri lain

fungsinya dengan bagian otak kanan. Dimana letak critical thinking seseorang, disebutkan ada di daerah hemisphere kiri. ”Apakah berarti anda harus hati-hati menempatkan pacar anda disebelah kanan karena yang keluar nanti adalah anda di kritik terus ?”.

27

Page 28: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Metacognitif mengacu kepada pencapaian pengetahuan melalui kemampuan cognitif seseorang dan kemampuan mengaplikasikannya pada proses cognitif tsb. Pencapaian kemampuan metacognitif inilah yang harus kita latih hari demi hari dan bukan terhadap jumlah dari apa yang harus kita pelajai yang lebih penting tapi menggunakan metacognitiflah yang lebih penting dibandingkan dengan jumlah dari literatur yang anda baca saja.

Lakukan assessment apa yang anda pelajari yang berhubungan dengan aplikasi pada praktek.

Surface ke deep learning sampai ke metacognitifBerbicara tentang surface learning merupakan pembelajaran yang hanya sampai

permukaan saja dalam hal ini akan lebih mudah hilang atau tingkat retensinya rendah. Berbeda dengan deep learning yang mempelajarinya samapai mendalam sampai ketingkat mengerti dan yang kalau perlu dapat menerangkannya atau menunjukkan kepada orang lain. Tingkat retensi dari deep learning akan lebih lama.

Critically reviewing apa yang anda baca.

Mereview suatu tulisan atau literatur sangatlah penting dan mutlak dibutuhkan untuk setiap kita membaca literatur. (Tidak semua literatur di review, hubungkan dengan membaca cepat satu literatur, setelah kita scanning dan kita butuhkan untuk dipelajari baru dibuatkan suatu review).Terutama pada saat dilakukan review kita mengutamakan hal yang sangat penting atau kritis yang tentu saja dengan pemikiran kita secara kritis untuk mereview suatu literatur. Dan jangan lupa membuat file pada data anda tentang review apa dan dari literatur apa yang hal ini hubungkan dengan kemampuan anda menggunakan software komputer anda, misalnya word. I READ AND I REMEMBER

Mencari banyak informasi

Mencari dan menggunakan sumber informasi dengan variasi yang semakin meningkat sangat diperlukan yang kemudian menggabungkan antara literatur yang satu dengan literatur lainnya. Kemampuan kita menggabungkan beberapa literatur tersebut menyebabkan kita berhasil menyimpulkan apa yang penting pada satu literatur dan apa yang perlu pada literatur lainnya. Semakin banyak hal ini kita laksanakan akan semakin bagus atau semakin kita trampil dalam mempelajari. Ingat I DO AND I UNDERSTAND.

Integrasikan pelajaran baru dengan pelajaran lama

Ada yang menyebutkan bahwa anda belajar untuk apa ?

28

Page 29: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

x : Saya belajar untuk mengetahui. y: Saya belajar agar bisa ujian.z: Saya belajar hari ini agar ada yang saya lupakan besok.

Pelajaran yang lama yang sudah anda ketahui atau yang masih diingat disebut prior knowledge. Membangkitkan ingatan kita terhadap pelajar tersebut atau prior knowledge sering merupakan kunci dari proses tutorial atau diskusi atau argumentasi. Memanfaatkan hal ini maka proses yang paling penting adalah menggabungkan apa yang anda pelajari saat ini dengan apa yang menjadi prior knowledge anda, untuk membangun pengetahuan yang baru (teori constructivism).

Dalam belajar mahasiswa harus mampu menetapkan kapan dia mulai belajar, kapan berhenti belajar, menilai situasi belajar, mengukur kemampuan diri sendiri yang dikanal otonomi belajar.

Untuk memperlancar ketrampilan dapat juga mahasiswa melakukan latihan membuat soal sendiri kemudian menjawabnya, melakukan penilaian terhadap literatur dan bila prelu membuat portfolio.

PortfolioPada akhir blok 1 berbagai materi akan dibahas tentang; berpikir kritis dan

ketrampilan pembelajaran dan berbagai ketrampilan lainnya. Baik berupa tutorial, kuliah pakar, konsultasi pakar dan mencari informasi dari berbagai hal serta ketrampilan pemeriksaan fisik, mencari informasi dll. Sebelum anda melanjutkan suatu pembelajaran sebaiknya anda membuat persiapan portfolio dari pembelajaran anda baik dalam blok maupun dalam menyelesaikan kuliah kedokteran anda. Kenapa harus dibuatkan portfolio ini sehubungan dengan keterkaitan dari setiap blok dalam pencapaian hasil akhir dari pembelajaran anda setelah lulus menjadi dokter. Mahasiswa sebaiknya merefleksikan setiap pelajaran yang diberikan ke suatu situasi anda setelah jadi dokter. Apakah blok ini perlu untuk anda setelah menjadi dokter ?. Jika ya maka sebaiknya anda kumpulkan apa yang anda rasakan perlu untuk anda nanti.

Pengertian portfolio banyak, mulai dari bidang bisnis yakni berupa gambaran umum dari suatu perusahaan, atau protfolio dari perencanaan yang besar baik perusahaan yang sudah jadi tapi hendak berubah atau club sepakbola untuk memenangkan pertandingan besar dalam hal strategi untuk memenangkannya. Untuk pembelajaran ditemukan juga istilah ini berupa belajar bermetode portfolio. Hal ini tidak perlu kita bahas mendetail tapi kemungkinan perlu dilaksanakan untuk pribadi anda untuk melihat kemajuan apa yang anda capai saat ini, kemudian kemajuan apa yang anda capai setelah 2 semester kedepan. Bukan saja kemajuan yang anda catat tapi hal yang tidak menyenangkanpun bisa anda kumpulkan disini misalnya bahwa blok berpikir kritis hanya cerita saja tanpa ada kemajuan yang saya alami terserah anda.

29

Page 30: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Apa saja isi portfolio ?1. Refleksi = merefleksikan suatu informasi di dalam portfolio berupa apa

yang menjadi penting untuk anda, merefleksikan merupakan suatu strategi belajar.

2. Gudang = tempat penyimpanan materi atau prosedur dengan suatu yang terstruktur dan mempunyai indeks tersendiri pada satu kursus atau blok atau secara total sampai anda dokter. Dapat disimpan digital. Bisa dibilang seperti perpustakaan pribadi yang sudah anda pilih sebagai yang sangat penting atau yang masih mempunyai problem. Kemampuan apa yang anda miliki untuk membuat file ini apakah file komputer atau video dll. Semua kemampuan anda dikerahkan atau kemampuan lainnya.

3. Sumber “yang hidup” untuk belajar sekarang dan belajar dikemudian hari atau sebagai sumber “perpustakaan” oleh karena disana terkumpul file atau data file tentang apa yang sudah anda tau dan apa yang belum anda tau.

4. Sebagai “rekord” bukan hanya sebagai koleksi data anda, tapi andalah yang menentukan kepentingan suatu materi. Tidak perlu bertanya kepada orang lain tentang pentingnya sesuatu tapi anda tentukan sendiri kepentingannya.

5. assessment : Anda yang membuat penilaian tehadap blok ini dan dibuatkan sebagai hasil akhir dari blok ini, yang kumungkinan banyak artinya kelak.

Boleh dibaca, boleh juga tidak !

Tell me and I’ll forgetShow me and I’ll rememberInvolve me and I’ll understand

Kita lupa karena kita tidak memperhatikan dan memperdulikan apa yang kita lupakan.

Kita hanya mengingat hal-hal yang menarik minat kita

30

Page 31: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

E. Problem-base learning dan independent learning. : Pendapat beberapa peneliti

dr Sontang Simamora, MM, MSFK UKI

Introduksi

Banyak fakultas kedokteran di dunia melaksanakan PBL. Pokok argumentasi pada tulisan ini adalah PBL dengan basis pada teori modern pembelajaran yakni : konstruktif, self – directing, kolaborasi dan kontekstual. Bagaimana PBL bekerja sesuai dengan prinsip belajar dan bagaimana pelaksanaannya agar prinsip belajar tercapai baik peran tutor, lingkungan, dinamika kelompok atau tuntunan dalam melaksanakan PBL saling berperan.

Part 1: Prinsip belajarKunci prinsip belajar

Belajar sebaiknya menggunakan proses konstruktifPrinsip belajar konstruktif adalah, bahwa belajar merupakan proses aktif dimana

mahasiswa mengkonstruksikan atau merekonstruksikan jaringan pengetahuan mereka. Belajar merupakan pembentukan oleh interpretasi pribadi melalui pengalaman dan interaksi ybs. Bahwa peranan dosen adalah memfasilitasi atau menstimulasi aktifitas kognitif mahasiswa bukan mentransfer pengetahuan kepada mahasiswa. Elaborasi memegang peranan untuk mengaktifasi sruktur prior knowledge agar pengetahuan baru di strukturkan. Mahasiswa harus belajar mengaktifkan prior knowledge, melakukan elaborasi dan belajar mendalami (deep-learning) sehingga akan memperkaya pengetahuan mahasiswa.

Belajar sebaiknya menggunakan proses self directed.SELF DIRECTED LEARNING (SDL) berarti mahasiswa secara aktif

merencanakan, memonitor dan melakukan evaluasi proses belajar mereka. Perencanaan belajar atau study plan berarti bahwa mahasiswa yang memilih pendekatan, strategi dan tujuan belajar meraka. Memonitor berarti bahwa mahasiswa mengantisipasi apa yang akan dilakukan pada proses belajar dengan melihat kebelakang dan kemudian menerapkan prior knowledge nya kedepan. Refleksi dan motivasi memegang peran penting dalam proses pengaturan sendiri (self regulation).

Belajar sebaiknya menggunakan proses kolaborasiKolaborasi adalah struktur sosial masyarakat terutama masyarakat Asia.

Kolaborasi merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat antara dua atau lebih berinteraksi satu dengan lainnya. Hampir sama dengan obrolan tapi kolaborasi dalam

31

Page 32: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

bidang tertentu yang mempunyai persamaan tujuan belajar atau berbagi tanggung jawab. Melalui kolaborasi dengan sesama melalui pertanyaan atau keterangan dan yang lainnya memberikan jawaban atau penjelasan merupakan bagian dari berpikir kritis.

Belajar sebaiknya menggunakan proses kontekstual.Problem didalam PBL sebaiknya yang ada hubungan dengan bagaimana

mahasiswa akan berhadapan dengan pasien dikemudian hari oleh karena hal itulah sebagai perangsang untuk terjadinya trasfer pengetahuan. Masalah nyata akan menyebabkan mereka belajar mentrasfer pengetahuan, mengulang kembali pelajaran yang lalu dan berpikir kritis tentang hal tersebut.

Prinsip belajar diaplikasikan pada PBL1. Problem (pasien) sebagai stimulus belajar

Problem terutama tentang pasien yang ada pada skenario merupakan stimulus untuk belajar oleh karena pada problem terdapat suatu fenomena penjelasan dari pengetahuan sebelumnya dan mencoba memberikan penjelasan dengan pengetahuan yang belum dia miliki melalui berpikir kritis. Selanjutnya mereka mencari informasi yang kemudian mengkonstruksikannya dengan prior knowledge. Problem pada PBL sebaiknya suatu problem yang realistik dalam konteks problem pasien.

2. Tutor sebagai fasilitator

Dosen sebagai tutor atau sebagai fasilitator yang merangsang mahasiswa untuk melakukan SDL. Tugas tutor menjaga proses belajar berlangsung, mengawasi kedalaman pengetahuan mahasiswa dan yakin bahwa semua mahasiswa berperan (involved) terhadap proses dan memonitor kemajuan pembelajaran setiap mahasiswa dan memodulasi tantangan dari problem. Peranan tutor adalah membangun pembelajaran mahasiwa (scaffolding), melalui merangsang elaborasi, integrasi dan interaksi antar mahasiswa dengan pertanyaan, klarifikasi dan mengaplikasikan pengetahuan tsb.

3. Kerja kelompok sebagai perangsang untuk interaksi.Pada lingkungan belajar kolaboratif, mahasiswa belajar interaksi antar sesama

dengan tanya jawab, menjelaskan dalam diskusi. Dalam group PBL, mahasiswa mengkonstruksikan dan kolaborasi penjelasan yang ada.

Part 2 ; PBL dalam pelaksanaan

Problem dalam praktek pembelajaran Pencapaian ketiga prinsip belajar diatas kadang tidak tercapai oleh karena kompleksitas dari problem, peran tutor dan kerja kelompok. PBL tidak selalu merangsang pembelajaran konstruktif, self directed, kolaboratif dan kontekstual apabila ditemukan seperti dibawh ini.

1) Problem terlalu terstruktur (Too well-structured problem)

32

Page 33: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Problem terlalu terstruktur atau terlalu mudah menyebabkan tantangan problematik tidak muncul sehingga menyebabkan kurang terangsangnya usaha menyelesaikannya atau tidak tertantangnya SDL.

2) Tutor terlalu mengatur (Too directive tutor)Tutor terlalu mengatur atau tutor terlalu diam pun menyebabkan masalah tidak jalannya dinamika kelompok. Terlalu mengatur menyebabkan mahasiswa menjadi tegang dan konflik, terlalu diam karena menghindar dari mengajar menyebabkan arah tidak menentu.

3) Kelompok tutorial tidak berfungsi (Dysfunctional tutorial groups)Tidak berfungsinya diskusi kelompok oleh karena pimpinan group kurang baik atau karena tutor tidak dapat melihat pelaksanaan elaborasi dan mengaktifkan prior knowledge dari masing-masing mahasiswa.

Bagaimana menyelesaikan masalah dengan PBL pada praktek pembelajaran.Pada pelaksanaan agar PBL menjadi stimulus untuk mahasiswa agar

konstruktif dan kontekstual, problem harus compleks, realistik, harus terbuka (open ended) dan agar struktur problem cocok dengan prior knowledge mahasiswa. Mahasiswa harus mampu konfrontasi dengan kontras suatu problem dengan demikian dia harus mengolah secara kritikal informasi baru yang akan masuk kemudian.Steinert mewawancara mahasiswa tentang efektifitas kelompok diskusi dan menemukan bahwa mahasiswa puas karena tutor mengajak mahasiswa membawa problem yang ditemukan ke hal situasi klinis nyata. Segers et,al menemukan bahwa rancangan ulang PBL menyebabkan pencapaian outcome lebih baik daripada rancangan regular PBL.

Kesimpulan bahwa kunci sukses pelaksanaan PBL terdapat pada rancangan lingkungan belajar dalam hal merangsang mahasiswa belajar konstruktif, self directed, kolaboratif dan kontekstual terutama dalam hubungan konsistensi tentang kurikulum, penggunaan problem, penuntun tutor serta pelaksanaan asesmen.

Part 3: Penelitian PBL

Pada bagian ini dibuatkan review dari penelitian tentang perdebatan PBL dan penelitian PBL apa yang dibutuhkan dimasa mendatang. Review penelitian permulaan tahun 1990 dan penelitian setelah tahun 2000.

a. Permulaan tahun tahun 1990a. Tahun 1992 Norman dan Schmidt melaporkan bahwa PBL mampu untuk :

i. Aktifasi prior knowledge memfasilitasi informasi baruii. Melakukan elaborasi dengan menggunakan pengetahuan

Kedua hal tersebut merupakan prinsip kunci dari belajar dalam hal konstruktif dan kolaboratif dari mahasiswa. Manfaat lainnya dari belajar dari konteks PBL adalah kemampuannya mentransfer pengetahuan dan merangsang SDL dan life long learning

b. Blumberg dan Michael menyatakan bahwa proses PBL menyebabkan mahasiswa lebih sering masuk keperpustakaan dan membawa informasi

33

Page 34: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

baru dari sana, dibandingkan dengan mahasiswa dengan cara konvensional.

c. Albanase dan Mitchell memeriksa hasil penelitian tahun 1972 – 1992 dan menyimpulkan bahwa efek dari PBL adalah kemampuannya mencapai outcome serta kepuasan mahasiswa. Lulusan juga dipersiapkan untuk melakukan kebiasaan SDL dan independent learning

d. Blake dan Berkson menemukan bahwa lulusan dipersiapkan untuk melakukan kebiasaan SDL dan independent learning dan kepuasan pengajar dan kepuasan fakulas juga dilaporkan.

b. Setelah tahun 2000a. Colliver menemukan dari review periode 1992 dan 1998 bahwa efek dari

PBL adalah pencapaian ketrampilan mahasiswa dan penampilan klinik mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka.

b. Dochy et.al, menemukan meskipun pengaruhnya terhadap pengetahuan tidak ada tapi dalam hal aplikasi pengetahuan terhadap pasien merupakan efek dari PBL.

Merupakan perdebatan penelitian PBL

Trend penelitian PBL dengan membandingkannya dengan metode konvensional merupakan perdebatan yang tajam, bahwak sebagian dari perdebatan tersebut menyebutkan bahwa penelitian PBL merupakan penelitian yang membuang waktu dan sumber daya yang ada. Hal ini di argumentasikan bahwa tidak adanya uniform yang disepakati dan lingkungan yang mempengaruhinya terlalu mulitifaktorial. Bahkan ada yang mengomentari penelitian tahun 2000 yang menyatakan bahwa hasil akhir saja yang diteliti bukan perbedaan pelaksanaan dari konventional dengan PBL atau bekerjanya PBL terhadap belajar yang diteliti.

Apa yang dibutuhkan sekarang dan penelitian apa dimasa mendatang ?Penelian sebaiknya dilakukan pada daerah teori modern tentang pembelajaran yakni :

1. Teori constructivist2. SDL3. Kolaborasi4. Kontekstual

Fokus pada teori pembelajaran constructivist

Penelitian tentang aspek kunci PBL seperti prior knowledge dari mahasiswa, kualitas problem, fungsi tutor, fungsi dari grup, dan pencapaian mahasiwa merupakan aspek kunci pada PBL. van den Hurk et.al, melakukan penelitian dalam hal kualitas dari issue pembelajaran, pendekatan yang berorientasi tentang penjelasan dan tingkat dalamnya pelaporan dari PBL. Dengan hasil bahwa dengan dalamnya pelaporan akan lebih unggul dalam pencapaian pembelajaran serta dengan memberikan penjelasan akan lebih memperdalam tentang pengertian mahasiswa.

34

Page 35: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

Fokus pada teori pembelajaran self directed

Schimdt menemukan bahwa derajat prior knowledge mahasiswa mempengaruhi kemampuan SDL dan berhubungan dengan kurikulum keseluruhan. Disamping itu pengalaman tutor dengan penampilan mahasiswa sangat besar pengaruhnya. Kualitas problem berhubungan dengan prior knowledge mahasiswa dalam self directed learning

Fokus pada teori pembelajaran kolaborasi

Dolamn et.al meneliti tentang kolaborasi yang terjadi pada kelompok tutorial PBL tergantung pada motivasi dan proses pencapaian kognitif. Bahwa kolaborasi yang terjadi pada kelompok tutorial barkaitan dengan tingkat produktifitas dari kelompok atau keinginan kelompok untuk mencapai kesuksesan kelompok.

KESIMPULAN

Dari pendapat beberapa peneliti menyebutkan bahwa PBL mampu mencapai tujuan pembelajaran seperti pencapaian kognitif dari mahasiswa. Bagian ini juga menyediakan apa yang menjadi tuntunan bagaimana menyelesaikan problem pada pelaksanaan PBL, bagaimana PBL mampu merangsang mahasiswa belajar konstruktif, self directed, kolaborasi dan kontekstual. Pengembangan atau improvisasi atau inovasi dalam pelaksanaan PBL setiap hari seperti rancangan siklus PBL, analisis atau merancang kembali PBL dapat juga di pakai sebagai penelitian dimasa mendatang.

Mahasiswa yang tertarik pada penelitian PBL dapat merencanakannya mulai sekarang. Penelitian pendidikan sebaiknya dilakukan kerjasama antara peneliti dengan pelaksana PBL melalui rancangan metoda, pengambilan data secara random atau penelitian laboratorium.

35

Page 36: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

d. Konsultasi Pakar = KDilaksanakan sesuai dengan jadwal yakni dua kali dalam seminggu,

mahasiswa mencari pakar yang sudah dijadwalkan untuk mendiskusikan apa yang perlu dilakukan diskusi dalam topik blok ini seperti ketrampilan pembelajaran dan berpikir kritis bukan dalam hal komputer atau skill lab. Tentu saja setelah anda mencoba mencarinya dan selanjutnya bila anda merasakan ada kesulitan, lalu mendiskusikannya dengan pakar. Sebaiknya anda memberitahukan terlebih dahulu tentang topik yang akan didiskusikan, bisa langsung tapi sebaiknya melalui koordinator blok atau sekretariat. Pada blok ini meskipun tidak ada yang hendak didiskusikan tetap dilakukan kunsultasi pakar agar mengetahui bagaimana manfaatnya dan bagaimana melaksanakannya. Sekedar mencari jalur konsultasi pakar atau sekedar berlatih keberanian untuk berdiskusi dengan dosen oleh karena sebagian masih mengganggap bahwa dosen selalu momok.

e. Study planAdalah perencanaan belajar yang dibuat sendiri oleh mahasiswa untuk mempelajari sesuatu hal. Hal ini dianjurkan dibuat oleh mahasiswa agar perencanaan belajar terencana dengan baik sehingga pencapaian belajar akan baik. Pada blok ini ada beberapa hal yang harus dipelajari, seperti a) ketrampilan pembelajaran (study skill), b) belajar dan berlatih berpikir kritis, c) berlatih pemeriksaan visik tanda vital.Buatlah rencana anda untuk ketiga hal tersebut :Mulai kapan anda mencari informasi dan mengumpulkannyaKapan anda mulai mempelajarinya atau berdiskusi dengan siapa sajaKapan anda mendiskusikan dengan dosen andaKapan anda berlatih melakukannyaAnda simpan dimana file anda apakan dalam filing tertentu yang akan mudah anda gunakan kelakAtau apa saja yang anda pikirkan dan rencanakan untuk pencapaian pembelajaran atau kompetensi tersebut.Tugas membuat study plen ini harus dibuat didalam buku ini dan akan diperiksa apakah anda sudah membuatnya dan bukan masalah

36

Page 37: Buku dwqdqwdwqtunan Bqdwwdqdwqelajar Blok 1

benar tidaknya. Study plan sesuai dengan kemampuan anda dengan fasilitas anda sendiri.

f. Penilaian dan ujiana. Penilaian akhir dari blok seperti yang tercantum dalam buku blok,

terdapat beberapa hal yang menjadi evaluasi andab. Pada blok ini materi ujian yang akan ditetapkan pada waktunya tapi

yang pasti adalah kuliah dan skill lab. c. Ujian

i. MCQ dilaksanakan 2 kali dengan masing-masing 50 soal.ii. Ujian Skill lab yakni dengan model OSCE (Objective

Structural Clinical Evaluatian), pada ujian dengan metode ini mahasiswa sebelumnya berlatih menggunakan check list (lihat skill lab) dan check list tersebutlah dipakai untuk ujian. Ujian dilaksanakan dengan mengikuti beberapa station. Akan diperagakan pada saat latihan skill lab. Nilai lulus untuk skill lab adalah minimal 65 (bukan 64,9)

Penutup :Anda sudah diberikan penuntun pada blok ini, anda persiapkan dan anda lakukan

dan anda tetapkan yang mana yang anda pelajari dan yang mana yang anda dapat lakukan terutama yang pasti di uji dan ada nilainya.

37