buku batu hijau

301
1 BATU HIJAU DULU, KINI DAN ESOK

Upload: ptnnt-public-relation

Post on 30-Mar-2016

292 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Buku Batu Hijau Dulu, Kini dan Esok adalah buku berisi rekam jejak anak negeri dari sudut-sudut desa yang sekarang mulai menggeliat setelah bertahun-tahun lamanya hidup dalam keterbatasan. Ini adalah sebuah catatan perjalanan menelusuri desa-desa, berdialog dengan petani, nelayan, pengrajin, pengusaha kecil, anak-anak penuh kreatif, siswa, guru, dokter serta mereka yang mencintai desa dan masyarakatnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Batu Hijau

1

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 2: Buku Batu Hijau

2

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BATU HIJAU

DULU, KINI DAN ESOK

PERISET DATA : MASNUN MAS’UD

PENULIS : EDDY KARNA SINOEL

PENYUNTING : EDDY KARNA SINOELMASNUN MAS’UD

FOTOGRAFER : I NYOMAN BUDHIANA

PRACETAK : MAHIRUN MAHYUN

CETAKAN KEDUA, 2006

BATU HIJAU

DULU, KINI DAN ESOK

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

PENERBIT:PT NEWMONT NUSA TENGGARASUMBAWA BARAT

[email protected]

Page 3: Buku Batu Hijau

3

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 4: Buku Batu Hijau

4

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................... iiKATA PENGANTAR .................................................... viUCAPAN TERIMA KASIH .................................................... x

WACANA BATU HIJAU .................................................... 1

CERITA SUDUT DESA

Sketsa Petani .................................................... 9Wajah Pendidikan .................................................... 19Potret Kesehatan .................................................... 27Catatan Perjalanan .................................................... 35

BATU HIJAU TENTANG SEBUAH TAMBANG

Era Tambang .................................................... 45Community Development .......................................... 59Sebuah Komitmen .................................................... 69

BATU HIJAU PEDULI SESAMA

Revitalisasi Pertanian ................................................ 81Human Development ................................................. 95Membenahi Infrastruktur .......................................... 111Mempertajam Motivasi .............................................. 121

BATU HIJAU MERETAS KEHIDUPAN

Geliat Jereweh .................................................... 131Gairah Sekongkang .................................................... 149Magnet Maluk .................................................... 165Fokus Benete .................................................... 177Harapan Belo .................................................... 185Kegigihan Goa .................................................... 193Kiprah Beru .................................................... 199

Page 5: Buku Batu Hijau

5

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kebanggaan Sekongkang Bawah ............................. 207Keuletan Sekongkang Atas ........................................ 215Optimisme Tongo .................................................... 223Tekad Aik Kangkung ................................................. 231Potensi Tatar .................................................... 239

BATU HIJAU MENATAP MASA DEPAN

Adam, Sebuah Keteladanan ...................................... 247Menuju Kemandirian ................................................. 255Lisensi Sosial .................................................... 263Titik Pandang .................................................... 269Kata Mereka .................................................... 277

DATA PUSTAKA .................................................... 283

Page 6: Buku Batu Hijau

6

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 7: Buku Batu Hijau

7

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BATU HIJAU DULU, KINI DAN ESOK adalah buku

berisi rekam jejak anak negeri dari sudut-sudut desayang sekarang mulai menggeliat setelah bertahun-tahun lamanya hidup dalam keterbatasan. Iniadalah sebuah catatan perjalanan. perjalananmenelusuri desa-desa, berdialog dengan petani,nelayan, pengrajin, pengusaha kecil, anak-anakmuda penuh kreatif, siswa, guru, dokter sertamereka yang menyintai desa dan masyarakatnya.Ada kilas balik. Dulu, Kini dan Esok. Cerita lamaadalah penggalan sejarah lampau. Namun iamenjadi sejarah kini. Dan sejarah kini akan menjadipula sejarah esok Itulah yang ingin disampaikandalam kumpulan rekam jejak dan catatanperjalanan ini. Lihatlah desa-desa itu. SekongkangAtas, Sekongkang Bawah, Tongo, Aik Kangkung,Tatar serta Goa, Beru, Belo, Maluk dan Benete.

Kegairahan warga terlihat di sana. Prakarsaanak-anak desa terus tumbuh. Mencoba mengambilperan dalam kehidupan desa. Proses kreatif yangpenuh optimisme. Di sepanjang jalan Aik Kangkungmenuju Tatar, siswa berseragam nampakbersemangat pergi ke sekolah, sementara seorangdokter di Maluk dengan bangga menyatakanmalaria di sini tidak lagi menjadi penyakit yangmenakutkan. Ada petani di Benete bercerita tentangkeberhasilan menanam bawang merah. Guru diSekongkang Bawah bertutur tentang prestasi siswa,siswa bicara tentang cita-cita, sementara seorangwarga Desa Sekongkang Atas mengisahkankemajuan koperasinya. Dari Tongo, ada tokoh

KATA PENGANTAR

DESA TANPA DISADARI

BANYAK MEMBERI PELAJARAN KEHIDUPAN

ADA KETELADANAN DI SANA

Page 8: Buku Batu Hijau

8

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

masyarakat yang bangga dengan kemajuandesanya, sedangkan seorang petani Tatar merasaoptimistis dengan potensi gaharunya cukupmenjanjikan.

Keberhasilan budidaya System of RiceIntensification (SRI) diceritakan petani dari AikKangkung dan Sekongkang Bawah, sedangkanpetani di Goa berhasil mengelola bisnis kopra. Lihatpula kisah mahasiswa asal Belo yang mendapatbeasiswa atas prestasinya. Inilah wajah lingkartambang. Secara nyata yang tampak sekarangadalah kegairahan Sekongkang dan menggeliatnyaJereweh, dua kecamatan di Kabupaten SumbawaBarat yang tengah memacu pertumbuhan danpemberdayaan warga desa. Inilah rekam jejak yangingin disampaikan dalam buku ini. Banyak pelajaranbahkan teladan yang bisa dipetik ketika rangkumandata dicari langsung ke desa-desa yang kini sedangmengalami perkembangan itu. Suguhan fakta darisebuah proses pemberdayaan, pengembangan danpembangunan masyarakat yang tengah terjadi saatini.

Pada posisi itulah buku BATU HIJAU DULU, KINI

DAN ESOK ini disusun. Disusun dari fakta lapanganyang dituangkan dalam kalimat-kalimat bertutur.Tujuannya sederhana, ingin memberikan gambaranutuh dan sesungguhnya dari kehadiran sebuahprogram besar yang disebut Community Development(ComDev) sebagai prakarsa Newmont Batu Hijauyang dalam putaran waktunya hingga sekarangtelah memberi nuansa pertumbuhan danperkembangan bagi kehidupan di desa-desa lingkartambang. Dan disadari sepenuhnya bahwa belumsemua sisi-sisi kehidupan penduduk desa lingkartambang terangkum dalam buku ini. Tentu masihada catatan-catatan keberhasilan dari warga desalainnya yang belum terangkat. Atau, mungkin jugaada pandangan-pandangan lain yang kebetulan saja

Page 9: Buku Batu Hijau

9

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

berbeda. Biarkanlah warna-warni itu menjadibagian dari kehidupan. Karena sesungguhnya iaadalah juga sisi lain dari persahabatan.

Buku BATU HIJAU DULU, KINI DAN ESOK diterbitkanoleh Community Development (ComDev) NewmontBatu Hijau. Apakah ada pesan yang ingindisampaikan? Ada. Hanya sepenggal kalimat,“Bahwa desa tanpa kita sadari banyak memberipelajaran kehidupan”.

Lingkar Tambang, Agustus 2005

EDDY KARNA SINOEL

TENTANG PENULIS

EDDY KARNA SINOEL adalah seorang wartawan senior di NusaTenggara Barat. Karir jurnalistiknya dirintis di Lembaga KantorBerita Nasional (LKBN) ANTARA sejak tahun 1990 hinggasekarang. Ketika menjadi mahasiswa di Bandung, ia banyak menulisartikel politik, seni budaya dan aktivitas kemahasiswaan di berbagaimedia cetak, seperti Merdeka, Sinar Harapan dan Pikiran Rakyat disamping menjadi Pemimpin Redaksi Koran Kampus Socio .Pendidikan formalnya diselesaikan pada jurusan HubunganInternasional Fakultas Sosial Politik (Sospol) Universitas Parahyangan(Unpar) Bandung. Sementara pendidikan jurnalistiknya diperolehdari Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA (LPJA) Jakarta. Pernahbertugas sebagai wartawan LKBN ANTARA Biro Denpasar (Bali)tahun 1990-1996 kemudian sejak 1996 hingga sekarang menjadiKepala LKBN ANTARA Biro Mataram (NTB). Pengalamanjurnalistiknya antara lain liputan peristiwa politik nasional di Jakartaserta liputan di Dili (Timor Timur) ketika terjadi penangkapan danpersidangan Xanana Gusmao. Sementara liputan luar negeri yangpernah dilakukannya adalah ke Hong Kong, Singapura danMalaysia. Beberapa kali mendapat penghargaan untuk karyajurnalistik baik selama bertugas di Bali maupun NTB. Sementaradi bidang keorganisasian, ia sekarang menduduki jabatan WakilKetua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) CabangNusa Tenggara Barat. Sebagai orang yang berpengalaman di bidangjurnalistik, ia sering menjadi pembicara pada pelatihan jurnalistikuntuk kalangan wartawan dan mahasiswa. Berbagai pengalamanjurnalistik yang telah dijalaninya ini tidak terlepas dari dukunganpenuh istri tercintanya seorang dokter dan dua putrinya yangmemberi apresiasi terhadap profesi kewartawanannya.

Page 10: Buku Batu Hijau

10

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 11: Buku Batu Hijau

11

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

UCAPAN TERIMA KASIH

SEBUAH PROSES PANJANGTELAH DILAKUKAN UNTUK MENYUSUN BUKU

BATU HIJAU DULU, KINI DAN ESOK

Banyak narasumber yang diwawancarai untukmengetahui fakta lapangan tentang program

Community Development (ComDev) Newmont BatuHijau di desa-desa lingkar tambang. Fakta-faktainilah yang kemudian menjadi bahan dalampenyusunan buku BATU HIJAU DULU, KINI DAN ESOK

ini. Karena itu, sepantasnya pada kesempatan yangbaik ini disampaikan ucapan terima kasih kami darinurani paling dalam kepada narasumber :

PETANI, PENGRAJIN, PEDAGANG KECILPENGOJEK, PENGURUS KOPERASI

PENGUSAHA KECIL, DOKTER PUSKESMASBIDAN PUSTU, GURU, SISWA, PEMUDA KREATIFAKTIVIS KEMASYARAKATAN, TOKOH MASYARAKATPARA KEPALA DESACAMAT JEREWEHCAMAT SEKONGKANG

CAMAT TALIWANG

Dan atas terbitnya buku ini, ucapan terima kasihdisampaikan pula kepada para sahabat dariNEWMONT BATU HIJAU

Semoga Allah SWT memberkahi semua niat baikkitaAmin .

Page 12: Buku Batu Hijau

12

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 13: Buku Batu Hijau

13

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

WACANA BATU HIJAU

PARTISIPASI SELURUH MASYARAKAT

ADALAH STRATEGI UNTUK MENCAPAITUJUAN PEMBANGUNAN

Konstruksiproyek BatuHijau meng-habiskan dana1,8 Miliar dolarAS danmelibatkan17.000 tenagakerja

Danstrategi

itu, kataE d g a rOwens danR o b e r t

S h a w ,dua ahlie k o n o m id a r iA m e r i k aSerikat (AS),menampilkankebijakan dimana massa(masyarakat)atau disebuts e b a g a ip r o d u s e nkecil, seperti petani, pengrajin, pengusaha kecil,diikutsertakan dalam pembangunan agar gerakpembangunan tersebut tetap memiliki nilai-nilaisosial serta bernilai ekonomis bagi kehidupanrakyat. Jika strategi ini menjadi filosofipembangunan, maka akan memungkinkanprodusen kecil untuk meningkatkan pendapatanlewat usahanya sendiri dan menciptakan cukupbanyak lapangan kerja. Suatu kebijakan yang lebihadil dan dapat mengurangi tingkat kesulitan hiduprakyat di samping mempercepat penciptaanlapangan kerja baru.

Page 14: Buku Batu Hijau

14

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pada tahun 2000Newmont Batu

Hijau mulaimelakukan

operasipenambangan

Sementara ahli ekonomi dari Indonesia, ProfesorMubyarto, memandang peranserta aktif danproduktivitas masyarakat harus terus diupayakanuntuk menumbuhkan kemandirian yang dapatmengatasi sendiri masalah kehidupannya. Upayatersebut dapat dilakukan melalui prosespemberdayaan yang antara lain mencakup aspekpengembangan sumberdaya manusia, penyediaanmodal kerja serta penciptaan peluang dankesempatan berusaha. Melalui jalur pendekatantersebut masyarakat dengan kekuatan sendiridiharapkan mampu meningkatkan kese-jahteraannnya secara memadai dan berkelanjutan.Merujuk pada pendapat para ahli ekonomi tersebutnampaknya ada pesan yang ingin disampaikanketika derap pembangunan tengah dilakukan.Bahwa upaya untuk lebih memberdayakanmasyarakat berkait erat dengan aspekpengembangan sumber daya manusia, penyediaanlapangan kerja serta menciptakan peluang dankesempatan berusaha. Pesoalannya sekarangadalah, apakah ada ruang-ruang bagi masyarakatuntuk berprakarsa itu tercipta agar rakyat bisa lebihmampu mengatasi masalah kehidupannya

Adalah Newmont Batu Hijau pada sekitar tahun1986 memulai eksplorasi di perut bumi bagian baratdaya Pulau Sumbawa yang sekarang masuk wilayahKabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa TenggaraBarat (NTB). Eksplorasi tersebut berlangsung selamaempat tahun, dan baru pada tahun 1990 para ahligeologi menemukan cebakan tembaga forfiri yangkemudian diberi nama Batu Hijau untuk dikeloladan dikembangkan lebih lanjut. Enam tahun setelahdilakukan kajian teknik dan lingkungan sejakditemukan cebakan tembaga forfiri, Newmont BatuHijau tahun 1996 memulai pembangunankonstruksi proyek pertambangan tersebut. Investasiyang dikeluarkan untuk untuk pembangunanproyek Batu Hijau tersebut menghabiskan dana

Page 15: Buku Batu Hijau

15

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

CommunityDevlopment(ComDev) adalahujung tombakNewmont BatuHijau mem-berdayakanmasyarakatlingkar tambang

sekitar 1,8 Miliar dolar Amerika Serikat (AS) denganmelibatkan lebih kurang 17.000 tenaga kerja lokal,tenaga kerja dari daerah-daerah lain di tanah airserta para ahli dari luar negeri.

Pada tahun 2000 Newmont Batu Hijau mulaimelakukan operasi tambang di wilayah yang beradaatau berdekatan dengan sedikitnya dua kecamatan,Sekongkang dan Jereweh. Dan setidaknya adasepuluh desa yang disebut sebagai desa-desa lingkartambang menjadi mitra terdekat perusahaanpertambangan ini, yaitu Desa Sekongkang Atas,Sekongkang Bawah, Tongo, Aik Kangkung (SP-1)dan Tatar (SP-2) yang masuk KecamatanSekongkang, serta Desa Maluk, Benete, Belo, Berudan Goa berada di wilayah Kecamatan Jereweh.Wajah perubahan sejak masa konstruksi NewmontBatu Hijau dilakukan hingga memasuki masaoperasional tambang sekarang ini nampaknyasedikit banyak harus diakui bahwa perubahantengah terjadi di desa-desa lingkar tambangtersebut. Perubahan menuju kemajuan danperbaikan kesejahteraan hidup warga desa melaluiapa yang disebut oleh para ahli ekonomi tadi sebagaiupaya penguatan kemandirian masyarakat denganpengembangan sumberdaya manusia sertamenciptakan lapangan kerja dan peluang berusaha.

Jika kemudian Newmont Batu Hijau dalamoperasionalnya sekarang ini, seperti yang disebutkandalam program pengembangan masyarakat atauCommunity Development (ComDev), menerapkanprinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan,menjalin kemitraan dengan pemerintah danmasyarakat serta melibatkan partisipasi aktifmasyarakat, maka sesungguhnya ruang-ruangseperti itu mulai terlihat secara kasat mata di desa-desa lingkar tambang. Program pengembanganmasyarakat yang disusun Newmont Batu Hijau,yaitu pembangunan infrastruktur, kesehatan

Page 16: Buku Batu Hijau

16

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Wajah desa-desalingkar tambangkini mengalami

perubahansignifikan

Ada pertumbuhan dan

perkembanganperekonomian

masyarakat

masyarakat, pendidikan serta pertanian danpengembangan usaha berskala kecil, adalahlangkah strategis dan bermakna mendalammanakala upaya pember-dayaan masyarakattengah dilakukan untuk menuju kemandirianpenduduk desa. Pandangan Owens, Shaw danMubyarto mengenai partisipasi masyarakatsetidaknya mulai terlihat di desa-desa lingkartambang. Ada pengembangan sumberdayamanusia, ada penciptaan lapangan kerja dan adapeluang berusaha.

Pembinaan dan pelatihan sumberdaya manusia,mulai dari petani, pengrajin serta pekerja-pekerjasektor informal lainnya, tumbuhnya usaha-usahaberskala lokal pedesaan yang terkadang mampumelewati batas-batas wilayah serta terciptanyapeluang berusaha melalui apa yang disebut sebagaiPrakarsa Bisnis Lokal merupakan kata kunci dalamupaya mencapai kemandirian masyarakat. Inilahyang tampak di desa-desa lingkar tambang saat ini,bahwa tumbuhnya berbagai prakarsa untukmenciptakan lapangan kerja dan peluang usahadisertai dengan kegairahan penduduk desa turunke sawah, ladang, melaut menangkap ikan sertabekerja di sektor informal mencerminkan terustumbuhnya partisipasi mayarakat menujukemandiriannya.

Tidak pula bisa diabaikan bahwa partisipasimasyarakat desa yang semakin tumbuh untukmeningkatkan kesejahteraannya berhubungan eratdengan semakin berkurangnya beban warga desauntuk memperoleh berbagai kemudahan dalammemenuhi kebutuhan yang langsung menyentuhaspek kehidupannya, seperti pemenuhan pangan,sandang, kesehatan dan pendidikan. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa telah terjadikemitraan yang kuat antara penduduk desa denganNewmont Batu Hijau dan pemerintah daerahdalam upaya memberdayakan masyarakat untuk

Page 17: Buku Batu Hijau

17

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau mengede-pankankemitraanbersamamasyarakat danpemerintah

menuju kemandiriannya. Yang terlihat secara kasatmata sekarang ini adalah komitmen tinggi NewmontBatu Hijau serta kegairahan masyarakat setiap desauntuk berprakarsa atau mengambil peran aktifdalam pembangunan di pedesaan.

Pada tataran ini apa yang disebut denganparadigma baru dalam pembangunan yang harusmelibatkan masyarakat secara luas untukmengambil prakarsa paling tidak sudah nampakdi desa-desa lingkar tambang dalam KecamatanSekongkang dan Jereweh, bahkan telah pulamelintasi batas-batas wilayah dan provinsi. Lihatlahdesa-desa di lingkar tambang sekarang ini. Wargadesa terserap sebagai tenaga kerja di perusahaantambang, hasil pertanian meningkat, pendidikanterjamin, kesehatan terlayani, infrastrukturdibangun, sementara peluang usaha tumbuh danberkembang. Atau, seperti diungkapkan sejumlahpenduduk desa sendiri, “Meskipun kami tidakbekerja di Newmont Batu Hijau, tetapi kami bisaterserap di sektor-sektor informal lainnya karenapeluang usaha tumbuh di desa-desa ini”. Sebuahpesan yang bermakna mendalam.

Wacana ini tidak memiliki pretensi untukmenyatakan bahwa apa yang terjadi di kawasanBatu Hijau sekarang ini adalah kesempurnaan atausesuatu yang sudah sempurna. Bahwa masih perluditingkatkan berbagai program yang menyentuhlangsung kehidupan masyarakat di desa-desalingkar tambang, adalah sesuatu yang akan terusdilakukan di masa-masa mendatang. Tetapisetidaknya apa yang terlihat di desa-desa lingkartambang sekarang ini sedikit banyak menunjukkanhasil kerja keras antara masyarakat bersama BatuHijau dan pemerintah melalui konsep kemitraan danpersahabatan. Sejatinya, itulah komitmen BatuHijau untuk masyarakat desa.

Page 18: Buku Batu Hijau

18

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 19: Buku Batu Hijau

19

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

CERITA SUDUT DESA

SKETSA PETANI

WAJAH PENDIDIKAN

POTRET KESEHATAN

CATATAN PERJALANAN

Page 20: Buku Batu Hijau

20

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 21: Buku Batu Hijau

21

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

SKETSA PETANIDELAPAN HINGGA SEMBILAN BULAN

PENDUDUK DESA TERPAKSA MAKAN GADUNG

SERAMPING (SAGU) ATAU PISANGHASIL PANEN PADI CUKUP TIGA ATAU EMPAT BULAN

Kekuranganair, padi umurpanjang,serangan hama,sistemtradisionalmenjadipenyebabpetani gagalpanen

Pertanianmerupakantulangpunggungekonomimasyarakatdesa-desalingkartambangsekarangdan masamendatang

Kehidupan masyarakat di desa-desa yangsekarang masuk wilayah Kecamatan

Sekongkang dan Kecamatan Jereweh, KabupatenSumbawa Barat, hingga menjelang dasawarsa1990-an masih memprihatinkan dan menghadapiberbagai kesulitan. Sektor pertanian yangdiharapkan bisa menopang hidup para petanibelum mencukupi, karena lahan pertanian yang adahanya bisa ditanami sekali setahun. Hasilnya masihsangat sedikit, dan tidak jarang pula mengalamigagal panen akibat kekurangan air untuk mengairisawah. Saat itu fasilitas irigasi belum ada. Untukmendapatkan air para petani membuat salurandengan cara menaruh daun pisang atau daun daritanaman lain di atas batu agar air bisa mengalir kesawah.

Namun air yang dialirkan lebih banyak ke luardari pada masuk ke sawah. Tidak jarang terjadi

Page 22: Buku Batu Hijau

22

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kebutuhanpokok sulitdipenuhi,

panganterbatas,

masyarakatbanyak yang

mengonsumsigadung, sagu

atau umbi-umbian

kesalahpahaman antarpetani karena rebutan airterutama jika air yang telah dibagi oleh malar ataupekasih diserobot oleh petani lain. Persoalan lainyang dihadapi adalah kepemilikan lahanpersawahan di Sekongkang masih relatif sempit,paling banyak dua hingga tiga petak, sedangkanjenis padi yang ditanam umumnya berumurpanjang mencapai enam hingga tujuh bulan.Serangan hama tanaman adalah masalah lain yangdihadapi masyarakat petani saat itu. Para petanisecara bersama-sama harus menjaga tanamannyaselama berbulan-bulan.

Kondisi yang tidak mendukung itu disertai pulasistem bertani saat itu masih sangat tradisional.Petani belum mengenal cara bercocoktanam yangbaik, begitu juga pemupukan dan caramemberantas hama tanaman. Akibatnya, hasilpanen ditunggu dengan penuh kecemasan. Selamaberbulan-bulan petani tidak bisa memperkirakanberapa banyak hasil panennya, karena masalahyang dihadapi adalah kekurangan air, umur padiyang panjang serta serangan hama tanaman. Kalaumendapatkan seratus ikat padi sudah tergolongbanyak. Itupun kadang-kadang habis untukmembayar pinjaman padi yang sudah diambilsebelum musim panen.

Seorang tokoh masyarakat Desa SekongkangBawah, H Lukman Adam menggambarkan potretwarga desa saat itu yang memang sulit memenuhibahan kebutuhan pokok karena hasil panen sangatsedikit. Kalau ada sedikit uang petani berbelanjake Taliwang dengan menunggang kuda menempuhjarak puluhan kilometer membeli jagung giling.Untuk membeli beras uang tidak cukup, jikadipaksakan berasnya hanya sedikit., karena itu lebihbaik membeli jagung giling. Kalau tidak ada uangterpaksa mencari gadung atau sagu untuk makan.“Yang penting saat itu adalah kenyang,” tutur Lukmanyang pernah menjadi Kepala Gabung istilah untuk

Page 23: Buku Batu Hijau

23

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Petani hanyamengandalkanair hujanuntuk mengairisawahnya,tetapi tetaptidakmencukupikarena saluranair tidakberfungsi baik

Kepala Desa Gabungan Sekongkang Bawah, Tatardan Talonang. Persoalan sulitnya mendapatkanbahan makanan itu juga diceritakan oleh tokohmasyarakat Desa Sekongkang Atas, H Begawan.Seperti kebanyakan penduduk desa lainnya ia jugaterpaksa mengonsumsi sagu, gadung atau pisangkarena musim paceklik hampir berlangsungsepanjang tahun.

Hasil panen padi di lahan persawahan tidakmencukupi, karena sering gagal panen akibatkekurangan air atau serangan hama. Untuk mencaritambahan penghasilan agar bisa membeli bahanmakanan, ada petani yang harus menjual blangse ,sejenis karung yang terbuat dari anyaman daunenau, ke Taliwang. Setelah mendapat uang langsungdihabiskan untuk membeli jagung giling dan sedikitberas. Kalau tidak ada blangse yang bisa dijual,petani terpaksa pergi ke hutan menggali gadunguntuk diambil umbinya. Pada malam hari gadungtersebut dikupas dan diiris kecil-kecil, direndamdengan abu basah dan garam untuk menghilangkanracunnya kemudian dijemur sampai kering.Gadung kering itu kemudian dikukus dandicampur kelapa. Inilah bahan makanan yangdisiapkan untuk makan keesokan harinya. Wargadi Desa Sekongkang Atas selain bertanam padi, jugamenanam kacang hijau di ladang yang tidak begituluas. Namun kalau pun ada hasil dari panen kacanghijau, kendalanya saat itu adalah kesulitanpemasaran, karena tidak ada alat transportasikecuali kuda. “Kalau menjual kacang hijau haruske Taliwang. Perjalanan memerlukan waktuseharian penuh dengan kuda,” ujar Begawan.

Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup tidakhanya dialami masyarakat Desa Sekongkang Atasdan Sekongkang Bawah, tetapi juga dialamimasyarakat Desa Maluk. Amaq Mahrip, tokohmasyarakat Desa Maluk asal Lombok, berceritatentang kehidupan di desanya yang serba sulit.

Page 24: Buku Batu Hijau

24

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Petani saat itu menanam padi dan kacang hijau,namun hasilnya sangat sedikit, karena tergantungpada air hujan di samping sering dirusak hamatanaman. Masyarakat desa akhirnya harus mencarijenis makanan lain untuk dimakan setiap hari.Karena Desa Maluk merupakan daerah penghasilgadung, banyak warga yang mengonsumsi umbi-umbian tersebut meskipun harus diproses denganbaik agar tidak keracunan.

Ini gambaran Desa Maluk saat itu. Bahanmakanan terutama beras sulit diperoleh masyarakatakibat kurangnya hasil pertanian. Pada musimpaceklik, banyak penduduk dari Lombok danwilayah Sumbawa lainnya datang ke Maluk untukmencari gadung. “Pemerintah memang memberibantuan, tetapi tidak mencukupi,” tutur Mahrip. Parapetani menanam padi hanya sekali setahun, karenasawah tadah hujan. Kalau banyak air hasilnyacukup bagus, tetapi kalau air kurang hasilnyasedikit. Kesulitan inilah yang menyebabkanmasyarakat Maluk harus mencari bahan panganlain. Keluhan masyarakat saat itu adalah sulitnyamemperoleh air untuk pengairan dan seranganhama tanaman. Kalau tanaman ditinggalkan satuhari akan habis dimakan atau dirusak babi hutan.Cara mengatasinya, petani tidak bisameninggalkan sawah untuk kegiatan lain, harusmenunggu tanaman sampai tiba musim panen.

Desa Benete juga menghadapi berbagai kesulitandi bidang pertanian. Para petani terpaksamenggarap sawah tadah hujan, menggarap lahankritis serta sistem ladang berpindah. Akibatnya,hasil panen sangat terbatas, dan ini berdampak padasulitnya mendapatkan bahan pangan terutamaberas. Penduduk pun harus mengonsumsi bahanmakanan di luar beras termasuk gadung. KepalaDesa Benete, M Zain Sidik menuturkan para petanisaat itu mengelola lahannya secara tradisionalakibat terbatasnya ilmu pengetahuan serta belum

Berbulan-bulanpetani harusmenunggui

sawahnya agartidak dirusak

atau diseranghama

Page 25: Buku Batu Hijau

25

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

tersedianya fasilitas irigasi. Untuk mencaritambahan penghasilan petani mencari rotan, bambuserta madu di hutan. Potret kehidupan masyarakatdi Desa Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah,Maluk dan Benete saat itu adalah lilitan kesulitanhidup. Kesulitan bahan makanan sehari-hari adalahmasalah utama yang dihadapi warga setempat.Sepanjang tahun penduduk sulit memperolehbahan makanan. Masyarakat terpaksamengonsumsi bahan makanan seadanya, sepertisagu, gadung atau pisang.

Persoalan yang dihadapi warga desa sehari-haritersebut pada akhirnya menimbulkan dampak luas.Anak-anak yang sebenarnya harus sekolah terpaksamembantu orangtua di sawah dan ladang.Tujuannya sederhana, membantu orangtuamemenuhi kebutuhan hidup keluarga. Tidakmengherankan kalau usia anak-anak terpaksadihabiskan bekerja di sawah dan ladang. Banyakanak desa tidak bisa menamatkan Sekolah Dasar(SD) karena setiap hari harus bekerja di sawah atauladang membantu orangtua. Tidak ada waktu danbiaya untuk sekolah. Masyarakat memang harusbekerja keras. Untuk menggarap sawah atauladang tidak bisa hanya mengandalkan tenagamanusia yang terbatas. Karena itu, petani biasanyajuga memelihara ternak, seperti kerbau dan kuda.Kerbau diperlukan untuk membajak sawah,sementara kuda menjadi alat transportasi. Tetapisemuanya serba terbatas. Fasilitas irigasi langka,umur padi untuk bisa dipanen panjang, lahansempit, ada serangan hama. “Hasilnya tidak cukup,dan ini berlangsung bertahun-tahun,” kata KepalaDesa Sekongkang Bawah, H Hasbullah HMA.

Kesulitan yang sama juga dialami masyarakatDesa Tongo. Sektor pertanian hanya mengandalkanair hujan atau sawah tadah hujan. Untukmendapatkan air para petani di Desa Tongo yangsebelumnya masuk wilayah Desa Sekongkang Atas

Petani hanyamengandalkantenaga manusiadan kerbauuntukmembajaksawah yanghasilnya tidakmaksimal

Page 26: Buku Batu Hijau

26

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Rumputterkadang lebihtinggi dari pada

padi danmengganggu

pertumbuhantanamanpangan

membuat bendungan yang disebut tangkal usal,sejenis bendungan tradisional yang dibuat dari kayubesar dan daun kayu untuk menyimpan air hujan.Selain di sawah, petani saat itu juga menanam padidan kacang hijau di ladang dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Jenis padiyang ditanam umumnya berumur panjang sampaienam bulan dan hasilnya pun relatif sedikit, tidakcukup untuk memenuhi kebutuhan hidup hinggamusim panen berikutnya. Karena itu waktusenggang setelah menanam padi dimanfaatkanuntuk mencari tambahan penghasilan. Petani pergike hutan mencari air nira untuk membuat gula aren,mencari rotan, kayu gaharu, dan kerang di laut,bahkan menangkap ular yang kulitnya bisa dijual.Apa saja dilakukan petani untuk mendapatkanpenghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhanhidup saat itu. “Yang jelas kalau tidak ada uang,penduduk mengonsumsi gadung dan sagu,” ujarKepala Desa Tongo, Ibrahim Sama.

Kehidupan di Desa Aik Kangkung yang dihunipara transmigran asal Lombok, Bali dan Sumbawaternyata tidak jauh berbeda, karena lahanpertaniannya juga kritis di samping tidak ada sistempengairan yang baik. Para petani menanam padi dilahan tadah hujan, sementara hasil yang diperolehsangat sedikit. Petani di desa yang sebelumnya jugadikenal dengan sebutan Satuan Permukiman Satu(SP-1) itu juga sering mengalami gagal panen akibatkekurangan air. Tidak ada pilihan lain kecualimengonsumsi bahan pangan pengganti beraskhususnya gadung. Lahan pertanian diolah secaratradisional, dibajak dengan kerbau sekedar agarbisa menanam. Terkadang rumput yang tumbuhdi sawah lebih tinggi dari pada tanaman padi.Kepala Desa Aik Kangkung, Mustamir AK,transmigran kelahiran Jereweh yang pertamadatang ke Tongo tahun 1989, memaparkan sulitnyabertani saat itu. Kondisi lahan pertanian yang

Page 27: Buku Batu Hijau

27

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Karenasulitnyakehidupan saatitu banyaktransmigranyangmeninggalkanlokasi kembalike kampunghalamannyamasing-masing

diberikan pemerintah masing-masing dua hektarmasih berupa lahan mentah. Petani harus bekerjakeras mengolah lahan dengan peralatan sederhana,sementara tantangan lain yang dihadapi adalahkekurangan air. Memang para transmigran yangmencoba bertani itu mendapat jaminan hidupselama lima tahun dari pemerintah. Bantuan ituberupa beras, ternak sapi dan ayam serta alat-alatpertanian. Namun setelah tiga tahun berjalansering gagal panen, di sisi lain jaminan daripemerintah tidak cukup untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-hari. “Apa boleh buat,masyarakat terpaksa makan gadung seperti jugatransmigran lainnya, “ kata Mustamir.

Sulitnya kehidupan sehari-hari juga dialamimasyarakat petani di Desa Tatar, sebelumnyabernama Satuan Permukiman Dua (SP-2) yangumumnya warga transmigrasi. Saat itu desa inidihuni oleh para transmigran dari Lombok, Bali danpenduduk lokal Sumbawa. Para transmigran inibahkan hingga paruh dasawarsa 1990-an masihmenghadapi kesulitan bahan pangan karena seringgagal panen akibat kekurangan air dan belumbaiknya cara pengolahan lahan pertanian. Kondisiini memaksa para transmigran mencari usahasampingan setelah menanam padi, misalnyamenjadi tukang pikul kayu jika kebetulan adapenebangan di hutan serta menangkap ikan denganjaring pada saat air laut surut. Pada tahun pertamadan kedua tinggal di lokasi transmigrasi hasil panenmasih relatif mencukupi, namun mulai tahun ketigapetani sering gagal panen. Kehidupan saat itusemakin sulit karena jaminan pangan daripemerintah masing-masing 40 kilogram beras perbulan sering terlambat diterima akibat hambatantransportasi. Jatah tersebut diberikan untuk satutahun, setelah itu tidak ada lagi, kadang-kadangwarga makan jagung, pisang atau ubi kayu.

Page 28: Buku Batu Hijau

28

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Akibatkesulitan bahan

pangan petaniterpaksa naikgunung dan

perbukitanuntuk mencari

gadung sebagaipengganti

beras

“Banyak transmigran meninggalkan lokasi karenaberatnya tantangan hidup,” kata Kepala Desa Tatar,Muhammad Yunus. Ia memperkirakan hampir 50persen warga transmigran meninggalkan lokasitransmigrasi. Transmigran asal Tongo kembaliTongo, begitu juga yang asal Lombok kembali keLombok.

Dari berbagai kesulitan yang dialami pendudukdi desa-desa tersebut nampak jelas bahwa hasilpanen yang terbatas akibat belum adanya sistemirigasi atau pengairan yang baik serta jenis padiberumur panjang menjadi alasan utama sulitnyamemperoleh kebutuhan pangan saat itu.”Desa Goajuga mengalami tantangan yang sama,” tutur KepalaDesa Goa, Nasrullah Ma’arif. Hasil panen yangsedikit akibat kekurangan air dan jenis padi berumurpanjang menyebabkan petani hanya bisa menanampadi sekali dalam satu tahun. Sementara bagimasyarakat Desa Belo meski saat itu ada fasilitasirigasi yang dibangun pemerintah, tetapi kondisinyakurang mendukung karena tidak mampumenampung air hujan secara maksimal. Air lebihbanyak ke luar akibat bagian bawah bendunganbocor. “Persoalan ini berdampak pada sulitnya air untukkeperluan irigasi,” kata Kepala Desa Belo, Raohon.Sebagian besar sawah petani tidak kebagian air,bahkan pada musim hujan petani tetap kekuranganair akibat kurang berfungsinya bendungan tersebut.Sementara masyarakat Desa Beru akibat kesulitanpangan tersebut terpaksa naik gunung danperbukitan untuk mencari gadung atau sagu sebagaibahan makanan pengganti beras. Masa-masa sulitmemenuhi kebutuhan pangan, meski relatif lebihsingkat sekitar tiga bulan, tetapi petani tetap harusmencari alternatif bahan pangan yang lain, sepertimenanam jagung dan ubi. “Ini yang dijadikan bahanmakanan untuk beberapa bulan sebelum masuk musimsulit pangan,” ujar tokoh masyarakat Desa Beru, HFatahullah.

Page 29: Buku Batu Hijau

29

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Dulu parapetani setelahmusim tanammemanfaatkanwaktu luanguntuk berburudi hutan

Daya juangpetani menjadibekal menujumasa depan

Ada pelajaran menarik yang dapat diambil darisepenggal cerita masyarakat Desa Sekongkang Atas,Sekongkang Bawah, Tongo, Aik Kangkung, Tatar,Benete, Maluk, Goa, Beru dan Belo ketika semuanyadihadapkan pada serba keterbatasan. Sistempertanian tradisional dengan mengolah lahan apaadanya, jenis bibit padi yang berumur panjang,kekurangan air akibat fasilitas irigasi terbatasbahkan tidak ada sama sekali serta tidakdipahaminya pengendalian hama tanaman,menjadi penyebab sedikitnya hasil panen. Namunbagaimana pun sulitnya kehidupan ketika itu,setidaknya ada sisi lain yang bisa ditarik menjadipelajaran berharga, bahwa daya juang petani saatitu bisa menjadi bekal awal untuk menuju masadepan yang lebih baik. Masa depan dan harapanseluruh masyarakat desa.

Page 30: Buku Batu Hijau

30

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 31: Buku Batu Hijau

31

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

WAJAH PENDIDIKAN

KETIKA ANAK-ANAK DESAHARUS MEMBANTU ORANGTUA DI SAWAH

PENDIDIKAN AKHIRNYA TERABAIKANSEKOLAH MENJADI SESUATU YANG BERAT DAN MAHAL

Jangankanmembeli alattulis dan buku,pergi sekolahpun pakaisandal jepit danperut kosong,kondisi masihmemprihatinkan

Potret siswa pergi ke sekolah memakai sandal jepitbahkan telanjang kaki masih segar dalam

ingatan penduduk Desa Sekongkang Atas danSekongkangB a w a h .Bertanyalahp a d ab e b e r a p aw a r g ad e s a ,bagaimanaanak-anakdulu pergike sekolah.J a w a b a ny a n gm u n c u la d a l a hkeprihatinany a n gmendalam.S a n d a l

jepit, telanjang kaki, perut kosong, tidak mampumembeli sepatu, kurangnya alat kelengkapansekolah, seperti buku tulis, buku pelajaran dan alattulis, sudah sangat akrab dan menjadi potretkeseharian anak-anak desa saat itu. Ada siswaSekolah Dasar (SD) di Sekongkang terpaksamemakai baju untuk beberapa hari baru diganti.Bahkan pergi ke sekolah dengan telanjang kaki

Page 32: Buku Batu Hijau

32

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Anak-anak desahanya bisa

sekolah sampaiSD, terkadang

tidak tamatFasilitas

pendidikanmasih sangat

sedikit bahkantidak ada sama

sekali

melewati kebun kacang. Kakinya pun akrab denganduri-duri tumbuhan.

Pulang sekolah langsung membantu orangtua disawah atau ladang, esoknya untuk beberapa haritidak masuk sekolah karena membantu orangtuamenanam padi. Sekolah hanya semampunya saja,karena orangtua kesulitan biaya. Berangkat kesekolah dengan perut kosong. Jika kebetulanmenemukan buah mangga atau bidara jatuh,langsung dipungut untuk sekedar mengganjal perut.Di rumah tidak ada makanan untuk sarapan.Begitulah wajah pendidikan di Sekongkang ketikaitu. Tidak ada sarana dan prasarana pendidikanmemadai. Anak-anak desa kalau pun sekolah tidakbisa konsentrasi penuh, karena perlengkapansekolah tidak memadai di samping bekerjamembantu orangtua lebih diutamakan. Kesempatansekolah tidak termanfaatkan dengan baik. Ketikapagi hari seharusnya berada di sekolah, anak-anakdesa justru berada di sawah.

Keprihatinan dan sulitnya menempuhpendidikan di Sekongkang ternyata tidak hanyapersoalan sandal jepit, telanjang kaki sertaketidakmampuan membeli buku tulis, bukupelajaran dan alat tulis, tetapi juga gedung sekolahyang tidak memadai, lebih jauh lagi sekolahnyatidak ada. “Dulu hanya ada SD di Sekongkang,” kataKepala Desa Sekongkang Bawah, H HasbullahHMA. belum ada Sekolah Menengah Pertama(SMP). Kalau ada anak-anak desa tamat SD, sulituntuk melanjutkan ke SMP. SMP hanya ada diJereweh atau Taliwang. Jarak ke Jereweh atauTaliwang sekitar 40 kilometer, cukup jauh. Kalaupun ada siswa yang meneruskan sekolahnya ke SMP,orangtua harus mengeluarkan biaya cukup besar.Biaya kos, biaya transportasi dan biaya makan.Faktor inilah yang kemudian menyebabkan paraorangtua harus berpikir dulu untuk menyekolahkananaknya ke SMP, karena rata-rata pekerjaannyaadalah petani dengan penghasilan rendah.

Page 33: Buku Batu Hijau

33

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Akibat fasilitaspendidikanterbatas siswatidak nyamanbelajar danguru tidaknyamanmengajarAnak-anakmenjadi kurangbergairah kesekolah

Kondisi pendidikan yang memprihatinkan itujuga dialami warga Sekongkang lainnya. SD hanyaberatap santek, atap yang terbuat dari bambu,sementara dindingnya gedek atau anyaman daribambu. Bangku seadanya. Tenaga guru yang sangatterbatas menjadi persoalan lain bidang pendidikansaat itu. Dulu rata-rata pendidikan masyarakatsebatas tingkat SD dan hanya beberapa orang yangmampu melanjutkan sekolah hingga SMP. “Iniakibat rendahnya penghasilan masyarakat,” ujarKepala Desa Sekongkang Atas, Syarifudin.Penduduk desa umumnya petani kecil, di sampingjauhnya SMP, hanya ada di Taliwang dan Jereweh.Persoalan biaya dan ketidakmampuan orangtuaakibat hasil pertanian yang tidak mencukupi untukmemenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menjadialasan utama bagi anak-anak untuk tidak sekolah,meskipun ketika itu untuk SD sudah ada di desa.

Kesulitan menempuh pendidikan juga dialamimasyarakat Desa Maluk dan Benete. Anak-anakdesa meskipun bisa mengikuti pendidikan di SDyang serba terbatas, tetap sulit melanjutkan ke SMP.“Akibatnya sebagian besar anak-anak tidakmelanjutkan sekolah,” kata Kepala Desa Maluk,Mukhlis H Mukhtar dan Kepala Desa Benete, MZain Sidik. Baru setelah SMP Jereweh dibangunada orangtua yang menyekolahkan anak-anaknyake SMP, tetapi jumlahnya sedikit sekali. Seperti desa-desa lainnya persoalan pendidikan di Desa Tongojuga memprihatinkan. Masalah yang dihadapi tidakhanya terbatasnya fasilitas pendidikan, tetapi jugaakibat kesulitan ekonomi. Anak-anak usia sekolahjarang mau belajar karena ikut membantu orangtuadi ladang. “Di Desa Tongo dulu sekolah susahnyabukan main,” ujar tokoh masyarakat Tongo, JabirHMS.

Jangankan sepatu, pakaian saja tidak ada. Belumlagi tenaga guru yang sangat terbatas. Kalau inginmeneruskan ke SMP harus ke Taliwang. Banyaksiswa kalau ingin pulang liburan ke Tongo hanya

Page 34: Buku Batu Hijau

34

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pendidikanbelum menjadi

kebutuhanmendasar

masyarakat,karena

masyarakatmasih bergelut

dengantuntutan hidup

sehari-hari

bisa setahun sekali, karena sulitnya transportasi.Meski kemudian di Jereweh dibangun SMP, tetapitetap menyulitkan para orangtua yang inginmenyekolahkan anak-anaknya. Kondisi yang serbaterbatas juga menyebabkan anak-anak sekolah tidakleluasa mengikuti pelajaran. Meski sekolah ada,tetapi sarana dan prasarana sangat terbatas, siswapun tidak bisa belajar maksimal. Di Desa Tatarketerbatasan infrastruktur cukup membuatkerepotan anak-anak sekolah. Pada saat air lautpasang, anak-anak harus berenang karena tidakada jembatan. “Dengan celana dan baju basah siswamasuk kelas,” kata Kepala Desa Tatar, MuhammadYunus.

Sementara di Desa Aik Kangkung, sepertidituturkan Kepala Desa Mustamir AK, agakterbantu dengan statusnya sebagai daerahtransmigrasi, tetapi bukan berarti tidak ada kesulitanuntuk menempuh pendidikan dasar. SD serta SMPyang saat itu masih bersifat filial (cabang) memangada, namun ujian akhir SMP masih harus ditempuhdi Jereweh. “Akibatnya tidak semua anak setamat SDmelanjutkan ke SMP,” kata Mustamir. Sisi lain daridunia pendidikan di desa-desa tersebut adalah anak-anak yang terpaksa ikut membantu orangtuabekerja, di sawah, ladang atau melaut. Ketika adawarga lain mengingatkan bahwa anaknya harussekolah, jawabannya adalah tidak ada biaya. Padasaat ada orang lain ingin membantu pakaiansekolah dan minta orangtua hanya menyiapkansepatu saja, dijawab tetap tidak bisa karena tidakada uang. Begitulah wajah pendidikan saat itu.Pendidikan belum menjadi kebutuhan mendasarmasyarakat akibat tidak memadainya sarana danprasarana belajar.

Masyarakat Desa Goa, Beru dan Belo misalnyajuga menghadapi masalah pendidikan yang samasebelum ada SMP di Jereweh. Misalnya di Desa Goahanya beberapa lulusan SD saja yang melanjutkanpendidikan ke SMP Taliwang. Ini terkait dengan

Page 35: Buku Batu Hijau

35

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sedikit sekalianak-anak yangtamat SDmelanjutkan keSMP, akibatketidakmampuanorangtua danjauhnya lokasiSMP

ketidakmampuan orangtua. Jarak Taliwang danJereweh memang relatif dekat, namun paraorangtua kalau ingin menyekolahkan anaknya tetapharus mengeluarkan biaya transportasi atau biayapemondokan. Ini pula yang menyebabkan paraorangtua tidak mampu menyekolahkan anaknya keSMP. “Ketika itu lulusan SD di Goa hanya beberapaorang yang melanjutkan ke SMP,” ujar Kepala DesaGoa, Nasrullah Ma’arif. Itu pun hanya mereka yangorangtuanya cukup mampu.

Persoalan mendasar saat itu adalah ketidakmampuan orangtua secara ekonomis untukmenyekolahkan anaknya serta fasilitas pendidikanyang memang masih kurang. Gambaran sama jugaterlihat dari cerita yang dialami orangtua dan siswadi Desa Beru.

Para orangtua yang di desa ini rata-rata hanyamampu menyekolahkan anaknya di SD. Untukmelanjutkan ke SMP terbentur pada masalah biayasekolah mengingat penduduknya hanya mengan-dalkan pendapatan dari bertani. Apalagi ketika diJereweh belum ada SMP, sangat sulit untukmenyekolahkan anak-anak ke Taliwang karenamemerlukan banyak biaya. “Anak-anak usia sekolahlebih banyak pergi ke ladang,” tutur Kepala Desa Beru,Basyarudin.

Anak-anak terpaksa membantu orangtua.Akibatnya, mereka hanya sampai tamat SD ataubahkan banyak pula yang tidak tamat sekolah dasar.Sementara di Desa Belo, seperti dituturkan KepalaDesa Raohon, kemampuan ekonomi penduduksangat mempengaruhi minat sekolah. Karena anak-anak banyak membantu orangtua di sawah untukmencari nafkah akhirnya tidak sampai tamat SD.Persoalan pendidikan ketika itu memang kurangmendapat perhatian oleh para orangtua karenasemuanya terbatas, tidak hanya sarana danprasarana pendidikan, tetapi juga kemampuanpenduduk desa secara ekonomi. Tidak

Page 36: Buku Batu Hijau

36

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pendidikan saatitu menjadi

terbelakang danini dialami

masyarakatbertahun-

tahun lamanya

mengherankan kalau anak-anak desa biasanyahanya menempuh pendidikan SD, jarangmelanjutkan ke tingkat SMP. Kesulitan memenuhikebutuhan hidup sehari-hari menyebabkanterbengkalainya pendidikan untuk anak-anak meskisesungguhnya minat untuk sekolah itu tetap ada.

Cerita salah seorang warga Sekongkang Bawah,Muhammad Yasin, yang sekarang menjadi tenagapendidik di kampung halamannya adalah contohbetapa sulit menempuh pendidikan yang setiap hariharus menempuh jarak Sekongkang–Taliwang.“Saya mengalami sulitnya sekolah saat itu,” ujar Yasin.Persoalan transportasi adalah hambatan lain yangdihadapi masyarakat jika ingin sekolah.Transportasi dari satu desa ke desa lain yangkebetulan ada sekolahnya tidak mendukung. Iniyang menye-babkan bidang pendidikan, ketikainfrastruktur atau sarana dan prasarana belummemadai, menjadi terabaikan oleh warga desa.Ketidakmampuan orangtua secara ekonomi untukmenyekolahkan anak-anaknya serta tidak adanyajenjang pendidikan yang lebih tinggi di desanyamenyebabkan banyak siswa yang putus sekolah.

Dampak luasnya adalah menurunnya minatmenempuh pendidikan. Tamat SD atau pun tidaksudah dirasakan cukup. Kondisi ini dialami wargabertahun-tahun bahkan hingga menjelangdasawarsa 1990-an. Seperti diungkapkan seorangtenaga pendidik lainnya, Abdullah yang berasal dariSekongkang Atas, “Pendidikan saat itu relatifterbelakang”

Apa yang diungkapkan oleh masyarakat desasoal pendidikan tersebut nampaknya tidak terlepasdari beberapa unsur yang kait mengait satu samalain, yaitu ketidakmampuan ekonomi masyarakat,infrastruktur serta sarana dan prasarana sekolahtidak memadai di samping hambatan transportasiyang menimbulkan biaya tinggi. Kesulitanmemperoleh pendidikan bagi anak-anak usiasekolah ini selama bertahun-tahun terus dialami

Page 37: Buku Batu Hijau

37

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

penduduk di desa-desa tersebut, sehingga sekolahsaat itu menjadi sesuatu yang terasa berat danmahal.

Ketika para orangtua ingin menyekolahkananak-anaknya, dan anak-anak itu sendiri inginsekali sekolah, belajar dan terus melanjutkanpendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, saat itu pulaberbagai kesulitan harus dihadapi oleh masyarakatdesa yang saat itu masih harus bekerja kerasmemenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sepertiitulah refleksi keprihatinan dunia pendidikan didesa-desa yang bisa dikatakan masih terbelakangsaat itu. Dan, perjalanan waktu pada akhirnyaakan menjawab kegalauan masyarakat desaterhadap bidang pendidikan yang masihdirasakan tertinggal itu.

Infrastrukturpendidikanyang terbatasmenyebabkananak-anakdesa sulitsekolah

Page 38: Buku Batu Hijau

38

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 39: Buku Batu Hijau

39

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

POTRET KESEHATAN

HAMPIR SETIAP MINGGU

ADA YANG MENINGGAL AKIBAT MALARIA

BAHKAN MENURUT CERITA SAAT ITU

MUNCUL ISTILAH ENDAK PULANG PENGKALIK

Malariamenjadipenyakit yangmenakutkanmasyarakat saatituPuskesmasjauh, tenagakesehatan tidakada, akhirnyaberobat secaratradisional

Seorangpetugas dariNewmont BatuHijau sedangmengambilsampel jentiknyamuk untukmemberantaspenyakitmalaria

Istilah endak pulang pengkalik adalah kiasan yangmenggambarkan suasana sangat memprihatin-

kan. Terjemahan bebasnya adalah alat-alat untukmenggali makam terpaksa ditinggalkan di lokasipemakanan karena besoknya mungkin akan ada lagiyang meninggal akibat penyakit malaria.Masyarakat Desa Maluk saat itu mengeluh setiaphari, penyakit malaria terus menyerang wargakemudian merenggut korban jiwa. Kesedihan dankeprihatinan mewarnai kehidupan di desa tersebut.Seorang anggota keluarga atau tetangga meninggalakibat malaria terkadang menjadi sesuatu yangbiasa, karena siapa yang bisa membantu kalau satudokter pun ketika itu tidak ada. Bahkan ketikamasyarakat berusaha membawa penderita malariake Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)Jereweh, belum sempat diobati, sudah meninggal

Page 40: Buku Batu Hijau

40

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Desa Maluksaat itu bisa

dikatakan hiper-endemismalaria

Angka kasusbisa mencapai

70 %

dalam perjalanan. Malaria saat itu menjadi penyakityang sangat menakutkan bagi penduduk setempat.

Malaria tidak hanya menyerang wilayah DesaMaluk, tetapi juga Desa Sekongkang Bawah,Sekongkang Atas dan Tongo. Cerita tentangganasnya malaria ini dituturkan oleh dr AdibAhmad Syammakh dari Puskesmas Maluk, tokohmasyarakat Desa Sekongkang Bawah, H LukmanAdam, Kepala Desa Sekongkang Atas, Syarifuddindan tokoh masyarakat Desa Maluk, Amaq Mahrip.Karena tingginya penderita malaria yang menelankorban jiwa, banyak masyarakat pendatangmeninggalkan lokasi di Desa Maluk. Wargakhawatir terserang penyakit mematikan tersebut.Bahkan Maluk saat itu bisa dikatakan hiper-endemisatau di atas endemis. Angka serangan kasus malariasaat itu bisa mencapai sekitar 70 persen. Malukketika itu memang menjadi daerah dengan populasivektor nyamuk malaria sangat tinggi, karenakawasan ini dulunya hutan. Programpenyemprotan belum bisa dilakukan karenaketerbatasan dana dan sarana yang dimilikipemerintah.

Pemerintah saat itu mencoba mengatasinyadengan pemberian kelambu, memang cukup bagus,tetapi angka penderita malaria masih tetap tinggi.Ini yang menjadi keluhan utama masyarakat bahwaganasnya penyakit malaria sulit sekali ditanggulangiketika pelayanan kesehatan belum bisa diberikansecara maksimal akibat keterbatasan sarana, biayadan petugas kesehatan. Amaq Mahripmenggambarkan pula keprihatinan saat itu ketikaada masyarakat yang terserang penyakit malaria.Untuk mengobati malaria masyarakat hanya bisaberusaha dengan pengobatan tradisional berupaobat dari kulit kayu. Petugas kesehatan dari Jerewehsangat sedikit dan jarang datang ke Maluk. Kalau

Page 41: Buku Batu Hijau

41

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pasien dijampidengan airputih, semen-tara rumahdipukul-pukulpakai ayam agarpenyakit bisasembuh

pun datang paling hanya satu atau dua kali dalamsebulan, sehingga tidak ada pilihan lain bagi wargadesa kecuali berobat secara sederhana dan apaadanya termasuk jika harus membuat ramuan obat-obatan tradisional.

Akibat ganasnya penyakit malaria ini banyakwarga asal Lombok yang saat itu berada di DesaMaluk terpaksa pulang ke kampungnya di Lombokdengan menggunakan perahu kecil, dan jarangkembali lagi ke Maluk. Penyakit lain yang dideritawarga selain malaria adalah diare serta penyakitkulit. “Ini akibat lingkungan tidak bersih”, ujar AmaqMahrip. Derajat kesehatan masyarakat memangrendah sekali karena belum adanya sarana danprasarana kesehatan termasuk tidak adanyapetugas kesehatan seperti perawat, bidan dandokter baik di Desa Maluk, Sekongkang Atasmaupun Sekongkang Bawah. PenuturanSyarifuddin dari Desa Sekongkang Atas mengenaikesehatan warganya cukup memberikan gambaranutuh bahwa saat itu masyarakat sulit berobat danmendapat pelayanan kesehatan.

Dulu masyarakat begitu mudahnya menyatakanorang sakit dengan ucapan, “Oh ini ketemuk”.Artinya akibat disapa orangtua yang sudahmeninggal. Kalau sudah begitu biasanya wargamemanggil dukun. Oleh dukun, pasien tersebutdijampi dengan air putih, muka dan seluruhtubuhnya disiram dengan air putih tadi. Bahkan adajuga rumahnya yang dipukul-pukul pakai ayam.Harapan masyarakat saat itu ketika pasien bisasembuh. Nampaknya memang beralasan kalaupenduduk desa berupaya menyembuhkan anggotakeluarganya yang sakit seperti itu, karena memangtidak ada tenaga kesehatan, apalagi dokter. Hakuntuk mendapatkan pelayanan kesehatan masihterabaikan, akibatnya derajat kesehatan masyarakat

Page 42: Buku Batu Hijau

42

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kesulitanekonomimenjadi

penyebabmasyarakat

tidak mampuberobat ke

pusatpelayanan

kesehatan yanglokasinya jauh

masih sangat rendah. Karena cukup tingginyaangka kematian akibat malaria, lokasi transmigrasibanyak yang ditinggalkan penghuninya, pendudukmencoba menghindari penyakit mematikan tersebutsekaligus berusaha mencari bantuan pengobatan.Ada warga yang sakit terpaksa dibawa denganperahu kecil ke Lombok dan mendarat di TanjungLuar.

Kasus malaria ketika itu juga sulit dihindari olehpenduduk di desa-desa lainnya, seperti Tongo,Benete, Aik Kangkung, Goa, Beru, Tatar dan Belo.Kondisi di Tongo memang cukup rawan malaria.Setiap hari ada dua sampai tiga warga terkenapenyakit tersebut. Penduduk hanya bisa mengobatisecara tradisional dengan membawanya ke dukun.Kalau mau berobat ke Puskesmas Jereweh harusmenggunakan kuda. Tidak ada tenaga medis saatitu di desa ini, bahkan satu bulan belum tentudatang. Masyarakat Tongo tidak hanyamenghadapi penyakit malaria, tetapi juga kolera.“Masalah kesehatan ketika itu sulit diatasi,” tuturKepala Desa Tongo, Ibrahim Sama.

Rawannya malaria dengan angka penderitacukup tinggi juga terjadi di Desa Benete. Penduduksaat itu selalu khawatir jika ada anggotakeluarganya terserang penyakit tersebut, karenabiaya tidak ada akibat kesulitan ekonomi, hambatantransportasi serta sulitnya tenaga kesehatan.Pengobatan menjadi tidak maksimal karena hanyamengandalkan cara-cara tradisional. “Tidakmengherankan kalau cukup banyak membawa korban,”kata kata Kepala Desa Benete M Zain Sidik . Upayamasyarakat mengatasi masalah kesehatan ketika itumemang tidak bisa maksimal, karena di Desa AikKangkung penduduk juga hanya bisa merawatpenderita dengan cara-cara tradisional, yaitumeramu akar dan daun tanaman tertentu untuk

Page 43: Buku Batu Hijau

43

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Beberapa desabahkan disebutsarang malariaKetika mewa-bah banyakmerenggutkorban jiwa

dijadikan obat. “Angka penderita malaria di desa inicukup tinggi,” ucap Kepala Desa Aik Kangkung,Mustamir AK.

Tingginya angka penderita penyakit malaria jugadialami penduduk Desa Tatar. Masyarakat setempatjika terkena malaria dihadapkan pada situasi yangserba tidak memungkinkan untuk berobat karenakesulitan ekonomi dan hambatan transportasi.“Tidak sedikit penduduk saat itu menjadi korbanpenyakit malaria ,” ujar Kepala Desa Tatar,Muhammad Yunus. Sementara di di Desa Goa,Beru dan Belo kendati tidak separah desa-desalainnya, penyakit malaria tetap ditemukan di desa-desa tersebut. Memang jumlahnya tidak seperti diDesa Maluk. Lokasi ketiga desa ini berada di dalamkota Kecamatan Jereweh yang saat itu sudahmemiliki Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).“Memang malaria berjangkit, tetapi tidak terlalutinggi”, ucap Kepala Desa Goa, Nasrullah Ma’arif.Sama seperti di Desa Goa, malaria juga tidak begitumewabah di Desa Beru dan Belo meskipun menurutKepala Desa Basyarudin dan Raohon, tetap adapenderita penyakit tersebut di samping jenispenyakit lainnya terutama diare akibat lingkunganbelum begitu bersih.

Apa yang diungkapkan masyarakat desamengenai tingginya angka penderita malariabahkan merenggut korban jiwa itu memangdihadapi masyarakat sehari-hari. Kesulitanekonomi, transportasi, belum adanya fasilitas dantenaga kesehatan menjadi keprihatinan mendalam.Penduduk sepertinya harus pasrah dengankeadaan. Meski ada usaha berobat, tetapi tidak bisamaksimal. Karena sudah cukup tingginya angkapenderita dan kematian akibat penyakit malaria didesa-desa tersebut pada akhirnya memunculkanistilah di masyarakat, endak pulang pengkalik.

Page 44: Buku Batu Hijau

44

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Tidak adanyafasilitas

kesehatanmenyebabkan

penduduk desatidak mendapat

pelayanankesehatanmaksimal

Beberapa desa yang ketika itu masuk KecamatanJereweh bahkan disebut sebagai sarang penyakitmalaria, seperti Desa Maluk dan Benete. Khusus diMaluk banyak penduduk yang memang merupakanwarga transmigran terpaksa meninggalkan lokasiakibat serangan penyakit tersebut. “Memang desa-desa itu endemis malaria, bahkan Maluk saat hiper-endemis,” kata Camat Jereweh, ME Arianto.Kondisi saat itu memang memprihatinkan.Masyarakat harus bergelut dengan penyakit malariayang terkadang mewabah dan merenggut korbanjiwa. Padahal warga desa masih menghadapipersoalan sulitnya memenuhi kebutuhan hidupsehari-hari.

Sementara wilayah Sekongkang ketika masihmasuk dalam Kecamatan Jereweh fasilitaskesehatan bisa dikatakan tidak ada. Kalau pun adamantri yang datang sifatnya insidental, padahalketika itu Sekongkang merupakan daerah endemismalaria. “Kalau sakit, masyarakat sulit mendapatperawatan,” tutur Camat Sekongkang, Drs.MargaRahman,S.Sos. Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas) belum ada, apalagi dokter danparamedis. Derajat kesehatan masyarakat diSekongkang ketika itu memang sangat rendahkarena tidak tersedianya fasilitas kesehatan yangmemadai, tenaga kesehatan masih sangat terbataskemudian diperburuk lagi oleh hambatantransportasi. Tidak heran kalau masyarakat baik diJereweh maupun Sekongkang sampai harusmenggunakan cara-cara tradisional untukmengatasi masalah kesehatan. Misalnya warga desamembentangkan benang merah di pagar ataumemberi makan kepada anak-anak di jalan masukperkampungan sambil mengumandangkan azan.Ini merupakan upaya warga melakukan tolak bala.

Page 45: Buku Batu Hijau

45

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Cerita keprihatinan tentang ganasnya malariaserta kurangnya pelayanan kesehatan yangdiungkapkan masyarakat tersebut merupakangambaran nyata bahwa hanya berselang beberapatahun lalu penduduk di wilayah Sekongkang danJereweh masih bergelut dengan persoalan penyakitserius terutama malaria. Berbagai istilah yangmuncul di masyarakat seperti hiper-endemis atauendemis bahkan ada memunculkan kiasan endakpulang pengkalik menunjukkan indikasi betapaseriusnya persoalan pelayanan kesehatan saat itu.Apa yang disebut dengan tolak bala itu punmencerminkan upaya preventif agar masyarakattidak terkena penyakit terutama malaria yangmengganas saat itu.

Benang merahdibentangkandi rumah untuktolak bala

Pemberantasansarang nyamukmalariadilakukanmelaluipengasapan

Page 46: Buku Batu Hijau

46

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 47: Buku Batu Hijau

47

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

CATATAN PERJALANAN

KETIKA ITU ANAK SAYA SAKIT KERAS

TIDAK ADA JALAN LAIN KECUALI BEROBAT KE

JEREWEH

SETELAH SHALAT SUBUH DAN BERDOA

SAYA BAWA ANAK ITU DENGAN MENUNGGANG KUDA

Saat itu dariSekongkang keJerewehdengan kudamem-butuhkanwaktu seharianpenuh

Usai shalat Subuh saya berangkat ke Jerewehuntuk mencari pertolongan. Sepanjang

perjalanan kondisi anak saya semakin kritis akibatpenyakit Malaria. Tiba di Jereweh ketika masukshalat Maghrib. Syukur alhamdulillah jiwa anak sayabisa tertolong setelah dirawat di Pusat KesehatanMasyarakat (Puskesmas) Jereweh. Ini sepenggalcerita H Hamdan, seorang warga Desa SekongkangAtas ketika mengisahkan tentang pahit getirnyakehidupan di desanya yang dirasakan masihterisolir dan sulit menjangkau desa-desa lain.Awaludin, jugadari SekongkangAtas, menceri-takan pula be-tapa sulitnyatransportasi saatitu. Ia datang kekota Jerewehharus menung-gang kuda teru-tama jika adakeluarga yangsakit atau keper-luan mendesaklainnya. Suatusaat Awaludint e r p a k s am e m b a w aanaknya yangsaki t keras ke

Page 48: Buku Batu Hijau

48

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kalau tidak adahal penting dan

mendesakmasyarakat

tidak akan pergike Sekongkang

yang saat itumasih terisolir

Puskesmas Jereweh untuk berobat. Masih dalamkondisi sangat lemah, anaknya terpaksa ditaruh diatas punggung kuda, dan ia pun sendirian berjalankaki sambil menuntun kuda.

Perjalanan panjang dimulainya dari SekongkangAtas ke Jereweh. Meskipun kondisi anaknya lemah,tetapi tetap harus beristirahat beberapa kali karenaia pun merasakan kelelahan luar biasa. Lebih daritiga belas jam Awaludin dan anaknya tiba diJereweh. Ia merasa lega setelah anaknya mendapatperawatan. Persoalan transportasi yang hanyamengandalkan kuda belum sepenuhnya mampumembantu masyarakat desa. Kalau ada pendudukyang sakit, tetapi tidak punya uang dan kuda, makakesulitan semakin bertambah. Tidak mungkindipikul menuju Jereweh untuk berobat. Jalansetapak yang jika musim hujan berlumpur setinggilutut merupakan kendala warga kalau mau keJereweh. Karena itu, kalau musim paceklik tiba, adakeluarga sakit, uang ke Jereweh tidak ada, ditambahlagi jalan setapak yang penuh lumpur, makamasyarakat bersikap pasrah. “Hanya bisa berobatsecara tradisional ke dukun,” tutur tokoh masyarakatSekongkang Bawah, H Lukman Adam.

Pahit getir dari sudut-sudut desa tentang sulitnyatransportasi dalam kehidupan masyarakat saat itudiceritakan pula oleh M Jafar, warga Desa LabuanLalar, Kecamatan Taliwang. Ia lebih baik memilihjalur laut dari pada melalui jalan darat kalau pergike desa-desa yang sulit dijangkau, sepertiSekongkang atau Tongo. Jafar menghitung waktu.Kalau melalui laut waktu tempuhnya lebih singkat,tidak sampai sehari penuh. Paling lama lima hinggaenam jam dan tidak terlalu menguras tenaga untukmenapaki jalan mendaki dan menuruni bukit. Tetapimeskipun melalui jalur laut bukan berarti tidak adahambatan. Kalau tidak ada gelombang atau anginkencang, jalur laut memang lebih singkat. Ketikamusim angin kencang dan gelombang besar, tidakada yang berani datang ke Sekongkang melalui laut,risikonya berat.

Page 49: Buku Batu Hijau

49

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

WargaSekongkangnyaris tidakpernahberhubungandenganpenduduk laindi luar desa,akibat sulitnyasarana danprasaranatransportasi

Saat itu tidak sedikit nelayan yang hilang karenaperahunya dihantam gelombang dan tenggelam,bahkan ada juga terseret arus ke pantai berbatuyang mengakibatkan perahunya hancur . Jika tidakada keperluan sangat penting dan mendesak, wargatidak mau datang ke desa-desa itu. “Karena harusmenempuh perjalanan sangat melelahkan,” kata Jafaryang ketika itu sering datang ke Sekongkang untukmembeli hasil bumi di desa-desa tersebut.

Betapa sulitnya transportasi saat itu. Fasilitas jalanbelum ada. Untuk bepergian ke ibukota kecamatanterdekat, seperti Jereweh, warga sejumlah desa diSekongkang harus berjalan kaki melalui jalansetapak atau menunggang kuda melewati hutanseharian penuh. Kondisi seperti itulah yangmenyebabkan sebagian besar warga jarangbepergian ke luar desa. Kehidupan masyarakat didesa-desa yang kini masuk dalam wilayahKecamatan Sekongkang itu memang dalamkeadaan serba sulit, warga nyaris tidak pernahberhubungan dengan penduduk lain yang ada diluar desa. Begitu juga dengan warga dari luarSekongkang Atas dan Sekongkang Bawah, sepertidi Jereweh dan Taliwang. Umumnya merekamembayangkan betapa sulit datang ke desa-desatersebut, karena harus berjalan kaki melalui jalansetapak atau menunggang kuda sepanjang hari.

Bekal makanan dan air minum harus cukup agartidak kelaparan dan kehausan selama dalamperjalanan. “Warga sempat pesimistis,” kataHamdan. Bahkan masyarakat menilai mustahilketerasingan ini dapat dibuka. Kemudian munculkesan saat itu bahwa Sekongkang saat itudilupakan dan dianaktirikan. Sampai keluaranekdot bahwa jalan antara Taliwang–Sekongkangbaru bisa dibuka kalau bejemat lepang, (jika katakdapat melaksanakan shalat Jumat).

Rasa pesimistis warga di desa terisolir itutampaknya beralasan karena saat itu tidak ada

Page 50: Buku Batu Hijau

50

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Dari Jereweh keMaluk jalan

kaki tanpaistirahat bisa

dua sampaitiga jam, kalau

ada istirahatbisa empat

hingga lima jam

alat transportasi, sementara jalan belum memadai.Warga masih harus berjalan kaki atau menunggangkuda kalau ingin ke Jereweh. Penduduk pun tidakpernah bermimpi kalau suatu saat nanti akan adakendaraan yang bisa masuk ke desa-desa tersebut.Baru pada paruh awal tahun 1980-an jalanSekongkang - Jereweh mulai dibuka, beberapajembatan dibangun dan kendaraan pertama yangmasuk adalah sebuah truk yang membawa materialsemen, pasir dan besi beton melewati jalan setapak.Mahyudin adalah salah satu sopir pertama yangberhasil membawa truk masuk ke wilayahSekongkang. Warga setempat seakan-akan tidakpercaya ada kendaraan yang bisa masuk kedesanya. Meski jalan sudah dibuka, tetapi belumbisa dikatakan baik. Kondisi jalan saat itu masihparah, pada musim hujan harus membawa cangkul,sekop, kapak dan parang, bahkan perlu dua hinggatiga karung sekam untuk ditaburkan di jalan agarroda kendaraan bisa jalan di tanah licin saat musimhujan.

Di setiap tanjakan penumpang terpaksa turundulu, dan tanpa diminta ada di antara penumpangterpaksa ikut mendorong truk, sedangkan sebagianpenumpang lainnya menarik dengan tali daridepan. Penumpang menyadari kesulitan yangdihadapi sopir, karena itu tanpa dimintapenumpang turun jika truk tidak bisa jalan akibatlicin. Sementara parang dan kapak fungsinya untukmemotong pohon jika ada yang roboh melintangdi tengah jalan. Cerita lain datang dari I NyomanTrasna yang tinggal di Jereweh. Ia kalaumenjalankan tugas keamanan harus menggunakankuda sampai Sekongkang, Maluk dan Tongo.Apalagi musim hujan, karena jalan belum memadai,terkadang harus berjalan kaki melalui jalan setapak.Dari Jereweh ke Maluk kalau berjalan terus tanpaistirahat melalui jalan setapak memerlukan waktutempuh sekitar dua jam. Tetapi kalau ada

Page 51: Buku Batu Hijau

51

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kalau dariBenete maumembeli hasilpertanian diTongo harusmenginapsampai dua hari

istrirahatnya bisa mencapai tiga sampai empat jam.Jalan kaki juga dilakukan ketika ia harus bertugasdari Jereweh ke Benete.

Transportasi saat itu memang sangat terbatas,hanya ada satu truk melayani masyarakat di seputarwilayah Taliwang, Jereweh, Benete, Maluk,Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah dan Tongo.Truk itu dibawa Mahyudin. Meski ada satu trukyang sudah beroperasi, tetapi masih belum juga bisamelayani seluruh penduduk di sejumlah desatersebut. Masyarakat akhirnya tetap mengandalkankuda kalau ingin berdagang. Kuda menjadi satu-satunya alat transportasi yang efektif saat itu.Masyarakat Benete jika ingin berdagang harus siapmerugi, karena sulitnya alat transportasi serta belummemadainya jalan untuk dilewati. Pedagang dariBenete jika ingin memasarkan cabe ke Taliwangharus membelinya terlebih dahulu di Tongo, tetapiitu pun tidak bisa langsung diangkut. Pengalamanpenduduk Benete tersebut menggambarkan betapasulitnya berdagang ketika itu. Kalau mau beli cabedi Tongo harus menginap sampai dua hari sebelumdipasarkan ke Taliwang. Misalnya beli 50 kilogramcabe, dimasukkan karung dan diangkut pakai kuda.“Sampai Taliwang tinggal 30 kilogram karena susut,”ujar Ma’arif, seorang warga Desa Benete.

Kesulitan transportasi juga dirasakanmasyarakat Desa Maluk, karena sarana danprasarana jalan belum dibuka. Saat itu kalau keJereweh sangat sulit, hanya bisa jalan kaki ataumenunggang kuda melintasi jalan setapak dan padamusim hujan harus melewati jalan berlumpur.Kalau membawa orang sakit, warga yang sehatsaja kadang-kadang harus istirahat dan tidur dijalan, berangkat pagi tiba siang bahkan sore diJereweh. Karena itu kalau ada orang sakit terutamatransmigran asal Lombok terpaksa dibawa keLombok dengan sampan kecil. “Biasanya mereka

Page 52: Buku Batu Hijau

52

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kesulitantransportasi

saat itu antaralain karena

infrastrukturbelum ada dan

desa-desabelum

berkembang

tidak kembali lagi ke Maluk,” tutur Kepala DesaMaluk, Mukhlis H Mukhtar. Masyarakat di tigadesa lainnya, Desa Goa, Beru dan Belo masih cukupberuntung karena dekat Jereweh yang saat itufasilitas jalan sudah ada meski belum baik terutamajika ingin ke Taliwang atau Sumbawa Besar. Sedikitkendala yang dihadapi saat itu adalah angkutanpedesaan yang jumlahnya masih terbatas.

Namun jika penduduk setempat ingin ke wilayahSekongkang dan Tongo masih sulit karena fasilitasjalan sangat buruk. Kalau dari Sekongkang mau keke Tongo terpaksa naik kuda melalui jalanberlumpur melewati hutan. “Sangat melelahkan,”kata Camat Jereweh, ME Arianto. Kalau di Jerewehsekitar tahun 1988-1989 kendaraan masih sangatjarang. Ketika masyarakat ada keperluan ke Tongoatau Sekongkang harus membawa bekal untukdimakan dalam perjalanan. Selama perjalanan dariJereweh ke Sekongkang harus istirahat di DusunPola Mata untuk makan kemudian jalan danistirahat lagi di Peruak Paya untuk makan lagi.Sulitnya transportasi ini tidak hanya disebabkanoleh belum memadainya infrastruktur, tetapi jugakarena belum berkembangnya berbagai wilayahpedesaan tersebut. Perekonomian masyarakat belumberkembang, sementara perdagangan masih sebatasupaya pemenuhan bahan kebutuhan pokok saja .

Camat Sekongkang, Marga Rahman bahkanmenilai wilayahnya dulu sangat terisolir.Masyarakat dari luar harus membayangkan dulubetapa sulitnya ke daerah ini. Jangankan jalan keSekongkang, jalan utama menuju daerah yang lebihdikenal masyarakat, seperti Jereweh dan Taliwangsaja belum ada. Waktu tempuh yang dihabiskansampai seharian penuh. Karena itu ketika adakendaraan yang masuk Sekongkang, pendudukdesa merasa aneh dan menyebutkan sebagai rumahjalan atau rumah lewat. Hambatan transportasi

Page 53: Buku Batu Hijau

53

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

memang menjadi persoalan serius bagi masyarakatdesa sehingga wilayah menjadi tidak berkembang.Dan ini mempengaruhi semua aktivitas kehidupan.Masyarakat setempat saat itu hanya bisa menunggujawaban dari pertanyaan apakah desanya bisaberkembang maju, dinamis, ada denyut nadiekonomi yang terus bergerak menuju perbaikankehidupan. Atau, masih akan terus menunggangkuda dan berjalan kaki melalui jalan setapak.

Sulitnyatransportasisaat itumenyebabkanwarga desamengalamihambatanuntukbepergian

Page 54: Buku Batu Hijau

54

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 55: Buku Batu Hijau

55

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

TENTANG BATU HIJAU

ERA TAMBANG

“COMMUNITY DEVELOPMENT”SEBUAH KOMITMEN

Page 56: Buku Batu Hijau

56

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 57: Buku Batu Hijau

57

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

ERA TAMBANGBENTANGAN ALAM PADA SEBUAH BEBUKITAN ITU

MEMANCARKAN CAHAYA KEHIDUPANMENEMBUS BATAS RUANG DAN WAKTU

MENGGERAKKAN DAYA HIDUP

Cebakan BatuHijaumengandunglebih banyaktembagadengan sedikitemas

Kegiatanoperasi ditambangterbukaBatuHijau

Bentangan alam itu berada di barat daya PulauSumbawa. Posisinya sekitar lima belas kilometer

dari pantai barat, sepuluh kilometer dari pantaiselatan, atau delapan puluh satu kilometer dari KotaMataram di Pulau Lombok, ibukota Provinsi NusaTenggara Barat (NTB). Pada ketinggian tiga ratussampai enam ratus meter, ketika itu bulan Mei1990, sebuah tim survei geologi PT Newmont NusaTenggara (PTNNT) berhasil menemukan tubuhcebakan, tembaga porfiri dalam jumlah cukup besardengan sedikit kandungan emas dan perak. Paraahli geologi PTNNT sudah melakukan eksplorasiselama empat tahun sejak tahun 1986 padabentangan tanah bebukitan itu. Eksplorasi yangtidak sia-sia karena ditemukan cebakan tembagaporfiri di perut bumi barat daya Pulau Sumbawa, diwilayah Kecamatan Jereweh dan Kecamatan

Page 58: Buku Batu Hijau

58

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Belum banyakmasyarkat yang

tahu kalauNewmont Batu

Hijau lebihbanyak

menambangtembaga dari

pada emas

Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat. Tanggal2 Desember 1986 PTNNT kemudianmenandatangani Kontrak Karya Generasi Keempatdengan Pemerintah Indonesia.

Batu Hijau adalah nama yang diberikan kepadacebakan itu oleh PTNNT. Sejak itu, era Batu Hijauyang identik dengan PTNNT pun dimulai. Studikelayakan yang dilanjutkan dengan studi penelitianAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)disetujui Pemerintah Indonesia bulan Oktober 1996.Hampir setahun kemudian pada bulan Mei 1997 izinkonstruksi disetujui Pemerintah Indonesia.Pembangunan proyek Batu Hijau pun dimulaiselama lebih kurang tiga tahun denganmenghabiskan biaya total sebesar 1,8 miliar dolarAS. Selama masa pembangunan proyek atau masakonstruksi antara tahun 1997-1999 sekitar 17.000tenaga kerja dilibatkan. Tanggal 1 Maret 2000PTNNT yang lebih akrab disebut Newmont BatuHijau memulai produksi komersial perdananya.Kerja keras sejak 1986 itu tidak sia-sia sekaligusmenjanjikan masa depan bagi masyarakat di sekitarpertambangan tersebut.

KANDUNGAN TEMBAGA

Batu Hijau adalah tambang terbuka (open pitmine). Artinya semua mineral berharga yang

mengandung tembaga, emas, dan perak ditambangdari permukaan tanah dengan menggunakan alatberat tambang. Pada saat pit digali baik batuan yangmengandung mineral maupun batuan limbah harusdiambil. Untuk melakukan penambangan dalamsebuah lubang besar di tanah diperlukanpengetahuan dan pemahaman mengenai istilahbijih dan batuan sisa. Bijih adalah batuan yangmempunyai kandungan mineral, seperti tembaga,emas, dan perak, sedangkan batuan batusan sisaadalah material yang tidak mengandung cukupmine-ral berharga. Penambangan dilakukan dengan

Page 59: Buku Batu Hijau

59

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Dari 100kilogram bijihhanya diperoleh0,037 gramemas ataukurang daribobot satubutir padi

cara mengambilbatuan baik bijihmaupun batuansisa dari lubangt a m b a n g .Penambanganbatuan baik bijihm a u p u nbantuan sisa diBatu Hijaum e n c a p a i600.000 ton perhari. Sedangkantotal batuanyang ditambangselama masaoperasi tambangd i p e r k i r a k a nmencapai tigamiliar ton.Belum banyakm a s y a r a k a t

yang mengetahui bahwa sesungguhnya tambangBatu Hijau lebih banyak tembaga dari pada emasdan perak. Untuk mendapatkan satu truk bijih harusditambang tiga truk batuan. Bijih diangkut keinstalasi pengolahan mineral, sedangkan batuansisa diangkut ke area pembuangan. Karena itu BatuHijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengansedikit kandungan emas dan perak. Setiap ton bijihyang diolah menghasilkan rata-rata 4,87 kilogramtembaga, sedangkan hasil emas yang diperolehsangat sedikit hanya 0,37 gram dari setiap ton bijihyang diolah. Perbandingannya, apabila bijih yangdiproses setara dengan 100 kilogram padi,katakanlah mewakili 100 kilogram bijih, makatembaga yang dihasilkan hanya 0,5 kilogram,sementara emas hanya 0,037 gram atau kurang daribobot satu butir padi.

Page 60: Buku Batu Hijau

60

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Proses panjangharus dilakukan

denganteknologi tinggi

untukmendapatkan

konsentrat ataumineral bernilai

ekonomikhususnya

tembaga

PROSES PENAMBANGAN

Proses penambangan di Batu Hijau diawalidengan kegiatan pemboran dan peledakan.

Batuan akan terlepas dari tanah dengan diameterrata-rata 0,25 meter. Batuan tersebut dipindahkandengan menggunakan alat muat shovel ke trukberkapasitas 240 ton kemudian diangkut menujudua unit crusher atau mesin penghancur. Denganmesin penghancur inilah ukuran bijih batuandiperkecil hingga berdiameter rata-rata kurang dari15 centimeter. Dari crusher bijih batuan diangkutdengan ban berjalan sepanjang kurang lebih enamkilometer ke pabrik pengolahan yang disebutkonsentrator. Ketika berada di konsentrator inilahmineral berharga dipisahkan dari batuan yang tidakbernilai ekonomis melalui proses penggerusan danpengapungan (flotasi). Proses dimulai denganmengangkut bijih dari tempat penimbunan kekonsentrator yang memiliki alat penggerus besar.Selanjutnya, bijih yang telah dicampur air lautdimasukkan dalam mesin penggerus (semi auto genousgrinding). Alat ini digunakan untuk menggerus bijihhingga ukurannya menjadi sebesar krikil. Bijih yangsudah dicampur air laut tersebut menghasilkanbubur bijih (slurry) yang kemudian dipompa kedalam tangki cyclone.

Di dalam alat ini partikel bijih berukuran lebihbesar yang terdapat dalam slurry dipisahkan untukkemudian digerus ulang di dalam ball mill. Ball milljuga merupakan alat penggerus yang menggunakanbola baja untuk menggerus bijih batuan hinggaberukuran sebesar butir pasir. Setelah ke luar dariball mill, partikel halus yang terkandung dalamslurry kemudian dipompa ke tangki cyclone lainnyauntuk proses pemisahan akhir partikel bijih.Sementara bubur bijih halus dari tangki cyclonedialirkan ke beberapa tangki lainnya yang disebutsel pengapungan (flotasi) untuk diambil kandungan

Page 61: Buku Batu Hijau

61

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BatuantambangNewmont BatuHijau diangkutdengan banberjalan(conveyor belt)menuju pabrikpengolahansepanjang 6 km

mineral berharganya. Proses pengapungan ini tidakmenggunakan bahan kimia secara berlebihan dantidak berbahaya, karena itu metode ini aman dandapat meminimalkan dampak lingkungan. Secarafisika proses ini memisahkan mineral berharga danmineral tidak berharga di dalam bubur bijih dengangelembung udara dan reagen. Ada dua jenis reagenyang dimasukkan ke dalam tangki, yaitu reagenyang menempel pada mineral berharga serta reagenyang berfungsi untuk menjaga stabilitas gelembungakibat proses pengadukan. Cara kerja reagen inisama dengan sabun deterjen. Ketika gelembung udaranaik, mineral berharga menempel pada gelembungtersebut kemudian naik ke permukaan. Mineralberharga yang terkumpul di permukaan ini disebutkonsentrat, terdiri atas partikel-partikelmengandung tembaga dan mineral lainnya.

Dari proses pengapungan ini konsentrat dikirimke tangki counter current decant. Dalam tangki iniair laut dibuang kemudian konsentrat dikentalkandengan cara mengalirkan air tawar secaraberlawanan arah. Air tawar ini akan memisahkanair laut, dan konsentrat akan mengendap di dasartangki. Ketika berada di dalam mesin filtrasi,konsentrat ditampung dalam tangki besar danterus diaduk agar tidak mengendap. Selanjutnya

Page 62: Buku Batu Hijau

62

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Tailingmengalir kepalung laut

dalam antaratiga sampai

empat kilometerdi bawah

permukaan laut

konsentrat dialirkan melalui filter press untukmenurunkan sekitar 91 persen kandungan air darikonsentrat dengan menggunakan tekanan udara.Setelah ke luar dari filter press, konsentrat berubahbentuk menjadi bubuk halus yang mengandunglogam tembaga serta sedikit emas dan perak.Konsentrat ini selanjutnya disimpan dalam gudangsambil menunggu proses pengapalan. Ketika prosespengapalan akan dilakukan, konsentrat diangkutdengan ban berjalan kemudian dimuat ke kapalkargo. Konsentrat kemudian dikirim dengan kapalke beberapa tempat peleburan di berbagai penjurudunia dan ke Gresik, Jawa Timur untuk diproseslebih lanjut, dilebur, dipisahkan dan diambil logamberharga yang terkandung di dalamnya.

TAILING

Dari semua proses penambangan dan alurproduksi ini terdapat sisa batuan halus

menyerupai lumpur yang disebut tailing. Tailing initidak berbahaya. Newmont Batu Hijau atas izinPemerintah Indonesia telah memutuskan memilihpenempatan tailing di dasar laut atau sub Sea TailingPlacement (STP). Ada pertimbangan sangat matangkenapa dipilih STP. Aspek teknis dan lingkunganmerupakan hal utama yang dipertimbangkan dalampenempatan tailing. Kedua aspek tersebut terkaiterat dengan keamanan penempatan tailing baikyang mempengaruhi keselamatan wilayah disekitarnya maupun lingkungan hidup. Persyaratanutama yang harus dipenuhi adalah, tailing harustersimpan pada tempat aman, baik pada saat tambangberoperasi maupun pascatambang. Artinya,penempatan tailing harus dirancang dengan baiksehingga aman bagi penduduk di sekitarnya, aman bagilingkungan, dan lokasi tersebut dapat direklamasi agarbisa kembali atau mendekati keadaan semula, baikmelalui peran sumber daya manusia, teknologi maupunsecara alamiah.

Page 63: Buku Batu Hijau

63

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Air laut dalamsecara efektifmenutuptailingsehingga tidakbergerak, samaseperti pasir dibawah laut

Pipa tailingmenjorok kepalung lautpada kedalam-an 112 meter

Pada STPtelah dipertim-b a n g k a npeletakan jalurpipa tailing tidakm e n g g a n g g uatau merusakterumbu karangdan tidak jugam e n g g a n g g ualur pelayaranDi samping itup e n y e b a r a ntailing juga di-atur, penem-patannya didasar laut haruspada kedalamant e r t e n t usehingga tidakmenutupi daerah produktif. Dengan demikian STPmerupakan sistem pengaliran lumpur tailing melaluipipa yang aman ke laut dalam agar seluruh padatantailing yang dihasilkan selama tambang beroperasidapat mengalir kemudian mengendap di dasar lautdalam yang memiliki produktivitas rendah.Pengaliran tailing Newmont Batu Hijau prosesnyamelalui pipa kemudian mengalir menuju dasar lautpada palung yang sangat dalam di lepas pantaiSejorong. Di sepanjang garis pantai ini terdapatpalung laut Teluk Senunu di Samudera Hindiadengan kedalaman lebih dari 3000 meter sampai4000 meter atau 3 hingga 4 kilometer.

Jalur pipa tailing menjorok di dalam laut sampaike tepi palung laut pada kedalaman sekitar 112meter, sementara jarak dari pantai ke ujung pipabawah laut adalah 3.200 meter atau 3,2 kilometer.Ketika tailing mengalir ke luar dari ujung pipabawah laut, tailing langsung jatuh menuju kepalung laut dalam antara 3000 meter sampai 4000

Page 64: Buku Batu Hijau

64

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau 2 kali

meraih“PROPER

Hijau” sebagaipenghargaan

terhadapmanajemenlingkungan

yang baik

meter atau 3 sampai 4 kilometer di bawahpermukaan laut.

Sistem STP Newmont Batu Hijau inimenggunakan dua jenis pipa, yaitu jaringan pipadarat dan jaringan pipa laut. Pipa darat terbuat daribaja dan bagian dalamnya dilapisi karet setebal 19milimeter (mm) untuk mengurangi korosi (karat)dan abrasi akibat aliran tailing. Jaringan pipa daratmembentang sepanjang 6000 meter atau 6 kilometerdari tempat pengolahan mineral ke pantai.Sedangkan jaringan pipa laut terbuat dari materialkuat dan ringan dengan diamater lebih dari 1 meterserta ketebalan dinding pipa 90 milimeter (mm).Karena sifat berat dan massa jenisnya, tailing secaraalami mengalir turun pada dinding-dinding curamngarai bawah laut dan mengendap di dasar ngaraiselatan Pulau Sumbawa sekitar 3000 meter sampai4000 meter atau 3 hingga 4 kilometer di bawahpermukaan Samudera Hindia.

Air laut dalam secara efektif menutup tailingsehingga tidak bergerak, seperti pasir yang beradadi dasar laut . Karena tailing lebih berat dari air laut,maka tailing tidak mengapung ke permukaan. Dandampak terhadap lingkungan dapat ditekanseminimal mungkin. STP yang dibangun sudahmengikuti semua persyaratan nasional daninternasional , karena itu pula izin tailing yangdiajukan Newmont Batu Hijau diberikan olehPemerintah Indonesia. Perusahaan pertambanganini selalu menyosialisasikan masalah tailing inikepada seluruh masyarakat terutama penduduk didesa-desa lingkar tambang, bahwa sistempembuangan tailing memang harus ada untuksebuah pertambangan besar. Kata kuncinya terletakpada kesepahaman bahwa tailing harus secaramaksimal diupayakan tetap bersahabat denganlingkungan. Inilah yang menjadi komitmen tinggiBatu Hijau.

Page 65: Buku Batu Hijau

65

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Setiap kegiatanyang mem-pengaruhilingkungandiawasi ketatmelaluiinspeksi danauditlingkungan

LINGKUNGAN

Dalam paradigma baru pertambangan,Newmont Batu Hijau memberikan perhatian

tinggi terhadap lingkungan, bahkan komitmenperusahaan pertambangam tembaga dan emas iniadalah menerapkan standar lingkungan tertinggi.Artinya, semua persyaratan standar nasional daninternasional dipenuhi untuk meminimalkandampak negatif operasional tambang. Misalnya soaltailing. Setelah dilakukan kajian komprehensifbertahun-tahun diputuskan menggunakan sub SeaTailings Placement (STP) sebagai sistem pembuanganterbaik di Batu Hijau. Dengan STP ini dampaktailing dapat diminimalkan. Ini terbukti dariberbagai penelitian ilmiah baik nasional maupuninternasional bahwa sistem STP yang disertaipemantauan lingkungan secara ketat dapatmeminimalkan dampak tailing terhadap wilayahperairan di selatan Pulau Sumbawa. Karena itu,lingkungan bagi Newmont Batu Hijau adalahtaruhan masa depan. Ini adalah komitmenNewmont Batu Hijau sejak dulu, sekarang maupunmasa mendatang.

Audit dan inspeksi lingkungan terhadapNewmont Batu Hijau melalui apa yang disebut

Page 66: Buku Batu Hijau

66

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Lahan yangterganggu

akibatoperasional

tambang,segera

direklamasi.

dengan Program Peringkat Kinerja Lingkungan(PROPER) selama ini menempatkan Newmont BatuHijau pada PROPER Hijau untuk tahun 2003&2005. Ini berarti manajemen lingkungan dikeloladengan sangat baik dan memenuhi semua standarpersyaratan yang berlaku. Program reklamasi yangdilakukan bersamaan dengan operasional tambangmerupakan wujud nyata. Newmont Batu Hijauterhadap perlindungan lingkungan. Lahan-lahanyang terganggu akibat operasional tambang segeradireklamasi. Tujuannya untuk menyetabilkankondisi tanah, menciptakan kembali komunitashutan dan mengurangi peluang tumbuhnya gulmadi daerah yang dibuka untuk kegiatanpenambangan. Pada tahun 2003 Newmont BatuHijau menanam kembali di lahan batuan sisa seluas22,77 hektar. Kemudian tahun 2004 luas lahan yangdireklamasi bertambah menjadi 54,22 hektarmeliputi reklamasi permanen mencapai areal 14,02hektar, pemeliharaan revegetasi sekitar 5,10 hektardan revegetasi sementara seluas 35,10 hektar.Bahkan tahun 2005 ditingkatkan lagi menjadi 76,6hektar yang mencakup reklamasi permanen 18,3hektar, pemeliharaan revegetasi 8,8 hektar danrevegetasi sementara 49,5 hektar.

Newmont Batu Hijau sesungguhnyamenempatkan faktor lingkungan sebagai salah satupenentu operasional tambang secara berkelanjutan.Setiap kegiatan yang dinilai mempengaruhilingkungan terus diawasi secara ketat melaluiberbagai penelitian internasional, nasional bahkanmelibatkan tim independen. Ini dilakukan untukmemberikan gambaran utuh bahwa Newmont BatuHijau terbuka dalam pengelolaan lingkungan.Berbagai bidang yang berkaitan langsung denganlingkungan dipantau dan diteliti secara ketat untukmemastikan bahwa lingkungan tersebut aman darikemungkinan timbulnya pencemaran. Pemantauan

Page 67: Buku Batu Hijau

67

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sedikitnya7.200 tenagakerja terseraplangsungbekerja dalamlingkunganNewmont BatuHijauBelum dihitungmasyarakatyang bekerjatidak langsungsebagai dampakpositif tumbuhnya peluangusaha

Produk akhirdari NewmontBatu Hijauadalahkonsentrat

Tim Independen Nusa Tenggara Barat (NTB)pernah melakukan penelitian terhadap tailing, airtambang, air laut dan ikan laut dalam. Sementarasejumlah lembaga internasional, pemantauindependen dan Pemerintah Indonesia juga telahmeneliti tailing, air sumur, air permukaan, sedimentlaut dan sungai serta ikan laut dalam dan surveipasar. Pada sisi lain, Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia (LIPI) melakukan penelitian laut dalamdi perairan selatan Keterlibatan berbagai lembagainternasional dan nasional ini termasuk timindependen yang memantau dan meneliti berbagaiaspek lingkungan ini adalah bagian dari komitmenlingkungan Newmont Batu Hijau dengan selalumenerapkan prinsip keterbukaan. Karenalingkungan adalah bagian dari tanggung jawabsosial bagi Newmont Batu Hijau untuk masa depan.

KONTRIBUSI

Newmont Batu Hijau atau PT Newmont NusaTenggara (PTNNT) adalah perusahaan

patungan Indonesia yang sahamnya dimiliki olehNusa Tenggara Partnership 80 persen dan PTFukuafu Indah 20 persen. Saham pada NusaTenggara Partnership sebesar 56,25 persen dimilikioleh Newmont Indonesia Limited, sementara saham

Page 68: Buku Batu Hijau

68

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

RoyaltiNewmont Batu

Hijau 1999-2004 menem-

bus angka 90,8juta dolar AS

43,75 persen dimiliki Nusa Tenggara MiningCorporation.

Kehadiran Newmont Batu Hijau sejak masakonstruksi 1997-1999 hingga operasional tambanghingga sekarang ini banyak memberikan kontribusikepada berbagai pihak termasuk pemerintah pusat,pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dankota, wilayah-wilayah kecamatan dan desa-desadi areal pertambangan. Ketika masa konstruksisedang dilaksanakan sedikitnya 17.000 tenaga kerjaterserap. Setelah memasuki masa operasionaltambang hingga sekarang ini terdapat lebih kurang7.200 orang karyawan terserap secara langsungdalam lingkungan Newmont Batu Hijau. Parakaryawan tersebut sekitar 4.300 orang karyawanNewmot Batu Hijau dan 3.000 orang karyawanyang bekerja di berbagai kontraktor. Dari jumlahitu lebih dari 60 persen adalah tenaga kerja yangberasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)termasuk khususnya masyarakat di desa-desa yangberdekatan dengan areal pertambangan dalamwilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Di luarkaryawan yang terlibat secara langsung di NewmontBatu Hijau, juga banyak pihak yang terlibat secaratidak langsung pada perusahaan ini, misalnya parapemasok berbagai peralatan, material konstruksi,produk makanan serta produk jasa lainnya.

Data ekonomi Newmont Batu Hijaumenunjukkan angka kontribusi sekitar 35,90 jutadolar Amerika Serikat (AS) setiap tahun kepadaPemerintah Indonesia dalam bentuk pajak,nonpajak serta royalti. Bahkan khusus untukhitungan royalti, Newmont Batu Hijau sejakpengapalan konsentrat pertama tahun 1999 hingga2004 telah membayar sekitar 90,8 juta dolar ASkepada Pemerintah Indonesia. Sementara setiaptahun Newmont Batu Hijau membelanjakan lebihdari 183 juta dolar AS untuk pembelian barang dan

Page 69: Buku Batu Hijau

69

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

jasa dari dalam negeri Indonesia, sekitar 55 jutadolar AS untuk pembayaran gaji karyawan nasionalserta 2,3 juta dolar AS untuk programpengembangan masyarakat. Khusus untuk wilayahyang berdekatan dengan pertambangan, NewmontBatu Hijau setiap tahun sedikitnya menghabiskanlebih dari 2 juta dolar AS untuk membeli barang-barang dan jasa dari pemasok lokal di desa-desasekitar daerah tambang atau yang lebih dikenalsebagai desa-desa lingkar tambang. Sesungguhnya,Newmont Batu Hijau telah memberi denyutkehidupan, dulu, sekarang, dan harapan masamendatang.

NewmontBatu Hijaumenghabiskanlebih dari 2juta dolar ASuntukmembelibarang danjasa daripemasok lokallingkartambang

Page 70: Buku Batu Hijau

70

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 71: Buku Batu Hijau

71

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

“COMMUNITY DEVELOPMENT”KEHIDUPAN PEDESAAN

MEMANCARKAN KEGAIRAHANBATU HIJAU DAN MASYARAKAT

MELANGKAH BERSAMA

Program“CommunityDevelopment”(ComDev)adalah langkahNewmont BatuHijau untukmemberikanrasaoptimistismekepadamasyarakat

Masyarakat desa mulai meniti kehidupannya.Jalan untuk sedikit ke luar dari berbagai

kesulitan dan keterbatasan dalam menghadapikehidupan sehari-hari selama ini mulai terbuka.Sejak masa konstruksi sekitar tahun 1996,dimulainya pengoperasian tambang tahun 2000hingga sekarang ini, kehidupan warga desa tampak

bergairah. Roda perekonomian terlihat berputar.Kisah masa lalu adalah penggalan sejarah yangberharga untuk menyusun kembali sejarah masadepan. Segala keterbatasan selama ini secaraperlahan tetapi pasti mulai dan semakin terpenuhi.Penduduk di desa-desa sekitar lingkar tambang sertadesa-desa lain lintas kecamatan dan lintaskabupaten sedikit banyak mengalami pertumbuhancukup pesat. Ada optimisme pada penduduk desa,gairah bekerja semakin tercermin pada sikap warga

Page 72: Buku Batu Hijau

72

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

“SejakKehadiran

Newmont”adalah kata-kata

yang selaludiucap-kanmasyarakatdesa untuk

menunjukkanadanya kemaju-an yang mereka

rasakan

yang ingin lebih maju dari sebelumnya, dan lebihdari itu prakarsa, peran aktif dan kreativitas terustumbuh dan berkembang.

Nampak ada pesan yang ingin disampaikan dariperubahan dan perkembangan yang terlihat didesa-desa lingkar tambang sejak kehadiranNewmont Batu Hijau hingga sekarang ini, bahwaternyata Newmont Batu Hijau tidak hanyamengelola pertambangan tembaga dan emas dibagian barat daya Pulau Sumbawa, tetapi jugamemberi denyut kehidupan ekonomi masyarakatdesa. Dari infrastruktur hingga sarana kesehatan,dan dari pendidikan hingga pertanian sertapengembangan usaha kecil yang berhubunganlangsung dengan masyarakat desa disentuh olehNewmont Batu Hijau. Sentuhan ini pula yangmemberi dampak luas terhadap berbagai aspekkehidupan penduduk desa. Peluang usaha tumbuhmenyertai kemunculan pengusaha-pengusaha lokalyang tidak hanya lintas desa, tetapi juga lintaskecamatan, lintas kabupaten dan lintas provinsi.

Sementara sektor informal berkembang seiringdengan tumbuhnya peluang usaha baru yangmenyebar di desa-desa lingkar tambang NewmontBatu Hijau. Ungkapan paling sering dikemukakanketika kepada warga desa ditanya soal pertaniandan pengembangan usaha kecil, infrastruktur,kesehatan serta pendidikan sekarang ini adalahpenggalan kalimat pembuka, yaitu Sejak KehadiranNewmont. Ada makna mendalam dari penggalankalimat pembuka tersebut. Masyarakat di desa-desalingkar tambang seakan ingin menyatakan bahwaada benang merah yang secara tegasmenggambarkan telah terjadi perubahan,pertumbuhan atau perkembangan cukup berartibagi pendudukan pedesaan dari masa-masa sulit kefase meretas kehidupan agar lebih baik darisebelumnya seperti yang tengah terjadi sekarangini.

Page 73: Buku Batu Hijau

73

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

ProgramComDevNewmont BatuHijau difokus-kan padainfrastruktur,kesehatan,pendidikanserta pertaniandan pengem-bangan usahakecil

Rodaperekonomianmasyarakatterus bergerak

A d a l a hp r o g r a mC o m m u n i t yD e v e l o p m e n t( C o m D e v )Newmont BatuHijau yang secarakasat mata sulituntuk diingkariperan aktifnyam a n a k a l ap e r t u m b u h a ndan perkembang-an telah terjadi didesa-desa lingkar tambang. Karena, prakarsaNewmont Batu Hijau untuk mengedepankanpengembangan masyarakat memang secaralangsung telah menyentuh aspek kehidupanmendasar penduduk desa. Konsep pengembanganmasyarakat yang menjadi paradigma NewmontBatu Hijau memang disusun dan diprogramkansecara terencana dan matang untuk kepentinganrakyat seluas-luasnya. Tidak saja menjangkau wargadi desa-desa lingkar tambang, tetapi juga memberidenyut pada desa-desa di luar lingkar tambanghingga lintas kecamatan, lintas kabupaten dan lintasprovinsi.

Empat program yang dikedepankan CommunityDevelopment (ComDev) selama ini membuktikanadanya tingkat kepedulian yang tinggi dariNewmont Batu Hijau untuk membangunmasyarakat desa. Pembangunan infrastruktur,kesehatan masyarakat, pendidikan serta pertaniandan pengembangan usaha berskala kecil adalahprogram yang secara nyata menyentuh langsungkebutuhan kehidupan masyarakat desa. Sedangkanprinsip-prinsip yang dipegang Newmont BatuHijau, seperti pembangunan berkelanjutan,kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat,aplikasi teknologi tepat guna, partisipasi masyarakatserta praktik terbaik mencerminkan sikap Newmont

Pendidikanadalah faktormenentukangenerasimasa depan

Page 74: Buku Batu Hijau

74

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Batu Hijau yang memandang masyarakat tidaksekadar menjadi objek yang diberdayakan, tetapijuga sebagai subjek yang mampu memberdayakandiri sendiri, keluarga dan warga desanya.Newmont Batu Hijau tidak berjalan sendiri dalammenjalankan program Community Development(ComDev) karena yang mengetahui dan memahamikehidupan realistis masyarakat desa adalahmasyarakat desa itu sendiri. Karena itu dibentukbeberapa yayasan yang dipercaya penuh dapatmelaksanakan program kemasyarakatan tersebut.

Dalam upaya memberikan kemudahanpelayanan kepada masyarakat serta melaksanakanprogram pemberdayaan masyarakat di desa-desalingkar tambang atau seluruh desa di berbagaikecamatan dalam Kabupaten Sumbawa Barat,Newmont Batu Hijau sejak tahun 1999 membentukYayasan Olat Perigi (YOP). Bagi Newmont BatuHijau, YOP yang awal pembentukannya digagassendiri oleh masyarakat, tokoh agama dan anak-anak muda kreatif di Kecamatan Jereweh,dimaksudkan untuk membantu meningkatkan tarafkesejahteraan masyarakat lingkar tambang melaluiprogram pemberdayaan masyarakat di bidangpertanian, peternakan, perikanan, pengembanganusaha kecil dan kredit mikro. Karena luasnya desa-desa lingkar tambang serta untuk memudahkanpelayanan kepada masyarakat, Newmont BatuHijau melalui program Community Development(ComDev) membentuk dan membagi wilayahadministrasi YOP, yaitu YOP-1 mewilayahiKecamatan Jereweh, YOP-2 mewilayahi KecamatanTaliwang, Kecamatan Brang Rea dan KecamatanSeteluk, serta YOP-3 mewilayahi KecamatanSekongkang. Ini berarti keberadaan YOP sudahmencakup lima wilayah kecamatan di KabupatenSumbawa Barat.

Berbagai program yang dilakukan YOP telahsecara nyata melibatkan masyarakat, kelompokswadaya masyarakat , lembaga swadaya

YOP berfungsimenyerap dan

menampungaspirasi masya-

rakat agarsetiap program

memangberasal darimasyara-kat

untukmasyarkat

Page 75: Buku Batu Hijau

75

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

masyarakat danpengusaha lokalyang mengajukanberbagai prakarsaatau inisiatif gunab e r s a m a - s a m am e n i n g k a t k a nk e s e j a h t e r a a nmasyarakat didesa-desa lingkartambang. Padaposisi ini YOPberfungsi sebagaip e n a m p u n g ,pengelola danp e n i n d a k l a n j u taspirasi masya-rakat. Artinya,setiap programy a n gdijalankannya berasal dari masya-rakat, oleh masya-rakat dan untuk masyarakat. Masyarakat diberikesempatan untuk berprakarsa. Kemudian YOPmenampung, mengelola dan menindaklanjutiinisiatif masyarakat tersebut. Selan-jutnya YOP danmasyarakat bersama-sama mewujudkannya.Untuk pemberdayaan bidang perekonomianmasyarakat dalam skala lebih luas, Newmont BatuHijau melalui program Community Development(ComDev) pada tahun 2000 membentuk pulaYayasan Pembangunan Ekonomi Sumbawa Barat(YPESB). Tujuannnya adalah melaksanakanprogram pengembangan perekonomian secaraberkelanjutan.

Melalui lembaga-lembaga inilah Newmont BatuHijau melaksanakan program CommunityDevelopment (ComDev) khususnya berkaitan denganpemberdayaan masyarakat di bidang pertanian,peternakan, perikanan, pengembangan usaha kecil,kredit mikro serta fokus pada penguatan lembaga-

Kucuran danauntuk programComDevNewmont BatuHijau hinggasekarang sudahmencapaiRp 70 miliar

Page 76: Buku Batu Hijau

76

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Infrastrukturpertaniandibangun

berdasarkankebutuhanpetani dan

analisamenyeluruh

yang dilakukanNewmont Batu

Hijau

lembaga ekonomi pedesaan. Dari sini pulaNewmont Batu Hijau dan masyarakat desamelangkah bersama untuk meretas kehidupan.Apa sesungguhnya yang sudah dikerjakanNewmont Batu Hijau dalam program CommunityDevelopment (ComDev) untuk meretas kehidupanmasyarakat desa selama ini. Hanya sebuah wacanaatau fakta. Aksi nyata adalah kunci untukmenjawabnya, sementara data-data realistismenjadi faktor pendukung yang menguatkanasumsi bahwa perusahaan pertambangan tembagadan emas ini telah berbuat sesuatu kepada wargadesa yang berada di lingkar tambang.

Sedikitnya Rp 70 miliar dana yang telahdikucurkan Newmont Batu Hijau untukpembangunan berbagai jenis infrastruktur dalamprogram Community Development (ComDev) sejakdimulainya pembangunan infrastruktur beberapatahun lalu hingga sekarang. Pembangunan sekolah,seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP)Sekongkang di Desa Sekongkang Bawah dan PusatKesehatan Masyarakat (Puskesmas) Maluk secaramenyeluruh termasuk sarana dan prasaranapenunjangnya adalah contoh nyata dari kepedulianNewmont Batu Hijau terhadap bidang pendidikandan kesehatan. Renovasi dan rehabilitasi SekolahDasar (SD), SMP dan Sekolah Menengah Atas(SMA) serta Puskesmas, Puskesmas Pembantu(Pustu) serta Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) diseluruh desa lingkar tambang merupakan sisi laindari komitmen Newmont Batu Hijau terhadappemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat yangselama ini memang diharapkan setelah bertahun-tahun berhadap dengan kondisi yang serba terbatas.Pelatihan dan pembinaan kepada para guru dantenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitasproses belajar dan mengajar serta mutu pelayanankesehatan adalah, di samping dana bantuanpendidikan kepada siswa serta pemberian beasiswakepada siswa dan mahasiswa berprestasi, adalah

Page 77: Buku Batu Hijau

77

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

ComDevNewmont BatuHijau adalahmotor peng-gerak rodakehidupanmasyarkat desalingkartambang

Anak-anakdesa semakindipacu untukbelajar ilmupengetahuandan teknologi

w u j u dk e b e r p i h a k a nNewmont BatuHijau kepadamasyarakat untukagar dapatm e n i n g k a t k a nderajat kesehatandan mutu pendi-dikan.

PembangunanEmbung Puja diDesa Tongo ada-lah bentuk konkret program Newmont Batu Hijauuntuk me-majukan bidang pertanian di pede-saan.Sementara berbagai fasilitas irigasi berupa ben-dung,embung dan saluran irigasi lainnya di desa-desalingkar tam-bang, seperti di Desa Aik Kang-kung,Tatar, Se-kongkang Bawah, Sekongkang Atas, Beru,Goa dan Belo merupakan komitmen Newmont BatuHijau untuk meningkatkan produksi pertanian.Berbagai infrastruktur pertanian ini dibangunberdasarkan permintaan kebutuhan serta analisiskomprehensif Newmont Batu Hijau bahwa perluada fasiltas irigasi yang memadai jika inginmeningkat-kan kesejahteraan penduduk di desa-desa lingkar tambang yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. Program konkretlainnya dari Newmont Batu Hijau untuk bidangpertanian adalah penyuluhan dan pembinaanterhadap para petani terutama dalam upayameningkatkan hasil panen baik padi maupuntanaman hortikultura. Pada skala yang lebih luaslagi, Newmont Batu Hijau melalui programCommunity Development (ComDev) memberikan jugaperhatian tinggi kepada sektor perkebunan,peternakan dan perikanan. Para petani, petanipeternak dan nelayan memperoleh berbagaipelatihan mulai dari alih pengetahuan mengenai

Page 78: Buku Batu Hijau

78

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Langkahmenuju

kehidupan yanglebih baiksemakinterbuka

sistem pertanian dan perikanan hingga bantuanbibit padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan ikan.

Bagi Newmont Batu Hijau, program CommunityDevelopment (ComDev) yang bertujuan untuk lebihmemberdayakan masyarakat terutama di desa-desalingkar tambang tidak hanya cukup pada bidanginfrastruktur pertanian, pendidikan dan kesehatanserta pembangunan sosial kemasyarakatan sepertipeningkatan mutu pendidikan dan pelayanankesehatan saja, tetapi juga harus disertai denganpengembangan sektor ekonomi rakyat. Karena ituberbagai peluang usaha diciptakan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melaluipendekatan kemitraan dikembangkan konsepPrakarsa Bisnis Lokal yang memberikan peluangkepada masyarakat untuk mengambil prakarsasendiri kemudian bermitra dengan Newmont BatuHijau dan sub-kontraktornya. Semakin banyak jenishasil panen petani dan produk keterampilanmasyarakat lainnya yang dipasok ke perusahaanpertambangan ini. Di sini program CommunityDevelopment (ComDev) dirasakan sangat bermanfaatbagi penduduk desa lingkar tambang.

Bukanlah sesuatu yang berlebihan jika dari apayang telah dilakukan oleh Newmont Batu Hijauselama ini ditarik kesimpulan bahwa programCommunity Development (ComDev) telah menjadimotor penggerak roda kehidupan masyarakat didesa-desa lingkar tambang. Menjadi pemicuberdenyutnya nadi perekonomian masyarakat.Sebagai sebuah kesisteman yang kait-mengait, makapembangunan berbagai infrastruktur, pembinaandan pelatihan masyarakat, bantuan-bantuan dibidang pertanian, pendidikan dan kesehatan sertaterbukanya peluang-peluang usaha, merupakanlangkah awal bagi masyarakat untuk memacupertumbuhan ekonomi rakyat di desa-desa lingkartambang. Langkah menuju ke arah kehidupan

Page 79: Buku Batu Hijau

79

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

masyarakat yang lebih baik lagi semakin terbuka.Sesungguhnya masyarakat menginginkan kemajuanitu.

Newmont Batu Hijau sejak masa survei geologi,masa konstruksi hingga operasional tambangsekarang ini telah melakukan aksi nyata untukmasyarakat di desa-desa lingkar tambang. Berbagaifasilitas yang dibangun perusahaan ini, mulai dariinfrastruktur pertanian, pendidikan, kesehatan,sarana umum dan pengembangan perekonomianhingga pemberdayaan sumber daya manusia,adalah cermin dari kepedulian Newmont Batu Hijauterhadap masa depan masyarakat pedesaan. Dan,program konkret dari Community Development(ComDev) lainnya masih akan dilakukan NewmontBatu Hijau untuk masyarakat desa, sekarang danmasa mendatang. Inilah komitmen sesungguhnyadari Newmont Batu Hijau untuk masyarakat desalingkar tambang serta desa-desa lain yangmengitarinya.

Newmont BatuHijau akanterus pedulikepada masya-rakat desa

ProgramComDevNewmont BatuHijau mem-berikan prioritastinggi terhadapbidang pendi-dikan

Page 80: Buku Batu Hijau

80

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 81: Buku Batu Hijau

81

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

SEBUAH KOMITMENSEBUAH KOMITMEN ADALAH REFLEKSITANGGUNG JAWAB SOSIAL KE DEPAN

DAN KOMITMEN ITU SECARA KONSISTENAKAN DILANJUTKAN NEWMONT BATU HIJAU

KomitmenNewmont BatuHijau adalahrefleksi tang-gung jawabsosial ke depan

Bagi Newmont Batu Hijau komitmen adalahrefleksi tanggung jawab sosial yang berdimensi

masa depan. Ada mata rantai yang berkelanjutansejak dulu, sekarang, masa mendatang hinggapascatambang. Ada implementasi program yangmewujud secara nyata pada masyarakat di desa-desa lingkar tambang. Keberadaan masyarakatsecara utuh dimaknakan sebagai bagian tidakterpisahkan dari sebuah sistem, dan ia melekat padasetiap pergerakan Newmont Batu Hijau.

Sejatinya itulah komitmen Newmont Batu Hijauterhadap masyarakat manakala konsep masyarakatitu sendiri diberi makna sebagai sebuah subjek dalamsetiap langkah pembangunan kemasyarakatan.Newmont Batu Hijau telah memulai dan akan terusmelakukan apa yang disebut dengan programCommunity Development (ComDev), sebuah

Page 82: Buku Batu Hijau

82

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Nemwont BatuHijau berharappascatambang

nanti sudahterwujud

masyarakatsejahtera dan

mandiri

program besar untuk kesejahteraan masyarakat.Dan, pada tataran ini Newmont Batu Hijau sudahmelangkah, melangkah bersama masyarakat danmelangkah bersama pemerintah dalam jalinanpersahabatan menuju masa depan.

Adalah Malik Salim, Senior Manager ExternalRelations Newmont Batu Hijau, menyumbangkanpemikirannya tentang apa sesungguhnya yangmenjadi konsep Newmont Batu Hijau dalamprogram pembangunan masyarakat.Pandangannya mengenai keberadaan NewmontBatu Hijau di tengah-tengah masyarakat desalingkar tambang setidaknya dapat dipahamisebagai faktor yang melatarbelakangi kenapaNewmont Batu Hijau begitu peduli denganpembangunan kemasyarakatan di desa-desalingkar tambang

Konsep dasar program Community Develop-ment (ComDev) Newmont Batu Hijau untukmasyarakat desa lingkar tambang dilatarbelakangipemikiran bahwa daerah di sekitar tambangadalah wilayah yang terkena dampak langsungoleh semua aktivitas pertambangan. Karena itu,Newmont Batu Hijau diwajibkan untukmelakukan pembangunan dan pengembanganmasyarakat yang berada di desa-desa sekitartambang. Lebih dari itu, sejak awal beroperasiNewmont Batu Hijau telah berkomitmen untukmelaksanakan tanggung jawab sosial ke depanyang disadari sangat penting untuk keberhasilanoperasional tambang serta pembangunanberkelanjutan di kawasan Batu Hijau. Ini berartiNewmont Batu Hijau memiliki konsep dasar yangterencana untuk masyarakat lingkar tambang.

Ketika operasional tambang tembaga dan emasdi Batu Hijau terus beroperasi, maka menjaditanggung jawab Newmont Batu Hijau untukselalu peduli dengan masyarakat sekitarnya.Kepedulian inilah yang kemudiandiwujudnyatakan melalui program

Page 83: Buku Batu Hijau

83

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kemitraanadalah pentingbagi NewmontBatu Hijaudalam men-jalankan ber-bagai programpembangunankemasyarakatan

pengembangan masyarakat baik pembangunanberbagai infrastruktur (infrastructure building)maupun pengembangan kapasitas masyarakat(community capacity building) untuk mencapaikesejahteraan dan kemandirian masyarakatlingkar tambang baik sekarang maupun masamendatang hingga pascatambang. Karena itupula Newmont Batu Hijau memandang dirinyasendiri sebagai bagian yang tidak terpisahkan darimasyarakat lingkar tambang.

Newmont batu Hijau tidak akan berarti apa-apa tanpa keberadaan masyarakat yangmendukung penuh operasional pertambangan.Atas pemikiran ini pula Newmont Batu Hijauakan tetap berkomitmen tinggi bahwa kehadiranperusahaan tambang tembaga dan emas inidiharapkan mampu memberikan manfaat optimalkepada masyarakat lingkar tambang. Langkahyang telah dan akan terus dilakukan adalahmelaksanakan program Community Development(ComDev) secara konsisten. Program ini bertujuanuntuk menciptakan masyarakat sejahtera danmandiri pada pascatambang. Sementarakomitmen Newmont Batu Hijau direfleksikanmelalui kerjasama dalam kemitraan dengan

Page 84: Buku Batu Hijau

84

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kami meng-hargai setiap

kritikkonstruktif

terhadapNewmont Batu

Hijau

masyarakat dan pemerintah demi menjaga prosespembangunan berkelanjutan di kawasan BatuHijau.

Malik Salim nampaknya memahami betulbahwa program Community Development(ComDev) Newmont Batu Hijau adalah programyang langsung bersentuhan dengan kebutuhanmendasar masyarakat lingkar tambang, sepertibidang pertanian, pendidikan, kesehatan, saranadan prasarana umum serta pembangunanekonomi masyarakat. Karena itu pencapaian hasildari program ini akan sangat menentukankeberhasilan Newmont Batu Hijau mewujudkanmasyarakat lingkar tambang yang sejahtera danmandiri di masa mendatang.

Dalam program pembangunan di lingkartambang masyarakat menjadi subjekpembangunan. Ini menjadi dasar konsepkemitraan yang dibangun Newmont Batu Hijauselama ini. Artinya, setiap pembangunaninfrastruktur atau pengembangan kapasitasmasyarakat, penduduk desa selalu dilibatkanmelalui suatu perencanaan dari bawah. Sasaranakhirnya agar semua infrastruktur sertapengembangan kapasitas masyarakat benar-benartepat sasaran dan tepat kebutuhan. Masyarakatmemang merasakan apa yang telah dilakukanoleh Newmont Batu Hijau.

Fasilitas air bersih dibangun karena masyarakatbutuh air bersih, infrastruktur pendidikandibangun karena masyarakat menginginkan anak-anaknya mudah sekolah, infrastruktur kesehatandibangun karena penduduk desa inginmendapatkan pelayanan kesehatan yangmaksimal. Kenapa infrastruktur pertaniandibangun, seperti embung atau bendung, karenamemang petani selama ini kesulitan air untukmemaksimalkan hasil panen. Ketika kemudianNewmont Batu Hijau melakukan berbagai

Page 85: Buku Batu Hijau

85

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Keberhasilanprogrammerupakantanggungjawab bersama.

pelatihan untuk alih pengetahuan dan alihketerampilan di berbagai bidang khususnyapertanian dan usaha kecil, maka yang ditujuadalah peningkatan kualitas sumber dayamanusia. Kapasitas masyarakat harusditingkatkan jika ke depan yang diharapkanadalah membentuk masyarakat sejahtera danmandiri hingga pascatambang.

Apa yang dilakukan Newmont Batu Hijauterhadap masyarakat lingkar tambang terutamadalam pembangunan infrastruktur danpengembangan kapasitas masyarakat selalubersandar pada konsep kemitraan antaraNewmont Batu Hijau, masyarakat lingkartambang dan pemerintah daerah. Contoh konkretadalah pembangunan gedung SMP NegeriSekongkang yang menelan dana sekitar Rp 3,2miliar. Lahan disediakan oleh masyarakat,pembangunan gedung dan fasilitas-fasilitasdisiapkan oleh Newmont Batu Hijau, sedangkanoperasional sekolah seperti penyediaan guru danprogram pendidikan dilakukan oleh pemerintahdaerah. Begitu pula dengan pembangunaninfrastruktur lainnya baik di bidang pertanian,kesehatan, sarana dan prasarana umum maupunpengembangan ekonomi melalui penciptaanpeluang usaha.

Sesungguhnya Newmont Batu Hijau meng-harapkan partisipasi aktif masyarakat lingkartambang dalam setiap gerak pembangunan yangtelah diprogramkan dalam community develop-ment. Karena melalui peran aktif masyarakatmelalui proses konsultatif dan partisipatif inilahyang pada akhirnya menjadikan hasil-hasilpembangunan dapat dirasakan dan dinikmatioleh seluruh lapisan masyarakat. Bagi NewmontBatu Hijau, masyarakat lingkar tambang adalahmitra, sahabat dan subjek yang memiliki potensiuntuk semakin berkembang atau mengembangkandiri. Karena itu, masyarakat ditempatkan pada

Page 86: Buku Batu Hijau

86

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Lisensi sosialadalah wujud

nyatapenerimaanmasyarakat

terhadap NNT.

posisi yang sangat strategis oleh Newmont BatuHijau dalam setiap program pengembangankemasyarakatannya.

Inilah makna lain dari sebuah komitmentersebut, bahwa Newmont Batu Hijaumemandang masyarakat lingkar tambang sebagaiunsur penting dalam sebuah sistem yang tengahberjalan. Karena itu dalam program communitydevelopment yang sudah menjadi semacam cetakbiru (blue print) Newmont Batu Hijau disebutkantujuan membentuk masyarakat sejahtera danmandiri pascatambang. Dari prinsip dan tujuaninilah Newmont Batu Hijau telah dan akan terusmengambil langkah strategis menyiapkanmasyarakat masa depan yang mampu meraihkesejahteraan dan kemandirian bersama.

Apakah Newmont Batu Hijau optimistismasyarakat sejahtera dan mandiri ini akantercapai, seperti diungkapkan Malik Salim, “Kamioptimistis bisa tercapai”. Karena untuk mencapaitujuan tersebut Newmont Batu Hijau telahmempersiapkan pilar penopang pengembanganmasyarakat yang mencakup pembangunaninfrastruktur, pengembangan bidang pertanian,pendidikan, kesehatan dan usaha kecil. Pilar-pilarini kemudian didukung pula oleh langkahNewmont Batu Hijau yang terus menerusberupaya meningkatkan kualitas sumber dayamanusia melalui apa yang disebut dengan pro-gram community capacity development ataupengembangan kapasitas masyarakat.

Potensi sumber daya manusia di desa-desalingkar tambang akan lebih diberdayakan melaluipengembangan kapasitas masyarakat ini.Sesungguhnya potensi itu ada, masyarakat tinggaldilatih dan dibina. Ada alih pengetahuan, ada alihketerampilan, ada alih teknologi. Newmont BatuHijau sudah melakukan berbagai pelatihan danpembinaan ini. Hasilnya tidak sia-sia. Masyarakatsekarang semakin cerdas mengambil prakarsa

Page 87: Buku Batu Hijau

87

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau tetapoptimistismasyarakatsejahtera danmandiri akanterbentuk dimasamendatang

untuk menjawab peluang-peluang usaha.Masyarakat pun sudah mampu melaksanakansistem pertanian yang mampu meningkatkan hasilpanen. Ini hasil yang secara kasat mata dapatdilihat di desa-desa lingkar tambang sekarang ini.Bagi Newmont Batu Hijau perubahan yang terjadidi masyarakat saat ini adalah langkah awal untukmenuju kesejahteraan dan kemandirian di masamendatang.

Komitmen Newmont Batu Hijau tidak akanbisa ditawar-tawar lagi. Karena komitmen adalahbagian dari tanggung jawab sosial ke depan, danNewmont Batu Hijau adalah juga bagian tidakterpisahkan dari masyarakat lingkar tambang itusendiri. Ikatan emosional sekarang ini semakinterjalin erat antara masyarakat dan NewmontBatu Hijau. Sejarah keberadaan tambang tembagadan emas di kawasan Batu Hijau adalah jugabagian dari sejarah masyarakat desa lingkartambang.

Dampak luas dari terjalin eratnya ikatanemosional antara Newmont Batu Hijau danmasyarakat selama ini adalah semakin tingginyatingkat apresiasi masyarakat terhadap NewmontBatu Hijau. Lihatlah sepuluh desa lingkartambang, Maluk, Benete, Belo, Goa dan Beruhingga Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah,Tongo, Tatar dan Aik Kangkung. Masyarakat didesa-desa yang paling dekat dengan wilayahpertambangan ini memberi dukungan positifterhadap keberadaan Newmont Batu Hijau. Lebihdari itu warga desa bergairah menjalanikehidupan sehari-harinya, mengambil prakarsadan mengisi berbagai peluang usaha yang telahdiciptakan baik langsung maupun tidak langsungoleh Newmont Batu Hijau.

Meski demikian Newmont Batu Hijau nampakmenyadari bahwa belum semua keinginanmasyarakat bisa dipenuhi secara maksimal.

Page 88: Buku Batu Hijau

88

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau akan terus

melan-jutkankomit-mennya

dalampengembangankemasyarakatan

Karena itu ada ruang kritik konstruktif atauaspirasi yang berkembang di masyarakat. BagiNewmont Batu Hijau ini adalah positif.Setidaknya kritik konstruktif serta aspirasimasyarakat yang terus berkembang itu adalahrefleksi dari kecintaan masyarakat lingkartambang siapa pun dia atau mereka terhadapNewmont Batu Hijau.

Terhadap kritikan ini, Malik Salimmenyikapinya demikian, “Kami menghargaisemua kritikan, karena dari kritikan itu NewmontBatu Hijau bisa terus berusaha memperbaiki apayang dirasakan kurang oleh masyarakat”.Mungkin yang perlu dipahami secara utuh olehseluruh masyarakat lingkar tambang, bahwasemua itu memerlukan proses dan setiap prosesmemerlukan waktu. “Begitulah apresiasiNewmont Batu Hijau dalam menjawab semuakritikan konstruktif tersebut,” tutur Malik Salim.Ruang kritik tetap terbuka, karena bagi NewmontBatu Hijau kritikan adalah sisi lain dari kecintaandan persahabatan masyarakat lingkar tambang.

Page 89: Buku Batu Hijau

89

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau sudahmelangkahbersamamasyarakat danpemerintahdalam jalinanpersahabatanmenuju masadepan

Jika ada pesan yang ingin disampaikan kepadamasyarakat desa lingkar tambang, maka pesan ituadalah Newmont Batu Hijau akan tetapmemegang dan terus melanjutkan komitmentingginya dalam bidang pengembanganmasyarakat untuk mencapai masyarakat sejahteradan mandiri baik sekarang, masa mendatangmaupun pascatambang ketika Newmont BatuHijau harus mengakhiri masa operasionaltambangnya. Ke depan, di saat Newmont BatuHijau tinggal menjadi catatan sejarah, di saat itupula masyarakat lingkar tambang tetapmengenangnya sebagai sahabat yang pernahbersama-sama melangkah untuk mencapaikesejahteraan dan kemandirian. Proses ini yangakan dituju dari sebuah komitmen itu.

Page 90: Buku Batu Hijau

90

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 91: Buku Batu Hijau

91

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BATU HIJAU

PEDULI SESAMA

REVITALISASI PERTANIAN

“HUMAN DEVELOPMENT”

MEMBENAHI INFRASTRUKTUR

Page 92: Buku Batu Hijau

92

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 93: Buku Batu Hijau

93

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

REVITALISASI PERTANIANINI BUKAN RETORIKA

DALAM REVITALISASI PERTANIAN, PROGRAM DIFOKUSKANPADA KETAHANAN PANGAN, KETERSEDIAAN PANGAN

DAYA BELI YANG TERJANGKAU DAN KEMANDIRIAN PANGAN(PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO,

WADUK JATILUHUR, 11 JUNI 2005)

Infrastrukturpertaniandibangununtukmenyejah-terakan petanidi desa-desalingkattambang

Revitalisasipertanianbertujuanmewujudkanketersediaanpangan

Bagaimana Newmont Batu Hijau memandangbidang pertanian ? Sesungguhnya, bukan itu

pertanyaannya. Tetapi sejatinya bagaimanamasyarakat sendiri memandang dunia pertanian.Mengapa infrastruktur dibangun ? Pertanianadalah tulang punggung ekonomi masyarakat, dandalam pembangunan pertanian persoalan yangpaling elementer adalah irigasi. Lantas, kenapateknologi SRI (System of Rice Intensification) ? Darisini petani dapat meningkatkan hasil panennya.Menuju ketersediaan pangan dan kemandirianpangan.

Muhammad Atek Zambani, CoordinatorAgribusiness Community Development (ComDev)

Page 94: Buku Batu Hijau

94

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KomitmenNewmont Batu

Hijau untukmendukungperencanaan

yang telahdisusun

masyarakat

Newmont Batu Hijau, mencoba berbagi pengalamantentang pembangunan pertanian. Ia adalah sosokyang banyak berkomunikasi dan berhubunganlangsung dengan para petani di desa-desa lingkartambang, berdialog, berdiskusi dan menyerapaspirasi untuk kemudian dicari solusinya agar petanidapat lebih meningkatkan kesejahteraannya.

Satu prinsip Newmont Batu Hijau dalammembangun pertanian di desa-desa lingkartambang, yaitu masyarakat menjadi subjek, bukanobjek pembangunan. Karena itu, segalaperencanaan disusun dari bawah. Sejak tahun 2001sudah dilakukan penyusunan perencanaan bidangpertanian bersama masyarakat yang disebut denganParticipatory Rural Appraisal (PRA). Seluruhmasyarakat mengidentifikasi potensi desa masing-masing. Mana potensi bisa dikembangkan dalamprogram, kemudian dipertajam lagi oleh KomitePengembangan Desa (KPD) yang merupakanperwakilan dari seluruh komponen masyarakat, adadari Karang Taruna, tokoh agama, tokohmasyarakat, petani dan nelayan. Mereka menjadiperwakilan untuk menyusun program jangkapendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Ini perencanaan strategi dan yang menjadiacuan Newmont Batu Hijau. Dalam perencanaanstrategi tersebut diserap aspirasi dari masyarakat.Selama ada Newmont Batu Hijau katakanlah 30tahun ke depan, masyarakat membutuhkan apauntuk memajukan pertaniannya berdasarkanrencana yang telah dibuat sendiri. Dengan demikianmenjadi komitmen Newmont Batu Hijau untukmendukung perencanaan yang telah disusun olehmasyarakat.

Pertanian adalah tulang punggung ekonomimasyarakat di wilayah ini sejak sebelum adaNewmont Batu Hijau. Karena itu ke depan, setelahada Newmont Batu Hijau atau saat operasionalNewmont Batu Hijau berakhir, pertanian

Page 95: Buku Batu Hijau

95

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau akanterus mem-programkanrevitalisasipertanian yangtidak hanyamenyangkutpeningkatanhasil panen,tetapi jugasektorperikanan

diharapkan tetap menjadi tulang punggungekonomi. Dalam pembangunan pertanian,persoalan paling elementer atau mendasar adalahirigasi. Di PRA sudah teridentifikasi masalah itu.Ada sumber mata air dan sungai yang bisadimanfaatkan menjadi irigasi. “Kemudian dibanguninfrastruktur,” kata Zambani. Misalnyapembangunan fasilitas irigasi di Desa AikKangkung, Tatar serta Tongo. Sekarang ini di DesaBenete, dan tahun depan 2006 kita bangunBendungan Murus, sesuai dengan potensi alam dansumber air masing-masing.

Kalau ada sumber air berupa sungai, dibangunbendung. Kalau tidak ada, seperti di Tongo,dibangun embung. Sementara di Murus, Jerewehada sungai dan sudah dilakukan survei. Rencananyaakan dibangun tahun depan. Newmont Batu Hijaumeyakini pembangunan infrastruktur pertanianakan memenuhi kebutuhan masyarakat petani,karena masyarakat dilibatkan sejak awalperencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.Di sinilah makna masyarakat menjadi subjekpembangunan, bukan objek pembangunan. Sepertidiungkapan masyarakat selama ini, para petani didesa-desa lingkar tambang merasakan dampakpembangunan infrastruktur pertanian tersebut.

Page 96: Buku Batu Hijau

96

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Relevansinya untuk memajukan sektor pertanian didesa-desa lingkar tambang tentu terkait denganrevitalisasi pertanian.

Ada hubungan signifikan dengan ketersediaanpangan. Masyarakat, apalagi di desa-desa ini,biasanya merasa aman kalau di rumahnya adaberas. Beras menjadi komoditi nonekonomi yangmasih subsistence, artinya masyarakat menanamuntuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kebutuhansendiri itu bisa untuk rumah tangga dankepentingan sosial. Kalau ada tetangga hajatan,mereka membawa beras. Karena itu, hingga kiniuntuk komersialisasi masih belum ada, meski adabeberapa petani di Sekongkang yang sudah mulaimenjual hasil panen padinya. Ini sesungguhnyamerupakan langkah menjanjikan untuk masadepan. Namun bagaimana pun Newmont BatuHijau ingin lebih dari itu. Ingin seperti beberapapetani di Sekongkang yang sudah menjual hasilpanennya karena terus meningkat.

Peningkatan hasil panen padi milik petanidampingan itulah yang terus dimaksimalkan daritahun ke tahun dalam kerangka revitalisasipertanian. Newmont Batu Hijau melalui programComDev melatih dan membina sumber dayamanusia di bidang pertanian. Misalnya, PetugasLapangan (PL) secara berkala diberi pelatihan untuknantinya menyampaikan tentang pentingnyamenanam padi dengan System of Rice Intensification(SRI) sebagai teknologi terbaik di Indonesia.Sosialisasi informasi mengenai SRI bahkan sudahdimodifikasi semudah mungkin dalam sebuah buku,sehingga petani mudah membaca danmemahaminya, seperti bagaimana memilih danmenyeleksi benih atau bibit dengan telur dan airgaram atau bagaimana membuat persemaian.

Agar pesan SRI sampai, satu PL ditempatkan disatu desa. Ini bagian dari langkah penting untukmemberikan penyuluhan kepada para petani.

PetugasLapangan (PL)

ditempatkansatu orang di

satu desa

Page 97: Buku Batu Hijau

97

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Denganteknologi SRIpara petani didesa lingkartambangmampumeningkatkanhasil panen

Dengan hanya melihat buku petunjuk tentang SRI,orang buta huruf pun bisa menerapkannya, apalagidi dampingi PL. Target penyuluhan ataupendampingan adalah 200 petani per tahun denganasumsi 20 orang petani per desa per tahun. Programini disesuaikan dengan musimnya, kalau musimpadi dilakukan penyuluhan padi, demikian jugakalau musim palawija diberi penyuluhan palawijadan pada musim bawang merah penyuluhannyatentang bawang merah. “Hasilnya, cukupmenggembirakan,” tutur Zambani.

Berdasarkan data awal yang kita peroleh, dariareal tanam seluas 44 are yang diukur denganmeteran, hasilnya 487 blek berisi 12 kilogram perblek. Totalnya 5.844 kilogram. Kalau satu hektar,hasilnya 13,28 ton. Itu catatan dari PL kami yangdihasilkan oleh seorang petani Desa SekongkangBawah bernama Adam. Setelah diklarifikasi ulang,ternyata Adam menghitungnya per karung,sehingga hitungannya menjadi 10,88 ton per hektar.Itu pun sudah sangat luar bisa, mengingat targetnasional untuk revitalisasi pertanian hanya 6 ton.Dengan teknologi SRIini, ada petani yanghasilnya jauh lebihtinggi dari skalanasional.

Ini karena adaseleksi bibit. Kendatibibit itu berlabel,tetapi dengan SRItetap diseleksi. Kalaubibit berlabel biasa-nya sering digunakansepenuhnya. Namundengan SRI akanterseleksi 20 hingga30 persen. Benihyang diseleksi

Page 98: Buku Batu Hijau

98

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Penerapan SRIakan meng-

hemat pema-kaian bibit,

pupuk sertasedikit meng-

gunakan air

dengan telur dan air garam inilah yang akantenggelam, sementara bibit yang tidak berkualitasakan naik ke permukaan air atau terapung. Inisebenarnya pengalaman praktis dari petaniLampung yang diperkenalkan di desa-desa lingkartambang. Tujuannya agar bibit benar-benar bernasdan menghasilkan bibit tanaman yang kokoh. Kalauditanam serempak, tidak naik turun. Carapembenihan selama ini biasanya menghabiskan duakuintal atau 200 kilogram untuk satu hektar,sementara SRI berdasarkan pengalaman petani disini hanya enam kilogram bibit, cukup untuk satuhektar.

Pada saat pembenihan jangan lupa diberi tanahdan kompos untuk memudahkan pencabutan. Jikatidak, agak sulit mencabut bibit. Cara mencabutbibit juga berbeda, pada SRI harus sabarmencabutnya dengan cara dicungkil pakai cetok,sehingga akarnya tidak rusak. Berbeda dengankebiasaan selama ini, setelah dicabut, akar bibit padidibanting atau dipukul pada paha petani agarakarnya bersih. Kalau SRI tidak seperti itu, bibitditanam bersama tanahnya agar Remalik atau cepathidup. Kalau SRI, begitu ditanam langsung hijau,dan menanamnya satu-satu. Ada juga petani yangmenanam dua batang per lubang dengan jarakcukup jarang. Memang ini aneh bagi petani, bahkanada petani yang menilai terlalu jarang sehingga bisalewat dua sampai tiga orang. Cara ini sempatditertawakan. Padahal ini memberikan ruang untukpertumbuhan anakannya.

Dalam uji coba penerapan teknologi SRI, petanidiajari melakukan pengamatan mingguan. Inipenting, seperti pada Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu) bidang kesehatan. Artinya, di sektorpertanian pun ada Posyandu. Pada minggu pertamabiasanya ditimbang berapa bobot bayi, kalau padapadi berapa anakannya. Pada minggu keduaberapa pertambahan anakannya, demikian

Page 99: Buku Batu Hijau

99

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Dalammembangunsektor pertani-an, NewmontBatu Hijaumengedepan-kan tigaprogramunggulan, padi,palawija danbawang merah

seterusnya. Ini yangdiajarkan kepadapetani. Kondisitanaman termasukwarna daun secaraberkala diamati.Kalau butuh pupukakan kelihatan,sementara untukpenyiangan petanidibantu alat yangtelah dimodifikasisede-mikian rupa sehing-ga mudah dipakai. Tujuanpenyiangan ini untuk mem-percepat pertum-buhananakan. Saat pemupukan, kalau dalampengamatan tidak butuh pupuk, tidak perludipupuk.

Tetapi kalau berdasarkan penilaian perlu pupuk,maka diberi pupuk tambahan. Untuk pengendalianhama dan penyakit, diupayakan secara maksimaltanpa zat kimia. Petani dilatih menggunakanpestisida nabati. Petani yang telah dilatih pastimengetahui cara membuat ramuan pestisida nabatidengan bahan-bahan alami di samping teknikbagaimana memanfaatkan musuh alami. Musuhalami serangga yang bisa untuk mengendalikanhama dan berfungsi sebagai pemakan hama ataupredator. Kalau ada walang sangit bisamenggunakan yuyu atau kepiting. Sampai padapascapanen, masih diajarkan bagaimanamemanfaatkan jerami kembali ke tanah. Ini terkaitdengan pemupukan. Artinya, pupuk adalah sebuahenergi yang berubah bentuk menjadi batang, daundan menjadi biji.

Ini semua perwujudan dari pupuk. Mestinyakalau diambil padi, batang, daun dan lain-lain yangtidak dipanen, maka dikembalikan ke tanah sebagipupuk lagi. Kalau setiap waktu selalu dibakar,berarti petani menambah pupuk terus. Tetapi jika

Page 100: Buku Batu Hijau

100

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau juga

mengembangkansektor peter-

nakan sepertisapi, kerbau

dan kambinguntuk mem-

bantu ekonomipetani

dibusukkan dan dikembalikan ke lahan, maka akanmenjadi pupuk yang bermanfaat untukpertumbuhan padi. Petani yang menerapkan SRItidak akan membakar jeraminya. Dikembalikan lagimenjadi pupuk. Sementara untuk penggunaan airjuga diatur. Kalau SRI sedikit menggunakan air,tidak seperti bercocok tanam selama ini, airtergenang yang berakibat mengurangipertumbuhan anakan. Berbagai keuntungan bisadidapatkan dari teknologi SRI. Misalnya irit bibit.Kalau selama ini petani bisa menghabiskan 200kilogram bibit setiap hektar, maka dengan SRI hanyaenam kilogram, sangat jauh sekali perbedaannya.

Hasilnya kalau dengan cara tradisional maksimallima sampai enam ton, dengan cara SRI bisa duakali lipat, 10 sampai 12 ton. SRI itu iritmenggunakan bibit dan pupuk tetapi hasilnya jauhlebih tinggi. Mungkin yang harus diperhatikansungguh-sungguh pada SRI ini adalah perlunyapenanganan intensif dari petani. Petani harus maumembersihkan gulma, mau menanam satu-satudengan sabar. Memang, semuanya kembali kepadafaktor sumber daya manusia itu sendiri. Kalaupetani mau menerapkannya secara disiplin,semuanya bisa seperti petani Sekongkang Bawah,Adam yang mencapai hasil 10,88 ton. NewmontBatu Hijau yakin nantinya semua petani akanberalih ke SRI, apalagi setelah melihat bukti-buktidi lapangan.

Dalam upaya memacu perkembangan sektorpertanian di desa-desa lingkar tambang, NewmontBatu Hijau mengedepankan tiga program unggulan,yaitu padi, palawija dan bawang merah sesuaidengan musimnya. Selain penyuluhan, NewmontBatu Hijau bersama petani juga melakukanpenelitian dan pengembangan. Kegiatan ini pentinguntuk mencari teknik yang sesuai dengan petani disini baik secara sosial maupun kesesuaian dengan

Page 101: Buku Batu Hijau

101

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Di bidangperikananNewmont BatuHijaumembantunelayan dalambudidayakerapu danlobster

sumber daya alam yang beriklim kering. Ini yangterus menerus dikembangkan melalui pendirianempat laboratorium lapangan. Jika sudahmemungkinkan, rencananya dibangun 10laboratorium lapangan di setiap desa lingkartambang.

Sesungguhnya kalau desa-desa itu memberikankontribusi, maka di semua desa akan dibangunlaboratorium lapangan. Sejauh ini baru empat desayang menyediakan lahan kas desa. Mungkin nantimenyusul desa-desa lain menyediakan lahan,sementara Newmont Batu Hijau mendirikanbangunan dan prasarana laboratoriumnya. Inisemua untuk petani itu sendiri agar dapatmeningkatkan pengetahuan tentang pertaniantermasuk menanamkan budaya yang intensif. BagiNewmont Batu Hijau meski upaya untukmemajukan petani di desa-desa lingkar tambangtidak terlepas dari program unggulan tiga komoditi

tadi, padi, palawija dan bawang merah, tetapisesungguhnya yang disasar adalah peningkatanekonomi petaninya.

Page 102: Buku Batu Hijau

102

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau tidak

hanyaberwacana,

tetapi langsungmewujudkan

langkah konkret

Artinya, tidak hanya didekati oleh tanamansemusim, namun ada program lain agar petanidalam waktu singkat memperoleh pendapatanuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya,peternakan kambing yang kini sudah berkembangmencapai ribuan ekor. Bahkan ada programintensifikasi percontohan pengandangan ternak diPondok Pesantren Al Furqon Desa Tongo serta diDesa Goa. Selain itu, juga diberikan penyuluhanpeternakan sehat dan pengobatannya.

Sementara dalam program teknologi tepat gunaterutama untuk menekan kehilangan hasil petani,dikembangkan mesin perontok padi yangsederhana. Tujuannya agar petani tidak memukul-mukul padi dalam waktu cukup lama. Ini target kedepan. Yang sudah jalan adalah alat memecah metegelondongan. Biasanya petani selama ini memakaiparang, dan ini lambat sekali. Karena itu perlu alatpemecah mete gelondongan. Problem selama inipetani menjual mete gelondongan dengan hargarelatif murah, kalau nanti petani bisa memecahsendiri metenya, maka harga bisa lebih mahal.Sejauh ini sudah dimodifikasi alat perontok padi,alat tugal, alat penyiangan gulma agar petani lebihcepat bekerja, mengingat selama ini dengan alat-alat yang ada petani kurang cepat bekerja.

Pemberdayaan lain yang dilakukan adalahmenyangkut kelembagaan Perkumpulan PetaniPemakai Air (P3A) sebagai konsekuensidibangunnya infrastruktur. Kegiatannya bersifatgotong royong, ada pertemuan perencanaan tanam,evaluasi, dan bantuan pengadaan sarana produksi(saprodi). Newmont Batu Hijau juga memberikanbantuan kepada P3A masing-masing Rp 5 jutauntuk stimulan pengadaan pupuk dan bibit sendiri.Tujuannya ke depan menjadi koperasi petani yangbisa menyediakan bibit. Khusus untuk nelayan adaprogram pelatihan, pengembangan kelompokswadaya masyarakat serta peningkatan

Page 103: Buku Batu Hijau

103

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Harus adasinergi antaraNewmont BatuHijau,masyarkat danpemerintah

Newmont BatuHijau

membantupendapatan

para nelayanmelalui

budidaya lobster

pendapatan nelayan dengan budidaya lobster.Lobster itu ditetaskan. Dulu lobster yang adatelurnya dijual, sekarang ini ditetaskan, kemudiandikembalikan ke laut agar lobster yang menjadis u m b e rp e n d a p a t a nnelayan bisaberkembang. Inikhusus di DusunSenutuk, Desa AikKangkung.

Di bidangkelautan, sudahdirintis budidayarumput lautb e r s a m aInternational FinanceCorporation (IFC) sebagai jaringan internasionalyang telah melatih petani desa ini di Bali. Kedepannya akan dibuat jaringan kerja rumput lautuntuk Indonesia. Budidaya kerapu juga telahdirintis yang jaringannya juga bersifat nasionaldengan memanfaatkan Permodalan NasionalMadani (PNM). Untuk budidaya kerapu inidisediakan sedikitnya 20 rakit di Desa Labuan Lalar,Kecamatan Taliwang. Itu an-tara lain program yangtelah dan akan terus dikem-bangkan. Jadi, adatujuh program untuk mening-katkan pendapatanpetani dan mening-katkan penge-tahuan petani didesa-desa lingkar tambang. Pertama, padi, palawijadan sayuran, kedua perkebunan, ketiga perikanan danpengembangan pesisir, keempat peternakan besar,kelima unggas, keenam P3A dan ketujuh bantuanpetugas lapangan dan staf desa.

Tujuh program ini yang merupakan komitmenuntuk meningkatkan pendapatan dan pengetahuanpara petani di desa-desa lingkar tambang.Newmont Batu Hijau tidak hanya memberikanpenyuluhan, tetapi juga membantu bibit, sementarapupuk dan pestisida dibuat secara bersama-sama.

Page 104: Buku Batu Hijau

104

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

“Program yang dijalankan terbukti tidak hanyawacana saja. “Tetapi langsung aksi di lapangan,” ucapZambani. Dalam program lima tahun ke depan,untuk memajukan pertanian lingkar tambang,Newmont Batu Hijau ingin tercapai kecukupan atauswasembada pangan agar di lingkar tambang initidak lagi harus mendatangkan produk dari luarlingkar tambang. Ini misi besar Newmont BatuHijau. Dalam lima tahun ke depan semuakebutuhan pangan dan sayuran dicukupi olehmasyarakat lingkar tambang sendiri termasuk untukkebutuhan Newmont Batu Hijau.

Selanjutnya sepuluh tahun ke depan, setelahtanaman pangan dan sayuran mencukupi, dirintistanaman industri. Ini akan mampu meningkatkanpendapatan keluarga yang merupakan tanamanjangka menengah dan jangka panjang. Zambanisudah berhubungan dengan LembagaPembangunan Internasional Amerika Serikat(USAID) untuk penanaman jarak pagar secarameluas di masyarakat. Bahkan juga sudah dealdengan USAID untuk membangun industripengolahan minyak jarak di sini. Sehingga ke depannanti, misalnya, pembangkit listrik di Tongo danperahu mesin nelayan bisa menggunakan bahanbakar produksi daerah ini termasuk kendaraanyang menggunakan solar. Selain jarak, juga akandikembangkan tanaman nimba untuk bahan bakushampoo. Ini bisa menjadi komoditi unggulan dimasa mendatang, jarak dan nimba. Sekarang inisudah dilakukan pembibitan ribuan tanaman nimbadi Desa Benete.

Rencananya nanti akan ditanam di setiap desa.Sementara di Sekongkang ada bibit flamboyan danwaru. Tanaman-tanaman ini selain memberikannilai ekonomi, juga menjadi tanaman penghijauan.Masyarakat akan banyak memperoleh manfaat jikadikembangkan. Petani bisa meningkatkanpendapatan, sementara industri pengolahan akan

Masyarakatjuga harus

proaktifbekerjasama

denganNewmont Batu

Hijau danpemerintah

untukmencapaikemajuan

Page 105: Buku Batu Hijau

105

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

menyerap banyak tenaga kerja. Tanaman jangkapendek telah dirintis, tanaman jangka menengahdan jangka panjang juga mulai dirintis. Secaraperlahan nanti di desa-desa itu ada Badan UsahaMilik Desa (BUM-Des) yang mengurusi perkebunanuntuk tanaman industri. Ketika masa operasionaltambang berakhir, roda-roda perekonomian di desa-desa lingkar tambang akan tetap berputar.

Karena itu Nemwont Batu Hijau selalu merujukpada pandangan universal bahwa apa pun programpengembangan masyarakat akan bisa berjalanmanakala ada sinergi antara masyarakat, pihakswasta dan pemerintah.

Ini yang harus dipikirkan bersama, membentuksinergi yang tangguh untuk kesejahteraanmasyarakat desa lingkar tambang sekarang danmasa mendatang.

Newmont BatuHijau sudahmerintisbudidayatanaman jatiuntuk masadepan

Page 106: Buku Batu Hijau

106

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 107: Buku Batu Hijau

107

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

“ HUMAN DEVELOPMENT “PENDIDIKAN DAN KESEHATAN FAKTOR MENENTUKAN

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN DEVELOPMENT

KE DEPAN DIHARAPKAN TERBENTUKMASYARAKAT CERDAS DAN SEHAT

Newmont BatuHijau sudahmenanamkaninvestasi masadepanLangkahkonkretnyaadalahkepeduliantinggi padabidangpendidikan dankesehatan

Jika sekarang langkah membangun sumberdaya manusia, human development, sudah

dilakukan, berarti investasi paling berharga untukmasa depan sudah ditanamkan. Sebaliknya, ketikalangkah itu tidak dilakukan, jangan gantungkanharapan dan bersiap-siaplah menerima keter-tinggalan, keterpurukan dan ketidakberdayaan.Siapa pun dan di manapun manusianya, di desa,kota, ataupun sebuah bangsa. Adalah United NationsDevelopment Program (UNDP), ProgramPembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),mengembangkan apa yang disebut sebagai HumanDevelopment Index atau Indeks PembangunanManusia. Yang menarik dari konsep UNDP dalammembangun sumber daya manusia ini adalahdomain pendidikan, kesehatan dan ekonomi (income)

Page 108: Buku Batu Hijau

108

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Bidangpendidikan

ditempatkansebagai

kebutuhanmendasar

untukmasyarakat

desa lingkartambang

masyarakat sebagai faktor penentu keberhasilanmeningkatkan kualitas manusia.

Faozan Maulad, Senior Supervisor SocialDevelopment ComDev Newmont Batu Hijau,memandang pembangunan bidang pendidikan dankesehatan adalah kata kunci untuk membangunsumber daya manusia. Ia mencoba merinci fakta-fakta lapangan dua bidang tersebut di desa-desalingkar tambang yang menjadi bagian dari programComdev Newmont Batu Hijau.

Berdasarkan pengamatan di desa-desa lingkartambang, banyak bangunan sekolah yang tidakmemenuhi syarat, baik tembok, atap, ruang kelas,meja kursi maupun bangunan secara keseluruhan.Ini membuat siswa dan guru tidak pernah nyamanmengikuti proses belajar dan mengajar. NewmontBatu Hijau menyadari sepenuhnya potretpendidikan saat itu. Karenanya, ketika NewmontBatu Hijau hadir dan mulai menjalankan programpengembangan masyarakat, maka tidak ada alasanuntuk tidak peduli dengan pembangunan bidangpendidikan. Indikatornya, jika diukur daripengeluaran dana pembangunan infrastruktur,maka bidang pendidikan berada di peringkat keduasetelah bidang pertanian yang menjadi matapencaharian pokok hampir sebagian besarmasyarakat di desa-desa lingkar tambang. Maknaterdalam dari pemeringkatan ini adalah, NewmontBatu Hijau menempatkan pendidikan sebagaikebutuhan mendasar masyarakat yang harusdibantu demi membentuk sumber daya manusiaberkualitas di masa mendatang.

Pembangunan Sekolah Menengah Pertama(SMP) Sekongkang di Desa Sekongkang Bawahyang memiliki 12 ruang belajar, laboratorium IlmuPengetahuan Alam (IPA), perpustakaan dan fasilitasolahraga, dengan total investasi Rp 3,2 miliar,

Page 109: Buku Batu Hijau

109

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Selainbeasiswa,Newmont BatuHijau jugamemberikandana bantuanpendidikankepada keluargatidak mampuagar anaknyabisa tetapsekolah

Tersedianyabus sekolahbantuanNewmontBatu Hijausangatmembantusiswa danguru

adalah salah satu upaya untuk memenuhikebutuhan pendidikan masyarakat desa lingkartambang. Para orangtua selama ini terkadang harusmenghapus niatnya untuk menyekolahkan anaknyake jenjang yang lebih tinggi setelah menamatkanSekolah Dasar (SD), karena SMP hanya ada diJereweh dan Taliwang. Adalah tepat langkahprogram ComDev Newmont Batu Hijau membangunSMP Sekongkang, karena akan sangat membantumenekan angka putus sekolah atau hanya tamat SDdi wilayah itu. Dari hanya tamat SD sekarang bisameningkat menjadi tamat SMP. “Ini langkah nyatamembangun sumber daya manusia berkualitas,” kataFaozan.

Renovasi dan rehabilitasi puluhan SD, bahkanmembangun Taman Kanak-Kanan (TK) sertamemberikan bantuan sarana dan prasaranapendidikan kepada SMP, Sekolah Menengah Atas(SMA), madrasah dan pondok pesantren di desa-desa lingkar tambang yang masuk KecamatanSekongkang dan Kecamatan Jereweh hinggabeberapa sekolah di Kecamatan Taliwang adalahlangkah strategis Newmont Batu Hijau untuk

Page 110: Buku Batu Hijau

110

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ada hubungansignifikan

antara beasiswadan prestasi

anak didikSiswa danmahasiswa

memacu diriuntuk terus

belajar meraihprestasi terbaik

menggairahkan para orangtua, guru dan siswamengikuti tahapan-tahapan pendidikan dasar danmenengah.

Bertanyalah kepada masyarakat di desa-desalingkar tambang soal pendidikan ini. Jawaban yangmengemuka adalah, tidak ada lagi persoalan berartiuntuk menempuh pendidikan, SD, SMP atau SMA.Di salah satu desa, seperti yang pernahdiungkapkan seorang warganya, jika ada siswayang tidak sekolah maka tanggung orangtuanyadipertanyakan, bahkan ada yang mencemooh,kenapa anaknya tidak sekolah padahal kemudahansudah terlihat di depan mata. Kenapa ? KarenaNewmont Batu Hijau selain membantu infrastrukturpendidikan, juga memberikan dana bantuanpendidikan untuk anak-anak SD dari keluarga tidakmampu secara ekonomi serta beasiswa anak-anakberprestasi mulai dari SD, SMP, SMA hinggaperguruan tinggi.

Untuk beasiswa, sejak digulirkan tahun ajaran1998-1999 hingga sekarang kini, Newmont BatuHijau telah memberikan beasiswa kepada 3.135siswa dan mahasiswa dalam tiga kategori, yaitubeasiswa perak, emas dan platinum. Upayameningkatkan prestasi siswa dan mahasiwa yangberasal dari Kabupaten Sumbawa Barat danumumnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)cukup berhasil. Indikasinya dapat dilihat daristandar nilai minimum. Siswa SMP dan SMA yangmendaftar sebagai calon penerima beasiswa, nilairapor rata-rata minimal 7, sementara mahasiswaindeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3,0. “Danternyata banyak prestasi di atas standar nilai minimalitu,” ujar Faozan.

Dalam bahasa lain, Faozan menilai adahubungan signifikan antara beasiswa danpeningkatan prestasi siswa dan mahasiswa. Iniberarti siswa dan mahasiswa tersebut semakin giat

Page 111: Buku Batu Hijau

111

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Masyarakatumum dansiswa terusditingkatkanminat bacanyauntuk menam-bah wawasandan ilmupengetahuan

belajar untuk mengejar prestasi membanggakan.Relevansinya ke depan adalah terbentuknya sumberdaya manusia yang menjanjikan, ada prestasi, adakualitas. Ini yang menjadi sasaran Newmont BatuHijau dalam membangun bidang pendidikan didesa-desa lingkar tambang. Inti pemberian beasiswaadalah stimulasi untuk siswa atau mahasiswa yangmau berprestasi serta menghargai prestasi yangsudah dicapai. Banyaknya siswa dan mahasiswamendaftar sebagai calon penerima beasiswa yangrata-rata nilai rapor serta indeks prestasi di atassyarat minimal memberikan indikasi bahwakemampuan siswa dan mahasiswa di kabupatendan provinsi ini meningkat.

Sisi lain yangdisentuh NewmontBatu Hijau untukmembangun bidangpendidikan adalahmemberikan danabantuan pendidikankepada siswa SD,SMP dan SMA yangorangtuanya tidakmampu secaraekonomi di wilayahdesa-desa lingkar

Page 112: Buku Batu Hijau

112

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Selain pendi-dikan formal,

Newmont BatuHijau juga

memperhatikanpendidikannonformal

khusus untukanak didik

putus sekolahatau yang

masihmengangguragar memilikiketerampilan

tambang.

Dan bentuknya berupa biaya sekolah selama satutahun. Uang komite, sebelumnya dikenal sebagaiSumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP),dibayar Newmont Batu Hijau selama satu tahunsesuai dengan besarnya bayaran di sekolah tersebut.Siswa juga diberi bantuan paket pakaian seragam,tas dan alat-alat sekolah dan sepatu. Jumlah siswayang menerima dana bantuan pendidikan sejakdigulirkan tahun 2002 hingga sekarang ini sebanyak642 siswa yang tersebar di desa-desa lingkartambang.

Pada tahun 2005 ini ditargetkan 350 siswamendapat bantuan dana pendidikan, tetapi ternyatamelampaui target menjadi 365 orang. Karena itujumlah keseluruhan sejak dimulai tiga tahun lalumencapai 642 siswa. Angka ini setidaknya akansemakin mengurangi jumlah siswa putus sekolah.Newmont Batu Hijau ingin membantu pemerintahmenekan angka putus sekolah, meningkatkan angkapartisipasi anak usia sekolah serta peningkatankualitas pendidikan.

Meningkatkan kualitas anak didik tidak sertamerta cukup dengan infrastruktur, beasiswa ataudana bantuan pendidikan, tetapi juga terkait eratdengan upaya menumbuhkan minat baca siswaagar wawasan pengetahuannya terus bertambah.Newmont Batu Hijau peduli dengan program minatbaca ini, karena itu diadakan perpustakaan keliling.Di Kecamatan Jereweh dan Kecamatan Sekongkangsemua SD, SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)memiliki perpustakaan sekolah dengan koleksiantara 1.000 sampai 1.500 eksemplar bukupelajaran dan buku bacaan umum.

Newmont Batu Hijau juga melengkapiperpustakaan itu dengan perangkat pengelolaanadministrasi perpustakaan serta melatih dua gurudi setiap sekolah untuk mengelola perpustakaan,

Page 113: Buku Batu Hijau

113

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KeaksaraanFungsionalbertujuanmengupayakanmasyarakatyangumumnyaperempuandesa agar bisamembaca,menulis danberhitung

Masyarakatdesa belajarmembaca,menulis danberhitung

misalnya mengenai pembuatan label dan katalog.Sejak tahun 2003 bantuan untuk perpustakansekolah di SD dan SMP atau MTs sudah mencapaisekitar 25.000 eksemplar buku pelajaran, bukubacaan umum dan buku-buku referensi lainnya.Kehadiran perpustakaan keliling juga bagian dariupaya meningkatkan minat baca siswa danmasyarakat umum. Satu mobil perpustakaankeliling sudah dioperasikan, dan ada penambahansatu unit lagi mobil perpustakaan keliling yang akanmelayani masyarakat di desa-desa lingkar tambang.Selain ingin meningkatkan minat baca untukmeluaskan wawasan serta menambah ilmupengetahuan, perpustakaan keliling ini jugaberfungsi membangun atau merekatkan hubunganbaik dengan masyarakat.

Bus sekolah untuk siswa adalah kepedulian laindari Newmont Batu Hijau untuk memudahkan parapelajar pergi dan pulang sekolah. Bus sekolah inimengantarkan pelajar dari Sekongkang yangmungkin sekolah di SMA Jereweh atau SMATaliwang untuk pergi dan pulang ke Sekongkang,Maluk atau Benete. Pertimbangannya karenaNewmont Batu Hijau melihat bus-bus umum yangada sekarang ini banyak dinaiki para pekerjaperusahaan dan masyarakat umum. Ada

Page 114: Buku Batu Hijau

114

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau menjalin

kerjasamadengan Balai

Latihan Kerja(BLK) Mataram

dalammenjalankan

pendidikan nonformal

kekhawatiran siswa terlambat sekolah, sehinggadisediakan bus. Memang belum akan cukup. “Tetapiniatnya adalah membantu keterbatasan alat transportasiumum,” tutur Fauzan.

Newmont Batu Hijau tidak hanya menyentuhsektor pendidikan formal saja, tetapi jugamemperhatikan pendidikan nonformal denganfokus anak-anak putus sekolah, artinya lulusan SD,SMP dan SMA yang tidak melanjutkan sekolah, ataubahkan lulusan diploma yang masih menganggur,diikutkan kursus keterampilan. Keterampilan inidisesuaikan dengan minat anak-anak mudatersebut, misalnya pengelasan, otomotif,perbengkelan sepeda motor dan mobil, administrasikantor serta operator komputer. Untukmemberikan keterampilan tersebut Newmont BatuHijau menjalin kerjasama dengan Balai LatihanKerja (BLK) Mataram serta lembaga-lembagakursus komputer yang ada di Taliwang dan Jerewehatau kursus mekanik kendaraan di Mataram.

Sejak dimulai tahun 2000 sampai saat ini sudah354 orang yang mengikuti berbagai jenis kursusketerampilan tersebut. Anak-anak muda inikebanyakan berasal dari Kecamatan Jereweh danSekongkang atau desa-desa lingkar tambang. Dari354 orang yang lulus tersebut, berdasarkanpemantauan di lapangan, tercatat 38,42 persen atausekitar 136 orang sudah bekerja di berbagai bidangbaik di sub-kontraktor maupun Newmont BatuHijau sendiri di samping bekerja di kontraktor-kontraktor lokal.

Program pendidikan nonformal lainnya adalahKeaksaraan Fungsional yang sudah berjalan sejaktahun 2002. Berbeda dengan sistem paket ataupemberantasan buta huruf yang dilaksanakanpemerintah, program yang dicanangkan NewmontBatu Hijau ini lebih mengarah pada upayabagaimana memberikan kesempatan kepadamasyarakat yang kebanyakan perempuan untuk

Page 115: Buku Batu Hijau

115

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

ProgramNewmont BatuHijau dalambidangpendidikanjuga mening-katkan kualitasguru di desa-desa lingkartambang

bisa membaca, menulis dan berhitung. Materinyadisusun bersama dan disesuaikan denganpekerjaannya. Kalau dia petani, misalnya adakalimat beli bibit padi, diajarkan sampai hafal betulkendati pada awalnya tidak tahu mana huruf adan b. Setelah itu baru dipecah per suku kata hinggasetiap hurufnya dimengerti.

Cara ini cukup berhasil. Sampai sekarang dari362 orang terindikasi buta huruf di Desa Tongo, AikKangkung, Tatar, Benete dan Beru, tercatat 348orang umumnya perempuan usia produktif ikutprogram Keaksaraan Fungsional ini. Dari 348 wargabelajar tersebut hingga akhir tahun 2004 sudah lulus281 orang. Sisanya sekitar 67 orang tetap akanmelanjutkan keikutsertaannya sampai benar-benarbisa membaca, menulis dan berhitung yang bergunadalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bidang pendidikan ini, bantuanNewmont Batu Hijau tidak hanya berbentukbangunan fisik, seperti gedung dan alat kelengkapanbelajar mengajar saja, tetapi juga disentuh hal-halnonfisik terkait dengan kualitas tenaga pendidik.Upaya meningkatkan kualitas guru ini dilakukanmelalui berbagai program pelatihan baik denganmendatangkan fasilitator dari luar daerah maupunmengirimkan guru-guru untuk studi banding ke

Page 116: Buku Batu Hijau

116

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KeberadaanPosyandu

mampumenjangkaumasyarakat

desa dan efektifmemberikan

kesadaranpentingnyahidup sehat

kepada wargadesa lingkar

tambang

sekolah-sekolah yang sudah maju. Meski untuk saatini konsentrasi adalah wilayah KecamatanSekongkang dan Jereweh, tetapi dilibatkan jugaguru-guru dari Kecamatan Taliwang, Seteluk danBrang Rea. Pembangunan bidang pendidikansesungguhnya harus dipahami secara utuh dankomprehensif, karena prosesnya tidak hanya cukupdengan selesainya urusan infrastruktur, sarana danprasarana belajar, perpustakaan keliling dan bussekolah saja, melainkan ada yang lebih dari itu, yaknimenciptakan kesadaran masyarakat, orangtua, walimurid, siswa serta berbagai pihak di luar sekolahitu sendiri.

Kesadaran itu akan terbentuk manakaladilibatkan pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperhatian bidang pendidikan. Parapemangku kepentingan ini harus menyadarisepenuhnya bahwa upaya untuk meningkatkankualitas pendidikan agar menghasilan anak-anakyang cerdas di masa mendatang perlu disertaidengan perhatian masyarakat, para orangtua, walimurid dan siswa itu sendiri untuk terus pedulidengan pembangunan bidang pendidikan. Kalaukesadaran itu sudah terbangun, maka cita-citamembentuk masyarakat yang cerdas akan bisadiwujudkan. Ini refleksi dari investasi sumber dayamanusia untuk masa depan.

MASYARAKAT SEHAT

Membangun sumber daya manusia, jikapendekatan yang dilakukan merujuk pada konsepUNDP mengenai Human Development Index, makasesungguhnya upaya membentuk masyarakat yangcerdas harus disertai pula dengan terjaminnyakesehatan masyarakat. Apa yang menjadi konsepNewmont Batu Hijau dalam pembangunan bidangkesehatan di desa-desa lingkar tambang selama ini ?Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Page 117: Buku Batu Hijau

117

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Angka kasusmalaria turundari 70 %menjadihanya 4 %

Pengasapan(fogging)bertujuanmemberantasjentik-jentiknyamukmalaria

mengilas balik masa lalu dengan mengajak seluruhmasyarakat Indonesia untuk merevitalisasi PosPelayanan Terpadu (Posyandu) akibatditemukannya banyak kasus bayi di bawah limatahun (balita) menderita gizi buruk dan gizi kurangsepanjang bulan Juni 2005, Newmont Batu Hijausejak tahun 2003 justru sudah melakukan programkhusus penguatan Posyandu tersebut.

Sekarang dan ke depan Newmont Batu Hijautetap akan memperkuat Posyandu di samping terusmembangun infrastruktur kesehatan sertameningkatkan jangkauan pelayanan kesehatankepada masyarakat. “Kita juga punya semacam kartumenuju sehat,” kata Faozan. Kegunaannya untukmemantau status gizi balita dengan indikasi garishijau, garis kuning dan garis merah. KenapaPosyandu yang menjadi fokus perhatian ? Harusdiakui bahwa di pos pelayanan terpadu ini banyakaktivitas yang dilakukan masyarakat, mulai daripelayanan kesehatan baik kepada balita maupunibu hamil, memberikan penyuluhan tentangkesehatan ibu dan anak, hingga membahasmasalah-masalah kesehatan yang dihadapi sehari-hari. Untuk mendukung kegiatan tersebut,Newmont Batu Hijau mendidik kader-kader dan

Page 118: Buku Batu Hijau

118

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Masyarakatsehat akan

meningkatkanproduktivitas

serta mem-bentuk sumber

daya manusiaberkualitas

terus berusaha agar kader ini jumlahnya tidaksampai berkurang, bahkan harus diusahakan terusbertambah.

Ternyata ada hasil positif yang cukup signifikan.Jumlah kader di lingkar tambang hingga sekarangsudah tercatat 126 orang. Tingkat kehadiran merekayang beberapa bulan lalu mencapai 96,82 persen,sekarang sudah menjadi 107,94 persen. Artinyajumlah kader sudah bertambah menjadi 142 orangdari target pembinaan 126 kader. Bertambahnyajumlah kader ini erat kaitannya dengan pembinaan,sehingga para kader merasa bertanggung jawabuntuk selalu datang ke Posyandu. Yangmenggembirakan, tingkat kehadiran balita kePosyandu yang pada awal 2003 hanya rata-rata35 persen kemudian meningkat menjadi 71,12persen pada paruh tahun 2005. Bagi Newmont BatuHijau mencegah munculnya kasus gizi buruk akanlebih baik dari pada mengobati balita yangmengalami masalah gizi. Karena itu, programpemberian makanan tambahan untuk balita melaluiPosyandu yang ada di desa-desa lingkar tambangterus dilaksanakan untuk menjaga pertumbuhandan perkembangan anak agar tetap sehat.

Keberadaan Posyandu dirasakan mampumenjangkau masyarakat desa secara lebih luas.Sasaran pokoknya tidak hanya memantau statusgizi balita, tetapi juga ibu-ibu hamil dan kesehatanbalita secara umum. Melalui kerjasama denganPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sertaPuksesmas Pembantu (Pustu) dilakukan berbagaipenyuluhan dan pelayanan kesehatan kepadamasyarakat terutama ibu-ibu hamil dan balita.Kehamilan sehat akan sangat membantumengurangi angka kematian ibu melahirkan,sementara balita yang terpantau status gizinya dankondisi kesehatannya dengan baik akan menekanangka kematian bayi.

Page 119: Buku Batu Hijau

119

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PeranPuskesmasKeliling(Pusling) sangatmembantumasyarakatuntukmemperolehpelayanankesehatan

Untuk menguatkan peran Posyandu, NewmontBatu Hijau menempatkan seorang CommunityOrganizer (CO) di setiap Puskemas. CO inilah yangmendampingi Posyandu dari segi nonteknis,sementara tenaga kesehatannya dari Puskesmas dankader kesehatan lainnya. Peran CO adalah berupayameningkatkan partisipasi masyarakat baik kehadiranbalita ke posyandu balita, pertemuan kader, ibu hamilmaupun membantu fasilitas kerja Posyandu danPuskesmas. Karena itu, Newmont Batu Hijau memberiperhatian tinggi terhadap pembangunan bidangkesehatan. Seperti yang sudah dilakukan melaluiprogram ComDev berbagai infrastruktur telahdibangun. Contoh nyata adalah pembangunanPuskemas Maluk, Puskesmas Pembantu (Pustu) Benetes e r t ab a n g u n a nPosyandu disejumlah desal i n g k a rtambang sertab a n t u a np e r a n g k a tmedis danp e r a n g k a trawat inap diP u s k e m a sMaluk, Benetedan Tongo.

Sementara bantuan satu unit ambulans masing-masing untuk setiap Puskesmas di KabupatenSumbawa Barat. Fasilitas ini mampu menjangkaukawasan-kawasan yang lokasinya relatif jauh disamping dapat difungsikan sebagai PuskesmasKeliling (Pusling). Bantuan peralatan medis banyakberkaitan dengan perawatan gigi, tabung oksigendan peralatan untuk melayani ibu melahirkan, obat-obatan di samping sarana dan prasarana nonmedis,seperti tempat tidur untuk rawat inap dan ibu mela-

Page 120: Buku Batu Hijau

120

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

hirkan. “Bahkan ada bantuan dana terutama jikakekurangan obat,” ujar Faozan.

Dengan tersedianya berbagai infrastrukturkesehatan, seperti Puskesmas, Pustu dan Posyandu,semakin memudahkan masyarakat di desa-desalingkar tambang untuk memperoleh pelayanankesehatan baik tenaga dokter, bidan maupunperawat. Dampak luasnya adalah terusberkurangnya angka penderita berbagai penyakittermasuk malaria yang selama bertahun-tahunmenjadi penyakit paling menakutkan di beberapadesa lingkar tambang. Berkat penyuluhan intensif,peran aktif dari para tenaga medis di Puskesmasdan Pustu serta keterlibatan Klinik Newmont BatuHijau, ISOS, dalam program pengasapan (fogging)dari Benete hingga Tatar untuk memberantasnyamuk malaria, kasus penyakit ini menurundrastis. Ketika dilakukan survei pertama beberapatahun lalu, angka kasus malaria mencapai 70persen, dan pada tahun 2003 mampu diturunkanmenjadi hanya 4 persen.

Kalau dulu sejumlah desa di lingkar tambangdisebut sebagai daerah endemis malaria, kini tidakbegitu banyak lagi ditemukan kasus penyakit malariayang dialami masyarakat desa. Untuk penyakit lain,ketika di banyak daerah heboh dengan kasusdemam berdarah, di sini tidak ada. Kalau pun ada,tidak menyebar, karena langsung ditangani tenagamedis di pusat-pusat pelayanan kesehatan. Iamelihat ada keterkaitan erat antara pembangunaninfrastruktur dan pelayanan kesehatan masyarakat.Keberadaan fasilitas-fasilitas kesehatan di desa-desalingkar tambang telah menyadarkan masyarakatuntuk meningkatkan derajat kesehatannya. Yangterlihat sekarang ini di desa-desa lingkar tambangadalah masyarakat yang selalu mendatangiPuskesmas dan Pustu untuk berobat sertamemelihara kesehatan terutama ibu-ibu hamil danbalita yang secara rutin mendatangi Posyandu.

Page 121: Buku Batu Hijau

121

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Anak-anak yangcerdas dan sehatakan menjadisumber dayamanusia masadepan

Ini berarti ada tekad kuat untuk selalu hidupsehat. Sekarang ini penduduk jarang datang kedukun seperti yang sering dilakukan selamabertahun-tahun ketika pusat-pusat pelayanankesehatan sulit dijangkau. Ini mengindikasikansudah muncul kesadaran di masyarakat. Kalauingin sehat atau sedang sakit, maka harus datangke pusat-pusat pelayanan kesehatan termasukpraktik dokter. Masyarakat bisa melakukannyakarena semakin meningkatkanya kemampuanekonomi penduduk desa. Newmont Batu Hijauingin melihat masyarakat di desa-desa lingkartambang ini, sekarang dan masa mendatang, selalumengutamakan kesehatan. Karena masyarakatyang sehat akan mampu meningkatkan produk-tivitas serta membentuk sumber daya manusiaberkualitas sekarang dan masa mendatang.

Masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Inisalah satu komitmen Newmont Batu Hijau dalampembangunan kesehatan. Membangun sumberdaya manusia, human development, memang tidakakan terlepas dari sejauh mana pembangunankesehatan dan pendidikan dilakukan, karena duabidang ini menjadi faktor menentukan dalammembentuk masyarakat cerdas dan sehat. Padatataran ini Newmont Batu Hijau sudah melaku-kannya untuk masyarakat desa lingkar tambang.

Page 122: Buku Batu Hijau

122

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 123: Buku Batu Hijau

123

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

MEMBENAHI INFRASTRUKTUR

INFRASTRUKTUR DIBANGUN KARENA DIBUTUHKANIRIGASI, SEKOLAH, PUSKESMAS, PASAR, JALAN, DRAINASE

INI BENTUK KEPEDULIAN NEWMONT BATU HIJAUPADA MASYARAKAT DESA

InfrastrukturdibangunkarenaNewmont BatuHijau punyatanggungjawab sosial kedepan demikemajuan dankesejahteraanmasyarakatdesa lingkartambang

Ada relevansi kuat antara infrastruktur dankebutuhan masyarakat. Ketika pergerakanwarga desa lingkar tambang selama

bertahun-tahun terasa sangat lambat yangm e n y e b a b k a nterhambat pulap e r t u m b u h a npada semua aspekkehidupan, makap e m b a n g u n a nsarana danprasarana adalahjawaban palingtepat untuk lebihmemberdayakanpenduduk desaagar terlepas dariberbagai kesulitanyang dihadapiselama ini.

W a g i m i nH a d i s a s t r a ,General SupervisorI n f r a s t r u c t u r e

Community Development (ComDev) Newmont BatuHijau, memaparkan secara rinci pembangunaninfrastruktur dan kebutuhan masyarakat di desa-desa lingkar tambang. Infrastruktur ada karenamemang dibutuhkan, dan Newmont Batu Hijaumemandangnya sebagai sebuah tanggung jawab

Page 124: Buku Batu Hijau

124

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Masyarakatsendiri yangdapat menilai

apakah berbagaiinfrastruktur

yang dibangunitu bermanfaatbagi kehidupan

warga desa

sosial ke depan demi kemajuan dan kesejahteraanmasyarakat desa. Ini adalah salah satu filosofi dariprogram ComDev Newmont Batu Hijau, bahwaupaya mengembangkan masyarakat harus puladisertai pembangunan infrastruktur yang ternyatamemang sudah sejak lama diharapkan pendudukdi desa-desa lingkar tambang. Tidak ada lagihambatan berarti dalam membangun sektorpertanian, mendapatkan pelayanan kesehatan,mengikuti pendidikan atau membuka berbagaipeluang usaha dan menggerakkan rodaperekonomian. Sesuatu yang tidak pernahterbayangkan selama ini telah mewujud nyata. Danini dirasakan masyarakat desa.

Newmont Batu Hijau membangun gedungSekolah Dasar (SD) atau Sekolah MenengahPertama (SMP) karena ketika itu memang tidak adasekolah di daerah tersebut. Newmont Batu Hijaumembangun Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas) karena masyarakat memerlukanpelayanan kesehatan. Dan Newmont Batu Hijaumembangun irigasi karena petani sangatmembutuhkan air untuk pertanian. Kenapadibangun prasarana umum, seperti pasar, terminal,jalan, atau fasilitas umum untuk sektor informal,karena memang warga menginginkannya agar bisamemacu pertumbuhan ekonomi untukkesejahteraannya. Berbagai infrastruktur itu sangatdibutuhkan masyarakat luas, tidak hanya keinginansatu, dua orang atau sekelompok orang saja. Tetapisudah menjadi kebutuhan. Contoh paling signifikandengan dampak positif yang dirasakan masyarakatluas adalah pembangunan bendung atau embunguntuk para petani lingkar tambang.

Newmont Batu Hijau sejak membanguninfrastruktur hingga sekarang ini telahmenghabiskan total dana tidak kurang dari Rp 70miliar. Dana puluhan miliar rupiah tersebut khususuntuk pembangunan fisik saja, dan di luar investasi

Page 125: Buku Batu Hijau

125

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Yang bisa dilihatsecara kasatmata bahwaberbagaiinfrastrukturyang dibangunNewmont BatuHijaumenyentuhlangsungkebutuhanmasyarakatpedesaan

untuk capacity building atau penguatankelembagaan pertanian, pendidikan, kesehatan dansektor-sektor lainnya. Apakah ini merupakanbentuk nyata kepedulian Newmont Batu Hijauuntuk masyarakat di desa-desa lingkar tambang ?“Semua penilaian tersebut dikembalikan kepadamasyarakat itu sendiri,” kata Wagimin. Karenasesungguhnya masyarakat dapat melihat danm e r a s a k a na p a k a hinfrastruktur-i n f r a s t r u k t u ryang dibangunt e r s e b u tb e r m a n f a a td a l a mkehidupannya.Sejauh yangd i l i h a tNewmont BatuH i j a u ,m a s y a r a k a ttelah merasakandampak positifk e b e r a d a a ninfrastruktur itu.Hasil panenm e n i n g k a t ,p e l a y a n a nkesehatan mudah dijangkau, anak-anak bisamengikuti pendidikan, mobilitas warga bisa lebihcepat, sementara sektor-sektor informal tumbuh danberkembang.

Data pembangunan infrastruktur yangdilakukan oleh program ComDev Newmont BatuHijau sejak 1998 hingga paruh 2005 untuk seluruhmasyarakat di desa-desa lingkar tambang mencakupsepuluh jenis pembangunan fisik, yaitu jalan,drainase, jembatan, pengadaan air bersih,bangunan gedung, sarana pembuangan sampah,

Page 126: Buku Batu Hijau

126

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Fasilitas irigasidibangun

untuk mem-bantu petani

meningkatkanhasil panen

padiBeberapa

embung danbendung sudah

dibangunNewmont Batu

Hijau di desa-desa lingkar

tambang

stabilisasi sungai, irigasi, fasilitas pantai daninfrastruktur lainnya.

Newmont Batu Hijau telah melakukan berbagaiperbaikan, pemeliharaan, perawatan, peningkatan,dan penguatan jalan baik jalan pemerintah maupunyang dibuat Newmont Batu Hijau denganmenggunakan paving block. Ruas-ruas jalan tersebutdapat dilihat pada ruas jalan di Desa Maluk, Benete,Sekongkang, Benete-Pelabuhan, Benete-Jereweh,Telong-Elong, Maluk-Benete, Sekongkang-Township, Sekongkang-Maluk, Tongo Sejorong,Township-Tongo Sejorong, Townsite-Tongo-Tatar-Aik Kangkung, Sekongkang Bawah-Tongo,Sekongkang Atas-Maluk, Tongo-Tatar dan Jereweh-Sekongkang.

Sementara sistem drainase telah dibangun diDesa Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah, Tongo,Aik Kangkung, Maluk, Beru, Goa dan Belo. Untukfasilitas jembatan dilakukan perbaikan jembatanSekongkang, Jereweh, Goa dan Aik Kangkung.Untuk pengadaan air bersih dibangun sumur-sumurbor, pompa air, kincir angin serta instalasi danjaringan pipa yang menyebar di Desa SekongkangAtas, Sekongkang Bawah, Aik Kangkung, Tatar,Maluk, Benete, Tongo Sejorong di samping sanitasiair di Tatar, Aik Kangkung, Tongo, Maluk danBenete. Infrastruktur pendidikan yang dibangun,direnovasi atau dilakukan rehabilitasi oleh NewmontBatu Hijau mencakup Sekolah Menengah Pertama(SMP) Sekongkang Sekolah Dasar (SD) 01Sekongkang Atas, SD 02 Sekongkang Bawah, SD01 Benete, SD 01 dan 02 Maluk, SD 01 Tongo, SDTatar, SD Aik Kangkung, SD Dasan Jereweh, SMPAik Kangkung, , SMP Jereweh, SD Beru, PesantrenAl Furqon Tongo serta perumahan guru SMPSekongkang.

Di bidang kesehatan, infrastruktur yangdibangun adalah Puskesmas Maluk, Puskesmas

Page 127: Buku Batu Hijau

127

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau jugamembangunkantor polisi,pasar, terminal,dan fasilitasumum lainnyauntukmasyarakat

Pembantu (Pustu) Tongo, up-grade Pustu Benete,pembangunan Posyandu Benete dan TongoSejorong serta rehabilitasi dan memberikan berbagaibantuan pendukung fasilitas seperti PuskesmasSekongkang serta pusat-pusat pelayanan kesehatandi Aik Kangkung, Tatar, Sekongkang Atas danSekongkang Bawah. “Khusus Puskesmas Maluk,seluruhnya dibangun Newmont Batu Hijautermasuk fasilitas kelengkapannya,” ujar Wagimin.Fokus kepedulian Newmont Batu Hijau terhadapbidang pertanian diwujudkan denganpembangunan fasilitas irigasi yang bermanfaat bagipetani untuk meningkatkan hasil panennya, sepertiBendung Senutuk di Desa Aik Kangkung, BendungTabiung di Desa Tatar, dan pembangunan EmbungPuja di Desa Tongo, di samping berbagai fasilitasirigasi lainnya di beberapa desa lingkar tambanglainnya serta pos-pos Perkumpulan Petani PemakaiAir (P3A).

Untuk stabilisasi sungai dilakukan di SungaiSejorong, Sungai Sekongkang Atas, SungaiSekongkang Bawah serta penguatan tebing Sungai

Page 128: Buku Batu Hijau

128

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pembangunaninfrastruktur

hingga tahun 2009masih akan

dilakukan olehNewmont Batu

HijauSetelah itu

mungkininvestasinya akansedikit menurunkarena dirasakan

sudah cukupmemadai

Sejorong. Menyediakan tempat pembuangansampah serta memberikan bantuan truk-truksampah kepada beberapa desa di lingkar tambangmerupakan sisi lain dari kepedulian terhadap upayauntuk membudayakan hidup bersih dan sehat.Newmont Batu Hijau melihat ada potensi pariwisatadi beberapa desa di lingkar tambang, seperti PantaiMaluk dan Pantai Rantung di Sekongkang. Karenaitu pantai yang semakin banyak dikunjungiwisatawan dalam dan luar negeri ini, terutamaPantai Maluk, terus dibenahi seperti menyediakankedai-kedai untuk sektor informal berjualan sertafasilitas atraksi bahari berupa kano.

Fasilitas lain yang dibangun adalah markasKepolisian Sektor (Polsek) Maluk, Pasar Maluk,pasar tradisisonal dan terminal Sekongkang, toiletumum, fasilitas panggung terbuka di lapangansepakbola pada sejumlah desa, renovasi messSamawa di Mataram hingga perbaikan kantorBupati Sumbawa Barat. Berbagai item bangunanfisik ini belum termasuk bantuan fisik untukmenunjang operasional bidang kesehatan,pendidikan, pertanian, perkebunan, perikanan,seperti Puskesmas Keliling, ambulans,Perpustakaan Keliling, bus sekolah, bibit-bibittanaman padi , tanaman keras dan hortikultura,pupuk, alat kelengkapan nelayan di pesisir pantai,di samping pelatihan-pelatihan dan studi bandinguntuk para petani, guru-guru dan kader-kaderkesehatan.

Jumlah dana yang paling signifikan dariinfrastruktur yang kita bangun selama ini adalahbidang pertanian terutama bendung, embung danjaringan irigasi lainnya, menyusul bidangpendidikan, mulai sekolah Taman Kanak-Kanak(TK) hingga SMA serta bidang kesehatan, barukemudian sarana dan prasarana umum. Ia menilai

Page 129: Buku Batu Hijau

129

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

UntukmembantupedagangNewmontBatu Hijaumembangunpasar Maluk

sambutan masyarakat terhadap kehadiraninfrastruktur yang dibangun Newmont Batu Hijausangat positif , karena program ini dilakukanberdasarkan bottom-up planning, aspirasi daribawah, dari masyarakat sendiri, dan bukan top-down planning. Ini adalah prinsip dasar bagiNewmont Batu Hijau untuk pembangunaninfrastruktur yang dibutuhkan masyarakat di desa-desa lingkar tambang.

Newmont Batu Hijau ke depan masih akan terusmembangun berbagai infrastruktur untukmasyarakat. Untuk tahun 2005 sudah ada

programnya, sudah disosialisasikan kepadamasyarakat, bahkan Newmont Batu Hijau merasaperlu mempresentasikan program tersebut agarmasyarakat memahami dan mendukunginfrastruktur yang akan dibangun. Untuk tahun2005 program ComDev Newmont Batu Hijau yangsudah disosialisasikan kepada masyarakat danpemerintah daerah mencakup 64 proyek yangtersebar di seluruh desa lingkar tambang diKecamatan Sekongkang dan Kecamatan Jereweh.

Page 130: Buku Batu Hijau

130

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Masyarakat lingkartambang akan

disiapkan menjadisumber daya

manusia yangmandiri di masa

depan

Proyek-proyek tersebut tetap memberikan perhatiantinggi terhadap bidang pertanian, pendidikan,kesehatan dan fasilitas untuk kepentingan umumlainnya.

Ke depan masih banyak pembangunaninfrastruktur yang akan dibangun, renovasi ataurehabilitasi oleh Newmont Batu Hijau. Misalnyadari 14 sekolah yang ada di Kecamatan Sekongkangdan Kecamatan Jereweh, masih ada tiga lagi yangbelum tersentuh, tetapi udah masuk perencanaan.

Newmont Batu Hijau sampai tahun 2009 masihakan membenahi infrastruktur, membangun danmelanjutkan yang belum selesai. Setelah 2009mungkin mulai ada sedikit penurunan investasiuntuk infrastruktur, karena diperkirakan padatahun itu secara umum kebutuhan infrastuktur didua kecamatan tersebut sudah relatif selesai danmemadai, mungkin juga sudah lebih dari cukup.Kalau infrastrukur sudah relatif lengkap, alokasidana untuk infrastruktur akan semakin menurun.Meskin pun masih ada tetapi akan semakin kecil.

Tentang keberhasilan program ComDevNewmont Batu Hijau membangun berbagaiinfrastruktur untuk masyarakat desa lingkartambang, General Supervisor Infrastructure ComDevNewmont Batu Hijau ini menilai sebagai keberhasilanyang tidak terlepas dari apa yang disebut dengankemitraan. Karena sudah menjadi visi ComDevNewmont Batu Hijau untuk menjalin kemitraandengan masyarakat dan pemerintah. Kemitraanselalu dijunjung tinggi oleh Newmont Batu Hijau.Dan sebagai kontraktor Pemerintah Indonesia,Newmont Batu Hijau tidak akan pernah berjalansendiri. Semua didialogkan dan dikomunikasikan.

Kemitraan antara Newmont Batu Hijau,masyarakat dan pemerintah merupakan faktormenentukan dalam membangun desa-desa lingkar

Page 131: Buku Batu Hijau

131

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Infrastruktur yangdibangun NewmontBatu Hijau lang-sung menyentuhkebutuhan men-dasar masyarakatlingkar tambang

tambang atau Kabupaten Sumbawa Barat secarakeseluruhan. Ini yang harus dijaga bersama untukmewujudkan harapan-harapan di masa depan yanglebih baik lagi, sekarang, selama tambang beroperasi,bahkan pascatambang. Pascatambang, desa-desadi lingkar tambang sudah lebih maju.Masyarakatnya lebih mandiri. Yang bertani silakanbenar-benar bertani, karena fasilitas sudah tersedia.Suatu saat operasional Newmont Batu Hijau akanberakhir juga. “Kita siapkan dari sekarang masyarakatmandiri dan tangguh itu,” kata Wagimin optimistis.Kehadiran Newmont Batu Hijau sesungguhnyaingin mengajak masyarakat menggapaikesejahteraan bersama.

Keberhasilanmembanguninfrastrukturtidak terlepas darikemitraanNewmont BatuHijau denganpemerintah danmasyarakat

Page 132: Buku Batu Hijau

132

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 133: Buku Batu Hijau

133

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pengembangankapasitasmasyarakatberkaitan eratdengan upayamengubah carapandang danmentalitasmanusia

MEMPERTAJAM MOTIVASI

MENGUBAH CARA PANDANGMASYARAKAT LINGKAR TAMBANG

ADALAH TUGAS BERATPENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

Bagi Newmont Batu Hijau upaya untukmewujudkan kesejahteraan masyarakat lingkar

tambang tidak cukup hanya dengan membanguninfrastruktur pertanian, pendidikan, kesehatan,sarana dan prasarana umum atau menciptakanberbagai peluang usaha saja, tetapi lebih dari ituada sisi lain harus menyertainya manakala tujuanakhir yang ingin dicapai adalah juga kemandirianpada pascatambang. Sisi lain itu adalahpengembangan kapasitas masyarakat (communitycapacity building) sebagai bagian dari program besar

CommunityDevelopment(ComDev)N e w m o n tBatu Hijau.K e t i k ai n f r a -s t r u k t u rdan pelu-ang usahatelah danakan terusd i b a n g u ns e r t adiciptakan,maka se-sungguhnyak a p a s i t a smasyarakatharus puladikembangkanu n t u k

Page 134: Buku Batu Hijau

134

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ada kemajuanpada pengusaha

lokal setelahdiberi pelatihansebagai langkah

memberikanmotivasi

ekstrinsik

menghadapi berbagai tantangan yang bakaldihadapi masyarakat lingkar tambang. Melaluipendekatan ini yang diharapkan ke depan adalahterbentuknya masyarakat sejahtera dan mandirimeskipun pada saatnya nanti Newmont Batu Hijauharus mengakhiri masa operasi tambangnya.

Michael Nugroho, General SupervisorCommunity Capacity Building ComDev NewmontBatu Hijau, memaparkan pandangannya mengenaipengembangan kapasitas masyarakat lingkartambang. Tugas yang diembannya sangat berat,bukan soal pembangunan fisik saja, tetapi lebih jauhdari itu, soal pembangunan nonfisik. Ia sendirimenyebutnya sebagai tugas yang berurusan denganperubahan cara pandang, mentalitas, paradigmaatau mindset manusia. Dan ini tidak mudah, perluproses dan butuh kesabaran. Program capacitybuilding ini, kata Michael, berkaitan dengan hal-halyang tidak tampak secara fisik, seperti bangunanatau infrastruktur, tetapi sebaliknya menyangkuthal-hal yang tidak tampak jelas, seperti kecerdasandan kemandirian.

Tentang apa yang hendak dicapai daripengembangan kapasitas masyarakat inidigambarkannya dalam dinamika pengusaha lokaldi lingkar tambang yang dimulai dengan istilahintrinsic motivation atau primary motivation(motivasi primer). Motivasi intrinsik adalah motivasiyang berasal dari orang yang bersangkutan danmuncul dari dalam tanpa adanya stimulus daripihak luar. Motivasi ini adalah motivasi dasar yangjuga menjadi pendorong dalam mekanismepertahanan hidup (survival mechanism). Orangyang mempunyai motivasi intrinsik dalam duniausaha pada umumnya akan mampu tetap bertahan,berlanjut, dan mengembangkan usahanya.

Jika motivasi intrinsik ini diabaikan, makadampak yang akan dirasakan oleh seseorang adalahketidakberdayaan bahkan kemiskinan. Karena itu,motivasi intrinsik perlu dipertajam dan digalakkanpada para pengusaha lokal yang ada di lingkar

Page 135: Buku Batu Hijau

135

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Perjalananmenujuseribulangkah selaludimulai darilangkahpertamaUsaha yangkokoh jugabermula dariusaha kecil

tambang. Mungkin tidak banyak pengusaha lingkartambang yang memiliki motivasi intrinsik ini.Spekulasi Michael tidak akan lebih dari 2 %pengusaha yang memiliki motivasi intrinsik ini dariratusan orang yang saat ini disebut sebagaipengusaha lingkar tambang. Sementara 98%lainnya merupakan pengusaha lokal dadakan yangbelum memiliki naluri dasar untuk bertahan hidupdalam dunia usaha. Kehadiran para pengusaha inihanya merespons peluang usaha. Pengusaha sepertiini biasanya rapuh dan mudah patah semangatapabila menghadapi kegagalan.

Meski demikian Newmont Batu Hijau tidakmengabaikan 98 % pengusaha yang tidak memilikimotivasi intrinsik ini. Para pengusaha tersebut terusdirangsang dengan berbagai upaya antara lainmelalui pelatihan, seperti pembukuan, perpajakandan kewirausahaan serta diberi lapanganpekerjaan, misalnya pasokan dan proyek. Langkahini ditujukan untuk merangsang extrinsic motivationatau motivasi ekstrinsik agar bisa berpartisipasidalam merespons peluang-peluang yang ada.Beberapa di antara pengusaha ini bisa berubah danmulai menekuni pekerjaan dengan lebih baik danproduktif. Ini bisa dilihat dari kemampuannyamemberikan harga sesuai tuntutan pasar,memenuhi tenggat waktu pengiriman, memenuhi

Page 136: Buku Batu Hijau

136

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Berfungsinyaprakarsa bisnis

lokal adalahimplementasi

dari penguatankapasitas

masyarakat

kualitas dan kuantitas yang dipersyaratkan sertamampu memenuhi kemasan yang dipesankonsumen. Michael menyebut motivasi ekstrinsik inisebagai motivasi sekunder (secondary motivation)yang muncul setelah ada rangsangan dari pihakluar.

Memang ada perubahan yang terlihat dan dapatdiukur pada pengusaha lingkar tambang setelahdiberikan motivasi ekstrinsik ini. Jika sebelumnyapara pengusaha tidak melakukan pembukuan,setelah dilatih, mereka bisa membuat pembukuandengan metode yang relatif baik dan benar. Begitujuga dengan masalah perpajakan. Sebagai wajibpajak, beberapa pengusaha meski belum semuasudah mampu melakukan penghitungan pajakmereka dengan benar. Bagi Newmont Batu Hijaukemajuan ini sangat menggembirakan karenapelatihan yang diberikan selama ini sudah dapatmengubah cara pandang masyarakat khususnyapengusaha lokal dalam memenuhi kewajibansebagai warga negara.

Modal utama yang diperlukan dalam usahaapapun adalah kemauan dari pengusahabersangkutan untuk maju dan berkembang.Motivasi intrinsik atau pun motivasi ekstrinsik.Setelah motivasi ini dimiliki maka modal selanjutnyaadalah kemampuan untuk mengelola usaha sesuaidengan skalanya. Kemampuan untuk mengelolausaha ini erat kaitannya dengan berbagai pelatihanyang diberikan kepada masyarakat. Baru setelahkedua modal utama itu dimiliki diperlukan adanyamodal finansial untuk kemudian ditumbuhkan,dikembangkan dan diperbaiki secara terus menerus.Tanpa melalui langkah ini, maka upaya yangditanamkan akan gugur di jalan. “Tidak akanberlanjut,” ujar Michael.

Dari sini nampak ada dua hal penting yangdiberikan Newmont Batu Hijau kepada masyarakatdesa lingkar tambang untuk menuju kesejahteraandan kemandirian, yaitu kemauan dan kemampuandari masyarakat itu sendiri, sementara faktor modal

Page 137: Buku Batu Hijau

137

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PengembangankapasitasmasyarakatmendapatprioritasdalamprogramComDevNewmontBatu Hijau

akan berjalan menyertai kemampuan dankemampuan tersebut. Artinya manakalamasyarakat lingkar tambang sudah memilikikemauan dan kemampuan itu, maka melaluiprogram community development Newmont BatuHijau akan menjalin kemitraan termasukmengucurkan bantuan permodalan kepadamasyarakat yang secara ekonomi memang inginmaju, tumbuh dan berkembang.

Perjalanan menuju seribu langkah akan selaludimulai dari langkah pertama, maka sesungguhnyausaha yang kokoh juga bermula dari skala kecil,sesuai kebutuhan pasar. Usaha itu dikerjakandengan ketekunan, keuletan dan tidak pernahberhenti. Tidak pernah menyerah. Kinerja selaludiperbaiki terus menerus. “Ini yang akan membuatusaha menjadi kokoh,” tutur Michael. BagiNewmont Batu Hijau semua proses ini telah danakan terus dilakukan untuk masyarakat desalingkar tambang. Karena itu, community capacitybuilding menjadi salah satu prioritas dalampengembangan masyarakat. Jika budget untukprogram pengembangan masyarakat NewmontBatu Hijau tahun 2005 disiapkan sekitar 1,45 jutadolar AS, maka 72 persen atau lebih kurang 1,05juta dolar AS untuk pembangunan infrastruktur dan

Page 138: Buku Batu Hijau

138

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

“PadmaAward 2003”

merupakanpengakuanpemerintah

terhadapkomitmen

Newmont BatuHijau yang

melaksanakanprogram

pengembanganmasyarakat

28 persen atau sekitar 401,4 ribu dolar AS untukpenguatan kapasitas masyarakat (communitycapacity building).

Pembangunan kapasitas masyarakat iniditempatkan oleh Newmont Batu Hijau pada posisistrategis di samping pembangunan infrastrukturpertanian, pendidikan, kesehatan, sarana danprasarana umum yang merupakan kebutuhanmendasar bagi masyarakat lingkar tambang. Daripenguatan kapasitas masyarakat inilah diharapkaninfrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkandengan baik sehingga mampu menghasilkan outputmaksimal untuk mencapai kesejahteraan dankemandirian masyarakat. Karena itu penguatankapasitas masyarakat juga mencakup sumber dayamanusia di bidang pertanian, pendidikan,kesehatan serta usaha kecil yang saat ini tumbuhdan berkembang di desa-desa lingkar tambangsetelah masyarakat mulai mengambil insiatif untukmemanfaatkan secara maksimal program prakarsabisnis lokal.

Apa yang telah dilakukan Newmont Batu Hijaudalam menjalankan program communitydevelopment ternyata memberikan hasil signifikandengan diberikannya penghargaan “Padma Award2003” kepada Newmont Batu Hijau olehPemerintah Indonesia yang mengakui komitmentinggi perusahaan tambang tembaga dan emas initerhadap program pengembangan masyarakatdengan segala implementasinya termasukcommunity capacity building. Karena itu, NewmontBatu Hijau tahun 2005 ini tetap memfokuskanprogram pengembangan masyarakat pada aspekpemberdayaan infrastruktur yang telah dibangunserta penguatan kelembagaan (institutionreinforcement).

Salah satu hasil yang secara kasat mata dapatdirasakan dari penguatan kapasitas masyarakat iniadalah berfungsinya secara maksimal apa yangdisebut dengan prakarsa bisnis lokal. Masyarakattelah mengambil prakarsa dan mengembangkan

Page 139: Buku Batu Hijau

139

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Motivasiadalah kuncipembukauntukmenujukesejahteraandan keman-dirian

potensi dirinya untuk kemudian menjalin kemitraandengan Newmont Batu Hijau. Peluang usaha yangdiciptakan perusahaan tambang tembaga dan emasini telah menumbuhkan pengusaha-pengusaha lokaldi desa-desa lingkar tambang. Ini yang olehNewmont Batu Hijau disebut sebagai dampak positifdari sebuah industri tambang yang hadir di wilayahKabupaten Sumbawa Barat. Data ekonomiNewmont Batu Hijau menyebutkan sekitar 2 jutadolar AS telah dibelanjakan setiap tahun untukmenyerap berbagai jenis barang dan jasa yangdipasok oleh pengusaha lokal di desa-desa lingkartambang.

Seperti diungkapkan Malik Salim, SeniorManager External Relations Newmont Batu Hijau,“Melalui prakarsa bisnis lokal, Newmont Batu Hijaumencoba memaksimalkan kapasitas pengusahalokal untuk membuka peluang usaha dan menjalinkerjasama dengan Newmont Batu Hijau”. Padatataran ini community capacity building memilikiperan penting dalam menciptakan sumber dayamanusia yang mampu menumbuhkembangkansetiap potensi yang ada di desa-desa lingkartambang. Sesungguhnya kemauan untuk majudengan motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsikmenjadi kunci pembuka dalam upaya menujukesejahteraan dan kemandirian masyarakat baiksekarang, masa mendatang hingga pascatambang.

Page 140: Buku Batu Hijau

140

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 141: Buku Batu Hijau

141

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BATU HIJAU

MERETAS KEHIDUPAN

GELIAT JEREWEH

GAIRAH SEKONGKANG

MAGNET MALUK

FOKUS BENETE

KEGIGIHAN GOA

KIPRAH BERU

KEBANGGAAN SEKONGKANG BAWAH

KEULETAN SEKONGKANG ATAS

OPTIMISME TONGO

TEKAD AIK KANGKUNG

POTENSI TATAR

Page 142: Buku Batu Hijau

142

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 143: Buku Batu Hijau

143

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

GELIAT JEREWEHADA POTENSI PARIWISATA DI JEREWEH

KAPAL YANG MEMBAWA TURIS ITURUTIN MERAPAT DI PANTAI MALUK

SEMENTARA PERTANIAN TERUS DIKEMBANGKAN

Kapalmengangkutwisatawanmancanegaradari Bali secararutin danberkala merapatdi Pantai WisataMaluk

Sejumlah wisatawan mancanegara nampakduduk di kursi jemur yang disediakan di atas

pasir Pantai Maluk. Turis-turis ini dengan santaimemandang ke arah laut yang diapit beberapaperbukitan. Sementara sekitar seratus meter daribibir pantai tampak kapal yang ukurannya tidakbegitu besar sedang buang jangkar. Kapal inilahyang digunakan para wisatawan asing tersebutdatang ke Pantai Maluk dari Pulau Bali pada paruhJuni 2005. Benar ungkapan beberapa pedagangmakanan dan minuman ringan di sekitar PantaiWisata Maluk sekitar satu bulan sebelumkedatangan turis asing tersebut, biasanya bulanJuni, Juli dan Agustus, ada kapal membawawisatawan asing ke Pantai Wisata Maluk. Ucapanitu terbukti, pada paruh Juni 2005 ternyata memangada kapal datang membawa beberapa wisatawan

Page 144: Buku Batu Hijau

144

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pada hari-harilibur Pantai

Wisata Malukramai dikun-

jungi wisatawannusantara dan

masyarakat daridesa-desa

lingkar tambang

mancanegara menikmati keindahan pantai danperairan di Desa Maluk.

Sedikitnya sepuluh turis turun ke darat, sementarayang lainnya masih di kapal. Para wisatawan asingitu menikmati pasir putih Pantai Maluk, sementarapara pedagang makanan dan minuman ringan dikedai-kedai yang dibangun Newmont Batu Hijaubersiap-siap menerima kedatangan turis asingtersebut. Potensi yang terpendam itu sekarangmenunjukkan awal perkembangannya. Kapal yangmengangkut wisatawan mancanegara dalam bulan-bulan tertentu biasanya memang merapat di PantaiMaluk di Desa Maluk dan Pantai Jelenga di Desa Beruyang berada di wilayah Kecamatan Jereweh. Paraturis asing itu turun ke darat. Ada yang berbelanjamencicipi makanan dan minuman ringan di sejumlahkedai di pesisir pantai berpasir putih itu. Ada pulayang bermain canoe, mencoba papan selancar(surfing) atau sekedar duduk dan bermain di tepipantai.

Datanglah pada hari-hari libur. Pengunjungyang datang dari desa-desa lingkar tambang diwilayah Kecamatan Jereweh dan Sekongkang ataudaerah-daerah lain memadati pantai berpasir putihitu. Jumlahnya bisa mencapai ratusan orang. Merekamenjadi wisatawan nusantara yang ingin melihatindahnya Pantai Maluk. Kemudian lihatlah pulaPantai Jelenga di Desa Beru. Ada potensi yang samadengan Pantai Maluk. Mulai berkembang dandikembangkan. Bahkan di pantai ini sudah adasedikitnya 30 bungalow yang dilengkapi denganrestoran. Dalam penilaian sebagian warga desa,Pantai Jelenga disebut lebih memiliki daya tarikterutama untuk para peselancar (surfer). Maka tidakheran kalau kapal yang biasanya datang dari PulauBali dengan membawa turis biasanya asal Australiadan Jepang singgah dulu di Pantai Jelenga barukemudian ke Pantai Wisata Maluk.

Page 145: Buku Batu Hijau

145

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijaumenyiapkanberbagaifasilitas diPantai WisataMaluk yangkini tumbuhdan berkem-bang sektorinformal

Apa yang bisa dikesankan dari wajah PantaiMaluk dan Pantai Jelenga sekarang ini ? Tidaklahterlalu berlebihan jika dikatakan bahwa inilah salahsatu kelebihan Jereweh sebagai sebuah kecamatandi Kabupaten Sumbawa Barat. Memiliki potensipariwisata yang bisa dikembangkan, Pantai Malukdan Pantai Jelenga. Dan ini pula menjadi tanda-tanda awal untuk menyatakan Pantai Maluk danPantai Jelenga sudah menjadi daerah tujuan wisatayang cukup banyak dikunjungi wisatawanmancanegara dan wisatawan nusantara untukberlibur. “Ini merupakan potensi yang bisa diandalkanke depan,” kata Camat Jereweh, ME Arianto.

Penilaian yang sama mengenai potensipariwisata tersebut juga diungkapkan Kepala DesaMaluk, Mukhlis H Mukhtar. Bahkan ia melihat adapeluang mendatangkan para investor untukmengembangkan Pantai Maluk. Pemerintahan desasendiri sudah mulai mempersiapkan kegiatan yangdapat mendukung pembangunan kepariwisataan.Misalnya dari unsur sosial budaya masyarakatdikembangkan seni tradisional yang bisa menjadidaya tarik bagi wisatawan. Pada waktu-waktutertentu ada pergelaran gendang beleq dari Lombok,kesenian sekeco dari Sumbawa serta reog ponorogo

Page 146: Buku Batu Hijau

146

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sektor pari-wisata dan

pertanian bisamenjadi potensi

andalanKecamatanJereweh di

masamendatang

atau kuda lumping dari Jawa. Atraksi tersebut bisamenjadi suguhan unik untuk wisatawanmancanegara maupun nusantara, dan menjadifaktor pendukung pembangunan pariwisata.

Kalau sektor pariwisata berkembang, makadampak luasnya adalah pertumbuhan sektor-sektor lain yang akan menopang kepariwisataan itusendiri. Sektor informal dipastikan tumbuh pesat,dan ini berarti bakal ada penyerapan sekaliguspenciptaan lapangan kerja baru. Di sisi lain, sektorpertanian dalam arti luas yang selama ini menjadipilar ekonomi masyarakat di Kecamatan Jerewehjuga akan terpacu untuk berkembang mengiringitumbuhnya sektor kepariwisataan itu sendiri.Berkembangnya sektor pariwisata di KecamatanJereweh terutama di Desa Maluk yang memilikiPantai Maluk diakui berkat peran Newmont BatuHijau melalui program Community Development(Comdev). Berbagai fasilitas yang ada di pantaisekarang ini merupakan bantuan konkret dariperusahaan pertambangan etmaba dan emastersebut. Misalnya 12 berugak, 6 kedai, canoe, tempatbermain anak-anak, kursi jemur, tempat membilassetelah mandi di laut, kamar kecil, lapangan volipantai dan tempat parker, disiapkan untukmendukung pembangunan pariwisata di PantaiMaluk.

Lihatlah Jereweh sekarang ini. Masyarakat didesa-desa yang masuk wilayah kecamatan tersebutsemakin terpacu untuk terus menata kehidupanyang lebih baik lagi. Ada pariwisata dengan objekpantai yang indah, dan ada pula desa yangmengalami pertumbuhan pesat. Roda perekonomianterus bergerak, sektor informal menyerap banyaktenaga kerja, sementara di sisi lain bidang pertanianterus dikembangkan masyarakat di desa-desalingkar tambang. Sektor pariwisata dan pertaniandi Jereweh ini bisa saling kait-mengait satu samalain. Hasil-hasil pertanian dalam arti luas di

Page 147: Buku Batu Hijau

147

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau tidak sia-sia mengem-bangkan PantaiWisata Malukkarena sekarangini sudahbanyakdikunjungiwisatawan

kecamatan ini cukup menjanjikan, seperti terlihatdari hasil produksi petani baik beras, palawijamaupun hortikultura di Desa Goa, Beru, Belo danBenete. “Pada perkembangan ke depan, sektor pertanianbisa diandalkan untuk mendukung pariwisata,”ujarArianto.

Di Desa Goa, Belo, Beru dan Benete bisadikembangkan buah-buahan, sayur-sayuran sertabudidaya tambak ikan atau udang. potensi lahancukup menyebar di desa-desa tersebut, dan hasilproduksi berbagai jenis komoditi tersebut yang bisamendukung kebutuhan pariwisata. Karena itu tidakberlebihan kalau pembangunan sektor pariwisatadi Kecamatan Jereweh dapat mendorongpembangunan sektor pertanian atau sebaliknya.Produksi pertanian di desa-desa dalam wilayahkecamatan ini cukup maju. Hasil padi lebihmeningkat, sementara para petani terus mengem-bangkan tanaman palawija dan hortikultura yangternyata mampu pula memberikan nilai ekonomibagi penduduk desa. Jika potensi pariwisata PantaiMaluk dan Pantai Jelenga menyatu dengankekuatan pertanian di Desa Goa, Beru, Belo danBenete, maka impian masyarakat di KecamatanJereweh untuk terus maju dan berkembangbukanlah sesuatu hal yang sulit dicapai.

Page 148: Buku Batu Hijau

148

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Suatu saatdolar akan

banyak ber-putar di kawa-

san PantaiWisata Maluk

yang kini sudahmenjadi objek

wisataNewmont BatuHijau berperan

membenahifasilitas wisatadi pantai ber-

pasir putih itu

MEMACU PARIWISATA DAN PERTANIAN

Deretan kano (canoe) tampak berjajar rapi dipinggir Pantai Maluk. Disewakan kepada

pengunjung Rp 5.000 per jam. Di sebelah jajarancanoe tersebut terlihat pula kursi santai yang terbuatdari papan dan kayu bercat putih, sementara tidakjauh dari garis pantai terdapat kedai-kedai kayuberatap ilalang menjajakan berbagai makanan danminuman. Sebuah ruang terbuka berukuran cukupluas dilengkapi meja dan kursi berada persismenghadap pantai, pengunjung bisa melihat lautserta perahu-perahu nelayan yang lalu lalangmenjaring ikan. Suasana khas daerah pariwisatasemakin terasa ketika suara ombak terdengar seakansaling berkejaran disertai pemandangan orang-orang bermain canoe.

Tidak sia-sia jika Newmont Batu Hijau membantupenuh seluruh fasilitas pantai yang kini dikenalsebagai Pantai Wisata Maluk itu. Karena ternyatapantai berpasir putih ini mampu menjaringwisatawan baik dari luar negeri maupun dalamnegeri di samping masyarakat setempat. Lebih dariitu, penduduk lokal pun terserap dalam lapanganpekerjaan sektor informal di samping mendapatbantuan modal usaha. Adalah L Burhanudin yangmerasakan bantuan modal dari ComDev NewmontBatu Hijau. Ia mendapat bantuan lunak Rp 5 jutayang kemudian dijadikannya modal berdaganggado-gado, es campur serta makanan kecil danminuman ringan. “Saya dibantu modal awal dariNewmont Batu Hijau,” tutur Burhanudin yang kiniusahanya semakin berkembang baik.

Usahanya sekarang sudah maju, mampu meraupkeuntungan antara Rp 2 juta sampai Rp 2,5 jutasetiap bulan. Dan ia pun tidak begitu sulit untukmenghidupi keluarganya bahkan bisa menabung.Burhanudin tidak sendirian di Pantai Maluk.Banyak pula pedagang sektor informal lainnyamengembangkan usaha yang sama. Misalnya

Page 149: Buku Batu Hijau

149

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Fasilitas irigasiyang dibangunNewmont BatuHijau telahmembantupetani mengairiareal persa-wahannya

Akhyar, 34 tahun, yang berjualan makanan kecildan minuman ringan. Dari hasil dagangnya ia bisamenghidupi keluarganya. Sementara belasanpedagang lain juga mencoba mengais rezeki di objekwisata bahari yang sudah dikembangkan NewmontBatu Hijau dengan berbagai fasilitasnya.

Ketika kapal yang mengangkut wisatawanmancanegara merapat di pantai, turis turun kedarat dan belanja makanan atau minuman ringan.Para pedagang di Pantai Maluk ini memang masihmenjual makanan dan minumannya dengan kursrupiah meski yang membeli turis asing. Tetapi suatusaat bukan tidak mungkin peredaran dolar jugamewarnai geliat pariwisata di wilayah KecamatanJereweh ini. Jika objek-objek wisata ini terusberkembang, maka berarti pariwisata di KecamatanJereweh akan tumbuh menjadi sektor yangm e n j a n j i k a nbagi masya-r a k a t n y a .D a m p a kluasnya adalah,banyak kebu-tuhan yang bisadipenuhi untukmenopang geliatp a r i w i s a t aterutama darihasil sektor per-tanian dalamarti luas.

Hasil panensekarang inimemang me-ningkat karenapetani mampumengolah lahan pertaniannya dengan baik. Fasilitasirigasi yang dibangun Newmont Batu Hijau serta

Page 150: Buku Batu Hijau

150

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Satu kecamatanada 2 puskesmas

PuskesmasMaluk mendapatprioritas karena

penduduknyapadat dan rodaperekonomiandesa berkem-

bang pesat

pembinaan dan penyuluhan yang diberikanperusahaan ini melalui Yayasan Serikat TaniPembangunan (YSTP) tentang bagaimana bercocoktanam yang baik, peng-gunaan bibit unggul sertaobat-obatan, pada kenyatannya telah memberikankontribusi cukup berarti bagi masyarakat diwilayah ini. Sekarang hasil panen ada yang hampirdua ton per hektar, bahkan untuk lahan-lahankhusus bisa mencapai dua sampai tiga ton perhektar. “Sebelumnya jarang ada yang mencapai tingkatproduksi seperti itu,” ucap Arianto.

Keberhasilan sektor pertanian di desa-desadalam wilayah Kecamatan Jereweh, seperti yangdiungkapkan para petani itu sendiri, memang berkatperan Newmont Batu Hijau yang banyak membantufasilitas irigasi dan pembinaan yang dibutuhkanpetani di Desa Goa, Beru dan Belo. Di sisi lain upayamembangun sektor pertanian juga didukung olehtersedianya alat-alat pertanian serta intensifnyapembinaan dan penyuluhan kepada para petani.Newmont Batu Hijau memberikan bantuan traktortangan (handtractor) untuk memudahkan petanimengolah tanah. Puluhan traktor tangan bantuanNewmont Batu Hijau sudah diberikan kepadapetani, dan ini sangat membantu dalam pengolahantanah. “Petani tidak perlu lagi membajak sawah dengankerbau,” ujar Kepala Desa Belo, Raohon dan KepalaDesa Beru, Basyarudin.

Peningkatan cukup berarti kini semakin dirasakanpara petani, karena kelebihan hasil produksi padi danpalawija ternyata tidak hanya untuk memenuhikebutuhan sendiri saja, tetapi juga dijual ke pasaran,sementara produksi hortikultura dipasok keperusahaan sub-kontraktor Newmont Batu Hijau.Seperti dilakukan para petani di Desa Benete yangmampu memasok sayur-sayuran untuk memenuhi

Page 151: Buku Batu Hijau

151

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kondisi kesehat-an masyarakatdi KecamatanJereweh sudahsemakin mem-baik karenapusat-pusatpelayanankesehatanmudahdijangkau

Kesehatan ibudan anakmendapatkepeduliandari NewmontBatu Hijau

kebutuhan NewmontBatu Hijau melalui sub-kontraktornya. Parapetani di desa inimendapat pembinaandan penyuluhan dariNewmont Batu Hijauterutama cara bercocoktanam sayur-sayuran.“Produksi sayuran inidisuplai ke sub-kontraktorNewmont Batu Hijau,”ujar Kepala DesaBenete, M Zain Sidik.

Bukan tidak mung-kin suatu saat nanti produksipertanian di Jereweh akan menjadi andalankecamatan ini untuk menyejah-terakanmasyarakatnya yang disertai pem-bangunan sektorpariwisata. Sektor pariwisata sekarang ini mulaimenggeliat, seperti yang terlihat di objek wisataPantai Maluk dan Pantai Jelenga. Kalau Dam Murussudah berfungsi, maka ada tiga desa yang arealpersawahannya bisa diairi, yakni Goa, Beru danBelo. Petani bisa menamam tiga kali dalam satutahun. “Saya optimistis dampak Dam Murus akanmeningkatkan kesejahteraan petani,” tutur Arianto. Iajuga melihat potensi pariwisata yang mulai tumbuhdan berkembang. Pariwisata dan pertanian kedepan bisa menjadi andalan Jereweh.

DUA PUSKESMAS

Satu kecamatan ada dua Pusat KesehatanMasyarakat (Puskesmas). Itulah dari sedikit

keistimewaan Jereweh. Kecamatan dengan jumlahpenduduk sekitar 13.374 jiwa ini memiliki PuskemasJereweh dan Puskesmas Maluk. Semula hanya adaPuskesmas Jereweh yang menjadi pusat rujukan

Page 152: Buku Batu Hijau

152

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Lingkungan disetiap desa kinisemakin terjagakarena dibang-

un drainase danbak-bak sampahagar masyarakat

menyadaripentingnya

kesehatan

desa-desa di sekitarnya. Namun dengan berbagaipertimbangan matang dibangun lagi PuskesmasMaluk.Salah satu pertimbangan dibangunnyaPuskesmas Maluk oleh Newmont Batu Hijau adalahperkembangan pesat di desa tersebut di sampingpadatnya jumlah penduduk yang ternyata datangdari berbagai daerah baik dari Provinsi NTB maupundaerah lain di Tanah Air.

Desa Maluk sekarang ini berpenduduk hampirtujuh ribu jiwa, sementara desa-desa lain yangmasuk Kecamatan Jereweh masih di bawah angkatiga ribu jiwa. Kehadiran dua Puskesmas inisemakin memudahkan masyarakat mendapatkanpelayanan kesehatan terutama bagi warga desalainnya, seperti Desa Benete, Goa, Beru dan Belomeskipun sebenarnya di desa-desa tersebut jugamemiliki Pukesmas Pembantu (Pustu). Tenagadokter, bidan dan perawat yang ditempatkan disetiap Puskesmas, Pustu dan Pos PelayananTerpadu (Posyandu) menjalin juga kerjasamadengan Internastional SOS (ISOS), Klinik NewmontBatu Hijau, dalam upaya meningkatkan derajatkesehatan masyarakat.

Untuk pelayanan kesehatan di KecamatanJereweh sejak Newmont Batu Hijau membantuberbagai fasilitas kesehatan bisa dikatakan sudahsemakin baik. Bahkan penyakit malaria yang dulumewabah di Desa Maluk dengan angka penderitacukup tinggi bahkan merenggut korban jiwa,sekarang sudah bisa dikurangi. Kepala PuskesmasMaluk, dr Adib Ahmad Syammakh bahkanmemberikan angka cukup fantastis, bisa diturunkandari 70 persen menjadi hanya 4 persen kasusmalaria. Ini suatu prestasi bidang kesehatan yangpatut dipuji, karena Maluk yang pernah menjadidaerah hiper-endemis malaria kini dapat mengurangiangka penderita dan angka kematian akibatpenyakit tersebut. Maluk bahkan tidak lagi disebutsebagai sarang malaria.

Page 153: Buku Batu Hijau

153

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PuskemasJerewehsekarang inimewilayahi tigadesa yakni Goa,Beru dan Belo

Puskesmas Maluk bantuan Newmont Batu Hijaujuga dilengkapi peralatan medis, mobil ambulansserta laboratorium dasar untuk pemeriksaanpenyakit-penyakit tertentu termasuk malaria. Kedepan bukan tidak mungkin di Puskesmas Malukini ada laboratorium untuk pemeriksaan kimiadarah, sehingga penduduk dari Jereweh danSekongkang tidak perlu jauh-jauh pergi keMataram. Langkah strategis lain yang dilakukanpusat pelayanan kesehatan ini adalah pada setiapPosyandu selalu diadakan penyuluhan kesehatan,bahkan dilakukan pula deteksi tumbuh kembanganak serta pemberian makanan tambahan kepadabayi yang dibantu Newmont Batu Hijau untukmembiayai program kesehatan masyarakat.

Secara keseluruhan kondisi kesehatanmasyarakat di Jereweh semakin membaik. Wargadesa mudah mendapatkan pelayanan kesehatanyang menyebar di seputar kecamatan ini. PuskesmasJereweh sendiri sudah cukup lama berdiri dansempat melayani seluruh penduduk desa di lingkartambang. Seiring dengan dibangunnya pusat-pusatpelayanan kesehatan lainnya, seperti PuskesmasMaluk dan Puskesmas Sekongkang, makamasyarakat di lingkar tambang sekarang ini tidakmenemui kesulitan dalam memperoleh pelayanankesehatan. Berbeda dengan beberapa tahun laluketika masyarakat lingkar tambang hanya bisaberobat ke Puskesmas Jereweh. “Sekarang iniPuskesmas Jereweh mewilayahi tiga desa, yakni Goa,Beru dan Belo”, kata Kepala Puskesmas Jereweh, drI Wayan Suryana. Dalam upaya meningkatkanpelayanan kesehatan, pusat kesehatan masyarakatini juga mendapat bantuan alat-alat kesehatan habispakai, makanan tambahan untuk masyarakatkurang mampu serta bahkan mobil ambulans dariNewmont Batu Hijau.

Untuk menjaga lingkungan agar tidakmenimbulkan kerawanan penyakit, di desa-desa

Page 154: Buku Batu Hijau

154

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Tidak ada lagialasan bagi

anak-anak desauntuk tidak

sekolah karenafasilitas

pendidikancukup memadai

dalam Kecamatan Jereweh juga telah dibangundrainase, penyediaan air bersih serta bak-baksampah yang tujuannya mengajak masyarakatuntuk hidup bersih dan sehat. Persoalan kesehatansekarang ini memang tidak lagi menjadi sesuatuyang menyulitkan bagi masyarakat, karena berbagaifasilitas ada di setiap desa. “Kekhawatiran masyarakatterhadap malaria kini sudah berkurang,” tutur KepalaDesa Belo, Raohon. Newmont Batu Hijau melaluiprogram pengembangan masyarakatnya membantupembuatan saluran-saluran air, sehingga tidak adagenangan air yang bisa menjadi sarang jentiknyamuk. Dan itulah salah satu program CommunityDevelopment (Comdev) untuk masyarakat Belo.Keberadaan berbagai fasilitas kesehatan telahmemudahkan penduduk desa mendapatkanpelayanan kesehatan. Derajat kesehatan masyarakatsemakin membaik. Puskesmas Pembantu di DesaBenete baru direnovasi oleh Newmont Batu Hijau.Pembasmian jentik nyamuk secara berkala sangatmembantu mencegah munculnya berbagai jenispenyakit termasuk malaria. “Pelayanan kesehatanjuga makin mudah dijangkau,” ujar Zain Sidik.

MEMBANGUN SDM

Kunci masa depan adalah pendidikan yangdilakukan sekarang ini. Karena itu bidang

pendidikan menjadi fokus perhatian pemerintahandan program ComDev Newmont Batu Hijau.“Syukur Newmont Batu Hijau banyak membantu,” kataArianto. Tidak ada hambatan berarti bagi anak-anakdesa di wilayah Kecamatan Jereweh untukmenempuh pendidikan SD, SMP dan SMA.Keinginan menempuh pendidikan pada jenjangpendidikan dasar dan menengah sudah semakinmudah seiring dengan dibangunnya infrastrukturpendidikan tersebut. Dulu anak-anak desa yangtamat SMP sulit melanjutkan sekolah ke SMA,karena hanya ada di Taliwang. Sekarang SMA yang

Page 155: Buku Batu Hijau

155

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Membanguninfrastrukturpendidikanadalah terobosanstrategisNewmont BatuHijau untukmeningkatkankualitas sumberdaya manusia

Anak-anakdesa sekarangini semakinmudahmenempuhpendidikanmulai dari SD,SMP hinggaSMA

d i b a n g u nN e w m o n tBatu Hijausudah ada diJ e r e w e h .Proses belajardan meng-ajar semakinm u d a hdidapatkanoleh anak-anak desa .

P e n a m -b a h a nf a s i l i t a spendidikanterus dila-kukan untukmempermudahj a n g k a u a nmasyarakatmenyekolahkana n a k -a n a k n y a .Setelah pembangunan dan renovasi SD, SMP danSMA dilakukan oleh Newmont Batu Hijau di desa-desa di lingkar tambang termasuk di KecamatanJereweh, perusahaan pertambangan tembaga danemas ini juga membangun SMP Negeri 2 Jerewehdi Desa Benete. Sementara untuk memudahkananak-anak pergi ke sekolah, Newmont Batu Hijaumenyediakan bus sekolah gratis untuk menjemputdan mengantar siswa dari Maluk atau Benetemenuju sekolahnya di Taliwang, Jereweh danSekongkang. Tersedianya bus sekolah ini sangatmembantu anak-anak disiplin mengikuti pelajarankarena tidak lagi terlambat masuk sekolah.Pemberian beasiswa serta dana bantuan pendidikanmencerminkan kepedulian tinggi Newmont BatuHijau kepada anak-anak desa dari keluarga-keluarga tidak mampu secara ekonomi untukmenyekolahkan anak-anaknya.

Page 156: Buku Batu Hijau

156

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Jika sektorinformal sudah

tumbuh danberkembang diPantai Wisata

Malukmaka desa akanbisa menambahsumber pema-

sukannya

Banyak siswa SD yang mendapat dana bantuanpendidikan, sementara siswa SMP dan SMA selainada yang mendapat dana bantuan pendidikan jugamemperoleh beasiswa untuk pelajar yangberprestasi. Dulu minat sekolah anak-anak desameski cukup tinggi terbentur pada tidak tersedianyasarana dan prasarana pendidikan di sampingkemampuan orangtua yang sangat terbatas untukmembiayai pendidikan anak-anaknya. Apalagiketika SMP belum ada di Kecamatan Jereweh, siswaharus melanjutkan ke Taliwang yang jaraknya cukupjauh serta memerlukan biaya tinggi. Sekarangdengan tersedianya SD, SMP dan SMA di KecamatanJereweh, anak-anak desa semakin berpeluang sekolahdan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebihtinggi. “Sekarang memang tidak ada alasan lagi untuktidak sekolah,” ujar Kepala Desa Goa, NasrullahMa’arif.

Kemajuan di sektor pertanian dalam arti luasserta terbukanya peluang berusaha di sektor-sektorinformal termasuk bidang pariwisata yang mampumenciptakan lapangan kerja telah berdampakpositif terhadap peningkatan pendapatanmasyarakat. Yang terlihat sekarang ini di wilayahKecamatan Jereweh adalah, pada satu sisi terjadipeningkatan perekonomian masyarakat, di sisi lainsarana dan prasarana pendidikan tersedia. Ini yangmempengaruhi semangat orangtua dan anak-anaknya untuk terus sekolah. Kalau di satulingkungan ada anak yang tidak sekolah malahmenjadi pembicaraan karena semua fasilitas sudahtersedia. “Bahkan yang kurang mampu mendapat danabantuan pendidikan dari Newmont Batu Hijau,” tuturseorang warga Desa Beru, Yusuf Ibrahim.Pemerataan pendidikan juga mendapat perhatiandari program ComDev Newmont Batu Hijau.Seluruh desa di Kecamatan Jereweh mendapatbantuan yang cukup berarti untuk menunjangproses belajar mengajar siswa dan guru-guru. Mulaidari sarana dan prasarana pendidikan, beasiswaserta dana bantuan pendidikan untuk keluarga tidak

Page 157: Buku Batu Hijau

157

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ekonomimasyarakatsemakinberkembangseperti yangterlihat di pasar-pasar tradisional

mampu hingga tersedianya bus sekolah,perpustakaan keliling dan penyediaan buku-bukupelajaran di perpustakaan.

Sementara Mukhlis memandang bantuanNewmont Batu Hijau di bidang pendidikan telahmeringankan penduduk desa untuk menyekolahkananak-anaknya mulai dari SD, SMP hingga SMA. Sejakdibangun, direnovasi atau direhabilitasi sekolah-sekolah dasar di desa ini, anak-anak semakinbersemangat menempuh pendidikan. Tidaklahberlebihan jika penilaian yang muncul di masyarakatseputar Kecamatan Jereweh sekarang ini adalahsemakin membaiknya bidang pendidikandibandingkan beberapa tahun lalu ketika anak-anakdesa sulit sekolah atau melanjutkan ke jenjang lebihtinggi. “Saya melihat kualitas pendidikan juga semakinbagus,” ujar Zain Sidik.

Berkembangnya bidang pendidikan diKecamatan Jereweh akhir-akhir ini merupakanjawaban dari kebutuhan masyarakat yang sejaklama mendam-bakan berbagai kemudahanmenempuh pendidikan baik tingkat dasar maupunlanjutan. Pilihan Newmont Batu Hijau membangunsarana dan prasarana sekolah serta berbagaibantuan yang semakin mempermudah anak-anakdesa mengikuti pelajaran, setidaknya merupakanterobosan strategis untuk mengembangkan sumberdaya manusia sekarang dan masa mendatang.

PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT

Perkembangan pesat berbagai aspek kehidupandi wilayah Kecamatan Jereweh, seperti

infrastruktur pertanian, sarana dan prasaranakesehatan, pendidikan serta akhir-akhir iniberkembang sektor pariwisata, secara nyata telahmenggerakkan roda perekonomian masyarakat didaerah ini. Sebelumnya sektor informal tidakberkembang di Kecamatan Jereweh, namun sekarangpara pedagang, pengrajin serta pengusaha lokal

Page 158: Buku Batu Hijau

158

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PrakarsaBisnis Lokal

bertujuanmenumbuh-kembangkan

pengusahalokal dan

peluang usahadi desa-desa

lingkartambang

tumbuh pesat karena peluang semakin terbukakhususnya sejak kehadiran Newmont Batu Hijaubersama sub-kontraktornya. Ini disebabkan tidakhanya sekadar ada peluang usaha, tetapi jugamengucurnya bantuan modal dari perusahaanpertambangan tersebut kepada sektor informalmelalui program Comdev Newmont Batu Hijau.

Proses pendampingan untuk memberdayakanmasyarakat yang dilakukan Newmont Batu Hijauserta berjalan efektifnya Prakarsa Bisnis Lokal telahmemberikan kontribusi nyata kepada pertumbuhanekonomi masyarakat. Munculnya para pedagang diobyek wisata Pantai Maluk adalah contoh kecil dariberkembangnya sektor informal di KecamatanJereweh. Para pedagang di sektor informal inidiberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengaisrezeki. Newmont Batu Hijau menye-rahkan penge-lolaan fasilitas wisata Pantai Maluk termasuk tempatberdagang kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Pihak desa masih mengutamakan pedagang agarpendapatan meningkat,” ucap Mukhlis. Tetapi kalausektor informal tersebut sudah tumbuh danberkembang maka ke depan bisa menjadi salahsatu sumber pendapatan desa. Inilah bantuankonkret Newmont Batu Hijau dalammemberdayakan masyarakat di desa-desa lingkartambang.

Sementara seorang warga Desa Belo, H MadjidIno melihat kemajuan dari sisi lain, yakni terbukanyapeluang usaha petani di desa ini untuk lebihmengembangkan komoditi sayur-sayuran yangdapat dijual baik ke pasaran umum maupundipasok untuk memenuhi kebutuhan sub-kontraktor Newmont Batu Hijau . Setiap kelompokpetani sayur di desa-desa lingkar tambangmendapat jatah untuk menyuplai sayur termasukpetani di Desa Belo dua kali seminggu. Kini petanidi Desa Belo mendapat tambahan penghasilan.Selain dari tanaman padi dan palawija juga hasil

Page 159: Buku Batu Hijau

159

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

panen sayur-sayuran. Ini berdampak terhadappeningkatan kesejahteraan masyarakat.

Geliat ekonomi di Kecamatan Jereweh sekarangini kian nyata. Pendapatan masyarakat semakinmeningkat. Salah satu contoh yang bisa dilihatadalah deretan rumah-rumah baru dan permanenyang pagar halamannya tidak lagi menggunakansampak atau pagar dari bilah bambu, tetapi pagaratau terali besi. Kecamatan Jereweh sesungguhnyacukup potensial untuk semakin maju danberkembang. Pariwisata dan pertanian adalah duabidang yang bisa saling mendukung dan memberikeuntungan. Pertumbuhan dua sektor ini secaranyata telah menggerakkan roda perekonomian desa.

Ke depan sektor pariwisata jika dikelola denganbaik akan dapat diandalkan, sementara di bidangpertanian para petani terus berupaya meningkatkanproduksinya, pendidikan mampu mencerdaskananak-anak desa dan pelayanan kesehatan kianmembaik. Intinya, dari segi ekonomi bisa mandiri,dari sisi kesehatan membentuk masyarakat yangsehat jasmani dan rohani, sementara dari segipendidikan semakin berkualitas.

Dinamikamasyarakatlingkartambang sejakkehadiranNewmont BatuHijau semakintinggi

Page 160: Buku Batu Hijau

160

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 161: Buku Batu Hijau

161

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

GAIRAH SEKONGKANG

JANGAN MEMBAYANGKAN SEKONGKANG SEPERTI DULU

BANYAK KEMAJUAN YANG DIALAMI DAERAH INI

GAIRAH EKONOMI MEWARNAI KEHIDUPAN WARGA

ADA PERTUMBUHAN, ADA PERKEMBANGAN

DenyutkehidupanmasyarakatSekongkangsekarang inisemakin dirasa-kan masyarakatkarena dibang-unnya berbagaiinfrastrukturyang memangsangat dibutuh-kan selama ini

Sekongkang sekarang berbeda jauh denganSekongkang dulu. Gairah ekonomi masyarakat

setiap hari terlihat nyata di kecamatan denganpenduduk 4.833 jiwa ini. Denyut ekonomimasyarakat telah memicu pergerakan ke arahpertumbuhan dan perkembangan pada berbagaiaspek kehidupan yang paling mendasar, sepertiinfrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian sertausaha kecil dan menengah. Kalau selama ini anak-anak di Desa Sekongkang Atas dan SekongkangBawah sulit melanjutkan pendidikan ke SMP karenalokasinya jauh,hanya ada diJereweh danT a l i w a n g ,sekarang diS e k o n g k a n gs u d a hdibangun SMPoleh NewmontBatu Hijaum e l a l u ip r o g r a mC o m m u n i t yD e v e l o p m e n t( C o m D e v ) .Newmont BatuHijau mem-bangun SMPyang berlokasi

Page 162: Buku Batu Hijau

162

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Keberadaan bussekolah bantuanNewmont Batu

Hijau sangatmembantu

siswa dan gurudalam

transportasipergi dan

pulang sekolah

di Sekongkang Bawah pada tahun 2000 dengan danasekitar Rp 3,2 miliar.

Sekolah itu dilengkapi 12 ruangan belajar,perpustakaan, laboratorium Ilmu PengetahuanAlam (IPA) serta berbagai fasilitas olahraga. Belumlagi renovasi dan rehabilitasi berbagai Sekolah Dasar(SD) serta kelengkapan sarana dan prasaranabelajar-mengajar di setiap sekolah di desa-desa yangmasuk wilayah Kecamatan Sekongkang. Berbagaifasilitas pendidikan ini dibangun dan diberikanNewmont Batu Hijau dengan tujuan agar seluruhmasyarakat terutama anak-anak tidak lagimengalami kesulitan menempuh pendidikan.Nampaknya sulit untuk tidak mengatakan bahwabantuan Newmont Batu Hijau di berbagai bidangtermasuk pendidikan yang menyentuh langsungkebutuhan rakyat sangat dirasakan penduduk desa.“Wajar kalau masyarakat bersyukur,” kata CamatSekongkang, Marga Rahman.

Keberadaan bus sekolah sangat membantu gurudan siswa. Operasionalnya didanai oleh NewmontBatu Hijau bekerjasama dengan Komite Sekolah.Sekarang ini di Sekongkang tidak ada lagi istilahtidak bisa sekolah setelah berbagai fasilitaspendidikan tersedia dan cukup memadai. NewmontBatu Hijau dalam program peduli pendidikanmemberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswaberprestasi di samping dana bantuan pendidikankhusus untuk siswa yang orangtuanyanya tidakmampu. Kisah tentang sulitnya pendidikan di masasilam tinggal menjadi cerita bagi masyarakatKecamatan Sekongkang yang mewilayahi DesaSekongkang Atas, Sekongkang Bawah, Tongo, AikKangkung dan Desa Tatar.

Keceriaan anak-anak sekolah di SD dan SMP saatini mencerminkan kegairahan masyarakat menatapmasa depannya. Tidak hanya sebatas SD dan SMP,anak-anak desa juga bisa menjangkau Sekolah

Page 163: Buku Batu Hijau

163

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kesulitanekonomimasyarakatsecara perlahantetapi pasti dapatdiatasi, danorangtuabersemangatmenyekolahkananak-anaknya

Anak-anakdesa kinisemakinbersemangatmengikutipelajaran disekolah

Menengah Atas (SMA) Taliwang. Kehadiran bussekolah dan semakin lancarnya angkutan umumsaat ini telah membantu transportasi siswa pergidan pulang sekolah setiap hari, gambaran nyatayang sebelumnya tidak pernah terbayangkan olehmasyarakat desa.

Masyarakat Sekongkang realistis memandangkehidupan. Pergerakan kehidupan menujuperbaikan sudah dirasakan sekarang ini. Bukanhanya anak-anak yang sedang menempuhpendidikan formal saja mendapat perhatian dariNewmont Batu Hijau, tetapi juga pada pendidikannonformal. Berbagai pelatihan khusus keterampilandiberikan kepada pemuda desa, mulai dari bidangkomputer, manajemen koperasi, manajemenkeuangan, pengelola usaha kecil hinggaperbengkelan. Newmont Batu Hijau juga membantumembangun sumber daya manusia berkualitas.“Sejak kehadiran Newmont Batu Hijau, pendidikan diSekongkang menunjukkan kemajuan,” tutur KepalaDesa Sekongkang Atas, Syarifudin. Perbaikangedung SD oleh Newmont Batu Hijau dengan danasekitar Rp 900 juta, belum termasuk fasilitaspendukung, seperti bangku, meja dan fasilitaspenunjang proses belajar mengajar serta perangkatkomputer, adalah bukti perhatian perusahaan

Page 164: Buku Batu Hijau

164

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau meng-

hargai prestasisiswa dan

mahasiswamelalui peng-

hargaan beasiswa

pertambangan ini terhadap kemajuan duniapendidikan di wilayah ini.

Dengan semakin meningkatnya pendapatanmasyarakat baik yang bekerja langsung di NewmontBatu Hijau maupun di sub-kontraktor sertamunculnya berbagai peluang usaha yang menyerapbanyak pekerja di sektor informal telah mengubahkualitas hidup masyarakat. Kesulitan ekonomikeluarga secara perlahan mulai berkurang. Paraorang tua telah mampu menyekolahkan anak-anakmereka ke jenjang lebih tinggi hingga perguruantinggi di luar Sumbawa termasuk di Matarambahkan sampai ke Pulau Jawa.

Keterbelakangan bidang pendidikan yangdirasakan masyarakat Sekongkang selama inimengalami perubahan signifikan. Tidak lagi terlihatanak-anak sekolah hanya memakai sandal jepit,telanjang kaki atau berpakaian sekedarnya denganperlengkapan belajar yang tidak memadai.

Peran pemerintah tentu cukup besar dalamupaya memajukan bidang pendidikan tersebut,namun kehadiran Newmont Batu Hijau telahmemperkuat komitmen bersama untuk memberikanberbagai fasilitas pendidikan yang akan menjadimodal awal membentuk generasi masa depan yangberkualitas. Newmont Batu Hijau setidaknya telahmengubah pandangan masyarakat terhadappendidikan, ini terbukti dengan semakin banyakanak-anak yang mampu melanjutkan pendidikanke jenjang lebih tinggi, SMP, dan SMA. “Bahkansampai perguruan tinggi,” kata seorang pendidikasal Sekongkang, Abdullah. Keberadaan SMPSekongkang yang dibangun Newmont Batu Hijausangat membantu anak-anak di desa ini.

Dulu sekolah SMP cukup jauh, di Jereweh atauTaliwang. Kalau jaraknya cukup jauh makapengeluaran biaya sekolah cukup besar. Sekarangberbagai pengeluaran itu bisa dikurangi. Bahkan jikamasih ada orangtua yang tidak mampu, Newmont

Page 165: Buku Batu Hijau

165

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Penimbanganbayi secararutin dilak-sanakan masya-rakat di setiapPosyanduuntuk meman-tau tumbuhkembang anak

Batu Hijau memberikan dana bantuan pendidikantermasuk pakaian seragam, tas sekolah dan alat-alat kelengkapan belajar lainnya. Siswa danmahasiswa berprestasi juga diberikan beasiswa yangdiharapkan menjadi pendorong bagi siswa danmahasiswa lainnya untuk mengejar prestasi disekolah. Ini langkah strategis untuk memacu anak-anak agar selalu bersemangat dalam belajar. DanNewmont Batu Hijau menghargai prestasi-prestasiyang sudah diraih oleh siswa dan mahasiswa asalNusa Tenggara Barat (NTB) terutama dari desa-desalingkar tambang di Kabupaten Sumbawa Barat.

MEMBAIKNYA KESEHATAN MASYARAKAT

Keprihatinan masyarakat di KecamatanSekongkang terhadap ganasnya penyakit

malaria yang saat itu banyak merenggut korbanjiwa ketika fasilitas pelayanan kesehatan tidak ada,sekarang bukan lagi menjadi sesuatu yangmengkhawatirkan dan menakutkan. Angkapenderita malaria serta angka kematian akibatmalaria sertap e n y a k i t -penyakit lainnyasudah dapatditekan karenat e r s e d i a n y ap u s a t - p u s a tp e l a y a n a nk e s e h a t a n .F a s i l i t a skesehatan diSekongkang dulutidak ada samasekali. Wargadesa jika mauberobat harus keJereweh atauTaliwang.

Page 166: Buku Batu Hijau

166

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PuskesmasSekongkang danNewmont Batu

Hijaubekerjasama

meningkatkanperanan danmemperkuat

Posyandu disetiap desa

lingkar tambang

Sekarang Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas) Sekongkang sudah ada, diresmikantahun 2004. Puksemas Sekongkang tersebutdibangun oleh pemerintah, sementara fasilitaspendukung dibantu Newmont Batu Hijau. Dalampelayanan kesehatan masyarakat sebelum adaPTNNT, di Sekongkang tidak ada fasilitas kesehatan.Saat itu Sekongkang masih bergabung denganKecamatan Jereweh. Pelayanan kesehatan kepadamasyarakat kalau pun ada hanya dilayani seorangmantri, sifatnya pun insidental, karena jumlahpetugas kesehatan sangat terbatas yang harusmelayani cukup banyak masyarakat.

Penanganan penyakit malaria difokuskan untukmengurangi jumlah angka kesakitan dan angkakematian. Newmont Batu Hijau berperan penuhdalam penanggulangan penyakit tersebut melaluiDepartment Malaria Control, sedangkan untukkelancaran pelayanan kesehatan bagi masyarakatyang sakit disiapkan mobil ambulans dan PuskesmasKeliling (Pusling). Department Malaria Controlbertugas mulai dari menangkap jentik nyamuk,mengobservasi lokasi-lokasi rawan berkembangnyanyamuk malaria serta melakukan penyemprotan disepanjang jalan, genangan air dan dalam rumahpenduduk. Berbagai upaya yang dilakukanNewmont Batu Hijau untuk meningkatkan derajatkesehatan masyarakat sangat dirasakan pendudukdesa. Penyakit malaria yang sempat mewabahsampai menelan korban jiwa kini tidak lagi menjadimomok bagi warga Sekongkang.

Derajat kesehatan masyarakat sudah mulaimeningkat, begitu juga kesadaran warga untukhidup sehat. Kesadaran masyarakat akan artipentingnya pola hidup sehat mulai terlihat. Wargadesa jika ada keluarganya yang sakit langsungberobat ke dokter atau pusat-pusat pelayanankesehatan. Ketika pertama kali beroperasi,Puskesmas Sekongkang ini tidak ada dana

Page 167: Buku Batu Hijau

167

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Rumah-rumahpenduduk desakini memilikijamban danwarga mulaiterbiasa hidupbersih

operasional. “Syukurlah Newmont Batu Hijaumembantu Rp 10 juta untuk enam bulan,” kata KepalaPuskemas Sekongkang, dr Milada Aini.

Puskesmas Sekongkang menjalin kerjasamadengan Newmont Batu Hijau mengembangkan PosPelayanan Terpadu (Posyandu) dengan fokusperhatian pada titik-titik mana penduduk antusiaspergi ke pusat-pusat pelayanan kesehatan. Iniuntuk memudahkan masyarakat memperolehpelayanan kesehatan di samping upayameningkatkan pemahaman warga tentangpentingnya hidup sehat. Sarana pelayanankesehatan yang juga banyak mendapat bantuanNewmont Batu Hijau adalah Puskesmas Pembantu(Pustu) Aik Kangkung, Tatar dan Sekongkang Atas.Perusahaan ini membantu merehabilitasi Pustutersebut di samping membangun Pustu Tongo.Sementara untuk memberikan pelayanan yang lebihmaksimal kepada masyarakat, selain ada fasilitaspelayanan kesehatan, juga telah ditempatkansejumlah paramedis baik bidan maupun perawat.

Ada kesadaran warga desa untuk hidup sehat,dan ini akan sangat membantu meningkatkanderajat kesehatan masyarakat. Soal kesehatanmasyarakat memang tidak bisa hanya

Page 168: Buku Batu Hijau

168

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KehadiranEmbung Pujasangat mem-bantu petani

Tongomeningkatkan

hasil panen

mengandalkan kelengkapan sarana dan prasaranakesehatan, tenaga medis atau fasilitas lainnya saja,tetapi harus didukung pula oleh kesadaranmasyarakat tentang arti penting pola hidup sehat.Dalam upaya mencegah mewabahnya berbagaijenis penyakit terutama malaria, diare serta berbagaipenyakit lain, seperti infeksi saluran pernafasan atas,tuberkulosis serta melaksanakan program kesehatanibu dan anak, Newmont Batu Hijau berkoordinasidengan pemerintah melakukan berbagai langkahbersama masyarakat, antara lain menggerakkanprogram kebersihan lingkungan di setiap desa.

Di desa-desa dalam wilayah KecamatanSekongkang dibangun bak sampah permanen sertadrainase. Newmont batu Hijau selain membangunbak sampah permanen, juga memberikan bantuandua unit dump truck termasuk biaya operasionalnya,masing-masing satu unit untuk mengangkut sampahdi wilayah Desa Sekongkang Bawah danSekongkang Atas serta satu unit untuk Desa Tongo.Sampah-sampah ini dibuang ke TempatPembuangan Akhir (TPA) yang lokasinya jauh daripermukiman penduduk.

Khusus untuk mencegah munculnya kembalipenyakit malaria yang sebelumnya sangat tinggidilakukan penyemprotan dan pengasapan (fogging)secara berkala oleh Newmont Batu Hijau, sementarafasilitas air bersih untuk masyarakat disediakansumur-sumur bor dilengkapi bak penampungkemudian dialirkan dengan melalui jaringan pipake rumah-rumah penduduk. Masyarakat tidak lagimandi, mencuci dan buang air besar di kali. “Tetapitelah menggunakan jamban yang dibangun di setiaprumah penduduk,” ujar Kepala Desa SekongkangAtas, Syarifuddin. Masyarakat di KecamatanSekongkang sekarang ini juga semakin mudahmendapatkan pelayanan kesehatan.

Kehadiran dan kepedulian Newmont Batu Hijauterhadap pem-bangunan bidang kesehatan telah

Page 169: Buku Batu Hijau

169

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Petani Tongomulai memasoksayur-sayuranke NewmontBatu Hijaumelalui sub-kontraktor yangternyata mampumenambahpendapatmasyarakat

meningkatkan derajatkesehatan masyarakatdi KecamatanSekongkang. Penyakitmalaria serta jenispenyakit lainnya yangselama ini selalum e n g k h a w a t i r k a npenduduk, sekarangsudah semakin jauhberkurang jumlahpenderitanya. Sepertiyang diungkapkan lagi oleh Kepala Desa AikKangkung, Mustamir AK, “Pelayanan kesehatanmudah diperoleh masyarakat”. Kesehatan memangakan menjadi faktor penting untuk meningkatkanproduktivitas masyarakat yang pada gilirannyadapat memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraanrakyat, sekarang dan masa mendatang. GairahSekongkang sekarang ini merefleksikan adanyakemajuan yang berarti bagi seluruh masyarakat dikecamatan ini.

MEMBERDAYAKAN PETANI

Kecamatan Sekongkang merupakan wilayahlingkar tambang Newmont Batu Hijau. Dampakpositif langsung atau pun tidak langsung darikehadiran perusahaan pertambangan tersebutsudah dirasakan oleh masyarakat. Indikasi yangtampak adalah kegairahan warga dalamberaktivitas sehari-hari. Anak-anak pergi ke sekolah,karyawan bekerja, petani ke sawah, guru mengajar,tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatankepada warga, anak-anak muda berwirausaha,sementara ibu-ibu rumah tangga menciptakanlapangan kerja sendiri dengan menambahketerampilan. Para petani tidak lagi khawatirdengan kekurangan air akibat sistem pengairanyang tidak memadai atau dengan cara tradisional

Page 170: Buku Batu Hijau

170

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Prakarsa BisnisLokal dimanfa-

atkan secara baikoleh masyarakatpedesaan melaluikerjasama salingmenguntungkan

dengan NewmontBatu Hijau

yang menyebabkan hasil panen sedikit.

Panen satu kali dalam setahun kini sudahditinggalkan. Keberadaan Embung Puja di DesaTongo serta berbagai fasilitas irigasi di desa-desalingkar tambang lainnya, seperti Desa SekongkangAtas, Sekongkang Bawah, Tatar dan Aik Kangkungdi wilayah Kecamatan Sekongkang, ternyatamampu meningkatkan hasil panen padi. Kalau dulusatu hektar sawah hanya mampu menghasilkansekitar dua ton padi sekarang naik dua kali lipatbisa empat sampai lima ton padi per hektar. Bahkansudah ada petani yang secara luar biasa mampumencapai produksi di atas lima ton. Ini eratkaitannya dengan pembangunan infrastrukturpertanian terutama fasilitas irigasi di desa-desatersebut yang secara nyata telah meningkatkan hasilpanen para petani.

Kepedulian Newmont Batu Hijau terhadappembangunan bidang pertanian tidak hanyaterbatas pada pembangunan fasilitas irigasi saja,tetapi juga peningkatan skill dan pengetahuan parapetani. Petani diberi pelatihan bahkan diikutikandalam studi banding ke daerah lain yang sudahlebih maju sistem pertaniannya. Newmont BatuHijau melalui program pengembangan masyarakatatau Community Development (Comdev) secara rutinmemberikan pembinaan kepada para petani.Meningkatnya pemahaman, pengetahuan danketerampilan para petani disertai dukungan sistempengairan yang baik telah memberikan hasil yangbaik pula kepada pendapatan para petani.

Upaya meningkatkan hasil panen padi hanyalahsatu sisi yang menjadi kepedulian Newmont BatuHijau di Kecamatan Sekongkang. Bidanghortikultura sekarang sudah dilirik oleh masyarakatuntuk semakin dikembangkan karena memilikiprospek baik untuk meningkatkan kesejahteraanpenduduk desa khususnya para petani. Misalnya

Page 171: Buku Batu Hijau

171

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PeranNewmont BatuHijau inginmengajakmasyarakatmengejarketertinggalannya

bercocok tanam sayur-sayuran, bawang merah dankacang kedelai. Petani di Desa Tongo bekerjasamadengan Newmont Batu Hijau mengembangkanbudidaya sayur-sayuran untuk disuplai keperusahaan tersebut melalui sub-kontraktornya.Kerjasama ini melibatkan kelompok masyarakat.Ada sekitar 20 petani sayur di desa tersebut.Hasilnya diserap oleh sub-kontraktor untukmemenuhi kebutuhan seluruh karyawan NewmontBatu Hijau.

Jenis sayur-sayuran yang dihasilkan petani di desa-desa lingkar tambang dalam wilayah KecamatanSekongkang antara lain bayam, kacang panjang, sawihijau, sawi putih, kol, labu putih dan labu kuning.Sayur-sayuran inilah yang dipasok petani ke sub-kontraktor untuk selanjutnya disuplai ke NewmontBatu Hijau. Dulu warga membeli sayur-sayuran bisasampai ke Lombok, tetapi sekarang bisa denganmudah memperolehnya. “Petani Tongo sudah mampumenghasilkannya,” ujar seorang petani Desa Tongo,Sukarta. Petani ini hanyalah salah satu dari banyakpetani di Desa Tongo yang selain menanam sayur-sayuran juga berusaha menjadi pemasok ke sub-kontraktor Newmont Batu Hijau. Ini artinya adadinamika ekonomi penduduk desa, dan

Page 172: Buku Batu Hijau

172

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Masyarakat desakini semakinakrab meng-

gunakanteknologi

canggih berkatpertumbuhan

perekonomian didesa-desa

lingkar tambang

menggairahkan masyarakatnya untuk membukapeluang usaha dalam upaya meningkatkankesejahteraan hidupnya.

Petani-petani di desa-desa lingkar tambanglainnya juga ikut merasakan usaha lokal seperti ini.Kalau seorang petani mendapat jatah satu kali dalamsepekan untuk memasok sayur-sayuran ke sub-kontraktor Newmont Batu Hijau, maka pada pekanberikutnya dilakukan oleh petani lain dariKecamatan Jereweh atau Taliwang. Bagi NewmontBatu Hijau dinamika antarpetani yang padaperkembangan selanjutnya memunculkan pulapengusaha kecil di desa merupakan refleksikeberhasilan dari apa yang disebut sebagai PrakarsaBisnis Lokal. Artinya, interaksi petani, pengusaha, sub-kontraktor dan Newmont Batu Hijau telahmenumbuhkan peluang bisnis yang memberi banyakmanfaat kepada penduduk desa.

Gairah kehidupan masyarakat di KecamatanSekongkang menunjukkan roda perekonomianbergerak, tumbuh dan terus berkembang. Dampakluasnya adalah kehidupan warga desa yangsemakin baik. Indikasinya bisa dilihat dari berbagaiaspek kehidupan yang secara nyata memper-lihatkan kemajuan berarti pada penduduk setempat.Pendapatan masyarakat di Kecamatan Sekongkangrata-rata Rp 750.000 per bulan, artinya di atas limajuta rupiah per tahun. Mereka rata-rata petani.Belum lagi pendapatan anak-anaknya yang bekerjadi Newmont Batu Hijau dan sub-kontraktor. Jadirelatif tidak ada kekhawatiran soal kemampuanekonomi di masyarakat. Dari besaran pendapatantersebut, rata-rata masyarakat di sini sudah mampumembangun rumah permanen. Itulah kemajuanyang ingin diperlihatkan oleh warga desa. “Dan inimenunjukkan daya beli masyarakat jauh meningkat,”kata Camat Sekongkang, Marga Rahman.

Page 173: Buku Batu Hijau

173

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ada interaksipositif antaramasyarakat danNewmont BatuHijau

MENGGERAKKAN EKONOMI

Bagi masyarakat Sekongkang infrastrukturadalah kebutuhan mutlak untuk menggerakkanroda ekonomi agar terus berputar mengiringidinamika warga menuju kesejahteraannya.Pembangunan dan rehabilitasi sarana danprasarana pendidikan, kesehatan dan pertanianbantuan Newmont Batu Hijau selama ini telahmemberikan kontribusi nyata kepada pendudukdesa lingkar tambang. Kehadiran SD, SMP,Puskesmas, Pustu, Posyandu, fasilitas irigasi, airbersih, berbagai pelatihan dan pembinaan untukpetani, bantuan pendidikan, beasiswa, bantuansarana dan prasarana kesehatan serta terbukanyapeluang-peluang usaha, secara perlahan tetapi pastitelah melepaskan desa-desa di KecamatanSekongkang dari ketertinggalan.

Peran Newmont Batu Hijau yang mengajakmasyarakat untuk mengejar ketertinggalan padakenyataannya telah menumbuhkan perekonomianwarga di segala bidang kehidupan. Ketika aktivitasekonomi penduduk terus berkembang, ketersediaansarana dan prasarana perhubungan untukmemudahkan pergerakan transportasi sudahtersedia, maka tidak ada lagi keterisolasian desa-desa di Kecamatan Sekongkang. Sekongkang sudahmenjadi daerah terbuka.

Page 174: Buku Batu Hijau

174

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Semakinterbukanya

wilayahSekongkang

telahmenggerakkan

roda ekonomimasyarakat

desa

Menggerakkan roda perekonomian masyarakatadalah komitmen Newmont Batu Hijau sekaligusberkah bagi seluruh penduduk di desa-desa ini.Ekonomi tumbuh dan berkembang, masyarakatdibina, dididik bahkan atas inisiatif sendiri ikutmengembangkan diri menjadi pengusaha-pengusahalokal yang semakin jeli mencari peluang usaha. Disisi lain, penduduk desa terutama anak-anak mudadiajak ikut pelatihan di berbagai bidang agar terampildan bisa menciptakan lapangan kerja. Semakinterbuka dan bergeraknya roda ekonomi di wilayahKecamatan Sekongkang tidak hanya ditandai olehmudahnya jangkauan alat transportasi, tersedianyaberbagai infrastruktur, munculnya pengusaha-pengusaha lokal, semakin membaiknya derajatkesehatan masyarakat atau terampilnya para petanidi desa-desa tersebut, tetapi juga dapat dilihat darimasuknya berbagai investasi lain yang menyertaidinamika ekonomi penduduk desa.

Masyarakat sekarang tidak lagi asing dengantelepon seluler atau jaringan televisi termasukjaringan TV kabel yang sebelumnya tidak pernahterbayangkan oleh penduduk desa untuk mengenalbarang-barang berteknologi canggih tersebut. Kiniwarga desa tidak lagi aneh dengan produk-produkelektronika yang selama ini banyak digunakanorang di kota-kota besar saja. Warga desa sudahbiasa berkomunikasi dengan telepon seluler, dantidak pernah ketinggalan informasi yang disiarkanberbagai saluran televisi melalui jaringan parabola.Produk elektronik lain yang sudah akrab denganmasyarakat adalah mesin cuci. Sebuah kemajuanyang tidak pernah diimpikan sebelumnya. Jangantanya soal sepeda motor. Dulu jumlah sepedamotor bisa dihitung dengan jari. Hanya guru yangmemilikinya. Sekarang setiap rumah tangga rata-rata punya sepeda motor yang meramaikan aruslalu lintas di wilayah Kecamatan Sekongkang. Iniadalah dampak luas dari keberadaan NewmontBatu Hijau. Setidaknya ini langkah awal kemajuanbagi masyarakat Kecamatan Sekongkang.

Page 175: Buku Batu Hijau

175

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ada cerita menarik di Sekongkang jika dikaitkandengan kehadiran Newmont Batu Hijau. Sejumlahpejabat Kabupaten Sumbawa pada sekitar tahun1988 datang ke Sekongkang. Kehadiran para pejabatkabupaten itu nampaknya menjadi tonggak awalmunculnya hubungan baik antara masyarakat danNewmont Batu Hijau. Terungkap bahwa pemerintahdaerah ingin meminjam perumahan guru SDSekongkang untuk dijadikan base camp NewmontBatu Hijau. Masyarakat menyambut baik keinginandan rencana Newmont Batu Hijau itu. Terjadilahinteraksi positif antara warga desa dan perusahaanpertambangan tersebut. Masyarakat Sekongkangyang saat itu umumnya petani diberikan kesempatanpula untuk bekerja.

Tenaga kerja lokal pun mulai terserap saat itu.Penyerapan tenaga kerja lokal di Sekongkangternyata sudah berlangsung sejak Newmont batuHijau melakukan eksplorasi tambang, berlanjutketika berlangsung masa konstruksi, dan hinggasaat ini operasional tambang. Inikah tonggak awalpersahabatan yang erat dan sulit dipisahkan antaramasyarakat di Kecamatan Sekongkang dankeberadaan Newmont Batu Hijau. Yang jelas, dansulit untuk tidak mengatakannya demikian, bahwaSekongkang kini semakin berkembang.

Sekongkangjuga memilikiPantaiRantung yangindah danberpotensimenjadi objekwisata

Page 176: Buku Batu Hijau

176

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 177: Buku Batu Hijau

177

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

MAGNET MALUK

MATAHARI BELUM LAGI TERBIT DI TIMURINGAR BINGAR SUDAH MULAI TERDENGAR

DENYUT KEHIDUPAN NYARIS TAK BERHENTIMALUK MEMBERI MAGNET

Maluk kinisemakinberkembangpesat, ada dayatarik tersendiripada desa yangkini banyakdidatangi olehmasyarakat dariberbagai daerah

Sektorinformaltumbuh pesatdi Desa Malukyangmembukaberbagaipeluang usaha

Sejumlah pengojek menjelang pagi tampak mulailalu lalang di setiap gang mencari penumpang.

Sementara di salah satu sudut jalan, pedagangmakanan dan minuman terlihat pula mulaimelayani pembeli. Dari kejauhan beberapa wargasudah melakukan aktivitas rutinnya. Denyut DesaMaluk pun dimulai. Kesibukan dinihari tersebutmengawali geliat Maluk yang sekarang tumbuhpesat. Maluk kini ibarat gadis cantik yang mulaibersolek. Maluk seakan memiliki magnet yangmampu menumbuhkan minat banyak orang dariberbagai lapisan masyarakat di Tanah Air untukmendatanginya. Ada daya tarik tersendiri padaMaluk. Aktivitas warga semakin ramai ketika jarumjam menunjukkan angka 05.00 Wita. Para pengojekterlihat sibuk mengantar penumpang yang akanbekerja di Newmont Batu Hijau, sementara wargadesa lainnya mulai bersiap melaksanakan kegiatanrutin sehari-hari.

Page 178: Buku Batu Hijau

178

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Maluk pernahberpenduduk

sekitar sepuluhribu jiwa yang

datang dariberbagai wilayah

di NTB dandaerah lain di

Indonesia

Para pedagang antara pukul 06.00 - 07.00 Witamulai membuka toko dan warungnya. Bahkan pasartradisional sudah diramaikan oleh pedagang danpembeli. Itulah Desa Maluk yang tidak berlebihankalau saat ini disebut sedang mengarah menjadisebuah kota dengan segala kesibukan warganya.Maluk yang beberapa tahun lalu nyaris tanpaaktivitas, kini justru diwarnai padatnya kesibukanwarga desa sepanjang hari, pagi, siang dan malamhingga dinihari keesokan harinya. Apa yang terlihatpada Desa Maluk sekarang ini nampaknya memangtidak bisa dilepaskan dari kehadiran Newmont BatuHijau sejak beberapa tahun lalu. Perusahaan initelah memberi nilai tambah bagi pertumbuhanekonomi warga desa. Sebagian besar masyarakatdesa bahkan menyatakan tidak akan ada Malukseperti sekarang ini jika tidak ada perusahaanpertambangan tembaga dan emas tersebut.“Perputaran uang di Maluk mungkin bisa mencapaipuluhan bahkan ratusan juta rupiah setiap hari,” kataCamat Jereweh, ME Arianto.

Desa Maluk memang bisa dikatakan luar biasaperkembangannya. Sebelum masa konstruksi danberoperasinya Newmont Batu Hijau, desa ini hanyadihuni tidak lebih dari 1.600 jiwa yang merupakanpara transmigran asal Lombok, Bali dan Jawa.Sekarang setelah Newmont Batu Hijau beroperasi,pertambahan jumlah penduduk Maluk mencapaisekitar 6.000 jiwa yang berasal dari seluruh daerahdi Indonesia serta warga asing yang bekerja diNewmont Batu Hijau. Maluk pernah berpendudukhampir 10.000 jiwa ketika masa konstruksiNewmont Batu Hijau dilakukan. Ini akibatberdatangannya para pekerja dari berbagai daerahdi tanah air. Konsekuensi dari pertambahan jumlahpenduduk yang pesat itu adalah dibutuhkannyatempat tinggal dan makan serta kelancarantransportasi dan berbagai fasilitas lainnya untukmendukung aktivitas masyarakat.

Page 179: Buku Batu Hijau

179

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Berbagai jenisusaha pariwisataada di DesaMaluk, sepertihotel, restoran,objek wisata danatraksi wisatabahari diperairan PantaiWisata Maluk

Faktor ini pula yang menyebabkan perubahanpesat telah terjadi di Desa Maluk. Berbagai indikasitumbuhnya ekonomi Desa Maluk memang secarakasat mata terlihat sekarang ini. Mulai dari gado-gado hingga menu masakan Eropa serta berbagaijenis minuman produksi dalam dan luar negeri bisaditemukan di desa ini. Hotel dan restoranberkembang pesat, warung telekomunikasi dancounter telepon seluler (ponsel) atau handphone (Hp)serta beberapa lembaga perbankan dan perusahaanswasta beroperasi di Maluk.

Menarik pula untuk dicatat bahwa di desa inidapat pula ditemukan usaha laundry dan salonkecantikan yang selama ini mungkin hanya dikenalsebagai usaha jasa untuk orang-orang di kota besar.Inilah refleksi dari kemajuan ekonomi Maluk dalambeberapa tahun terakhir. Kehadiran Newmont BatuHijau telah menjadi stimulasi bagi masyarakat desauntuk terus berkembang kea rah yang lebih baik lagi.Internet sudah tidak asing lagi bagi warga DesaMaluk. Penggunaan teknologi informasi cangih itubukan lagi menjadi sesuatu yang istimewa, bersuratbisa dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) ataubermain di dunia maya. Lihatlah Maluk saat ini.Peluang bisnis tumbuh dan berkembang dari

Page 180: Buku Batu Hijau

180

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Para pedagang diDesa Maluk kini

tumbuh danberkembang,

sektor informalmulai disentuh

masyarakat desaterutama di

sektor pariwisata

berbagai jenis usaha. Para investor lokal atau pundari luar daerah mulai menanamkan modalnya didesa ini, sementara masyarakat setempat lainnyamenciptakan berbagai usaha yang bisa menciptakanlapangan kerja.

Para pedagang kecil serta kios-kios berjajar dihampir setiap ruas jalan di Desa Maluk. Sektorinformal berkembang. Masyarakat pun terusmelangkah berusaha meningkatkan kesejahteraanekonomi keluarga. Tidak ada alasan untuk tidakmenangap peluang bisnis yang tercipta olehkehadiran Newmont Batu Hijau. “Sedikitnya ada60 restoran atau warung makan di Maluk, sedangkantempat kos sekitar 500 unit,” ujar Kepala Desa Maluk,Mukhlis H Mukhtar. Penuturan sejumlah pedagangsektor informal di Maluk menggambarkan betapadesa ini menjanjikan kehidupan yang layaksepanjang setiap orang mau berusaha. Apalagiberdasarkan cerita para pendatang yang berinvestasidi Maluk menyebutkan bahwa Maluk yang duluhanyalah sebuah desa kecil dan relatif terisolir,sekarang semakin dikenal di tanah air karenakeberadaan Newmont Batu Hijau.

Burhanuddin, seorang penjual gado-gado, escampur dan makanan kecil di Pantai Maluk, adalahsebuah potret keberhasilan sektor informal. Iamembuka usahanya dengan modal awal hanya Rp750.000, kemudian beberapa bulan berselangmendapat bantuan modal dari Newmont BatuHijau melalui program Community Development(Comdev) sebesar sebesar Rp 5 juta. Dengan modaltersebut kini usahanya cukup berkembang. Setiaphari ia mendapat Rp 300.000 hingga Rp 400.000dan keuntungan setiap bulan mencapai Rp2 jutahingga Rp2,5 juta. Sebagian digunakan untukmembayar angsuran pnjaman sebesar Rp 500.000serta membayar sewa saung (stand) Rp100.000 perbulan. “Alhamdullilah dari hasil berjualan kecil-kecilanini saya bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga,” tutur

Page 181: Buku Batu Hijau

181

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Mengais rezekidi Pasar Malukangkutantradisionalmasih disukaimasyarakat

Burhanuddin. Gambaran yang sama jugadikemukakan Supriadi, warga Alas yang mencobamangadu nasib berjualan gado-gado, pelecing danrujak bersama isterinya di Desa Maluk. Beberapatahun lalu ia mengajak isterinya membuka usahakecil-kecilan dengan menyewa satu kamar ukurankecil. Uang sewanya sebesar Rp 350.000 per bulansekaligus dijadikan tempat tinggal bersamaanaknya.

Supriadi bersama isterinya bisa dikatakanberjualan gado-gado, pelecing dan rujak tanpamodal. Artinya bahan baku diambilnya dari pasarpada pagi hari kemudian dibayar pada sore harinya.Dari hasil berjualan gado-gado, pelecing, dan rujakpendapatannya mencapai Rp300.000 setiap haridengan keuntungan bersih sebesar Rp50.000 setiaphari. Hasil ini cukup untuk menghidupi danmembiayai sekolah tiga anaknya. “Meski tidakbekerja di Newmont Batu Hijau, tetapi saya bisamembuka peluang usaha kecil-kecilan,” kata Supriadi.Potret keberhasilan sektor informal di Desa Malukterekam pula dari cerita seorang pedagang nasigoreng asal Malang, Jawa Timur, Hadinata. Iamengaku tertarik membuka usaha kecil-kecilan didesa ini setelah mendapat informasi bahwa Maluk

Page 182: Buku Batu Hijau

182

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Jasa ojek adalahlapangan kerjayang tercipta

setelahNewmont BatuHijau berada didesa-desa ling-

kar tambang

semakin berkembang sejak kehadiran NewmontBatu Hijau.

Ia berangkat dari Malang bersama isterinyatahun lalu dengan membawa modal Rp 5 juta.Uang tersebut digunakan untuk menyewa rumahtempat berjualan sebesar Rp 4 juta. Hadinata ketikaitu sempat kebingungan, karena modal yang tersisasetelah dipakai biaya hidup sehari-hari hanya Rp400.000. Itu pun berkurang lagi menjadi hanya Rp75.000 setelah membuat tempat berjualan.Hadinata pun memulai usaha kecil-kecilan menjualpisang goreng yang setiap malam terjual 700 buahdengan harga Rp 500 per buah. Ternyata usahanyacukup berkembang, langganannya mulai banyakterutama karyawan Newmont Batu Hijau yangmencari makanan kecil setelah pulang kerja.Keuntungan yang diperoleh digunakan untukmembeli piring dan kursi serta meja tempatberjualan, jenis makanan yang dijual jugabertambah, ada nasi goreng, minuman ringan danes campur.

Kendati hanya jualan kecil-kecilan, Hadinatamempekerjakan tujuh karyawan yang bekerjaberdasarkan tiga kali shift. Dari modal awal hanyaRp75.000 kini omzet dagangannya mencapai sekitarRp 2 juta setiap hari. “Ini dampak kehadiran NewmontBatu Hijau terhadap Desa Maluk,” ujar Hadinata.Hasil yang didapatkan selama ini bisa dimanfaatkanuntuk membiayai seorang anaknya yang kuliah diMalang dan dua anak lainnya sedang sekolahlanjutan tingkat atas di Lumajang. KalauBurhanuddin, Supriadi dan Hadinata mampumeraup rupiah dengan berjualan makanan danminuman ringan , lain lagi dengan Syahril yangsekarang ini boleh disebut sebagai pengusaha lokalyang mampu merebut peluang bisnis sejakkehadiran Newmont Batu Hijau. Ia mampumenangkap peluang bisnis di bidang transportasiojek yang sangat diperlukan untuk mengantarkaryawan Newmont Batu Hijau atau pun ketika

Page 183: Buku Batu Hijau

183

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pengojek diMaluk bisameraih pen-dapatan hinggaRp. 80.000 perhari

para karyawan perusahaan pertambangan itupulang kerja. Dengan hanya bermodalkan sebuahsepeda motor tua, Syahril mencoba usaha barusebagai tukang ojek.

Ketika memulai profesi sebagai tukang ojek,Syahril yang asal Lombok ini mengaku kewalahanmelayani penumpang yang saat itu sangat ramai,karena jumlah pengojek baru sekitar 45 orang.Bahkan pada masa konstruksi Newmont Batu Hijauia terpaksa mengangkut dua penumpang sekaligus.Setelah satu tahun menekuni pekerjaan sebagaitukang ojek, hasil yang diperolehnya selama inidigunakannya untuk mengganti sepeda motortuanya dengan yang baru, Suzuki Shogun.Meskipun dengan cara kredit ternyata hasilmengojeknya mampu melunasi kredit hanya dalamwaktu dua tahun. “Pengojek yang beroperasi di Malukdan Benete bisa meraup penghasilan rata-rata Rp 50.000hingga Rp 80.000 setiap hari,” kata Syahril yangkarena kegigihannya menjalankan profesi tersebutia diangkat menjadi Sekretaris Koperasi PramujasaLingkar Tambang.

Jumlah pengojek di Desa Maluk termasuk puladi Desa Benete mencapai sekitar 336 orang.Pertumbuhan para motoris ini memang terkait eratdengan keberadaan Newmont Batu Hijau yangsecara langsung atau tidak langsung telahmembantu menciptakan lapangan kerja baru selamasetiap individu mau bekerja dengan sungguh-sungguh. Setiap hari para pengojek ini mengangkutbanyak penumpang yang umumnya karyawanNewmont Batu Hijau ke Benete. Tarif di seputarDesa Maluk sebesar Rp 1.000, sedangkan ke BeneteRp 2.000. Kalau ke Sekongkang bisa mencapai Rp10.000. Syahril adalah potret anak muda yangberhasil dan mau bekerja keras.

Hasilnya memang tidak sia-sia, dari hanya satusepeda motor kini sudah bertambah menjadi limasepeda motor yang semuanya dioperasikan.

Page 184: Buku Batu Hijau

184

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Masyarakatsemakin kreatifmendampingi

keberadaanNewmont Batu

Hijau denganmenumbuhkan

berbagai peluangusaha

Angsuran untuk lima sepeda motor itu punsudah dilunasi. Anak muda yang ternyata seorangsarjana ini sekarang sudah menikmati hasil kerjakerasnya. Syahril yang selama ini terjun langsungsebagai tukang ojek kini sudah menjadi pengusahaojek. Ia tinggal menunggu setoran dari lima sepedamotor yang dioperasikan masing-masing Rp15.000per hari. Dari usaha ojek kini ia meraup penghasilanRp 2,25 juta per bulan. “Ini dampak keberadaanNewmont Batu Hijau,” ujar Syahril yang ternyatajuga mengoperasikan cidomo sebagai alat angkutpedesaan.

I Nyoman Trasna, warga yang tinggal di Jerewehnamun mengelola usaha di Maluk, mengakui kalaukehadiran Newmont Batu Hijau telah memberipeluang usaha bagi penduduk desa. Ia membukausaha kos dengan membangun tempat kossederhana dari dinding gedeg dan atap alang-alangsebanyak 30 kamar yang ketika itu disewakanRp50.000 per kamar per bulan. Dari usaha ini iameraup penghasilan sebesar Rp 1,5 juta setiapbulan. Dari hasil usahanya itu ia memperbaikitempat kosnya menjadi permanen dan semipermanen. Sekarang sewa tempat kosnya naik dariRp50.000 menjadi Rp100.000 per bulan, bahkanuntuk bangunan permanen mencapai Rp300.000per bulan. Pendapatan yang cukup menjanjikandari usaha kos ini tidak hanya dinikmati olehTrasna, tetapi juga puluhan pemilik kos lainnya diDesa Maluk yang kini sudah tumbuh menjadipengusaha-pengusaha lokal sejak beroperasinyaNewmont Batu Hijau.

Potret Desa Maluk adalah sebuah dinamikapertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Berbagaipotensi kini semakin dikembangkan olehmasyarakatnya sendiri yang ternyata sangat kreatifdan inovatif mendampingi keberadaan NewmontBatu Hijau yang dinilai telah memberi berbagaipeluang usaha untuk kesejahteraan wargadesanya sendiri. Kenyamanan dan ketenangan

Page 185: Buku Batu Hijau

185

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Berbagai peluangusaha tumbuhdan berkembangdi Desa Maluk

PetugasNewmontBatu Hijaubersiapmelaksanakantugas penga-sapan(fogging)untuk mem-berantasnyamukmalariamenjalankan usaha serta terbukanya peluang usaha

masyarakat Desa Maluk sesungguhnya didukungoleh berbagai faktor penunjang yang tidak lagimenjadi beban berat bagi warga desa. Misalnyabidang kesehatan, pendidikan, pertanian daninfrastruktur yang beberapa tahun lalu masihmenjadi persoalan sulit dipecahkan, kini sudah bisadinikmati penduduk secara luas. Newmont BatuHijau membantu berbagai fasilitas, sarana danprasarana bidang-bidang tersebut sebagai wujudkepedulian perusahaan pertambangan ini terhadapmasyarakat Desa Maluk. Artinya, Newmont BatuHijau hadir tidak hanya menciptakan peluang-peluang usaha bagi warga desa, tetapi sekaligusmembantu secara konkret aspek-aspek kehidupanyang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.

Di bidang kesehatan Newmont Batu Hijaumembangun Puskesmas Maluk. Masyarakatsekarang ini tidak perlu lagi berobat ke PuskesmasJereweh, cukup di Puskesmas Maluk yang memilikifasilitas rawat inap. Keberadaan puskesmas inicukup mampu meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat. Penyakit malaria yang pernahmenjadikan Maluk sebagai daerah hiper-endemis kiniangka penderita dan angka kematian berkurangdrastis. Kasus malaria sekarang ini hanya sekitar

Page 186: Buku Batu Hijau

186

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

PariwisataMaluk adalahpotensi yang

akan terusdikembangkankarena cukup

menjanjikan dimasa

mendatang

empat persen dari sebelumnya hingga 70 persen.“Penurunan kasus malaria ini tidak terlepas dari bantuanNewmont Batu Hijau,” ujar Kepala Puksemas Maluk,dr Adib Ahmad Syammakh.Puskesmas Maluk selama ini bekerjasama denganDepartement Malaria Control Newmont Batu Hijauuntuk mengatasi tingginya penderita malariaterutama dalam pencarian kasus, penyediaan obat-obatan, pengasapan (fogging), screening sample sertapelatihan tenaga medis termasuk petugaslaboratorium yang mampu meneliti penyakitmalaria.

Maluk di bidang kesehatan nampaknya cukupmendapat perhatian. Biasanya di satu kecamatanhanya ada satu puskesmas. Di Kecamatan Jerewehsudah ada, tetapi Maluk yang masuk KecamatanJereweh tetap dibangun puskesmas yang wilayahkerjanya masuk juga Desa Benete.Pertimbangannya adalah padatnya penduduk DesaMaluk dan berkembangnya perekonomian desa.Karena itu Newmont Batu Hijau tidak hanyamembangun puskesmas, tetapi juga membantufasilitas lain, seperti peralatan medis, PuskesmasKeliling serta Puskesmas Pembantu (Pustu) Benete.“Yang menggembirakan dari masyarakat Desa Malukini adalah meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat,”tutur dr Adib.

Desa Maluk kini sedang menuju pertumbuhanpesat di berbagai aspek kehidupan masyarakatnya.Roda perekonomian yang bergerak cepat sertasemakin membaiknya taraf kehidupan warga desadan meningkatnya derajat kesehatan masyarakattelah mempengaruhi pula pembangunan di bidangpendidikan. Dulu anak-anak desa boleh dikatakantidak begitu serius untuk sekolah karenaketerbatasan sarana, prasarana dan fasilitas laintermasuk kurangnya kemampuan orangtuamenyekolahkan anak-anaknya. Kini tidak ada lagialasan untuk tidak sekolah bagi anak-anak desa.Kepedulian Newmont Batu Hijau terhadap bidang

Page 187: Buku Batu Hijau

187

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

pendidikan diwujudkan secara konkret membangunSD Negeri 2 serta rehabilitasi SD Negeri 1 Maluk.Kedua sekolah dasar ini juga mendapat bantuanbuku-buku pelajaran, alat belajar siswa sertatersedianya perpustakaan keliling untukmeningkatkan minat baca anak-anak desa. Beasiswabagi anak-anak yang berprestasi serta dana bantuanpendidik untuk anak-anak dari keluarga kurangmampu telah menumbuhkan semangat tinggimasyarakat desa untuk terus sekolah dan belajar.

Kebutuhan yang menyentuh langsungkehidupan masyarakat, seperti kesehatan danpendidikan, nampaknya bukan lagi sesuatu yangmenyulitkan bagi penduduk Desa Maluk sekarangini. Ketika roda perekonomian tumbuh pesat disertaimembaiknya derajat kesehatan masyarakat dansemakin majunya bidang pendidikan, maka aspekkehidupan masyarakat lainnya juga turutberkembang. Sektor pertanian dengan sub-sektorperkebunan serta pariwisata kini juga semakinberkembang di Desa Maluk. Produksi sayur-sayuranyang dihasilkan petani di desa ini setidaknya bisadisuplai ke sub-kontraktor untuk memenuhikebutuhan Newmont Batu Hijau.

Hubungan timbal balik antara masyarakat petani,sub-kontraktor dan Newmont Batu Hijau inimencerminkan bahwa Prakarsa Bisnis Lokal di DesaMaluk berjalan cukup baik. “Jangan lupa, pariwisataadalah potensi Maluk yang sekarang mulaiberkembang,” ujar Kepala Desa Maluk, Mukhlis HMukhtar. Newmont Batu Hijau banyak membantufasilitas di Pantai Maluk, sebuah objek wisata yangmulai banyak dikunjungi masyarakat bahkanwisatawan mancanegara dan nusantara. LihatlahMaluk sekarang ini. Desa yang sedang menggeliat.Magnetnya seakan terasa di mana-mana, di desa-desa lingkar tambang, di ibukota kabupaten danibukota provinsi hingga menyebar ke daerah-daerahlain di tanah air. Dan, selamat datang di Maluk.

Desa Malukkini sedangmenujupertumbuhandan perkem-bangan yangpesat

Page 188: Buku Batu Hijau

188

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 189: Buku Batu Hijau

189

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

FOKUS BENETE

PETANI MULAI BERGAIRAH

BAWANG MERAH JADI KOMODITI MASA DEPAN

ADA TARGET SEPULUH TON ADA NIAT BERHAJI

Bawang merahmenjadi komo-diti yang cukupmenjanjikan bagipetani di DesaBenete

Sejumlah petani nampak tidak ragu menyatakanbahwa menanam bawang merah lebih

menguntungkan dari pada komoditi lain, bahkantermasuk padi. Bawang merah diistilahkan pulatidak akan bisa dikejar oleh komoditi lain dalamhitungan bisnis. Keuntungannya bisa berlipat-lipat.Dan semurah-murahnya harga bawang merahmasih lebih menguntungkan dibandingkan jenistanaman lain. Apa yang terlihat sekarang ini diDesa Benete adalah tingginya minat petani untukmenanam bawang merah. Masa panen bawangmerah yang cukup singkat hanya dua bulan disertainilai ekonomi lebih tinggi pada gilirannya telahmenumbuhkan semangat petani untuk melirikkomoditi tersebut. Tidak pula berlebihan kalaudikatakan bawang merah kini menjadi fokus petaniDesa Benete di samping beragam jenis palawija dansayur-sayuran.

Page 190: Buku Batu Hijau

190

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Hasil panenbawang merahbisa mencapai

sepuluh kalilipat dan cukupmemberi keun-

tungan bagipara petani

Fokus bawang merah yang seakan-akan menjadidenyut baru bagi para petani Desa Benete memangbukan tanpa alasan. Petani pun tidak sekadarterhanyut pada pola hitungan bisnis saja, tetapi jugastrategi pola tanam sudah dipikirkan. Sementarapenyuluhan, pembinaan, bibit, cuaca dan lahanadalah sisi lain yang sudah diantisipasi. Inilahprakarsa yang tampak di Desa Benete. Petanimengambil peran untuk menggerakkan rodaperekonomian desa manakala suatu komoditi yangdinilai berprospek baik dinilai akan mampumeningkatkan kesejahteraan penduduk desa.Adalah petani Aimin AR, akrab dipanggil Pak Anto,membuktikan pengalamannya menanam bawangmerah. Ketika Newmont Batu Hijau mambantubibit, menyiapkan laboratorium pertanian, danpenyuluhan atau pembinaan kepada para petani,maka komoditi tersebut menjadi lebih menjanjikan,layak bisnis dan mampu menumbuhkan usaha-usaha bisnis lokal. “Saya beberapa kali menanambawang merah, sementara ujicoba di laboratorium sudahdua kali,” tutur Aimin.

Pernah menanam bawang merah dengan bibitsekitar 50 kilogram, hasilnya mencapai 600 sampai700 kilogram, lebih dari sepuluh kali lipat.Katakanlah bisa dijual Rp 4.000 per kilogram, makapenghasilan bisa mencapai Rp 2,8 juta. Aiminadalah salah seorang petani yang pernah mendapatbantuan bibit bawang merah dari Newmont BatuHijau sekitar 50 kilogram. Ia pun kini menjadi salahseorang petani binaan dan petugas laboratoriumpertanian yang dikembangkan Newmont BatuHijau. Baginya, kehadiran Newmont Batu Hijauserta berbagai bantuan yang tidak hanya bibit danpembinaan, tetapi juga pompa air dan traktortangan (handtractor) merupakan faktor pendorongtumbuhnya minat petani untuk mengembangkankomoditi bawang merah. Seperti dituturkanPenyuluh Pertanian Lapangan Desa Benete, L Tohir,yang juga Community Organizer (CO) Newmont

Page 191: Buku Batu Hijau

191

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Lahan di DesaBenete yangpotensialditanamibawangmencapai sekitar120 hektar

Batu Hijau, bahwa program CommunityDevelopment (ComDev) sekarang ini menaruhperhatian cukup besar terhadap pengembangankomoditi bawang merah di Desa Benete karenadinilai memiliki prospek baik untuk meningkatkankesejahteraan petani.

Penyuluhan pertanian untuk pengembanganbawang merah di Desa Benete ini tidak hanyadilakukan dengan cara lisan atau sekadar teori,tetapi juga langsung dipraktikkan di laboratoriumpertanian Benete. Tujuannya agar pertani cepatmemahami cara bercocok tanam bawang merahselain dapat melihat bukti berdasarkan pengalamannyata. Luas lahan ujicoba di laboratorium pertanianBenete sekitar 80 are, khusus untuk ujicoba tanamanbawang merah sekitar 70 are. Ujicoba yangdilakukan selama ini ditanam pada dua petakdengan bibit bawang merah sekitar 300 kilogram.Hasilnya cukup tinggi mencapai tiga ton lebih.Sementara ujicoba dengan 600 kilogram mampumenghasilkan sedikitnya enam ton bawang merah.“Ini semua bantuan Newmont Batu Hijau kepada petanibawang merah,” ujar Aimin yang nampak optimistisbawang merah akan menjadi komoditi andalanDesa Benete di masa mendatang.

Page 192: Buku Batu Hijau

192

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Petani yakinbisa mencapai

hasil panenbawang merah

sebanyaksepuluh ton per

hektar

Dalam survei Penyuluh Pertanian LapanganNewmont Batu Hijau serta para petani binaantercatat sedikitnya 120 hektar lahan di Desa Beneteyang potensial dan cocok ditanami bawang merah.Petani pun sekarang ini sudah mengatur strategipenanaman bawang merah agar harga komodititersebut di pasaran tetap tinggi. Kalau menanambulan sembilan atau sepuluh yang panennya padabulan sebelas atau dua belas, maka harganya dipasaran bisa mencapai di atas Rp 10.000 perkilogram, karena komoditi tersebut hanya dipasokdari Desa Benete dan tidak ada pasokan dari daerahlain. Menanam bawang merah pada bulan tigaatau empat yang panennya bulan lima atau enamharganya juga masih cukup bagus bisa mencapaiRp 8.000 per kilogram, karena pasokan dari daerahlain belum ada. Harga yang diperhitungkan palingrendah antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000 perkilogram hanya ketika petani menanam bulan tujuhatau delapan yang panennya bulan sembilan dansepuluh, karena di daerah lain juga banyak petanimenanam bawang merah. “Namun semurah-murahnya harga bawang merah di pasaran masih bisadijual Rp 3.000 per kilogram,” kata Aimin.

Ini tetap menguntungkan petani. Atau, bisa jugadengan menyimpan hasil panen terlebih dahuluuntuk kemudian dijual pada bulan-bulan tertentuketika harga mahal. Prospek komoditi bawangmerah di Desa Benete akhir-akhir ini tidak sekadarpunya potensi dalam hasil produksi atau kualitaskarena kecocokan tanah dan alam pantai, tetapijuga menyangkut soal pemasaran yang bisamenjangkau lintas desa, lintas kecamatan bahkanlintas kabupaten. Para petani bawang merah diDesa Benete masih ada ikatan kerjasama yang eratdengan pengusaha di Taliwang yang biasa membelikomoditi tersebut. Untuk pemasarannya setiapminggu bisa diserap satu ton bawang merah, dandalam satu bulan ditarget-kan lima ton. Kalau parapetani di Desa Benete bisa menghasilkan bawang

Page 193: Buku Batu Hijau

193

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Peluang usahasemakin terbukadi desa-desalingkar tambangPara pengusahalokal ikuttumbuh danberkembang

merah cukupbanyak, makap e n g u s a h atersebut merasasangat terbantukarena tidakperlu mencaripasokan daridaerah lain,m i s a l n y aKabupaten Bimayang untukpengangkutansekitar satu tonsaja ongkosnyabisa mencapaisatu juta rupiah.“Soal pemasarantidak ada masalah, karena dibeli langsung olehpengusaha,” ujar Tohir.

Untuk pengembangan bawang merah di DesaBenete setiap tahun ada 20 petani binaan yangsecara bergantian setiap tahun dibina olehNewmont Batu Hijau dengan melibatkan parapembina lapangan. Bantuan berupa bibit rata-ratasekitar 50 kilogram juga diberikan kepada parapetani yang dinilai secara sungguh-sungguh inginmengembangkan komoditi bawang merah.Penyuluhan dan pembinaan yang dilakukan olehNewmont Batu Hijau kepada para petani selainmenyangkut jenis bibit unggul dan pengolahan jugamenyentuh cara bercocok tanam bawang merahpada musim kemarau atau musim hujan sertalangkah-langkah mengatasi penyakit tanaman danpenggunaan pupuk yang rasional. Berdasarkankondisi alam dan lahan, jenis bawang merah yangcocok ditanam di Desa Benete adalah bibit Filipina.Namun bibit lain, seperti lima varitas yang diberinama varitas I hingga varitas V dari Desa Malukjuga diujicobakan di laboratorium pertanian.

Page 194: Buku Batu Hijau

194

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Setiap satutahun ada 20petani binaan

Newmont BatuHijau, dan para

petani inimendapat ban-

tuan bibit bebe-rapa jenis

tanaman sekitar50 kilogram per

orang

Ujicoba seperti ini juga dilakukan denganmenanam bawang merah pada musim hujan,karena sebelumnya sudah berhasil bertanambawang merah pada musim kemarau. Bawangmerah untuk musim hujan, mulai dari jenis bibit,cara penanaman dan perawatan hinggapenanganan panen berbeda dengan tanamanbawang untuk musim kemarau. “Misalnya bedenganuntuk musim hujan mencapai 30 centimeter,” ujarTohir. Sementara menjarangkan jarak tanamanmerupakan upaya mengantisipasi munculnyapenyakit embun minyak di samping menjaga agarrumput tidak tumbuh yang bisa menyebabkantingginya kelembaban tanah di sekitar tanamanbawang merah.

Apa yang tampak di Desa Benete sekarang iniadalah pemahaman yang cukup luas mengenai carabercocok tanam bawang merah di kalangan petani.Bawang merah menjadi komoditi yang prospektifuntuk dikembangkan. Dan dari sini pula tumbuhpengusaha-pengusaha lokal yang memberikankontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakatpedesaan.

Aimin yakin jika dikelola dengan baik termasukjadwal dan pola tanam disertai prosespendampingan baik penyuluhan maupunpembinaan kepada petani oleh Newmont BatuHijau, maka satu ton bibit yang ditanam di lahanseluas satu hektar akan menghasilkan sekitar 10 ton.Meski harga jual sangat minimal, namunpendapatan bisa menjangkau kisaran Rp 30 jutahingga Rp 40 juta. “Petani bisa naik haji dari hasilpanen bawang merah,” tutur Aimin. Pengembanganbawang merah di Desa Benete kini mulai memasukipola agribisnis. Newmont Batu Hijau terusmelakukan pendampingan kepada para petani.Tujuannya agar petani berhasil dalammengembangkan komoditi tersebut. Berhasil dalambercocok tanam, panen dan pemasarannya. DesaBenete sesungguhnya memiliki komoditi potensial

Page 195: Buku Batu Hijau

195

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

untuk lebih dikembangkan oleh masyarakat desa.Kegairahan petani menanam bawang merahdengan pola yang baik, mulai dari pemilihan jenisbibit, pengolahan tanah, pengaturan jadwal tanam,pencegahan penyakit tanaman hingga kelayakanharga dan peluang pasar, pada akhirnya akan terusmendorong Newmont Batu Hijau untukmemberikan bantuan pendampingan, penyuluhan,membuka peluang pasar hingga bantuan modalmelalui program Community Development (Comdev).

Peluang usaha untuk terus meningkatkankesejahteraan petani semakin terbuka. Kata kunciyang diperlukan sekarang ini tinggal kerja keras dandisiplin para petani itu sendiri untukmengembangkan tanaman bawang merah. “Kedepan Desa Benete bisa jadi sentra bawang merah,” ujarTohir. Sementara Newmont Batu Hijau dalamupaya mengembangkan sektor pertanian di desaini, membangun Embung Benete dengan danasekitar Rp 4,5 miliar yang mampu mengairi lahanpersawahan sekitar 200 hektar. Desa Benete yangberpenduduk sekitar 1.576 jiwa sesungguhnyamemiliki petani-petani terampil dan komoditi yangbisa diandalkan untuk mengembangkan sektorpertanian.

Ujicobapenanamanbawang merahdi Desa Benetesemakin banyakdilakukan parapetani

Page 196: Buku Batu Hijau

196

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 197: Buku Batu Hijau

197

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

HARAPAN BELO

KETIKA PERSAINGAN SEMAKIN KETAT

MAKA BELAJAR DAN TERUS BELAJAR

ADALAH KUNCI MERAIH PRESTASI

Tekad dansemangatuntuk sekolahsudah tidak bisaditawar-tawarlagiBelajar lebihgiat menjadikata kunciuntuk terusmeraih prestasi

Benar ungkapan Wawan Darmawan, mahasiswasemester IV Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Mataram, “Saya tidak ingin menge-cewakan orangtua.” Orangtuanya, Mursali B dan SitiAisyah memang banyak berharap pada anak mudakelahiran Desa Belo 24 April 1983. Karena itu iatidak maumengece-w a k a nk e d u aorangtua-nya yangt e l a hmembesar-k a n ,mendidikdan me-nyekolah-k a n n y ad e n g a ns u s a hp a y a h .T e k a du n t u km e n j a d iy a n gt e r b a i kb a g imahasiswaini tidakb i s aditawar-

Page 198: Buku Batu Hijau

198

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sejak Kelas ISMP Jereweh ia

mendapat bea-siswa dari

Newmont BatuHijau

Beasiswa inisangat mem-bantu biaya

pendidikannya

tawar lagi, karena itu tiada waktu bagi dirinya tanpabelajar. Ia menyadari masa depannya sangattergantung dari kerja kerasnya sekarang ini.

Dan perjuangan itu nampaknya memberikanhasil terbaik bagi dirinya karena sejak menempuhpendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)Negeri Jereweh hingga kuliah di Fakultas TeknikUniversitas Mataram setiap semester ia meraihprestasi tinggi, dan atas prestasinya ini pula iamendapat beasiswa dari Newmont Batu Hijau.Ketekunan belajar sejak duduk di bangku SekolahDasar (SD) 02 Belo telah mengantarkan pemudakelahiran Desa Belo ini meraih prestasi cukupmembanggakan. Ia lulus SD di kampungnya denganhasil prestasi baik. Kehidupan keluarganya yangtergolong kurang mampu tidak menjadi halanganbagi Wawan untuk terus sekolah. “Beban orangtuasaya cukup berat,” tutur Wawan. Orangtuanya yangbekerja sebagai petani harus membiayai sekolahdua orang anak, sementara hasil panen sangatsedikit karena sawah kesulitan air di samping hargapupuk mahal. Akibatnya, Wawan dan kakaknyahanya sekolah dengan biaya seadanya.

Suatu ketika ia minta dibelikan baju seragamolahaga, namun saat itu orangtuanya tidak bisamembelikan karena tidak ada uang. Ia tidak merasakecewa, dan menyadari bahwa kondisi kehidupankeluarganya serba kekurangan. Masa-masa sulitketika duduk di bangku SD di kampungnyamemacu semangat Wawan untuk terus belajar.Ketika lulus SD ia tidak mengalami kesulitan masukSMP Negeri Jereweh. Soal biaya pendidikan di SMPmemang sempat dikhawatirkannya. Tetapi karenasemangatnya tinggi untuk terus melanjutkansekolah, ia mengabaikan berbagai kesulitan itu.Prinsipnya adalah belajar dan belajar untuk meraihprestasi. “Di tengah kesulitan ini, ketika SMP, saya

Page 199: Buku Batu Hijau

199

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Tradisi men-dapat beasiswadari NewmontBatu Hijauterus diterima-nya hinggaperguruantinggi

mendapat beasiswa,” ujar Wawan.

Karena nilainya baik, sejak Kelas I SMPJereweh tahun 1999 ia mendapat beasiswa dariNewmont Batu Hijau sebesar Rp 1,2 juta atau Rp100.000 setiap bulan, kemudian berlanjut saat naikKelas II dan Kelas III sebesar Rp 900.000 atau Rp75.000 per bulan. “Alhamdulillah beban orangtuamulai ringan,” ujar Wawan. Kedua orangtuanyasangat senang ketika mengetahui anaknya mendpatbeasiswa dari Newmont Batu Hijau. Beasiswa dariNewmont Batu Hijau itu sangat berarti bagiWawan, karena cukup membantu meringankanbeban orangtuanya. Ia bisa membiayai sekolahnyasendiri antara lain untuk membayar uang sekolah.Setelah lulus SMP ia melanjutkan sekolah ke SekolahMenengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Mataramjurusan Teknik Mesin. Karena sejak SMP ia selaluberprestasi mendapat nilan cukup baik, maka ketikasekolah di SMK Negeri 3 Mataram prestasi pun tetapdiraihnya. Wawan kembali mendapat beasiswaketika duduk di Kelas I dan Kelas III SMK Negeri 3Mataram sebesar Rp 1,2 juta per tahun atau Rp100.000 setiap bulan.

Pemuda asal desa lingkar tambang ini memangbercita-cita ingin melanjutkan sekolahnya hinggaperguruan tinggi. Setelah lulus SMK Negeri 3Mataram tahun 2003 ia berhasil masuk jurusanTenik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram.Pertimbangannya memilih Teknik Mesin didasaripemikiran bahwa keahlian di bidang mesin akansangat dibutuhkan di masa mendatang. Selamakuliah tradisi memperoleh nilai tinggi tetapdipertahankannya sehingga ia bisa meneruskan pulatradisi menerima beasiswa Newmont Batu Hijau.Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hinggaSemester IV mencapai 3,0 Wawan memperolehbeasiswa dari perusahaan pertambangan tembaga

Page 200: Buku Batu Hijau

200

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ia berharapsiswa-siswa di

Desa Belo terusgiat belajar agarmeraih prestasi

demi mening-katnya kualitas

sumber dayamanusia

dan emas tersebut.

Sejak Semester I, II, III hingga Semester IVbeasiswa yang sudah diperolehnya sebesar Rp 2,6juta. Beasiswa tersebut cukup untuk membayaruang kuliah, bahkan sisanya bisa dimanfaatkanuntuk membeli buku-buku kuliah. “Saya tidak lagiminta kiriman uang dari orangtua,” tutur Wawan.Kalau pun ada kiriman dari orangtua hanya tigabulan sekali, karena ia sadar orangtuanya seorangpetani. Beasiswa yang diperolehnya dari NewmontBatu Hijau dimanfaatkan untuk keperluan uangkuliah termasuk biaya transportasi dan membelibuku. Ia tidak pernah menggunakan beasiswa ituuntuk keperluan lain. Mursali dan Siti Aisyah,orangtua Wawan, nampak merasa bangga karenaanaknya bisa meraih prestasi dan mendapatkanbeasiswa dari Newmont Batu Hijau. Belum banyaksiswa asal Belo yang bisa menempuh pendidikantinggi terutama di Perguruan Tinggi Negeri sepertiUniversitas Mataram. Wawan pun menceritakankalau orangtuanya juga mendapat bantuan dariNewmont Batu Hijau karena berhasil menerapkanSystem of Rice Intensification (SRI) yang terbuktimeningkatkan hasil panen petani.

Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) asalDesa Belo yang melanjutkan kuliah di perguruantinggi masih bisa dihitung dengan jari, apalagi yangkuliah di Universitas Mataram. Karena itu Wawanmengajak siswa-siswa asal Desa Belo untuk terusbelajar meraih prestasi agar bisa meneruskanpendidikan tinggi. Ia melihat prestasi dankemampuan orangtua menjadi salah satupenghambat anak-anak Desa Belo untukmelanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. “Solusinyaharus belajar keras,” ujar Wawan. Kalau berprestasimungkin biaya akan lebih ringan, karena bisamendapat beasiswa dari Newmont Batu Hijau. Ia

Page 201: Buku Batu Hijau

201

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Salah satu cita-citanya adalahmembuka pe-luang usaha diDesa Belodengan meng-aplikasikankeahliannya dibidang teknikmesin

juga mengharapkan teman-teman lain di Desa Belolebih giat belajar agar bisa bersaing memperebutkanbeasiswa dari Newmont Batu Hijau. Sebenarnyakondisi kehidupan orangtua Wawan tidak jauhberbeda dengan warga lainnya di Desa Belo, namunkedua orangtuanya memiliki semangat tinggiuntuk terus menyekolahkan anak-anaknya.

Kendati hidupnya kurang beruntung Mursali danSiti Aisyah mampu mendorong anaknya untukterus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebihtinggi. Meski hasil panen sedikit, namun tetapdisisihkannya untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Sekarang beban itu sudah berkurangkarena anaknya, Wawan Darmawan, menerimabeasiswa dari Newmont Batu Hijau sejak duduk diSMP Negeri 3 Jereweh hingga kuliah di juruanTeknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram.Sudah tujuh tahun ini Wawan memperolehbeasiswa dari Newmont Batu Hijau. Kini harapanWawan untuk menggapai masa depan yang lebihmenjanjikan kian terbuka. Prestasinya terusmeningkat. Peluang untuk terus mendapatkanbeasiswa juga bukanlah impian yang berlebihankarena selama kuliah di Universitas Mataram iamemperoleh indeks prestasi kumulatif sesuaidengan syarat yang ditentukan untuk memperolehbeasiswa Newmont Batu Hijau.

Wawan adalah potret kesungguhan anak mudadari Desa Belo untuk terus belajar dan menempuhpendidikan setinggi-tingginya. Ini bukan tanpatantangan berat. Kemauan untuk belajar disertaikemampuan orangtua secara ekonomi merupakankerikil yang selalu dihadapi oleh masyarakatpedesaan seperti dirinya yang hanya berasal darisebuah desa kecil di lingkar tambang. Tetapi bagiWawan semuanya tergantung pada setiap individuitu sendiri. Ia percaya bahwa kemauan yang kuat

Page 202: Buku Batu Hijau

202

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Tekad lainnyaadalah ingin

mandiri sertamemberikan

lapangan kerjauntuk teman-

temannya yangmasih

menganggur

untuk terus melanjutkan sekolah adalah kuncimewujudkan cita-cita masa depan. “Saya jurusanteknik mesin, ilmu perlu diaplikasikan,” tuturmahasiswa ini. Karena itu ia tidak menutupkemungkinan untuk kembali membangun desa jikasudah meraih sarjana nanti, dan lebih dari itu iaakan berusaha menyejahterakan orangtua yangselama ini telah bersusah payah mendidiknya.

Desa Belo ke depan akan lebih maju lagi karenaberada di lingkar tambang, dan Newmont BatuHijau seperti yang terlihat selama ini telah banyakmembantu pembangunan di desa itu. Ia melihat akanbanyak peluang usaha di desa kelahirannya nanti.Sisi lain dari rencana besar Wawan jika sudahmenamatkan kuliahnya adalah membuat bengkelkendaraan sesuai dengan ilmu yang diperolehnyaselama di perguruan tinggi. Bengkel kendaraanadalah peluang usaha menjanjikan karenaKabupaten Sumbawa Barat sekarang ini semakinramai, apalagi jalur jalan menuju desa-desa lingkartambang. “Keterampilan saya di mesin, ini perludiaplikasikan,” tutur Wawan yang sejak SD memangbercita-cita ingin menjadi ahli mesin.

Ia pun yakin dengan keberadaan Newmont BatuHijau usaha di bidang perbengkelan kendaraanakan bisa maju. Orang-orang akan semakin banyakmemiliki kendaraan bermotor, sementara di DesaBelo atau Kecamatan Jereweh secara keseluruhanbelum ada bengkel otomotif yang representatif.Wawan ingin memanfaatkan peluang ini. Ia tidakakan membuang waktu dengan percuma kalautidak mendalami teknik mesin melalui bacaan bukudi perpustakaan kampus. Cita-cita Wawannampaknya realistis. Ilmu teknik mesin yangdikuasainya memang seharusnya diaplikasikan,ilmu terapan. Ia pun tidak risih meski nanti selesaikuliah harus membuka usaha kecil-kecilan bengkel

Page 203: Buku Batu Hijau

203

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

kendaraan. Baginya para pengusaha besar sekarangini muncul dari usaha kecil-kecilan. Ini perjalananhidup yang harus dicontoh jika seseorang inginmaju dan berkembang. Newmont Batu Hijau tidakakan selamanya beroperasi.

Di desa-desa yang sekarang masuk lingkartambang suatu saat nanti tidak akan memilikiNewmont Batu Hijau lagi. “Karena itu saya harusmandiri,” ujar mahasiswa asal Desa Belo ini.Pandangan hidup yang pantas direnungkan olehanak-anak muda sekarang ini bahwa kemandirianmemang harus ditanamkan menjadi filosofi dasardalam kehidupan sekarang dan masa mendatang.

Jika suatusaat nantimasaoperasitambangNewmontBatu Hijauberakhir,maka “sayaharusmampumandiri”

Page 204: Buku Batu Hijau

204

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 205: Buku Batu Hijau

205

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KEGIGIHAN GOA

DARI KOPRA IA INGIN

BERBUAT SESUATU UNTUK WARGA DESA

MENYERAP TENAGA KERJA LOKAL

MENGATASI PENGANGGURAN

Kopra jikadikelola denganbaik akanmenjadikomoditi meng-untungkanSetiap usahayang disertaikerja keras akanmemberikanmanfaat positif

Suprianto bergeming. Ia tetap tersenyum ketikateman-temannya tertawa melihat cara kerjanya

yang mau bersusah payah bermandi keringatmenjemur kelapa untuk dijadikan kopra saat terikmatahari. Pernah suatu ketika orang-orang didesanya, Desa Goa, menilai aneh ulahnya yangberkeliling desa di Kecamatan Jereweh untuk melihatkebun kelapa milik masyarakat. Namun niatnyatidak surut. Langkah sudah diayunkannya setapakdemi setapak meski terkadang harus menginjakkerikil yang mengganggu perjalanannya. Tidak adalagi alasan untuk mundur dari keputusan yangsudah diambil. Suara-suara bernada miring itujustru menjadi pendorong sekaligus pemicu bagidirinya untuk membuktikan bahwa niat baik disertaiusaha dan kerja keras akan memberikan hasil yangbaik pula. Ia meyakini prinsip hidup itu. Bekerja,mencari pengalaman, menambah pengetahuankemudian mencoba menerapkannya dan terus

Page 206: Buku Batu Hijau

206

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Syukur NewmontBatu Hijau

membantu modaluntuk

mengembangkanusaha kopra di

Desa Goa ini

mencoba lagi adalah langkah awal menujukeberhasilan.

Hanya berbekal uang Rp 100.000 pinjaman dariistri tercintanya, seorang pedagang sayur, iamembeli buah kelapa dari masyarakat Desa Goadan desa-desa lainnya seharga Rp 400 per butir.Kelapa itu dibelahnya. Ia jemur selama tiga hari agarmudah dikupas. Setelah dikupas kemudian dijemurlagi diterik matahari sekitar dua belas hari hinggamenjadi kopra berkualitas tinggi. “Karena modal sayamasih kecil, kopra itu dikumpulkan dan disimpan dulu,”tutur Suprianto. Kopra itu belum langsung dijualnya.Hari-hari berikut ia terus membeli kelapa denganmodal seadanya. Dijemur, dikupas, dan dijemur lagi.Sesudah terkumpul dalam jumlah cukup banyak barudijual ke luar daerah sampai ke Mataram. Ia sadarmodal waktu itu masih terlalu kecil untukberkembang. Namun karena sudah diniatkan untukmenggeluti usaha kopra, ia pun mulai berpikirbagaimana mengembangkan usaha tersebut agar bisamemberikan manfaat bagi keluarga dan pendudukdesa.

Bersama seorang teman lainnya, Supriantomemberanikan diri menghubungi Newmont BatuHijau untuk mendapatkan bantuan modal melaluiprogram Community Development (ComDev). Tanpadiduga sebelumnya Newmont Batu Hijaumemberikan bantuan modal Rp 10 juta secarabertahap untuk pengembangan usaha kopranya.“Karena berdua, usaha kopra dikelola bersamatemannya,” ujar Suprianto. Ia pun bekerja mulaidari mencari kelapa hingga mengupas danmenjemur sampai kering, sementara temannyabertugas menjual kopra tersebut. Tetapikeberuntungan belum berpihak kepada Suprianto.Mungkin karena belum begitu berpengalaman iadan temannya harus menderita kerugian sekitarRp 5,8 juta ketika mengirim kopra, tempurung dankelapa butiran menggunakan dua truk ke PulauJawa. Lelaki ini nyaris putus asa, karena dari modalsecara bertahap yang diberikan Newmont BatuHijau sebesar Rp 10 juta hanya tersisa Rp 4,2 juta.Untuk menyelamatkan usahanya ia dengan

Page 207: Buku Batu Hijau

207

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KopradipasarkanhinggaMataram,pasarnya sudahadaSedangkankelapa butirandijual ke Malukdan Bima

keberanian ekstra terpaksa menghubungi kembaliComDev Newmont Batu Hijau dan meminta agarsisa modal sebanyak Rp 4,2 juta itu dapatdikelolanya sendiri. “Alhamdulillah disetujui,” ujarSuprianto.

Dengan sisa modal tersebut ia mulai berjuangsendiri menekuni usaha kopra yang sebelumnyasempat merugi. Ia yakin suatu saat peluang usahaini akan tumbuh dan berkembang sepanjangpengelolaan dan pemasarannya dilakukan denganbaik dan sungguh-sungguh. Kerja keras akhirnyaharus dirintis kembali oleh Suprianto. Ia inginmembangkitkan lagi usaha yang telah dirintisnyasejak akhir tahun 2004 lalu itu. Buah kelapa milikmasyarakat yang ada di Kecamatan Jereweh danKecamatan Taliwang dibelinya. Ia kembalimembelah, menjemur, mengupas dan menjemurnyalagi agar menjadi kopra bermutu baik. Ada tigakelas buah kelapa yang dikelolanya saat ini. KelasA dan B adalah kelapa yang buahnya besar,sedangkan Kelas C buah kelapanya kecil tetapi isiatau dagingnya tetap tebal. Pengelolaan secaraprofesional agar buah kelapa tersebut menjadi kopraberkualitas tinggi dikerjakan sungguh-sungguh olehSuprianto. Bahkan ia pun harus mengangkut danmenjual kopranya sendiri sampai ke Mataram.Usaha yang tidak sia-sia. Prinsip lelaki ini bahwaniat baik akan membuahkan hasil yang baik pulaakhirnya memberi titik terang.

Sekarang ia bisa mengirim kopra dua kali dalamsebulan ke Mataram. Ia memasok sebuah pabrikminyak goreng di kota itu. Harga kopra bisamencapai tiga ratus ribu lebih per kuintal. Untukdua kali pengiriman Suprianto bisa meraihkeuntungan jutaan rupiah, bahkan modalnya kinisudah berkembang belasan juta rupiah. “Saya tidakbisa membayangkan kalau usaha kopra ini tidak dibantuNewmont Batu Hijau,” ucap bapak dua anak ini. Iamerasakan sekali kemudahan dan keringanantermasuk bantuan modal yang diberikan NewmontBatu Hijau. “Kalau tidak ada bantuan itu, entah sayajadi apa. Mau pinjam bank harus ada agunan. Sulit,”tutur Suprianto. Sesungguhnya ada yang lebih

Page 208: Buku Batu Hijau

208

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ada rasa banggabisa mengajak

masyarakatuntuk bekerja

mengembangkanusaha kopra di

desa ini

berarti bagi kehidupan Suprianto manakala usahakopranya tumbuh dan berkembang hingga sekarangini. Bukan keuntungan semata yang dipikirkannya,tetapi lebih dari itu ia bisa mengajak teman-temannya yang semula menganggur menjadi tenagakerja di lingkungan usahanya. Dan ia pun kinisecara teratur sudah mampu memberi upah kepadapekerjanya setiap 15 hari sekali.

Betapa Suprianto bangga ketika usahanya bisamenyerap tenaga kerja dari Desa Goa sendiri.Mengajak teman-temannya yang selama ini masihmenganggur ikut bekerja bersama-samamengembangkan usaha kopranya. Setiap pekerjasesuai kemampuannya mendapat upah yangsetidaknya bisa membantu memenuhi kebutuhankeluarganya masing-masing. Ia tidak menyangkapada akhirnya bisa membantu teman-teman bekerjadalam mengelola usaha kopra ini. “Dari upah merekabisa membelikan baju atau buku untuk anak-anaknyasekolah,” ujar Suprianto yang sempat mengenyampendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama(SMP) ini. Sebuah perjalanan panjang telah dilaluiSuprianto. Ia nampaknya ingin menyampaikan pesanbahwa kegigihan, kerja keras dan kepercayaan harusdilakukan dan dijaga ketika memulai suatu usahayang diyakini bisa membawa perubahan ke arah yanglebih baik. Ia pun tetap peduli dengan sesame daningin mempekerjakan warga desa. Seperti tekad yangsudah ditanamkannya ingin berusaha mengatasipengangguran selama seseorang itu mau bekerja.Dan ini sudah dibuktikannya dengan menyerap lebihdari sepuluh tenaga kerja yang bertugas memetik,mengupas, menjemur dan mengangkut buah kelapaatau kopra. Jumlah ini belum termasuk pekerja yangada di Bertong, Taliwang, wilayah yang juga banyakmenghasilkan buah kelapa. Ada rasa bangga dalamdiri Suprianto ketika usahanya mampu menyerappekerja lokal dari desanya sendiri.

Usaha kopra bagi Suprianto cukup menjanjikanuntuk lebih dikembangkan, karena produksi buahkelapa di Kecamatan Jereweh dan KecamatanTaliwang bisa dikatakan melimpah, sementarapangsa pasar semakin terbuka termasuk ke luar

Page 209: Buku Batu Hijau

209

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Selain untukmemperolehkeuntungan,usaha kopra inijuga memberilapanganpekerjaan untukmasyarakat desa

daerah hingga Mataram. Tidak hanya kopra,komoditi kelapa butiran pun ia coba perdagangkanlintasdesa bahkan lintaskabupaten. “Produksi buahkelapa melimpah, selain kopra, saya juga menjualkelapa butiran,” tutur Suprianto yang tinggal diDusun Dasan, Desa Goa. Komoditi ini dijualnya keDesa Maluk atau Kabupaten Bima. Setiap hari iabisa menjual sekitar 600 butir kelapa yang untukjenis kelapa besar harganya bisa mencapai Rp 750per butir. Memang tidak sia-sia kerja keras lelakiini. Ia memang sempat merugi ketika mulaimenjalankan usahanya, tetapi sekarang mampubangkit kembali. Apa yang telah dikerjakanSuprianto sekarang ini nampaknya sudah beradadalam fase pertumbuhan yang punya prospek baik.Ia kembali menanamkan tekad untuk lebihmengembangkan usaha kopra ini. Seperti yangdiungkapkannya sendiri bahwa ada tujuan yangingin dicapai manakala usaha yang dirintisnya bisaberkembang lebih baik lagi, yaitu menyerap banyaktenaga kerja yang masih menganggur di desa ini.Bagi Suprianto keuntungan adalah sisi lain darisebuah usaha yang dijalankannya. Tetapi memberipekerjaan kepada orang lain adalah sesuatu yanglebih berarti dalam kehidupannya.

Menyimak perjalanan panjang Suprianto inimaka sesungguhnya dari sebuah dusun atau desabisa muncul pengusaha-pengusaha lokal yangtangguh sepanjang bisa mengambil peran danprakarsa. Kemauan untuk bekerja, kegigihan danmenjaga kepercayaan adalah faktor yang sangatmenentukan untuk menggapai keberhasilan. Adapelajaran berharga yang bisa dipetik dari kerja keraslelaki dari Dusun Dasan, Desa Goa ini. Ia menjagabetul kepercayaan yang diberikan ketika NewmontBatu Hijau melalui program ComDev memberikanbantuan modal saat dirinya menghadapi situasisulit. “Newmont Batu Hijau telah meringankan bebansaya,” ujar Suprianto yang juga akrab dipanggilAndes. Ketika sempat merugi, Newmont Batu Hijaumemberikan modal yang sangat berarti untukmengembangkan kembali usaha kopra ini. Danhasilnya sekarang bisa lebih berkembang. Sebuahungkapan kejujuran.

Page 210: Buku Batu Hijau

210

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 211: Buku Batu Hijau

211

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KIPRAH BERU

DENGAN MODAL KETERAMPILANDAN KEPERCAYAAN

USAHA KECIL INI TERUS BERKEMBANGYANG MENGANGGUR KINI DAPAT PEKERJAAN

Memulai usahakecil-kecilanjangan sampaimudah putus asaKerja keras dankesabaranmenuntutseseorang untukterusberkembang

Pengembangan usaha kecil dan menengahdisertai Prakarsa Bisnis Lokal yang menjadisalah satu fokus program Community

Development (ComDev) Newmont Batu Hijauuntuk masyarakat di desa-desa lingkar tambangpada akhirnya mampu memunculkan pengusaha-pengusaha kecil yang cukup tangguh. Meskiberawal dari usaha yang diistilahkan sebagaikecil-kecilan, tetapi kemudian dapat tumbuh,berkembang dan menyerap beberapa tenaga kerjalokal. Dari Desa Beru, kiprah Samsuadi, 36tahun, yang mengelola sebuah bengkel las adalahbukti konkret bahwa peluang usaha itu adamanakala seseorang mau berinisiatif, berperan

Page 212: Buku Batu Hijau

212

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

AlhamdulillahNewmont Batu

Hijau membantumesin las,

kompresor dan borduduk bernilai Rp

10 juta

aktif, dan menjaga kepercayaan yang diberikan.Kerja kerasnya selama bertahun-tahun sejakmembuka usaha bengkel las kecil-kecilan di depanrumahnya ternyata tidak sia-sia. Ada pertambahanpenghasilan, bisa memberi upah kepada pekerja,dan bisa menyerap tenaga kerja lokal.

Usaha bengkel las ini bermula hanyabermodalkan mesin las travo. Tenaga kerja hanyadua orang karena pesanan sedikit. Persoalan yangdihadapi setiap hari adalah mesin las travo yangtidak optimal. Cepat panas. Akibatnya harussesekali didiamkan hingga dingin untuk kemudiandipergunakan lagi. Kendala seperti ini terusdihadapi selama bertahun-tahun. Tidak adaguratan putus asa meski kendala yang dihadapinyaadalah cepat panasnya mesin las travo yangmenjadi tulang punggung usaha di bengkel tersebut.Samsuadi mencoba bertahan dengan peralatan lasapa adanya. Dan ia pun maklum kalau pesananyang diterimanya saat itu relatif sedikit. Mesin lastravo yang dimilikinya memang tidak bisa bekerjaoptimal. “Apa yang harus saya lakukan agar usahabengkel las ini tetap bertahan,” gumam Samsuadidalam hati. Terlintas dalam benaknya NewmontBatu Hijau. Namun itu pun bukan tanpa keraguan,karena pertanyaan selanjutnya apakah perusahaanini mau membantunya dari segi permodalanmengingat ia hanyalah seorang warga biasa yangtidak punya hubungan apa-apa.

Hanya bermodal nekad, lelaki ini mencobamengajukan permohonan bantuan modal kepadaNewmont Batu Hijau yang memiliki programComDev. “Alhamdulillah, Newmont Batu Hijaumemercayai saya dan memberikan bantuan yangmemang saya harapkan,” tutur Samsuadi. Ia pundiberi bantuan berupa mesin las, kompresor dan borduduk yang seluruhnya bernilai sekitar Rp 10 juta.

Page 213: Buku Batu Hijau

213

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Banyakkonsumenmemesanproduk bengkellas ini, mulaidari pintu,pagar hinggaterali besi

Ia lega dan merasa sangat terbantu. Denganmesin las baru kendala selama ini sudah bisa diatasi.Mesin las tersebut meski digunakan sepanjang harimulai pagi hingga petang tidak akan panas. Prosespengerjaan pun menjadi lebih cepat. Dampakikutan dari peralatan las yang dibantu NewmontBatu Hijau itu adalah semakin banyaknya pesananmembuat pagar dan pintu besi serta terali. Ia punmerasa harus menambah pekerja menjadi empatorang untuk memotong dan mengelas pagar, pintudan terali besi yang akhir-akhir ini banyak dipesanoleh karyawan Newmont Batu Hijau, sub-kontraktorserta masyarakat desa lainnya. Di awal merintisusahanya, Samsuadi pernah mendatangkan duaorang tukang las dari Pulau Lombok, karena di DesaBeru belum ada tenaga kerja yang terampilmengelas.

Ketika ada anak-anak muda desa ini mendapatpelatihan di bidang pengelasan, ia pun merekruttenaga kerja lokal dari Desa Beru sendiri. “Setidaknyasaya bisa mempekerjakan warga desa yang sebelumnyamenganggur,” ujar lelaki yang menyelesaikanpendidikan di salah satu Sekolah Menengah Atas(SMA) di Sumbawa Besar. Seiring denganbertambahnya jumlah pekerja, setiap bulan bengkellas ini dapat menyelesaikan sedikitnya lima pesananberbagai jenis produk dengan harga bervariasi. Iajuga tidak terlalu kaku dalam sistem pembayaranpemesan. Misalnya untuk pesanan pagar besibernilai Rp 3 juta, uang mukanya Rp 1 juta, dansisanya Rp 2 juta dapat diangsur tiga kali. Cara inibertujuan meringankan beban pemesan karena nilaipembuatan pagar, pintu dan terali besi bisamencapai jutaan rupiah. Baginya tidak menjadipersoalan dengan sistem angsuran tersebutmanakala kepercayaan sudah dijalin bersama.

Karena ia pun memahami bahwa usahanya ini

Page 214: Buku Batu Hijau

214

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ada keinginanmenyerap lebih

banyak lagitenaga kerja di

Desa Beru

bisa berkembang tidak bisa dilepaskan darikepercayaan yang diberikan Newmont Batu Hijauketika memberi bantuan mesin las, kompresor danbor duduk bernilai Rp 10 juta . “Kepercayaan memangharus selalu dijaga,” ujar Samsuadi yang juga seorangPegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tenagaadministrasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP)2 Seteluk. Usaha bengkel las yang diberi nama“Pinokio” ini setiap bulannya bisa menghasilkanuang sekitar Rp 10 juta. Padahal sebelum adabantuan Newmont Batu Hijau hanya lebih kurangRp 3 juta. Dari pendapatan Rp 10 juta tersebut,Samsuadi bisa meraup keuntungan bersih rata-rataRp 2 juta setelah dipotong biaya operasional danupah pekerja. Pendapatan yang diperoleh dariusaha bengkel las ini sedikit bisa menambah gajinyasetiap bulan sebagai PNS. Sementara pekerjanyamendapat upah yang bisa dikatakan lumayan untukskala desa. Misalnya untuk satu lubang terali tukanglas mendapat imbalan Rp 15.000 dan tukang potongRp 7.500. Kalau mendapat sepuluh lubang per harimaka akan mendapat imbalan Rp 150.000 untuktukang las dan Rp 75.000 untuk tukang potong.

Jika para tenaga kerja ini bekerja terus menerussetiap bulan, maka upah yang diterima rata-ratasekitar Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta. Ia merasabersyukur bisa menyerap tenaga kerja lokal yangsebelumnya menganggur meski masih relatif sedikit.Ia pun ingin menyerap lebih banyak lagi warga desasebagai pekerja jika suatu saat bengkel las yangdikelolanya semakin berkembang. “Meski tidakbekerja di perusahaan, setidaknya bisa terserap dibengkel ini,” kata Samsuadi. Terus terang, kata lelakiyang yang sudah dikaruniai seorang anak ini,“Bengkel las Pinokio berkembang sejak mendapatbantuan Newmont Batu Hijau”. Bahkan pesanan punsekarang ini banyak diminta oleh karyawan

Page 215: Buku Batu Hijau

215

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Konsumenbengkel las inidatang daridesa-desalingkar tambangdan karyawanNewmont BatuHijau

perusahaan tersebut di samping sub-kontraktornya.Ini adalah peluang usaha yang tercipta di Desa Beru.Peluang seperti ini seharusnya dimaknai sebagai sisipositif dari kehadiran Newmont Batu Hijau.

Ia pun memaknai kehadiran perusahaantambang tembaga dan emas itu sebagai mitra yangtelah membantunya ketika merintis bengkel las ini.Karena itu, “Saya tidak akan menyiakan-nyiakankepercayaan ini,” tutur Samsuadi yang sekarangsudah mulai berencana membangun sebuah tempatusaha lebih memadai lagi. Dari hasil tabungan yangdikumpulkannya setiap bulan, ia sudah bisamembeli tanah untuk tempat usaha baru. Sekarangini bengkel las Pinokio masih menempati sebuahruangan berukuran sekitar enam kali delapan meteryang disewa sebesar Rp 500 ribu per tahun. Ia punbertekad membangun tempat usaha baru sebagaibukti bahwa bengkel yang dirintisnya selama inidengan susah payah bisa memberikan hasil lebihbaik sepanjang ada kemaunan untuk bekerja sertamenjaga kepercayaan yang diberikan.

Dari hasil usaha ini pula Samsuadi bisa membelisepeda motor untuk kelancaran karyawannya dibengkel las. Ia merasa ada peluang untuk lebihmengembangkan usaha bengkel las yang dikelolanyasekarang, karena pemesannya semakin bertambah.Para pemesan ini tidak hanya berasal dari desa-desadi Kecamatan Jereweh saja, tetapi juga ada pemesanyang datang dari Kecamatan Sekongkang. Mulai dariMaluk, Benete hingga Tongo, Tatar, Aik Kangkungbahkan desa-desa di Kecamatan Taliwang. Dalampandangan Samsuadi banyaknya pemesanan pintu,pagar dan terali besi ini erat kaitannya dengansemakin banyaknya masyarakat di desa-desa lingkartambang yang berhasil membangun rumahpermanen. Rumah-rumah permanen ini memerlukanproduk yang dihasilkannya untuk pengamanan dan

Page 216: Buku Batu Hijau

216

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Bukti nyatacukup

berhasilnyabengkel las ini

adalah mem-bangun tempatbaru yang lebih

representatif

menambah keindahan. Ini menunjukkan pula dayabeli masyarakat terus meningkat seiring dengantumbuh dan berkembangnya berbagai peluangusaha. “Kebetulan pula baru bengkel las Pinokio iniyang ada di Desa Beru,” ucap Samsuadi yang bersamatenaga kerjanya mampu memenuhi permintaanberbagai desain pintu, pagar dan terali besi sesuaikeinginan pemesan. Ia bertekad akanmengembangkan lagi bengkel las Pinokio ini menjadiusaha formal yang akan dijadikannya UsahaDagang (UD).

Impian Samsuadi setelah usaha bengkel lasnyamenjadi UD adalah berusaha merebut peluangpasar yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.Pemesannya nanti diharapkan tidak lagi hanya darikaryawan Newmont Batu Hijau secara individuatau masyarakat umum, tetapi juga datang daripemerintah di daerah ini atau Newmont Batu Hijausendiri sebagai sebuah perusahaan besar yangdalam program ComDev banyak membanguninfrastruktur untuk masyarakat desa lingkartambang. Belajar dari pengalaman selama ini, kataSamsuadi, “Bahwa kepercayaan yang diberikanmemang harus selalu dijaga dan dipertahankan.” Suatusaat nanti jika bengkel las ini berkembang disertaidengan tenaga kerja profesional, maka akansemakin banyak konsumen yang memercayaipengerjaan pintu, pagar dan terali besi di bengkellas Pinokio ini. Ia memang terus berpegang padaprinsip kepercayaan dan mau bekerja, seperti yangtelah ditunjukkannya saat merintis usaha inibeberapa tahun lalu hingga cukup berhasil sekarangini.

Sosok pengusaha kecil Samsuadi sesungguhnyabanyak diharapkan muncul di desa-desa lingkartambang Newmont Batu Hijau. Karena programComDev selama ini memang salah satunya

Page 217: Buku Batu Hijau

217

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

memfokuskan pada upaya pengembangan usahakecil dan menengah yang pelakunya adalahmasyarakat desa sendiri. Masyarakat diajakmengambil prakarsa untuk menciptakan peluang-peluang usaha yang akan berdampak secaraekonomis pada warga desa. Seperti bengkel lasPinokio ini, dari usaha kecil-kecilan bisa tumbuh danberkembang hingga sekarang. Bahkan rencanabesar sudah dibuatnya, membangun tempat usahabaru serta menjadikannya sebagai usaha dagangberbadan hukum. Kepercayaan dan kemauanbekerja adalah prinsip Samsuadi dalammenjalankan usahanya selama ini. Ada pelajaranberharga yang bisa dipetik dari Desa Beru.

Kepercayaandan kerja kerasharus menjadiprinsip ketikamenerimabantuan dariNewmont BatuHijau

Page 218: Buku Batu Hijau

218

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 219: Buku Batu Hijau

219

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KEBANGGAAN

SEKONGKANG BAWAH

SMP BERNILAI Rp 3,2 MILIAR ITU

MENJADI KEBANGGAAN ANAK-ANAK DESA

TIDAK ADA LAGI ALASAN UNTUK TIDAK SEKOLAH

DAN PRESTASI SISWA PUN MEMBANGGAKAN

Tidak ada alasanlagi untukmenga-takancukuplah tamatSD karenasudah ada SMPdi Sekongkang

SMP Negeri 1SekongkangdibangunNewmontBatu Hijaudengan danaRp 3.2 miliar

Ungkapan cukuplah tamat Sekolah Dasar (SD),tidak ada biaya melanjutkan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) atau sulit sekolah diSekongkang karena kalau mau melanjutkan SMPharus ke Jereweh dan Taliwang, akhirnya terjawabdan dapat dihilangkan ketika pada tahun 2000Newmont Batu Hijau membangun SMP di DesaSekongkang Bawah bernilai Rp 3,2 miliar.Penduduk desa sebelumnya tidak pernahmembayangkan akan ada sekolah cukup megahSekongkang yang lokasinya berada di DesaSekongkang Bawah. Masa-masa sulit sekolah ataumelanjutkan sekolah terasa masih segar dalamingatakan, anak-anak desa ke sekolah hanyadengan fasilitas pendidikan apa adanya.

Page 220: Buku Batu Hijau

220

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

SMP NegeriSekongkangkini berdiri

megah di DesaSekongkang

Bawah

Kegairahan belajar anak-anak desa sempatdikhawatirkan terus menurun akibat serbaterbatasnya sarana dan prasarana belajar. Gejalaseperti ini ditandai dengan jarangnya anak-anakdesa tamat SD, paling tinggi kelas tiga atau kelasempat, dan sedikit yang bisa menamatkan SD. Kalaupun tamat SD persoalan lain adalah sulitmelanjutkan ke SMP karena tidak ada diSekongkang. Jika ke Jereweh atau Taliwang tidaksedikit biaya yang harus dikeluarkan, sementarakemampuan warga desa sangat terbatas.

Sekarang SMP Negeri sudah ada, SMP Negeri 1Sekongkang yang berlokasi di Desa SekongkangBawah. Newmont Batu Hijau berperan penuhmembangun sekolah tersebut. Kepedulianperusahaan ini terhadap pembangunan bidangpendidikan dinilai tepat manakala anak-anak desasangat membutuhkan sebuah sekolah lanjutan yangsudah sejak lama didambakan. Tidak lagi harus keJereweh atau Taliwang. Tidak ada lagi biaya besaryang harus dikeluarkan. Yang dibutuhkan adalahsemangat belajar anak-anak desa. “Kalau tidak adaNewmont Batu Hijau, kondisi pendidikan di Sekongkangtidak akan seperti sekarang,” kata Kepala DesaSekongkang Bawah, H Hasbullah HMA. SMP inisangat membanggakan penduduk desa terutamapara siswa. Bahkan anak-anak dari desa-desa lingkartambang lainnya juga bersekolah di SMP yangberada di Sekongkang Bawah. Keberadaan SMPNegeri 1 Sekongkang ini ternyata memberi dampakikutan yang luas terhadap upaya mengembangansektor pendidikan di desa-desa lain seputar lingkartambang Newmont Batu Hijau. Bukan hanya siswaSekongkang Bawah yang bersekolah di SMPtersebut. Anak-anak desa dari Sekongkang Atas,Maluk dan Benete juga sekolah di SMP NegeriSekongkang di Sekongkang Bawah.

SMP Negeri 1 Sekongkang yang dibangunNewmont Batu Hijau untuk sejumlah desa di lingkartambang agar anak-anak setamat SD bisa denganmudah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

Page 221: Buku Batu Hijau

221

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Para siswa danguru semakinbergairahmengikuti prosesbelajar danmengajarAda kebanggaanpada sekolah yangbertahun-tahunmemangdidambakan

lebih tinggi, memiliki 12 ruang belajar dan dilengkapifasilitas laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam(IPA), ruang perpustakaan lengkap dengan buku-buku serta fasilitas olahraga. Anak-anak desa dilingkar tambang yang sekolah di SMP Negeri 1Sekongkang juga tidak perlu mengkhawatirkansarana dan prasarana transportasi saat pergi danpulang sekolah. Satu unit bus sekolah disiapkanNewmont Batu Hijau untuk membantu kelancarananak-anak ke sekolah. Dengan bus sekolah yangbiaya operasionalnya dibantu pula oleh NewmontBatu Hijau bersama Komite Sekolah inilah parasiswa dan guru diantarjemput. Bagi penduduk desatidak pernah terbayangkan kalau sebelumnya diSekongkang sulit sekali menempuh pendidikan, kinisudah begitu mudah karena sarana dan prasaranabelajar dan mengajar tersedia.

Hambatan pendidikan yang dihadapi selama inisemakin berkurang. Bahkan lebih dari sekedarberkurang, melainkan pula anak-anak desamendapat berbagai fasilitas. “Anak berprestasimendapat beasiswa, kalau dari keluarga tidak mampumemperoleh dana bantuan pendidikan,” ujarHasbullah. Dengan adanya SMP Negeri 1Sekongkang yang lengkap, anak-anak tidak lagimengalami kesulitan sekolah. Gambaran sektorpendidikan di Sekongkang, baik SekongkangBawah, Sekongkang Atas maupun desa-desa yangberdekatan dengan desa ini sekarang memangbanyak mengalami perubahan pesat. Pertumbuhanekonomi di Sekongkang Bawah ketikapenduduknya yang sebagian besar petani mampumeningkatkan kesejahteraan keluarganya, anak-anak sekolah tampak tidak lagi mengalami kesulitanberarti untuk menempuh pendidikan.

Di sisi lain peran aktif Newmont Batu Hijau yangmemiliki kepedulian tinggi terhadap bidangpendidikan juga telah mengubah dari begitusulitnya sekolah selama ini menjadi relatifmudahnya para orangtua menyekolahkan anak-anaknya. Tepat jika warga desa menyatakan tidak

Page 222: Buku Batu Hijau

222

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Beasiswa dariNewmont Batu

Hijaudisyukuri para

siswaberprestasi

Nilai-nilai punmembanggakan

para orangtua

ada alasan lagi untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya. Kehadiran SMP Negeri 1 Sekongkang,rehabilitasi SD, bantuan alat-alat kelengkapanbelajar dan mengajar serta pembangunan rumah-rumah guru serta keberadaan perpustakaan sekolahdan perpustakaan keliling membuktikan bahwaperusahaan pertambangan tersebut memilikikomitmen tinggi untuk meningkatkan kualitaspendidikan di desa ini.

Dengar penuturan sejumlah siswa SMP Negeri1 Sekongkang dan Wakil Kepala Sekolah SMPNegeri 1 Sekongkang yang saat ini begitu bergairahmenempuh pendidikan dan melaksanakan tugasmengajarnya sehari-hari. Para siswa SMP Negeri 1Sekongkang ini ternyata mencatat prestasi yangmembanggakan. “Saya berterima kasih sekali padaNewmont Batu Hijau yang telah membangun SMPSekongkang,” kata Eka Tri Hidayati, siswi Kelas IIIyang sejak Kelas I sampai Kelas III meraih predikatjuara I. Prestasi Eka Tri Hidayati yang mampumemperoleh nilai rata-rata 9,02 memang tidak sia-sia. Newmont Batu Hijau memberinya beasiswasejak Kelas I hingga Kelas III. “Saya bangga dapatbeasiswa, uangnya untuk biaya sekolah dan menabung,”ujar Eka.

Bagi Sartika Dewi, siswi Kelas I SMP Negeri 1Sekongkang, beasiswa yang diberikan Newmontsangat membantu meringankan biaya sekolahnya.Ia yang memiliki nilai rata-rata 9,01 adalah anakseorang petani. “Beasiswa ini saya gunakan untukbiaya sekolah dan uang saku,” ujar Sartika Dewi.Saumi Ramdani, siswa Kelas II SMP Negeri 1Sekongkang, juga menerima beasiswa sejak kelas Idengan nilai rata-rata 8,87. “Uang itu untuk biayasekolah dan menabung,” kata Saumi. SedangkanHairunnisa, siswi Kelas III SMP Negeri 1Sekongkang, menyatakan bangga menerimabeasiswa Newmont Batu Hijau. Ia sejak kelas Isampai Kelas III ini memperoleh beasiswa. Nilairata-ratanya 8 lebih. “Saya dan orangtua sangatterbantu dengan beasiswa Newmont Batu Hijau ini,”

Page 223: Buku Batu Hijau

223

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Dana bantuanpendidikansangat dirasa-kan siswa yangorangtuanyatidak mampuSiswa pun bisatetap sekolah

tutur Hairunnisa. Ia bisa menabung, menambahuang saku, dan membantu belanja orangtuanyayang bekerja sebagai petani.

Gita Refki Iskayanti, siswi Kelas II SMP Negeri 1Sekongkang, penerima beasiswa dari kelas I dengannilai rata-rata 8,26 juga menyatakan beasiswa yangdiperolehnya selama ini dapat membantu orangtuaserta sebagian ditabung untuk biaya sekolah.“Beasiswa ini bisa dijadikan pemicu semangat untuklebih giat belajar lagi,” ujar Gita. Apa kata WawanKurniawan, siswa Kelas I SMP Negeri 1 Sekongkangsoal beasiswa yang diberikan Newmont Batu Hijaukarena prestasinya di sekolah meraih nilai rata-rata8,86. “Pasti akan terpacu belajar, karena untukmemperoleh beasiswa harus giat belajar,” kata Wawan.

Dua siswa-siswi lainnya, Fahrizal Syehan, siswakelas I SMP Negeri Sekongkang dan Mianti Arni,siswi Kelas III SMP Negeri 1 Sekongkang yangmemperoleh beasiswa atas prestasinya di sekolahmeraih nilai rata-rata 7 lebih juga mengungkapkankegembirannya mendapat beasiswa dari NewmontBatu Hijau. “Biaya sekolah saya dibantu oleh beasiswaini,” ujar Fahrizal. “Kalau saya banyak ditabung,sedikit untuk uang saku,” tutur Mianti.

Kepedulian Newmont Batu Hijau terhadappembangunan bidang pendidikan di desa-desalingkar tambang tidak hanya memberikan beasiswaatau sarana dan prasarana belajar mengajar saja,tetapi juga memperhatikan para orangtua siswayang secara ekonomi kurang mampu. Khusus untukpara siswa yang orangtuanya kurang mampu iniNewmont Batu Hijau memberikan bantuan danabantuan pendidikan agar anak-anak mereka dapatterus bersekolah. Irmansyah, siswa Kelas I SMPNegeri 1 Sekongkang adalah penerima bantuanbiaya pendidikan Newmont Batu Hijau. “Sayasangat terbantu mendapat dana pendidikan dariNewmont Batu Hijau,” kata Irmansyah yangorangtuanya bekerja sebagai petani.

Page 224: Buku Batu Hijau

224

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Andil NewmontBatu Hijau telah

memberisemangat

kepada orangtuauntuk

menyekolahkananak-anaknya

Bantuan tersebut digunakannya untukmembayar uang sekolah, membeli pakaian seragam,buku dan sepatu. Ungkapan yang sama jugadikemukakan Benny Frederik, siswa Kelas I SMPNegeri Sekongkang. “Bantuan dana pendidikan inimembantu biaya sekolah saya,” kata Benny. Sedikitnyasaat ini ada 27 siswa berprestasi yang memperolehbeasiswa serta 25 siswa SMP Negeri 1 Sekongkangmenerima dana bantuan pendidikan.

Beasiswa dan dana bantuan pendidikan yangdiberikan Newmont Batu Hijau secara nyata initelah memberikan makna mendalam bagi siswa danorangtuanya. Yang berprestasi diberi penghargaan,sementara yang kurang mampu dibantu agar tetapbisa sekolah dengan baik. Keberadaan SMP Negeri1 Sekongkang bantuan Newmont Batu Hijau inimemang diakui sangat membantu masyarakat desadalam memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk terus sekolah. Masa-masa sulitmelanjutkan pendidikan SMP kini tinggal menjadikenangan.

Kalau dulu banyak anak-anak tamat SD sulitmasuk SMP karena tidak ada di Sekongkang, kinitelah terjadi perubahan yang sangat berarti. Sekarangbisa dikatakan seluruh orangtua memberikankesempatan kepada anak-anaknya untukmelanjutkan sekolah ke SMP. Faktor yangmempengaruhi adalah tersedianya sarana danprasarana pendidikan memadai. “ Ini yangmenggairahkan masyarakat desa ini,” kata WakilKepala Sekolah SMP Negeri I Sekongkang,Muhammad Yasin.

Andil Newmont Batu Hijau memang telahmemberikan semangat dan gairah para orangtuadan para siswa untuk terus belajar. Berbagaibantuan juga diberikan . Selain memberikanbeasiswa atau dana bantuan pendidikan, jugamembantu sarana belajar dan mengajar. Misalnyalaboratorium, perpustakaan bahkan bus sekolah.SMP Negeri 1 Sekongkang yang saat ini dipimpin

Page 225: Buku Batu Hijau

225

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kepala Sekolah, Ibrahim AMd memang memilikifasilitas cukup lengkap. Koleksi perpustakaannyamencapai sekitar 3.300 buku dengan 103 judul,baik buku pelajaran, buku umum maupun bukupegangan guru. Untuk laboratorium sudahdilengkapi alat-alat praktikum biologi dan fisika.“Semuanya bantuan Newmont Batu Hijau,” ujarMuhammad Yasin.

Sekarang ini jumlah siswa SMP NegeriSekongkang tercatat sekitar 157 orang dengantenaga pendidikan 13 guru. Yang menarik darisekolah ini adalah mata pelajaran untuk muatanlokal adalah Bahasa Inggris dan Tartil Al Quran.Untuk meningkatkan kualitas guru, Newmont BatuHijau juga membantu pengiriman guru-guru untukmengikuti pelatihan KBK (Kurikulum BerbasisKompetensi) serta studi banding ke sekolah-sekolahterkenal di luar daerah. Sejak SMP Negeri 1Sekongkang dibangun oleh Newmont Batu Hijau,tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah, dalamarti tidak melanjutkan pendidikan setelah tamat SD.Wajah-wajah ceria dan semangat belajar tampakmewarnai siswa dan siswi SMP Negeri 1Sekongkang. Pendidikan pada akhirnya akanmenjadi kata kunci dalam membentuk generasiberkualitas di masa mendatang. Dan anak-anakdesa itu pun bangga dengan sekolahnya.

Semakin jaranganak-anak desayang putussekolah karenafasilitaspendidikansudah dibangunNewmont BatuHijau

Page 226: Buku Batu Hijau

226

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 227: Buku Batu Hijau

227

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KEULETAN SEKONGKANG ATAS

KEULETAN DAN KEPERCAYAAN

AWAL KEBANGKITAN UNTUK BERKEMBANG

ADA PELAJARAN DARI SEKONGKANG ATAS

Berkali-kali iamengucapkanrasa syukur danterima kasihkepadaNewmont BatuHijau

Maslukang nampak mengawasi orang-orangyang menurunkan paving block dari atas truk

di sebuah rumah. Peluh menggelantung di dagunya.Ia dengan sigap berjalan ke sisi kanan dan kiri truk.Matahari menyengat, namun tidak begitudirasakannya. Sebuah topi kusam sedikit melindungikepalanya. Kesederhanaannya terlihat jelas darisikapnya. “Saya pak, kita ke kantor saja, dekat darisini, ngobrolnya di sana,” ucap Maslukang sambiltersenyum. Ia cuma minta waktu beberapa menituntuk menyelesaikan kuitansi pembayaran. Ketikaakan diajak sama-sama menuju tempat yangdisebutnya, iam e n o l a khalus, “Biarlahsaya jalan kakisaja.” Tempatyang ditujua d a l a hKoperasi SerbaUsaha (KSU)K e m u n i n gJaya. Mas-lukang yangs e h a r i - h a r ia d a l a hSekretaris KSUK e m u n i n gJaya tidak bisamasuk ke kan-tornya, karenad u a k a r y a -

Page 228: Buku Batu Hijau

228

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau memberi

bantuan satuunit mesin

multiblok yangmengawali

perkembangankoperasi ini

wannya kebetulan sedang ke luar. “Di sini saja kitangobrol, tidak apa-apa kan,” tutur Maslukang sambilmengambil tiga bangku kecil yang ditaruh di depanpintu kantornya.

“Invoice dari Newmont Batu Hijau setahun bisa Rp500 juta,” kata Maslukang yang lahir di SekongkangAtas tahun 1952 ini. Invoice yang ia maksud adalahkuitansi tagihan yang harus dibayar Newmont BatuHijau dari pembelian berbagai produksi hasil usahaKSU Kemuning Jaya.Ia pun tidak pernah sungkanuntuk mengucapkan terima kasih kepada NewmontBatu Hijau yang dikatakannya telah banyakmembantu koperasi ini sejak awal berdiri hinggaberkembang sampai sekarang. Ia sempatmenerawang jauh kemudian bergumam singkat,Dulu Newmont Batu Hijau membantu mesinmultiblok kepada koperasi. “Sekarang perusahaan itusendiri yang banyak membeli produksi koperasi ini.”Maslukang hanya menggeleng-gelengkankepalanya. Tampak sekali ia ingin menyampaikanpesan terima kasih atas kepedulian Newmont BatuHijau. Ia juga seakan tidak menyangka usaha yangdirintis bersama pengurus lainnya itu bisa tumbuhdan berkembang sampai sekarang ini. Alhamdulillah,ucapnya berkali-kali.

Ia pun mengawali cerita singkat mengenai KSUKemuning Jaya. Ini semua dampak dari kehadiranNewmont Batu Hijau. Usaha kecil ikut berkembang,Warga desa dibina, diberi keterampilan, dan diberipula peluang masuk dalam dunia usaha yangcukup menjanjikan. Sebenarnya cikal bakalterbentuknya KSU Kemuning Jaya ini berawal darisebuah kegiatan usaha kecil-kecilan yang disebutIndustri Batu Hijau (IBH). “Mungkin saat itu kurangberkembang sehingga muncul keinginanmembubarkannya,” ujar Maslukang yang sempatmengenyam pendidikan guru agama di Jereweh.Sebagai warga desa, para tenaga kerja IBH mencobaberusaha sekuat tenaga agar usaha ini tetap ada dan

Page 229: Buku Batu Hijau

229

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Produksikoperasi iniditerima olehNewmont BatuHijau karenaberkualitas baikdan telahmelalui ujimutu

bertahan. Tekad yang kuat untuk bertahan ituternyata ditanggapi positif oleh Newmont BatuHijau. Kesungguhan warga desa untuk terus bekerjakeras akhirnya tidak sia-sia hingga akhirnyadidirikan sebuah koperasi tahun 2001 yangmengawali terbentuknya KSU Kemuning Jaya.

Newmont Batu Hijau mendukung penuhberdirinya KSU Kemuning Jaya, bahkan saat itumelalui program pengembangan masyarakat,Community Development (Comdev), perusahaanpertambangan tembaga dan emas ini langsungmemberikan bantuan satu unit mesin multiblokkepada koperasi serta pasir dan semen. Hasilproduksi mesin multiblok berupa paving block dibelisendiri oleh Newmont Batu Hijau khusus untukmemenuhi kebutuhannya. Sementara pemasaranuntuk masyarakat umum dibuat paving block sertabatu bata secara manual dengan harga yangterjangkau. Di luar perkiraan semula, kataMaslukang yang ikut terjun langsung ke lapanganmengendalikan unit produksi, KSU Kemuning Jayatumbuh dan berkembang. Bahkan untuk memenuhipermintaan yang terus meningkat dibeli lagi satuunit mesin multiblok di Mataram.

Para tenaga kerja juga dibina dan diikutkandalam pelatihan agar terampil dan mampumenghasilkan produksi berkualitas. Nemwont BatuHijau membantu mengirimkan tiga karyawankoperasi ke Mataram. Ini bentuk kepedulian tinggiperusahaan tersebut terhadap warga DesaSekongkang Atas. Sekarang KSU Kemuning Jayauntuk unit produksinya menghasilkan pavingmultiblok tipe batu bata, tiga berlian dan segi enamdi samping juga membuat batako, besi beton dansekarang ada pesanan Newmont Batu Hijau dibuatkerb seperti yang terlihat di Pantai Wisata Maluk.Produksi berbagai jenis bahan bangunan ini adayang dibuat khusus sesuai permintaan NewmontBatu Hijau serta dibuat secara manual untuk

Page 230: Buku Batu Hijau

230

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Koperasi sudahmampu membeli

satu unit truk,sementara

Newmont BatuHijau membantu

satu unit truklainnya yang

digunakanbersama-sama

koperasi lainnya

memenuhi permintaan masyarakat atau dijual dipasaran umum. “Kami memproduksi khusus untukNewmont Batu Hijau karena kualitas harus diuji duludan memenuhi standar,” tutur Maslukang, bapak daritiga anak ini.

Sejauh ini tidak ada hambatan dalam prosespembuatan produksi secara khusus tersebut,Newmont Batu Hijau menerimanya, karenamemang tenaga kerja sudah terampil berkatperanserta Newmont Batu Hijau sendiri yangpernah mengirimkan karyawan belajar sampaiMataram. Produksi paving block tipe batu batamenggunakan mesin khusus untuk memenuhipesanan Newmont Batu Hijau dijual dengan hargaRp1.050 per biji, sementara tipe batu batu yangdibuat secara manual untuk masyarakat dijual Rp600 per biji dan tipe tiga berlian Rp 700 per biji.“Newmont Batu Hijau kalau memesan batako yangdibuat oleh mesin multiblok harganya Rp 5.000 per biji,sedangkan kerb Rp 12.000 per biji,” ujar Maslukang.KSU Kemuning Jaya ternyata mampu memasokproduk sesuai standar keinginan Newmont BatuHijau. Tidak pernah ada masalah dengan kualitasproduksi yang khusus dipesan perusahaan tersebut.Sebelum diserahkan memang dilakukan uji mututerlebih dahulu oleh Newmont Batu Hijau.

Maslukang nampak bangga dengan hasil kerjapara tenaga kerjanya, apalagi mereka adalah wargadesa. Kualitas sumber daya manusia menjadi fokusperhatian di koperasi ini termasuk bantuanpembinaan dari PTNNT. Unit produksi KSUKemuning Jaya di Sekongkang Atas kini mampumenyerap tenaga kerja lokal sekitar 16 orang yangmasing-masing memiliki keterampilan membuatpaving block dan kerb. KSU Kemuning Jaya dalammengembangkan usahanya tidak hanya mampumemenuhi permintaan Newmont Batu Hijau, tetapijuga untuk masyarakat umum yang jumlahnya bisamencapai ribuan paving block yang biasanyadigunakan untuk penataan halaman perkantoranatau rumah. Produk bahan bangunan hasil koperasi

Page 231: Buku Batu Hijau

231

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KeanggotaanUnit SimpanPinjam terusbertambah, danadakemungkinanpelayanandiperluashingga Tongodan Tatar

ini ternyata diminati konsumen mulai dari wilayahSekongkang sendiri hingga ke luar wilayahkecamatan bahkan ada permintaan dari kecamatandi luar Kabupaten Sumbawa Barat. Target produksiadalah sekitar 2.000 paving block per hari atau50.000 paving block per bulan, kalau kerb 20 biji perhari. “Dan ini dibuat khusus untuk memenuhipermintaan Newmont Batu Hijau,” tutur Maslukang.

Maslukang yang salah seorang anaknya sedangkuliah di Jogjakarta ini juga menceritakankeberhasilan Unit Simpan Pinjam (USP) KSUKemuning Jaya dalam membantu masyarakat desadan usaha kecil produktif. Dengan jumlah anggotayang terus bertambah, dari awal pendirian hanya12 orang anggota termasuk empat orang pengurus,kini sudah beranggotakan 91 orang. USP KemuningJaya sekarang sudah mampu memberikan pinjamankepada masyarakat desa dari yang terkecil Rp500.000 hingga tertinggi Rp 5 juta. Sudah puluhanusaha kecil terutama pedagang bakulan di wilayahSekongkang yang mendapat pinjaman modal dariUSP Kemuning Jaya. Ke depan wilayah pelayananakan diperluas hingga ke Tongo dan Tatar. Bentukpelayanan pun semakin beragam, tidak hanyamenyalurkan bantuan modal, tetapi juga menerimasimpanan masyarakat.

Bentuk konkret dari simpanan masyarakattersebut adalah kerjasama dengan lembagapendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan SekolahDasar (SD). Murid TK serta semua siswa SD Negeri1 dan SD Negeri 2 Sekongkang menabung uangnyadi koperasi ini. Keberhasilan KSU Kemuning Jayabaik unit produksinya maupun USPmengembangkan usahanya tidak terlepas darisemakin meningkatnya kepercayaan masyarakat disamping pembinaan sumber daya manusia yangdiberikan oleh Newmont Batu Hijau. “Pengetahuanpengurus koperasi bertambah karena dibina NewmontBatu Hijau,” ujar Maslukang yang beristrikanHadijah, seorang ibu rumah tangga. Dua anak

Page 232: Buku Batu Hijau

232

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KehadiranNewmont BatuHijau dan sub-kontraktornyadirasakan pula

oleh seorangibu rumah

tangga yangmengelola

usaha katering

Maslukang lainnya kini sekolah di Mataram danSekongkang.

Ada dampak luas menyentuh langsungkehidupan masyarakat dari keberadaan KSUKemuning Jaya yang juga merasakan pengaruhpositif dari kehadiran Newmont Batu Hijau.Bantuan modal yang disalurkan koperasi kepadamasyarakat yang mengelola usaha kecil ternyatatidak sia-sia. Adalah Hadnen, yang meskipuntinggal di Sekongkang Bawah ikut merasakanbantuan modal dari KSU Kemuning Jaya yanglokasinya di Sekongkang Atas. Ibu tiga orang anakini mengelola usaha katering di jalur jalan yangmenghubungkan Sekongkang Bawah danSekongkang Atas. Sebelumnya ia pernahmenggeluti usaha menjahit serta berjualan soto dansate kambing di Desa Maluk. Namun usaha itu tidakberkembang dan kurang menguntungkan. Melihatkehadiran Newmont Batu Hijau dan sub-kontraktornya Hadnen kemudian menekuni usahakatering di Sekongkang.

Tidak ada kesulitan ketika mengajukanpermohonan bantuan modal. Hanya berbekal KartuTanda Penduduk (KTP) ia mendapatkan pinjamanpertama kali sebesar Rp 2 juta. Karena usahanyaberkembang dan angsuran lancar Hadnen kembalimemperoleh bantuan modal yang kedua kalisebanyak Rp 5 juta dari USP KSU Kemuning Jaya.“Pesanan nasi bisa ratusan kotak per hari,” tuturHadnen yang lahir di Sumbawa Besar tahun 1954.Usaha kateringnya tidak hanya melayani pesanandari karyawan sub-kontraktor Newmont Batu Hijau,tetapi juga banyak dipesan oleh instansi pemerintahdan sekolah-sekolah. Ia pun saat ini tidak merasasulit mendapatkan pelanggan karena usahanyasudah cukup dikenal masyarakat. Dari usaha kecil-kecilan ini Hadnen mendapat penghasilan cukupbesar. Kehidupan ekonomi keluarga semakinmembaik. Ia juga bisa membiayai anak-anaknyasekolah lanjutan di Mataram dan Sekongkang. Kerjakerasnya selama ini tidak sia-sia.

Page 233: Buku Batu Hijau

233

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Meski terbilang usahanya cukup maju, namunHadnen tetap mengurus sendiri kateringnya mulaidari belanja ke pasar setiap hari hingga memasak.Ia pun dengan cekatan mengiris sayur ataumemotong ikan dibantu beberapa anggotakeluarganya. Tersedianya berbagai peluang usahasebagai dampak positif dari kehadiran NewmontBatu Hijau sesungguhnya dapat dimanfaatkansebaik-baiknya melalui kemitraan yang salingmenguntungkan. “Tinggal bagaimana kita sebagaiwarga desa mau atau tidak berusaha,” ujar Hadnen.Sementara Maslukang memandang kehadiranNewmont Batu Hijau tidak hanya menciptakanlapangan kerja, tetapi juga membuka peluang usahabagi masyarakat desa. “Masyarakat yang tidak bisabekerja di Newmont Batu Hijau bisa terserap di usahalain termasuk di KSU Kemuning Jaya,” tuturMaslukang.

Maslukang bersama pengurus koperasi lainnyaserta Hadnen dibantu anggota keluarga merupakanpotret masyarakat desa yang mampu menjawabpeluang usaha dengan kerja keras. Keduanyan a m p a km e m e g a n gp r i n s i pb a h w ak e u l e t a n ,kerja kerasdan keper-c a y a a nadalah awalkebang-kitanu n t u ktumbuh danberkembang.Desa tanpad i s a d a r it e r k a d a n gb a n y a kmemberikanp e l a j a r a nkehidupan.

NewmontBatu Hijautidak hanyamenciptakanlapangankerja, tetapijuga menum-buhkanpeluang usaha

Page 234: Buku Batu Hijau

234

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 235: Buku Batu Hijau

235

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

OPTIMISME TONGO

TANGKAL USAL ADALAH

CERITA MENARIK DARI TONGO

EMBUNG PUJA KINI MEMBERI OPTIMISME

Embung PujabantuanNewmont BatuHijau mem-berikan harapanbesar bagipetani DesaTongo mening-katkan hasilpanennya

Anak-anakDesa Tongosedangmemanfaatkanwaktumemancingikan diEmbung Puja

Tangkal Usal adalah cara tradisional masyarakatDesa Tongo menampung air hujan yang

kemudian digunakan untuk mengairi sawah ketikapara petani sulit memperoleh air. Untukmenampung air hujan, petani membendungnyadengan batang besar dan daun-daun kayu yangdiikat. Bertahun-tahun petani Desa Tongomenghadapi persoalan kesulitan air untuk mengairisawah-sawahnya dengan cara tangkal usal. Hasilpanen pun menjadi sangat terbatas, hanya satu kalipanen dalam setahun. Untuk memenuhi kebutuhanhidup karena khawatir gagal panen, petaniberusaha keras memperoleh tambahan penghasilandengan mencari ular, rotan, madu dan nira. gulaaren. Kehidupan masyarakat desa seperti tidakberubah dari waktu ke waktu. “Itu cerita beberapatahun lalu,” tutur Kepala Desa Tongo, Ibrahim Sama.Kalau sekarang, panen bisa dua kali bahkan tiga kali,dua kali padi satu kali palawija khususnya

Page 236: Buku Batu Hijau

236

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Embung Pujajuga bisamemberi

manfaat lainkepada masya-

rakat karenatelah ditebar

9.000 bibit ikanyang setiap saat

bisa dipancingwarga desa

kedelai. Hasil panen pun bertambah dari palingtinggi satu sampai dua ton menjadi empat ton setiaphektar.

Keberhasilan petani Desa Tongo meningkatkanhasil panen memang tidak bisa dilepaskan darikeberadaan Embung Puja bantuan Newmont BatuHijau. Embung Puja ini ternyata memberi harapanbaru bagi para petani setempat, karena dengansistem pengairan yang baik disertai pembinaan sertapenyuluhan intensif kepada para petani telahmemberikan hasil nyata produksi padi bisaditingkatkan. Embung dengan jaringan saluranirigasi sekitar 2000 meter, ditambah lagi 300 meter,mampu mengairi lebih dari 60 hingga 70 hektarsawah di Desa Tongo yang semula merupakansawah tadah hujan. Kini para petani tidak lagimengalami kesulitan air, upaya meningkatkan hasilpanen bukan lagi mimpi panjang, setidaknya saatini bisa mencapai empat ton per hektar.

Seorang tokoh masyarakat Desa Tongo,Darmansyah memandang keberadaan EmbungPuja telah mengubah kondisi masyarakat di desaini ke arah yang lebih baik. Hasil panen petani tidaksaja mampu memenuhi konsumsi lokal, tetapi jugabisa dijual ke pasaran. Sistem pengairan yang baikdengan adanya Embung Puja, pembinaan petaniyang diberikan pemerintah bersama Newmont BatuHijau serta alat-alat pertanian yang modern, sepertitraktor tangan (handtractor) ditambah keuletan parapetani di Desa Tongo pada akhirnya dapatmeningkatkan produksi padi yang secara langsungmempengaruhi peningkatan taraf hidup pendudukdesa. “Taraf kehidupan masyarakat Tongo cukup baik,banyak peran Newmont Batu Hijau di sini,” tuturDarmansyah yang juga seorang pimpinan PondokPesantren Al Furqon.

Ada peran ganda Embung Puja bagi masyarakatDesa Tongo. Di samping mampu mengairi lahan

Page 237: Buku Batu Hijau

237

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau memacusemangat petaniTongo untukmeningkatkanhasil panendemi kesejah-teraan masya-rakat desa

persawahan petani juga dimanfaatkan untukpengembangan sektor perikanan. Dalam embungtersebut sudah dilepas 9.000 bibit ikan bantuanpemerintah dan Newmont Batu Hijau yang setelahbesar bisa diambil oleh seluruh masyarakat desa.Keberadaan Embung Puja di desa tersebut ternyataberdampak pada sektor pertanian di Desa Tongo.Dengan tambahan jaringan sekitar 300 meter parapetani juga melakukan pencetakan sawah baru yangdiharapkan dapat lebih meningkatkan produksipadi. “Sekitar 10 hektar dilakukan pencetakan sawahbaru di Tongo,” ujar Ketua Persatuan Petani PemakaiAir (P3A) Desa Tongo, Sukarta. Ini berarti luas lahanpersawahan yang bisa diairi Embung Pujabertambah menjadi 70 hektar dari semula 60 hektar,

Luas lahan persawahan di Desa Tongo akanbertambah lagi melalui pencetakan sawah baru jikananti Dam Santong selesai dibangun oleh Newmont

Batu Hijau yang mampu mengairi sawah sekitar 170hektar. Dengan demikian lebih dari 200 hektarlahan sawah milik petani bisa memperoleh air yangcukup. Tidak saja sawah petani di Desa Tongo yangbisa diairi, tetapi juga sawah-sawah petani di DusunSejorong, karena lahan sawah petani di dusuntersebut sebagian besar berada di Desa Lang Loka.

Page 238: Buku Batu Hijau

238

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Petani tidakperlu jauh-jauh

menggilingpadi, karenaRMU yang

dikelola BUM-Des sudah ada

di Tongo

Nilai lebih dari keberadaan fasilitas irigasi bantuanNewmont Batu Hijau ini adalah memacupembangunan sektor pertanian di Tongo danSejorong.

Kepedulian Newmont Batu Hijau dalammengembangkan sektor pertanian tidak berhentipada sistem pengairan saja, tetapi juga diwujudkandengan memberikan bantuan sedikitnya 15 unittraktor tangan (handtractor). Petani tidak lagimengandalkan kerbau untuk menggarap sawah.Sistem pengairan yang terus dibangun disertaipengolahan lahan sawah dengan bantuan traktortangan telah banyak membantu para petanimenggarap lahan persawahannya. Biaya dan energiyang terkuras selama menerapkan cara bertanitradisional dapat dikurangi. Efisiensi dan efektivitasdengan hasil yang maksimal kini mewarnaipembangunan sektor pertanian di Desa Tongo dandusun-dusun di sekitarnya. Peranan Newmont BatuHijau melalui program Community Development(Comdev) dalam meningkatkan pengetahuan danketerampilan para petani dengan cara memberikanpembinaan dan penyuluhan adalah sisi lain yangsangat membantu keberhasilan meningkatkan hasilpanen menjadi sekitar empat ton per hektar.

Pada saatnya nanti, hasil kepedulian NewmontBatu Hijau terhadap pembangunan pertaniankhususnya di Desa Tongo selama ini, para petanitidak saja mampu memenuhi kebutuhan pangannyasendiri, tetapi juga dapat memasarkan hasilpanennya. Petani sekarang ini tidak perlu lagi jauh-jauh menggiling padi hingga ke Sekongkang. Cukupdi Tongo, karena Newmont Batu Hijau jugamembantu mesin penggilingan padi atau RiceMilling Unit (RMU) yang dikelola olehpemerintahan desa melalui Badan Usaha Milik Desa(BUM Des). “Sulit untuk tidak mengatakan NewmontBatu Hijau banyak membantu petani di Tongo,” tuturIbrahim. Optimisme petani Desa Tongo bukan

Page 239: Buku Batu Hijau

239

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kondisi Tongosudah jauhberbeda sejakkehadiranNewmont BatuHijauTongo cukupmenjanjikanuntuk maju danberkembang

Embung Pujayang dibangunNewmontBatu Hijausangatmembantupetanimengairisawahnya

sekedar menggantungkan harapan pada lahansawah yang ditanami padi saja. Berbagaipengetahuan yang diperoleh dari pembinaan danpenyuluhan oleh Newmont Batu Hijau telahmemberi dampak berarti bagi para petani untuklebih memberi nilai tambah pada kehidupannya.

Pilihannya adalah menjawab tantangan PrakarsaBisnis Lokal yang sudah diprogramkan secarasungguh-sungguh oleh Newmont Batu Hijau. Danmemang para petani Desa Tongo mulai menjawabtantangan itu melalui usaha kerjasama dengansejumlah sub-kontraktor dan Newmont Batu Hijau.Ada sekitar 20 petani sayur di Desa Tongo yangmenjalin kerjasama dengan sub-kontraktor yangkemudian menyuplainya untuk memenuhikebutuhan Newmont Batu Hijau. Ini bagian dariPrakarsa Bisnis Lokal yang memberikan peluangkepada petani di Desa Tongo untuk lebihmengambil inisiatif dalam dunia usaha masyarakatdesa. Roda perekonomian desa pun semakinberkembang. Para petani itu memasok antara lainkacang panjang, bayam, sawi hijau, sawi putih,

Page 240: Buku Batu Hijau

240

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sapi bantuanNewmont Batu

Hijau yangditernakkan

petani cukupberkembang

kol, labu putih dan labu kuning. Jatah yangdiberikan setiap pekan oleh sub-kontraktor sekitartiga ton sayur-sayuran. Tidak sedikit nilai rupiahyang beredar di Desa Tongo ketika petani mampumemasok sayur-sayuran tersebut kepada sub-kontraktor Newmont Batu Hijau.

Desa Tongo dengan jumlah penduduk sekitar1.800 jiwa yang rata-rata mata pencahariannyasebagai petani kini semakin merasakan dampakpositif kehadiran Newmont Batu Hijau yang telahmenunjukkan kepedulian tinggi terhadappembangunan sektor pertanian. Penduduk DesaTongo kini mengejar masa depan yang lebih baik.Sektor pertanian telah dan akan terus berkembang

serta dikembangkan. Bukan sesuatu yang berlebihankalau suatu saat nanti bidang pertanian menjaditulang punggung atau pilar ekonomi Desa Tongo.Tekad para petani sudah dimunculkan, bahwa hasilpanen nantinya tidak sekedar untuk memenuhikebutuhan sendiri, tetapi harus bisa puladipasarkan sebagai sumber pendapatan keluarga.Begitulah optimisme masyarakat petani Desa Tongoyang dulu sempat mengalami kesulitan pangan serta

Page 241: Buku Batu Hijau

241

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kondisi DesaTongo sekarangini sudah jauhberubah diban-dingkansebelum adaNewmont BatuHijau

harus barter barang jika terjadi transaksi dagang.

Beralasan kalau para petani ingin memasarkanlebih banyak lagi produk pertanian Desa Tongo,karena sarana dan prasarana transportasi sudahsemakin terbuka dan lancar yang menghubungkanTongo dengan seluruh desa di lingkar tambangtermasuk ke Taliwang, ibukota KabupatenSumbawa Barat. Bantuan Newmont Batu Hijauselama ini banyak memberikan manfaat positif bagimasyarakat Tongo. Kondisi sekarang jauh berbedadibandingkan sebelum ada Newmont Batu Hijau.“Sebagai putra Tongo kami bersyukur kehadiranperusahaan pertambangan ini,” tutur tokohmasyarakat Tongo, Jabir HMS. Ketika infrastrukturmampu mendukung perkembangan sektorpertanian di Desa Tongo, maka harapan wargadesa untuk menggapai hari esok yang lebih baikbukanlah sekedar impian belaka. KepedulianNewmont Batu Hijau kepada penduduk desaselama ini tidak akan sia-sia, karena sesungguhnyaTongo cukup menjanjikan untuk terus maju danberkembang.

Page 242: Buku Batu Hijau

242

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 243: Buku Batu Hijau

243

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

TEKAD AIK KANGKUNG

PETANI PUN TIDAK RAGU LAGI MENERAPKAN SRI

ADA TARGET 10 TON PER HEKTARBANYAK KEUNTUNGAN DARI SISTEM INI

Petani telahmembuktikanSRI mampumeningkatkanhasil panen padiAda targetsepuluh ton perhektar

Semula nampak ragu, tetapi kemudian setelahterbukti berhasil meningkatkan hasil panen,

justru menjadi pendorong para petani di Desa AikKangkung untuk bersama-sama menerapkanbudidaya padi dengan System of Rice Intensification(SRI). Lima petani di desa ini, salah satunya MuktiAli, 34 tahun, sudah membuktikan sistem SRItersebut. “Saya sempat tidak percaya dengan SRI,”kata petani Aik Kangkung ini. SRI adalah carabercocok tanam padi secara intensif denganmengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alamsehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembangdengan baik. Keuntungan dari sistem ini adalah,anakan tanaman padi lebih banyak, bisa 30-60anakan, sementara akar tanaman lebih banyaktumbuh melebar dan dalam. Di samping itukesuburan tanah lebih terjaga, efisiensi biaya benihdan pupuk serta pengunaan air lebih sedikit.

Setelah membuktikan sendiri keberhasilanmenerapkan SRI, Mukti tidak ragu lagi untuk

Page 244: Buku Batu Hijau

244

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Semakinbanyak yang

menggunakanSRI karena

terbukti lebihmenguntungkan

petani

menargetkan hasil panen sampai 10 ton. “Itu targetsaya ke depan,” ujar Mukti. Ia selama ini telah dibinaoleh Pemandu Lapangan (PL) Desa Aik Kangkung,Subandi, yang merupakan bagian dari programCommunity Development (ComDev) Newmont BatuHijau. Ia pernah membuktikannya pertama kalimenanam padi dengan sistem SRI pada lahansekitar satu are yang ternyata menghasilkan satukuintal lebih gabah atau setara 80 kilogram beras.Karena itu Mukti merasa optimistis dapatmenghasilkan delapan sampai sepuluh ton jika arealtanam mencapai satu hektar.

Tekad petani Aik Kangkung ini sekarang adalahbelajar ilmu bertani dengan sistem SRI,menerapkannya , dan menargetkan hasil panen bisamencapai 10 ton per hektar. Berbagai penyuluhanyang diterimanya dari Pemandu Lapanganmengenai SRI membuat dirinya memahami tentangarti penting peningkatan hasil panen. Dulu ketikaia ditempatkan sebagai transmigran tahun 1995hasil panen petani untuk lahan satu are terkadangtidak sampai satu kuintal, bahkan akibat kesuburantanah tidak terpelihara baik, hasil panen tahun-tahun berikutnya lebih menurun lagi.

Sekarang ia memahami SRI sekaligus meyakinibahwa sistem ini akan bisa meningkatkan produksipadi di Desa Aik Kangkung. Apalagi beberapapetani lainnya juga mulai menerapkan SRI setelahmendapat berbagai penyuluhan dari PemanduLapangan ComDev Newmont Batu Hijau di sampingbantuan bibit padi satu kampet berisi 10 kilogram.“Bagi saya ilmu bertani SRI itu yang penting,” ucapMukti. Apalagi ada bantuan fasilitas irigasiSenutuk. Ini akan banyak membantu petani AikKangkung dalam meningkatkan hasil panennya.

Aik Kangkung merupakan daerah transmigranyang berasal dari Sumbawa, Lombok dan Bali. Polapertanian yang diterapkan selama ini dibawa daridaerah masing-masing hanya berdasarkan cara-caratradisional. Karena itu perlu ada upaya mengajak

Page 245: Buku Batu Hijau

245

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

SRI bisamenghematbiaya yangharus dikeluar-kan petaniPerkembanganini sudahdibuktikah olehlima petani diDesa AikKangkung

petani untuk me-nerapkan SRIseperti yang telahdilakukan olehMukti. “Limapetani AikKangkung ter-masuk Mukti mene-rapkan SRI danberhasil,” kataP e m a n d uLapangan (PL),Subandi. Iamenceritakan, limapetani ini mencobaSRI pada lahanseluas satu are.Hasilnya satukuintal lebih gabahyang setelah digiling setara dengan 80 kilogramberas. Jika dikembangkan pada areal satu hektar,maka hasilnya diperkirakan bisa mendekati sepuluhton gabah atau setara dengan delapan ton beras.

Banyak keuntungan diperoleh petani jikamenerapkan SRI. Misalnya penggunaan bibit lebihefisien. Kalau selama ini bisa menghabiskan 50 kgbibit untuk areal satu hektar, maka dengan SRIhanya 25 kilogram. Untuk bibit yang harganya Rp30.000 per kampet kalau ditanam pada lahan satuhektar yang memerlukan lima kampet, maka bisamengirit biaya sampai Rp 90.000. Dengan SRI biayabibit yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 60.000.Dari sisi pemakaian pupuk juga bisa lebih efisien.Biasanya selama ini petani menghabiskan sampai200 kilogram pupuk urea, tetapi dengan SRI hanyasekitar 50 kilogram. Bisa diirit biaya sampai Rp225.000. Dalam proses perawatan dan penyianganyang menggunakan Pupuk Pelengkap Cair (PPC)juga bisa dihemat sampai Rp 40.000. Ia yakinbanyak keuntungan diperoleh petani dengan SRI.

Page 246: Buku Batu Hijau

246

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sudah banyakperubahanpola tanampetani, dan

petani mulaibanyak yang

mencobamenggunakan

SRI

Penghematan ini sudah dibuktikan oleh limapetani Desa Aik Kangkung yang melakukan ujicobaSRI. Secara ekonomi, kalau dihitung hasil penjualangabah mencapai Rp 12 juta per hektar, maka petanibisa meraup keuntungan setelah dikurangi biayasarana produksi (saprodi) antara Rp 8 juta sampaiRp 9 juta per satu kali musim tanam. Sementarapengalami petani Mukti menunjukkan tingginyatingkat keberhasilan SRI terutama dalam sebarananakannya. Dengan pengaturan jarak tanam,misalnya 25 x 25 cm sebaran anakannya bisa 40sampai 70 anakan per rumpun. “Selama ini denganjarak tanam terlalu dekat hanya menghasilkan palingbanyak 27 anakan,” Mukti, petani yang sempatmengenyam pendidikan hingga Kelas 5 SekolahDasar (SD) ini.

Meski pendidikannya tidak tinggi, namun Muktiselalu ingin belajar dan berkreativitas. Ia belajarmembuat pestisida nabati yang ternyata cukupberhasil mengatasi hama walang sangit. Satu kalisemprot persitisida nabati yang dibuat dari bahan-bahan alami, seperti daun tembakau, pepaya dansirih, bisa bertahan sampai padi menguning dansiap panen. Ketika padi sudah menguning, siappanen, atau bahkan pada musim panen baru hamaitu datang lagi. Ini sangat membantu petanimencegah serangan hama padi.

Sosok petani ini memang patut dicontoh olehpetani lain yang ingin membudidayakan SRI. Iatelah membuktikannya sendiri dan ternyata berhasilmeningkatkan produksi padi. Prinsipnya adalahmencoba terus dan meminta bimbingan dariPemandu Lapangan. Dengan cara ini, katanya,“Insya Allah berhasil.” Ia sudah melakukan danmembuktikannya. Kalau seorang petani tidak maubekerja keras mencoba membudidayakan SRI,maka akan sulit meningkatkan produksi danpendapatannya.

Page 247: Buku Batu Hijau

247

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Meski tidaktamat SD iaterus belajarilmu pertanian,karena penge-tahuan meru-pakan faktorpenting untukmenata kehidup-an masa depan

Sudah banyak perubahan pola tanam di DesaAik Kangkung. Para petani semakin tertarikmembudidayakan SRI. Pemandu Lapangan ComDevNewmont Batu Hijau sedikitnya membina 50 orangpetani, di antaranya Mukti yang sudahmembuktikan keberhasilan SRI tersebut. Dalamskala yang lebih luas, budidaya SRI ini akandikembangkan oleh para petani Aik Kangkung. Danbukan tidak mungkin desa ini suatu saat menjadisalah satu sentra beras di Kabupaten SumbawaBarat. Tidak pula berlebihan kalau dari AikKangkung muncul petani-petani tangguh. Bukanhanya dalam budidaya SRI, tetapi juga menciptakanberbagai kreasi dan eksperimen yang bermanfaatuntuk membangun pertanian demi kesejahteraanmasyarakat pedesaan, seperti yang telahditunjukkan oleh petani Mukti.

Kreativitas dan eksperimen seorang petani DesaAik Kangkung ini ternyata memang cukupmenjanjikan. Setelah membuktikan keberhasilanSRI, ia mulai mencoba mengembangkan ratun atauserisip untuk dijadikan bibit padi. Dalam duniapertanian istilah ratun atau serisip ini juga cukupdikenal. Caranya adalah dengan memotong pendekjerami setelah panen, kemudian tumbuh lagi ratunatau serisip yang bisa menjadi bibit padi. Satu ataudua batang ratun ini dipindahkankannya. Ternyatasebaran anakannya bisa mencapai 50 anakan.Ratun atau serisip ini bisa menghemat bibit padi,bahkan sampai tiga kali tidak perlu pembibitan padi.Kalau cara ini bisa dikembangkan maka petani akanlebih bisa menghemat biaya dengan hasil panenyang cukup tinggi.

Ia menyatakan ingin belajar lebih banyak lagitentang ratun atau serisip ini. “Walapun tidak tamatSD, saya ingin terus menerapkan ilmu pertanian dilapangan,” ujar Mukti. Nampaknya ia tidak akanpernah berhenti bekerja. Setelah memahamibudidaya SRI yang terbukti mampu meningkat hasil

Page 248: Buku Batu Hijau

248

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ia mencobaratun dan

serisiphasilnya

cukupmenjanjikan

panen, kreativitasnya sejak mendapat binaanComDev Newmont Batu Hijau justru semakinberkembang. Ia sempat bereksperimen soalpemberantasan hama tanaman. Suatu ketika, kataMukti, lahan kacang hijaunya dimasuki kambingdan kuda yang memakan habis daunnya. Ia punteringat pelajaran pemberantasan hama dari bahanalami yang diberikan Pemandu Lapangan.

Bagaimana cara mengatasinya, ini yang terbersitdalam benak petani ini. Ia pun mencobamempraktikkan obat hama yang dibuat dari bahan-bahan alami, seperti daun dan batang pepaya,tembakau serta daun sirih yang dicampur menjadisatu. Bahan-bahan ini kemudian direndam selamatiga hari. Setelah itu airnya disemprotkan ke ladangkacang hijau. “Kambing tidak mau makan daun kacanghijau, ternak ini meninggalkan lahan tanaman,” tuturMukti yang sekarang karena kepandaiannyamengusir atau mencengah hama tanaman banyakdimintai tolong oleh petani lain. Ia pun denganringan tangan sering membantu para petani lainnyayang kesulitan mengusir hama tanaman tersebut.Petani yang sesungguhnya berasal dari Aik Dewa,Pringgasela, Masbagik, Kabupaten Lombok Timurini nampaknya tidak pernah kehabisan gagasandalam mengembangkan sektor pertanian didesanya. Setelah membuktikan SRI, mencoba ratunatau serisip serta membuat obat antihama denganbahan-bahan alami yang dikenal pula sebagaipestisida nabati, ia sekarang mulai menerapkansistem pangkas pada tanaman kacang panjang.

Dengan pemangkasan bagian ujung kacangpanjang ternyata bisa menambah masa panendengan hasil cukup banyak. Ia sudah berkali-kalimelakukan pemangkasan seperti itu. “Teman-temansaya heran kenapa masa panen kacang panjang bisa lebihlama,” ujar Mukti. Panen kacang panjangnya lebihlama dari biasanya satu bulan. Ternyata sistempangkas ujung kacang panjang ini bisa menambah

Page 249: Buku Batu Hijau

249

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

masa panen menjadi dua bulan, tetapi hasilbuahnya tetap lebat. Sementara yang masa panensatu bulan terkadang kacang panjangnya cepatmati. Ia akan terus menyempurnakan cara-carabaru yang telah dicobanya berulang kali itu agarhasil panen padi dan berbagai jenis hortikultura didesanya bisa terus meningkat untuk kesejateraanmasyarakat. “Saya hanya mencoba menerapkan ilmuyang diberikan Pemandu Lapangan,” kata Mukti, sosokpetani yang selalu ingin memberikan sesuatubermanfaat bagi petani lain di desanya.

Ia mencobamembuat obat-obatan antihamadari bahan-bahan tradisionalyang disebutsebagai pestisidanabati

Page 250: Buku Batu Hijau

250

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 251: Buku Batu Hijau

251

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

POTENSI TATAR

NIAT MULIANYA MENUNAIKAN IBADAH HAJI

DARI HASIL TANAMAN GAHARU

KINI JEJAKNYA DIIKUTI PETANI LAIN

Gaharu menjadipotensi komo-diti masa depandi Desa TatarPetani mulaimelirik tanam-an yang nyarispunah ini

L Beni Abdullah, 45 tahun, seorang petani di DesaTatar, dengan suara sedikit bergetar bergumam

singkat, “Suatu saat nanti Insya Allah saya bisa naikhaji dari hasil gaharu.” Ia pun memandangisuburnya tanaman gaharu di halaman belakangrumahnya yang ditanam di sela-sela pepohonanmangga dan jambu batu sebagai pohon pelindung.Berawal dari kekhawatirannya terhadap ancamankepunahan tanaman gaharu (aquilaria malaccensis)yang selama ini tumbuh secara alami di hutan-hutan sekitarDesa Tatar.K a r e n am e l i h a tbanyak orangm e n e -bangnya, iasempat ber-pikir gaharubisa punah didesa ini, se-hingga munculk e i n g i n a nu n t u km e m b u d i -dayakannya.

Beni punm e n c o b am e n a n a mgaharu dip e k a r a n g a n

Page 252: Buku Batu Hijau

252

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Banyak ilmutentang

budidayagaharu didapatsetelah diajak

Newmont BatuHijau untuk

studi bandingdi Pusuk

Lombok Barat

rumahnya. Ketika pada suatu saat ia sedang sibukmenanam gaharu, beberapa orang dari NewmontBatu Hijau bertanya tentang pohon apa yangditanam. “Saya jawab gaharu,” tutur Beni. Ia tidakmenduga kalau dari jawaban itu Newmont BatuHijau mengajaknya studi banding tanaman gaharudi wilayah Pusuk, Lombok Barat, yang sudahdikelola secara profesional oleh H Arpan, peraihpenghargaan Kalpataru dari pemerintah karenajasanya mengembangkan tanaman gaharu. Benimenimba ilmu budidaya gaharu di Pusuk selamaempat hari atas biaya Newmont Batu Hijau. Ia tidakmenyangka kalau usahanya menanam gaharumendapat perhatian dari perusahaan pertambangantembaga dan emas itu. Baginya ilmu pengetahuanadalah sesuatu yang mahal. Kalau mencari ilmudengan biaya sendiri, mungkin tidak akan mampu,tetapi ia dibiayai Newmont Batu Hijau, karena itukesempatan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Setelah pulang studi banding di Pusuk, LombokBarat, Beni langsung mengembangkan tanamangaharu. Awalnya menanam 50 batang, yang hiduphanya 25 batang. Mungkin karena masih mencobamenanam gaharu. Tetapi dari pengalaman itu iamencoba lagi dan menerapkan dengan sungguh-sungguh pengetahuan tentang menanam gaharuyang sudah diperolehnya selama ini. Usaha Benitidak sia-sia. Gaharu yang ditanamnya dipekarangan rumah tumbuh dengan baik. Danhingga sekarang ia memiliki sedikitnya 370 tanamangaharu. Ada yang sudah berumur tiga tahundengan panjang tiga meter lebih. Yang lain masihberumur satu sampai dua tahun. Ia pun masihingat kalau bibit gaharu tersebut ada bantuan dariNewmont Batu Hijau, kenang-kenangan dari HArpan serta yang diusahakannya sendiri.

Ilmu tentang menanam gaharu meskipun hanya

Page 253: Buku Batu Hijau

253

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Harga jualgaharu superbisa mencapaiRp 15 juta perkilogram

sekitar empat hari ia peroleh dari studi banding diPusuk, Lombok Barat ditambah dengan sejumlahbuku pedoman sebagai pegangan telahmenumbuhkan keyakinannya bahwa gaharu punyapotensi untuk dibudidayakan di Desa Tatar. Ia telahmembuktikannya sendiri. Tanaman gaharunyatumbuh dengan baik. Beni bahkan sudah mampumenyuntik (inokulasi) pohon gaharu untukmenghasilkan gubal atau pelapukan kayumengandung damar wangi (aromatic resin) yangmenjadi produk utama tanaman ini di sampingkulitnya. Ia pun pernah mempraktekkanpenyuntikan pada tanaman gaharu yang ada dihutan. Hasil gubal nya cukup bagus, bahkan gradenya bisa sama dengan hasil penyuntikan yangdilakukan pakar gaharu dari Universitas Mataram(Unram), Dr Parman.

Tanaman gaharu bisa disuntik setelah berbuahdulu beberapa kali. “Saya menunggu berbuah dulu,”ujar petani yang menempati Desa Tatar, sebelumnyabernama Satuan Permukiman Dua (SP-2), padatahun 1996 lalu. Ia menunggu gaharu sampaiberbuah dulu baru kemudian disuntik karena daribuah diharapkan mendapat bibit gaharu lagi. Bibititu bisa dijual Rp 3.000 per batang. Teknik pembuatanbibit ini dipelajarinya dari Arpan di Pusuk. Bukantanpa alasan kalau Beni sungguh-sungguhmengembangkan tanaman gaharu. Selainmenguasai teknik budidaya gaharu sepulangnyadari studi banding yang diajak Newmont Batu Hijau,ia juga melihat prospek harga gubal dan kulitgaharu yang cukup menjanjikan.

Perkiraan harga gubal gaharu kelas supermencapai Rp 15 juta per kilogram, sementara kulitgaharu bisa mencapai Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribuper kilogram, bahkan kalau kualitas kulitnya baikbisa di atas harga itu. Namun Beni tetap fokus pada

Page 254: Buku Batu Hijau

254

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ia sepertimenjadi “kamushidup” tentanggaharu di Desa

TatarDelapan petani

mulai ikutmenanam

gaharu

produksi gubal gaharu, karena harganya bisamencapai belasan juta rupiah. Ia terus belajar danmencari pengalaman soal tanaman gaharu ini agarbisa menghasilkan gubal gaharu berkualitas tinggi.Sekarang ini ia baru mengembangkan tanamangaharu pada lahan pekarangan seluas 0,5 hektar.Rencana ke depan adalah menambah lagi arealtanam di lahan usaha dua seluas satu hektar. Iniakan menjadi lahan khusus tanaman gaharu. Untuklahan usaha satu seluas 0,5 hektar yang dijadikansawah pada pematangnya juga bisa ditanamgaharu.

Dari luas lahan yang dimilikinya dengan jaraktanam satu setengah meter sampai dua meter, iamemperkirakan bisa menanam lebih kurang 625pohon gaharu. Ini baru untuk satu kepala keluarga.Kalau di Desa Tatar ini para petaninya tergerakuntuk membudidayakan gaharu, maka potensigaharu di wilayah ini bisa diandalkan menjadisumber pemasukan warga desa. “Saya sudahmengajak petani lain menanam gaharu,” kata petaniasal Desa Tanaq Awu, Pujut, Lombok Tengah yangbertransmigrasi sejak sembilan tahun lalu. Ternyatacukup banyak petani yang berminat menanamgaharu karena gaharu merupakan komoditi yangmemiliki prospek ekonomi di masa mendatang.

Pengetahuan Beni tentang gaharu yangdiperolehnya dari studi banding ketika diajakNewmont Batu Hijau memang tidak sia-sia. Iaterkadang menjadi tempat bertanya petani-petanilain di Desa Tatar yang tertarik menanam gaharu.Bahkan teman-temannya yang pernah ikut studibanding juga mulai membudidayakan gaharu 40sampai 60 pohon. “Setidaknya ada delapan petani DesaTatar mulai tertarik membudidayakan gaharu,” ucapBeni. Ia pun sekarang ini sudah bisa memberikanpenyuluhan kepada para petani yang tertarik

Page 255: Buku Batu Hijau

255

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Ibarat “hijrah”maka hidupharus berjuang,bekerja kerasdan meman-faatkan kekuat-an yang diberi-kan Allah SWT

menanam gaharu.Pengetahuan yangdiperolehnya diPusuk, LombokBarat tidak hanyam a m p udipraktekkannyadi lapangan,tetapi juga bisamembantu setiappenduduk desayang inginm e n g e t a h u ibudidaya gaharu,mulai darip e m b i b i t a n ,p e m a n g k a s a n ,p e n y u n t i k a n ,panen hingga informasi mengenai harga jual gubalgaharu.

Dalam skala desa Beni seperti sudah menjadikamus hidup tanaman gaharu, menjadi tempatbertanya petani-petani lain. Dan ia pun denganikhlas memberikan penjelasan mengenai caramenanam gaharu. Baginya ilmu pengetahuan itumahal, kalau dicari sendiri tidak akan mampukarena tidak ada uang. Tetapi yang dialami selamaini ada pihak lain yang bersedia membiayai untukmencari ilmu itu, ilmu tentang bertanam gaharu.“Saya syukuri Newmont Batu Hijau mengajak sayastudi banding tentang gaharu di Pusuk,” ujar Benijujur. Ia tidak ingin menjadi orang yang tidakpandai bersyukur, dan ia pun selalu berprinsipbahwa kemauan dan kerja keras adalah langkahawal menuju keberhasilan.

Sejatinya petani yang pernah menjadi KepalaDesa Tatar tahun 1997-2001 ini ingin mengajak

Page 256: Buku Batu Hijau

256

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Gaharu adalahtanaman masa

depan bagimasyarakat Desa

Tatar

semua orang bekerja keras, karena jika ada sebuahlahan kosong tetapi tidak dimanfaatkan ataudikelola melalui perjuangan dan kerja keras, makalahan itu tidak akan menghasilkan apa-apa.“Apapun yang dibantu pihak lain, jika tidak bekerjakeras, maka tidak akan ada hasilnya,” kata Beni. Iamenerawang jauh mengingat kembali masa-masaawal ditempatkan sebagai transmigran bersamateman-teman lainnya pada tahun 1996 lalu. Baginyatujuan pemerintah menempatkan transmigran didesa ini agar menjadi petani dan bekerja kerasmeningkatkan kesejahteraan hidup sertamemajukan desa. Ibarat hijrah hakikatnya adalahberjuang, bekerja keras dan memanfaatkan secaraoptimal kekuatan yang diberikan Allah SWT.

Lelaki yang bercita-cita ingin menyekolahkananak-anaknya sampai sarjana ini memangmenggambarkan proses perjalanannya dari DesaTanaq Awu di Lombok Tengah ke Desa Tatar diSumbawa Barat sebagai hijrah. Karena itu dalammenjalani kehidupan sehari-hari ia selalumenanamkan prinsip kemauan dan kerja keras.Ketika ia mendapat bantuan bibit, langsungdipraktikkan penanamannya. Begitu juga ketikapulang dari studi banding mengenai gaharu, ialangsung menerapkan ilmu yang didapat. Padaakhirnya memang tidak perlu heran kalau lahanyang dimiliki Beni sekarang ini ditumbuhi tanaman-tanaman produktif. Tidak hanya 370 pohon gaharu,tetapi juga ada 600 lebih pohon mangga di tiga lahanpekarangan termasuk dua lahan pekarangan yangsudah dibelinya dari temannya sendiri. Ia mengakudari hasil jerih payahnya selama ini bisa membelidua lahan pekarangan.

Total luas lahan pekarangannya sekarang ini 1,5hektar. Selain gaharu yang ditanami di sela-selapohon mangga dan jambu batu, juga ada nangka,

Page 257: Buku Batu Hijau

257

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

kelapa dan sayur-sayuran. Hasil panennya cukupbanyak dan bisa memenuhi kebutuhan hidupkeluarga sehari-hari. Sementara khusus untukgaharu, Beni menjadikannya sebagai tanaman yangmenjanjikan dan memberi harapan pada masadepan. Melihat kiprahnya, Beni sesungguhnyaadalah pekerja keras, dan ia pun menjadi sosok yangpandai menyukuri setiap bantuan yang diterimanya.Karena itu ia punya rencana besar dalam menatapmasa depan kehidupannya, ingin naik haji dari hasilgaharu. Ia juga mengharapkan anak-anaknya nantibisa sekolah sampai perguruan tinggi. “Kalau bisajadi sarjana pertanian dan sarjana agama,” ucap petaniDesa Tatar ini dengan penuh kerendahan hati.

L Beni Abdullahberniat suatusaat nanti bisanaik haji darihasil panengaharu

Page 258: Buku Batu Hijau

258

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 259: Buku Batu Hijau

259

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

BATU HIJAU

MENATAP MASA DEPAN

ADAM, SEBUAH KETELADANAN

MENUJU KEMANDIRIAN

LISENSI SOSIAL

TITIK PANDANG

KATA MEREKA

Page 260: Buku Batu Hijau

260

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 261: Buku Batu Hijau

261

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

ADAM, SEBUAH

KETELADANAN

AWALNYA, CARA BERTANINYA MENJADI BAHAN

TERTAWAAN DAN LEDEKAN PARA PETANI

SETELAH MELIHAT PERKEMBANGAN TANAMAN PADI

YANG SUBUR DAN BANYAK ANAKAN

PARA PETANI PUN MENGGELENG-GELENGKAN KEPALA

BERDECAK KAGUM

Tulisan ini sumbangan dari Muhammad Atek Zambani,Coordinator Agribusiness ComDev Newmont Batu Hijau

Hasil panensetelahmenerapkan SRInyaris tiga kalilipat, dan petaniAdam sudahmembuktikannya

Apalagi setelah melihat hasil panennya,meningkat nyaris tiga kali dari hasil biasanya,

Adam, petani Sekongkang Bawah, akhirnya munculsebagai sosok petani yang hasil panennya mampumencapai 10,88 ton per hektar, paling tinggi diKabupaten Sumbawa Barat. Pengalaman Adam,petani Sekongkang Bawah ini, kembalimengingatkan pemikiran Kuan-Tzu, seorang pemikirdari negeri China ratusan tahun Sebelum Masehi(551-479 SM), yang mengemukakan gagasannya :

Kalau anda membuat rencana untuksatu tahun, tanamlah benihKalau untuk 10 tahun, tanamlah pohonKalau untuk 100 tahun, ajarilah petaninyaKalau anda hanya menanam benih sekalianda akan memperoleh panen satu kaliKalau anda mengajari petaninya,anda akan memperoleh panen 100 kali.

Page 262: Buku Batu Hijau

262

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Adammenerapkanjarak tanamdan setiap

satu atau duabibit ditanam

dalam satulubang

Pada musim tanam tahun 2004, Syamsudinpetani dari Desa Belo, boleh berbangga karenamembawa harum Kabupaten Sumbawa Baratmenjadi Juara III se Provinsi Nusa Tenggara Barat,lantaran penerapan SRI (System of RiceIntensification) untuk mengelola usaha padinyaberhasil menembus hasil panen 9,2 ton per haktar.Musim tanam ini hasil panen tersebut berhasildiungguli oleh Adam atau sering dipanggilmasyarakatnya Ketip Adam. Untuk mencapaihasil panen itu, Adam, bapak dari lima orang anakini, harus tahan uji dicemooh kawannya, bahkanistrinya pun ikutan memprotes cara tanam yangdianggapnya “menggunakan akal mati”. Betapatidak, cara bertaninya dianggap unik dan tidakmasuk akal, dan hanya mainan anak. Biasanyapara petani langsung main tanam saja. Sedangkancara yang digunakan Adam ini memakai jaraktanam, dan di tanam satu atau dua tanaman perlubangnya.

Namun berbekal semangat ingin mencobanya,ia tetap teguh pada pendiriannya. Kendatipunsebenarnya ia juga meragukan saran dan anjurandari Pemandu Lapangan Pertanian, Burhan dariSerikat Tani yang bertugas di Sekongkang Bawah.Pada lahan 44 are yang biasanya Adam menanampadi menggunakan 250 kilogram benih padi,Burhan hanya menganjurkan cukupmenggunakan 20 kilogram atau 2 kampet saja.“Potong telinga saya, kalau dengan 2 kampet ini tidakcukup,” ujar Burhan meyakinkan. Ia jugamenyatakan siap mengganti dua kali lipat selisihpanen dari cara lama, jika hasil cara tanam SRIini tidak berhasil. Alhasil, dengan dua kampetinipun bibit yang ditanam cukup setengahnya saja.Malahan sisa bibitnya diberikan kepada parapetani di sekitarnya. Berangkat dari hal ini,kepercayaan Adam mulai tumbuh.

Page 263: Buku Batu Hijau

263

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Adam danistrinyamenginjak-injaksela tanamanagar rumputtidak tumbuh

Sewaktu tanam, cara yang dianjurkan Burhanjuga dirasa aneh. Bibit padi yang dicabut daripersemaian, biasanya akarnya dibersihkan daritanah dengan dipukul-pukul, kemudian bibitnyadiikat. Tanamnya bisa satu atau dua hari kemudian.Umur cabut bibit biasanya satu bulan. SedangkanBurhan mengajarkan sebaliknya. Bibit diambilbeserta tanahnya dengan menggunakan nampan.Bibit yang dicabut berumur 14 hari dan langsungditanam pada saat itu juga. “Apa kerja seperti itu,kerjaan anak-anak dan tidak menggunakan akal. Akalmati itu,” cemooh Sahak, teman petani Adam.Cemoohan temannya, sempat membuat hatinyaragu. Guna membuktikan usaha taninya akanmembuahkan hasil, setiap hari Adam yang jugamenjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur)Pemerintahan Desa Sekongkang Bawah selalu pergike sawah melihat pertumbuhan padinya.

Pikirannya hanya satu. Jangan sampaikawannya mengalirkan air di sawah. “Padi sayayang ditanam masih berumur 14 hari, bisa wassalam,”tuturnya. Selain itu ia beranggapan bahwa tanamanpadi ini memiliki jiwa, akan memberikan hasil yang

Page 264: Buku Batu Hijau

264

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pada lahan44 are Adammemperolehhasil panen

66,5 karungIni luar biasa

terbaik bila petaninya sering menjenguk danmerawatnya dengan penuh kasih sayang. Tidakhanya itu, jarak tanam 30cm x 30cm pikir Adamterlalu jarang yang pada gilirannya akan banyakditumbuhi rumput. Setiap hari Adam dan istrinyake sawah selain untuk mengontrol air, jugamenginjak-injak sela-sela tanaman, agar rumputtidak tumbuh. Namun keraguan ini lambat launsirna, setelah melihat pertumbuhan padinya tidakseperti biasanya.

Padi yang ditanam biasanya esok harinyamenguning selama kurang lebih satu minggu, barukemudian mulai menghijau, atau bahasa Sumbawa-nya remalik. Akan tetapi, tanaman padi yangditanam dengan cara ini menunjukkan gejala yanganeh. Mulai dari tanam, tanaman tetap hijau tanpaharus melalui masa kuning dan remalik. Selang satubulan kemudian, anakan terus tumbuh dengancepat melebihi pertumbuhan tanaman padi yangditanam dengan cara biasa.Dari sini, cemoohankawan-kawan petani yang lain seketika berhenti,dan berubah menjadi decak kagum serta gelengankepala tanda heran tidak habis mengerti apa yangsesungguhnya terjadi. Selalu ada saja petani yangmelihat pertumbuhan tanaman di sawahnya.

Pada saat tanaman padi berumur dua bulan,gulma daun lebar yang disebut Bira mulai banyak.Burhan Pemandu Lapangan dari Serikat TaniPembangunan sudah melarang Adam untuk tidakmenggunakan racun pembunuh rumput. Namunsecara sembunyi-sembunyi Adam meracun Bira ini,dengan Herbisida Indamin. Gulmanya memangmati, namun Adam baru sadar kemudian ternyatapertumbuhan anakannya juga berhenti.

Meskipun ditambah pupuk urea namun tidakmembantu memulihkan kondisi tanamannya.Hanya terjadi perubahan warna daun menjadi lebih

Page 265: Buku Batu Hijau

265

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Dari hasilpanennyaAdam secararutinmembayarzakat, dan iaingin anaknyajadi sarjana

hijau saja. Anakan tidak bertambah lagi. “Sayamenyesal telah menggunakan racun rumput itu. Cobakalau menurut anjuran pak Burhan,aida…pertumbuhan anakan padi pasti luar biasa, “ sesalAdam.

Sebelum tanam Adam menggunakan pupukkandang, dari kotoran kambing. Pemupukanpertama, Burhan menganjurkan menggunakanUrea 14 kilogram, SP36 delapan kilogram, dan KCL25 kilogram untuk lahan sawah seluas 44 are.Pemupukan kedua dilakukan pada saat padiberumur 40 hari dengan menggunakan Urea 10kilogram dan KCL 25 kilogram. “Saya ingat anjuranpak Burhan untuk memupuk sedikit demi sedikit, karenatanaman padi yang muda masih punya cadanganmakanan di gabahnya,” ungkap Adam yang sudahsejak tahun 1974 dipercaya sebagai khatib di masjidSekongkang Bawah. Ibarat anak kecil kalau dikasihmakanan banyak tidak akan dimakan, dan sia-sia.“Penjelasan ini masuk akal saya,” kata Adam.

Menjelang panen adalah saat yang dinantikanAdam. Biasanya dia tahu beres saja mengandalkanburuh tani dalam memanen padinya. Namunkarena hatinya sudah menurut, istilahnya “ kemesir”atau keburu ingin melihat hasil panennya, Adamikut serta terjun ke sawah untuk bekerjamerontokkan gabah. Setelah dimasukkan dalamkarung, baru tahu bahwa hasil panennya nyarismencapai 3 kali lipat dari panen biasanya.Sebelumnya dalam luasan 44 are, hasil panen yangdidapatnya rata-rata 25 karung, atau paling banter27 karung. Dengan teknis SRI ini hasilnya sekarangmencapai 66,5 karung, atau dalam 1 hektarnyamencapai 10,88 ton . Hasil ini bisa dikatakan luarbiasa. Dari data Biro Pusat Statistik NTB, rata-rataproduksi padi 4,19 ton per hektar. Sementara dariuji coba penerapan SRI yang melibatkan 200 orang

Page 266: Buku Batu Hijau

266

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Semakin banyakpetani lingkartambang yang

mulaimenerapkan

teknologi SRI

petani di Kecamatan Sekongkang dan Jereweh hasilyang dicapai Adam ini menduduki peringkat palingtinggi.

Kendatipun Adam hidupnya bisa dikatakansederhana, namun hasil panen yang melimpah iniadalah sebuah karunia dari Allah SWT yang harusdisyukuri. Wujud dari rasa syukurnya ini iamelaksanakan kewajiban zakat. Dari hasil panen150 kaleng gabah, Adam membayarkan zakatnyasebanyak 15 kaleng untuk diberikan kepada fakirmiskin atau pembangunan masjid. Cita-cita yangingin diwujudkan dalam hidupnya cuma satu, inginmenyekolahkan anaknya sampai tingkat sarjana.Untuk itu Adam telah menyisihkanpenghasilannya, dan disimpan di bank. “Sekarangini sudah terkumpul Rp 6,5 juta, ”ungkapnya polos.

Adam melihat bahwa masa depan anakbungsunya yang sekarang sudah kelas 3 SMPSekongkang Bawah akan lebih baik jikapendidikannya juga baik. Harapan ini didasaripengalaman hidupnya hanya lulus Sekolah Dasaryang ternyata pengetahuannya terbatas sehinggaharus berpuas diri menjadi petani dan aparat desa.

Page 267: Buku Batu Hijau

267

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Guna memajukan pertanian di Sekongkang Bawah,dalam sudut pandang Adam, seluruh petani harusberani mengubah cara dan kebiasaan bertaninya.Dia berkeyakinan cara ini masih bisa terusdikembangkan. Musim tanam padi tahun depan iaakan mencoba mengubah jarak tanam dari 30cm x30cm menjadi 30cm x 25cm. Ditambah lagi, jikajalan usaha tani menuju hamparan sawahnya yangmelintasi sungai sudah bisa dibangun. Adam siapuntuk menyumbangkan lahannya, karena dariteknik bercocok tanamnya ini hasilnya bisaditingkatkan 2 sampai 3 kali lipat.

Dari titik pandang inilah sesungguhnya jiwapeneliti telah terpatri. Adam selalu ingin tahu danmengubah kondisi agar menjadi lebih baik. Iniadalah buah dari pelatihan dan pendampinganPemandu Lapangan yang sudah menunjukkan titikterang. Perubahan perilaku petani yang menjadilandasan utama menuju kesejahteraan hidupmasyarakat lingkar tambang telah dimulai.

Adam memberiketeladananuntuk wargadesa lainnya

Page 268: Buku Batu Hijau

268

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 269: Buku Batu Hijau

269

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

MENUJU KEMANDIRIAN

MENTARI BATU HIJAU MENYINARI SETIAP SUDUT DESAMEMBERI DENYUT PADA ANAK-ANAK NEGERI

MEREKA PUN INGIN MENGGAPAI HARAPAN MASA DEPAN

Masyarakatsejahtera danmandiri adalahcita-citaNewmont BatuHijau sekarangdan masamendatang

Masyarakat mandiri adalah sasaranNewmont Batu Hijau dalam program

Community Development (ComDev) yang sekarangini tengah dijalankan bersama masyarakat di desa-desa lingkar tambang. Sementara kebersamaanmasyarakat, Newmont Batu Hijau dan pemerintahmenjadi kata kunci untuk mencapai kesejahteraandan kemandirian itu, sekarang, masa mendatangatau pun pascatambang.

Adalah tepat jika paradigma barupertambangan dalam program ComDev NewmontBatu Hijau mengedepankan tujuan utamamembentuk “Masyarakat yang sejahtera dan mandiridi masa pascatambang.” Pilar yang akan menjadipenopang bangunan sejahtera dan mandiri tersebuttelah dimulai dan akan terus dilakukan olehperusahaan pertambangan tembaga dan emas ini.

Page 270: Buku Batu Hijau

270

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kebersamaanmasyarakat,

Newmont BatuHijau dan

pemerintahadalah modal

untuk mencip-takan kesejah-

teraan dankemandirian

Penyediaan berbagai infrastruktur oleh NewmontBatu Hijau mulai dari pertanian, kesehatan,pendidikan hingga pengembangan ekonomimasyarakat, penciptaan peluang usaha danlapangan kerja yang telah dilakukan selama inimerupakan pilar untuk mencapai kesejahteraanmasyarakat.

Sementara pembinaan dan pelatihan masyarakatmulai dari petani, pengrajin, pedagang, penguruskoperasi, pekerja sektor informal hingga kepedulianpada bidang pendidikan, kesehatan serta bidang-bidang lain yang menyentuh langsung kehidupanrakyat, adalah pilar lain yang akan menjadipenyangga kemandirian.

Cakupan sasaran peningkatan kualitas sumberdaya manusia di pedesaan, seperti yangdiprogramkan Newmont Batu Hijau sekarang ini,adalah ingin meningkatkan kemampuanpenguasaan pengetahuan dan keterampilan,mengembangkan kemampuan kewirausahaan agarmampu menjadi pelaku ekonomi yang tangguh sertamembangun kemampuan untuk menjalinbekerjasama dan kemitraan.

Newmont Batu Hijau dalam konteks ini tidaksedang berwacana. Tetapi secara nyata telahmelakukan sesuatu untuk masyarakat di desa-desalingkar tambang. Apa yang terlihat di Tongo, Tatar,Aik Kangkung, Sekongkang Atas dan SekongkangBawah serta Maluk, Benete, Goa, Beru dan Belosekarang ini adalah bukti dari sebuah komitmen dankepedulian tinggi terhadap masyarakat.

Dampak luasnya telah melintasi desa-desalingkar tambang, menembus wilayah-wilayah diluar lingkar tambang hingga lintaskecamatan,lintaskabupaten dan lintasprovinsi. Pertumbuhanmemang sedang terjadi di wilayah desa lingkartambang kemudian kait mengait dengan wilayah-wilayah lain yang dalam bahasa masyarakat

Page 271: Buku Batu Hijau

271

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau meng-inginkan sumberdaya manusia didesa-desa lingkartambang mampumengambilprakarsamembangun desademikesejahteraanbersama

setempat merupakan pengaruh konstruktif darikehadiran Newmont Batu Hijau.

Cerita tentang petani yang berhasilmeningkatkan hasil panen hingga mencapaidelapan sampai sepuluh ton per hektar, atau kisahpengojek yang semula hanya bermodalkan sepedamotor tua kemudian memiliki lima sepeda motorbaru adalah sinyal awal menuju kesejahteraan dankemandirian mandiri di masa depan.

Ketika para siswa SD dan SMP tidak lagimengalami kesulitan mengikuti proses belajar danmengajar di sekolah disertai munculnya senda guraudi masyarakat yang akan mempertanyakan jika adaorangtua tidak menyekolahkan anaknya padajenjang pendidikan tertentu, maka sesungguhnyaupaya membentuk sumber daya manusiaberkualitas tengah dilakukan. Ini pula yang bakalmenjadi investasi masa depan bagi insan-insanpedesaan sekarang dan masa mendatang.

Apa yang diungkapkan masyarakat di desa-desalingkar tambang tentang mudahnya menjangkaudan mendapatkan pelayanan kesehatan, tentangpenyakit malaria yang terus berkurang, tentangperilaku masyarakat yang jika sakit akan bergegaspergi ke pusat-pusat pelayanan kesehatan ataulangsung ke dokter, merupakan cermin kesadaranwarga desa untuk hidup sehat. Dan ini menjadiindikasi semakin meningkatnya perekonomianmasyarakat.

Lihatlah pengurus koperasi dan seorang iburumah tangga yang mampu mengendalikanputaran uang puluhan hingga ratusan juta rupiah.Sebuah kenyataan yang selama ini tidakterbayangkan sama sekali. Tetapi itulah realitabahwa gerak perekonomian desa sedang menujuarah kehidupan yang lebih baik lagi, dan warga desamengambil prakarsa dan peluang itu.

Page 272: Buku Batu Hijau

272

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau berharap

masyarakat desalingkar

tambangsejahtera dan

mandiri hinggapascatambang

Atau, simak pula ungkapan lugas parapedagang kecil yang bisa meraup keuntunganjutaan rupiah sehingga mampu menyekolahkananak-anaknya ke luar daerah, seperti SumbawaBesar, Mataram dan bahkan kota-kota besar diPulau Jawa. Dan, anak-anak desa pun saat ini tidaklagi malu-malu menggantungkan cita-cita yangtinggi.

Perubahan ke arah kehidupan yang lebih baiktengah berproses di desa-desa lingkar tambang.Proses itu akan terus berkelanjutan menuju apayang disebut sebagai sejahtera dan mandiri. Padatataran ini Newmont Batu Hijau berperan aktifbersama masyarakat desa meletakkan kerangkakokoh untuk menggapai kesejahteraan sekarangdan mandiri di masa depan.

Pada wilayah ini pula Newmont Batu Hijaumemandang penduduk desa-desa lingkar tambangsebagai aset dan subjek pembangunan pedesaanyang bersama-sama mengambil peran dan prakarsauntuk pemberdayaan masyarakat dan membangundesa. Ada simbiosis mutualisme antara masyarakatdesa dan Newmont Batu Hijau untuk mewujudkankesejahteraan sekarang dan kemandirianpascatambang.

Newmont Batu Hijau mengeluarkan rata-ratahampir Rp 25 miliar setiap tahun untuk programpengembangan masyarakat. Sekitar 72 persen darianggaran Rp 25 miliar tersebut untukpengembangan infrastruktur masyarakat,sementara 28 perssen diarahkan untuk penguatankapasitas masyarakat. Tidaklah berlebihan jikataruhan yang ingin diraih dari investasi untukpemberdayaan masyarakat ini adalah pertumbuhanekonomi menuju kesejahteraan, terbentuknyamasyarakat berkualitas serta terciptanyamasyarakat mandiri pascatambang.

Sebuah pertanggungjawaban masa depan dari

Page 273: Buku Batu Hijau

273

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Penduduk desaadalah subjekpembangunanbagi NewmontBatu HijauRakyat akanterus dilibatkandalam pem-bangunanpedesaan

Newmont Batu Hijau untuk masyarakat desa-desa lingkar tambang. Dan tanggung jawab itutidak hanya pada tataran ekonomi belaka, tetapijuga masuk pada tataran tanggung jawab sosialkemasyarakatan. Peran ekonomi dan sosialkemasyarakatan difungsikan Newmont Batu Hijausecara maksimal.

Newmont Batu Hijau nampaknya inginmewujudkan apa yang disebut dengan konsepberkembang atas swadaya sendiri istilah yang dipinjamdari pendapat Profesor Sayogyo, pakar sosiologipedesaan Indonesia. Unsur sejahtera dan mandiriterdapat dalam konsep ini. Langkah yang dilakukanadalah menjalankan program ComDev NewmontBatu Hijau untuk mengembangkan danmemberdayakan masyarakat serta menciptakanpeluang usaha di tengah-tengah masyarakat melaluiprogram Prakarsa Bisnis Lokal.

Gambaran nyata seperti ini yang sekarangterlihat di desa-desa lingkar tambang. Pendudukdesa dalam kapasitasnya sebagai objek dan subjekpembangunan pedesaan mulai terbentuk, tumbuhdan berkembang. Berdialoglah dengan pendudukdesa. Ketika dikemukakan pertanyaan apa yangmenjadi cita-cita ke depan, maka jawaban yangterungkap adalah meretas kehidupan agar lebihbaik dari sebelumnya serta ingin mandiri di masamendatang. “Kalau pun belum saya yangmenikmatinya, Insya Allah anak-anak saya nanti.”Kalimat seperti ini seakan-akan mewakili apa yangtengah terjadi pada masyarakat di desa-desa lingkartambang.

Ada makna mendalam dari ungkapan tersebut.Peran dan prakarsa memang harus dilakukanmanakala kesejahteraan dan kemandirian ingindicapai. Dan, Newmont Batu Hijau telah memberipeluang untuk berperan dan berprakarsa itu.Seperti pandangan Edgar Owens dan Robert Shaw,dua ahli ekonomi dari Amerika Serikat, bahwa

Page 274: Buku Batu Hijau

274

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Desa-desalingkar tambang

kini tengahmenuju

kesejahteraandan kemandirian

Masyarakat,Newmont Batu

Hijau danpemerintah

sudah melangkahbersama

“Partisipasi seluruh masyarakat, dalam konteks iniadalah penduduk desa-desa lingkar tambang,adalah strategi untuk mencapai pembangunanmenuju perubahan yang lebih baik.”

Dalam bahasa lain Profesor Mubyarto, ahliekonomi Indonesia, mengisyaratkan peranserta danproduktivitas masyarakat harus terus diupayakanuntuk menumbuhkan kemandirian yang dapatmengatasi sendiri masalah kehidupannya. Ia jugamerujuk pada konsep ekonomi rakyat sebagaiekonominya rakyat kecil yang akan tumbuh danberkembang manakala perusahaan-perusahaanbesar membuka diri dan mengulurkan tangan dalamsemangat kemitraan untuk membantumengembangkan ekonomi rakyat tersebut.

Pada posisi ini Newmont Batu Hijau berada.Mendorong tumbuhnya peran aktif danproduktivitas masyarakat untuk menggapaikesejahteraan dan kemandirian. Lebih dari itu, apayang dilakukan Newmont Batu Hijau terhadapmasyarakat di desa-desa lingkar tambang adalahsuatu proses bottom up recovery atau pemulihanekonomi yang dimulai dari bawah.

Newmont Batu Hijau memberi ruang prakarsakepada penduduk desa lingkar tambang, sementarapeluang usaha dan pasar menyertai setiap inisiatifbisnis yang muncul dari masyarakat. Apa yangdisebut sebagai Prakarsa Bisnis Lokal dalamprogram Comdev Newmont Batu Hijau sekarangini terlihat secara kasat mata di desa-desa lingkartambang.

Seperti dikatakan Senior Manager ExternalRelations Newmont Batu Hijau, Malik Salim, “MelaluiPrakarsa Bisnis Lokal, Newmont Batu Hijauberusaha memaksimalkan kapasitas pengusahalokal dengan membuka peluang usaha dan menjalinkerjasama baik dengan Newmont Batu Hijau sendirimaupun kontraktor dan sub-sub kontraktornya.”

Page 275: Buku Batu Hijau

275

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Apa yang tampak pada masyarakat di desa-desalingkar tambang sekarang ini adalah sebuah prosesyang sedang menuju konsep sejahtera dan mandiri.Masyarakat sesungguhnya menginginkan kemajuanitu. Dan Newmont Batu Hijau memberi ruangkepada penduduk desa untuk mengambil prakarsatersebut agar kemajuan bersama bisa tercapai.

Menuju masyarakat sejahtera dan mandiriadalah sasaran penting yang ingin diwujudkanmelalui program ComDev Newmont Batu Hijaupada masyarakat desa lingkar tambang. Karena ituinvestasi masa depan yang menjadi bagian darisebuah pertanggungjawaban sosial kepadamasyarakat tidak akan pernah membuat NewmontBatu Hijau ragu untuk membangun danmemberdayakan rakyat di desa-desa lingkartambang. Sesungguhnya masyarakat dan NewmontBatu Hijau sudah melangkah bersama.

Tanggungjawab sosialNewmontBatu Hijau kedepan adalahmemberdayakanmasyarakatdesa agarmampumandiri

Page 276: Buku Batu Hijau

276

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 277: Buku Batu Hijau

277

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

LISENSI SOSIAL

KETIKA PARA PEMANGKU KEPENTINGANMELANGKAH BERSAMA

MAKA SESUNGGUHNYA ADA LISENSI SOSIALUNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Lisensi Sosialbagi NewmontBatu Hijauadalah katakunci untukpembangunanberkelanjutan

Newmont Batu Hijau baru saja melepasmasa lima tahun sejak melakukan operasipenambangan secara komersial tahun 2000

lalu. Masih panjang perjalanan yang akan dilaluioleh perusahaan tambang tembaga dan emas ini,mungkin 20 atau 25 tahun lagi. Melepas masa limatahun yang sudah dilewati selama ini memberikanpengalaman mengesankan bahwa masyarakat didesa-desa lingkar tambang atau luar lingkartambang dalam Kabupaten Sumbawa Barat dansecara umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)memberi dukungan terhadap keberadaan NewmontBatu Hijau dalam suasana persahabatan,kebersamaan dan kemitraan serta masukan-masukan kritis konstruktif yang datang darimasyarakat itu sendiri.

Bagi Newmont Batu Hijau persahabatan dalamkemitraan dengan masyarakat dan pemerintah

Page 278: Buku Batu Hijau

278

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Interaksi sosialmasyarakat danNewmont Batu

Hijau sudahsejak lama

terjalin denganbaik

untuk melangkah bersama adalah refleksi darisebuah lisensi sosial untuk pembangunanberkelanjutan di Batu Hijau. Ini memberi maknabahwa para stakeholders atau pemangkukepentingan, masyarakat, pemerintah danNewmont Batu Hijau, secara bersama-samamenjaga keberlanjutan operasional tambang hinggasuatu saat nanti Newmont Batu Hijau harusmengakhiri masa kontrak karyanya.

Dalam bahasa lain, Malik Salim, Senior ManagerExternal Relations Newmont Batu Hijau, memaknailisensi sosial sebagai wujud penerimaan dankepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilaiseluruh kegiatan Newmont Batu Hijau. Nilai-nilaiitu mengedepankan tanggung jawab sosial,lingkungan dan keselamatan serta jalinanhubungan sosial kemasyarakatan dalam kerangkakeberlanjutan pembangunan di Batu Hijau.

Kepercayaan dan penerimaan ini kemudiandiwujudnyatakan dalam langkah bersamamasyarakat, pemerintah dan Newmont Batu Hijauuntuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di desa-desa lingkar tambang serta desa-desa lain yangmengitarinya. Ada interaksi positif antarpemangkukepentingan (stakeholders). Ketika Newmont BatuHijau mendapatkan kepercayaan dari masyarakatsebagai refleksi sebuah lisensi sosial untukpembangunan berkelanjutan, maka tanggungjawab sosial di masa mendatang menjadi domainNewmont Batu Hijau demi terbentuknyamasyarakat sejahtera dan mandiri pascatambang.

Newmont Batu Hijau memang akan menjadibagian yang tidak terpisahkan dari masyarakatyang berada di lingkar tambang. Kilas balik masalalu ketika sebuah tim eksplorasi perusahaantambang pada sekitar tahun 1988 memerlukan basecamp di Sekongkang yang kemudian mendapatrespons masyarakat dengan menyediakan tempatseadanya, paling tidak menjadi catatan awal

Page 279: Buku Batu Hijau

279

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Newmont BatuHijau adalahbagian tidakterpisah-kandari masyarakat

berinteraksinya penduduk desa dengan NewmontBatu Hijau. Itu terjadi hampir dua puluh tahun lalu.Perjalanan waktu yang cukup lama untukmenumbuhkan ikatan sosial antara masyarakat danNewmont Batu Hijau. Bangunan sosial seperti iniyang sesungguhnya telah mempererat hubunganantarpemangku kepentingan hingga sekarang ini.

Interaksi awal Newmont Batu Hijau danmasyarakat desa puluhan tahun lalu tentu tidakhanya terjadi di Sekongkang, tetapi juga bisadipastikan terjadi di Tongo, Benete, Maluk sertadesa-desa lainnya yang kini menjadi pusat-pusatlokasi infrastruktur perusahaan tambang tembagadan emas ini. Makna yang dapat diambil dari kisahawal kehadiran Newmont Batu Hijau adalahterjadinya interaksi sosial dalam perjalanan waktuyang cukup lama. Karena itulah tidakmengherankan jika penduduk desa sampai saat inimemberikan kepercayaan dan dukungan kepadaNewmont Batu Hijau seperti yang tergambar dalamfakta-fakta lapangan di desa-desa lingkar tambang.Ketika kepercayaan itu datang dari masyarakatdesa, maka sesungguhnya lisensi sosial itu sudahdiberikan untuk Nemwont Batu Hijau sejak dulu,sekarang dan berlanjut pada masa datang.

Pada tataran ini sebenarnya lisensi sosial untukpembangunan berkelanjutan, meski masih dalamskala kecil, sudah diberikan oleh masyarakat sejaklama, paling tidak dimulai ketika terjadi interaksisosial di awal kehadiran Newmont Batu Hijauhampir dua puluh tahun lalu ketika eksplorasi barumulai dilakukan untuk menemukan mineralberharga pada bentangan bukit sebelah barat dayaPulau Sumbawa. Dan sekarang, lisensi sosial itusemakin meluas di seluruh desa lingkar tambang,yang secara kasat mata dapat terlihat darisambutan masyarakat terhadap programCommunity Development (ComDev) Newmont BatuHijau.

Page 280: Buku Batu Hijau

280

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kepercayaanmasyarakat

lingkartambang adalah

refleksi lisensisosial bagi

Newmont BatuHijau

Ungkapan Malik Salim bahwa Newmont BatuHijau adalah bagian yang tidak terpisahkan darimasyarakat lingkar tambang dapat dimaknakansebagai kesungguhan dari Newmont Batu Hijauuntuk memegang komitmen tanggung jawab sosialke depan yang selama ini telah dan akandiwujudkan secara nyata dalam programpembangunan kemasyarakatan. Filosofi NewmontBatu Hijau mengenai arti penting sebuah komunitasbernama “masyarakat” dengan menyatakan bahwaNewmont Batu Hijau adalah bagian yang tidakterpisahkan dari masyarakat telah menempatkanposisi masyarakat sebagai bagian dari sebuah sistemyang dijalankan oleh perusahaan multinasional ini.Ketika sistem berjalan maka seluruh komponendalam kesisteman itu akan bergerak secaramenyeluruh dalam rangkaian harmonisasi antar-subsistem.

Sudut pandang Owens dan Shaw menjadipembanding menarik untuk melihat Newmont BatuHijau sekarang ini. Ketika massa (masyarakat)diikutsertakan secara aktif dalam setiap prosespembangunan (desa-desa lingkar tambang), makadi satu sisi akan memberikan nilai-nilai sosialkepada masyarakat, dan di sisi lain tetap bernilaiekonomis. Apa yang terlihat secara kasat mata didesa-desa lingkar tambang saat ini adalah tingginyainteraksi sosial antara masyarakat dan NewmontBatu Hijau yang dalam konsep sosiologis telahmenumbuhkan ikatan-ikatan sosial antara satu danlainnya.

Ketika ikatan-ikatan sosial itu melekat satu samalain, maka sesungguhnya telah tumbuh kemitraanuntuk saling menjaga dan menanamkan sikaptanggung jawab bersama. Potret seperti initergambar di lingkaran masyarakat yang dalamkehidupan sehari-harinya banyak bersentuhandengan Newmont Batu Hijau, baik di desa-desayang masuk wilayah Sekongkang dan Jereweh

Page 281: Buku Batu Hijau

281

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

maupun desa-desa lain yang mengitarinya duakecamatan tersebut. Begitu banyak ungkapan-ungkapan masyarakat di lingkar tambang yangsecara langsung atau tidak langsung merefleksikantelah diberikannya suatu kepercayaan, penerimaandan dukungan sebagai bentuk lisensi sosial untukpembangunan keberlanjutan Newmont Batu Hijau.

Sesungguhnya Newmont Batu Hijau sekarang inimemiliki lisensi sosial dari masyarakat desa lingkartambang. Program yang diusungnya melaluiCommunity Development (ComDev) bagi masyarakatlingkar tambang dirasakan “membumi” (down toearth) yang langsung menyentuh kebutuhan palingmendasar penduduk desa. Masyarakatmenginginkan kemajuan. Karena peluang itu ada,maka biarkanlah masyarakat melangkah untukmenggapainya. Atau, ibarat ikan dan air,pandanglah Newmont Batu Hijau dan masyarakatsebagai perumpamaan itu.

BiarkanlahmasyarakatlingkartambangmelangkahbersamaNewmont BatuHijau

Page 282: Buku Batu Hijau

282

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 283: Buku Batu Hijau

283

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

TITIK PANDANG

MASYARAKAT KITA PLURALISTERBUKA DAN SIAP MENERIMA KEMAJUAN

SAYA MELIHAT RAKYAT MEMANG INGIN MAJUBIARKAN MEREKA TUMBUH DAN BERKEMBANG

Newmont BatuHijau telahmenanaminvestasi dantanggung jawabmasa depanbahkan hinggapascatambang

KonsentratNewmontBatu Hijaudiangkutdengan kapalke berbagainegara

Adalah Lutfi Amir, Sekretaris Jenderal (Sekjen)Forum LSM Sumbawa Barat (FLSM-SB)

mengingatkan pandangan dalam kalimat pembukatersebut. Ia nampaknya ingin memberikangambaran utuh bahwa ketika masyarakat desa padakurun waktu tertentu berada dalam situasi serbaterbatas, kemudian masuk pada fase perubahanyang membuka semua keterbatasan itu, makasesungguhnya rakyat memang menginginkankemajuan itu.

Bagaimana sesungguhnya pandangan aktivisLembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tersebutterhadap Newmont Batu Hijau dengan programCommunity Development (Comdev) yang selama initelah dilakukan di desa-desa lingkar tambang. LutfiAmir mencoba menyumbangkan pemikirannyayang disarikan dari hasil wawancara dengannyadi Taliwang. Ia memaparkannya denganmenggunakan istilah Saya, Kita dan Mereka.

Page 284: Buku Batu Hijau

284

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Paradigmatambang adalah

jugamembangun

untukkesejahteraan

umat manusia

Logika saya sederhana saja. Ketika NewmontBatu Hijau mengajak masyarakat desa sekarang iniuntuk maju bersama melalui programpengembangan masyarakat, maka berartiNewmont Batu Hijau telah menanam investasi danbertanggung jawab pada masa depan. Bertanggungjawab pada masyarakat sekarang danpascatambang.

Benang merah itu adalah cerita masa lalu yangmasih bisa didengar dari orangtua kita. Tentangpertanian, perkebunan, kesehatan, pendidikan,tentang air bersih, perekonomian masyarakat atautentang sulitnya transportasi dan sarana atauprasarana pendukung lainnya . Ini menjadi sesuatuyang menarik manakala kita mencoba berbagi ceritatentang kondisi sebelum dan sesudah kehadiranNewmont Batu Hijau. Kita mungkin bisamenelusurinya dengan dialektika historis.

Ketika masyarakat masih sangat sulit memenuhikebutuhan primer, katakanlah kebutuhan perut,bagaimana mungkin mereka memikirkan kesehatandan pendidikan untuk anak-anak. Apalagi secarageografis desa-desa lingkar tambang ini jauh daripusat perkotaan semisal Sumbawa Besar. Pendudukdesa tidak bisa mengakses ke mana-mana karenasulitnya transportasi.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimanawarga desa kalau sakit. Apakah ada dokter, mantriatau perawat pada saat itu. Bagaimana ibu-ibumelahirkan, apakah ada bidan yang bisa merawat.Warga desa belum memahami sanitasi lingkungan,belum tahu bagaimana sebuah rumah danlingkungan yang layak dan bersih.

Mungkin saja air yang tergenang di selokan-sekolan saat itu tidak dilihat sebagai sesuatu yangberbahaya. Bagaimana tidak menjadi daerahendemis malaria kalau kondisi lingkungan sangat

Page 285: Buku Batu Hijau

285

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Perlu disadaribersama bahwamasyarakatingin majuDan NewmontBatu Hijaumengajakmenggapaikemajuan itu

buruk. Saya tidak bisa membayangkan kalauNewmont Batu Hijau tidak masuk ke sana. Mungkinbukan hanya kita saja yang harus bersyukur, tetapirepublik ini juga perlu bersyukur pada kehadiranNewmont Batu Hijau.

Ini mengarah kepada sebuah peradabanmanusia, artinya paradigma pertambangan ituadalah juga membangun tambang untukkesejahteraan umat manusia. Dan ini sudah terbuktibahwa banyak yang dibangun oleh Newmont BatuHijau melalui program Community Development(Comdev).

Yang saya lihat, semua lini dalam masyarakat didesa-desa lingkar tambang dikembangan olehNewmont Batu Hijau melalui program CommunityDevelopment (Comdev) bersama lembaga-lembagakemasyarakatan, seperti Yayasan PengembanganEkonomi Sumbawa Barat (YPESB) atau YayasanOlat Parigi (YOP).

Program Community Development (Comdev) telahdilakukan dengan sangat bagus, adapembangunan bidang pertanian, kesehatan,pendidikan, infrastruktur dan pengembanganekonomi. Saya melihat ini sebagai berkah untukmasyarakat yang selama ini mernghadapi berbagaikesulitan hidup.

Bahwa benar ada konsekuensi logis darikehadiran sebuah tambang di suatu wilayah. Tetapijangankan pertambangan, sesuatu yang baru masuknamun berbeda dengan keadaaan awal, pasti akanada konsekuensi yang harus kita terima.Persoalannya adalah bagaimana kita memperbesarmanfaatnya, sementara dampak yang tidak relevankita minimalkan.

Ini penting untuk kita sadari semua, bahwamasyarakat ingin maju. Karena itu saya tidakmelihat sesuatu yang aneh di Maluk, Benete dan

Page 286: Buku Batu Hijau

286

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pada semua linitelah terjadi

peru-bahan kearah yang lebih

baikSaya yakin

kalau ditanyakepada masya-

rakat lingkartambang,

mereka akanjujur

menjawabmenerima keha-

diranNewmont Batu

Hijau

Sekongkang. Artinya, saya memandangkedatangan orang baru juga membawapengetahuan baru. Interaksi ini berdampak bagipembelajaran masyarakat itu sendiri. Kalaumemang bijak, betapa kita begitu tertinggal selamaini, sementara mereka yang datang sudah banyakbelajar. Dan itu terjadi sekarang ini. Ada interaksipositif. Masyarakat belajar dan terus belajarmeningkatkan kualitas dirinya sendiri.

Kesimpulan yang bisa kita tarik dari cerita-ceritamasa lalu hingga apa yang terjadi sekarang ternyatajauh perbedaannya. Apa yang dialami sebelum adaNewmont Batu Hijau. Kita merasakannya.Sekarang sesudah kehadiran Newmont Batu Hijaulihatlah kehidupan masyarakat di desa-desa lingkartambang baik dari sisi ekonomi, pertanian,pendidikan, kesehatan, sosial budaya bahkankeamanan.

Pada semua lini terjadi perubahan ke arah yanglebih baik. Saya yakin kalau kita tanya masyarakatdari ujung paling jauh yang masuk daerah lingkartambang dan telah disentuh oleh programCommunity Development (Comdev), maka secara jujurmereka akan menjawab menerima kehadiranNewmont Batu Hijau . Sulit untuk dipercaya jikaada yang mengatakan tidak menerima kehadiranNewmont Batu Hijau.

Saya tidak bermaksud membesar-besarkan apayang sesungguhnya terjadi. Tetapi ada yang sampaimengatakan Newmont Batu Hijau telahmenyelamatkan masyarakat dari kehidupan yangserba sulit selama ini. Kalau fenomena ini yangmuncul ke permukaan, maka pertanyaannyaapakah salah jika masyarakat menerima kehadirandan mendukung keberadaan Newmont Batu Hijau.

Jika kemudian ada yang berbeda pendapat, itusah-sah saja, namun saya ingin sekali berdiskusi

Page 287: Buku Batu Hijau

287

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KomitmenNewmont BatuHijau dapatdilihat secarakasat matasekarang ini

tentang keberadaan Newmont Batu Hijau selamaini. Kita rinci manfaatnya untuk masyarakat satuper satu. Setidaknya ini bisa menjadi pemikiran sayabahwa kita harus membangun daerah, membangundesa, dan upaya itu memerlukan kehadiran orang-orang lain. Kita tidak bisa berjalan sendirian, danitu pula yang dilakukan oleh masyarakat di daerah-daerah lain di tanah air ini.

Saya melihat apa yang sudah dilakukanNewmont Batu Hijau dalam program CommunityDevelopment (Comdev) untuk masyarakat di desa-desa lingkar tambang merupakan refleksi sebuahpertang-gungjawaban masa depan. Banyaknyafasilitas yang dibangun, seperti bidang pendidikandan kesehatan, adalah investasi Newmont BatuHijau untuk masyarakat di daerah ini menatapmasa depannya.

Belum lagi kita bicara soal pembangunanpertanian dan pengembangan ekonomi masyarakat.Lihat kemajuan bidang pertanian sekarang ini, danlihat pula pertumbuhan usaha kecil dan menengahsampai keuangan mikro. Bahkan Newmont BatuHijau membangun budaya bisnis baru terhadapmasyarakat lingkar tambang dengan adanyaPrakarsa Bisnis Lokal. Akses dibuka. Pengusaha-pengusaha lokal tumbuh dan berkembang.

Yang saya lihat sekarang ini mulai banyakpengusaha binaan Newmont Batu Hijau mampumelakukan ekspansi. Artinya, tidak hanya sekadarbarang yang dipesan oleh Newmont Batu Hijau,tetapi mereka sudah melakukan perluasan pasarsampai lintas kabupaten. Ini buah dari pembinaanyang telah dilakukan Newmont Batu Hijau. Merekamengenal kewirausahaan. Semua ini bukan lagimimpi, tetapi sebuah realita bahwa yang terjadisekarang masyarakat mampu menjadi pelaku-pelaku ekonomi yang cukup tangguh.

Page 288: Buku Batu Hijau

288

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Pertumbuhansedang

berlangsungdan masyarakatmenginginkan

kemajuan itu

Komitmen Newmont Batu Hijau untukmasyarakat dapat kita lihat secara kasat matasekarang ini. Contoh kecil, kalau kita bicara apa yangsudah diberikan Newmont Batu Hijau untuk bidangpendidikan dan kesehatan kepada masyarakatlingkar tambang, maka makna terdalamnya adalahmembentuk insan di daerah ini agar lebih berkualitasdan mampu bersaing dengan masyarakat di daerahlain.

Ini pula yang saya lihat dari komitmen NewmontBatu Hijau bahwa masyarakat di desa-desa lingkartambang akan siap bersaing pada pascatambangnanti. Kepedulian Newmont Batu Hijau terhadappembangunan bidang pendidikan dan kesehatanserta pengembangan ekonomi masyarakat sekarangini akan menjadi kunci masa depan manakalaNewmont Batu Hijau harus mengakhiri kontraknyadi wilayah ini.

Masyarakat pada pascatambang nanti akan lebihsiap menghadapi era persaingan, karena sejaksekarang Newmont Batu Hijau sudah memberikanbanyak keterampilan, ilmu pengetahuan,wawasan, pengalaman-pengalaman. Dan ini yangdiyakini akan menjadi bekal bagi penduduk di desa-desa lingkar tambang untuk menatap masa depan.

Strategi Newmont Batu Hijau dengan programCommunity development (Comdev) yang memberikanpencerahan kepada masyarakat di desa-desa lingkartambang bahkan di luar lingkar tambang adalahlangkah elegan. Dalam pandangan saya, langkahini selain mendorong masyarakat agarkehidupannya lebih baik, juga menjadi investasipascatambang.

Saya yakin harapan masyarakat di SumbawaBarat khususnya di lingkar tambang yangmenginginkan sumber daya manusia berkualitas,sehat jasmani dan rohani serta kuat di bidang

Page 289: Buku Batu Hijau

289

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

ekonomi hingga mencapai kemandiriannya akanbisa dicapai. Ini bukan sesuatu yang berlebihan.Dan, ini bukan pula sebuah mimpi.

Newmont Batu Hijau sudah memulai dan telahmelakukannya untuk masyarakat. Kita tidak bisamenyangkalnya. Memang begitulah gambaran yangterjadi saat ini, bahwa pertumbuhan sedangberlangsung, dan masyarakat menginginkankemajuan agar mereka punya harapan lebih baikdi masa depan. Apakah masyarakat salah jikamenggantungkan harapannya untuk menggapaimasa depan itu.

Jawabannya ada pada nurani kita .

ProgramComDevNewmont BatuHijau telahmemberikanpencerahankepadamasyarakatlingkartambang

Page 290: Buku Batu Hijau

290

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 291: Buku Batu Hijau

291

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

KATA MEREKA

BIARKANLAH MASYARAKATMENGUNGKAPKAN PANDANGANNYA

INILAH WARNA WARNI KEHIDUPAN

Keberadaan Newmont Batu Hijau telah menjem-batani sebuah persoalankebutuhan masyarakat( Ibrahim Has, Aktivis LSM Yayasan Terapi )

Petani di desa lingkar tambang ikut merasakantumbuhnya peluang usaha lokal seperti memasoksayur-sayuran kepada sub-kontraktor NewmontBatu Hijau( H Zaidun, petani Desa Tatar )

Setelah ada Newmont Batu Hijau baru ada petanisayur di Desa Belo, hasilnya bisa dipasarkan keperu-sahaan tambang ini( Madjid Ino, petani sayur Desa Benete )

Nelayan di Senutuk mendapat bantuan perahu danjaring ikan sementara air bersih untuk masjid dansekolah( H Babus Salam, tokoh masyarakat Desa Aik Kangkung )

Yang kami rasakan dari kehadiran Newmont BatuHijau adalah bantuan modal usaha disertaipenguatan kelembagaan melalui pelatihan sumberdaya manusia( Muslimin, SAg, Ketua UPKD Al Unwan, Desa Goa )

Program pembangunan masyarakat yang dilakukanNewmont Batu Hijau dilakukan berdasarkanmasukan masyarakat desa lingkar tambang( Nasrullah, Sekretaris YOP Maluk )

Page 292: Buku Batu Hijau

292

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Hasil panen petani terus meningkat setelah adabantuan dan pembinaan Newmont Batu Hijau( Ansyarullah, YSTP Benete )

Petani sudah bisa panen dua kali sebelumnya hanyasatu kali, ini berkat pelatihan yang diberikanNewmont Batu Hijau( Awaludin, petani Sekongkang Atas )

Kalau mau merujuk ibu yang akan melahirkan kamibisa minta bantuan kendaraan Newmont Batu Hijau( Iis Aisyah, bidan Desa Aik Kangkung )

Keberadaan Taman Pendidikan Quran banyakdibantu Newmont Batu Hijau termasukmendatangkan guru-guru agama dan buku-bukuagama( Supardjo, Kepala Dusun Mutiara dan Ibrahim Mabino,Kepala Dusun Dasan, Desa Goa )

Bantuan Newmont Batu Hijau disesuaikan padaaspirasi kebutuhan masyarakat yangmemerlukannya(Iskandar, petani sayur di Desa Benete )

Tiga unit kincir angin sangat membantu pendudukdesa untuk mendapatkan air bersih( Saharudin, warga Desa Aik Kangkung )

Warga Sekongkang pernah tidak percaya kalausuatu saat nanti ada kendaraan yang bisa masukdesa karena selama bertahun-tahun wilayah initerisolir( Mahyudin, sopir truk yang membawa kendaraan keSekongkang )

Kehadiran Newmont Batu Hijau telah memberipeluang usaha kepada masyarakat di daerah initermasuk Desa Belo( Supratman, pemilik CV Sinar Perigi, Desa Belo )

Page 293: Buku Batu Hijau

293

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Kami bukan berarti membela Newmont Batu Hijautetapi memang bantuan perusahaan tambang inibanyak dirasakan masyarakat( Kamaludin, petani Desa Tatar asal Ketara, LombokTengah )

Ketika masa penambangan Newmont Batu Hijauberakhir maka yang diharapkan adalahterbentuknyamasyarakat mandiri di wilayah ini karena struktur-struktur ekonomi sudah dibangun di wilayah ini( Achdyat Amril, ComDev Tongo dan Sekongkang )

Newmont Batu Hijau telah memberikan bantuanbeasiswa perak kepada siswa sekolah dan ini cukupmembantu pelajar membayar uang komite sekolahdan membeli buku(A Rahim SPd, Kepala Sekolah SMA Taliwang )

Saya menerima beasiswa sejak SMP Jereweh danberlanjut sampai SMA Kelas II sekarang denganbantuan beasiswa dan bus sekolah memacusemangat untuk belajar dan kepedulian NewmontBatu Hijauini jangan kita sia-siakan( Rita Yulianti, siswa SMA Taliwang asal Desa Goa )

Beasiswa Newmont Batu Hijau sangat bermanfaatbagi saya karena bapak sakit sejak saya SMP danibu mencari nafkah saya berusaha meraih prestasiagar bisa terus memperoleh beasiswa untuk terussekolah hingga sarjana( Andriyani, Siswi SMA Taliwang )

Beasiswa dari Newmont Batu Hijau ini untukmembeli komputer dan buku-buku pelajaran yangtidak ada di perpustakaan sekolah( Baiq Ade Mayasari, siswi SMA Taliwang )

Page 294: Buku Batu Hijau

294

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Banyak kegunaan beasiswa Newmont Batu Hijaubisa membantu meringankan beban orangtua dansecaratidak langsung memacu semangat untuk lebih giatbelajar lagi( Yuli Agustini, Siswa SMA Taliwang asal Tepas, BrangRea )

Banyak manfaat beasiswa Newmont Batu Hijaumisalnya bisa meringankan beban orangtua yangjuga harus membiayai empat saudara lainnya( Dewi Sumarti, Siswa SMA Taliwang asal SekongkangBawah )

Karena bapak tidak bekerja dan ibu menjadi tenagakerja di luar negeri beasiswa Newmont Batu Hijausangat membantu keperluan sekolah saya( Yanti Susanti, Siswa SMA Taliwang asal Taliwang )

Saya menerima beasiswa Newmont Batu Hijau sejakSMP sehingga bisa meringankan beban orangtuadan dapat menabung( Palupi Purwaningsih, siswa SMU Taliwang asal Jereweh )

Setelah mendapat beasiswa Newmont Batu Hijauketika di SMA saya berharap bisa mendapatbeasiswa emas di perguruan tinggi karena sangatmembantu kelancaran sekolah( Susi Erniwati, siswa SMA Taliwang )

Beasiswa dari Newmont Batu Hijau membantu sayakarena orangtua hanya seorang petani( Fauziah Sahrawati Siswa SMA Taliwang )

Kehadiran Newmont Batu Hijau sangat membantumeningkatkan derajat kesehatan masyarakat(Taufikurrahman, Pembina Lapangan Bidang kesehatanDesa Tongo )

Page 295: Buku Batu Hijau

295

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sejak daya beli masyarakat meningkat banyak yangmemesan mebel dari Desa Goa( Mastur, pengrajin mebel Desa Goa )

Dengan adanya rumpon bantuan Newmont BatuHijau pendapatan nelayan dapat ditingkatkan( Andi Abdurrahman, Ketua HNSI Sumbawa Barat )

Yayasan ini diharapkan berkembang dan mampumembantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatdan diharapkan nanti menjadi lembaga keuanganmeski Newmont Batu Hijau sudah mengakhiri masatambangnya( Junaidi Kasum, Ketua YOP Taliwang )

Bantuan 1.600 bibit kerapu yang sebentar lagi bisadipanen akan meningkatkan pendapatan nelayanDesa Labuan Lalar( Abdul Wahab, Ketua Kelompok Budidaya KerapuLabuan Lalar )

Newmont Batu Hijau selama ini telah menunjukkankepedulian terhadap kesehatan masyarakat DesaTongo( Hasni Suhratun, bidan Desa Tongo )

Manfaat keberadaan Newmont Batu Hijau telahdirasakan masyarakat terutama desa lingkartambangdan suatu saat nanti tentu masyarakat desa diTaliwang juga berharap mendapat perhatian meskiporsinya tidak sama( Drs Hamzah, Camat Taliwang )

Page 296: Buku Batu Hijau

296

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 297: Buku Batu Hijau

297

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

DATA PUSTAKA

Ellis, Derek V, Memulihkan Kehidupan di Dasar Lautsetelah Pengendapan Tailing, makalah SeminarPenempatan Tailing Bawah Laut, Unram – PemprovNTB, 2001

Lembaga Informasi Nasional, Agribisnis di Indonesia,Jakarta, 2001

Mubyarto dan Retno Budiyanto. Program IDT danPerekonomian Rakyat (Gugus Nusa Tenggara),Yayasan Agro Ekonomika, Jogjakarta, 1997

Owens, Edgar dan Shaw, Robert. PembangunanDitinjau Kembali (Development Reconsidered), GadjahMada University Press, Jogjakarta, 1977

Poling, George W, Penempatan Tailing Bawah Laut(Mengapa Newmont Memilih DSTP, makalah SeminarPenempatan Tailing Bawah Laut, Unram – PemprovNTB, 2001

PT Newmont Nusa Tenggara, Bercocok Tanam Padisecara SRI (System of Rice Intensification), CommunityCapacity Building, 2004

PT Newmont Nusa Tenggara, Newmont Now andBeyond 2003, Batu Hijau, Indonesia, 2003

PT Newmont Nusa Tenggara, Paradigma Baru dalamIndustri Pertambangan, Batu Hijau, Indonesia (tanpatahun)

PT Newmont Nusa Tenggara, Program Kerja 2005,Batu Hijau, Sumbawa Barat, 2005

Page 298: Buku Batu Hijau

298

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Sayogyo, Profesor. Indonesia dalam Transisi (G HanafiSofyan, Editor), Halmahera Foundation Canberra-Jakarta, 1995

Soeradji, Budi dan Mubyarto, GerakanPenanggulangan Kemiskinan, Bappenas, Jakarta, 1998

Surat Kabar Harian Kompas, 10 Juni 2005

Surat Kabar Harian Kompas, 12 Juni 2005

Page 299: Buku Batu Hijau

299

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

MALUK 2005

BENETE 2005

TONGO 2005

MALUK 1995

BENETE 1995

TONGO 1995

Page 300: Buku Batu Hijau

300

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK

Page 301: Buku Batu Hijau

301

BATU HIJAUDULU, KINI DAN ESOK