bukti pemberitahuan hasil rups tahunan dan lb di web …

4
BUKTI PEMBERITAHUAN HASIL RUPS TAHUNAN DAN LB DI WEB TANOBEL

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKTI PEMBERITAHUAN HASIL RUPS TAHUNAN DAN LB DI WEB …

BUKTI PEMBERITAHUAN HASIL RUPS TAHUNAN DAN LB DI WEB TANOBEL

Page 2: BUKTI PEMBERITAHUAN HASIL RUPS TAHUNAN DAN LB DI WEB …

SELASA 4 AGUSTUS 2020

5 MACRO ECONOMICS

Oleh Arnoldus Kristianus

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama Juli 2020 terjadi deflasi 0,1% secara bulanan (month to month/mtm), melambat dibandingkan Juli 2019 yang mengalami inflasi 0,31%. Selain harga sejumlah komoditas yang turun, deflasi juga dipicu oleh daya beli yang melemah sehingga permintaan masyarakat terhadap barang konsumsi berkurang.

JAKARTA – Pemerintah masih terus memperbaiki data

akselerasi pelaksanaan satu data Indonesia. Perbaikan data juga tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Kepala Bappenas Suharo Monoarfa mengatakan, pihakn-ya tengah memfinalisasi rancangan kerja pemerintah 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan satu data Indonesia.

Ia mengatakan, info dan data menjadi penting sekaligus awalan untuk menyusun perencanaan. Satu data juga digunakan untuk melaksanakan dan mengevaluasi sendi pembangunan di Indonesia dan dapat membantu menen-tukan kebijakan yang tepat.

“Kita finalisasi rencana kerja pemerintah (RKP) 2021 dengan tema mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial sebagai upaya pemulihan nasional pasca pandemi Covid-19,” tutur dia dalam Sosialisasi Satu Data Indonesia secara virtual, Senin (3/8).

Menurutnya, dalam pembangunan 2021 akan difokuskan pada pemulihan ekonomi melalui sektor-sektor industri pariwisata dan investasi reformasi sistem kesehatan na-sional, reformasi sistem perlindungan sosial, ketahanan bencana. Kemudian juga langkah bagaimana menyusun sistem ketahanan pangan dan merdeka belajar.

Di sisi lain, ia mengatakan RKP 2021 akan memuat tu-juh prioritas pemulihan yang masuk dalam tujuh agenda pembangunan, diantaranya prioritas memperkuat ke-tahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, peningkatan SDM, peningkatan revolusi mental, dan penguatan infrastruktur.

Adapun dalam Perpres 39/2019 disebutkan, pelak-sanaan Satu Data Indonesia tidak terlepas dari dewan pengarah yang terdiri dari lintas kementerian/ lembaga yakni Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Informasi Geospasial (BIG).Sedangkan pembina data terdiri dari tiga K/L yakni BPS, BIG dan Kemenkeu.

“Perpres 39/2019 tentang satu data Indonesia yang menjadi landasan hukum dalam perbaikan tata kelola data satu data Indonesia, adalah kebijakan tata kelola pemerintah (guna) menghasilkan data akurat mutakhir dan terpadu dan dapat dipertanggung jawabkan dan mudah diakses,”tuturnya.

Selanjutnya, ia mengatakan perlu sinergi antar K/L di ting-kat pusat dengan daerah maupun masyarakat. Hal ini memiliki peranan sangat penting dalam pencapaian tujuan satu data Indonesia. “Ini untuk memastikan, kontribusi yang nyata dari satu data terhadap pembangunan ke depan," ujar dia.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusulkan adanya regulasi untuk mewajibkan setiap layanan pemerin-tah berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan/atau Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperkuat pengelolaan data keuangan negara.

“Data itu harus bisa tertata dengan baik dan harus ada interoperabilitas dengan data keuangan keseluruhan,” kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Sudarto pada kesempatan yang sama seperti dikutip Antara.

Menurut dia, dengan basis NIK dan atau NPWP di-harapkan menjadi jangkar utama dalam meningkatkan interoperabilitas (pertukaran informasi) antarsistem baik internal maupun eksternal pemerintah. Contohnya, lanjut dia, data penerima bantuan langsung tunai (BLT) kepada

menggunakan NIK.Direktorat di bawah Kemenkeu, lanjut dia, seperti Ditjen

Pajak, Bea Cukai, serta kementerian dan lembaga lain, su-dah terhubung dengan sistem di Kemenkeu menggunakan NIK atau NPWP sebagai basis data. (try)

Kepala BPS Kecuk Suhari-yanto menyatakan, semua itu berawal dari situasi yang tidak wajar karena pandemi Covid-19. "Memang 2020 situasinya tidak wajar. Pergerakan inflasi tahun ini beda jauh dari tahun sebe-lumnya. Kalau dulu, Ramadan selalu menjadi puncak inflasi ka-rena permintaan meningkat dan banyak uang beredar," ujar dia dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Senin (3/8).

Menurut Suhariyanto, kon-tribusi melemahnya daya beli masyarakat terhadap terjadinya deflasi terkonfirmasi oleh in-flasi komponen inti pada Juli 2020 yang masih rendah, yakni sebesar 0,16%. “Inflasi inti Juli 2020 masih lemah meskipun ada sedikit peningkatan (dibanding Juni 2020 yang 0,02%). Ini menun-jukkan kita harus berupaya untuk terus-menerus meningkatan daya beli masyarakat,” tandas dia.

Lebih jauh Suhariyanto menje-laskan, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga dan memicu deflasi pada Juli 2020

adalah bawang merah, daging ayam ras, dan bawang putih. Pemicu lainnya adalah tarif ang-kutan udara yang turun. “Kalau dilihat menurut komponennya, deflasi pada Juli 2020 disebabkan oleh penurunan komponen harga bergejolak,” ucap dia.

Ia memaparkan, bawang me-rah menyumbang andil deflasi 0,11%, diikuti daging ayam ras 0,06%, dan tarif angkutan udara 0,05%. Komoditas lain yang juga menyumbang andil deflasi adalah beras, cabai rawit, gula pasir, dan rokok putih, masing-masing sebesar 0,01%. "Harga-harga pan-gan banyak yang turun tajam," kata Suhariyanto.

Meski demikian, terdapat ko-moditas lain yang memberikan andil inflasi yaitu emas perhiasan 0,05%, telur ayam ras 0,04%, tarif angkutan antarkota, dan kenaikan uang sekolah SD, masing-masing 0,01%. "Masih terjadi kenaikan harga emas perhiasan dengan andil inflasi 0,05% dengan kenaikan terjadi di 80 kota IHK," ujar dia.

Suhariyanto menyebutkan,

deflasi mencapai 0,73%, kelompok makanan, minuman, dan tem-bakau menyumbang andil deflasi tertinggi yaitu 0,19%. Kelompok lainnya adalah transportasi yang juga menyumbang andil de-flasi sebesar 0,02% dengan deflasi mencapai 0,17%.

“Penurunan tarif angkutan udara cukup dalam dan tidak bisa terkompensasi dengan kenaikan tarif angkutan antarkota dan tarif kendaraan roda empat online,” kata Suhariyanto.

Sementara itu, kenaikan harga emas perhiasan memicu ter-jadinya inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lain-nya yaitu dengan andil 0,06% serta inflasi 0,93%.

BPS mencatat dari 90 kota yang disurvei, deflasi terjadi di 61 kota dan hanya 29 kota yang menyum-bang inflasi pada Juli 2020.

Deflasi tertinggi terjadi di Ma-nokwari sebesar 1,09% karena terjadi penurunan harga beberapa komoditas pangan seperti bawang merah dan bawang putih. "Sedan-gkan deflasi rendah terjadi di lima kota yaitu Gunung Sitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk, dan Bulukumba

masing-masing 0,01%," ujar dia.Kota yang mengalami inflasi

tinggi pada Juli 2020 adalah Timika, yaitu sebesar 1,45% karena adanya kenaikan tarif an-gkutan udara. Kota yang tercatat mengalami inflasi rendah adalah Banyuwangi dan Jember masing-masing sebesar 0,01%.

Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi tahun kalender Januari-Juli 2020 mencapai 0,98% dan inflasi ta-hun ke tahun (yoy) sebesar 1,54%. "Inflasi tahunan (ini) terendah sejak Mei 2000 yang tercatat 1,2%," kata Suhariyanto.

Terlalu Tinggi Secara terpisah, peneliti Center

of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpendapat, deflasi pada Juli 2020 disebabkan kombinasi antara daya beli yang menurun dan harga komoditas yang rendah. Harga komoditas yang menyumbang ke deflasi misalnya bawang putih dan komoditas pangan lainnya.

Sementara pada saat bersamaan, pos harga diatur pemerintah yang sering menyumbang inflasi, sep-erti tarif listrik, tidak berperan

terhadap inflasi karena pemerin-tah menanggung listrik beberapa kelompok masyarakat. “Deflasi Juli ini merupakan perpanjangan dari rendahnya inflasi pada Juni 2020. Deflasi terjadi karena kom-binasi daya beli rendah dan harga komoditas yang turun,” ucap Yusuf ketika dihubungi lewat sambungan telepon pada Senin (3/8).

Menurut Yusuf, bila melihat kondisi pada tahun-tahun sebel-umnya pada masa pasca-Lebaran inflasi lebih disebabkan kare-na kenaikan tarif dasar listrik. Saat ini, beberapa kelompok masyarakat tagihan listriknya dis-ubsidi oleh pemerintah. Di satu sisi, deflasi ini bisa dilihat sebagai keberhasilan pemerintah men-jaga harga barang, tetapi di sisi lain menunjukkan bahwa kondisi pandemi telah mempengaruhi daya beli masyarakat sehingga jumlah permintaan menurun.

“Kalau dilihat tren inflasi ren-dah dan sekarang terjadi deflasi, menurut saya target pemerintah masih terlalu ti nggi. Kalau melihat secara tren bukan tidak mungkin inflasi (tahun ini) di kisaran 1% hingga 2%,” pungkas Yusuf.

Jaga Ketahanan PanganBuruh tani mempersiapkan bibit padi yang akan di tanam di Tangerang, Banten, Senin (3/8/2020). Guna menjaga ketahanan pangan di masa pandemi, sejumlah petani di Tangerang lebih awal menaman padi sekaligus mengantisipasi musim kemarau tahun ini.

SP/Ruht Semiono

Investor Daily, Selasa, 4 Agustus 2020Ukr. 6 kol x 180 mmkl BW

Laporan posisi Keuangan KonsoLidasian30 Juni 2020 dan 31 desember 2019

(angka-angka disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan Lain)

Laporan Laba rugi dan penghasiLanKomprehensif Lain KonsoLidasian

untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019(angka-angka disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan Lain)

Laporan arus Kas KonsoLidasianuntuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019

(angka-angka disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan Lain)

aseT 30 Juni 2020(Tidak diaudit)

30 Juni 2020(Tidak diaudit)

31 desember 2019

31 desember 2019 30 Juni 2019 30 Juni 2019LiabiLiTas dan eKuiTas

Laporan perubahan eKuiTas KonsoLidasianuntuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019

(angka-angka disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan Lain)

Jumlah ekuitasdicadangkan

uang muka setoran modal

modal ditempatkandan disetor

saldo Labaekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

belum dicadangkan

JumlahKepentingan

non-pengendali

Catatan:

Informasi keuangan di atas disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Dana Brata Luhur Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2020 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2019 (Audit) serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 (Tidak diaudit).

Jakarta, 4 Agustus 2020pT dana braTa Luhur Tbk dan enTiTas anaK

SE & O

Direksi

PT DANA BRATA LUHUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

arus Kas dari aKTiViTas operasiPenerimaan dari pelanggan 118.787.166 170.137.190Pembayaran kepada pemasok dan lainnya (59.494.072) (70.154.625)Pembayaran kepada karyawan (8.707.392) (9.513.012)Pembayaran pajak penghasilan (18.825.044) (26.134.563)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 31.760.658 64.334.990

arus Kas dari aKTiViTas inVesTasiPenerimaan bunga 587.872 924.532Penambahan uang muka - (32.485.832)Perolehan aset tetap (1.898.416) (5.456.519)Hasil penjualan aset tetap - 7.273Kenaikan aset lain-lain (175.556) (1.124.932)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.486.100) (38.135.478)

arus Kas dari aKTiViTas pendanaanKenaikan (penurunan) piutang lain-lain pihak berelasi (125.941) 10.172.024Penurunan utang lain-lain pihak berelasi (415.255) (76.557)Penerimaan utang bank jangka panjang - 110.000.000Pembayaran utang bank jangka panjang (23.125.685) (49.097.407)Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang (3.422.619) (8.404.201)Pengembalian dividen - 259.683Pembayaran bunga dan beban bank (9.143.176) (11.347.656)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (36.232.676) 51.505.886

KenaiKan (penurunan) neTo Kas dan seTara Kas (5.958.118) 77.705.398

Kas dan seTara Kas aWaL periode 40.352.281 46.923.233

Kas dan seTara Kas aKhir periode 34.394.163 124.628.631

aseTaseT LanCarKas dan setara kas 34.394.163 40.352.281Piutang usaha Pihak berelasi 22.312.330 32.093.754 Pihak ketiga 11.094.655 28.776.569Piutang lain-lain Pihak berelasi 954.017 828.076 Pihak ketiga 960.363 801.960Persediaan 4.033.329 3.611.412Pajak dibayar dimuka 37.608 225.279Biaya dibayar dimuka 604.012 439.388Uang muka 48.485.453 53.907.058Aset lancar lain-lain 803.936 516.416

Jumlah aset Lancar 123.679.866 161.552.193

aseT TidaK LanCarTagihan restitusi pajak 30.770.262 18.014.899Aset pajak tangguhan 3.065.882 2.788.858Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 295.135.585 dan Rp 266.053.855 pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 687.466.213 714.312.453Aset tidak lancar lain-lain 2.421.043 2.245.487

Jumlah aset Tidak Lancar 723.723.400 737.361.697

JumLah aseT 847.403.266 898.913.890

LiabiLiTas JangKa pendeKUtang usaha Pihak berelasi 2.780.570 12.289.472 Pihak ketiga 6.731.874 10.736.232Utang lain-lain Pihak berelasi 1.290.223 1.705.478 Pihak ketiga 7.580.600 91.631Utang pajak 13.219.851 15.521.875Beban akrual 5.139.648 6.819.971Pendapatan ditangguhkan 7.392.500 5.412.499Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank 53.059.074 64.373.092Liabilitas sewa pembiayaan 1.029.157 3.351.042Jumlah Liabilitas Jangka pendek 98.223.497 120.301.292LiabiLiTas JangKa panJangLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank 88.788.333 100.600.000 Liabilitas sewa pembiayaan - 1.649.860Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 18.668.909 16.784.304Jumlah Liabilitas Jangka panjang 107.457.242 119.034.164Jumlah Liabilitas 205.680.739 239.335.456

eKuiTasekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indukModal saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 Modal ditempatkan dan disetor - 1.000.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 100.000.000 100.000.000Uang muka setoran modal 306.467.904 306.467.904Saldo laba Dicadangkan 110.000 110.000 Belum dicadangkan 230.103.084 247.816.296Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 636.680.988 654.394.200Kepentingan nonpengendali 5.041.539 5.184.234

Jumlah ekuitas 641.722.527 659.578.434

JumLah LiabiLiTas dan eKuiTas 847.403.266 898.913.890

pendapaTan usaha 89.343.827 164.118.990beban poKoK penJuaLan (86.661.648) (116.279.703)Laba KoTor 2.682.179 47.839.287beban usahaUmum dan administrasi (13.674.857) (13.703.121)Laba (rugi) usaha (10.992.678) 34.136.166penghasiLan (beban) Lain-LainPendapatan bunga 587.872 924.532Beban bunga dan keuangan lainnya (9.143.176) (11.347.656)Lain-lain - bersih 1.415.050 458.369Beban Lain-lain - Bersih (7.140.254) (9.964.755)Laba (rugi) sebeLum paJaK (18.132.932) 24.171.411manfaaT (beban) paJaK - bersih 277.025 (5.937.490)Laba (rugi) periode berJaLan (17.855.907) 18.233.921penghasiLan (rugi) Komprehensif LainPos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugiPengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - (1.212.316)Pajak terkait - 303.079

rugi Komprehensif Lain seTeLah paJaK - (909.237)

JumLah penghasiLan (rugi) Komprehensif (17.855.907) 17.324.684

JumLah Laba (rugi) Tahun berJaLan ang dapaT diaTribusiKan Kepada: Pemilik entitas induk (17.713.212) 18.080.053 Kepentingan non-pengendali (142.695) 153.868 Jumlah (17.855.907) 18.233.921

JumLah penghasiLan (rugi) Komprehensif Yang dapaT diaTribusiKan Kepada: Pemilik entitas induk (17.713.212) 17.174.615 Kepentingan non-pengendali (142.695) 150.069 Jumlah (17.855.907) 17.324.684

Laba (rugi) periode berJaLan per saham Dasar (0,02) 0,03 Dilusian (0,01) 0,01

30 Juni 2020(Tidak diaudit)

30 Juni 2020(Tidak diaudit)

saldo pada tanggal 1 Januari 2019 100.000.000 274.000.000 - 202.588.891 578.588.891 4.769.067 581.377.958 Laba komprehensif Laba periode berjalan - - - 18.080.053 18.080.053 15.868 18.233.921 rugi komprehensif lain Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang - - - (905.438) (905.438) (3.799) (909.237)

Jumlah penghasilan komprehensif - - - 17.174.615 17.174.615 150.069 17.324.684 Transaksi dengan pemilik Pembentukan cadangan saldo laba - - 110.000 (110.000) - - - Pengembalian dividen - - - 259.683 259.683 - 259.683 Jumlah transaksi dengan pemilik - - 110.000 149.683 259.683 - 259.683

saldo pada tanggal 30 Juni 2019 100.000.000 274.000.000 110.000 219.913.189 594.023.189 4.939.136 598.962.325

saldo pada tanggal 1 Januari 2020 100.000.000 306.467.904 110.000 247.616.296 654.394.200 5.184.234 659.578.434

rugi komprehensif Rugi periode berjalan - - - (17.713.212) (17.713.212) (142.695) (17.855.907)

penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang - bersih - - - - - - -

Jumlah rugi komprehensif - - - (17.713.212) (17.713.212) (142.695) (17.855.907)

saldo pada tanggal 30 Juni 2020 (Tidak diaudit) 100.000.000 306.467.904 110.000 230.103.084 636.680.988 5.041.539 641.722.527

sekitar 30 juta keluarga penerima manfaat yang terdata

antarkementerian dan lembaga (K/L) untuk menyamakan

Handoko
Typewritten text
bukti iklan di media
Page 3: BUKTI PEMBERITAHUAN HASIL RUPS TAHUNAN DAN LB DI WEB …

PENGUMUMAN HASIL RUPS DI WEB SITE BURSA EFEK INDONESIA

Page 4: BUKTI PEMBERITAHUAN HASIL RUPS TAHUNAN DAN LB DI WEB …

PENGUMUMAN HASIL RUPS DI WEB SITE WWW.KSEI.CO.ID