budidaya tebu

Upload: krisnagnr

Post on 20-Jul-2015

154 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

budidaya tebu (Sacharum officinarum L) secara umum dilakukan dengan dua cara yaitu dengan penanaman bibit (plan cane) dan penumbuhan kembali tebu sisa tebang (ratoon cane). Penanamanplant cane dilakukan pada lahan yang baru dibuka dan lahan tebu yang sudah dua kali ratoon caneatau tiga kali tebang. Plant cane juga dilakukan pada lahan yang digunakan khusus untuk bibit. Pada lahan bibit tidak diterapkan proses ratoon cane. Ratoon cane dilakukan pada lahan tebu untuk giling. Satu petak lahan biasanya dilakukan dua kali ratoon cane dalam tiga periode tebang dan satu kali plant cane. Namun, pola ini bisa saja berubah tergantung pada kualitas tebu yang dihasilkan. Pada proses budidaya plant cane, lebih banyak kegiatan yang dilakukan dari pada ratoon cane. Kegiatan plant cane utama yang tidak ada pada ratoon cane adalah pengolahan tanah dan penanaman. Pengolahan tanah adalah kegiatan yang paling berat selama proses budidaya, karena itu pengolahan tanah dilakukan secara mekanis sepenuhnya. Petak lahan yang ditanami oleh tebu dengan tujuan giling disebut Kebun Tebu Giling (KTG). Untuk petak yang ditanami plant cane disebut KTG I, sedangkan ratoon cane disebut KTG II dan KTG III. Bibit yang ditanam untuk KTG I berasal dari petak lahan bibit yang disebut Kebun Bibit Dasar (KBD). Tebu yang ditanam di KBD berasal dari kebun bibit yang lain. Di luar KBD ada empat jenis kebun lain yang ditanami untuk kepentingan pembibitan. Bibit primer diperbanyak dengan cara kultur jaringan atau penumbuhan tunas dari tebu unggul yang dilakukan di laboratorium. Bibit primer ini ditumbuhkan di polybag. Setelah siap tanam bibit primer ditanam di Kebun Bibit Pokok Umum (KBPU). Hasil dari KBPU ditanam di Kebun Bibit Pokok (KBP) dengan bibit tebu berupa stek. Masa tanam KBP adalah pada bulan Oktober November. Dari KBP ditanam di Kebun Bibit Nenek (KBN) dengan masa tanam bulan Juni Juli. Kemudian ditanam lagi pada Kebun Bibit Induk (KBI) dengan masa tanam bulan Februari Maret. Kebun bibit terakhir adalah Kebun Bibit Dasar dengan masa tanam Oktober November. Dari KBD inilah bibit KTG I atau plant cane berasal. Bibit yang dihasilkan dari satu hektar bisa untuk menanami 5 7 hektar lahan tergantung pada kualitas dan kuantitas tanaman bibit. Terdapat beberapa varietas tebu yang ditanam di PG. Subang yaitu PS-865, PS-862, BM, BL, PL60, KK, BM-9044. Varietas yang paling banyak ditanam adalah PS-865 karena varietas ini adalah varietas tebu yang paling cocok dengan kondisi lahan dan iklim di PG. Subang dan hasilnya paling bagus. Urutan proses budidaya tebu di PG. Subang dijelaskan melalui gambar 1 dan gambar 2. Gambar 1 merupakan urutan budidaya untuk plan cane, sedangkan gambar 2 untuk ratoon cane.

budidaya tebu Gambar 1. Alur proses budidaya tebu plant cane Pada diagram alur gambar 1, dijelaskan proses budidaya tebu plant cane. Kegiatan utama plant caneadalah pengolahan tanah dan penanaman. Kegiatan setelah penanaman atau disebut juga perawatan umumnya sama dengan ratoon cane. Akan tetapi, ada beberapa kegiatan perawatan yang berbeda sebagai perlakuan khusus pada plant cane ataupun ratoon cane. Meskipun ada perlakuan berbeda, tapi jenis kegiatannya sama kecuali untuk kepras, chiseling, dan ripping pada ratoon cane. Perlakuan berbeda hanya pada dosis ataupun kapasitas kegiatan.

ratoon cane Gambar 2. Alur proses budidaya ratoon cane Alur proses budidaya yang dijelaskan pada gambar 1 dan gambar 2 dalam pelaksanaannya di lapangan bisa berubah dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti keadaan alam, ketersediaan traktor dan implement, serta tenaga kerja. Keputusan perubahan pola perlakuan berada pada mandor kebun. Mandor kebun mengontrol dan mengecek kondisi lahan dan dilaporkan ke sinder kebun untuk ditindaklanjuti.