budidaya pare,(momordica charantia), ayam, taiwan

2
PENDAHULUAN Pare (Momordica charantia) termasuk jenis sayuran dataran rendah. Rasanya pahit-pahit sedap, sehingga banyak disukai masyarakat. Tanaman Pare gampang tumbuh di mana saja, daerah ketinggian 1 - 1.500 meter di atas permukaan laut cocok untuk tanaman pare. BENIH Kebutuhan benih setiap hektar 5-7 kg sudah termasuk untuk sulaman. Jenis pare yang disukai masyarakat serta banyak dibudidayakan petani antara lain: Pare Taiwan Pare ini berasal dari Taiwan, buahnya lonjong, agak bulat dan besar, kulitnya tidak berbintil, warna putih kehijauan, rasa tidak terlalu pahit. Pare Gajib Warna buah putih kekuningan, kulit buah berbintil besar, panjang sekitar 30 – 50 cm dan agak ramping, sedang berat buah 250-500 gram. Pare Ayam/Pare Hijau Buahnya kecil, pendek, warna buah hijau, bijinya banyak, rasanya pahit. Jenis ini dapat tumbuh dan berbuah tanpa perlu perambatan. PENANAMAN Pare ditanam di atas gulatan-gulatan dengan ukuran lebar 1,5-2,5 m, sedang panjang menurut lahan yang tersedia. Jarak tanam 1×m dengan sedikit tanah. Setelah tumbuh 2-3 daun, baru diberi ajir (tutus) sebagai rambatan (dibuat dari bambu). PEMELIHARAAN Penyulaman Biji yang tidak tumbuh segera disulam agar tidak terlalu jauh pertumbuhannya dari tanaman terdahulu. Sulaman dapat dengan biji atau bibit. Penyiangan Karena jarak tanam terlalu lebar, maka pertumbuhan gulma cepat dan banyak sehingga penyiangan perlu dilakukan secara rutin. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mencabuti gulma dan dilanjutkan pendangiran agar tanah menjadi gembur. Pemangkasan Pemangkasan dilaksanakan 2 kali yaitu saat umur 3 minggu dengan tujuan agar tunas tumbuh melebar. Sedangkan

Upload: ieied

Post on 15-Jun-2015

2.195 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya Pare,(Momordica charantia), ayam, taiwan

PENDAHULUANPare (Momordica charantia) termasuk jenis sayuran dataran rendah. Rasanya

pahit-pahit sedap, sehingga banyak disukai masyarakat. Tanaman Pare gampang tumbuh di mana saja, daerah ketinggian 1 - 1.500 meter di atas permukaan laut cocok untuk tanaman pare.

BENIHKebutuhan benih setiap hektar 5-7 kg sudah termasuk untuk sulaman. Jenis pare yang disukai masyarakat serta banyak dibudidayakan petani antara lain:

Pare TaiwanPare ini berasal dari Taiwan, buahnya lonjong, agak bulat dan besar, kulitnya tidak berbintil, warna putih kehijauan, rasa tidak terlalu pahit.

Pare GajibWarna buah putih kekuningan, kulit buah berbintil besar, panjang sekitar 30 – 50 cm dan agak ramping, sedang berat buah 250-500 gram.

Pare Ayam/Pare HijauBuahnya kecil, pendek, warna buah hijau, bijinya banyak, rasanya pahit. Jenis ini dapat tumbuh dan berbuah tanpa perlu perambatan.

PENANAMANPare ditanam di atas gulatan-gulatan dengan ukuran lebar 1,5-2,5 m, sedang panjang menurut lahan yang tersedia. Jarak tanam 1×m dengan sedikit tanah. Setelah tumbuh 2-3 daun, baru diberi ajir (tutus) sebagai rambatan (dibuat dari bambu).

PEMELIHARAAN

PenyulamanBiji yang tidak tumbuh segera disulam agar tidak terlalu jauh pertumbuhannya dari tanaman terdahulu. Sulaman dapat dengan biji atau bibit.

PenyianganKarena jarak tanam terlalu lebar, maka pertumbuhan gulma cepat dan banyak sehingga penyiangan perlu dilakukan secara rutin. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mencabuti gulma dan dilanjutkan pendangiran agar tanah menjadi gembur.

PemangkasanPemangkasan dilaksanakan 2 kali yaitu saat umur 3 minggu dengan tujuan agar tunas tumbuh melebar. Sedangkan pemangkasan berikutnya pada umur 6 minggu dengan membuang cabang yang tua dan tumbuh, daun kering serta cabang yang rusak.

PEMUPUKANPupuk kandang diberikan bersamaan pengolahan tanah sebanyak 10-15 ton tiap hektar, sedang pupuk NPK diberikan setelah tanaman tumbuh, dengan dosis 20 gram setiap tanaman.

PEMBUNGKUSAN BUAHUntuk melindungi buah dari serangan lalat buah, buah pare perlu dibungkus dengan kertas koran, plastik tipis, atau plastik hitam. Pembungkusan dilakukan sejak buah masih kecil.

HAMA DAN PENYAKITSerangan hama penyakit tanaman pare jarang ditemukan. Hama oteng-oteng atau Lembing sering menghabiskan daun pare. Pengendalian dengan menggunakan peptisida. Kadang siput juga menyerang tanaman pare pada waktu malam hari. Pengendalian dengan menggunakan insektisida. Lalat buah dapat menyerang buah pare, sehingga mutunya rendah/busuk. Pengendalian dapat dengan membungkus buah data kertas koran atau plastik.

Page 2: Budidaya Pare,(Momordica charantia), ayam, taiwan

Penyakit embun bulu yang disebabkan jamur Pseudoperonospora Cubenesis dapat mengganggu tanaman pare. Daun yang terserang menunjukkan bercak-bercak kuning. Bila serangan hebat dapat mematikan tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan pemberian fungisida.

PANENPanen pertama dilakukan 2 bulan setelah tanam. Pare yang tepat untuk dikonsumsi ialah belum tua benar, bintil-bintil dan alur keriputnya masih agak rapat. Ukuran panjang pare Gajib yang layak dikonsumsi sekitar 25-30 cm sedang pare hijau 15-20 cm. Pemetikan dilakukan dengan memotong buah diatas pembngkus dengan pisau atau gunting. Karena buah pare mudah lecet dan ini mempengaruhi kualitas, maka pada waktu menumpuk diusahakan jangan terlalu banyak. Dalam pengangkutan usahakan wadahnya tidak menimbulkan guncangan terlalu keras sehingga terjadi gesekan.