b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

20
45 Pengembangan Desain Toyota Kijang Generasi-6 Dengan Konsep The Real Family Car. Bambang Tristiyono Dosen Jurusan Desain Produk Industri,FTSP,ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Aditya Parathama Mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri,FTSP,ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 ABSTRAK Toyota Kijang generasi-6 merupakan pengembangan desain serta konsep baru dari Toyota Kijang sebelum-sebelumnya dengan berbasis pada sasis Toyota Kijang generasi-5 yaitu Toyota Kijang Innova. Tujuan utama perancangan ini yaitu untuk tetap menjadikan Toyota Kijang sebagai market leader di kelasnya dengan pengembangan yang telah dilakukan oleh generasi Kijang sebelum-sebelumnya. Dalam perancangan Toyota Kijang generasi-6 ini, pendekatan terhadap kebutuhan, ekspetasi konsumen, serta tujuan awal PT. Toyota Astra Motor (TAM) dijadikan acuan untuk menentukan konsep awal dari perancangan ini. Pengembangan desain yang dilakukan khususnya pada tampilan bentuk eksterior dan interior, agar semakin menarik untuk dilihat serta mampu menampilkan sebuah image baru dari Toyota Kijang generasi-6 namun juga tak lepas dari Kijang-Kijang sebelumnya yang mana disesuaikan dengan brand sustainability. Kemudian pengembangan konsep baru Toyota Kijang generasi-6 diterapkan melalui pengembangan bentuk styling eksterior serta fungsi interior. Dengan adanya pengembangan image baru tersebut maka diharapkan titik jenuh masyarakat terhadap image dan bentuk Toyota Kijang sebelumnya dapat berubah dan tetap mampu bertahan pada posisi market leader diantara kompetitor-kompetitornya di kelas medium MPV. ABSTRACT Toyota kijang 6th generation is a design development and also a new concept from the previous Toyota Kijang with application chassis from Toyota Kijang Innova, the Toyota Kijang 5th generation. The main purpose of this design project is to keep Toyota Kijang stay as market leader in it class with the development that has been done by the previous Toyota Kijang legacy.

Upload: vuongkien

Post on 13-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

45

Pengembangan Desain Toyota Kijang Generasi-6 Dengan Konsep The Real Family Car. Bambang Tristiyono Dosen Jurusan Desain Produk Industri,FTSP,ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Aditya Parathama Mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri,FTSP,ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

ABSTRAK Toyota Kijang generasi-6 merupakan pengembangan desain serta konsep baru dari

Toyota Kijang sebelum-sebelumnya dengan berbasis pada sasis Toyota Kijang

generasi-5 yaitu Toyota Kijang Innova. Tujuan utama perancangan ini yaitu untuk tetap

menjadikan Toyota Kijang sebagai market leader di kelasnya dengan pengembangan

yang telah dilakukan oleh generasi Kijang sebelum-sebelumnya.

Dalam perancangan Toyota Kijang generasi-6 ini, pendekatan terhadap kebutuhan,

ekspetasi konsumen, serta tujuan awal PT. Toyota Astra Motor (TAM) dijadikan acuan

untuk menentukan konsep awal dari perancangan ini. Pengembangan desain yang

dilakukan khususnya pada tampilan bentuk eksterior dan interior, agar semakin

menarik untuk dilihat serta mampu menampilkan sebuah image baru dari Toyota

Kijang generasi-6 namun juga tak lepas dari Kijang-Kijang sebelumnya yang mana

disesuaikan dengan brand sustainability.

Kemudian pengembangan konsep baru Toyota Kijang generasi-6 diterapkan melalui

pengembangan bentuk styling eksterior serta fungsi interior. Dengan adanya

pengembangan image baru tersebut maka diharapkan titik jenuh masyarakat terhadap

image dan bentuk Toyota Kijang sebelumnya dapat berubah dan tetap mampu

bertahan pada posisi market leader diantara kompetitor-kompetitornya di kelas

medium MPV.

ABSTRACT Toyota kijang 6th generation is a design development and also a new concept from the

previous Toyota Kijang with application chassis from Toyota Kijang Innova, the Toyota

Kijang 5th generation. The main purpose of this design project is to keep Toyota Kijang

stay as market leader in it class with the development that has been done by the

previous Toyota Kijang legacy.

Page 2: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

46

In this Toyota Kijang 6th generation design project, is to justify the basic concept of this

project. It start from consumer attribute need approaching, consumer expectation, and

the basic purpose of PT. Toyota Astra Motor (TAM). The design development has

been done especially for the look-of exterior and interior design, to look more attractive

and also able to show a new image from Toyota Kijang 6th generation without release

the main character of the previous Toyota Kijang, it called the brand sustainability.

Then the new concept development of Toyota Kijang 6th generation is applicated to

exterior styling design and interior functions. With those all new image development,

Toyota Kijang 6th generation is expected to change the old image of tha latest Toyota

Kijang in society and able to stay as market leader between it competitors at Medium

MPV class.

Keyword:: The Real Family Car, Flawless, Energetic, Familiar

PENDAHULUAN Toyota sedang menyiapkan pengembangan MPV Kijang generasi-6, setelah berhasil

menjadikan Kijang Innova sebagai pemimpin pasar MPV medium di Indonesia dengan

pangsa pasar di atas 60%. “Toyota terus mengembangkan Kijang. Setelah generasi-5

yang beredar saat ini, akan ada generasi-6,” ujar Presedir PT. Toyota Astra Motor

(TAM) Johnny Darmawan pada peluncuran New Kijang Innova di Jakarta 26 Agustus

lalu.

Menurut Johnny, Toyota Motor Corp (TMC) akan terus mengembangkan MPV yang

pengembangannya berbasis kondisi dan selera pasar Indonesia. Alasannya, karena

permintaan di dalam negeri maupun ekspor terus meningkat. Menurut Chief

Engineering Innovative Multipurpose Vehicle (IMV) TMC Kaoru Hosokawa juga

menegaskan pengembangan Toyota Kijang akan tetap pada ‘DNA’ mobil tersebut

yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan angkutan keluarga (family car).

“Namun tentu saja pengembangan ke depan akan lebih modern dan bergaya, sesuai

dengan kondisi pasar saat itu,” ujarnya.

Hosokawa mengatakan bahwa Toyota Kijang generasi-6 nantinya akan memenuhi

standar emisi gas buang Euro IV. Ini karena banyaknya negera tujuan ekspor Kijang

Innova yang telah memperlakukan standar emisi gas buang Euro IV, seperti Thailand

yang memulai menerapkan standar Euro IV pada 2012.

Page 3: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

47

Beberapa konsep dasar yang digunakan dalam desain mobil keluarga Indonesia yang

berbasis pada Toyota Kijang Innova adalah, mewah; dengan artian mengembangkan

sebuah desain yang mampu mencerminkan target pasar yang dituju (medium-atas)

serta sosial budaya masyarakat perkotaan di Indonesia, dan mengikuti trend style

yang sedang berkembang saat ini. Nyaman; dalam arti memberi kenyamanan

terhadap pengguna selama berkendara kemudian menciptakan suasana baru lewat

desain yang lebih fresh pada kabin interiornya. Kemudian melakukan penataan dan

memaksimalkan ruang bagasi sehingga tidak menggurangi ruang duduk dan tidak

memberi pengaruh buruk terhadap kenyamanan penumpang selama berkendara.

Efisien: efisien disini di artikan bahwa desain mampu memenuhi kebutuhan serta

keinginan konsumen dengan tepat (desain yang tepat guna), konsumen yang ditunjuk

adalah masyarakat Indonesia, mengingat banyaknya ragam kebutuhan seperti

mampu untuk dikendarai beramai-ramai, kemudian mampu melibas kondisi jalan yang

jelek serta banjir, dan juga dapat dijadikan kebanggaan di suatu acara, seperti acara

pernikahan (kondangan) dan sebagainya.

Hal yang diangkat sebagai permasalahan utama pada Toyota Kijang Innova adalah

keinginan masyarakat yang membutuhkan sebuah desain baru di kelas medium MPV

keluarga Indonesia. Adapun beberapa hal yang menjadi poin penting sebagai

permasalahan utama adalah:

• Life-cycle, selera masyarakat yang terus berkembang sesuai trend yang ada

sehingga perlu adanya pengolahan bentuk eksterior-interior mobil yang menarik

serta lebih fresh, dengan penyesuaian trend yang sudah ada atau pengembangan

desain 5-10 tahun mendatang (concept to production) .

• Daya beli serta minat masyarakat Indonesia yang kini cenderung menyukai

kendaraan hemat, irit serta ramah lingkungan menyebabkan konsumen menjadi

lebih selektif dalam menentukan untuk membeli mobil dari berbagai macam ATPM

di Indonesia.

• Persaingan ketat di kelas medium MPV keluarga mendorong masyarakat menjadi

semakin memiliki banyak opsi serta fleksibel dalam menentukan kendaraan

pribadi yang diinginkan.

Tujuan perancangan ini adalah mendesain sebuah konsep baru tentang mobil

keluaga Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan serta kenyamanan

penggunanya dengan Toyota Kijang sebagai brand yang digunakan, serta

menggunakan mesin, sasis, serta suspensi yang berbasis pada Toyota Kijang Innova

saat ini.

Page 4: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

48

DASAR TEORI A. Filosofi Desain Toyota1 Vibrant Clarity atau apabila dalam bahasa indonesia adalah “kejernihan yang

bergetar”, merupakan etos desain milik Toyota yang berarti menantang asas desain

yang bertahan selama ini dan untuk menghasilkan kendaraan yang energik dan

dinamis namun sederhana dan rasional. Pada proses desainnya, Toyota mengenal

sebuah ungkapan desain yaitu j-factor, yang berarti menyinergikan elemen-elemen

yang ada menjadi sebuah pusat kesatuan kreasi yang nantinya menjadi nilai dari

sebuah desain (diambil dari pemikiran asli dari estetika khas Jepang).

Vibrant Clarity adalah sebuah makna dari penilaian yang nyata, “Vibrant”

berhubungan dengan melihat kedepan (forward-looking) yang berarti inovasi dari

desain-desain baru serta energinya. Kemudian “Clarity” berhubungan dengan

penekanan elemen-elemen yang rasional (masuk akal), dalam artian adalah dapat

diproduksi, fungsional, dan desainnya mudah dimengerti dan dikenali dalam sekejap

oleh masyarakat awam sekalipun.

Gambar 1. Styling Office Toyota di Jepang

B. Penerapan Filosofi Desain Toyota Toyota FT-HS merupakan satu dari sekian banyaknya mobil-mobil konsep yang

diciptakan oleh Toyota dalam rangka penciptaan sebuah desain kendaraan yang

ramah lingkungan dan mampu memenuhi kebutuhan manusia di masa depan nanti.

Tampil dengan konsep hybrid-sports car, Toyota FT-HS juga mengusung tema,”

sports car apa yang pantas untuk abad-21 nanti?”. Toyota selaku industri otomotif

juga berusaha menekankan mobil-mobil konsepnya dengan penggunanya, disini

Toyota menyimpulkan bahwa pengendara roda empat sekarang sangat peduli dengan

keamanan (safety), lingkungan (ecology), dan tanggung jawab sosial (social

1 Website resmi Toyota di Jepang, (www.toyota .co.jp/en/vision/design.html)

Page 5: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

49

responsbility)2. Maka sejalan dengan apa yang Toyota canangkan dengan keinginan

para pengendara, maka lahirlah Toyota FT-HS, sebuah mobil sport bertenaga hybrid

yang ramah lingkungan.

Penerapan j-faktor sendiri berawal dari sketsa-sketsa tangan dari para desainer

Toyota. Penerapan desain lokal khas Toyota (japanese design) dan kemampuan

untuk diterima secara global merupakan satu dari beberapa nilai penting dari desain

sebuah produk milik Toyota.

Dengan adanya Toyota FT-HS, kini Toyota memiliki sebuah desain sports car yang

ramah lingkungan dan memiliki unsur futuristik yang nantinya diproyeksikan akan

masuk dapur produksi di tahun 2010.

Gambar 2. Toyota FT-HS concept (prototipe)

C. Perencanaan Sebuah Corak Gaya3 Dalam mengembangkan sebuah produk, pemilihan corak atau gaya tidak hanya

didasarkan pada intuisi atau inspirasi yang kreatif, tetapi diarahkan terhadap

kesempatan dan dalam batas-batas. Kesempatan dalam mendesain dan batas-

batasnya adalah dua tipe umum. Pertama ada konteks bisnis yang harus dimiliki oleh

sebuah produk. Kedua, ada isu-isu corak gaya yang khas mengenai produk itu

sendiri. Konteks-konteks serta aspek-aspek khas sebuah produk inilah bersama

mendefinisikan kesempatan-kesempatan dan mendesain dan batas-batasnya.

Ada 4 (empat) macam faktor-faktor gaya berdasar konteksnya yang harus dipenuhi

dalam perencanaan gaya, yaitu:

1. Produk pendahulu (eksisiting product)

Apabila produk baru direncanakan sebagai pembaruan dari produk yang

sudah ada dan dijual, penting bagi perusahaan untuk menyiapkan identitas

visual baru. Hal ini untuk menyakinkan bahwa produk pendahulu akan tetap

mengenali produk tersebut dan membelinya kembali. Produk baru dari

pendahulunya harus dipelajari guna menentukan aspek-aspek corak gaya

2 Artikel Toyota FT-HS concept. Car Body Design – Automotive Design & Engineering. 5 Januari 2007 3 Tesis Tugas Akhir Desain Produk Industri dengan judul Desain Toyota Kijang Generasi-5. I. Made. G. 2004

Page 6: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

50

sekarang dan yang akan datang dengan maksud menjaga pembelian oleh

konsumen lagi.

2. Identitas merek atau perusahaan

Untuk beberapa merek atau perusahaan sebuah tema desain akan nyata.

Warna-warna atau kombinasi warna yang unik mengidentifikasikan sebuah

merek. Menyusun apa yang menentukan identitas perusahaan adalah bagian

penting dari sebuah perencanaan produk.

3. Corak gaya produk kompetitor

Apakah standar umum corak gaya produk di pasar untuk produk baru?

Apakah tema desain yang umum? Pesan apakah yang disampaikan oleh

corak gaya produk yang telah ada? Apakah tentang fungsi produk atau

tentang gaya hidup dan nilai-nilai tambah konsumen?

4. Perbandingan corak gaya

Mempelajari produk-produk dari pasar-pasar yang berbeda dapat membantu

menyusun perbandingan corak gaya yang nantinya akan memberi inspirasi

dalam pengembangan produk baru.

Produk-produk cenderung memiliki dua tipe nilai-nilai simbolik. Pertama, sebuah

produk dapat terlihat kokoh, kuat, tahan lama atau mudah pecah, lembut, dan tidak

tahan lama, hanya melalui penampilannya. Kedua, sebuah produk dapat

menyimbolkan sesuatu tentang pemiliknya. Contohnya pakaian, mobil, jam tangan,

pena, tas koper, telepon seluler, ini semua menjadi simbol status si masyarakat saat

ini. Cara sebuah simbol produk memiliki fungsinya dikenal dengan semantik produk.

Idealnya, semantik seharusnya juga membuat produk telihat lebih baik dari produk

lainnya.

D. Pertimbangan Dalam Mendesain Otomotif Banyak pertimbangan yang diperlukan dalam mendesain otomotif yang

mempengaruhi estetika produk. Semuanya memerlukan komunikasi dengan

peraturan dalam desain otomotif dan proses produksi. Beberapa diantaranya sebagai

berikut :

• Branding – Disini termasuk estetika rasa dan aspirasi, penyesuaian

pelanggan, keunikan, kesenangan, design for lifestyle and efficiency.

• Usability – Disini termasuk ease of use, comfort, fuel efficiency

(aerodynamics/weight), lifestyle considerations, versatility/flexibility dan family

size.

Page 7: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

51

• Security - Disini termasuk pencegahan dari pencuri, customer protection and

pedestrian safety.

• Sustainability - Disini termasuk durability and recyclability (both affect material

choice) dan emissions.

• Future scenarios - Disini termasuk demographics, riset pasar, customer

insight dan ramalan trend masa depan.

• Engineering - Disini termasuk pemasangan mesin, materials, methods of

manufacture, constraints of production methods and kehalusan permukaan.

E. Ergonomi Dan Kenyamanan Dalam Interior Transportasi Dalam interior transportasi terdapat beberapa komponen yang mendukung fungsinya,

seperti halnya pada interior rumah. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam

perancangan interior transportasi, menurut Bagas Prasetyowibowo, Dipl. Desg,

adalah:

1. Keamanan : pemilihan material, mekanik, dan tangga darurat

2. Konfigurasi furniture yang disesuaikan dengan bentuk kabin, karakteristik

aerodinamic dan struktur mobil.

3. Human engineering dan ergonomik, misalnya hubungan manusia sebagai

pengguna terhadap peralatan dan sistem operasional.

4. Kenyamanan : kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dan bau

5. Estetis elemen : bentuk dan warna

METHODE

Dalam sebuah proses perancangan dibutuhkan data-data yang akurat dan detail

sebagai dasar dari pemecahan masalah yang diambil. Sebagai metode dasar yang

digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dimana proses pengambilan data

yang diperlukan adalah untuk dianalisis dan diolah untuk dicari suatu kesimpulan akhir

atas pemecahan masalah yang ada.

Untuk metode kualitatif, yaitu dengan cara melakukan wawancara langsung dengan

pemilik Toyota Kijang Innova untuk mengetahui pendapat mengenai produk Toyota

Kijang Innova tersebut. Kemudian untuk metode kuantitatif dengan melakukan

kuisioner yang ditujukan pada masyarakat pemilik kendaraan roda empat.

Adapun metode pencarian data lain yang dapat membantu dalam proses

perancangan kali adalah penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan

mencari informasi dari berbagai media, baik dari media baca, sperti buku, majalah,

Page 8: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

52

dan koran; media elektronik, contohnya televisi dan radio; serta media website

internet, yang berhubungan dan dapat dijadikan sebagai acuan desain.

Adapun beberapa langkah-langkah yang dilakukan dalam upaya pengerjaan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Blok Diagram Design Process

Studi Kelayakan

Konsep & preliminary

Desain Studi & Analisa

Pengembangan Desain Final Design

Market Survey & Competitive Analysis (MSCA)

Analisa Psikografi Konsumen

Analisa Aktifitas & operasional

Analisa Material & Structure

Digital Mock-Up

Bedah Produk Eksisting

Analisa Kebutuhan konsumen & stakeholder

Analisa Fungsi Komponen, Dimensi dan Volume

Analisa Mechanism & Joint

Technical Drawing

Reference Design

Matrix QFD Analisa Zoning, Konfigurasi 2D & 3D

Part Design, Assembly & Sub-Assembly

Rendering

Matrix SWOT & CPM (competitive profile matrix)

Idea Generation (brief idea, image & style board, objective tree)

Ergonomic Analysis

Analisa Warna & Branding Identity

Model /Mock-Up/ Prototyping

Studi Pustaka Sketching & Alternative Design

Analisa Estetika Bentuk (normatif, trend/style, simbolic)

Fit & Proper Test (studi model, Simulasi CAD-CAM-CAE, Animation)

Final Report

Aspek Teknis Analisa Nilai & RAB

Program Design/DRO

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5

HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONSEP DESAIN Brainstorming Ide Target pasar yang dituju dilihat berdasarkan pembeli Toyota Kijang pada produk-

produk sebelumnya. Target pasarnya selalu pria dewasa yang telah berekeluarga

Page 9: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

53

dengan strata ekonomi medium-atas. Tingkatan strata ekonomi medium-atas memang

minimal harus dimiliki setiap orang yang hendak memiliki sebuah Toyota Kijang. Sejak

Toyota Kijang Innova, harga per unit Kijang yang sebelumnya hanya berharga 16-30

juta rupiah, berkat krisis ekonomi di tahun 1998, harga per unitnya langsung melonjak

ke 120 juta rupiah. Pada saat itu adalah di jaman Toyota Kijang Kapsul sehingga

sewaktu Kijang Innova di launching harga per unit-nya dengan specs paling rendah

adalah sekitar 120-160 juta rupiah.

Setelah diketahui bahwa target pasarnya adalah pria dewasa yang telah berkeluarga

kemudian tahap tersebut di aplikasikan pada pola kecenderungan karakter yang

nantinya akan berefek pada kebutuhan konsumen. Pola-pola kecenderungan karakter

itu adalah The Affluent (15%). Karakteristiknya: adalah pekerja keras, memiliki rasa

percaya diri kuat, berani tampil beda, dikenal di lingkungannya, menyukai inovasi,

rasional, dinamis dan mobiltas tinggi, tampil serasi dan mereka perlu untuk

mengamati perkembangan makro. Memiliki daya beli tinggi, mengutamakan mutu,

mengutamakan pelayanan, bonfiditas dan gengsi serta suka produk eksekutif dan

berkelas.

Dari sudut pandang perusahaan, Toyota Kijang memasuki masa lifecycle-nya, ini

dapat dilihat pada awal September 2008, dimana Toyota Astra Motor telah

mengeluarkan minor-change dari Innova. Ini merupakan tanda bahwa PT. TAM

menyakini bahwa salah satu produk andalannya, yaitu Toyota Kijang memerlukan

refreshment look saat ini, guna terus meningkatkan tingkat penjualannnya di pasar

nasional.

Gambar 3. Reference Global Design

Page 10: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

54

Dalam mengembangkan style mobil perlu juga melihat trend kedepan yang

berkembang. Dalam hal ini dibutuhkan global design reference, sebuah pandangan

terhadap para kompetitor yang ada saat ini namun pandangan tersebut bersifat luas

tidak hanya terbatas pada konsep family car saja, cakupan pandangannya seperti

coupe convertible, kemudian SUV, lalu sedan, serta hybrid car. Dalam hal ini BMW

merupakan salah satu yang cukup diperhatikan. Menurut Styling Head Toyota di

Indonesia bahwa banyak dari desainer dunia meniru kesan yang diitimbulkan BMW

yaitu mewah termasuk para desainer Toyota. Mengapa? Ternyata kesan tersebut

cocok pada produk-produk Toyota, kesan mewah, safety, serta eco-friendly yang

selama ini selalu digembor-gemborkan Toyota, ternyata itu memang cocok dengan

konsep Toyota sendiri. Kijang sebagai satu dari produk Toyota yang memiliki konsep

family car dirasa cocok dengan kesan mewah seperti yang ditawarkan BMW Jerman.

Desain BMW merupakan cikal bakal sebuah trend otomotif kedepan. Ini dapat dilihat

dari desain mobil produksi serta mobil konsepnya saat ini. BMW cenderung

mengaplikasi tarikan garis tajam, serta garis positif-negatif pada body surface-nya.

Beberapa brand terkenal seperti Toyota, Mazda, serta Mercedez juga terlihat sering

mengaplikasikan garis-garis desain yang dimiliki BMW. Kecenderungan ini merupakan

bukti adanya efek global reference pada desain.

Setelah didapat kesimpulan dari garis besar desainnya maka kesimpulan tersebut

akan dipadu dengan konsep the real family car sebelumnya guna menciptakan

beberapa karakter desain untuk bentuk dan estetika. Karakter-karakter tersebut

adalah: Flawless, Energetic, Familiar.

Page 11: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

55

Preleminary Design

Gambar 4. Ekplorasi Ide: Sketsa Awal Eksterior-Interior

Page 12: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

56

Alternatif Desain

Gambar 5. Alternatif Desain 1, 2, dan 3

C. Konfigurasi Interior Analisa Pembagian Konfigurasi Dudukan Penumpang Pada analisa pembagian konfigurasi dudukan bertujuan untuk mencari konfigurasi

dudukan penumpang yang paling sesuai serta nyaman namun tetap memliki space

untuk meletakkan barang bawaan. Adapun alternatif-alternatif konfigurasi adalah

sebagai berikut:

Page 13: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

57

Gambar.7. Alternatif Konfigurasi 1

Gambar.8. Alternatif Konfigurasi 2

Gambar.6. Alternatif Konfigurasi 3

Dari analisa konfigurasi sebelumnya maka didapat tiga alternatif konfigurasi yang

akan dianalisa lebih lanjut lewat beberapa kriteria yang menunjang serta

Page 14: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

58

sesuai.

Gambar.7. Hasil Penilaian Alternatif

Page 15: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

59

Setelah dilakukan analisa terhadap beberapa alternatif konfigurasi di atas maka

didapat kesimpulan bahwa alternatif konfigurasi 2 merupakan yang terbaik dalam

aplikasi konfigurasi dudukan penumpang pada Toyota Kijang Essential.

E. Desain Akhir Setelah melakukan brainstorming sketsa dan alternatif desain, maka dari ketiga

alternatif desain diatas akan dipilih salah satu guna dikembangkan kembali menjadi

sebuah final design yang lebih detail.

Dari ketiga alternatif diatas maka alternatif desain nomer dua yang akan

dikembangkan menjadi final desain. Keputusan tersebut juga sama diambil oleh Bpk.

Sjamsoel Ridzal selaku Head Styling PT. Toyota Astra Motor, yang juga memilih

alternatif nomer dua sebagai final design-nya.

Page 16: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

60

Gambar 8. Desain Akhir

Dari pemilihan alternatif diatas maka akan didapat sebuah final desain yang kemudian

akan dikembangkan menjadi sebuah konsep bentuk yang matang serta sesuai

dengan latar belakang awal yang dicanangkan. Sesuai dengan konsep awal yaitu

aplikasi bentuk kendaraan diatas tahun 2009 kemudian penerapan konsep the real

family car pada interior, lalu aplikasi garis-garis energetic pada desain yang dibalut

halus dengan kesan familiar nan elegan milik brand Kijang yang akhirnya menjadikan

Toyota Kijang Essential ini menjadi penerus Toyota Kijang brand legacy di Indonesia

dan dunia.

Page 17: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

61

Gambar 9. Final Design-Varian Of Angle View

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada era modern, semakin tinggi

juga ekspetasi masyarakat selaku konsumen terhadap sebuah produk. Begitu pun

dengan produk-produk otomotif di Indonesia. Toyota sebagai salah satu market leader

industri otomotif di Indonesia tentunya juga akan merespon eskpetasi masyarakat

tersebut dengan meluncurkan produk-produknya yang semakin inovatif.

Toyota Kijang merupakan salah satu lini produk milik Toyota yang terbaik dalam hal

penjualannya di pasar nasional. Toyota Kijang sebagai kendaraan yang

mengekploitasi keluarga sebagai segmentasi pasar yang dituju tentunya memiliki

beragam strategi jitu dalam memproyeksikan apa yang ingin ditunjukan pada

konsumennya. Dengan adanya proyek perancangan Toyota Kijang generasi 6 ini

Page 18: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

62

dengan konsep the real family car diharapkan nanti mampu untuk semakin

mengangkat image dari Toyota Kijang yang telah melegenda di Indonesia di mata

masyarakat Indonesia lebih dari 30 tahun.

Saran Berdasarkan penilaian variabel dan kriteria maka didapat batasan dan ketentuan yang

harus diambil, yang pada akhirnya dapat mempermudah menetukan petunjuk-

petunjuk atau guidance dalam proses pengembangan bentuk dari Toyota Kijang

Essential sesuai dengan konsep awalnya yaitu the real family car. Hasil olahan desain

interior pada perancangan ini sudah memenuhi aspek kenyamanan dan konfigurasi

ruang kabin yang tepat untuk penumpang. Dalam perancangan ini, proses analisa dan penentuan keputusan tetap mengacu

pada data aktual, baik mengenai material yang sesuai sampai pada pendapat dari

pelaku industri otomotif yang cukup kompeten dan spesifikasi teknis yang cukup untuk

lingkup perancangan Tugas Akhir. Toyota Kijang Essential sendiri direkomendasikan untuk penggunaan dalam area

perkotaan, baik itu kota besar maupun kota kecil, kemudian untuk penggunaan

dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi hingga penggunaan pada area yang

membutuhkan mobilitas tangguh. Jika didasarkan pada rencana trend direction

Toyota Motor Corporation, Toyota Kijang Essential akan dapat dipasarkan pada tahun

2012 hingga delapan tahun kedepannya karena mengacu pada lifecycle Toyota

Kijang yang mampu bertahan hingga 8 sampai 10 tahun. Perancangan ini masih bersifat global, terutama untuk pengembangan interior,

diharapkan kedepan dapat dilakukan perancangan lanjutan tentang interior yang lebih

cocok dengan konsep mobil keluarga yang mampu menjadi simbol kebanggan

pemiliknya. Detil-detil interior masih terbuka dikembangkan yang mengacu pada

aktifitas pokok konsumen maupun gaya hidup yang berkembang, serta aplikasi

teknologi terkini.

Page 19: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR

63

DAFTAR RUJUKAN

BOOK Color Design Derection oleh S. Kobayashi, 1996.

Hapsoro Tities. S, (2008) , "Desain Bajaj Babe sebagai alat transportasi Angkutan

Umum Kota Jakarta dengan Pengembangan Kendaraan Promosi dan Pariwisata",

Tugas Akhir Desain Produk Industri -ITS 2008.

I. Made. G, (2004), "Desain Toyota Kijang Generasi-5", Tugas Akhir Desain

Produk Industri-ITS, 2004.

Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003), "Dimensi Manusia dan Ruang Interior",

Erlangga, Jakarta.

CONFERENCE PROCEEDINGS Ida Ljungman, Karin Lodin, Karolina Starodub (2005), "Design Format Analysis of

a selected part of Toyota Portfolio", 2005.

Anton J. Suwandi, (2008), "Makalah Etnografi Design Workshop 2008 with Toyota

at UGM ", 2008.

MAGAZINE Motor Trend Indonesia, Edisi Khusus Toyota IIMS, Juli 2008.

Top Gear Indonesia edisi Juli 2008.

WEBSITE www.wikipedia.com/toyota_kijang.html

www.beritaATPM.com

www.carbodydesign.com

www.toyota-europe.com

www.toyota.co.jp/en/vision/design.html

www.toyotaastramotor.co.id

--------------------------

Page 20: b.tris-jurnal idea 2011 vol 15 no 2.pdf

JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2

64