bst - leukemia revisi - winda.pptx

43
BED SITE TEACHING ACUTE MIELOBLASTIC LEUKEMIA (AML) Disusun oleh: Winda Puspitadewi 12100114045 Preseptor: dr. Hertika Hardja P., Sp.PD. SMF ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RS AL IHSAN BANDUNG 2015

Upload: winda

Post on 11-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Bed site teachingacute mieloblastic leukemia (aml)Disusun oleh:Winda Puspitadewi 12100114045

Preseptor:dr. Hertika Hardja P., Sp.PD.

SMF ILMU PENYAKIT DALAMPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRS AL IHSAN BANDUNG2015

i. Identitas pasienNama : Tn. A. RJenis Kelamin : Laki-lakiTL/Umur : 38 tahunAlamat : Pasir angin Rt 02/01 SukalakPendidikan terakhir : Sekolah DasarAgama : IslamSuku : SundaPekerjaan : OjekStatus marital : MenikahNo. Rekam medis: 00-478176Masuk rumah sakit : 28 April 2015Tanggal pemeriksaan : 29 April 2015

ii. ANAMNESISANAMNESIS KHUSUSPasien mengeluhkan panas badan sejak 2 minggu SMRS, pasien mengeluhkan hangat badan selama beberapa hari hingga dirasakan semakin panas dan terus menerus, membaik ketika minum obat penurun panas, tetapi dalam beberapa jam kemudian kembali meningkat.Keluhan disertai lemas, mual, muntah setiap kali makan selama 2 minggu, jumlah sedikit, tidak hitam dan tidak terdapat darah, keluhan juga disertai benjolan kecil di bawah telinga kiri dan kanan,tetapi tidak nyeri, gusi berdarah, keluar cairan kental berwarna kuning disertai darah dan nyeri dari lubang telinga, lemas, penurunan nafsu makan, dan perasaan cepat kenyang. Keluhan tidak disertai dengan gusi bengkak, bercak merah di badan, dan keluar darah dari hidung.Sejak 3 bulan SMRS, pasien sering mengeluhkan panas badan dan nyeri kepala di bagian belakang yang hilang timbul. Sejak satu bulan SMRS pasien mengeluhkan adanya pucat di wajah, mudah lelah apabila beraktifitas walaupun aktifitas ringan, sehingga pasien tidak dapat bekerja seperti biasa. Sejak 1 minggu SMRS pasien tidak kuat berdiri karena merasa lemas di bagian kaki, sehingga pasien harus di dampingi ketika pergi kemanapun. Pasien juga mengeluhkan gusi berdarah dan keluar cairan kuning kemerahan disertai nyeri di bagian telinga. Keluarga pasien mengeluhkan bahwa pasien tidak mau makan karena perasaan mudah kenyang, dan tidak buang air besar selama 1 minggu terakhir ini. Selain itu, sejak 3 hari SMRS pasien mengeluhkan batuk tidak berdahak.

Hari ke 1 di RS, pasien tidak mengeluhkan demam, tetapi pasien mengeluhkan sesak nafas secara tiba-tiba, membaik ketika beristirahat. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut tengah bagian bawah, nyeri saat buang air kecil, dan bak berwarna merah, keluhan ini dirasakan setelah dipasang kateter. Selain itu, keluarga pasien mengeluhkan pasien kurang nyambung ketika ditanya.Keluhan tidak disertai dengan keringat malam, batuk, pusing, nyeri otot, kuning di bagian mata, mencret, gangguan BAK, bengkak di wajah maupun bengkak di bagian kaki dan tangan. Sebelum 3 bulan yll, pasien tidak mengeluhkan hal yang serupa. Pasien jg tidak memiliki riwayat penyakit asma, maag, tekanan darah tinggi, stroke, riwayat jatuh/trauma kepala, riwayat penyakit jantung, penyakit paru-paru.

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa dengan pasien dan juga tidak memiliki riwayat penyakit asma, batuk lama, tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kanker.Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah dibawa ke dokter, tetapi hanya mengonsumsi obat warung seperti obat nyeri kepala dan obat panas badan, tetapi keadaan pasien tidak membaik.Keluarga pasien mengatakan bahwa dulu pasien adalah perokok aktif, rokok jenis filter, tetapi tidak jelas sejak kapan, sudah berapa lama, dan berapa batang dalam sehari. Keluarga pasien juga mengatakan tidak tinggal di daerah yang banyak tegangan listrik.

iii. Pemeriksaan fisikTanggal pemeriksaan: 29 April 2015A. Kesan UmumKeadaan umumKesan sakit: tampak sakit sedang - beratKesadaran: composmentisGizi: baikTB: 157 cmBB: 50 kg

Keadaan sirkulasiTekanan darah: 130/90 mmHg Nadi : 120x, regular, equal, isi cukupSuhu : 36,4 0C

Keadaan pernafasanFrekuensi: 28 x/mnt, Abdominothorakalb. Pemeriksaan khususKepalaTengkorak: Tidak ada kelainanWajah: Simetris, edema (-), massa (-)Mata:Letak: simetrisPergerakkan: NormalPalpebra : Edema -/-Konjungtiva : Anemis +/+Sklera: Ikterik -/-Kornea: jernihPupil: IsokorReaksi cahaya : +/+Refleks kornea: +/+Telinga: Simetris, deformitas (-/-), lesi (-/-), otorrhea (+/+) kuning bercampur darah, kental, jumlah sedikit.Hidung: Simetris, deformitas (-), sekret (-)Mulut :Bibir kering: kering, sianosis (-),lidah : Pergerakan Normal, Tremor(-), Permukaan bersih, frenulum lingue tidak ictericGigi dan gusi: OH sedang, Edema gusi (-), perdarahan gusi (+)Atap mulut: Palatum durum merah, intakFarings : Tidak hiperemisTonsil : T1 - T1 Uvula & Palatum mole: NormalLeherKGB: pembesaran (+)Pembesaran KGB di preaurikular kanan 2 buah, kiri 2 buah, ukuran terkecil diameter 5 mm sampai ukuran terbesar 1 cm, mobile, konsistensi kenyal, nt (-), permukaan rata.Pembesaran KGB disubmandibula kanan 3 buah, kiri 2 buah, ukuran terkecil diameter 5 mm sampai ukuran terbesar 1 cm, mobile, konsistensi kenyal, nt (-), permukaan rata.pembesaran di submental 1 buah, ukuran diameter 1 cm, mobile, konsistensi kenyal, nt(-), permukaan rata.JVP: 5 + 2 cmH2OKelenjar tiroid: Tidak ada kelainanTrakea: Deviasi (-)

Pemeriksaan ThoraxAnterior ThoraxInspeksiBentuk dada : simetrisSela iga: tidak tampak pelebaranPergerakan : simetrisSkeletal: normalWarna kulit : pucatJejas (-), kemerahan (-), jar.parut (-), ptechiae (-)Iktus kordis : tampak pada ICS 5Spider nevi : (-)

PalpasiMuskulator: tidak ada kelainanFocal Fremitus : normal, kanan=kiriiktus kordis: pada ICS 5, irama regular, kuat angkat,

Perkusi- Paru-paruperkusi sonor pada paru kanan = paru kiriBatas paru hepar ICS V, linea midclavicula dextraPeranjakan 2 cm-JantungBatas Jantung atas ICS III linea parasternal sinistraBatas Jantung dextra ICS IV linea parasternal dextraBatas jantung sinistra ICS IV linea midclavikula sinistraAuskultasiVBS kanan = kiri, Wheezing (-), Rhonki (-) BJ S1S2 Reguler, Murmur(-), Gallop (-)

Posterior ThoraxTidak dilakukan

Pemeriksaan abdomenInspeksiBentuk: Datar dan lembutKulit : pucat, massa(-) caput medusa(-),

AuskultasiBising usus: 8x/ menit

PalpasiNyeri tekan : (-)Nyeri lepas: (-)Hepar: Teraba pembesaran 7 cm dibawah arcus costarum dan 4 cm dibawah procesus xipoideus (hepatomegaly)Lien: Teraba pembesaran schuffner II (Spleenomegaly) Ginjal: Tidak teraba pembesaranBimanual ginjal (-/-)Ketuk CVA (-/-)

PerkusiTimpanik: Pada semua lapang abdomenPekak samping: (-)Pekak pindah : (-)Ruang traube: terisi

Pemeriksaan ekstrimitasEkstrimitas atasPetechiae : (-)Edema: -/-Sianosis : -/-Capillary refill : < 2 detik

Ekstrimitas bawahPetechiae : (-)Edema: -/-Sianosis : -/-Capillary refill : < 2 detikMuscle strength : 3/3DIAGNOSIS BANDINGLeukemia Mielositik Akut dengan trombositopeniLeukemia Limfositik Akut dengan trombositopeni

PEMERIKSAAN USULANPemeriksaan darah rutin : Hb, Ht, leukosit, dan trombositSADTSGOT, SGPT, ureum, kreatininTes EKGFoto thoraks

TANGGAL 28/04/2015Nama testHasilUnitNilai rujukanHEMATOLOGIDarah rutinHemoglobinLeukositEritrositHematokrittTrombosit8,4876.6001,7419,242.000g/dLsel/uLjuta/uL%Sel/uL13,0 18,03800 106004,5 6,540 - 52150.000 440.000IMUNOSEROLOGIWidalSalmonela Typhi HS. Paratyphi AHS. Paratyphi BHS. Paratyphi CHSalmonela Typhi OS. Paratyphi AOS. Paratyphi BOS. Paratyphi CONegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifKIMIA KLINIKAST (SGOT)ALT (SGPT)UreumKreatiinGlukosa Darah Sewaktu2852321702,02140U/LU/Lmg/mg/dLmg/dL10 - 349 - 4310 - 500,9 - 1,1570 - 200Nama testHasilUnitNilai rujukanHEMATOLOGIDarah rutinHemoglobinLeukositEritrositHematokrittTrombositGolongan darah7,3876.6001,5317,247.000Ag/dLsel/uLjuta/uL%Sel/uL13,0 18,03800 106004,5 6,540 - 52150.000 440.000Morfologi Darah tepiEritrositLeukositTrombositKesan :SaranNormokrom anisositosis, normoblas (+)Jumlah meningkat, leukosit didominasi sel muda (dengan sitoplasma kebiruan, kromatin inti halus, sebagian ini melekuk, anak inti 2-5, smudge celJumlah kurang, giant thrombocyte (-).Susp. leukemia akut dengan trombositopeniAcute Mieloblastic Leukemia (AML) dengan trombositopeniBM, immunophenotyping, BCR-ABL, serial trombositTANGGAL 29/04/15Nama testHasilUnitNilai rujukanHEMATOLOGIDarah rutinHemoglobinLeukositEritrositHematokrittTrombosit6,81.150.0001,3113,336.000g/dLsel/uLjuta/uL%Sel/uL13,0 18,03800 106004,5 6,540 - 52150.000 440.000KIMIA KLINIKElektrolyte (Na, K, Ca)Natrium (Na)Kalium (K)Kalsium1335,51,24mmol/Lmmol/Lmmol/L134-1453,6-5,61,15-1,35Nama testHasilUnitNilai rujukanKIMIA KLINIKElektrolyte (Na, K, Ca)Natrium (Na)Kalium (K)Kalsium1365,71,24mmol/Lmmol/Lmmol/L134-1453,6-5,61,15-1,35Diafragma normalhili normal. Corakan bronchovaskular bertambah. Tidak tampak infiltrat.

KesanTidak tampak proses spesifik ataupun pneumoniTidak tampak pembesaran jantung

DIAGNOSIS KERJAAcute Mieloblastic Leukemia (AML) dengan trombositopeni

PENATALAKSANAANTatalaksana umum1. Rawat inap2. Edukasipenjelasan tentang penyakit yang dialami pasienpenjelasan tentang tanda dan gejala penyakit pasienpenjelasan tentang komplikasi yang dapat terjadi pada pasienpenjelasan tentang prognosis pasien3. Pasang DC

Tatalaksana khusus1. Infus RL 20gtt/menit2. Paracetamol 3 x 1 tab3. Novalgin 2x1 amp4. Kemoterapi

PROGNOSISQuo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : Dubia ad malam Quo ad sanationam : ad malamMINI CSSLEUKEMIADefinisi LeukemiaLeukemia pertamakali dijelaskan sebagai penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoetik.

epidemiologiPada tahun 2000 terdapat sekitar 256.000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit leukemiaKlasifikasi LeukemiaSecara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal, yaitu :1. Leukemia AkutLeukemia Limfositik Akut (LLA)Leukemia Mielositik Akut (LMA)2. Leukemia KroniLeukemia Limfositik Kronis (LLK)Leukemia Granulositik/ Mielositik Kronik (LGK/LMK)ACUTE MIELOBLASTIC LEUKEMIA (AML)

DefinisiLeukemia Mieloblastic Akut (LMA) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid.

EPIDEMIOLOGIDEWASA : ANAK-ANAK = 85% :15%LEBIH SERING PADA USIA > 30 THETIOLOGIEtiologi dari LMA belum diketahui.Ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi yaitu :BenzeneRadiasi ionikTrisomi kromosom 21klasifikasiSubtipe FABpenjelasanM0Lekemia mieloblastik akut dengan diferensiasi minimal (3%)M1Lekemia mieloblastik akut tanpa maturasi (15-20%)M2Leukemia mieloblastik dengan maturasi (25-30%)M3Leukemia promielositik akut (5-10%)M4Leukemia mielositik akut (20%)M5Leukemia monositik akut (2-9%)M6Eritroleukemia (3-5%)M7Leukemia megakariositik akut (3-12%)Diagnosis (ANAMNESIS)Rasa lelahPerdarahanPerdarahan dalam bentuk purpura atau petekia yang sering dijumpai di ekstrimitas bawah atau berupa epistaksis, perdarahan gusi, dan retina.DemamInfeksi sering terjadi di tenggorokkan, paru-paru, kulit dan daerah peri rektalGangguan kesadaran, sesak nafas, nyeri dada dan priapismusDIAGNOSIS (Pemeriksaan fisik)febrisanemisptechiae/purpuraperdarahan (epistaksis, gusi berdarah, perdarahan retina)edema gusipembesaran KGBdyspneahepatosplenomegaly

DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN PENUNJANG)Darah rutin (leukositosis dengan atau tanpa trombositopeni, penurunan hb)Sitokimia sudan blackBiopsiSitogenikLumbal pucture

KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi pada pasien AML diantaranya :Sindrom lisis tumorperdarahan massiveSepsiskematian

tatalaksanaUMUMEDUKASIRAWAT INAP

KHUSUSKEMOTERAPITRANSPLANTASITERAPI SUPPORTIFprognosisDengan kemoterapi standar, 30-35% pasien berusia