bsm2008 m taufik

8
OPTIMALISASI JARINGAN JALAN MENUJU KE KAWASAN PELABUHAN KOTA SURABAYA KOTA SURABAYA Dr. M. Taufik DEA Ir. Nanang Setiawan, SE. MS PENDAHULUAN PENDAHULUAN Lahan sebuah kota memang sangat ideal untuk melakukan kegiatan usaha. Sebagaimana dikatakan oleh Sukanto Reksohadiprodjo (1982, h. 146) tentang hubungan aspekaspek perkotaan bahwa lahan di kota digunakan untuk kegiatan berbagai bahwa lahan di kota digunakan untuk kegiatan berbagai aspek perkotaan dengan pross keuangan kota. Dengan tersedianya lahan orang memutuskan untuk Dengan tersedianya lahan, orang memutuskan untuk mengadakan usaha di suatu daerah dengan lokasi tertentu. Pemilihan tersebut biasanya didasarkan pada diperolehnya l i ”“ l i ii d scale economies, agglomeration economiiesdan “comparative advantage” serta “amentites”. Jadi Pemerintah Kota harus membangun kota berdasarkan Pemerintah Kota harus membangun kota berdasarkan unsurunsur di atas. 2 Ah dM (2005 h 7) AhmadMunawar(2005, h. 7) Sistranas(sistem transportasi nasional)adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, yang terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transportasi laut, transportasi udara serta transportasi pipa yang masingmasing terdiri dari sarana dan prasarana (kecuali pipa) yang selalu berinteraksi membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, terpadu dan harmonis, b k b d berk embang secara dinamis. 3 Lebih jauh Ahmad Munawar (1982, h. 15) Simpul(node) , yang dapat berupa Terminal, St i KA B d d Plbh Stasiun KA, Bandara dan Pelabuhan. Ruas (link) yang berupa jalan raya jalan rel Ruas (link), yang berupa jalan raya, jalan rel, rute angkutan udara, alur kepulauan d ( ) l b Indonesia(ALKI). Fasilitas penyeberangan bukan merupakan simpul, melainkan bagian dari ruas, yang sering juga disebut sebagai j bt t jembatan yang terapung. 4

Upload: mapin-isrs

Post on 21-Aug-2015

707 views

Category:

Travel


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bsm2008 M Taufik

OPTIMALISASI JARINGAN JALAN MENUJU

KE KAWASAN PELABUHAN KOTA SURABAYAKOTA SURABAYA

Dr. M. Taufik DEA

Ir. Nanang Setiawan, SE. MS

PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Lahan sebuah kota memang sangat ideal untuk melakukankegiatan usaha.

• Sebagaimana dikatakan oleh Sukanto Reksohadiprodjo(1982, h. 146) tentang hubungan aspek‐aspek perkotaanbahwa lahan di kota digunakan untuk kegiatan berbagaibahwa lahan di kota digunakan untuk kegiatan berbagaiaspek perkotaan dengan pross keuangan kota.

• Dengan tersedianya lahan orang memutuskan untukDengan tersedianya lahan, orang memutuskan untukmengadakan usaha di suatu daerah dengan lokasi tertentu. Pemilihan tersebut biasanya didasarkan pada diperolehnya“ l i ” “ l i ii ” d“scale economies”, “agglomeration economiies” dan“comparative advantage” serta “amentites”. JadiPemerintah Kota harus membangun kota berdasarkanPemerintah Kota harus membangun kota berdasarkanunsur‐unsur di atas.

2

Ah d M (2005 h 7)Ahmad Munawar(2005, h. 7)

• Sistranas(sistem transportasi nasional)adalahtatanan transportasi yang terorganisasi secaratatanan transportasi yang terorganisasi secarakesisteman, yang terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai danp p , p gdanau, transportasi penyeberangan, transportasilaut, transportasi udara serta transportasi pipap p p pyang masing‐masing terdiri dari sarana danprasarana (kecuali pipa) yang selalu berinteraksimembentuk sistem pelayanan jasa transportasiyang efektif dan efisien, terpadu dan harmonis, b k b dberkembang secara dinamis.

3

Lebih jauh Ahmad Munawarj(1982, h. 15)

• Simpul(node) , yang dapat berupa Terminal, St i KA B d d P l b hStasiun KA, Bandara dan Pelabuhan.

• Ruas (link) yang berupa jalan raya jalan relRuas (link), yang berupa jalan raya, jalan rel, rute angkutan udara, alur kepulauan d ( ) l bIndonesia(ALKI). Fasilitas penyeberangan 

bukan merupakan simpul, melainkan bagian p p , gdari ruas, yang sering juga disebut sebagai j b t tjembatan yang terapung.

4

Page 2: Bsm2008 M Taufik

Lil d d Ki f (1994 h 1) d l hLilesand and Kiefer (1994, h. 1) adalah::

• “ is the sience and art of obtaining information b t bj t habout an object area, or phenomenon through the analysis of data acquired by g y q ydevice that is not in contact with the object, area or phenomenon under investigationarea, or phenomenon under investigation.

5 6

• Definisi dari penulis lain John A Howard(1961) diterjemahkan olehHartono dkk(1996, hal, 16), istilah penginderaan jauh dikenalkan di AmerikaS ik d khi h 19 0 k ik d d i i S iSerikat pada akhir tahun 1950-an untuk menarik dana dari Instansi SurvaiKelautan Amerika Serikat.

• Parker tahun 1962 mendefinisikan dalam s mposi m pertama tentang• Parker tahun 1962 mendefinisikan dalam symposium pertama tentangpenginderaan jauh untuk lingkungan di Michigan, yang meliputi pengumpulandata tentang obyek-obyek tanpa kontak langsung dengan alat pengumpulnya.Pada symposium tersbut, makalah yang disajikan meliputi interpretasi fotoudara, fotografi udara, radar dan penginderan jauh sistem termal

P d l h 1970 i il h di k di P i ( l d i )• Pada awal tahun 1970-an, istilah serupa digunakan di Perancis(teledection),Spanyol (teleperception) dan Jerman(fenerkundung)

7

• Penginderaan Jauh:

• Dalam pengertian yang lebih luas, pengukuranl h i f i d i b b ifatau pemerolehan informasi dari beberapa sifat

obyek atau fenomena dengan menggunakan alatobyek atau fenomena, dengan menggunakan alatperekam yang secra fisik tidak terjadi kontaklangsung atau bersinggungan dengan obyek atauf dik jifenomena yang dikaji.

8

Page 3: Bsm2008 M Taufik

Fletcher, 2000 dalam bukunya (Harvey J. Miller & SL Shaw, 2001,Fletcher, 2000 dalam bukunya (Harvey J. Miller & SL Shaw, 2001, hal 3)

• Geographic information system for transportation (GIS T) are interconnectedtransportation (GIS‐T) are interconnected hardware, software, data, people, 

i i d i i i lorganizations, and institutional arrangements for collecting, storing, analyzing, and communating particular types of information about the Earth. The particular types ofabout the Earth. The particular types of information are transportation systems and geographic regions that effect or are affectedgeographic regions that effect or are affected by these systems.

9

P li l i tt GIS TPenulis lain ttg. GIS ‐ T

• Menurut Harvey J Miller & SL Shaw, 2001, 3, bahwa GIS‐T telah datang dan disajikan sebagai salah satu aplikasi

i d i GIS M k l h i dpenting dari GIS. Masyarakat telah mempunyainya dandikenal secara luas. 

• Aplikasi GIS‐T dapat menutup secara luas lingkuptransportasi Seorang ahli analisis transportasi dantransportasi. Seorang ahli analisis transportasi danpengambil keputusan menggunakan GIS dalam alat danperencanaan infrastruktur, desain dan manajemen, 

i d i li l lperencanaan transportasi umum dan operasi, analis lalulintas dan pengawasan, analis keamanan lalu lintas, bahkanpengendali dampak lingkungan mitigasi bencana jugapengendali dampak lingkungan, mitigasi bencana jugamenggunakan GIS dalam pelayanantransportasi.(Souleyrette and Strauss 1999; Walters 1999). 

10

Conceptual Design For a 3 –D Urban GIS(after Koniger and Bartel 1998)Sumber : Miller and Shaw, 2001, hal 283.

AnalogData

Digitaldata

2‐D GIScoverages

Unstructed 3‐DGeometry, raster data, imagery and thematic

data

Computer‐addedDrafting and Design(CADD) Software

S i t tiSemi‐automatichierarchicalclassification

selection

3‐D GIS

selection,conservation

3‐D level of detailobject hierarchy

3‐D databasemanagement system

11

M lti d l T t ti S tMultimodal Transporatation System

Sumber : Courtesy of Dr. William Bachman, Center of Geografphic Information, Georgia Institute of Technology 12

Page 4: Bsm2008 M Taufik

Pertumbuhan Kota Surabayay

• Kota Surabaya sebagai kota indarmadi gaspar(industri, dagang, maritim, pendidikan, gas dan(industri, dagang, maritim, pendidikan, gas danpariwisata),berpenduduk sebanyak 2,6 juta jiwadengan luas wilayah 423,76 km² terbagi dalam 5 g y , gwilayah administratif:

• Surabaya PusatSurabaya Pusat• Surabaya UtaraS b S l t• Surabaya Selatan

• Surabaya Timur• Surabaya Barat.

13

Lahan di kota Surabaya :y

h K f ilita. Kawasan pertanianb. Kawasan perikanan

h. Kawasan fasilitas umum1. Fasilitas kesehatan2. Fasilitas pendidikan

c. Kawasan penggaramand. Kawasan perindustrian

2. Fasilitas pendidikan3. Fasilitas pemerintahan4. Fasilitas ibadahp

1. Kawasan industri2 Non kawasan industri

5. Bangunan umum6. Fasilitas olahraga

2. Non kawasan industrie. Kawasan perumahanf Kawasan perdagangan

i. Kawasan khusus1 Kawasan militerf. Kawasan perdagangan

g. Kawasan jasa1. Kawasan militer2. Kawasan pelabuhan3. Kawasan industri strategisg

14

K t S bKota Surabaya

15

Pesisir Utara Kota Surabayay

16

Page 5: Bsm2008 M Taufik

P l b h T j P kPelabuhan Tanjung Perak

17

Alt tif R P b 1Alternatif  Rencana Pengembangan 1

18

Alt tif R P b 2Alternatif Rencana Pengembangan 2

19

Peta SurabayaT h 1825Tahun : 1825

20

Page 6: Bsm2008 M Taufik

P t S b t h 2000Peta Surabaya tahun 2000

21

PETA SURABAYAPETA SURABAYA22

Ki j J lKinerja Jalan Tabel 1. Kinerja beberapa ruas jalan di kota Surabaya.

No. Ruas Jalan

V/C Kec. Rata-rata

(km/jam)

1 Jalan Ahmad Yani 1 00 24 001 Jalan Ahmad Yani 1,00 24,00

2 Jalan Arteri Surabaya - Krian 1,00 27,20

3 Jalan Raya Gresik Kalianak 0 93 26 403 Jalan Raya Gresik – Kalianak 0,93 26,40

4 Jalan Rajawali 0,78 21,60

Sumber data : dinas perhubungan Kota Surabaya Sumber data : dinas perhubungan Kota Surabaya

23

Kondisi Jalan A YaniKondisi Jalan A. YaniSumber : Jawa Pos Juli 2007

24

Page 7: Bsm2008 M Taufik

Kondisi Jalan KalianakSumber : Jawa Pos tanggal 26 Pebruari 2008

25

J l A Y i di k l lJalan A. Yani di kala lengang

26

J l A Y i i i B d WJalan A. Yani posisi Bundaran Waru

27

E

``

28

Page 8: Bsm2008 M Taufik

29 30

31 32