bronkiolitis referat

14
Bronkiolitis Bronkiolitis akut adalah infeksi saluran pernafasan bawah akut dengan gejala utama akib at pera danga n bron kioli yang teruta ma diseb abka n oleh virus .  Serin g mengen ai anak usia dibawah satu tahun dengan insiden tertinggi umur 6 bulan , Bron kioli tis akut yang terjadi dibawah umur satu tahun kira-kira 12 dari seluruh kasus, sedangkan pada tahun kedua lebih jarang lagi, yaitu sekitar setengahnya. !enyakit ini menimbulkan morbiditas infeksi saluran perna fasa n bawa h terba nyak pada anak . !enye bab yang palin g banya k adala h virus "espirat ory Syn# ytial , kira -kira $% & %% dari total kasus. Sedan gkan virus lain seperti !arainfluen'a, "hinovirus, (denovirus dan )nterovirus sekitar 2*. Bakteri dan +ikoplasma sangat jarang menyebabkan bronkiolitis pada bayi. Belum ada bukti bahwa bakteri sebagai penyebab bronkiolitis.  Sekitar * kasus bronkiolitis pada  bayi terjadi gejala yang berat sehingga harus dirawat dirumah sakit, sedangkan sisanya dirawat dipoliklinik. Sebagian besar infeksi saluran nafas ditularkan lewat droplet infeksi. nfeksi primer oleh virus "S biasanya tidak menimbulkan gejala klinik, tetapi infeksi sekunder pada anak tahun-tahun pertama kehidupan akan bermanifestasi berat. Sebanyak 11,$ anak berusia dibawah 1 tahun dan 6 anak berusia 1 & 2 tahun di (S pernah mengalami bronkiolitis. !enyakit ini menyebabkan /*.*** kasus perawatan di "S dan menyeb abk an $%* * kemati an set iap tah unn ya. Bronkiolitis mer upa kan 1 dar i semua ka sus pe ra wa tan di "S pada ba yi . 0rekuensi br onki olit is dine gara-negar a  berkembang hampir sama dengan di (merika Serikat. nsiden terbanyak terjadi pada musim dingin atau musim hujan di negara-negara tropis. iagnosis bronk iolit is diteg akka n berd asark an gamba ran klinis . eada an terse but harus dibedakan dengan asma yang kadang-kadang juga timbul pada usia muda. (nak den gan asma akan member ika n respon ter had ap pen gobata n den gan bro nkodil ator, sed angka n ana k dengan bro nki oli tis tid ak. Bro nkiol iti s jug a har us dib eda kan dengan  bronkopneumonia ya ng disertai enfisema obstruktif dan gaga l jantung. Bronkiolitis virus dapat menyebabkan infeksi pernafasan berat pada masa kanak- kan ak. 3al aup un demiki an pad a kon disi yan g ter bat as ser ingkal i tidak memerlu kan pengobatan. !ada jumlah yang sedikit anak yang mendapatkan pengobatan penanganan utama termasuk pemberian oksigen dan #airan yang adekuat dan pengawasan hati-hati untuk mendeteksi sebagian anak yang mungkin memerlukan intervensi lebih. nfeksi oleh respiratory syn#itial virus 4"S5 memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi terutama pada anak dengan resiko tinggi dan imunokompromise. leh karena itu langkah preventif dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif dan pasif. Saat ini juga sedang dikembangkan vaksin virus. 7saha untuk mengembangkan vaksin virus hidup yang

Upload: gani-kurniawan

Post on 28-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 1/14

Bronkiolitis

Bronkiolitis akut adalah infeksi saluran pernafasan bawah akut dengan gejala utama

akibat peradangan bronkioli yang terutama disebabkan oleh virus.   Sering mengenai anak 

usia dibawah satu tahun dengan insiden tertinggi umur 6 bulan, Bronkiolitis akut yang

terjadi dibawah umur satu tahun kira-kira 12 dari seluruh kasus, sedangkan pada tahun

kedua lebih jarang lagi, yaitu sekitar setengahnya. !enyakit ini menimbulkan morbiditas

infeksi saluran pernafasan bawah terbanyak pada anak. !enyebab yang paling banyak 

adalah virus "espiratory Syn#ytial, kira-kira $% & %% dari total kasus. Sedangkan virus

lain seperti !arainfluen'a, "hinovirus, (denovirus dan )nterovirus sekitar 2*.

Bakteri dan +ikoplasma sangat jarang menyebabkan bronkiolitis pada bayi. Belum

ada bukti bahwa bakteri sebagai penyebab bronkiolitis.  Sekitar * kasus bronkiolitis pada

 bayi terjadi gejala yang berat sehingga harus dirawat dirumah sakit, sedangkan sisanya

dirawat dipoliklinik. Sebagian besar infeksi saluran nafas ditularkan lewat droplet infeksi.

nfeksi primer oleh virus "S biasanya tidak menimbulkan gejala klinik, tetapi infeksi

sekunder pada anak tahun-tahun pertama kehidupan akan bermanifestasi berat.

Sebanyak 11,$ anak berusia dibawah 1 tahun dan 6 anak berusia 1 & 2 tahun di (S

pernah mengalami bronkiolitis. !enyakit ini menyebabkan /*.*** kasus perawatan di "S

dan menyebabkan $%** kematian setiap tahunnya. Bronkiolitis merupakan 1 dari

semua kasus perawatan di "S pada bayi. 0rekuensi bronkiolitis dinegara-negara

 berkembang hampir sama dengan di (merika Serikat. nsiden terbanyak terjadi pada

musim dingin atau musim hujan di negara-negara tropis.

iagnosis bronkiolitis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis. eadaan tersebutharus dibedakan dengan asma yang kadang-kadang juga timbul pada usia muda. (nak 

dengan asma akan memberikan respon terhadap pengobatan dengan bronkodilator,

sedangkan anak dengan bronkiolitis tidak. Bronkiolitis juga harus dibedakan dengan

 bronkopneumonia yang disertai enfisema obstruktif dan gagal jantung.

Bronkiolitis virus dapat menyebabkan infeksi pernafasan berat pada masa kanak-

kanak. 3alaupun demikian pada kondisi yang terbatas seringkali tidak memerlukan

pengobatan. !ada jumlah yang sedikit anak yang mendapatkan pengobatan penanganan

utama termasuk pemberian oksigen dan #airan yang adekuat dan pengawasan hati-hati

untuk mendeteksi sebagian anak yang mungkin memerlukan intervensi lebih.

nfeksi oleh respiratory syn#itial virus 4"S5 memiliki morbiditas dan mortalitas yang

tinggi terutama pada anak dengan resiko tinggi dan imunokompromise. leh karena itu

langkah preventif dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif dan pasif. Saat ini juga

sedang dikembangkan vaksin virus. 7saha untuk mengembangkan vaksin virus hidup yang

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 2/14

dilemahkan 4attenuated live viral vaccines5 mengalami hambatan karena imunogenositas

 yang rendah dan ke#enderungan virus untuk berubah kembali menjadi tipe liar.

Bronkhiolitis yang disebabkan oleh virus jarang terjadi pada masa neonatus. 8al ini

karena antibodi neutrali'ing dari ibu masih tinggi pada $ & 6 minggu kehidupan, kemudian

akan menurun. (ntibodi tersebut mempunyai daya proteksi terhadap infeksi saluran nafas bawah, terutama terhadap virus.

!rognosis dari bronkiolitis tergantung berat ringannya penyakit, #epatnya

penangangan dan penyakit latar belakang 4penyakit jantung, defisiensi imun dan

prematuritas5.

II.  DEFINISI

Bronkhiolitis adalah penyakit "( & bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada

 bronkiolus. yang sering di derita bayi dan anak ke#il yang berumur kurang dari 2tahun. angka kejadian tertinggi rata-rata ditemukan pada usia 6 bulan  se#ara klinis ditandai

dengan pernafasan #epat, retraksi dinding dada dan whe'ing. bronkhiolitis bisa disertai

dengan superinfeksi bakteri.

http9::www.nlm.nih.gov:+);<)!;7S:en#y:imagepages:1*/=.htm

III.  ETIOLOGI

Bronkiolitis sebagian besar disebabkan oleh Respiratory syncytial virus4"S5, penyebab

lainnya adalah parainfluen'a virus, )aton agent 4my#oplasma pneumoniae5, adenovirus dan

 beberapa virus lainnya. tetapi belum ada bukti kuat bahwa bronkhiolitis disebabkan oleh

 bakteri.

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 3/14

!ada tahun 1/% >hano#k dan 0inberg mengisolasi "S dari 2 orang anak yang menderita

penyakit saluran pernafasan bagian bawah. Beem dan rekan kerjanya pada tahun 1/6*

mengidentifikasi virus tersebut mula-mula diisolasi dari simpanse dan disebut

dengan chimpanze coryza agent pada anak belia usia dibawah 2 tahun dengan penyakit

saluran pernafasan bawah. Sesudah itu "S ditemukan sebagai agen penyebab padasebagian besar kasus anak dengan bronkhiolitis baik sebelumnya maupun saat ini. 8uman

metapneumovirus sekarang menjadi penyebab = dari bronkhiolitis, dimana sebelumnya

"S ditemukan negatif. nfeksi oleh virus lainnya terutama rhinovirus, adenovirus, semua

tipe parainfluen'a virus, enterovirus dan influen'a virus telah diringkas oleh 8all dan 8all.

 V.  PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

"S adalah single stranded "<( virus yang berukuran sedang 4=*-?%*nm5, termasuk paramy@ovirus. Aerdapat dua glikoprotein permukaan yang merupakan bagian penting dari

"S untuk menginfeksi sel, yaitu protein 4atta#hment protein 5yang mengikat sel dan

protein 0 4fusion protein5 yang menghubungkan partikel virus dengan sel target dan sel

tetangganya. edua protein ini merangsang antibodi neutralisasi protektif pada host.

Aerdapat dua ma#am strain antigen "S yaitu ( dan B. "S strain ( menyebabkan gejala

 yang pernapasan yang lebih berat dan menimbulkan sekuele. +asa inkubasi "S 2 - % hari.

 irus bereplikasi di dalam nasofaring kemudian menyebar dari saluran nafas atas ke

saluran nafas bawah melalui penyebaran langsung pada epitel saluran nafas dan melalui

aspirasi sekresi nasofaring. "S mempengaruhi sistem saluran napas melalui kolonisasidan replikasi virus pada mukosa bronkus dan bronkiolus yang memberi gambaran patologi

awal berupa nekrosis sel epitel silia. <ekrosis sel epitel saluran napas menyebabkan terjadi

edema submukosa dan pelepasan debris dan fibrin kedalam lumen bronkiolus.

nfeksi virus pada epitel bersilia bronkus menyebabkan respon inflamasi akut, ditandai

dengan obstruksi bronkiolus akibat edema, sekresi mu#us, timbunan debris selular:sel-sel

mati yang terkelupas, kemudian diikuti dengan infiltrasi limfosit peribronkial dan edema

submukosa.4$5 arena tahanan aliran udara berbanding terbalik dengan diameter

penampang saluran pernafasan, maka sedikit saja penebalan mukosa akan memberikan

hambatan aliran udara yang besar.42,$,=5

 terutama pada bayi yang memiliki penampangsaluran pernafasan yang ke#il. "esistensi pada bronkiolus meningkat selama fase inspirasi

dan ekspirasi, tetapi karena radius saluran respiratori lebih ke#il selama ekspirasi, maka

akan menyebabkan air traping dan hiperinflasi. (teletaksis dapat terjadi pada saat terjadi

obstruksi total dan udara yang terjebak diabsorbsi total.

 (natomi !ernafasan +anusia

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 4/14

Sumber 9 http9::breathebetter.blogspot.#om

Saluran !ernafasan (nak 

Sumber 9 http9::healthlibrary.epnet.#om

 irus yang merusak epitel bersilia juga mengganggu gerakan mukosilier, mukus tertimbun

di dalam bronkiolus . erusakan sel epitel saluran napas juga mengakibatkan saraf aferen

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 5/14

lebih terpapar terhadap alergen:iritan, sehingga dilepaskan beberapa neuropeptida

4neurokinin, substan#e !5 yang menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas. !ada

akhirnya kerusakan epitel saluran napas juga meningkatkan ekpresi nter#ellular (dhesion

+ole#ule-1 (ICAM-1) dan produksi sitokin yang akan menarik eosinofil dan sel-sel

inflamasi. Cadi, bronkiolus menjadi sempit karena kombinasi dari proses inflamasi, edemasaluran nafas, akumulasi sel-sel debris dan mukus serta spasme otot polos saluran

napas.(dapun respon paru ialah dengan meningkatkan kapasitas fungsi residu,

menurunkan #omplian#e, meningkatkan tahanan saluran napas, dead spa#e serta

meningkatkan shunt.

Sumber 9 http9::www.uptodate.#om:patients:#ontent

!roses patologis ini akan mengganggu pertukaran gas normal di paru. !enurunan kerja

 ventilasi paru akan menyebaban ketidakseimbangan ventilasi & perfusi, yang berikutnya

akan menyebabkan hipoksemia dan kemudian terjadi hipoksia jaringan. "esistensi

karbondioksida 4hiperkapnea5 tidak selalu terjadi, ke#uali pada beberapa pasien. Semakin

tinggi laju pernafasan, maka semakin rendah tekanan oksigen arteri. erja pernafasan akan

meningkat selama end – expiratory lung volume meningkat dancompliance

 paru menurun. 8iperkapnea biasanya baru terjadi bila respirasi men#apai 6*@:menit.

!enyembuhan bronkiolitis akut diawali dengan regenerasi epitel bronkus dalam ?-$ hari,

sedangkan regenerasi dari silia berlangsung lebih lama dapat sampai 1% hari . Caringan mati

akan dibersihkan oleh makrofag. (da 2 ma#am fenomena yang mendasari hubungan antara

infeksi virus saluran napas dan asma9 415 nfeksi akut virus saluran napas pada bayi atau

anak ke#i seringkali disertai whee'ing. 425 !enderita whee'ing berulang yang disertai

dengan penurunan tes faal paru, ternyata seringkali mengalami infeksi virus saluran napas

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 6/14

pada saat bayi:usia muda. nfeksi "S dapat menstimulasi respon imun humoral dan

selular. "espon antibodi sistemik terjadi bersamaan dengan respon imun lokal. Bayi usia

muda mempunyai respon imun yang lebih buruk.

 VI.  KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI KLINIS

+ula-mula bayi menderita gejala S!( atas ringan berupa pilek yang en#er dan bersin.

ejala ini berlangsung beberapa hari, kadang-kadang disertai demam dan nafsu makan

 berkurang. emudian timbul distres nafas yang ditandai oleh batuk paroksismal, whee'ing,

sesak napas. Bayi-bayi akan menjadi rewel, muntah serta sulit makan dan minum.

Bronkiolitis biasanya terjadi setelah kontak dengan orang dewasa atau anak besar yang

menderita infeksi saluran nafas atas yang ringan.Bayi mengalami demam ringan atau tidak 

demam sama sekali dan bahkan ada yang mengalami hipotermi.

Aerjadi distres nafas dengan frekuensi nafas lebih dari 6* kali per menit, kadang-kadangdisertai sianosis, nadi juga biasanya meningkat. Aerdapat nafas #uping hidung, penggunaan

otot bantu pernafasan dan retraksi. "etraksi biasanya tidak dalam karena adanya

hiperinflasi paru 4terperangkapnya udara dalam paru5. Aerdapat ekspirasi yang memanjang

, whee'ing yang dapat terdengar dengan ataupun tanpa stetoskop. 8epar dan lien teraba

akibat pendorongan diafragma karena tertekan oleh paru yang hiperinflasi. "onkhi nyaring

halus kadang-kadang terdengar pada akhir inspirasi atau pada permulaan ekspirasi. !ada

keadaan yang berat sekali suara pernafasan hampir tidak terdengar karena kemungkinan

obstruksi hamper total. )kspirasi memanjang dan mengi kadang-kadang terdengar dengan

 jelas.Beratnya penyakit ditentukan berdasarkan skala klinis. igunakan berbagai skala klinis,

misalnya Respiratory Distress Assessment Instrument (RDAI) atau modifikasinya yang

mengukur laju pernafasan:respiratory rate 4""5, usaha nafas, beratnya wheezingdan

oksigenasi.

Skala klinis yang digunakan (bul & (inine dan ;uyt adalah 9

1.   Respiratory Rate 4""5 9 dihitung manual, baik dengan palpasi dan melihat gerakan dada,

dilakukan selama 1 menit penuh, dua kali perhitungan diambil rata-ratanya.

2.   Heart Rate 48"5 diambil dari pulse oxymetri  yang diba#a lima kali selama pengamatan 1menit, diambil rata-ratanya.

?.  Saturasi 2 9 dari pulse oxymetri  yang diba#a lima kali selama pengamatan 1 menit, diambil

rata-ratanya.

$.   Respiratory clinical status yang dinilai menggunakan "( menurut ;owell dkk.

%.  Status aktivitas bayi 4empat tingkat 9 tidur, tenang, rewel dan menangis5.

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 7/14

Sedangkan Shuh, yang diadaptasi oleh obson, menilai skor klinis sebagai berikut 9

1.  eadaan umum 9 diberi skor * 4tidur5 hingga $ 4sangat rewel5

2.  !enggunaan otot bantu nafas 9 Skor * 4tidak ada retraksi5 hingga ? 4retraksi berat5

?.  Wheezing 9 skor * 4tidak ada5 hingga ? 4wheezing hebat inspiratorik dan ekspiratorik5.4$5

 (tas dasar frekuensi nafas dan keadaan umum bronkiolitis dibagi menjadi 9 bronkiolitis

ringan dan bronkiolitis berat 4" D 6* @: menit5.

Berdasarkan gejala klinis, bronkiolitis juga dibagi menjadi bronkiolitis ringan, sedang, berat

dengan tanda sebagai berikut 9

Aabel 1.

lasifikasi Bronkiolitis berdasarkan gejala klinis

Bronkiolitis

"ingan Sedang Berat

  emampuan untuk 

makan normal

  Sedikit atau tidak ada

gangguan pernafasan

  Aidak kebutuhan akan

oksigen tambahan

4saturasi 2 E /%

  angguan pernafasan

sedang dengan

 beberapa kontraksi

dinding dada dan

nafas #uping hidung

  8ipoksemia ringan

dan dapat dikoreksi

dengan oksigen

  +ungkin

menampakkan

pernafasan yang

pendek ketika makan

  +ungkin memiliki

episode apnoe yang

singkat

  Aidak dapat untuk 

makan

  angguan

pernafasan berat,

dengan retraksi

dinding dada yang

 jelas, nafas #uping

hidung dandengkuran.

  8ipoksemia yang

tidak terkoreksi

dengan oksigen

tambahan

  +ungkin terdapat

peningkatan

frekuensi atau

episode apnoe yang

panjang.

  +ungkin

menampakkan

peningkatan

kelelahan.

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 8/14

 VII.  DIAGNOSIS

iagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan

laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya, 4$5 berdasarkan gambaran klinis, umur

penderita dan adanya epidemi "S di masyarakat.41*5

7.1.  Anamnesis

ejala awal berupa gejala infeksi saluran nafas atas akibat virus, seperti pilek ringan, batuk 

dan demam. yang mengenai anak usia maksimal 2$ bulan yang lebih banyak terkena adalah

usia dibawah 12 bulan.  Satu hingga dua hari kemudian timbul batuk yang disertai dengan

sesak nafas. Selanjutnya dapat ditemukan whee'ing, merintih, nafas berbunyi, muntah

setelah batuk, rewel dan penurunan nafsu makan.  (danya riwayat kontak dengan penderita

infeksi saluran pernafasan atas.

riteria bronkiolitis terdiri dari9 415 whee'ing pertama kali, 425 umur 2$ bulan atau kurang,

4?5 pemeriksaan fisik sesuai dengan gambaran infeksi virus misalnya batuk, pilek, demam

dan menyingkirkan pneumonia atau riwayat atopi yang dapat menyebabkan whee'ing.

7.2.  Pemerisaan Fisi 

!emeriksaan fisis pada anak yang mengarah ke diagnosis bronkiolitis adalah adanya

takipnea, takikardia, dan peningkatan suhu diatas ?=,% *> dan bisa men#apai suhu $1*>.

Selain itu dapat juga ditemukan konjungtivitis ringan faringitis, dan otitis media.

bstruksi saluran respiratori & bawah akibat respon inflamasi akut akan menimbulkan

gejala ekspirasi memanjang hingga whee'ing. 7saha-usaha pernafasan yang dilakukan anak untuk mengatasi obstruksi akan menimbulkan nafas #uping hidung dan retraksi interkostal.

Selain itu dapat juga ditemukan ronki dari pemeriksaan auskultasi paru. Sianosis dapat

terjadi dan bila gejala menghebat dapat terjadi apnea, terutama pada bayi berusia F 6

minggu. Selain itu ditemukan pernafasan yang pendek dan saturasi 2 yang rendah dan

tanda dehidrasi.

7.!.  Pemerisaan Pen"n#an$

7.!.1.  La%&ra'&ri"m

Aes laboratorium rutin tidak spesifik. 8itung lekosit biasanya normal demikian pula denganelektrolit. !ada pasien dengan peningkatan lekosit biasanya didominasi oleh !+< dan

 bentuk batang. (nalisa gas darah 4(5 diperlukan untuk anak dengan gangguan

pernafasan berat, khususnya yang membutuhkan ventilator mekanik, gejala kelelahan dan

hipoksia.(nalisa gas darah dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat :G mismat#h dan

asidosis metabolik jika terdapat dehidrasi.

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 9/14

7ntuk menemukan "S dilakukan kultur virus, rapid antigen detection test (direct 

immunoluoresence assaydan enzyme – lin!ed immunosor"ant assay# $%I&A5.

 (tau polimerase chain reaction 4!>"5, dan pengukuran titer antibody pada fase akut dan

konvalesens.

7ntuk menentukan penyebab bronkiolitis, dibutuhkan pemeriksaan aspirasi atau bilasannasofaring. !ada bahan ini dapat dilakukan kultur virus tetapi memerlukan waktu yang

lama, dan hanya memberikan hasil positif pada %* kasus.

7.!.2.  ai&*&$i

0oto Ahorak diindikasikan pada 9

-  !asien yang diperkirakan memerlukan perawatan lebih

!asien dengan pemburukan klinis yang tidak terduga-  !asien dengan penyakit jantung dan paru yang mendasari.

ambaran radiologik mungkin masih normal bila bronkiolitis ringan. 7mumnya terlihat

paru-paru mengembang (hyperaerated)# Bisa juga didapatkan ber#ak-ber#ak yang tersebar,

atau pneumonia 4 patchy iniltrates). Aetapi gambaran ini tidak spesifik dan dapat

ditemukan pada asma, pneumonia viral atau atipikal, dan aspirasi. apat pula ditemukan

gambaran ateletaksis terutama saat konvalesens akibat se#ret pekat ber#ampur sel-sel mati

 yang menyumbat, air trapping, diafragma datar, dan peningkatan diameter anteroposterior.

Bron#hiolitis bliterans H-ray imaging

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 10/14

Sumber 9 www.pharma#ology2***.#om

!ada @-foto lateral, didapatkan diameter (! yang bertambah dan diafragma tertekan ke

 bawah. !ada pemeriksaan @-foto dada, dikatakan hyperaerated apabila kita mendapatkan9

siluet jantung yang menyempit, jantung terangkat, diafragma lebih rendah dan mendatar,

diameter anteroposterior dada bertambah, ruang retrosternal lebih lusen, iga horisontal,pembuluh darah paru tampak tersebar.

alam penegakan diagnosis bronkiolitis perlu memperhatikan manifestasi klinis yang dapat

menyerupai penyakit lain, epidemiologi, rentang usia terjadinya kasus, dan musim-musim

tertentu dalam satu tahun.

 VIII.  DIAGNOSIS +ANDING

alam penegakan diagnosis bronkiolitis, perlu memperhatikan manifestasi klinis yang

dapat menyerupai penyakit lain. iagnosis banding sebaiknya dipikirkan, misalnya asma

 bronkiale serangan pertama, bronkhitis, gagal jantung kongestif, edema paru,pneumonia,

aspirasi benda asing, refluks gastroesophageal, sistik fibrosis, miokarditis, pneumothorak,

pertussis.41,$,%,/,1*5

I,.  PENATALAKSANAAN

nfeksi virus "S biasanya sembuh sendiri 4sel limited 5 sehingga sebagian besar

tatalaksana bronkiolitis pada bayi bersifat suportif, yaitu pemberian oksigen, minimal

handling pada bayi, #airan intravena dan ke#ukupan #airan, penyesuaian suhu lingkunganagar konsumsi oksigen minimal, tunjangan respirasi bila perlu, dan nutrisi. Setelah itu

 barulah digunakan bronkodilator, antiinflamasi seperti kortikosteroid, antiviral seperti

ribavirin, dan pen#egahan dengan vaksin "S, "S immunoglo"uline 4 polyclnal 5 atau

humani'ed "S monoclonal anti"ody 4palvi'umad5.

Bronkiolitis ringan biasanya bisa rawat jalan dan perlu diberikan #airan peroral yang

adekuat. Bayi dengan bronkiolitis sedang sampai berat harus dirawat inap. !enderita resiko

tinggi harus dirawat inap, diantaranya9 berusia kurang dari ? bulan, prematur, kelainan

 jantung, kelainan neurologi, penyakit paru kronis, defisiensi imun, distres napas. Aujuan

perawatan di rumah sakit adalah terapi suportif, men#egah dan mengatasi komplikasi, atau

 bila diperlukan pemberian antivirus.

+anajemen dasar pengobatan bronkiolitis adalah meyakinkan pasien se#ara klinis stabil,

oksigenasi baik dan hidrasi baik. +anfaat utama dari rawat inap bagi pasien dengan akut

 bronkiolitis adalah 9

-  !engawasan yang hati-hati terhadap status klinis

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 11/14

-  !emantauan saluran nafas 4melalui penempatan posisi, pengisapan dan pembersihan

#airan5.

-  !emantauan hidrasi #airan tubuh yang adekuat

-  )dukasi orang tua.

-  7ntuk mendukung pasien anak 

-  7ntuk mendeteksi dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul

-  7ntuk men#egah penyebaran infeksi terhadap pasien lain dan pegawai

-  7ntuk pengobatan menggunakan antivirus yang spesifik jika terdapat indikasi.

ndikasi-indikasi untuk perawatan di rumah sakit 9

-  Aanda klinis gangguan pernafasan atau tanda kelelahan

-   (pnoe-  etidakmampuan untuk makan

-  eadaan sosial khusus

-  8ypo@emia

-  !asien dengan kondisi dasar medis.

Pen$&%a'an S"&r'i 

 (.  !engawasan

7ntuk pasien yang dirawat inap penting dilakukan pengawasan sistem jantung paru dan jika ada indikasi dilakukan pemasangan pulse oxymetri .4,1?5

B.  ksigenasi

ksigenasi sangat penting untuk menjaga jangan sampai terjadi hipoksia, sehingga

memperberat penyakitnya. 8ipoksia terjadi akibat gangguan perfusi ventilasi paru-paru.425 !emberian oksigen tambahan direkomendasikan ketika saturasi oksigen menetap

dibawah /1 dan dihentikan ketika saturasi oksigen menetap diatas /$. 41?5 ksigenasi

dengan kadar oksigen ?* & $* sering digunakan untuk mengoreksi hipoksia. 42,=5gunakan

nasal kanul 4dengan ke#epatan maksimun 2;:m5I masker muka atau kotak kepala.

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 12/14

Sumber 9 http9::breathebetter.blogspot.#om

Cika mungkin gunakan oksigen yang dilembabkan. Cika hipoksemia menetap dengan atautanpa distress berat, meskipun sudah diberikan oksigen dengan ke#epatan tinggi, maka

segera lakukan permintaan untuk penangan >7 anak dengan pemasangan ventilator.4%,=5

>.  !engaturan >airan

!emberian #airan sangat penting untuk men#egah dehidrasi akiba keluarnya #airan lewat

evaporasi, karena pernafasan yang #epat dan kesulitan minum. Cika tidak terjadi dehidrasi

diberikan #airan rumatan. Berikan tambahan #airan 2* dari kebutuhan rumatan jika

didapatkan demam yang naik turun atau menetap 4suhu E ?=,% *>5. >ara pemberian #airan

ini bisa se#ara intravena atau pemasangan selang nasogastrik. (kan tetapi harus hati-hati

pemberian #airan lewat lambung karena dapat terjadi aspirasi dan menambah sesak nafas,

akibat lambung yang terisi #airan dan menekan diafragma ke paru-paru. Selain itu harus

di#egah terjadinya overload #airan.42,%,5;akukan pemeriksaan serum elektrolit dan jika

mendapatkan nilai yang tidak normal lakukan penggantian dengan #airan elektrolit.4%5

Pen$&%a'an Meiamen'&sa

 (.   (ntivirus 4"ibavirin5

Bronkiolitis paling banyak disebabkan oleh virus sehingga ada pendapat untuk mengurangi

 beratnya penyakit dapat diberikan antivirus. "ibavirin adalah obat antivirus yang bersifat

 virus statik. Aetapi, penggunaan obat ini masih kontroversial mengenai efektivitas dan

keamanannya. 'he American o ediatric merekomendasikan penggunaan ribavirin pada

keadaan diperkirakan penyakitnya menjadi lebih berat seperti pada penderita bronkiolitis

dengan kelainan jantung, fibrosis kistik, penyakit paru-paru kronik, immunodefisiensi, dan

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 13/14

7/25/2019 Bronkiolitis referat

http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 14/14

Aentang pemberian kortikosteroid masih belum ada keseragaman.4?5 masing-masing negara

melakukan pemberian kortikosteroid disesuaikan dengan masing-masing !anduan

<asional maupun konsensus yang berdasarkan bukti. 4$5 7ntuk pasien rawat jalan dengan

akut bronkiolitis pemberian steroid sistemik mungkin dapat dipertimbangkan tetapi total

pemberian tidak lebih dari % hari. 7ntuk pasien rawat inap steroid sistemik tidak rutindiberikan tergantung dari studi penelitian. Sedangkan untuk penanganan pasien

pada intensive care unit dengan bronkiolitis berat pemberian steroid sistemik dapat

dipertimbangkan. Sedangkan pemberian steroid inhalasi 4budesonide L 0luti#asone5 sangat

sedikit eviden#e based yang merekomendasikan.45

.   (ntibiotik 

!emberian antibiotik biasanya tidak diperlukan pada penderita bronkiolitis, karena

sebagian besar disebabkan oleh virus, ke#uali jika ada tanda-tanda infeksi sekunder dan

diberikan antibiotik spektrum luas.42,?,6,125 !emberian antibiotik justru akan meningkatkan

infeksi sekunder oleh kuman yang resisten terhadap antibiotik tersebut. 425 (ntibiotik bila

di#urigai adanya infeksi bakteri dapat digunakan ampisilin 1**-2** mg:kgBB:hr se#ara

intravena dibagi $ dosis. Bila ada konjungtivitis dan bayi berusia 1 & $ bulan kemungkinan

sekunder oleh hlamidia trachomatis.415