bronkiektasis
DESCRIPTION
bronkiektasis ppt kuliah trisaktiTRANSCRIPT
Kelainan morfologis : pelebaran bronkus abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus
Penyakit ditandai dilatasi & distorsi bronkus lokal, patologis, kronis dan ireversibel elemen elastis, otot polos, tulang rawan dan pembuluh darah
DEFINISI
KLASIFIKASI
Berdasarkan bronkopatologi
Bronkiektasis silindris Bronkiektasis fusiform
Bronkiektasis kistik/sakular
Etiologi dan Patogenesis
Etiologi belum jelasKenyataan kongenital dan didapat
Kongenital - faktor genetik - ciri : 1. hampir seluruh cabang pada 1 atau 2 paru
2. penyerta peny kongenital lain Kartageners synd :
(situs inversus, paranasal sinusitis & bronchiectasis)
Didapat - infeksi : pertusis/influenza berulang pneumonia - obstruksi : stasis destruksi & infeksi
Intrinsik - Biasa didapat semasa anak-anak - Penyebab kerusakan bronkus pd bronkiektasis infeksi
Faktor predisposisi
1.Kekurangan mekanisme pertahanan yang didapat/kongenital
2. Kelainan struktur kongenital : fibrosis kistik, sindrom Kartagener, kekurangan kartilago bronkus & kifoskoliosis kongenital
3.Penyakit paru primer : tumor paru, benda asing danTBC paru
Kekerapan Penyakit
• Barat : 1,3 % antibiotik : ↓• Dapat : - mulai sejak anak - satu segmen atau difus• Pada umumnya bronkus ukuran sedang • Bilateral 30 %, lobus inf kiri 3X lobus inf kanan ok diameter bronkus
utama kiri slightly narrower• Paling sering paru dependen ok gangguan drainase :
Lobus inferior kiri Lingula Lobus medius kanan.
GAMBARAN KLINIS
-Sering pada umur muda, 69% berumur < 20 tahun
-Gejala tergantung luas, berat, lokasi serta komplikasi
-Gejala tersering: batuk menahun dan produktif (bronchitis like synd.)
-Pada lobus atas tidak ada gejala karena drainase baik
GAMBARAN KLINIS
Batuk• Kronik dan produktif ( bronchitis like
syndrome)• Sputum pdu banyak pagi : perub. posisi /
bangun tidur• Infeksi sekunder (anaerob) fetor ex ore
(sangat busuk)• Berat (Saccular type) : banyak, purulen
tampung lama 3 lapis : - lapisan atas keruh (mukus) - lapisan tengah jernih (saliva)
- lapisan bawah keruh (nanah & jar nekrosis)
Batuk darah• 50 % kasus : streaks of blood masif• Dry bronchiectasis : - lobus atas drainase
baik : batuk ↓ - hemoptisis satu-satunya
- TB
- Sesak napas
- Demam berulang
- Lain : anorexia, lemah bdn, BB ↓, anemia, nyeri pleura
Pemeriksaan Fisis
•Adanya rales basah sedang sampai kasar pada daerah yang terkena dan menetap pada pemeriksaan berulang
•Kadang dapat didengar rales kering dan bising mengi
•Didapatkan tanda fibrosis dengan penarikan mediastinum ke tempat tsb, pergeseran pekak jantung dan deviasi trakea
•Eksaserbasi infeksi pneumonia, abses paru/empiema
•Komplikasi empiema adanya perkusi redup dengan suara yang melemah
•Jari tabuh ditemukan pada 30 – 50% kasus
•Kasus berat mungkin sianosis dan tanda kor-pulmonal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. SPUTUM•Sputum biasanya berlapis 3
• Infeksi vol. sputum , lebih purulen dan lebih banyak leukosit & bakteri.
• Infeksi kronis Leukositosis, supurasi yang aktif dan anemia
2.URIN - Biasanya normal. - Proteinuria amiloidosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG3. EKG• Biasanya normal, kasus lanjut korpulmonal/
tanda pendorong jantung.
4. SPIROMETRI• Pada kasus normal spirometri mungkin
normal• Kasus berat dan difus kelainan obstruksi
dengan penurunan vol. ekspirasi paksa 1 menit/ penurunan kapasitas vital
5. Usaha mencari faktor predisposisi:- Pemeriksaan imunologi - biopsi
bronkus- Pemeriksaan spermatozoa - biopsi
mukosa nasal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
6. Foto dada PA dan lateral
Normal tidak menyingkirkan kemungkinan Biasanya corakan paru lebih kasar, batas kabur
mengelompokKadang sarang tawon serta kistik diameter
sampai 2 cmgaris batas permukaan udara – cairan
Lain-lain: pneumonia, fibrosis, dan kolaps paru
Sering mengenai lobus bawah paru kiri :a. Bronkus utama kiri berdiameter lebih kecil drpd
kananb. Bronkus utama kiri letaknya menyilang
mediastinum, lingula, dan lobus mediusc. Bronkus panjang & sejumlah kel. limfe
mengelilingi lobus medius ?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. Bronkografi
•Dapat menentukan Dx. definitif, lokasi dan luas kelainan
•Indikasi untuk evaluasi penderita preoperasi:
a. Pneumonia terbatas & berulang tidak ada perbaikan posterapi konservatif
b.Hemoptisis masif
•Dikerjakan setelah kondisi stabil, setelah pemberian antibiotik dan drainase postural yang adequat
•Kontraindikasi: gagal jantung & penurunan fungsi paru cukup berat.
DIAGNOSIS
1.Klasikal : a). Anamnesa b). Pemeriks. Fisik c). Penunjang
2.Bronkografi : dilatasi & nekrosis dinding bronkus
3.CT Scan : non invasif dengan spesifitas dan sensitifitas > 95%
DIAGNOSIS BANDING
Bronkitis kronisTuberkulosis Abses paruPenyakit paru dgn hemoptisis : Karsinoma paru, adenoma
paruFistula bronkopleural dengan empiema
PENGOBATAN
1.KONSERVATIFa. Pengelolaan umum
Lingkungan baik dan tepat - ruangan hangat & kering - stop rokok - cegah debu, asap dsb
Drainase sekret bronkus - drainase postural - cairkan sputum kental - atur posisi tempat tidur - kontrol infeksi sal napas
b. Pengelolaan khusus
Kemoterapi - empirik
- uji sensitifitas - eksaserbasi infeksi akut : 7-10 hari
• kuman terbasmi• sputum kuning/hijau jernih
Bronkoskop – drainase sekret
• tentukan asal sekret & lokasi stenosis / obstruksi• hilangkan obstruksi dgn suction drainage
SimptomatikObstruksi bronkus bronkodilator
Oksigen (bronkitis kronis waspada 1 – 2 liter/menit
Hemoptisis : hemostasis – puas mekanisme ?
Demam antipiretika
KontraindikasiBronkiektasis + PPOKBronkiektasis beratKomplikasi KPK dekompensata
2. PEMBEDAHAN
Indikasi tidak respon thd konservatip infeksi/hemoptisis ulanghemopisis masif perlu
Cara operasiElektif : persiapan baik hasil baikPaliatif : masif jarang hasil baik
Persiapan
• Faal paru : spiro/bronkospirometri• EKG, analisa gas darah• Scan & USG• Perbaiki keadaan umum
Syarat - syarat
- Kelainan terbatas dan resektabel - Paru terkena perubahan ireversibel- Paru lain baik tidak boleh ada bronkiektasis atau bronkitis kronis
KOMPLIKASI
Hemoptisis Sinusitis Kor pulmonal kronik Gagal napas Amiloidosis
Bronkitis kronis Pneumonia Pleuritis Efusi pleura & empiema Abses metastsis di otak
PENCEGAHAN
1. Dx dini dan pengobatan adequat thd infeksi saluran napas bawah (pada anak)
2. Vaksinasi thd campak dan pertusis pada anak sebagai pencetus bronkiektasis
3. Pengeluaran : benda asing, tumor, dan penyebab obstruksi lain secepatnya menurunkan insiden bronkiektasis postobstruksi
4. Bentuk kongenital tak dapat dicegah
PROGNOSIS
Tergantung : berat-ringan dan luas
Pengobatan tepat Kasus berat – tak diobati jelek Year survival rate : 5 – 15 tahun
Kematian ok : pneumonia, empiema, payah jantung kanan, hemoptisis dll
THANK YOU FOR THANK YOU FOR YOUR YOUR
ATTENTION ATTENTION ABOUT ABOUT
“BRONKIEKTASI“BRONKIEKTASIS”S”
THANK YOU THANK YOU FOR YOUR FOR YOUR
ATTENTION ATTENTION ABOUT ABOUT
“BRONKIEKTASI“BRONKIEKTASIS”S”
Treatment PlanPatient Diagnosed W/ Bronchiectasis
CONSIDERATIONSConditions associated with bronchiectasis
Resp tract infections :•Mycobacterium sp•Aspergillus sp•Bordetella pertussis•Virusses eg measles, influenza
Congenital conditions•Cystic fibrosis•Primary ciliary dyskinesia•α1-antitrypsin deficiency•Tracheobronchomegaly (Mounier-Kuhn syndrome)•Pulmonary sequestration•Cartilage deficiency
Immunodeficiency :•Primary or secondary
Inhalation or aspiration of toxic substance
Connective tissue disorders•RA•SLE
Others•Inflammatory bowel disease•Secondary ciliary dyskinesia (Young’s syndrome)•Yellow nail syndrome•Foreign bodies
TREATMENTNon-Pharmacological + Pharmacotherapy
Non-Pharmacological•Bronchopulmonary hygiene•Surgery Pharmacotherapy•Identity & treat acute exacerbations•Prevention and suppression of infection•Bronchopulmonary hygiene
Patient with COUGH, SPUTUM PRODUCTION, SHORTNESS OF BREATH
B
HistoryPhysical examination
A Chest x-ray examinationSputum Gram stain, culturePulmonary function testingABG analysis
CTBronchography
Other obstructive airways diseaseC Bronchiectasis
Positive sweat test Idiopathic Immotile cilia syndromeKartagener’s syndromeSwyer-James syndromeRule out:
Cystic fibrosis
Bronchiectasis with hemoptysisBronchiectasis without hemoptysis
D Consider:SurgeryPerfusion scanCTPulmonary arteriography
E Decide on medical therapies
Cor pulmonale No cor pulmonale
Drug therapy Physical measuresDrug therapy Physical measures
Consider:Oxygen therapy
Tujuan memperbaiki drainase sekret dan mengobati infeksi:1.Drainase sekret-Drainase postural dan latihan fisioterapi untuk pernafasan dan batuk yang efektif untuk mengeluarkan secara maksimal-Posisi waktu drainase postural tergantung pada bronkus yang terkena dan ditentukan dengan auskultasi lokasi rales basah-Bronkudilotor untuk atasi bronkospasme dan memperbaiki drainase sekret- Hidrasi adequat untuk mencegah sekret yang kental- Alat pelembab dan nebulizer untuk melembabkan sekret-Bronkoskopi pengangkatan benda asing dan sumbatan lokus-Mencegah obat sedatif dan menekan reflek batuk- Dianjurkan menghindari rangsangan bronkus dari asap rokok dan polusi udara
2.Infeksi
• Pilihan antibiotik berdasarkan pemeriks bakteri sputum dengan pewarnaan Gram dan biakan dan resistensi
• Sementara antibiotik spektrum luas: amphicilin, kotrimoksasol/ amoksilin
dini segera mulai batuk dan sputum purulentampak setelah 5 – 7 hari: sputum minimal
dan tidak purulen
• Infeksi paru sudah diderita lama antibiotik waktu lama
3.Operasi
Dilakukan pada penderita:a. Tidak menunjukkan perbaikan klinis jelas setelah
pengobatan konservatif adequat selama 1 tahunb. Hemoptisis masif
Pertimbangan operasi berdasarkan fungsi pernapasan, umur pend., mental pend., luas bronkiektasis, keadaan bronkus lain, kemampuan ahli bedah, dan hasil pengobatan.
Calon operasi yang baik: umur muda mengalami infeksi bronkopulmonal berulang atau hemoptisis, bronkiektasis terlokalisasir pada satu lobus atau segmen, tanpa PPOK, tanpa mukovisidosis atau kelainan imunologis.