britania raya ii word2007

31
BRITANIA RAYA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, makalah untuk pelajaran kewarganegaraan tentang ”Sistem Politik Demokrasi Britania Raya” ini dapat terselesaikan dengan baik. Semua proses dalam penyusunan makalah ini, tentu tak lepas dari bimbingan para guru dan sumber-sumber referensi yang memberikan informasi tentang masalah yang kami bahas dalam makalah ini. Dalam bab demi bab makalah ini, kami selaku penyusun akan menjabarkan materi serta pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan tentang masalah “Sistem Politik Demokrasi Britania Raya” tersebut. Beberapa uraian masalah yang akan dibahas antara lain, yakni dari sistem pemerintahan negara tersebut, sampai kehidupan politik dan kehidupan demokrasi di negara tersebut, serta beberapa sejarah politik yang pernah ada di Negara Britania Raya tersebut. Menyadari keterbatasan kami sebagai penyusun, kami sebagai manusia biasa tak pernah lepas dari kesalahan dan kekurangan, tentu makalah ini belumlah sempuran.Untuk itu, segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca, guru pembimbing akan diterima dengan tangan terbuka. Semua semata- mata demi kelancaran pembuatan makalah serta, pembelajaran di masa mendatang. Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami, dalam pembuatan makalah ini. 1

Upload: animexu

Post on 24-Jun-2015

402 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat

dan karunia-Nya, makalah untuk pelajaran kewarganegaraan tentang ”Sistem Politik

Demokrasi Britania Raya” ini dapat terselesaikan dengan baik. Semua proses dalam

penyusunan makalah ini, tentu tak lepas dari bimbingan para guru dan sumber-sumber

referensi yang memberikan informasi tentang masalah yang kami bahas dalam makalah ini.

Dalam bab demi bab makalah ini, kami selaku penyusun akan menjabarkan materi

serta pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan tentang masalah “Sistem Politik

Demokrasi Britania Raya” tersebut. Beberapa uraian masalah yang akan dibahas antara

lain, yakni dari sistem pemerintahan negara tersebut, sampai kehidupan politik dan kehidupan

demokrasi di negara tersebut, serta beberapa sejarah politik yang pernah ada di Negara

Britania Raya tersebut.

Menyadari keterbatasan kami sebagai penyusun, kami sebagai manusia biasa tak

pernah lepas dari kesalahan dan kekurangan, tentu makalah ini belumlah sempuran.Untuk itu,

segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca, guru pembimbing akan diterima

dengan tangan terbuka. Semua semata-mata demi kelancaran pembuatan makalah serta,

pembelajaran di masa mendatang.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu kami, dalam pembuatan makalah ini. Selain itu, kami pun mengucapkan terima

kasih kepada para penulis yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan dalam

pembuatan makalah ini. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna dalam

pembelajaran tentang masalah ini .

Jakarta, Oktober 2009

Tim Penulis

1

Page 2: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Pengenalan Wilayah ......................................................................................... 3

1.2. Latar Belakang .................................................................................................. 4

1.3. Tujuan ................................................................................................................ 4

1.4. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5

1.5. Metode Penelitian .............................................................................................. 5

1.6. Sistematika Penelitian ....................................................................................... 5

Bab 2 Pembahasan

2.1. Bagaimana sistem Pemerintahan di Britania Raya ........................................... 6

2.2. Sistem Demokrasi seperti apakah yang berlaku di Britania Raya? .................. 9

2.3. Bagaimana campur tangan Monarki dalam Pemerintahan Britania Raya? ..... 12

2.4 Bagaimana pengakuan Hak Asasi Manusia yang ada di Britania Raya? ......... 13

2.5 Sejarah apakah yang melahirkan sistem Pemerintahan dan Demokrasi Britania

Raya yang ada saat ini? ..................................................................................... 15

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................17

3.2 Saran...................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19

2

Page 3: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan Wilayah

Britania Raya (UK) merupakan sebuah negara

kerajaan yang terdiri dari beberapa negara bagian di

Eropa Utara di antara Laut Utara dan Samudra

Atlantik. Negara bagian itu adalah negara bagian

Skotlandia, Irlandia Utara, Inggris dan Wales. Negara

bagian Inggris yang menempati 2/3 wilayah kepulauan

Britania raya menyebabkan keseluruhan negara bagian

Britania raya ini sering diartikan merupakan satu

bagian dengan negara bagian Inggris.

Inggris sendiri meliputi 2/3 pulau Britania Raya

dan menerima batas darat di utara dengan Skotlandia

dan barat dengan Wales. Sedangkan di selatan Inggris

dipisahkan dengan Perancis oleh Selat Inggris. Letak

astronomis : 50°LU - 61°LU dan 11°BB -

15°BB.Sebagian Inggris terdiri dari dataran rendah.

Adapun terowongan channel yang menghubungkan

Britania Raya dengan Perancis.

Wales sebagian besarnya berdataran tinggi,

dengan gunung Snowdon (1085m) sebagai puncak

tertinggi. Sedangkan geografi Skotlandia bervariasi dengan dataran rendah di Selatan dan

Timur, dataran tinggi mendominasi Utara dan Barat. Irlandia Utara merupakan negara bagian

yang paling berbukit dengan kota-kota utmanya adalah Belfast dan Londonderry.

Keseluruhan diperkirakan Britania Raya termasuk sekitar 1098 pulau kecil, sebagian

alami dan ada yang buatan (crannog), pulau buatan yang dibangun di masa lalu menggunakan

kayu dan batu.

Britania Raya mempunyai dua dari universitas yang terkemuka di dunia, yaitu

Universitas Cambridge dan Universitas Oxford di mana tokoh-tokoh ilmuwan dan militer,

seperti Sir Isaac Newton, Charles Darwin, Michael Faraday, Paul Dirac dan Isambard

3

Gambar 1.1 Peta Britania Raya

Page 4: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

Kingdom Brunel berasal. Negara ini juga terkenal dengan penemuan seperti mesin uap,

lokomotif, vaksinasi, televisi, radio, telepon, hovercraft, mesin pembakaran dalam dan mesin

jet.

Bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa daerah lainnya termasuk

bahasa Keltik (Celtic); bahasa Wales, dan yang berhubungan dekat Scots Gaelik, bahasa

Irlandia, bahasa Cornish; dan juga bahasa Skotlandia, yang berhubungan dekat dengan

bahasa Inggris; bahasa Romawi dan bahasa isyarat Britania (bahasa isyarat Irlandia Utara

juga digunakan di Irlandia Utara). Pengaruh terhadap dialek Keltik dari bahasa Kumbrik

(Cumbric) tetap bertahan di utara Inggris selama beberapa abad, dan paling terkenal

digunakan sebagai set angka yang unik untuk menghitung domba.

1.2 Latar Belakang

Tanah Eropa merupakan wilayah yang sering disebut-sebut sebagai tanah kelahiran

demokrasi. Termasuk Britania Raya yang memiliki sejarah demokrasi yang cukup panjang.

Britania sendiri, memiliki Monarki yaitu kerajaan yang dipimpin Ratu/Raja. Tetapi, seperti

kita ketahui, sifat Monarki yang biasanya absolut dan terkadang membatasi demokrasi. Lalu,

mengapa di Britania Raya bisa terdapat pemilu, Perdana Menteri, Parlemen dan bahkan

Pemilu? Hal inilah yang menjadi ketertarikan kami untuk mengetahui lebih dalam lagi

mengenai sistem pemerintahan, politik, demokrasi hingga HAM yang berlaku di Britania

Raya.

1.3 Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai

sistem pemerintahan, politik, demokrasi dan HAM di Britania Raya dan untuk menjawab

semua pertanyaan-pertanyaan masalah yang kami ingin ketahui.

4

Page 5: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

1.4 Identifikasi Masalah

Ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan yang ingin kami ketahui lebih dalam lagi

mengenai Pemerintahan di Britania Raya. Beberapa hal tersebut adalah:

1.3.1 Bagaimana sistem Pemerintahan di Britania Raya?

1.3.2 Sistem Demokrasi seperti apakah yang berlaku di Britania Raya?

1.3.3 Bagaimana campur tangan Monarki dalam Pemerintahan Britania Raya?

1.3.4 Bagaimana pengakuan Hak Asasi Manusia yang ada di Britania Raya?

1.3.5 Sejarah apakah yang melahirkan sistem Pemerintahan dan Demokrasi Britania Raya

yang ada saat ini?

1.5 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang kami lakukan adalah melalui

- Studi Pustaka berbagai sumber

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian yang kami lakukan adalah

- Mendiskusikan Kerangka dan Masalah

- Mengumpulkan Data

- Menyusun Kerangka Makalah

- Mengembangkan Kerangka menjadi sebuah Makalah

5

Page 6: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana sistem Pemerintahan di Britania Raya?

Britania Raya sendiri memiliki sistem pemerintahan Monarki Konstitusional, yaitu

dimana raja adalah kepala negara dan Perdana Menteri adalah kepala pemerintahannya.

Perdana Menteri ditunjuk oleh ratu/raja, yang sebelumnya telah disetujui oleh parlemen

Inggris. Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Ratu, kemudian memilih menteri-menteri untuk

menempati Departemen-departemen pemerintahan. Perdana Menteri mengatur semua urusan

pemerintahan, namun masih bertanggung jawab kepada Ratu.

Sebelumnya, Perdana Menteri haruslah berkedudukan di Dewan Perwakilan House of

Commons dan merupakan pemimpin salah satu partai politik yang mendapat kursi terbanyak

di Parlemen. Perdana Menteri memiliki tugas untuk memimpin rapat-rapat kabinet, memilih

menteri kabinet (dan semua posisi lain di pemerintahan Ratu), dan perumusan kebijakan

pemerintah.

Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Ratu, kemudian memilih menteri-menteri untuk

menempati Departemen-departemen pemerintahan. Perdana Menteri mengatur semua urusan

pemerintahan, namun masih bertanggung jawab kepada Ratu.

Pada dasarnya, pemerintahan di Britania Raya terbagi Eksekutif dan Legislatif. Secara

historis, Ratu/Raja merupakan kekuasaan eksekutif. Namun, seiring waktu, kekuasaan

eksekutif monarki tersingkirkan dengan eksekutif Perdana Menteri. Perdana Menteri yang

memegang kekuasaan pemerintahan, sementara Raja/Ratu semakin jauh dari fungsi

pemerintah.

Tidak hanya berkutat pada Inggris, Britania Raya juga memiliki negara bagian

Irlandia Utara, Skotlandia dan Wales. Masing-masing negara bagian memiliki parlemen yang

dipimpin seorang Menteri Utama yang diajukan kabinet dan dipilih oleh Ratu. Menteri

Utama ini juga termasuk kekuasaan Eksekutif. Setelah dipilih, Menteri Utama memiliki hak

untuk memilih sekretaris kabinet untuk membantunya sesuai persetujuan DPR.

Kekuasaan politik di tangan pemerintah yang dipilih (dikepalai oleh seorang Perdana

Menteri dan Kabinet) didasarkan pada kekuatan dukungan yang ada di parlemen. Selama

beberapa tahun ini, pemerintahan selalu dibentuk oleh salah satu dari ketiga partai politik

utama yaitu partai buruh, konservatif dan liberal-demokrat. Pemerintahan koalisi jarang

terjadi dalam sejarah politik Inggris. Ada juga dua partai nasional satu di Wales (Plaid

6

Page 7: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

Cymru) dan satu di Skotlandia (The Scotish National Party), seperti juga beberapa partai

nasional di Irlandia Utara.

Adapun kekuasaan Legislatif Britania Raya yaitu Parlemen Bikameral. Parlemen

terdiri dari dua bagian (chamber/house) yaitu House of Common dan House of Lord.

House of Lord

House of Lord terdiri dari Lord Spiritual dan Lord Temporal. Lord Spiritual terdiri

para pemimpin gereja, sedangkan Lord Temporal adalah keturunan bangsawan kerajaan dari

perserikatan kerajaan (United Kingdom). Lords Temporal ditunjuk tanpa hak turun-temurun

bagi keturunan mereka untuk duduk di house of lord, dipilih dari antara, dan oleh para

pemegang gelar yang sebelumnya memberikan kursi di House of Lords atas pertimbangan

perdana menteri . Ratu yang bertindak dengan nasihat perdana menteri, menganugerahkan

gelar kebangsawanan ini, biasanya Lords Temporal ditunjuk atas jasanya terhadap negara

atau berbagai kegiatan lain yang menguntungkan bagi negara. The House of Lords saat ini

bertindak untuk meninjau undang-undang diprakarsai oleh House of Commons, dengan

kekuatan untuk mengusulkan perubahan, dan dapat melaksanakan hak veto ragu-ragu.

House of Common

House of Common sebenarnya adalah yang berperanan dalam sistim politik Inggris.

Anggotanya dipilih oleh rakyat. House of Common beranggotakan 650 orang yang tetap dan

digaji, yang setiap anggota ini mewakili suatu lingkungan atau daerah (constituency).

Anggota parlemen ini harus memenangkan pemilihan di daerahnya dalam suatu pemilihan

umum. Ketua partai politik yang memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum tersebut

(saat ini Partai Conservative) diminta oleh ratu untuk membentuk kabinet, dan dalam lima

tahun, atau sesuai dengan keinginan pemerintah yang berkuasa, harus melakukan pemilihan

umum kembali. Partai minoritas yang terbesar (sekarang partai buruh), secara resmi menjadi

partai oposisi dan mempunyai pemimpin sendiri.

Walaupun Parlemen Inggris mencakup kekuasaan yang luas di Britania Raya, masih

ada Parlemen Skotlandia, Majelis Wales dan Majelis Irlandia Utara. Oleh karena itu, Britania

Raya merupakan negara kesatuan dengan pemerintahan didesentrialisasikan. Masing-masing

daerah memiliki otonomi yang bertanggung jawab kepada kedua Parlemen di Inggris.

7

Page 8: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

2.2 Sistem Demokrasi seperti apakah yang berlaku di Britania Raya?

Sistem demokrasi di Britania Raya merupakan demokrasi parlementer, namun ada

pula campur tangan monarki feodalistik didalamnya. Dikatakan adanya demokrasi berarti

kedaulatan di tangan rakyat, namun feodalistik monarki melibatkan masih adanya kedaulatan

penghormatan terhadap Raja/Ratu.

Adapun ciri-ciri demokrasi, yaitu tegaknya hukum di masyarakat dan diakuinya hak

asasi manusia oleh tiap anggota masyarakat. Di Britania Raya sendiri, telah melahirkan

konsep “rule of law” yang meliputi 4 unsur pembatasan kekuasaan demokrasi, yaitu:

8

Page 9: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

Pengakuan hak asasi manusia

Pemisahan atau pembagian kekuasaan (trias politika)

Pemerintahan menurut hukum

Peradilan administrasi dalam perselisihan

Eropa sering disebut-sebut sebagai benua tempat kelahiran demokrasi. Namun,

sesuai dengan kebudayaan monarki yang telah begitu kental dan sulit untuk dihapuskan

sepenuhnya, maka dibuatlah pembatasan kekuasaan yang dituangkan “rule of law”.

Masyarakat tetap menghormati kekuasaan Monarki sebagai bentuk simbolis negara, begitu

juga Monarki yang menghormati kedaulatan rakyat dan demokrasi. Kekuasaan Monarki tidak

lagi dapat mengambil keputusan sepihak, karena kekuasaannya terbatasi oleh Demokrasi

yang ada.

Sistem parlemen dua kamar Inggris merupakan salah satu yang menjadi cikal bakal

dari hampir semua parlemen bikameral (dua kamar) yang sekarang ada di banyak negara di

dunia. Model parlemen seperti inilah yang seringkali dianggap sebagai bagian tak terpisahkan

dari demokrasi.

Sebagai contoh, demokrasi tidak pernah lepas dari pemilu. Sistem Pemilihan Umum

di Britania Raya menggunakan sistem Distrik. Sistem ini merupakan sistem pemilu yang

paling tua dan didasarkan pada kesatuan geografis, dimana satu kesatuan geografis

mempunyai satu wakil di parlemen. Sistem ini sering dipakai di negara dengan sistem dwi

partai maupun multi partai. Ciri-ciri sistem distrik, yaitu:

☆ Daerah pemilihan berbasis pada jumlah penduduk

☆ Ukuran daerah pemilihan kecil, berupa distrik, sehingga jumlah daerah pemilihan

menjadi banyak

☆ Batasan daerah pemilihan berubah-ubah sesuai

dengan perkembangan jumlah penduduk

☆ Setiap daerah pemilihan (distrik) hanya ada satu

wakil terpilih.

☆ Caleg harus berasal/berdomisili di daerah pemilih

(distrik) tempat dirinya dicalonkan.

☆ Hubungan pemilih dengan caleg terpilih bisa

berupa hubungan langsung, namun dapat pula

melalui partai (dicalonkan oleh partai). Dengan

kata lain, caleg terpilih dicalonkan oleh pemilih atau pemilih dan partai

9

Gambar 2.1 Pemilih Pemilu

Britania 2005

Page 10: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

☆ Caleg terpilih bertanggung jawab kepada rakyat pemilih (untuk caleg independen)

atau kepada rakyat pemilih dan partai. Dengan kata lain, dalam sistem ini kekuasaaan

partai atas caleg terpilih sangat kecil.

☆ Caleg dikenal oleh rakyat pemilih. Bila tak dikenal hampir pasti dia tak akan dipilih.

Sistim ini menekankan kualitas dan atau popularitas individu.

☆ Cenderung merugikan partai kecil, karena suara pihak yang kalah hilang alias tidak

dihitung. Akibatnya, hasil perbandingan suara pemilih dan wakil terpilih menjadi

tidak berimbang (proporsional)

☆ Banyak suara yang hilang sia-sia (wasted), sehingga pemilih pun akan kian malas

untuk memilih partai yang sudah pasti kalah (partai gurem). Dengan sistem

penghitungan suara seperti ini, maka pada akhirnya akan cenderung menghasilkan

dua partai besar

☆ Adanya dua partai besar memungkinkan partai yang menang mendapat suara

mayoritas mutlak, sehngga tidak mengarah ke pemerintahan koalisi.

☆ Cenderung ke sistem sentralisasi, karena wakil rakyat memang lebih loyal pada

pemilih dan konstituensinya, bukan kepada pusat. Implikasinya, sistem distrik

menghasilkan keterbukaan pertanggung jawaban politik dari wakil terhadap rakyat

yang diwakili.

Demokrasi yang berlangsung di Britania Raya menganut demokrasi liberal.

Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi

secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal,

keputusan-keputusan mayoritas diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan

pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak

melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.

Dibawah demokrasi liberal, terdapat sistem parlementer atau Westminster (Gedung

Parlemen di Inggris). Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana

parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki

wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan

pemerintahan. Britania sendiri menyebut sistem parlementernya sistem Westminster, sesuai

dengan nama gedung parlementer di Inggris.

10

Page 11: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

2.3 Bagaimana campur tangan Monarki dalam Pemerintahan Britania Raya?

Pada pembahasan sebelumnya telah dipaparkan bahwa kekuasaan Monarki seolah

lebih kecil dibanding kekuasaan Parlementer. Sehingga, kekuasaan Monarki harus

membicarakan segala sesuatunya bersama Perdana Menteri sebagai wakil dari kabinet

Parlementer. Dari sini terlihat asas Demokrasi Parlementer yang sudah cukup kental di

Britania Raya. Britania Raya juga memiliki sistem multi-partai dan 3 partai besarnya itu

adalah partai Konservatif, Liberal dan Buruh.

Kekuasaan Ratu/Raja tidak boleh diremehkan, Perdana Menteri tetap harus meminta

persetujuan Raja/Ratu atas setiap tindakan penting, seperti pengadaan perang. Ratu sendiri

11

Page 12: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

memiliki 3 hak yang dijalaninya, yaitu: hak untuk diajak berkonsultasi, hak untuk

memberikan saran dan hak untuk memperingatkan. Untuk itu, Perdana Menteri sering

melakukan pertemuan dengan Ratu mengenai pemerintahan.

Sistem Monarki yang berlaku di Britania Raya adalah sistem Monarki Konstitusional.

Monarki konstitusional adalah sejenis monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional

yang mengakui raja sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya

menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja adalah hanya

ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja mempunyai kekuasaan pemerintahan yang

penuh, ia disebut monarki mutlak atau monarki absolut. Saat ini, monarki konstitusional

lazimnya digabung dengan demokrasi. Oleh karena itu, kerajaan masih di bawah kekuasaan

rakyat tetapi raja mempunyai peranan tradisional di dalam sebuah negara. Pada hakikatnya

sang perdana menteri, yang memerintah negara dan bukannya Raja. Namun demikian,

terdapat juga raja yang bergabung dengan kerajaan yang tidak demokratis. Sistem monarki

konstitusional Britania Raya mengikuti keturunan.

Hingga kini, kekuasaan Monarki masih tetap ada, rakyatpun masih menghormati

keluarga kerajaan Ratu Elizabeth. Mereka memandang Raja/Ratu sebagai sebuah simbol

negara yang bernilai sejarah dan kebudayaan tradisional.

2.4 Bagaimana pengakuan Hak Asasi Manusia yang ada di Britania Raya?

Inggris sering disebut–sebut sebagai negara pertama di dunia yang memperjuangkan

hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris.

Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil

disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

MAGNA CHARTA

Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh

Raja John Lackland yang bertindak sewenang–wenang terhadap rakyat dan para bangsawan.

Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para

12

Page 13: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang

disebut Magna Charta atau Piagam Agung.

Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat

pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.

Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya

atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan

pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab

hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut

menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan

bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.

Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :

- Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan

kebebasan Gereja Inggris.

- Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak

sebagai berikut :

Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak

penduduk.

Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi

yang sah.

Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan

bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar

tindakannya.

Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja

berjanji akan mengoreksi kesalahannya.

PETITION OF RIGHTS

Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-hak

rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan

parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut :

- Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.

- Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.

- Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.

HOBEAS CORPUS ACT

Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan

seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :

13

Page 14: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

- Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.

- Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.

BILL OF RIGHTS

Tujuan dari Bill of Rights Inggris adalah untuk memperjuangkan keinginan rakyat

yang diwakilkan oleh parlemen atas kekuasaan raja. Bill of Rights merupakan dasar hukum

konstitusional Inggris, bersama dengan Magna Carta, The Art of Settlement, dan Parliament

Act. Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima

parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :

- Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.

- Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.

- Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen.

- Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing .

- Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.

2.5 Sejarah apakah yang melahirkan sistem Pemerintahan dan Demokrasi

Britania Raya yang ada saat ini?

Berbeda dengan bangsa-bangsa Timur yang memiliki pemerintahan Monarki yang

absolut, bangsa Eropa cenderung memiliki kekuasaan monarki yang terbatas. Ia tidak bisa

menarik pajak atau memulai perang tanpa berkonsultasi dengan parlemennya. Ini bukan

disebabkan karena masalah konstitusi atau semacamnya, tapi karena masalah adat istiadat dan

budaya.

Dari segi militer, raja-raja Eropa waktu itu (abad 17) tidak punya yang namanya

tentara tetap (standing army). Kalau raja hendak berperang, mereka harus merekrut petani-

petani dari daerah-daerah di kerajaannya, dan untuk itu ia harus minta ijin kepada majikan

14

Page 15: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

dari para petani itu, yaitu adipati-adipati yang secara teoritis adalah bawahannya juga. Tapi

karena adipati-adipati ini memegang kesetiaan rakyat lokal, maka kalau si adipati tidak setuju

dengan rencana perang yang diajukan raja, ia bisa mensabotase rencana perang raja dengan

tidak muncul bersama pasukannya pada saat apel siaga. Selain itu, petani-petani yang direkrut

menjadi pasukan ini harus diberi makan dan untuk itu diperlukan uang. Lagi-lagi raja Eropa

seringkali tidak memiliki dana pribadi (privy purse) yang memadai untuk berperang sendirian

sehingga ia harus meminta bantuan finansial dari adipati-adipatinya juga.

Inggris sangat tergantung pada parlemen. Situasi ini berusaha diatasi oleh Charles I

dari Inggris dengan cara menggunakan kekerasan untuk memaksa House of Commons

menyetujui penarikan pajak kapal (ship money) untuk membiayai perangnya melawan

Prancis dan Spanyol.

Parlemen Inggris, terutama kamar bawahnya, yaitu House of Commons,bukanlah

parlemen yang lembek seperti di Prancis. Sejak abad 15,pejabat-pejabat lokal ini berhasil

menumpuk kekayaan yang tidak sedikit dan mereka merasa marah ketika Charles I datang

membawa pasukan pengawalnya untuk menangkap anggota Commons yang menolak

memberikan suara setuju terhadap penarikan pajak yang diminta Charles.

Maka untuk pertama kalinya dalam sejarah Eropa, terjadilah perang antara parlemen

melawan rajanya sendiri. Perang ini membawa dampak yang menarik dari aspek politik. Di

satu sisi, para pemberontak (yang disebut sebagai kaum parliamentarist) tidak bisa menolak

keabsahan Charles I sebagai raja karena menurut teori politik feudal yang ada saat itu Charles

I memang berhak menarik pajak itu, tapi di sisi lain mereka tidak mau kekayaan mereka

disedot habis oleh kesewenangan raja. Dari sini lahirlah konsep yang tetap banyak digunakan

sampai sekarang, termasuk di Indonesia, yaitu "rule of law".

Konsep ini dalam penerapannya waktu itu menyatakan bahwa seorang raja Inggris

tidak berhak menarik pajak atau menyatakan perang kecuali kalau ia mendapatkan keabsahan

hukum dalam bentuk persetujuan dari parlemen. (Ini sekarang diterapkan di Indonesia dalam

bentuk hak budgeter DPR). Charles I tentu saja tidak mau menerima teori baru yang diajukan

kaum parlementaris ini karena dia berpegang pada teori bahwa raja memegang kekuasaan

mutlak. Namun dalam perang yang meletus itu, dia kalah dan kepalanya dipenggal oleh

pasukan parlementaris di bawah pimpinan Cromwell.

Secara teori politik, bisa dikatakan bahwa teori parlementer tentang pembatasan

hak penguasa oleh hukum atau aturan yang dibuat parlemen mendapatkan kemenangan

dengan dipenggalnya kepala raja Charles I ini. Biarpun kemudian Inggris tetap memiliki

15

Page 16: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

darah monarki, namun sistem rule of law ini tetap bertahan sampai sekarang di Inggris dan di

banyak negara lain di dunia yang berbentuk demokrasi.

Britania Raya juga memiliki sistem dwi partai yang kemudian kini menjadi multi

partai. Secara historis, Inggris Raya mempunyai dua partai politik besar, meskipun saat ini

tiga partai mendominasi lanskap politik. Awalnya, Konservatif dan Liberal mendominasi

politik Inggris, tapi Partai Liberal runtuh pada awal abad kedua puluh dan sebagian besar

digantikan oleh Partai Buruh. Tahun 1980-an, Liberal bergabung dengan Partai Sosial

Demokrat menjadi Demokrat Liberal, yang dipandang sebagai partai besar ketiga. Pihak lain,

yang sering disebut partai-partai kecil ikut dalam pemilihan umum tetapi hanya memperoleh

sedikit suara. Adapun partai Nasional Skotlandia dan Plaid Cymru (Wales). Anggota Partai

Nasional Skotlandia dan Plaid Cymru bekerja bersama sebagai satu kelompok parlemen.

Kelompok ini saat ini memiliki 10 anggota parlemen. Begitu pula di Irlandia Utara, terdapat

beberapa partai politik, namun tidak sebesar partai politik Inggris yang memperoleh banyak

kursi di parlemen.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Pemerintahan di Britania Raya menganut paham Monarki Konstitusional

bikameral, dimana terdapat pemerintahan Raja/Ratu yang tidak bersifat mutlak yang dimana

kekuasaannya dibatasi oleh sistem demokrasi dan konstitusi atau Undang-undang yang ada

dengan parlemen 2 kamar (chamber).

Kecilnya kekuatan Monarki saat ini di Britania Raya disebabkan sejarah masa lalu

yang melahirkan “rule of law” yang membatasi kekuasaan monarki dan hingga kini telah

menjadi salah satu konsep budaya demokrasi.

16

Page 17: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

Demokrasi di Britania Raya menganut demokrasi parlementer dimana demokrasi

liberal dan sistem parlementer berlaku. Sedangkan hubungan kekuasaan Monarki

Konstitusional, menetapkan Raja/Ratu sebagai kepala negara yang bersifat simbolis

tradisional yang tetap dihormati oleh rakyat.

Inggris sering disebut–sebut sebagai negara pertama di dunia yang memperjuangkan

hak asasi manusia.Alasan mengapa inggris disebut sebagai negara yang pertama

memperjuangkan dikarenakan adanya beberapa perjanjian yang menyangkut hak asasi

manusia. Perjanjian tersebut diantaranya Magna Charta, Petition of Rights, Hobeas Corpus

Act dan Bill of Rights. Diantara kelima perjanjian tersebut, yang pahamnya sering disebut-

sebut sebagai landasan HAM yaitu Magna Charta dan Bill of Rights.

Konsep Rule of Law menyatakan bahwa seorang raja Inggris tidak berhak menarik

pajak atau menyatakan perang kecuali kalau ia mendapatkan keabsahan hukum dalam bentuk

persetujuan dari parlemen dan konsep ini tetap bertahan di Inggris. Selain itu terdapat pula

sistem dwi partai yang kemudian kini menjadi multi partai. Inggris Raya mempunyai dua

partai politik besar, meskipun saat ini tiga partai mendominasi lanskap politik.

3.2 Saran

Sistem Pemerintahan di Britania Raya sudahlah baik, dan terbukti telah memajukan

negara kesatuan itu sebagai negara maju yang terkenal diseluruh dunia. Britania masih

mencampurkan sistem Monarki yang menjadi ciri khas nilai tradisi di Britania yang masih

terjaga. Sebaiknya, pemerintah Britania Raya lebih memperhatikan wilayah-wilayah negara

bagian lainnya selain Inggris, Inggris sangatlah menonjol dibanding negara bagian lainnya,

seperti terlihat dari 3 partai besar yang mendominasi Britania, sebagian besar merupakan

partai yang berasal dari Inggris.

17

Page 18: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org

www.pks-jaksel.or.id

18

Page 19: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

Makalah PKN

BRITANIA RAYA

19

Page 20: Britania Raya II Word2007

BRITANIA RAYA

DISUSUN OLEH

Aulia Rahmi (6)

Ghina Humaira (16)

Intan Kartika Nursyahbani (20)

Jenida Tiara (21)

Putri Maharani (33)

XI IPA 2

SMAN 68 Jakarta

2009/2010

PRINT 2,4,5,17

20