briket kulit pisang.docx

10
Judul: Briket Kulit Pisang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bumi semakin lama semakin mengalami krisis bahan bakar. Sumber Daya Alam (SDA) penghasil bahan bakar minyak bumi dan gas semakin berkurang karena terjadi eksploitasi besar – besaran tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi. Tingkat penggunaan terus meningkat sehingga generasi sekarang akan menghadapi krisis energi yang parah di tahun-tahun berikutnya. Kita tidak siap menghadapi krisis energi yang pasti akan terjadi. Namun dengan teknologi yang semakin maju pikiran manusia pun berkembang. Mereka berupaya menghentikan penderitaan bumi ini atau setidaknya meringankannya. Dengan cara menemukan alternatif bahan bakar minyak dan gas. Mereka memanfaatkan barang bekas seperti sampah organik, kotoran manusia/hewan, tanaman tebu, biji buah buahan dan berbagai macam barang bekas lainnya. Dalam pembahasan ini kami akan menjelaskan energi alternatif briket. Bahan bakar berbentuk briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for Sustainable Technologie (FoST) melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang menumpuk dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal. Lantas munculah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu dikenal masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asapbriket batu bara sangat mengotori udara, sedangkan briket sampah relatif

Upload: reeagst

Post on 20-Oct-2015

162 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: briket kulit pisang.docx

Judul: Briket Kulit Pisang

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi semakin lama semakin mengalami krisis bahan bakar. Sumber Daya Alam (SDA)

penghasil bahan bakar minyak bumi dan gas semakin berkurang karena terjadi eksploitasi besar

– besaran tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi. Tingkat penggunaan terus

meningkat sehingga generasi sekarang akan menghadapi krisis energi yang parah di tahun-tahun

berikutnya. Kita tidak siap menghadapi krisis energi yang pasti akan terjadi. Namun dengan

teknologi yang semakin maju pikiran manusia pun berkembang. Mereka berupaya menghentikan

penderitaan bumi ini atau setidaknya meringankannya. Dengan cara menemukan alternatif bahan

bakar minyak dan gas. Mereka memanfaatkan barang bekas seperti sampah organik, kotoran

manusia/hewan, tanaman tebu, biji buah buahan dan berbagai macam barang bekas lainnya.

Dalam pembahasan ini kami akan menjelaskan energi alternatif briket. Bahan bakar berbentuk

briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for

Sustainable Technologie (FoST) melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang

menumpuk dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal. Lantas

munculah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu dikenal

masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asapbriket batu bara sangat mengotori udara, sedangkan

briket sampah relatif lebih bersih. Tak berasap, tak beresidu. Selain itu, cara memproduksi briket

sampah itu terbilang mudah. Saya mencoba menggunakan limbah dari kulit pisang untuk

dimanfaatkan sebagai pengganti alternatif bahan bakar dalam bentuk briket kulit pisang. Alasan

saya memilih bahan dasar pisang karena di daerah pekarangan rumah banyak terdapat pohon

pisang. Mungkin kulit pisang adalah bagian yang tidak penting dan sering kali di buang

sembarangan hingga membuat celaka. Namun di tangan para peneliti kulit pisang bisa disulap

jadi sesuatu yang bisa menyelamatkan bumi. Dalam pembuatan briket ini kita mennggunakan

limbah serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji merupakan bahan yang dapat  mengikat energi,

oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan

serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket kulit pisang.

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

Page 2: briket kulit pisang.docx

Berkurangnya persediaan sumber daya energi yang menyebabkan terjadinya krisis energi.

Kurangnya pemanfaatan sampah organik sebagai energi alternatif  bahan bakar pengganti

minyak tanah.

Meningkatnya jumlah penjual pisang goreng dan aneka olahan pisang lainnya yang

menyebabkan  semakin banyak limbah kulit pisang yang dihasilkan.

Limbah kulit pisang mengganggu kebersihan lingkungan.

Limbah kulit pisang belum dimanfaatkan secara maksimal.

B. Batasan Masalah

Banyaknya masalah di atas menuntut adanya pembatasan masalah serta tujuan. Batasan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis pisang yang digunakan adalah pisang kepok (Musa sp) dan pisang ambon (Musa

paradisiaca sapientum L)

2. Jenis alternatif bahan bakar yang akan dibuat dalam bentuk briket.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemanfaatan sampah kulit pisang untuk briket ?

2. Jenis kulit pisang apa saja yang di gunakan untuk pembuatan briket ?

3. Bagaiman proses pencampuran antara serbuk gergaji dengan kulit pisang ?

4. Bagaimanakah perbandingan komposisi antara kulit pisang dengan serbuk gergaji yang paling

baik sebagai bahan briket ?

5. Bagaimana pemanfaatan briket kulit pisang dalam kehidupan sehari-hari ?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui cara pemanfaatan sampah kulit pisang untuk briket

2. Mengetahui jenis kulit pisang apa yang bisa digunakan untuk briket

3. Mengetahui proses pencampuran serbuk gergaji dengan kulit pisang

4. Mengetahui perbandingan komposisi kulit pusing dengan serbuk gergaji yang paling baik

sebagai bahan briket.

5. Mengetahui manfaat atau fungsi briket kulit pisang

Page 3: briket kulit pisang.docx

E. Manfaat Penelitian

1. Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai briket,

terutama yang terbuat dari kulit pisang. Memberikan informasi mengenai potensi briket kulit

pisang sebagai alternatif bahan bakar.

2. Memberikan informasi tentang jenis pisang yang dapat menghasilkan briket yang paling baik.

3. Memberi informasi tenang pemanfaatan kulit pisang Kepok dan Ambon dalam pembuatan

briket kulit pisang sebagai energi alternatif.

4. Meningkatkan nilai ekonomis limbah kulit pisang.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara

(termasuk Indonesia).Tanaman pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara dengan

pusat keanekaragaman utama wilayah Indo-Malaya. Tanaman pisang termasuk dalam golongan

terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu.Batang semu ini

merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur.Percabangan tanaman

bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.Bagian

bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol.Pucuk lateral (sucker)

muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang.Buah

pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi. Tanaman pisang dapat ditanam dan

tumbuh dengan baik pada berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar ataupun tanah

miring. Produktivitas pisang yang optimum akan dihasilkan pisang yang ditanam pada tanah

datar pada ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan laut (dpl) dan keasaman tanah pada pH

4.5-7.5. Suhu harian berkisar antara 250 C-270 C dengan curah hujan 2000-3000mm/tahun.

Tanaman pisang cepat tumbuhnya, dan dalam rata-rata umur 1 tahun telah dapat berbuah, bahkan

dalam tahun berikutnya dapat berlipt ganda 3 – 4 kali. Keistimewaan tanaman pisang adalah

dapat bertahan terhadap angin keras dan musim kering, dan bilamana mengalami kerusakan

akanmudah baik kembali Pisang merupakan tanaman yang berbuah hanya sekali, kemudian

mati.Tingginya antara 2-9 m, berakar serabut dengan batang bawah tanah (bongol) yang pendek.

Page 4: briket kulit pisang.docx

Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa tumbuh tanaman baru. Pisang mempunyai

batang semu yang tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah

sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm. Daun yang paling muda terbentuk di bagian tengah

tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progersif

membuka. Helaian daun bentuknya lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m, lebar 30-

70 cm, permukaan bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata,

tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau. Pisang mempunyai bunga majemuk, yang tiap

kuncup bunga dibungkus oleh seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas dan

jatuh ketanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedang

bunga jantan yang berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan

disebut sebagai jantung pisang. Jantung pisang ini harus dipangkas setelah selesai berbuah.Tiap

kelompok bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan.Jumlah sisir betina antara 5-15

buah.Buahnya buah buni, bulat memanjang, membengkok, tersusun seperti sisir dua baris,

dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau coklat.Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari

beberapa buah pisang.Berbiji atau tanpa biji.Bijinya kecil, bulat, dan warna hitam.Buahnya dapat

dipanen setelah 80-90 hari sejak keluarnya jantung pisang.Karena bukan buah musiman, buah

pisang selalu ada setiap saat. Buah pisang kebanyakan dimakan segar, dikolak, dikukus, atau

diolah lebih lanjut menjadi pisang selai, keripik, atau tepung pisang. Yang termasuk kelompok

pisang buah meja adalah Musa sapientum (banana) karena lebih enak dimakan segar, seperti

pisang ambon, ambon lumut, raja, raja sereh, mas, susu dan barangan.

2.1.1    Jenis pisang dibagi menjadi empat:

1. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca varSapientum, M. nana

atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish,

barangan dan mas.

2. Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma Typical atau

disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.

3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya

pisang batu dan klutuk.

Page 5: briket kulit pisang.docx

4. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca). Pisang pun berdasarkan cara

mengkonsumsi dikelompokkan dalam dua golongan yaitu Banana dan Plantain. Banana adalah

pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang. Contohnya pisang

ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng,

direbus, dibakar, atau dikolak. Contohnya pisang kepok, siam, kapas, tanduk dan uli.

Tanaman pisang cepat tumbuhnya, dan dalam rata-rata umur 1 tahun telah dapat berbuah, bahkan

dalam tahun berikutnya dapat berlipt ganda 3 – 4 kali. Keistimewaan tanaman pisang adalah

dapat bertahan terhadap angin keras dan musim kering, dan bilamana mengalami kerusakan akan

mudah baik kembali. Buah pisang yang masih hijau kulitnya tetapi sudah cukup tua, dagingnya

mengandung 21 – 25 % zat tepung.Bila mengalami pemeraman atau masak sendiri di pohon, zat

tepung itu sebagian besar berubah menjadi berbagai jenis gula. Kadar mineral dalam 100 gram

daging pisang (rata-rata) :

Kandungan jumlah:Natrium (garam) 42 mgrKapur 8  mgrMangan 0,6 mgrBesi 0,6 mgrBelerang 12 mgrKalium 373 mgrMagnesium 31 mgrKuningan 0,2 mgrPospor 28 mgrChlor 125 mgrYodium 0,003 mgr

Kadar vitamin yang dikandungnya cukup tinggi. Dalam 100 gram daging pisang

terdapat : Vitamin 250 – 335 IU. Vitamin C 10 -11 mgr. Vitamin B1 42 – 54 microgr.Vitamin G

(riboflavin) 88 microgr. Niacin 0,6 miligram. (Data-data tersebut dari Home Economic Dep.

Fruit Dispatch Coy).

2.1.1.2    Kandungan  Kulit Pisang

Kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak.

Musasapientum (pisang) kulit dianalisis untuk mineral, nutrisi dan anti-nutrisi isinya. Hasil

kandungan mineral menunjukkan konsentrasi (mg/g) dari kalium, kalsium, natrium, besi,

Page 6: briket kulit pisang.docx

mangan rubidium, brom,, strontium, zirkonium dan niobium menjadi 78,10, 19,20, 24,30, 0,61,

76,20, 0,04, 0,21, 0,03, 0,02 dan 0,02 masing-masing. Itu  persentase konsentrasi serat protein,

lemak kasar, karbohidrat dan minyak mentah adalah 0,90, 1,70, 59,00 dan 31,70 masing-masing.

2.2    Briket

Penghematan energi ini sebetulnya harus telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan

bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat

diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga

tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat

bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui

(renewable). Kebutuhan bahan bakar bagi penduduk berpendapatan rendah maupun miskin,

terutama di pedesaan, sebagian besar dipenuhi oleh minyak tanah yang memang dirasakan

terjangkau karena disubsidi oleh pemerintah.Namun karena digunakan untuk industri atau usaha

lainnya, kadang-kadang terjadi kelangkaan persediaan minyak tanah di pasar.Selain itu mereka

yang tinggal di dekat kawasan hutan berusaha mencari kayu bakar, baik dari ranting-ranting

kering dan tidak jarang pula menebangi pohon-pohon di hutan yang terlarang untuk ditebangi,

sehingga lambat laun mengancam kelestarian alam di sekitar kawasan hutan.

Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih

sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses limbah bio

atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa berupa limbah dapat

berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-

daunan sortiran sayur dan sebagainya.Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak.

Serbuk gergaji adalah serbuk kayu berasal dari kayu yang dipotong dengan gergaji.serbuk

gergaji merupakan bahan yang masih mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi

dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan

briket kulit pisang. Briket kulit pisang adalah bahan bakar alternatif yang digunakan sebagai

bahan alternatif energi. Dengan penggunaan briket kulit pisang sebagai bahan bakar maka kita

dapat menghemat penggunaan minyak sebagai bahan bakar.Selain itu penggunaan briket kulit

pisanng dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.

Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket kullit pisang maka akan

Page 7: briket kulit pisang.docx

meningkatkan pemanfaatan limbah pisang sekaligus mengurangi pencemaran, karena selama ini

serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja. Manfaat lainnya adalah dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket kulit pisang ini dikelola dengan

baik untuk selanutnya briket kulit pisanng dijual.Bahan pembuatan briket arang mudah

didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian.