briefing target ekspor, kebijakan perjanjian · pdf filebriefing target ekspor, kebijakan...

19
Auditorium Kementerian Perdagangan, 17 Februari 2017 Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI, DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Upload: duongkhanh

Post on 06-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

Auditorium Kementerian Perdagangan, 17 Februari 2017

Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan RI

BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI, DAN

PERJANJIAN INTERNASIONAL

Page 2: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

BAB I ARAH PERUBAHAN DAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II ISU UTAMA PERKEMBANGAN DAN ANCAMAN FTA

BAB III STRATEGI KE DEPAN

OUTLINE

• PERKEMBANGAN FTA NEGARA ANGGOTA ASEAN DENGAN UNI EROPA • PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ESKPOR DAN FDI INDONESIA DAN VIETNAM • ANCAMAN VIETNAM DAN MALAYSIA – EUROPEAN UNION FTA • EKSPOR KE NEGARA FTA CENDERUNG TURUN

• PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN • LINGKUNGAN REGIONAL DAN GLOBAL TERUS BERUBAH

• STRATEGI KE DEPAN • ON GOING AND POSSIBLE BILATERAL NEGITIATIONS • STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK DAN MENENGAH MELALUI CEPA/PTA/FTA – 1 • STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK DAN MENENGAH MELALUI IMPLEMENTASI DAN

PEMANFAATAN PERUNDINGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL • STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK KOMODITI INTERNASIONAL

02 KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 3: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

BAB I ARAH PERUBAHAN DAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

03 KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 4: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN

4

Tidak dapat dilepaskan dari lingkungan dunia yang telah berubah dari hanya “international trade” menjadi “trading trades,” di mana sektor jasa memainkan peran semakin besar

04 KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 5: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

5

FenomenaTrump: sentimen populis cenderung menguat

BREXIT: keresahan social di beberapa negara EU

Tantangan dalam negeri: infrastruktur dan suprastruktur ekonomi yang menunjang daya saing ekonomi nasional

Economic Outlook 2017 tidak terlalu menjanjikan:

Tantangan Menghadapi Resiko Global, Kemen

PPN/Bappenas tingkatkan investasi dan konsumsi

domestik

Internet of Things (Revolusi Industri ke-4)

Regional and global supply chains.

Proteksionisme meningkat, persaingan menajam, masa depan sistem perdagangan dunia di bawah WTO belum juga jelas.

LINGKUNGAN REGIONAL DAN GLOBAL TERUS BERUBAH

05 KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 6: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

BAB II ISU UTAMA PERKEMBANGAN DAN ANCAMAN FTA

06 KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 7: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

VIETNAM

• Mulai negosisasi 2012

• Selesai negosiasi 2015

SINGAPURA

• Selesai negosiasi 2013 MALAYSIA

• Mulai negosiasi 2010

• On going hingga

putaran ke-7

THAILAND

• Mulai negosiasi 2013

• On going

INDONESIA

• Launching negosiasi

18 Juli 2016

• Putaran ke-2 Januari

2017

FILIPINA

• Launching Negosiasi2015

MIGRASI INDUSTRI MEBEL DAN KERAJINAN KE VIETNAM

Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Abdul Sobur menyebut puluhan perusahaan eksportir akan pindah ke Vietnam. Pada

tahun 2015, terdapat 2000 perusahaan yang telah migrasi ke Vietnam. Perusahaan yang pindah ke Vietnam rata-rata merupakan Penanam Modal Asing

yang mengincar efisiensi.

Vietnam memiliki keunggulan di antaranya: 1) para pelaku usaha diberikan kemudahan memperoleh alat-alat untuk produksi sehingga bekerja menjadi

lebih cepat; 2) memiliki daya saing yang lebih efisien sehingga bisa menguntungkan eksportir sampai 30%; dan 3) sudah memiliki FTA dengan Eropa.

Sumber: http://mediaindonesia.com, 2016

30% PABRIK DI BATAM BERENCANA PINDAH KE

VIETNAM DAN MALAYSIA Sumber: http://bisnis.liputan6.com/, 2016

INVESTOR MEBEL TAIWAN DI SIDOARJO PINDAH KE

VIETNAM Sumber: http://www.antaranews.com/, 2015

SAMSUNG MENAMBAH INVESTASI DI VIETNAM

SEBESAR USD 3,38 MILYAR Sumber: www.thanhniennewd.com, 2014

LG ELECTRONICS MENAMBAH INVESTASI USD

1,5 MILYAR Sumber: www.vietnam.briefing.com, 2016

12 07 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 8: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

Ekspor ke Dunia

0

50

100

150

200

250

300

350

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Miliar USD

Vietnam;trend 2010-2015 = 21,5%/th

Indonesia;trend 2010-2015 = -2,0%/th

Sumber: BPS, Trademap.org

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Miliar USD

Vietnam;trend 2010-2015 = 19,7%/th

Indonesia;trend 2010-2015 = 2,0%/th

Ekspor ke AS

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Miliar USD

Vietnam;trend 2010-2015 = 2,9%/th

Indonesia;trend 2010-2015 = 17,2%/th

FDI dari Dunia FDI dari AS

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Miliar USD Vietnam;trend 2010-2015 = -28,9%/thIndonesia;trend 2010-2015 = 0,2%/th

Sumber: BKPM, CEIC

Tahun

Share Ekspor

Indonesia di

Dunia

Share Ekspor

Vietnam di

Dunia

2010 1.05% 0.48%

2014 0.93% 0.80%

Tahun

Share Impor

Indonesia di

Dunia

Share Impor

Vietnam di

Dunia

2010 0.89% 0.55%

2014 0.94% 0.78%

-11% 66%

6% 41%

Keterangan:

Data FDI Indonesia (realisasi);

Data FDI Vietnam (registrasi)

Data realisasi FDI vietnam

sebesar 60,1% dari registrasi.

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ESKPOR DAN FDI INDONESIA DAN VIETNAM

13 08 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 9: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

1. Tarif EU akan dieliminasi (bertahap selama 7 tahun).

2. Penurunan tarif bea masuk atas beberapa produk sensitif EU, terutama produk Pakaian Jadi dan Alas Kaki.

3. The Rules of Origin EU mensyaratkan produk Pakaian Jadi yang masuk pasar EU, kainnya berasal dari Vietnam dan mitra FTA EU.

4. EU menawarkan akses ekspor Vietnam untuk beberapa produk pertanian yang sensitif (seperti Beras, Jagung Manis, Bawang

Putih, Jamur, Gula dan produk yang mengandung Gula tinggi, Pati Ubi Kayu, Surimi, dan Tuna Kalengan) melalui Tariff Rate

Quotas (TRQs).

5. Vietnam akan menghilangkan hampir keseluruhan bea keluar terhadap barang diperdagangkan secara bilateral dengan EU.

1. Malaysia telah meminta akses bebas masuk untuk semua ekspornya dalam negosiasi dengan EU dan mempertahankan

preferensi tarif melalui skema GSP. Ekspor dari Malaysia ke Uni Eropa yang memiliki skema GSP akan terus menikmati konsesi

tarif. Malaysia juga telah meminta Uni Eropa untuk mempertimbangkan GSP-plus imbalan MEUFTA.

2. Meningkatnya akses pasar produk CPO dan turunannya, Kayu dan Produk Kayu, Furniture ke Uni Eropa.

Jumlah Tarif Perjanjian

99%

UNI EROPA AKAN MENGALIHKAN PASOK PRODUK DARI INDONESIA KE VIETNAM DAN MALAYSIA UNTUK PRODUK IMPOR YANG MENDAPATKAN PENGURANGAN BEA MASUK

01 13 09 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 10: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Pangsa ekspor non migas ke Negara FTA mengalami

penurunan, begitu pula nilai ekspornya ke masing-

masing negara FTA…

Penurunan tersebut menjadi tantangan

bagi pemerintah untuk gencar

meningkatkan perundingan perdagangan

internasional dalam rangka akses pasar

dan open economy.

59.5 60.2 60.0 56.2 56.2 55.2

40.5 39.8 40.0 43.8 43.8 44.8

-

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

2011 2012 2013 2014 2015 Jan-Mar 2016

(%) Pangsa Ekspor Non Migas ke Negara FTA dan Non FTA

Negara FTA Negara Non FTA

EKSPOR KE NEGARA FTA CENDERUNG TURUN, SEHINGGA PERLUASAN KERJASAMA YANG SEDANG DILAKUKAN MENJADI SANGAT RELEVAN...

21 10 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 11: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

BAB III STRATEGI KE DEPAN

PERUNDINGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

11 KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 12: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

STRATEGI KE DEPAN

Mempertahankan dan meningkatkan akses ke pasar tradisional seraya

membuka akses ke pasar-pasar non-tradisional

Memanfaatkan penuh skema preferensi yang ada

(AEC, ASEAN+1s, IJEPA, INA-PAK FTA, dan lainnya)

Menargetkan pasar secara spesifik, fokus pada skala untuk membantu perbaiki

neraca perdagangan.

Menyusun “sin list” negara2 tujuan ekspor

Mendorong transformasi struktur ekspor dari berbasis komoditi ke produk dan jasa bernilai tambah; menaiki tangga “supply chains”

12 12 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 13: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

CEPA = Comprehensive Economic Partnerhip Agreement; EPA = Economic Partnership Agreement, PTA = Preferential Trade Agreement; CECA = Comprehensive Economic Cooperation Agreement; FTA = Free Trade Agreement; CTEP = Comprehensive Trade and Economic Partnership

ON GOING AND POSSIBLE BILATERAL NEGOTIATIONS

Indonesia-Pakistan PTA Implemented: 2013 Current status: Review process to form Trade in Goods Agreement (TIGA)

Indonesia-Japan EPA Implemented: 2008 Current status: toward General Review

I M P L E M E N T E D

Indonesia-European Union CEPA Current status: 2st Round of Negotiation (January 2017)

Indonesia-Australia CEPA Current status: • 5th Round of Negotiation (2016) • 6th Round of Negotiation will be held in Feb 2017

Indonesia-Korea CEPA Current status: 7th Round of Negotiation (2014)

Indonesia-Chile CEPA Current status: 1st Trade in Goods (TIG) Negotiation (2014)

Indonesia-Iran PTA Current status: 4th Round of Negotiation (2015)

Indonesia-EFTA CEPA Current status: • 11th Round of Negotiation (2016) • 12th Round of Negotiation will be held in March

2017

U N D E R N E G O T I A T I O N

Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU) FTA Current status: proposed Joint Study

Indonesia-Southern African Customs Union (SACU) PTA Current status: In the process of intenal study and analysis

Indonesia-Turkey CTEP Current status: Joint Study completed (2011)

Indonesia-India CECA Current status: Joint Study completed (2011)

Indonesia-Egypt FTA Current status: finishing Joint Study

Indonesia-Nigeria PTA Current status: finishing Joint Study

Indonesia-Tunisia FTA Current status: finishing Joint Study

Indonesia-Peru PTA Current status: Joint Study completed (2016)

P O S S I B L E N E G O T I A T I O N S ?

13 13 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 14: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK DAN MENENGAH MELALUI CEPA/PTA/FTA - 1

INDONESIA – EUROPEAN UNION COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IEU CEPA)

Upaya peningkatan ekspor jangka menengah:

• Pada tanggal 18 Juli 2016 perundingan IEU CEPA diluncurkan secara resmi. Putaran ke-2 telah dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 Januari

2017di Bali, Indonesia.

• Indonesia perlu segera menetapkan posisi runding yang ofensif dan defensif serta “negotation space” yang jelas untuk seluruh isu

perundingan termasuk alternatifnya misalnya dalam bentuk longer timeframe, limited exclusion, horizontal barriers, kebutuhan capacity

building programme, etc).

INDONESIA – EFTA COMREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IE CEPA)

Upaya peningkatan ekspor jangka menengah:

• Perundingan telah berjalan sebanyak 11 (sebelas) kali putaran. Putaran ke-12 akan dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Target perundingan

Indonesia-EFTA CEPA akan diselesaikan pada triwulan pertama tahun 2017 (hingga putaran ke-13).

PRIORITAS

PRIORITAS

INDONESIA – AUSTRALIA COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IA CEPA)

Upaya peningkatan ekspor jangka menengah:

• Perundingan telah berlangsung sebanyak 5 (lima) kali putaran perundingan dengan fokus pembahasan terkait: Early outcomes, Perdagangan

Barang, Perdagangan Jasa, dan Investasi.

• Early outcomes terdiri dari advanced dan developing berbagai kerja sama seperti keterlibatan pelaku bisnis kedua negara, tenaga kerja,

pertanian, keuangan, lifestyle, pendidikan, inovasi pengolahan makanan, pariwisata, dan infrastruktur.

• Perundingan ke-6 IA-CEPA akan dilaksanakan pada bulan Februari 2017.

PRIORITAS

REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP (RCEP)

Upaya peningkatan ekspor jangka menengah:

• Mempercepat penyelesaian perundingan RCEP khususnya isu Trade in Goods, Trade in Services, dan Investment.

PRIORITAS

23 14 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 15: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK DAN MENENGAH MELALUI CEPA/PTA/FTA - 2

INDONESIA – PAKISTAN PREFERENTIAL TRADE AGREEMENT (IP PTA)

Upaya peningkatan ekspor jangka pendek:

• Pendalaman IP-PTA telah disepakati pada pertengahan Oktober 2016 di Pakistan

• Produk utama yang segera dapat ditingkatkan ekspornya yaitu Palm oil products dan turunannya, TPT, Produk Kayu kertas dan Furniture, batu

bara, buah, dan sayuran.

• Saat ini perundingan sedang dalam proses review untuk membuat kesepakatan perdagangan di bidang barang (Trade In Goods

Agreement/TIGA)

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SKEMA GSP OLEH DUNIA USAHA NASIONAL & PEMANFAATAN SKEMA TARIF PREFERENSI FTA/PTA/CEPA

Upaya peningkatan ekspor jangka pendek:

• Perlu kolaborasi dan kerja sama yg konkrit dan spesifik antara lain melalui MoU antara Kemendag-KADIN & KADINDA/APINDO-Asosiasi-

Pemda u.p. Disperindag yang statusnya sebagai IPSKA (instansi penerbit SKA), untuk memastikan bahwa semua ekspor nasional yang eligible

atas fasilitas GSP & fasilitas Preferensi FTA/CEPA/PTA menggunakan/memanfaatkan skema tersebut.

UTILISASI INA YANG RELATIF RENDAH DAN GENERAL REVIEW IJEPA

Upaya peningkatan ekspor jangka menengah:

Mempercepat penyelesaian outstanding issues pada GR IJEPA utamanya terkait tarif bea masuk otomotif. Apabila GR dapat diselesaikan maka

dapat meningkatkan akses pasar untuk produk perikanan, kehutanan, dan pertanian guna menyeimbangkan defisit perdagangan serta dapat

menggunakan cooperation and capacity building untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia.

24 15 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 16: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK DAN MENENGAH MELALUI IMPLEMENTASI DAN PEMANFAATAN PERUNDINGAN PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

PEMANFAATAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Upaya peningkatan ekspor jangka pendek:

• Sosialisasi lebih luas mengenai pemanfaatan single window dan trade repository

• Pengenalan regime self-certification kepada eksportir yang sudah authorized.

PENERAPAN NTBs YANG MENGGANGGU EKSPOR INDONESIA (DELISTING, TUNA, TRAVEL GOODS)

Upaya peningkatan ekspor jangka pendek:

• Pemantauan lebih tajam atas Non Tarrif Barriers (NTBs) yang diterapkan baik di forum multilateral maupun bilateral.

• Memaksimalkan fungsi Atase Perdagangan/ITPC untuk memberi informasi terkait NTMs/NTBs yang dihadapi indonesia di negara akreditasi

serta potensi ekspor ke negara sekitar.

PERMASALAHAN PENERAPAN CERTIFICATION OF ORIGIN (DEFINITION OF A THROUGH BILL OF LADING (B/L))

Upaya peningkatan ekspor jangka pendek:

• Mendorong implementasi hasil kesepakatan untuk memberikan fleksibilitas yang seluas-luasnya terkait definisi through B/L dan kesepakatan

untuk tidak menolak pemberian tarif preferensi bagi barang yang mengalami proses pengangkutan trasnsit melalui negara antara dengan

menggunakan B/L atau dokumen pengangkutan multi-moda sebagai dokumen tambahan yang diperlukan menurut rule IX ROO AKFTA.

25 16 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 17: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

1. Perluasan Akses Pasar: Meningkatkan diversifikasi produk, mendorong inovasi

produk, melakukan promosi penggunaan produk berbasis karet alam.

2. Stabilisasi harga:

Dua skema ITRC:

• Supply Management Scheme/SMS: mengelola produksi untuk keseimbangan

supply demand jangka panjang

• Agreed Export Tonnage Scheme/AETS: mempengaruhi supply jangka pendek

melalui pengurangan ekspor

A. Implementasi AETS ke-4:

• Pengurangan ekspor dilakukan oleh Thailand, Indonesia, Malaysia di bulan

Maret – Agustus 2016 sejumlah 615 ribu ton dan oleh Thailand dan Indonesia di

bulan September – Desember sejumlah 85 ribu ton.

• AETS dapat menaikkan harga, dari harga rata-rata bulan Januari 2016: US$

1,08/kg, naik menjadi US$ 1,27/kg di bulan Maret dan mencapai harga rata-rata

tertinggi di bulan April sebesar US$ 1,48/kg. Harga rata-rata bulan Juli: US$

1,3/kg.

• Dengan implementasi AETS terjadi peningkatan revenue mengingat tanpa AETS,

harga kemungkinan tetap berada di baseline.

B. Pembentukan Pasar Karet Regional

• Mempromosikan Regional Rubber Market/RRM atau pasar karet regional. (RRM

dibentuk agar negara produsen karet alam dapat berperan dalam pembentukan

dan transparansi harga karet alam sesuai harga riil di pasar sekaligus berfungsi

untuk lindung nilai).

ASSOCIATION OF NATURAL RUBBER PRODUCING COUNTRIES

1. Perluasan Akses Pasar:

Melakukan promosi perdagangan, dan promosi karet alam sebagai produk

berkelanjutan.

2. Stabilisasi harga:

Stabilisasi harga dengan cara: pengelolaan

produk, meningkatkan transparansi dan validitas data supply-demand karet alam

untuk menciptakan sentimen positif di pasar karet.

INTERNATIONAL TRIPARTITE RUBBER COUNCIL

Upaya peningkatan ekspor jangka pendek:

• Menggalang dukungan dari kelompok pro sawit di Perancis dan Uni Eropa

• Penguatan ISPO

• Pembentukan kelompok kerja antar instansi untuk menyusun skema sertifikasi

yang diterima secara internasional.

• Koordinasi antar instansi dalam melakukan diplomasi sawit Indonesia.

STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK KOMODITI INTERNASIONAL -1

Perluasan Akses Pasar:

Materi Diplomasi Sawit Indonesia (Master Narrative), diplomasi sawit,

melakukan stakeholder mapping, dan penguatan ISPO.

26 17 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 18: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR JANGKA PENDEK KOMODITI INTERNASIONAL - 2

ASIAN AND PACIFIC

COCONUT COMMUNITY

1. Perluasan Akses Pasar:

Mengubah status APCC

menjadi organisasi interna

sional, meningkatkan

produktivitas perkebunan

kelapa dan produk

berbasis kelapa di tingkat

domestik dan

internasional, meningkatk

an mutu kelapa sesuai sta

ndar negara tujuan ekspor

2. Stabilisasi harga:

Transparansi harga melalui

rencana pembentukan

platform informasi perdag

angan dan pemasaran

produk kelapa di tingkat

internasional.

1. Perluasan Akses Pasar

• Target Uni Eropa & AS

serta negara di Afrika

Utara dan Timur

Tengah sebagai pasar

non-tradisional.

• Pengembangan akses

International Coffee

Day, program sustaina

bility, World Coffee

Conference,

peningkatan mutu,

program sertifikasi,

diversifikasi produk,

dan food safety.

2. Stabilisasi Harga

Penyediaan data

statistik, laporan pasar,

model ekonometrik,

studi ekonomi secara

mendalam dan profil

negara kopi.

INTERNATIONAL COFFEE

ORGANIZATION 1. Perluasan Akses Pasar

•Aktif pada kegiatan promosi perdagangan IPC (co: Pepper Conclave).

•Memanfaatkan peluang promosi perdagangan lada di Eropa, Timur

Tengah, dan Jepang mengingat tahun 2017 diperkirakan produksi

lada kembali membaik diikuti peluang permintaan yang meningkat dari

ketiga negara tersebut.

•Mendorong agar Komite Marketing IPC dapat kembali aktif. Indonesia

dapat mencalonkan diri sebagai ketua komite dan memanfaatkan komite

ini sebagai upaya promosi perdagangan lada Indonesia.

• Peningkatan standard mutu dan kualitas, antara lain:

- Kerjasama laboratorium pengujian produk lada dengan negara anggota;

- Finalisasi IPC Good Manufacturing Practices;

- Finalisasi IPC Methods of Analysis yang bertujuan untuk menetapkan

standar pengujian.

• Upaya diplomasi secara bilateral dengan Pemerintah Filipina, Kamboja,

dan Tiongkok untuk menjadi anggota IPC.

2. Stabilisasi Harga

• Indonesia dapat memanfaatkan diseminasi informasi harga yang dilakukan

IPC kepada petani melalui short message service (SMS).

• Indonesia perlu mendukung pelaporan data statistik dan informasi lada

yang dilakukan negara anggota IPC sehingga dapat disusun review analisis

pasar yang lebih akurat oleh Sekretariat IPC.

•Memanfaatkan program IPC untuk meningkatkan mutu dan kualitas lada

nasional.

INTERNATIONAL PEPPER COMMUNITY

1. Perluasan Akses Pasar

Penyusunan roadmap penca

paian ekonomi kakao dunia

yang berkelanjutan dan

terdiri dari strategi dan aksi

mengatasi tantangan pada

rantai nilai kakao ditingkat

nasional, regional dan inter

nasional.

ICCO berusaha mengatasi

estimasi terjadinya defisit

pasokan kakao sebesar 900

ribu-1 juta ton pada tahun

2020 sesuai prediksi Barry

Callebaut.

ICCO memiliki program

peningkatan standar dan

kualitas.

2. Stabilisasi Harga

Mewujudkan harga yang

remuneratif dan pendapatan

yang tinggi bagi petani kakao.

INTERNATIONAL COCOA

ORGANIZATION

27 18 KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 19: BRIEFING TARGET EKSPOR, KEBIJAKAN PERJANJIAN · PDF filebriefing target ekspor, kebijakan perdagangan luar negeri, dan perjanjian internasional . bab i arah perubahan dan kebijakan

TERIMA KASIH

www.kemendag.go.id