webinar bimbingan teknis kebijakan ekspor terkait...
TRANSCRIPT
WEBINAR BIMBINGAN TEKNIS KEBIJAKAN EKSPORTERKAIT FASILITASI PEMBIAYAAN DALAMRANGKA PENUGASAN KHUSUS EKSPOR UNTUKMENDORONG UKM BERORIENTASI EKSPOR8 Oktober 2020
Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor
Ditjen Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan
OUTLINE
Susunan Komite Penugasan Khusus Ekspor
Tata Kerja Komite PKE
Tata Kelola Implementasi PKE oleh LPEI
Summary PKE yang sudah berjalan
PKE KAWASAN
PKE UKM Berorientasi Ekspor
SLIDE 03
SLIDE 05
SLIDE 07
SLIDE 04
SLIDE 06
SLIDE 08
Fasilitasi Pembiayaan
SLIDE 11
SUSUNAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR (PKE) BERDASARKAN PMK NO. 198 TAHUN 2017 DAN KMK NO. 66/KMK.08 TAHUN 2020
Dalam Rangka Penugasan Khusus, Menteri Keuangan
membentuk Komite yang terdiri dari anggota tetap yaitu Pejabat
dari Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan
Kementerian Perindustrian
Ketua Merangkap AnggotaDirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, Kemenkeu
Sekretaris merangkap AnggotaDir. Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, DitjenPengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu
Wakil Ketua I merangkapAnggota
Kepala Kebijakan Fiskal, Kemenkeu
Wakil Ketua II merangkapAnggota
Dirjen Kekayaan Negara, Kemenkeu
Wakil Ketua III merangkapAnggota
Sekjen Kemenkeu
Anggota Komite
Staf Ahli Bidang MakroEkonomi, Kemenkeu
Dirjen Perdagangan LuarNegeri, Kemendag
Dirjen Pengembangan EksporNasional, Kemendag
Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan AksesIndustri Internasional,
Kemenperin
Dirjen Asia Pasifikdan Afrika, Kemenlu
Deputi BidangPembiayaan,
Kemenkop UKM
Deputi BidangIndustri dan
Investasi, Kemenparekraf
Kelompok Advisori
Tim Teknis Penugasan Khusus Ekspor
TUGAS
1. Melakukan penilaian hasil kajian aspek ekonomi atas
program ekspor yang diusulkan
2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk
memperoleh masukan dalam perumusan kajian ekonomi
yang diusulkan mejadi Penugasan Khusus
3. Menyusun rekomendasi atas usulan PKE
4. Melakukan sosialisasi kepada K/L potensial dan pihak lain
terkait penugasan khusus
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan penugasan khusus
6. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri
Keuangan
WEWENANG
1. Meminta kelengkapan data dan informasi ususlan program
ekspor kepada K/L pengusul
2. Meminta pendapat pihal lain sesuai keahliannya
3. Merekomendasikan penugasan khusus kepada Menteri
Keuangan
4. Merekomendasikan perubahan, penghentian atau
penundaan pelaksanaan penugasan khusus berdasarkan
hasil monev
5. Memberikan arahan kepada LPEI mengenai pelaksanaan
penugasan khusus yang telah ditetapkan
6. Meminta laporan pelaksanaan penugasan khusus kepada
LPEI di luar laporan periodik
TATA KERJA KOMITE PKE
1 K/L mengajukan Usulan Program Ekspor 7LPEI menyetujui
/menolakTransaksi/
Proyek
2Penilaian aspekekonomi
3Komite memberikan rekomendasi program ekspor
4Menteri menyetujui/ menolak Program Ekspor 6
Pelaku Ekspor mengajukan transaksi/proyek
5
Penilaian aspek finansial
Penyusunan Program Ekspor (oleh Komite PKE) Implementasi Program Ekspor (oleh KomiteLPEI)
Sosialisasi/Pembinaan
TATA KELOLA PENUGASAN KHUSUS EKSPOR
FASILITASI
PEMBIAYAANDukungan Ditjen Daglu sebagai
Anggota Komite Dalam
Penugasan Khusus Ekspor
(PKE)/ National Interest Account
(NIA)
P E N U G A S A N K H U S U S
Penugasan yang diberikan
Pemerintah kepada LPEI untuk
menyediakan pembiayaan,
penjaminan danasuransi utuk
transaksi atau proyek yang secara
komersil sulit dilaksanakan, tetapi
dianggap perluoleh Pemerintah
untuk menunjang kebijakan atau
program Ekspor nasional
01
K R I T E R I A
• Transaksi/Proyek yangsecara
komersial sulit dilaksanakan
• Program Ekspor yangdianggap
perlu oleh pemerintah
02
F A S I L I T A S P E N U G A S A N
K H U S U S• Pembiayaan
• Penjaminan
• Asuransi
03
D A S A R H U K U M
• UU No. 2 Tahun 2009Tentang
LPEI
• PMK 198/PMK.08/2017
Tentang Penugasan Khusus
• KMK No 66/KMK.08/2020
Tentang Komite Penugasan
Khusus Ekspor Tahun2020
• KMK Tentang Program
Ekspor yang mendapatkan
Penugasan Khusus
04
A N G G O T A K O M I T E05
AnggotaKomite terdiri dari :
SUMMARY PENUGASAN KHUSUS EKSPOR
PKE KERETA PENUMPANG &
GERBONG BARANG
Rp1 tr | sd 31 DES 20
Tujuan: Bangladesh dan Srilanka
PKE PESAWAT UDARA
Rp400 M | sd 31 DES 20
Tujuan: Tahailand, Nepal, UEA, dan
Negara- negara di Kawasan Afrika
PKE KAWASAN AFRIKA, ASIA
SELATAN, & TIMUR TENGAH
Rp1,6 tr | sd 31 DES 23
Tujuan: Negara di Kawasan Afrika, Asia
Selatan, dan Timur Tengah
PKE PARIWISATA KEK
MANDALIKA
Rp1,2 tr | sd 31 DES 23
Tujuan: Seluruh Negara (wisman yang
datang ke KEK Mandalika
PKE Dukungan Trade Finance bagi Eksportir
Terdampak Pandemi Covid-19 Rp1 tr
PKE UKM
Rp 500 m | sd 31 DES 2025
Tujuan: Seluruh Negara (kecuali negara
yang mendapatkan perhatian khusus)
PKE UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI
PENERBANGAN INDONESIA
Rp1 tr I sd 31 DES 2021
Tujuan : Seluruh negara dan rute dalam
negeri yang mendukung industri
parisiwata dan penerbangan Indonesia
P I P E L I N E
W W W . Y O U R C O M P A N Y . C O
M
POWER
2PROGRAM PKE UNTUK MENDUKUNG
SEKTOR UKM BERORIENTASI EKSPOR
Program PKE UKMdiharapkandapat diakses semaksimal mungkin oleh UKM sehingga perlu relaksasi atas persyaratan pembiayaan, khususnya dalamhal kewajiban penyediaankolateral
Fasilitas diberikandalambentukRupiah
Termasuk asuransi atas risikogagal bayar dari mitra debitur(importir);
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN No. 372/KMK.08/2020
Surat Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor: AP.02.01/526/2018 tanggal 20 Desember
2018 hal Usulan Penugasan Khusus Ekspor –LPEI
Surat Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor sebagai anggota tetap menyampaikan
masukan terhadap usulan Ka.Bekraf melalui surat Nomor
73/DAGLU.5.4/SD/II/2020 untuk memperluas cakupan PKE Kuliner menjadi PKE
UKM
Program PKE UKM sebagai salah satu upaya untuk mendukung penanganan pandemi
covid-19 dengan memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi UKM antara lain
dengan keringanan tingkat suku bunga dan persyaratan kolateral sehingga perlu
mengakselerasi penyusunan program PKE
L a t a r B e l a k a n g P K E S E K T O R U K M
W W W . Y O U R C O M P A N Y . C O
M POWER
2
Program PKE UKMdiharapkandapat diakses semaksimal mungkin oleh UKM sehingga perlu relaksasi atas persyaratan pembiayaan, khususnya dalamhal kewajiban penyediaankolateral
Fasilitas diberikandalambentukRupiah
Termasuk asuransi atas risikogagal bayar dari mitra debitur(importir);
Sektor Ekonomi : seluruhsektor
Komoditas : seluruh produk baik barang
maupun jasa
Negara tujuan : seluruh negara, kecuali
yang mendapatperhatian khusus
Kriteria Pelaku Ekspor :UKM
Bentuk Fasilitas : Pembiayaan
PROGRAM PKE UNTUK MENDUKUNG
SEKTOR UKM BERORIENTASI EKSPOR
Pengenaan Imbalan : besaran
imbalan pembiayaan maks 6%
untuk pembiayaan dalam mata
uang rupiah (sudah termasuk imbal
jasa penjaminan/premi asuransi
kredit)
Alokasi Dana : Rp 500 M
Jangka Waktu Penugasan : s/d 31
Desember 2025
W W W . Y O U R C O M P A N Y . C O
M
POWER
2
Program PKE UKMdiharapkandapat diakses semaksimal mungkin oleh UKM sehingga perlu relaksasi atas persyaratan pembiayaan, khususnya dalamhal kewajiban penyediaankolateral
Fasilitas diberikandalambentukRupiah
Termasuk asuransi atas risikogagal bayar dari mitra debitur(importir);
K r i t e r i a P e l a k u U s a h a :
UKM sesuai UU 20/2018
Usaha produktif berorientasi Ekspor
Kegiatan usaha min 2 thn dan melaporan lap. keuangan 2 thn terakhir
Badan usaha (badan hukum maupun tidak termasuk perorangan
Memiliki NPWP dan legalitas usaha
Mayoritas dimiliki WNI
Tidak memiliki tunggakan kredit di bank dan tidak sedang dalam proses klaim/tidak
memiliki utang subrogasi pada perusahaan penjaminan/asuransi
Pembiayaan yang akan dijamin/diasuransikan digunakan untuk keg. Usaha di wilayah
NKRI
Memiliki faislitas/jaringan produksi dengan produk standar ekspor
PROGRAM PKE UNTUK MENDUKUNG
SEKTOR UKM BERORIENTASI EKSPOR
W W W . Y O U R C O M P A N Y . C O
M POWER
2
B e n t u k F a s i l i t a s P e m b i a ya a n
• Plafon Pembiayaan :
Usaha Kecil : Rp 500jt – 2 M
Usaha Menengah : Rp 2 M – 15 M
• Skema konvensional maupun syariah
• Tenor Pembiayaan
maks 5 tahun : kredit investasi dan re-
financing
Maks 3 tahun : kredit modal kerja
• Agunan : yg disediakan pelaku usaha
sekurang kurangnya 30% dari plafon
pembiayaan
• Coverage : penjaminan/asuransi kredit dari
perusahaan penjamin/asuransi kredit paling
kurang 70% dari pembiayaan yg diberikan
LPEI
Program PKE UKMdiharapkandapat diakses semaksimal mungkin oleh UKM sehingga perlu relaksasi atas persyaratan pembiayaan, khususnya dalamhal kewajiban penyediaankolateral
Fasilitas diberikandalambentukRupiah
Termasuk asuransi atas risikogagal bayar dari mitra debitur(importir);
• Untuk kredit modal kerja dengan
transaksi open account / non-LC akan
mendapatkan proteksi piutang dagang
komersial LPEI maks coverage
sebesar plafon pembiayaan
• Penerima fasilitas akan disyaratkan
untuk menggunakan Cash Monitoring
System (CMS) pada bank yang ditunjuk
oleh LPEI.
• LPEI bekerjasama dengan Perusahaan
Penjamin kredit dan/atau perusahaan
asuransi kredit berpedoman pada Risk
Acceptance Criteria (RAC)
PROGRAM PKE UNTUK MENDUKUNG
SEKTOR UKM BERORIENTASI EKSPOR
PROGRAM PKE KAWASAN AFRIKA,
ASIA SELATAN DAN TIMUR TENGAH
Sektor Ekonomi : Seluruh Sektor
Komoditas : Seluruh Produk, baik
Barang maupun Jasa, sepanjang
memenuhi Kontribusi Dalam Negeri
sesuai dengan Keputusan Menteri
Badan Usaha, baik berbentuk Badan
Hukum maupun tidak berbentuk Badan
Hukum, termasuk Perorangan yang
melakukan kegiatan ekspor.
Negara Tujuan :Negara-negara di
Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan
Timur Tengah kecuali negara yang
mendapat perhatian khusus
Alokasi Dana : Rp 1.6 Triliun
Jangka waktu penugasan : s.d
31 Desember 2023
Bentuk Fasilitas : Pembiayaan,
Penjaminan, dan/atau Asuransi
o Imbalan Pembiayaan
• paling banyak sebesar 200 (dua
ratus) bps di bawah suku bunga
SBN dalam demoninasi rupiah
dengan tenor yang setara;
• paling banyak sebesar 100
(seratus) basis poin di atas
reference rate 3 bulan dalam
valuta asing
o Imbalan Penjaminan
• paling banyak sebesar 50 (lima
puluh) persen dari imbal jasa
penjaminan komersial LPEI
o Imbalan Asuransi
• paling banyak sebesar 50 (lima
puluh) persen dari premi asuransi
komersial LPEI
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 1/KMK.08/2019
PROGRAM PKE KAWASAN AFRIKA,
ASIA SELATAN DAN TIMUR TENGAH
Relaksasi dalam PKE Kawasan
Ekspor Barang
a) sertifikat tingkat komponen dalam negeri
(TKDN);
b) surat keterangan asal/dokumen sejenis;
c) hasil perhitungan sendiri (self assessment)
TKDN yang dilakukan pelaku ekspor; atau
d) surat pernyataan sebagaimana contoh
format dalam Lampiran KMK
1/KMK.08/2019.
Ekspor Jasa
a) laporan TKDN;
b) visa;
c) dokumen izin kerja; atau
d) surat pernyataan sebagaimana
contoh format dalam Lampiran
KMK 1/KMK.08/2019.
Dokumen Pemenuhan Kontribusi Dalam Negeri:
14
T E R I M A K A S I H
DIREKTORAT FASILITASI
EKSPOR DAN IMPOR
Contact Us
021-3858171
[email protected]@gmail.com
Gedung Kementerian Perdagangan, Gedung 2 Lantai 1
Jl. MI Ridwan Rais No.5 Jakarta Pusat 10110