brief note-18-2015-kewirausahaan sosial

5
Brief Note rief Note rief Note rief Note Edisi 18, 2015 Kewirausahaan Sosial dalam Perspektif Lapangan

Upload: primahendra

Post on 06-Aug-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial

BBBBrief Noterief Noterief Noterief Note Edisi 18, 2015

Kewirausahaan Sosial dalam Perspektif Lapangan

Page 2: Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial

Kewirausahaan Sosial dalam Perspektif

Terminologi kewirausahaan sosial semakin mendapatkan sorotan dari praktisi sosial, LSM, pemerintah, maupun lembaga bilateral dkewirausahaan sosial menjadi terminologi yapermasalahan sosial tidak dapat ditangani dengan pendekatan karitatif dan mengandalkan keterlibatan pihak eksternal secara terus menerus. Kedua, donor, dan pemerintah memperlihatkan perlunya melembagakan berkelanjutan. Ketiga, dikenalinya pendekatan kewirausahaan dan bisnis yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah sosial. Ketiga alasan utama dengan bobot dan penekanan yang berbeda-beda telah mendorong pemangku kepentingan dari isu sosial untuk mengembangkan kewirausahaan sosial. Apa yang bisa diharapkan dari kewirausahaan sosial? Lima hal yang dimaksudkan untuk dicapai melalui pengembangan kewirausahaan sosial mencakup:

1. Masalah sosial dapat tertangani secara berkelanjutan dan tidak terjebak dalam pendekatan proyek.

2. Masalah sosial akan ditangani oleh pemangku kepentingan lokal yang terlibat langsung sehingga memiliki komitmen, kepentingan, dan keterlibatan yang lebih dalam.

3. Masalah sosial dipandang tidak lagi sebagai masalah tetapi menjadi peluang untuk mengembangkan inisiatif-inisiatif lokal yang relevan

4. Memberdayakan masyarakat yang mengalami masalah sosial, mereka bukan lagi korban yang tidak berdaya melainkan pelaku dan aktor y

5. Berkembangnya pola-pola kemitraan baru dalam mengatasi masalah sosial. patron-klien dan lebih mengarah pada kolaborasi dengan relasi yang

Untuk mengembangkan kewirausahaan sosial pada aras lapangan, maka adalah:

Kewirausahaan Sosial dalam Perspektif Lapangan

Riza Primahendra

Terminologi kewirausahaan sosial semakin mendapatkan sorotan dari praktisi sosial, LSM, maupun lembaga bilateral dan multilateral. Setidaknya terdapat tiga alasan utama mengapa

kewirausahaan sosial menjadi terminologi yang berkembang. Pertama, munculrmasalahan sosial tidak dapat ditangani dengan pendekatan karitatif dan mengandalkan keterlibatan

pihak eksternal secara terus menerus. Kedua, berbagai pengalaman intervensi sosial memperlihatkan perlunya melembagakan program-program

dikenalinya pendekatan kewirausahaan dan bisnis yang dapat dipergunakan untuk Ketiga alasan

utama dengan bobot dan penekanan yang beda telah mendorong pemangku

osial untuk embangkan kewirausahaan sosial.

diharapkan dari Lima hal yang

dimaksudkan untuk dicapai melalui pengembangan kewirausahaan sosial

Masalah sosial dapat tertangani a berkelanjutan dan tidak

terjebak dalam pendekatan proyek. ditangani oleh pemangku kepentingan lokal yang terlibat langsung sehingga

memiliki komitmen, kepentingan, dan keterlibatan yang lebih dalam. Masalah sosial dipandang tidak lagi sebagai masalah tetapi menjadi peluang untuk

inisiatif lokal yang relevan dan berdampak luas. Memberdayakan masyarakat yang mengalami masalah sosial, mereka bukan lagi korban yang tidak berdaya melainkan pelaku dan aktor yang berdaya dan mampu.

pola kemitraan baru dalam mengatasi masalah sosial. klien dan lebih mengarah pada kolaborasi dengan relasi yang setara.

gkan kewirausahaan sosial pada aras lapangan, maka lima tahap yang perlu dilakukan

Wirausaha Sosial

Pendekatan baru intervensi

sosial

Aplikasi manajemen

usaha

hal 2222 dari 5555

Kewirausahaan Sosial dalam Perspektif

Terminologi kewirausahaan sosial semakin mendapatkan sorotan dari praktisi sosial, LSM, perusahaan, multilateral. Setidaknya terdapat tiga alasan utama mengapa

muncul kesadaran bahwa rmasalahan sosial tidak dapat ditangani dengan pendekatan karitatif dan mengandalkan keterlibatan

intervensi sosial oleh LSM, lembaga program sosial sehingga

dikenalinya pendekatan kewirausahaan dan bisnis yang dapat dipergunakan untuk

ditangani oleh pemangku kepentingan lokal yang terlibat langsung sehingga

Masalah sosial dipandang tidak lagi sebagai masalah tetapi menjadi peluang untuk

Memberdayakan masyarakat yang mengalami masalah sosial, mereka bukan lagi korban yang tidak

pola kemitraan baru dalam mengatasi masalah sosial. Meninggalkan pola

tahap yang perlu dilakukan

Pelembagaan program sosial

Page 3: Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial

1. Melaksanakan analisa sosial lapangan dan dapat dikapitalisasi(Most Significant Change) dari pengalaman berbagai inisiatif sosia

2. Lakukan inovasi sosial. Inovasi sosial menuntut kreativitas dan pembelajaran dari apa yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Penggalangan modal sosialmenuntut dua hal yaitu apresiasi terhadap beragam bentuk modal sosial dan kapasitas untuk melakukan kapitalisasi dan sinergi dari modal-modal sosial yang ada di masyarakat.

4. Mulai usaha sosial (social businessSecara sederhana usaha sosial adalah mengembangkan kegiatan ekonomi dalam konteks sosial tertentu. Konteks sosial tersebut mempengaruhi baik rantai pasokan (model) maupun rantai nilai (

5. Pemasaran sosial (social marketingcara pandang masyarakat dengan menMasyarakat seringkali percaya ketika melihat (berjalan akan memberikan dorongan kuat bagi masyarakat untuk mau berubah dan berkemb

Di lapangan, kewirausahaan sosial bukan sebuah pengalaman proses pemberdayaan dan menjadi efektif manakala menjadi menyempurnakan berbagai inisiatif sosialterkait dengan kewirausahaan sosial adalah komunikator, perusahaan dapat mengkomunikasikan wacana dan potensi kewirausahaan sosial kepada pemangku kepentingan. Sebagai inisiator, perusahaan dapat memulai proyek percontohan dalam skala terbatas yang dapat menjadi rujukan berbagai pihak. Skolaborasi berbagai pihak untuk mengembangkan kewirausahaan sosial pa

laksanakan analisa sosial dengan memberikan tekanan pada modal atau asset yang ada di lapangan dan dapat dikapitalisasi. Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan adalah MSC

dari pengalaman berbagai inisiatif sosial sebelumnya. Inovasi sosial

menuntut kreativitas dan pembelajaran dari apa yang telah

Penggalangan modal sosial. Hal ini

dua hal yaitu apresiasi terhadap beragam bentuk modal sosial dan kapasitas untuk

dan sinergi modal sosial yang ada di

social business). Secara sederhana usaha sosial adalah mengembangkan kegiatan ekonomi

konteks sosial tertentu. Konteks sosial tersebut mempengaruhi baik rantai pasokan (supply chain), model bisnis (

maupun rantai nilai (value chain) dari kegiatan ekonomi yang dikembangkan.social marketing) pada dasarnya adalah inisiatif untuk merubah perilaku dan

cara pandang masyarakat dengan menggunakan pengalaman dari usaha sosial yang dikembangkanMasyarakat seringkali percaya ketika melihat (seeing is believing) dan karenanya usaha sosial yang berjalan akan memberikan dorongan kuat bagi masyarakat untuk mau berubah dan berkemb

ewirausahaan sosial bukan sebuah tema baru namun lebih merupakan sinergi dari dayaan dan pengembangan masyarakat. Kewirausahaan sosial

menjadi efektif manakala menjadi dipergunakan sebagai peluang untuk meninjau kembali dan menyempurnakan berbagai inisiatif sosial termasuk kegiatan CSR. Apa yang dapat dilakukan perusahaan terkait dengan kewirausahaan sosial adalah KIK, yaitu: Komunikator, Inisiator, dan

erusahaan dapat mengkomunikasikan wacana dan potensi kewirausahaan sosial kepada Sebagai inisiator, perusahaan dapat memulai proyek percontohan dalam skala

terbatas yang dapat menjadi rujukan berbagai pihak. Sebagai kolaborator, perusahaan dapat memfasilitasi kolaborasi berbagai pihak untuk mengembangkan kewirausahaan sosial pada skala yang lebih luas.

-----

Analisa Sosial

Galang Modal Sosial

Mulai Usaha Sosial

Pemasaran Sosial

hal 3333 dari 5555

dengan memberikan tekanan pada modal atau asset yang ada di dapat dipergunakan adalah MSC

l sebelumnya.

, model bisnis (business dikembangkan.

) pada dasarnya adalah inisiatif untuk merubah perilaku dan ggunakan pengalaman dari usaha sosial yang dikembangkan.

dan karenanya usaha sosial yang berjalan akan memberikan dorongan kuat bagi masyarakat untuk mau berubah dan berkembang.

tema baru namun lebih merupakan sinergi dari Kewirausahaan sosial hanya akan

dipergunakan sebagai peluang untuk meninjau kembali dan Apa yang dapat dilakukan perusahaan

dan Kolaborator. Sebagai erusahaan dapat mengkomunikasikan wacana dan potensi kewirausahaan sosial kepada

Sebagai inisiator, perusahaan dapat memulai proyek percontohan dalam skala ebagai kolaborator, perusahaan dapat memfasilitasi

yang lebih luas.

Lakukan Inovasi Sosial

Galang Modal Sosial

Page 4: Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial

hal 4444 dari 5555

Riza Primahendra adalah salah satu pendiri AMERTA. Sejak 1999 terlibat dalam berbagai kegiatan tanggung jawab sosial,pemberdayaan masyarakat, pembangunan sosial, advokasi, pengembangan kapasitas dan kelembagaan. Sejak 2002 telah memberikan konsultasi, pelatihan, dan melakukan kajian untuk berbagai lembaga

pemerintah, lembaga bilateral dan multilateral, LSM, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan perusahaan pada berbagai sektor. Selama beberapa tahun terakhir berkarya dalam industri minyak dan gas dengan menangani beragam fungsi seperti manajemen strategi, community development & relation, government relation, land acquisition, business license & permit, PR & communication, human resource, security management, workplace management, WP&B, accounting & cost control. Alamat kontak: [email protected]

Page 5: Brief Note-18-2015-kewirausahaan sosial

hal 5555 dari 5555

adalah jejaring para praktisi CSR yang mengembangkan metode dan praktik terbaik CSR untuk mendukung berbagai organisasi dan perusahaan mengembangkan CSR dan mewujudkan kinerja sosial yang efektif dan berkelanjutan.

AMERTA mengembangkan kompetensi dalam:

• SOCIAL STUDY. Berbagai kajian dan penilaian seperti PRA (Participatory Rural Appraisal), PLA (Participatory Learning Action), Baseline Study, Studi Dampak, Social Risk Assessment, SEAGA (Socio-Economic & Gender Analysis), SLA (Sustainable Livelihood Analysis), HRIA (Human Rights Impact Assessment) adalah kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai langkah awal melaksanakan CSR.

• CSR PLANNING & PROGRAMMING. Perumusan rencana strategis dan program CSR berbasis konteks social dan model bisnis adalah langkah lanjut yang dilaksanakan untuk memastikan CSR dilaksanakan sebagai sebuah system manajemen.

• CSR PROJECT MANAGEMENT. Berbagai bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan perusahaan perlu didesain untuk memiliki dampak sosial. Microfinance& small business development, community organizing& facilitation, behavior change & social marketing dan advocacy adalah bentuk-bentuk CSR di lapangan.

• INDUSTRIAL RELATION & HR. Hubungan industrial dan SDM merupakan bagian dari CSR internal perusahaan dan perlu dikelola secara sistematis dan strategis sehingga mendukung tujuan bisnis.

Kantor:Kantor:Kantor:Kantor: Jl. PuloAsem Utara A 20

Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta 13220, Indonesia Ph: 62-21-29833288; Fax: 62-21-4719005

www.amerta.id