brant as

93
1. Status : WS Strategis Nasional 2. Status Kewenangan : Pemerintah 3. Propinsi : Jawa Timur 4. Kabupaten : Kabupaten Blitar , Kabupaten Jombang , Kabupaten Kediri , Kabupaten Malang , Kabupaten Mojokerto , Kabupaten Nganjuk , Kabupaten Sidoarjo , Kabupaten Trenggalek , Kabupaten Tulungagung , Kota Batu, Kota Blitar , Kota Kediri , Kota Malang , Kota Mojokerto , Kota Surabaya 5. DAS : DAS Arjosari, DAS Bakung Wetan, DAS Bandung Kulon, DAS Bandung Muara, DAS Bang, DAS Bang Wetan, DAS Banjar, DAS Banteng Lor, DAS Banteng Mati, DAS Banteng Muara, DAS Banteng Ngisor, DAS Banteng Tengah, DAS Banteng Wetan, DAS Banyu Anjlog, DAS Barek, DAS Bawang, DAS Bawang Wetan, DAS Bendo, DAS Bengkorok, DAS Bengkung, DAS Benjol,

Upload: burhannudin-apriliansyah

Post on 12-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Brant As

TRANSCRIPT

Page 1: Brant As

1. Status : WS Strategis Nasional

2. Status Kewenangan : Pemerintah

3. Propinsi : Jawa Timur

4. Kabupaten : Kabupaten Blitar , Kabupaten Jombang , Kabupaten Kediri , Kabupaten Malang , Kabupaten Mojokerto , Kabupaten Nganjuk , Kabupaten Sidoarjo , Kabupaten Trenggalek , Kabupaten Tulungagung , Kota Batu, Kota Blitar , Kota Kediri , Kota Malang , Kota Mojokerto , Kota Surabaya

5. DAS : DAS Arjosari, DAS Bakung Wetan, DAS Bandung Kulon, DAS Bandung Muara, DAS Bang, DAS Bang Wetan, DAS Banjar, DAS Banteng Lor, DAS Banteng Mati, DAS Banteng Muara, DAS Banteng Ngisor, DAS Banteng Tengah, DAS Banteng Wetan, DAS Banyu Anjlog, DAS Barek, DAS Bawang, DAS Bawang Wetan, DAS Bendo, DAS Bengkorok, DAS Bengkung, DAS Benjol, DAS Besole, DAS Besuki, DAS Blader, DAS Bojowolo, DAS Bolulu, DAS Bolulu Kidul, DAS Bondoroto, DAS Brantas, DAS Brumbon, DAS Buhpenceng, DAS Bulubendo, DAS Buntung, DAS Cengkrok, DAS Centong, DAS Ciuh, DAS Clungup, DAS Craken, DAS Cuang, DAS Cuang Lor, DAS Cuang Wetan, DAS Dadap, DAS Dadap Kidul, DAS Dadap Senter, DAS Dadap Tengah, DAS Dadap Wetan, DAS Dadapan Lor, DAS Dampar, DAS Dampar Laut, DAS Dampar Timur, DAS Dampar Utara, DAS Darungan, DAS Dlodo, DAS Donowari, DAS Encret, DAS Gayam, DAS

Page 2: Brant As

Gayasan, DAS Gemah, DAS Gerbo, DAS Gesingan, DAS Gilang, DAS Glebeng, DAS Goagladak, DAS Gondo Mayit, DAS Grangan, DAS Gufitmas, DAS Jabung, DAS Jambean, DAS Jerong, DAS Jogromo, DAS Joketro, DAS Jurang Wetan, DAS Jurangmadangan, DAS Karanganyar, DAS Karanggandu, DAS Keboireng, DAS Kedung Kulon, DAS Kedung Tengah, DAS Kedung Wetan, DAS Kemudinan, DAS Kenongo, DAS Kidungan, DAS Klakah, DAS Klakah Muara, DAS Klatak, DAS Kliwing, DAS Konang, DAS Kondang, DAS Kondang Iwak, DAS Kondang Iwak Tengah, DAS Kondang Iwak Wetan, DAS Kondang Kulon, DAS Kondang Merak, DAS Kondang Merak Tengah, DAS Krecek, DAS Krecek Wetan, DAS Kunir, DAS Kunir Wetan, DAS Kuteng, DAS Lele, DAS Lembak Muara, DAS Lembak Ujung, DAS Lenggok, DAS Lenggoksono, DAS Lentok, DAS Lewenglembak, DAS Logundi, DAS Logundi Kulon, DAS Logundi Tengah, DAS Manding, DAS Muara Centong, DAS Mulang, DAS Mulyo Kulon, DAS Mulyo Tengah, DAS Mulyo Wetan, DAS Ngadeyan, DAS Ngadipuro, DAS Ngadipuro Kulon, DAS Ngadipuro Wetan, DAS Ngampal, DAS Ngasem, DAS Ngelo, DAS Ngemplak, DAS Ngepoh, DAS Ngliyep, DAS Ngulung, DAS Ngulung Kulon, DAS Ngulung Wetan, DAS Orang, DAS Pacar, DAS Pacer, DAS Pakem, DAS Pakem Kulon, DAS Pakem Wetan, DAS Pandanan Muara, DAS Pandanan Wetan, DAS Pang, DAS Panggul, DAS Panggul Kulon, DAS Panggul Tengah, DAS Panggul Wetan, DAS Panggung Pucung, DAS Pasir, DAS Pasir hitam, DAS Pasir Putih, DAS Pasir Tengah, DAS Pasiraman, DAS Pehpulo, DAS Peketingan, DAS Penden, DAS Penguluran, DAS Perahuemak, DAS Perahumerak, DAS Perbatasan, DAS Prambonan, DAS Pringapus, DAS Pucung, DAS Purwo, DAS Putuk, DAS Rawa Banyubiru, DAS Ringinbandul, DAS Ringinrejo, DAS Rowo, DAS Salam, DAS Samar, DAS Sanggar, DAS Sanggungbendo, DAS Sat, DAS Sempu, DAS Serang, DAS Serang Kulon, DAS Serang Kulon, DAS Setran, DAS Setro, DAS Sidem, DAS Sipelot Deket, DAS Sipelot Lor, DAS Sipelot Tengah, DAS Sondro, DAS Sukorejo, DAS Sumber Asih, DAS Sumber Manis, DAS Sumber Manis Wetan, DAS Sumber Manjing, DAS Sumber Manjing Kulon, DAS Sumber Manjing Wetan, DAS Sumberduren, DAS Sumberpelus, DAS Sumbersih, DAS Tambakrejo Lor, DAS Tambakrejo Tengah, DAS Tambakrejo Wetan, DAS Tangkilan, DAS Tarangan, DAS Tasikmadu, DAS Tengger, DAS Tengger Wetan, DAS Timpaknongko, DAS Trubus, DAS Tugurejo, DAS Tulungrejo Kulon, DAS Tulungrejo Wetan, DAS Tumpak, DAS Tumpak Cathak, DAS Tumpak Kepuh, DAS Tumpak Miri, DAS Tundo, DAS Ujung Sipelot, DAS Ulamati, DAS Ulo Wetan, DAS Watu Kulon, DAS Watu Lawang, DAS Watugebang, DAS Watuputih, DAS Wediawu, DAS Wediawu Lor, DAS Weru, DAS Wonojoyo, DAS Wonosari.

6. DAS Terbesar : DAS Brantas

7. Luas Wilayah Sungai : 14.103 km2

Page 3: Brant As
Page 4: Brant As

Tabel 3.1 Kebijakan dan Strategi Serta Program dan Kegiatan Pengelolaan Sungai Brantas Terpadu

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I. TERWUJUD-NYA KONDISI TATA AIR DAS YANG OPTIMAL

A. Land Use Planning

Seluruh Kawasan Restorasi/reklamasi/kon-servasi pada seluruh kawasan dg mengacu pada kesesuaian lahan, Indeks Penutupan Lahan (IPL) dan Kesesuaian Penggunaan Lahan (KPL) sesuai dg. standart dan kriteria yg ditetapkan

Penataan kembali penggunaan lahan yg ada berdasarkan kesesuaian lahan dan atau Rencana Tata Ruang Wilayah

Restorasi/Reklamasi/Konservasi pada Hutan Konservasi, Hutan Lindung, Hutan Produksi dan Kawasan Budidaya diluar hutan

Penetapan penggunaan lahan berdasarkan kesesuaian penggunaan lahan dan atau RT RW pada seluruh kawasan 1 paket

Restorasi/Reklamasi/Konservasi seluruh kawasan berdasarkan indikator Indeks Penutupan Lahan (IPL) sebesar 143.977 ha

Restorasi/Reklamasi/Kon-servasi seluruh kawasan berdasarkan indikator IPL sebesar 143.977 ha

1 paket / 287.954 ha

Bappeda Prop, Dinas Kehutanan Prop, Perum Perhutani Unit I, Dinas Perkebunan, Pertanian Prop, Bapedal Prop, Perguruan Tinggi, Forum DAS

B. Mewujudkan penataan wilayah DAS Brantas yg terintegrasi antar wilayah, antar sektor dan antar pemangku kepentingan

1. Terjalinnya kerjasama antar wilayah antar sektor & pemangku kepentingan dlm pengelolaan DAS Brantas.

1. Mengembangkan kerjasama antar wilayah, sektor & pemangku kepentingan Kab/ Kota dalam pengelol

1. Mengoptimalkan peran dan fungsi BAPPEDA Jatim dan Kab/Kota serta BP DAS Brantas dalam perencanaan wilayah DAS Brantas

1. Pengembangan rencana tata ruang wilayah DAS Brantas

1. Koordinasi Perencana-an tata ruang wilayah DAS

1.Koordinasi Perencana-an tata ruang

wilayah DAS

1.Koordinasi Perencana-an tata ruang

wilayah DAS

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota Bappeda Prop/ Kab/Kota, BPDAS Brantas

Page 5: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

aan DAS Brantas

2. Terwujudnya perijinan yg sesuai dg tata ruang DAS Brantas

2. Mengoptimalkan peranan rencana tata ruang DAS sebagai basis perijinan

2. Mengoptimalkan fungsi Dinas/ pemangku kepenting an di Prop. Jatim dan Kab/Kota dlm peman-faatan dan pengen-dalian wilay

2.Legislasi penataan tata ruang wilayah DAS Brantas

Penyusunan dokumen rencana tata ruang wilayah DAS Brantas 1 paket

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota Bappeda Prop/ Kab/Kota, BPDAS Brantas

Page 6: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

ah DAS

3.Meningkat-nya kesadar-an masyara-kat dalam pengelolaan sesuai DAS Brantas

3. Mengoptimalkan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat dalam pengelolaan tata ruang DAS Brantas

3.Menertibkan ijin yang tidak sesuai tata ruang DAS Brantas

3. Pengembangan sistem perijinan berbasis tata ruang di wilayah DAS Brantas

Penyusunan perda tata ruang wil. DAS Brantas 1 paket

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota , Sekda Prop/Kab/ Kota, Biro Hukum Prop/Kab/Kota, Bappeda Prop/ Kab/Kota, BPDAS Brantas

4. Pengawasan dan penertiban ijin pengelolaan wilayah DAS Brantas

Pembentuk-an dan operasional Badan pengawas dan pengendali perijinan di wilayah DAS Brantas 1 paket

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota , Sekda Prop/Kab/ Kota, Biro Hukum Prop/Kab/Kota, Bappeda Prop/ Kab/Kota, BPDAS Brantas

5. Advokasi dan penyuluh

Pelatihan SDM dalam pengelolaan DAS Brantas 4 paket

Pelatihan SDM dalam pengelolaan DAS Brantas 4 paket

Pelatihan SDM dalam pengelolaan DAS Brantas 4 paket

12 paket Badan Diklat, Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota ,

Page 7: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

an pengelolaan DAS Brantas

Sekda Prop/Kab/ Kota, Biro Hukum Prop/Kab/Kota, Bappeda Prop/ Kab/Kota, BPDAS Brantas

C. Pelestarian/ Konservasi pada kawasan pemukiman dan fasilitas umum

1. Kawasan pemukiman dan fasilitas umum yg terbuka hijau atau vegetasi penutupan lahannya masih rendah (<30%)

Melibatkan masyarakat secara luas dalam penghijauan lingkungan dg harapan terciptanya ruang terbuka hijau yg berfungsi sebagai resapan air dan pelestarian lingkungan

Pengendalian lingkungan diwilayah/kawasan pemukiman dan fasilitas umum

Penghijauan Lingkungan

Penghijauan Lingkungan sebesar 5.537 ha

Penghijauan Lingkungan sebesar 38.763 ha

Penghijauan Lingkungan sebesar 38.763 ha

83.063 ha

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, Bapedal (LH) Kab/Kota, Masyarakat

2. Fasilitas umum/ ruang terbuka hijau di dalam Kota/ Kab.

Penanaman vegetasi sebagai pelindung, pengembalian ekosistem wilayah, penyerapan polutan CO2

Pengupayakan kese-imbangan lingkungan perkotaan

Pembangunan hutan kota

Membangun hutan Kab/ Kota di DAS Brantas minimal 25 ha per Kab / Kota

Membangun dan memeli-hara hutan kota diseluruh Kab/Kota di DAS Brantas seluas minimal 50 ha

Membangun dan memeli-hara hutan kota di seluruh Kab/Kota di DAS Brantas seluas minimal 100 ha

175 ha Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, Pem. Prop/Kab/ Kota

Page 8: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

D. Pengendalian daya rusak air

1. Pengendalian erosi dan sedimentasi

Seluruh kawasan budidaya yg tingkat erosinya masih diatas toleransi

Pengendalian erosi dan sedimentasi pada bidang olah diwilayah up land yg diarahkan mengedalikan surface run off dg penerapan pemantapan drainage wilayah

Menerapkan teknologi konservasi tanah yg sesuai dg kondisi biogeofisik wilayah sasaran

Rehabilitasi/ konservasi tanah

Penyempur-naan teras dan saluran pembuangan air 3.900 ha

Penyempur-naan teras dan saluran pembuangan air 27.320 ha

Penyempur-naan teras dan saluran pembuangan air 27.320 ha

58.540 ha

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota BPDAS Brantas, PJT I

Tebing sungai dg ke dalaman >3 m yg berada pada wil. hulu & sebagian pada areal meandering

Pengendalian morfoerosi pada tebing sungai dlm. bentuk Reboisasi/ penghijauan dg jenis vegetasi yg mempunyai perakaran kuat didalam mendukung stabilitas tebing sungai

Pengendalian tebing sungai yg rawan terhadap morfoerosi

Perlindungan tebing sungai pada kawasan hulu

Stream bank protection 6 unit

Stream bank protection 40 unit

Stream bank protection 39 unit

85 unit BBWS Kali Brantas, PJT I, BPDAS Brantas, Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, LH Kab/ Kota

Pada alur-alur sungai pada wil. yg tingkat erosi dan sedimentasi-nya diatas

Pengendalian erosi dan sedimentasi pada alur sungai dg. membangun konstruksi sediment

Pengendalian erosi dan sedimentasi serta morfoerosi

Pengendalian erosi dan sedimentasi

Pembuatana. Dam Pe-ngendali 5 unit,b. Dam Penahan 50 unit,

Pembuatan a. Dam Pe-ngendali 50 unit,b. Dam Penahan 345 unit,c. Gully Plug 613 unit

Pembuatan a. Dam Pe-ngendali 45 unit,b. Dam Penahan 300 unit,

100 unit

695 unit

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, PJT I

Page 9: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

toleransi dan pada wil. yg masih terjadi proses morfologi pada alur-alur sungai

trap secara sederhana yg diharapkan mampu dikembangkan oleh masyarakat

pada alur-alur sungai sehingga stabilitas alur sungai terkendali

c. Gully Plug 87 unit c. Gully Plug 613 unit

1.313 unit

2. Pengendalian daya rusak air

Mengupaya-kan keber-langsungan aktivitas masyarakat dan terlin-dunginya sarana dan prasarana.

Melakukan pengendalian daya rusak air secara menyeluruh yang mencakup pencegahan, penanggulangan dan pemulihan kualitas lingkungan akibat daya rusak air

Melakukan pengen-dalian banjir yang terintegrasi pada sungai utama dan anak sungai dimana pada sungai utama dengan kala ulang 50 tahun, pada anak sungai dengan kala ulang 10 tahun.

Melakukan normali-sasi anak-anak sungai

Melakukan normalisasi anak-anak sungai yang sering meng-alami banjir.

Melakukan normalisasi anak-anak sungai yang sering meng-alami banjir.

Melakukan normalisasi anak-anak sungai yang sering meng-alami banjir.

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan Prop. Jatim, BPDAS Brantas

Meningkatkan (upgrade) kemampuan fasilitas pengendalian banjir dan peringatan dini

Meningkatkan (upgrade) kemampuan fasilitas pengendalian banjir dan peringatan dini

Meningkatkan (upgrade) kemampuan fasilitas pengendalian banjir dan peringatan dini

Meningkat-kan (up-grade) kema-mpuan fasili-tas pengen-dalian banjir dan peringa-tan dini

1 paket

Page 10: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Penetapan daerah lindung bagi kawasan daerah tangkapan air

Membuat penetapan daerah lindung bagi kawasan daerah tangkapan air yang kritis

Membuat penetapan daerah lindung bagi kawasan daerah tangkapan air yang kritis di DAS Brantas dengan menerbitkan Perda terkait

Membuat penetapan daerah lindung bagi kawasan daerah tangkapan air yang kritis di DAS Brantas dengan menerbitkan Perda terkait

Membuat penetapan daerah lindung bagi kawasan daerah tangkapan air yang kritis di DAS Brantas dengan menerbitkan Perda terkait

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan Prop. Jatim,, BPDAS Brantas.

Pengendalian dan pengawasan sempadan sungai, danau, waduk, dan mata air

Melakukan pengendalian dan pengawasan sempadan sungai, danau, waduk, dan mata air bersama semua instansi terkait dan masyarakat

Melakukan pengendalian dan pengawasan sempadan sungai, danau, waduk, dan mata air bersama semua instansi terkait dan masyarakat

Melakukan pengendalian dan pengawasan sempadan sungai, danau, waduk, dan mata air bersama semua instansi terkait dan masyarakat

Melakukan pengendalian dan pengawasan sempadan sungai, danau, waduk, dan mata air bersama semua instansi terkait dan masyarakat

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan Prop. Jatim,, BPDAS Brantas.

Mengupaya-kan sistem pencegahan bencana akibat daya rusak air

Membuat peta rawan bencana banjir, tanah longsor, dan kekeringan ,mengembangkan sistem peramalan banjir dan informasi dini

Penciptaan sistem peramalan banjir dan informasi dini berbasis masyarakat, dengan prioritas daerah rawan banjir.

Mengembangkan prototype peralatan peramalan banjir dan informasi dini dengan menggunakan teknologi dalam negeri

Mengembangkan prototype peralatan peramalan banjir dan informasi dini dengan menggunakan teknologi dalam negeri

Mengembangkan sistem peramalan banjir dan informasi dini berbasis masyarakat, dengan prioritas daerah rawan banjir di seluruh DAS Brantas

Mengembangkan sistem peramalan banjir dan informasi dini berbasis masyarakat, dengan prioritas daerah rawan banjir di seluruh DAS Brantas

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan Prop. Jatim, BPDAS Brantas, Stkorlak PB..

Pembuatan peta resiko banjir di daerah rawan banjir di DAS Brantas yang dapat menunjukkan tinggi

Pembuatan peta resiko banjir di daerah rawan banjir di DAS Brantas yang dapat menunjukkan tinggi

Mengembangkan sistem-sistem berbasis masyarakat yang berusia lanjut dan penyandang cacat ketika dilakukan

1 paket

Page 11: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

genangan, tempat berlindung dan rute evakuasi

genangan, tempat berlindung dan rute evakuasi

praktek evakuasi

E. Pengembangan sumber daya air

1. Peningkatan water yield

1. Sumber air yg kondisi fluktuasi debitnya tinggi atau terjadi penurunan potensi debit, baik pada musim peng-hujan mau-pun kemarau

Meningkatkan kembali land cover yg sesuai pada daerah radius 200 m dari sumber air dan pada catchment area sumber mata air

Rehabilitasi sumber mata air yg kritis

Pelestarian sumber mata air

Pelestarian sumber mata air 83 unit

Pelestarian sumber mata air 581 unit

Pelestarian sumber mata air 581 unit

1.245 unit

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, BBWS Kali Brantas, PJT I, LH Kab/Kota, Masya-rakat

2.Wilayah pemukiman penduduk

Mengendalikan surface run-off dg menampung air hujan dari rumah-rumah penduduk kedalam sumur resapan

Pengendalian aliran permukaan dan peningkatan resapan air kedalam tanah

Pengendalian sumber daya air

Sumur resapan air 73 unit

Sumur resapan air 490 unit

Sumur resapan air 490 unit

1.053 unit

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, BBWS Kali Brantas, PJT I, LH Kab/Kota, Masya-rakat

3. Wilayah pemukiman dan fasilitas umum

Mengendalikan surface ru-off dg meresapkan air hujan kedalam lubang biopori

Pengendalian aliran permukaan dan peningkatan resapan air kedalam tanah

Pengendalian sumber daya air

Lubang Bipori 6.465 buah

Lubang Bipori 45.245 buah

Lubang Bipori 45.245 buah

96.955 buah

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, BBWS Kali Brantas PJT I, LH, Kab/ Kota,

Page 12: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Masyarakat

4. Wilayah budidaya lahan kering / up land

Penyimpanan/ penam-pungan air hujan guna mencukupi kebutuhan air pada budidaya lahan kering

Membangun model penampungan air hujan berupa embung secara sederhana pada lahan kering

Pengendalian sumber daya air

Pembuatan model embung 2 unit

Pembuatan model embung 17 unit

Pembuatan model embung 17 unit

36 unit Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, BBWS Kali Brantas, PJT I, LH Kab/Kota, Masya-rakat

5. Bidang olah pada kawas-an budidaya dg klas lereng >8%

Menampung air & me-resapkan kedalam tanah serta mengurangi aliran permukaan & menam-pung sedimentasi pada kawasan budidaya

Pengendalian daya rusak air pada bidang oleh melalui rorak/ saluran buntu

Pengendalian sumber daya air

Pembuatan rorak 115.921 buah

Pembuatan rorak 809.00 buah

Pembuatan rorak 809.00 buah

1.733.921 buah

Dishut Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, BBWS Kali Brantas, PJT I, LH Kab/Kota, Masyarakat

6. Mengupaya-kan tersedia-nya air dg kualitas dan kuantitas yg memadai

Melakukan konservasi melalui perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, serta pengelolaan kualitas air dan pencemaran air dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang

Peningkatan demand management (efisiensi penggunaan air) dan supply management (peningkatan normal water level)

Studi peninggian bendungan

Mengem-bangkan sistem insentif

Mengem-bangkan sistem insentif

Mengem-bangkan sistem insentif

1 paket Balai Besar Wilayah Sungai Kali Brantas, Perum Jasa Tirta I, Dinas PU Pengairan Prop. Jawa Timur, BPDAS Brantas,Bappeprop, Pemda Prop/Kab/ Kota, LSM, Masya-

Page 13: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

ditetapkan rakat, dll

7. Pengemba-ngan potensi sumber daya air untuk pembangkit-an tenaga listrik secara optimal untuk menu-njang keta-hanan energi

1. Evaluasi potensi PLTA

2. Koordinasi dengan LPE untuk pengajuan PPA

3. Kerjasama dg investor untuk berinvestasi

Pengembangan PLTA di DAS Brantas

Pendataan potensi PLTA

Menyusun kajian studi kelayakan, Pelaksanaan konstruksi PLTA

1 paket

2. Pendayagunaan sumber daya air

1. Mengem-bangkan efisiensi pemanfaatan air

Melaksanakan kegiatan prokasih secara intensif dan berkelanjutan

Melibatkan generasi muda, sekolah, pondok pesantren, organisasi non pemerintah dan perguruan tinggi.

Melakukan kegiatan prokasih

Melakukan keg. prokasih di seluruh Kab/ Kota di WS Brantas secara inten-sif dan berke-lanjutan

Melakukan kegiatan pro-kasih diselu-ruh Kab/Kota di WS Brantas seca-ra intensif dan berkelanjutan

Melakukan kegiatan pro-kasih diselu-ruh Kab/Kota WS Brantas secara inten sif dan ber-kelanjutan

1 paket Pemda Prop/Kab /Kota, Bappedal Prop./Kab/Kota, BBWS, PJT I, LSM, Masyarakat, Universitas, dll

2.Mendayagu- Mendayagunakan Penyediaan air Penyediaan air Menyediakan air Menyediakan air baku Menyedia-kan air 1 paket BBWS Kali

Page 14: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

nakan fungsi dan potensi yg terdapat pada sumber air secara berkelanjut-an

sumber daya air melalui kegiatan penatagunaan penyediaan penggu-naan, pengembangan dan pengusahaan sumber daya air

baku untuk keperluan irigasi, PLTA, rumah tangga perkotaan dan industri serta pengge-lontoran dilakukan secara konsisten.

sesuai baku mutunya

baku untuk keperluan irigasi, PLTA, rumah tangga perkotaan dan industri serta penggelontor-an dilakukan secara konsisten.

untuk keperluan irigasi, PLTA, rumah tangga perkotaan dan industri serta penggelontor-an dilakukan secara konsisten.

baku untuk keper-luan irigasi, PLTA, rumah tangga per-kotaan dan industri serta penggelontoran dilakukan secara konsisten.

Brantas, PJT I

3. Mengupaya kan penye-diaan air untuk ber-bagai kepen-tingan secara proporsional dan berkelan-jutan

Memelihara fungsi sarana dan prasarana pengairan sesuai dg tujuan dan umur yang direncanakan.

Penciptaan sistem pengelolaan air yang konsisten secara finansial dan kelembagaan.

Menjaga umur waduk sesuai perencanaan.

Memelihara tampungan waduk-waduk yg ada dg upaya penge-rukan dimana pembiayaan berasal dari pemanfaatan komersial (PLN, PDAM, dan industri)

Memelihara tampungan waduk-waduk yg ada dg upaya penge-rukan dimana pembiayaan berasal dari pemanfaatan komersial (PLN, PDAM, dan industri)

Memelihara tampungan waduk-waduk yg ada dg upaya penge-rukan dimana pembiayaan berasal dari pemanfaatan komersial (PLN, PDAM, dan industri)

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I

Penerapan Imbal Jasa Lingkungan antara daerah hulu-hilir

Merumuskan formula perhitungan biaya jasa pengelolaan sumber daya air

Merumuskan formula per-hitungan biaya jasa pengelolaan SDA untuk pemanfaat komersial yang dapat diterima oleh semua pihak

Membahas tarif biaya jasa pengelolaan Sumber daya air untuk pemanfaat komersial dg melibatkan semua stakeholder

Membahas tarif biaya jasa pengelolaan Sumber daya air untuk pemanfaat komersial dg melibatkan semua stakeholder

3 paket Ditjen SDA Dep PU, BBWS Kali Brantas, PJT I, PLN, PDAM, Industri

Membahas tarif biaya jasa pengelolaan sumber

Membahas tarif biaya jasa pengelolaan

Menetapkan tarif biaya jasa pengelolaan sumber

Menetapkan tarif biaya jasa pengelo-laan

1 paket Ditjen SDA Dep PU, BBWS Kali Brantas, PJT I,

Page 15: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

daya air untuk pemanfaat komersial

Sumber daya air untuk pemanfaat komersial dengan melibatkan semua stakeholder

daya air yang wajar untuk pemanfaat komersial.

sumber daya air yang wajar untuk pemanfaat komersia

PLN, PDAM, Industri

3. Meningkat-kan kualitas lingkungan hidup dalam upaya men-cegah peru-sakan dan/ atau pence-maran ling-kungan hidup baik didarat, perairan tawar dan laut mau-pun udara se-hingga masya rakat mem-peroleh kua-litas lingkung an hidup yg bersih dan sehat

Wilayah DAS Brantas Hilir

Masyarakat di wilayah DAS Brantas Hilir

74 Cluster Kali Surabaya

Meningkatkan pengola-han limbah dan teknologi industri yang ramah lingkungan di sempadan kali Surabaya

Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkat Prop/ Kab/ Kota

Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkunga

Program pengendali-an pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

Pengembangan teknologi yg berwawa-san lingkung-an, termasuk teknologi tradisional dalam penge-lolaan SDA, pengelolaan limbah, dan teknologi industri yang ramah lingku-ngan

Pengembangan teknologi yg berwawa-san lingkung-an, termasuk teknologi tradisional dalam penge-lolaan SDA, pengelolaan limbah, dan teknologi industri yang ramah lingku-ngan

Pengembangan teknologi yg berwawa-san lingkung-an, termasuk teknologi tradisional dalam penge-lolaan SDA, pengelo-laan limbah, dan teknologi industri yang ramah lingku-ngan

74 IPAL Domestik

BLH Propinsi,PU Cipta Karya dan Tata Ruang

Page 16: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

n akibat kegiatan pembangunan

Membangun kesada-ran masyarakat agar peduli pada isu ling-kungan hidup, dan berperan aktif seba-gai kontrol-sosial dala

Page 17: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

m memantau kualitas lingkungan hidup

4. Melindungi sumber daya alam dari ke-rusakan, dan mengelola kawasan yg sudah ada untuk men-jamin kualitas ekosistem agar fungsi-nya sebagai penyangga sistem kehidu-pan dapat ter-jaga dg baik

Wilayah DAS Brantas Hilir

Masyarakat Sekitar DAS Brantas Hilir

74 Cluster Kali Surabaya

Meningkatkan kesada-ran masyarakat dalam pengelolaan LH melalui pelatihan pengolahan limbah cair domestik dan sampah berbasis masya rakat secara 3 R

Meningkatkan kesa-daran masyarakat dalam pengelolaan LH

Program Perlindung- an dan Konservasi Sumber Daya Alam

Pengembangan Kemitraan dg Perguruan Tinggi, masya rakat setem-pat, LSM, dan dunia usaha dalam Perlin-dungan dan Pelest. SDA

Pengembangan Kemitraan dg Perguruan Tinggi, masya rakat setem-pat, LSM, dan dunia usaha dalam Perlin-dungan dan Pelest. SDA

Pengembangan Kemitraan dg Perguruan Tinggi, masyarakat setempat, LSM, dan dunia usaha dalam Perlin-dungan dan Pelest. SDA

74 IPAL Domestik

BLH Propinsi,PU Cipta Karya dan Tata Ruang

II. TERWUJUD-NYA KONDISI LAHAN YG PRODUKTIF SESUAI DAYA DUKUNG DAN

Page 18: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

DAYA TAMPUNG LINGKUNG-AN DAS SECARA BERKELANJUTAN

A. Rehabilitasi lahan kritis

1. Rehabilitasi lahan kritis pada kawasan hutan

1. Rehabilitasi hutan konservasi pada Balai Tahura R. Soerjo dan TNBTS

Reboisasi pada hutan konservasi dg memilih jenis tan. endemik dan jenis tan. yg mendukung ekosistem wil. hutan konservasi tsb.

Reboisasi penuh dan pengkayaan tanaman

Rehabilitasi hutan dan lahan

Reboisasi 2.500 ha Reboisasi 500 ha Reboisasi 495 ha 3.495 ha Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, Balai Tahura R. Soerjo, TNBTS, Masyarakat

2. Rehabilitasi hutan lindung dan hutan produksi pada wil. Perum Perhutani

Reboisasi pada hutan lindung dan hutan produksi melibatkan/ pemberdayaan masyarakat dg model yg menerapkan model-model Social forestry

Reboisasi penuh dan pengkayaan tanaman dg memperhatikan peningkatan penda-patan masyarakat disekitar hutan

Rehabilitasi hutan dan lahan

Reboisasi 2.877 ha Reboisasi 5.754,3 ha 8.631,30 ha

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, Perum Perhutani, Masyarakat

2. Rehabilitasi lahan kritis diluar kawasan hutan

1. Rehabilitasi lahan pada kawasan lindung diluar hutan

Menerapkan model-model agroforestry yg berorientasi produksi dan konservasi serta peningkatan pendapatan

Rehabilitasi fungsi kawasan lindung diluar hutan yg diarahkan sebagai pengatur tata

Rehabilitasi hutan dan lahan

Agroforestry 1.919,18 ha

Agroforestry 13.350 ha

Agroforestry 13.350 ha

28.619,18 ha

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, PJT I, Masyarakat

Page 19: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

masyarakat air selai fungsi produksi

2.Rehabilitasi lahan pada kawasan budidaya

Menerapkan model-model hutan rakyat poka Kebun campuran/ Alley cropping yg berorientasi produksi dan konservasi serta peningkatan pendapatan masyarakat

Rehabilitasi lahan pada kawasan budi-daya yg diarahkan guna pengendalian aliran permukaan dan peningkatan fungsi produksi

Rehabilitasi hutan dan lahan

Hutan rakyat/ Kebun campu ran/ Alley Cropping 2.005,82 ha

Hutan rakyat/ Kebun campu ran/ Alley Cropping 14.070 ha

Hutan rakyat/ Kebun cam-puran/ Alley Cropping 14.070 ha

30.145,82 ha

Dinas Kehutanan Prop/Kab/ Kota, BPDAS Brantas, PJT I, Masyarakat

B. Meningkatkan dan memper-tahankan kawasan konservasi sebagai kawasan lindung

Sempadan sungai, pan-tai, sekitar mata air, danau/waduk kawasan terbuka hijau sebagai kawasan perlindungan setempat dan mempertah-ankan keber-adaan hutan alam.

Kawasan perlindungan sekitar dan dibawahnya, mencegah erosi, longsor banjir, mengatur tata air, mempertahankan debit air dan memelihara kesuburan tanah

Memelihara, menga-mankan serta mem-pertahankan kawasan perlindungan setem-pat (KPS) dan keber-adaan hutan alam

Mengamankan dan tidak boleh ada pene-bangan serta mela-kukan penanaman dg RHL/pengkayaan dg tanaman yg cepat tumbuh dan ber-fungsi sebagai konservasi serta MPTS

1. Penandaan batas dan penanaman dengan RHL/pengkayaan.

2. Operasi reksowono

3. Operasi wanalaga

4. Operasi hutan lestari

1. Penegakan hukum/ penyelesaian perkara

2. Penyuluhan terpadu

3. Operasi reksowono

4. Operasi wanalaga

5. Operasi hutan lestari

1. Penegakan hukum/ penyelesaian perkara

2.Penyuluhan terpadu

3.Operasi reksowono

4.Operasi wanalaga5.Operasi hutan

lestari

Setiap pena-taan ulang 4 kali/tahun

12 kali/tahun

12 kali/tahun

Perum Perhutani, Kodim, Polres, Kejari, Pengadilan Negeri, Dishut, Pemda, Muspika setempat, LMDH

Page 20: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12 kali/tahun

1 paket

C. Penanganan lahan perke-bunan yg kritis atau meng-arah ke kritis

Lahan kritis yg sesuai untuk tanam-an perkebun-an (kakao)

Pengembangan tanaman

Pengembangan agri-bisnis

Peningkatan Produksi lahan dan pendapat-an petani

Pengembangan usaha tani konservasi dg komoditi perkebunan

400 Ha Disbun Prop/ Kab/ Kota, Petani/ Kel.Tani

D. Merehabilitasi sumber daya alam yang telah rusak, dan memper-cepat pemulih an cadangan sumber daya alam, sehi-ngga selain berfungsi sebagai penyangga sistem kehi-dupan, juga memiliki potensi di-manfaatkan secara berke-lanjutan

Wilayah DAS Brantas Hulu

Masyarakat sekitar DAS Brantas Hulu

Upaya rehabilitasi dan konservasi daerah hulu Brantas

Memperbaiki hulu DAS

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Rehabilitasi daerah hulu untuk menja-min pasokan air irigasi per-tanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir

Rehabilitasi daerah hulu untuk menja-min pasokan air irigasi per-tanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir

Rehabilitasi daerah hulu untuk menja-min pasokan air irigasi per-tanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir

1 paket BLH Prop, Dinas Kehutanan, Perum.Perhutani,

Pem. Kab./Kota

E. Meningkatkan perlindungan hutan di lokasi

Lokasi rawan gangguan diawasi secara intensif

Tingkatkan Patroli, Pengawasan dan upaya penegakan

Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan

Pemantapan Keamanan Dalam Negeri

1. Penyuluhan

1. Penyuluhan Terpadu

1.Penyuluhan Terpadu

6 kali/thn BBTNBTS, Polres, Kejari, Pengadilan

Page 21: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

rawan gangguan

hukum Negara Terpadu

2. Operasi Intelegen

3. Operasi Pengamanan Hutan Fungsional/ Gabungan

4. Penegakan Hukum/ Penyelesai-an Perkara

2. Operasi Intelegen

3. Operasi Pengamanan Hutan Fungsional/ Gabungan

4. Penegakan Hukum/ Penyelesaian Perkara

2.Operasi Intelegen3.Operasi

Pengamanan Hutan Fungsional/ Gabungan

4.Penegakan Hukum/Pe-nyelesaian Perkara

12 kali/tahun

12 kali/tahun

12 kali/tahun

Negeri, Dishut Prop/ Kab, Muspika setempat

F. Meningkatkan pengendalian kebakaran hutan di lokasi rawan kebakaran

Menekan frekuensi kejadian kebakaran hutan

Tingkatkan penguatan kelembagaan, SDM dan Masyarakat serta sarpras dalkarhut

Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam

1. Penyuluhan Terpadu Dalkarhut

2. Pembentuk-an pokja dalkarhut

3. Pelatihan dalkarhut bagi masya-rakat

1. Penyuluhan Terpadu Dalkarhut

2. Pembentukan pokja dalkarhut

3. Pelatihan dalkarhut bagi masya-rakat

4. Pengadaan sarpras dalkarhut

1.Penyuluhan Terpadu Dalkarhut

2.Pembentuk--an pokja dalkarhut

3.Pelatihan dalkarhut bagi masya-rakat

4.Pengadaan sarpras dalkarhut

5.Operasi Pemadaman

6.Evaluasi Pasca Karhut

7.Penyele-saian

4 kali/tahun

1 kali

BBTNBTS, Polres, Kejari, Pengadilan Negeri, Dishut Prop/ Kab. Muspika setempat

Page 22: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4. Pengadaan sarpras dalkarhut

5. Operasi Pemadaman

6. Evaluasi Pasca Karhut

7. Penyelesai-an perkara

5. Operasi Pemadaman

6. Evaluasi Pasca Karhut

7. Penyelesaian perkara

perkara

1 kali/thn

1 paket

5 kali/tahun

1 kali/tahun

2 kali/

Page 23: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

tahun

G. Meningkatkan pengelolaan tumbuhan dan habitat satwa liar

Terehabilitasinya lahan kritis di TNBTS yang merupakan habitat jenis tumbuhan dan satwa liar

Tingkatkan upaya rehabilitasi melalui kerjasama dengan multi pihak

Rehabilitasi dan Konservasi sumber-daya Hutan

Perlindungan dan Konservasi sumber-daya Alam

Penanaman/ Pengkayaan Tanaman Insitu-endemik

115 hektar

BBTNBTS,Aparat Desa, Muspika dan Masyarakat setempat

H. Terwujudnya sumber daya alam hayati dan ekosistem nya untuk menjamin kelestarian sistem penyangga kehidupan, keanekaragaman hayati, dan kesejah-teraan msyarakat.

1. Kawasan Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, Taman Wisata Alam dapat bermanfaat secara optimal bagi masyarakat

Melanjutkan upaya perlindungan

Konservasi keaneka-ragaman hayati dan perlindungan hutan

1. Meningkat-kan pengelo-laan kawa-san Cagar Alam

1. Meningkatkan pengelolaan kawasan Cagar Alam

1. Meningkat-kan pengelo-laan kawasan Cagar Alam

1 paket BBTNBTS, Dinas Kehutanan, Perkebunan, Pertanian dan Perindustrian Kabupaten, LSM, Muspika setempat

2. Tercapainya penyelesai-an kasus

Meningkatkan upaya pengendalian kebakaran hutan

2. Meningkat-kan konser-vasi exsitu

2. Meningkatkan konservasi

2.Meningkat-kan konser-vasi exsitu

1 paket

Page 24: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

kebakaran hutan hingga minimal 20% dan tindak pidana kehutanan dapat diturunkan

exsitu

2. Tercapainya penurunan hotspot dan luas kawa-san yg terbakar 20%

Meningkatkan penge-lolaan dan peman-faatan Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, Taman Wisata Alam dan ekosistem essential

3. Meningkat-kan upaya pengendali-an kebakar-an hutan

3. Meningkatkan upaya penge-ndalian keba-karan hutan

3.Meningkat kan upaya pengendalian kebakaran hutan

1 paket

4.Terwujudnya peningkatan pemanfaatan jasling dan wisata alam serta pem-berdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat

4. Meningkat-kan jasling

4.Meningkatkan jasling 4.Meningkat-kan jasling

1 paket

Page 25: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I. Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Forest Stewardship Council (FSC)

Memperta-hankan pengelolaan sumberdaya hutan dengan memperhati-kan kelesta-rian produksi lingkungan dan sosial kemasyarakatan

Sertifikasi internasional (ekolabel)

Membangun komit-men mewujudkan pengelolaan hutan lestari di Perum Perhutani

Melaksanakan 10 prinsip dan 54 kriteria pengelolaan hutan lestari standart Forest Stewardship Council (FS) sebagai wujud tanggungjawab sosial dan lingkungan, dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja manajemen.

1. Persiapan

2. Peningkatan pemahaman

3. Gap Assesment

4. Penyusunan rencana kegiatan

5. Pelaksanaan kegiatan

6. Monitoring dan evaluasi

7. Internalisasi

8. Internal assessment

9. Full assesment

1 paket WWF, TFT, Pemda, Kodim, Polres, Kejari, Pengadilan Negeri, Dishut, Muspika setempat, LMDH.

J. Penyusunan buku rencana pengaturan

Mengadakan inventarisasi dan perisalah an

Mengoptimalkan pemanfaatan hutan dengan

Pengaturan dalam pengelolaan

1. Pengaturan kegiatan

1. Penataan batas

1 paket Pemda, Dishut, dan tetangga batas

Page 26: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

kelestarian hutan (RPKH)

hutan untuk menda-patkan gam-baran yang jelas tentang potensi & ke adaan hutan dg sasaran, lapangan, tanah, tegak an, dan tumbuhan bawah

memperhatikan, menjaga, serta memper-tahankan kelestarian hutan, lingkungan dan sosial

hutan untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan, lingkungan dan sosial

tanaman

2. Pengaturan kegiatan pemeliharaan

3. Pengaturan kegiatan teresan

4. Pengaturan kegiatan penebangan/ sadap-an

5. Menjaga keamanan hutan

hutan

2. Pembagian hutan

3. Inventarisasi dan perisala han hutan

K. RUPHR : Green bisnis dan environ-ment care dg menerapkan prinsip pengelolaan hutan rakyat lestari untuk mencapai kelestarian hasil/manfaat

Mencapai kelestarian fungsi produksi, sosial, dan ekologi secara lestari melalui penerapan sistem pengaturan kelestarian hutan rakyat dengan pembentukan unit-unit pengelolaan hutan rakyat yang

Pembentukan unit pengelolaan hutan rakyat lestari akan dilakukan melalui sosialisasi program, inventarisasi pohon dan penataan kawasan (lahan), pembentukan inti dan plasma hutan rakyat, perhitungan produksi tahunan dan penyusunan rencana

Kerjasama kemitraan dan investasi denga kelompok tani hutan rakyat/stakeholder lainnya pada lahan di luar kawasan hutan dengan bagi hasil.

1. Melakukan aktivitas pada hutan rakyat untuk menentukan unit-unit pengusaha-an (dikelola oleh

1. Sosialisasi kesepaham-an

2. Survei potensi dan verifikasi lahan

3. Pembentuk-an kelompo

1paket Kelompok tani hutan, pemda, LSM dan organi-sasi profesi lainnya.

Page 27: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

meliputi unit pengusahaan hutan rakyat dan unit kelestarian hutan rakyat

pengelolaan atau rencana pengusahaan

kelompok tani hutan rakyat) dan menjadi unit pengelolaan hutan rakyat

2. Menjalin sinergisitas dengan segenap stakeholders (Pemda,LSM, organi-sasi profesi, dll)

3. Pengembangan kelembagaan capacity building) kelompok tani hutan rakyat dalam rangka kemandir

k

4. Penandata-nganan MoU dan PKS

5. Monev

Page 28: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

ian masyarakat

4. Pembentukan kelompok-kelompok tani hutan rakyat, unit pengusahaan dan unit pengelolaan hutan rakyat.

5. Pembentukan inti dan plasma pengem-bangan hutan rakyat.

6. Pemberian insentif usaha (dana talang-an, paket usaha produktif)

Page 29: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7. Bimbingan teknis dan alih teknologi budi-daya pengelolaan hutan

8. Pembangunan sistem informasi database hutan rakyat

9. Pengembangan industri pengolahan kayu rakyat

10. Sertifikasi

L. Peningkatan inovasi tekno-logi hasil penelitian

Petani perke-bunan pada sentra pengembangan

Pengembangan tanam an kakao

Pengembangan agribisnis

Penerapan teknologi hasil-hasil pertanian

Pengembangan rintisan pemasyarakatan inovasi teknologi (primatani)

430 ha Disbun Prop/Kab/ Kota, Petani/ Kel.Tani

M. Wilayah DAS Branta

Meningkatkan kesada-ran Petani tembakau terhadap

Pengendalian konservasi budidaya

Konser vasi Tanah dan air pada budi-daya tanaman

Upaya Konser vasi Tanah dan air pada budidaya tanaman

Upaya Konser vasi Tanah dan air pada budidaya tanaman

Upaya Konservasi Tanah dan air pada budidaya

2 Kab/ Kota

BLH Prop, Dinas Kehutanan Kab/

Page 30: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

s Hulu Masyar

akat di wilayah DAS Brantas Hulu

budidaya tanaman tembakau yg ramah lingkungan

tanaman tembakau

tembakau tembakau tembakau tanaman tembakau

Kota, Perum Perhutani

N. Mengelola sumberdaya perikanan dan kelautan di kawasan DAS Brantas ber-wawasan lingkungan

Pengelolaan perikanan dan kelautan yg berkelan-jutan dan ber wawasan lingkungan di wilayah DAS Brantas

1. Mengembangkan usaha tangkap yg berkelan-jutan

1. Mengembangkan sarana prasarana dan teknologi penang-kapan yang ramah lingkungan

1. Pengendalian dan pengawasan usaha perikanan tangkap

1. Pembinaan teknologi penangkap-an yang ramah lingkungan

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota

2.Mengembangkan usaha budidaya perikanan yang

2.Mengembangkan sarana

2. Pembinaan, peng-

2. Penertiban ijin &

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota

Page 31: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

berwawasan lingkungan

prasarana dan teknologi budidaya perikanan yang ramah lingkungan

awasan dan pengendalian usaha perikanan budidaya

sangsi terhadap usaha pe-nangkapan yg tidak ramah lingk.

3.Mengelola lingkungan dan sumberdaya per-ikanan, peisisr dan laut secara lestari

3. Membina masya-rakat perikanan dalam pengelolaan lingkungan dan sumberdaya perikan an, pesisir dan laut

2. Pembinaan dan pengawasan ling-kungan dan sumber daya perikanan, pesisir dan laut

3. Pembinaan teknologi budidaya yg ramah lingkungan

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota

Page 32: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

secara lestari

2. Pengembangan kon-servasi dan rehabili-tasi lingkungan di wilayah pesisir dan DAS Brantas

3. Penertiban dan pemberi an sangsi ter hadap usaha budidaya yg tidak ramah lingkungan

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota

3. Pembinaan dan pelatih-an SDM ttg konservasi dan rehabili-tasi ekosis-tem wilayah pesisir dan DAS Brantas

1 paket Dinas Perikanan Prop/Kab/Kota

Page 33: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

O. Rehab.dan pengembang-an ekosistem mangrove

Pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan di kawasan DAS Brantas yang berwawasan lingkungan

Merehabilitasi kawasan mangrove yang terjadi degradasi

Merehabilitasi dan pengembangan kawasan mangrove sesuai dengan ekosistemnya

Rehabilitasi hutan dan lahan ekosistem mangrove

Rehabilitasi mangrove dan vegetasi pantai di kawasan pesisir dan DAS Brantas 6.579 ha

Rehabilitasi mangrove dan vegetasi pantai di kawasan pesisir dan DAS Brantas 6.579 ha

Rehabilitasi mangrove dan vegetasi pantai di kawasan pesisir dan DAS Brantas 6.579,24 ha

19.737,24 ha

III. PENGEM-BANGAN KELEMBAGAAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARA-KAT

Page 34: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A. Meningkatkan pemberdaya-an masyara-kat

Meningkat-nya kapasitas dan peran serta masya-rakat dalam bidang konservasi

Tingkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan masyarakat

Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan

Perlindungan dan konservasi sumber-daya alam

1. Sekolah Lapangan Konservasi bagi masya-rakat

2. Pembuatan Master Plan pemberdayaan masya-rakat/Model Desa Konservasi

3. Pelatihan peningkatan ketrampilan masyarakat

4. Bantuan Desa

5. Penyuluhan dan pendam-pingan

1. Sekolah Lapangan Konservasi bagi masya-rakat

2. Pembuatan Master Plan pemberdaya-an masya-rakat/Model Desa Konservasi

3. Pelatihan peningkatan ketrampilan masyarakat

4. Bantuan Desa

5. Penyuluhan dan pendam-pingan

1.Sekolah Lapangan Konservasi bagi Masyarakat

2.Pembuatan Master Plan pemberdaya an masyara-kat/Model Desa Konservasi

3.Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Masyarakat

4..Bantuan Desa5.Penyuluhan dan

pendam-pingan

1 paket

3 paket

1 paket

BBTNBTS, Dishutbun, Pertanian dan perindustrian Prop/Kab/Kota

Page 35: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 paket

1 paket

Penciptaan dukungan berkesinambungan untuk suatu system yg legal maupun aparatur mampu menangani masalah SDA dan lingkungan secara bertahap

Mendorong masya-akat untuk selalu memberikan dukungan dalam penanganan masalah sumber daya air dan lingkungan hidup

Mendorong masyarakat untuk selalu memberikan dukungan dalam penanganan masalah sumber daya air dan lingkungan hidup

Mendorong masyaakat untuk selalu memberikan dukungan dalam penanganan masalah sumber daya air dan lingkungan hidup

Mendorong masyaakat untuk selalu memberikan dukungan dalam penanganan masalah sumber daya air dan lingkungan hidup

1 paket

Melindungi sumber air dg melalui usaha reka-yasa sosial, peraturan perundang-undangan, dsb.

Mendorong tumbuh kembangnya sikap positif masyarakat, aparat dan instansi terhadap pelestarian air

Mendorong kerjasama dalam penegakan peraturan yang sudah ada melalui usaha persuasif maupun koersif

Penegakan hukum Menegakkan hukum bagi pelanggar konservasi (misal pelaku illegal logging)

Menegakkan hukum bagi pelanggar konservasi (misal pelaku illegal logging)

Menegakkan hukum bagi pelanggar konservasi (misal pelaku illegal logging)

1 paket BPDAS Brantas, Perum Perhutani, Pemda Prop/Kab/ Kota, Polda Jatim, Pengadilan Negeri, Kejaksaan

Page 36: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Negeri dll

Mendorong peran serta masyarakat dengan dukungan koordinasi yang baik dari aparat dan instansi terkait dalam usaha pelestarian air

Mengikutsertakan masyarakat dalam pemeliharaan sungai

Mengikutsertakan masyara-kat dalam operasi penertiban penambangan pasir liar, penertiban bangunan di sempadan sungai

Mengikutsertakan masyara-kat dalam operasi penertiban penambangan pasir liar, penertiban bangunan di sempadan sungai

Mengikutsertakan masya-rakat dalam operasi penertiban penambang-an pasir liar, penertiban bangunan di sempadan sungai

1 paket Satpol PP, Masya-rakat, LSM, BBWS, PJT I

Meningkat-kan keman-faatan fungsi sumber daya air dan atau peningkatan ketersediaan air dan kualitas air

Meningkatkan pema-haman dan partisipasi masyarakat dalam memelihara kualitas air.

Sosialisasi kepada masyarakat bantaran sungai dan pemangku kepentingan yang lain.

Mensosialisasikan upaya pemeliharaan kualitas air

Mensosialisa-sikan upaya pemeliharaan kualitas air melalui iklan layanan masyarakat dan menye-barkan mela-lui TV, radio dan surat kabar.

Mensosialisasikan upaya pemeliharaan kualitas air melalui iklan layanan masyarakat dan menyebar kan melalui TV, radio dan surat kabar.

Mensosialisasikan upaya pemeliharaan kualitas air melalui iklan layanan masyarakat dan menye-barkan mela-lui TV, radio dan surat kabar.

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan, Pemda Prop/ Kab/Kota

Meningkat-kan peran serta masya-rakat dalam pengelolaan air

Penciptaan mekanisme insentif dan disinsentif untuk pengelolaan air

Sistem insentif dan dis-insentif diterapkan secara bertahap untuk mendorong efisiensi penggunaan air dan pengendalian

Menerapkan kebijakan tarif penggunaan air.

Menerapkan instrumen ekonomi untuk peng-hematan penggunaan air kelompok pemanfaat komersial dapat diterap kan melalui kebijakan tarif .

Menerapkan instrumen ekonomi untuk peng-hematan penggunaan air kelompok pemanfaat komersial dapat diterap kan melalui kebijakan tarif .

Menerapkan instrumen ekonomi untuk peng-hematan penggunaan air kelompok pemanfaat komersial dapat diterap kan melalui kebijakan

1 paket Ditjen SDA, BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan, Pemda Prop/ Kab/Kota

Page 37: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

pencemaran air.

tarif .

Penciptaan suasana kondusif untuk pengembangan kerja sama dan jalinan koordinasi dalam pengelolaan sumber daya air

Konsistensi dalam sinkronisasi pelaksanaan UU, PP dll dengan Perda, SK Gubernur, dll

Koordinasi seluruh stakeholders

Koordinasi seluruh stakeholders

Koordinasi seluruh stakeholders

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Pemda Prop Jatim/Kab/Kota.

Peningkatan peran masya-rakat dalam kegiatan perencanaan, konstruksi, pengawasan, operasi dan pemeliharaan prasarana pengairan dg pelibatan masyarakat

Meningkatkan dukungan masyarakat dalam pengelolaan DAS dan penyediaan biaya pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, operasi dan pemeliharaan

Pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan, sungai, waduk, mata air.

Memberikan bantuan modal kerja bagi masyarakat di sekitar hutan, sungai, waduk, dan mata air.

Memberikan bantuan modal kerja bagi masya-rakat di sekitar hutan, sungai, waduk, dan mata air

Memberikan bantuan modal kerja bagi masya-rakat di sekitar hutan, sungai, waduk, dan mata air

Memberikan bantuan modal kerja bagi masya-rakat di sekitar hutan, sungai, waduk, dan mata air

1 paket Kehutanan, BP DAS Brantas, Dinas Kehutanan Propinsi/Kab/Kota.

B. Pengembangan Kelemba-gaan

Seluruh stakeholders

Koordinasi Intergrasi Sinkronisasi dan Sinergi

Meningkatkan kerja sama dengan instansi dan lembaga yang terkait.

Koordinasi lintas sektor dan dengan lembaga non formal lainnya

Meningkatkan sinergi antar pihak yang terkait pengelolaan DAS

Meningkatkan sinergi antar pihak yang terkait pengelolaan DAS

Meningkat-kan sinergi antar pihak yang terkait pengelolaan DAS

1 paket

Forum DAS Brantas / Forum DAS Tingkat

Koordinasi Intergrasi Sinkronisasi dan

Meningkatkan kapa-sitas bagi kelembaga-an

Mengadakan kegiatan penguatan kelemba-gaan

Mengatur kembali tugas dan wewe-nang institusi yg

Pengembangan SDM melalui pelatih an staf, pelat-ihan kelompok

Pengembangan SDM mela lui pelatihan staf,

1 paket

Page 38: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kab/Kota Sinergi, Pelatihan pengelolaan DAS

terkait dalam pengen dalian kerusa kan DAS Brantas

tani, dll pelatih- an kelompok tani, dll

Kelembaga-an masyara-kat, LSM dan stakeholders dalam penge-lolaan lingku-ngan sungai

Pengembangan kerja-sama dg masyarakat dalam pengelolaan lingkugan sungai

Penciptaan jejaring kerjasama dengan masyarakat dalam bidang pengelolaan lingkungan sungai.

Melibatkan LSM yang bergerak di bidang pengelolaan lingku-ngan sungai.

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM yg ber-gerak di bidang pengelolaan lingkungan sungai.

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM yg bergerak di bidang pengelolaan lingkungan sungai.

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM yg bergerak di bidang pengelolaan lingkungan sungai.

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Peng-airan Propinsi Jawa Timur, Pemda Prop/Kab/ Kota

Pemanfaatan sumber daya air secara hemat, tertib, berlanjut, dan saling menunjang

Menyusun konsep alokasi air dan waduk yg lebih memperhatikan optimalisasi penggunaan air yg berkelanjutan.

Pengelolaan air dg dukungan data hidrol ogi real time secara bertahap

Mengembangkan low flow management sistem

Mengembangkan low flow management sistem dg memasang alat duga muka air untuk meman-tau kuantitas air secara online di seluruh DAS Brantas.

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Pengairan Propinsi Jawa Timur.

Meningkat-kan peran serta masya-rakat dalam pencegahan dan pena-nggulangan daya rusak air

Penyuluhan dan sosialisasi pemanfaatan lahan dg memperhatikan kaidah konservasi lahan dan air

Pengembangan jejaring untuk penyuluhan dan sosialisasi berbasis kelompok masyarakat.

Mensosialisasikan upaya pemanfaatan lahan dg memper-hatikan kaidah konservasi

Mensosialisa-sikan upaya pemanfaatan lahan dg memperhati-kan kaidah konservasi melalui iklan layanan masyarakat dan menye-barkan melalui TV, radio dan surat kabar.

Mensosialisa-sikan upaya pemanfaatan lahan dg memperhati-kan kaidah konservasi melalui iklan layanan masyarakat dan menye-barkan melalui TV, radio dan surat kabar

Mensosialisa-sikan upaya pemanfaatan lahan dg memperhati-kan kaidah konservasi melalui iklan layanan masyarakat dan menye-barkan melalui TV, radio dan surat kabar

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Peng-airan Propinsi Jawa Timur, Pemda Prop/Kab/ Kota

Page 39: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Mengembangkan usaha berbasis peran serta masyarakat untuk memelihara kualitas air

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM yg ber-gerak di bidang pengelolaan kualitas air

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM yang bergerak di bidang pengelolaan kualitas air

Mendukung program kerja dan aktivitas LSM yg bergerak di bidang pengelolaan kualitas air

1 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas PU Peng-airan Propinsi Jawa Timur, Pemda Prop/Kab/ Kota, LSM

Pengembangan kesepaha-man dalam pengelolaan air dengan masyarakat

Melakukan pengem-bangan akuntabilitas pengelolaan.

Menjamin transpa-ransi dan penyajian informasi tentang pengelolaan air yang akurat.

Membuat norma, standar, pedoman, dan manual penge-lolaan sistem informasi

Membuat norma, standar, pedoman, dan manual pengelolaan sistem informasi guna menjaga keakuratan, kebenaran, dan ketepatan waktu atas data dan informasi yg disampaikan.

Membuat norma, standar, pedoman, dan manual pengelolaan sistem informasi guna menjaga keakuratan, kebenaran, dan ketepatan waktu atas data dan informasi yg disampaikan.

Membuat norma, standar, pedoman, dan manual pengelolaan sistem informasi guna menjaga keakuratan, kebenaran, dan ketepatan waktu atas data dan informasi yg disampaikan.

3 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Pemda Prop Jatim/Kab/Kota, Dinas terkait.

Menyusun nota kesepa haman dalam pengelola an sumber daya air antar wilayah atau sektor

Pengembangan kesepahaman melalui fasilitasi bagi para pemangku kepenting an dalam pengelolaan air secara bertahap.

Menyiapkan sarana dan mekanisme fasilitasi bagi para pemangku kepenting an dalam pengelolaan air

Menyiapkan sarana dan mekanisme fasilitasi bagi para pemang-ku kepenting an dlm penge lolaan air

Menyiapkan sarana dan mekanisme fasilitasi bagi para pemang ku kepenting an dlm penge lolaan air

Menyiapkan sarana dan mekanisme fasilitasi bagi para pemang ku kepenting an dlm penge lolaan air

3 paket BBWS Kali Brantas, PJT I, Dinas tekait, Pemda Prop Jatim/Kab/Kota, Masyarakat, LSM

Pemberdayaan stake-holder dan lembaga

Pemberdayaan dalam bentuk pendidikan dan

Penataan kelemba-gaan dalam pengelo

Mengevaluasi dan mengatur kembali tugas dan

Mengevaluasi dan mengatur kembali tugas dan

Mengevaluasi dan mengatur kembali tugas dan wewenang

Mengevaluasi dan mengatur kembali tugas dan

3 paket Ditjen SDA Kementerian PU, BBWS Kali

Page 40: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

pengelolaan sumber daya air secara terencana dan siste-matis untuk peningkatan kinerja penge lolaan sum-ber daya air

pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pendampingan masya-rakat sehingga peduli, berpartisipasi dan ikut bertanggungjawab dalam pengelolaan SDA

laan sumber daya air dan lingkungan hidup secara bertahap

wewenang institusi terkait dg pengelolaan sumber daya air dan lingkung an hidup

wewenang institusi terkait dg pengelola an sumber daya air dan lingkung an hidup

institusi terkait dg pengelola an sumber daya air dan lingkung an hidup

wewenang institusi terkait dg pengelolaan sumber daya air dan lingkung an hidup

Brantas, JT I, Dinas PU Pengairan Prop. Jatim

Pengembangan sistem penataan ruang diwil. DAS Brantas

Setiap Kab/ Kota di wilayah DAS Brantas mengembangkan sistem pembinaan , pengen-dalian dan pengawasan pemanfaatan ruang sesuai dokumen peren-canaan tata ruang DAS Brantas

Mengoptimalkan fungsi BAPPEDA Prop/ Kab/Kota serta Balai Pengelola DAS Brantas dalam peren-canaan dan penge-lolaan DAS Brantas

Penyusunan doku-men penataan ruang di kawasan DAS Brantas dg penetapan peraturan daerah tentang penataan kawasan DAS Brantas

Penyusunan dokumen penataan ruang di kawasan DAS Brantas dg penetapan peraturan daerah tentang penataan kawasan DAS Brantas

Pembentukan Badan Peng-awas dan pengendali perijinan di Wilayah DAS Brantas

Pelatihan SDM dalam pengelolaan kawasan DAS Brantas yg berwawas an lingkungan

Pengembangan sistem perijinan yg mengacu dokumen penataan ruang DAS Brantas

1 paket

C. Dukungan ketentuan peraturan dan perundang-

Terwujudnya Perda/ Peraturan/ Perundang-undangan yg

Menetapkan peraturan perundangan baru yang mendorong

Pengembangan kebijakan ulayat (indigenous wisdom) dalam

Penetapan peraturan-peraturan terkait dengan usaha pelestarian

Menetapkan peraturan-peraturan terkait dg usaha pelestarian air dng

1 paket Bappeprop, Pemda Prop/Kab/Kota, BPDAS

Page 41: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

undangan terkait upaya pelestarian air

usaha-usaha pelestarian air

masyarakat untuk mendukung pelestarian air

air memper-hatikan dan mengadopsi kebijakan ulayat.

Brantas, BBWS, PJT I

D. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)

Meningkat-kan keberda-yaan masya-rakat di dalam dan sekitar kawasan

1. Meningkatkan peran dan tanggungjawab perusahaan dan masya rakat terhadap keber-lanjutan fungsi hutan

2. Menselaraskan kegiatan pengelolaan SD Hutan dengan pembangunan wilayah

3. Meningkatkan penda-

Tercipta keseimbangan pengelolaan hutan dan indek pembangunan masyarakat sekitar hutan.

Mengikutsertakan masyarakat desa hutan dg pemanfaat an lahan hutan, sehingga meningkat kan kesejahteraan masyarakat desa hutan dalam peman-faatan ketahanan pangan, air, dan energi lainnya.

1. Membentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yg anggotanya dari masya-rakat sekitar hutan desa.

2. Sosialisasi dan kesepa-haman

3. Identifikasi permasalah-an dan men-cari solusi untuk men-

1. Penguatan kapasitas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

2. Pemanfaatan lahan hutan untuk pening-katan kesejah teraan masya rakat

1.Penguatan kapasitas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

2.Hutan Lestari, masyarakat sejahtera

1 paket Masyarakat desa hutan, Pemda, LSM dan organi-sasi profesi lainnya

Page 42: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

patan perusahaan, masyarakat, dan pihak lain yg berkepentingan.

capai tujuan bersama

4.

E Peningkatan pengetahuan dan ketram-pilan petani

Petani peke-bun pada lahan kritis atau meng-arah kritis

Sekolah lapang Pengembangan agribisnis

Peningkatan SDM Petani

Sekolah lapang konservasi

Sekolah lapang konservasi

Sekolah lapang konservasi

1 paket Disbun Pro/ Kab/ Kota, Petani/ Kel.Tani

Terwujudnya perijinan yg sesuai dg tata ruang DAS Brantas

Mengoptimalkan peranan rencana tata ruang DAS sebagai basis perijinan

Mengoptimalkan fungsi Dinas/ pemangku kepentingan di Prop Jatim dan Kab/kota dalam pemanfaatan dan pengendalian wilayah DAS

Legislasi penataan tata ruang wilayah DAS Brantas

Penyusunan dokumen rencana tata ruang wilayah DAS Brantas

1 paket Bappeda dan B P DAS Brantas

Meningkat-nya kesadar an masyara-kat dlm pe- ngelolaan

Mengoptimalkan penyuluhan dan edu-kasi kepada masyarakat dlm

Menertibkan ijin yg tidak sesuai tata ruang DAS

Pengembangan sistem perijinan ber-basis tata ruang di wilayah DAS

Penyusunan Perda Tata uang Wilayah DAS Brantas

1 paket Sekda Pro/,Kab/ Kota, Biro Hukum, Instansi terkait

Page 43: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

sesuai DAS Brantas

pengelolaan tata ruang DAS Brantas

Brantas

Pengawasan dan penertiban ijin penge-lolaan wilayah DAS Brantas

Pembentuk-an dan opera sional Badan Pengawas dan pengen-dali perijinan di wilayah DAS Brantas

1 paket BP DAS Brantas

Advokasi dan penyuluhan pengelolaan DAS Brantas

Pelatihan SDM dalam pengelolaan DAS Brantas

Pelatihan SDM dalam pengelolaan DAS Brantas

Pelatihan SDM dalam pengelolaan DAS Brantas

1 paket Badan Diklat Prop.Jatim dan instansi terkait

F. Melindungi sumber daya alam dari keru sakan, dan mengelola kawasan yg sudah ada untuk menja-min kualitas ekosistem agar fungsi-nya sebagai penyangga sistem kehidu-

Wilayah DAS Brantas Hilir

Masyarakat Sekitar DAS Brantas Hilir

74 Cluster Kali

Meningkatkan kesadar an masyarakat dalam pengelolaan LH melalui Pelatihan pengolahan limbah cair domestik dan sampah berbasis masyarakat secara 3 R

Program Perlindung an dan Konservasi Sumber Daya Alam

Pengembangan Kemitraan dg Perguruan Tinggi, Masyarakat Setempat, LSM, dan dunia usaha dalam Perlin-dungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam

Masyarakat di sekitar lokasi 74 IPAL Domestik

74 IPAL / 2 Kab/Kota

BLH Prop, PU Cipta Karya dan Tata Ruang

Page 44: Brant As

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VOLUME PIHAK YANG BERPERAN

JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

pan dapat ter jaga dengan baik

Sura-baya

Page 45: Brant As

Tabel 3.2 Logframe Strategi Pencapaian Tujuan Pengelolaan Terpadu DAS Brantas

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

1. Perencanaan pengelolaan

DAS yang integratif

Menyusun blue print generik

rencana pengelolaan DAS terpadu yang bekelanjutan dari hulu ke hilir sesuai dengan tipologi dan

karakteristik DAS untuk 10 tahun ke depan secara partisipatif dari stakeholders

Bappenas, Kemenhut, DPU, Kemendagri, KLH, Kementan, Forum DAS dan Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten/ Kota

Dokumen rencana

pengelolaan DAS terpadu terutama untuk DAS prioritas

tinggi, disyahkan oleh pejabat yang berotoritas tinggi

Partisipasi aktif tataran horizontal dan vertikal dari stakeholders

Forum DAS bisa mengambil peran penting.

Mempertimbangkan DAS sebagai satu kesatuan pengelolaan, dan memandang hubungan hulu-hilir, lintas sektor, dan lintas wilayah administrasi

Me-review lahan kritis setiap 5 tahun

Kemenhut, KLH, Pemda / Dinas-dinas di Propinsi dan Kabupaten/ Kota

Dokumen spatial & non spatial tentang lahan kritis

Dalam jangka waktu 5 tahun terjadi perubahan kondisi penutupan lahan di setiap DAS

Me-review dan menetapkan urutan Prioritas DAS

Kemenhut, KLH, Kemen. PU, Pemda/ Dinas-dinas di Propinsi dan Kabupaten/Kota

Dokumen urutan DAS prioritas nasional

Dalam jangka waktu 5 tahun terjadi perubahan kondisi biogeofisik DAS

2. Penguatan kelembagaan

pengelolaan DAS

Memasukkan pengelolaan DAS dalam program pembangunan nasional jangka panjang dan

Bappenas, Kemenhut Dokumen RPJP dan RPJM yang substansi-nya telah mengandung program pengelolaan DAS.

Mainframe & platform pengertian pengelolaan DAS yang sama dari stakeholders

Untuk mencapai tujuan pengelo-laan DAS yang baik dibutuhkan

Page 46: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

menengah (RPJP dan RPJM)

investasi dan hasil jangka panjang

Merevitalisasi dan reorgani-sasi Forum DAS yang sudah ada serta mengusulkan pem-bentukan Forum Pengelolaan DAS tingkat nasional, prop., kabupaten/ kota dan/atau

tingkat DAS.

Menko Bid. Perekono-mian, KLH, Bappenas,

Kemenhut, Kemen-dagri dan instansi lain terkait baik Pusat dan Daerah.

Forum pengelolaan DAS nasional, propinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota, DAS yang berperan aktif.

Hubungan kerja formal atau informal antar instansi/ organisasi/individu secara horizontal (tingkat eselon sama)

maupun vertikal harmonis dan saling mengisi,

Mengusulkan dan mensah-kan draft Peraturan Pemerintah tentang

Pengelolaan DAS

Kemenhut, Kemenkumham, Kement. lain terkait, Sekneg

Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan DAS

Dirasakan perlunya payung hukum dalam pengelolaan DAS secara terpadu sebagai landasan untuk penyelenggaraan pengelolaan DAS.

Menyusun dan mengusulkan turunan dari Peraturan Pemerintah tentang

Pengelolaan DAS, antara lain

Norma, Standar, Kriteria, Prosedur dan Pedoman-pedoman instruksi kerja.

Kemenhut, Kemen-kumham, Setkab,

Dokumen turunan dari

Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan DAS

Diperlukan kejelasan penerapan prinsip-prinsip pengelolaan DAS secara

terpadu.

Page 47: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

Menyusun dan menetapkan pedoman koordinasi antar instansi terkait dan antar Forum pengelolaan DAS serta swasta dan masyarakat

Kemenhut, KemenPU, KLH, Kemendagri, Kementan, Pemda, Forum DAS

Dokumen Pedoman

koordinasi tentang

Pengelolaan DAS

Koordinasi dalam pengelolaan DAS sangat penting untuk penyelenggaraan

pengelolaan DAS secara terpadu.

Menyusun dan menetapkan kriteria manajer/pemimpin pengelolaan DAS dan standar kompetensi dan spesifikasi staf pengelola DAS lainnya

Kemenhut, Kementerian terkait

Manajer/Pemimpin

pengelolaan DAS yang tepat

Perbedaan tingkat kemampuan institusi pelaksana pengelolaan

DAS akan sangat mempengaruhi kinerja institusi dan kesehatan DAS.

Meningkatkan kemampuan (capacity building) setiap instansi pengelolaan DAS dan kerjasama dalam dan luar negeri.

Kemenhut, KemenPU, Kemendagri,

Kementan, Forum DAS, Pemda Propinsi, Kabupaten/Kota dan lembaga/badan

internasional

Meningkatnya kemam-puan instansi tekait dalam pengelolaan DAS baik di Pusat, Propinsi maupun Kab./Kota serta terbangunnya jejaring kerja (nasional dan internasional)

Perbedaan tingkat kemampuan institusi pelaksana pengelolaan

DAS akan sangat mempengaruhi kinerja institusi dan kesehatan DAS.

Tersedianya peluang untuk kerjasama teknik pengelolaan DAS dalam dan luar negeri

3. Implementasi pengelolaan

DAS

Mentaati azas dimana pelaksanaan harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, memanfaatkan

teknologi pengelolaan

Kemenhut, Kemen-dagri, Kementan, KemenPU, KLH, Pemda

Seluruh kegiatan di dalam DAS dilaksana-kan oleh masing-masing sektor/instansi sesuai dgn tupoksinya dan dokumen Rencana

Sarana prasarana memadai, sumber-daya manusia pengelola DAS kompeten

Page 48: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

DAS tepat guna dan kearifan lokal

Sarana prasarana memadai,

sumberdaya manusia

pengelola

Menjaga dan mempertahan-kan kawasan lindung (hutan lindung, sempadan sungai, mata air, rawa gambut dsb)

Kemenhut, KemenPU, Kemendagri,

Kementan, KemenKLH, Dinas-dinas

teknis di propinsi,

Kabupaten/Kota dan

masyarakat

Kawasan lindung tetap

terjaga (tidak ter-ganggu)

Upaya konservasi dan rehabilitasi lebih diutamakan pada hulu DAS

Pemanfaatan kawasan budidaya dg menerapkan tindakan konservasi tanah dan air serta rehabilitasi lahan kritis secara propor-sional sesuai dg (agro) teknologi

Kemenhut, KemenPU, KLH, Kemendagri, Kementan,

Pemda/Dinas-dinas teknis di propinsi, Kabupaten/Kota dan

Kawasan budidaya tetap produktif secara

keberlanjutan sehingga

menunjang ekonomi

Upaya konservasi dan rehabilitasi lebih diutamakan pada hulu DAS dilaksanakan secara berkelanjutan dan partisipatif.

Page 49: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

yang diterima

masyarakat periode tahunan dan jangka menengah

masyarakat masyarakat dan keles-tarian lingkungan DAS

Fasilitasi konsultasi dan koordinasi antar instansi pemerintah dan stakeholders pengelolaan DAS

Forum DAS atau lembaga koordinasi lainnya

Terjadi koordinasi antar

instansi dan kegiatan

pengelolaan DAS yang

sinergis

Instansi/lembaga dan pihak-pihak

terkait/pemangku kepentingan mau

bekerjasama dan membangun komitmen untuk melaksanakan

pengelolaan DAS secara terpadu.

4. Peningkatan pengendalian, monitoring dan eva-luasi pengelolaan DAS

Mengusulkan dan mensah-kan Pola Umum, Standar dan Kriteria untuk

mengukur kinerja pengelolaan DAS

Kemenhut Dokumen pola umum,

standar dan kriteria

pengelolaan DAS

Sarana dan prasarana serta

sumberdaya manusia

pengelola DAS kompeten

Page 50: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

Pengendalian penggunaan lahan dg menjaga luasan minimum tutupan lahan yg berfungsi hutan didalam DAS (30%) dan pemanfaatan

lahan sesuai dg fungsinya/ peruntukannya.

Kemenhut, Kement.

Terkait, Pemda / Dinas-dinas Propinsi dan Kabupaten/Kota

Laporan pengendalian dan evaluasi pelaksa-naan pengelolaan lahan secara periodik

Upaya lebih diutamakan pada kawasan lindung dan daerah yang rawan bencana.

Pengendalian pemanfaatan kawasan untuk pertambang-an dan eksploitasi lain (kepentingan ekonomi nasional)

Kemenhut, Kemen. ESDM, Pemda

/ Dinas-dinas Propinsi dan Kabupaten/Kota

Laporan pengendalian dan evaluasi pelaksa-naan pengelolaan DAS secara periodik

Harus ada upaya-upaya pencegahan dan penegakan hukum atas pelang-garan RTRW dan peraturan-peraturan yang ada.

Pemanfaatan teknologi : Penginderaan Jauh, GIS dan IT untuk monitoring dan evaluasi penggunaan lahan, tata air dan data lainnya dalam DAS

Kemenhut, Kementan, KLH, KemenPU,

BMKG, Pemda Prop. dan Kabupaten

Laporan evaluasi pelak-sanaan pengelolaan DAS , tata air secara periodik dg memanfaat- kan Penginderaan Jauh , IT dan GIS

Sarana prasarana dan SDM memadai, laporan evaluasi menjadi masukan bagi perencanaan pengelolaan DAS

5. Peningkatan pemberdaya

Meningkatkan partisipasi masyarakat luas dg mem-

Masyarakat, Petani, Dinas-Dinas, Forum

Masyarakat luas dg Masyarakat luas paham arti penting-nya

Page 51: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

an

masyarakat

bangun dialog dan kesepa-katan dg instansi pemerintah dalam pengelolaan DAS

DAS, LSMkesadarannya sendiri ikut aktif menjaga kelestarian DAS

DAS baik untuk fungsi ekonomi,

ekologi maupun sosial budaya

Menyelenggarakan penyuluh-an, pendampingan, dan pelatihan kepada masyarakat dalam pemanfaatan dan

pelestarian sumber daya alam DAS

Kemenhut, Kementan, Dinas-dinas di Prop. Dan Kabupaten/kota, Forum DAS, LSM

Meningkatnya penge-tahuan dan keteram-pilan masyarakat

dlm pemanfaatan dan

pelestarian DAS

Masyarakat luas paham arti penting-nya DAS baik untuk fungsi ekonomi,

ekologi maupun sosial budaya

Pemberian bantuan saprodi dan modal untuk areal model konservasi dan rehabilitasi DAS

Kemenhut, Kementan, KLH, Pemda, lembaga donor

Adopsi (agro-)teknologi dan teknologi pengelo-laan DAS

Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan fasilitasi dalam

pengelolaan DAS yang dilaksanakan masyarakat secara berkelanjutan

Mendorong kemitraan usaha

masyarakat dg perusahaan-perusahaan bidang kehutan-an dan perusahaan bidang lainnya untuk hasil-hasil produksi kayu dan bukan

Kemenhut, Kementan, Kemendag dan Meneg

Koperasi dan UKM, Dinas-dinas di Prop. Dan Kabupaten/kota, perusahaan swasta/ BUMN/BUMD

Meningkatnya jumlah

kemitraan usaha masyarakat dlm suatu DAS

Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan fasilitasi dalam kemitraan dilaksanakan masyarakat secara berkelanjutan

Page 52: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

kayu.

6. Pengembangan sistem informasi manajemen (SIM)

pengelolaan DAS

Membangun sistim jaringan

informasi pangkalan data

pengelolaan DAS (setiap komponen DAS :

biofisik, sosek, dan kelemba-gaan) sesuai dengan standar

dan kriteria baku, dan ber-fungsi /dapat beroperasi untuk waktu yang lama.

Kemenhut, KemenPU, Kementan, Kemen-dagri, Forum DAS

Stakeholders dg mudah

dapat memanfaatkan data dari pangkalan data terdekat

Setiap stakeholders DAS dapat memanfaatkan dan mengakses data DAS dalam SIM pengelolaan DAS.

Sarana piranti keras (hardware) dan piranti lunak (software) dan SDM

memadai.

Sosialisasi dan membangun

interkoneksi pangkalan data setiap unit pengelolaan DAS dan instansi yang berkepen-tingan (jejaring dan pertukar-an data)

Kemenhut, KemenPU, Kementan, Kemen-dagri, BMKG, Forum

DAS, LSM, masyarakat

Rancang bangun SIM

pengelolaan DAS yang

mudah dipahami semua level pengguna dan mengakomodasi pertukaran data berba-gai format antar instan-si/sektor/organisasi

Upaya dilakukan pada seluruh areal/kawasan DAS

Page 53: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

Mengevaluasi kinerja pangkalan data setiap unit pengelolaan DAS sesuai

dengan standar dan kriteria baku

Forum DAS, Kemenhut, KemenPU,

Kementan

SIM pengelolaan DAS yang sesuai dengan standar dan kriteria serta mudah dipahami

semua level pengguna dan mengakomodasi pertukaran data berbagai format antar instansi /sektor atau organisasi

Upaya dilakukan pada seluruh areal /kawasan DAS

7. Pengembangan sistem

insentif/disinsentif

pengelolaan DAS

Membangun dan mensahkan aturan legal reward & punishment stakeholders dalam pemanfaatan sumber-daya alam di dalam DAS.

Kemenhut, KemenPU, KLH, Kemendagri, Pemerintah Daerah.

Aturan tertulis formal yang disepakati stake-holders tentang imbal jasa lingkungan

Stakeholders DAS memahami dan menghayati hak & kewajiban dalam pengelolaan DAS sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Fasilitasi dan penerapan skema imbal jasa lingkungan seperti Payment for Environmental Services

(PES)

Forum DAS, LSM, Pemda, masyarakat hulu dan industri di-hilir DAS & pihak penghasil jasa lingkungan di hulu DAS.

Akuntabilitas imbal jasa lingkungan untuk konservasi dan rehabi-litasi DAS.

Upaya dilakukan di hulu dan & hilir DAS terbangun kesepakatan para pihak penghasil dan pemanfaat jasa lingkungan

Page 54: Brant As

NoAspek

Manajemen Upaya–upaya pokok Sektor/instansi KeluaranAsumsi

8. Pengembangan Pembiayaan

Pengelolaan DAS

Menyusun peraturan, pedoman sistim pendanaan pengelolaan DAS dan akun-tabilitasnya.

Forum DAS, Kemenhut, KemenPU,

Kemendagri, Kementan, Kemenkeu,

Bappenas

Dokumen skema pem-biayaan pengelolaan DAS yang adil, propor-sional, transparan

dan tanggung gugat

(akuntabel)

Terdapat kemauan politik Pemerintah untuk menerapkan prinsip cost

benefit sharing scheme (hubungan hulu hilir) dalam pengelolaan DAS oleh stakeholders DAS

Menyusun dan mengusulkan secara aktif anggaran pengelolaan DAS baik ke pemerintah (skema DIPA)

atau non pemerintah (swasta

nasional dan internasional,

perorangan) dan lembaga donor lainnya yang tidak mengikat.

Bappenas, Kemenhut, KemenPU, Kementan, Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota,

Forum DAS, LSM

Ketersedian dana secara berkesinambungan

Kebutuhan biaya untuk pengelolaan DAS semakin besar dapat dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan

Page 55: Brant As

Tabel 3.3 Perbandingan Antara Kondisi Pengelolaan DAS Saat Ini Dengan Yang Diharapkan

No. Kegiatan/Aspek Manajemen

Kondisi Pengelolaan DAS

Saat Ini Yang Diharapkan

1. Perencanaan a. Bersifat parsial (belum terintegrasi).

b. Belum memiliki tujuan bersama (bersifat

sektoral).

c. Proses penyusunannya kurang partisipatif.

d. Tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat.

e. Tidak efektif dan efisien (kurang diacu oleh

berbagai pihak, dianggap rencana bidang

RLPS/RHL)

a. Perencanaan dilakukan secara terpadu.

b. Memiliki tujuan bersama yang telah disepakati.

c. Proses penyusunan rencana dilaksanakan secara

partisipatif.

d. Mempunyai kekuatan hukum.

e. Efektif dan efisien (menjadi salah satu acuan dalam

perencanaan sektoral/bidang lain)

2. Kelembagaan a. Masing-masing sektor bekerja sendiri-sendiri

berdasarkan kepentingannya

b. Belum ada pembagian tugas, fungsi dan

mekanisme kerja yang jelas dalam pengelola-

a. Ada lembaga koordinatif para pihak terkait Pengelolaan

DAS seperti Forum DAS

b. Kapasitas lembaga-lembaga yang telah ada meningkat

dengan memperjelas tugas, fungsi dan mekanisme

Page 56: Brant As

an DAS

c. Beberapa Forum DAS di daerah telah terben-

tuk tapi belum bisa bekerja secara efektif

kerja

lembaga/organisasi tersebut.

c. Lembaga koordinatif berperan secara efektif untuk

mensinergikan kebijakan, kegiatan dan pendanaan.

3. Pelaksanaan a. Kegiatan di lapangan cenderung egosektoral,

belum terpadu.

b. Kebijakan Pemda cenderung mengeksploitasi

sumber daya alam DAS untuk peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

c. Konservasi dan rehabilitasi DAS

mengandalkan Pemerintah terutama sektor

kehutanan

d. Pemanfaatan jasa lingkungan DAS belum

dihargai.

a. Kegiatan Pengelolaan DAS dilaksanakan secara terpadu

(sudah ada koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi

diantara pihak-pihak/sektor terkait).

b. Komitmen Pemda dalam mengelola dan melestarikan DAS

tinggi.

c. Konservasi dan rehabilitasi DAS melibatkan para pihak

(Pemerintah, Pemda, Swasta dan Masyarakat)

d. Pembayaran jasa lingkungan DAS dilakukan secara

bertahap dan dimanfaatkan untuk mendanai konservasi

dan rehabilitasi DAS

Page 57: Brant As

4. Pengendalian a. Monitoring dan evaluasi terbatas oleh

institusi tertentu, belum ada koordinasi dan

sharing informasi.

b. Pengawasan dan penertiban belum banyak

melibatkan masyarakat.

c. Penertiban terhadap pelanggaran peraturan

kurang dilaksanakan secara konsisten

d. Kondisi DAS tidak menjadi indikator kinerja

institusi yang terkait dengan pengelolaan DAS.

a. Ada koordinasi para pihak dalam melakukan monitoring

dan evaluasi serta ada sharing informasi.

b. Pengawasan melibatkan masyarakat, ada jejaring kerja

yang baik, hasil monitoring dan evaluasi dijadikan umpan

balik untuk perbaikan pengelolaan DAS.

c. Penegakan hukum bisa berjalan dengan baik

d. Kesehatan DAS menjadi indikator kinerja institusi yang

terkait pengelolaan DAS.

5. Sistem Informasi Manajemen DAS (SIM DAS)

a. SIM DAS belum terbangun dengan baik.

b. Software, hardware dan sumberdaya

manusia belum memadai.

c. Banyak instansi hanya mengumpulkan data

sesuai kepentingannya, belum ada jejaring

kerja.

a. SIM DAS sudah terbangun dengan baik dengan data dan

informasi yang lengkap.

b. SIM DAS ditunjang software, hardware dan sumberdaya

manusia yang memadai.

c. Jejaring kerja informasi antar instansi/para pihak sudah

Page 58: Brant As

d. Publikasi data dan informasi tentang DAS

secara utuh masih terbatas.

terbangun, data dan informasi terintegrasi dan mudah

diakses.

d. Publikasi data dan informasi untuk setiap DAS terutama

DAS prioritas tersedia secara lengkap.

6. Partisipasi Para Pihak/ Masyarakat

a. Keterlibatan para pihak termasuk masya-

rakat masih belum optimal.

b. Pembagian peran, hak dan kewajiban para

pihak belum jelas.

c. Pengelolaan DAS dianggap sebagai cost centre sehingga tidak menjadi prioritas Pemerintah Daerah, Swasta dan masyarakat

a. Partisipasi para pihak termasuk masyarakat pada berbagai

tahapan penyelenggaraan pengelolaan DAS sudah terwujud

dengan pembagian peran dan tanggungjawab yang jelas.

b. Terbangunnya kemitraan antar beberapa pihak yang memiliki kepentingan terhadap sumber daya DAS

c. Pengelolaan DAS menjadi perhatian / prioritas bagi semua pihak yang terkait karena menyangkut kepentingan ekonomi dan lingkungan semua pihak

7. Insentif-Disinsentif a. Insentif bagi masyarakat di hulu DAS atau pihak lain yang melaksanakan pengelolaan DAS masih kurang.

b. Disinsentif bagi pencemar belum

a. Pemberian insentif dalam bentuk bantuan, kemudahan, dan/atau fasilitas lain yang atraktif bagi pihak yang melaksanakan program PDAS terutama di hulu DAS dan kawasan lindung.

b. Pemberian disinsentif/sanksi bagi pencemar/perusak

Page 59: Brant As

dilaksanakan.

c. Insentif dan disinsentif untuk instansi pemerintah berdasarkan kinerja keberhasilan pengelolaan DAS belum dilaksanakan.

DAS (pihak penyebab degradasi hutan, tanah dan air)

c. Penerapan insentif dan disinsentif bagi instansi pemerintah berdasarkan kinerja pengelolaan DAS.

8. Pembiayaan a. Pembiayaan pengelolaan DAS masih sangat mengandalkan dana pemerintah.

b. Cost sharing belum dilaksanakan dengan

optimal.

c. Belum ada peraturan tentang sistem pembiayaan pengelolaan DAS

a. Penerapan cost sharing antara Pemerintah, Pemda, Swasta dan masyarakat termasuk peluang memanfaatkan dana internasional.

b. Penerapan beneficiaries and poluters pay principles

c. Tersedianya peraturan mengenai pembiayaan pengelolaan

DAS