bptoa

Upload: nurlisa-purnama

Post on 15-Jul-2015

192 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tumbuhan tertentu telah digunakan manusia sejak zaman purba untuk pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit. Indonesia dikenal sebagai Negara dengan sumber daya hayati kedua terbesar yang tersebar dari sbang sampai merauke. Di Indonesia terdapat lebih kurang 30.000 jenis tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis diantaranya termasuk tanaman berkhasiat obat, lebih dari 1.800 jenis tanaman telah diidentifikasi dari beberapa formasi hutan, namun hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal. Jumlah tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat baru sekitar 1.000 hingga 1.200 jenis, dan yang digunakan secara rutin dalam industri obat traditional baru sekitar 300 jenis. Tumbuhan yang diolah sehingga dapat berkhasiat untuk mengobati, mencegah penyakit biasanya dikenal dengan sebutaan obat tradisional. Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh http://id.wikipedia.org/wiki/Obat_tradisional. Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah yang dihadapinya, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat obat modernnya menyentuh masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat ini, merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, yang secara

1

turun temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi saat ini. Namun, tidak semua tanaman dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan yang baik, ada baiknya kita sebagai ahli farmasi mengetahui mana tanaman yang baik atau tidak bilamana digunakan untuk pengobatan. Untuk tujuan itu, maka dilaksanakan ekspedisi ke Balai Penelitian Tanaman Obat Tradisional dan Aromatiik, Taman Nasional Gunung Pangrango, dan Kebun Raya Cibodas, dimana di tempat tersebut, dapat diketahui berbagai macam tanaman dengan khasiat yang beragam sebagai obat. B. Tujuan 1. Mengenal macam macam tanaman obat. 2. Mengidentifikasi tumbuhan yang berada bebas di alam dan berpotensi sebagai tanaman obat. 3. Menambah wawasan tentang berbagai macam tanaman yang berkhasiat sebagai obat.

2

BAB II METODOLOGI A. Hari dan tanggal : Jumat Minggu, 9 11 Desember 2011 B. Tempat C. Alat D. Bahan : Balittro, TNGP, Pekarangan Wisma Jamur, dan KRC. : Alat tulis, Kamera digital, Kamer SLR, Tali raffia. : Tanaman liar dan tanaman yang berkhasiat sebagai obat : Lakukan pengamatan ciri ciri morfologi terhadap tanaman obat yang sudah dibudidayakan. b) c) 2. TNGP a) Buatlah plot ukuran 10x10 m2 menggunakan tali raffia. b) Plot tersebut dibagi menjadi 4 kuadran c) Observasi dan melakukan pengamatan terhadap tanaman herba, semak, pakuan d) Catat hasil pengamatan. e) Hitung jumlah individu yang berada di plot. f) Hitung densitas mutlak dan relatif dari masing masing individu. g) Dokumentasi gambar. 3. Pekarangan Wisma Jamur a) b) c) Lakukan pengamatan ciri ciri morfologi tanaman herba, semak, paku-pakuan di sekitar wisma jamur. Catat hasil pengamatan pada buku. Dokumentasi gambar. paku-pakuan, serta mengelompokkannya berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan, yaitu : herba, semak, dan pakuDokumentasi gambar. Catat di buku mengenai klasifikasi dan khasiat dari tanaman obat tersebut.

E. Prosedur Kerja 1. Balittro a)

3

4. KRC ( Kebun Raya Cibodas) a) b) c) Observasi dan mencatat apa yang telah disampaikan guide yang telah menjabarkan tanaman apa saja yang ada disana. Dokumentasikan gambar. Catat di buku mengenai klasifikasi dan khasiat dari tanaman obat tersebut.

4

BAB III HASIL

A. Balittro 1. Som Jawa Ginseng (Panax) adalah sejenis tanaman berkhasiat obat yang termasuk dalam suku Araliaceae. Ginseng tumbuh di wilayah belahan bumi utara terutama di Siberia, Manchuria, Korea, dan Amerika Serikat. Jenis ginseng tropis dapat ditemukan di Vietnam, yaitu Panax vietnamensis. Nama "ginseng" diambil dari bahasa Inggris, yang dibaca mengikuti lafal Bahasa Kantonis, jn shn, dalam bahasa Mandarin dibaca "ren shen", " " (duplikat manusia), karena bentuk akar yang menyerupai manusia. Ginseng digunakan dalam pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, serta membantu pemulihan dari penyakit. Di Indonesia terdapat juga tumbuhan yang memiliki khasiat sama dengan ginseng yaitu ginseng Jawa atau som jawa, Talinum paniculatum Gaertn. dan kolesom, Talinum triangulare Wild. Di dalam pengobatan tradisional akarnya dicampur dengan berbagai jenis obat dan yang paling terkenal dalam bentuk campuran anggur. Kajian mengenai khasiat dan kegunaanya telah dilakukan untuk menjadikan kolesom sebagai ginseng Indonesia.

5

Klasifikasi : Kerajaan : Divisi : Kelas : Ordo : Famili : Upafamili: Genus : 2. Lavender Lavender atau lavendel atau Lavandula adalah tumbuhan ini adalah dari wilayah sebuah genus tumbuhan selatan laut Tengah berbunga dalam suku Lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Asal sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India. Genus ini termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis rumput-rumputan, semak pendek, dan semak kecil. Tanaman ini juga menyebar di Kepulauan Canaria, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan (terutama Perancisselatan), Arabia, dan India. Karena telah ditanam dan dikembangkan di taman-taman di seluruh dunia, tumbuhan ini sering ditemukan tumbuh liar di daerah di luar daerah asalnya. Klasifikasi Kerajaan: (tidak termasuk) (tidak termasuk) Ordo: Famili: Genus: Plantae Eudicots Asterids Lamiales Lamiaceae Lavandula L. 3. Zodia Zodia adalah tumbuhan dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang merupakan tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Papua. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat asli Papua untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara mengusapkan daun zodia ke sekujur Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Apiales Araliaceae Aralioideae Panax L.

6

tubuh. Zodia (Evodia suaveolens) merupakan tumbuhan yang berasal dari pulau Papua. Tapi kini mulai dibudidayakan diberbagai tempat termasuk di Jawa. Tanaman ini mampu hidup pada ketinggian antara 400-1.000 meter dpl. Klasifikasi Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae; : Magnoliophyta; : Magnoliopsida; : Sapindales; : Rutaceae; : Evodia; : Evodia suaveolens

4. Kecubung Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun. Sebagai anggota suku Solanaceae, tumbuhan ini masih sekerabat dengan datura, tumbuhan hias dengan bunga berbentuk terompet yang besar. Kecubung biasanya berbunga putih dan atau ungu, namun hibridanya berbunga aneka warna. Diperkirakan tanaman ini pertama kali dipakai sebagai obat-obat pada abad kesepuluh. Kecubung ada yang berasal dari Asia Tenggara, namun ada juga yang berasal dari Benua Amerika. Kecubung tumbuh di tempat yang beriklim panas dan dibudidayakan di seluruh belahan dunia karena khasiat yang dikandungnya dan juga untuk tanaman hias. Pertama kali diperkenalkan olehLinnaeus pada tahun 1753, tapi secara botani masih belum tepat mengenai gambaran dan penjelasan tentang kecubung. Wilayah asal yang menjadi sumber tanaman

7

ini tidak dapat diketahui secara pasti.[1] Bagian-bagian kecubung, tetapi terutama bijinya, mengandung alkaloidyang berefek halusinogen. Klasifikasi Kerajaan: (tidak termasuk) (tidak termasuk) Ordo: Famili: Genus: Spesies: Plantae Eudicots Asterids Solanales Solanaceae Datura D. metel

B.

TNGGP Paku A Habitus Akar Batang Daun Bunga Buah : Herba : Menjalar : Bulat : majemuk ::-

.

8

Biji

:-

Karakter unik : Ditemukan sorus dibelakang daun

. Habitus Akar Batang Daun Tepi daun Ujung Daun Bunga : Herba

Paku B : Menjalar : Bulat : Majemuk : bergerigi : runcing :-

9

Buah Biji

::-

. Habitus Akar Batang Daun Bunga Buah Biji Karakteristik unik daun.

Rhizoma : Herba : serabut : Bulat : tunggal :::: memiliki rambut halus di batang dan belakang

4. Semak Habitus Akar Batang Daun Ujung daun Bunga Buah : semak : merambat : Bulat, berkayu : tunggal : meruncing, berambut :: -

10

Biji

:-

Hasil Densitas Mutlak dan Densitas Relatif No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nama Paku A Paku B Paku C Rhizoma Herba Semak Densitas mutlak 0,19 0,12 0,01 0,1 0,06 0,05 Densitas relatif 39,5 % 22,6 % 2,08 % 20,8 % 12,5 % 100 %

C. Kebun Raya Cibodas Kumis Kucing Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Kerajaan: Divisi: Upadivisi: (tidak termasuk) Kelas: (tidak termasuk) Ordo: Famili: Genus: Spesies: Plantae Spermatophyta Angiospermae Eudicots Dicotyledonae Asterids Lamiales Lamiaceae Orthosiphon O. aristatus Asia dan Australia. Klasifikasi :

.

11

.

Bougenville Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil (ejaan nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya.Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang. Klasifikasi

12

Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Genus D. Sekitar Wisma Jamur 1. Mawar

:Plantae :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Caryophyllales :Nyctaginaceae :Bougainvillea

Mawar adalah

tanaman

semak

dari genus Rosa sekaligus

nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. Klsifikasi Kerajaan: Plantae Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Magnoliophyta Magnoliopsida Rosales Rosaceae Rosa L.

upafamili: Rosoideae

13

BAB III PEMBAHASAN

Balittro berada dibawah departemen pertanian. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO) dibentuk Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 06/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006, merupakan pemekaran dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. BALITTRO berada di Kawasan Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar No. 3 Bogor. Keberadaan Balai Penelitian ini tidak lepas dari kebutuhan akan lembaga riset yang mendukung pengembangan agribisnis dan agroindustri berbasis tanaman obat dan aromatik. Hal ini sejalan dengan peran Indonesia yang sejak lama telah dikenal sebagai salah satu negara produsen utama tanaman obat

14

dan aromatik dunia. Indonesia memasok berbagai produk obat alami yang dikenal dengan nama JAMU. dan 70% minyak nilam untuk keperluan industri parfum dunia serta berbagai minyak atsiri lainnya. Tugas balittro sendiri yaitu : memurnikan tanaman sampai bentuk sediaan saja, untuk selanjutnya sediaan tersebut dibawa ke BPOM untuk mengetahui manfaatnya (http://balittro.litbang.deptan.go.id). Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 22.851,03 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta. TNGGP merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980, dan sampai tahun 2007 sudah 50 taman nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. DiTNGGP kami memulai observasi pd HM 23,5, dimana lokasi observasi kami sudah mendekati air terjun cibeureum. Beberapa species baru kami temukan, dan kami memasukkannya menjadi beberapa kelompok, yaitu : semak, herba, dan pakupakuan, dan didapat jumlah :

No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama Paku A Paku B Paku C Rhizoma Herba Semak

Densitas mutlak 0,19 0,12 0,01 0,1 0,06 0,05

Densitas relatif 39,5 % 22,6 % 2,08 % 20,8 % 12,5 % 100 %

15

Ditempat ketiga yang kami kunjungi adalah Kebun Raya Cibodas, banyak tanaman yang ditemui disini, namun tidak semuanya kami catat, diantaranya : kumis kucing dan bougenville. Dan tempat terakhir sebelum kami beranjak pulang adalah sekitar penginapan wisma jamur, diantara begitu banyaknya tanaman disana, kami menemukan mawar yang begitu indah warnanya, dan tanaman lainnya, yang cantik, elok rupanya.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Herba yang paling banyak ditemukan atau mendominasi dalam plot pnelitian di TNGP adalah semak dengan nilai densitas relatifnya 100%. 2. Dari semua tanaman obat yang ditemukan, rata-rata tanaman tersebut termasuk tanaman herba. 3. Herba yang ditemukan dalam plot penelitian di TNGP banyak yang termasuk tanaman monokotil karena mempunyai akar serabut. 4. Tanaman yang ditanam diBALITTRO adalah tanaman yang cocok dengan cuaca panas, karena daerahnya masih berada didataran rendah. B. Saran 1. obat. Meningkatkan keingintahuan terhadap tanaman

16

2.

Kesadaran diri untuk menurunkan global warming

dengan menanam banyak tanaman, khususnya tanaman obat, untuk dimanfaatkan keluarga. 3. Menjaga dan melindungi tanaman yang sudah ada, karena tanaman termasuk jantung untuk ibu kota yang cukup gersang dengan banyaknya polusi.

Daftar Pustaka http://digilib.ubaya.ac.id/skripsi/farmasi/F_620_1920058/F_620_Bab%20I.pdf http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/ http://www.tanaman-obat.com/ http://balittro.litbang.deptan.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/Obat_tradisional

17

LAMPIRAN TANAMAN UNIK DITNGP

TANAMAN UNIK DIKEBUN RAYA CIBODAS

18

TANAMAN UNIK DISEKITAR WISMA JAMUR

19