bps
DESCRIPTION
Statistik kulon progoTRANSCRIPT
-
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
2014
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo
Katalog BPS : 1102001.3401
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
2014
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
STATISTIK DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
2014
ISBN : -
Nomor Publikasi : 34015.14.10
Katalog BPS : 1101002.3401
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 52 halaman
Naskah:
Pengarah : Sugeng Utomo, SH.
Koordinator : Susi Metinara, S.ST., S.E.,M.Si.
Editor : Susi Metinara, S.ST., S.E.,M.Si.
Tata Naskah : Leny Trihartati, S.ST
Lay Out/ Perwajahan : Andriana Nurmahmud, SST. MPA.
Diterbitkan oleh:
BPS Kabupaten Kulon Progo
Dicetak oleh:
UD. Sinar Baru Offset
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014 iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga publikasi
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 edisi keempat ini dapat diterbitkan.
Publikasi ini disusun oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. Publikasi ini menyajikan
indikator-indikator terpilih yang diharapkan dapat dimanfaatkan bagi pengguna, baik institusi,
akademisi, maupun masyarakat secara umum.
Dalam publikasi berisi analisis sederhana yang dilengkapi dengan visualisasi grafik untuk
lebih memahami makna informasi yang disajikan. Penyusunan buku Statistik Daerah ini
merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi
sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya
untuk semua.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak atas bantuan serta dukungannya
sehingga publikasi ini dapat terwujud. Saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di
masa datang sangat diharapkan.
Wates, September 2014
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo
Kepala,
Sugeng Utomo, S. H. NIP. 19641110 199403 1 001
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014 iv
VISI Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
MISI
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik
untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan
Indonesia.
3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi,
pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap
penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik
yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem
Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014 v
DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim 1 10. Industri Pengolahan 27
2. Pemerintahan 5 11. Konstruksi 29
3. Penduduk 8 12. Hotel dan Pariwisata 30
4. Ketenagakerjaan 11 13. Transportasi dan Komunikasi 33
5. Pendidikan 13 14. Perbankan dan Investasi 37
6. Kesehatan 17 15. Harga-Harga 39
7. Perumahan 20 16. Perdagangan 40
8. Pertanian 23 17. Pendapatan Regional 42
9. Pertambangan dan Energi 26 18. Perbandingan Regional 44
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
GEOGRAFI
Kabupaten Kulon Progo merupakan
salah satu kabupaten/kota yang terletak di
bagian paling barat di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon
Progo berbatasan langsung dengan
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman,
di sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa
Tengah, di sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Magelang Propinsi Jawa
Tengah, dan sebelah selatan berbatasan
dengan Samudera Hindia.
Posisi astronomi Kabupaten Kulon
Progo terletak antara 7o.3842 s.d. 7
o.593
Lintang Selatan dan 110o.137s.d.
110o.626 Bujur Timur.
*** Tahukah Anda
Kabupaten Kulon Progo dilewati oleh dua
prasarana perhubungan yang merupakan
perlintasan nasional di Pulau Jawa, yaitu jalan
raya nasional sepanjang 28,57 km dan jalur
kereta api sepanjang lebih dari 25 km.
Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo
adalah 58.627,54 hektar. Secara
administratif terbagi menjadi 12 kecamatan
yang meliputi 87 desa, 1 kelurahan, dan 918
pedukuhan.
Tabel 1.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kab. Kulon Progo, Tahun 2013
Kecamatan Luas (Ha) Persentase
1. Temon 3.629,89 6,19
2. Wates 3.200,24 5,46
3. Panjatan 4.459,23 7,61
4. Galur 3.291,23 5,61
5. Lendah 3.559,19 6,07
6. Sentolo 5.265,34 8,98
7. Pengasih 6.166,47 10,52
8. Kokap 7.379,95 12,59
9. Girimulyo 5.490,42 9,36
10. Nanggulan 3.960,67 6,76
11. Kalibawang 5.296,37 9,03
12. Samigaluh 6.929,31 11,82
Kulon Progo 58.627,51 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
2
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kabupaten Kulon Progo memiliki
topografi yang bervariasi dengan ketinggian
antara 0 1000 meter di atas permukaan air
laut (dpal), yang terbagi menjadi 3 wilayah
meliputi :
a. Bagian Utara merupakan daratan
tinggi/perbukitan Menoreh dengan
ketinggian antara 500 1000 meter
dpal, meliputi Kecamatan Girimulyo,
Kecamatan Kokap, Kecamatan
Kalibawang dan Kecamatan
Samigaluh. Penggunaan tanah di
wilayah ini diperuntukkan sebagai
kawasan budidaya konservasi dan
merupakan kawasan rawan bencana
tanah longsor.
b. Bagian Tengah merupakan daerah
perbukitan dengan ketinggian antara
100 500 meter dpal, meliputi
Kecamatan Nanggulan, Kecamatan
Sentolo, Kecamatan Pengasih, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lendah,
merupakan wilayah dengan lereng 2o
15o, tergolong berombak dan
bergelombang, serta merupakan
peralihan dataran rendah dan
perbukitan.
c. Bagian Selatan merupakan dataran
rendah dengan ketinggian 0 100
meter dpal, meliputi Kecamatan
Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan
Panjatan, Kecamatan Galur, dan
sebagian Kecamatan Lendah.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
3
GEOGRAFI DAN IKLIM
Berdasarkan kemiringan lahan, wilayah
bagian selatan memiliki lereng 0o2
o,
merupakan wilayah pantai sepanjang 24,9
km, apabila musim penghujan merupakan
kawasan rawan bencana banjir.
Kabupaten Kulon Progo terletak antara
Bukit Menoreh dan Samudera Hindia.
Wilayah ini dilalui oleh Sungai Progo di
sebelah timur; Sungai Glagah di bagian
tengah, dan Sungai Bogowonto di bagian
barat.
*** Tahukah Anda
Kabupaten Kulon Progo memiliki Waduk
Sermo di Kecamatan Kokap yang didukung
oleh keberadaan jaringan irigasi yang
menyebar hampir di seluruh wilayah
kecamatan.
IKLIM
Pada tahun 2013, curah hujan di
Kabupaten Kulon Progo rata-rata mencapai
2.111 mm/tahun atau 187 mm/bulan.
Sedangkan rata-rata jumlah hari hujan per
tahun sebanyak 120 hari dan rata-rata hari
hujan per bulan sebanyak 14 hari. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
2013 dengan curah hujan mencapai 490
mm dan jumlah hari hujan sebanyak 22 hari
.
Tabel 1.2. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2013
Bulan Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan
1. Januari 490 22
2. Februari 245 14
3. Maret 222 11
4. April 142 10
5. Mei 183 10
6. Juni 138 10
7. Juli 89 7
8. Agustus 1 1
9. September 1 1
10. Oktober 45 4
11. November 220 14
12. Desember 335 16
Rata-rata 187 14
Sumber :Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
4
GEOGRAFI DAN IKLIM
Pada bulan Agustus sampai
September mengalami curah hujan terkecil.
Jika dilihat menurut wilayah kecamatan,
rata-rata curah hujan tertinggi di Kecamatan
Lendah tercatat 366 mm dengan rata-rata
jumlah hari hujan perbulan sebanyak 9 hari.
Sedangkan rata-rata curah hujan yang
terendah untuk wilayah yang terpantau
adalah Kecamatan Temon dengan rata-rata
curah hujan 114 mm dan banyak hari hujan
rata-rata 11 hari.
Tabel 1.3. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Kulon Progo
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
1. Temon 114 11
2. Wates 188 50
3. Panjatan 144 9
4. Galur 165 9
5. Lendah 366 9
6. Sentolo 155 12
7. Pengasih 179 8
8. Kokap 145 14
9. Girimulyo 190 9
10. Nanggulan 200 9
11. Kalibawang 231 12
12. Samigaluh 161 11
Rata-rata 2.111 120
Sumber :Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Kulon Progo http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
5
PEMERINTAHAN
Kabupaten Kulon Progo resmi diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 yang merupakan penggabungan dua wilayah yakni wilayah Kasultanan (Kabupaten
Kulon Progo) dan wilayah Pakualaman (Kabupaten Adikarto).
Pada tahun 1951, Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Sri Pakualam VIII memikirkan
perlunya penggabungan antar wilayah
Kasultanan yaitu Kabupaten Kulon Progo dan
wilayah Pakualaman yakni Kabupaten
Adikarto. Atas dasar kesepakatan tersebut,
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan
UU no 18 tahun 1951 tentang penggabungan
kedua wilayah tersebut di atas dan wilayah
gabungannya bernama Kabupaten Kulon
Progo. UU tersebut ditetapkan tanggal 12
Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15
Oktober 1951. Sampai sekarang setiap
tanggal 15 Oktober diperingati sebagai hari
jadi Kabupaten Kulon Progo.
*** Tahukah Anda
Untuk memperkenalkan Kulon Progo kepada
dunia nasional dan internasional, Pemerintah
Kabupaten Kulon Progo meluncurkan sebuah
branding Kulon Progo The Jewel of Java
Pada tahun 2013, terdapat
penambahan 1 RW di Kecamatan Kokap
sehingga jumlah RW menjadi 154. Secara
administratif Kabupaten Kulon Progo terdiri
dari 12 Kecamatan, 87 Desa dan 1 Kelurahan
yaiutu Kelurahan Wates, 918 pedukuhan,
1.885 RW, dan 4.469 RT.
Tabel 2.1. Statistik Pemerintahan Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2013
Kecamatan Pedukuhan RW RT
1. Temon 96 166 401
2. Wates 52 127 291
3. Panjatan 100 200 402
4. Galur 75 148 311
5. Lendah 62 107 346
6. Sentolo 84 176 355
7. Pengasih 78 171 361
8. Kokap 63 154 469
9. Girimulyo 57 130 348
10. Nanggulan 61 127 385
11. Kalibawang 84 170 352
12. Samigaluh 106 209 448
Jumlah 918 1.885 4.469
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
6
PEMERINTAHAN
Kabupaten Kulon Progo resmi diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 yang merupakan penggabungan dua yakni wilayah Kasultanan (Kabupaten Kulon Progo) dan wilayah Pakualaman (Kabupaten Adikarto).
Setiap daerah dipimpin oleh kepala
pemerintah daerah. Untuk wilayah kabupaten
disebut Bupati. Bupati dibantu oleh satu orang
wakil bupati. Bupati dan wakil bupati dipilih
melalui pemilihan kepala daerah (pilkada)
secara langsung. Dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah
Kabupaten Kulon Progo dibantu oleh
perangkat daerah yang terdiri dari: sekretariat
daerah, sekretariat DPRD,
badan/lembaga/dinas daerah, lembaga teknis
daerah, camat, dan lurah. Selain itu terdapat
pula lembaga/ badan/instansi vertikal yang
berkedudukan di daerah.
Di Kabupaten Kulon Progo pada tahun
2013 terdapat 8 kantor, 4 badan, 12 dinas, 12
kecamatan, dan 1 kelurahan. Total pegawai di
Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013
mengalami penurunan sebesar 0,02 persen
menjadi 10.873 pegawai (pegawai pemkab
dan pegawai instansi vertikal). Hal ini terjadi
karena adanya moratorium bersama
mengenai penerimaan pegawai negeri sipil
sehingga tidak menggantikan pegawai yang
purna tugas pada tahun tersebut. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 74,96 persen tercatat
sebagai pegawai pemkab dan 25,04 persen
merupakan pegawai vertikal.
Tabel 2.3. Statistik Pegawai Pemerintahan Kabupaten
Menurut Tingkat Pendidikan Kulon Progo Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
Jenis Instansi
Vertikal Persen-
tase Pemkab
Persen-tase
1. SD 45 1,65 102 1,25
2. SMTP 99 3,64 238 2,92
3. SMTA 1.431 52,55 1.890 23,19
4. D1-D3 216 7,93 1.534 18,82
5. DIV/S1/S2 932 34,23 4.386 53,82
Jumlah 2.723 100 8.150 100
Sumber : Dinas/Instansi (diolah)
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Pemerintah Kab. Kulon Progo
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
Jenis Instansi
Laki-laki Perempuan Jumlah
Vertikal (13 unit)
2.113 610 2.723
Persentase 77,60 22,40 100,00
Pemkab 4.030 4.120 8.150
Persentase 49,45 50,55 100,00
Sumber : Dinas/Instansi (diolah)
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
7
PEMERINTAHAN
Kabupaten Kulon Progo resmi diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 yang merupakan penggabungan dua wilayah yakni wilayah Kasultanan (Kabupaten
Kulon Progo) dan wilayah Pakualaman (Kabupaten Adikarto).
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
memiliki SDM yang cukup berbobot. Hal
tersebut dapat dilihat dari tingkat pendidikan
pegawainya. Lebih dari 50 persen
pegawainya merupakan sarjana, sebanyak
18,82 persen lulusan D1-D3, lulusan SMA
sebanyak 23,19 persen, sedangkan sisanya
lulusan SD-SMP.
DPRD merupakan lembaga perwakilan
rakyat daerah dan berkedudukan sebagai
unsur penyelenggaraan pemerintahan
daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi,
anggaran, dan pengawasan. Jumlah anggota
DPRD Kabupaten Kulon Progo periode 2009-
2014 berjumlah 40 orang yang berasal dari
PAN, PDIP, PKB, Golkar, Partai Demokrat,
PKS, Partai Gerindra, Partai Karya Peduli
Bangsa, dan Partai Demokrasi Kebangsaan.
Menurut jenis kelamin, dari 40 orang anggota
dewan, sebanyak 36 orang berjenis kelamin
laki-laki dan 4 orang berjenis kelamin
perempuan.
UU No.10 tahun 2008 tentang pemilu
legislatif dan UU No.2 tahun 2008 tentang
partai politik menyebutkan bahwa kuota
keterlibatan perempuan dalam dunia politik
adalah sebesar 30%. Berdasarkan UU
tersebut menunjukkan bahwa peran
perempuan dalam dewan belum ideal karena
baru mencapai 10 persen.
*** Tahukah Anda
Jumlah pegawai dari 13 instansi vertikal di
Kabupaten Kulon Progo sebanyak 2.723 orang,
77,60 persennya laki-laki. Sedangkan dari 8.150
pegawai Pemerintah Kabupaten, proporsi laki-
laki dan perempuan hampir seimbang.
Tabel 2.4. Komposisi Anggota DPRD Kab. Kulon Progo
Tahun 2011-2013
Partai Politik 2010 2011 2013
PDI-P 7 7 7
PKB 6 6 6
Golkar 5 5 5
PAN 8 8 8
PPP 1 1 1
Demokrat 5 5 5
PKS 4 4 4
PKPB 1 1 1
PDK 1 1 1
Gerindra 2 2 2
Jumlah 40 40 40
Sumber : Sekretariat DPRD Kab. Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
8
PENDUDUK PENDUDUK
Penduduk adalah modal sosial yang
sangat penting dalam pembangunan, tetapi
laju pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, dapat menimbulkan banyak persoalan.
Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo
berdasarkan hasil estimasi penduduk tahun
2013 sebanyak 401.450 jiwa, meningkat
sebesar 2,09 persen dari tahun sebelumnya.
Kecamatan Pengasih merupakan
wilayah yang mempunyai jumlah penduduk
terbesar yaitu mencapai 46.973 jiwa atau
11,70 persen dari total penduduk kabupaten
Kulon Progo. Kecamatan Sentolo dan Wates
menempati posisi kedua dan ketiga, dengan
jumlah masing-masing 46.241 jiwa (11,52
persen) dan 45.743 jiwa (11,39 persen).
Jumlah penduduk di tiga kecamatan
tersebut besar disebabkan Kecamatan
Pengasih, Sentolo, dan Wates merupakan
pusat kegiatan pemerintah dan perekonomian
di Kabupaten Kulon Progo. Sehingga
sebagian besar masyarakat memilih untuk
bermukim di wilayah-wilayah tersebut dengan
asumsi lebih mudah untuk menjangkau
fasilitas pemerintahan, perekonomian,
pendidikan, kesehatan, transportasi, dan
fasilitas lainnya. Sementara itu kecamatan
dengan jumlah penduduk terkecil adalah
Kecamatan Girimulyo di mana wilayah
tersebut hanya dihuni 5,55 persen dari total
Tabel 3.1. Estimasi Jumlah Penduduk Kab. Kulon Progo Berdasarkan Hasil SP2010,
Tahun 2013
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Temon 12.462 12.984 25.446
2. Wates 22.413 23.330 45.743
3. Panjatan 16.863 17.750 34.613
4. Galur 14.835 15.169 30.004
5. Lendah 18.741 18.995 37.736
6. Sentolo 22.888 23.353 46.241
7. Pengasih 22.820 24.153 46.973
8. Kokap 15.565 16.025 31.590
9. Girimulyo 10.867 11.397 22.264
10. Nanggulan 13.659 14.522 28.211
11. Kalibawang 13.170 14.110 27.280
12. Samigaluh 12.448 12.901 25.349
Kulon Progo 196.731 204.719 401.450
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
Gambar 3.1. Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo,
Tahun 2013
Sumber: BPS Kabupaten Kulon Progo
Temon
6%
Wates
11%
Panjatan
9%
Galur
7%
Lendah
9%Sentolo
12%
Pengasih
12%
Kokap
8%
Girimulyo
6%
Nanggulan
7%
Kalibawang
7%
Samigaluh
6%
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
9
PENDUDUK PENDUDUK
penduduk Kulon Progo dengan jumlah
penduduk sebanyak 22.264 jiwa.
*** Tahukah Anda
Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo hasil estimasi penduduk Tahun 2013 sebanyak 401.450 jiwa. Pada tahun 2013 terdapat 96 penduduk laki-laki diantara 100 penduduk perempuan.
Dilihat menurut perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan (sex ratio), di seluruh kecamatan,
rasio jenis kelaminnya bernilai di bawah 100
seperti terlihat pada Tabel 3.2. Artinya bahwa
hampir seluruh kecamatan di Kulon Progo
jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit
dibanding jumlah penduduk perempuan,
dengan rata-rata rasio jenis kelamin untuk
Kabupaten Kulon Progo sebesar 96,10.
Pada tahun 2012, jumlah rumah tangga
di Kabupaten Kulon Progo mencapai 110.474
rumah tangga. Jika dibandingkan dengan
jumlah penduduknya yang berjumlah 393.221
jiwa, maka secara rata-rata di Kulon Progo
setiap rumah tangga terdiri dari 4 jiwa.
*** Tahukah Anda
Kepadatan penduduk Kabupaten Kulon Progo sebesar 685 jiwa/km2. Kecamatan Wates adalah wilayah dengan penduduk terpadat yang mencapai 1.429 jiwa/km2
Tabel 3.2. Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo,
Tahun 2013
Kecamatan 2013
1. Temon 95,98
2. Wates 96,07
3. Panjatan 95,00
4. Galur 97,80
5. Lendah 98,66
6. Sentolo 98,01
7. Pengasih 94,48
8. Kokap 97,13
9. Girimulyo 95,35
10. Nanggulan 94,06
11. Kalibawang 93,34
12. Samigaluh 96,49
Kulon Progo 96,10
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
Tabel 3.3. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo,
Tahun 2013
Kecamatan 2013
1. Temon
2. Wates
3. Panjatan
4. Galur
5. Lendah
6. Sentolo
7. Pengasih
8. Kokap
9. Girimulyo
10. Nanggulan
11. Kalibawang
12. Samigaluh
Kulon Progo
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
10
PENDUDUK PENDUDUK
Kepadatan penduduk merupakan
perbandingan antara jumlah penduduk suatu
wilayah dengan luas wilayah. Kepadatan
penduduk menggambarkan rata-rata
banyaknya penduduk yang menghuni tiap km2
suatu wilayah. Pada tahun 2013, kecamatan
yang padat penduduknya adalah Kecamatan
Wates dengan kepadatan 1.429 jiwa/km2.
Sebaliknya Kecamatan Samigaluh merupakan
wilayah yang kepadatannya paling rendah di
Kulon Progo yaitu sebesar 366 jiwa/km2.
Program Keluarga Berencana (KB)
merupakan salah satu program pemerintah
dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Kulon
Progo pada tahun 2013 sebanyak 54.170
akseptor. Dari jumlah tersebut sebanyak
42,36 persennya menggunakan alat
kontrasepsi suntik, kemudian alat kontrasepsi
IUD sebanyak 24,72 persen. Sedangkan alat
kontrasepsi implant menempati peringkat
ketiga yaitu sebesar 12,96 persen dari total
peserta KB aktif.
*** Tahukah Anda
Jumlah akseptor keluarga berencana di Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 1,86 persen dengan jumlah akseptor sebanyak 54.170 peserta.
Tabel 3.4. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kulon Progo,
Tahun 2013 (Jiwa/Km2)
Wilayah Luas
Wilayah Jumlah
Penduduk Kepadatan
1. Temon 36,30 25.446 701
2. Wates 32,00 45.743 1.429
3. Panjatan 44,59 34.613 776
4. Galur 32,91 30.004 912
5. Lendah 35,59 37.736 1.060
6. Sentolo 52,65 46.241 878
7. Pengasih 61,66 46.973 762
8. Kokap 73,80 31.590 428
9. Girimulyo 54,90 22.264 406
10. Nanggulan 39,61 28.211 712
11. Kalibawang 52,96 27.280 515
12. Samigaluh 69,29 25.349 366
Kulon Progo 586,28 401.450 685
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
Tabel 3.5. Jumlah Akseptor KB Aktif Menurut Jenis Alat Kontrasepsi
di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013
Alat Kontrasepsi
2011 2012 2013
IUD 12.830 13.097 13.389
MO 3.361 3.397 3.501
IMP 6.349 6.869 7.023
SNT 22.283 22.645 22.947
PIL 4.949 4.841 4.864
CO 2.279 2.333 2.446
Total 52.051 53.182 54.170
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa,
Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
11
KKKEEETTTEEENNNAAAGGGAAAKKKEEERRRJJJAAAAAANNN
Konsep tenaga kerja yang digunakan oleh
BPS mengikuti konsep internasional, yakni
mengacu kepada The Labour Force Concept
yang disarankan oleh International Labour
Organization (ILO), bahwa penduduk usia kerja
adalah yang telah berumur 15 tahun ke atas.
Berdasarkan hasil Sakernas Agustus
2013, dari jumlah penduduk usia kerja di
Kabupaten Kulon Progo sebanyak 75,61
persennya termasuk angkatan kerja dan
sebanyak 24,39 persennya termasuk bukan
angkatan kerja. Pengertian Angkatan Kerja
disini adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke
atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan
namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
menggambarkan perbandingan jumlah
penduduk usia kerja yang menganggur dengan
banyaknya angkatan kerja. Hasil Sakernas
Agustus 2013 menunjukkan bahwa TPT di
Kabupaten Kulon Progo sebesar 2,85.
Tabel 4.1. Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2012 - 2013
Uraian 2012 2013 (1) (2) (3)
Penduduk Usia Kerja 100,00 100,00
a. Angkatan Kerja 75,40 75,61
1. Bekerja 73,11 73,46
2. Pengangguran 2,29 2,15
b. Bukan Angkatan Kerja 24,60 24,39
1. Sekolah 6,54 4,18
2. Mengurus Rumahtangga 13,48 15,31
3. Lainnya 4,58 4,90
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
3,04 2,85
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
75,40 75,61
Sumber : Sakernas Kab. Kulon Progo, 2013
*** Tahukah Anda Pada tahun 2013 Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Kulon Progo sebesar 75,61 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas. Artinya dari 100 penduduk usia kerja 76 orang termasuk
sebagai angkatan kerja. ht
tp://k
ulon
prog
okab
.bps
.go.
id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
12
KKKEEETTTEEENNNAAAGGGAAAKKKEEERRRJJJAAAAAANNN
Tabel 4.2. Persentase Jumlah Pencari Kerja Pendaftar Baru Menurut Tingkat Pendidikan, Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011 - 2013
Jenjang Pendidikan
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
< SLTA 26,82 47,75 36,58
SMA sederajat 21,95 24,01 22,98
SMK 39,27 21,61 11,23
D I/ D II/ D III 8,69 2,54 14,51
Sarjana 3,26 4,11 14,70
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Kulon Progo
Yang dimaksud pengangguran yaitu
penduduk usia kerja yang sedang mencari kerja,
sedang mempersiapkan usaha, sudah diterima
pada suatu pekerjaan tetapi belum mulai kerja,
atau mereka yang sudah putus asa untuk
mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial,
Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten
Kulon Progo, tercatat jumlah pencari kerja
pendaftar baru sebagian besar berpendidikan
kurang dari SLTA sederajat (36,58 persen). Hal
ini disebabkan masih banyak lapangan
pekerjaan yang tidak mensyaratkan ketrampilan
dan pendidikan tertentu. Namun hal tersebut
perlu menjadi perhatian karena ada indikasi
kualitas sumber daya manusia dari para pencari
kerja tersebut masih kurang memadai.
*** Tahukah Anda Sebagian besar pencari kerja
pendaftar baru di Kabupaten Kulon Progo, pada tahun 2013 merupakan lulusan kurang
dari SLTA sederajat. http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
13
PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN
Indikator di bidang pendidikan yang
sering digunakan untuk mengevaluasi
kinerja pembangunan di bidang pendidikan
diantaranya angka partisipasi sekolah
(APS), tingkat pendidikan yang ditamatkan,
tingkat buta huruf/tingkat melek huruf, rata-
rata lama sekolah, angka putus sekolah,
rasio guru murid, dan rasio murid kelas.
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
merupakan ukuran daya serap lembaga
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.
Angka tersebut merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk melihat
akses penduduk usia sekolah dalam
memanfaatkan fasilitas pendidikan. APS
dihitung dengan membagi jumlah penduduk
pada kelompok umur tertentu (umur 7-12;
13-15; atau 16-18) yang sedang bersekolah,
dengan jumlah penduduk pada kelompok
umur yang bersangkutan (umur 7-12; 13-15;
atau 16-18) dikalikan 100%.
Semakin tinggi APS menunjukkan
semakin besar pula jumlah penduduk yang
berkesempatan mengenyam pendidikan.
Meningkatnya APS tidak selalu dapat
diartikan sebagai meningkatnya pemerataan
kesempatan masyarakat untuk mengenyam
pendidikan.
Pada tahun 2013 besaran APS di
jenjang usia SLTP (1315 tahun) mengalami
penurunan dibanding tahun sebelumnya
yaitu sebesar 97.
*** Tahukah Anda Angka Partisipasi Sekolah kelompok
usia 712 tahun di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 sebesar 99,63. Artinya 99 persen penduduk usia tersebut sedang bersekolah di jenjang sekolah dasar (SD).
Rumus Angka Partisipasi Sekolah (APS):
100t
h,a
t
hh
P
EAPS
di mana :
t
hE adalah jumlah penduduk yang pada
tahun t dari berbagai usia sedang sekolah
pada jenjang pendidikan h
t
h,aP adalah jumlah penduduk yang pada
tahun t berada pada kelompok usia a yaitu
kelompok usia yang berkaitan dengan
jenjang pendidikan h
Tabel 5.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Kulon Progo , Tahun 2011 -2013
Kelompok Usia Sekolah
(Tahun) 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
7 12 100,00 99,38 99,63
13 15 93,17 100,00 97,00
16 18 74,06 82,22 83,41
19 24 19,71 19,04 19,65
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
14
PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN
Keberhasilan pembangunan di bidang
pendidikan bisa dilihat dari indikator tingkat
pendidikan yang ditamatkan penduduk umur
10 tahun ke atas. Semakin tinggi pendidikan
yang ditamatkan, maka semakin baik
kualitas sumber daya manusianya.
Gambaran umum tingkat kecerdasan
penduduk suatu daerah dapat digambarkan
melalui kemampuan membaca dan menulis.
Dengan kemampuan tersebut seseorang
akan lebih mudah dalam mengakses
informasi, lebih mudah juga untuk menyerap
ilmu pengetahuan.
Indikator yang dipakai untuk mengukur
kemampuan baca tulis penduduk suatu
wilayah adalah Angka Melek Huruf (AMH).
AMH didefinisikan sebagai besarnya
persentase penduduk 10 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis huruf
latin/lainnya.
Berdasarkan data Susenas 2013,
persentase penduduk 10 tahun ke atas di
Kabupaten Kulon Progo yang dapat
membaca dan menulis sebesar 94 persen.
Untuk penduduk laki-laki angka melek huruf
(AMH 10 tahun ke atas) mencapai 97,71
persen, lebih tinggi daripada AMH penduduk
perempuan yang besarnya 90,48 persen.
Tabel 5.2 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011 - 2013
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Tidak/Belum PernahSekolah/ Belum Tamat SD
22,48 23,70 23,40
SD 22,66 23,90 25,42
SLTP 21,70 19,94 19,53
SLTA 26,68 26,57 26,10
Diploma/ Universitas 6,49 5,90 5,55
JUMLAH 100,00 100,00 100,00
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
*** Tahukah Anda Pada tahun 2013, ada sebesar 26,10
persen penduduk kabupaten Kulon Progo telah menyelesaikan pendidikan SLTA. Akan tetapi penduduk yang tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD ada sebesar 23,40 persen.
Tabel 5.3. Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis
Dirinci Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 - 2013
Jenis Kelamin 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Laki-laki 96,98 96,17 97,71
Perempuan 87,29 89,26 90,48
Laki-laki dan Perempuan
92,00 92,62 94,00
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
15
PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN
Pada tahun ajaran 2012/2013 rasio
murid-guru jenjang pendidikan SD
mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,
yang artinya setiap satu guru mengampu
rata-rata 9 murid. Untuk jenjang SLTP, rasio
murid terhadap guru sebesar 10, artinya
bahwa setiap guru mengampu rata-rata 10
murid. Dan untuk tingkat SLTA/SMK rasio
murid terhadap guru sebesar 10, mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan rasio murid-kelas untuk SD
sebesar 14, SLTP 23, dan SLTA 24, yang
artinya rata-rata terdapat 13 orang murid per
kelas, untuk jenjang SLTP 23 murid per
kelas, dan untuk jenjang SLTA 24 murid per
kelas.
Rasio murid-guru dan rasio murid-
kelas merupakan indikator di bidang
pendidikan yang sangat berguna untuk
melihat tingkat efektivitas dan efisiensi
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Rasio murid-guru menggambarkan beban
tugas guru dalam mengajar pada suatu
jenjang pendidikan. Indikator ini juga dapat
digunakan untuk melihat mutu pengajaran di
kelas.
Tabel 5.4 Rasio Murid-Guru di Kab. Kulon Progo,
Tahun Ajaran 2010/2011 2012/2013
Jenjang
Pendidikan
2010/
2011
2011/
2012
2012/
2013
(1) (2) (3) (4)
SD 10 10 9
SLTP 10 11 10
SLTA 8 8 10
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten Kulon Progo
Rasio Murid-Guru dan Rasio Murid-Kelas
Rasio Murid-Guru = Jumlah Murid/Jumlah Guru
Rasio Murid-Kelas = Jumlah Murid/Jumlah Kelas
Tabel 5.5 Rasio Murid-Kelas di Kabupaten Kulon Progo
Tahun Ajaran 2010/2011 2012/2013
Jenjang Pendidikan 2010/ 2011
2011/ 2012
2012/ 2013
(1) (2) (3) (4)
SD 16 15 14
SLTP 28 28 23
SLTA 27 25 24
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab.Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
16
PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN
Tabel. 5.7. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Umum Kab. Kulon Progo Menurut Tingkat
Pendidikan (Status) Pengunjung,
Tahun 2011 - 2013
Tingkatan Pendidikan
2011 2012 2013
SD 49.272 59.469 58.096
SLTP 7.130 2.981 4.568
SLTA 5.861 5.328 4.250
PT 5.804 6.282 6.884
Lainnya 11.493 8.653 15.397
JUMLAH 79.560 82.713 89.195
Sumber : Kantor Perpustakaan Kabupaten Kulon Progo
Pada tahun ajaran 2012/2013 sarana
pendidikan yang terdapat di Kabupaten
Kulon Progo (baik di bawah Diknas maupun
Non Diknas), Taman Kanak-Kanak (TK)
sebanyak 330 sekolah, SD/MI 371 sekolah,
SLTP/MTs 78 sekolah, dan SLTA/SMK
sebanyak 56 sekolah.
Perpustakaan umum merupakan salah
satu tempat bagi masyarakat dalam
menambah ilmu pengetahuan selain sarana
pendidikan formal. Selama kurun waktu tiga
tahun terakhir, jumlah pengunjung
perpustakaan umum Kabupaten Kulon
Progo mengalami peningkatan. Pada tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 7,84
persen. Jumlah pengunjung terbanyak
masih dari siswa sekolah dasar yaitu
sebesar 65,13 persen, kemudian sebesar
17,26 persen pengunjung lainnya.
*** Tahukah Anda
Kabupaten Kulon Progo mempunyai empat (4) Perguruan Tinggi yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Wates, Universitas Janabadra, Universitas Negeri Yogyakarta, dan IKIP PGRI Pengasih.
Tabel 5.6. Jumlah Murid, Guru, dan Sekolah di Kabupaten Kulon Progo
Tahun Ajaran 2012/2013
Tingkatan Sekolah
Murid Guru Jumlah Sekolah
TK
(Negeri+ Swasta) 9.899 885 330
SD Negeri 28.462 2.777 288
SD Swasta 5.118 777 83
SLTP Negeri 12.983 1.146 36
SLTP Swasta 2.849 360 42
SMU Negeri 3.603 498 11
SMU Swasta 295 65 9
SMK (Negeri+Swasta)
11.794 1.030 36
SLB (Negeri+Swasta)
523 136 8
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab.Kulon Progo
Sumber : Daerah Dalam Angka Kabupaten Kulon Progo 2011
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
17
KKKEEESSSEEEHHHAAATTTAAANNN
Beberapa indikator yang akan
dibahas sebagai bahan evaluasi
pembangunan di bidang kesehatan dan gizi
antara lain: angka harapan hidup, angka
kematian bayi, penolong persalinan terakhir,
jumlah sarana kesehatan, serta rata-rata
lamanya bayi mendapat asupan air susu ibu
(ASI).
Angka kematian bayi menunjukkan
nilai persentase bayi lahir yang meninggal
sebelum berusia satu tahun. Pada tahun
2012, angka kematian bayi Kabupaten
Kulon Progo mencapai 12,10 per 1000
kelahiran hidup. Penyebab utama kematian
bayi disebabkan oleh Asfiksia sebesar 20,29
persen, BBLR sebesar 14,49 persen,
Kelainan Bawaan sebesar 11,59 persen,
Sepsis sebesar 5,80 persen dan Diare
sebesar 4,35 persen.
Angka Kematian Ibu pada tahun 2012
sebanyak 3 orang (52,6 per 100.000
kelahiran hidup), mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 6
orang (105,2 per 100.000 kelahiran hidup).
Angka kematian bayi sangat
dipengaruhi oleh tingkat perawatan sejak
janin masih dalam kandungan ibu, saat
kelahiran, hingga bayi berumur hampir satu
tahun. Pada saat kelahiran, ada faktor
penting yang mempengaruhi kesehatan ibu
dan anak yaitu penolong kelahiran.
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
Tabel 6.1 Persentase Angka Kematian Bayi Menurut Penyebab Kematian Bayi
di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013
Penyebab Utama 2011 2012
(1) (2) (3)
Asfiksia 31,51 20,29
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
26,03 14,49
Kelainan Bawaan 15,07 11,59
Sepsis 6,85 5,80
Diare 4,11 4,35
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
*** Tahukah Anda Peluang atau harapan hidup penduduk Kabupaten Kulon Progo yang lahir pada tahun 2012 adalah 74,48 tahun.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
18
KKKEEESSSEEEHHHAAATTTAAANNN
Persalinan yang ditolong oleh tenaga
medis seperti dokter dan bidan dapat
mengurangi resiko kematian ibu dan bayi
dibandingkan penolong non medis. Selama
kurun waktu tiga tahun terakhir proses
kelahiran bayi di Kabupaten Kulon Progo
lebih banyak dibantu oleh tenaga medis.
Sarana kesehatan di Kabupaten
Kulon Progo pada tahun 2013 terdiri dari 8
buah rumah sakit, yang meliputi 1 RS
pemerintah (RSUD Wates), 5 RS swasta
dan 2 RS khusus (Rizki Amalia Lendah dan
RSK Pura Raharja). Adapun kelima RSU
swasta yakni : RSU Kharisma Paramedika,
RSU Boro, RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, RSU PKU Muhammadiyah
Wates, dan Rizki Amalia Temon. Jumlah
Puskesmas sebanyak 21 unit, tersebar di 9
kecamatan masing-masing 2 unit, kecuali
Wates, Nanggulan, dan Kalibawang
(masing-masing 1 unit).
Pada tahun 2013, jumlah dokter yang
bekerja di rumah sakit dan puskesmas di
Kabupaten Kulon Progo mengalami
peningkatan dibanding tahun sebelumnya
yaitu sebanyak 168 dokter. Sedangkan
jumlah paramedis mengalami penurunan
hampir 50 persen yaitu sebanyak 736
orang.
Tabel 6.2 Persentase Penolong Terakhir Persalinan Kelahiran di Kabupaten Kulon Progo,
Tahun 2011-2013
Penolong Terakhir
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Medis 97,21 98,22 99,37
Non Medis 2,79 1,78 0,63
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
*** Tahukah Anda Rasio dokter yang bekerja di rumah
sakit dan puskesmas di Kabupaten Kulon
Progo pada tahun 2013 sebesar 2389, artinya
satu orang dokter akan melayani sebanyak
2389 penduduk Kabupaten Kulon Progo.
Tabel 6.3 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Dan Tenaga Kesehatan di Kab. Kulon Progo
Tahun 2011-2013
Jenis Fasilitas/ Tenaga Kesehatan
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Rumah Sakit 7 8 8
Puskesmas 84 84 84
Dokter
Rumah Sakit 94 106 116
Puskesmas 44 44 52
Paramedis
Rumah Sakit 339 522 415
Puskesmas 339 711 321
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
19
KKKEEESSSEEEHHHAAATTTAAANNN
Salah satu usaha untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia adalah
dengan memperhatikan perkembangan
anak sejak usia dini. Faktor penting yang
berpengaruh dalam upaya tersebut salah
satunya pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI
mengandung zat kekebalan tubuh untuk
bayi, serta merupakan makanan yang
mengandung nilai gizi yang tinggi yang
sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan bayi.
Untuk mencapai derajat kesehatan
yang tinggi dapat dilakukan antara lain
melalui pemberian imunisasi pada balita
utamanya ditujukan untuk mencegah dari
kemungkinan terserang penyakit berbahaya.
Secara umum persentase balita di
Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013
yang sudah mendapat imunisasi cukup
tinggi yaitu di atas 85 persen untuk semua
jenis imunisasi standar dari jumlah bayi
sebanyak 5.322 bayi. Untuk jenis imunisasi
polio pada tahun 2013 diganti dengan IPV
(imunisasi pentavalen) dan hanya sebesar
15,39 persen bayi yang diimunisasi.
Tabel 6.5 Jumlah Bayi Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013
Lamanya Disusui (bulan)
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
BCG 5.159 5.566 4.702
HB1 5.286 5.513 5.213
DPT3/HB3 5.223 5.499 5.161
Polio/IPV 5.244 5.487 819
Campak 5.256 5.476 4.838
Hepatitis B3 5.223 5.499 5.161
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
Tabel 6.4 Persentase Balita Usia 2-4 Tahun Yang Pernah Diberi ASI Menurut Lamanya Diberi ASI,
di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013
Lamanya Disusui (bulan)
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
5 7,90 11,51 0,40
6-11 1,91 2,86 1,53
12-17 10,72 5,98 5,69
18-23 14,69 15,02 23,13
24+ 64,79 64,62 69,24
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
*** Tahukah Anda Pada tahun 2012, persentase balita
umur 2 4 tahun yang diberi ASI selama 24 bulan atau lebih sedikit menurun dibanding tahun 2011. Pada tahun 2011 persentasenya 64,79 persen, pada tahun 2012 menurun menjadi 64,42 persen.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
20
PPPEEERRRUUUMMMAAAHHHAAANNN
Kebutuhan dasar bagi manusia selain
sandang dan pangan adalah papan
(perumahan). Sejalan dengan pertumbuhan
penduduk, kebutuhan akan ketersediaan
perumahan juga semakin meningkat.
Semakin baik kondisi dan kualitas rumah
menunjukkan semakin baik keadaan sosial
ekonomi rumah tangga.
Beberapa fasilitas pokok yang
merupakan syarat agar rumah menjadi
nyaman dan sehat untuk dihuni antara lain
ketersediaan listrik, air minum, jenis lantai
bukan dari tanah, jarak sumber air minum ke
tempat penampungan kotoran, serta
ketersediaan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan.
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013,
hampir seluruh rumah tangga di Kabupaten
Kulon Progo (99,54 persen) menggunakan
listrik sebagai sumber penerangan rumah,
sisanya (0,46 persen) masih menggunakan
pelita/sentir sebagai sumber penerangan.
Berdasarkan data dari PLN Wates, pada
tahun 2013 jumlah pelanggan yang tercatat
mengalami peningkatan sebesar 4,78 persen.
Hal ini menyebabkan daya yang terpasang
meningkat menjadi 73.129.450 kilo watt
(sebesar 8,12 persen).
Tabel 7.1 Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan di Kab. Kulon Progo
Tahun 2011 - 2013
Sumber Penerangan
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Listrik 99,73 99,06 99,54
Petromak/Aladin 0,00 0,00 0,00
Pelita/Sentir 0,27 0,94 0,46
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
*** Tahukah Anda
Salah satu indikasi rumah sehat menurut
World Health Organization (WHO) adalah rumah
tinggal yang memiliki luas lantai per kapita minimal
10 m2. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) 2013, lebih dari 90 persen rumah
tangga menempati luas lantai lebih dari 50 m2. Jika
dirata-rata per rumahtangga ada 4 ART, maka secara
rata-rata per kapita nya sudah lebih dari 10 m2.
Tabel 7.2 Jumlah Pelanggan dan Daya Terpasang di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011 - 2013
Rincian 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Jumlah Pelanggan
88.015 91.112 95.465
Daya Terpasang (Kilo Watt)
63.626.590 67.637.196 73.129.450
Sumber : PLN Wates
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
21
PPPEEERRRUUUMMMAAAHHHAAANNN
Air merupakan kebutuhan yang sangat
vital bagi manusia terutama untuk minum.
Manusia membutuhkan air minum rata-rata
1,5 liter per hari. Ketersediaan air bersih yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup perlu
diperhatikan dari mana sumber nya. Sumber
air minum yang digunakan penduduk juga
dapat digunakan sebagai salah satu indikator
kesejahteraan penduduk baik ditinjau dari
segi kesehatan maupun keadaan ekonomi.
Berdasarkan hasil Susenas 2013,
penggunaan sumur/perigi/sumur pompa
masih merupakan sumber air minum andalan
penduduk kabupaten Kulon Progo (sekitar
66,92 persen menggunakan sumur/perigi dan
sumur pompa sebesar 2,21 persen).
Pengguna sumber air minum dari mata
air/lainnya sebesar 17,35 persen, ledeng
sebesar 9,67 persen. Penggunaan air
kemasan sebagai sumber air minum pada
tahun 2013, sedikit mengalami penurunan
menjadi 3,85 persen.
Pada musim kemarau di Kabupaten
Kulon Progo sebagian masyarakat yang
menggunakan sumber air minum dari
sumur/perigi/sumur pompa masih rawan
mengalami kekeringan. Hal ini menyebabkan
masyarakat akan beralih pada penggunaan
sumber air minum dari mata air terdekat.
Tabel 7.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 - 2013
Sumber Air Minum
2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Air Kemasan 2,52 3,94 3,85
Ledeng 8,19 9,13 9,67
Sumur Pompa 2,33 1,89 2,21
Sumur/Perigi 70,29 67,24 66,92
Mata Air/Lainnya 16,68 17,79 17,35
Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013
*** Tahukah Anda
Berdasar hasil Susenas 2013, di Kabupaten Kulon Progo sebagian besar rumahtangganya (66,92 persen) menggunakan sumber air minum dari sumur/perigi. Kabupaten Kulon Progo memanfaatkan mata air setempat dengan memproduksi air kemasan yang diberi label AirKU.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
22
PPPEEERRRUUUMMMAAAHHHAAANNN
Pembangunan pemukiman rakyat
diharapkan semakin meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013
persentase rumah tangga dengan lantai tanah
sebesar 20,27 persen. Sedangkan rumah
tangga dengan lantai bukan tanah sebesar
79,73 persen. Rumah tangga dengan lantai
bukan tanah termasuk juga yang
menggunakan lantai dari semen, traso, tegel,
keramik, marmer, kayu, dll.
Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2012 - 2013
Lantai Terluas 2012 2013
(1) (2) (3)
Tanah 14,65 20,27
Bukan Tanah 85,35 79,73
Sumber : Susenas Kulon Progo 2012,2013
*** Tahukah Anda
Berdasar hasil Susenas 2012, sebagian besar
rumahtangga di Kabupaten Kulon Progo (85,35
persen) jenis lantai terluasnya bukan tanah.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
23
PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN
Sektor pertanian masih menjadi
tumpuan perekonomian Kabupaten Kulon
Progo, meskipun kecenderungannya semakin
menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun
2013 kontribusi sektor pertanian terhadap
total nilai PDRB Kabupaten Kulon Progo
sebesar 22,87 persen sedikit menurun dari
tahun 2012 yang mencapai 23,48 persen.
Penopang utama sektor pertanian adalah sub
sektor tanaman bahan makanan yang
memberikan sumbangan 57,92 persen dari
total nilai sektor pertanian. Sub sektor ini
terdiri dari kelompok padi palawija, sayuran,
dan buah-buahan.
Secara umum hampir semua luas
panen, nilai produksi, dan produktivitas
kelompok padi palawija mengalami
penurunan di tahun 2013. Kedelai merupakan
komoditas yang mengalami penurunan
produktivitas paling tinggi yaitu mencapai
14,69 persen. Pada tahun 2012 produktivitas
kedelai mencapai 16,81 kw per hektar turun
menjadi 14,34 kw per hektar. Faktor yang
mendukung penurunan produktivitas kedelai
antara lain semakin menurunnya luas tanam
dan musim kemarau yang berubah.
Tabel 8.1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Padi Palawija
di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2012-2013
Uraian 2012 2013
(1) (2) (3)
Padi Sawah
Luas Panen (Ha) 19.116 17.614
Produksi (Ton) 132.982 112.007
Produktivitas (Kw/Ha) 69,6 63,59
Padi Gogo
Luas Panen (Ha) 707 788
Produksi (Ton) 2.256 2.695
Produktivitas (Kw/Ha) 31,91 34,20
Jagung
Luas Panen (Ha) 5.112 4.919
Produksi (Ton) 31.233 27.456
Produktivitas (Kw/Ha) 61,09 55,82
Ketela Pohon
Luas Panen (Ha) 2.931 2.968
Produksi (Ton) 47.445 45.793
Produktivitas (Kw/Ha) 161,87 154,29
Kacang Tanah
Luas Panen (Ha) 1.197 1.155
Produksi (Ton) 1.087 1.364
Produktivitas (Kw/Ha) 9,08 11,81
Kedelai
Luas Panen (Ha) 3.028 2.702
Produksi (Ton) 5.091 3.875
Produktivitas (Kw/Ha) 16,81 14,34
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
*** Tahukah Anda
Tanaman kacang tanah merupakan satu-satunya tanaman yang mengalami peningkatan produktivitas mencapai 30,07 persen, dibandingkan tanaman palawija lainnya pada tahun 2013.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
24
PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN
Tabel 8.3 Produksi Tanaman Buah Di Kabupaten Kulon Progo (Kwintal)
Tahun 2012 - 2013
Uraian 2012 2013
(1) (2) (3)
Melon+Semangka 299.308 298.842
Pisang 197.818 197.858
Mangga 92.323 92.469
Durian 26.682 29.697
Manggis 9.688 9.749
Sumber: Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian & Kehutanan Kab. Kulon Progo
Secara umum, hampir semua
komoditas sayuran di Kabupaten Kulon Progo
pada tahun 2013 mengalami penurunan
produksi, kecuali produksi bawang daun dan
benguk mengalami peningkatan dibanding
tahun sebelumnya. Walaupun mengalami
penurunan produksi, hampir semua
komoditas sayuran mengalami peningkatan
produktivitas, kecuali tanaman cabe besar
dan cabe rawit mengalami penurunan
produktivitas pada tahun 2013 yaitu masing-
masing sebesar 74,24 kwintal per hektar dan
65,85 kwintal per hektar.
Tanaman buah melon dan semangka
masih merupakan tanaman yang potensial di
Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013,
dengan produksi sebesar 298.842 kwintal.
Tanaman buah durian dan manggis juga
merupakan tanaman yang cukup potensial di
Kabupaten Kulon Progo dengan produksi
masing-masing sebesar 29.697 kwintal dan
9.749 kwintal. Terutama buah manggis
merupakan buah yang makin diminati banyak
orang karena khasiatnya sebagai antioksidan.
*** Tahukah Anda Cabe besar merupakan komoditas unggulan sayuran di Kabupaten Kulon Progo. Akan tetapi produktivitas cabe besar mulai mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena cuaca/musim yang berubah dan kurang mendukung. Wilayah selatan Kulon Progo sangat potensial untuk pertanian cabe besar.
Tabel 8.2 Luas Panen dan Produksi Komoditas Hortikultura Utama di Kabupaten Kulon Progo,
Tahun 2012-2013
Uraian 2012 2013
(1) (2) (3)
Bawang Merah
Luas Panen (Ha) 304 259
Produksi (Kwintal) 24.722 21.505
Bawang Daun
Luas Panen (Ha) 28 39
Produksi (Kwintal) 3.315 4.752
Benguk
Luas Panen (Ha) 231 262
Produksi (Kwintal) 5.010 5.872
Cabe Besar
Luas Panen (Ha) 1.280 1.469
Produksi (Kwintal) 115.816 109.208
Cabe Rawit
Luas Panen (Ha) 48 68
Produksi (Kwintal) 5.627 4.478
Petsai/Sawi
Luas Panen (Ha) 338 229
Produksi (Kwintal) 47.938 32.658
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
25
PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN
Selain tanaman bahan makanan
komoditas pertanian juga mencakup tanaman
obat-obatan, perkebunan, serta kehutanan. Di
samping itu kegiatan peternakan dan
perikanan juga termasuk dalam kegiatan
pertanian.
Selain kelapa, komoditas perkebunan
yang diandalkan di Kabupaten Kulon Progo
adalah kakao dan cengkeh. Kemudian setelah
kelapa, komoditas unggulan lain adalah
tanaman nilam yang terus mengalami
peningkatan produksi selama tiga tahun
terakhir. Pada tahun 2013, tanaman nilam
mengalami peningkatan produksi sebesar
10,06 persen (sebanyak 164,75 ton)
dibanding produksi tahun 2012 yang sebesar
149,69 ton.
Untuk komoditas tanaman obat-obatan
ada lima komoditas yang produksinya cukup
besar yakni jahe, laos, kencur, kunyit, dan
temulawak. Tanaman jahe, kunyit dan
temulawak mampu berproduksi diatas 2.000
ton setiap tahunnya.
Untuk tanaman kehutanan, produksi
yang cukup besar adalah tanaman jati
menghasilkan 25.073,27 m3 di tahun 2013,
produksi tanaman mahoni mencapai 6.309,47
m3 dan tanaman sengon tercatat 3.861,87 m
3.
Tabel 8.4 Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Kulon Progo (Ton)
Tahun 2012-2013
Uraian 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Kakao 732,53 1.010,93 1.043,87
Kopi 340,04 781,46 706,81
Kelapa 29.292,45 29,584,16 22.298,14
Cengkeh 388,31 1.039,74 355,00
Gebang 83,71 78,94 82,87
Jambu Mete 19,68 1,3 1,61
Lada 7,02 5,66 6,07
Teh 298,47 328,31 330,60
Tembakau 10,66 9,99 2,80
Nilam 122,85 149,69 164.75
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
Tabel 8.5 Produksi Lima Komoditas Utama Tanaman Obat di Kab. Kulon Progo (Ton)
Tahun 2012-2013
Uraian 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Jahe 1.877 2.080 2.041
Laos 1.344 1.256 1.162
Kencur 1.457 1.599 1.764
Kunyit 2.086 2.612 2.988
Temu Lawak 1.847 1.819 2.187
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
*** Tahukah Anda Kelapa merupakan komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2013, produksi kelapa mengalami penurunan produksi sebesar 24,63 persen atau hanya sebesar 22.298,14 ton.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
26
PPPEEERRRTTTAAAMMMBBBAAANNNGGGAAANNN DDDAAANNN EEENNNEEERRRGGGIII
Peranan sub sektor penggalian, sub
sektor listrik, dan sub sektor air bersih relatif
kecil dalam perekonomian Kabupaten Kulon
Progo. Peranan ketiga sub sektor tersebut
pada tahun 2013, masing-masing sebesar
0,94 persen, 0,79 persen, dan 0,07 persen.
Pasir dan batu kali merupakan komoditas
barang galian yang cukup potensial di
Kabupaten Kulon Progo.
Listrik merupakan salah satu sumber
energi yang menjadi kebutuhan primer
masyarakat. Desa-desa di wilayah
Kabupaten Kulon Progo sejumlah 88 desa
sudah seluruhnya dialiri listrik. Jumlah
pelanggan listrik di Kabupaten Kulon Progo
pada tahun 2013 sebanyak 95.465
konsumen dengan jumlah daya terpasang
sebesar 73.129.450 VA.
Air merupakan kebutuhan vital bagi
manusia selain udara. Selain digunakan
untuk kepentingan pribadi seperti mandi,
mencuci, memasak, air juga dimanfaatkan
untuk keperluan industri, pertanian,
pemadam kebakaran, dan lain-lain. Salah
satu perusahaan penyedia air bersih di
Kabupaten Kulon Progo adalah PDAM. Pada
tahun 2013, jumlah pelanggan air bersih ada
sebanyak 17.568 pelanggan dengan
produksi air sebanyak 3.367.627 m3, dan
volume yang terjual sebanyak 2.514.005 m3.
*** Tahukah Anda Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 meningkat sebesar 4,78 persen dari tahun sebelumnya dengan daya terpasang sebesar 73.129.450 VA.
Tabel 9.1. Nilai Tambah dan Sumbangan terhadap PDRB Sektor Pertambangan dan
Energi Kabupaten Kulon Progo, 2013
Sektor/
subsektor
Nilai Tambah
(milyar Rp.)
Sumbangan thd PDRB
(%)
(1) (2) (3)
Pertambangan
dan penggalian 43,83 0,94
Listrik 36,89 0,79
Air bersih 3,12 0,07
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
Tabel 9.2. Jumlah Pelanggan, Produksi Tersalur Listrik dan Air Bersih
Di Kab. Kulon Progo, 2012-2013
Rincian 2012 2013
(1) (2) (3)
Pelanggan Listrik 91.112 95.465
Daya Terpasang (VA) 67.637.196 73.129.450
Pelanggan Air Bersih 16.019 17.568
Produksi Air (M3) 3.040.859 3.367.627
Air Terjual (M3) 2.262.270 2.514.005
Nilai Penjualan Air (Ribu)
8.579.898
9.556.439
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
27
IIINNNDDDUUUSSSTTTRRRIII PPPEEENNNGGGOOOLLLAAAHHHAAANNN
Setelah sempat mengalami kontraksi
pada tahun 2011, sektor industri pengolahan
kembali mengalami laju pertumbuhan yang
positif sebesar 2,23 persen di tahun 2013.
Pada tahun 2013, sektor industri pengolahan
menyumbang 14,01 persen terhadap total
produk domestik regional bruto (PDRB) di
Kabupaten Kulon Progo dengan nilai 650,2
miliar rupiah.
Beberapa kegiatan perindustrian di
Kabupaten Kulon Progo diarahkan pada
produksi komoditas ekspor. Nilai ekspor
industri di Kabupaten Kulon Progo selama
tahun 2013 sebesar US$ 11.958.075. Nilai
ekspor tersebut mengalami peningkatan
sebesar 52,78 persen dibandingkan tahun
2012 yang mencapai US$ 7.827.040.
Kenaikan nilai ekspor didukung oleh
peningkatan hampir semua komoditas
ekspor utama Kulon Progo seperti: arang
briket, kerajinan agel, teh, wig, dan gula
kristal.
Pada tahun 2013 pemerintah
kabupaten telah melakukan pembinaan di
70 sentra industri, jumlah tersebut
mengalami penurunan dibanding tahun 2012.
Akan tetapi jumlah unit usaha mengalami
peningkatan yang sangat signifikan yaitu
sebanyak 5.206 unit usaha dengan jumlah
tenaga kerja sebanyak 10.979 pekerja.
Tabel 10.1 Nilai Tambah Bruto, Sumbangan, dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013
Rincian 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
Nilai Tambah Bruto (Milyar)
553,3 585,9 650,2
Sumbangan (persen)
14,31 13,96 14,01
Laju Pertumbu -han (persen)
-1,23 1,78 2,23
Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo
*** Tahukah Anda Sektor industri pengolahan pada tahun 2012 mengalami laju pertumbuhan sebesar 1,78 persen. Pada tahun 2012 nilai ekspor Kulon Progo mengalami peningkatan sebesar 41,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2011.
Tabel 10.3 Jumlah Sentra Industri, Jumlah Unit Usaha yang dibina oleh Disperindag ESDM Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2009-2013
Tahun Jumlah Sentra
Industri
Jumlah Unit
Usaha
Jumlah Tenaga Kerja
(1) (2) (3) (4)
2009 93 4.071 12.977
2010 84 3.959 9.386
2011 81 2.091 4.957
2012 83 3.909 9.273
2013 70 5.206 10.979
Sumber : Disperindag ESDM Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
28
IIINNNDDDUUUSSSTTTRRRIII PPPEEENNNGGGOOOLLLAAAHHHAAANNN
Penyumbang nilai ekspor terbesar di
Kabupaten Kulon Progo selama tahun 2013
adalah wig dengan kontribusi 69,63 persen,
dan besaran nilai ekspor sebesar US$
8.326.786. Penyumbang terbesar kedua
adalah arang briket, dengan nilai ekspor US$
1.974.601 mampu memberikan sumbangan
sebesar 16,51 persen, sedangkan
penyumbang ekspor terbesar ke tiga adalah
gula kristal dengan sumbangan sebesar 8,64
persen dan besaran nilai ekspornya US$
1.033.300.
*** Tahukah Anda
Proses pembuatan gula semut (gula kristal) yang rendah kolesterol terdapat di daerah Kalirejo, Kokap sangat diminati wisatawan asing dan merupakan daya tarik wisata untuk melihat langsung proses pembuatannya.
Tabel 10.2 Statistik Ekspor Kab. Kulon Progo Tahun 2012 -2013
Uraian 2012 2013
(1) (3) (4)
Total Nilai Eksport (US$) 7.827.040 11.958.075
a. Arang Briket
1. Volume (Kg) 1.959.465 1.391.257
2 .Nilai Eksport (US$) 1.207.286 1.974.601
b. Kerajinan Agel
1. Volume (Kg) 960.000 111.750
2. Nilai Eksport (US$) 378.895 330.863
c. Teh Hijau/Hitam
1. Volume (Kg) 60.000 135.500
2. Nilai Eksport (US$) 49.235 69.998
d. Kerajinan Kayu
1. Volume (Kg) 6.135 5.135
2 . Nilai Eksport (US$) 205.421 97.528
e. Wig
1. Volume (Kg) 566.794 874.180
2 . Nilai Eksport (US$) 5.390.089 8.326.786
f. Gula Kristal
1. Volume (Kg) 254.407 516.650
2. Nilai Eksport (US$) 596.115 1.033.300
Sumber : Disperindag dan ESDM Kabupaten Kulon Progo,
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
29
KKKOOONNNSSSTTTRRRUUUKKKSSSIII
Kegiatan konstruksi merupakan
kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan
pembangunan, pemasangan dan perbaikan
bangunan tempat tinggal, bangunan bukan
tempat tinggal, pembangunan jalan,
jembatan, instalasi jaringan listrik, air, dan
jaringan komunikasi serta bangunan lainnya.
Sektor konstruksi di suatu wilayah dilakukan
oleh kontraktor umum maupun khusus.
Perusahaan konstruksi di Kabupaten Kulon
Progo pada tahun 2013 sebagian besar
memilih bidang konstruksi sipil dan
arsitektural, dengan klasifikasi terbanyak
pada klasifikasi kecil antara G2-G4. Secara
umum perusahaan konstruksi tidak hanya
berusaha pada satu bidang usaha konstruksi
saja, tetapi dalam satu perusahaan bisa
merangkap berbagai bidang dengan lebih
dari satu klasifikasi usaha.
Konstruksi mempunyai peranan dalam
pembangunan di suatu wilayah, dan menjadi
salah satu sektor perekonomian dalam
pembentukan nilai PDRB suatu wilayah. Nilai
tambah sektor konstruksi di Kabupaten Kulon
Progo pada tahun 2013 sebesar 310,85
milyar dengan sumbangan terhadap total
PDRB Kabupaten Kulon Progo sebesar 6,70
persen dan laju pertumbuhan sebesar 9,59
persen. Sumbangan sektor ini pada tahun
2012 sebesar 6,43 persen, yang berarti
terjadi peningkatan besaran sumbangan
pada tahun 2013.
Tabel 11.1. Perkembangan Badan Usaha Konstruksi Klasifikasi G menurut Bidang Usaha dan Klasifikasi
di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2013
Bidang
Klasifikasi
Kecil Non Kecil
G 2 G 3 G 4 G 5 G 6 G 7
Arsitektural 100 52 52 3 - -
Sipil 93 52 58 3 - -
Listrik 1 - 1 - - -
Tata Lingkungan
15 10 6 - - -
Sumber : DPU Kabupaten Kulon Progo
*** Tahukah Anda Pada tahun 2013, perusahaan konstruksi di Kabupaten Kulon Progo sebagian besar bergerak di bidang sipil dan arsitektural, dengan klasifikasi terbesar berada pada G2-G4 (klasifikasi kecil).
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
30
HHHOOOTTTEEELLL DDDAAANNN PPPAAARRRIIIWWWIIISSSAAATTTAAA
Perkembangan kepariwisataan di suatu
wilayah tidak terlepas dari unsur-unsur
pendukungnya seperti fasilitas
hotel/penginapan, rumah makan, serta
promosi yang dilakukan oleh dinas/instansi
terkait. Di Kulon Progo sendiri, jumlah
pengunjung obyek wisata tidak sebanyak di
kabupaten/kota lain di wilayah D.I.
Yogyakarta, namun dari tahun ke tahun selalu
menunjukkan adanya peningkatan. Sejumlah
obyek wisata di wilayah Kulon Progo yang
menjadi destinasi para wisatawan seperti
Pantai Glagah, Pantai Congot, Pantai Trisik,
Waduk Sermo, Puncak Suroloyo, serta Gua
Kiskendo.
Secara umum, wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo pada
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar
10,49 persen dibandingkan tahun 2012.
Obyek wisata yang masih menjadi andalan
Kabupaten Kulon Progo adalah Pantai Glagah
dan Pantai Congot. Jumlah wisatawan yang
berkunjung ke obyek wisata tersebut, masing-
masing sebesar 293.981 pengunjung (70,50
persen) dan 37.821 pengunjung (9,07
persen).
Pada tahun 2013, jumlah pengunjung ke
obyek wisata Puncak Suroloyo dan Waduk
Sermo meningkat tajam, masing-masing
meningkat sebesar 125 persen dan 49 persen.
*** Tahukah Anda Obyek wisata yang menjadi tujuan wisatawan di Kulon Progo antara lain : Pantai Glagah dan Pantai Congot di Kecamatan Temon, Pantai Trisik di Kecamatan Galur, Waduk Sermo di Kecamatan Kokap, Puncak Suroloyo di Kecamatan Samigaluh, dan Gua Kiskendo di Kecamatan Girimulyo.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
31
HHHOOOTTTEEELLL DDDAAANNN PPPAAARRRIIIWWWIIISSSAAATTTAAA
Banyaknya minat wisatawan berkunjung ke
Puncak Suroloyo disebabkan indahnya
pemandangan dari atas bukit tersebut.
Kemudian jumlah pengunjung ke obyek
wisata Pantai Glagah dan Gua Kiskendo
mengalami peningkatan masing-masing
sebesar 5,44 persen dan 5,40 persen. Pantai
Glagah ternyata merupakan obyek wisata
yang masih menjadi daya tarik wisatawan
untuk menghabiskan waktu liburan di
Kabupaten Kulon Progo.
Pendapatan yang diperoleh obyek
wisata berbanding lurus dengan jumlah
wisatawan yang berkunjung. Pada tahun
2013, pendapatan Kabupaten Kulon Progo
dari obyek wisata mengalami peningkatan
sebesar 21,24 persen. Akan tetapi kontribusi
terbesar masih disokong oleh obyek wisata
Pantai Glagah yaitu sebesar 74,15 persen.
Sedangkan Puncak Suroloyo dan Waduk
Sermo walaupun mengalami peningkatan
pendapatan yang signifikan dibandingkan
tahun sebelumnya, akan tetapi hanya
memberikan kontribusi masing-masing
sebesar 4,60 persen dan 6,17 persen dari
total pendapatan obyek wisata yang diterima
oleh Kabupaten Kulon Progo.
Tabel 12.1. Jumlah Pengunjung menurut Obyek Wisata di Kabupaten Kulon Progo
(Orang), Tahun 2012 - 2013
Obyek Wisata 2012 2013
Pantai Glagah 278.805 293.981
Pantai Congot 37.446 37.821
Pantai Trisik 23.036 22.972
Waduk Sermo 20.554 30.643
Puncak Suroloyo 10.903 24.521
Gua Kiskendo 6.698 7.060
Kulon Progo 377.442 416.998
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kab. Kulon Progo
Tabel 12.2 Pendapatan menurut Obyek Wisata di Kabupaten Kulon Progo
(Ribuan), Tahun 2012 - 2013
Obyek Wisata 2012 2013
Pantai Glagah 992.593 1.157.421
Pantai Congot 133.918 147.712
Pantai Trisik 59.633 65.763
Waduk Sermo 55.415 96.315
Puncak Suroloyo 28.535 71.880
Gua Kiskendo 17.422 21.926
Kulon Progo 1.287.516 1.561.017
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
32
HHHOOOTTTEEELLL DDDAAANNN PPPAAARRRIIIWWWIIISSSAAATTTAAA
Keberadaan hotel sebagai penunjang
kegiatan pariwisata di Kabupaten Kulon
Progo terpusat di 2 kecamatan yaitu
Kecamatan Temon dan Wates. Hal ini
terkait dengan keberadaan objek wisata
yang potensial yaitu Pantai Glagah dan
Congot yang berlokasi di Kecamatan
Temon. Kota Wates sebagai pusat kegiatan
ekonomi di wilayah Kabupaten Kulon Progo
sangat tepat jika ditunjang dengan adanya
fasilitas hotel yang secara tidak langsung
akan sangat menunjang kelancaran
kegiatan ekonomi. Selain di Kecamatan
Temon dan Wates, sejumlah penginapan
dan homestay juga mulai bermunculan di
beberapa wilayah di Kulon Progo seperti di
wilayah Kecamatan Kokap dan Samigaluh.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
33
TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII
Untuk menunjang kelancaran kegiatan
ekonomi di suatu wilayah sangat diperlukan
sarana dan prasarana transportasi yang
memadai. Pada tahun 2013, panjang jalan di
Kabupaten Kulon Progo terdiri dari jalan
negara sepanjang 28.570 km, jalan propinsi
sepanjang 158.500 km, dan jalan kabupaten
sepanjang 729.694 km (Sumber: DPU).
Jenis permukaan jalan yang ada di
Kabupaten Kulon Progo, hampir seluruhnya
telah diaspal yaitu sebesar 76,75 persen,
sisanya masih permukaan kerikil (18,84
persen) dan tanah (4,41 persen). Sedangkan
menurut kondisinya, sebesar 61,71 persen
jalan di Kabupaten Kulon Progo kondisinya
baik; 26,82 persen (sedang); 8,53 persen
(rusak); dan 2,94 persen (rusak berat).
Dibandingkan dengan dengan kondisi pada
tahun sebelumnya, kondisi jalan baik
mengalami peningkatan cukup signifikan di
mana pada tahun 2012 kondisi jalan baik
sebesar 56,18 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah kabupaten terus
berupaya untuk meningkatkan kualitas
infrastruktur guna mendukung kelancaran
kegiatan perekonomian.
Aspal
77%
Kerikil
19%
Tanah
4%
Gambar 13.1 Persentase Panjang Jalan di Kabupaten Kulon Progo Menurut Jenis Permukaan,
Tahun 2013
Aspal Kerikil Tanah
Rusak Berat
3%
Rusak
8%
Sedang
27%Baik
62%
Gambar 13.2 Persetase Panjang Jalan di Kabupaten Kulon Progo Menurut Kondisi Jalan,
Tahun 2013
Rusak Berat Rusak Sedang Baik
*** Tahukah Anda
Pada tahun 2013, kondisi jalan di
Kabupaten Kulon Progo yang sudah diaspal
sebesar 76,75 persen. Sedangkan menurut
kondisi jalan sebesar 61,71 persen dalam
kondisi baik.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
34
TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII
Bus AKAP, 33.474
Bus AKAP, 32.835
Bus AKAP, 31.706
Bus AKAP, 30.939
Bus AKAP, 21.174
Bus AKDP, 26.131
Bus AKDP, 23.108
Bus AKDP, 22.523
Bus AKDP, 21.865
Bus AKDP, 29.919
-
10000,0
20000,0
30000,0
40000,0
50000,0
60000,0
70000,0
-
500000,0
1000000,0
1500000,0
2000000,0
2500000,0
2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 13.3 Banyaknya Bus dan Penumpang
Yang Masuk Terminal Wates, Tahun 2009 - 2013
Penumpang AKAP Penumpang AKDP
2009 2010 2011 2012 2013
131.184 130.864124.942
110.528
82.605
Gambar 13.4 Banyaknya Penumpang Kereta Api di Stasiun Wates,
Tahun 2009 - 2013
Keberadaan jembatan sebagai
penghubung wilayah yang dilalui aliran
sungai dan letak geografis yang dipisahkan
oleh jurang, sangat berperan untuk
kelancaran transportasi antar wilayah. Pada
tahun 2013, jumlah jembatan di Kabupaten
Kulon Progo sebanyak 433 buah dan
sebanyak 357 buah merupakan jembatan
kabupaten.
Jumlah penumpang bus AKAP dan
AKDP yang masuk ke terminal Wates
mengalami penurunan dari tahun ke tahun
dalam selama tahun 20092013. Pada tahun
2013, jumlah penumpang bus AKAP yang
masuk terminal Wates mengalami
penurunan sebesar 40,05 persen dibanding
tahun 2012.
Berdasarkan data dari PT. Kereta Api
Indonesia D.I. Yogyakarta, tahun 2013 total
penumpang kereta api dari Stasiun Wates
mencapai 82.605 orang. Jumlah penumpang
kereta api terus mengalami penurunan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2013, jumlah
penumpang kereta api menurun sebesar
25,26 persen dibandingkan tahun 2012.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
35
TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII
Kemudahan komunikasi yang ditunjang
oleh kemajuan teknologi melalui telepon
seluler berakibat pada penggunaan telepon
kabel yang semakin menurun. Ini terlihat
pada kenaikan jumlah pelanggan telepon
yang kenaikannya terus melambat, bahkan
dari tahun ke tahun diikuti dengan
pemutusan sejumlah wartel di sejumlah
wilayah. Selama tahun 2013 hanya terjadi
penambahan 19 pelanggan perorangan/
perusahaan, penambahan 18 unit
sambungan di instansi pemerintah/swasta.
Untuk unit telepon umum/ wartel/ponpin
terjadi pemutusan 2 sambungan telepon.
Pada tahun 2013, jumlah pengiriman
surat secara umum mengalami penurunan
antara 10 sampai dengan 40 persen. Jumlah
surat terbanyak yang dikirim adalah jenis
surat kilat khusus sebanyak 47.305 lembar
atau naik sebesar 8,20 persen dan paling
sedikit jenis surat tercatat yaitu 256 lembar
atau turun sebesar 46,89 persen.
Adapun jumlah surat yang diterima
pada tahun 2013 ada sebanyak 205.236
lembar atau turun 1,53 persen dibanding
tahun 2012. Jumlah surat terbanyak yang
diterima adalah jenis kilat khusus yaitu
sebanyak 99.334 lembar .
Tabel 13.1. Banyaknya Sambungan Telepon di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013
Menurut Jenis Pelanggan
Jenis Pelanggan 2011 2012 2013
Perorangan/ Perusahaan
3.502 3.518 3.537
Instansi Pemerintah / Swasta
450 461 479
Dinas Telkom 5 5 5
Telepon Umum / Wartel / Ponpin
21 15 13
Jumlah 3.978 3.999 4.034
Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Cabang Wates
Tabel 13.2. Banyaknya Surat Pos Dikirim di Kabupaten Kulon Progo menurut Jenis Surat
Tahun 2011-2013
Jenis Surat 2011 2012 2013
Dalam Negeri 29.921 26.865 23.632
Luar Negeri 3.501 2.598 2.703
Kilat Spesial 7.267 5.996 5.587
Kilat Khusus 77.806 43.721 47.305
Surat Tercatat 576 482 256
Pos Paket 8.118 4.531 4.793
Wesel 8.931 10.124 10.375
Sumber : PT Pos Indonesia Cabang Wates (diolah)
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
36
TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII
Jumlah wesel sebanyak 52.465
lembar, surat dalam negeri yaitu sebanyak
24.976 dan paling sedikit jenis surat tercatat
yaitu sebanyak 985 surat. Secara umum
perbandingan setiap jenis surat yang
diterima maupun dikirim di Kabupaten Kulon
Progo pada tahun 2013 tidak jauh berbeda
akan tetapi secara keseluruhan jumlah surat
yang diterima mengalami kenaikan.
Tabel 13.3. Banyaknya Surat Pos Diterima di Kabupaten Kulon Progo menurut Jenis Surat,
Tahun 2011-2013
Jenis Surat 2011 2012 2013
Dalam Negeri 27.399 23.848 24.976
Luar Negeri 4.720 3.773 3.839
Kilat Spesial 14.563 13.482 12.805
Kilat Khusus 81.382 95.018 99.334
Surat Tercatat 1.251 1.089 985
Pos Paket 9.873 11.007 10.832
Wesel 73.102 60.153 52.465
Sumber : PT Pos Indonesia Cabang Wates (diolah)
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
37
PPPEEERRRBBBAAANNNKKKAAANNN DDDAAANNN IIINNNVVVEEESSSTTTAAASSSIII
Peluang investasi pada suatu daerah
sangat dipengaruhi oleh potensi, kemudahan
akses di daerah tersebut, serta iklim usaha
yang kondusif dan mendukung investasi.
Demikian juga dengan peluang investasi di
Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon
Progo memiliki banyak potensi, baik potensi
sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Letak geografis yang cukup
strategis, yang juga di lintasan jalur jalan
lintas selatan, menjadikan Kulon Progo
memiliki akses yang cukup bagus, baik dari
arah barat maupun dari arah timur. Terlebih
dengan rencana pembangunan mega proyek
yang sedang dan akan dilaksanakan di
Kabupaten Kulon Progo, yakni pembangunan
pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto di
Glagah, dan bandara Internasional di
Kecamatan Temon.
Hal lain yang mendukung peningkatan
perekonomian adalah masyarakat yang
semakin paham menggunakan fasilitas bank.
Berdasarkan Tabel 14.1, hampir keseluruhan
para pelaku ekonomi di Kabupaten Kulon
Progo masih memanfaatkan pinjaman untuk
modal kerja, investasi, maupun konsumsi
dalam bentuk rupiah yaitu sebesar 99,76
persen atau sebesar 1,16 triliun rupiah.
Tabel 14.1. Jumlah Pinjaman menurut Jenis Penggunaannya di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2012-2013 (Juta Rupiah)
Jenis Penggunaan
2011 2012 2013
Rupiah 962.232 1.158.617 1.391.648
a. Modal Kerja 363.464 465.392 589.298
b. Investasi 84.340 97.376 137.011
c. Konsumsi 514.428 595.849 665.339
Valuta Asing 2.972 2.830 2.077
a. Modal Kerja 2.972 2.830 2.077
b. Investasi - - -
c. Konsumsi - - -
Jumlah 965.203 1.161.447 1.393726
Sumber : Bank Indonesia
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
38
PPPEEERRRBBBAAANNNKKKAAANNN DDDAAANNN IIINNNVVVEEESSSTTTAAASSSIII
Sementara jumlah pinjaman dalam bentuk
valuta asing hanya sebesar 0,26 persen
dengan nilai 2,8 miliar rupiah.
Jika dilihat menurut sektor ekonomi, total
pinjaman mencapai 565,6 miliar rupiah.
Pinjaman terbesar digunakan pada sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, yang
mencapai 291,78 milyar rupiah, diikuti oleh
sektor pertanian sebesar 119,93 milyar rupiah
dan sektor jasa-jasa dengan jumlah pinjaman
sebesar 65,56 miliar rupiah.
Koperasi sebagai alternatif penggerak
perekonomian masih tetap diminati oleh
masyarakat Kulon Progo yang dapat dilihat
dari jumlah koperasi yang terus bertambah
yang mencapai 345 buah pada tahun 2012.
Salah satu indikator untuk mengukur kinerja
koperasi adalah perkembangan volume usaha
dan sisa hasil usaha (SHU). Data yang ada
menunjukkan kedua indikator tersebut
mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke
tahun 2012. Untuk volume usaha pada tahun
2012 nilainya mencapai 133,98 milyar rupiah,
atau naik sekitar 9,09 persen dari tahun 2011.
Sedangkan SHU pada tahun 2012 mencapai
nilai 3,18 milyar, atau naik sekitar 9,7 persen
dari tahun 2011.
Tabel 14.2. Posisi Pinjaman menurut Sektor Ekonomi di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2013 (Juta Rupiah)
Sektor 2013
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
142.865
Pertambangan & Penggalian 1.485
Industri Pengolahan 34.860
Listik, Gas dan Air Bersih 359
Konstruksi 51.881
Perdagangan, Hotel, & Restoran 414.558
Pengangkutan dan Komunikasi 7.038
Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan
17.320
Jasa-jasa
58.021
Total 728.386
Sumber : Bank Indonesia
Tabel 14.3. Jumlah Koperasi, Simpanan, Volume Usaha, dan Sisa Hasil Usaha
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2013
Rincian 2012 2013
Jumlah Koperasi
(Unit) 345 353
Jumlah Uang Simpanan (Ribuan)
59.531.190 76.795.982
Volume Usaha (Ribuan)
133.982.067 154.030.027
Sisa Hasil Usaha
(Ribuan) 3.177.396 4.363.854
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah
Kabupaten Kulon Progo
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
39
IIINNNFFFLLLAAASSSIII DDDAAANNN PPPEEENNNGGGEEELLLUUUAAARRRAAANNN
Salah satu indikator untuk melihat
kesejahteraan masyarakat suatu daerah
adalah melihat pengeluaran makanan dan
non makanan. Semakin kecil pengeluaran
untuk konsumsi makanan maka
memperlihatkan kesejahteraan masyarakat
yang semakin meningkat. Pola konsumsi
rumah tangga di Kabupaten Kulon Progo
masih didominasi kelompok makanan yaitu
sebesar 55,46 persen dan non makanan
sebesar 44,54 persen.
Laju inflasi merupakan suatu besaran
relatif perbandingan indeks harga konsumen
(IHK) suatu periode dengan periode waktu
sebelumnya dikalikan 100 dikurangi dengan
nilai 100. Nilai ini didapat dari perbandingan
angka IHK 2013 (136,13) dengan IHK 2012
(129,34) dikalikan 100 dikurangi 100.
Kota Wates pada tahun 2013, laju
inflasinya sebesar 5,25 persen (Desember
2013 terhadap Desember 2012). Sedangkan
angka inflasi Kota Wates pada bulan
Desember 2013 sebesar 0,16 persen, hal ini
memperlihatkan bahwa kenaikan harga-
harga secara umum masih relatif stabil.
Sumber : BPS Kab. Kulon Progo
Tabel 15.1 Laju Inflasi di Kabupaten Kulon Progo
Menurut Kelompok Pengeluaran, Tahun 2010 2013
Kelompok/Sub Kelompok
Inflasi Desember
2011 2012 2013
UMUM 2,60 0,60 0,16
Bahan Makanan
0,65 1,86 0,48
Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau
4,68 0,49 0,20
Perumahan, Air, Listrik, Gas & bahan Bakar
3,57 0,35 0,04
Sandang 9,79 0,02 0,08
Kesehatan 1,42 0,19 0,27
Pendidikan,
Rekreasi, & Olahraga
1,67 0,03 -
Transportasi, Komunikasi &
Jasa Keuangan
0,42 0,01 (0,08)
Sumber : BPS Kab. Kulon Progo
2010 2011 2012 2013
55,22 48,87 46,46 55,46
44,78 51,13 53,54 44,54
Gambar 15.1 Komposisi Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompoknya
di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2010 - 2013
Makanan Bukan Makanan
*** Tahukah Anda Laju Inflasi tahunan di Kota Wates pada tahun 2013 sebesar 5,25 persen, lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 3,39 persen.
http
://kul
onpr
ogok
ab.b
ps.g
o.id
-
Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014
40
PPPEEERRRDDDAAAGGGAAANNNGGGAAANNN
Sub sektor perdagangan mempunyai
peranan yang cukup besar dalam
perekonomian Kabupaten Kulon Progo.
Bahkan kontribusi sub sektor ini mempunyai
kecenderungan yang meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2010 kontribusi sub sektor
perdagan