bps

51
http://kulonprogokab.bps.go.id

Upload: yudhistiro

Post on 16-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Statistik kulon progo

TRANSCRIPT

  • STATISTIK DAERAH

    KABUPATEN KULON PROGO

    2014

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo

    Katalog BPS : 1102001.3401

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • STATISTIK DAERAH

    KABUPATEN KULON PROGO

    2014

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • STATISTIK DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

    2014

    ISBN : -

    Nomor Publikasi : 34015.14.10

    Katalog BPS : 1101002.3401

    Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

    Jumlah Halaman : 52 halaman

    Naskah:

    Pengarah : Sugeng Utomo, SH.

    Koordinator : Susi Metinara, S.ST., S.E.,M.Si.

    Editor : Susi Metinara, S.ST., S.E.,M.Si.

    Tata Naskah : Leny Trihartati, S.ST

    Lay Out/ Perwajahan : Andriana Nurmahmud, SST. MPA.

    Diterbitkan oleh:

    BPS Kabupaten Kulon Progo

    Dicetak oleh:

    UD. Sinar Baru Offset

    Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014 iii

    Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga publikasi

    Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 edisi keempat ini dapat diterbitkan.

    Publikasi ini disusun oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. Publikasi ini menyajikan

    indikator-indikator terpilih yang diharapkan dapat dimanfaatkan bagi pengguna, baik institusi,

    akademisi, maupun masyarakat secara umum.

    Dalam publikasi berisi analisis sederhana yang dilengkapi dengan visualisasi grafik untuk

    lebih memahami makna informasi yang disajikan. Penyusunan buku Statistik Daerah ini

    merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi

    sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya

    untuk semua.

    Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak atas bantuan serta dukungannya

    sehingga publikasi ini dapat terwujud. Saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di

    masa datang sangat diharapkan.

    Wates, September 2014

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo

    Kepala,

    Sugeng Utomo, S. H. NIP. 19641110 199403 1 001

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014 iv

    VISI Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

    MISI

    1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik

    untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

    2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung

    pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan

    Indonesia.

    3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi,

    pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap

    penyelenggaraan statistik.

    4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

    5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik

    yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem

    Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014 v

    DAFTAR ISI

    1. Geografi dan Iklim 1 10. Industri Pengolahan 27

    2. Pemerintahan 5 11. Konstruksi 29

    3. Penduduk 8 12. Hotel dan Pariwisata 30

    4. Ketenagakerjaan 11 13. Transportasi dan Komunikasi 33

    5. Pendidikan 13 14. Perbankan dan Investasi 37

    6. Kesehatan 17 15. Harga-Harga 39

    7. Perumahan 20 16. Perdagangan 40

    8. Pertanian 23 17. Pendapatan Regional 42

    9. Pertambangan dan Energi 26 18. Perbandingan Regional 44

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    1

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    GEOGRAFI

    Kabupaten Kulon Progo merupakan

    salah satu kabupaten/kota yang terletak di

    bagian paling barat di Propinsi Daerah

    Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon

    Progo berbatasan langsung dengan

    Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman,

    di sebelah barat berbatasan dengan

    Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa

    Tengah, di sebelah utara berbatasan

    dengan Kabupaten Magelang Propinsi Jawa

    Tengah, dan sebelah selatan berbatasan

    dengan Samudera Hindia.

    Posisi astronomi Kabupaten Kulon

    Progo terletak antara 7o.3842 s.d. 7

    o.593

    Lintang Selatan dan 110o.137s.d.

    110o.626 Bujur Timur.

    *** Tahukah Anda

    Kabupaten Kulon Progo dilewati oleh dua

    prasarana perhubungan yang merupakan

    perlintasan nasional di Pulau Jawa, yaitu jalan

    raya nasional sepanjang 28,57 km dan jalur

    kereta api sepanjang lebih dari 25 km.

    Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo

    adalah 58.627,54 hektar. Secara

    administratif terbagi menjadi 12 kecamatan

    yang meliputi 87 desa, 1 kelurahan, dan 918

    pedukuhan.

    Tabel 1.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kab. Kulon Progo, Tahun 2013

    Kecamatan Luas (Ha) Persentase

    1. Temon 3.629,89 6,19

    2. Wates 3.200,24 5,46

    3. Panjatan 4.459,23 7,61

    4. Galur 3.291,23 5,61

    5. Lendah 3.559,19 6,07

    6. Sentolo 5.265,34 8,98

    7. Pengasih 6.166,47 10,52

    8. Kokap 7.379,95 12,59

    9. Girimulyo 5.490,42 9,36

    10. Nanggulan 3.960,67 6,76

    11. Kalibawang 5.296,37 9,03

    12. Samigaluh 6.929,31 11,82

    Kulon Progo 58.627,51 100,00

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    2

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    Kabupaten Kulon Progo memiliki

    topografi yang bervariasi dengan ketinggian

    antara 0 1000 meter di atas permukaan air

    laut (dpal), yang terbagi menjadi 3 wilayah

    meliputi :

    a. Bagian Utara merupakan daratan

    tinggi/perbukitan Menoreh dengan

    ketinggian antara 500 1000 meter

    dpal, meliputi Kecamatan Girimulyo,

    Kecamatan Kokap, Kecamatan

    Kalibawang dan Kecamatan

    Samigaluh. Penggunaan tanah di

    wilayah ini diperuntukkan sebagai

    kawasan budidaya konservasi dan

    merupakan kawasan rawan bencana

    tanah longsor.

    b. Bagian Tengah merupakan daerah

    perbukitan dengan ketinggian antara

    100 500 meter dpal, meliputi

    Kecamatan Nanggulan, Kecamatan

    Sentolo, Kecamatan Pengasih, dan

    sebagian wilayah Kecamatan Lendah,

    merupakan wilayah dengan lereng 2o

    15o, tergolong berombak dan

    bergelombang, serta merupakan

    peralihan dataran rendah dan

    perbukitan.

    c. Bagian Selatan merupakan dataran

    rendah dengan ketinggian 0 100

    meter dpal, meliputi Kecamatan

    Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan

    Panjatan, Kecamatan Galur, dan

    sebagian Kecamatan Lendah.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    3

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    Berdasarkan kemiringan lahan, wilayah

    bagian selatan memiliki lereng 0o2

    o,

    merupakan wilayah pantai sepanjang 24,9

    km, apabila musim penghujan merupakan

    kawasan rawan bencana banjir.

    Kabupaten Kulon Progo terletak antara

    Bukit Menoreh dan Samudera Hindia.

    Wilayah ini dilalui oleh Sungai Progo di

    sebelah timur; Sungai Glagah di bagian

    tengah, dan Sungai Bogowonto di bagian

    barat.

    *** Tahukah Anda

    Kabupaten Kulon Progo memiliki Waduk

    Sermo di Kecamatan Kokap yang didukung

    oleh keberadaan jaringan irigasi yang

    menyebar hampir di seluruh wilayah

    kecamatan.

    IKLIM

    Pada tahun 2013, curah hujan di

    Kabupaten Kulon Progo rata-rata mencapai

    2.111 mm/tahun atau 187 mm/bulan.

    Sedangkan rata-rata jumlah hari hujan per

    tahun sebanyak 120 hari dan rata-rata hari

    hujan per bulan sebanyak 14 hari. Curah

    hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari

    2013 dengan curah hujan mencapai 490

    mm dan jumlah hari hujan sebanyak 22 hari

    .

    Tabel 1.2. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Kulon Progo

    Tahun 2013

    Bulan Curah Hujan

    (mm)

    Hari Hujan

    1. Januari 490 22

    2. Februari 245 14

    3. Maret 222 11

    4. April 142 10

    5. Mei 183 10

    6. Juni 138 10

    7. Juli 89 7

    8. Agustus 1 1

    9. September 1 1

    10. Oktober 45 4

    11. November 220 14

    12. Desember 335 16

    Rata-rata 187 14

    Sumber :Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    4

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    Pada bulan Agustus sampai

    September mengalami curah hujan terkecil.

    Jika dilihat menurut wilayah kecamatan,

    rata-rata curah hujan tertinggi di Kecamatan

    Lendah tercatat 366 mm dengan rata-rata

    jumlah hari hujan perbulan sebanyak 9 hari.

    Sedangkan rata-rata curah hujan yang

    terendah untuk wilayah yang terpantau

    adalah Kecamatan Temon dengan rata-rata

    curah hujan 114 mm dan banyak hari hujan

    rata-rata 11 hari.

    Tabel 1.3. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Kulon Progo

    Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2013

    Kecamatan Curah Hujan (mm)

    Hari Hujan

    1. Temon 114 11

    2. Wates 188 50

    3. Panjatan 144 9

    4. Galur 165 9

    5. Lendah 366 9

    6. Sentolo 155 12

    7. Pengasih 179 8

    8. Kokap 145 14

    9. Girimulyo 190 9

    10. Nanggulan 200 9

    11. Kalibawang 231 12

    12. Samigaluh 161 11

    Rata-rata 2.111 120

    Sumber :Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Kulon Progo http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    5

    PEMERINTAHAN

    Kabupaten Kulon Progo resmi diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 yang merupakan penggabungan dua wilayah yakni wilayah Kasultanan (Kabupaten

    Kulon Progo) dan wilayah Pakualaman (Kabupaten Adikarto).

    Pada tahun 1951, Sri Sultan Hamengku

    Buwono IX dan Sri Pakualam VIII memikirkan

    perlunya penggabungan antar wilayah

    Kasultanan yaitu Kabupaten Kulon Progo dan

    wilayah Pakualaman yakni Kabupaten

    Adikarto. Atas dasar kesepakatan tersebut,

    Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan

    UU no 18 tahun 1951 tentang penggabungan

    kedua wilayah tersebut di atas dan wilayah

    gabungannya bernama Kabupaten Kulon

    Progo. UU tersebut ditetapkan tanggal 12

    Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15

    Oktober 1951. Sampai sekarang setiap

    tanggal 15 Oktober diperingati sebagai hari

    jadi Kabupaten Kulon Progo.

    *** Tahukah Anda

    Untuk memperkenalkan Kulon Progo kepada

    dunia nasional dan internasional, Pemerintah

    Kabupaten Kulon Progo meluncurkan sebuah

    branding Kulon Progo The Jewel of Java

    Pada tahun 2013, terdapat

    penambahan 1 RW di Kecamatan Kokap

    sehingga jumlah RW menjadi 154. Secara

    administratif Kabupaten Kulon Progo terdiri

    dari 12 Kecamatan, 87 Desa dan 1 Kelurahan

    yaiutu Kelurahan Wates, 918 pedukuhan,

    1.885 RW, dan 4.469 RT.

    Tabel 2.1. Statistik Pemerintahan Kabupaten Kulon

    Progo Tahun 2013

    Kecamatan Pedukuhan RW RT

    1. Temon 96 166 401

    2. Wates 52 127 291

    3. Panjatan 100 200 402

    4. Galur 75 148 311

    5. Lendah 62 107 346

    6. Sentolo 84 176 355

    7. Pengasih 78 171 361

    8. Kokap 63 154 469

    9. Girimulyo 57 130 348

    10. Nanggulan 61 127 385

    11. Kalibawang 84 170 352

    12. Samigaluh 106 209 448

    Jumlah 918 1.885 4.469

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    6

    PEMERINTAHAN

    Kabupaten Kulon Progo resmi diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 yang merupakan penggabungan dua yakni wilayah Kasultanan (Kabupaten Kulon Progo) dan wilayah Pakualaman (Kabupaten Adikarto).

    Setiap daerah dipimpin oleh kepala

    pemerintah daerah. Untuk wilayah kabupaten

    disebut Bupati. Bupati dibantu oleh satu orang

    wakil bupati. Bupati dan wakil bupati dipilih

    melalui pemilihan kepala daerah (pilkada)

    secara langsung. Dalam rangka

    penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah

    Kabupaten Kulon Progo dibantu oleh

    perangkat daerah yang terdiri dari: sekretariat

    daerah, sekretariat DPRD,

    badan/lembaga/dinas daerah, lembaga teknis

    daerah, camat, dan lurah. Selain itu terdapat

    pula lembaga/ badan/instansi vertikal yang

    berkedudukan di daerah.

    Di Kabupaten Kulon Progo pada tahun

    2013 terdapat 8 kantor, 4 badan, 12 dinas, 12

    kecamatan, dan 1 kelurahan. Total pegawai di

    Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013

    mengalami penurunan sebesar 0,02 persen

    menjadi 10.873 pegawai (pegawai pemkab

    dan pegawai instansi vertikal). Hal ini terjadi

    karena adanya moratorium bersama

    mengenai penerimaan pegawai negeri sipil

    sehingga tidak menggantikan pegawai yang

    purna tugas pada tahun tersebut. Dari jumlah

    tersebut, sebanyak 74,96 persen tercatat

    sebagai pegawai pemkab dan 25,04 persen

    merupakan pegawai vertikal.

    Tabel 2.3. Statistik Pegawai Pemerintahan Kabupaten

    Menurut Tingkat Pendidikan Kulon Progo Tahun 2013

    Tingkat Pendidikan

    Jenis Instansi

    Vertikal Persen-

    tase Pemkab

    Persen-tase

    1. SD 45 1,65 102 1,25

    2. SMTP 99 3,64 238 2,92

    3. SMTA 1.431 52,55 1.890 23,19

    4. D1-D3 216 7,93 1.534 18,82

    5. DIV/S1/S2 932 34,23 4.386 53,82

    Jumlah 2.723 100 8.150 100

    Sumber : Dinas/Instansi (diolah)

    Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Pemerintah Kab. Kulon Progo

    Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

    Jenis Instansi

    Laki-laki Perempuan Jumlah

    Vertikal (13 unit)

    2.113 610 2.723

    Persentase 77,60 22,40 100,00

    Pemkab 4.030 4.120 8.150

    Persentase 49,45 50,55 100,00

    Sumber : Dinas/Instansi (diolah)

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    7

    PEMERINTAHAN

    Kabupaten Kulon Progo resmi diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 yang merupakan penggabungan dua wilayah yakni wilayah Kasultanan (Kabupaten

    Kulon Progo) dan wilayah Pakualaman (Kabupaten Adikarto).

    Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

    memiliki SDM yang cukup berbobot. Hal

    tersebut dapat dilihat dari tingkat pendidikan

    pegawainya. Lebih dari 50 persen

    pegawainya merupakan sarjana, sebanyak

    18,82 persen lulusan D1-D3, lulusan SMA

    sebanyak 23,19 persen, sedangkan sisanya

    lulusan SD-SMP.

    DPRD merupakan lembaga perwakilan

    rakyat daerah dan berkedudukan sebagai

    unsur penyelenggaraan pemerintahan

    daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi,

    anggaran, dan pengawasan. Jumlah anggota

    DPRD Kabupaten Kulon Progo periode 2009-

    2014 berjumlah 40 orang yang berasal dari

    PAN, PDIP, PKB, Golkar, Partai Demokrat,

    PKS, Partai Gerindra, Partai Karya Peduli

    Bangsa, dan Partai Demokrasi Kebangsaan.

    Menurut jenis kelamin, dari 40 orang anggota

    dewan, sebanyak 36 orang berjenis kelamin

    laki-laki dan 4 orang berjenis kelamin

    perempuan.

    UU No.10 tahun 2008 tentang pemilu

    legislatif dan UU No.2 tahun 2008 tentang

    partai politik menyebutkan bahwa kuota

    keterlibatan perempuan dalam dunia politik

    adalah sebesar 30%. Berdasarkan UU

    tersebut menunjukkan bahwa peran

    perempuan dalam dewan belum ideal karena

    baru mencapai 10 persen.

    *** Tahukah Anda

    Jumlah pegawai dari 13 instansi vertikal di

    Kabupaten Kulon Progo sebanyak 2.723 orang,

    77,60 persennya laki-laki. Sedangkan dari 8.150

    pegawai Pemerintah Kabupaten, proporsi laki-

    laki dan perempuan hampir seimbang.

    Tabel 2.4. Komposisi Anggota DPRD Kab. Kulon Progo

    Tahun 2011-2013

    Partai Politik 2010 2011 2013

    PDI-P 7 7 7

    PKB 6 6 6

    Golkar 5 5 5

    PAN 8 8 8

    PPP 1 1 1

    Demokrat 5 5 5

    PKS 4 4 4

    PKPB 1 1 1

    PDK 1 1 1

    Gerindra 2 2 2

    Jumlah 40 40 40

    Sumber : Sekretariat DPRD Kab. Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    8

    PENDUDUK PENDUDUK

    Penduduk adalah modal sosial yang

    sangat penting dalam pembangunan, tetapi

    laju pertumbuhan penduduk yang sangat

    pesat, dapat menimbulkan banyak persoalan.

    Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo

    berdasarkan hasil estimasi penduduk tahun

    2013 sebanyak 401.450 jiwa, meningkat

    sebesar 2,09 persen dari tahun sebelumnya.

    Kecamatan Pengasih merupakan

    wilayah yang mempunyai jumlah penduduk

    terbesar yaitu mencapai 46.973 jiwa atau

    11,70 persen dari total penduduk kabupaten

    Kulon Progo. Kecamatan Sentolo dan Wates

    menempati posisi kedua dan ketiga, dengan

    jumlah masing-masing 46.241 jiwa (11,52

    persen) dan 45.743 jiwa (11,39 persen).

    Jumlah penduduk di tiga kecamatan

    tersebut besar disebabkan Kecamatan

    Pengasih, Sentolo, dan Wates merupakan

    pusat kegiatan pemerintah dan perekonomian

    di Kabupaten Kulon Progo. Sehingga

    sebagian besar masyarakat memilih untuk

    bermukim di wilayah-wilayah tersebut dengan

    asumsi lebih mudah untuk menjangkau

    fasilitas pemerintahan, perekonomian,

    pendidikan, kesehatan, transportasi, dan

    fasilitas lainnya. Sementara itu kecamatan

    dengan jumlah penduduk terkecil adalah

    Kecamatan Girimulyo di mana wilayah

    tersebut hanya dihuni 5,55 persen dari total

    Tabel 3.1. Estimasi Jumlah Penduduk Kab. Kulon Progo Berdasarkan Hasil SP2010,

    Tahun 2013

    Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

    1. Temon 12.462 12.984 25.446

    2. Wates 22.413 23.330 45.743

    3. Panjatan 16.863 17.750 34.613

    4. Galur 14.835 15.169 30.004

    5. Lendah 18.741 18.995 37.736

    6. Sentolo 22.888 23.353 46.241

    7. Pengasih 22.820 24.153 46.973

    8. Kokap 15.565 16.025 31.590

    9. Girimulyo 10.867 11.397 22.264

    10. Nanggulan 13.659 14.522 28.211

    11. Kalibawang 13.170 14.110 27.280

    12. Samigaluh 12.448 12.901 25.349

    Kulon Progo 196.731 204.719 401.450

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    Gambar 3.1. Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo,

    Tahun 2013

    Sumber: BPS Kabupaten Kulon Progo

    Temon

    6%

    Wates

    11%

    Panjatan

    9%

    Galur

    7%

    Lendah

    9%Sentolo

    12%

    Pengasih

    12%

    Kokap

    8%

    Girimulyo

    6%

    Nanggulan

    7%

    Kalibawang

    7%

    Samigaluh

    6%

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    9

    PENDUDUK PENDUDUK

    penduduk Kulon Progo dengan jumlah

    penduduk sebanyak 22.264 jiwa.

    *** Tahukah Anda

    Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo hasil estimasi penduduk Tahun 2013 sebanyak 401.450 jiwa. Pada tahun 2013 terdapat 96 penduduk laki-laki diantara 100 penduduk perempuan.

    Dilihat menurut perbandingan antara

    jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk

    perempuan (sex ratio), di seluruh kecamatan,

    rasio jenis kelaminnya bernilai di bawah 100

    seperti terlihat pada Tabel 3.2. Artinya bahwa

    hampir seluruh kecamatan di Kulon Progo

    jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit

    dibanding jumlah penduduk perempuan,

    dengan rata-rata rasio jenis kelamin untuk

    Kabupaten Kulon Progo sebesar 96,10.

    Pada tahun 2012, jumlah rumah tangga

    di Kabupaten Kulon Progo mencapai 110.474

    rumah tangga. Jika dibandingkan dengan

    jumlah penduduknya yang berjumlah 393.221

    jiwa, maka secara rata-rata di Kulon Progo

    setiap rumah tangga terdiri dari 4 jiwa.

    *** Tahukah Anda

    Kepadatan penduduk Kabupaten Kulon Progo sebesar 685 jiwa/km2. Kecamatan Wates adalah wilayah dengan penduduk terpadat yang mencapai 1.429 jiwa/km2

    Tabel 3.2. Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo,

    Tahun 2013

    Kecamatan 2013

    1. Temon 95,98

    2. Wates 96,07

    3. Panjatan 95,00

    4. Galur 97,80

    5. Lendah 98,66

    6. Sentolo 98,01

    7. Pengasih 94,48

    8. Kokap 97,13

    9. Girimulyo 95,35

    10. Nanggulan 94,06

    11. Kalibawang 93,34

    12. Samigaluh 96,49

    Kulon Progo 96,10

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    Tabel 3.3. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo,

    Tahun 2013

    Kecamatan 2013

    1. Temon

    2. Wates

    3. Panjatan

    4. Galur

    5. Lendah

    6. Sentolo

    7. Pengasih

    8. Kokap

    9. Girimulyo

    10. Nanggulan

    11. Kalibawang

    12. Samigaluh

    Kulon Progo

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    10

    PENDUDUK PENDUDUK

    Kepadatan penduduk merupakan

    perbandingan antara jumlah penduduk suatu

    wilayah dengan luas wilayah. Kepadatan

    penduduk menggambarkan rata-rata

    banyaknya penduduk yang menghuni tiap km2

    suatu wilayah. Pada tahun 2013, kecamatan

    yang padat penduduknya adalah Kecamatan

    Wates dengan kepadatan 1.429 jiwa/km2.

    Sebaliknya Kecamatan Samigaluh merupakan

    wilayah yang kepadatannya paling rendah di

    Kulon Progo yaitu sebesar 366 jiwa/km2.

    Program Keluarga Berencana (KB)

    merupakan salah satu program pemerintah

    dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.

    Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Kulon

    Progo pada tahun 2013 sebanyak 54.170

    akseptor. Dari jumlah tersebut sebanyak

    42,36 persennya menggunakan alat

    kontrasepsi suntik, kemudian alat kontrasepsi

    IUD sebanyak 24,72 persen. Sedangkan alat

    kontrasepsi implant menempati peringkat

    ketiga yaitu sebesar 12,96 persen dari total

    peserta KB aktif.

    *** Tahukah Anda

    Jumlah akseptor keluarga berencana di Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 1,86 persen dengan jumlah akseptor sebanyak 54.170 peserta.

    Tabel 3.4. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kulon Progo,

    Tahun 2013 (Jiwa/Km2)

    Wilayah Luas

    Wilayah Jumlah

    Penduduk Kepadatan

    1. Temon 36,30 25.446 701

    2. Wates 32,00 45.743 1.429

    3. Panjatan 44,59 34.613 776

    4. Galur 32,91 30.004 912

    5. Lendah 35,59 37.736 1.060

    6. Sentolo 52,65 46.241 878

    7. Pengasih 61,66 46.973 762

    8. Kokap 73,80 31.590 428

    9. Girimulyo 54,90 22.264 406

    10. Nanggulan 39,61 28.211 712

    11. Kalibawang 52,96 27.280 515

    12. Samigaluh 69,29 25.349 366

    Kulon Progo 586,28 401.450 685

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    Tabel 3.5. Jumlah Akseptor KB Aktif Menurut Jenis Alat Kontrasepsi

    di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013

    Alat Kontrasepsi

    2011 2012 2013

    IUD 12.830 13.097 13.389

    MO 3.361 3.397 3.501

    IMP 6.349 6.869 7.023

    SNT 22.283 22.645 22.947

    PIL 4.949 4.841 4.864

    CO 2.279 2.333 2.446

    Total 52.051 53.182 54.170

    Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa,

    Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    11

    KKKEEETTTEEENNNAAAGGGAAAKKKEEERRRJJJAAAAAANNN

    Konsep tenaga kerja yang digunakan oleh

    BPS mengikuti konsep internasional, yakni

    mengacu kepada The Labour Force Concept

    yang disarankan oleh International Labour

    Organization (ILO), bahwa penduduk usia kerja

    adalah yang telah berumur 15 tahun ke atas.

    Berdasarkan hasil Sakernas Agustus

    2013, dari jumlah penduduk usia kerja di

    Kabupaten Kulon Progo sebanyak 75,61

    persennya termasuk angkatan kerja dan

    sebanyak 24,39 persennya termasuk bukan

    angkatan kerja. Pengertian Angkatan Kerja

    disini adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke

    atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan

    namun sementara tidak bekerja dan

    pengangguran.

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

    menggambarkan perbandingan jumlah

    penduduk usia kerja yang menganggur dengan

    banyaknya angkatan kerja. Hasil Sakernas

    Agustus 2013 menunjukkan bahwa TPT di

    Kabupaten Kulon Progo sebesar 2,85.

    Tabel 4.1. Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2012 - 2013

    Uraian 2012 2013 (1) (2) (3)

    Penduduk Usia Kerja 100,00 100,00

    a. Angkatan Kerja 75,40 75,61

    1. Bekerja 73,11 73,46

    2. Pengangguran 2,29 2,15

    b. Bukan Angkatan Kerja 24,60 24,39

    1. Sekolah 6,54 4,18

    2. Mengurus Rumahtangga 13,48 15,31

    3. Lainnya 4,58 4,90

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

    3,04 2,85

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

    75,40 75,61

    Sumber : Sakernas Kab. Kulon Progo, 2013

    *** Tahukah Anda Pada tahun 2013 Tingkat Partisipasi

    Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Kulon Progo sebesar 75,61 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas. Artinya dari 100 penduduk usia kerja 76 orang termasuk

    sebagai angkatan kerja. ht

    tp://k

    ulon

    prog

    okab

    .bps

    .go.

    id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    12

    KKKEEETTTEEENNNAAAGGGAAAKKKEEERRRJJJAAAAAANNN

    Tabel 4.2. Persentase Jumlah Pencari Kerja Pendaftar Baru Menurut Tingkat Pendidikan, Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011 - 2013

    Jenjang Pendidikan

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    < SLTA 26,82 47,75 36,58

    SMA sederajat 21,95 24,01 22,98

    SMK 39,27 21,61 11,23

    D I/ D II/ D III 8,69 2,54 14,51

    Sarjana 3,26 4,11 14,70

    Jumlah 100,00 100,00 100,00

    Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Kulon Progo

    Yang dimaksud pengangguran yaitu

    penduduk usia kerja yang sedang mencari kerja,

    sedang mempersiapkan usaha, sudah diterima

    pada suatu pekerjaan tetapi belum mulai kerja,

    atau mereka yang sudah putus asa untuk

    mendapatkan pekerjaan.

    Berdasarkan data dari Dinas Sosial,

    Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten

    Kulon Progo, tercatat jumlah pencari kerja

    pendaftar baru sebagian besar berpendidikan

    kurang dari SLTA sederajat (36,58 persen). Hal

    ini disebabkan masih banyak lapangan

    pekerjaan yang tidak mensyaratkan ketrampilan

    dan pendidikan tertentu. Namun hal tersebut

    perlu menjadi perhatian karena ada indikasi

    kualitas sumber daya manusia dari para pencari

    kerja tersebut masih kurang memadai.

    *** Tahukah Anda Sebagian besar pencari kerja

    pendaftar baru di Kabupaten Kulon Progo, pada tahun 2013 merupakan lulusan kurang

    dari SLTA sederajat. http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    13

    PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN

    Indikator di bidang pendidikan yang

    sering digunakan untuk mengevaluasi

    kinerja pembangunan di bidang pendidikan

    diantaranya angka partisipasi sekolah

    (APS), tingkat pendidikan yang ditamatkan,

    tingkat buta huruf/tingkat melek huruf, rata-

    rata lama sekolah, angka putus sekolah,

    rasio guru murid, dan rasio murid kelas.

    Angka Partisipasi Sekolah (APS)

    merupakan ukuran daya serap lembaga

    pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.

    Angka tersebut merupakan salah satu

    indikator yang digunakan untuk melihat

    akses penduduk usia sekolah dalam

    memanfaatkan fasilitas pendidikan. APS

    dihitung dengan membagi jumlah penduduk

    pada kelompok umur tertentu (umur 7-12;

    13-15; atau 16-18) yang sedang bersekolah,

    dengan jumlah penduduk pada kelompok

    umur yang bersangkutan (umur 7-12; 13-15;

    atau 16-18) dikalikan 100%.

    Semakin tinggi APS menunjukkan

    semakin besar pula jumlah penduduk yang

    berkesempatan mengenyam pendidikan.

    Meningkatnya APS tidak selalu dapat

    diartikan sebagai meningkatnya pemerataan

    kesempatan masyarakat untuk mengenyam

    pendidikan.

    Pada tahun 2013 besaran APS di

    jenjang usia SLTP (1315 tahun) mengalami

    penurunan dibanding tahun sebelumnya

    yaitu sebesar 97.

    *** Tahukah Anda Angka Partisipasi Sekolah kelompok

    usia 712 tahun di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 sebesar 99,63. Artinya 99 persen penduduk usia tersebut sedang bersekolah di jenjang sekolah dasar (SD).

    Rumus Angka Partisipasi Sekolah (APS):

    100t

    h,a

    t

    hh

    P

    EAPS

    di mana :

    t

    hE adalah jumlah penduduk yang pada

    tahun t dari berbagai usia sedang sekolah

    pada jenjang pendidikan h

    t

    h,aP adalah jumlah penduduk yang pada

    tahun t berada pada kelompok usia a yaitu

    kelompok usia yang berkaitan dengan

    jenjang pendidikan h

    Tabel 5.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Kulon Progo , Tahun 2011 -2013

    Kelompok Usia Sekolah

    (Tahun) 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    7 12 100,00 99,38 99,63

    13 15 93,17 100,00 97,00

    16 18 74,06 82,22 83,41

    19 24 19,71 19,04 19,65

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    14

    PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN

    Keberhasilan pembangunan di bidang

    pendidikan bisa dilihat dari indikator tingkat

    pendidikan yang ditamatkan penduduk umur

    10 tahun ke atas. Semakin tinggi pendidikan

    yang ditamatkan, maka semakin baik

    kualitas sumber daya manusianya.

    Gambaran umum tingkat kecerdasan

    penduduk suatu daerah dapat digambarkan

    melalui kemampuan membaca dan menulis.

    Dengan kemampuan tersebut seseorang

    akan lebih mudah dalam mengakses

    informasi, lebih mudah juga untuk menyerap

    ilmu pengetahuan.

    Indikator yang dipakai untuk mengukur

    kemampuan baca tulis penduduk suatu

    wilayah adalah Angka Melek Huruf (AMH).

    AMH didefinisikan sebagai besarnya

    persentase penduduk 10 tahun ke atas yang

    dapat membaca dan menulis huruf

    latin/lainnya.

    Berdasarkan data Susenas 2013,

    persentase penduduk 10 tahun ke atas di

    Kabupaten Kulon Progo yang dapat

    membaca dan menulis sebesar 94 persen.

    Untuk penduduk laki-laki angka melek huruf

    (AMH 10 tahun ke atas) mencapai 97,71

    persen, lebih tinggi daripada AMH penduduk

    perempuan yang besarnya 90,48 persen.

    Tabel 5.2 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011 - 2013

    Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Tidak/Belum PernahSekolah/ Belum Tamat SD

    22,48 23,70 23,40

    SD 22,66 23,90 25,42

    SLTP 21,70 19,94 19,53

    SLTA 26,68 26,57 26,10

    Diploma/ Universitas 6,49 5,90 5,55

    JUMLAH 100,00 100,00 100,00

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    *** Tahukah Anda Pada tahun 2013, ada sebesar 26,10

    persen penduduk kabupaten Kulon Progo telah menyelesaikan pendidikan SLTA. Akan tetapi penduduk yang tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD ada sebesar 23,40 persen.

    Tabel 5.3. Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis

    Dirinci Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 - 2013

    Jenis Kelamin 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Laki-laki 96,98 96,17 97,71

    Perempuan 87,29 89,26 90,48

    Laki-laki dan Perempuan

    92,00 92,62 94,00

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    15

    PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN

    Pada tahun ajaran 2012/2013 rasio

    murid-guru jenjang pendidikan SD

    mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,

    yang artinya setiap satu guru mengampu

    rata-rata 9 murid. Untuk jenjang SLTP, rasio

    murid terhadap guru sebesar 10, artinya

    bahwa setiap guru mengampu rata-rata 10

    murid. Dan untuk tingkat SLTA/SMK rasio

    murid terhadap guru sebesar 10, mengalami

    penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sedangkan rasio murid-kelas untuk SD

    sebesar 14, SLTP 23, dan SLTA 24, yang

    artinya rata-rata terdapat 13 orang murid per

    kelas, untuk jenjang SLTP 23 murid per

    kelas, dan untuk jenjang SLTA 24 murid per

    kelas.

    Rasio murid-guru dan rasio murid-

    kelas merupakan indikator di bidang

    pendidikan yang sangat berguna untuk

    melihat tingkat efektivitas dan efisiensi

    proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

    Rasio murid-guru menggambarkan beban

    tugas guru dalam mengajar pada suatu

    jenjang pendidikan. Indikator ini juga dapat

    digunakan untuk melihat mutu pengajaran di

    kelas.

    Tabel 5.4 Rasio Murid-Guru di Kab. Kulon Progo,

    Tahun Ajaran 2010/2011 2012/2013

    Jenjang

    Pendidikan

    2010/

    2011

    2011/

    2012

    2012/

    2013

    (1) (2) (3) (4)

    SD 10 10 9

    SLTP 10 11 10

    SLTA 8 8 10

    Sumber : Dinas Pendidikan Nasional

    Kabupaten Kulon Progo

    Rasio Murid-Guru dan Rasio Murid-Kelas

    Rasio Murid-Guru = Jumlah Murid/Jumlah Guru

    Rasio Murid-Kelas = Jumlah Murid/Jumlah Kelas

    Tabel 5.5 Rasio Murid-Kelas di Kabupaten Kulon Progo

    Tahun Ajaran 2010/2011 2012/2013

    Jenjang Pendidikan 2010/ 2011

    2011/ 2012

    2012/ 2013

    (1) (2) (3) (4)

    SD 16 15 14

    SLTP 28 28 23

    SLTA 27 25 24

    Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab.Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    16

    PPPEEENNNDDDIIIDDDIIIKKKAAANNN

    Tabel. 5.7. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Umum Kab. Kulon Progo Menurut Tingkat

    Pendidikan (Status) Pengunjung,

    Tahun 2011 - 2013

    Tingkatan Pendidikan

    2011 2012 2013

    SD 49.272 59.469 58.096

    SLTP 7.130 2.981 4.568

    SLTA 5.861 5.328 4.250

    PT 5.804 6.282 6.884

    Lainnya 11.493 8.653 15.397

    JUMLAH 79.560 82.713 89.195

    Sumber : Kantor Perpustakaan Kabupaten Kulon Progo

    Pada tahun ajaran 2012/2013 sarana

    pendidikan yang terdapat di Kabupaten

    Kulon Progo (baik di bawah Diknas maupun

    Non Diknas), Taman Kanak-Kanak (TK)

    sebanyak 330 sekolah, SD/MI 371 sekolah,

    SLTP/MTs 78 sekolah, dan SLTA/SMK

    sebanyak 56 sekolah.

    Perpustakaan umum merupakan salah

    satu tempat bagi masyarakat dalam

    menambah ilmu pengetahuan selain sarana

    pendidikan formal. Selama kurun waktu tiga

    tahun terakhir, jumlah pengunjung

    perpustakaan umum Kabupaten Kulon

    Progo mengalami peningkatan. Pada tahun

    2013 mengalami peningkatan sebesar 7,84

    persen. Jumlah pengunjung terbanyak

    masih dari siswa sekolah dasar yaitu

    sebesar 65,13 persen, kemudian sebesar

    17,26 persen pengunjung lainnya.

    *** Tahukah Anda

    Kabupaten Kulon Progo mempunyai empat (4) Perguruan Tinggi yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Wates, Universitas Janabadra, Universitas Negeri Yogyakarta, dan IKIP PGRI Pengasih.

    Tabel 5.6. Jumlah Murid, Guru, dan Sekolah di Kabupaten Kulon Progo

    Tahun Ajaran 2012/2013

    Tingkatan Sekolah

    Murid Guru Jumlah Sekolah

    TK

    (Negeri+ Swasta) 9.899 885 330

    SD Negeri 28.462 2.777 288

    SD Swasta 5.118 777 83

    SLTP Negeri 12.983 1.146 36

    SLTP Swasta 2.849 360 42

    SMU Negeri 3.603 498 11

    SMU Swasta 295 65 9

    SMK (Negeri+Swasta)

    11.794 1.030 36

    SLB (Negeri+Swasta)

    523 136 8

    Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab.Kulon Progo

    Sumber : Daerah Dalam Angka Kabupaten Kulon Progo 2011

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    17

    KKKEEESSSEEEHHHAAATTTAAANNN

    Beberapa indikator yang akan

    dibahas sebagai bahan evaluasi

    pembangunan di bidang kesehatan dan gizi

    antara lain: angka harapan hidup, angka

    kematian bayi, penolong persalinan terakhir,

    jumlah sarana kesehatan, serta rata-rata

    lamanya bayi mendapat asupan air susu ibu

    (ASI).

    Angka kematian bayi menunjukkan

    nilai persentase bayi lahir yang meninggal

    sebelum berusia satu tahun. Pada tahun

    2012, angka kematian bayi Kabupaten

    Kulon Progo mencapai 12,10 per 1000

    kelahiran hidup. Penyebab utama kematian

    bayi disebabkan oleh Asfiksia sebesar 20,29

    persen, BBLR sebesar 14,49 persen,

    Kelainan Bawaan sebesar 11,59 persen,

    Sepsis sebesar 5,80 persen dan Diare

    sebesar 4,35 persen.

    Angka Kematian Ibu pada tahun 2012

    sebanyak 3 orang (52,6 per 100.000

    kelahiran hidup), mengalami penurunan

    dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 6

    orang (105,2 per 100.000 kelahiran hidup).

    Angka kematian bayi sangat

    dipengaruhi oleh tingkat perawatan sejak

    janin masih dalam kandungan ibu, saat

    kelahiran, hingga bayi berumur hampir satu

    tahun. Pada saat kelahiran, ada faktor

    penting yang mempengaruhi kesehatan ibu

    dan anak yaitu penolong kelahiran.

    Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

    Tabel 6.1 Persentase Angka Kematian Bayi Menurut Penyebab Kematian Bayi

    di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013

    Penyebab Utama 2011 2012

    (1) (2) (3)

    Asfiksia 31,51 20,29

    BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

    26,03 14,49

    Kelainan Bawaan 15,07 11,59

    Sepsis 6,85 5,80

    Diare 4,11 4,35

    Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

    *** Tahukah Anda Peluang atau harapan hidup penduduk Kabupaten Kulon Progo yang lahir pada tahun 2012 adalah 74,48 tahun.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    18

    KKKEEESSSEEEHHHAAATTTAAANNN

    Persalinan yang ditolong oleh tenaga

    medis seperti dokter dan bidan dapat

    mengurangi resiko kematian ibu dan bayi

    dibandingkan penolong non medis. Selama

    kurun waktu tiga tahun terakhir proses

    kelahiran bayi di Kabupaten Kulon Progo

    lebih banyak dibantu oleh tenaga medis.

    Sarana kesehatan di Kabupaten

    Kulon Progo pada tahun 2013 terdiri dari 8

    buah rumah sakit, yang meliputi 1 RS

    pemerintah (RSUD Wates), 5 RS swasta

    dan 2 RS khusus (Rizki Amalia Lendah dan

    RSK Pura Raharja). Adapun kelima RSU

    swasta yakni : RSU Kharisma Paramedika,

    RSU Boro, RSU PKU Muhammadiyah

    Nanggulan, RSU PKU Muhammadiyah

    Wates, dan Rizki Amalia Temon. Jumlah

    Puskesmas sebanyak 21 unit, tersebar di 9

    kecamatan masing-masing 2 unit, kecuali

    Wates, Nanggulan, dan Kalibawang

    (masing-masing 1 unit).

    Pada tahun 2013, jumlah dokter yang

    bekerja di rumah sakit dan puskesmas di

    Kabupaten Kulon Progo mengalami

    peningkatan dibanding tahun sebelumnya

    yaitu sebanyak 168 dokter. Sedangkan

    jumlah paramedis mengalami penurunan

    hampir 50 persen yaitu sebanyak 736

    orang.

    Tabel 6.2 Persentase Penolong Terakhir Persalinan Kelahiran di Kabupaten Kulon Progo,

    Tahun 2011-2013

    Penolong Terakhir

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Medis 97,21 98,22 99,37

    Non Medis 2,79 1,78 0,63

    Jumlah 100,00 100,00 100,00

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    *** Tahukah Anda Rasio dokter yang bekerja di rumah

    sakit dan puskesmas di Kabupaten Kulon

    Progo pada tahun 2013 sebesar 2389, artinya

    satu orang dokter akan melayani sebanyak

    2389 penduduk Kabupaten Kulon Progo.

    Tabel 6.3 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Dan Tenaga Kesehatan di Kab. Kulon Progo

    Tahun 2011-2013

    Jenis Fasilitas/ Tenaga Kesehatan

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Rumah Sakit 7 8 8

    Puskesmas 84 84 84

    Dokter

    Rumah Sakit 94 106 116

    Puskesmas 44 44 52

    Paramedis

    Rumah Sakit 339 522 415

    Puskesmas 339 711 321

    Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    19

    KKKEEESSSEEEHHHAAATTTAAANNN

    Salah satu usaha untuk meningkatkan

    kualitas sumber daya manusia adalah

    dengan memperhatikan perkembangan

    anak sejak usia dini. Faktor penting yang

    berpengaruh dalam upaya tersebut salah

    satunya pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI

    mengandung zat kekebalan tubuh untuk

    bayi, serta merupakan makanan yang

    mengandung nilai gizi yang tinggi yang

    sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan

    kesehatan bayi.

    Untuk mencapai derajat kesehatan

    yang tinggi dapat dilakukan antara lain

    melalui pemberian imunisasi pada balita

    utamanya ditujukan untuk mencegah dari

    kemungkinan terserang penyakit berbahaya.

    Secara umum persentase balita di

    Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013

    yang sudah mendapat imunisasi cukup

    tinggi yaitu di atas 85 persen untuk semua

    jenis imunisasi standar dari jumlah bayi

    sebanyak 5.322 bayi. Untuk jenis imunisasi

    polio pada tahun 2013 diganti dengan IPV

    (imunisasi pentavalen) dan hanya sebesar

    15,39 persen bayi yang diimunisasi.

    Tabel 6.5 Jumlah Bayi Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013

    Lamanya Disusui (bulan)

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    BCG 5.159 5.566 4.702

    HB1 5.286 5.513 5.213

    DPT3/HB3 5.223 5.499 5.161

    Polio/IPV 5.244 5.487 819

    Campak 5.256 5.476 4.838

    Hepatitis B3 5.223 5.499 5.161

    Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

    Tabel 6.4 Persentase Balita Usia 2-4 Tahun Yang Pernah Diberi ASI Menurut Lamanya Diberi ASI,

    di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013

    Lamanya Disusui (bulan)

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    5 7,90 11,51 0,40

    6-11 1,91 2,86 1,53

    12-17 10,72 5,98 5,69

    18-23 14,69 15,02 23,13

    24+ 64,79 64,62 69,24

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    *** Tahukah Anda Pada tahun 2012, persentase balita

    umur 2 4 tahun yang diberi ASI selama 24 bulan atau lebih sedikit menurun dibanding tahun 2011. Pada tahun 2011 persentasenya 64,79 persen, pada tahun 2012 menurun menjadi 64,42 persen.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    20

    PPPEEERRRUUUMMMAAAHHHAAANNN

    Kebutuhan dasar bagi manusia selain

    sandang dan pangan adalah papan

    (perumahan). Sejalan dengan pertumbuhan

    penduduk, kebutuhan akan ketersediaan

    perumahan juga semakin meningkat.

    Semakin baik kondisi dan kualitas rumah

    menunjukkan semakin baik keadaan sosial

    ekonomi rumah tangga.

    Beberapa fasilitas pokok yang

    merupakan syarat agar rumah menjadi

    nyaman dan sehat untuk dihuni antara lain

    ketersediaan listrik, air minum, jenis lantai

    bukan dari tanah, jarak sumber air minum ke

    tempat penampungan kotoran, serta

    ketersediaan jamban yang memenuhi syarat

    kesehatan.

    Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013,

    hampir seluruh rumah tangga di Kabupaten

    Kulon Progo (99,54 persen) menggunakan

    listrik sebagai sumber penerangan rumah,

    sisanya (0,46 persen) masih menggunakan

    pelita/sentir sebagai sumber penerangan.

    Berdasarkan data dari PLN Wates, pada

    tahun 2013 jumlah pelanggan yang tercatat

    mengalami peningkatan sebesar 4,78 persen.

    Hal ini menyebabkan daya yang terpasang

    meningkat menjadi 73.129.450 kilo watt

    (sebesar 8,12 persen).

    Tabel 7.1 Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan di Kab. Kulon Progo

    Tahun 2011 - 2013

    Sumber Penerangan

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Listrik 99,73 99,06 99,54

    Petromak/Aladin 0,00 0,00 0,00

    Pelita/Sentir 0,27 0,94 0,46

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    *** Tahukah Anda

    Salah satu indikasi rumah sehat menurut

    World Health Organization (WHO) adalah rumah

    tinggal yang memiliki luas lantai per kapita minimal

    10 m2. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi

    Nasional (Susenas) 2013, lebih dari 90 persen rumah

    tangga menempati luas lantai lebih dari 50 m2. Jika

    dirata-rata per rumahtangga ada 4 ART, maka secara

    rata-rata per kapita nya sudah lebih dari 10 m2.

    Tabel 7.2 Jumlah Pelanggan dan Daya Terpasang di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011 - 2013

    Rincian 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Jumlah Pelanggan

    88.015 91.112 95.465

    Daya Terpasang (Kilo Watt)

    63.626.590 67.637.196 73.129.450

    Sumber : PLN Wates

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    21

    PPPEEERRRUUUMMMAAAHHHAAANNN

    Air merupakan kebutuhan yang sangat

    vital bagi manusia terutama untuk minum.

    Manusia membutuhkan air minum rata-rata

    1,5 liter per hari. Ketersediaan air bersih yang

    berkualitas dalam jumlah yang cukup perlu

    diperhatikan dari mana sumber nya. Sumber

    air minum yang digunakan penduduk juga

    dapat digunakan sebagai salah satu indikator

    kesejahteraan penduduk baik ditinjau dari

    segi kesehatan maupun keadaan ekonomi.

    Berdasarkan hasil Susenas 2013,

    penggunaan sumur/perigi/sumur pompa

    masih merupakan sumber air minum andalan

    penduduk kabupaten Kulon Progo (sekitar

    66,92 persen menggunakan sumur/perigi dan

    sumur pompa sebesar 2,21 persen).

    Pengguna sumber air minum dari mata

    air/lainnya sebesar 17,35 persen, ledeng

    sebesar 9,67 persen. Penggunaan air

    kemasan sebagai sumber air minum pada

    tahun 2013, sedikit mengalami penurunan

    menjadi 3,85 persen.

    Pada musim kemarau di Kabupaten

    Kulon Progo sebagian masyarakat yang

    menggunakan sumber air minum dari

    sumur/perigi/sumur pompa masih rawan

    mengalami kekeringan. Hal ini menyebabkan

    masyarakat akan beralih pada penggunaan

    sumber air minum dari mata air terdekat.

    Tabel 7.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum

    Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 - 2013

    Sumber Air Minum

    2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Air Kemasan 2,52 3,94 3,85

    Ledeng 8,19 9,13 9,67

    Sumur Pompa 2,33 1,89 2,21

    Sumur/Perigi 70,29 67,24 66,92

    Mata Air/Lainnya 16,68 17,79 17,35

    Sumber : Susenas Kulon Progo, 2011,2012,2013

    *** Tahukah Anda

    Berdasar hasil Susenas 2013, di Kabupaten Kulon Progo sebagian besar rumahtangganya (66,92 persen) menggunakan sumber air minum dari sumur/perigi. Kabupaten Kulon Progo memanfaatkan mata air setempat dengan memproduksi air kemasan yang diberi label AirKU.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    22

    PPPEEERRRUUUMMMAAAHHHAAANNN

    Pembangunan pemukiman rakyat

    diharapkan semakin meningkatkan kualitas

    kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013

    persentase rumah tangga dengan lantai tanah

    sebesar 20,27 persen. Sedangkan rumah

    tangga dengan lantai bukan tanah sebesar

    79,73 persen. Rumah tangga dengan lantai

    bukan tanah termasuk juga yang

    menggunakan lantai dari semen, traso, tegel,

    keramik, marmer, kayu, dll.

    Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Kulon Progo

    Tahun 2012 - 2013

    Lantai Terluas 2012 2013

    (1) (2) (3)

    Tanah 14,65 20,27

    Bukan Tanah 85,35 79,73

    Sumber : Susenas Kulon Progo 2012,2013

    *** Tahukah Anda

    Berdasar hasil Susenas 2012, sebagian besar

    rumahtangga di Kabupaten Kulon Progo (85,35

    persen) jenis lantai terluasnya bukan tanah.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    23

    PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN

    Sektor pertanian masih menjadi

    tumpuan perekonomian Kabupaten Kulon

    Progo, meskipun kecenderungannya semakin

    menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun

    2013 kontribusi sektor pertanian terhadap

    total nilai PDRB Kabupaten Kulon Progo

    sebesar 22,87 persen sedikit menurun dari

    tahun 2012 yang mencapai 23,48 persen.

    Penopang utama sektor pertanian adalah sub

    sektor tanaman bahan makanan yang

    memberikan sumbangan 57,92 persen dari

    total nilai sektor pertanian. Sub sektor ini

    terdiri dari kelompok padi palawija, sayuran,

    dan buah-buahan.

    Secara umum hampir semua luas

    panen, nilai produksi, dan produktivitas

    kelompok padi palawija mengalami

    penurunan di tahun 2013. Kedelai merupakan

    komoditas yang mengalami penurunan

    produktivitas paling tinggi yaitu mencapai

    14,69 persen. Pada tahun 2012 produktivitas

    kedelai mencapai 16,81 kw per hektar turun

    menjadi 14,34 kw per hektar. Faktor yang

    mendukung penurunan produktivitas kedelai

    antara lain semakin menurunnya luas tanam

    dan musim kemarau yang berubah.

    Tabel 8.1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Padi Palawija

    di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2012-2013

    Uraian 2012 2013

    (1) (2) (3)

    Padi Sawah

    Luas Panen (Ha) 19.116 17.614

    Produksi (Ton) 132.982 112.007

    Produktivitas (Kw/Ha) 69,6 63,59

    Padi Gogo

    Luas Panen (Ha) 707 788

    Produksi (Ton) 2.256 2.695

    Produktivitas (Kw/Ha) 31,91 34,20

    Jagung

    Luas Panen (Ha) 5.112 4.919

    Produksi (Ton) 31.233 27.456

    Produktivitas (Kw/Ha) 61,09 55,82

    Ketela Pohon

    Luas Panen (Ha) 2.931 2.968

    Produksi (Ton) 47.445 45.793

    Produktivitas (Kw/Ha) 161,87 154,29

    Kacang Tanah

    Luas Panen (Ha) 1.197 1.155

    Produksi (Ton) 1.087 1.364

    Produktivitas (Kw/Ha) 9,08 11,81

    Kedelai

    Luas Panen (Ha) 3.028 2.702

    Produksi (Ton) 5.091 3.875

    Produktivitas (Kw/Ha) 16,81 14,34

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    *** Tahukah Anda

    Tanaman kacang tanah merupakan satu-satunya tanaman yang mengalami peningkatan produktivitas mencapai 30,07 persen, dibandingkan tanaman palawija lainnya pada tahun 2013.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    24

    PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN

    Tabel 8.3 Produksi Tanaman Buah Di Kabupaten Kulon Progo (Kwintal)

    Tahun 2012 - 2013

    Uraian 2012 2013

    (1) (2) (3)

    Melon+Semangka 299.308 298.842

    Pisang 197.818 197.858

    Mangga 92.323 92.469

    Durian 26.682 29.697

    Manggis 9.688 9.749

    Sumber: Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian & Kehutanan Kab. Kulon Progo

    Secara umum, hampir semua

    komoditas sayuran di Kabupaten Kulon Progo

    pada tahun 2013 mengalami penurunan

    produksi, kecuali produksi bawang daun dan

    benguk mengalami peningkatan dibanding

    tahun sebelumnya. Walaupun mengalami

    penurunan produksi, hampir semua

    komoditas sayuran mengalami peningkatan

    produktivitas, kecuali tanaman cabe besar

    dan cabe rawit mengalami penurunan

    produktivitas pada tahun 2013 yaitu masing-

    masing sebesar 74,24 kwintal per hektar dan

    65,85 kwintal per hektar.

    Tanaman buah melon dan semangka

    masih merupakan tanaman yang potensial di

    Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013,

    dengan produksi sebesar 298.842 kwintal.

    Tanaman buah durian dan manggis juga

    merupakan tanaman yang cukup potensial di

    Kabupaten Kulon Progo dengan produksi

    masing-masing sebesar 29.697 kwintal dan

    9.749 kwintal. Terutama buah manggis

    merupakan buah yang makin diminati banyak

    orang karena khasiatnya sebagai antioksidan.

    *** Tahukah Anda Cabe besar merupakan komoditas unggulan sayuran di Kabupaten Kulon Progo. Akan tetapi produktivitas cabe besar mulai mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena cuaca/musim yang berubah dan kurang mendukung. Wilayah selatan Kulon Progo sangat potensial untuk pertanian cabe besar.

    Tabel 8.2 Luas Panen dan Produksi Komoditas Hortikultura Utama di Kabupaten Kulon Progo,

    Tahun 2012-2013

    Uraian 2012 2013

    (1) (2) (3)

    Bawang Merah

    Luas Panen (Ha) 304 259

    Produksi (Kwintal) 24.722 21.505

    Bawang Daun

    Luas Panen (Ha) 28 39

    Produksi (Kwintal) 3.315 4.752

    Benguk

    Luas Panen (Ha) 231 262

    Produksi (Kwintal) 5.010 5.872

    Cabe Besar

    Luas Panen (Ha) 1.280 1.469

    Produksi (Kwintal) 115.816 109.208

    Cabe Rawit

    Luas Panen (Ha) 48 68

    Produksi (Kwintal) 5.627 4.478

    Petsai/Sawi

    Luas Panen (Ha) 338 229

    Produksi (Kwintal) 47.938 32.658

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    25

    PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN

    Selain tanaman bahan makanan

    komoditas pertanian juga mencakup tanaman

    obat-obatan, perkebunan, serta kehutanan. Di

    samping itu kegiatan peternakan dan

    perikanan juga termasuk dalam kegiatan

    pertanian.

    Selain kelapa, komoditas perkebunan

    yang diandalkan di Kabupaten Kulon Progo

    adalah kakao dan cengkeh. Kemudian setelah

    kelapa, komoditas unggulan lain adalah

    tanaman nilam yang terus mengalami

    peningkatan produksi selama tiga tahun

    terakhir. Pada tahun 2013, tanaman nilam

    mengalami peningkatan produksi sebesar

    10,06 persen (sebanyak 164,75 ton)

    dibanding produksi tahun 2012 yang sebesar

    149,69 ton.

    Untuk komoditas tanaman obat-obatan

    ada lima komoditas yang produksinya cukup

    besar yakni jahe, laos, kencur, kunyit, dan

    temulawak. Tanaman jahe, kunyit dan

    temulawak mampu berproduksi diatas 2.000

    ton setiap tahunnya.

    Untuk tanaman kehutanan, produksi

    yang cukup besar adalah tanaman jati

    menghasilkan 25.073,27 m3 di tahun 2013,

    produksi tanaman mahoni mencapai 6.309,47

    m3 dan tanaman sengon tercatat 3.861,87 m

    3.

    Tabel 8.4 Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Kulon Progo (Ton)

    Tahun 2012-2013

    Uraian 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Kakao 732,53 1.010,93 1.043,87

    Kopi 340,04 781,46 706,81

    Kelapa 29.292,45 29,584,16 22.298,14

    Cengkeh 388,31 1.039,74 355,00

    Gebang 83,71 78,94 82,87

    Jambu Mete 19,68 1,3 1,61

    Lada 7,02 5,66 6,07

    Teh 298,47 328,31 330,60

    Tembakau 10,66 9,99 2,80

    Nilam 122,85 149,69 164.75

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    Tabel 8.5 Produksi Lima Komoditas Utama Tanaman Obat di Kab. Kulon Progo (Ton)

    Tahun 2012-2013

    Uraian 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Jahe 1.877 2.080 2.041

    Laos 1.344 1.256 1.162

    Kencur 1.457 1.599 1.764

    Kunyit 2.086 2.612 2.988

    Temu Lawak 1.847 1.819 2.187

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    *** Tahukah Anda Kelapa merupakan komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2013, produksi kelapa mengalami penurunan produksi sebesar 24,63 persen atau hanya sebesar 22.298,14 ton.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    26

    PPPEEERRRTTTAAAMMMBBBAAANNNGGGAAANNN DDDAAANNN EEENNNEEERRRGGGIII

    Peranan sub sektor penggalian, sub

    sektor listrik, dan sub sektor air bersih relatif

    kecil dalam perekonomian Kabupaten Kulon

    Progo. Peranan ketiga sub sektor tersebut

    pada tahun 2013, masing-masing sebesar

    0,94 persen, 0,79 persen, dan 0,07 persen.

    Pasir dan batu kali merupakan komoditas

    barang galian yang cukup potensial di

    Kabupaten Kulon Progo.

    Listrik merupakan salah satu sumber

    energi yang menjadi kebutuhan primer

    masyarakat. Desa-desa di wilayah

    Kabupaten Kulon Progo sejumlah 88 desa

    sudah seluruhnya dialiri listrik. Jumlah

    pelanggan listrik di Kabupaten Kulon Progo

    pada tahun 2013 sebanyak 95.465

    konsumen dengan jumlah daya terpasang

    sebesar 73.129.450 VA.

    Air merupakan kebutuhan vital bagi

    manusia selain udara. Selain digunakan

    untuk kepentingan pribadi seperti mandi,

    mencuci, memasak, air juga dimanfaatkan

    untuk keperluan industri, pertanian,

    pemadam kebakaran, dan lain-lain. Salah

    satu perusahaan penyedia air bersih di

    Kabupaten Kulon Progo adalah PDAM. Pada

    tahun 2013, jumlah pelanggan air bersih ada

    sebanyak 17.568 pelanggan dengan

    produksi air sebanyak 3.367.627 m3, dan

    volume yang terjual sebanyak 2.514.005 m3.

    *** Tahukah Anda Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 meningkat sebesar 4,78 persen dari tahun sebelumnya dengan daya terpasang sebesar 73.129.450 VA.

    Tabel 9.1. Nilai Tambah dan Sumbangan terhadap PDRB Sektor Pertambangan dan

    Energi Kabupaten Kulon Progo, 2013

    Sektor/

    subsektor

    Nilai Tambah

    (milyar Rp.)

    Sumbangan thd PDRB

    (%)

    (1) (2) (3)

    Pertambangan

    dan penggalian 43,83 0,94

    Listrik 36,89 0,79

    Air bersih 3,12 0,07

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    Tabel 9.2. Jumlah Pelanggan, Produksi Tersalur Listrik dan Air Bersih

    Di Kab. Kulon Progo, 2012-2013

    Rincian 2012 2013

    (1) (2) (3)

    Pelanggan Listrik 91.112 95.465

    Daya Terpasang (VA) 67.637.196 73.129.450

    Pelanggan Air Bersih 16.019 17.568

    Produksi Air (M3) 3.040.859 3.367.627

    Air Terjual (M3) 2.262.270 2.514.005

    Nilai Penjualan Air (Ribu)

    8.579.898

    9.556.439

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    27

    IIINNNDDDUUUSSSTTTRRRIII PPPEEENNNGGGOOOLLLAAAHHHAAANNN

    Setelah sempat mengalami kontraksi

    pada tahun 2011, sektor industri pengolahan

    kembali mengalami laju pertumbuhan yang

    positif sebesar 2,23 persen di tahun 2013.

    Pada tahun 2013, sektor industri pengolahan

    menyumbang 14,01 persen terhadap total

    produk domestik regional bruto (PDRB) di

    Kabupaten Kulon Progo dengan nilai 650,2

    miliar rupiah.

    Beberapa kegiatan perindustrian di

    Kabupaten Kulon Progo diarahkan pada

    produksi komoditas ekspor. Nilai ekspor

    industri di Kabupaten Kulon Progo selama

    tahun 2013 sebesar US$ 11.958.075. Nilai

    ekspor tersebut mengalami peningkatan

    sebesar 52,78 persen dibandingkan tahun

    2012 yang mencapai US$ 7.827.040.

    Kenaikan nilai ekspor didukung oleh

    peningkatan hampir semua komoditas

    ekspor utama Kulon Progo seperti: arang

    briket, kerajinan agel, teh, wig, dan gula

    kristal.

    Pada tahun 2013 pemerintah

    kabupaten telah melakukan pembinaan di

    70 sentra industri, jumlah tersebut

    mengalami penurunan dibanding tahun 2012.

    Akan tetapi jumlah unit usaha mengalami

    peningkatan yang sangat signifikan yaitu

    sebanyak 5.206 unit usaha dengan jumlah

    tenaga kerja sebanyak 10.979 pekerja.

    Tabel 10.1 Nilai Tambah Bruto, Sumbangan, dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2011-2013

    Rincian 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4)

    Nilai Tambah Bruto (Milyar)

    553,3 585,9 650,2

    Sumbangan (persen)

    14,31 13,96 14,01

    Laju Pertumbu -han (persen)

    -1,23 1,78 2,23

    Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo

    *** Tahukah Anda Sektor industri pengolahan pada tahun 2012 mengalami laju pertumbuhan sebesar 1,78 persen. Pada tahun 2012 nilai ekspor Kulon Progo mengalami peningkatan sebesar 41,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2011.

    Tabel 10.3 Jumlah Sentra Industri, Jumlah Unit Usaha yang dibina oleh Disperindag ESDM Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2009-2013

    Tahun Jumlah Sentra

    Industri

    Jumlah Unit

    Usaha

    Jumlah Tenaga Kerja

    (1) (2) (3) (4)

    2009 93 4.071 12.977

    2010 84 3.959 9.386

    2011 81 2.091 4.957

    2012 83 3.909 9.273

    2013 70 5.206 10.979

    Sumber : Disperindag ESDM Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    28

    IIINNNDDDUUUSSSTTTRRRIII PPPEEENNNGGGOOOLLLAAAHHHAAANNN

    Penyumbang nilai ekspor terbesar di

    Kabupaten Kulon Progo selama tahun 2013

    adalah wig dengan kontribusi 69,63 persen,

    dan besaran nilai ekspor sebesar US$

    8.326.786. Penyumbang terbesar kedua

    adalah arang briket, dengan nilai ekspor US$

    1.974.601 mampu memberikan sumbangan

    sebesar 16,51 persen, sedangkan

    penyumbang ekspor terbesar ke tiga adalah

    gula kristal dengan sumbangan sebesar 8,64

    persen dan besaran nilai ekspornya US$

    1.033.300.

    *** Tahukah Anda

    Proses pembuatan gula semut (gula kristal) yang rendah kolesterol terdapat di daerah Kalirejo, Kokap sangat diminati wisatawan asing dan merupakan daya tarik wisata untuk melihat langsung proses pembuatannya.

    Tabel 10.2 Statistik Ekspor Kab. Kulon Progo Tahun 2012 -2013

    Uraian 2012 2013

    (1) (3) (4)

    Total Nilai Eksport (US$) 7.827.040 11.958.075

    a. Arang Briket

    1. Volume (Kg) 1.959.465 1.391.257

    2 .Nilai Eksport (US$) 1.207.286 1.974.601

    b. Kerajinan Agel

    1. Volume (Kg) 960.000 111.750

    2. Nilai Eksport (US$) 378.895 330.863

    c. Teh Hijau/Hitam

    1. Volume (Kg) 60.000 135.500

    2. Nilai Eksport (US$) 49.235 69.998

    d. Kerajinan Kayu

    1. Volume (Kg) 6.135 5.135

    2 . Nilai Eksport (US$) 205.421 97.528

    e. Wig

    1. Volume (Kg) 566.794 874.180

    2 . Nilai Eksport (US$) 5.390.089 8.326.786

    f. Gula Kristal

    1. Volume (Kg) 254.407 516.650

    2. Nilai Eksport (US$) 596.115 1.033.300

    Sumber : Disperindag dan ESDM Kabupaten Kulon Progo,

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    29

    KKKOOONNNSSSTTTRRRUUUKKKSSSIII

    Kegiatan konstruksi merupakan

    kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan

    pembangunan, pemasangan dan perbaikan

    bangunan tempat tinggal, bangunan bukan

    tempat tinggal, pembangunan jalan,

    jembatan, instalasi jaringan listrik, air, dan

    jaringan komunikasi serta bangunan lainnya.

    Sektor konstruksi di suatu wilayah dilakukan

    oleh kontraktor umum maupun khusus.

    Perusahaan konstruksi di Kabupaten Kulon

    Progo pada tahun 2013 sebagian besar

    memilih bidang konstruksi sipil dan

    arsitektural, dengan klasifikasi terbanyak

    pada klasifikasi kecil antara G2-G4. Secara

    umum perusahaan konstruksi tidak hanya

    berusaha pada satu bidang usaha konstruksi

    saja, tetapi dalam satu perusahaan bisa

    merangkap berbagai bidang dengan lebih

    dari satu klasifikasi usaha.

    Konstruksi mempunyai peranan dalam

    pembangunan di suatu wilayah, dan menjadi

    salah satu sektor perekonomian dalam

    pembentukan nilai PDRB suatu wilayah. Nilai

    tambah sektor konstruksi di Kabupaten Kulon

    Progo pada tahun 2013 sebesar 310,85

    milyar dengan sumbangan terhadap total

    PDRB Kabupaten Kulon Progo sebesar 6,70

    persen dan laju pertumbuhan sebesar 9,59

    persen. Sumbangan sektor ini pada tahun

    2012 sebesar 6,43 persen, yang berarti

    terjadi peningkatan besaran sumbangan

    pada tahun 2013.

    Tabel 11.1. Perkembangan Badan Usaha Konstruksi Klasifikasi G menurut Bidang Usaha dan Klasifikasi

    di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2013

    Bidang

    Klasifikasi

    Kecil Non Kecil

    G 2 G 3 G 4 G 5 G 6 G 7

    Arsitektural 100 52 52 3 - -

    Sipil 93 52 58 3 - -

    Listrik 1 - 1 - - -

    Tata Lingkungan

    15 10 6 - - -

    Sumber : DPU Kabupaten Kulon Progo

    *** Tahukah Anda Pada tahun 2013, perusahaan konstruksi di Kabupaten Kulon Progo sebagian besar bergerak di bidang sipil dan arsitektural, dengan klasifikasi terbesar berada pada G2-G4 (klasifikasi kecil).

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    30

    HHHOOOTTTEEELLL DDDAAANNN PPPAAARRRIIIWWWIIISSSAAATTTAAA

    Perkembangan kepariwisataan di suatu

    wilayah tidak terlepas dari unsur-unsur

    pendukungnya seperti fasilitas

    hotel/penginapan, rumah makan, serta

    promosi yang dilakukan oleh dinas/instansi

    terkait. Di Kulon Progo sendiri, jumlah

    pengunjung obyek wisata tidak sebanyak di

    kabupaten/kota lain di wilayah D.I.

    Yogyakarta, namun dari tahun ke tahun selalu

    menunjukkan adanya peningkatan. Sejumlah

    obyek wisata di wilayah Kulon Progo yang

    menjadi destinasi para wisatawan seperti

    Pantai Glagah, Pantai Congot, Pantai Trisik,

    Waduk Sermo, Puncak Suroloyo, serta Gua

    Kiskendo.

    Secara umum, wisatawan yang

    berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo pada

    tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar

    10,49 persen dibandingkan tahun 2012.

    Obyek wisata yang masih menjadi andalan

    Kabupaten Kulon Progo adalah Pantai Glagah

    dan Pantai Congot. Jumlah wisatawan yang

    berkunjung ke obyek wisata tersebut, masing-

    masing sebesar 293.981 pengunjung (70,50

    persen) dan 37.821 pengunjung (9,07

    persen).

    Pada tahun 2013, jumlah pengunjung ke

    obyek wisata Puncak Suroloyo dan Waduk

    Sermo meningkat tajam, masing-masing

    meningkat sebesar 125 persen dan 49 persen.

    *** Tahukah Anda Obyek wisata yang menjadi tujuan wisatawan di Kulon Progo antara lain : Pantai Glagah dan Pantai Congot di Kecamatan Temon, Pantai Trisik di Kecamatan Galur, Waduk Sermo di Kecamatan Kokap, Puncak Suroloyo di Kecamatan Samigaluh, dan Gua Kiskendo di Kecamatan Girimulyo.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    31

    HHHOOOTTTEEELLL DDDAAANNN PPPAAARRRIIIWWWIIISSSAAATTTAAA

    Banyaknya minat wisatawan berkunjung ke

    Puncak Suroloyo disebabkan indahnya

    pemandangan dari atas bukit tersebut.

    Kemudian jumlah pengunjung ke obyek

    wisata Pantai Glagah dan Gua Kiskendo

    mengalami peningkatan masing-masing

    sebesar 5,44 persen dan 5,40 persen. Pantai

    Glagah ternyata merupakan obyek wisata

    yang masih menjadi daya tarik wisatawan

    untuk menghabiskan waktu liburan di

    Kabupaten Kulon Progo.

    Pendapatan yang diperoleh obyek

    wisata berbanding lurus dengan jumlah

    wisatawan yang berkunjung. Pada tahun

    2013, pendapatan Kabupaten Kulon Progo

    dari obyek wisata mengalami peningkatan

    sebesar 21,24 persen. Akan tetapi kontribusi

    terbesar masih disokong oleh obyek wisata

    Pantai Glagah yaitu sebesar 74,15 persen.

    Sedangkan Puncak Suroloyo dan Waduk

    Sermo walaupun mengalami peningkatan

    pendapatan yang signifikan dibandingkan

    tahun sebelumnya, akan tetapi hanya

    memberikan kontribusi masing-masing

    sebesar 4,60 persen dan 6,17 persen dari

    total pendapatan obyek wisata yang diterima

    oleh Kabupaten Kulon Progo.

    Tabel 12.1. Jumlah Pengunjung menurut Obyek Wisata di Kabupaten Kulon Progo

    (Orang), Tahun 2012 - 2013

    Obyek Wisata 2012 2013

    Pantai Glagah 278.805 293.981

    Pantai Congot 37.446 37.821

    Pantai Trisik 23.036 22.972

    Waduk Sermo 20.554 30.643

    Puncak Suroloyo 10.903 24.521

    Gua Kiskendo 6.698 7.060

    Kulon Progo 377.442 416.998

    Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kab. Kulon Progo

    Tabel 12.2 Pendapatan menurut Obyek Wisata di Kabupaten Kulon Progo

    (Ribuan), Tahun 2012 - 2013

    Obyek Wisata 2012 2013

    Pantai Glagah 992.593 1.157.421

    Pantai Congot 133.918 147.712

    Pantai Trisik 59.633 65.763

    Waduk Sermo 55.415 96.315

    Puncak Suroloyo 28.535 71.880

    Gua Kiskendo 17.422 21.926

    Kulon Progo 1.287.516 1.561.017

    Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    32

    HHHOOOTTTEEELLL DDDAAANNN PPPAAARRRIIIWWWIIISSSAAATTTAAA

    Keberadaan hotel sebagai penunjang

    kegiatan pariwisata di Kabupaten Kulon

    Progo terpusat di 2 kecamatan yaitu

    Kecamatan Temon dan Wates. Hal ini

    terkait dengan keberadaan objek wisata

    yang potensial yaitu Pantai Glagah dan

    Congot yang berlokasi di Kecamatan

    Temon. Kota Wates sebagai pusat kegiatan

    ekonomi di wilayah Kabupaten Kulon Progo

    sangat tepat jika ditunjang dengan adanya

    fasilitas hotel yang secara tidak langsung

    akan sangat menunjang kelancaran

    kegiatan ekonomi. Selain di Kecamatan

    Temon dan Wates, sejumlah penginapan

    dan homestay juga mulai bermunculan di

    beberapa wilayah di Kulon Progo seperti di

    wilayah Kecamatan Kokap dan Samigaluh.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    33

    TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII

    Untuk menunjang kelancaran kegiatan

    ekonomi di suatu wilayah sangat diperlukan

    sarana dan prasarana transportasi yang

    memadai. Pada tahun 2013, panjang jalan di

    Kabupaten Kulon Progo terdiri dari jalan

    negara sepanjang 28.570 km, jalan propinsi

    sepanjang 158.500 km, dan jalan kabupaten

    sepanjang 729.694 km (Sumber: DPU).

    Jenis permukaan jalan yang ada di

    Kabupaten Kulon Progo, hampir seluruhnya

    telah diaspal yaitu sebesar 76,75 persen,

    sisanya masih permukaan kerikil (18,84

    persen) dan tanah (4,41 persen). Sedangkan

    menurut kondisinya, sebesar 61,71 persen

    jalan di Kabupaten Kulon Progo kondisinya

    baik; 26,82 persen (sedang); 8,53 persen

    (rusak); dan 2,94 persen (rusak berat).

    Dibandingkan dengan dengan kondisi pada

    tahun sebelumnya, kondisi jalan baik

    mengalami peningkatan cukup signifikan di

    mana pada tahun 2012 kondisi jalan baik

    sebesar 56,18 persen. Hal ini menunjukkan

    bahwa pemerintah kabupaten terus

    berupaya untuk meningkatkan kualitas

    infrastruktur guna mendukung kelancaran

    kegiatan perekonomian.

    Aspal

    77%

    Kerikil

    19%

    Tanah

    4%

    Gambar 13.1 Persentase Panjang Jalan di Kabupaten Kulon Progo Menurut Jenis Permukaan,

    Tahun 2013

    Aspal Kerikil Tanah

    Rusak Berat

    3%

    Rusak

    8%

    Sedang

    27%Baik

    62%

    Gambar 13.2 Persetase Panjang Jalan di Kabupaten Kulon Progo Menurut Kondisi Jalan,

    Tahun 2013

    Rusak Berat Rusak Sedang Baik

    *** Tahukah Anda

    Pada tahun 2013, kondisi jalan di

    Kabupaten Kulon Progo yang sudah diaspal

    sebesar 76,75 persen. Sedangkan menurut

    kondisi jalan sebesar 61,71 persen dalam

    kondisi baik.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    34

    TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII

    Bus AKAP, 33.474

    Bus AKAP, 32.835

    Bus AKAP, 31.706

    Bus AKAP, 30.939

    Bus AKAP, 21.174

    Bus AKDP, 26.131

    Bus AKDP, 23.108

    Bus AKDP, 22.523

    Bus AKDP, 21.865

    Bus AKDP, 29.919

    -

    10000,0

    20000,0

    30000,0

    40000,0

    50000,0

    60000,0

    70000,0

    -

    500000,0

    1000000,0

    1500000,0

    2000000,0

    2500000,0

    2009 2010 2011 2012 2013

    Gambar 13.3 Banyaknya Bus dan Penumpang

    Yang Masuk Terminal Wates, Tahun 2009 - 2013

    Penumpang AKAP Penumpang AKDP

    2009 2010 2011 2012 2013

    131.184 130.864124.942

    110.528

    82.605

    Gambar 13.4 Banyaknya Penumpang Kereta Api di Stasiun Wates,

    Tahun 2009 - 2013

    Keberadaan jembatan sebagai

    penghubung wilayah yang dilalui aliran

    sungai dan letak geografis yang dipisahkan

    oleh jurang, sangat berperan untuk

    kelancaran transportasi antar wilayah. Pada

    tahun 2013, jumlah jembatan di Kabupaten

    Kulon Progo sebanyak 433 buah dan

    sebanyak 357 buah merupakan jembatan

    kabupaten.

    Jumlah penumpang bus AKAP dan

    AKDP yang masuk ke terminal Wates

    mengalami penurunan dari tahun ke tahun

    dalam selama tahun 20092013. Pada tahun

    2013, jumlah penumpang bus AKAP yang

    masuk terminal Wates mengalami

    penurunan sebesar 40,05 persen dibanding

    tahun 2012.

    Berdasarkan data dari PT. Kereta Api

    Indonesia D.I. Yogyakarta, tahun 2013 total

    penumpang kereta api dari Stasiun Wates

    mencapai 82.605 orang. Jumlah penumpang

    kereta api terus mengalami penurunan dari

    tahun ke tahun. Pada tahun 2013, jumlah

    penumpang kereta api menurun sebesar

    25,26 persen dibandingkan tahun 2012.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    35

    TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII

    Kemudahan komunikasi yang ditunjang

    oleh kemajuan teknologi melalui telepon

    seluler berakibat pada penggunaan telepon

    kabel yang semakin menurun. Ini terlihat

    pada kenaikan jumlah pelanggan telepon

    yang kenaikannya terus melambat, bahkan

    dari tahun ke tahun diikuti dengan

    pemutusan sejumlah wartel di sejumlah

    wilayah. Selama tahun 2013 hanya terjadi

    penambahan 19 pelanggan perorangan/

    perusahaan, penambahan 18 unit

    sambungan di instansi pemerintah/swasta.

    Untuk unit telepon umum/ wartel/ponpin

    terjadi pemutusan 2 sambungan telepon.

    Pada tahun 2013, jumlah pengiriman

    surat secara umum mengalami penurunan

    antara 10 sampai dengan 40 persen. Jumlah

    surat terbanyak yang dikirim adalah jenis

    surat kilat khusus sebanyak 47.305 lembar

    atau naik sebesar 8,20 persen dan paling

    sedikit jenis surat tercatat yaitu 256 lembar

    atau turun sebesar 46,89 persen.

    Adapun jumlah surat yang diterima

    pada tahun 2013 ada sebanyak 205.236

    lembar atau turun 1,53 persen dibanding

    tahun 2012. Jumlah surat terbanyak yang

    diterima adalah jenis kilat khusus yaitu

    sebanyak 99.334 lembar .

    Tabel 13.1. Banyaknya Sambungan Telepon di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

    Menurut Jenis Pelanggan

    Jenis Pelanggan 2011 2012 2013

    Perorangan/ Perusahaan

    3.502 3.518 3.537

    Instansi Pemerintah / Swasta

    450 461 479

    Dinas Telkom 5 5 5

    Telepon Umum / Wartel / Ponpin

    21 15 13

    Jumlah 3.978 3.999 4.034

    Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Cabang Wates

    Tabel 13.2. Banyaknya Surat Pos Dikirim di Kabupaten Kulon Progo menurut Jenis Surat

    Tahun 2011-2013

    Jenis Surat 2011 2012 2013

    Dalam Negeri 29.921 26.865 23.632

    Luar Negeri 3.501 2.598 2.703

    Kilat Spesial 7.267 5.996 5.587

    Kilat Khusus 77.806 43.721 47.305

    Surat Tercatat 576 482 256

    Pos Paket 8.118 4.531 4.793

    Wesel 8.931 10.124 10.375

    Sumber : PT Pos Indonesia Cabang Wates (diolah)

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    36

    TTTRRRAAANNNSSSPPPOOORRRTTTAAASSSIII DDDAAANNN KKKOOOMMMUUUNNNIIIKKKAAASSSIII

    Jumlah wesel sebanyak 52.465

    lembar, surat dalam negeri yaitu sebanyak

    24.976 dan paling sedikit jenis surat tercatat

    yaitu sebanyak 985 surat. Secara umum

    perbandingan setiap jenis surat yang

    diterima maupun dikirim di Kabupaten Kulon

    Progo pada tahun 2013 tidak jauh berbeda

    akan tetapi secara keseluruhan jumlah surat

    yang diterima mengalami kenaikan.

    Tabel 13.3. Banyaknya Surat Pos Diterima di Kabupaten Kulon Progo menurut Jenis Surat,

    Tahun 2011-2013

    Jenis Surat 2011 2012 2013

    Dalam Negeri 27.399 23.848 24.976

    Luar Negeri 4.720 3.773 3.839

    Kilat Spesial 14.563 13.482 12.805

    Kilat Khusus 81.382 95.018 99.334

    Surat Tercatat 1.251 1.089 985

    Pos Paket 9.873 11.007 10.832

    Wesel 73.102 60.153 52.465

    Sumber : PT Pos Indonesia Cabang Wates (diolah)

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    37

    PPPEEERRRBBBAAANNNKKKAAANNN DDDAAANNN IIINNNVVVEEESSSTTTAAASSSIII

    Peluang investasi pada suatu daerah

    sangat dipengaruhi oleh potensi, kemudahan

    akses di daerah tersebut, serta iklim usaha

    yang kondusif dan mendukung investasi.

    Demikian juga dengan peluang investasi di

    Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon

    Progo memiliki banyak potensi, baik potensi

    sumber daya alam maupun sumber daya

    manusia. Letak geografis yang cukup

    strategis, yang juga di lintasan jalur jalan

    lintas selatan, menjadikan Kulon Progo

    memiliki akses yang cukup bagus, baik dari

    arah barat maupun dari arah timur. Terlebih

    dengan rencana pembangunan mega proyek

    yang sedang dan akan dilaksanakan di

    Kabupaten Kulon Progo, yakni pembangunan

    pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto di

    Glagah, dan bandara Internasional di

    Kecamatan Temon.

    Hal lain yang mendukung peningkatan

    perekonomian adalah masyarakat yang

    semakin paham menggunakan fasilitas bank.

    Berdasarkan Tabel 14.1, hampir keseluruhan

    para pelaku ekonomi di Kabupaten Kulon

    Progo masih memanfaatkan pinjaman untuk

    modal kerja, investasi, maupun konsumsi

    dalam bentuk rupiah yaitu sebesar 99,76

    persen atau sebesar 1,16 triliun rupiah.

    Tabel 14.1. Jumlah Pinjaman menurut Jenis Penggunaannya di Kabupaten Kulon Progo

    Tahun 2012-2013 (Juta Rupiah)

    Jenis Penggunaan

    2011 2012 2013

    Rupiah 962.232 1.158.617 1.391.648

    a. Modal Kerja 363.464 465.392 589.298

    b. Investasi 84.340 97.376 137.011

    c. Konsumsi 514.428 595.849 665.339

    Valuta Asing 2.972 2.830 2.077

    a. Modal Kerja 2.972 2.830 2.077

    b. Investasi - - -

    c. Konsumsi - - -

    Jumlah 965.203 1.161.447 1.393726

    Sumber : Bank Indonesia

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    38

    PPPEEERRRBBBAAANNNKKKAAANNN DDDAAANNN IIINNNVVVEEESSSTTTAAASSSIII

    Sementara jumlah pinjaman dalam bentuk

    valuta asing hanya sebesar 0,26 persen

    dengan nilai 2,8 miliar rupiah.

    Jika dilihat menurut sektor ekonomi, total

    pinjaman mencapai 565,6 miliar rupiah.

    Pinjaman terbesar digunakan pada sektor

    perdagangan, hotel, dan restoran, yang

    mencapai 291,78 milyar rupiah, diikuti oleh

    sektor pertanian sebesar 119,93 milyar rupiah

    dan sektor jasa-jasa dengan jumlah pinjaman

    sebesar 65,56 miliar rupiah.

    Koperasi sebagai alternatif penggerak

    perekonomian masih tetap diminati oleh

    masyarakat Kulon Progo yang dapat dilihat

    dari jumlah koperasi yang terus bertambah

    yang mencapai 345 buah pada tahun 2012.

    Salah satu indikator untuk mengukur kinerja

    koperasi adalah perkembangan volume usaha

    dan sisa hasil usaha (SHU). Data yang ada

    menunjukkan kedua indikator tersebut

    mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke

    tahun 2012. Untuk volume usaha pada tahun

    2012 nilainya mencapai 133,98 milyar rupiah,

    atau naik sekitar 9,09 persen dari tahun 2011.

    Sedangkan SHU pada tahun 2012 mencapai

    nilai 3,18 milyar, atau naik sekitar 9,7 persen

    dari tahun 2011.

    Tabel 14.2. Posisi Pinjaman menurut Sektor Ekonomi di Kabupaten Kulon Progo

    Tahun 2013 (Juta Rupiah)

    Sektor 2013

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

    142.865

    Pertambangan & Penggalian 1.485

    Industri Pengolahan 34.860

    Listik, Gas dan Air Bersih 359

    Konstruksi 51.881

    Perdagangan, Hotel, & Restoran 414.558

    Pengangkutan dan Komunikasi 7.038

    Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

    17.320

    Jasa-jasa

    58.021

    Total 728.386

    Sumber : Bank Indonesia

    Tabel 14.3. Jumlah Koperasi, Simpanan, Volume Usaha, dan Sisa Hasil Usaha

    Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2013

    Rincian 2012 2013

    Jumlah Koperasi

    (Unit) 345 353

    Jumlah Uang Simpanan (Ribuan)

    59.531.190 76.795.982

    Volume Usaha (Ribuan)

    133.982.067 154.030.027

    Sisa Hasil Usaha

    (Ribuan) 3.177.396 4.363.854

    Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah

    Kabupaten Kulon Progo

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    39

    IIINNNFFFLLLAAASSSIII DDDAAANNN PPPEEENNNGGGEEELLLUUUAAARRRAAANNN

    Salah satu indikator untuk melihat

    kesejahteraan masyarakat suatu daerah

    adalah melihat pengeluaran makanan dan

    non makanan. Semakin kecil pengeluaran

    untuk konsumsi makanan maka

    memperlihatkan kesejahteraan masyarakat

    yang semakin meningkat. Pola konsumsi

    rumah tangga di Kabupaten Kulon Progo

    masih didominasi kelompok makanan yaitu

    sebesar 55,46 persen dan non makanan

    sebesar 44,54 persen.

    Laju inflasi merupakan suatu besaran

    relatif perbandingan indeks harga konsumen

    (IHK) suatu periode dengan periode waktu

    sebelumnya dikalikan 100 dikurangi dengan

    nilai 100. Nilai ini didapat dari perbandingan

    angka IHK 2013 (136,13) dengan IHK 2012

    (129,34) dikalikan 100 dikurangi 100.

    Kota Wates pada tahun 2013, laju

    inflasinya sebesar 5,25 persen (Desember

    2013 terhadap Desember 2012). Sedangkan

    angka inflasi Kota Wates pada bulan

    Desember 2013 sebesar 0,16 persen, hal ini

    memperlihatkan bahwa kenaikan harga-

    harga secara umum masih relatif stabil.

    Sumber : BPS Kab. Kulon Progo

    Tabel 15.1 Laju Inflasi di Kabupaten Kulon Progo

    Menurut Kelompok Pengeluaran, Tahun 2010 2013

    Kelompok/Sub Kelompok

    Inflasi Desember

    2011 2012 2013

    UMUM 2,60 0,60 0,16

    Bahan Makanan

    0,65 1,86 0,48

    Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

    Tembakau

    4,68 0,49 0,20

    Perumahan, Air, Listrik, Gas & bahan Bakar

    3,57 0,35 0,04

    Sandang 9,79 0,02 0,08

    Kesehatan 1,42 0,19 0,27

    Pendidikan,

    Rekreasi, & Olahraga

    1,67 0,03 -

    Transportasi, Komunikasi &

    Jasa Keuangan

    0,42 0,01 (0,08)

    Sumber : BPS Kab. Kulon Progo

    2010 2011 2012 2013

    55,22 48,87 46,46 55,46

    44,78 51,13 53,54 44,54

    Gambar 15.1 Komposisi Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompoknya

    di Kabupaten Kulon Progo, Tahun 2010 - 2013

    Makanan Bukan Makanan

    *** Tahukah Anda Laju Inflasi tahunan di Kota Wates pada tahun 2013 sebesar 5,25 persen, lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 3,39 persen.

    http

    ://kul

    onpr

    ogok

    ab.b

    ps.g

    o.id

  • Statistik Daerah Kabupaten Kulon Progo 2014

    40

    PPPEEERRRDDDAAAGGGAAANNNGGGAAANNN

    Sub sektor perdagangan mempunyai

    peranan yang cukup besar dalam

    perekonomian Kabupaten Kulon Progo.

    Bahkan kontribusi sub sektor ini mempunyai

    kecenderungan yang meningkat dari tahun ke

    tahun. Pada tahun 2010 kontribusi sub sektor

    perdagan