bps kabupaten trenggalek_04102012

82
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TRENGGALEK Provinsi Jawa Timur September 2012 Disusun oleh: POKJA SANITASI KABUPATEN TRENGGALEK

Upload: hamdan-syafaat

Post on 10-Jul-2016

62 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

BPS Kabupaten Trenggalek

TRANSCRIPT

Page 1: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)

DRAFT

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TRENGGALEK Provinsi Jawa Timur

September 2012 Disusun oleh: POKJA SANITASI KABUPATEN TRENGGALEK

Page 2: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

1

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Infrastruktur merupakan sarana pendukung kegiatan manusia, sehingga infrastruktur dapat menjadi

elemen penting dalam proses pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan sarana sanitasi merupakan salah satu elemen pembangunan yang menjadi perhatian nasional dan internasional. Hal ini dapat dimenegerti karena sarana sanitasi yang baik memiliki akses terhadap kelangsungan kesehatan manusia.

Pada dasarnya komponen sanitasi lingkungan terdiri dari air minum, air limbah, drainase, dan persampahan. Air limbah difokuskan pada limbah rumah tangga dan limbah tinja. Potret sanitasi di Indonesia pada dasawarsa terakhir memiliki kondisi yang cukup buruk. Hal ini diindikasikan oleh beberapa hal diantaranya sebagian besar penduduk (70%) masih buang air besar sembarangan, terjadinya pencemaran terhadap air tanah dan sungai, kualitas air minum yang buruk dan mewabahnya penyakit diare.

Pembangunan sanitasi di daerah juga mengalami berbagai permasalahan utama yaitu rendahnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi. Hal ini disebabkan oleh perangkat peraturan yang belum memadai, ketersediaan sumber daya yang minim, institusi pengelola/kelembagaan yang kurang profesional, belum tersedianya rencana induk pengelolaan sanitasi, kesadaran stakeholder yang masih rendah dan investasi yang masih rendah.

Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka perlu gerakan yang menyeluruh dan jangka menengah salah satunya melalui agenda global Millennium Development Goals (MDGs). Pembangunan sanitasi termasuk salah satu sasaran MDGs yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup melalui penurunan separuh proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada tahun 2015.

Rencana pembangunan sanitasi juga tertuang dalam RPJMN 2010-2015 dengan sasaran pembangunan sebagai berikut:

1. Tersedianya akses air minum bagi 70 % penduduk pada akhir tahun 2014, dengan perincian akses air minum perpipaan sebesar 32 % dan akses air minum non perpipaan sebesar 38 %.

2. Terwujudnya kondisi stop BABS hingga akhir tahun 2014 yang ditandai dengan tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air off site bagi 10% total penduduk 90 % on site.

3. Tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80% rumah tangga di daerah perkotaan 4. Menurunnya luas genangan sebesar 22.500 ha di 100 kawasan strategis perkotaan.

Dalam rangka memenuhi tujuan peningkatan akses penduduk terhadap layanan sanitasi maka

pemerintah menetapkan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dengan target pada tahun 2014 yaitu:

1. Terbebasnya buang air besar sembarangan melalui 10 % offsite (5% komunal dan 5 % sewerage system) dan 90 % onsite.

2. Penerapan praktik 3R (reuse, recycle, reduce) serta pemenfaatan TPA dengan sistem sanitary landfill 3. Pengurangan genangan air di wilayah perkotaan. 4. Sinergitas antar sektor dan lembaga baik vertikal dan horizontal. 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah. 6. Peningkatan kontribusi stakeholder sanitasi.

Kabupaten Trenggalek telah melaksanakan Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) mulai tahun

2009 yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 15 tahun 2009 tentang Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Trenggalek. Cakupan kegiatan STBM adalah ODF/ Terbebas Buang air Besar Sembarangan (TBABs), Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga (PAM RT), Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS), Sampah dan air limbah. Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek sampai dengan tahun 2011 tercapai 57 desa ODF.

Mengingat pentingnya hal-hal tersebut di atas dan perlu segera ditindaklanjuti, maka pada tahun ini melalui program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) disusunlah Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Trenggalek yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Trenggalek. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Trenggalek inilah yang selanjutnya akan menjadi acuan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Trenggalek ke depan.

Page 3: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

2

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

1.2. Landasan Gerak 1.2.1. Definisi

a. Sanitasi merupakan upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan. Sanitasi terbagi menjadi 3 subsektor: air limbah, persampahan, dan drainase tersier

b. Ecological sanitation (ecosan) adalah paradigma baru dalam sanitasi, yang menganggap kotoran manusia dan air limbah rumah tangga bukan sebagai limbah tetapi sebagai sumber daya yang bisa diambil, diolah, dan dimanfaatkan kembali

c. Air limbah adalah air buangan manusia yang berasal dari rumah tangga, termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman (black and grey water)

d. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah terdiri dari proses pengumpulan dan pemrosesan akhir.

e. Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. Drainase perkotaan merupakan jaringan pembuangan air yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal.

f. Buku Putih merupakan profil dan gambaran pemetaan karakteristik dan kondisi sanitasi serta prioritas pengembangan kabupaten dan masyarakat.

g. PHBS merupakan perilaku hidup bersih dan sehat. h. EHRA (Environmental Health Risk Assesment) adalah survai di tingkat kota tentang kondisi fasilitas

sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku yang terkait untuk pengembangan buku putih. i. PMJK adalah pemberdayaan masyarakat, jender dan kemiskinan. j. Area beresiko sanitasi adalah kawasan yang berdasarkan analisis data sekunder, perspektif SKPD dan

hasil studi EHRA ditetapkan sebagai tingkatan resiko sanitasi dimana kawasan dengan resiko 4 (tinggi) dan resiko 3 (sedang) harus mendapatkan prioritas penanganan.

1.2.2. Ruang lingkup

a. Ruang lingkup materi dari buku putih sanitasi adalah kajian potret dan pemetaan sanitasi yang menyangkut aspek teknis dan non teknis. Profil sanitasi kabupaten terdiri dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi higienis, pengelolaan air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta pengelolaan sanitasi lainnya. Masing-masing subbab profil sanitasi akan dikaji dari aspek teknis, kelembagaan, keuangan, komunikasi dan peran media, partisipasi masyarakat, jender dan kemiskinan, partisipasi sektor swasta serta isu dari permasalahan mendesak. Output utama dari buku putih adalah terpetakannya area beresiko sanitasi di Kabupaten Trenggalek.

b. Ruang lingkup wilayah dari buku putih sanitasi adalah Kabupaten Trenggalek dengan basis data desa/keluraha

1.2.3. Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Trenggalek

Visi Kabupaten Trenggalek adalah “Perubahan menuju terwujudnya masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan berakhlak”. Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 dijabarkan ke dalam 3 misi, dijalankan secara berkesinambungan dan sinergis, serta memfokuskan pada pengembangan sektor-sektor ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia sebagai basis pembangunan kemakmuran masyarakat Kabupaten Trenggalek. Adapun misinya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kebutuhan Dasar Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan.

2. Meningkatkan Kualitas Pemerataan dan Pertumbuhan Ekonomi serta Pembangunan Pedesaan Melalui Penguatan Perekonomian Yang Didukung Pengembangan Pertanian dan Agroindustri/Agrobisnis, Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas serta penyediaan infrastruktur yang memadai, dengan tetap memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup.

3. Memantapkan Harmoni Sosial melalui peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik yang prima.

Page 4: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

3

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Trenggalek 2010-1015 tersebut dilakukan melalui lima strategi pokok pembangunan, yaitu:

1. Pelayanan prima; 2. Perluasan lapangan kerja; 3. Peningkatan kemampuan usaha kecil dan menengah; 4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan; 5. Pemberdayaan perempuan.

Strategi pembangunan daerah Kabupaten Trenggalek 2010-2015 yang bertumpu pada pemberdayaan

rakyat ini dijalankan melalui model dual track strategy dimana di satu sisi berupaya mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi, pekerjaan, secara merata, berkualitas, dan berkeadilan melalui pemihakan kepada rakyat miskin (pro-poor) untuk menuju Trenggalek makmur dan berakhlak. Di sisi lain, pembangunan yang ada berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan terutama melalui pengembangan agroindustri/ agrobisnis. 1.2.4. Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek

Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek berdasarkan RTRW Kabupaten Trenggalek adalah terwujudnya kabupaten sebagai kawasan agribisnis, industri, minapolitan, dan pariwisata yang produktif dan berkelanjutan.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Maksud dari penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah terwujudnya pemetaan sanitasi di Kabupaten Trenggalek secara komprehensif dalam rangka penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan monitoring serta evaluasi.

1.3.2. Tujuan Tujuan dari penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran awal/baseline karakteristik dan kondisi sanitasi serta prioritas atau arah pengembangan Kabupaten dan masyarakat saat ini.

2. Mewujudkan prioritas pembangunan sanitasi di Kabupaten Trenggalek yang dapat diakses masyarakat dan berkelanjutan.

3. Memberikan informasi yang akurat, lengkap dan mutakhir tentang kondisi sanitasi yang disepakati SKPD dan stakeholder yang menyangkut aspek teknis dan non-teknis

1.4. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih ini berupa studi data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait untuk pengkajian kondisi aspek teknis dan keuangan sektor sanitasi Kabupaten Trenggalek. Data primer diperoleh dari Survei Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment atau EHRA) yang mengkaji penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan ketersediaan fasilitas sanitasi di beberapa sampel di suatu kelurahan dan Studi Kelembagaan PPSP untuk mengkaji kondisi dan potensi kelembagaan saat ini dalam pengelolaan sanitasi di Kabupaten Trenggalek. Kedua data ini saling melengkapi dan dapat memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai profil kondisi sanitasi Kabupaten Trenggalek dari aspek teknis maupun non teknis serta bermanfaat sebagai alat bantu penyusunan perencanaan sanitasi Kabupaten Trenggalek. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk menganalisa atau mengkaji beberapa data dan informasi yang didapatkan, dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Secara substansi output Buku Putih Sanitasi mencakup 2 (dua) hal yaitu penentuan area risiko sanitasi dan posisi sanitasi. Penentuan area risiko sanitasi dilakukan berdasarkan analisa pembobotan, sedangkan penentuan posisi sanitasi kabupaten dilakukan dengan analisa SWOT. Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat. Adapun bagan alir penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut.

Page 5: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

4

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Gambar 1.1 Bagan alir penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek

Penyiapan profil wilayah

Ruang Lingkup

Pengumpulan data sekunder

Penyusunan profil wilayah

Penilaian profil sanitasi

Pemetaan sistem sanitasi

Pengumpulan data primer dan sekunder

Identifikasi permasalahan

Identifikasi program dan kegiatan pembangunan

Internalisasi Penyamaan Persepsi

Kesepahaman pentingnya buku putih

Penyusunan rencana kerja Pokja sanitasi

Penetapan Prioritas Pengembangan Sanitasi

Persepsi SKPD

Analisis data sekunder

Analisis Studi EHRA

Finalisasi Buku Putih

Konsultasi dgn tim pengarah

Konsultasi publik

Advokasi Kepala Daerah

1

2

3

4

5

Analisis SWOT

Page 6: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

5

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

1.5. Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Adapun dasar hukum dan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman. 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 10. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sisitem Penyediaan Air Minum. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 16. Kesepakatan Internasional Millenium Development Goals (MDG’s). 17. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 4 Thun 2010 tentang Sampah Regional. 18. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur. 19. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Rumah

Sakit. 20. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2000 tentang Tata Cara Permohonan Izin

Pembuangan Limbah Cair ke Sumber-Sumber Air di Provinsi Jawa Timur 21. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2005-2025. 22. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015. 23. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 15 Tahun 2009 tentang Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat

(STBM) di Kabupaten Trenggalek. 24. Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 188.45/973/406.013/2011 tentang Pengesahan Penyelarasan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-1015 terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015.

25. Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 188.45/259/406.004/2012 tentang Kelompok Kerja Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kabupaten Trenggalek Tahun 2012.

26. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032 27. RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2015

RPJP Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2031 terdiri atas visi dan misi Kabupaten Trenggalek 20 tahun

mendatang. Visi Pembangunan Kabupaten Trenggalek adalah “Terwujudnya Kabupaten Trenggalek Sejahtera dan Berakhlak”. Visi tersebut diterjemahkan dengan 7 (tujuh) misi antara lain mengembangkan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat dan mempunyai nilai tambah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 telah menetapkan 16 (enam belas) program prioritas pembangunan yang salah satunya adalah pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Kebijakan umum pembangunan Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2015 untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan khususnya jalan perdesaan, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata sesuai dengan tata ruang dicapai dengan peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman melalui penyediaan akses air bersih, drainase dan jalan lingkungan dengan mendorong swadaya masyarakat.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2015 sebagai operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 memuat strategi

Page 7: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

6

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

pembangunan kabupaten Trenggalek, strategi pembangunan per kawasan dan strategi pembangunan sektoral serta rencana program investasi Infrastruktur. RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2015 Bidang Infrastruktur dijabarkan menjadi dua bidang yaitu Bidang Infrastruktur Keciptakaryaan dan Bidang Bina Marga. Rencana Investasi Bidang Keciptakaryaan mencakup kelayakan dari sektor pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, penyehatan lingkungan permukiman serta pengembangan air minum.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032 memberikan arahan untuk pengembangan permukiman ke depan serta bagaimana pengembangan infrastruktur penunjangnya. Beberapa infrastruktur penunjangnya seperti saluran drainase, air bersih dan sistem pengelolaan sampah kabupaten diatur dalam dokumen ini.

Posisi Buku Putih Sanitasi adalah sebagai baseline data tentang kondisi sanitasi saat ini (existing) untuk penyusunan SSK dan mekanisme monitoring dan evaluasinya. Sedangkan makna buku putih sanitasi adalah sebagai dokumen yang menggambarkan karakteristik dan kondisi sanitasi Kabupaten Trenggalek termasuk didalamnya prioritas/ arah pengembangan pembangunan sanitasi. Dengan demikian Buku Putih Sanitasi diharapkan dapat berperan menjadi dokumen yang mampu mengintegrasikan data dan informasi terkait sanitasi secara komprehensif dari dokumen-dokumen perencanaan lainnya. Adapun data dan informasi komprehensif dalam Buku Putih Sanitasi setidaknya mencakup bagaimana teknis dan operasional sanitasi, kelembagaan sanitasi, keuangan sanitasi, komunikasi sanitasi dan bagaimana pengembangan sumber daya manusia dalam sektor sanitasi.

Page 8: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

6

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Kabupaten Trenggalek merupakan satu dari 38 (tiga puluh delapan) kabupaten/kota di Propinsi Jawa

Timur, yang terletak di Kawasan Selatan Jawa Timur (KSJT) yaitu ± 181 km sebelah barat daya dari Kota Surabaya, dengan luas wilayah 1.261,40 km2 atau 126.140 Ha. Secara geografis terletak pada koordinat 111°24’ - 112°11’ Bujur Timur dan 7°53’ - 8°34’ Lintang Selatan, yang memiliki batas-batas administratif, sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo • Sebelah Timur : Kabupaten Tulungagung • Sebelah Selatan : Samudera Hindia • Sebelah Barat : Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo

Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 kecamatan, 152 desa dan 5 kelurahan, 555 dusun/lingkungan,

1.287 rukun warga dan 4.490 rukun tetangga. Karakteristik geografis di Kabupaten Trenggalek dapat dibagi dalam beberapa tipologi kawasan. Dari 14 kecamatan hanya 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Durenan. Sedangkan 10 kecamatan lainnya mayoritas desanya berupa pegunungan. Kawasan pegunungan terletak pada kabupaten sebelah utara dan tengah yaitu Kecamatan Bendungan, Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak dan Kecamatan Dongko. Kawasan pesisir terletak di Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul.

Air tanah atau juga disebut air artesis merupakan air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan kedap air. Air tanah dimanfaatkan penduduk sebagai sumber air bersih melalui pengeboran ataupun sumur di permukiman penduduk. Keberadaan air tanah sangat tergantung pada curah hujan dan kemampuan peresapan air ke dalam tanah. Kondisi air tanah di Kabupaten Trenggalek cukup bervariasi. Potensi air tanah terbesar terdapat di Kecamatan Bendungan. Sedangkan produktifitas air tanah sedang terletak di kawasan dataran. Selain air tanah dalam, Kabupaten Trenggalek juga memiliki air permukaan. Air permukaan sebagian besar berupa sungai besar dan anak sungai. Setiap sungai tentunya memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana kondisi lingkungan DAS akan mempengaruhi debit sungai. Luas DAS di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 DAS Kabupaten Trenggalek

No Nama DAS Luas (ha) Debit m3/detik 1. Bagong 8.548,55 2,518 2. Cengkrong 2.404,74 - 3. Damas 2.505,35 - 4. Dawuhan 5,42 - 5. Gede 22.941,73 - 6. Gobo 953,21 - 7. Gurang 819,87 - 8. Jabung 1.870,86 - 9. Jati 4.169,92 2,214

10. Karang Tuao 2.636,94 - 11. Konang 6.720,75 0,705 12. Kuteng 1.635,77 - 13. Mujing 1.051,48 - 14. Ngasinan 4.691,98 4,793 15. Ngasinanlama 1.650,98 4,793 16. Ngemplak 2.719,46 - 17. Ngeongan 5.780,66 - 18. Ngepeh 2.190,82 -

Page 9: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

7

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

No Nama DAS Luas (ha) Debit m3/detik 19. Ngulung 2.145,66 - 20. Padan 598,01 - 21. Perahuremak 2.689,89 - 22. Pinggir 6.963,57 - 23. Prambon 3.617,2 1,353 24. Salam 477,33 - 25. Tawing 17.790,91 1,086 26. Tembawur 1.310,75 - 27. Timpak Nongko 7.974,41 - 28. Werahan 1.294,22 - 29. Weru 515,01 -

Sumber : Dinas PU Pengairan dan Binamarga Kabupaten Trenggalek, 2012

Secara klimatologis, Kabupaten Trenggalek berada di sekitar garis Katulistiwa, maka seperti Kabupaten-kabupaten lainnya di Jawa Timur yang mempunyai perubahan iklim sebanyak dua jenis setiap tahunnya yakni musim kemarau dan musim penghujan. Bulan September – April merupakan musim penghujan, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei–Agustus. Namun akhir-akhir ini dengan perubahan anomali cuaca maka siklus hujan menjadi tidak menentu. Jumlah hari hujan di Kabupaten Trenggalek rata-rata 212 hari hujan pada tahun 2010 dengan rata-rata curah hujan sebanyak 20 mm.

Wilayah yang dipengaruhi pasang surut (rob) mencakup tiga kecamatan yang berada pada kawasan pesisir yaitu meliputi Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. Adapun tabel wilayah Kabupaten Trenggalek per kecamatan dan peta administrasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Nama Luas Wilayah per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan

No Nama Kecamatan Jumlah

kelurahan/desa Luas wilayah

Ha % thd total 1. Panggul 17 13.156 10,43 2. Munjungan 11 15.480 12,27 3. Watulimo 12 15.444 12,24 4. Kampak 7 7.900 6,26 5. Dongko 10 14.120 11,19 6. Pule 10 11.812 9,36 7. Karangan 12 5.092 4,04 8. Suruh 7 5.072 4,02 9. Gandusari 11 5.496 4,36

10. Durenan 14 5.716 4,53 11. Pogalan 10 4.180 3,31 12. Trenggalek 13 6.116 4,85 13. Tugu 15 7.472 5,92 14. Bendungan 8 9.084 7,2

Jumlah 157 126.140 100 Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2011,

Page 10: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

8

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 2.1 Peta administrasi Kabupaten Trenggalek

Page 11: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

9

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

2.2. Demografi Menurut data BPS hasil dari registrasi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek pada akhir tahun

2009 sebesar 796.966 jiwa. Jumlah penduduk ini naik sebesar 0,99 % bila dibandingkan dengan keadaan akhir tahun 2008. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk selama 1 dasawarsa terakhir sebesar 2,09 %. Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut dipicu oleh pertumbuhan penduduk yang besar pada tahun 2008 sebesar 14,79 % dari tahun 2007. Dari jumlah penduduk tahun 2009, sebanyak 402.412 jiwa atau 50,49 % merupakan penduduk laki-laki dan 394.554 jiwa atau 49,51 % merupakan penduduk perempuan. Pada tahun 2009, sex ratio yang dihasilkan sebesar 102.

Untuk proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang menggunakan metode model bunga berganda. Penggunaan model bunga berganda didasarkan pada asumsi, tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahun selalu proporsional dengan jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Model bunga berganda adalah sebagai berikut:

Dimana : Pt : jumlah penduduk pada tahun ke t P0 : jumlah penduduk pada tahun dasar r : p/100

Proyeksi ini dipilih dikarenakan jumlah penduduk di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan setiap

tahunnya dengan laju perkembangan penduduk relatif. Adapun hasil proyeksi penduduk Kabupaten Trenggalek dengan menggunakan metode bunga berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.3 Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

No Kecamatan Jumlah

penduduk

Kepadatan penduduk (jiwa/ha)

Jumlah KK Proyeksi Jumlah Penduduk

2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. Panggul 88455 7 16369 91045 93256 95522 97842 100219 2. Munjungan 55693 4 12545 57834 59482 61176 62919 64711 3. Watulimo 76454 5 19464 80048 82911 85877 88948 92130 4. Kampak 40285 5 10175 41413 42210 43022 43851 44695 5. Dongko 72655 5 17750 74662 76465 78311 80202 82139 6. Pule 60623 5 13277 62707 64389 66117 67890 69712 7. Karangan 54920 12 11912 57850 60062 62358 64742 67216 8. Suruh 28686 5 8016 18761 16691 14850 13211 11754 9. Gandusari 57221 11 13694 59549 61300 63102 64957 66866

10. Durenan 59744 12 10721 62471 64867 67356 69940 72623 11. Pogalan 59316 12 14745 51236 50077 48944 47836 46754 12. Trenggalek 74072 12 18128 96583 106031 116403 127789 140290 13. Tugu 56171 8 14225 87099 101128 117417 136331 158290 14. Bendungan 29407 3 7823 30585 31322 32078 32852 33644 Jumlah 813702 107 188844 837101 871843 910191 952533 999310

Sumber: Hasil analisa, 2012 2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah

PDRB Kabupaten Trenggalek pada tahun 2009 masih didominasi sektor lapangan usaha pertanian sebesar 33,49 % disusul dengan sektor lapangan usaha jasa-jasa sebesar 21,49% dan sektor lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,87 %. Dari ketiga sektor lapangan usaha tersebut, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir masih memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa struktur ekonomi Kabupaten trenggalek, ditopang oleh sektor lapangan usaha pertanian,

Pt = P0 ( 1 + r ) t

Page 12: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

10

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

jasa-jasa dan perdagangan, hotel serta restoran karena dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tersebut, tidak terdapat pergeseran struktur ekonomi. Sedangkan sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terkecil bagi perekonomian Kabupaten renggalek adalah sektor lapangan usaha listrik, gas dan air bersih sebesar 0,43%

Tabel 2.4 Ringkasan Realisasi APBD 5 tahun terakhir (dalam jutaan)

No Anggaran 2007 2008 2009 2010 2011 A Pendapatan 1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 30.982 35.188 40.436 53.545 63.084 2 Dana Perimbangan (Transfer) 565.140 635.050 653.649 716.126 862.302 3 Lain-lain pendapatan yang sah 47 134 20.501 24.843 22.832 Jumlah pendapatan 596.169 670.372 714.586 794.514 948.218

B Belanja 1 Belanja tidak langsung 317.707 407.951 514.398 598.947 - 2 Belanja langsung 212.038 293.384 217.312 203.153 - Jumlah belanja 529.744 701.336 731.710 802.100 935.917 Surplus/defisit anggaran

Sumber: Studi Keuangan PPSP Kabupaten Trenggalek, 2012

Anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi Kabupaten Trenggalek 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, meskipun pada tahun 2008 sub sektor persampahan tidak ada anggaran dan belanja modal. Belanja modal sanitasi per penduduk di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan yang signifikan mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, kemudian setelah tahun 2009 sampai sekarang mengalami penurunan. Berikut tabel ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasiKabupaten Trenggalek.

Tabel 2.5 Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir

No Sub sektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 A Air Limbah 744,853,800 2,422,484 3,202,358,000 2,192,548,500 2,304,140,600 B Persampahan 442,640,000 0 289,366,000 1,941,153,750 323,638,000 C Drainase 879,405,000 3,763,350,000 5,474,970,302 2,686,295,800 3,572,146,200 D Aspek PHBS

(pelatihan, sosialisasi, komunikasi, pendampingan)

0 0 0 0 0

E Total belanja modal sanitasi (A-D)

2,066,898,800 3,765,772,484 8,966,694,302 6,819,998,050 6,199,924,800

F Total belanja modal sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping)

0 0 0 0 0

G Total belanja APBD 529,754,000,000 701,336,000,000 731,710,000,000 802,100,000,000 935,917,000,000 H Proporsi belanja modal

sanitasi terhadap belanja total

0.39 0.54 1.23 0.85 0.66

I Jumlah penduduk 687477 789172 796966 805057 813702 J Belanja modal sanitasi

per penduduk 3,006 4,772 11,251 8,471 7,619

Sumber: Studi Keuangan PPSP Kabupaten Trenggalek, 2012

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan yaitu mulai 5,45 % sampai dengan 6,46%. Berikut tabel ruang fiskal daerah dan tabel data perekonomian umum daerah Kabupaten Trenggalek.

Page 13: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

11

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 2.6 Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Trenggalek 5 tahun terakhir

No Tahun Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah 1. 2008 2. 2009 3. 2010 4, 2011 5. 2012

Tabel 2.7 Data Perekonomian Umum Daerah 5 tahun terakhir

No Deskripsi 2007 2008 2009 2010 2011 1 PDRB harga konstan (struktur

perekonomian) * 2.590.162,55 2.735.499,23 2.889.713,4 3.066.362,52 3.264.436,75

2 Pendapatan perkapita 4.423.295,52 3.686.873,79 3.959.353,72 4.195.373.64 4.452.722,36 3 Upah Minimum Regional 4 Inflasi (%) 7,27 9,87 6,31 6,45 6,35 5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,45 5,61 5,64 6,11 6.46

Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka, 2012 2.4. Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan RTRW Kabupaten Trenggalek 2011-2031 kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten meliputi pengembangan struktur ruang, pola ruang, kawasan strategis dan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang wilayah kabupaten meliputi pengembangan sistem pusat kegiatan wilayah dan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang wilayah kabupaten meliputi pemantapan kawasan lindung dan pengembangan kawasan budidaya. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis wilayah kabupaten meliputi pengembangan kawasan strategis sudut kepentingan ekonomi, pengembangan kawasan strategis sudut kepentingan pernyelamatan lingkungan hidup dan pengembangan kawasan strategis lainnya. Kebijakan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil wilayah kabupaten melalui upaya pelestarian ekosistem kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Trenggalek mencakup rencana sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana wilayah. Rencana sistem pusat kegiatan mencakup rencana sistem perkotaan dan rencana sistem perdesaan. Rencana sistem perkotaan berupa pengembangan:

a. PKL perkotaan Trenggalek berada di Kecamatan Trenggalek. b. PKLp perkotaan Watulimo berada di Kecamatan Watulimo. c. PKLp perkotaan Durenan berada di Kecamatan Durenan. d. PPK perkotaan Kampak berada di Kecamatan Kampak. e. PPK perkotaan Panggul berada di Kecamatan Panggul.

Sedangkan rencana sistem perdesaan dilakukan dengan membentuk pusat pelayanan desa secara

hierarki, serta pengembangan dan peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah mencakup:

a. Pengembangan sistem transportasi darat dan laut. b. Pengembangan sistem jaringan prasarana energi. c. Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi. d. Pengembangan sistem jaringan sumber daya air. e. Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan. Adapun peta rencana pusat layanan dan peta rencana pola ruang Kabupaten Trenggalek dapat dilihat di

bawah ini.

Page 14: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

12

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 2.2 Rencana Pusat Layanan Kabupaten Trenggalek

Page 15: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

13

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Trenggalek

Page 16: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

14

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Persampahan merupakan isu penting di lingkungan perkotaan yang terus menerus dihadapi sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas pembangunan. Dalam skala Kabupaten Trenggalek sampah ditangani oeh Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan pengangkutan secara komunal yaitu dimana sampah dari tiap rumah tangga diangkut oleh petugas kebersihan ke TPS (Tempat Pemprosesan Sementara) dengan gerobak, dari TPS lalu diteruskan diangkut ke TPA (Tempat Pemprosesan Akhir) oleh truk-truk sampah. Dalam skala kabupaten atau di wilayah pedesaan, sistem pembuangan sampah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan menimbun sampah di pekarangan rumah masing-masing. Sampah dalam kawasan dikumpulkan oleh masing-masing rumah (daerah terbangun) dan kotoran sampah tersebut banyak yang dibakar oleh penduduk. Timbulan sampah diwilayah Kabupaten Trenggalek yang ditangani adalah sebesar sekitar 705 M3/hari, Sampah terangkut 63,546 M3/hari

Di pedesaan dan beberapa lingkungan permukiman terdapat sistem persampahan yang dikelola oleh tenaga persampahan yang kelola mandiri oleh masyarakat setempat. Sistem ini disebut dengan istilah rayoneering, yang merupakan upaya masyarakat untuk dapat mengelola persampahannya secara mandiri. Di beberapa lingkungan permukiman, tenaga pengumpul sampah dan sarana prasarana persampahan diupayakan oleh masyarakat hingga lokasi transer depo, yang selanjutnya diangkut oleh truk sampah ke TPA. Adapun sarana pendukung jaringan persampahan yang terdapat di Kabupaten Trenggalek yang masih dalam kondisi baik (75%).

Adapun arahan pengelolaan persampahan di wilayah perkotaan Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan prasarana pengelolaan lingkungan untuk mendukung kegiatan permukiman dan sistem aktivitas pada sentra-sentra produksi melalui kebijakan pengembangan prasarana lingkungan.

2. Mengembangkan prasarana lingkungan dengan cara: a. Pengembangan TPA untuk melayani kawasan perkotaan. b. Pengelolaan limbah rumah tangga dengan sistem terpadu. c. Pengelolaan limbah industri dan pertambangan dengan memperhatikan kualitas lingkungan.

3. Mengoptimalkan TPS (Tempat Pemrossesan Sementara) dan TPST (TPS Terpadu) pada bagian-bagian lingkungan di masingmasing kecamatan, guna mengurangi beban TPA Regional, mengoptimalkan pemrosessan sampah mendekati sumbernya, serta mengurangi proses angkut sampah yang beresiko limbah.

4. Mengoptimalkan sampah yang dapat bernilai ekonomi diantaranya pengubahan bentuk dan karakteristiknya menjadi kompos (pupuk organik) skala kecil, pengubahan sampah menjadi biogas, ataupun pemanfaatan sampah kembali/metode daur ulang yang mengubah karakteristik sampah menjadi bahan/material, menyesuaikan kondisi keterbatasan lahan yang ada.

5. Pengembangan pengawasan terhadap pengelolaan limbah industri dan pertambangan. 6. Penegakan hukum yang tegas bagi pengelolaan limbah industri dan pertambangan yang tidak sesuai

dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

Mengingat kawasan perdesaan kecenderungannya masih tersedia cukup luas lahan pekarangan dan sampah organik cenderung lebih dominan maka arahan rencana pengelolaan sampah di kawasan perdesaan Wilayah Kabupaten Trenggalek antara lain meliputi:

1. Mengoptimalkan upaya untuk penanganan yaitu dengan pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah, pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu, serta pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;

2. Mengoptimalkan sampah yang dapat bernilai ekonomi diantaranya pengubahan menjadi kompos (pupuk organik) sksla sedang, pengubahan sampah menjadi biogas, ataupun pemanfaatan sampah kembali/metode daur ulang yang mengubah karakteristik sampah menjadi bahan/material;

3. Mengurangi pengolahan sampah dengan metode pembakaran.

Rencana Penanganan Air Limbah dalam RTRW Kabupaten Trenggalek mencakup 2 hal yaitu Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Non Domestik dan Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Domestik. Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Non Domistik meliputi :

1. Pengembangan fasilitas pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),

Page 17: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

15

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

2. Pembangunan IPAL industri terpusat pada kelompok wilayah 3. Penerapan secara ketat effluent standard air limbah sesuai Peraturan dan Baku Mutu; 4. Penerapan secara ketat effluent standard air buangan domestik sesuai Peraturan dan Baku Mutu; 5. Peningkatan sarana dan prasarana untuk operasi dan pemeliharaan pengelolaan air limbah; 6. Pemisahan saluran limbah dengan drainase; 7. Pembangunan IPAL; 8. Pembangunan IPAL setempat untuk kegiatan industri, rumah sakit, hotel dan restoran; 9. Penyusunan Studi Penentuan lokasi dan kelayakan lokasi tempat pengelolaan limbah B3 lain apabila

lokasi-lokasi yang ada tidak layak secara teknis maupun social-ekonomi. Sedangkan untuk Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Domestik, meliputi:

1. Revitalisasi IPLT; 2. Pembangunan jamban umum dan MCK Daerah pedesaan dan daerah padat penduduk 3. Studi dan pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik secara off site; 4. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membangun MCK Pribadi dan umum; 5. Memperketat ijin pembangunan kawasan permukiman baru yang wajib memiliki sistem penyaluran air

limbah domestik . 6. Pengembangan penyaluran limbah domestik dengan sistem setempat (on site system) 7. Peningkatan pelayanan melalui penambahan sarana MCK dan sarana peyedotan tinja; 8. Pengetatan pembangunan IPAL individual

Sistem drainase kota Trenggalek terbagi dua bagian yakni drainase dalam kota dan drainase selatan

kota Trenggalek. Drainase Dalam Kota Trenggalek merupakan wilayah perkotaan Trenggalek yang sudah terdapat sistem saluran drainase. Saluran drainase yang ada di Kabupaten Trenggalek merupakan saluran drainase yang terletak di tepi kanan kiri sepanjang jalan, yang merupakan saluran tertutup dimana pada bagian atasnya difungsikan untuk trotoar. Sedangkan Drainase Selatan Kota Trenggalek merupakan sistem drainase yang ada di selatan kota Trenggalek sebagian besar merupakan saluran drainase alami merupakan saluran memakai pasangan batukali dan sudetan yang merupakan saliran buatan berupa saluran terbuka tanpa pasangan. Saluran yang ada di selatan kota Trenggalek selain berfungsi sebagai saluran pembawa pada waktu musim hujan dapat berfungsi sebagai saluran pembuagan bagi daerah tangkapan hujan di bagian selatan Kota Trenggalek.

Arahan rencana pengembangan sistem jaringan prasarana air minum dalam RTRW Kabupaten Trenggalek dilakukan melalui:

1. Pemanfaatan secara optimal dan proporsional sumber mata air yang ada, khususnya memprioritaskan supply untuk daerah miskin dan terpencil/terisolasi dengan penekanan pada pengelolaan yang murah dan terjangkau;

2. Perlindungan sumber-sumber air baku, eksplorasi sumber-sumber air baku baru, pengembangan jaringan distribusi air minum dan pembangunan tempat-tempat pengelolaan atau penampungan air minum.

3. Pemanfaatan air tanah secara lebih proporsional dan berkelanjutan sebagai air baku untuk keperluan industri, air minum, dan air minum secara lebih ketat dengan kewajiban mendasari pertimbangan teknis pengendalian pengambilan per zona dan pertimbangan teknis dari instansi teknis terkait yang berwenang

4. Peningkaatan peran serta masyarakat termasuk keberadaan HIPPAM dan WSLIC (Water Sanitation Low Income Community)

5. Pengembangan sumber –sumber air baku melalui analisis geolistrik pada cekungan air tanah yang ada, guna meningkatan cakupan pelayanan air minum.

2.5. Sosial dan Budaya

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, pelayanan pendidikan di Kabupaten Trenggalek diupayakan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Di Kabupaten Trenggalek terdapat 381 Taman Kanak-kanak (TK), 438 Sekolah Dasar (SD), 76 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 38 Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah 110, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 19, dan Madrasah Aliyah (MA) 8.

Page 18: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

16

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Fasilitas pendidikan mengalami peningkatan dan makin merata penyebarannya yang meliputi jumlah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dalam 10 tahun terakhir sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.8 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Trenggalek

No Kecamatan Jumlah Sarana Pendidikan

SD SLTP SMA 1. Panggul 47 7 1 2. Munjungan 34 3 2 3. Watulimo 31 3 1 4. Kampak 17 3 1 5. Dongko 30 5 1 6. Pule 22 6 1 7. Karangan 28 4 2 8. Suruh 19 2 - 9. Gandusari 29 3 -

10. Durenan 32 4 3 11. Pogalan 25 2 1 12. Trenggalek 28 6 9 13. Tugu 27 3 1 14. Bendungan 24 2 1

Jumlah 393 54 24 Sumber: Hasil analisis peta RBI Bakosurtanal, 2011

Rasio murid per sekolah yang tinggi terdapat di Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Watulimo,

Kecamatan Panggul, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Durenan dan Kecamatan Kampak. Sedangkan rasio guru per sekolah terbesar terdapat pada Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Trenggalek. Selain pendidikan formal dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan diselenggarakan juga melalui pendidikan luar sekolah (PLS) antara lain Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Keaksaraan Fungsional (Kejar Paket A, Kejar Paket B dan Kejar Paket C).

Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Trenggalek berdasarkan pendataan PPLS 2008 sebanyak 57.406 dengan rincian rumah tangga sangat miskin (RTSM) berjumlah 10.664, rumah tangga miskin (RTM) 32.008 dan rumah tangga hampir miskin (RTHM) 14.734. Kecamatan yang banyak terdapat rumah tangga miskin adalah Kecamatan Dongko 8.051, kemudian Kecamatan Panggul 6.521 dan Kecamatan Pule 6.039. Kecamatan yang banyak terdapat rumah tangga sangat miskin adalah Kecamatan Dongko 3.050, kemudian disusul Kecamatan Bendungan 1.376 dan Kecamatan Panggul 1.093.

Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Trenggalek menunjukkan penurunan selama beberapa tahun terakhir, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2006 jumlah RTM adalah sebesar 79.003 RTM dan turun menjadi 57.406 pada tahun 2009. Jika dilihat dari tiap sektor adalah pertanian 62,21 persen, perkebunan/kehutanan 5,52 persen, perdagangan dan jasa 5,46 persen, peternakan 0,60 persen, perikanan 0,44 persen, pertambangan/galian 0,31 persen, industri/kerajinan 3,76 persen, bangunan 2,64 persen, angkutan 0,73 persen, lainnya 6,56 persen dan tidak diketahui 11,7 persen.

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan

No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga

Sangat Miskin Miskin Hampir miskin Jumlah 1. Panggul 1.067 2.727 1.929 5.723 2. Munjungan 791 2.102 353 3.246 3. Watulimo 819 1.914 258 2.991 4. Kampak 505 1.119 893 2.517 5. Dongko 2.603 4.162 1.326 8.091

Page 19: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

17

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga

Sangat Miskin Miskin Hampir miskin Jumlah 6. Pule 320 2.425 1.926 4.671 7. Karangan 460 1.960 433 2.853 8. Suruh 597 1.769 1.026 3.392 9. Gandusari 568 2.463 607 3.638

10. Durenan 626 2.195 771 3.592 11. Pogalan 408 2.224 1.232 3.864 12. Trenggalek 365 1.889 1.007 3.261 13. Tugu 721 2.012 1.163 3.896 14. Bendungan 1.150 1.807 514 3.471

Jumlah 11.000 30.768 13.438 55.206 Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka, 2011

Sebagian besar rumah yang ditempati penduduk Kabupaten Trenggalek berupa rumah permanen yaitu

sekitar 163.959 unit, sisanya penduduk menempati rumah semi permanen sekitar 87.206 unit. Kedua jenis rumah ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek, baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di perdesaan. Adapun tabel jumlah rumah per kecamatan dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 2.10 Jumlah Rumah per Kecamatan

No Kecamatan Jumlah Rumah

Permanen Jumlah rumah semi

permanen Total

1. Panggul 18.798 8.806 27.604 2. Munjungan 10.806 1.248 12.054 3. Watulimo 18.695 1.210 19.905 4. Kampak 7.871 5.776 13.647 5. Dongko 9.423 5.829 15.252 6. Pule 8.778 9.514 18.302 7. Karangan 10.957 7.473 18.430 8. Suruh 4.872 5.092 9.954 9. Gandusari 13.900 7.012 20.912

10. Durenan 14.564 6.719 21.283 11. Pogalan 13.462 7.019 20.481 12. Trenggalek 16.913 8.181 25.094 13. Tugu 10.579 8.189 18.768 14. Bendungan 4.331 5.138 9.469 Jumlah 163.959 87.206 251.165

Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka, 2011

Kawasan kumuh di Kabupaten Trenggalek diindikasikan berupa perkampungan nelayan yang tersebar di beberapa kecamatan, khususnya di kawasan pesisir yaitu Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. Kawasan kumuh ini identik dengan kepadatan bangunan yang tinggi dengan dominasi rumah non permanen, sanitasi rumah yang buruk, perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah serta masalah sosial yang tinggi. 2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah

Struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek. Berikut bagan struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek.

Page 20: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

18

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Gambar 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek

Page 21: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

19

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Adapun stuktur organisasi dan tata kerja SKPD yang terkait sektor sanitasi di Kabupaten Trenggalek diatur melalui Peraturan Bupati, adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 104 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek.

2. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 107 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek.

3. Peraturan Bupati Trenggaleknomor 120 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek.

4. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 130 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Permukiman Dan Kebersihan Kabupaten Trenggalek.

5. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 122 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek.

6. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 118 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Trenggalek.

7. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 109 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Trenggalek.

8. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 113 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek.

Page 22: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

20

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH

3.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene 3.1.1. Tatanan Rumah Tangga

Berdasarkan Studi EHRA perilaku higiene / sehat dikaitkan dengan pemakaian sabun. Pemakaian sabun penting untuk dikaji karena sabun adalah salah satu desinfektan yang dapat mencegah masuk dan berkembangnya kuman patogen ke dalam tubuh. Dalam Kuesioner EHRA menanyakan kepada responden tentang pemakaian sabun hari ini atau kemarin. Kemudian juga penggunaan sabun untuk keperluan apa saja serta bagaimana tempat cuci tangan dan waktu mencuci tangan bagi anggota keluarga. Berikut hasil identifikasi perilaku higiene dalam tatanan rumah tangga berdasarkan Studi EHRA di kabupaten Trenggalek.

- Sebagian besar responden yaitu 3447 responden (99%) pada saat dilakukan survey menjawab memakai sabun pada hari tersebut.

- Sebagian besar responden menggunakan sabun untuk keperluan mandi, mencuci peralatan makan minum juga masak dan mencuci pakaian. Demikian juga untuk higiene anak sudah bagu karena dari responden yang punya anak sebanyak 100% memandikan anak dengan sabun, menceboki pantat anak, dan mencuci tangan anak

- Sebagian besar kondisi warga Kabupaten Trenggalek biasa mencuci tangan di kamar mandi dan dapur

Permasalahan kesehatan yang terkait dengan perilaku yang tidak mencerminkan hidup bersih dan sehat adalah terjadinya penyakit diare. Cuci tangan pakai sabun adalah pencegahan cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok transmisi melalui jalur fingers. Waktu-waktu cuci tangan pakai sabun yang perlu dilakukan seorang ibu/pengasuh untuk mengurangi risiko balita terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare mencakup 5 (lima) waktu penting yakni, 1) sesudah buang air besar (BAB), 2) sesudah menceboki pantat anak, 3) sebelum menyantap makanan, 4) sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah 5) sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga.

Berdasarkan hasil studi EHRA, diketahui bahwa dari 3480 responden yang disurvey, 1459 responden pernah terkena sakit diare atau sebesar 41,9 % dan sisanya yaitu 2021 responden tidak pernah sakit diare. Penderita yang terkena diare terbanyak adalah orang perempuan dewasa sejumlah 414 responden, kemudian Orang dewasa laki-lak sebesar 343 responden, dan selanjutnya anak-anak balita sebesar 228 responden. 3.1.2. Tatanan Sekolah

PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu : 1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. 2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah. 3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat. 4. Olahraga yang teratur dan terukur. 5. Memberantas jentik nyamuk. 6. Tidak merokok di sekolah. 7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan. 8. Membuang sampah pada tempatnya.

Page 23: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

21

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.1 Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK)

Nama Sekolah

Jumlah Siswa

Jumlah Guru

Sumber Air Bersih Jml Toilet/WC Jml Tempat

Kencing Fas. Cuci Tangan

Persediaan Sabun

Siapa yang membersihkan Toilet

PDAM SPT SGL Siswa Guru Pesuruh

L P L P S K T S K T S K T Guru L P Guru L P Y T Y T L P L P L P

SD/MI V V V V V V V

SMP/MTs V V V V V V V

SMA/MA/SMK V V V V V V V

Jumlah

Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012 Keterangan: L = laki-laki P = perempuan S = selalu tersedia air K = kadang-kadang T = tidak ada persediaan air Y = ya T = tidak SPT = Sumur pompa tangan SGL = Sumur gali

Page 24: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

22

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.2 Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK)

Nama Sekolah

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan Sanitasi diberikan

Apakah ada dana utk air

bersih / sanitasi / pend. Higiene

Cara Pengelolaan Sampah Tempat buangan air

kotor

Kapan Tangki Septik

Dikosongkan

Kondisi Higiene Sekolah

Ya, saat pertemuan / penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata

pelajaran PenJas di

kelas

Tidak pernah

Dikumpulkan Dipisahkan Dibuat

kompos Dari

Toliet

Dari Kamar Mandi Ya Tidak

SMAN 1 Trenggalek V V V V V

SMAN 2 Trenggalek V V V V V

SMPN 1 Trenggalek V V V V V

SMPN 2 Trenggalek V V V V V

SMPN 5 Trenggalek V V V V V

Sumber : Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 25: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

23

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.2. Pengelolaan Air Limbah Domestik Kesehatan lingkungan dapat dilihat dari penggunaan jamban/WC oleh rumah tangga. Kesadaran

masyarakat Kabupaten Trenggalek terhadap kesehatan lingkungan belumlah tinggi. Salah satu indikasinya ditandai dengan penggunaan tangki septik untuk penampungan kotoran akhir yang dipakai masih kurang dari 50 % meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sekitar 50,48 %.

Kondisi eksisting juga menunjukkan bahwa pengelolaan limbah di Kabupaten Trenggalek baik limbah rumah tangga dan limbah industri sangatlah minim. Sebagian besar industri belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah cair rumah tangga maupun industri yang dihasilkan pada umumnya langsung dibuang pada saluran pembuangan yang biasanya merupakan saluran drainase. Kegiatan seperti ini berdampak pada pencemaran air permukaan.

Page 26: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

24

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.2.1. Kelembagaan

Tabel 3.3 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota

Swasta Masyarakat

PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota V • Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target • Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka

pencapaian target V

PENGADAAN SARANA • Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik V V • Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) • Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) V • Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa

kolektor)

• Membangun sarana IPLT dan atau IPAL V PENGELOLAAN • Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja V V • Mengelola IPLT dan atau IPAL • Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja V • Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air

limbah domestik

• Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

V

PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan,

personil, peralatan, dll) V V

• Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik

• Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik V

Page 27: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

25

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota

Swasta Masyarakat

MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah

domestik skala kab/kota V

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik

V

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik V Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 28: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

26

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.4 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Trenggalek

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak

Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan

Tidak Efektif Dilaksanakan

• Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini V

• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik V

• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik V

• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah V

• Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

V

• Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha V

• Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik

V

• Retribusi penyedotan air limbah domestik V

Page 29: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

27

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak

Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan

Tidak Efektif Dilaksanakan

• Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran

V

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 30: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

28

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.2.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan

Page 31: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

29

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik

(peta belum tersedia karena Kabupaten Trenggalek belum memiliki pengelolaan air limbah domestik)

Page 32: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

30

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik

(peta belum tersedia karena Kabupaten Trenggalek belum memiliki pengelolaan air limbah domestik)

Page 33: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

31

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.5 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik

Input User Interface Penampungan

Awal Pengaliran

/pengangkutan Pengolahan

Akhir Pembuangan Daur Ulang

Grey Water

Air cucian pakaian Pembuangan air cucian - Saluran terbuka

dan tertutup - Sungai/saluran drainase, jalan, halaman, kebun

Air cucian dapur Tempat cuci piring - Saluran terbuka

dan tertutup -

Air mandi Pembuangan air kamar mandi - Saluran terbuka

dan tertutup -

Black Water

Tinja dan urine

WC duduk Tangki septik Truk tinja/sedot WC dan tenaga manusia/tukang

-

Sungai/saluran drainase dan air tanah

Lubang galian Cemplung/ lubang -

Sungai/pantai/laut Sungai/pantai/ laut - -

Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012

Tabel 3.6 Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Trenggalek

Kelompok Fungsi Teknologi yang

digunakan Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data

Sumber Data

Unser Interface

Jamban pribadi Jumlah 3.536 KK Studi EHRA Dinas Kesehatan Lubang galian Jumlah 467 KK Studi EHRA Dinas Kesehatan

Sungai/saluran drainase Jumlah 402 KK Studi EHRA Dinas Kesehatan

Penampungan awal Tangki septik Jumlah 1.678 KK Studi EHRA Dinas Kesehatan

Cemplung/lubang Jumlah 1.259 KK Studi EHRA Dinas Kesehatan Sungai/pantai/laut Jumlah 351 KK Studi EHRA Dinas Kesehatan

Pembuangan/ daur ulang Sungai Nama Sungai Tersebar Dinas PU Bina Marga dan

Pengairan Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012 3.2.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK Jelaskan mengenai tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik, Informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan air limbah domestik, Informasi mengenai akses, pengaruh, dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-06: Kajian PMJK, Promosi Higiene, dan Sanitasi Sekolah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Page 34: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

32

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.7 Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat

Kecamatan Jumlah Jumlah MCK

Tahun MCK

Jumlah Sanimas Tahun

Sanimas

RT RW Pddk

miskin Jamban Keluarga

Dikelola RT

Dikelola RW

Dikelola CBO

Dikelola Lainnya

dibangun Dikelola

RT Dikelola

RW Dikelola

CBO Dikelola Lainnya

dibangun

Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 35: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

33

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.8 Kondisi sarana MCK

Kecamatan

Lokasi MCK

Jumlah Pemakai Jml

Toilet/WC Jml kmr mandi

Fas. Cuci Tangan

Persediaan Sabun

Ada biaya pemakaian

MCK

Tempat buangan air kotor

Kapan tangki septik

dikosongkan MCK PDAM SPT SGL

RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T Tangki Septik

Cubluk

Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Keterangan: L = laki-laki S = selalu tersedia air Y = ya SPT = Sumur pompa tangan P = perempuan T = tidak ada persediaan air T = tidak SGL = Sumur gali K = kadang-kadang

Page 36: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

34

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.9 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Sub Sektor Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak

Fungsi Rusak PM JDR MBR

1. P2KP

Sistem Lingkungan Berbasis Masyarakat Masyarakat 2010 V V V V

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Page 37: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

35

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.2.4. Pemetaan Media

Tabel 3.10 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan

kegiatan Khalayak sasaran

Pesan kunci

Pembelajaran

1.

Akselerasi pencapaian ODF (pemicuan 30 desa)

2007 Dinas kesehatan Mengurangi masyarakat yang BAB sembarangan

Masyarakat pelaku BAB sembarangan

Menjaga sanitasi lingkungan

2.

Akselerasi pencapaian ODF (pemicuan 127 desa)

2008 Dinas kesehatan Mengurangi masyarakat yang BAB sembarangan

Masyarakat pelaku BAB sembarangan

Menjaga sanitasi lingkungan

3. Pertemuan dan monev program SToPS

2009 Dinas kesehatan Mengurangi masyarakat yang BAB sembarangan

Masyarakat pelaku BAB sembarangan

Menjaga sanitasi lingkungan

Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2012

Tabel 3.11 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media

- - - - - - Catatan: Saat ini belum ada media komunikasi terkait air limbah di Kabupaten Trenggalek

Tabel 3.12 Kerjasama terkait Sanitasi di Kabupaten Trenggalek

No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan

Sanitasi Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama

1 Kampanye cuci tangan pakai sabun

PHBS Unilever In Kind

Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2012

Tabel 3.13 Daftar Mitra Potensial di Kabupaten Trenggalek

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

1 Unilever PHBS In Kind

2 Operator seluler Pembangunan infrastruktur dan

promosi sanitasi

In Kind

Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 38: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

36

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.2.5. Partisipasi Dunia Usaha

Tabel 3.14 Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Nama Provider

Tahun mulai operasi

Jenis kegiatan

1. LSM Rejo Mandiri 2008

Sedot tinja

2. PT Tirta Sari Makmur 2007

Sedot tinja

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.2.6. Pendanaan dan Pembiayaan Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam operasi pengelolaan air limbah domestik (misalnya PD. PAL/Unit Air Kotor di PDAM). Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.15 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah domestik

No Subsektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata Pertumbuhan

(%) 1 Air limbah 744.853.800 2.422.484 3.202.358.000 2.192.548.500 2.304.140.600 1.689.264.676 Fluktuatif

2 Pembangunan MCK - 200.000.000 400.000.000 - 90.000.000 230.000.000 Fluktuatif

3 Pembangunan jaringan sanitasi - 3.131.450.000 1.735.536.000 981.000.250 1.097.640.500 1.736.406.688 Fluktuatif

4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP)

- - - - 75.000.000 75.000.000 -

Sumber: Studi Keuangan PPSP Kabupaten Trenggalek 2012 3.2.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sebutkan Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak yang dihadapi terkait pengelolaan air limbah domestik di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun non-infrastruktur. Isu strategis dan permasalahan mendesak :

1. Belum adanya sistem pengolahan air limbah domestik 2. Masih banyak masyarakat yang membuang air limbah baik grey dan black water langsung ke saluran

drainase/sungai/pantai/laut 3. Minimnya keterlibatan media dalam kampenye sanitasi 4. Minimnya partisipasi dunia usaha

Page 39: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

37

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.3. Pengelolaan Persampahan Jelaskan detail mengenai kondisi riil pengelolaan persampahan di kabupaten/kota saat ini, baik yang terkait dengan kualitas dan kuantitas infrastruktur maupun aspek non-infrastruktur lainnya. Jelaskan permasalahan prioritas yang dihadapi terkait dengan pengelolaan persampahan. 3.3.1. Kelembagaan Jelaskan mengenai aspek legal formal (peraturan maupun kebijakan yang ada mengenai persampahan di tingkat kabupaten/kota) Jelaskan institusi yang berwenang dalam pengelolaan persampahan (baik operator maupun regulator). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-03: Kajian Kelembagaan dan Kebijakan” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Page 40: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

38

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.16 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, V • Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target V • Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target V PENGADAAN SARANA • Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah V V • Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) V • Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) V • Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) V • Membangun sarana TPA V • Menyediakan sarana komposting V PENGELOLAAN • Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS V V • Mengelola sampah di TPS V V • Mengangkut sampah dari TPS ke TPA V V • Mengelola TPA V • Melakukan pemilahan sampah* V V • Melakukan penarikan retribusi sampah • Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) V • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah V • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah V MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala

kab/kota V

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan

V

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

V

Page 41: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

39

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.17 Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Trenggalek

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak

Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif

Dilaksanakan • Target capaian pelayanan

pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini

Ada Target 50 %

V

• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah

Tidak ada

• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah

Tidak ada

• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS

Tidak ada

• Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS

Tidak ada

• Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Ada - Sampah rumah tangga diambil

gerobak RT mulai pukul 14.00-04.00 - Gerobak Sampah RT & warga boleh

membuang ke TPS mulai pukul 14.00-04.00

- Pengangkutan dari TPS ke TPA mulai pukul 04.00-10.00

V

Page 42: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

40

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak

Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan

Tidak Efektif Dilaksanakan

• Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah

Tidak ada

• Retribusi sampah atau kebersihan Tidak ada

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 43: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

41

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.3.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan Jelaskan mengenai sistem pengelolaan persampahan yang ada, baik untuk sistem pengangkutan, penyimpanan sementara, dan pemrosesan akhir, serta kegiatan 3R. Penjelasan ini perlu memuat mengenai teknologi yang dipergunakan di setiap sistem yang ada. Tuliskan informasi mengenai jumlah masyarakat penerima manfaat masing-masing sistem untuk mengetahui tingkat layanan dari sistem pengelolaan persampahan yang ada.

Page 44: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

42

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 3.3 Peta cakupan layanan persampahan

Page 45: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

43

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 3.4 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan

Page 46: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

44

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.18 Diagram sistem sanitasi pengelolaan Persampahan

Input User Interface Pengumpulan setempat

Penampungan sementara Pengangkutan Pengolahan

semi akhir Pembuangan

akhir

Sampah organik

Tong sampah skala rumah tangga

Gerobak dan motor sampah

TPS, container Truk sampah

-

TPA

Kompos skala rumah tangga

Residu: gerobak dan motor sampah -

Tong sampah jalan Gerobak dan motor sampah -

Kompos skala fasum Residu: Gerobak dan motor sampah -

Sampah anorganik

Tong sampah skala rumah tangga

Gerobak dan motor sampah

TPS, container Truk sampah Daur ulang TPA Tong sampah jalan Gerobak dan motor sampah

Tong sampah Fasum Gerobak dan motor sampah

Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012

Tabel 3.19 Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Trenggalek

Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan

Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data

User Interface

Tong sampah skala rumah tangga Jumlah Dinas PU Perkimsih

Tong sampah jalan Jumlah Dinas PU Perkimsih Tong sampah fasum Jumlah Dinas PU Perkimsih Kompos skala rumah tangga Jumlah Dinas PU Perkimsih

Kompos skala fasum Jumlah Dinas PU Perkimsih

Pengumpulan setempat Gerobak dan motor sampah Jumlah

Gerobak sampah: 21 unit. Motor sampah: 3 unit

Dinas PU Perkimsih

Penampungan sementara TPS, container Jumlah TPS : 7 unit, container: 12 unit

Dinas PU Perkimsih

Pengangkutan Truk sampah Jumlah 10 unit Dinas PU Perkimsih Pengolahan semi akhir Tempat daur ulang Jumlah 1 unit Dinas PU Perkimsih

Pembuangan akhir TPA Volume sampah

TPA Srabah: 50,022 m3/hari TPA Bengkorok: 13, 524 m3/hari

Dinas PU Perkimsih

Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012

Page 47: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

45

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.3.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK Jelaskan tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan, informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan persampahan, serta informasi mengenai akses, pengaruh, dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-06: Kajian PMJK, Promosi Higiene, dan Sanitasi Sekolah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.20 Pengelolaan persampahan di tingkat kecamatan

Jenis kegiatan Dikelola oleh Masyarakat

Dikelola oleh Sektor

Formal di tingkat

Kelurahan/Kecamatan

Dikelola Pihak

Swasta Keterangan

RT RW L P L P L P L P

Pengumpulan sampah dari rumah V V V V Pemilahan sampah di TPS V V V V Pengangkutan Sampah ke TPS V V V V Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan sampah di TPA V V V V Para Penyapu Jalan Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Tabel 3.21 Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten

Jenis Kegiatan Dikelola oleh

Kabupaten/Kota Dikelola oleh Masyarakat

Dikelola oleh

Sektor Formal di Tingkat

Dikelola Pihak

Swasta

L P L P L P L P Pengumpulan sampah dari rumah V V Pemilahan sampah di TPS V V Pengangkutan Sampah ke TPS V V Pengangkutan sampah ke TPA V V Pemilahan sampah di TPA V V V V Para Penyapu Jalan V V

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Tabel 3.22 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Sub Sektor

Nama Program / Proyek / Layanan

Pelaksana/PJ Tahun Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak

Fungsi Rusak PM JDR MBR

- - - - - - - - - - -

Catatan: Saat ini belum ada proyek layanan terkait persampahan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Trenggalek

Page 48: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

46

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.3.4. Pemetaan Media Jelaskan mengenai penggunaan berbagai media komunikasi untuk menunjang pengelolaan air limbah domestik. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-05: Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini

Tabel 3.23 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana

Tujuan kegiatan

Khalayak sasaran

Pesan kunci

Pembelajaran

- - - - - - - - Catatan: Saat ini belum ada kegiatan komunikasi terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek

Tabel 3.24 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Nama Media Jenis Acara

Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media

- - - - - - Catatan: Saat ini belum ada media komunikasi terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek

Tabel 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi

No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan

Sanitasi Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama

- - - - - Catatan: Saat ini belum ada kerjasama terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek

Tabel 3.26 Daftar Mitra Potensial

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

- - - - Catatan: Saat ini belum ada mitra potensial terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek

3.3.5. Partisipasi Dunia Usaha Jelaskan berbagai penyedia layanan (service provider) yang ada dalam pengelolaan persampahan yang berasal dari dunia usaha maupun LSM, di kabupaten/kota. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-02: Survei Penyedia Layanan Sanitasi” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.27 Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Nama Provider Tahun mulai

operasi Jenis kegiatan

- - - - Catatan: Saat ini belum ada penyedia layanan pengelolaan persampahan di Kabupaten Trenggalek

Page 49: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

47

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan persampahan. Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.28 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan

No Subsektor/SKPD n-4 n-3 n-2 n-1 n Rata-rata

Pertumbuhan (%)

1 Belanja Pengelolaan Persampahan - - 850

juta 350 juta

1,8 milyar

- -

Retribusl Sampah - - - - - - -

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.3.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sebutkan Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak terkait pengelolaan persampahan di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun non-infrastruktur. Belum adanya tempat pengolahan sampah terpadu 3.4. Pengelolaan Drainase Lingkungan Berikan penjelasan detail mengenai kondisi riil pengelolaan drainase lingkungan di kabupaten/kota saat ini, baik yang terkait dengan kualitas dan kuantitas infrastruktur maupun aspek non-infrastruktur lainnya. Jelaskan permasalahan prioritas yang dihadapi terkait dengan pengelolaan drainase lingkungan. 3.4.1. Kelembagaan Jelaskan aspek legal formal (peraturan maupun kebijakan yang ada mengenai pengelolaan drainase di tingkat kabupaten/kota) Jelaskan institusi yang berwenang dalam pengelolaan drainase (baik operator maupun regulator). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-03: Kajian Kelembagaan dan Kebijakan” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Page 50: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

48

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.29 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan

FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota V • Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target • Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target V PENGADAAN SARANA • Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan V V PENGELOLAAN • Membersihkan saluran drainase lingkungan V V • Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak • Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan)

dalam pengurusan IMB V

PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk

penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun V V

• Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer

V

• Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan V • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan V MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase

lingkungan skala kab/kota V

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan

V

• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

V

Sumber:Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 51: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

49

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Trenggalek

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak Ada

Efektif Dilaksanakan

Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

DRAINASE LINGKUNGAN

• Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini

V

• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan

V

• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

V

• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder

V

• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan

V

Sumber:Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 52: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

50

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.4.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan Jelaskan sistem pengelolaan drainase lingkungan yang ada di kabupaten/kota. Penjelasan ini perlu memuat mengenai teknologi yang digunakan. Informasikan jumlah masyarakat penerima manfaat untuk mengetahui tingkat layanan dari sistem pengelolaan drainase lingkungan tersebut.

Page 53: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

51

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 3.5 Peta jaringan drainase Kabupaten Trenggalek

Page 54: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

52

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.31 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan

Input User

Interface Penampungan

Awal Pengaliran

Pengolahan Akhir

Pembuangan/ Daur Ulang

Kode/Nama Aliran

Air cucian dari dapur

Tempat cuci piring - Saluran

terbuka/tertutup - -

Saluran drainase/

sungai

Air mandi Lubang Pembuangan - Saluran

terbuka/tertutup - -

Air cucian pakaian

Pembuangan Air Cucian - Saluran

terbuka/tertutup - -

Air hujan Talang Sumur resapan Saluran

terbuka/tertutup - -

Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012

Tabel 3.32 Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Trenggalek

Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan

Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data

Sumber Data

User interface Tempat Cuci Piring Lubang Pembuangan Pembuangan air cucian Talang Penampungan Awal Sumur resapan Pengaliran Saluran terbuka/tertutup Pengolahan Akhir Pembuangan/Daur Ulang

Kode/Nama Aliran

Saluran drainase/sungai

Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012 3.4.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK Jelaskan tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase, informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan persampahan, Informasi akses, pengaruh, dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-06: Kajian PMJK, Promosi Higiene, dan Sanitasi Sekolah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Page 55: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

53

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.33 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan

Kelurahan/Desa

Jumlah Kondisi Drainase

Saat Ini Pembersihan Drainase Pengelola oleh Bangunan Di Atas Saluran

RT RW Lancar Mampet Rutin Tidak Rutin Pemerintah

Kota Kelurahan

Masyarakat (RT /RW) Swasta Ada Tidak Ada

L P L P L P

Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo

Sumber:Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 56: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

54

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Sub Sektor Nama Program /

Proyek / Layanan Pelaksana/PJ

Tahun Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak

Fungsi Rusak PM JDR MBR

- - - - - - - - - - - Catatan : Saat ini belum ada proyek layanan yang berbasis masyarakat terkait drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Page 57: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

55

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.4.4. Pemetaan Media Berikan informasi mengenai penggunaan berbagai media komunikasi untuk menunjang pengelolaan drainase. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-05: Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana

Tujuan kegiatan

Khalayak sasaran

Pesan kunci

Pembelajaran

- - - - - - - - Catatan : Saat ini belum ada kegiatan komunikasi terkait drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek

Tabel 3.36 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Nama Media Jenis Acara

Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media

- - - - - - Catatan : Saat ini belum ada media komunikasi terkait drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek

Tabel 3.37 Kerjasama terkait Sanitasi

No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan

Sanitasi Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama

1. Drainase Lingkungan Pembangunan Saluran Drainase - Perusahaan Rokok - Hibah UangTunai

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012

Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

1. Perusahaan Rokok

Pembangunan Infrastruktur Drainase - Hibah Uang Tunai

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.4.5. Partisipasi Dunia Usaha Beri penjelasan mengenai berbagai penyedia layanan (service provider) yang ada dalam pengelolaan drainase yang berasal dari dunia usaha maupun LSM, di kabupaten/kota. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-02: Survei Penyedia Layanan Sanitasi” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.39 Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten Trenggalek

No Nama Provider Tahun mulai

operasi Jenis kegiatan

- - - - Catatan : Saat ini belum ada penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek

Page 58: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

56

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

3.4.6. Pendanaan dan Pembiayaan Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan drainase. Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi (sekiranya ada). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.

Tabel 3.40 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase

No Subsektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata Pertumbuhan

(%) 1 Drainase 879,405,000 3,763,350,000 5,474,970,302 2,686,295,800 3,572,146,200 3,275,233,460 Fluktuatif

Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.4.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sebutkan Isu Strategi dan Permasalahan Mendesak terkait pengelolaan drainase di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun non-infrastruktur. 3.5. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Berisi penjelasan ringkas terkait kondisi riil pengelolaan komponen terkait sanitasi di kabupaten/kota saat ini 3.5.1. Pengelolaan Air Bersih Berikan informasi umum mengenai pengelolaan air bersih yang ada di kabupaten/kota (yang dikelola oleh PDAM, HIPAM, dan swadaya masyarakat). Tampilkan informasi terkait dengan: (i) informasi umum mengenai kualitas air, (ii) kontiunitas pengalirannya, dan (iii) tingkat kebocoran. Sebutkan juga permasalahan spesifik dan paling prioritas yang dihadapi.

Page 59: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

57

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 3.6 Peta cakupan layanan air bersih

Page 60: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

58

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 3.41 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten

No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan

1 Pengelola PDAM/ BPAM 2 Tingkat Pelayanan % 3 Kapasitas Produksi Lt/detik 4 Kapasitas Terpasang Lt/detik 5 Jumlah Sambungan Rumah (Total) Unit 6 Jumlah Kran Air Unit 7 Kehilangan Air (UFW) % 8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) M3 9 Jumlah pelanggan per kecamatan Kec. Bendungan Pelanggan Kec. Dongko Pelanggan Kec. Durenan Pelanggan Kec. Gandusari Pelanggan Kec. Kampak Pelanggan Kec. Karangan Pelanggan Kec. Munjungan Pelanggan Kec. Panggul Pelanggan Kec. Pogalan Pelanggan Kec. Pule Pelanggan Kec. Suruh Pelanggan Kec. Trenggalek Pelanggan Kec. Tugu Pelanggan Kec. Watulimo Pelanggan

Sumber: PDAM Kabupaten Trenggalek, 2012 3.5.2. Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga Berikan informasi mengenai kondisi pengelolaan air limbah industri rumah tangga saat ini. Tampilkan informasi terkait dengan: jenis industri rumah tangga, lokasi, dan jumlah industri rumah tangga yang ada serta pengolahan yang sudah dilakukan (baik yang dilakukan secara mandiri maupun secara komunal). Beberapa contoh industri rumah tangga adalah: pembuatan tahu, pembuatan batu bata, industri batik rumah tangga dll. Sebutkan juga permasalahan spesifik dan paling prioritas yang dihadapi.

Tabel 3.42 Pengelolaan limbah industri rumah tangga di Kabupaten Trenggalek

Jenis Industri Rumah Tangga

Lokasi Jumlah industri RT Jenis Pengolahan

Kapasitas (m3/hari)

Indutri Tepung Tapioka Pogalan, Depok, Sumberdadi, Ngares, Dawuhan, Jatiprahu, Prambon dan Ngelinggis

203 Sentra IPAL Komunal

1 m3/Jam

Industri Tempe Kelutan, Nglebeng, Kertosono, Jambu, Karanganyar, Gamping, Tamanan, Ngentrong, Sukowetan dan Sambirejo

157 Belum Ada IPAL -

Indusri Tahu Nglongsor dan Gondang

47 Belum Ada IPAL -

Page 61: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

59

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Jenis Industri Rumah Tangga Lokasi Jumlah industri RT

Jenis Pengolahan

Kapasitas (m3/hari)

Industri Pemindangan Tawang, Kampung baru, Gares, Bengkorok, Prigi dan Margomulyo

48 Sentra IPAL Komunal

1 m3/Jam

Indusri Gula Merah Kelapa

Jajar, Karangrejo, Gemaharjo, Dukuh dan Prigapus

175 Belum ada IPAL -

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek, 2012 3.5.3. Pengelolaan Limbah Medis

Limbah medis merupakan hasil buangan dari aktivitas medis. Limbah medis harus segera diolah atau ditempatkan terpisah berdasarkan klasifikasi limbah medis dalam wadah yang tertutup, tidak tercampur dengan limbah non medis, serta pembatasan akses lokasi dan pemilihan tempat yang tepat. Sumber limbah medis adalah sebagai berikut:

- Unit pelayanan kesehatan dasar - Unit pelayanan kesehatan rujukan - Unit pelayanan kesehatan penunjang ( laboratorium) - Unit pelayanan non kesehatan ( farmasi )

Pengelolaan limbah medis di Kabupaten Trenggalek direncanakan dilakukan di rumah sakit, poliklinik,

laboratorium medis, seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu di seluruh kecamatan. Pengolahan limbah medis dilakukan dengan sterilisasi terlebih dahulu kemudian dilakukan reduce, reuse, recycle dan treatment. Limbah medis yang telah disterilisasi dan dipisah berdasarkan jenisnya dapat diangkut dengan truk kontainer tertutup dan harus dibersihkan secara berkala. Proses sterilisasi juga dapat dilakukan melalui proses pembakaran di incenerator. Proses pembakaran terkadang masih menghasilkan abu yang berbahaya sehingga perlu pengelolaan lebih lanjut. Secara umum, penanganan limbah medis di Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut:

1. Limbah medis yang dapat di daur ulang dapat langsung di bawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang

2. Limbah radioaktif disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui 3. Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat di buang ke dalam saluran pembuangan air 4. Limbah kimia berbahaya dapat di daur ulang dengan distilasi, ekstraksi dan elektrolisis 5. Limbah yang tidak dapat di daur ulang akan dibakar (insinerasi)

Berikut tabel pengelolaan limbah medis di Kabupaten Trenggalek.

Tabel 3.43 Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan

Nama Fasilitas Kesehatan

Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari)

IPAL

RSUD dr. Sudomo

Limbah cair, Limbah padat dan B3

3 m3/Jam

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek, 2012

Page 62: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

59

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI

DAN YANG AKAN DIRENCANAKAN 4.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higien

Masyarakat di Kabupaten Trenggalek belum seluruhnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di mana indikator yang termasuk di dalam PHBS ini adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, menimbang bayi dan balita, Asi ekslusif, mencuci tangan pakai sabun, menggunakan air bersih, menggunakan jamban, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap dan tidak merokok di dalam rumah. Hasil pemantauan pada tahun 2010 dari 2.755 rumah tangga yang disurvei terdapat 986 (35,79%) rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan di dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2009 – 2014 diharapkan pada tahun 2014 persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS sebesar 70%. Adapun untuk indikator PHBS yang lain seperti penggunaan jamban, dari 157 desa yang ada di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2010 masih 49 desa ( 31,21%) yang sudah Open Defecation Free (ODF).

Pada tahun 2012, Kabupaten Trenggalek berkomitmen untuk mendukung program PPSP dengan melaksanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Berdasarkan SKPD Dinas Kesehatan, terdapat 3 program diantaranya program upaya kesehatan masyarakat, program pengawasan obat dan makanan serta program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Semua program tersebut dialokasikan melalui APBD II. Indikasi biaya untuk ketiga program tersebut sebesar 1,5 M. Di dalam program upaya kesehatan masyarakat terdapat kegiatan penyusunan studi EHRA yang merupakan dokumen pendukung Buku Putih Sanitasi (BPS). Selain Dinas Kesehatan, Bappeda juga mendukung program PPSP dengan melaksanakan kegiatan penyusunan Master Plan Kesehatan, fasilitasi kegiatan tim kabupaten/kota sehat, studi keuangan PPSP, studi kelembagaan PPSP dan fasilitasi penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten. Indikasi biaya kegiatan PPSP di Bappeda sebesar 600 juta.

Tabel 4.1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun n+1

Rencana program dan kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun 2013 (n+1)

No Nama program/kegiatan satuan volume Indikasi

biaya (Rp.) (juta)

Sumber pendanaan/pembiayaan

SKPD penanggungjawab

Sumber dokumen

perencanaan

1 Prorgam Upaya Kesehatan Masyarakat

9,448.05 DAU Dinas Kesehatan Renstra Dinkes 2010-2015

2 Program Pengawasan obat dan makanan

18.70 DAU Dinas Kesehatan Renstra Dinkes 2010-2015

3 Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

500 DAU Dinas Kesehatan Renstra Dinkes 2010-2015

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

Sebagai tindak lanjut dari program dan kegiatan PHBS tahun 2012, maka Dinas Kesehatan juga merencanakan berbagai program di tahun 2013. Berdasarkan Renstra Dinas kesehatan tahun 2010-2015, terdapat 3 program yaitu program upaya kesehatan masyarakat dengan estimasi biaya

Page 63: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

60

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

sebesar 9,4 M. Program pengawasan obat dan makanan sebesar 18,7 M dan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebesar 500 juta.

Tabel 4.2 Kegiatan PHBS dan promosi higiene yang sedang berjalan

Kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun 2012 (n)

No Nama program/kegiatan satuan volume Biaya

(Rp.)(juta) Sumber

dana Lokasi kegiatan Pelaksana kegiatan

1. Progam Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Penyelengaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menular dan wabah

paket 1 200 APBD II Puskesmas dan Dinkes

Dinas Kesehatan

2. Peningkatan Kesehatan masyarakat

paket 1 250 APBD II Puskesmas dan Dinkes

Dinas Kesehatan

3. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

paket 1 100 APBD II Dinkes , 22 Puskesmas dan 12 Kecamatan

Dinas Kesehatan

4. Peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita, Anak Usia sekolah, Remaja dan Usila.

paket 1 500 APBD II Dinkes dan Puskesmas

Dinas Kesehatan

5. Penyusunan Studi EHRA paket 1 83.333 APBD II Dinkes Dinas Kesehatan

2 Program Pengawasan obat dan makanan

paket 1 75 APBD II Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan

3 Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

paket 1 300 APBD II Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan

4. Kegiatan Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan

paket 1 275 APBD II Bappeda Bappeda

5. Fasilitasi Kegiatan Tim Kabupaten/ Kota sehat Kabupaten Trenggalek

paket 1 75 APBD II Bappeda Bappeda

6. Studi Keuangan PPSP paket 1 50 APBD II Bappeda Bappeda

7. Studi Kelembagaan PPSP paket 1 50 APBD II Bappeda Bappeda

8. FasilitasiPPSP paket 1 100 APBD II Bappeda Bappeda

9. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Page 64: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

61

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun 2012 (n)

No Nama program/kegiatan satuan volume Biaya

(Rp.)(juta) Sumber

dana Lokasi kegiatan Pelaksana kegiatan

1. Koordinasi Penilaian Kota sehat adipura

paket 1 50 APBD II Kota Trenggalek KLH

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Pengelolaan air limbah juga mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dokumen perencanaan yang mengalokasikan program terkait pengelolaan air limbah diantaranya Renstra Dinas Perkimsih tahun 2010-2015, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang keciptakaryaan tahun 2010-2015 dan Renstra Kantor Lingkungan Hidup tahun 2010-2015. Pada tahun 2013, pembangunan MCK tetap dilaksanakan oleh Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek sebesar 30 unit melalui dana APBD II. Kegiatan Dinas PU Perkimsih di tahun 2013 yang juga menggunakan dana APBD II diantaranya pembangunan sanitasi lingkungan sepanjang 6.000 m dengan estimasi biaya sebesar 1,5 M. Bantuan dana pusat juga membantu pemerintah kabupaten melalui DAK dan APBN dengan estimasi biaya 5,445 M. Selain itu dalam upaya mengurangi dan memanfaatkan limbah kotoran hewan maka Kantor Lingkungan Hidup merencanakan kegiatan pembangunan biogas sebesar 5 unit.

Tabel 4.3 Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun n+1

Rencana program dan kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2013 (n+1)

No Nama

program/kegiatan satuan volume

Indikasi biaya

(Rp.)(Juta)

Sumber pendanaan/pembiayaan

SKPD penanggungjawab

Sumber dokumen

perencanaan

1. Program Peningkatan Sarana Prasarana Penyehatan Lingkungan dan Permukiman

1. Kegiatan Pembangunan MCK

Unit 30 2,250 APBD II Din PU Perkimsih Renstra Din PU Perkimsih 2010-2015

2. Program Pengembangan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan lainnya

1. Kegiatan Pembangunan Sanitasi Lingkungan

Meter 6000 1,500 APBD II Din PU Perkimsih Renstra Din PU Perkimsih 2010-2015

3 Pemantauan Kualitas

Page 65: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

62

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Rencana program dan kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2013 (n+1)

No Nama

program/kegiatan satuan volume Indikasi

biaya (Rp.)(Juta)

Sumber pendanaan/pembiayaan

SKPD penanggungjawab

Sumber dokumen

perencanaan

Lingkungan

1. Kegiatan Pembangunan Biogas

Unit 5 250 APBD II Kantor LH Renstra KLH 2010-2015

4 Infrastruktur Air Limbah

1. Kegiatan Infrastruktur sanitasi lingkungan (DAK)

paket 9 2,500 DAK Din PU Perkimsih RPIJM Bidang Cipta Karya 2010-2015

2. Pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem on-site/sanimas

Kawasan 2 2,945 APBN Din PU Perkimsih RPIJM Bidang Cipta Karya 2010-2015

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

Pengelolaan air limbah domestik ditekankan pada upaya mencegah pencemaran lingkungan. Upaya untuk mengurangi dan mengolah air limbah domestik baik grey water maupun black water dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan. Pada tahun 2012, dilakukan pembangunan MCK sebesar 5 unit yang menggunakan dana APBD II dan Bantuan Keuangan provinsi. Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi juga dibantu melalui dana DAK. Selain kegiatan yang bersifat pembangunan, pemerintah Kabupaten Trenggalek juga melakukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup.

Tabel 4.4 Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan

Kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2012 (n)

No Nama program/kegiatan satuan volume Biaya (Rp.)(Juta)

Sumber dana

Lokasi kegiatan

Pelaksana kegiatan

1. Program Lingkungan sehat Perumahan

1. Kegiatan Pembangunan MCK unit 1 90 APBD II tersebar Dinas PU Perkimsih

2. Pembangunan Prasarana dan Sarana Sanitasi Lingkungan

unit 6 1,049.917 DAK tersebar Dinas PU Perkimsih

3. Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman

1. Pengadaan MCK unit 4 200 BK Provinsi tersebar Dinas PU

Page 66: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

63

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2012 (n)

No Nama program/kegiatan satuan volume Biaya

(Rp.)(Juta) Sumber

dana Lokasi

kegiatan Pelaksana kegiatan

Perkimsih

4. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1. Pengawasan dan Pemantauan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup bagi kegiatan/usaha

paket 1 50 APBD II tersebar KLH

2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

paket 1 1,148.206 DAK Kabupaten Trenggalek

KLH

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan

Pada tahun 2013, pembangunan TPS tetap diprioritaskan oleh Dinas PU Perkimsih dengan menambah jumlah TPS sebesar 3 unit. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya TPS eksisting pada beberapa lokasi. Selain melakukan penambahan kuantitas TPS, maka perlu perawatan maupun renovasi agar fungsi TPS berjalan secara optimal. Dalam upaya penyehatan lingkungan permukiman, juga direncanakan kegiatan pengolahan limbah air mandi melalui dana APBD II dengan estimasi sebesar 250 juta.

Tabel 4.5 Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini ( tahun n+1)

Rencana program dan kegiatan Pengelolaan persampahan tahun 2013 (n+1)

No Nama

program/kegiatan satuan volume

Indikasi biaya

(Rp.)(Juta)

Sumber pendanaan/pembiayaan

SKPD penanggungjawab

Sumber dokumen

perencanaan

1. Program Kinerja Pengelolaan Persampahan

1. Kegiatan Pembuatan TPS rehab rumah Jaga+pagar

Unit 3 350 APBD II Dinas PU Perkinsih Rensrta Din PU Perkimsih 2010-2015

2. Renovasi TPS Unit 3 500 APBD II Dinas PU Perkinsih Rensrta Din PU Perkimsih 2010-2015

3. Pembelian Bulldozer

Unit 1 1,500 APBD II Dinas PU Perkinsih Rensrta Din PU Perkimsih 2010-2015

4. Pengulahan limbah air mindi

Meter3 25x20x1,5 250 APBD II Dinas PU Perkinsih Rensrta Din PU Perkimsih 2010-2015

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

Page 67: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

64

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat perekonomian masyarakat maka timbulan sampah juga akan semakin besar. Pengembangan sarana dan prasarana persampahan di Kabupaten Trenggalek diprioritaskan pada kawasan perkotaan. Pada tahun 2012, pengelolaan persampahan diprioritaskan pada pengembangan TPS yang mendapatkan bantuan pendanaan dari BK provinsi dengan volume 100 unit. Pengadaan sarana dan prasarana persampahan yang dialokasikan Dinas PU Perkimsih melalui dana APBD II sebesar 975.000.000.

Tabel 4.6 Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan

Kegiatan Pengelolaan persampahan tahun 2012 (n)

No Nama

program/kegiatan satuan volume Biaya

(Rp.)(juta) Sumber dana Lokasi

kegiatan Institusi Pelaksana

1 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

1. Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan (pengadaan alat angkutan darat bermotor/tidak bermotor, alat-alat Bengkel, pengadaan konstruksi jaringan air, pengadaan sarana prasarana)

paket 1 975 APBD Dinas PU Perkimsih

Dinas PU Perkimsih

2. Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman

1. Pengadaan tempat Pembuangan Sampah

unit 100 500 BK Provinsi tersebar Dinas PU Perkimsih

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan

Pada tahun 2013, terjadi peningkatan anggaran pengelolaan drainase. Terjadi kenaikan anggaran yang sangat signifikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Bertambahnya anggaran pembiayaan drainase lingkungan juga seiring dengan jumlah satuan drainase yang dibangun. Selain menampung dan mengalirkan limpasan air hujan maka upaya yang dilakukan adalah meresapkan ke dalam tanah melalui kegiatan pembangunan biopori. Biopori direncanakan tersebar di 33 titik dengan estimasi biaya sebesar 100 juta.

Page 68: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

65

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 4.7 Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1)

Rencana program dan kegiatan Pengelolaan drainase tahun 2013 (n+1)

No Nama

program/kegiatan satuan volume

Indikasi biaya (Rp.) (Juta)

Sumber pendanaan/pembiayaan

SKPD penanggungjawab

Sumber dokumen perencanaan

1 Program Peningkatan Sarana Prasarana Penyehatan Lingkungan dan Permukiman

1. Kegiatan Pembangunan Drainase lingkungan

Unit 30 2,500 APBD II Dinas PU perkimsih Renstra Din PU Perkimsih 2010-2015

2. Pemantauan Kualitas Lingkungan

1. Kegiatan Pembangunan Biopori

Unit/ titik 33 100 APBD II Kantor LH Renstra KLH 2010-2015

3. Infrastruktur drainase perkotaan/

Pembangunan drainase

Meter 2 8,000 APBN, APBD Dinas PU perkimsih RPIJM Bidang Cipta Karya 2010-2015

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

Drainase lingkungan memiliki fungsi utama sebagai penampung dan pengaliran air hujan agar tidak menggenangi suatu kawasan. Dalam lingkup kawasan permukiman, drainase lingkungan memegang peranan pening untuk menghindari genangan di musim hujan. Pada tahun 2012, Dinas PU Perkimsih melaksanakan kegiatan pengadaan konstruksi saluran drainase agar tercipta lingkungan yang sehat. Pembiayaan program lingkungan sehat perumahan berasal dari APBD II dan BK provinsi.

Tabel 4.8 Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan

Kegiatan Pengelolaan drainse tahun 2012 (n)

No Nama

program/kegiatan satuan volume

Biaya (Rp.)(juta)

Sumber dana Lokasi

kegiatan Pelaksana kegiatan

1. Program Lingkungan sehat Perumahan

1. Pengadaan Konstruksi Saluran/drainase

meter 2400 1,035 APBD II tersebar Dinas Pu Perkimsih

2. Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman

1. Pengadaan Konstruksi

meter 2500 1,250 BK Provinsi tersebar Dinas Pu Perkimsih

Page 69: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

66

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Kegiatan Pengelolaan drainse tahun 2012 (n)

No Nama

program/kegiatan satuan volume

Biaya (Rp.)(juta)

Sumber dana Lokasi

kegiatan Pelaksana kegiatan

Saluran/drainase

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi

Rencana tahun 2013, program sanitasi sub sektor air bersih juga dianggarkan melalui Renstra Dinas PU Perkimsih tahun 2010-2015 dan dokumen KUA PPAS tahun 2013. Berdasarkan Renstra Dinas PU Perkimsih tahun 2010-2015, kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan pembangunan jaringan air bersih dan perpipaan sebesar 34 unit dengan indikasi biaya 4,5 milyar. Selain itu dalam upaya untuk memberikan pedoman bagi pengembangan sistem penyediaan air bersih maka disusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dengan indikasi biaya sebesar 300 juta.

Tabel 4.9 Rencana program dan kegiatan saat ini ( tahun n+1)

Rencana program dan kegiatan Sanitasi sub sektor Air Bersih tahun 2013 (n+1)

No Nama

program/kegiatan satuan volume

Indikasi biaya (Rp.) (Juta)

Sumber pendanaan/pembiayaan

SKPD penanggungjawab

Sumber dokumen

perencanaan

1. Program pengembangan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan lainnya

1. Kegiatan Pembangunan Jaringan Air bersih/air minum dan perpipaan

Unit / titik 34 4,500 APBD II Din PU Perkimsih Renstra Din PU Perkimsih 2010-2015

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

Komponen terkait sanitasi lainnya di Kabupaten Trenggalek diprioritaskan pada sub sektor air bersih. Air bersih merupakan komponen yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup masyarakat. Pada tahun 2012, dianggarkan pengadaan konstruksi jaringan air bersih / air minum melalui pendanaan oleh BK provinsi sebesar 3.051 unit. Pembangunan sarana dan prasarana air minum juga dianggarkan melalui DAK sebesar 16 unit. Selain kegiatan yang dianggarkan melalui BK provinsi maupun APBN melalui DAK, kegiatan yang terkait dengan air bersih juga dianggarkan melalui APBD II dengan kegiatan pembangunan air bersih/air minum, pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) dan penyediaan air bersih saat terjadi bencana alam.

Page 70: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

67

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 4.10 Kegiatan yang sedang berjalan

Kegiatan Sanitasi sub sektor Air Bersih tahun 2012 (n)

No Nama

program/kegiatan satuan volume Biaya (Rp.)(juta) Sumber dana

Lokasi kegiatan

Pelaksana kegiatan

1. Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman

1. Pengadaan Konstruksi jaringan air bersih/ air minum

unit 3051 750 BK Provinsi tersebar Dinas PU Perkimsih

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan jaringan pengairan lainnya

1. Pembangunan prasarana dan sarana Air minum

unit 16 1,895.188.5 DAK tersebar Dinas PU Perkimsih

2. Pembangunan jaringan air bersih/ air minum

unit 4 250 APBD II tersebar Dinas PU Perkimsih

3. Program Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

paket 1 75 APBD II Dinas PU Perkimsih

Dinas PU Perkimsih

4. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

1. Penyediaan air bersih untuk korban bencana alam

Paket/

tangki

500 200 APBD II tersebar Dinas PU Perkimsih

Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)

Page 71: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

68

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

5.1. Area Berisiko Sanitasi Pengelolaan sanitasi meliputi antara lain pengelolaan air bersih, sampah, limbah dan drainase

lingkungan yang berkaitan langsung dengan kualitas lingkungan hidup dan kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, mengelola sanitasi secara baik sama dengan menjaga kelestrasian lingkungan hidup, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Selanjutnya untuk membangun keseimbangan hak dan kewajiban antara negara dan masyarakatnya, maka pengelolaan sanitasi harus didasarkan prinsip pembangunan partisipatif yakni pembangunan yang melibatkan semua pemangku kepentingan.

Penentuan area beresiko dilakukan melalui penilaian dengan metode pemberian skor berdasarkan data sekunder yang telah tersedia.Indikator-indikator yang digunakan untuk menentukan prioritas skoring merupakan juga hasil kesepakatan yang diambil antar SKPD dan studi EHRA. Beberapa indikator yang digunakan untuk skoring dari data sekunder adalah:

a. Kepadatan Penduduk; b. Angka Kemiskinan; c. Daerah yang dialiri sungai; d. Rawan banjir. Peta area beresiko Kabupaten Trenggalek dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai skoring 1-4 dengan

rincian sebagai-berikut : Skor 4 : Resiko Sangat Tinggi berwarna merah. Skor 3 : Resiko Tinggi berwarna kuning. Skor 2 : Berisiko Sedang berwarna biru. Skor 1 : Kurang Berisiko berwarna hijau. Hasil akhir penilaian terhadap area beresiko untuk Kabupaten Trenggalek telah ditetapkan oleh

kelompok kerja Sanitasi Kabupaten Trenggalek berdasarkan skor penilaian terhadap data sekunder, data EHRA, dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait Sektor Sanitasi. Hasil analisis data sekunder, persepsi SKPD dan EHRA juga hasil kesepakatan kelompok kerja sanitasi Kabupaten Trenggalek menunjukkan area berisiko pada tingkat desa dan kelurahan sebagaimana terlihat pada peta dan tabel berikut ini.

Page 72: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

69

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 5.1 Peta area berisiko sanitasi berdasarkan data sekunder

Page 73: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

70

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 5.2 Peta area berisiko sanitasi berdasarkan Studi EHRA

Page 74: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

71

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 5.3 Peta area berisiko sanitasi berdasarkan persepsi SKPD

Page 75: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

72

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Peta 5.1 Peta area berisiko sanitasi

Page 76: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

73

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

Tabel 5.1 Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya No Area Berisiko*) Wilayah Prioritas Penyebab utama risiko

1. Risiko Sangat Tinggi Desa Dawuhan, Kec. Trenggalek Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

2. Risiko Sangat Tinggi Desa Ngares, Kec. Trenggalek Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

3. Risiko Sangat Tinggi Desa Tegaren, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

4. Risiko Sangat Tinggi Desa Dermosari, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

5. Risiko Sangat Tinggi Desa Jambu, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

6. Risiko Sangat Tinggi Desa Duren, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

7. Risiko Sangat Tinggi Desa Nglinggis, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

8. Risiko Sangat Tinggi Desa Pucanganak, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

9. Risiko Sangat Tinggi Desa Gading, Kec. Tugu Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

10 Risiko Sangat Tinggi Desa Malasan, Kec. Durenan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

11. Risiko Sangat Tinggi Desa Durenan, Kec. Durenan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

12. Risiko Sangat Tinggi Desa Ngadisuko, Kec. Durenan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

13. Risiko Sangat Tinggi Desa Kendalrejo, Kec. Durenan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

14. Risiko Sangat Tinggi Desa Semarum, Kec. Durenan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

15. Risiko Sangat Tinggi Desa Kedunglurah, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

16. Risiko Sangat Tinggi Desa Wonocoyo, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

17. Risiko Sangat Tinggi Desa Mlinjon, Kec. Suruh Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

18. Risiko Sangat Tinggi Desa Bendoroto, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

19. Risiko Sangat Tinggi Desa Bangun, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

20. Risiko Sangat Tinggi Desa Tawing, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

21. Risiko Sangat Tinggi Desa Munjungan, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

22. Risiko Sangat Tinggi Desa Karangturi, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

23. Risiko Sangat Tinggi Desa Besuki, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

24. Risiko Sangat Tinggi Desa Craken, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

25. Risiko Sangat Tinggi Desa Sobo, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik

Page 77: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

74

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

No Area Berisiko*) Wilayah Prioritas Penyebab utama risiko 26. Risiko Sangat Tinggi Desa Ngulung Kulon, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 27. Risiko Sangat Tinggi Desa Ngulung Wetan, Kec. Munjungan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 28. Risiko Sangat Tinggi Desa Besuki, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 29. Risiko Sangat Tinggi Desa Wonocoyo, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 30. Risiko Sangat Tinggi Desa Panggul, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 31. Risiko Sangat Tinggi Desa Nglebeng, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 32. Risiko Sangat Tinggi Desa Ngrencak, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 33. Risiko Sangat Tinggi Desa Ngrambingan, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 34. Risiko Sangat Tinggi Desa Banjar, Kec. Pogalan Pengelolaan Sampah dan

Pencemaran Air Limbah Domestik 35. Risiko Tinggi Desa Botoputih, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 36. Risiko Tinggi Desa Dompyong, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 37. Risiko Tinggi Desa Depok, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 38. Risiko Tinggi Desa Srabah, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 39. Risiko Tinggi Desa Sumurup, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 40. Risiko Tinggi Desa Surenlor, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 41. Risiko Tinggi Desa Masaran, Kec. Bendungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 42. Risiko Tinggi Kelurahan Tamanan, Kec. Trenggalek Rawan Banjir, Pencemaran Air

Limbah Domestik dan Perilaku BABS

43. Risiko Tinggi Kelurahan Kelutan, Kec. Trenggalek Rawan Banjir, Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

44. Risiko Tinggi Desa Sambirejo, Kec. Trenggalek Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

45. Risiko Tinggi Desa Pogalan, Kec. Pogalan Pencemaran Limbah Industri, Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

46. Risiko Tinggi Desa Ngadirenggo, Kec. Pogalan Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

47. Risiko Tinggi Desa Bendorejo, Kec. Pogalan Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

48. Risiko Tinggi Desa Sumberejo, Kec. Durenan Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

49. Risiko Tinggi Desa Gador, Kec. Durenan Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

50. Risiko Tinggi Desa Kamulan, Kec. Durenan Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS

Page 78: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

75

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

No Area Berisiko*) Wilayah Prioritas Penyebab utama risiko 51. Risiko Tinggi Desa Sumbergayam, Kec. Durenan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 52. Risiko Tinggi Desa Baruharjo, Kec. Durenan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 53. Risiko Tinggi Desa Karanganyar, Kec. Gandusari Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 54. Risiko Tinggi Desa Gandusari, Kec. Gandusari Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 55. Risiko Tinggi Desa Sukorejo, Kec. Gandusari Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 56. Risiko Tinggi Desa Ngrayung, Kec. Gandusari Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 57. Risiko Tinggi Desa Buluagung, Kec. Karangan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 58. Risiko Tinggi Desa Salamrejo, Kec. Karangan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 59. Risiko Tinggi Desa Jati, Kec. Karangan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 60. Risiko Tinggi Desa Puru, Kec. Suruh Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 61. Risiko Tinggi Desa Ngrandu, Kec. Suruh Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 62. Risiko Tinggi Desa Pringapus, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 63. Risiko Tinggi Desa Ngerdani, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 64. Risiko Tinggi Desa Dongko, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 65. Risiko Tinggi Desa Petung, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 66. Risiko Tinggi Desa Siki, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 67. Risiko Tinggi Desa Pandean, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 68. Risiko Tinggi Desa Watuagung, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 69. Risiko Tinggi Desa Senden, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 70. Risiko Tinggi Desa Sugihan, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 71. Risiko Tinggi Desa Bendoagung, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 72. Risiko Tinggi Desa Bogoran, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 73. Risiko Tinggi Desa Ngadimulyo, Kec. Dongko Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 74. Risiko Tinggi Desa Tasikmadu, Kec. Watulimo Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 75. Risiko Tinggi Desa Prigi, Kec. Watulimo Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 76. Risiko Tinggi Desa Margomulyo, Kec. Watulimo Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS

Page 79: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

76

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

No Area Berisiko*) Wilayah Prioritas Penyebab utama risiko 77. Risiko Tinggi Desa Karanggandu, Kec. Watulimo Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 78. Risiko Tinggi Desa Watuagung, Kec. Watulimo Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 79. Risiko Tinggi Desa Masaran, Kec. Munjungan Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 80. Risiko Tinggi Desa Barang, Kec. Panggul Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 81. Risiko Tinggi Desa Manggis, Kec. Panggul Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 82. Risiko Tinggi Desa Tangkil, Kec. Panggul Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS 83. Risiko Tinggi Desa Depok, Kec. Panggul Pencemaran Air Limbah Domestik

dan Perilaku BABS Catatan: *) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3

Page 80: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

77

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini 5.2.1. Posisi Pengelolaan PHBS dan Higien Kabupaten Trenggalek

5.2.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Kabupaten Trenggalek

5.2.3. Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Persampahan Kabupaten Trenggalek

Page 81: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

78

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

5.2.4. Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Drainase Lingkungan Kabupaten Trenggalek

Page 82: Bps Kabupaten Trenggalek_04102012

79

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012

5.2.5. Posisi Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Kabupaten Trenggalek