BPKD PROVINSI

DKI JAKARTA( BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH )

Tanggal 01 November 2017

MATERI :

Implementasi Transaksi Non

Tunai Dalam Peningkatan

Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Daerah

GUBERNUR

WALIKOTA

KECAMATAN

KELURAHAN

KECAMATAN

KELURAHAN

DINAS

KESEHATAN

SUDIN

6 WILAYAH

RSUKPUSKESMAS

KECAMATAN

PUSKESMAS

KELURAHAN

UNIT

TEKNISRSUD

BADAN

SUKU

BADAN

UNIT

TEKNIS10 SUDIN

SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH

UNIT

TEKNIS

KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN KEUANGAN

PEMPROV DKI JAKARTA

46 SKPD746 UKPD

DINAS

PEDIDIKAN

267 Kelurahan

PENINGKATAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET MELALUI INTEGRATED FINANCIAL INFORMATION SYSTEM

MEMBANGUN KOMITMEN

UNTUK PERUBAHAN

KETERSEDIAAN KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN ASET YANGMEMADAI

KETERSEDIAAN SISTEM DAN

PROSEDUR KERJA (SOP)

YANG MEMADAI

KEBIJAKAN E-KOMPONEN

KEBIJAKAN PENGETATAN

UANG PERSEDIAAN

KEBIJAKAN NON CASH

KEBIJAKAN E-KATALOGUE

POLA REKRUTMEN KETAT

BERDASARKAN KOMPETENSI

PENEMPATAN PEGAWAI SESUAI

DENGAN KOMPETENSI

PENEMPATAN PEGAWAI SESUAI

DENGAN BEBAN KERJA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SECARABERKELANJUTAN

POLA KARIER YANGJELAS

PENERAPAN REWARD &

FUNISHMENT

KONTRAK KINERJA

PENERAPAN REWARD

& PUNISHMENT

E PLANING DAN E

BUDGETING

SIPKD BASISAKRUAL

SISTEM UP/GU/TU

E-ASET

SISTEM E KINERJA

E- RETRIBUSI

E- PAJAK

E- SAMSAT

SITEM E-INVENTORY

E-FASOS FASUM

E-BKU & CMS

E-PAD LAINNYA

E-BANSOS HIBAH

Tujuan Jangka

MenengahTujuan Jangka

Panjang

1. PEMBANGUNAN KOMITMEN

2. PENYIAPAN REGULASI

KEUANGAN YANGMEMADAI

3. PENGUATAN KAPASITAS

SUMBER DAYAMANUSIA

4. IMPLEMETASI E-

KOMPONEN

5. IMPLEMENTASI E-

BUDGETING

6. PELAKSANAAN SENSUS

ASET

7. IMPLEMESTASI E-ASET

8. IMPLEMENTASI E-RETRIBUSI

9. IMPLEMENTASI E-BKU

10. IMPLEMENTASI TRANSAKSI

NONTUNAI

11. IMPLEMENTASI UANG

PERSEDIAAN

12. IMPLEMENTASI CASH

MANAGEMENT SYSTEM

1. IMPLEMENTASI E PAJAK

2. IMPLEMENTASI E SAMSAT

3. IMPLEMENTASI E-

BANSOS HIBAH

4. IMPLEMENTASI E-INVENTORY

5. IMPLEMENTASI SIPKD BASIS

AKRUAL

6. IMPLEMENTASI PAD LAINNYA

7. IMPLEMENTASI

DASHBOARD KEUANGAN

8. PENYEMPURNAAN

KEBIJAKAN

KEUANGAN

9. PENGUATAN KAPASITAS SDM

BERKELANJUTAN

10. IMPLEMENTASI

PENYUSUTAN ASET

11. IMPLEMENTASIAMORTISASI

12. IMPLEMENTASI E-FASOS

FASUM

1. SELURUH SISTEM

INFORMASI

TERINTEGRASI

2. PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN REAL TIME DAN

ANDAL

3. PENGAMANAN DAN

OPTIMALISASI ASET

MENINGKAT

4. KETERBUKAAN

INFORMASI PUBLIK

SECARA ON LINE DAN

REALTIME

5. PERAN SERTA MASYARAKAT

MENGAWASI APBD MENINGKAT

6. MENEKAN TINGKAT

KORUPSI

TERWUJUDNYA

AKUNTABILITAS DAN

TRANSPARANSI

PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN

ASET

TEMUAN

PEMERIKSAAN

MENURUN

SERAPAN

ANGGARAN

OPTIMAL

SERAPAN

ANGGARAN

EFISIEN DAN

OPTIMAL

Tujuan Jangka

Pendek

TAHAPAN IMPLEMENTASI NON TUNAIDI DUKUNG DASAR HUKUM SECARA MEMADAI

SELURUH TRANSAKSINON TUNAI

PENGGUNAAN UANG TUNAIMAX Rp 2,5 JUTA

PENGGUNAAN UANG TUNAIMAX Rp 25 JUTA

PENGGUNAAN UANG TUNAI MAX Rp 100 JUTA

KOMITMEN

PENDAPATAN BUD BELANJA

PROSES TRANSAKSI NON TUNAI DILAKUKAN DENGAN MENGGANTI

LOKET PENDAPATAN DAN BELANJA MELALUI SISTEM PERBANKAN

PENDAPATAN

• MENGGANTI LOKET-LOKET PEMBAYARAN DAERAH

BELANJA

•PEMINDAHBUKUAN SECARA ELEKTRONIK SELURUH BELANJA MELALUI FUNGSI CMS DARI REKENING PEMDA KE REKENING PIHAK KE 3 SESUAI SPJ

•MEMPERMUDAH PELAYANAN

•MEMINIMALISIR RESIKO PENYELEWENGAN PEMBAYARAN DARI SISI PENERIMAAN DAERAH

•PENINGKATAN AKURASI PENDAPATAN DAERAH

DAMPAK

•TRANSAKSI PENCATATAN REAL TIME SESUAI SPJ

•PENCATATAN LEBIH AKURAT

DAMPAK

PERAN PERBANKAN DALAM IMPLEMENTASI TRANSAKSI NON TUNAI

5

PENGELOLAAN APBD MELALUI NON TUNAI

Pajak Hotel

Pajak Restoran PKB Pajak Hiburan Dan lainnya

Penyaluran KJP Supsidi Pangan Supsidi Transportasi Supsidi lainnya

NON TUNAI

Retibusi Parkir Retribusi Kesehatan Retribusi Kebersihan Retribusi Pemakaman Retribusi lainnya

Belanja Pegawai Belanja Modal Belanja Barang dan jasa Belanja lainnya

Pembangunan Infrastruktur Belanja Pembangunan

Lainnya

BUD

PLAY

PENGGUNAAN KARTU ELEKTRONIKBERFUNGSI SEBAGAI BASIS DATA UNTUK PENGAMBILAN

KEPUTUSAN STRATEGIS DALAM RANGKA PELAYANAN PUBLIK

CONTOH PENGELOLAAN APBD – BELANJA NON TUNAIPenyaluran Subsidi Daging

CONTOH PENGELOLAAN APBD – BELANJA NON TUNAIPenyaluran Subsidi Transportasi

CONTOH PENGELOLAAN APBD – BELANJA NON TUNAIPenyaluran Subsidi Pendidikan dan Perumahan

15

CONTOH IMPLEMENTASI NON CASH DI PULAI SERIBU MELALUI PENGGUNAAN EDC

Nominal transaksi

per bulan Rp.1,5 M

E-MONEY

UNTUK PENERIMAAN

DAERAH

CMS

KARTU

JAKARTA

SEHAT

KARTU

JAKARTA

PINTAR

.RFID

PAD(TRIWULAN IV - PER 20 OKT. )

14,78517,537

21,93325,010 25,757 26,397 27,084 27,251 27,206 27,872 28,584

15,65719,060

23,83326,222 27,210 28,702 30,344 31,216 31,987 32,584 33,888

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

22 Jun. 29 Jul. 26 Agust. 02 Sept. 09 Sept. 16 Sept. 23 Sept. 29 Sept. 06 Okt. 13 Okt. 20 Okt.

(Trilyun Rp.) Tahun 2016 Tahun 2017

URAIAN APBD TAHUN 2016REALISASI S.D. 20

OKTOBERBER 2016%

APBD-P TAHUN

2017

REALISASI S.D. 20

OKTOBER 2017%

SELISIH

NILAI %

PENDAPATAN ASLI

DAERAH38,501,784,839,738 28,584,283,245,064 74.24% 41,687,387,826,535 33,887,538,586,865 81.29% 5,303,255,341,802 7.05%

PAJAK DAERAH 33,100,000,000,000 24,968,984,196,095 75.43% 35,359,500,000,000 29,125,365,466,501 82.37% 4,156,381,270,406 6.93%

RETRIBUSI DAERAH 649,175,000,000 446,971,731,352 68.85% 680,152,300,000 485,431,125,691 71.37% 38,459,394,339 2.52%

HASIL PENGELOLAAN

KEKAYAAN YANG

DIPISAHKAN

324,739,130,552 285,099,046,125 87.79% 465,893,684,641 448,665,837,061 96.30% 163,566,790,936 8.51%

Dampak Implementasi Transaksi Non Tunai Terhadap

Kinerja Pendapatan Daerah

PAJAK DAERAH

(TRIWULAN IV - PER 20 OKT. )

11,97214,313

18,16821,130 21,793 22,272 22,780 23,506 23,792 24,342 24,969

13,12715,922

20,26822,565 23,448 24,784 26,244 26,883 27,523 28,027 29,125

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

22 Jun. 29 Jul. 26 Agust. 02 Sept. 09 Sept. 16 Sept. 23 Sept. 29 Sept. 06 Okt. 13 Okt. 20 Okt.

(Trilyun Rp.) Tahun 2016 Tahun 2017

URAIAN APBD TAHUN 2016REALISASI S.D. 20 OKTOBERBER 2016

% APBD-P TAHUN 2017REALISASI S.D. 20

OKTOBER 2017%

SELISIH

NILAI %

PAJAK DAERAH 33,100,000,000,000 24,968,984,196,095 75.43% 35,359,500,000,000 29,125,365,466,501 82.37% 4,156,381,270,406 6.93%

Pajak Kendaraan Bermotor 7,050,000,000,000 5,712,904,715,576 81.03% 7,750,000,000,000 6,428,299,559,537 82.95% 715,394,843,961 1.91%

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

4,800,000,000,000 3,985,043,752,900 83.02% 5,000,000,000,000 4,020,582,178,150 80.41% 35,538,425,250 -2.61%

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

1,050,000,000,000 899,601,403,298 85.68% 1,150,000,000,000 961,109,739,362 83.57% 61,508,336,064 -2.10%

Pajak Air Tanah 100,000,000,000 82,819,681,348 82.82% 100,000,000,000 71,772,459,853 71.77% -11,047,221,495 -11.05%

Pajak Hotel 1,600,000,000,000 1,143,931,863,998 71.50% 1,550,000,000,000 1,191,962,028,389 76.90% 48,030,164,391 5.41%

Pajak Restoran 2,600,000,000,000 1,901,946,853,296 73.15% 2,700,000,000,000 2,219,011,919,911 82.19% 317,065,066,615 9.03%

Pajak Hiburan 700,000,000,000 582,110,693,558 83.16% 800,000,000,000 614,670,197,785 76.83% 32,559,504,227 -6.32%

Pajak Reklame 1,150,000,000,000 634,048,476,017 55.13% 900,000,000,000 728,599,117,057 80.96% 94,550,641,040 25.82%

Pajak Penerangan Jalan 775,000,000,000 532,034,144,672 68.65% 750,000,000,000 621,677,576,806 82.89% 89,643,432,134 14.24%

Pajak Parkir 500,000,000,000 365,216,890,119 73.04% 500,000,000,000 396,464,459,311 79.29% 31,247,569,192 6.25%

Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah & Bangunan

(BPHTB)5,150,000,000,000 2,330,967,798,081 45.26% 5,579,500,000,000 4,331,305,737,624 77.63% 2,000,337,939,543 32.37%

Pajak rokok 525,000,000,000 307,754,911,385 58.62% 580,000,000,000 337,382,496,978 58.17% 29,627,585,593 -0.45%

Pajak Bumi dan Bagunan (PBB)

7,100,000,000,000 6,490,603,011,847 91.42% 8,000,000,000,000 7,202,527,995,738 90.03% 711,924,983,891 -1.39%

RETRIBUSI

(TRIWULAN IV - PER 20 OKT. )

0,277 0,330

0,370 0,383 0,396 0,401 0,412 0,420 0,429 0,439 0,447 0,268

0,307 0,348 0,360 0,380 0,389 0,395

0,470 0,477 0,487 0,485

-

0,200

0,400

0,600

22 Jun. 29 Jul. 26 Agust. 02 Sept. 09 Sept. 16 Sept. 23 Sept. 29 Sept. 06 Okt. 13 Okt. 20 Okt.

(Trilyun Rp.) Tahun 2016 Tahun 2017

URAIAN APBD TAHUN 2016REALISASI S.D. 20 OKTOBERBER 2016

% APBD-P TAHUN 2017REALISASI S.D. 20

OKTOBER 2017%

SELISIH

NILAI %

RETRIBUSI DAERAH 649,175,000,000 446,971,731,352 68.85% 680,152,300,000 485,431,125,691 71.37% 38,459,394,339 2.52%

Retribusi Jasa Umum 100,000,000,000 64,020,151,413 64.02% 111,639,400,000 75,790,273,762 67.89% 11,770,122,349 3.87%

Retribusi Jasa Usaha 149,525,000,000 89,900,656,706 60.12% 158,927,900,000 125,012,485,994 78.66% 35,111,829,288 18.54%

Retribusi Perizinan Tertentu 399,650,000,000 293,050,923,233 73.33% 409,585,000,000 284,628,365,935 69.49% -8,422,557,298 -3.83%

IMPLEMENTASI NON CASH DARI SISI BELANJA

BELANJA DAERAH

IMPLEMENTASI LS

PELAKSANAAN UP/GU/TU

NON CASH

PENETAPAN BESARAN UP SKPD

DIEVALUASI SETIAP TAHUN

PERSYARATAN

Tidak ada uang tunai

UP di brankas

bendahara

Pembayaran atas

tagihan UP dilakukan

melalui transfer ke

rekening bank

penerima/pihak ketiga

BEFORE Belanja makan

minum melekat di

kegiatan, terjadi

manipulasi

pertanggung

jawaban belanja

Belanja ATK

melekat di

kegiatan, terjadi

manipulasi

pertanggung

jawaban belanja

Terjadinya

pemutusan listrik

oleh PLN atas

SKPD yang tidak

tersedia

anggarannya

Pengadaan

outsourcing

melalui pihak

ketiga sehingga

pekerjaan dan

pembayaran tidak

terkontol

Belanja BBM

melalui kupon

sehingga dapat

digunakan untuk

mengisi

kendaraan secara

tidak sah

Belanja Poto Copy

di masing-masing

SKPD dengan

mekanisme

pengadaan

langsung, mahal

dan tidak

berkualitas

Perawatan di

bengkel yang

ditunjuk SKPD

melalui

penunjukkan

langsung, mahal

dan tidak

berkualitas

AFTER Sentralisasi

belanja makan

minum di

sekretariat, tidak

ada manipulasi

pertanggung

jawaban

Sentralisasi

belanja ATK,

Lelang

konsolidasi, tidak

ada manipulasi

pertanggung

jawaban

Pembayaran listrik

di talangi oleh

Bank DKI dengan

skema kartu kredit

sehingga tidak

terjadi pemutusan

listrik

Pengadaan

melalui kontrak

perorangan,

diawasi secara

ketat, dan

pembayaran

langsung ke

rekening pegawai

Bealnja BBM

melalui RFID

sehingga hanya

kendaraan yang

sah sesuai RFID

yang dapat di isi

BBM

Sewa melalui

Lelang

konsolidasi,

sehingga lebih

murah dan

berkualitas

Perawatan melalui

bengkel ATPM

sehingga llebih

terjamin kualitas

maupun harga

NILAI TAMBAH INOVASI

TRANSAKSI NON TUNAI

FOTOCOPY

MAKANMINUM

PERAWATAN

DAMPAK PENERAPAN INOVASI TRANSAKSI NON TUNAI TERHADAP EFISIENSI BELANJA

EFISIENSI BELANJA

392

M

570

M

394

M

57

M

78

M

46

M

125

M

66

M

55

M

656

M

934

M

794

M

238

M

226

M

187

M

LISTRIKBENSIN

INOVASI TRANSAKSI NON TUNAI MELALUI PENGGUNAAN TEKNOLOGI CMS

Liquidity Management PenggajianVirtual Account

TransaksiTransfer

Deposito Cek & BilyetGiro

InformasiRekening

Fitur CMS Bank DKI

INOVASI TRANSAKSI MELALUI CMS MEMASTIKAN TRANSAKSI REAL TIME DAN AKUNTABEL

MANFAAT CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS)

1) Seluruh transaksi dapat ditelusuri sehingga lebih akuntabel

2) Seluruh transaksi didukung dengan bukti yang sah

3) Pengendalian internal pengelolaan kas meningkat

4) Proses transaksi cepat dan hemat

5) Menghasilkan posisi kas harian secara real time

6) Mendukung implementasi accrual basis

7) Proses tutup buku dan pelaporan keuangan cepat dan handal

8) Membangun kedisiplinan pengelola keungan dalam melakukan

pencatatan dengan minimal kesalahan

9) Belanja Lebih Efektif dan Efisien

10) Pola penyerapan anggaran lebih teratur dan terukur

PEMPROV DKI SEBAGAI ROLE MODEL PENERAPAN

TRANSAKSI NON TUNAI SECARA NASIONAL

AKTIF SEBAGAI NARASUMBER DI LEBIH DARI 50 PEMPERINTAH

PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA

MENERIMA STUDY BANDING DARI LEBIH 60 PEMDA PROVINSI,

KABUPATEN KOTA

MEMFASILITASI PROGRAM MAGANG SEBANYAK VI ANGKATAN

UNTUK 150 PEMDA PROVINSI KABUPATEN DAN KOTA

AKTIF SEBAGAI NARASUMBER DI ASOSIASI BANK DAERAH,

KEMENTERIAN DALAM NEGERI, DAN BANK INDONESIA