bph.pptx

25
Asslamu’alaikum

Upload: sittaaa16

Post on 17-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Asslamualaikum

1 ANAMNESISSeorang laki- laki umur 75 tahun datang ke IGD RSUD Wonosobo dengan keluhan tidak bisa buang air kecil 3 jam sebelum masuk rumah sakit, terdapat benjolan dan nyeri di perut bawah. Sebelumnya buang air kecil tidak lancar, kadang sulit, tidak tuntas, tidak nyeri, dan tidak berdarah. Keluhan buang air kecil tidak lancar dirasakan kurang lebih 1 bulan dan semakin memburuk. Pasien tidak merasakan pusing, mual, muntah, ataupun sesak nafas. Buang air besar lancar, tidak ada kelianan. Setelah dilakukan pemasangan folley catheter di IGD benjolan di perut bawah menghilang, dan keluar urin sebanyak 2000 cc dan berwarna merah. Nyeri di perut bawah berkurang. Sebelumnya paseien tidak pernah mengalami hal sepura, tidak memiliki riwayat penyakit kronis, riwayat penyakit keluarga disangkal, pasien seorang petani yang tinggal dengan anak, menantu, dan 2 orang cucu.

SPTIDENTITAS PASIENNama: Tn. CiptadiUmur: 75 tahunJenis Kelamin: Laki- lakiAlamat: Tanjungsari, WonosoboAgama: IslamNo. RM: 609065Tanggal masuk RS ke1 : 15 September 2014Tanggal keluar RS : 17 September 2014Tanggal masuk RS ke2: 27 Oktober 2014Tanggal keluar RS ke2: 1 November 20143

Research Question

Pemeriksaan fisikKeadaan UmumCompos Mentis, GCS : E4V5M6 = 15Vital SignTD: 120/80 mmHgHR: 80 x / menit , nadi isi tegangan cukup, reguler, dan kuat angkatRR: 24 x /menitT: 37,6 CStatus GeneralisKulit : Warna sawo matang, tidak ikterik, tidak pucat, tidak hipo/hiperpigmentasi dan turgor kulit baik.Kepala :Rambut: Pendek, cepak, lurus, hiitam diselingi rambut putih ,distribusi merata, tidak mudah dicabutWajah: Simetris, tidak tampak deformitas, dan tidak terdapat lesi.Mata: Penglihatan menurun (presbiopi), konjungtiva sedikit anemis, sklera tidak tampak ikterik, pupil isokor, reflek cahaya positif normalHidung: Simetris, tidak tampak deformitas tulang hidung, tidak terdapat sekret hidung, tidak tampak perdarahan.Telinga: tidak terdapat deformitas, tidak ada sekret, tidak ada darahMulut: warna bibir merah, tidak kering, uvula dan tonsila tidak membesar dan tidak hiperemis, terdapat caries gigi pada seluruh geraham.

5

Research Question

ContLeher : Simetris, tidak tampak massa abnormal, tidak tampak tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, tidak tampak pembesaran tiroid, JVP normal/ tidak meningkat, tidak tampak deviasi trakea, gerakan bebas. Thorax dan Pulmo :Inspeksi : Simetris, tidak tampak deformitas, tidak tampak ketertinggalan gerak, tidak tampak adanya retraksi, dan ictus cordis tidak terlihat.Palpasi : Fokal fremitus simetris antara paru kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekanPerkusi : Seluruh lapang paru sonor, suara dasar paru vesiculer , tidak ada suara tambahan di semua lapang paru.Jantung :Inspeksi: Ictus Cordis tidak terlihat Palpasi: Letak Ictus Cordis pada SIC VI di sebelahmedia linea Axilaris anterior sinistra. Perkusi: Batas Jantung Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis dextra Kanan bawah: SIC V Linea Para Sternalis dextra Kiri atas: SIC III Linea Mid Clavicula sinistra Kiri bawah: SIC VI Linea Axilaris anterior sinistra Auskultasi S1>S2, irama regular normal, tidak terdapat bising jantung.

Research Question

ContGenitalia :Penis:Inspeksi : Tidak hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut merata, lubang uretra (+), tidak ada sekret yang keluar, ulkus (-), testis simetris kanan dan kiri.Palpasi : Tidak teraba massa, nyeri tekan (-).Ekstrimitas :Superior : Bentuk normal anatomis, tidak deformitas, tidak terdapat nyeri gerak aktif dan pasif. Akral hangat dan tidak udem. Kekuatan motorik 5/5 dan sensorik 5/5.Inferior : Bentuk normal anatomis, tidak terlihat adanya deformitas, tidak terdapat nyeri gerak aktif dan pasif. Akral hangat dan tidak udem. Kekuatan motorik 5/5 dan sensorik 5/5.

Research Question

ContStatus Lokalis(Abdomen) :Abdomen :Inspeksi : Dinding perut setinggi dada,tidak distensi, tidak terlihat dam contour, tidak tampak dam steifung, tidak tampak jejas, dan tidak terdapat luka bekas operasi.Auskultasi : Bising usus normal.PerkusiTimpani, tidak ada pekak beralih.Palpasi Abdomen teraba supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan pada regio supra pubik, tidak terdapat defans muskular Rectal ToucherTonus spinchter ani: normalMukosa: LicinAmpula recti: tidak kolapsMassa/ tumor: tidak terdapat massaNyeri Tekan: tidak terdapat nyeri tekanProstat : membesar, ukuran + 5x4x3 cm, sulcus medianus tidak teraba, permukaan rata.Handscoen : feses (-), lendir (-), darah (-)Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium darahHemoglobin:9,7 g/dL ( 11,7-15,5 ) g/dLLekosit: 15,3u/uL ( 3,8 10,6 ) 10^3 /uLEusinofil: 5,92 %( 2,00 4,00) %Basofil: 0,70 % ( 0 1 ) %Netrofil: 89, 02 % ( 50 70 ) %Limfosit: 4,50 % ( 25 40 ) %Monosit: 4,00 %( 2 8 ) %Hematokrit: 20 % ( 35-47 ) %Eritrosit: 3,5 10^6 /uL (3,80 5,20) 10^6 /uLTrombosit: 242 10^3 / uL( 150 400 ) 10^3 / uL9USG Abdomen dan pelvis (17 september 2014)Hepar dan Lien dbnRen dx besar normal, PCS melebar, batu (-), parenchym baikRen sn besar normal, PCS melebar, batu (-), parenchym baikVesica urinaria dinding menebal dan ireguler, massa (-), endapan (+), batu (-)Prostat membesar ringan, permukaan rata, kalsifikasi (+), Uk 5,21 x 4,03 x 4,55 cmKesan: Pembesaran kelenjar prostatCystitis kronisHidronefrosis bilateral- USG Abdomen dan pelvis ke 2 (1 oktober 2014)Hepar dan Lien dbnRen dx besar normal, PCS tak melebar, batu (-), parenchym baikRen sn besar normal, PCS tak melebar, batu (-), parenchym baikVesica urinaria dinding menebal dan ireguler, massa (-), endapan (+), batu (-)Prostat membesar ringan, permukaan rata, kalsifikasi (+), Uk 4,72 x 4,4 x 4,06 cmKesan: Pembesaran kelenjar prostatCystitis kronis

Diagnosis DIAGNOSIS BANDING- Kanker prostat- Prostatitits- Batu saluran Kemih- BPHDIAGNOSIS KERJA : BPH

Tata LaksanaPerbaikan KU :Inj. Antibiotik : Cefotaxim 2x1 ampInj. Analgetik : ketorolac 2x10mgInj. Anti perdarahan: kalnex 3x500mgOperasi Open Prostatektomi (TMP) secara elektif

Resume Perjalanan Penyakit

13

Research Question

Anatomi dan Fisiologi

BPH terjadi pada zona transisionall lobus lateralis/ lobusmedius, dimana apabila lobus medius yang terkena osbtruksiBPH sering terjadi pada zona sentralProstat terletak di sebelah inferior VU berbentuk buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa 20 gram dilewati uretra pars prostatika

Research Question

EtiologiTeori dihidrotestosteron

2. Ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron3. Interaksi stroma-epitel4. Berkurangnya kematian sel prostat5. Teori sel stem

Research Question

PatofisiologiPembesaran prostat menyebabkan penyempitan uretra prostatika dan akan menghambat aliran urin. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan tersebut. Kontraksi yang terus menerus ini akan menyebabkan perubahan anatomis dari buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sekula, dan divertikel buli. Perubahan struktur buli dirasakan oleh penderita sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) yang dahulu dikenal sebagai gejala prostatimus. Tekanan intravesika yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini menimbulkan aliran balik dari buli-buli ke ureter atau terjadinya refluks vesikoureter. Jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis bahkan jatuh ke dalam gagal ginjal.

Research Question

Manifestasi KlinikGejala obstruktifGejala iritatifHesitancy (keluar kemih terputus-putus)Aliran urin lemahMengejan untuk keluarkan urinLama berkemih berkepanjanganPerasaan tidak tuntas saat berkemihRetensi urinUrgency (perasaan ingin berkemih)Frequency (sering berkemih)NocturiaInkontenensia urge

Penegakan Diagnosis

Research Question

Skoring IPSS

Research Question

Penatalaksanaan

Research Question

Cont

Research Question

KomplikasiObstruksiMelemahnya otot detrusorHidronefrosis

PEMBAHASANKondisi pasein ketika datang tampak kesakitan karena adanya retensi urin yang juga menyeybabkan tampak adanya massa pada suprapubik yang berkonsistensi kistik yang meunjukan bahwa buli penuh disebabkan adanya obstruksi urin.Hematuria yang terjadi dapat disebabkan adanya luka saat pemasangan catether atau bahkan infeksi pada buli yang menyeybabkan hematuria hilang pada beberapa jam setelah pemasangan catheter.Pasien di diagnosa BPH dikarenakan adanya gejala-gejala LUTS yang menonjol, ditunjang pemeriksaan colok dubur yang menunjukan adanya pembesaran prostat juga dikuatkan pemeriksaan USG. Penatalaksanaan BPH pada umumnya adalah pembedahan. Pada paseien direncnakan pembedahan open prostatektomi yang menggunakan pendekatan retrovesikal dan pengambilan prostat. DAFTAR PUSTAKA1. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi, Edisi Kedua. Jakarta: CV.Sagung Seto. 2007. 69-852. Birowo & Rahardjo. Pembesaran Prostat Jinak. 2000. http://fkui.co.id/urologi/ppj.mht 3. Leveillee. Prostate Hyperplasia, Benign. 2006. http://www.emedicine.com.]4. Fadlol & Mochtar. Prediksi Volume Prostat pada Penderita Pembesaran Prostat Jinak. Indonesian J of Surgery 2005; XXXIII-4; 139-1455. Anonim. Normal Prostate and Benign Prostate Hyperplasia. 2008. http://www_med_nyu_edu/healthwise/media/medical/nci/cdr0000462221/jpg.mht 6. Kim & Belldegrun (eds). Urology Dalam Schwartzs Manual Of Surgery, 8th Edition, Brunicardi et al (eds). USA: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 2006. 1036-10607. Suryawisesa, Malawat, Bustan. Hubungan Faktor Geografis Terhadap Skor Gejala Prostat Internasional (IPSS) Pada Komunitas Suku Makassar Usia Lanjut Tahun 1998. Ropanasuri 1998; XXVI 4; 1-108. Anonim. The Development of Benign Prostate Hiperplasia. 1998. http://www_lef_org/magazine/graphics/pros1mar98_jpg.mht.9. Sjamjuhidayat & De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. 2005. 782-6 10. Pheonix 5. Transurethral Prostatectomy. 2002. http://www_phoenix5_org/glossary/graphics-turp/NIDDK/gif.mht

Wassalamualaikum

25