bop perizinan dan nonperizinan yang bersifat...

3
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 8- TAHUN 2017 TANGGAL : NOPEMBER 2017 BOP PERIZINAN DAN NONPERIZINAN YANG BERSIFAT STRATEGIS (1) Untuk memperoleh perizinan yang bersifat strategis meliputi bidang pertambangan Mineral Logam, Mineral bukan logam dan batuan pada sektor Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral dari PTSP Provinsi, setiap pemohoR Wajib mengajukan permohonan dilengkapi dengan persyaratannya kepada Gubernur c.q. Kepala DPMPTSP dalam rangkap 2 (dua). (2) Perizinan yang bersifat strategis pada sektor Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, terdiri dari jenis sebagai berikut: a. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Bukan Logam dan Batuan; b. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Logam; c. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Bukan Logam dan Batuan; d. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Logam; e. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Bukan Logam dan Batuan; f. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Logam; g. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Bukan Logam dan Batuan; h. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Logam; i. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Bukan Logam dan Batuan; j. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Logam; k. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Bukan Logam dan Batuan; 1. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Logam; m. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Afiliasi; n. Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian; o. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian; p. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan; q. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Penjualan; r. Izin Pertambangan Rakyat (IPR) Mineral Bukan Logam dan Batuan; s. Izin Pertambangan Rakyat (IPR) Mineral Logam; t. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP); u. Izin Surat Keterangan Terdaftar (SKT); dan v. Izin Fasilitas Teknis Penunjang Kegiatan Pertambangan. (3) Permohonan perizinan diajukan secara manual. (4) Permohonan perizinan, dilakukan langsung oleh Pemohon atau dalam hal yang bersangkutan berhalangan atau tidak memungkinkan untuk mengurus perizinan dapat diwakili oleh Kuasa Pemohon, yang dinyatakan dengan Surat Kuasa dan dilampirkan Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penerima Kuasa.

Upload: vanhanh

Post on 29-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNGNOMOR : 8- TAHUN 2017TANGGAL : %« NOPEMBER 2017

BOP PERIZINAN DAN NONPERIZINAN YANG BERSIFAT STRATEGIS

(1) Untuk memperoleh perizinan yang bersifat strategis meliputi bidangpertambangan Mineral Logam, Mineral bukan logam dan batuan pada sektorPertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral dari PTSP Provinsi, setiappemohoR Wajib mengajukan permohonan dilengkapi dengan persyaratannyakepada Gubernur c.q. Kepala DPMPTSP dalam rangkap 2 (dua).

(2) Perizinan yang bersifat strategis pada sektor Pertambangan, Energi danSumber Daya Mineral, terdiri dari jenis sebagai berikut:a. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Bukan Logam dan

Batuan;

b. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Logam;c. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Bukan Logam

dan Batuan;

d. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral Logam;e. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Bukan

Logam dan Batuan;

f. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Logam;g. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral

Bukan Logam dan Batuan;

h. Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi MineralLogam;

i. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral BukanLogam dan Batuan;

j. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral Logam;k. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Mineral

Bukan Logam dan Batuan;

1. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi MineralLogam;

m. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Afiliasi;

n. Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian;o. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan

Pemurnian;

p. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Pengangkutandan Penjualan;

q. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Penjualan;r. Izin Pertambangan Rakyat (IPR) Mineral Bukan Logam dan Batuan;s. Izin Pertambangan Rakyat (IPR) Mineral Logam;

t. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP);

u. Izin Surat Keterangan Terdaftar (SKT); dan

v. Izin Fasilitas Teknis Penunjang Kegiatan Pertambangan.

(3) Permohonan perizinan diajukan secara manual.(4) Permohonan perizinan, dilakukan langsung oleh Pemohon atau dalam hal yang

bersangkutan berhalangan atau tidak memungkinkan untuk mengurusperizinan dapat diwakili oleh Kuasa Pemohon, yang dinyatakan dengan SuratKuasa dan dilampirkan Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) PenerimaKuasa.

(5) Persyaratan yang diperlukan untuk proses perizinan, dan waktupenyelesaiannya mengacu pada Standar Pelayanan (SP).

(6) Pendaftaran permohonan perizinan dilaksanakan dengan prosedur sebagaiberikut:

a. Pemohon mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penjelasanpersyaratan, formulir perizinan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untukpelayanan perizinan melalui loket informasi di front office atau diunduh(download) pada website DPMPTSP;

b. Pemohon mengisi formulir dan melengkapi persyaratan;c. Formulir dan kelengkapan persyaratan disampaikan ke loket pendaftaran

di front office;d. Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan persyaratan sesuai dengan

daftar persyaratan [check list);e. Apabila berkas tidak lengkap dan/atau tidak sesuai dengan daftar

persyaratan dan/atau KSWP tidak valid, Petugas pendaftaranmengembalikan berkas permohonan dan persyaratan, untukdiperbaiki/dilengkapi kembali oleh Pemohon; dan

f. Apabila berkas telah memenuhi persyaratan dan lengkap, Petugaspendaftaran meregistrasi dan meng- input data awal/header untukditeruskan kepada Petugas verifikasi dan validasi, dan selanjutnya Petugaspendaftaran memberikan resi / tanda terima penerimaan berkas kepadaPemohon, dengan ketentuan apabila nantinya menurut hasil verifikasidan validasi petugas pemrosesan menyatakan bahwa berkas tidakmemenuhi persyaratan, maka berkas akan dikembalikan kepada Pemohon.

(7) Hasil verifikasi dan validasi berkas permohonan dilanjutkan kepada Petugaspemrosesan (back office) untuk edit status pada data base secara elektronikkemudian dilakukan proses perizinan, dengan ketentuan :

a. Dalam hal hasil verifikasi dan validasi menyatakan bahwa berkasmemenuhi persyaratan tanpa pemeriksaan lapangan dan/atau tanpapengkajian oleh Tim Teknis PTSP, naskah Izin dan/atau Non Izin dapatdiproses untuk ditandatangani Kepala DPMPTSP; dan

b. Dalam hal hasil verifikasi dan validasi menyatakan bahwa berkasmemenuhi persyaratan administrasi tetapi memerlukan pemeriksaanlapangan dan/atau pengkajian, Tim Teknis PTSP melakukanpemeriksaan lapangan dan/atau pengkajian didampingi oleh unsurpetugas DPMPTSP, yang dikoordinasikan oleh Bidang PelayananPerizinan Terpadu.

(8) Dalam hal berkas permohonan perizinan memerlukan kajian dari Tim TeknisPTSP, ditempuh langkah-langkah operasional sebagai berikut :

a. Petugas pemrosesan (back office) pada Bidang Pelayanan PerizinanTerpadu DPMPTSP menyampaikan permintaan tertulis melalui suratKepala DPMPTSP atau Kepala Bidang Pelayanan Perizinan TerpaduDPMPTSP selaku Koordinator Tim Teknis PTSP kepada Tim Teknis PTSPuntuk melakukan pemeriksaan teknis;

b. Tim Teknis PTSP menyusun penjadwalan dan perencanaan untukmelakukan pemeriksaan lapangan;

c. Tim Teknis PTSP didampingi oleh unsur petugas DPMPTSP melakukanpemeriksaan lapangan dan/atau pembahasan, yang dilanjutkan denganpembuatan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan oleh Tim Teknis PTSP;

d. Hasil pemeriksaan teknis yang dilakukan oleh Tim Teknis PTSPdituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan saran pertimbangan ataukajian teknis atau dokumen lain yang dipersamakan, yang disampaikankepada GUBERNUR c.q. Kepala Biro Hukum untuk dilakukan legalisasiperizinan;

e Hasil Legalisasi Perizinan, dituangkan dalam bentuk Berita AcaraPemeriksaan dan selanjutnya diserahkan kepada petugas pemrosesan(back office) pada Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu DPMFibPmelaksanakan pengolahan dan penerbitan dokumen perizinan ataudokumen penolakan/penangguhan .

f Kepala DPMPTSP menandatangani Perizinan dan nonperizinan ataumenandatangani * penerbitan dokumen perizinan atau dokumenpenolakan/penangguhan;

(9) Perizinan yang tidak dibebani kewajiban membayar retribusi dan sudahditandatangani oleh Kepala DPMPTSP disampaikan kepada petugas loket pengambilandokumen di front office, selanjutnya diinformasikan kepada pemohon bahwa prosesperizinan telah selesai.

(10) Khusus pemohon yang perizinannya dikenakan kewajiban membayar retribusi, makapetugas loket informasi di front office menginformasikan kepada pemohon bahwa izmsudah selesai, namun pemohon harus membayar terlebih dahulu biaya rertibusinyasesuai dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang telah ditetapkan.

(11) Pembayaran retribusi dilakukan pemohon di loket pembayaran di front office PTSPyang telah disediakan atau Bank yang ditunjuk.

(12) Berdasarkan bukti pembayaran dan/atau resi penerimaan berkas yang telahdiregistrasi, Pemohon mengambil perizinan ke loket pengambilan dokumen.

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUtfG,

ERZALDL-ROSMAN