laporan akuntabilitas kinerja satker (219014) dana ...reagensia dan vaksin lainnya, melakukan proses...

25
25 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Satker 21904(07) Tahun 2019 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA DEKONSENTRASI -07 DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU 2019

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

25

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014)

DANA DEKONSENTRASI -07

DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU 2019

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

24

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan

rahmatNya, sehingga dapat diselesaikan Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian 2019

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Dekonsentrasi Satker 219014 (07) Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku.

Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian Tahun 2019 menyajikan gambaran atau

memberikan informasi mengenai berbagai capaian kinerja sesuai dengan sasaran

indikator kinerja yang tertian dalam Rencana Strategis (Renstra) Program Kefarmasian

dan Alkes Tahun 2015 – 2019 dan Rencana Strategis (Renstra) Seksi Kefarmasian

tahun 2013 – 2018. Laporan Kinerja ini juga merupakan hasil konkrit dalam

pelaksanaan berbagai program/kegiatan di Seksi Kefarmasian yang disusun sebagai

wujud pertanggungjawaban atas Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang tertuang dalam

daftar Isian Pelaksnaan Anggaran Tahun 2019.

Menyadari bahwa Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian Satker 219014 (07) Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019 belum seperti yang diharapkan. Pada akhirnya

kepada semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian Satker 219014 (07) Dinas Kesehatan

Provinsi Maluku

Maluku, 10 Januari 2020 Mengetahui Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

DRS TAN RYAN RICARDO,APT.M.KES NIP 19660708 199302 1 004 Drs.Tan Ryan Ricardo, Apt, M.Kes NIP. 19660708 199902 1 004

i

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

1

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai Peraturan Daerah No.6 tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Malukudibagi menjadi 4 Bidang dimana

salah satu Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi 3 seksi yaitu salah

satunya Seksi Kefarmasian. Adapun Tugas Pokok Seksi Kefarmasian antara lain

Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan,

sertifikasi di bidang kefarmasian, Melaksanakan bimbingan dan pengendalian

kegiatan pengelolaan pelayanan farmasi pada sarana kesehatan, produsen dan

distributor makanan, kosmetika, obat, obat tradisional, narkotika, psikotropika,

Melakukan penyediaan dan pengelolaan obat, buffe stock obat provinsi,

reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk

disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinnan/nonperizinan

kepada kepala bidang dan diteruskan ke Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Sedangkan tugas dari Seksi Alat Kesehatan dan PKRT, antara lain:

1)Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan

teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat

kesehatan dan PKRT; 2)Melaksanakan bimbingan dan pengendalian

penyelenggaraan perijinan, registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana pelayanan

kesehatan, sertifikasi sarana produksi dan distribusi alat kesehatan perbekalan

rumah tangga (PKRT); 3)Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan

pengelolaan sarana kesehatan, alat kesehatan dan PKRT; 4)Melaksanakan

penyediaan dan pengelolaan alat kesehatan dan sarana prasarana penunjang

pelayanan kesehatan;5)Melakukan proses perizinan nonperizinan untuk

disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan

kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke Kepala Dinas melalui Sekretaris

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

2

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian Satker 219014 (07) merupakan

bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diberikan kepada

Seksi Kefarmasian Satker atas penggunaan anggaran. Pelaporan kinerja

memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dicapai dan

sebagai upaya perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja.

C. ASPEK STRATEGIS SEKSI KEFARMASIAN

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan program di Seksi Kefarmasian

Dinas Kesehatan Provinsi Maluku ditentukan oleh bagaimana mengoptimalkan

sumberdaya yang ada dalam lingkungan yang kondusif dan meminimalkan

hambatan dan kendala yang ada. Hambatan yang ada menjadi bahan perbaikan

bagi Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2019 untuk

meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Berikut adalah hambatan yang

ditemui dalam pelaksanaan kegiatan dan program tahun 2019 sebagai berikut :

1. Pagu anggaran Dana Dekonsentrasi masih dirasakan kurang sehingga

masih banyak kegiatan tidak dapat dimasukkan dalam perencanaan

kegiatan sedangkan masih banyak program penting dibutuhkan .

2. Penentuan persentase indikator kinerja program masih mengacu kepada

program pusat Kemenkes Direktorat Jendaral Kefarmasian dan Alkes,

belum ada program dan kegiatan yang berdasarkan kebutuhan dan

ketersediaan sumber daya.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Seksi Kefarmasian

Dinas Kesehatan Provinsi Bali di pimpin oleh seorang Kepala Seksi di bantu oleh

Penanggungjawab kegiatan. Selengkapnya Struktur Organisasi Seksi

Kefarmasian sebagai berikut

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

3

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Gambar 1. Struktur Organisasi Seksi Kefarmasian Tahun 2019

E. SISTEMATIKA

Sistematika laporan kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan

Tahun 2019 sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi

organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Seksi Pelaayan Kesehatan

Primer

Bidang Pelayanan Kesehatan

Seksi Kefarmasian

Bidang Pencegahan dan

pengendalian Penyakit

Bidang Kesehatan Masyarakat

Seksi Kesehatan Keluarga

dan Gizi

Seksi Promosi dan

Pemberdayaan Masyarakat

Seksi

Kesehatan Lingkungan,

Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Seksi Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa

Seksi Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Menular

Seksi Surveilans dan

Imunisasi

Seksi

Sumber Daya Manusia Kesehatan

Seksi

Pelayanan Kesehatan Tradisional

Seksi

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Seksi

Alat Kesehatan dan PKRT

UPT

Dinas Kesehatan

Subbagian Program

Informasi dan Humas

Subbagian Keuangan dan Pengelolaan

Asset

Subbagian Hukum,

Kepegawaian dan Umum

Bidang Sumber Daya

Kesehatan

Sekretariat

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

4

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan

analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

5

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Kebijakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan

Provinsi Maluku didasarkan kepada 2 Kebijakan yaitu Kebijakan Kementerian

Kesehatan (perpanjangan tangan pemerintah pusat) seperti yang tertuang di

dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan

melaksanakaan kebijakan Gubernur Provinsi Maluku (sebagai daerah

otonom) melalui Dinas Kesehatan provinsi yang tertuang dalam Kebijakan

RPJMD 2013-2018 dan dijabarkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi

Maluku 2013-2018. Antara kedua kebijakan dan program tersebut saling

berhubungan dan mendukung satu sama lain. Penyusunan Renstra Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku salah satunya bersumber dari kebijakan yang

tertuang dalam Renstra Kemenkes, sehingga program dan kegiatan yang ada

mendukung pencapaian program kementerian kesehatan termasuk di

dalamnya Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Program kefarmasian

dan Alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku sesuai dengan

Tupoksi dilaksanakan oleh Seksi Kefarmasian yang berada di bawah Bidang

Sumber Daya Kesehatan. Adapun Kegiatan Seksi Kefarmasian dan Seksi

Alkes yang bersumber APBN yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian;

2. Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

3. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian;

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

6

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

6. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Tercapainya sasaran kegiatan tersebut dapat direpresentasikan dengan

indikator kinerja beserta target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan,

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2015-2019

NO KEGIATAN TARGET 2017 2018 2019

INDIKATOR TATA KELOLA OBAT PUBLIK

1 Persentase Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial

Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan vaksin essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator)

83% 86% 90%

2

Persentase instalasi farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menerapkan sistem informasi logistik obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)

Instalasi farmasi provinsi dan kabupaten/kota yang melaporkan ketersediaan obat dan BMHP melalui aplikasi berbasis database

20% 30% 40%

INDIKATOR PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN

1

Persentase (%) Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai standar

Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar adalah Persentase puskesmas yang melaksanakan pemberian informasi obat dan/atau konseling

50% 55% 60%

2

Persentase (%) Rumah Sakit yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar

Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar adalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang melaksanakan Pelayanan Informasi Obat dan Konseling

55% 60% 65%

3.

Persentase (%) Kab/Kota yang menerapkan POR di Puskesmas

Persentase Kabupaten / Kota dengan minimal 20% puskesmas di wilayahnya memperoleh nilai penggunaan obat rasional di Puskesmas minimal 60%

30% 35% 40%

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

7

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

INDIKATOR KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

1

Jumlah bahan baku sediaan farmasi yang siap diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

15 30 45

2

Jumlah industri sediaan farmasi yang bertransformasi dari industri formulasi menjadi industri berbasis riset (kumulatif

3 6 9

3�3�Persentase layanan izin

3

Persentase layanan izin industri sediaan farmasi yang diselesaikan tepat waktu

80 88 90

INDIKATOR KEGIATAN PENINGKATAN PENILAIAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT)

1

Jumlah jenis/varian alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

- 21 28

2

Persentase penilaian pre- market Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang diselesaikan tepat waktu sesuai Good Review Practices

- 82 85

INDIKATOR KEGIATAN PENINGKATAN PENGAWASAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT)

1

Persentase produk Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) di peredaran yang memenuhi syarat

Persentase produk Alat Kesehatan dan Perbekalan Keseatan Rumah Tangga (PKRT) di peredaran yang memenuhi syarat

82 86 90

2

Persentase sarana produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang

Persentase Sarana Distribusi Alat Kesehatan yang memenuhi Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik

65 70 72

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

8

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

memenuhi cara pembuatan yang baik (GMP/CPAKB)

INDIKATOR KEGIATAN DUKUNGANMANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

1.

Persentase layanan dukungan manajemen yang diselesaikan tepat waktu

90 90

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur

berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

9

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Seksi Kefarmasian Tahun 2019 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah

ditetapkan dalam penetapan Kinerja dengan realisasinya, tingkat capaian kinerja

seksi farmasi dan perbekalan kesehatan pada Tahun 2019 dapat diilustrasikan

dalam tabel II sebagai berikut :

NO SASARAN SRATEGI INDIKATOR KINERJA Target 2019

Capaian 2019

1 Persentase Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial

Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan vaksin essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator)

90% 95%

Tabel II. Capaian Indikator Kinerja Provinsi Maluku

2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi

pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih

pendek dari tujuan. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah

meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Analisis capaian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

10

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

A. KEGIATAN

Kegiatan dengan Sumber Dana APBN

1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian;

2. Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

3. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian;

4. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Pembiayaan dari Dana APBN

Pada tahun 2019, mendapatkan anggaran yang bersumber dari APBN

sebesar Rp. 2.046.700.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian mendapatkan anggaran sebesar

Rp. 541.705.000,-;

2. Peningkatan Tata Kelola obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

mendapatkan anggaran sebesar Rp. 825.927.000,-;

3. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) mendapatkan anggaran sebesar

Rp.35.055.000,-;

4. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian mendapatkan

anggaran sebesar Rp. 158.385.000,-;

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan mendapatkan anggaran

sebesar Rp.485.628.000,-.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

11

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

1. PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN

A. Melaksanakan Sosialisasi Pelaksanaan Gema Cermat dan Optimalisasi

AOC dalam rangka mendukung Germas di Kab/Kota

Penggunaan obat yang rasional (POR) merupakan salah satu langkah

dalam upaya pembangunan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu,

sehingga tercapai keselamatan pasien (patient safety). Menurut WHO,

penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai

dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dan

dalam periode waktu yang adekuat. Selain peresepan secara irrasional oleh

tenaga kesehatan dan kurangnya informasi penggunaan obat yang diberikan

oleh tenaga kesehatan, penggunaan obat secara tidak tepat juga dilakukan oleh

masyarakat, baik kurangnya kepatuhan pasien dalam menggunakan obat yang

diresepkan maupun dalam pengobatan sendiri (swamedikasi).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan Pembekalan

Tenaga Kefaramsian di Provinsi/Kab/Kota tentang Pengunaan Obat Rasional

Dalam Rangka Gerakan Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) untuk

meningkatkan pemahaman stakeholder tentang teknis pelaksanaan kegiatan

GeMa CerMat. Dengan demikian diharapkan setiap pemangku kepentingan

dapat ikut serta melaksanakan GeMa CerMat. Sebelumnya sosialisasi Gema

Cermat sudah dilaksanakan di 7 Kab/Kota dari 11 Kab/Kota di Provinsi Maluku

dan sekarang dilaksanakan di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan

Tanimbar dan Kabupaten Seram Bagian Timur

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

12

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Pertemuan pertama dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar

pada tanggal 22 s/d 24 Mei 2019 dilaksanakan Hotel Incla Saumlaki dan

Pertemuan kedua dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Timur tanggal 23

s/d 25 Juli dilaksanakan di Gedung Amar Market , Bula.

Peserta yang diundang adalah 20 Apoteker di kabupaten yang

bersangkutan sebagai AOC ( Agent Of Change ) dan 150 masyarakat di sekitar

tempat kegiatan yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader kesehatan dan

masyarakat umum.

Narasumber pertemuan berasal dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian

dan IAI Pusat, dan Dinas Kesehatan Provinsi. Hasil pertemuan diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya obat

sebagai komoditi kesehatan, tercapainya kemandirian masyarakat dalam menilai

dan memilih informasi yang beredar di masyarakat terkait obat (swamedikasi)

dan tercapainya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap obat melalui

metode CBIA dan DAGUSIBU ( DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang ) obat

dengan benar.

Kesimpulan : output kegiatan Peningkatan Pelayanan Kefarmasian berupa 1

(satu) laporan sudah terealisasi.

Tabel III. Capaian Indikator Kinerja Pelayanan Kefarmasian

NO SASARAN SRATEGI INDIKATOR KINERJA Target 2019

Capaian 2019

1. Persentase (%) Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai standar

Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar adalah Persentase puskesmas yang melaksanakan pemberian informasi obat dan/atau konseling

60% 85%

2. Persentase (%) Rumah Sakit yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar

Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar adalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang melaksanakan Pelayanan Informasi Obat dan Konseling

65% 78%

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

13

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

3. Persentase (%) Kab/Kota yang menerapkan POR di Puskesmas

Persentase Kabupaten / Kota dengan minimal 20% puskesmas di wilayahnya memperoleh nilai penggunaan obat rasional di Puskesmas minimal 60%

40% 92.85%

B. Evaluasi Implementasi

Untuk meningkatkan POR pada masyarakat, telah Gerakan Masyarakat Cerdas

Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Gerakan ini masyarakat dalam memilih,

mendapatkan, menyimpan dan menggunakan obat dengan benar. Pelaksanaan

gerakan ini sudah dimulai sejak tahun 2016 di kabupaten/kota terpilih, salah

satunya adalah di Kabupaten Maluku Tenggara, dimana telah dilakukan

sosialisasi Gema Cermat dan Pembekaln AOC. Namun hal ini masih belum

memenuhi cakupan masyarakat sehingga perlu dilakukan secara terus menerus

dan perlu dilakukan evaluasi implementasi terhadap pelaksanaan GeMa CerMat

untuk mengukur tingkat keberhasilan dan dampaknya terhadap masyarakat.

Selain itu Agent of Change GeMa CerMat, yaitu apoteker-apoteker yang telah

dilatih perlu di optimalisasi kegiatan-kegiatannya yang menunjang kepedulian,

kesadaran,pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat

secara tepat dan benar.

Evaluasi GeMa CerMat dilaksanakan di Wisma Matahari,Langgur Kabupaten

Maluku Tenggara pada tanggal 25 Oktober 2019 di Kabupaten Buru di Resto

Alexis pada tanggal 18 September 2019 yang diikuti oleh 25 AOC pada

masing-masing kabupaten

C. Pertemuan Peningkatan SDM dalam implementasi Fornas dan Analisis

Farmakoekonomi di RS

Pelayanan Kesehatan, baik kebijakan dan sistem pelayanannya perlu

dikembangkan dan diperbaiki agar menjadi lebih baik. Seiring dengan

perkembangan kebutuhan dalam pelayanan kesehatan dan meningkatnya biaya

dalam pelayanan kesehatan serta meningkatnya kebutuhan optimalisasi jaminan

kesehatan untuk universal health coverage (UHC).

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

14

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Dalam memilih obat untuk pelayanan kesehatan juga harus didasarkan

pada kriteria: memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling

menguntungkan penderita; mutu terjamin, termasuk stabilitas dan

bioavailabilitas; praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan; praktis dalam

penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan tenaga, sarana dan

fasilitas kesehatan; menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh

penderita; memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi

berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung.

Ilmu farmakoekonomi merupakan salah satu keahlian yang harus dimilik

oleh tenaga profesional farmasis, dokter atau tenaga kesehatan lain. Dengan

melakukan analisis farmakoekonomi, dapat diperkirakan setiap fasilitas

kesehatan dapat melakukan terapi yang cost effective.

Berdasarkan pasal 25 UU No. 40 tahun 2004 bahwa daftar dan harga obat,

serta bahan medis habis pakai yang dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, untuk

itu Kementerian Kesehatan telah menetapkan daftar obat di dalam Formularium

Nasional melalui Keputusan Menteri Kesehatan yang dievaluasi setiap tahun dan

direvisi setiap dua tahun. Formularium Nasional bertujuan untuk meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan, melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi

pengobatan dengan mengutamakan patient safety sehingga tercapai

penggunaan obat rasional. Bagi tenaga kesehatan, Formularium Nasional

bermanfaat sebagai “pengaman” bagi penulis resep, mengoptimalkan pelayanan

kepada pasien, memudahkan perencanaan, dan penyediaan obat di fasilitas

pelayanan kesehatan. Dengan adanya Formularium Nasional maka pasien akan

mendapatkan obat terpilih yang tepat, berkhasiat, bermutu, aman dan

terjangkau, sehingga akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya.

Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Implementasi Fornas

dan Analisis Farmakoekonomi di RS di laksanakan di Biz Hotel, Ambon. pada

tanggal 24 – 26 Juni 2019. Narasumber pertemuan berasal dari Direktorat

Pelayanan Kefarmasian dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Hasil pertemuan

diharapkan adanya peningkatan kemampuan SDM kesehatan khususnya

tenaga kefarmasian dalam implementasi Fornas dan analisis farmakoekonomi di

Rumah Sakit.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

15

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

2. PENINGKATAN TATA KELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN ALAT

KESEHATAN

A. Membiayai Pendistribusian dan Pengemasan Kembali Obat dan Perbekkes

di Instalasi Farmasi

Kegiatan yang dilaksanakan adalah distribusi Obat dari Gudang Farmasi

Provinsi ke Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota. Kegiatan distribusi ini akan

dilaksanakan sebanyak 2 kali Pada Tahun 2019.

B. Monitoring Ketersediaan Obat, Vaksin dan Hasil Capaian Program

Pelayanan Kefarmasian di Pelayanan Kesehatan

Kegiatan ini bertujuan agar terwujudnya peningkatan ketersediaan obat

dan vaksin di puskesmas, yang dicapai melalui meningkatnya kapasitas supply

chaint management obat di Intalasi farmasi kabupaten/kota, meningkatnya

promosi penggunaan obat rasional, dan meningkatnya mutu pelayanan

kefarmasian di puskesmas. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 tahapan ke 11

Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku pada Bulan April.

C. Mensosialisasikan e-Monev Katalog Obat dalam mendukung perencanaan

kebutuhan obat ( RKO ) dan SIPNAP untuk Unit Layanan

Mengacu pada Permenkes nomor 63 tahun 2014 tentang Pengadaan

Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue) dan Permenkes No.71 tahun

2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN, maka diperlukan suatu sistem

monitoring dan evaluasi obat e-catalog untuk membantu dalam pemantauan

ketersediaan obat e-catalogue dalam pemenuhan kebutuhan Obat Program JKN.

Sistem Monitoring dan Evaluasi obat e-catalog sangat bermanfaat untuk

mengetahui kesesuaian Rencana Kebutuhan Obat (RKO) dengan realisasi

pengadaan obat berdasarkan e-catalogue. Dengan adanya sistem tersebut,

dapat mempermudah mendata obat program BPJS yang beredar di Indonesia

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

16

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

sehingga Kementerian Kesehatan bisa memonitoring peredaran dan pemenuhan

obat BPJS sesuai dengan e-catalog LKPP di seluruh Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut dilaksanakan Pertemuan Sosialisasi e-

Monev Katalog Obat dalam mendukung Perencanaan Kebutuhan Obat ( RKO )

dan SIPNAP untuk Unit Layanan dilaksanakan di Hotel Golden Palace pada

tanggal 28 April – 1 Mei 2019. Pertemuan dihadiri oleh 34 orang yang terdiri dari

Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan RS di daerah Kabupaten/Kota.

Narasumber pertemuan berasal dari Pusat dan Provinsi, Pusat di isi oleh

Kasubdit Penyediaan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan,

Direktur Jendral Kefarmasian dan Alkes, Kementerian Kesehatan Sedangkan

yang dari Provinsi di isi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Hasil

pertemuan ini diharapkan Terimplementasinya e-monev catalog obat dan

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas pengelola SIPNAP di Unit

Layanan.

Kesimpulan : Output kegiatan Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan

Perbekalan Kesehatan telah terealisasi.

O SASARAN SRATEGI INDIKATOR KINERJA Target 2018

Capaian 2018

1 Persentase Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial

Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan vaksin essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator)

85% 99%

Tabel IV. Capaian Indikator Tata Kelola Obat Publik

D. MENINGKATKAN KAPASITAS SDM DALAM PENGELOLAAN VAKSIN DAN

PENERAPAN E-LOGISTIK DI INSTALASI FARMASI PROVINSI/KAB/KOTA

Dalam pengelolaan obat di fasilitas kesehatan pemerintah,

informasi ketersediaan obat merupakan komponen yang penting baik

di tingkat Pusat, Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

17

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Dalam pengelolaan obat di fasilitas kesehatan pemerintah, informasi

ketersediaan obat merupakan komponen yang penting baik di tingkat Pusat,

Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.

Oleh karena itu, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan

Kesehatan telah membuat aplikasi ketersediaan obat di Kabupaten/Kota,

Provinsi dan Pusat, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam

manajemen pengelolaan obat dan memantau ketersediaan obat di Instalasi

Farmasi.

Dengan adanya pemanfaatan aplikasi sistem e-logistik diharapkan dapat

diperoleh informasi terkini yang mencakup tingkat kecukupan, ketersediaan dan

kondisi obat di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, Instalasi Farmasi Provinsi dan

Instalasi Farmasi Pusat. Mengingat manfaat aplikasi ini maka implementasi e-

logistik sangat penting di instalasi farmasi provinsi dan kab/kota.

Kegiatan Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan vaksin dan

penerapan e-logistik di instalasi farmasi provinsi/kab/kota dilaksanakan di Biz

Hotel selama 3 hari, yaitu mulai tanggal 19 sampai dengan 21 Agustus 2019

diikuti oleh 37 peserta dari Penanggungjawab instalasi farmasi di Kab/Kota.

3. PENINGKATAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

A. Peningkatan Kemampuan SDM dalam melaksanakan Monitoring perijinan

dan Evaluasi Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Dalam rangka meningkatkan kemampuan petugas Pembina tersebut agar

siap dalam melakukan monitoring dan pembinaan terhadap sarana Prodis

Kefarmasian yang mempunyai permasalahn dalam proses perizinannya maka

dilaksanakan kegiatan Peningkatan kemampuan SDM dalam melakukan

Monitoring Perizinan Sarana Prodis Kefarmasian sehingga tingkat kepuasan

masyarakat yang merupakan indicator dalam pelayanan public yang prima dapat

tercapai.Oleh karena itu perlu melakukan monitoring dan pembinaan terhadap

sarana-sarana tersebut.

Untuk meningkatkan Kapasitas SDM Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota

agar siap dalam melakukan monitoring dan pembinaan terhadap sarana Prodis

Kefarmasian, sehingga kegiatan monitoring dapat menghasilkan solusi dalam

permasalahan perizinan maka Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM dalam

melakukan Monitoring Perizinan Sarana Produksi dan distribusi Kefarmasian

penting dilaksanakan.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

18

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Golden Palace selama 4 hari, yaitu

mulai tanggal 13 sampai dengan 16 November 2019 yang diiukuti oleh 32

peserta dari Dinas Kabupaten/Kota.

4. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA

PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

A. Konsultasi Nasional Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Rapat Koordinasi Nasional tahun 2019 regional timur dilaksanakan di

Hotel Four Points by Sheraton Manado. Jl. Piere Tendean, Boulevard, Sario

Manado-Sulawesi Utara 95111 yang dilaksanakan pada tanggal 27-30 Maret

2019.. Peserta dari Bali sebanyak 17 orang yang terdiri dari 11 peserta dari

Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan 6 peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Tujuan dari pertemuan ini untuk mensosialisasikan dan menyamakan persepsi

program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam upaya peningkatan Program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan menuju suksesnya pelaksanaan RPJMN 2015-

2019 serta tercapainya strategi serta 9 fokus kegiatan di Direktur Jenderal

Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

B. Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes Tk. Propinsi – Profil

Kefarmasian, serta Perencanaan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus ( DAK

) Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila dan UUD Negara

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

19

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan, perlu adanya pembiayaan kesehatan, yang

bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan

dengan jumlahyang mencukupi, teralokasikan secara adil dan termanfaatkan

secara berhasil guna dan berdaya guna.

Serta untuk meningkatkan bidang data dan informasi pelayanan kefarmasian

dan alat kesehatan dan memperkecil adanya kekurangan dan

kelemahan/penyimpangan dalam pelaksanaan program antara lain ketaatan

para pengelola program termasuk keuangan dalam pembuatan laporan,

keterlambatan pengiriman laporan, koordinasi dan pengendalian oleh atasan

yang masih kurang, akibatnya pada pemeriksaan-pemeriksaan sering timbul

masalah-masalah yang sama dengan pemeriksaan yang lalu.

Melalui kegiatan Reviu Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Data Program

Kefarmasian dan Alkes, pemerintah pusat memberikan anggaran kepada

daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah

sesuai prioritas nasional DAK Bidang Kesehatan diberikan kepada daerah

tertentu untuk membantu mendanai kegiatan bidang kesehatan yang

merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan

nasional yang ditetapkan melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta

Dalam rangka meningkatkan validitas data/informasi kefarmasian dan alat

kesehatan serta memperkecil adanya kesalahan yang timbul, dan agar

didapatkan data yang akurat sebagai informasi yang harus dilaporkan secara

berkala dan berjenjang sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

kegiatan. Sesuai dengan penjelasan tersebut diatas maka diperlukan

kegiatan Perencanaan & Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang

pelayanan kefarmasian dan Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes

Tingkat Provinsi.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

20

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Melalui kegiatan Review Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Data Program

Kefarmasian dan Alkes ini diharapkan alokasi dana DAK khusus untuk

alokasi DAK subbidang pelayanan kefarmasian yang diberikan melalui dana

perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat

digunakan sesuai harapan dan target program Kefarmasian dan Alat serta

mendukung pengelolaan pelayanan kesehatan baik dari aspek koordinasi

maupun kepentingan monitoring atau pemantauan data yang dilaksanakan

secara secara terpadu dan terencana, serta sebagai pendukung informasi

dan bahan acuan dalam pengambilan keputusan.

Kegiatan di laksanakan di Hotel Golden Palace pada Bulan April 2019.

C. Administrasi kegiatan Dekonsentrasi Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan

Dalam rangka melaksanakan Kegiatan pada Program Kefarmasian dan

Alat Kesehatan diperlukan sarana dan prasarana pendukung kegiatan. Kegiatan

pendukung tersebut berupa honor pengelola keuangan yang di tuangkan dalam

honor yang terkait dengan operasional satuan kerja, belanja barang non

operasional lainnya, belanja barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi untuk

diserahkan kepada pemerintah daerah. Serta perjalanan lainnya yang secara

keseluruhaan sangat membantu kelancaran pelaksanaan Program Kefarmasian

dan Alat Kesehatan.

Dalam melaksanakan Administrasi Kegiatan diperlukan sarana

pendukung yang memadai demi kelancaran pelaksanaan Kegiatan pada

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

Kesimpulan : Output kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya pada program kefarmasian dan alkes berupa

5. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

21

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

a. Sampling Produk Alat Kesehatan

Kegiatan Sampling Produk Alkes dan PKRT Tahun 2019 dilakukan di Kota

Ambon. Sampel yang diambil terdiri dari 8 jenis alkes dan PKRT .

Hasil pengujian terhadap Jenis dan Merek Produk Alkes diperoleh hasil 100 %

Memenuhi Syarat (MS) selanjutnya hasil pengujian dikompilasi serta dilaporkan

ke Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT Kementerian Kesehatan RI serta

ditembuskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pengambilan sampel.

B. HASIL CAPAIAN KINERJA

Secara umum kegiatan yang ada pada Program Kefarmasian dan alkes, semuanya

telah dilaksanakan sesuai target kinerja.

Untuk Program Kefarmasian dan Alkes maka seluruh kegiatan yang dilaksanakan sesuai

indikator kinerja yang ditetapkan dan semuanya mencapai target .

N

o

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian

Target

1 Peningkatan

Pelayanan

Kefarmasian

Fasyankes yang

mampu dalam

melaksanakan

Pelayanan

Kefarmasian

Sesuai Standar

36

Fasyankes

36

Fasyankes

2 Peningkatan Tata

Kelola Obat Publik

dan Perbekalan

Kesehatan

Dinas Kesehatan

Provinsi dan

Kab/Kota yang

melaksanakan

Program Tata

Kelola Obat Publik

dan Perbekalan

Kesehatan

1 Provinsi 1 Provinsi

3 Peningkatan

Produksi dan

Distribusi

Sarana Produksi

dan Distribusi

Sediaan Farmasi &

12 Sarana 12 Sarana

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

22

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Kefarmasian Pengamanan

Pangan yang

dibina

4 Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya pada

program

Kefarmasian dan

Alkes

Layanan

Perencanaan,

Konsolidasi dan

Evaluasi Terhadap

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya

1 Provinsi 1 Provinsi

5 Peningkatan

Pengawasan Alat

Kesehatan dan

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT)

Produk dan Sarana

Distribusi Alat

Kesehatan serta

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT)

yang diuji

8 Produk 8 Produk

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATKER (219014) DANA ...reagensia dan vaksin lainnya, Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk ... Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

23

LaporanKinerjaDinasKesehatanProvinsiMalukuSatker21904(07)Tahun2019

Bab IV Penutup

Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alkes 219014 (07) Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban

atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan ini

disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Kesehatan.

Laporan Kinerja menggambarkan pencapaian kinerja Seksi Kefarmasian dan

Seksi Alkes dalam mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan didalam

dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Seksi Kefarmasian dan Seksi

Alkes Satker 219014 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Maluku telah cukup berhasil

melaksanakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta telah merealisasikan

beberapa target yang telah ditetapkan di dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan yang

telah dicanangkan pada periode berikutnya sehingga pelaksanaan kegiatan di masa

mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.Laporan Seksi

Kefarmasian dan Seksi Alkes Satker 219014 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

diharapkan dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi kinerja bagi yang membutuhkan

dalam penyempurnaan dokumen perencanaan maupun pelaksanaan program dan

kegiatan yang akan datang, dan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.