blok30-skenario2-d7

7/24/2019 blok30-skenario2-d7

http://slidepdf.com/reader/full/blok30-skenario2-d7 1/36

SESOSOK MAYATBAYI DITEMUKAN

DI TEMPATSAMPAH.

D7



Skenario

Sesosok mayat bayi ditemukan di suatu

tempat sampah. Masyarakat

melaporkannya kepada polisi. Mereka

juga melaporkan bahwa semalam melihatseorang perempuan yang menghentikan

mobilnya di dekat sampah tersebut dan

berada disana cukup lama. Seorang

anggota masyarakat sempat mencatat

nomor mobil perempuan tersebut.



Perkiraan kronologis kematian korban

Sesaat setelah korban lahir, korban secara

terencana sengaja mengambil nyawa

anaknya sendiri. karena takut ketahuan

Korban lahir bukan pada rumah sakitataupun bidan, mungkin lahir lewat bantuan

dukun atau melahirkan sendiri. Setelah

pelaku tahu bahwa korban meninggal,

pelaku segera membuang korban ketempat sampah karena takut ketahuan.

Lalu pelaku pergi meninggalkan TK.



Interpretasi teman

Seorang mayat bayi berjenis kelamin

laki!laki ditemukan di tempat sampah, di

dalam kantung plastik hitam, tidak

berpakaian, berlumuran darah dan masihberlendir, mekonium ditemukan namun

tidak dalam jumlah banyak, berarti belum

sempat mendapatkan asupan makanan

dari ibunya. Tali pusat terpotong dengan

rapih, sudah terpisah dari plasenta.



I!enti"kasi Ba#i

"denti#ikasi pada bayi tidak banyak

berbeda dengan identi#ikasi pada orang

dewasa. Tetapi beberapa hal sehubungan

dengan ukuran tubuh terkaitperkembangan secara antropologi ragawi

membedakan identi#ikasi bayi dengan

orang dewasa,

Sehingga ciri!ciri #isik pada bayi hampir

tidak membantu untuk mencari kesesuaian

antara bayi dan tersangka.



ada kasus ini diambil sampel darah

untuk pemeriksaan golongan darah.

pemeriksaan golongan darah dalam

kasus ini minimal sekali kegunaannya,apalagi tersangkanya juga tidak ada.



enggunaan metode DNA finger print

perlu dipertimbangkan pada kasus

dugaan pembunuhan anak.

metode D$% #inger printing untukidenti#ikasi tidak dapat dilakukan jika

tidak ada tersangka sebagai

pembanding.



Pemeriksaan makroskopik par$

aru berwarna merah muda tidak

merata dengan taut pleura, dan

menunjukkan gambaran mo&aik karena

al'eoli sudah terisi udara. %peks paru kanan sudah menonjol.

(ambaran marmer akibat pembuluh

darah interstisial sudah terisi darah.Saat paru diiris dalam air, terlihat jelas

keluarnya gelembung udara dan darah.



Uji apung paru, menunjukkan hasil positi# )*+

setelah potongan!potongan kecil dari lobusparu ditekan namun masih mengapung,

karena potongan paru tersebut berisi udara

residu yang tidak akan keluar.

Adanya udara di dalam saluran cerna setelah dilakukan #oto rontgen. dara

ditemukan sudah berada pada usus besar,

menunjukkan bayi sudah hidup selama -!/ jam.



I!enti"kasi %orensik

emeriksaan sidik jari

Metode 'isual

emeriksaan dokumen

emeriksaan pakaian dan perhiasan

"denti#ikasi medik

emeriksaan gigi

emeriksaan serologik

Metode eksklusi



Thanatologi

memastian kematian klinis , perkiraan

sebab kematian , dan perkiraan saat

kematian yang panting untuk membantu

penyidikan.

Tanda tidak pasti kematian, dan tanda

pasti kematian.



Tanda kematian tidak pasti

erna#asan berhenti, dinilai selama lebih

dari -0 menit dengan cara inspeksi,

palpasi, dan auskultasi

Terhentinya sirkulasi, dilnilai selama -1menit, nadi karotis tidak teraba

Kulit pucat, tetapi bukan merupakan

tanda yang dapat dipercaya karenamungkin terjadi sapsme agonal

sehingga wajah tampak kebiruan.



Tonus otot menghilang dan relaksasi

mengakibatkan pendataran daerah!daerah

yang tertekan, misalnya daerah belikat dan

bokong pada mayat yang terlentang.

embuluh darah retina mengalamisegmentasi beberapa menit setelah kematian

engeringan kornea menimbulkan kekeruhan

dalam waktu -0 menit yang masih dapatdihilangkan dengan meneteskan air.



Tanda kematian pasti

A. Lebam mayat (livor mortis)memperkirakan

sebab kematian, perubahan posisi mayat setelah

terjadi lebam mayat yang menetap dan

memperkirakan saat kematian.

B. Kaku mayat (rigor mortis) Kaku mayat timbul

-!2 jam postmortem, dipertahankan 3!- jam

C. Penurunan suhu tubuh

. Pembusukan mulai !" jam p#stm#rtem

$. %umi&ikasi -!-/ minggu

'. Adip#sera



Cara, sebab, mekanismemati 4ara kematian wajar dan tidak wajar

Sebab kematian dibekap

penutupan jalan na#as

Mekanisme kematian as#iksia

mekanik



Penentan Umr

Umur Panjang Badan (kepala-tumit)

1 bulan 1 x 1 = 1 (cm)

2 bulan 2 x 2 = 4 (cm)

3 bulan 3 x 3 = 9 (cm)

4 bulan 4 x 4 = 16 (cm)

bulan x = 2 (cm)

6 bulan 6 x = 3! (cm)

" bulan " x = 3 (cm)

l 1. Penentuan umur janin dengan rumus De Haas

# bulan # x = 4! (cm)

9 bulan 9 x = 4 (cm)



Penentan s!a& atabelm !ira'at

Tali pusat

5erniks Kaseosa)Lemak 6ayi+

ada yang telah dirawat ia telah

dibersihkan demikian pua bekas!bekasdarah

ada bayi yang dibuang ke dalam air,

'erniks tidak akan hilang selluruhnya dan

dapat ditemukan didaerah lipatankulit,ketiak,belakang telinga,lipat paha dan

lipat leher.

akaian



Pembn&an AnakSen!iri Dalam K, pembunuhan anak sendiri

tercantum di dalam bab kejahatan

terhadap nyawa orang pasal 2/-, 2/

dan 2/2. Dari undang!undang tersebut kita bisa

melihat ada 2 #aktor penting, yaitu 8



"bu. anya ibu kandung yang dapat dihukum

karena melakukan pembunuhan anak sendiri.

Tidak dipersoalkan apakah dia kawin atau

tidak. Sedangkan bagi orang lain yang

melakukan atau turut membunuh anak

tersebut, dihukum karena pembunuhan atau

pembunuhan berencana, dengan hukuman

yang lebih berat yaitu penjara -1 tahun )ps8

229, tanpa rencana+ atau 0 tahun, seumur

hidup:hukuman mati )ps. 22; dan 2/0, denga

rencana+



<aktu. Dalam tidak disebutkan

batasan waktu yang tepat, tapi hanya

dinyatakan =pada saat dilahirkan atau

tidak lama kemudian>. Sehingga bolehdianggap pada saat belum timbul kasih

saying seorang ibu pada anaknya.



sikis"bu membunuh anaknya karena terdorong rasa

ketakutan akan diketahui orang telah melahirkan anak itu,

biasanya karena hubungan tidak sah.

ntuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri,

dengan sendirinya bayi atau anak tersebut harus dilahirkan

hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu. 6ila

bayi lahir mati kemudian dilakukan tindakan =membunuh>,

maka hal ini bukanlah pembunuhan anak sendiri ataupunpembunuhan. ?uga tidak dipersoalkan apakah bayi yang

dilahirkan merupakan bayi cukup bulan atau belum cukup

bulan, maupun 'iable atau non!'iable.



Pemeriksaan pa!a Ib

Memang benar si ibu tersebut baru melahirkan

anak, ini dapat diketahui dari keadaan buah dada,

rahum yang masih membesar, keluarnya cairan

kemerahan dari 'agina, serta tanda!tanda yang

menunjukkan bahwa si ibu masih dalam masani#as.

emeriksaan golongan darah hanya akan

bermakna jika laki!laki yang menyebabkan

terjadinya kehamilan pada si ibu tersebut diketahui@dengan demikian pemeriksaan golongan darahnya

dilakukan pada si ibu, anak, dan laki!laki tersebut.



%danya barang bukti yang bisa dikaitkan

atau ada hubungannnya dengan barang

bukti yang didapatkan pada tubuh

korban, seperti8 pembungkus mayat,kain yang berlumuran darah sewaktu

persalinan, alat penyeret serta barang!

barang bukti lainnya yang berasal dari si

ibu: tempat terjadinya persalinan



Aspek Hukum

asal 229 K

6arang siapa dengan sengaja merampas nyawa

orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan

pidana penjara paling lama lima belas tahun.

asal 2/0 K

6arang siapa dengan sengaja dan dengan

rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,

diancam, karena pembunuhan dengan rencana

)moord +, dengan pidana mati atau pidana penjara

seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling

lama dua puluh lima tahun.



asal 2/- K

Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa

anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama

sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia sudah

melahirkan anak, dihukum, karena makar mati terhadapanak, dengan hukuman penjara selama lamanya 7 tahun.

asal 2/ K

Seorang ibu yang dengan sengaja menjalankan keputusan

yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama

lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itupada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada

itu, dihukum penjara selama lamanya ; tahun.



asal 2/2 K

6agi orang lain yang turut campur dalam kejahatan

yang diterangkan dalam pasal 2/- dan 2/ dianggap

kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan.

asal -9- K

6arang siapa mengubur, menyembunyikan,

mengangkut, atau menghilangkan mayat, dengan

maksud hendak menyembunyikan kematian dan

kelahiran orang itu, dihukum selama lamanya ; bulanatau denda sebanyak banyaknya empat ribu lima

ratus rupiah.



asal 20/ K

6arang siapa dengan sengaja menyebabkan atau

membiarkan orang dalam kesengsaraan, sedang iawajib memberi kehidupan perawatan atau

pemeliharaan pada orang itu karena hukum yang

berlaku atasnya atau karena menurut perjanjian,

dihukum penjara selama tahun 9 bulan atau denda

sebanyak banyaknya empat ribu lima ratus rupiah.

asal 201 K

6arang siapa menaruhkan anak yang di bawah umur 7

tahun di suatu tempat supaya dipungut oleh orang lain,

atau dengan maksud akan terbebas dari pada

pemeliharaan anak itu, meninggalkannya, dihukum

penjara sebanyak banyaknya 1 tahun 3 bulan.



asal 203 K

Kalau salah satu perbuatan yang diterangkan dalam pasal

20/ dan 201 itu menyebabkan luka berat, maka si tersalahdihukum penjara selama lamanya 7 tahun 3 bulan.

Kalau salah satu perbuatan ini menyebabkan orang lain

mati, si tersalah itu dihukum selama lamanya ; tahun.

asal 209 K Kalau bu menaruh anaknya itu di suatu tempat supaya

dipungut oleh orang lain, tidak lama sesudah anak itu

dilahirkan oleh karena takut akan diketahui orang ia

melahirkan anak atau dengan maksud akan terbebas daripada pemeliharaan anak itu, meninggalkannya, maka

hukuman maksimum yang tersebut dalam pasal 201 dan

203 dikurangi sehingga seperduanya.



asal 21/ K

6arang siapa dengan sengaja melukai berat orang lain,

diancam, karena melakukan penganiayaan berat, dengan

pidana penjara paling lama delapan tahun. ?ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah

dikenakan pidana paling lama sepuluh tahun

asal 211 K

enganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebihdahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua

belas tahun.

?ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah

dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

asal 213 K

idana yang ditentukan dalam pasal 21-, 212, 21/, dan 211

dapat ditambah dengan sepertiga8

6agi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,

bapaknya, menurut undang!undang, istrinya atau anaknya.



Prose!r Me!ikolegal

-. asal -22 K%

)-+ Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan

menangani seorang korban baik luka, keracunan

ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang

merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukanpermintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran

kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

)+ ermintaan keterangan ahli sebagaimana

dimaksud dalam ayat )-+ dilakukan secara tertulis,yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk

pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau

pemeriksaan bedah mayat.



. asal -7; K%

)-+ Setiap orang yang diminta

pendapatnya sebagai ahli kedokteran

kehakiman atau dokter atau ahli lainnyawajib memberikan keteranagn ahli demi

keadilan.

Sanksi bagi pelanggar kewajiban8



asal K

6arang siapa dengan sengaja

mencegah, menghalang!halangi atau

menggagalkan pemeriksaan mayatuntuk pengadilan, diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan

bulan atau pidana denda paling banyakempat ribu lima ratus rupiah.



2. asal / K

6arang siapa yang dipanggil menurut

undang!undang untuk menjadi saksi, ahli,

atau juru bahasa, dengan sengaja tidakmelakukan suatu kewajiban yang menurut

undang!undang ia harus melakukannya8

Dalam perkara pidana dihukum dengan

hukuman penjara selama!lamaya ; bulan. Dalam perkara lain, dihukum dengan

hukuman penjara selama!lamanya 3 bulan.



Keterangan Palsu:

asal 37 K

Seorang dokter yang dengan sengaja memberi

surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya

penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan

pidana penjara paling lama empat tahun.

asal 7 KADBK"

Seorang dokter hanya memberikan keterangan

atau pendapat yang dapat dibuktikan

kebenarannya.



Kesimpulan

ntuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri,

dengan sendirinya bayi atau anak tersebut harus

dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar

dari tubuh ibu )separate existence+. 6ila bayi lahir

mati kemudian dilakukan tindakan membunuh,maka hal ini bukanlah pembunuhan anak sendiri

ataupun pembunuhan. ?uga tidak dipersoalkan

apakah bayi yang dilahirkan merupakan bayi yang

cukup bulan atau belum cukup bulan, maupun

'iable atau non'iable.

ada pemeriksaan mayat bayi baru lahir, haris

dibedakan apakah ia lahir mati atau lahir hidup.

blok30-skenario2-d7

Documents