blok 4
DESCRIPTION
blok 4TRANSCRIPT
Teknik DNA Fingerprinting untuk Menentukan Orang Tua
Biologis
Fina Otta Apelia
102012086 / F9
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2012
Jalan Arjuna Utara Nomor 6 Kebon Jeruk-Jakarta Barat 15510
Email: [email protected]
Abstrak
Biologi molekuler terutama berkutat memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk
interaksi antara DNA, RNA dan protein biosintesis dan juga belajar bagaimana interaksi ini
diatur. Dari ilmu-ilmu ini ditemukan teknologi DNA fingerprinting yang berfungsi untuk
mendeteksi DNA setiap individu melalui jari individu tersebut. Metoda yang digunakan
dalam membuat tinjauan pustaka ini menggunakan metoda studi pustaka. Dari skenario
yang ada bahwa untuk mengetahui tersangka dari pelaku pemerkosaan tersebut diuji
menggunakan metoda DNA fingerprinting dari hasil elektroforesisnya dapat dilihat
siapa yang memiliki struktur DNA yang sama pada bayi dan ibu.
Kata kunci: Biologi molekular, molekul DNA, DNA fingerprinting
Abstract
Molecular biology, especially struggling to understand interactions between the various
systems of a cell, including the interactions between DNA, RNA and protein biosynthesis as
well as learning how these interactions are regulated. Of these sciences discovered DNA
fingerprinting technology that serves to detect the DNA of each individual through the
individual fingers. The methods used in making this literature review using literature
methods. Of the scenarios that to find the perpetrator of the rape suspect be tested using
DNA fingerprinting method can be seen from the results electrophoresis who have the
same DNA structure on the baby and the mother.
Keywords : Molecular biology, DNA molecules, DNA fingerprinting
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 1
Pendahuluan
1. SkenarioAda seorang tahanan wanita yang belum menikah, melahirkan anaknya di penjara.
Empat orang tersangka diperiksa dengan tuduhan menghamili secara tidak sah. Untuk itu
diadakan uji sidik jari DNA ( DNA fingerprinting) dan diperoleh hasil elektroforesis :
2. Latar Belakang
Biologi molekuler merupakan kelanjutan dua cabang ilmu yang sudah ada
sebelumnya, yaitu Genetika dan Ilmu Biokimia. Biologi molekuler terutama berkutat
memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk interaksi antara DNA, RNA dan
protein biosintesis dan juga belajar bagaimana interaksi ini diatur. Awal Biologi molekuler
ditandai dengan adanya penemuan struktur heliks ganda DNA oleh Watson dan Crick pada
tahun 1953.
Perkembangan biologi molekular menjadi lebih dipercepat dengan munculnya
rekayasa genetik yang memungkinkan pengandaan dan isolasi gen sehingga struktur dan
fungsi gen dapat dipelajari.
Semua sifat yang dimiliki oleh organisme ditentukan oleh gen-gen yang dimilikinya.
Gen merupakan bagian-bagian dari urutan asam nukleat yang terdapat pada DNA. Terdapat
dua kategori gen, yaitu gen struktural dan gen regulator. Gen-gen struktural mengkode urutan
asam amino dalam protein, seperti enzim, yang menentukan kemampuan biokimia dari
organisme pada reaksi katabolisme dan anabolisme, atau berperan sebagai komponen tetap
pada struktur sel. Gen-gen regulator berfungsi mengontrol tingkat ekspresi gen struktural,
mengatur laju produksi protein produknya dan berhubungan dengan respon terhadap signal
intra dan ekstraselular. Karena sintesis protein dikendalikan oleh gen, maka gen dapat
dikatakan mengatur segala aspek kehidupan sel atau organisme. Dibidang kedokteran
perkembangan biologi molekuler memberi dampak pada hampir semua ilmu pre-klinik
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 2
seperti: genetika, histologi, embriologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, patologi,
imunologi, dan farmakologi.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada skenario diatas adalah pengujian sidik jari DNA untuk
mengetahui tersangka yang menghamili seorang tahanan wanita secara tidak sah.
4. Analisis Masalah
5. HipotesisHipotesis dari rumusan masalah tersebut adalah elektroforesis merupakan salah
satu cara yang digunakan untuk menguji kecocokan DNA anak dengan orang tua
biologisnya.
6. Sasaran Pembelajaran
Sasaran pembelajaran dari kasus ini adalah mampu memahami dan menjelaskan
pewarisan sifat dan cara- cara pemeriksaan DNA.
ISI
DNA (Deoxyribonucleo Acid) adalah struktur kimia yang membentuk kromosom
yang terdapat pada inti sel dan berisikan materi genetik. Adanya materi genetik pada DNA
pertama kali ditemukan oleh Avery, MacLeod dan McCartu pada tahun 1944.
Struktur dari DNA adalah double helix atau rantai ganda yaitu dua buah rantai atau
untai materi genetik yang berputar satu sama lain membentuk spiral yang ditemukan oleh
Watson, Crick dan Wilkins di awal tahun 1950-an. Setiap untai memiliki banyak nukleotida.
Nukleotida merupakan struktur yang terdiri dari fosfat, gula deoxyribosa dan basa. Basa
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 3
DNACiri-ciri
DNA fingerprinting
Struktur
Pewarisan Sifat
Hukum Mendel Golongan darah
sendiri secara umum terbagi atas Adenin (A), Guanin (G) yang termasuk dalam golongan
purin dan Timin (T), Sitosin (C) yang termasuk pada golongan pirimidin. Kedua untai dapat
berikatan karena adanya basa-basa yang saling terhubung. Setiap basa hanya berikatan
dengan satu basa yang lain yang memiliki konsentrasi yang sama, seperti Adenin dengan
Timin dan Guanin dengan Sitosin saja dan disatukan dengan menggunakan ikatan hidrogen.
Untuk Adenin dan Timin terdiri atas dua buah ikatan hidrogen sementara pada Guanin dan
Sitosin terdapat tiga buah ikatan hidrogen.1
Ciri dari DNA adalah pada kedua untainya bersifat anti paralel yaitu satu untai
berjalan dalam arah 5’ ke 3’ dan yang lain dalam arah 3’ ke 5’. Angka-angka tersebut
menunjukan ujung dari rantai DNA dimana salah satu ujung berupa terminal 5’-hidroksil atau
fosfat sedangkan ujung lain berupa terminal 3’-fosfat atau hidroksil. Antara satu nukleotida
dengan nukleotida lain pada rantai yang sama dihubungkan dengan satu ikatan fosfodiester.1
Gambar 1.
Kekayaan genetik anda adalah DNA yang anda warisi dari orang tua anda. Dari
semua molekul yang terdapat di alam, asam-asam nukleat memiliki keunikan karena asam-
asam ini mampu mengatur replikasinya sendiri. Kemiripan anak dengan orang tua pada
dasarnya terjadi karena replikasi yang sama dari DNA dan transmisi DNA dari satu generasi
kegenerasi lainnya.
Dua fungsi utama dari DNA, adanya materi genetik yang terkandung pada DNA
menjadikan DNA sebagai sumber informasi dalam sintesis sel protein dan organisme serta
sebagai informasi yang diwariskan ke keturunan atau sel anak. Untuk menjalankan fungsi ini
maka DNA memiliki kemampuan untuk mereplikasi dan mentranskripsi.2
Pewarisan Sifat
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 4
George Mendel (1822-1884) adalah ilmuan yang dianggap sebagai peletak prinsip-
prinsip hereditas (pewarisan sifat). Mendel dijuluki sebagai “Bapak Genetika”.
Gen adalah pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisik dari gen adalah
urutan DNA yang menjadi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi
bagi organisme yang memilikinya. Didalam gen terdapat anggota sepasang yang disebut Alel.
Sel memiliki inti sel atau nukleus, pada inti sel terdapat jalinan seperti benang halus
yang disebut kromosom. Kromosom inilah yang merupakan pembawa sifat keturunan. Di
sepanjang kromosom terdapat gen yang merupakan penentu sifat keturunan suatu makhluk
hidup. Jadi baik kromosom maupun gen sama pentingnya dalam penurunan sifat
maupun golongan darah.
Hukum Mendel 1 dan 2
Hukum yang dibuat oleh Abbot Gregor Johann Mendel, seorang biarawan otodidak dari
Agustine (1822-1884) membuat hukum dasar hereditas. Hukum mendel dibagi menjadi dua
yaitu hukum Mendel 1 dan hukum Mendel II. Hukum Mendel I disebut hukum segregasi
menyatakan bahwa pada pembentukan sel gamet, dua gen yang berpasangan akan dipisahkan
ke dalam dua sel anak secara bebas. Contoh adalah genotip suatu tanaman Aa, maka gamet
yang di bentuk membawa gen A dan gen a. Hukum Mendel I dapat dijelaskan dengan
persilangan monohibrid. Hukum Mendel II (hukum pengelompokan gen secara bebas)
menyatakan bahwa jika dua individu berbeda satu dengan lain dalam dua macam sifat atau
lebih, maka penurunan sifat yang satu tidak tergantung pada sifat yang lain. Contoh nya suatu
individu memiliki genotip AaBb maka A dan a serta B dan b akan memisah kemudian kedua
pasangan tersebut akan bergabung secara bebas sehingga kemungkinan gamet yang terbentuk
akan memiliki sifat Ab, Ab, aB, ab. Hukum Mendel II dapat dijelaskan dengan persilangan
dihibrid.
Contoh dalam persilangan monohibrid: Jika kamu merawat dua bunga yang berwarna
merah dan berwarna putih, lalu kedua bunga itu mengadakan penyerbukan.
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 5
Gambar 2.
Pewarisan Golongan Darah Manusia
Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin anti B, darah
golongan B mengandung aglutinogen tipe B dan aglutinin anti A, darah golongan AB
mengandung aglutinogen tipe A dan tipe B tetapi tidak mengandung anti A dan anti B, dan
darah golongan O tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung aglutinin anti A dan
anti B.3
Golongan darah O disebut sebagai donor darah universal untuk transfusi darah yang
tidak memiliki antigen pada permukaan sel darah merah. Sedangkan golongan darah AB
disebut sebgai resipien universal yang tidak memiliki antibody didalam serum. Jadi dalam
kasus ini, bisa dilihat juga untuk menentukan siapa ayah biologisnya menggunakan
golongan darah anak dicocokan dengan golongan darah ayah biologisnya.
Tabel 1. Pewarisan Golongan Darah kepada Anak
Ibu Ayah
O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 6
DNA Fingerprinting
Makhluk hidup yang tampak berbeda atau berbeda karakternya juga akan berbeda
pula sequen DNA nya. Makin bervariasi suatu organisme maka makin bervariasi pula sequen
DNAnya. DNA Fingerprint adalah cara yang paling cepat dan tepat untuk membedakan
sequen DNA dari organisme yang berbeda.
Salah satu yang sudah dipublikasikan secara legal adalah penggunaan ´DNA
fingerprinting´. Teknik ini berdasarkan pada aplikasi RFLP (Restriction Fragment
LengthPolymorphism) yang berdasarkan kenyataan bahwa setiap individu, walaupun
mempunyai genyang sama, tapi pasti punya perbedaan pada materi genetiknya (DNA).
Perbedaan ini umumnya terjadi pada daerah ´bukan pengkode protein´. DNA fingerprinting
bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan materi genetik, dalam rangka
menentukan apakah dua sampel DNA berasal dari orang yang sama atau orang yang
berbeda. Teknik ini dapat digunakan untuk membuktikan suatu tindak kriminal.4
Metoda yang digunakan adalah PCR, RFLP, elektroforesis dan hibridisasi. Sampel DNA
dapat disiapkan dari materi yang ditemukan dilokasi kriminal, seperti darah, semen atau
rambut.
PCR digunakan untuk mengamplifikasi fragmen DNA spesifik dari tersangka
dan korban kejahatan. Produk PCR dipotong dengan enzim restriksi dan dipisahkan dengan
gel elektroforesis, diikuti dengan transfer ke membran nitroselulosa dan hibridisasi dengan
probe spesifik. Bila sampel DNA dari tersangka dan korban memperlihatkan DNAband
yang sama setelah hibridisasi, maka dengan perhitungan statistik dapat dikatakan
bahwa sampel tersebut berasal dari orang yang sama.
Elektroforesis adalah suatu teknik pemisahan molekul selular berdasarkan atas
ukurannya dengan menggunakan medan listrik yang dialirkan pada suatu medium yang
mengandung sampel yang akan dipisahkan.Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan
muatan listrik yang ada pada makromolekul. Elektroforesis DNA dilakukan misalnya untuk
menganalisis fragmen-fragmen DNA hasil pemotongan dengan enzim restriksi. Hasil
pemotongan dapat dilihat dan dipisahkan menggunakan gel aragosa. Gel aragosa berbentuk
seperti jelly yang tebal dan berpori yang berfungsi sebagi saringan yang memungkinkan
bagian DNA kecil untuk lewat. Perpindahan molekul ini terjadi karena saat elektroforesis
DNA yang bermuatan negatif akan berpindah ke arah kutub positif. 5 Elektroforesis fungsinya
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 7
untuk mendeteksi atau membaca cara menampilkan radioaktif yang ada di dna pelacak itu
yang menempel di dna yg mau diteliti.
Penggunaan/aplikasi DNA Fingerprint
DNA Fingerprint banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu baik untuk kesehatan
manusia, penelitian biologi, dunia medis dan untuk pembuktian peristiwa kriminal/ forensik.6
a) Untuk mendiagnosis kelainan keturunan
Pendeteksian kelainan lebih awal akan memudahkan dokter atau ahli medis untuk
melakukan pengobatan pada anak yang menderita kelainan tersebut. Suatu program
pengobatan kelainan genetik menggunakan DNA fingerprint sebagai informasi untuk orang
tuanya mengenai resiko dari kelainan tersebut pada anaknya. Pada program lain informasi
pada orang tuanya mengenai DNA fingerprint pada bayi yang masih dalam kandungan
mengalami kelainan genetik dan tindakan apa yang akan dilakukan. Kelainan tersebut
meliputi kejadian cystik fibrosis, haemophilia, Huntington’s disease, famili alzhemers, sickle
cell anemia, thalasemia dan lain-lainnya.
b) Bukti biologik
Barang bukti DNA Fingerprint telah sering digunakan pada laboratorium kriminal
kepolisian yaitu darah, rambut, semen dan sebagainya. Seperti peristiwa teror bom Bali
banyak bukti bahan biologik telah diuji DNA fingerprintnya untuk menentukan korban dan
identifikasi korban. DNA fingerprint juga dapat untuk identifikasi korban pembunuhan
maupun pelaku pembunuhan ataupun perkosaan seperti dalam skenario .
Kesimpulan
Adanya materi genetik pada DNA yang berfungsi dalam pewarisan baik ciri maupun
sifat individu dari induknya dan mengandung informasi-informasi genetik maka tes uji DNA
seperti DNA fingerprint digunakan untuk mencari tau hubungan kekerabatan atau identitas
seseorang dan dapat mengetahui kecocokan struktur DNA tersebut.
Saran
Pada skenario diatas yang sebaiknya dilakukan uji DNA fingerprint karena
merupakan metoda yang tepat dan kita dapat mengetahui kemiripan struktur DNA individu
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 8
satu dengan yang lainnya karena dengan menggunakan DNA fingerprint keakuratannya lebih
baik daripada menggunakan teknik yang lain.
Daftar Pustaka
1. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC;
2006.h.321-4.
2. Albert B, Bray D, Lewis J, Raff M, Roberts K, Watson JD. Biologi molekuler sel. Edisi 2.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 1994. h.148-155.
3. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009.h.152-3
4. Sudjadi. Bioteknologi kesehatan. Yogyakarta: Kanisius ; 2006.h. 21.
5. Create a DNA fingerprint. Diunduh dari www.teachersdomain.org, 27 Januari 2013.
6. Karman O. Biologi. Yogyakarta: Bahari; 2008.h. 92.
DNA dan Pewarisan Sifat Blok 4- Fina Otta A Page 9