blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/liberalisasi-jasa-keuangan-dalam...partnership.d… · web...

21

Click here to load reader

Upload: trinhdan

Post on 28-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

I. Liberalisasi Jasa Keuangan dalam Kerangka ASEAN - Japan

Comprehensive Economic Partnership (AJCEP)

A.Latar Belakang Kebijakan (hubungan bilateral Indonesia dan Jepang)

Akhir – akhir akademisi maupun praktisi membicarakan persoalan

kesepakatan Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-

China akan dimulai pada tahun 2015. Sehingga keadaaan ini pun menjadi

kewajiban bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara anggota

ASEAN Economic Comunity semuanya. Indonesia pun harus siap-siap

menerima kenyataan pertumbuhan ekonomi akan terhambat dengan

pelaksanaan perdagangan bebas ini ASEAN-China tersebut karena konsumsi

pasar akan semakin terpecah dengan hadirnya produk-produk dari luar yang

secara bebas masuk ke dalam pasar domestik (www.detikfinance.com).Dari

sektor industri, rencana pemberlakuan perdagangan bebas Asean-China pada

akhir 2015 sebagai bentuk ancaman yang serius namun jugas dapat menjadi

keuntungan tersendiri bagi negara Indonesia hal inilah yang menuntu kesiapan

industri nasional. Kalau kita amati kompetisi bebas sebenarnya baik bagi

rakyat, jika semua elemen dari masyarak siap berkompetisi. Karena pada

hakikatnya persaingan bebas akan membebaskan rakyat dari cengkaraman

monopoli-monopoli dan kesempatan untuk bersaing seluas-luasnya.

Akan tetapi persoalanya saat ini kendala yang dihadapi Indonesia adalah

masalah kesiapan untuk mengambil kesempatan tersebut serta strategi yang

dibangun untuk berkompetisi.ditambah lagi adanya penarikan nol rupiah untuk

biaya masuk impor merupakan awal hancurnya industri nasional. Karena

dengan demikian, produk dari luar akan semakin leluasa untuk masuk ke dalam

pasar Indonesia yang belum siap bersaing. Yang menjadi masalah penting juga

keinginan masyarakat untuk memeilih barang –barang dari asing karena jauh

lebih murah dibanding produk nasional, dan juga dari segi kualitas termasuk

sehingga itulah menimbulkan alasan pilihan masyarakat.

1

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

Produk-produk lokal Indonesia sendiri disini dinilai masih lemah jika

harus bersaing di tingkat ASEAN-China. Hal ini dapat dilihat dari pilihan

konsumsi masyarakat Indonesia sendiri yang justru cenderung memilih produk-

produk import luar negeri daripada produk lokal. Baik itu produk seperti

makanan, minuman, sandang, sepatu dan lain-lain. Bahkan data menyebutkan,

dari sepuluh golongan barang utama impor nonmigas Indonesia, tiga golongan

barang justru mengalami peningkatan pada April 2009 dibanding Maret 2009

yaitu kendaraan bermotor dan bagiannya sebesar US$50,3 juta (30,86 persen),

kapas sebesar US$31,4 juta (31,43 persen), serta plastik dan barang dari plastik

sebesar US$15,3 juta (6,89 persen) (BPS, 2009).

Lemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun

global ini, merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi dan

diselesaikan oleh pemangku kepentingan mengingat semakin terbukanya

persaingan perdagangan di tingkat ASEAN-China. Untuk dapat memperkuat

keberadaan produk lokal di pasar domestik dan global, salah satu yang dapat

dilakukan adalah dengan memperkuat keberadaan UKM serta mengingkatkan

kualitas produksi lokal yang memang telah menjadi pilar utama ekonomi

Indonesia, sekaligus wadah bagi produk lokal untuk mempromosikan diri.

Dapat kita lihat sendiri, dalam output nasional (PDRB) sektor UKM

menyumbang sebesar 56,7 % dan  dalam  ekspor nonmigas menyumbang

sebesar 15 %. Selain itu, UKM memberi kontribusi sekitar 99% dalam jumlah

badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6%  dalam penyerapan

tenaga kerja (www.atmawinata.blogspot.com).

Kondisi ini sebenarnya sama dengan yang di alami oleh Indonesia aspek

atau bidang lain yaitu adanya Pembentukan ASEAN - Japan CEP (AJCEP)

yang pertama kali dikemukakan oleh Perdana Menteri Jepang Junichiro

Koizumi saat melaksanakan kunjungannya ke lima Negara ASEAN pada

bulan Januari tahun 2002. Dalam kesempatan tersebut PM Koizumi

mengemukakan pemikirannya tentang pentingnya CEP bagi "platforn" untuk

2

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

memperkuat kemitraan ekonomi di kawasan Asean – jepang dalam hal ini

adalah kemitraan Indonesia – Jepang .

Hal inilah yang menjadi lnisiatif yang kemudian ditindaklanjuti dengan

dituangkannya dalam Joint Declantion paoa Pertemuan Tingkat ringgi para

Kepala Negara pada tahun 2002 di phnom penn, Kamboja. Namun secara

resmi tramework mengenai pembentukan ASEAN – Japan CEP baru

ditandatangani oleh Kepala Negara ASEAN dan Jepang pada KTT ASEAN

pada tahun 2003 di Bali. Pembentukan ASEAN - Japan CEP ini bertujuan

untuk memperkuat integrasi ekonomi antara ASEAN dan Jepang, termasuk

didalamnya pembentukan kawasan perdagangan bebas, meningkalkan daya

saing ASEAN dan Jepang di pasar dunia serta meliberalisasikan dan

memfasilitasi perdagangan barang dan jasa termasuk investastasi.Dengan

adanya pemaparan diatas inilah yang menjadi landasan, bahwa hubungan

antara jepang dan indonesia di sektor keuangan mengalami kerjasama yang

kurang sehat di antara kedua Negara, sehingga perlu kajian agar dapat

menciptakan win-win solution.

B.Rumusan Kebijakan (hubungan bilateral Indonesia dan Jepang)

Dari pemaparan di atas dapat dirumuskan masalah tentang jaringan japan

dalam membangun perekonomian lintas Negara.

1. Bagaimana hubungan bilateral 2 negara antara japan-Republik

Indonesia dalam membangun kemitraan di sektor keuangan ?

2. Bagaimana peran dan pengaruh jasa keuangan jepang terhadap

Indonesia?

C.Tujuan Kebijakan (hubungan bilateral Indonesia dan Jepang)

1. Menelaah hubungan internasional antara indonesia dan japang

2. Mengetahui peran dan pengaruh jasa keuangan jepang terhadap

Indonesia

3

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

D. Manfaat Kebijakan (hubungan bilateral Indonesia dan Jepang)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat

diantaranya adalah :

1. Secara teoritis, hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran berupa model kerjasama dibidang keuangan

yang balance,baik negara yang diberi jasa atau yang menyediakan

jasa dengan demikian dapat menguatkan satu sama lain,sehingga

sektor jasa keuangan dapat digunakan nantinya sebagai acuan bagi

kajian dan penelitian selanjutnya.

2. Secara praktis, hasil analisis ini diharapkan dapat digunakan

sebagai landasan oleh pemerintah Indonesia agar lebih berhati-hati

dan teliti dalam mengambil keputusan, sehingga dapat

menyesuaikan antara jasa keuangan dengan peningkatan

ekonomi,yang mana perdagangan dibuka secara bebas pada tahun

2015 dan diharapkan dengan adanya kajian tentang jasa keuangan

dari negara jepang dapat memformulasikan dan

mengimplementasikan strategi pengelolahan keuangan yang ideal.

E.Analisis Kebijakan (hubungan bilateral Indonesia dan Jepang)

a. Kondisi hubungan bilateral Japan – Indonesia dalam membangun kemitraan

Hubungan bilateral Indonesia dan Jepang saat ini memasuki tahapan paling

baik selama 55 tahun hubungan diplomatik kedua negara.Hadirnya Wakil Kepala

perwakilan Republik Indonesia di Tokyo ini merupakan hubungan bilateral

Indonesia dan Jepang yang saat ini memasuki tahapan paling baik dalam 55 tahun

hubungan diplomatik kedua negara.Kedekatan antara presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan Perdana Menteri Shinzo Abe maupun antar menteri kedua negara

mendorong kerjasama dibidang politik maupun ekonomi semakin berkembang.

Prediksi bahwa saat seperti ini adalah hubungan paling baik antara Jepang dan

Indonesia dalam 55 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Dan

kita bisa melihat kerjasama yang semakin berkembang dibidang politik antar

kedua negara.

4

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Tokyo momentum

yang akan dimanfaatkan untuk merealisasikan sejumlah kesepakatan kerja sama di

berbagai bidang,melalui skema Indonesia - Japan Economic Agreement.Di bidang

ekonomi Jepang saat ini menjadi investor terbesar di Indonesia. Para pengusaha

Jepang percaya Indonesia menjanjikan bagi investasi Jepang dan mereka

merasakan banyak kemajuan di Indonesia yang mereka nikmati, termasuk kualitas

pekerja Indonesia yang semakin profesional.

Mulai tahun 2012 Jepang menjadi investor paling besar di Indonesia.

Sebelumnya Jepang hanya nomor dua tetapi kita berharap secara ekonomi

hubungan itu baik di bidang investasi perdagangan dan wisatawan bisa saling

menguntungkan.Terutama masyarakat Indonesia bukan hanya di bidang ketenaga-

kerjaan tetapi juga dibidang pengetahuan dan teknologi.Hal ini mendapat manfaat

dari keberadaan perusahaan Jepang di Indonesia.Investasi Jepang di Indonesia

untuk tahun 2013 sampai bulan Oktober sudah mencapai 3,6 miliar dolar AS,

tahun 2012 baru mencapai 2,5 miliar dolar,  dan tahun 2011 baru 1,5  miliar dolar

AS. Alih teknologi dilakukan antara lain melalui penempatan para pekerja

magang atau Kensusei asal Indonesia di berbagai perusahaan Jepang dalam kurun

waktu tiga tahun. Setelah itu, mereka didukung untuk mendirikan usaha sendiri

sehingga membuka lapangan pekerjaan di Tanah Air.

b. Peranan Sektor Jasa Keuangan

Secara umum sektor jasa memegang peranan penting dalam perekonomian

negara-negara di dunia saat ini. Bahkan di negara maju, kontribusi jasa

mencapai 70 % dan PDB.Sedangkan di Indonesia saat ini kontribusi jasa saat

mencapai kisaran hampir 50 % dari total PDB.Mengingat begitu besarnya

kontribusi jasa ini dalam perekonomian, maka berbagai upaya dilakukan dalam

rangka meningkatkan kinerja sektor jasa antara lain melalui liberalisasi

perdagangan di bidang jasa secara umum dan Jasa keuangan secara

khususnya.Sektor keuangan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peran

intermediasinya. Sekor keuangan yang efisien dan sehat mengalokasikan

sumber daya secara efisien di dalam perekonomian dengan memobilisasi dana.

5

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

Bukti empiris menunjukan bahwa perbaikan sektor keuangan memiliki

dampak yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan suatu negara, dan

semakin maju sektor keuangan, semakin mampu pula sektor keuangan dapat

membantu mendorong perlumbuhan ekonomi (King dan Levine,1993, Khan

dan sebhadji, 2000 dalam Kepentingan lndonesia di Berbagai perundingan

Perdagangan lntemasianal Bidang Jasa: Jasa Keuangan', Kementerian

perdagangan.2012).

Namun demikian ketidakstabilan (volatitity) menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari sektor ini. Untuk ifu menjadi calatan adalah bahwa semakin

majunya sektor keuangan dunia, maka peraturanperaturannya juga dibuat

menjadi lebih terperinci.Dalam upaya meningkatkan kerjasama ekonomi

melalui liberalisasi perdagangan di bidang jasa, Negara-negara ASEAN telah

menyepakati dan mengesahkan ASEA IV Framework Agreentent on services

(AFAS) pada tahun 1995 di tahiland.

Selanjutnya untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut, telah dibentuk

Coordinating Conniftee on Servlbes (CCS) yang memiliki tugas menyusun

modalitas untuk mengelola negosiasi liberalisasi jasa dalam kerangka AFAS

yang mencakup 8 (delapan) sektor, yaitu: Jasa Angkutan Udara dan Laut, Jasa

Bisnis, Jasa Konstruksi' Jasa Telekomunikasi, Jasa Pariwisata, Jasa Keuangan,

Jasa Kesehatan dan Jasa Logistik. Sedangkan Badan Kebijakan Fiskal,

Kementerian Keuangan bersama sama dengan Bank lndonesia (BI) dan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terlibat dalam perundingan liberalisasi sektor

jasa keuangan dalam forum Working Conitte on Financial Selices Libentizat on

(WCFSL), yaitu suatu komite yang bertugas untuk melakukan liberalisasi jasa

keuangan pada forum Asean.

lndonesia sendiri telah menyelesaikan beberapa perjanjian jasa seperti :

lndonesia-Japan Economrc Paftnership Agrcenent (lJEPA), Asean -Korea Free

Trade Agreement rade rn seMces (AOFTATlSA), dan Asean-Auslralia-New

zealand Free Trade Agreement-Trade in services (MNZFTA-TSA).

Pembahasan tema Asean-Japan cEpA dipilih dengan alasan bahwa sejalan

dengan keingrnan Indonesia untuk meninjau kembali perianiian IJEPA yang

6

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

dianggap kurang mengunfungkan posisi lndonesia, disaat yang sama Indonesia

dalam kerangka Asean japan comprehensive Economic Partnership (AJCEP)

iuga sedang dalam proses melakukan perundingan. oleh karenanya kami

berfiarap tulisan singkat ini merupakan sosialisasi bagi semua pihak guna

mengelahui sepintas lintas tentang proses dimaksud.

c. Annex on Hnancial Seryices ( sebuah lampiran perjanjian )

Dalam lampiran untuk Jasa Keuangan (Financiat Servlces) posisi di

September 2013 belum secara final memutuskan pasal-pasal yang masuk dalam

perjanjian dan isi pasal-pasalnya. Berdasarkan proposal Jepang ditambah dengan

usulan Asean, secara umum dan sementara perjanjian dibagi antara lain yaitu:

1. Scope and definition

Pada butir ini memberikan definisi dan ruang lingkup dari beberapa hal

yang secara prinsip dibahas dalam perianjian ini. Sebagai contoh

membahas tentang definisi financial services serta memberikan batasan

atau ruang ringkup dari direct insurance yaitu terdiri dari Life dan Non

Life lnsurance

2. Domestic Regulations

Dalam Domesfic Regulation dibahas tentang tentang kebebasan dari setiap

anggota (party untuk melakukan atau mempertahankan aturan demi suatu

alasan kehati-hatian (prudential reason seperti untuk proteksi investor,

serta kebijakan yang diambil dalam rangka stabilitas sistem keuangan.

3. Transparancy

Pada pasal (aficle) ini membahas tentang keharusan setiap anggota untuk

memberikan transparansi peraturan yang berlaku dalam jasa keuangan

kepada anggota yang lain.

4. Expeditious Application Prwedures

Pada pasal ini dibahas tentang keharusan setiap palty untuk mempercepat

proses yang diajukan oleh pemasokan jasa keuangan pafty lainnya,

memberikan pemberitahuan atas hasilnya yang disertai dengan alasannya

apabila permohonan yang bersangkutan ditolak, serta memberikan jaminan

kepada pengaju aplikasi yang bersangkutan dalam hal telah terpenuhinya

7

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

seluruh ketentuan berdasarkan ketentuan yang berlaku (transparansi

stalus).

5. Transfer of Information and Processing of Information

Pada pasal ini diatur bahwa parfy tidak diperbolehkan untuk membuat

aturan-aturan guna mencegah hansfer informasi, termasuk hansfer data

melalui elektronik, yang biasa digunakan untuk melaksanakan bisnis dari

sebuah pemasok jasa keuangan, namun demikian hal ini tidak

dimaksudkan untuk melanggar hak suatu pafty guna melindungi data

personal dan hal-hal konfidensial lainnya sesuai dengan peraturan

domestik yang berlaku.

6. National Treatnent

Jepang mengaiukan pasal ini yaitu pasal yang berkaitan dengan keharusan

suatu parly intuk menjamin pemasok jasa keuangan dari pihak ketiga

(another party) yang telah dibangun di area party untuk dapat mengakses

sistem pembayaran dan kliring sistem yang dioperasikan oleh entitas

publik.

7. Dispute Setlenent

Pasal ini menetapkan lentang perlunya pengadilan arbitrasi yang dibentuk

memiliki lenaga ahli dalam permasalahan jasa keuangan

Kesimpulan :

1. Indonesia memiliki nilai ekonomi yang berpotensi besar di dalam persaingan

ekonomi secara global pada tahun 2015 nantinya . Itu semua dihasilkan karena

indonesia memiliki Beberapa kekayaan diantaranya adalah seperti Kopi luwak,

sentra songket Palembang, batik Pekalongan, tenun, bordir, dan sulaman

Sumatera Barat, keris Cirebon, Solo, dan Madura, sentra IKM keramik gerabah

di Kasongan, dan lain sebagainya. Namun pada kenyataannya, meskipun

bernilai sangat potensial, produk-produk tersebut selama ini masih belum dapat

bersaing dengan produk-produk asing yang ada di pasar dan perlu sebuah

strategi yang mampu membuat produk-produk lokal yang telah ada untuk dapat

mampu bersaing dalam pasar secara global.

8

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

2. Konsep liberalisasi jasa keuangan melalui peran japan dapat menghambat

untuk menguatkan perekonomian Indonesia, mengingat perdagangan bebas

ASEAN-China dimulai awal tahun 2015. Sehingga perekonomian lokal disini

adalah sebagai wadah yang harus mampu membuat jejaring antar UKM agar

dapat memaksimalkan keberadaanya. Dengan strategi tersebut, maka

perekonomian Indonesia akan dapat lebih meningkat secara masif untuk

dikenal, dipilih, dan bersaing sebagai tempat berinvestasi sehingga Indonesia

siap menyambut Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-China ataupun Asean

Economic Comunity tahun 2015 .

B. Saran

1. Bagi pemerintah daerah hendaknya mempersiapkan berbagai lembaga

kajian dan laboratorium untuk mendukung upaya penguatan ekonomi

dengan layanan jasa keuangan pribadi.Tanpa menggunakan jasa keuangan

negara lain dengan berbagai perjanjian yang harus disepakati.

2. Bagi masyarakat seyogjanya dapat bersinergi dalam pengembangan

ekonomi indonesia sehingga mampu terwujudnya produk-produk yang

berkualitas dan mampu bersaing dalam pasar ASEAN-China.

Secara umum analisis diatas dapat disimpulkan bahwa negosiasi tentang

prinsip-prinsip yang dianut dalam perjanjian masih dalam taraf negosiasi dan

belum final, tentu sala diharapkan dalam proses ini akan telah secara hati-hati

memperhitungkan tingkal perkembangan jasa keuangan diantara negara asean

(lndonesia, Singapore, Malaysia, Philipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar,

Kamboja, dan Brunei) yang sangat beragam dan dengan mernpertimbangkan

tingkat perkembangan jasa keuangan Jepang yang telah jauh lebih maju

dibandingkan negara-negara Asean. Semoga hasil perundingan menghasilkan

sesuatu yang dapat membawa kemajuan bagi sektor jasa keuangan Indonesia serta

dan dapat berdampak pada peningkatan perkembangan ekonomi lndonesia.

9

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

Daftar Pusataka

1. Asean Jalin CEP dengan Jepang', Media Industri dan Perdagangan, Jakarta,

2003)"Busrness Guide to The World Trading System', ITC UNTACMTO and

Commonweafth Secrefanbf, 2003.

2. Busrness Guide to The World Trading System', ITC UNTACMTO and

Commonweafth Secrefanbf, 2003.

3. Kepentingan ldonesia di Berbagai Perundingan Perdagangan lnternasional

Bidang Jasa : Jasa Keuangan', Kementerian Perdagangan, Jakarta, 2012

4. Keterlibatan lndonercia dalam Forum FTA', ditjendkpi.kemendag.go.id, 28

Desember 2005, sebagaimana diunduh 13 September 2013)

5. Mustofa, Anton. Perdagangan bebas ASEAN dengan china 2010. Kompas, 11 Desember 2009

10

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

II. Kebijakan Jepang dan Hubungannya dengan Indonesia Seputar

Kesepakatan APEC

Seperti halnya kebijakan-kebijakan politik luar negeri, Jepang juga

menerapkan kebijakan luar negeri untuk memaksimalkan kepentingan nasional

Jepang, yang terdiri atas kepentingan keamanan, kemakmuran dan nilai-nilai

dasar.  Gambaran dari kebijakan luar negeri Jepang, seperti, sebagian besar untuk

meminimalisir risiko dan meningkatkan peluang demi pertumbuhan dalam

wilayah Asia-Pasifik. Kedua, membantu mengembangkan kemakmuran dan

kestabilan regional berdasarkan nilai-nilai demokratis. Dan terakhir pemulihan

pasca gempa bumi Jepang dan rekonstruksi. 

Jepang dan Indonesia telah lama bekerja sama, dikarenakan Indonesia

adalah negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia

kaya akan sumber daya alam, sumber daya manusia dan warisan budaya

menjadikan Indonesia sangat potensial sebagai negara trading.Indonesia dikenal

sebagai negara demokrasi terbesar di dunia yang bisa berbagi nilai-nilai

kebersamaan semisal hak asasi manusia, kebebasan dari tekanan dan lain-lain.

Inisiatif kuat Indonesia dalam menanggulangi masalah global seperti perubahan

iklim, Forum Demokrasi Bali mendapat  apresiasi tinggi. 

Jepang terus menjadi salah satu mitra perdagangan terbesar untuk

Indonesia dalam bidang ekspor-impor dan pemasukan investasi. Saat ini pun

masih dibutuhkan banyak kerjasama di area seperti pengembangan infrastruktur,

kesejahteraan rakyat dan pendidikan. Pada Juni 2011 Presiden Yudhoyono

berkunjung ke Tohoku Jepang untuk mengadakan dialog  stategis antara menteri

luar negeri, konsultasi ekonomi di tingkat kementrian dan dialog reguler antara

menteri pertahanan. Juli 2008 Jepang dan Indonesia mengadakan kerjasama

ekonomi (Japan Indonesia Economic Partnership Agreement) dengan

800 kandidat orang Indonesia yang masih dalam masa pelatihan dan hampir

sekitar 90 orang yang resmi terkualifikasi di Jepang.

Kepulauan Indonesia yang tersebar lebih dari 5000 km berada dalam lokasi

yang strategis untuk kerjasama yang lebih di area keamanan, semisal keamanan

maritim, anti pembajakan, pencegahan perdagangan gelap barang dan manusia,

11

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

anti terorisme dan lain-lain.Intinya Indonesia adalah bangsa yang besar dengan

sejarah panjang pertemanan dan kerjasama. Kaya akan sejarah yang menjadikan

Indonesia mitra alami dan mitra stategis dengan Jepang.  Saat ini lebih 700.000

pelajar Indonesia belajar di luar negeri  dan ini menempati urutan ketiga terbesar

di dunia dan ada 2.162 pelajar yang sedang menempuh studi di Jepang ( Ketujuh

terbesar di dunia jumlah alumninya).Melihat lebih jauh kemungkinan area

kerjasama antara tentara Jepang dan Indonesia atau antara pasukan keamanan

(mengikuti pelatihan atau operasi, pegadaan peralatan) termasuk  strategi

kerjasama untuk kedamaian dan kemakmuran masa depan. 

Indonesia dan Jepang memiliki hubungab baik.

Indonesia memiliki kedutaan besar di Tokyo dan konsulat di Osaka. Japan

memiliki kedutaan besar di Jakarta dan konsulat

di Medan, Denpasar, Surabaya, dan Makassar.

Jepang adalah mitra ekspor terbesar Indonesia.

Kedua negara adalah anggota ekonomi besar G20 dan APEC.

Indonesia juga menawarkan bantuan saat terjadi gempa bumi di Jepang tahun

2011.

III. KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG DAN INDONESIA MENGENAI EKSPOR –IMPOR

Tepat pada tanggal 1 Juli 2008, perjanjian EPA antara Indonesia dengan

Jepang resmi mulai berlaku. Perjanjian yang telah ditandatangani dan

diratifikasi pada 20 Agustus 2007 ini sebenarnya sudah dirundingkan sejak

tahun 2005. Perjanjian EPA ini sebenarnya konsep yang masih baru dalam

dunia perdagangan internasional, EPA berbeda dengan FTA karena cakupan

EPA tidak hanya pada sektor perdagangan tetapi meliputi sektor jasa,

investasi, migrasi, pariwisata, standarisasi peraturan dan hak kekayaan

intelektual.Kerjasama IJEPA dilandasi atas tiga hal, yaitu Liberalization

(Pembukaan Akses Pasar), Facilitacion (Akses Pasar yang mudah) dan

Cooperation (Kerjasama untuk Peningkatan Kapasitas). Ketiga landasan

tersebutlah yang membuat sistem EPA lebih unggul dari FTA karena

12

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../02/Liberalisasi-Jasa-Keuangan-dalam...Partnership.d… · Web viewLemahnya produk-produk lokal Indonesia di pasar domestik maupun global ini, merupakan

menempatkan Indonesia pada posisi yang sejajar (kemitraan) sehingga dalam

implementasinya akan menguntungkan kedua belah pihak. Perjanjian ini

begitu menarik bagi Indonesia karena berpotensi untuk menghasilkan

keuntungan yang sangat besar dan peningkatan di bidang ekspor. Perdagangan

Indonesia dengan Jepang selalu mengalami peningkatan di setiap tahun. Hal

ini diikuti pula dengan jumlah ekspor Indonesia ke Jepang yang selalu

meningkat. Namun hal yang paling penting adalah keseimbangan perdagangan

yang dimiliki oleh Indonesia sangat besar. Diperkirakan jumlah tersebut akan

meningkat sebesar 20 persen setelah pelaksanaan IJEPA.

Demikian pula dalam hal investasi Jepang di Indonesia. Investasi dari

Jepang sebagian besar masuk ke sektor otomotif, perdagangan, mesin dan

elektronik. Memang saat ini jumlah investasi Jepang di Indonesia belumlah

sebanyak di negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Vietnam dan Filipina

yang menjadi sasaran investasi sektor manufaktur dan juga Singapura yang

dijadikan basis investasi sektor manufaktur khususnya bidang jasa keuangan

dan asuransi. Indonesia masih menjadi sasaran utama investasi dari Jepang,

diperkirakan saat ini terdapat sekitar 1000 perusahaan multinasional dari

Jepang di Indonesia yang menyerap lebih dari 280 ribu pekerja. Indonesia

sempat menjadi tujuan utama para investor dari Jepang, sayangnya krisis

ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 membuat banyak perusahaan Jepang

mengalihkan investasinya ke negara ASEAN lainnya yang cenderung stabil.

Dengan adanya IJEPA ini diharapkan agar dapat memulihkan kembali minat

investasi ke Indonesia.

13