bipolar affective disorder.docx

7
BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER DEFINISI Gangguan bipolar adalah gangguan mood dengan karakteristik adanya episode mania dan episode depresif. Episode manik adalah suatu periode khas mood abnormal, terus meningkat, ekspansif, atau iritabel setidaknya selama 1 minggu atau kurang jika pasien dirawat inap. Episode hipomanik memiliki durasi setidaknya 4 hari dan menyerupai episode manik kecuali bahwa pada hipomanik, gangguan tidak cukup berat untuk menimbulkan hendaya fungsi sosial atau pekerjaan serta tidak ada ciri psikotik. Menurut DSM-IV-TR, gangguan bipolar I didefinisikan sebagai gangguan dengan perjalanan klinis satu atau lebih episode manik dan kadang-kadang episode depresif berat. Episode campuran adalah suatu periode selama setidaknya 1 minggu dengan episode manik maupun episode depresif berat yang terjadi hampir setiap hari. Gangguan bipolar II adalah suatu varian gangguan bipolar ditandai dengan episode hipomania dan bukannya mania. EPIDEMIOLOGI Insiden dan Prevalensi Gangguan depresif berat adalah gangguan yang lazim ditemukan dengan prevalensi seumur hidup sekitar 15%, pada

Upload: anonymous-yztdaw

Post on 19-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER.docx

BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER

DEFINISI

Gangguan bipolar adalah gangguan mood dengan karakteristik adanya episode mania

dan episode depresif. Episode manik adalah suatu periode khas mood abnormal, terus

meningkat, ekspansif, atau iritabel setidaknya selama 1 minggu atau kurang jika pasien

dirawat inap. Episode hipomanik memiliki durasi setidaknya 4 hari dan menyerupai episode

manik kecuali bahwa pada hipomanik, gangguan tidak cukup berat untuk menimbulkan

hendaya fungsi sosial atau pekerjaan serta tidak ada ciri psikotik.

Menurut DSM-IV-TR, gangguan bipolar I didefinisikan sebagai gangguan dengan

perjalanan klinis satu atau lebih episode manik dan kadang-kadang episode depresif berat.

Episode campuran adalah suatu periode selama setidaknya 1 minggu dengan episode manik

maupun episode depresif berat yang terjadi hampir setiap hari. Gangguan bipolar II adalah

suatu varian gangguan bipolar ditandai dengan episode hipomania dan bukannya mania.

EPIDEMIOLOGI

Insiden dan Prevalensi

Gangguan depresif berat adalah gangguan yang lazim ditemukan dengan prevalensi

seumur hidup sekitar 15%, pada perempuan mungkin 25%. Insiden gangguan depresif berat

10% pada pasien yang berobat di fasilitas kesehatan primer dan 15% di tempat rawat inap.

Gangguan bipolar I lebih jarang daripada gangguan depresif berat, dengan prevalensi seumur

hidup sekitar 1%, serupa dengan gambaran skizofrenia.

Jenis Kelamin

Gangguan bipolar memiliki prevalensi yang seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Episode manik lebih sering terjadi pada laki-laki dan episode depresif lebih sering terjadi

pada perempuan. Bila episode manik terjadi pada perempuan, lebih mungkin ditemukan

gambaran campuran dibandingkan dengan laki-laki−misalnya, mania dan depresi. Perempuan

Page 2: BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER.docx

juga mempunyai angka yang lebih tinggi untuk terjadinya siklus cept, yaitu mengalami empat

atau lebih episode manik dalam waktu satu tahun.

Usia

Awitan gangguan bipolar I lebih dini daripada gangguan depresi berat. Awitan usia

gangguan bipolar I berkisar dari masa kanak-kanak (5 atau 6 tahun) sampai 50 tahun atau

bahkan lebih tua pada kasus jarang, dengan usia rerata 35 tahun.

Status Pernikahan

Gangguan bipolar I lebih lazim terjadi pada orang lajang dan orang yang bercerai

daripada menikah, tetapi perbedaan ini dapat mencerminkan awitan dini serta karakteristik

akibat perpecahan perkawinan pada gangguan ini.

ETIOLOGI

Etiologi untuk gangguan bipolar ini masih belum jelas. Namun ada beberapa teori

mengenai etiologi multifaktor, seperti faktor genetik, faktor biologis, chemical imbalance di

otak, abnormalitas pada otak, faktor psikososial, dan drug abuse.

Faktor Genetik

Data genetik dengan kuat menunjukkan bahwa faktor genetik yang signifikan terlibat

dalam timbulnya gangguan mood, tetapi pola pewarisan genetik terjadi melalui mekanisme

yang kompleks. Pewarisan genetik pada gangguan bipolar tidak sesederhana hukum mendel.

Oleh sebab itu, sulit untuk mengisolasi spesifik gen atau kombinasi gen yang berkontribusi

pada gangguan bipolar ini. Gen-gen yang sudah dikonfirmasi akan kontribusinya dalam

gangguan bipolar ini adalah 4p16-p13, 4q21-q35, 6q16-q24, 8q24, 12q21-q24, 13q12-q14,

16p13-p12, dan 18q21-q23. Gangguan bipolar merupakan penyakit yang kompleks yang

dimana merupakan hasil dari campur tangan beberapa gen dan lingkungan hidup.

Studi Keluarga. Studi keluarga berulang kali menemukan bahwa keluarga derajat

pertama proban (orang di dalam keluarga yang pertama kali diidentifikasi sakit) gangguan

bipolar I, lebih cenderung mengalami gangguan yang sama sebesar 8 sampai 18 kali daripada

keluarga derajat pertama subjek kontrol, dan 2 sampai 10 kali cenderung mengalami

gangguan depresi berat. Studi keluarga juga menemukan bahwa keluarga derajat pertama

Page 3: BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER.docx

proban dengan gangguan depresif berat lebih cenderung mengalami gangguan bipolar I

sebesar 1,5 sampai 2,5 kali daripada keluarga derajat pertama subjek kontrol yang normal,

dan 2 sampai 3 kali lebih cenderung mengalami gangguan depresif berat. Kemungkinan

mengalami gangguan mood berkurang jika derajat hubungan menjauh. Jika salah satu

orangtua memiliki gangguan bipolar I, terdapat 25% kemungkinan bahwa setiap anaknya

juga memiliki gangguan mood; jika kedua orangtua memiliki gangguan bipolar I, terdapat 50

sampai 75% kemungkinan anaknya memiliki gangguan mood.

Studi Adopsi. Studi adopsi menunjukkan bahwa anak biologis dari orangtua yang

mengalami gangguan akan tetap memiliki peningkatan risiko terkena gangguan mood,

bahkan jika mereka diasuh di dalam keluarga adopsi yang tidak memiliki gangguan ini.

Prevalensi gangguan mood pada orangtua adopsi serupa dengan prevalensi dasar pada

populasi umum.

Studi Anak Kembar. Studi anak kembar menunjukkan bahwa angka konkordansi

untuk gangguan bipolar I pada kembar monozigot adalah 33 sampai 90%, bergantung pada

studi tertentu. Sebaliknya, angka konkordansi pada kembar dizigot sekitar 5 sampai 25%.

MANIFESTASI KLINIS

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS

DSM-IV-TR berisi daftar kriteria terpisah episode manik. Kriteria DSM-IV-TR

membutuhkan adanya suatu periode mood abnormal yang khas dan bertahan sedikitnya

selama 1 minggu dan mencakup diagnosis gangguan bipolar I yang terpisah untuk satu

episode manik dan jenis episode berulang khusus, berdasarkan gejala episode terkini.

Gangguan Bipolar I, Episode Manik Tunggal

Menurut DSM-IV-TR, pasien harus mengalami episode manik yang pertama untuk

memenuhi kriteria diagnostik gangguan bipolar I, episode manik tunggal (Tabel 12.1-11).

Page 4: BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER.docx

Persyaratan ini berdasarkan fakta bahwa pasien yang mengalami episode pertama gangguan

bipolar I depresi tidak dapat dibedakan dengan pasien dengan gangguan depresif berat.

Gangguan Bipolar I, Berulang

TATA LAKSANA

a. Psikoedukasi tentang gangguan yang dialami pasien:

1. Edukasi tentang pentingnya tidur teratur

2. Edukasi tentang bagaimana cara memonitori mood pasien sendiri untuk mencegah

kambuhnya episode baik mania maupun depresi.

3. Edukasi tentang mengontrol diri yang baik agar emosi/mood selalu stabil.

b. Medikamentosa: Lithium, antikonvulsan, antidepresan, dan antipsikotik:

1. Lithium:

- Ada dua jenis, yaitu lithium carbonate (Camcolit, Liskonum, Priadel) dan

lithium citrate (Li-liquid dan Priadel).

- Lakukan tes darah rutin untuk mengetahui kadar lithium dalam darah. Pastikan

kadar lithium dalam darah aman dan efektif.

- Upayakan jaga keseimbangan natrium dan air.

- Efek samping: Peningkatan berat badan, haus, tremor, berpotensi jadi toksik

untuk ginjal dan tiroid dalam pemakaian jangka panjang.

- Cek kesehatan ginjal dan tiroid secara rutin selama pengonsumsian lithium.

2. Antikonvulsan:

- Semisodium valproate (Depakote)

- Carbamazepine (Tegretol)

- Lamotrigine (Lamictal): Juga terdapat efek antidepresan. Berlisensi untuk

pengobatan episode depresif pada gangguan bipolar.

3. Antidepresan: SSRI

4. Antipsikotik:

- Haloperidol (Haldol, Dozic, Serenace)

- Chlorpromazine (Largactil)

- Newer drugs: Olanzapine (Zyprexa), Quetiapine (Seroquel), Risperidone, dan

Aripiprazol.

- Mempunyai efek samping yang serius

Page 5: BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER.docx

- Sebaiknya diberikan dengan dosis efektif terendah dan dalam jangka waktu

singkat yang mungkinkan.

PROGNOSIS

Gangguan bipolar masih bisa diatasi dengan penanganan yang tepat dan dukungan

keluarga. Pasien bisa memperbaiki kualitas hidupnya.

KOMPLIKASI

Jika tidak segera ditanggulangi, akan ada pemikiran atau usaha untuk bunuh diri.

SKDI

DAFTAR PUSTAKA:

Ekholm, Jenny. 2005. Molecular Genetics of Bipolar Disorder and Related Traits. Finland:

University of Helsinki.

Sadock, Benjamin J dan Virginia A. Sadock. 2010. Kaplan dan Sadock Buku Ajar Psikiatri

Klinis Edisi 2. Jakarta: EGC.