bioteknologi... bahan

4
Contoh Produk Farmasi Bioteknologi Contoh Produk Farmasi Bioteknologi. Cacat gen pada manusia dapat menyebabkan kekurangan protein, seperti insulin, hormon pertumbuhan manusia, dan Faktor VIII yang dapat mengakibatkan masalah, seperti diabetes, kekerdilan, dan pembekuan darah terganggu, masing-masing. Protein untuk bahan kimia ini sekarang dapat digantikan oleh diproduksi protein melalui bioteknologi. Untuk produksi insulin, dua rantai protein yang dikodekan oleh gen terpisah plasmid dimasukkan ke bakteri. Rantai protein kemudian secara kimia bergabung untuk membentuk produk akhir insulin. Hormon pertumbuhan manusia juga diproduksi dalam bakteri, namun teknik-teknik khusus yang digunakan karena bakteri biasanya tidak menghasilkan protein manusia. Contoh Produk Farmasi Bioteknologi Protein terapeutik, seperti berikut ini, juga dapat diproduksi oleh bioteknologi:  Aktivator jaringan plasminogen (TPA), protein ‘pelarutan gumpalan’, sekarang dapat diproduksi dalam sel mamalia rekombinasi.  Interferon, sebuah protein antivirus diproduksi dalam sel E. coli, saat ini digunakan untuk melawan beberapa jenis kanker dan penyakit kulit tertentu. Sebuah molekul antisense adalah molekul RNA yang bereaksi dengan dan menetralkan molekul mRNA yang digunakan dalam sintesis protein. Dengan demikian, molekul antisense mencegah sintesis protein yang terlibat dalam penyakit tertentu. Misalnya, sebuah molekul antisense bisa melarang sel inang manusia dari memproduksi bagian- bagian kunci dari human immunodeficiency virus (HIV) bila infeksi telah terjadi. Vaksin merupakan aplikasi lain teknologi DNA rekombinan. Vaksin hepatitis B yang sekarang digunakan terdiri dari protein virus yang diproduksi oleh sel-sel ragi dan digabungkan dengan gen virus. Vaksin ini aman karena tidak mengandung partikel virus. Vaksin eksperimental terhadap AIDS sedang diproduksi dengan cara yang sama. Satu vaksin digunakan unutk vaccinia (cacar sapi) sebagai vektor virus. Virus ini telah digabungkan dengan gen dari beberapa virus, dan diharapkan bahwa suntikan vaksin akan merangsang ketahanan terhadap beberapa penyakit. Vaksin juga dapat diproduksi dengan menghilangkan gen yang merangsang penyakit tertentu dari patogen, yang menyebabkan organisme berbahaya yang akan merangsang respon kekebalan tubuh.

Upload: iswanpermadi

Post on 16-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Contoh Produk Farmasi BioteknologiContoh Produk Farmasi Bioteknologi.Cacat gen pada manusia dapat menyebabkan kekurangan protein, seperti insulin, hormon pertumbuhan manusia, dan Faktor VIII yang dapat mengakibatkan masalah, seperti diabetes, kekerdilan, dan pembekuan darah terganggu, masing-masing. Protein untuk bahan kimia ini sekarang dapat digantikan oleh diproduksi protein melalui bioteknologi. Untuk produksi insulin, dua rantai protein yang dikodekan oleh gen terpisah plasmid dimasukkan ke bakteri. Rantai protein kemudian secara kimia bergabung untuk membentuk produk akhir insulin. Hormon pertumbuhan manusia juga diproduksi dalam bakteri, namun teknik-teknik khusus yang digunakan karena bakteri biasanya tidak menghasilkan protein manusia.

Contoh Produk Farmasi BioteknologiProtein terapeutik, seperti berikut ini, juga dapat diproduksi oleh bioteknologi: Aktivator jaringan plasminogen (TPA), protein pelarutan gumpalan, sekarang dapat diproduksi dalam sel mamalia rekombinasi. Interferon, sebuah protein antivirus diproduksi dalam sel E. coli, saat ini digunakan untuk melawan beberapa jenis kanker dan penyakit kulit tertentu.Sebuah molekul antisense adalah molekul RNA yang bereaksi dengan dan menetralkan molekul mRNA yang digunakan dalam sintesis protein. Dengan demikian, molekul antisense mencegah sintesis protein yang terlibat dalam penyakit tertentu. Misalnya, sebuah molekul antisense bisa melarang sel inang manusia dari memproduksi bagian-bagian kunci dari human immunodeficiency virus (HIV) bila infeksi telah terjadi.Vaksin merupakan aplikasi lain teknologi DNA rekombinan. Vaksin hepatitis B yang sekarang digunakan terdiri dari protein virus yang diproduksi oleh sel-sel ragi dan digabungkan dengan gen virus. Vaksin ini aman karena tidak mengandung partikel virus. Vaksin eksperimental terhadap AIDS sedang diproduksi dengan cara yang sama. Satu vaksin digunakan unutk vaccinia (cacar sapi) sebagai vektor virus. Virus ini telah digabungkan dengan gen dari beberapa virus, dan diharapkan bahwa suntikan vaksin akan merangsang ketahanan terhadap beberapa penyakit. Vaksin juga dapat diproduksi dengan menghilangkan gen yang merangsang penyakit tertentu dari patogen, yang menyebabkan organisme berbahaya yang akan merangsang respon kekebalan tubuh.Bioteknologi juga membuka cakrawala baru dalam bidang farmasi dan kedokteran, misalnya dalam pembuatan vaksin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan insulin.

Pembuatan AntibodiMonoklonalProses pembuatan antibodi monoklonal telah diuraikan di depan. Lihat kembali Teknik Hibridoma pada Subab Rekayasa Genetika.Pembutan VaksinBelum lama ini, para ilmuwan telah berhasil mengkultur berbagai sel vertebrata. Prosesnya dimulai dengan memberi perlakuan terhadap jaringan yang sesuai dengan enzim proteolitik, misalnya tripsin, untuk memisahkan sel-sel. Sel-sel tersebut akan membelah secara mitosis membentuk satu lapis sel. Supaya sel-sel kultur ini terus membelah, maka ditambahkan virus yang mendorong pembentukan sel-sel kanker. Sel-sel tersebut disebut neoplastik.

Prinsip-prinsip dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut:a. Mengisolasi (memisahkan) gen-gen dari organisme penyebab penyakitb. Menyisipkan gen-gen yang telah diisolasi tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogenc. Mengkulturkan organisme hasil rekayasa sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah banyakd. Mengekstrasikan antigen yang kemudian digunkan sebagai vaksin.Pembuatan AntibiotikMikroorganisme tertentu dapat menghasilkan obat untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan mikroorganisme lainnya.

Produk metabolisme yang dihasilkan mikroorganisme tententu dan bersifat menghambat pertumbuhan atau merusak mikroorganisme lain, disebut antibiotik. Antibiotik pertama yang dipakai untuk mengobati penyakit pada manusia disebut tirotrisin.

Pembuatan antibiotik melalui beberapa tahap sebagai berikut:a. Mikroorganisme penghasil antibiotik dikembangbiakkanb. Mikroorganisme dipindahkan ke dalam bejana fermentasi agar cepat berkembangbiakc. Dari cairan biakan itu, antibiotik diekstrasi dan dimurnikan, selanjutnya diuji: Zat diuji dalam tabung reaksi Kemudian diujikan pada hewan percobaan Jika ternyata aman, obat ini dapat diujikan pada manusia dengan pengawasan ketat Jika berhasil barulah diujikan pada orang sakit dan dipasarkan.

InsulinInsulin adalah protein yang bertugas mengontrol metabolisme gula dalam tubuh manusia. Gen insulin terletak pada daerah dalam DNA manusia yang memiliki informasi untuk menghasilkan insulin. Contoh, penderita diabetes tidak mampu membentuk insulin dalam jumlah banyak.Untuk menyediakan insulin secara cepat dapat dilakukan pemanfaatan sel bakteri melalui pencangkokan gen (rekombinasi gen).

Demikian posting hari ini mengenaibioteknologi farmasi dan kedokteran. Semoga bermanfaat dan besok blogbiologiakan membahas tentang bioteknologi pertanian.

Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup melalui proses fermentasi untuk membuat produk keperluan sehari-hari seperti roti, keju, bir dan anggur. Dibidang kesehatan, penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting seperti antibiotik, vaksin, hormon, diagnostikapenyakit dan produk farmasi lainnya.Dalam bidang farmasi contoh dari aplikasi bioteknologi misalnya pembuatan vaksinasi hepatitis B.Hepatitis B adalah penyakit serius yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus yang dinamakan Virus Hepatitis B.Vaksinasi adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.Sistem kekebalan akan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan "mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang virulen menginfeksi tubuh dengan menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel, mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak.Virus Hepatitis B merupakan virus DNA yang termasuk golongan Hepadnaviridae. virus Hepatitis B dapat ditularkan dengan efektif melalui cairan tubuh, perkutan, dan melalui membran mukosa. Penularan yang lebih rendah dapat terjadi melalui kontak dengan karier Hepatitis B, hemodialisis, paparan terhadap pekerja kesehatan yang terinfeksi, alat tato, alat tindik, hubungan seksual, dan inseminasi buatan. Selain itu penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan donor organ.Pencegahan infeksi virus Hepatitis B dapat dilakukan melalui non vaksinasi dan vaksinasi. Pencegahan non vaksinasi dapat dilakukan dengan cara, menghindari kontak dengan darah maupun cairan tubuh pasien yang terinfeksi virus Hepatitis B, tidak menggunakan jarum suntik dan alat kedokteran yang tidak steril, menghindari hubungan seksual yang tidak aman, dan cara-cara pencegahan umum lainnya.Vaksin Hepatitis B yang aman, imunogenik, dan efektif telah dipasarkan sejak tahun 1982. Vaksin Hepatitis B mengandung HBsAg ayng dimurnikan. Vaksin dapat diperoleh dari hasil kultur HBsAg dari plasma pasien infeksi Hepatitis B kronik (plasma-derived vaccine) atau dengan memasukkan plasmid yang mengandung gen S virus dan pada beberapa kasus pre-S1 dan atau pre S2 ke dalam ragi atau sel mamalia. Insersi ini akan menginduksi sel mengekspresikan HBsAg, yang berkumpul menjadi partikel imunogenik (vaksin DNA rekombinan). Vaksin tersebut mengalami inaktivasi, dimurnikan, dan ditambah aluminium fosfat atau alminium hidroksida, dan diawetkan dengan thimerosal.Vaksin Hepatitis B dapat mencegah penyakit hepatitis B dan berbagai komplikasinya yang serius yaitu sirosis dan kanker. Vaksinasi Hepatitis B dibuat dari bagian virus, bukan seluruh virus tersebut sehingga vaksin hepatitis tidak dapat menimbulkan penyakit hepatitis. Vaksin hepatitis B diberikan 4 serial, pemberian serial ini memberikan efek proteksi jangka panjang bahkan seumur hidup.Vaksin Hepatitis B merupakan vaksin yang termasuk aman. Efek yang ditimbulkan berupa nyeri di tempat injeksi, demam, reaksi anafilaksis, dan Sindrom Guillan-Barre. Reaksi alergi terhadap komponen vaksin termasuk thimerosal merupakan kontraindikasi pemberian vaksin.Meskipun vaksin sejauh ini tidak virulen sebagaimana agen "sebenarnya", bisa menimbulkan efek samping yang merugikan, dan harus diperkuat dengan vaksinasi ulang beberapa tiap tahun. Suatu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan vaksinasi DNA. DNA yang menyandi suatu bagian virus atau bakteri yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan dimasukkan dan diekspresikan dalam sel manusia/hewan. Sel-sel ini selanjutnya menghasilkan toksoid agen penginfeksi, tanpa pengaruh berbahaya lainnya. Pada tahun 2003, vaksinasi DNA masih dalam percobaan, namun menunjukkan hasil yang menjanjikan. sepanjang mayoritas masyarakat telah diimunisasi, penyakit infeksi akan sulit mewabah. Pengaruh ini disebut herd immunity.