biotek

5
NAMA : NURUL INDRIANI NIM : 13612052 TUGAS TEKNOLOGI DAUR ULANG LIMBAH : ESSAY TEMA PENERAPAN 3R DI LINGKUNGAN KAMPUS. TEMSTAR UII TEMPAT SAMPAH TEPAT GUNA (3R) UII sebagai Sarana Pendukung Pengelolaan Sampah UII (Nurul Indriani) Department of chemistry Islamic University of Indonesia Alam merupakan anugrah dari Yang Maha Pencipta kepada kita umat manusia dan seluruh makhlukNya di bumi ini. Lingkungan merupakan bagian daripada alam dan saling bersinergi dengan makhluk hidup lainnya di bumi ini agar kelestariannya tetap terjaga demi kelangsungan hidup makhluk hidup di masa mendatang. Sudah menjadi tanggung jawab seorang manusia dalam memperhatikan kebersihan dan keindahan lingkungan tempat yang ditinggalinya. Dalam hadis pun telah di riwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda, “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah SWT berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. (HR. Bukhari). Hal tersebut telah jelas bahwa sesungguhnya kita harus bertanggung jawab pada lingkungan. Masalah yang kita hadapi sekarang ini merupakan masalah kuno yang melulu jadi sumber masalah,“Sampah ”. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk

Upload: nurul-aoi-akai-indriani

Post on 15-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: biotek

NAMA : NURUL INDRIANI

NIM : 13612052

TUGAS TEKNOLOGI DAUR ULANG LIMBAH : ESSAY TEMA PENERAPAN 3R DI LINGKUNGAN KAMPUS.

TEMSTAR UIITEMPAT SAMPAH TEPAT GUNA (3R) UII

sebagai Sarana Pendukung Pengelolaan Sampah UII(Nurul Indriani)

Department of chemistryIslamic University of Indonesia

Alam merupakan anugrah dari Yang Maha Pencipta kepada kita umat manusia dan seluruh makhlukNya di bumi ini. Lingkungan merupakan bagian daripada alam dan saling bersinergi dengan makhluk hidup lainnya di bumi ini agar kelestariannya tetap terjaga demi kelangsungan hidup makhluk hidup di masa mendatang.

Sudah menjadi tanggung jawab seorang manusia dalam memperhatikan kebersihan dan keindahan lingkungan tempat yang ditinggalinya. Dalam hadis pun telah di riwayatkan bahwasanya  Rasulullah bersabda, “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah SWT berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. (HR. Bukhari). Hal tersebut telah jelas bahwa sesungguhnya kita harus bertanggung jawab pada lingkungan.

Masalah yang kita hadapi sekarang ini merupakan masalah kuno yang melulu jadi sumber masalah,“Sampah”. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa apa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat.

Sampah menjadi salah satu dari residu perkembangan inovasi manusia. Melalui perilaku/kegiatan manusia sehari-hari baik disadari maupun tidak sampah terus dihasilkan. Termasuk di lingkungan kampus, sampah juga dihasilkan dari kegiatan sehari-hari warga kampus tersebut. Meskipun, volume yang dihasilkan tidak bisa menandingi volume sampah yang dihasilkan oleh sebuah daerah, namun kampus ikut ambil bagian dalam menambah volume sampah yang masuk ke TPA setempat.

Page 2: biotek

Bagai air yang selalu menemukan cara untuk bergerak, mahasiswa kampus tercinta UII juga harus mencari solusi yang tepat untuk menangani sampah. Namun sebelum diolah pemilahan sampah harus dilakukan, setelah sampah-sampah tersebut dipilah sampah dimasukan kedalam bak-bak sampah, tetapi ditinjau dari penempatannya, tempat sampah tersebut tidak terlalu bermasalah. Namun terdapat masalah yang sangat krusial terkait penerapannya. Jika dicermati secara sekilas, seharusnya sampah-sampah terpisah menurut jenisnya (sampah organik dan sampah anorganik) dan ditempatkan pada tempat yang berbeda. Akan tetapi kondisi di lapangan berkata lain. Sampah organik bisa masuk kedalam tempat sampah anorganik, dan sampah anorganik bisa masuk ke dalam tempat sampah organik. Bahkan bisa bercampur-campur juga dalam salah satu tempat sampah yang sama. Tempat sampah yang seharusnya bisa rapi dan sampahnya bisa terkondisikan, ternyata masih menjadi tempat sampah konvensional. Dimana sampah campur aduk dalam satu tempat. Padahal, dengan adanya pemisahan jenis sampah dapat mempermudah pengolahan dan penangannya pada tahap berikutnya.

Menjadi cukup sulit memang untuk mendapatkan kondisi yang diinginkan dalam penerapan bak sampah dua jenis tersebut. Namun tetap ada cara mewujudkan kondisi tersebut. Salah satunya adalah memodifikasi bentuk tempat sampah yang digunakan dan menambah sedikit perlengkapan penunjang. Tempat sampah haruslah menarik dan didesain dengan kondisi yang merepresentatifkan dengan isinya. Selain itu, perlu penunjuk khusus juga agar orang saat akan membuang sampah bisa dengan mudah menempatkan sampahnya. Diperlukan sebuah perangkat tempat sampah yang fungsi antar komponen tersebut saling mendukung. Perangkat tersebut dinamakan TEMSTAR (Tempat Sampah Tepat Guna 3R UII). Bentuk dari TEMSTAR adalah balok berdiri dengan sisi bening tanpa tutup. TEMSTAR terdiri dari 3 jenis komponen utama yaitu, tempat sampah, papan penunjuk, dan bahan kontrol.

Bagian tempat penampung sampah terdiri dari dua jenis, yaitu untuk sampah organik dan sampah anorganik. Kedua tempat sampah ini terbuat dari bahan tembus pandang namun tetap kuat. Lembaran akrilik warna bening adalah bahan yang dipilih untuk membuat tempat sampah ini. Kemampuan bahan akrilik yang tidak mudah pecah dalam menahan beban adalah alasan dipilihnya bahan ini.1 Selain itu perlu juga sebuah rangka dari besi beton kecil diameter 8 cm untuk memberi tambahan kekuatan dari tempat sampah ini. Dengan menggunakan kantong plastik bening yang dimasukkan kedalam tempat sampah tersebut, maka proses pengambilan sampah akan menjadi mudah.

Papan penunjuk dipasangkan dengan tempat sampah ini dengan tujuan orang yang akan membuang sampah bisa mengkondisikan sampahnya sesuai jenisnya. Sehingga tidak ada sampah yang salah masuk tempat. Papan penunjuk dibuat menggunakan bahan akrilik juga. Selain lebih ringan daripada bahan dari kaca, akrilik juga lebih awet karena tidak mudah pecah. Papan ini berukuran 35 cm x 50 cm. Papan dipasang dengan posisi portrait agar banyak informasi yang bisa masuk. Isi papan tersebut adalah gambar/foto sampah yang disajikan dalam bentuk tabel

Page 3: biotek

kemudian di pisahkan berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik) dalam kolom. Informasi dalam bentuk gambar ini memberi keuntungan karena lebih mudah dipahami oleh semua orang bahkan anak kecil atau orang tua sekalipun. Selain itu, papan ini juga digunakan untuk memperjelas perbedaan tempat sampah organik dan anorganik.

Bahan kontrol pada dasarnya adalah bahan yang berguna untuk membantu orang agar mengetahui tempat sampah yang sesuai. Untuk sampah organikdiberikan bahan kontrol berupa tanaman hidup. Tanaman yang digunakan adalah Sansevieria. Sansevieria dipilih karena tanaman ini merupakan tanaman yang sangat berguna bagi lingkungan. Tidak hanya menyerap karbondioksida layaknya tumbuhan lainnya, namun Sansevieria juga mampu menyerap gas-gas berbahaya. Bahkan menurut Sapta Dewi dkk (2012), dalam jurnal nya menyatakan bahwa Sansevieria mampu menyerap timbal (Pb) di udara. Tujuan dari peletakan tanaman ini adalah untuk mengurangi paparan zat berbahaya yang bisa dihasilkan oleh sampah agar udara tidak terlalu kotor dan terkontaminasi dengan zat berbahaya. Kemudian bahan kontrol untuk sampah anorganik adalah arang. Arang berfungsi hampir sama dengan Sansevieria. Arang mampu berfungsi untuk membersihkan udara di ruangan yang kandungan uap air dan gas berbau/beracun tinggi.

Secara keseluruhan, TEMSTAR 3R UII merupakan tempat sampah bening dengan sebuah papan dan bahan control yang dibuat khusus. Pemilihan bahan bening untuk wadah sampah ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membuat orang yang membuang sampah akan berfikir dua kali jika membuang sampah yang bukan pada tempatnya. Jika sampah dimasukkan kedalamnya, pastilah bisa kelihatan dari luar. Secara moral, tentunya orang akan malu jika sengaja melakukan perbuatan salah terlebih lagi itu dilakukan oleh mahasiswa dan dilakukan ditempat umum, sehingga dengan adanya TEMSTAR ini dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan oleh mahasiswa.

Salah satu indikator yang dapat diraih dari sebuah proses menuju kampus yang berwawasan lingkungan adalah dengan rapinya pengelolaan sampah yang ada. Pengelolaan yang baik, minimal dapat dicapai dengan cara mengkondisikan/mengelompokkan sampah sesuai jenisnya. Sehingga dengan demikian saat sampah sudah memasuki TPA (Tempat Pembuangan Akhir) maka sampah dengan mudah akan diolah atau diproses menjadi buangan yang bisa bermanfaat. TEMSTAR merupakan sebuah terobosan baru yang bisa digunakan sebagai altetnatif mengatasi kondisi saat ini dan merupakan sarana pendukung dalam penerapan 3R di lingkungan kampus, terutama di kampus UII tercinta ini

TEMSTAR UII merupakan media kecil untuk pendukung dalam penerapan 3R di kampus yang berwawasan lingkungan. Selayaknya sebuah media, peran dari TEMSTAR tidak akan berfungsi maksimal jika tidak didukung oleh semua pihak. Menjadikan kampus UII menjadi kampus yang nyaman, bersih, rapid dan indah adalah sesuatu yang dapat dibanggakan sehingga mulai dari mahasiswa, dosen, dan semua masyarakat kampus harus ikut serta dalam kesuksesan pelaksanaan dan penerapan TEMSTAR.

Page 4: biotek

DAFTAR PUSTAKA

http://rodagalaxy.com/apa-saja-keunggulan-plastik-akrilik/ : Diakses pada 12 Januari 2016

Sapta Dewi, Yusriani dan Hapsari, Indri.2012.Kajian Efektivitas Daun Puring (Codiaeum variegatum) Dan Lidah Mertua (Sanseviera trispasciata) Dalam Menyerap Timbal Di Udara Ambien. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2012.