b.indonesia

3
KURANGNYA KESADARAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES PENDIDIKAN Manajemen Peserta Didik Pendidikan adalah hal sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal paling penting yang seharusnya di capai dalam pendidikan adalah perubahan pola berpikir peserta didik menuju pola pikir yang sestematis, dan efektif dalam mencapai apa yang menjadi tujuan peserta didik itu sendiri. Peserta didik saat ini cenderung menggantungkan informasi pembelajaran kepada pendidik mereka, tidak lagi mandiri, aktif dan berinisiatif untuk mencari bahan atau informasi untuk mendukung pendidikannya. Kalaupun ada yang sibuk mencari buku atau info di internet/ media lainnya itupun sebagian besar karena hanya ingin menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidiknya. Para peserta didik seakan tidak menyadari bahwa pendidikan itu adalah untuk dirinya, membentuk pola pikirnya tetapi mereka hanya menganggap hal itu hanyalah sebagai syarat yang harus dilalui untuk mendapatkan selembar kertas ijazah/gelar. Anggapan ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan pendidikan mereka. Pendidik tidak bisa menerapkan cara mengajar yang aktif dan konstruktif terhadap peserta didiknya. Mereka hanya melakukan cara mengajar dengan pola konvensional yang hanya memungkinkan transfer ilmu yang mereka miliki kepada peserta didik yang seakan akan tanpa melibatkan pesertanya dalam proses belajar tersebut. Kenapa? Ya……...memang karena mereka cenderung hanya menerima apa yang diberikan pendidiknya, peserta seakan tidak siap untuk diajak berdiskusi dan bertukar pikiran karena mereka tidak mau belajar tentang apa yang seharusnya mereka pelajari dan hanya menunggu “diberi” ilmu oleh pendidiknya, mereka tidak menyadari bahwa pendidiknya juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan- keterbatasan tentang ilmu yang ia pelajari, sedangkan ilmu dan teknologi terus berkembang. Tanpa melakukan kajian yang lebih dari apa yang telah dipelajari dan dialami oleh para pendidiknya maka peserta didik dipastikan akan ketinggalan ilmu dan teknologi yang berkembang sekarang ini. Dengan ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh pendidiknya,

Upload: risa

Post on 04-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kurangnya kesadaran peserta didik dalam proses pendidikan

TRANSCRIPT

KURANGNYA KESADARAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES PENDIDIKAN Manajemen Peserta Didik

Pendidikan adalah hal sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal paling penting yang seharusnya di capai dalam pendidikan adalah perubahan pola berpikir peserta didik menuju pola pikir yang sestematis, dan efektif dalam mencapai apa yang menjadi tujuan peserta didik itu sendiri. Peserta didik saat ini cenderung menggantungkan informasi pembelajaran kepada pendidik mereka, tidak lagi mandiri, aktif dan berinisiatif untuk mencari bahan atau informasi untuk mendukung pendidikannya. Kalaupun ada yang sibuk mencari buku atau info di internet/ media lainnya itupun sebagian besar karena hanya ingin menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidiknya. Para peserta didik seakan tidak menyadari bahwa pendidikan itu adalah untuk dirinya, membentuk pola pikirnya tetapi mereka hanya menganggap hal itu hanyalah sebagai syarat yang harus dilalui untuk mendapatkan selembar kertas ijazah/gelar.Anggapan ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan pendidikan mereka. Pendidik tidak bisa menerapkan cara mengajar yang aktif dan konstruktif terhadap peserta didiknya. Mereka hanya melakukan cara mengajar dengan pola konvensional yang hanya memungkinkan transfer ilmu yang mereka miliki kepada peserta didik yang seakan akan tanpa melibatkan pesertanya dalam proses belajar tersebut. Kenapa? Ya...memang karena mereka cenderung hanya menerima apa yang diberikan pendidiknya, peserta seakan tidak siap untuk diajak berdiskusi dan bertukar pikiran karena mereka tidak mau belajar tentang apa yang seharusnya mereka pelajari dan hanya menunggu diberi ilmu oleh pendidiknya, mereka tidak menyadari bahwa pendidiknya juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan-keterbatasan tentang ilmu yang ia pelajari, sedangkan ilmu dan teknologi terus berkembang. Tanpa melakukan kajian yang lebih dari apa yang telah dipelajari dan dialami oleh para pendidiknya maka peserta didik dipastikan akan ketinggalan ilmu dan teknologi yang berkembang sekarang ini.Dengan ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh pendidiknya, seharusnya peserta didik bisa mengembangkan informasi yang diberikan sehingga dalam kegiatan belajar pendidik tidak lagi menerapkan cara-cara pendidikan konvensional tetapi lebih melibatkan peserta didik melalui pertukaran pendapat/diskusi. Pada akhirnya apa yang menjadi tujuan pendidikan dapat dicapai.

Paradigma Belajar Perguruan TinggiOPINI | 10 March 2012 | 14:16 Dibaca: 166 Komentar: 0 Nihil Tujuan mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada umumnya adalah untuk menigkatkan kualitas diri dari sisi pengetahuan dan cara berfikir. Pengetahuan yang didapatkan mahasiswa dari proses belajar semestinya berasal dari proses penalaran kritis terhadap materi yang didapatkan baik melalui pembelajaran mandiri maupun tutorial dari pengajar atau dosen. Untuk memiliki penalaran kritis tentunya mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan pemahaman dari literatur yang memadai sebagai dasar pembanding atau acuan dalam menyaring informasi dan mencari kesenjangan antara materi yang dia pahami dengan informasi baru yang dia terima, hal ini akan membuat rasa ingin tahu berkembang dan memberi motivasi untuk mengkaji lebih dalam tentang hal yang menjadi perdebatan. Namun, harus diakui kebanyakan mahasiswa kurang bahkan sama sekali tidak memiliki pemahaman dasar sebelum mengikuti kuliah sehingga hanya mengandalkan informasi yang diberikan oleh pengajar atau dosen tanpa mengkritisi informasi tersebut. Kecenderungan untuk tidak melakukan penalaran kritis juga menyebabkan mahasiswa hanya menghafal informasi yang diterimanya tetapi tidak benar-benar memahami materi tersebut secara menyeluruh dan mendalam, hal ini seolah-olah dibenarkan ketika pengajar melakukan pengujian berdasarkan kemampuan mahasiswa menjelaskan materi sesuai dengan buku yang menjadi acuan dalam perkuliahan. Kurangnya kesadaran mahasiswa dalam mencari materi pembelajaran secara mandiri mungkin disebabkan karena kurangnya kesadaran individu terhadap status sebagai mahasiswa, hal ini dapat terjadi karena kebiasaan cara belajar pada sekolah menengah yang lebih bersifat tutorial atau satu arah masih terbawa oleh individu yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.Melihat kecenderungan belakangan ini perguruan tinggi hanya dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh gelar akademik yang akan digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, hal ini menyebabkan golongan masyarakat tertentu melihat pendidikan pada perguruan tinggi lebih kepada kewajiban untuk mendapatkan pekerjaan daripada sebagai kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Cara pikir masyarakat tersebut menyebabkan citra peguruan tinggi sebagai tempat mengembangkan dan mengkaji ilmu pengetahuan mengalami pergeseran menjadi pabrik tenaga kerja yang menghasilkan tenaga kerja bergelar sarjana. Pendidikan dan pasar kerja perlu lebih disesuaikan dengan merubah paradigma pemberi dan pencari kerja yang sebelumnya menganggap gelar kesarjanaan sebagai syarat untuk kerja kearah pendidikan yang sifatnya kepraktikan atau diploma sehingga dapat lebih produktif. Pendidikan kesarjanaan seharusnya ditempuh oleh orang yang benar-benar ingin mengembangkan pengetahuannya.