jurnal b.indonesia (1)

22
PENGUASAAN TEORITIK DASAR ELEKTRONIKA MELALUI HASIL PRAKTIK PADA MATA PELAJARAN TEORI DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 39 JAKARTA Putri Debby Pratiwi Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Guru SMK N 1 Cikarang Barat Bambang Dharmaputra Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Budjari Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Andri Sulistiyo Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika The purpose of this research is to improve the quality of learning by achieving optimal learning outcomes in order to improve and enhance the quality of teaching and learning in the classroom.This study uses a quantitative approach to obtain data and analysis through reflective studies, parsitipatif and collaborative. Program's development was based on data and information from students, teachers and classes are naturally social settings through the four stages of classroom action research cycle to improve the student learning outcomes and activities carried Classroom Action Research (CAR) using the method of theoretical mastery of basic electronics through results practice. The study is targeted EI2 tenth grade students (one of two industrial electronics) SMK N 39 Jakarta, on odd semester 2009/2010 academic year. Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 1

Upload: an-nur-fitriyana

Post on 24-Jul-2015

85 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal B.indonesia (1)

PENGUASAAN TEORITIK DASAR ELEKTRONIKA MELALUI HASIL PRAKTIK PADA MATA PELAJARAN TEORI DASAR ELEKTRONIKA DI

SMKN 39 JAKARTA

Putri Debby PratiwiAlumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Guru SMK N 1 Cikarang Barat

Bambang DharmaputraDosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

BudjariDosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Andri SulistiyoMahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

The purpose of this research is to improve the quality of learning by achieving optimal learning outcomes in order to improve and enhance the quality of teaching and learning in the classroom.This study uses a quantitative approach to obtain data and analysis through reflective studies, parsitipatif and collaborative. Program's development was based on data and information from students, teachers and classes are naturally social settings through the four stages of classroom action research cycle to improve the student learning outcomes and activities carried Classroom Action Research (CAR) using the method of theoretical mastery of basic electronics through results practice. The study is targeted EI2 tenth grade students (one of two industrial electronics) SMK N 39 Jakarta, on odd semester 2009/2010 academic year.

Kata Kunci : Penguasaan, Dasar Elektronika

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

merupakan suatu lembaga pendidikan yang

bertanggung jawab dalam mencetak sumber

daya manusia yang memiliki kemampuan

akademis sekaligus keahlian khusus.

Dengan menguasai teori dan praktik, setiap

lulusan SMK diharapkan mampu bersaing di

dunia industri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

ada di Indonesia khususnya di Jakarta yaitu

SMKN 39 Jakarta Pusat adalah salah satu

lembaga pendidikan formal yang

banyak mencetak tenaga kerja dan telah

menerapkan program pemertintah dalam

meningkatkan hasil belajar dengan

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan(KTSP). Secara khusus

pemerintah telah merancang struktur

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 1

Page 2: Jurnal B.indonesia (1)

kurikulum tersebut menjadi tiga komponen

yang bersifat :

1.Normatif ; berperan dalam pembentukan

watak manusia Indonesia.

2.Adaptif ; berperan dalam penamaan dasar

dan pengembangan kemampuan profesi.

3.Produktif ; berperan dalam pembekalan

keterampilan produktif sesuai dengan

kebutuhan dunia kerja.

Lembaga pendidikan ini senantiasa berusaha

meningkatkan mutu lulusannya agar dapat

memiliki kesiapan dan kemampuan

untuk memasuki dunia kerja dengan

membekali siswa seperangkat kemampuan

yang harus dipelajari dan dikuasai siswa

sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

Keterampilan praktik elektronika merupakan

kemampuan yang dimiliki seseorang melalui

proses belajar yang melibatkan kemampuan

kognitif dan sikap yang diekspresikan dalam

kegiatan praktek elektronika dengan fasilitas

dan peralatan yang tersedia. Dengan demikian

untuk mencapai kemampuan praktek

elektronika melibatkan koordinasi antara

kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik dengan kondisi

fisik lingkungan kerja secara interaktif.

Berdasarkan pemasalahan yang telah

dikemukakan, peneliti bermaksud

untuk mengadakan penelitian tindakan kelas

dalam penguasaan teoritik dasar elektronika

melalui hasil praktik sehingga dalam

kesempatan sekali praktik bisa

mengembangkan teori seputar materi yang

terkait. Guru memberikan

dua JobSheet setiap praktik berlangsung,

Job Sheet kedua dibuat untuk pengamatan

menggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan

karena fasilitas praktik yang kurang, dalam

hal ini penggunaan alat ukur AVO meter,

sehingga bisa digunakan secara bergantian.

Didalam Job Sheet terdapat teori singkat,

langkahkerja, pengisian table, dan pertanyaan

yang harus dijawab oleh siswa

untuk mengembangkan kemampuan teori

siswa.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitiannya adalah ;

1. Ingin mengetahui kemampuan siswa

dalam menguasai teori dasar elektronika

dapat meningkatkan berdasarkan berbagai

pendekatan praktik?

2. Ingin mengetahui seberapa besar keaktifan

siswa dalam berdiskusi secara kelompok

melalui penugasan dalam JobSheet ?

3. Ingin mengetahui seberapa tinggi hasil

belajar siswa dengan penguasaan teori

tentang dasar eletronika berdasrakan

berbagai pendekatan praktik?

4. Ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat

kepuasan siswa dalam kegiatan praktikum?

2 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13

Page 3: Jurnal B.indonesia (1)

5. Bagi mahasiswa lain yang ingin meneliti

suatu penelitian tindakan kelas diharpakan

peneliti ini dapat menjadi bahan masukan

dan referensi untuk penelitian sejenis.

Tinjauan Pustaka

Pada hakikatnya setiap manusia memiliki rasa

dan keinginan untuk mengembangkan

potensi yang ada pada dirinya, dan selalu

ingin mengetahui yang baru terhadap segala

sesuatu yang ada disekitarnya. Dari situlah

timbul suatu sikap dan keinginan untuk

belajar dan pengalaman selama hidupnya.

Belajar pada umumnya dilakukan seseorang

sejak mereka lahir didunia.

Menurut Winkel (1991 : 36) dalam bukunya

Psikologi dan Pengajaran mengartikan

‘belajar’ sebagai suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasikan

perubahan – perubahan dalam pengetahuan,

pemahamanm keterampilan dan nilai sikap.

Berdasarkan teori yang telah di kemukan oleh

para ahli , belajar dapat disimpulkan sebagai

proses usaha yang dilakukan oleh individu

(manusia) untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku, secara keseluruhan,

secara sadar, sengaja, bertujuan sebagai hasil

pengalaman indvidu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Hasil belajar merupakan indikator dari

keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran

yang ditetapkan dalam sistem pendidikan

nasional. Pengungkapan hasil belajar idealnya

melalui segenap ranah psikologiyang berubah

sebagai akibat dari pengalaman dan proses

belajar mengajar. Agar hasil belajar dapat

optimal, maka kegiatan pembelajaran harus

direncanakan oleh guru dengan baik dan

benar sehingga proses belajar dapat berjalan

sesuai rencana dan tujuan yang telah

ditetapkan.

Menurut Yulaelawati (2004 : 59) yang

mengutip dari pernyataan Bloom mengatakan

bahwa hasil belajar sebagai tujuan pendidikan

yang hendak dicapai dapat diklasifikasikan

menjadi tiga bidang yaitu :

a. Kognitif, tujuannya yaitu memperoleh

pengetahuan fakta atau ingatan,

pemahaman, aplikasi dan kemampuan

berfikir analisis, sintesis dan evaluasi.

b. Afektif, tujuannya yaitu memperoleh sikap,

apresiasi dan karakteristik.

c.Psikomotor, tujuannya yaitu keterampilan

fisik yang berkaitan dengan keterampilan

gerak maupun ekspresi verbal maupun non

verbal.

Belajar keterampilan adalah belajar dengan

menggunakan gerakan-gerakan

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 3

Page 4: Jurnal B.indonesia (1)

motorik yakni berhubungan dengan urat-urat

syaraf dan otot-otot neuromuscular.

Penilaian Autentik

Penilaian autentik adalah pengumpulan

informasi oleh guru tentang perkembangan

dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan

anak didik melalui berbagai teknik yang

mampu mengungkapkan, membuktikan, atau

menunjukan secara tepat bahwa tujuan

pembelajaran dan kemampuan (kompetensi)

telah benar-benar di kuasai dan di capai.

Penilaian autentik merupakan penggunaan

berbagai strategi penalarannya yang akan

merefleksikan hasil belajar sesungguhnya.

Penilaian autentik berfokus pada

tujuan,melibatkan pembelajaran secara

langsung, mengharuskan membangun

keterkaitan dan kerjasama, dan menanamkan

tingkat berpikir yang lebih tinggi. Pengujian

standar (ujian nasional, ulangan umum) dan

penilaian dalam bentuk angka bersifat ekslusif

dan sempit, sementara penilaian autentik

bersifat inklusif.

Karakteristik penilaian Autentik :

1. Dilaksanakan selama dan sesudah proses

pembelajaran berlangsung

2. Bisa digunakan untuk formatif maupun

sumatif

3. Yang diukur keterampilan dan

performansi, bukan mengingat fakta.

4. Berkesinambungan

5. Terintegrasi

6. Dapat digunakan sebagai feed back 

Keuntungan Penilaian Autentik bagi

Siswa

Penilaian autentik meningkatkan

pembelajaran dalam banyak hal.pengujian

standar bersifat eksklusif dan sempit.

Sementara penilaian autentik yang bersifat

inklusif memberi keuntungan kepada siswa

dengan memungkinkan mereka:

1. Mengungkapkan secara total seberapa baik

pemahaman materi akademik mereka.

2. Mengungkapkan dan memperkuat

penguasaan kompetensi mereka seperti

mengumpulkan informasi, menggunakan

sumber daya, menangani teknologi, dan

berfikir secara sistematis.

3. Menghubungkan pembelajaran dengan

pengalaman mereka sendiri, dunia mereka,

dan masyarakat luas.

4. Mempertajam keahlian berfikir dalam

tingkat yang lebih tinggi saat mereka

menganalisis, memadukan,

mengidentifikasi masalah, menciptakan

solusi, dan menghubungkan sebab akibat.

4 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13

Page 5: Jurnal B.indonesia (1)

5. Menerima tanggung jawab dan membuat

pilihan.

6. Berhubungan dan bekerja sama dengan

orang lain dalam mengerjakan tes.

7. Biasakan para siswa dengan rubrik tertentu,

ajak para siswa untuk terus menerus

melakukan penilaian diri saat mereka

menilai kerja mereka sendiri.

8. Libatkan sekelompok orang selain guru

untuk menanggapi penilaian ini. (Lewis&

Shoemaker, 1998).

Hakikat Mata Pelajaran

MenguasaiTeori Dasar Elektronika

di SMKN 39Jakarta

Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional (UU SPN) No. 20 tahun 2003

pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan

Nasional dan penjelasan pasal 15 yang

menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk

bekerja dalam bidang tertentu.

Tujuan pendidikan SMK adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya.

SMK Negeri 39 Jakarta merupakan lembaga

diklat yang terpadu, mandiri dan professional

dalam bidang teknologi dan industri

berstandar Nasional menuju Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) dengan tidak

meninggalkan jati diri bangsa.

HAKIKAT PENELITIAN

TINDAKANKELAS

Penelitian tindakan berasal dari istilah bahasa

Action Research. Dari namanya sudah

menunjukkan isi yang terkandung

didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian

yang dilkakukan di kelas. Dikarenakan ada

tiga kata yang membentuk pengertian

tersebut, maka tiga pengertian yang dapat

diterangkan.

1. Penelitian ; menunjuk pada suatu kegiatan

mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi

tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang

menarikminat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan ; menunjuk pada sesuatu

gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini

dirancang rangkaian siklus kegiatan untuk

siswa.

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 5

Page 6: Jurnal B.indonesia (1)

3. Kelas ; dalam hal ini tidak terikat pada

pengertian ruang kelas tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang

sudah lama dikenal dalam bidang

pendidikan dan pengajaran.

Yang dimaksud kelas adalah sekelompok

siswayang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru

yang sama pula. Dengan menggabungkan

batasan pengertian tiga kata inti, yaitu ;

(1)penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas,segera

dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan

arahan guru yang dilakukan oleh siswa.

Suharsimi Arikunto ( 2007 : 3 )

Penelitian tindakan secara garis besar, peneliti

pada umumnya mengenal adanya empat

langkah penting, pengembangan plan

(perencanaan), act (tindakan), observe

(pengamatan), dan reflect (perenungan) atau

disingkat PAOR yang dilakukan secara

intensif dan sistematis atas seseorang yang

mengerjakan pekerjaan sehari-harinya.

Keempat langkah penting tersebut dapat

diuraikan secara singkat seperti berikut :

1. Rencana

Rencana merupakan serangkaian tindakan

terencana untuk meningkatkan apa yangtelah

terjadi.

2. Tindakan

Langkah kedua yang perlu diperhatikan

adalah langkah tindakan yang terkontrol

secara seksama. Tindakan dalam penelitian

tindakan harus hati-hati dan merupakan

kegiatan praktis yang terencana.

3. Observasi

Observasi pada penelitian

tindakanmempunyai fungsi

mendokumentasiimplikasi tindakan yang

diberikan kepadasubjek.

4. Reflektif 

Langkah reflektif merupakan sarana

untuk melakukan pengkajian kembali

tindakan yang telah dilakukan terhadap

subjek  penelitian dan telah dicatat dalam

observasi.

PTK merupakan penelitian yang dianjurkan

untuk dilakukan guru. Dalam Permendiknas

No. 16 Tahun 2007 disebutkan sebagai salah

satu kompetensi guru mata pelajaran dalam

6 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13

Page 7: Jurnal B.indonesia (1)

mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif. Berbeda dengan penelitian lainnya,

maka PTK bertujuan memecahkan masalah

pembelajaran yang dihadapi guru dikelas

secara profesional. Tanpa ada masalah

pembelajaran yang nyata dikelasnya, maka

tak perlu dilakukan PTK oleh guru.

Karakteristik utama PTK adanya refleksi guru

atas tindakan yang dilakukan setelah

mengajar di kelasnya. Selain itu,karakteristik

PTK adalah kolaborasi dengan teman sejawat

dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran

guru.

Tidak saja teman sejawat guru yang

mengamati tindakan pembelajaran guru,

tetapi murid pun diminta masukannya sebagai

subjek yang menerima tindakan

pembelajaran tersebut. Tentunya guru harus

menilai prestasi siswa, apakah KKM yang

telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Metodelogi Penelitian

Sasaran Meningkatkan kualitas pembelajaran

guna memperbaiki dan meningkatkan mutu

proses belajar mengajar antara guru dengan

siswa kelas X EI 2 melalui penugasan dalam

 Job Sheet agar siswa bisa berpikir secara

konstruktivisme yaitu membangun struktur

pengetahuannya sendiri.

Suharsimi (2007) mengembangkan satu

siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Setelah satu siklus

dilalui, yakni setelah satu indikator tercapai,

maka guru melakukan refleksi dari hasil yang

diperolehnya. Program yang dilaksanakan

dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran

Menguasai Teori Dasar Elektronika di tingkat

SMK direncanakan dalam empat kali

pertemuan (empat siklus) untuk setiap

indikator. Terdapat empat tahapan Penelitian

Tindakan Kelas, yaitu tahap : (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan,

(3)pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu

diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan

pengamatan sesungguhnya dilakukan secara

bersamaan. Adapun model dan penjelasan

untuk masing-masing tahap adalah sebagai

berikut ;

Tahap 1: Perencanaan Tindakan

Dalam tahap ini peneliti membuat

perencanaan tindakan meliputi perencanaan

tindakan umum dan tindakan khusus.

Perencanaan umum merupakan perencanaan

yang disusun untuk keseluruhan aspek,

sedangkan perencanaan khusus merupakan

perencanaan yang disusun untuk masing-

masing siklus. Keseluruhan perencanaan

disusun berdasarkan hasil diskusi antara

peneliti dan guru pamong sebagai kolabolator.

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 7

Page 8: Jurnal B.indonesia (1)

Perencanaan umum disusun berdasarkan

permasalahan peneliti sebagaimana

dipaparkan pada BAB I, yakni terkait dengan

penguasaan teoritik dasar elektronika melalui

hasil praktik di SMK Negeri 39 Jakarta. Pada

tahapan ini peneliti merancang kegiatan

belajar berdasarkan Silabus dan RPP yang

telah dirancang menurut permasalahan yang

ada dalam kelas tersebut. Silabus adalah suatu

rencana yang mengatur kegiatan

pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta

penilaian hasil belajar dari suatu mata

pelajaran.

Silabus merupakan bagian dari kurikulum

sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar kedalam materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian hasil belajar.

Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini

dirancang berdasarkan matrik yang

diambildari acuan Permendiknas No. 41

tahun 2007. Silabus akan sangat bermanfaat

sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi

petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan

dan ruang lingkup materi yang harus

dipelajari oleh peserta didik. Selain itu,

Silabus juga menerangkan tentang kegiatan

belajar mengajar, media, dan evaluasi yang

harus digunakan dalam proses pembelajaran

kepada peserta didik.

Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan

Pada langkah ini peneliti melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat dengan

menggunakan dua

 Job Sheet yang sudah dirancang oleh

peneliti.

 Job Sheet satudigunakan secara manual

dan

 Job Sheet duadigunakan dengan

menggunakan alat ukur. Setiap kelompok

dibagi menjadi kelompok kecil dengan dua

sampai tiga orang pada masing-masing

kelompok. Pelaksanaan tindakan

direncanakan selama 4 siklus yang dilakukan

dalam 4 pertemuan, setiap pertemuan

dilakukan 4 jam pelajaran (180menit) yang

disesuaikan dengan waktu belajar yang telah

dijadwalkan pihak sekolah.

Tahap 3: Pengamatan Terhadap Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan tahap

pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan,

Kegiatan pengamatan sekaligus

melaksanakan tindakan. Peneliti

mengumpulkan data dengan menggunakan

lembar pengamatan tindakan guru, lembar

pengamatan guru kolaborator, penugasan

dalam Job Sheet dan laporan hasil praktik.

8 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13

Page 9: Jurnal B.indonesia (1)

Pendekatan pengamatan tindakan (observing

yang digunakan adalah observasipeer

(pengamatan sejawat), yakni observasi yang

dilakukan oleh guru kolabolator terhadap

pelaksanaan pembelajaran.

Tahap 4: Refleksi

Setelah melakukan observasi, peneliti

melakukan evaluasi dengan cara memproses

data yang telah diperoleh, mendiskusikannya

dengan guru kolaborator, apakah tindakan

yang dilakukan sesuai dengan rencana yang

telah dibuat, apa kelebihan dan apa

kekurangan perencanaan serta tindakan yang

telah dilakukan, serta bagaimana rata-rata

hasil belajar Mata Pelajaran Menguasai Teori

Dasar Elektronika siswa setelah diberikan

tindakan pada siklus I.

Tujuan dilaksanakannya refleksi adalah

mengingat dan merenungkan kembali suatu

tindakan persis sama seperti yang telah dicatat

dalam observasi. Refleksi yang sudah

dilakukan berguna untuk siklus berikutnya,

agar bisa menyusun perencanaan tindakan

dari kekurangan siklus yang sebelumnya.

Siswa juga diberikan kuesioner setelah 1

indikator selesai untuk mengetahui kepuasan

siswa dalam praktikum komponen dasar

elektronika, dan pengamatan terhadap cara

guru mengajar, bila hasil kuesioner tidak

memuaskan maka guru harus merenungkan

metode apa yang tepat untuk agar dapat

digunakan pada siklus berikutnya. Dan jika

ada siswa yang mendapatkan nilai kurang

dari ketentuan KKM maka guru harus

memberikan remedial diluar jam pelajaran

yaitu berupa penugasan.

Data dan Cara Pengambilan Data

Pengambilan Data merupakan suatu cara

atau jalan yang ditempuh untuk 

mendapatkan data. Pengambilan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Data aktivitas kelas diambil melalui

observasi pada saat pelaksanaan tindakan

berlangsung dengan menggunakan lembar

pengamatan.

b. Data hasil belajar siswa diambil ketika

praktik siklus berlangsung.

c. Data tentang kepuasaan siswa dalam

praktikum dan cara guru mengajar diambil

melalui kuesioner setelah KBM

berlangsung.

Analisis Data

Analisis data penelitian dilakukan melihat

peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa

dan  Job Sheet hasil praktik belajar

Menguasai Teori Dasar Elektronika (MTDE)

dengan penugasan yang ada dalan Job

Sheet serta laporan praktik pada setiap

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 9

Page 10: Jurnal B.indonesia (1)

siklusnya. Adapun untuk melihat signifikan

kepuasaan dan ketertarikan hasil belajar

Menguasai Teori Dasar Elektronika, maka

digunakan kuesioner untuk mengetahui

kepuasan siswa dalam praktikum. Hal ini

berarti bahwa dalam penelitian dianggap

berhasil apabila terjadi kenaikan nilai rata-rata

dan kepuasan siswa dalam praktikum pada

hasil belajar Menguasai Teori Dasar

Elektronika di SMK Negeri 39 Jakarta

dibandingkan dengan yang terdahulu.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Siklus I :

Pada siklus ini guru masih belum terbiasa

menghadapi situasi dalam kelas sehingga

dalam pembelajaran pada saat praktikum

masih kurang merespon siswa-siswa yang

bermasalah dalam pembelajaran.

Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator

untuk merancang tindakan siklus II, hal-hal

yang perlu dilakukan oleh peneliti antara lain:

1. Merancang rencana program

pembelajaran, mempertimbangkan dan

menetapkan sikap dan keterampilan

yang diharapkan dapat dikembangkan

oleh siswa selama berlangsungnya

pembelajaran.

2. Membiasakan siswa untuk belajar

secarabersama-sama dalam kelompok

untuk menggali motivasi belajar siswa

tentang materi dengan mengurangi bantuan

guru.

3. Guru memberikan arahan kepada siswa

yang kurang puas dalam kegiatan

praktikum yang terlihat dalam kuesioner.

4. Pada siklus II guru lebih memberikan

motivasi kepada siswa untuk mempelajari

bahan ajar dan mencari sumber belajar

yang ada, guru juga menjelaskan tujuan

pembelajaran yang terkait dengan materi

agar siswa tertarik setelah mengetahui

manfaat dari apa yang dipelajari dengan

mengembangkan penalarannya.

Siklus II :

Guru sudah terbiasa dalam mengahadapi

situasi dalam kelas, sudah bisa melihat siswa-

siswa yang mengalami kesulitan dalam

pembelajaran, setiap kelompok dapat

berdikusi dengan baik dalam mengerjakan

penugasan yang ada dalam Job Sheet.

Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator

untuk merancang tindakan siklus II, hal-hal

yang perlu dilakukan oleh peneliti antara lain:

1. Merancang rencana program

pembelajaran, agar siswa lebih

10 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13

Page 11: Jurnal B.indonesia (1)

tertarik pada pembelajaran yaitu

menghubungkan dengan dunia kerja.

2. Mengumpulkam Job Sheet pertama

yang telah dikerjakan oleh kelompok,

setelah selesai baru diberikan Job

Sheet kedua sehingga tidak terjadi

kecurangan lagi.

3. Menyampaikan materi dengan tenang dan

tidak terlalu cepat.

4. Memperluas kesempatan bagi siswa

untuk aktif mencari informasi diluar

tentang yang akan dipelajari untuk siklus III

Siklus III

Dengan adanya apresiasi maka siswa di uji

tingkat kepahamannya mengenai materi

sebelumnya dengan diberikan pengayaan

didalamnya. Kegiatan praktikum dapat

dilaksanakan dengan baik, karena masing-

masing siswa merasa tertarik mengenai

praktik yang dilakukan. Masing-masing

kelompok dapat mengerjakan penguasaan

yang ada dalam Job Sheet dengan

berdiskusi.

Dengan demikian untuk merancang siklus IV

hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti

antara lain :

1. Merancang rencana program

pembelajaran, agar siswa mencari

informasi untuk

pelajaran yang berikutnya.

2. Membiasakan siswa untuk belajar secara

bersama-sama dalam kelompok untuk 

menggali motivasi belajar siswa tentang

materi dan guru hanya sebagai

memonitoring.

3. Mengawasi jalannya praktikum dengan

baik sehingga meminimalisasi tindak 

kecurangan siswa.

Siklus IV

Terjadinya peningkatan cara mengajar guru

dari siklus I, II, III sampai IV. LPGK yang

diamati oleh pengamat mendapat nilai 96%

untuk cara mengajar guru. Nilai dari hasil

rata-rata kelas adalah 77 dengan tingkat

kelulusan 87%. Hasil penelitian tindakan

kelas ini dinyatakan berhasil karena terjadinya

perbaikan nilai dan minat siswa untuk

memperlajari materi-materi yang telah

diberikan pengajar dibandingkan dengan nilai

pada semester sebelumnya. Guru menilai

keberhasilan itu dari tercapainya kompetensi

dasar dalam RPP. Jika dari semua siklus yang

mengukur indikator telah tercapai,

kompetensi dasar dapat disimpulkan berhasil.

Akan tetapi nilai siswa akan kembali

menurun jika guru tidak konsisten dalam

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 11

Page 12: Jurnal B.indonesia (1)

menjalankan cara mengajar, guru kembali

dengan cara lama yaitu dengan ceramah dan

mencatat yang membuat para siswa menjadi

bosan.

Kesimpulan

Pembelajaran dengan menggunakan metode

penguasaan teoritik dasar elektronika melalui

hasil praktik dapat menghasilkan

pengingkatan kemampuanak ademika,

meningkatkan kemampuan kognitif dan

psikomotorik siswa dan menuntut siswa

untuk dapat menguasai kompetensi yang

akan dicapai. Dalam pembelajaran

Menguasai Teori Dasar Elektronika dengan

pendekatan kontruktivisme dan belajar tuntas

maka siswa dapat mencari berbagai informasi

untuk meningkatkan kemampuan teoritiknya,

sedangkan dengan metode belajar tuntas

maka bahan ajar diharapkan dapat

sepenuhnya dikuasai oleh semua siswa secara

tuntas dengan seluruh standar kompetensi dan

kompetensi dasar matapelajaran.

Penerapan penguasaan teoritik dasar

elektronika melalui hasil praktik di kelas XEI

2 (satu elektronika industri dua) SMKNegeri

39 Jakarta selama pelaksanaan dari sikus I

sampai siklus IV memperlihatkan adanya

peningkatan hasil belajar Menguasai Teori

Dasar Elektronika.

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian

tindakan kelas ini, maka peneliti

menyampaikan saran yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran, sehingga hasil

belajar siswa meningkat. Adapun saran-

sarannya sebagai berikut :

1. Sebelum diadakan pembelajaran harus

diperhatikan dahulu silabus dan RPP

karena guru dituntut untuk mengelola materi

pembelajaran menjadi kegiatan

pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi kelulusan dan tuntutan dunia

industri.

2. Dalam proses pembelajaran menguasai

teori dasar elektronika dengan

pembelajaran

teori dan praktik. Maka guru hendaknya

menggunakan metode penguasaan teoritik

dasar elektronika melalui hasil praktik,

karena siswa dapat memecahkan masalah

dengan mengembangkan teori berdasarkan

hasil praktik.

3. Materi pengajaran teori hendaknya

memebrikan dasar-dasar yang kuat dan

dapat diaplikasikan sesuai dengan

perkembangan teknologi. Sedangkan

media untuk praktik hendaknya

diperbaharui mengikuti perkembangan

teknologi, sehingga pengalaman yang

diperoleh up to date.

12 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13

Page 13: Jurnal B.indonesia (1)

4. Guru harus memberi bimbingan

menanamkan sikap dan nilai dalam bekerja

kepada siswa pada saat praktik. Sekolah

perlu menjalin kerja sama (institusi

pasangan) dengan industri yang sesuai

dengan program keahliannya sehingga

mengetahui kebutuhan industri.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian

Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi

Aksara.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pendidikan

dan Evaluasi Pengajaran. Jakarta:

Gramedia.

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan

Pembelajaran: Filosofi, Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Pakar Raya.

Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 13