jurnal b.indonesia (1)
TRANSCRIPT
PENGUASAAN TEORITIK DASAR ELEKTRONIKA MELALUI HASIL PRAKTIK PADA MATA PELAJARAN TEORI DASAR ELEKTRONIKA DI
SMKN 39 JAKARTA
Putri Debby PratiwiAlumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Guru SMK N 1 Cikarang Barat
Bambang DharmaputraDosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
BudjariDosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Andri SulistiyoMahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
The purpose of this research is to improve the quality of learning by achieving optimal learning outcomes in order to improve and enhance the quality of teaching and learning in the classroom.This study uses a quantitative approach to obtain data and analysis through reflective studies, parsitipatif and collaborative. Program's development was based on data and information from students, teachers and classes are naturally social settings through the four stages of classroom action research cycle to improve the student learning outcomes and activities carried Classroom Action Research (CAR) using the method of theoretical mastery of basic electronics through results practice. The study is targeted EI2 tenth grade students (one of two industrial electronics) SMK N 39 Jakarta, on odd semester 2009/2010 academic year.
Kata Kunci : Penguasaan, Dasar Elektronika
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan suatu lembaga pendidikan yang
bertanggung jawab dalam mencetak sumber
daya manusia yang memiliki kemampuan
akademis sekaligus keahlian khusus.
Dengan menguasai teori dan praktik, setiap
lulusan SMK diharapkan mampu bersaing di
dunia industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
ada di Indonesia khususnya di Jakarta yaitu
SMKN 39 Jakarta Pusat adalah salah satu
lembaga pendidikan formal yang
banyak mencetak tenaga kerja dan telah
menerapkan program pemertintah dalam
meningkatkan hasil belajar dengan
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP). Secara khusus
pemerintah telah merancang struktur
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 1
kurikulum tersebut menjadi tiga komponen
yang bersifat :
1.Normatif ; berperan dalam pembentukan
watak manusia Indonesia.
2.Adaptif ; berperan dalam penamaan dasar
dan pengembangan kemampuan profesi.
3.Produktif ; berperan dalam pembekalan
keterampilan produktif sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja.
Lembaga pendidikan ini senantiasa berusaha
meningkatkan mutu lulusannya agar dapat
memiliki kesiapan dan kemampuan
untuk memasuki dunia kerja dengan
membekali siswa seperangkat kemampuan
yang harus dipelajari dan dikuasai siswa
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
Keterampilan praktik elektronika merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang melalui
proses belajar yang melibatkan kemampuan
kognitif dan sikap yang diekspresikan dalam
kegiatan praktek elektronika dengan fasilitas
dan peralatan yang tersedia. Dengan demikian
untuk mencapai kemampuan praktek
elektronika melibatkan koordinasi antara
kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik dengan kondisi
fisik lingkungan kerja secara interaktif.
Berdasarkan pemasalahan yang telah
dikemukakan, peneliti bermaksud
untuk mengadakan penelitian tindakan kelas
dalam penguasaan teoritik dasar elektronika
melalui hasil praktik sehingga dalam
kesempatan sekali praktik bisa
mengembangkan teori seputar materi yang
terkait. Guru memberikan
dua JobSheet setiap praktik berlangsung,
Job Sheet kedua dibuat untuk pengamatan
menggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan
karena fasilitas praktik yang kurang, dalam
hal ini penggunaan alat ukur AVO meter,
sehingga bisa digunakan secara bergantian.
Didalam Job Sheet terdapat teori singkat,
langkahkerja, pengisian table, dan pertanyaan
yang harus dijawab oleh siswa
untuk mengembangkan kemampuan teori
siswa.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitiannya adalah ;
1. Ingin mengetahui kemampuan siswa
dalam menguasai teori dasar elektronika
dapat meningkatkan berdasarkan berbagai
pendekatan praktik?
2. Ingin mengetahui seberapa besar keaktifan
siswa dalam berdiskusi secara kelompok
melalui penugasan dalam JobSheet ?
3. Ingin mengetahui seberapa tinggi hasil
belajar siswa dengan penguasaan teori
tentang dasar eletronika berdasrakan
berbagai pendekatan praktik?
4. Ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat
kepuasan siswa dalam kegiatan praktikum?
2 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13
5. Bagi mahasiswa lain yang ingin meneliti
suatu penelitian tindakan kelas diharpakan
peneliti ini dapat menjadi bahan masukan
dan referensi untuk penelitian sejenis.
Tinjauan Pustaka
Pada hakikatnya setiap manusia memiliki rasa
dan keinginan untuk mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya, dan selalu
ingin mengetahui yang baru terhadap segala
sesuatu yang ada disekitarnya. Dari situlah
timbul suatu sikap dan keinginan untuk
belajar dan pengalaman selama hidupnya.
Belajar pada umumnya dilakukan seseorang
sejak mereka lahir didunia.
Menurut Winkel (1991 : 36) dalam bukunya
Psikologi dan Pengajaran mengartikan
‘belajar’ sebagai suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasikan
perubahan – perubahan dalam pengetahuan,
pemahamanm keterampilan dan nilai sikap.
Berdasarkan teori yang telah di kemukan oleh
para ahli , belajar dapat disimpulkan sebagai
proses usaha yang dilakukan oleh individu
(manusia) untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku, secara keseluruhan,
secara sadar, sengaja, bertujuan sebagai hasil
pengalaman indvidu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Hasil belajar merupakan indikator dari
keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran
yang ditetapkan dalam sistem pendidikan
nasional. Pengungkapan hasil belajar idealnya
melalui segenap ranah psikologiyang berubah
sebagai akibat dari pengalaman dan proses
belajar mengajar. Agar hasil belajar dapat
optimal, maka kegiatan pembelajaran harus
direncanakan oleh guru dengan baik dan
benar sehingga proses belajar dapat berjalan
sesuai rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut Yulaelawati (2004 : 59) yang
mengutip dari pernyataan Bloom mengatakan
bahwa hasil belajar sebagai tujuan pendidikan
yang hendak dicapai dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bidang yaitu :
a. Kognitif, tujuannya yaitu memperoleh
pengetahuan fakta atau ingatan,
pemahaman, aplikasi dan kemampuan
berfikir analisis, sintesis dan evaluasi.
b. Afektif, tujuannya yaitu memperoleh sikap,
apresiasi dan karakteristik.
c.Psikomotor, tujuannya yaitu keterampilan
fisik yang berkaitan dengan keterampilan
gerak maupun ekspresi verbal maupun non
verbal.
Belajar keterampilan adalah belajar dengan
menggunakan gerakan-gerakan
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 3
motorik yakni berhubungan dengan urat-urat
syaraf dan otot-otot neuromuscular.
Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah pengumpulan
informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan
anak didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan, atau
menunjukan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran dan kemampuan (kompetensi)
telah benar-benar di kuasai dan di capai.
Penilaian autentik merupakan penggunaan
berbagai strategi penalarannya yang akan
merefleksikan hasil belajar sesungguhnya.
Penilaian autentik berfokus pada
tujuan,melibatkan pembelajaran secara
langsung, mengharuskan membangun
keterkaitan dan kerjasama, dan menanamkan
tingkat berpikir yang lebih tinggi. Pengujian
standar (ujian nasional, ulangan umum) dan
penilaian dalam bentuk angka bersifat ekslusif
dan sempit, sementara penilaian autentik
bersifat inklusif.
Karakteristik penilaian Autentik :
1. Dilaksanakan selama dan sesudah proses
pembelajaran berlangsung
2. Bisa digunakan untuk formatif maupun
sumatif
3. Yang diukur keterampilan dan
performansi, bukan mengingat fakta.
4. Berkesinambungan
5. Terintegrasi
6. Dapat digunakan sebagai feed back
Keuntungan Penilaian Autentik bagi
Siswa
Penilaian autentik meningkatkan
pembelajaran dalam banyak hal.pengujian
standar bersifat eksklusif dan sempit.
Sementara penilaian autentik yang bersifat
inklusif memberi keuntungan kepada siswa
dengan memungkinkan mereka:
1. Mengungkapkan secara total seberapa baik
pemahaman materi akademik mereka.
2. Mengungkapkan dan memperkuat
penguasaan kompetensi mereka seperti
mengumpulkan informasi, menggunakan
sumber daya, menangani teknologi, dan
berfikir secara sistematis.
3. Menghubungkan pembelajaran dengan
pengalaman mereka sendiri, dunia mereka,
dan masyarakat luas.
4. Mempertajam keahlian berfikir dalam
tingkat yang lebih tinggi saat mereka
menganalisis, memadukan,
mengidentifikasi masalah, menciptakan
solusi, dan menghubungkan sebab akibat.
4 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13
5. Menerima tanggung jawab dan membuat
pilihan.
6. Berhubungan dan bekerja sama dengan
orang lain dalam mengerjakan tes.
7. Biasakan para siswa dengan rubrik tertentu,
ajak para siswa untuk terus menerus
melakukan penilaian diri saat mereka
menilai kerja mereka sendiri.
8. Libatkan sekelompok orang selain guru
untuk menanggapi penilaian ini. (Lewis&
Shoemaker, 1998).
Hakikat Mata Pelajaran
MenguasaiTeori Dasar Elektronika
di SMKN 39Jakarta
Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SPN) No. 20 tahun 2003
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
Nasional dan penjelasan pasal 15 yang
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
SMK Negeri 39 Jakarta merupakan lembaga
diklat yang terpadu, mandiri dan professional
dalam bidang teknologi dan industri
berstandar Nasional menuju Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) dengan tidak
meninggalkan jati diri bangsa.
HAKIKAT PENELITIAN
TINDAKANKELAS
Penelitian tindakan berasal dari istilah bahasa
Action Research. Dari namanya sudah
menunjukkan isi yang terkandung
didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian
yang dilkakukan di kelas. Dikarenakan ada
tiga kata yang membentuk pengertian
tersebut, maka tiga pengertian yang dapat
diterangkan.
1. Penelitian ; menunjuk pada suatu kegiatan
mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang
menarikminat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan ; menunjuk pada sesuatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini
dirancang rangkaian siklus kegiatan untuk
siswa.
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 5
3. Kelas ; dalam hal ini tidak terikat pada
pengertian ruang kelas tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang
sudah lama dikenal dalam bidang
pendidikan dan pengajaran.
Yang dimaksud kelas adalah sekelompok
siswayang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula. Dengan menggabungkan
batasan pengertian tiga kata inti, yaitu ;
(1)penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas,segera
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan
arahan guru yang dilakukan oleh siswa.
Suharsimi Arikunto ( 2007 : 3 )
Penelitian tindakan secara garis besar, peneliti
pada umumnya mengenal adanya empat
langkah penting, pengembangan plan
(perencanaan), act (tindakan), observe
(pengamatan), dan reflect (perenungan) atau
disingkat PAOR yang dilakukan secara
intensif dan sistematis atas seseorang yang
mengerjakan pekerjaan sehari-harinya.
Keempat langkah penting tersebut dapat
diuraikan secara singkat seperti berikut :
1. Rencana
Rencana merupakan serangkaian tindakan
terencana untuk meningkatkan apa yangtelah
terjadi.
2. Tindakan
Langkah kedua yang perlu diperhatikan
adalah langkah tindakan yang terkontrol
secara seksama. Tindakan dalam penelitian
tindakan harus hati-hati dan merupakan
kegiatan praktis yang terencana.
3. Observasi
Observasi pada penelitian
tindakanmempunyai fungsi
mendokumentasiimplikasi tindakan yang
diberikan kepadasubjek.
4. Reflektif
Langkah reflektif merupakan sarana
untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap
subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi.
PTK merupakan penelitian yang dianjurkan
untuk dilakukan guru. Dalam Permendiknas
No. 16 Tahun 2007 disebutkan sebagai salah
satu kompetensi guru mata pelajaran dalam
6 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13
mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif. Berbeda dengan penelitian lainnya,
maka PTK bertujuan memecahkan masalah
pembelajaran yang dihadapi guru dikelas
secara profesional. Tanpa ada masalah
pembelajaran yang nyata dikelasnya, maka
tak perlu dilakukan PTK oleh guru.
Karakteristik utama PTK adanya refleksi guru
atas tindakan yang dilakukan setelah
mengajar di kelasnya. Selain itu,karakteristik
PTK adalah kolaborasi dengan teman sejawat
dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran
guru.
Tidak saja teman sejawat guru yang
mengamati tindakan pembelajaran guru,
tetapi murid pun diminta masukannya sebagai
subjek yang menerima tindakan
pembelajaran tersebut. Tentunya guru harus
menilai prestasi siswa, apakah KKM yang
telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Metodelogi Penelitian
Sasaran Meningkatkan kualitas pembelajaran
guna memperbaiki dan meningkatkan mutu
proses belajar mengajar antara guru dengan
siswa kelas X EI 2 melalui penugasan dalam
Job Sheet agar siswa bisa berpikir secara
konstruktivisme yaitu membangun struktur
pengetahuannya sendiri.
Suharsimi (2007) mengembangkan satu
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Setelah satu siklus
dilalui, yakni setelah satu indikator tercapai,
maka guru melakukan refleksi dari hasil yang
diperolehnya. Program yang dilaksanakan
dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran
Menguasai Teori Dasar Elektronika di tingkat
SMK direncanakan dalam empat kali
pertemuan (empat siklus) untuk setiap
indikator. Terdapat empat tahapan Penelitian
Tindakan Kelas, yaitu tahap : (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3)pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu
diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan
pengamatan sesungguhnya dilakukan secara
bersamaan. Adapun model dan penjelasan
untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut ;
Tahap 1: Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini peneliti membuat
perencanaan tindakan meliputi perencanaan
tindakan umum dan tindakan khusus.
Perencanaan umum merupakan perencanaan
yang disusun untuk keseluruhan aspek,
sedangkan perencanaan khusus merupakan
perencanaan yang disusun untuk masing-
masing siklus. Keseluruhan perencanaan
disusun berdasarkan hasil diskusi antara
peneliti dan guru pamong sebagai kolabolator.
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 7
Perencanaan umum disusun berdasarkan
permasalahan peneliti sebagaimana
dipaparkan pada BAB I, yakni terkait dengan
penguasaan teoritik dasar elektronika melalui
hasil praktik di SMK Negeri 39 Jakarta. Pada
tahapan ini peneliti merancang kegiatan
belajar berdasarkan Silabus dan RPP yang
telah dirancang menurut permasalahan yang
ada dalam kelas tersebut. Silabus adalah suatu
rencana yang mengatur kegiatan
pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta
penilaian hasil belajar dari suatu mata
pelajaran.
Silabus merupakan bagian dari kurikulum
sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar kedalam materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian hasil belajar.
Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini
dirancang berdasarkan matrik yang
diambildari acuan Permendiknas No. 41
tahun 2007. Silabus akan sangat bermanfaat
sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi
petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan
dan ruang lingkup materi yang harus
dipelajari oleh peserta didik. Selain itu,
Silabus juga menerangkan tentang kegiatan
belajar mengajar, media, dan evaluasi yang
harus digunakan dalam proses pembelajaran
kepada peserta didik.
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan
Pada langkah ini peneliti melaksanakan
proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat dengan
menggunakan dua
Job Sheet yang sudah dirancang oleh
peneliti.
Job Sheet satudigunakan secara manual
dan
Job Sheet duadigunakan dengan
menggunakan alat ukur. Setiap kelompok
dibagi menjadi kelompok kecil dengan dua
sampai tiga orang pada masing-masing
kelompok. Pelaksanaan tindakan
direncanakan selama 4 siklus yang dilakukan
dalam 4 pertemuan, setiap pertemuan
dilakukan 4 jam pelajaran (180menit) yang
disesuaikan dengan waktu belajar yang telah
dijadwalkan pihak sekolah.
Tahap 3: Pengamatan Terhadap Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan tahap
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan,
Kegiatan pengamatan sekaligus
melaksanakan tindakan. Peneliti
mengumpulkan data dengan menggunakan
lembar pengamatan tindakan guru, lembar
pengamatan guru kolaborator, penugasan
dalam Job Sheet dan laporan hasil praktik.
8 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13
Pendekatan pengamatan tindakan (observing
yang digunakan adalah observasipeer
(pengamatan sejawat), yakni observasi yang
dilakukan oleh guru kolabolator terhadap
pelaksanaan pembelajaran.
Tahap 4: Refleksi
Setelah melakukan observasi, peneliti
melakukan evaluasi dengan cara memproses
data yang telah diperoleh, mendiskusikannya
dengan guru kolaborator, apakah tindakan
yang dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat, apa kelebihan dan apa
kekurangan perencanaan serta tindakan yang
telah dilakukan, serta bagaimana rata-rata
hasil belajar Mata Pelajaran Menguasai Teori
Dasar Elektronika siswa setelah diberikan
tindakan pada siklus I.
Tujuan dilaksanakannya refleksi adalah
mengingat dan merenungkan kembali suatu
tindakan persis sama seperti yang telah dicatat
dalam observasi. Refleksi yang sudah
dilakukan berguna untuk siklus berikutnya,
agar bisa menyusun perencanaan tindakan
dari kekurangan siklus yang sebelumnya.
Siswa juga diberikan kuesioner setelah 1
indikator selesai untuk mengetahui kepuasan
siswa dalam praktikum komponen dasar
elektronika, dan pengamatan terhadap cara
guru mengajar, bila hasil kuesioner tidak
memuaskan maka guru harus merenungkan
metode apa yang tepat untuk agar dapat
digunakan pada siklus berikutnya. Dan jika
ada siswa yang mendapatkan nilai kurang
dari ketentuan KKM maka guru harus
memberikan remedial diluar jam pelajaran
yaitu berupa penugasan.
Data dan Cara Pengambilan Data
Pengambilan Data merupakan suatu cara
atau jalan yang ditempuh untuk
mendapatkan data. Pengambilan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Data aktivitas kelas diambil melalui
observasi pada saat pelaksanaan tindakan
berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan.
b. Data hasil belajar siswa diambil ketika
praktik siklus berlangsung.
c. Data tentang kepuasaan siswa dalam
praktikum dan cara guru mengajar diambil
melalui kuesioner setelah KBM
berlangsung.
Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan melihat
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa
dan Job Sheet hasil praktik belajar
Menguasai Teori Dasar Elektronika (MTDE)
dengan penugasan yang ada dalan Job
Sheet serta laporan praktik pada setiap
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 9
siklusnya. Adapun untuk melihat signifikan
kepuasaan dan ketertarikan hasil belajar
Menguasai Teori Dasar Elektronika, maka
digunakan kuesioner untuk mengetahui
kepuasan siswa dalam praktikum. Hal ini
berarti bahwa dalam penelitian dianggap
berhasil apabila terjadi kenaikan nilai rata-rata
dan kepuasan siswa dalam praktikum pada
hasil belajar Menguasai Teori Dasar
Elektronika di SMK Negeri 39 Jakarta
dibandingkan dengan yang terdahulu.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Siklus I :
Pada siklus ini guru masih belum terbiasa
menghadapi situasi dalam kelas sehingga
dalam pembelajaran pada saat praktikum
masih kurang merespon siswa-siswa yang
bermasalah dalam pembelajaran.
Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator
untuk merancang tindakan siklus II, hal-hal
yang perlu dilakukan oleh peneliti antara lain:
1. Merancang rencana program
pembelajaran, mempertimbangkan dan
menetapkan sikap dan keterampilan
yang diharapkan dapat dikembangkan
oleh siswa selama berlangsungnya
pembelajaran.
2. Membiasakan siswa untuk belajar
secarabersama-sama dalam kelompok
untuk menggali motivasi belajar siswa
tentang materi dengan mengurangi bantuan
guru.
3. Guru memberikan arahan kepada siswa
yang kurang puas dalam kegiatan
praktikum yang terlihat dalam kuesioner.
4. Pada siklus II guru lebih memberikan
motivasi kepada siswa untuk mempelajari
bahan ajar dan mencari sumber belajar
yang ada, guru juga menjelaskan tujuan
pembelajaran yang terkait dengan materi
agar siswa tertarik setelah mengetahui
manfaat dari apa yang dipelajari dengan
mengembangkan penalarannya.
Siklus II :
Guru sudah terbiasa dalam mengahadapi
situasi dalam kelas, sudah bisa melihat siswa-
siswa yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran, setiap kelompok dapat
berdikusi dengan baik dalam mengerjakan
penugasan yang ada dalam Job Sheet.
Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator
untuk merancang tindakan siklus II, hal-hal
yang perlu dilakukan oleh peneliti antara lain:
1. Merancang rencana program
pembelajaran, agar siswa lebih
10 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13
tertarik pada pembelajaran yaitu
menghubungkan dengan dunia kerja.
2. Mengumpulkam Job Sheet pertama
yang telah dikerjakan oleh kelompok,
setelah selesai baru diberikan Job
Sheet kedua sehingga tidak terjadi
kecurangan lagi.
3. Menyampaikan materi dengan tenang dan
tidak terlalu cepat.
4. Memperluas kesempatan bagi siswa
untuk aktif mencari informasi diluar
tentang yang akan dipelajari untuk siklus III
Siklus III
Dengan adanya apresiasi maka siswa di uji
tingkat kepahamannya mengenai materi
sebelumnya dengan diberikan pengayaan
didalamnya. Kegiatan praktikum dapat
dilaksanakan dengan baik, karena masing-
masing siswa merasa tertarik mengenai
praktik yang dilakukan. Masing-masing
kelompok dapat mengerjakan penguasaan
yang ada dalam Job Sheet dengan
berdiskusi.
Dengan demikian untuk merancang siklus IV
hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
antara lain :
1. Merancang rencana program
pembelajaran, agar siswa mencari
informasi untuk
pelajaran yang berikutnya.
2. Membiasakan siswa untuk belajar secara
bersama-sama dalam kelompok untuk
menggali motivasi belajar siswa tentang
materi dan guru hanya sebagai
memonitoring.
3. Mengawasi jalannya praktikum dengan
baik sehingga meminimalisasi tindak
kecurangan siswa.
Siklus IV
Terjadinya peningkatan cara mengajar guru
dari siklus I, II, III sampai IV. LPGK yang
diamati oleh pengamat mendapat nilai 96%
untuk cara mengajar guru. Nilai dari hasil
rata-rata kelas adalah 77 dengan tingkat
kelulusan 87%. Hasil penelitian tindakan
kelas ini dinyatakan berhasil karena terjadinya
perbaikan nilai dan minat siswa untuk
memperlajari materi-materi yang telah
diberikan pengajar dibandingkan dengan nilai
pada semester sebelumnya. Guru menilai
keberhasilan itu dari tercapainya kompetensi
dasar dalam RPP. Jika dari semua siklus yang
mengukur indikator telah tercapai,
kompetensi dasar dapat disimpulkan berhasil.
Akan tetapi nilai siswa akan kembali
menurun jika guru tidak konsisten dalam
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 11
menjalankan cara mengajar, guru kembali
dengan cara lama yaitu dengan ceramah dan
mencatat yang membuat para siswa menjadi
bosan.
Kesimpulan
Pembelajaran dengan menggunakan metode
penguasaan teoritik dasar elektronika melalui
hasil praktik dapat menghasilkan
pengingkatan kemampuanak ademika,
meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotorik siswa dan menuntut siswa
untuk dapat menguasai kompetensi yang
akan dicapai. Dalam pembelajaran
Menguasai Teori Dasar Elektronika dengan
pendekatan kontruktivisme dan belajar tuntas
maka siswa dapat mencari berbagai informasi
untuk meningkatkan kemampuan teoritiknya,
sedangkan dengan metode belajar tuntas
maka bahan ajar diharapkan dapat
sepenuhnya dikuasai oleh semua siswa secara
tuntas dengan seluruh standar kompetensi dan
kompetensi dasar matapelajaran.
Penerapan penguasaan teoritik dasar
elektronika melalui hasil praktik di kelas XEI
2 (satu elektronika industri dua) SMKNegeri
39 Jakarta selama pelaksanaan dari sikus I
sampai siklus IV memperlihatkan adanya
peningkatan hasil belajar Menguasai Teori
Dasar Elektronika.
Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
tindakan kelas ini, maka peneliti
menyampaikan saran yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran, sehingga hasil
belajar siswa meningkat. Adapun saran-
sarannya sebagai berikut :
1. Sebelum diadakan pembelajaran harus
diperhatikan dahulu silabus dan RPP
karena guru dituntut untuk mengelola materi
pembelajaran menjadi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi kelulusan dan tuntutan dunia
industri.
2. Dalam proses pembelajaran menguasai
teori dasar elektronika dengan
pembelajaran
teori dan praktik. Maka guru hendaknya
menggunakan metode penguasaan teoritik
dasar elektronika melalui hasil praktik,
karena siswa dapat memecahkan masalah
dengan mengembangkan teori berdasarkan
hasil praktik.
3. Materi pengajaran teori hendaknya
memebrikan dasar-dasar yang kuat dan
dapat diaplikasikan sesuai dengan
perkembangan teknologi. Sedangkan
media untuk praktik hendaknya
diperbaharui mengikuti perkembangan
teknologi, sehingga pengalaman yang
diperoleh up to date.
12 Pevote, Vol. 5, No.8, April 2010 : 1-13
4. Guru harus memberi bimbingan
menanamkan sikap dan nilai dalam bekerja
kepada siswa pada saat praktik. Sekolah
perlu menjalin kerja sama (institusi
pasangan) dengan industri yang sesuai
dengan program keahliannya sehingga
mengetahui kebutuhan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi
Aksara.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pendidikan
dan Evaluasi Pengajaran. Jakarta:
Gramedia.
Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran: Filosofi, Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Pakar Raya.
Penguasaan Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta (Putri Debby Pratiwi) 13